7-41-2-pb.pdf
TRANSCRIPT
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 37
SISTEM INFORMASI PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN MENGGUNAKAN
METODE SERVQUAL UNTUK MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI DI
DINAS KEPENDUDUKAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA
CIREBON
(Studi Kasus : DinasKependudukanPencatatanSipil Kota Cirebon)
Zainal Abidin&Tri Ginanjar Laksana
Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika STMIK (IKMI) Cirebon
Jl. Perjuangan No. 10B Majasem
E-mail : [email protected]/[email protected] Tlp. +62816642351
ABSTRAK
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cirebon merupakan instansi yang
ditugaskan untuk menangani administrasi kependudukan baik itu registrasi penduduk maupun
pendataan penduduk di tingkat propinsi maupun kabupaten / kota. Pendataan tersebut dapat
berupa pembuatan akta kelahiran, Dalam implementasi pembuatan akte kelahiran.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umumnya pelayanan akta kelahiran pada Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Cirebon yang dilihat dari kelima dimensi pelayanan
yaitu keandalan, daya tanggap, keyakinan, perhatian dan berwujud sudah dapat dikatakan
berkualitas karena masing-masing indikator lebih besar dari 100%.
Adapun pada perancangan sistem yang digunakan dalam sistem ini yaitu dengan
menggunakan metode waterfall dengan metode pendekatan sistem berupa pendekatan analisis
dan pemrograman terstruktur sebagai alat bantu proses seperti Flow map (Bagan alir dokumen),
diagram konteks (contex diagram), DFD (data flow diagram) dan alat perancangan, database
yang di usulkan berupa ERD (entity relationship diagram) relasi tabel, unormal, normalisasi1,
normalisasi2. sedangkan alat pengembangan aplikasi ini menggunakan bahasa pemograman PHP
dan Mysql
Kata Kunci : Sistem Informasi, Akta Kelahiran, waterfall.
ABSTRACT
Department of Population and Civil Cirebon is the agency tasked to handle the
administration of both population and population census population registration at the
provincial and district / city. Data collection may be the birth certificate, the birth
certificate implementations creation.
The results of this study indicate that in general the birth certificate of service at
the Department of Population and Civil Cirebon City as seen from the five dimensions
of service ie reliability, responsiveness, assurance, attention and tangible quality has to
be said for each of the indicators of greater than 90%.
The system design is used in this system is to use the waterfall method approach
in the form of systems analysis and structured programming approach as process aids
such as flow map (flow chart document), context diagram (contex diagram), DFD (data
flow diagram) and design tools, database proposed in the form of ERD (entity
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 38
relationship diagram) the relation table, unormal, normalisasi1, normalisasi2. whereas
the application development tools using programming languages PHP and Mysql
Keywords :Information Systems, Birth Certificate, waterfall.
A. PENDAHULUAN
Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kota Cirebon merupakan
instansi yang ditugaskan untuk
menangani sistem kependudukan baik
itu registrasi penduduk maupun
pendataan penduduk di tingkat propinsi
maupun kabupaten / kota. Pendataan
tersebut dapat berupa pembuatan akta
kelahiran, Dalam implementasi
pembuatan akte kelahiran, Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kota
Cirebon harus menginputkan setiap data
anak anak yang lahir pada sistem yang
telah dibuat pada Microsoft office 2007
kemudian wajib memberikan laporan
setiap akte kelahiran yang telah di buat
selama 1 bulan kepada kepala dinas
terkait untuk melakukan pengecekan data.
Dengan sistem demikian
kemungkinan terjadi pemborosan efisiensi
waktu yang akan mengakibatkan
buruknya service quality terhadap
masyarakat karena dengan demikian
pencatatan data kelahiran dan pembuatan
akta kelahiran harus dilakukan dengan dua
kali kerja, data yang diinputkan pun
tidak fleksibel jika terjadi kesalahan
dalam pencatatan. di sini akan dirancang
sebuah sistem yang akan mengatasi
masalah tersebut dengan harapan dapat
meningkatkan pelayanan public,
memberikan kemudahan dalam
menyimpan data kelahiran dengan data-
data yang fleksibel dengan sistem delete
maupun edit jika terjadi kesalahan dalam
pencatatan, Memberi kemudahan dalam
pembuatan akta kelahiran dari data-data
yang telah masuk dengan sekali
tindakan, Meningkatkan kualitas
pelayanan kantor Dinas Kependudukan
Dan Catatan Sipil Kota Cirebon
khususnya pegawai di bagian pendataan
penduduk.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah
yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan masalah, yaitu :
1. Bagaimana proses pembuatan akta
kelahiran yang sedang berjalan pada
Dinas Kependudukan Pencatatan Sipil
Pemerintah Kota Cirebon.
2. Bagaimana merancang Sistem
Informasi Pembuatan Akta Kelahiran
Dengan Menggunakan Metode
Servqual Di Dinas Kependudukan
Pencatatan Sipil Pemerintah Kota
Cirebon menggunakan PHP dan MySql
sebagai database-nya.
a. Pembatasan Masalah
Dari rumusan masalah di atas agar
hasilnya lebih mendalam dan mengenai
sasaran maka penulis membatasi masalah
yang akan menghindari meluasnya ruang
lingkup masalah dalam pembuatan sistem.
Adapun batasan masalah dalam
pembuatan sistem pelayanan pembuatan
akta kelahiran ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem informasi ini dapat melakukan
insert, delete, update pada data ayah,
data ibu, data anak, data kepala dinas,
dan data user. Serta dapat melakukan
pencetakkan akta kelahiran.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 39
2. Sistem ini mengelola database yang
menampung keseluruhan data
pembuatan akta kelahiran tahun 2010.
3. Pembuatan laporan akta yang telah
dicetak yaitu laporan pertanggal dan
laporan perperiode.
4. Penelitian ini menggunakan metode
Servqual (Service Quality).
5. Sistem informasi ini dikembangkan
menggunakan bahasa pemrograman
PHP, database My SQL, serta Adobe
Photoshop CS3 untuk desain tampilan
program.
C. LANDASAN TEORI
a. Aplikasi
Dalam menguraikan Sistem Informasi
Manajemen, terkandung didalamnya
pengertian sistem, subsistem, data, informasi
dan manajemen. Seperti diuraikan oleh
Gordon B. Davis (Malayu S.P Hasibuan,
1996: 256) dapat diterjemahkan sebagai
berikut:
(1) Sistem adalah susunan yang teratur
dari gagasan-gagasan atau konsepsi-konsepsi
yang saling bergantungan ataupun serangjaian
unsur yang bekerja sama untuk mencapai
suatu tujuan. (2) Sub sistem adalah bagian
atau faktor/unsur dari sistem tersebut. (3)
Data adalah bahan mentah bagi informasi,
dirumuskan sebagai sumber informasi. Data-
data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan
menjadi susunan data, susunan kearsipan dan
pusat data atau landasan data. (4) Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi suatu
bentuk yang penting bagi si penerima dan
mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat
dirasakan dalam keputusan-keputusan yang
sekarang atau yang akan datang.
Memperhatikan definisi-definisi di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud dengan sistem adalah
jaringan prosedur pengelompokan data
yang dilakukan oleh manusia mulai dari
pengumpulan data (input) kemudian
analisis data (process) yang terdiri dari
pengolahan, penyimpanan dan
penghapusan data ataupun informasi
sebagai hasil olahan, sampai akhirnya
pengambilan data untuk penyebaran
informasi (output). Kegiatan operasional
ini dilaksanakan dengan tingkat
efektivitas dan efisiensi yang tinggi,
dengan maksud memberikan informasi
kepada manajemen bila setiap waktu
diperlukan dengan cepat dan akurat.
Adapun karakteristik dari suatu sistem
adalah : 1. Suatu sistem mempunyai komponen-
komponen atau subsistem-subsistem
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem
3. Suatu sistem mempunyai lingkaran luar
4. Suatu sistem mempunyai penghubung
5. Suatu sistem mempunyai tujuan
b. DEFINISI METODE SERVQUAL
Metode servqual adalah suatu kuesioner
yang digunakan untuk mengukur kualitas
jasa. Cara ini mulai dikembangkan pada tahun
1980-an oleh Zeithaml, Parasuraman &
Berry, dan telah digunakan dalam mengukur
berbagai kualitas jasa. Dengan kuesioner ini,
kita bisa mengetahui seberapa besar celah
(gap) yang ada di antara persepsi pelanggan
dan ekspektasi pelanggan terhadap suatu
perusahaan jasa. Kuesioner servqual dapat
diubah-ubah (disesuaikan) agar cocok dengan
industri jasa yang berbeda-beda pula
(misalnya bank, restoran, atau perusahaan
telekomunikasi).
Metode Servqual merupakan metode
yang digunakan untuk mengukur kualitas
layanan dari atribut masing-masing dimensi,
sehingga akan diperoleh nilai gap
(kesenjangan) yang merupakam selisih antara
persepsi konsumen terhadap layanan yang
telah diterima dengan harapan terhadap yang
akan diterima. Pengukurannya metode ini
dengan mengukur kualitas layanan dari
atribut masing-masing dimensi, sehingga
akan diperoleh nilai gap yang merupakan
selisih antara persepsi konsumen terhadap
layanan yang diterima dengan harapan
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 40
konsumen terhadap layanan yang akan
diterima. Namun, secara umum memang
belum ada keseragaman batasan tentang
konsep servive quality (servqual). Beberapa
pendapat para ahli tentang konsep servqual
tersebut, antara lain:
1. Christopher Lovelock dalam bukunya
“Product Plus: How
Product+Service=Competitive
Advantage (1994), yang menyatakan
bahwa suatu gagasan yang sangat
menarik, yaitu tentang bagaimana suatu
produk bila ditambah dengan pelayanan
(service) akan menghasilkan suatu
kekuatan yang dapat memberikan
manfaat bagi perusahaan dalam
menndapatkan profit (keuntungan).
2. Lovelock menggambarkan titik rawan
dalam pelayanan ke dalam diagram
kelopak-kelopak sebuah bunga yang
terdiri dari; information (informasi),
consultation (konsultasi), ordertaking
(keyakinan), hospitality
(keramahtamahan), caretaking
(perawatan), exceptions (pengecualian),
billing (transaksi administrasi), dan
payment (pembayaran)
Metode servqual memiliki dua
perspektif yaitu perspektif internal dan
perspektif eksternal. Perspektif eksternal
digunakan untuk memahami apa yang
diharapkan konsumen, dirasakankonsumen,
dan kepuasan konsumen. Pengukurannya
menggunakan metode servqual. Adyke Et
Al(1997), servqual adalah suatu peralatan
untuk mengukur kualitas dari pelayanan oleh
sebuah informasidari penyedia pelayanan.
Sedangkan, perspektif internal
diidentifikasikan dengan bebas kesalahan
(zero defect)dan melakukan dengan benar saat
pertama kali serta menyesuaikan dengan
permintaan. Untuk mengukur perspektif
internal yang bebas kesalahan (zero defect)
yang berhubungan dengan kualitaspelayanan
digunakan metode six sigma. Six sigma
adalah seperangkat alat yang digunakan
untukmengidentifikasi, menganalisis, dan
mengeliminasi sumber variasi dalam proses.
c. Dimensi Servqual
Skala servqual meliputi lima dimensi
kualitas jasa yaitu; Tangibles,
Reliability,Responsiveness, Assurance, dan
Empathy. Setiap dimensi memiliki beberapa
pertanyaan dan dijawab dalam rentang nilai 1
sampai 7, di mana angka 1 mewakili perasaan
sangat tidak setuju (strongly disagree) dan
angka 7 mewakili perasaan sangat setuju
(strongly agree), dengan total pertanyaan
sebanyak 22. Berikut ini penjelasan mengenai
ke-5 dimensi di atas, yaitu:
1. Tangibles (bukti terukur),
menggambarkan fasilitas fisik,
perlengkapan, dan tampilan dari
personalia serta kehadiran para
pengguna.
2. Reliability (keandalan), merujuk kepada
kemampuan untuk memberikan
pelayanan yang dijanjikan secara akurat
dan handal.
3. Responsiveness (daya tanggap), yaitu
kesediaan untuk membantu pelanggan
serta memberikan perhatian yang tepat.
4. Assurance (jaminan), merupakan
karyawan yang sopan dan
berpengetahuan luas yang memberikan
rasa percaya serta keyakinan.
Empathy (empati), mencakup
kepedulian serta perhatian individual
kepada para pengguna.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk mengukur dimensi-dimensi kualitas
layanan informasi dengan metode servqual,
antara lain:
a. Menentukan variabel dan dimensi
yang akan diukur Variabel adalah konsep yang
mempunyai variasi dalam nilai. Adapun
variabel yang akan diukur untuk
mengetahui kualitas layanan sistem
informasi dengan menggunakan metode
servqual adalah:
1. Variabel Independen (Xn) =
tangibles (X1), reliability (X2),
responsiveness (X3), assurance
(X4), emphaty (X5).
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 41
2. Variabel dependen (Y) =
Kepuasan pemakai sistem
informasi
b. Membuat dan menyebar kuisioner Pembuatan quisioner dilakukan
dengan mengacu kepada variabel-
variabel dan dimensi yang sudah
ditentukan. Selanjutnya quisioner
tersebut disebar secara langsung kepada
responden terpilih dengan
memperhatikan karakteristik serta
metode pengambilan sampel yang
sesuai dengan kondisi di lapangan.
d. Kriptografi
Hasil analisis dari pengolahan
quisioner merupakan target yang akan
dijadikan tujuan pencapaian tingkat
kualitas sistem informasi yang ada.
Hasil akhirnya dapat dinyatakan dalam
nilai numerik yang mencerminkan
tingkat kepentingan variabel dan
dimensi pada customer satisfaction
performance. Penetapan besarnya nilai
hasil ini didasarkan pada kesenjangan
antara kepuasan harapan dan kepuasan
yang diterima saat ini. Nilai kesenjangan
negatif berarti lebih rendah dari yang
diharapkan.
e. Algoritma
Menentukanvariabeldandiensi yang
akar di ukur
Variabel adalah konsep yang
mempunyai variasi dalam nilai. Adapun
variabel yang akan diukur untuk
mengetahui kualitas layanan sistem
informasi dengan menggunakan metode
servqual adalah:
1. Variabel Independen (Xn) =
tangibles (X1), reliability (X2),
responsiveness (X3), assurance
(X4), emphaty (X5).
2. Variabel dependen (Y) = Kepuasan
pemakai sistem informasi
f. Keamananan Sistem Komputer
Rasmus Lerdorf merupakan seorang
programmer yang menciptakan PHP pada
tahun 1994. PHP terus mengalami
perkembangan dan perubahan hingga saat ini
dalam berbagai versi.
PHP adalah salah satu server side
yang dirancang khusus untuk aplikasi web.
PHP disisipkan diantara bahasa HTML
dan karena bahasa server side, maka
bahasa PHP akan dieksekusi di server,
sehingga yang dikirimkan ke browser
adalah hasil jadi dalam bentuk HTML, dan
kode PHP tidak akan terlihat. PHP
termasuk Open Source Product. Jadi, dapat
diubah source code dan mendistribusikanya
secara bebas.
Untuk menjalankan sistem PHP
dibutuhkan 3 komponen :
1. Web server
2. Program PHP
3. Database Server
g. RuangKerja Macromedia
Dreamweaver8
Komponen-komponen yang terdapat pada
ruang kerja Macromedia Dreamweaver 8
adalah
Tampilan ruang kerja
pada Macromedia Dreamweaver 8
1. Insert Bar
Insert bar merupakan tool yang
digunakan untuk menyisipkan objek ke
dalam dokumen web. Ada enam
kelompok kategori yang digunakan untuk
insert bar yaitu Common, Layout, Form,
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 42
Text, HTML, dan Application yang
masing-masing memiliki beberapa
tool beserta kegunaannya.
2. Document Window
Jendela kerja dokumen terdiri
atas layar kerja serta fasilitasnya.
Yang dimaksud dengan fasilitas adalah
tool untuk mengatur layar kerja atau
sering disebut Document Toolbar, antara
lain Coding tool dan Zoom & Guide
tool. Di samping Document Toolbar,
tersedia fasilitas lain yaitu Tag Selection.
3. Panel Groups
Panel pada Macromedia
Dreamweaver 8 merupakan suatu
media yang berfungsi sebagai
fasilisator. Kumpulan berbagai panel
disebut Panel Groups, terletak pada
sebelah kanan layar kerja. Panel-panel
tersebut diantaranya CSS, Application,
Tag Inspector, Files dan History yang
masing-masing memiliki bagian dan
fungsi.
4. Property Inspector
Property Inspector merupakan
area kerja untuk mengatur dalam
mengelola properti-properti seperti
pada text, image, maupun tabel dalam
suatu dokumen web. Cara kerja
Property Inspector hanya dengan
memasukkan nilai-nilai parameter
yang sudah disediakan. Secara umum
Property Inspector terdiri dari Page
Property, Table Property, Image
Property, dan Form Property.
5. Page Property
Page Property berguna untuk
mengatur properti halaman. Page
Property Inspector juga menyediakan
fasilitas Page Properties.
D. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah :
a. Deskriptif Khusus
Analisis sistem (system analysis) dapat
didefinisikan sebagai penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh ke
dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan
dan mengevaluasi permasalahan-
permasalahan, kesempatan-kesempatan,
hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikan-
perbaikannya.
b. Metode Analisa Data
Teknik Pengumpulan Data :
Instrumen yang baik untuk memenuhi
duapersyaratan yaitu valid dan reliable,
pembuatan instrumen dilandasi dengankajian
pustaka.[1] Karena itu kuesioner sebagai
instrumen pengumpul data dalampenelitian
ini perlu diuji validitas dan reliabilitas
dengan cara melakukan uji coba kepada
pegawai dan masyarakat di lingkungan Kota
Cirebon.
c. Observasi
Objek penelitian yang akan dilaksanakan
adalah pegawai bagian penanganan
pencatatan akta kelahiran pada Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Cirebon.
d. Wawancara
Kuesioner dengan skala Likert adalah
instrumen yang umumnya digunakanuntuk
meminta responden agar memberikan
respon terhadap beberapa statementdengan
menunjukkan apakah dia sangat setuju, setuju,
tidak menentukan, tidak setuju,sangat tidak
setuju terhadap tiap-tiap statement
[1].Pengukuran variabel yang diukur dalam
penelitian ini adalah variabel Sistem
Pelayanan Pencatatan Sipil di Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Cirebon. Selanjutnya kelima dimensi utama
tersebutdijabarkan kedalam 10 pertanyaan
untuk variabel harapan dan variabel persepsi
yangdisusun dalam pernyataan-pernyataan
berdasarkan skala Likert, dari 0
(tidakmempunyai jawaban) sampai 3 (setuju),
untuk kemudian diajukan kepada responden
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 43
e. Dokumen (Studi Pustaka)
f. Uraian Prosedur Data Profil dan Data
Kepegawaian Sekolah
Organisasi
adalahPengaturanyangtersusundarisejum
lahoranguntukmencapai tujuan tertentu.
Struktur organisasi adalah kerangka
kerja dari pola hubunganyangrelative
mantapdanstabilantarafungsi-
fungsitugas,posisidan orang-orang
dalam organisasi. Fungsi struktur
organisasi adalah memberikankepuasan
kepada individu-individu dalam
organisasi tersebut. Berikut struktur
organisasi Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kota Cirebon:
g. Flowmap Prosedur Data Profil
Sekolah
h. Flowmap Prosedur Data
Kepegawaian Sekolah
Berdasarkan hasil penelitian,
terdapat beberapa prosedur yang dilakukan
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan
Sipil Kota Cirebon, diantaranya :
1. Prosedur Prosedur Pendaftaran
Pembuatan Akta Kelahiran
a. Uraian Prosedur Prosedur
Pendaftaran Pembuatan Akta
Kelahiran.
Prosedur Pendaftaran
Pembuatan Akta Kelahiran
merupakan prosedur dimana akan
melibatkan Kepala Bidang Catatan
sipil dan Seksi Pencatatan Akta
Kelahiran. Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan di Dinas
Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Kota Cirebon, maka dapat
digambarkan Pendaftaran
Pembuatan Akta Kelahiran dengan
tahapan - tahapan sebagai berikut :
1. Pemohon membawa surat
pengantar yaitu keterangan
lahir dari kecamatan dan
berkas- berkas yang
dibutuhkan yang telah
dilegalisir.
2. Petugas Loket dari Dinas
Dukcapil memberikan formulir
pendaftaran dan menerima
berkas-berkas syarat yang
diperlukan.
3. Setelah data-data pemohon
telah ada, petugas loket
menyerahkan berkas kepada
petugas pencatatan data
kependudukan.
4. Petugas pencatatan data
melakukan pencatatan data
dan mengarsipkan berkas-berkas
yang diperlukan.
5. Petugas memberikan data-data
pemohon kepada admin staff
dan admin staff membuat
surat akte kelahiran serta
memasukkan ke dalam database
berupa file Microsoft excel..
6. Menyerahkan surat akte
kelahiran kepada pemohon.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 44
7. Pembuatan laporan akte
kelahiran yang telah dibuat.
8. Menyerahkan laporan akte
kelahiran kepada Kepala Dinas.
i. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan
suatu model yang menjelaskan secara
global bagaimana data digunakan dan
ditransformasikan untuk proses atau
yang menggambarkan aliran data
kedalam dan keluar sistem. Berikut ini
adalah gambar diagram kontek yang
diusulkan pada Sistem Informasi
Pembuatan Akta KelahiranDi Dinas
Kependudukan Pencatatan Sipil
Pemerintah Kota Cirebon
j. Diagram Dekomposi Aplikasi
Kriptografi
k. DFD Level 0danDFD Level 1 Proses
1 Layanan Admin
E. PENGUJIAN DAN HASIL
Implementasi
Tahap implementasi sistem
merupakan tahap menterjemahkan
perancangan berdasarkan hasil analisis dalam
bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin,
serta penerapan perangkat lunak pada
keadaan yang sesungguhnya. Seluruh kode
program yang digunakan dalam pembuatan
Sistem Informasi Pembuatan Akta Kelahiran
dengan Menggunakan Metode Servqual.
Implementasi Antarmuka
Implementasi antar muka merupakan
tahapan dalam memenuhi kebutuhan
pengguna (user) dalam berinteraksi dengan
computer, berikut merupakan tampilan dari
Sistem Informasi Pembuatan Akta Kelahiran:
1. Tampilan Halaman Login
Login ini untuk mengamankan program agar
tidak sembarang orang dapat masuk ke
program ini dan untuk menjaga keamanan
data agar tidak disalah gunakan.
2. Halaman Utama
Setelah login di atur maka tampilan
halaman utama yang terdiri dari menu
utama, berfungsi untuk menjalankan
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 45
salah satu modul yang akan di gunakan.
Berikut adalah tampilannya
3. Form Input Data Akta Kelahiran
Pada form input data akta ini pengguna
sebagai Seksi Pencatatan Kelahiran Dan
Kematian dapat mengolah data akta kelahiran
a. Pengujian Black Box
Hasil Pengujian Sistem Informasi
Pembuatan Akta Kelahiran
Pada tahap ini merupakan
kelanjutan dari tahap implementasi yaitu
melakukan pengujian-pengujian program
dengan memasukkan data kedalam form-form
masukan yang telah disediakan, berikut
Tabel Hasil Pengujian Sistem Informasi
Pembuatan Akta Kelahiran
Tabel 4.1 Hasil Pengujian Sistem Informasi
Pembuatan Akta Kelahiran
Kelas Uji Butir Uji Jenis
Pengujian
Pengolahan
Data Akta
Kelahiran
Tambah Data
Akta
Kelahiran
Black Box
Hapus Akta
Kelahiran
Black Box
Cari Akta
Kelahiran
Black Box
Pengolahan
Detail Akta
Kelahiran
Detail Akta
Kelahiran
Black Box
i. Kasus dan Hasil Pengujian
Pengujian dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang dimasukkan
(input) sudah sesuai dengan yang diharapkan
(Output). Berikut penjelasan dari pengujian
F. KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
analisis data serta uraian dalam bab-bab
terdahulu maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Sistem Informasi Pembuatan Akta
Kelahiran Dengan Menggunakan
Metode Servqual Di Dinas
Kependudukan Pencatatan Sipil
Pemerintah Kota Cirebon dapat
memberikan pengaruh yang baik
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 46
terhadap pengelolaan administrasi
kependudukan sehingga kualitas
pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai
dapat sesuai apa yang instansi inginkan
dan dapat mencapai tujuan yang telah
direncanakan oleh Dinas Kependudukan
Pencatatan Sipil Pemerintah Kota
Cirebon selaku pengelola administrasi
kependudukan terutama pada pembuatan
akta kelahiran
2. Proses pembuatan akta kelahiran sudah
dapat di lakukan dengan mudah oleh
petugas sehingga tidak perlu lagi
memakan waktu yang lama untuk
mencari data yang telah lama tersimpan
yang cepat dan akurat. Sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kinerja
terhadap pelayanan masyarakat yang
ingin membuat akta kelahiran di
KotaCirebon.
3. Berdasarkan keputusan yang ada maka,
diambil keputusan yang pertama yaitu t
hitung> t tabel (6,751 >2,034) maka
dapat diambil keputusan ”bahwa dengan
adanya Sistem Informasi Pembuatan
Akta Kelahiran dapat Meningkatkan
kinerja pelayanan kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Cirebon khususnya pegawai di bagian
pendataan penduduk.”.
Saran-saran
Dari kesimpulan diatas penulis dapat
memberikan saran- saran seabagai bahan
pertimbangan bagi instansi sebagai berikut :
1. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Cirebon khususnya pegawai di
bagian pendataan penduduk. untuk
selalu meningkatkan Sistem Informasi
Pembuatan Akta Kelahiran sehingga
dapat menghasilkan suatu sistem yang
handal dan menghasilkan data-data
terkini dengan mengikuti perkembangan
setiap penduduk.
2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Cirebon diharapkan lebih
meningkatkan kinerja pegawai dalam
melayani penduduk yang akan membuat
akta kelahiran, dengan
menyelenggarakan seminar atau
pelatihan secara khusus mengenai
Sistem Informasi Pembuatan Akta
Kelahiran untuk menunjang pelayanan
administrasi kependudukan yang
disampaikan kepada pegawai.
3. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kota Cirebon khususnya pegawai di
bagian pendataan penduduk Kota
Cirebon supaya meningkatkan lagi
kualitas sumber daya manusia dengan
menyelenggarakan pelatihan dan
pembinaan operasionalisasi komputer
agar Implementasi Sistem Informasi
Pembuatan Akta Kelahiran dapat
terlaksana dengan maksimal.
G. DAFTAR PUSTAKA
[1] Soehartono, Irawan.(2004).Metode
Penelitian Sosial. Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya.
[2] Prajudi. 1982. Administrasi Dan
Manajemen Umum. Jakarta. Goalia
Indonesia.
[3] Supranto, MA, J, Prof, 1997.
Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan. Rineka Cipta, Jakarta.
[4] Pasal 165 Staatslad Tahun 1941 Nomor
84.
[5] Perssman, Roger S., Ph. D. (2002),
Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan
Praktis (Buku Dua), Penerbit Andi
Yogyakarta, Yogyakarta
[6] Abdul Kadir, Dasar Pemrograman Web
Dinamis Menggunakan PHP, ANDI,
2003.
[7] Amsyah, Zulkifli. 2005. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: Gramedia
Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen
Penelitian, edisi Revisi. Jakarta : Rineka
Cipta
[8] Davis, Gordon B. 1999. Kerangka
Dasar Sistem Informasi Manajemen
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 2 Edisi Desember 2009 47
Bagian I. Jakarta: Pt Pustaka Binaman
Pressindo
[9] Hasibuan, Malayu S.P. 2005.
Manjemen Sumber Daya Manusia
Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
[10] Jogiyanto, HM. 1990. Analisis Dan
Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori Dan Praktek
Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI
[12] Keban, Yeremias T. 2004.“Pokok-
pokok Pikiran Perbaikan Sistem
Manajemen SDMPNS Di Indonesia.”
Jurnal Kebijakan dan Administrasi
Publik, Volume8 No. 2.
[13] Mc. Leod, Raymond dan Schell,
George. 2004. Sistem Informasi
Manajemen. Jakarta: PT. Indeks
[14] Nugraha, Safri. et al, Hukum
Administrasi Negara, cet. Kesatu
(Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, 2007)
[15] Prasetyo, Didik, Dwi. (2003),
Administrasi Database Server MySQL,
Elex Media Komputindo, Jakarta.
[16] Sastradipoera, Komarudin. 2001.
Asas-Asas Manajemen Perkantoran.
Bandung: Kappa Sigma
[17] Susanto, Azhar. 2004. Sistem Informasi
Manajemen Konsep Dan
Pengembangan Edisi Tiga. Bandung:
Lingga Jaya
[18] Teguh Wahyono, (2004), Sistem
Informasi : Konsep Dasar, Analisis
Desain dan Implementasi, Graha Ilmu,
Yogyakarta
[19] Kasdu, 2001. Info Lengkap Kehamilan
dan Persalinan, Bandung : Graha Jaya