6.panduan second opinion
TRANSCRIPT
-
8/9/2019 6.PAnduan Second Opinion
1/5
PANDUAN PELAYANAN
MEMINTA PENDAPAT LAIN (SECOND OPINION)
A. DEFINISI
1. Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter atauahli
medis terhadap suatu diagnosa, terapidan rekomendasi medis lain terhadap penyakit
seseorang.
2. Meminta Pendapat Lain(Second Opinion) adalahpendapat medis yangdiberikan
oleh dokter lain terhadap suatu diagnosa atau terapi maupun rekomendasi medis lain
terhadap penyakit yang diderita pasien. Mencari pendapat lain bisa dikatakansebagai upaya penemuan sudut pandang lain dari dokter kedua setelah pasien
mengunjungi atau berkonsultasi dengan dokter pertama. Second opinion hanyalah
istilah, karena dalam realitanya di lapangan, kadangpasien bisa jadi menemui lebih
dari dua dokter untuk dimintakan pendapat medisnya.
Meminta pendapat lain atausecond opinion juga diatur dalam Undang Undang no.
44 Tahun 2! tentang "umah #akit, bagian empat pasal $2 poin % tentang hak
pasien, disebutkan bah&a '#etiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang
penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai #urat in *raktik
(#*) baik di dalam maupun di luar "umah #akit'.
B. RUANG LINGKUP
*erbedaan diagnosis dan penatalaksaan penyakit oleh dokter sering terjadi di belahan
dunia manapun. +i negara yang paling maju dalam bidang kedokteranpun, para
dokter masih saja sering terjadi perbedaan dalam diagnosis maupun proses terapi,
sehingga menimbulkan keraguan pada pasien dan keluarganya.egitu juga di
ndonesia, perbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal
yang biasa terjadi. *erbedaan dalam penentuan diagnosis dan penatalaksanaan
mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan konsekuensi yang
berbahaya dan merugikan bagi penderita. Tetapi bila hal itu menyangkut kerugian
biaya yang besar dan ancaman nya&a maka harus lebih dicermati. #ehingga sangatlah
penting bagi pasien dan keluarga untuk mendapatkan second opinion dokter lain
-
8/9/2019 6.PAnduan Second Opinion
2/5
tentang permasalahan kesehatannya sehingga mendapatkan hasil pelayanan
kesehatana yang maksimal. +engan semakin meningkatnya in-ormasi dan teknologi
maka semakin terbuka &a&asan ilmu pengetahuan dan in-ormasi tentang berbagai hal
dalam kehidupan ini. +emikian juga dalam pengetahuan masyarakat tentang &a&asan
dan pengetahuan tentang permasalahan kesehatannya.n-ormasi yang sepotong
sepotong atau salah dalam menginterpretasikan in-ormasi seorang pasien akan
berakibat pasien atau keluarganya merasa tindakan dokter salah atau tidak sesuai
standar. %al ini jugamembuat pasien dan keluarganya mempertahankan in-ormasi
yang didapat tanpa mempertimbangkan masukan dari dokter tentang -akta yang
sebenarnya terjadi.
1. *entingnya Second Opinion untuk pasien adalah /
a) 0esalahan diagnosis dan penatalaksaan pengobatan dokter sering terjadi di belahan
dunia manapun, termasuk di ndonesia
b) *erbedaan pendapat para dokter dalam mengobati penderita adalah hal yang biasa
terjadi, dan hal ini mungkin tidak menjadi masalah serius bila tidak menimbulkan
konsekuensi yang berbahaya dan merugikan bagi penderita
c) #econd opinion dianjurkan bila menyangkut ancaman nya&a, kerugian biaya atau
dampak -inansial yang besar.
2. *ermasalahan kesehatan yang memerlukan Second Opinion/
a) 0eputusan dokter tentang tindakan operasi, apalagi yang akan membuat perubahan
anatomis permanen pada tubuh pasien dan tindakan operasi lainnya.
b) 0eputusan dokter tentang pemberian obat jangka panjang lebih dari 2 minggu,
misalnya pemberian obat T jangka panjang, pemberian antibiotika jangka panjang
dan pemberian obatobat jangka panjang lannya
d) 0eputusan dokter dalam pemberian obat yang sangat mahal / baik obat minum,
antibiotika, susu mahal atau pemberian imunisasi yang sangat mahal
e) 0ebiasaan dokter memberikan terlalu sering antibiotika berlebihan pada kasus yang
tidak seharusnya diberikan / seperti in-eksi saluran napas, diare, muntah, demam
irus, dan sebagainya. iasanya dokter memberikan diagnosis in-eksi irus tetapi
selalu diberi antibiotika.
-) 0eputusan dokter dalam pemeriksaan laboratorium dengan biaya sangat besar
g) 0eputusan dokter tentang suatu penyakit yang berulang diderita misalnya / penyakit
-
8/9/2019 6.PAnduan Second Opinion
3/5
ti-us berulang,
h) 0eputusan diagnosis dokter yang meragukan/ biasanya dokter tersebut menggunakan
istilah 3gejala seperti gejala ti-us, gejala 5+%+, gejala demam berdarah, gejala usus
buntu. 5tau diagnosis autis ringan, 5+%+ ringan dan gangguan perilaku lainnya.
i) 0etika pasien didiagnosa penyakit serius seperti kanker, maka pasien pun biasanya
diiinkan meminta pendapat lain.
j) 0eputusan pemeriksaan dan pengobatan yang tidak direkomendasikan oleh institusi
kesehatan nasional atau internasional / seperti pengobatan dan terapi bioresonansi,
terapi antibiotika yang berlebihan dan tidak sesuai dengan indikasi
$. +alam rangka membantu pasien untuk mendapatkan Second Opinion, "# perlu
memberikan beberapa pertimbangan kepada pasien atau keluarga sebagai berikut/
a) Second Opinion sebaiknya didapatkan dari dokter yang sesuai kompetensinya atau
keahliannya.
b) "ekomendasi atau pengalaman keberhasilan pengobatan teman atau keluarga terhadap
dokter tertentu dengan kasus yang sama sangat penting untuk dijadikan re-erensi.
0arena, pengalaman yang sama tersebut sangatlah penting dijadikan sumber re-erensi.
c) arilah in-ormasi sebanyakbanyaknya di internet tentang permasalahan kesehatan
tersebut. 6angan mencari in-ormasi sepotongsepotong, karena seringkali akurasinya
tidak dipertanggung ja&abkan. arilah sumber in-ormasi internet dari sumber yang
kredibel seperti / 7%8, +, +5, + atau organisasi resmi lainnya.
d) ila keadaan emergensi atau kondisi tertentu maka keputusan second opinion juga
harus dilakukan dalam &aktu singkat.
e) Mencari second opiniondiutamakan kepada dokter yang dapat menjelaskan dengan
mudah, jelas, lengkap dan dapat diterima dengan logika. +okter yang beretika tidak
akan pernah menyalahkan keputusan dokter sebelumnya atau tidak akan pernah
menjelekkan pendapat dokter sebelumnya atau menganggap dirinya paling benar.
-) ila melakukan second opinion sebaiknya tidak menceritakan pendapat dokter
sebelumnya atau mempertentangkan pendapat dokter sebelumnya, agar dokter terakhir
tersebut dapat obyekti- dalam menangani kasusnya, kecuali dokter tersebut
menanyakan pengobatan yang sebelumnya pernah diberikan atau pemeriksaan yang
telah dilakukan.
g) ila sudah memperoleh in-ormasi tentang kesehatan jangan menggurui dokter yang
anda hadapi karena in-ormasi yang anda dapat belum tentu benar. Tetapi sebaiknya
-
8/9/2019 6.PAnduan Second Opinion
4/5
anda diskusikan in-ormasi yang anda dapat dan mintakan pendapat dokter tersebut
tentang hal itu.
h) ila pendapat lain dokter tersebut berbeda, maka biasanya penderita dapat
memutuskan salah satu keputusan berdasarkan argumen yang dapat diterima secara
logika. +alam keadaan tertentu disarankan mengikuti adis dari dokter yang terbukti
terdapat perbaikan bermakna dalam perjalanan penyakitnya. ila hal itu masih
membingungkan tidak ada salahnya melakukan pendapat ketiga. iasanya dengan
berbagai pendapat tersebut penderita akan dapat memutuskannya. ila pendapat
ketiga tersebut masih sulit dipilih biasanya kasus yang dihadapi adalah kasus yang
sangat sulit.
i) 0eputusansecond opinionterhadap terapi alternati- sebaiknya tidak dilakukan karena
pasti terjadi perbedaan pendapat dengan pemahaman tentang kasus yang berbeda dan
latar belakang ke ilmuan yang berbeda.
j) 0ebenaran ilmiah di bidang kedokteran tidak harus berdasarkan senioritas dokter atau
gelar yang disandang. Tetapi berdasarkan kepakaran dan landasan pertimbangan
ilmiah berbasis bukti penelitian di bidang kedokteran
(Evidance Base Medicine).
. TATA LAKSANA
Second opinion atau mencari pendapat lain yang berbeda adalah merupakan hak
seorang pasien dalam memperoleh jasa pelayanan kesehatannya. %ak yang dipunyai
pasien ini adalah hak mendapatkan pendapat lain (second opinion) dari dokter
lainnya. Untuk mendapatkan pelayanan yang optimal, pasien tidak usah ragu untuk
mendapatkan 3second opinion tersebut. Memang biaya yang dikeluarkan akan
menjadi banyak, tetapi paling tidak berman-aat untuk mengurangi resiko
kemungkinan komplikasi atau biaya lebih besar lagi yang akan dialaminya. Misalnya,
pasien sudah direncanakan operasi caesar atau operasi usus buntu tidak ada salahnya
melakukan permintaan pendapat dokter lain.
+alam melakukan 3second opinion tersebut sebaiknya dilakukan terhadap dokter
yang sama kompetensinya. Misalnya, tindakan operasi caesar harus minta 3second
opinion kepada sesama dokter kandungan bukan ke dokter umum. ila pemeriksaan
laboratorium yang dianjurkan dokter sangat banyak dan mahal, tidak ada salahnya
-
8/9/2019 6.PAnduan Second Opinion
5/5
minta pendapat ke dokter lain yang kompeten. %ak pasien untukmeminta konsultasi
tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai #urat jin
*raktek (#*) baik di dalam maupun di luar "umah #akit.
Man-aat yang bisa didapatkan dari second opinion adalah pasien lebih teredukasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya. Terdapat kondisi yang meragukan
bagi pasien pada saat meminta pendapat lain, misalnya ketika dokter pertama
menyarankan operasi, tidak mengherankan jika pendapat dari dokter lain akan
berbeda, oleh karena setiap penyakit memiliki gejala klinis yang berbeda ketika hadir
di ruang periksa sehingga mempengaruhi keputusan dokter.
Untuk mendapatkan second opinion, pasien dan keluarganya menghubungi pera&at
atau langsung kepada dokter yang mera&atnya kemudian mengemukakan
keinginannya untuk mendapatkan pendapat lain atau second opinion. +okter yang
mera&at berke&ajiban menerangkan kepada pasien dan keluarganya hal yang perlu
dipertimbangkan dalam mendapatkan second opinion (terdapat dalam panduan ini).
5pabilakeputusanmengambilpendapatlaintelahdisepakati, maka-ormulir *ermintaan
*endapat 9ain (Second Opinion) diisi oleh pasien atau &alinya dan diketahui oleh
+okter (+*6*) serta saksi.
D. DOKUMENTASI
1. *anduan %ak : 0e&ajiban *asien
2. ;ormulir *ermintaan *endapat 9ain (#econd 8pinion)
R!"!#an
1. Undangundang "