repository.poliupg.ac.idrepository.poliupg.ac.id/365/1/sentral-2016_paper_ 6... · web view1....

11
35 Seminar Nasional Transportasi, Infrastruktur, dan Lingkungan, 2016 Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan Di Kawasan Kumuh ( Studi Kasus Program PNPM PLPBK Di Kelurahan Kampung Buyang Kota Makassar) Aisyah Zakaria a * a Politeknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan KM.10 Tamalanrea, Makassar 90245, Indonesia Abstract Penelitian ini dilakukan atas dasar kenyataan tentang masih belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan prasarana jalan, meskipun sebenarnya dalam pelaksanaan pembangunan, sektor transportasi telah mendapatkan porsi penganggaran yang lebih tinggi dibanding dengan sekor- sektor lain.Penelitian ini dilakukan penulis dalam rangka mengidentifikasi kembali tingkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan partisipatif di lokasi penelitian. Masalah pada penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan pada program PNPM PLPBK di kelurahan Kampung Buyang Kota Makassar , serta belum adanya strategi peningkatan partisipasi masyarakat lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan infrastruktur jalan guna menyambut program KOTAKU yang merupakan keberlanjutan dari Program PNPM PLPBK Perkotaan. Dalam menentukan tingkatan partisipasi masyarakat, penelitian ini menggunakan analisis skoring terhadap 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti. Untuk mengidentifikasi hambatan partisipasi dalam masyarakat, penelitian ini menggunakan analisis Delphi. Selanjutnya, dilakukan analisis Triangulasi untuk menentukan strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan. Keywords: Partisipasi masyarkat ; Pembangunan infrastrutur jalan ; Analisa Skoring; Analisa Delphi ; Analisa Triangulasi ; 1. Pendahuluan Pemberdayaan mayarakat adalah upaya mendorong masyarakat untuk mandiri serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri, prakarsa sendiri, dan memperbaiki hidup sendiri. Keterlibatannya, dapat berupa aktifitas dalam wujud sumbangan pikiran, pendapat maupun tindakan, dapat pula berupa sumbangan biaya, material untuk perbaikan lingkungannya. (Alit, 2005). Pada hakekatnya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keikutsertaannya dalam 5 tahap kegiatan, yaitu kegiatan dalam pengambilan inisiatif, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, serta pengelolaan dan pemeliharaan. Masalah kemiskinan sangat kompleks namun dengan tingkat partisispasi dan * Corresponding author. Tel.: +6285-242-821-065; fax: +0-000-000-000. E-mail address: [email protected]

Upload: others

Post on 19-Feb-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

35

Seminar Nasional Transportasi, Infrastruktur, dan Lingkungan, 2016

Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan

Di Kawasan Kumuh ( Studi Kasus Program PNPM PLPBK Di Kelurahan Kampung Buyang Kota Makassar)

Aisyah Zakariaa*

aPoliteknik Negeri Ujung Pandang, Jalan Perintis Kemerdekaan KM.10 Tamalanrea, Makassar 90245, Indonesia

Abstract

Penelitian ini dilakukan atas dasar kenyataan tentang masih belum terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan prasarana jalan, meskipun sebenarnya dalam pelaksanaan pembangunan, sektor transportasi telah mendapatkan porsi penganggaran yang lebih tinggi dibanding dengan sekor-sektor lain.Penelitian ini dilakukan penulis dalam rangka mengidentifikasi kembali tingkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan partisipatif di lokasi penelitian. Masalah pada penelitian ini adalah belum diketahuinya tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan pada program PNPM PLPBK di kelurahan Kampung Buyang Kota Makassar , serta belum adanya strategi peningkatan partisipasi masyarakat lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan infrastruktur jalan guna menyambut program KOTAKU yang merupakan keberlanjutan dari Program PNPM PLPBK Perkotaan. Dalam menentukan tingkatan partisipasi masyarakat, penelitian ini menggunakan analisis skoring terhadap 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti. Untuk mengidentifikasi hambatan partisipasi dalam masyarakat, penelitian ini menggunakan analisis Delphi. Selanjutnya, dilakukan analisis Triangulasi untuk menentukan strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan.

Keywords: Partisipasi masyarkat ; Pembangunan infrastrutur jalan ; Analisa Skoring; Analisa Delphi ; Analisa Triangulasi ;

1. Pendahuluan

Pemberdayaan mayarakat adalah upaya mendorong masyarakat untuk mandiri serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan sendiri, prakarsa sendiri, dan memperbaiki hidup sendiri. Keterlibatannya, dapat berupa aktifitas dalam wujud sumbangan pikiran, pendapat maupun tindakan, dapat pula berupa sumbangan biaya, material untuk perbaikan lingkungannya. (Alit, 2005). Pada hakekatnya pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keikutsertaannya dalam 5 tahap kegiatan, yaitu kegiatan dalam pengambilan inisiatif, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi, serta pengelolaan dan pemeliharaan.

Masalah kemiskinan sangat kompleks namun dengan tingkat partisispasi dan kemampuan masyarakat dari kondisi tidak berdaya menjadi kondisi berdaya tentunya melalui tahapan yang didalamnya sarat dengan proses belajar untuk beranjak dari kemiskinan. Salah satu program penanggulangan kemiskinan adalah Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM- MP) selamai ini eksis di tengah-tengah masyarakat dalam perkembangannya sebagai proses pembelajaran telah menghasilkan perkembangan yang positif. Hal yang paling mendasar dalam Pendampingan PNPM-MP adalah, bagaimana Menumbuhkan sikap kepedulian masyarakat terhadap persoalan riil yang dihadapi oleh masyarakat itu sendiri, dimana metode yang digunakan adalah metode partisipatif warga untuk melaksanakan sendiri program tersebut demi terciptanya Pembangunan yang mengarah terhadap pembangunan manusia secara mandiri dan berkelanjutan.

Tingkat partisipasi untuk Kelurahan Kampung Buyang Kecamatan Mariso Kot Makassar pada tahapan Sosialisasi hingga tahapan pelaksanaan pada kegiatan pembangunan infrastruktur jalan paving blok pada Program Pembangunan PNPM PLPBK Perkotaan termasuk masih agak rendah. Rendahnya partisipasi masyarakat diindikasikan dengan kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam proses Sosialisasi, Penentuan Rencana Penggunaan Dana serta Pelaksanaannya. Pada kegiatan musyawarah tersebut, rata-rata kehadiran warga miskin masih dibawah 60% dari jumlah warga miskin yang ada. Sedangkan pada tahapan pelaksanaan, ditemukan bahwa masyarakat yang ikut mengerjakan masih menerima upah sesuai dengan Standar Harga Satuan yang berlaku. Uraian mengenai kondisi partisipasi masyarakat, menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih agak rendah. (Sumber : PNPM PLPBK ”Laporan Pelaksanaan Bulan Fasilator Teknik Infrastruktur Tim 04 Kota Makassar”

* Corresponding author. Tel.: +6285-242-821-065; fax: +0-000-000-000.E-mail address: [email protected]

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

36

2015).

Dalam menentukan tingkatan partisipasi masyarakat, penelitian ini menggunakan analisis skoring terhadap 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti. Untuk mengidentifikasi hambatan partisipasi dalam masyarakat, penelitian ini menggunakan analisis Delphi. Selanjutnya, dilakukan analisis Triangulasi untuk menentukan strategi yang akan digunakan untuk meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan.

2. Metode Penelitian

2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Gambar 1. Lokasi Penelitian

Pelaksanaan dilakukan di wilayah PNPM MP PLPBK di Kelurahan Kampung Buyang Kecamatan Mariso Kota Makassar. Dalam melakukan penelitian ini, digunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Dengan jenis data yang digunakan adalah data primer (hasil wawancara/kuesioner dan survey) dan data sekunder (tinjauan literatur dan data yang diambil dari berbagai instansi). Waktu Penelitian yakni bulan November 2015

2.2. Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini populasi adalah semua warga masyarakat Kelurahan Kampung Buyang di Kota Makassar yang berstatus Kepala Keluarga. Jumlah populasi ini tidak pasti dan berubah ubah setiap harinya, maka populasi ini didekati sebagai populasi tak hingga. Teknik penentuan dan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik nonrandom sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memiliki populasi tak hingga. Teknik nonrandom sampling yang digunakan adalah metode quote sampling, yaitu teknik penentuan jumlah sampel dengan terlebih dahulu menentukan total jumlah sampel yang akan diambil, lalu kemudian mengambil sampel yang memenuhi syarat sampai jumlah total sampel tercapai (Amirin, 2011). Dalam penelitian ini, jumlah sampel ditetapkan sebanyak 100 responden yang terdiri dari masyarakat kelurahan kampung buyang

2.3. Metode Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan melalui teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi masyarakat yang diukur melalui lima indikator yaitu indikator prakarsa, indikator pembiayaan, indikator pengambilan keputusan, indikator kemampuan memobilisasi tenaga, indikator pelaksanaan operasional pembangunan. Indikator dalam penelitian ini yaitu 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti. Adpun respondennya sebanyak 100 KK serta responden untuk wawancara dan pengambilan data data dari pelaku stakholder yang terlibat dalam PNPM PLPBK yakni Fasilitator,BKM, dan Pihak Kelurahan.

2.4. Analisa Data

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

37

Data primer dikumpulkan melalui teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi masyarakat yang diukur melalui lima indikator yaitu indikator prakarsa, indikator pembiayaan, indikator pengambilan keputusan, indikator kemampuan memobilisasi tenaga, indikator pelaksanaan operasional pembangunan. Indikator dalam penelitian ini yaitu 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Analisis Skoring Dalam Penentuan Tingkat Partisipasi MasyarakatAnalisa ini digunakan untuk mengetahui kondisi riil di lapangan yang berkaitan dengan tingkat partisipasi masyarakat. Dari analisis ini diperoleh hasil akhir berupa posisi tingkatan partisipasi masyarakat yang akan digunakan dasar sebagai dasar penentuan strategi peningkatannya. Adapun tahapan yang digunakan dalam analisa scoring yaitu :a. Menghitung total nilai seluruh respondent terhadap beberapa indicator pada setiap kegiatan dan kemudian di rata-rata. Nilai rata-rata tersebut kemudian di jumlah.b. Nilai akhir kemudian dibandingkan dengan table scoring delapan tingkatan partisipasi yang telah ditetapkan sebelumnya.c. Menginterpretasikan secara deskriptif kualitatif nilai akhir tersebut.Menurut Chougill, nilai tingkat partisipasi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi delapan yaitu : Management diri sendiri (Self Management) dengan skor antara 1 sampai dengan 1,25, Konspirasi (conspiration) dengan skor antara 1,26 sampai dengan 1,5, Memberikan informasi (Informing) dengan skor 1,51 sampai dengan 1,75, diplomasi (Diplomation) dengan skor 1,76 sampai dengan 2, Dissimulasi/Pura-pura dengan skor antara 2,01 sampai dengan 2,25, Mendamaikan (conciliation) dengan skor antara 2,26 sampai dengan 2,50, Kemitraan (Partnership) dengan skor 2,51 sampai dengan 2,75, dan tingkat terakhir adalah pemberdayaan (empowerment) dengan skor 2,76 sampai dengan 3.

2. Penggunaan Analisa Delphi Untuk Memilih Kendala Partisipasi Masyarakat Dalam PembangunanTeknik analis delphi merupakan teknik yang menggunakan suatu prosedur yang sistematik untuk mendapat suatu consensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. Teknik ini didasarkan pada proses pengumpulan dan penyaringan pengetahuan dari kumpulan para ahli melalui pengisian kuisioner dengan adanya pengontrolan pendapat sebagai umpan baliknya (Pamungkas, 2006 dalam Sukmawati, 2009,77). Fungsi teknik analisis Delphi antara lain ;(1) Untuk mengeksplorasi pendapat dan menghasilkan informasi dalam penentuan keputusan,(2) Untuk mengeksplorasi asumsi/faktor yang melandasi keputusan tertentu dengan mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai suatu consensus, (3) Untuk menentukan sejumlah alternative program/rencana,(4) Mengeksplorasi pendapat dan menghasilkan informasi dalam penentuan keputusan

3. Analisa Triangulasi Untuk Identifikasi Strategi Peningkatan Partisipasi Masyarakat

Analisa Triangulasi merupakan suatu metode analisis untuk mengatasi masalah akibat dari kajian mengandalkan satu teori saja, satu macam data atau satu metode penelitian saja. (Rianse dan Abdi, 2008:225). Triangulasi dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara. Terdapat minimal tiga macam triangulasi, yaitu (Sugiyono, 2007: 273-274):a. Triangulasi sumber dataPada triangulasi sumber data, data di cek kredibilitasnya dari berbagai sumber data yang berbeda dengan teknik yang sama misalnya, mengecek sumber data antara bawahan, atasan dan teman.b. Triangulasi teknik pengumpulan dataPada triangulasi teknik pengumpulan data, data di cek kredibilitasnya dengan menggunakan berbagai teknik yang berbeda dengan sumber data yang sama.c. Triangulasi waktu pengumpulan dataPada triangulasi waktu pengumpulan data, data dicek kredibilitasnya dengan waktu yang berbeda-beda namun dengan sumber data dan teknik yang sama. Triangulasi menjadikan data yang diperoleh dalam penelitian menjadi lebih konsisten, tuntas dan pasti serta meningkatkan kekutan data

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

38

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Hasil

3.1.1. Identifikasi Tingkat Partisipsi Masyarakat Dengan Analisa SkoringTabel 1. Tabulasi Tingkat Partisipasi Masyarakat

3.1.2. Identifikasi Kendala Partisipasi Masyarakat

Identifikasi Kendala Partisipasi MasyarakatUntuk menentukan strategi peningkatan partisipasi, maka langkah awalnya adalah mengetahui kendala partisipasi itu sendiri. Dari analisis sebelumnya berdasarkan teori yang mengulas jenis kendala partisipasi dapat diketahui beberapa point mengenai kendala partisipasi. Untuk memilih kendala aktual partisipasi di lapangan dilakukan dengan menggunakan analisa Delphi. Teknik analisis Delphi adalah teknik yang menggunakan suatu prosedur yang sistematik untuk mendapat suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. Teknik ini didasarkan pada proses pengumpulan dan penyaringan pengetahuan dari kumpulan para ahli melalui pengisian kuisioner dengan adanya pengontrolan pendapat sebagai umpanbaliknya (Pamungkas, 2006 dalam Sukmawati, 2009,77) Pada penelitian ini, analisis Delphi dilakukan langsung pada 6 (enam) variabel partisipasi, yang masing-masing merupakan penyebab internal dari masyarakat dan eksternal dari masyarakat. Berikut ini adalah hasil iterasi pertama.

NO PARAMETER SKOR POSISI PADA TANGGA COUGILL1 Pemikiran 1,5 Konspirasi2 Dana Stimulan, 1,7 Memberikan Informasi3 Bottom Up Planning 1,8 Diplomasi4 Kontribusi Tenaga kerja 2 Diplomasi5 Pelaksanaan Pembangunan

Infrastruktur Jalan2,2 Mendamaikan

6 Monitoring dan Evaluasi 2,3 Mendamaikan

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

39

Tabel 2. Kendala partisipasi masyarakat

3.1.3. Perumusan Strategi Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dengan Analisa Triangulasi

Pada penelitian mengenai partisipasi masyarakat dalam program PNPM MP PLPBK ini, penggunaan analisa trianggulasi dilakukan dengan menarik suatu kesimpulan dari tiga konsep yang disatukan. Ketiga konsep ini memiliki substansi yang setara terkait dengan upaya peningkatan partisipasi masyarakat.a. Studi Literatur

NO VARIABEL PARTISIPASI KENDALA PARTISIPASI1 Pemikiran - Masih menganggap bahwa masyarakat

hanya sebagai pengguna- Kurang terbukanya para pelaku pembangunan dalam menyelenggarakan proses pembangunan

2 Dana Stimulan, - Masyarakat masih ingin diberikan insentif- Masyarakat masih menganggap pembangunan itu tugas pemerintah

3 Bottom Up Planning - Masyarakat belumsepenuhnya dilibatkan dalam pengambilan keputusan dalam menentukan pekerjaan yang akan dilaksanakan- Tidak diketahui secara rill siapa yang paling tepat mengambil keputusan

4 Kontribusi Tenaga kerja - Masyarakat tidak terorganisir dan tidak memiliki kapasitas memadai untukterlibat secara produktif· Kurang terbukanya para pelaku pembangunan dalam menyelenggarakan proseses pembangunan yang menganggap masyarakat hanya sekedar obyek pembangunan

5 Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan

- Masyarakat tidak terorganisir dan tidak memiliki kapasitas memadai untukterlibat secara produktif- Kurang terbukanya para pelaku pembangunan dalam menyelenggarakan proseses pembangunan yang menganggap masyarakat hanya sekedar obyek pembangunan

6 Monitoring dan Evaluasi - Masyarakat tidak terorganisir dan tidak memiliki kapasitas memadai untukterlibat secara produktif- Kurang terbukanya para pelaku pembangunan dalam menyelenggarakan proseses pembangunan yang menganggap masyarakat hanya sekedar obyek pembangunanMendamaikan

h

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

40

Tjipto Atmoko menyebutkan bahwa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala partisipasi agar pelibatan masyarakat dapat berjalan baik adalah: 1) Diperlukan suatu instrument hukum yang secara subtantif mengatur pelibatan masyarakat, sehingga mekanisme pelibatan masyarakat menjadi jelas; 2) Perlu keterbukaan dan akuntabilitas dari pihak pemerintah yang peka terhadap kepentingan publik; dan 3) Masyarakat perlu bersatu dalam suatu wadah yang terorgasisir dan independent yang dapat digunakan sebagai saluran partisipasi. Melalui wadah asosiasi yang terorganisir dan independent masyarakat dapat menyusun visi dan misi untuk disampaikan kepada pemerintah sebagai masukan dalam menyusun kebijakan pembangunan dan sekaligus sebagai kekuatan untuk melakukan kontrol terhadap produk kebijakan maupun implementasi kebijakan apakah kebijakan tersebut berpihak kepada kepentingan rakyat atau tidak.b. Penelitian SebelumnyaDalam penelitian Herawatty (2006) mengungkapkan beberapa strategi peningkatan partisipasi masyarakat sebagaiberikut :· Untuk meningkatkan prakarsa masyarakat, Herrawati (2006) menyarankan strategi pemberdayaan terus menerus, terarah dan terencana dari pemerintah untuk mendorong masyarakat agar mampu mengembangkan prakarsanya.· Untuk meningkatkan pembiayaan masyarakat, strategi yang disarankan adalah mendorong masyarakat untuk mengajukan permohonan pembiayaan kepada pemerintah untuk pemeliharaan skala berat.· Untuk meningkatkan pembuatan keputusan oleh masyarakat, strategi yang disarankan adalah memperkuat posisi modal sosial yang ada di masyarakat dan juga menekankan pada fasilitator untuk terus menerus mengingatkanmasyarakat akan pentingnya peranan mereka dalam membuat kputusan.· Untuk meningkatkan ataupun mempertahankan kemampuan memobilisasi tenaga, strategi yang disarankan adalah menetapkan sanksi yang adil kepada masyarakat yang tidak terlibat aktif dalam memobilisasi tenaga, menghidupkan kembali organisasi kemasyarakatan sebagai sarana untuk memobilisasi tenaga.· Untuk meningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, strategi yang disarankan adalah perlu adanya pedoman eknis yang memberi arahan bagi semua pihak yang berkepentingan dalam berpartisipasi berupa hak, kewajiban, sanksi apabila terjadi pelanggaran dalam berpartisipasi.c. Kondisi EmpirikTinjauan pembahasan terhadap tingkatan partisipasi masyarakat di Kelurahan Kampung Buyang diperoleh tingkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan PNPM MP PLPBK Kondisi empirik partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PNPM MP PLPBK berdasarkan indikator adalah sebagai berikut :1. Indikator PemikiranTingkatan partisipasi masyarakat pada parameter prakarsa menunjukkan tingkatan Konspirasi. Dalam hal pembuatan jalan paving blok pada program PNPM MP PLPBK masih sangat dominan pemerintah. Namun demikian pemerintah berusaha meningkatkan peran masyarakat untuk ikut dalam kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan. Permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah kurang terkuasainya metode dan teknik partisipasi oleh masyarakat, sehingga masyarakat perlu diberikan pelatihan secara lebih sering dalam kegiatan yang sejenis. Juga teridentifikasi bahwa pemerintah masih menganggap masyarakat sebagai obyek pembangunan, bukan sebagai pelaku pembangunan sepenuhnya. Untuk selanjutnya, masyarakat perlu diberikan kepercayaan yang lebih dalam pembangunan.2. Indikator Dana Stimulan Tingkatan partisipasi masyarakat pada parameter dana stimulan menunjukkan tingkatan Memberikan informasi. Mayoritas masyarakat Kelurahan Kampung Buayng berpenghasilan rendah, sehingga hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat. Akan tetapi dari data tersdapat sumbangan dari masyarakat juga untuk biaya pemeliharaan walaupun nilainya tidak cukup signifikan.Dari permasalahan yang diteliti, teridentifikasi permasalahan bahwa masyarakat masih mengharapkan insentif dari tenaga yang di sumbangkannya. Hal ini terjadi memang karena faktor ekonomi yang masih menjadi akar permasalahan. Faktor masyarakat yang masih sebagai obyek pembangunan juga menjadi penyebabnya kurangnya antusiasme warga untuk partisipasi dalam pembiayaan.3. Indikator Bottom Up PlanningTingkatan partisipasi masyarakat pada parameter pengambilan keputusan menunjukkan tingkatan Diplomasi . Pada tahapan pengambilan keputusan sudah mulai ikut serta . Hal ini diindikasikan dengan adanya beberapa keputusan yang sudah bisa diambil oleh masyarakat. Sebagai contoh mengenai bangunan apa yang akan dibuat serta lokasi mana yang akan dipilih untuk pembangunan infrastuktur yang dipilih tersebut. Permasalahan yang muncul dalam hal pengambilan keputusan adalah bahwa masyarakat memang tidak mempunyai kapasitas yang memadai untuk terlibat produktif dalam pengambilan keputusan. Strategi peningkatannya denganmeningkatkan ilmu dan pengetahuan warga masyarakat. Juga diidikasikan tidak ada instrumen hukum yangmengatur secara eksplisit bagaimana, dimana dan siapa yang dilibatkan dalam pengambilan keputusan publik. Permasalahan ini akan dapat diatasi dengan pembuatan aturan-aturan yang mengatur mengenai pengambilan keputusan yang mendorong masyarakat untuk ikut serta secara aktif.

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

41

4. Indikator Kontribusi Tenaga KerjaTingkatan partisipasi masyarakat pada Mobilisasi Tenaga menunjukkan tingkatan Diplomasi.Pada tahapan kemampuan memobilisasi tenaga, masyarakat sudah berperan dengan baik.Permasalahan yang berhasil diidentifikasi adalah kurangnya kapasitas masyarakat untuk ikut secara aktif dalam kegiatan mobilisasi tenaga, serta pemerintah masih belum sepenuhnya bisa menempatkan masyarakat sebagai subyek pembangunan sejajar pemerintah.5. Indikator Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur JalanTingkatan partisipasi masyarakat pada pelaksanaan pembangunan menunjukkan tingkatan Mendamaikan Partisipasi masyarakat dalam hal pelaksanaan pembangunan juga tidak terlalu buruk untuk Kelurahan Kampung Buyang. Permasalahan yang terjadi sama dengan mobilisasi tenaga, dimana masyarakat kurang mempunyai kapasitas untuk ikutserta secara produktif. Juga mengenai posisi masyarakat yang belum sepenuhnya ditempatkan sebagai subyek pembangunan secara penuh oleh pemerintah6. Indikator Monitoring dan Evaluasi Tingkatan partisipasi masyarakat pada pmonitoring evaluasi menunjukkan tingkatan Mendamaikan .Partisipasi masyarakat dalam halmonitoring dan evaluasi juga tidak terlalu buruk untuk Kelurahan Kampung Buyang. Permasalahan yang terjadi sama dengan mobilisasi tenaga, dimana masyarakat kurang mempunyai kapasitas untuk ikutserta secara produktif. Juga mengenai posisi masyarakat yang belum sepenuhnya ditempatkan sebagai subyek pembangunan secara penuh oleh pemerintah

3.2. Pembahasan

Pada penelitian ini populasi adalah semua warga masyarakat Kelurahan Kampung Buyang di Kota Makassar yang berstatus Kepala Keluarga. Jumlah populasi ini tidak pasti dan berubah ubah setiap harinya, maka populasi ini didekati sebagai populasi tak hingga. Teknik penentuan dan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik nonrandom sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memiliki populasi tak hingga. Teknik nonrandom sampling yang digunakan adalah metode quote sampling, yaitu teknik penentuan jumlah sampel dengan terlebih dahulu menentukan total jumlah sampel yang akan diambil, lalu kemudian mengambil sampel yang memenuhi syarat sampai jumlah total sampel tercapai (Amirin, 2011). Dalam penelitian ini, jumlah sampel ditetapkan sebanyak 100 responden yang terdiri dari masyarakat kelurahan kampung buyang

Data primer dikumpulkan melalui teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi masyarakat yang diukur melalui lima indikator yaitu indikator prakarsa, indikator pembiayaan, indikator pengambilan keputusan, indikator kemampuan memobilisasi tenaga, indikator pelaksanaan operasional pembangunan. Indikator dalam penelitian ini yaitu 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti.

Hasil Identifikasi tingkatan partisipasi masyarakat di Kelurahan Kampung Buyang dalam pelaksanaan program PNPM MP PLPBK yang berupa paving jalan antara lain :a. Tingkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter pemikiran menempati posisi tingkatan konspirasib. Tingkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter dana stimulan menempati posisi tingkatan memberikan informasi c. Tingkat partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter botton up planning dan kontribusi tenaga kerja menempati posisi tingkatan diplomasid. Tingkat partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan dan monitoring evaluasi menempati posisi tingkatan mendamaikan

Perumusan strategi peningkatan partisipasi masyarakat Kelurahna Kampung Buyang dalam pelaksanaan PNPM MP PLPBK antara lain a. Strategi yang terkait dengan parameter pemikiran adalah dengan meningkatkan kinerja fasilitator yang dilakukan dengan menambah jumlah fasilitator atau menjaga mutu fasilitator yang dikirim untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat untuk berpikir dalam peningkatan kapasitas a dalam kegiatan pembangunan.b. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter dana stimulan dapat dilakukan melalui Pemerintah sebagai katalisator harus memberikan dana-dana stimulus pembangunan yang berkelanjutan dan besarnya tidak 100 persen dari nilai proyek. Dalam membangun pemerintah juga perlu secaraakuntabilitas dan transparansi memperhatikan aspirasi masyarakat sehingga infrastruktur yang dibangun merupakan keperluan masyarakat secara mayoritas.c. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter botton up planning adalah dengan memberikan

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

42

pendidikan nonformal sebagai upaya penguatan modal sosial dengan meningkatkan pelibatan masyarakat dalam kegiatan, berangsur mengurangi peran fasilitator dalam ikut mengambil keputusan, serta meningkatkan intensitas kegiatan kepada masyarakatd. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter kontribusi tenaga kerja dapat ditingkatkan memperkuat keberadaan jaringan sosial. Dalam jaringan sosial yang berupa organisiasi-organisasi kemasyarakatan ini masyarakat bisa lebih bertambah pengetahuannya untu mendukung partisipasi yang berupa mobilisasi tenaga.e. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter pelaksanaan pembangunan adalah Fasilitator memberikan pelatihan-pelatihan serta gambaran pelaksanaan pembangunan sejenis ditempat lain sebagai bahan referensi sehingga akan menjadi bahan perbandingan untuk pelaksanaan kegiatan di lokasi ini, dan masyarakat dipandu untuk mengisi pos-pos kegiatan pembangunan inif. Strategi peningkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter monitoring dan evaluasi adalah Fasilitator memberikan arahan arahan kepada masyarakat sehingga masyarakat merasa pembangunan merupakan kebutuhan dan merasa memiliki pekerjaan tersebut.

4. Kesimpulan dan saran

Data primer dikumpulkan melalui teknik pengambilan sampel dengan metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi masyarakat yang diukur melalui lima indikator yaitu indikator prakarsa, indikator pembiayaan, indikator pengambilan keputusan, indikator kemampuan memobilisasi tenaga, indikator pelaksanaan operasional pembangunan. Indikator dalam penelitian ini yaitu 6 (enam ) variabel yang diukur untuk menentukan tingkat partisipasi, yaitu Pemikiran, Dana Stimulan, Bottom Up Planning, Kontribusi Tenaga kerja , Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Jalan , serta Monitoring dan Evaluasi dalam kegiatan partisipatif yang di teliti.

Hasil Identifikasi tingkatan partisipasi masyarakat di Kelurahan Kampung Buyang dalam pelaksanaan program PNPM MP PLPBK yang berupa paving jalan antara lain :c. Tingkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter pemikiran menempati posisi tingkatan konspirasid. Tingkatan partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter dana stimulan menempati posisi tingkatan memberikan informasi c. Tingkat partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter botton up planning dan kontribusi tenaga kerja menempati posisi tingkatan diplomasid. Tingkat partisipasi masyarakat yang terkait dengan parameter pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan dan monitoring evaluasi menempati posisi tingkatan mendamaikan

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diperoleh strategi peningkatan partisipasi masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan kinerja fasilitator dengan menambah jumlah fasilitator atau menjaga mutu fasilitator, 2. Pemerintah harus memberikan dana-dana stimulus pembangunan yang berkelanjutan 3. Pemerintah perlu secara terbuka dan akuntabel memperhatikan aspirasi masyarakat sehingga infrastruktur yang dibangun merupakan keperluan masyarakat secara mayoritas, 4. Pemberian pendidikan nonformal kepada masyarakat sebagai upaya penguatan modal sosial dengan meningkatkan pelibatan masyarakat dalam kegiatan, berangsur mengurangi peran fasilitator dalam ikut mengambil keputusan, serta meningkatkanintensitas kegiatan kepada masyarakat, 5. Memperkuat keberadaan jaringan sosial yang berupa organisiasi-organisasi kemasyarakatan.6. Meningkatkan rasa memiliki terhadap suatu pekrjaan pelaksanaan pembangunan

Selanjutnya hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk membanguns trategi dalam peningkatan partisipasi masyarakat di kegiatan / program berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA

[1 ] Kogoya T,Olfie B, dan Laoh,E,O,. Partispasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Infrastruktur Jalan Desa Di Kabupaten Lanny Jaya-Papua, Program Pascasarjana,Universitas Sam Ratulangi, Menado, 2000.

[2] Kristianto, W.A,. Peningkatan PArtisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Infrastruktur Jalan, tesis,Program Pascasarjana , ITS

[3] Setiawan B,F . Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan JAlan Poros Desa di Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik. Jurnal Pembangunan Wilayah Dan Kota, Vol.8, No 3, 2012

[4] Sutami,.Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Prasarana Lingkungan Melalui Program

[DOCUMENT TITLE] | [Document subtitle]

43

Pemberdayaan MAsyarakat Kelurahan ( PPMK ) Di Kelurahan Marunda Jakarta Utara, tesis, Pascasarjana Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, , 2009