6 rabu, 26 juli 2017 -...

2
Rabu, 26 Juli 2017 6

Upload: buianh

Post on 18-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6 Rabu, 26 Juli 2017 - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2984/632ef2ac_Jun17-BankBNISyariah.pdf · bangunan jalan pansela di Jatim senilai Rp2 triliun. “Untuk tahap

Rabu, 26 Juli 20176

Page 2: 6 Rabu, 26 Juli 2017 - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2984/632ef2ac_Jun17-BankBNISyariah.pdf · bangunan jalan pansela di Jatim senilai Rp2 triliun. “Untuk tahap

Rabu, 26 Juli 2017 7 I N F R A S T R U K T U R �JALAN TOL

5 Ruas Beroperasi Agustus—SeptemberJAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan Rakyat akan mengoperasikan lima ruas jalan tol pada Agustus—September

tahun ini.

Yanita [email protected]

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Ha-dimoeljono mengatakan bahwa ruas tol yang akan dioperasikan tersebut adalah Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, Bawen—Salatiga, Gempol—Pandaan, dan Bekasi—Cawang—Kampung Me-layu.

“Untuk yang dekat-dekat ini [pengoperasian tol] baru itu. Keem-pat ruas tol yakni Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, Bawen—Salatiga, Gempol—Pandaan itu akan dioperasikan awal Agustus dan September,” ujarnya, Selasa (25/7).

Sementara itu, untuk peng-

operasian ruas tol Bekasi—Ca-wang—Kampung Melayu atau Becakayu akan dilakukan pada akhir September. Namun, tidak semua seksi tol Becakayu ini akan beroperasi.

“Untuk Becakayu, akhir Sep-

tember hanya sampai di Pasar Gembrong saja. Namun, untuk akhir tahun ini bisa nyambung hingga ruas tol Sedyatmo,” kata Basoeki.

Berdasarkan data Badan Peng-atur Jalan Tol (BPJT), tahun ini, pemerintah menargetkan penam-bahan 16 ruas tol baru sepanjang 352,33 kilometer yang dibangun oleh badan usaha dan 3 ruas sepanjang 39,65 kilometer yang dibangun oleh pemerintah.

Sebelumnya, PT Waskita Toll Road menargetkan dapat meng-operasionalkan empat ruas jalan tol pada tahun ini. Jalan-jalan tol tersebut adalah Becakayu, Peja-gan—Pemalang, Solo—Kertosono, dan Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi.

Adapun, PT Jasa Marga Tbk. tengah mengejar target operasional tol baru sepanjang 210 kilometer pada tahun ini. Dari jumlah terse-but, yang baru berhasil beroperasi pada tahun ini adalah ruas tol Bangil—Rembang sepanjang 7 kilometer.

Dalam waktu dekat, JSMR

berencana mengoperasikan tol Semarang—Solo seksi III Ba-wen—Salatiga sepanjang 18,20 kilometer.

Sementara itu, PT Astratel Nu-santara atau Astra Infra menyata-kan bahwa pada semester kedua ini perseroan fokus membangun empat ruas tol yang konsesinya dipegangnya, yakni Serpong—Balaraja, Kunciran—Serpong, Se-marang—Solo, dan Jombang—Mojokerto.

Pihaknya juga tengah menunggu jadwal operasional Bawen—Sa-latiga yang menjadi bagian dari ruas Semarang—Solo.

PT Waskita Toll Road dan Astra Infra kini tumbuh menjadi per-usahaan yang memiliki konsesi jalan tol menyaingi JSMR.

PANSELA JAWAPada bagian lain, Kementerian

PUPR akan melakukan lelang pembangunan jalan lintas pantai selatan (pansela) Jawa sepanjang 90 kilometer.

Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, pemba-

ngunan pansela Jawa telah men-dapatkan pinjaman dari Islamic Development Bank (IDB) senilai US$250 juta.

“Pembangunan jalan pansela ini tak bisa kalau hanya dipenuhi dari APBN saja. Pinjaman yang dari IDB US$250 juta. Ini akan kami lakukan lelang terlebih da-hulu 90 kilometer dimulai dari Jawa Tengah yakni Yogya dulu,” ujarnya kepada Bisnis di DPR, Senin (24/7).

Sementara itu, untuk pansela di Jawa Timur, pihaknya tengah melakukan perbaikan desain ge-ometrinya karena kontur berliku dan curam.

“Semangatnya kami tembuskan jalan agar ekonomi bergerak. Di Jawa Timur ini terlalu tajam, ti-kungannya berat sehingga kami perbaiki,” ucap Arie.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Ketut Dar-mawahana menuturkan, progres pembangunan jalan lintas pansela di Jawa Timur telah mencapai 70% dari sepanjang 676 kilometer.

“Yang sudah terbangun 400

kilometer, sisanya 220 kilometer lagi belum,” katanya.

Penyelesaian pembangunan jalan pansela sepanjang 220 kilometer jalan dan 8.300 meter jembatan yang tersebar di Jawa Timur mem-butuhkan anggaran Rp6 triliun.

“Biaya pembangunan jalan pan-sela di Jatim ini berkembang, dulu hanya Rp7 triliun sekarang untuk bangun seluruh jalan di Jatim butuh Rp15 triliun. Sekarang untuk bangun 220 kilometer jalan dan 8.300 meter jembatan butuh Rp6 triliun,” tuturnya.

Dia menambahkan, pembangun-an jalan pansela di Jawa Timur ini selain menggunakan APBN juga dari pinjaman IDB.

Pihaknya tengah menunggu kucuran dana IDB untuk pem-bangunan jalan pansela di Jatim senilai Rp2 triliun.

“Untuk tahap pertama sudah Rp200 miliar, saat ini kami tung-gu fase kedua Rp2 triliun. Kami tunggu 1 bulan—2 bulan ini baru kami lakukan lelang. Ini kalau dananya ada, cepat penyelesaian-nya,” tutur Ketut.

�Tahun ini, peme-rintah menargetkan penambahan 19 ruas tol baru sepanjang 392 kilometer.

�Pembangunan pan-tai selatan Jawa telah mendapatkan pinjam-an dari IDB senilai US$250 juta.

JAKARTA—Corporate campaign PT Bank BNI Syariah, Hasanah, semakin kuat dipegang perseroan sebagai landasan bisnis hingga me-dio 2017. Hasanah memiliki makna segala kebaikan bagi diri sendi-ri, masyarakat, maupun bangsa, dan negara baik di dunia maupun akhirat. Corporate campaign ini merupakan nilai yang disarikan dari Al-Quran dan menjadi iden-titas BNI Syariah dalam menebar-kan kebaikan melalui produk dan layanannya. Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menuturkan, corporate campaign tersebut semakin dipegang teguh perseroan dalam mengarungi

bisnisnya di industri perbankan syariah Indonesia. “BNI Syariah senantiasa berupaya memberikan layanan perbankan untuk mewu-judkan gaya hidup Hasanah yang modern dan dinamis serta men-cakup semua golongan masya-rakat,” tuturnya di sela paparan ki-nerja semester II/2017 BNI Syariah, di Jakarta, Selasa (25/7/2017).

Berlandasarkan corporate cam-paign Hasanah, BNI Syariah ber-upaya terus meningkatkan kinerja bisnisnya. Per medio tahun ini, anak usaha PT Bank Negara Indo-nesia (Persero) Tbk. ini berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih 13% secara year on year.

Profit yang dikantongi BNI Syariah per akhir Juni tahun ini sebesar Rp165 miliar, sedangkan pada peri-ode yang sama tahun lalu Rp146 miliar. kenaikan laba ini disokong ekspansi pembiayaan, peningkat-an rasio dana murah, serta efisiensi operasional berkelanjutan. “De-ngan tetap menjunjung semangat Hasanah pada 2017, kami ber-syukur kinerja kami pada triwulan kedua dari sisi aset juga berjalan cukup optimal,” ucap Abdullah.

Kinerja aset mengalami pertum-buhan secara year on year sebesar 19,7% dari Rp25,7 triliun pada Juni tahun lalu menjadi Rp30,7 triliun per Juni tahun ini. Pertumbuhan

aset ini didorong oleh pertumbuh-an pembiayaan 18,8% dan DPK 22,1% secara year on year. Pem-biayaan pada Juni 2016 sebesar Rp18,9 triliun berhasil tumbuh menjadi Rp22,5 triliun pada Juni tahun ini. Pada sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) pada Juni tahun lalu sejumlah Rp21,8 triliun meningkat menjadi Rp26,7 triliun pada Juni 2017. Adapun rasio dana murah naik menjadi 47,6% dari 47,1%. Dari total pembiayaan sebesar Rp22,5 triliun tersebut, sebagian besar merupakan pembiayaan konsumer, yakni 51,9% disusul pembiayaan ritel produktif atau UKM sebesar 21,7%, pembiayaan komersial 19,3%, mikro 5,6%, dan kartu pembiayaan Hasanah Card 1,5%.

“Kami sebagai bank yang modern, dinamis, dan universal senantiasa berusaha menjadi mitra Hasanah bagi masyarakat. BNI Syariah mewujudkan gaya

hidup Hasanah yang senantiasa bergerak menebarkan keman-faatan bagi masyarakat dan bangsa,” ujar Abdullah. Prin-sip Hasanah yang diemban BNI Syariah menggiring perseroan

untuk terus melakukan inovasi. Terobosan yang dilakukan salah satunya peluncuran BNI Griya Swakarya iB Hasanah sebagai inovasi model bisnis baru yang pertama dilakukan bank syariah.

Semangat Hasanah Landasi Kinerja BNI Syariah

Board of Management BNI Syariah saat press conference Kinerja Keuangan Triwulan 2 Tahun 2017 di Kantor Pusat pada Selasa (25/7). Alhamdulillah pada kuartal II 2017, BNI Syariah mencatat pertumbuhan yang positif. Tribuana Tunggadewi, SEVP Risiko & Komunikasi; Dhias Widhiyati, plt. Direktur Bisnis; Abdullah Firman Wibowo, plt. Direktur Utama; dan Junaidi Hisom, Direktur Operasional & Jaringan PT Bank BNI Syariah (ki-ka).

KINERJA KEUANGAN