6. petunjuk praktikum.pdf

38
Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan cara mencicipi rasanya, misalnya jeruk tomat dan apel. Namun, tidak semua zat dapat diidentifikasi dengan cara itu. Beberapa zat, berbahaya jika dicicipi misalnya larutan asam klorida dan asam sulfat yang beracun dan menyebabkan iritasi Senyawa-senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa. Salah satu indikator yang praktis untuk digunakan adalah lakmus. Lakmus dapat berbentuk larutan dan kertas. Bentuk kertas lebih banyak digunakan karena sukar teroksidasi sehingga dapat disimpan lama, dan perubahan warna yang diberikan cukup jelas. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu kertas lakmus merah dan biru. Gambar 1.1 kertas lakmus merah dan biru Senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus dengan cara mengamati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus ketika DASAR TEORI

Upload: ratih-andhika

Post on 18-Dec-2014

105 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 6. petunjuk praktikum.pdf

Senyawa asam dapat dibedakan dari senyawa basa, salah satunya dengan

cara mencicipi rasanya, misalnya jeruk tomat dan apel. Namun, tidak semua zat

dapat diidentifikasi dengan cara itu. Beberapa zat, berbahaya jika dicicipi

misalnya larutan asam klorida dan asam sulfat yang beracun dan menyebabkan

iritasi

Senyawa-senyawa asam-basa dapat diidentifikasi secara aman dengan

menggunakan indikator. Indikator merupakan zat warna yang warnanya

berbeda jika berada dalam kondisi asam dan basa.

Salah satu indikator yang praktis untuk digunakan adalah lakmus.

Lakmus dapat berbentuk larutan dan kertas. Bentuk kertas lebih banyak

digunakan karena sukar teroksidasi sehingga dapat disimpan lama, dan

perubahan warna yang diberikan cukup jelas. Ada dua jenis kertas lakmus yaitu

kertas lakmus merah dan biru.

Gambar 1.1 kertas lakmus merah dan biru

Senyawa asam dan basa dapat diidentifikasi menggunakan kertas lakmus

dengan cara mengamati perubahan yang terjadi pada kertas lakmus ketika

DASAR TEORI

Page 2: 6. petunjuk praktikum.pdf

dicelupkan ke dalam larutan. Ketika dicelupkan dalam larutan asam dan larutan

basa, kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru akan menghasilkan warna

yang berbeda.

Indikator Perubahan warna dalam larutanAsam Basa Netral

Lakmus merahLakmus biru

Merahmerah

BiruBiru

MerahBiru

Gambar 1.2 perubahan yang terjadi pada kertas lakmus

Kertas lakmus merah yang dicelupkan ke dalam larutan asam tidak akan

mengubah warna merah kertas lakmus tersebut, namun jika dicelupkan ke

dalam larutan basa akan berubah menjadi biru. Demikian juga dengan kertas

lakmus biru yang akan mengalami perubahan warna apabila dicelupkan ke

dalam larutan asam dan tetap berwarna biru jika dicelupkan ke dalam larutan

basa. Sedangkan dalam larutan yang bersifat netral, kertas lakmus merah dan

biru tidak mengalami perubahan warna.

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Plat tetes· Pipet tetes· Penjepit/pinset

---

111

ALAT DAN BAHAN

Page 3: 6. petunjuk praktikum.pdf

Bahan :· Larutan NaOH· Larutan HCl· Larutan CH3COOH· Aquades· Air kapur· Air detergen· Perasan jeruk nipis· Sabun cair· Kertas lakmus merah· Kertas lakmus biru

0,1 M0,1 M0,1 M

-------

2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL

1. Meletakkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam lubang plat tetes

yang berbeda menggunakan penjepit/pinset

2. Memasukkan dua tetes larutan yang akan diuji ke dalam lubang plat

tetes yang berisi kertas lakmus merah dan dua tetes larutan yang sama

ke dalam lubang plat tetes yang berisi kertas lakmus biru

3. Mengamati perubahan warna kertas lakmus merah dan biru, dan

mencatat hasilnya.

PROSEDUR KERJA

Page 4: 6. petunjuk praktikum.pdf

LarutanPerubahan Warna Kertas Lakmus

Merah Biru

Larutan NaOH …… ……Larutan HCl …… ……Larutan CH3COOH …… ……Air kapur …… ……Air detergen …… ……Aquades …… ……Perasan jeruk nipis …… ……Sabun cair …… ……

1. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, larutan apa sajakah yang dapatmengubah warna kertas lakmus biru menjadi merah? ................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................

2. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, larutan apa sajakah yang dapatmengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru? ................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................

3. Berdasarkan hasil percobaan tersebut, larutan apa sajakan yang tidakmenyebabkan perubahan warna pada kertas lakmus merah dan biru? ................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................

4. Berdasarkan ketiga data hasil percobaan tersebut, kelompokkansenyawa yang bersifat asam, basa atau netral! ................................................................................................................................................... ...................................................................................................................................................

DATA PERCOBAAN

PERTANYAAN

Page 5: 6. petunjuk praktikum.pdf

Untuk mengidentifikasi apakah suatu larutan bersifat asam, basa atau

netral, kita dapat menggunakan kertas lakmus seperti pada percobaan

sebelumnya. Namun penggunaan kertas lakmus hanya dapat membedakan

larutan tersebut bersifat asam, basa atau netral sehingga kita tidak dapat

mengetahui derajat keasaman (pH) atau derajat kebasaan (pOH) dari suatu

larutan.

Untuk mengatasi hal tersebut, dapat digunakan indikator lain yaitu

indikator universal. Indikator universal ini bisa dalam bentuk kertas ataupun

cairan. Dengan kertas indikator universal yang dicelupkan ke dalam larutan,

kita dapat mengetahui pH larutan tersebut. Caranya adalah dengan

mencocokkan perubahan warna kertas indikator dengan tabel warna indikator

universal itu.

Gambar 2.1. kertas indikator universal

DASAR TEORI

Page 6: 6. petunjuk praktikum.pdf

Selain indikator universal, ada satu alat yang dapat digunakan untuk

menentukan harga pH suatu larutan dengan akurat. Alat tersebut disebut pH

meter. pH meter adalah suatu sel elektrokimia yang memberikan nilai pH

dengan ketelitian tinggi. pH meter memiliki suatu elektroda yang sensitif

terhadap konsentrasi ion H+ dalam larutan.

Gambar 2.1. beberapa jenis pH meter

Keasaman dan kebasaan suatu larutan dapat kita ukur dengan melihat

nilai pH suatu larutan tersebut, yaitu :

Larutan asam : [H+] > 10-7 M atau pH < 7

Larutan basa : [H+] < 10-7 M atau pH > 7

Larutan netral : [H+] = 10-7 M atau pH = 7

Untuk lebih memahami pengukuran pH menggunakan pH meter dan

kertas indikator universal. Ikutilah kegiatan berikut ini

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Gelas kimia· Gelas ukur· pH meter· Pipet tetes· Corong gelas

100 mL50 mL

---

41

1set11

ALAT DAN BAHAN

Page 7: 6. petunjuk praktikum.pdf

Bahan :· Larutan A (larutan HCl)· Larutan B (Larutan NaOH)· Larutan C (Larutan CH3COOH)· Larutan D (Larutan NH4OH)· Kertas indikator universal

0,1 M0,1 M0,1 M0,1 M

-

50 mL50 mL50 mL50 mL

4 lembar

1. Memasukkan 50 mL larutan-larutan yang akan akan diuji pada gelas

kimia yang berbeda.

2. Mengukur pH larutan menggunakan kertas indikator universal.

3. Mengamati perubahan yang terjadi pada kertas indikator universal dan

mencatat hasilnya.

4. Mengkalibrasi pH meter

5. Mengukur pH larutan menggunakan pH meter.

6. Membaca skala yang terdapat pada pH meter dan mencatat hasilnya.

LarutanHarga pH

pH meterIndikatoruniversal

Larutan A …… ......Larutan B …… ......Larutan C …… ......Larutan D …… ......

PROSEDUR KERJA

DATA PERCOBAAN

Page 8: 6. petunjuk praktikum.pdf

1. Berdasarkan hasil percobaan, larutan apa yang memiliki pH > 7 ?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2. Berdasarkan hasil percobaan, larutan apa yang memiliki pH < 7 ?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

3. Berdasarkan hasil percobaan, larutan apa yang memiliki pH = 7 ?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

4. Berdasarkan data-data hasil percobaan tersebut, kelompokkan senyawa

yang bersifat asam, basa atau netral!

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

5. Adakah perbedaan pH antara larutan yang sama yang diukur dengan pH

meter dan indikator universal? Jika terdapat perbedaan faktor apakah

yang mempengaruhi?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

PERTANYAAN

Page 9: 6. petunjuk praktikum.pdf

Untuk mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral kita

dapat menggunakan kertas lakmus merah dan biru. Namun selain menggunakan

kertas lakmus kita juga dapat menggunakan larutan indikator. Larutan indikator

asam basa adalah zat yang dapat menunjukkan kisaran harga pH suatu larutan.

Hal ini disebabkan setiap interval perubahan pH tertentu akan memberikan

warna yang berbeda. Perubahan warna yang terjadi pada interval pH tertentu

disebut trayek perubahan warna indikator. Berikut disajikan trayek perubahan

warna beberapa indikator :

Tabel. 3.1. Perubahan warna beberapa larutan indikator

Indikator JangkauanpH

Warna indikatordalam larutan asam

Warna indikatordalam larutan basa

Biru kresil cemerlang 0,0 – 1,0 Merah - jingga BiruTimol biru 1,2 – 2,8 Merah KuningMetil jingga 3,2 – 4,4 Merah JinggaBromokresol hijau 3,8 – 5,4 Kuning BiruMetil merah 4,2 – 6,3 Merah KuningKlorofenol merah 4,8 – 6,4 Kuning MerahBromotimol biru 6,0 – 7,6 Kuning BiruFenol merah 6,8 – 8,4 Kuning MerahFenolftalein 8,3 – 10,0 Tak berwarna MerahTimolftalein 8,3 – 10,5 Tak berwarna BiruAlizarin kuning 10,1 – 12,0 Kuning Jingga

DASAR TEORI

Page 10: 6. petunjuk praktikum.pdf

Untuk lebih memahami trayek pH indikator, marilah kita lihat reaksi

ionisasi larutan indikator sebagai berikut :

HIn(aq) ⇄ H+(aq) + In-(aq)

Bila ke dalam indikator asam, kita tambahkan larutan asam atau basa

maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan pada larutan indikator tersebut

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Rak tabung reaksi· Tabung reaksi· Gelas ukur· Pipet tetes

KecilKecil

10 mL-

11211

Bahan :· Larutan indikator fenolftalein· Larutan indikator metil jingga· Larutan indikator bromtimol biru· Larutan-larutan· Cuka dapur· Air sabun

---

pH 1 – 12--

SecukupnyaSecukupnyaSecukupnya

10 mL/larutan10 mL10 mL

Mengamati trayek perubahan warna beberapa indikator :

1. Memasukkan 2 mL larutan pH 1-12 ke dalam tabung reaksi yang

berbeda.

2. Menambahkan 2 tetes larutan indikator fenolftalein ke dalam setiap

tabung reaksi yang berisi larutan pH 1-12

3. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi

ALAT DAN BAHAN

PROSEDUR KERJA

Page 11: 6. petunjuk praktikum.pdf

4. Mengulangi kegiatan yang sama untuk larutan indikator metil jingga dan

bromtimol biru

Memperkirakan pH suatu larutan berdasarkan trayek perubahan warna

Larutan I : cuka dapur

1. Memasukkan 2 mL sampel ke dalam tiga buah tabung reaksi yang

berbeda

2. Menambahkan 2 tetes larutan indikator fenolftalein ke dalam setiap

tabung reaksi yang berisi cuka dapur

3. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi

4. Mengulangi kegiatan yang sama untuk larutan indikator metil jingga dan

bromtimol biru

Larutan I : air sabun

1. Memasukkan 2 mL sampel ke dalam tiga buah tabung reaksi yang

berbeda

2. Menambahkan 2 tetes larutan indikator fenolftalein ke dalam setiap

tabung reaksi yang berisi cuka dapur

3. Mengamati dan mencatat perubahan warna yang terjadi

4. Mengulangi kegiatan yang sama untuk larutan indikator metil jingga dan

bromtimol biru

Mengamati trayek perubahan warna beberapa indikator :pH

Indikator1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Fenolftalein

Metil jingga

Bromtimol biru

DATA PERCOBAAN

Page 12: 6. petunjuk praktikum.pdf

Memperkirakan pH suatu larutan berdasarkan trayek perubahan warna

LarutanIndikator

Fenolftalein Metil jingga Bromtimol biruwarna pH warna pH warna pH

Cuka dapur ……… … ……… … ……… …

Air sabun ……… … ……… … ……… …

Mengamati trayek perubahan warna beberapa indikator :

1. Pada rentangan pH berapakah terjadi perubahan warna pada larutan

dengan pH 1-12 jika ditetesi indikator fenolftalein?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2. Bagaimanalah perbandingan antara trayek perubahan warna larutan

indikator fenolftalein yang diperoleh dari data percobaan dan data yang

diperoleh dari literatur?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

3. Pada rentangan pH berapakah terjadi perubahan warna pada larutan

dengan pH 1-12 jika ditetesi indikator metil jingga?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

PERTANYAAN

Page 13: 6. petunjuk praktikum.pdf

4. Bagaimanalah perbandingan antara trayek perubahan warna larutan

indikator metil jingga yang diperoleh dari data percobaan dan data yang

diperoleh dari literatur?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

5. Pada rentangan pH berapakah terjadi perubahan warna pada larutan

dengan pH 1-12 jika ditetesi indikator bromtimol biru?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

6. Bagaimanalah perbandingan antara trayek perubahan warna larutan

indikator bromtimol biru yang diperoleh dari data percobaan dan data

yang diperoleh dari literatur?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Memperkirakan pH suatu larutan berdasarkan trayek perubahan warna

Larutan I : cuka dapur

1. Berapakah perkiraan pH cuka dapur jika ditetesi dengan larutan

indikator fenolftalein?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2. Berapakah perkiraan pH cuka dapur jika ditetesi dengan larutan

indikator metil jingga?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Page 14: 6. petunjuk praktikum.pdf

3. Berapakah perkiraan pH cuka dapur jika ditetesi dengan larutan

indikator bromtimol biru?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Larutan I : air sabun

1. Berapakah perkiraan pH air sabun jika ditetesi dengan larutan indikator

fenolftalein?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2. Berapakah perkiraan pH air sabun jika ditetesi dengan larutan indikator

metil jingga?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

3. Berapakah perkiraan pH air sabun jika ditetesi dengan larutan indikator

bromtimol biru?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

Page 15: 6. petunjuk praktikum.pdf

Larutan asam bila direaksikan dengan larutan basa akan menghasilkan

garam dan air. Sifat asam dan sifat basa akan hilang dengan terbentukanya zat

baru yang disebut garam yang memiliki sifat berbeda dengan sifat zat asalnya.

Karena hasil reaksinya adalah air yang memiliki sifat netral yang artinya jumlah

ion H+ sama dengan jumlah ion OH- maka reaksi itu disebut dengan reaksi

netralisasi atau penetralan.

Salah satu kegunaan reaksi netralisasi adalah untuk menentukan

konsesntrasi asam atau basa yang tidak diketahui. Penentuan konsentrasi ini

dilakukan dengan titrasi asam-basa. Titrasi merupakan suatu metode untuk

menentukan konsentrasi suatu larutan dengan larutan yang konsentrasinya

sudah diketahui dengan tepat. Titrasi asam basa dilakukan dengan

menggunakan indikator atau menggunakan pH-meter. Pada praktikum ini

dilakukan titrasi asam basa menggunakan indikator. Dalam titrasi asam basa,

indikator merupakan zat yang memiliki perbedaan warna yang mencolok dalam

medium asam dan basa.

Dalam percobaan titrasi, suatu larutan yang konsentrasinya telah

diketahui secara pasti disebut sebagai larutan standar (standard solution), yang

ditambahkan secara bertahap ke dalam larutan lain yang konsentrasinya tidak

diketahui sampai reaksi antara kedua larutan tersebut berlangsung sempurna.

Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut dengan titran. Titran

ditambahkan sedikit demi sedikit (biasanya diletakkan dalam buret) pada titrat

DASAR TEORI

Page 16: 6. petunjuk praktikum.pdf

(larutan yang dititrasi, yang akan ditentukan konsentrasinya dan biasanya

diletakkan dalam labu erlenmeyer) sampai terjadi perubahan warna indikator.

Gambar 4.1 Rangkaian peralatan titrasi

Suatu titik dimana jumlah asam yang bereaksi sama dengan jumlah basa

yang bereaksi disebut titik ekivalen. Sebagai contoh, titrasi larutan asam asetat

dengan larutan natrium hidroksida :

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → NaCH3COO(aq) + H2O(l)

Titik ekivalen terjadi apabila mol natrium hidroksida yang ditambahkan sama

dengan mol dari asam asetat. Dalam sebuah proses titrasi, titik dimana indikator

berubah warna disebut titik akhir titrasi. Pada saat terjadi titik akhir titrasi

inilah proses titrasi harus dihentikan. Jangan lupa untuk mencatat volume titer

yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan data

volume titran, volume dan konsentrasi titrat, maka kita bisa menghitung

konsentrasi titrat.

Contoh :

Dalam sebuah percobaan titrasi, seorang siswa menemukaan bahwa 20,00 mL

larutan H2SO4 0,245 M dapat dinetralkan oleh larutan NaOH 0,610 M. Berapakah

volume larutan NaOH yang digunakan dalam proses penetralan tersebut?

Penyelesaian :

Persamaan reaksi penetralan larutan H2SO4 oleh larutan NaOH :

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Page 17: 6. petunjuk praktikum.pdf

Karena volume dan konsentrasi larutan H2SO4 telah diketahui, maka kita dapat

menghitung jumlah mol H2SO4 yang terpakai dalam reaksi :

Dari persamaan reaksi dapat dilihat bahwa :

1 mol H2SO4 ≎ 2 mol NaOH

Jumlah mol NaOH yang bereaksi

Sehingga volume NaOH dapat diketahui dengan cara :

Jadi volume NaOH 0,610 M yang digunakan untuk menetralkan 20,00 mL larutan

H2SO4 0,245 M adalah sebanyak 0,016 L atau 16,1 mL

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Statif· Klem· Buret· Gelas kimia· Labu Erlenmeyer· Pipet tetes· Gelas ukur· Corong

--

50 mL100 mL100 mL

-50 mLKecil

11111111

Bahan :· Larutan HCl yang akan ditentukan

kadarnya· Larutan NaOH 0,1M· Indikator fenolftalein· Aquades

-

0,1 M--

30 mL

50 mLSecukupnyaSecukupnya

ALAT DAN BAHAN

Page 18: 6. petunjuk praktikum.pdf

1. Merancang peralatan titrasi.

2. Mengisi buret dengan NaOH 0,1M hingga volumenya tepat pada skala

nol.

3. Memasukkan 25 mL larutan HCl yang akan ditentukan kadarnya ke

dalam labu Erlenmeyer.

4. Memasukkan 2 tetes indikator fenolftalein ke dalam labu Erlenmeyer

yang telah berisi larutan HCl.

5. Melakukan titrasi larutan HCl sampai terjadi perubahan warna.

6. Mencatat volume NaOH 0,1M yang digunakan.

7. Mengulangi percobaan tersebut sebanyak dua kali

Volume larutan HCl = ............................ mL

Pembacaan buret I II

Volume NaOH(aq) awal ………mL ………mL

Volume NaOH(aq) akhir ………mL ………mL

Volume NaOH(aq) ………mL ………mL

PROSEDUR KERJA

DATA PERCOBAAN

Page 19: 6. petunjuk praktikum.pdf

1. Apa manfaat indikator fenolftalein pada percobaan ini?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

2. Apakah anda dapat menentukan titik ekivalen pada titrasi tersebut

tanpa bantuan indikator pp? Jelaskan!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

3. Buatlah persamaan reaksi dari percobaan tersebut!

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

4. Dari data-data yang telah diperoleh selama percoban, berapa

konsentrasi larutan HCl tersebut?

.............................................................................................................................................

.............................................................................................................................................

PERTANYAAN

Page 20: 6. petunjuk praktikum.pdf

Suatu larutan yang bertahan terhadap perubahan pH apabila ditambah

sedikit asam, sedikit basa ataupun diencerkan disebut larutan penyangga

(larutan buffer). Larutan buffer adalah larutan yang terdiri dari asam lemah atau

basa lemah dan garamnya, kedua komponen tersebut harus ada. Larutan ini

mampu mempertahankan nilai pH-nya ketika terjadi penambahan sedikit asam,

sedikit basa atau jika larutan tersebut diencerkan sampai volume tertentu.

· Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan yang bersifat asam memiliki pH kurang dari 7. Larutan

penyangga yang bersifat asam biasanya terbuat dari asam lemah dan

garamnya, dapat didefinisikan juga sebagai suatu larutan yang terdiri dari

asam lemah dan basa konjugasinya.

· Larutan penyangga yang bersifat basa

Larutan penyangga yang bersifat basa memiliki pH lebih dari 7. Larutan

penyangga yang bersifat basa biasanya terbuat dari basa lemah dan

garamnya, dapat didefinisikan juga sebagai suatu larutan yang terdiri dari

basa lemah dan basa konjugasinya.

Misalnya, suatu larutan penyangga yang terdiri dari asam asetat

(CH3COOH) dan natrium asetat (NaCH3COO), perhatikan reaksi ionisasi asam

asetat dan natrium asetat berikut :

DASAR TEORI

Page 21: 6. petunjuk praktikum.pdf

HC2H3O2 H+ + C2H3O2-

NaC2H3O2 Na+ + C2H3O2-

Bila ke dalam larutan penyangga tersebut ditambahkan sedikit larutan asam

klorida (HCl). Asamklorida dalam larutan akan mengion menghasilkan ion H+

menurut reaksi :

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)

Penambahan ion H+ tersebut akan diikat oleh ionasetat membentuk asam asetat

sehingga perubahan pH larutan sangat kecil.

Bila yang ditambahkan ke dalam larutan penyangga tersebut adalah basa,

misalnya larutan natrium hidroksida (NaOH). Natrium hidroksida dalam

larutannya akan terionisasi menghasilkan ion OH- menurut reaksi :

NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Penambahan ion OH- berbarti pengikatan ion H+ maka asam asetat akan

mengion lebih banyak untukmenghasilkan ion H+ lebih banyak pula sehingga

perubahan pH sangat kecil. Pada pengenceran larutan penyangga, juga tidak

akan mengubah harga pH larutan. Untuk lebih jelasnya amatilah perbedaan

perubahan pH larutan penyangga dan bukan penyangga pada percobaan berikut

ini.

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Gelas kimia· Labu Erlenmeyer· pH meter· Gelas ukur· Gelas ukur· Buret· Statif /klem· Pengaduk/spatula

100 mL100 mL

-50 mL10 mL50 mL

--

11

1 set11111

ALAT DAN BAHAN

Page 22: 6. petunjuk praktikum.pdf

Bahan :· Akuades· Larutan NaCl· Larutan NH4OH· Larutan NH4Cl· Larutan HCl· Larutan NaOH

-0,1 M0,1 M0,1 M0,1 M0,1 M

Secukupnya60 mL30 mL30 mL50 mL50 mL

Pembuatan larutan penyangga :

1. Mencampurkan 30 mL larutan NH4OH 0,1M dengan 30 mL larutan NH4Cl

0,1M

2. Mengukur harga pH larutan mengggunakan kertas indikator universal

dan mencatat hasilnya

Pengaruh penambahan sedikit basa kuat , asam kuat dan pengenceran pada

larutan penyangga :

1. Memasukkan masing-masing 20 mL larutan penyangga tersebut ke

dalam 3 buah gelas kimia yang berbeda

2. Memasukkan larutan-larutan berikut pada gelas kimia tersebut :

a). Pada gelas kimia 1,

Menambahkan larutan HCl 0,1M sebanyak 20 mL melalui buret,

tetes demi tetes ke dalam gelas kimia yang berisi larutan

penyangga. Kemudian mengukur pH larutan setiap penambahan

0,5 mL larutan HCl 0,1M sampai 20 mL.

b). Pada gelas kimia 2,

Menambahkan larutan NaOH 0,1M sebanyak 20 mL melalui buret,

tetes demi tetes ke dalam gelas kimia yang berisi larutan

penyangga. Kemudian mengukur pH larutan setiap penambahan

0,5 mL larutan NaOH 0,1M sampai 20 mL.

PROSEDUR KERJA

Page 23: 6. petunjuk praktikum.pdf

c). Pada gelas kimia 3,

Menambahkan air suling sebanyak 20 mL melalui buret, tetes

demi tetes ke dalam gelas kimia yang berisi larutan penyangga.

Kemudian mengukur pH larutan setiap penambahan 0,5 mL air

suling

Pengaruh penambahan sedikit basa kuat, asam kuat dan pengenceran pada

larutan bukan penyangga :

1. Memasukkan masing-masing 20 mL larutan NaCl 0,1M ke dalam 3 buah

gelas kimia yang berbeda

2. Memasukkan larutan-larutan berikut pada gelas kimia tersebut :

a). Pada gelas kimia 1,

Menambahkan larutan HCl 0,1M sebanyak 20 mL melalui buret,

tetes demi tetes ke dalam gelas kimia yang berisi larutan

penyangga. Kemudian mengukur pH larutan setiap penambahan

0,5 mL larutan HCl 0,1M sampai 20 mL.

b). Pada gelas kimia 2,

Menambahkan larutan NaOH 0,1M sebanyak 20 mL melalui buret,

tetes demi tetes ke dalam gelas kimia yang berisi larutan

penyangga. Kemudian mengukur pH larutan setiap penambahan

0,5 mL larutan NaOH 0,1M sampai 20 mL.

d). Pada gelas kimia 3,

Menambahkan air suling sebanyak 20 mL melalui buret, tetes

demi tetes ke dalam gelas kimia yang berisi larutan penyangga.

Kemudian mengukur pH larutan setiap penambahan 0,5 mL air

suling

Page 24: 6. petunjuk praktikum.pdf

· pH larutan awalLarutan Harga pH

NH4OH + NH4Cl ………Akuades ………HCl 0,1M ………

NaOH 0,1M ………NaCl 0,1M ………

DATA PERCOBAAN

Page 25: 6. petunjuk praktikum.pdf

· Pengaruh penambahan asam kuat dan basa kuatpH larutan penyangga pH larutan bukan penyangga

VolumePenambahan

HCl 0,1MPenambahanNaOH 0,1M

VolumePenambahan

HCl 0,1MPenambahanNaOH 0,1M

1 0,5 mL ……… ……… 1 0,5 mL ……… ………2 1,0 mL ……… ……… 2 1,0 mL ……… ………3 1,5 mL ……… ……… 3 1,5 mL ……… ………4 2,0 mL ……… ……… 4 2,0 mL ……… ………5 2,5 mL ……… ……… 5 2,5 mL ……… ………6 3,0 mL ……… ……… 6 3,0 mL ……… ………7 3,5 mL ……… ……… 7 3,5 mL ……… ………8 4,0 mL ……… ……… 8 4,0 mL ……… ………9 4,5 mL ……… ……… 9 4,5 mL ……… ………

10 5,0 mL ……… ……… 10 5,0 mL ……… ………11 5,5 mL ……… ……… 11 5,5 mL ……… ………12 6,0 mL ……… ……… 12 6,0 mL ……… ………13 6,5 mL ……… ……… 13 6,5 mL ……… ………14 7,0 mL ……… ……… 14 7,0 mL ……… ………15 7,5 mL ……… ……… 15 7,5 mL ……… ………16 8,0 mL ……… ……… 16 8,0 mL ……… ………17 8,5 mL ……… ……… 17 8,5 mL ……… ………18 9,0 mL ……… ……… 18 9,0 mL ……… ………19 9,5 mL ……… ……… 19 9,5 mL ……… ………20 10,0 mL ……… ……… 20 10,0 mL ……… ………21 10,5 mL ……… ……… 21 10,5 mL ……… ………22 11,0 mL ……… ……… 22 11,0 mL ……… ………23 11,5 mL ……… ……… 23 11,5 mL ……… ………24 12,0 mL ……… ……… 24 12,0 mL ……… ………25 12,5 mL ……… ……… 25 12,5 mL ……… ………26 13,0 mL ……… ……… 26 13,0 mL ……… ………27 13,5 mL ……… ……… 27 13,5 mL ……… ………28 14,0 mL ……… ……… 28 14,0 mL ……… ………29 14,5 mL ……… ……… 29 14,5 mL ……… ………30 15,0 mL ……… ……… 30 15,0 mL ……… ………31 15,5 mL ……… ……… 31 15,5 mL ……… ………32 16,0 mL ……… ……… 32 16,0 mL ……… ………33 16,5 mL ……… ……… 33 16,5 mL ……… ………34 17,0 mL ……… ……… 34 17,0 mL ……… ………35 17,5 mL ……… ……… 35 17,5 mL ……… ………36 18,0 mL ……… ……… 36 18,0 mL ……… ………37 18,5 mL ……… ……… 37 18,5 mL ……… ………38 19,0 mL ……… ……… 38 19,0 mL ……… ………39 19,5 mL ……… ……… 39 19,5 mL ……… ………40 20,0 mL ……… ……… 40 20,0 mL ……… ………

Page 26: 6. petunjuk praktikum.pdf

· PengenceranPenambahan

air suling pH larutan penyanggapH larutan bukan

penyangga1 0,5 mL ……… ………2 1,0 mL ……… ………3 1,5 mL ……… ………4 2,0 mL ……… ………5 2,5 mL ……… ………6 3,0 mL ……… ………7 3,5 mL ……… ………8 4,0 mL ……… ………9 4,5 mL ……… ………

10 5,0 mL ……… ………11 5,5 mL ……… ………12 6,0 mL ……… ………13 6,5 mL ……… ………14 7,0 mL ……… ………15 7,5 mL ……… ………16 8,0 mL ……… ………17 8,5 mL ……… ………18 9,0 mL ……… ………19 9,5 mL ……… ………20 10,0 mL ……… ………21 10,5 mL ……… ………22 11,0 mL ……… ………23 11,5 mL ……… ………24 12,0 mL ……… ………25 12,5 mL ……… ………26 13,0 mL ……… ………27 13,5 mL ……… ………28 14,0 mL ……… ………29 14,5 mL ……… ………30 15,0 mL ……… ………31 15,5 mL ……… ………32 16,0 mL ……… ………33 16,5 mL ……… ………34 17,0 mL ……… ………35 17,5 mL ……… ………36 18,0 mL ……… ………37 18,5 mL ……… ………38 19,0 mL ……… ………39 19,5 mL ……… ………40 20,0 mL ……… ………

Page 27: 6. petunjuk praktikum.pdf

Pengaruh penambahan asam kuat

1. Pada penambahan ke berapa, pH larutan penyangga mulai berubah

secara signifikan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

2. Pada penambahan ke berapa, pH larutan bukan penyangga mulai

berubah secara signifikan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

3. Bandingkan perubahan pH larutan-larutan tersebut. Larutan manakah

yang perubahan pH-nya paling kecil?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Pengaruh penambahan basa kuat

1. Pada penambahan ke berapa, pH larutan penyangga mulai berubah

secara signifikan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

2. Pada penambahan ke berapa, pH larutan bukan penyangga mulai

berubah secara signifikan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

PERTANYAAN

Page 28: 6. petunjuk praktikum.pdf

3. Bandingkan perubahan pH larutan-larutan tersebut. Larutan manakah

yang perubahan pH-nya paling kecil?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Pengenceran

1. Pada penambahan ke berapa, pH larutan penyangga mulai berubah

secara signifikan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

2. Pada penambahan ke berapa, pH larutan bukan penyangga mulai

berubah secara signifikan?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

3. Bandingkan perubahan pH larutan-larutan tersebut. Larutan manakah

yang perubahan pH-nya paling kecil?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

4. Pertanyaan-pertanyaan tersebut, yang dimaksud dengan larutan

penyangga adalah?

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

................................................................................................................................................

Page 29: 6. petunjuk praktikum.pdf

Dalam air murni terdapat ion H+ (atau H3O+) dan ion OH- dalam

konsentrasi yang sama, yang sangat kecil. Bila konsentrasi H+ sama dengan

konsentrasi OH- maka larutan bersifat netral. Jika konsentrasi H+ lebih besar

daripada konsentrasi OH- maka larutan tersebut bersifat asam. Sedangkan jika

konsentrasi H+ lebih kecil daripada konsentrasi OH- maka larutan tersebut

bersifat basa.

Bila garam dilarutkan dalam air, larutannya dapat bersifat asam, basa

atau netral bergantung pada jenis garamnya. Suatu larutan amonium nitrat

(NH4NO3) dapat memerahkan kertas lakmus biru, jadi larutan garam tersebut

bersifat asam. Suatu larutan natrium sianida (NaCN) dapat membirukan kertas

lakmus merah, jadi larutan garam tersebut bersifat basa. Sedangkan larutan

amonium asetat (NH4C2H3O2) tidak mempunyai pengaruh pada kertas lakmus,

jika larutan tersebut bersifar netral.

Untuk menerangkan hal ini, yang harus diperhatikan adalah reaksi kation

atau anion dari suatu garam dengan air, reaksi ini disebut hidrolisis. Dalam arti

yang luas, hidrolisis adalah reaksi antara zat apa saja dan air serta tidak terbatas

pada larutan garam. Ada dua macam hidrolisis, yaitu hidrolisis total dan

hidrolisis parsial (sebagian). Contoh hidrolisis adalah pengionan asam asetat

dalam air.

HC2H3O2 + H2O H3O+ + C2H3O2-

DASAR TEORI

Page 30: 6. petunjuk praktikum.pdf

Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa pembentuk garam

tersebut. Berikut akan dijelaskan beberapa kasus yang terjadi apabila garam

dilarutkan dalam air.

1. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat

Garam yang terdiri dari kation (Li+, Na+,K+, Ba2+, Sr2+) dari basa kuat,dan

anion (Cl-, NO3-, SO42-) dari asam kuat membentuk larutan yang bersifat

netral. Contohnya adalah kalium klorida (KCl), natrium nitrat (NaNO3),

barium klorida (BaCl2).

2. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat

Garam yang terdiri dari kation (dari) basa kuat dan anion (dari) asam lemah,

membentuk larutan yang bersifat basa. Contohnya adalah natrium sianida

(NaCN).

3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah

Garam yang terdiri dari kation (dari) basa lemah dan anion (dari) asam kuat,

membentuk larutan yang bersifat asam. Contohnya adalah amonium nitrat

(NH4NO3).

4. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

Garam yang terdiri dari asam lemah dan basa lemah, kedua ion yang berasal

dari asam lemah dan basa lemah tersebut akan mengalami hidrolisis.

Larutan dapat bersifat netral, asam atau basa bergantung pada kuat relatif

kation asam dan anion basa tersebut.

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Plat tetes· Pipet tetes· Penjepit/pinset

---

111

ALAT DAN BAHAN

Page 31: 6. petunjuk praktikum.pdf

Bahan :· Larutan NaCl· Larutan (NH4)2SO4

· Larutan CH3COONa· Larutan Na2CO3

· Larutan AlCl3

· Kertas lakmus merah· Kertas lakmus biru

1 M1 M1 M1 M1 M

--

2 mL2 mL2 mL2 mL2 mL

5 lembar5 lembar

1. Meletakkan kertas lakmus merah dan biru ke dalam lubang plat tetes

yang berbeda menggunakan penjepit/pinset

2. Memasukkan dua tetes larutan yang akan diuji ke dalam lubang plat

tetes yang berisi kertas lakmus merah dan dua tetes larutan yang sama

ke dalam lubang plat tetes yang berisi kertas lakmus biru

3. Mengamati perubahan warna kertas lakmus merah dan biru, dan

mencatat hasilnya.

Larutan GaramPerubahan Warna

Sifat GaramLakmusMerah

Lakmus Biru

NaCl 1M …… …… ……

(NH4)2SO4 1M …… …… ……

CH3COONa 1M …… …… ……

Na2CO3 1M …… …… ……

AlCl3 1M …… …… ……

PROSEDUR KERJA

DATA PERCOBAAN

Page 32: 6. petunjuk praktikum.pdf

1. Dari percobaan di atas, sebutkan masing-masing garam yang bersifat

netral, asam dan basa!

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2. Mengapa larutan garam dapat bersifat netral, asam dan basa?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

3. Tuliskan reaksi yang terjadi pada masing-masing garam yang dilarutkan

ke dalam air!

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

4. Sebutkan contoh lain garam yang bersifat netral, asam dan basa!

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

PERTANYAAN

Page 33: 6. petunjuk praktikum.pdf

Jika kita melarutkan sedikit AgCl ke dalam air, maka AgCl akan larut dan

kita akan memperoleh larutan garam AgCl. Jika kita kemudian menambahkan

lebih banyak AgCl, apa yang akan terjadi?apakah AgCl tambahan tersebut akan

larut juga? Adakah batasan kelarutan suatu zat dalam pelarutnya?

Karena garam seperti AgCl dianggap sebagai elektrolit kuat, semua AgCl

yang larut dalam air dianggap terurai sempurna menjadi ion Ag+ dan Cl-.

Persamaan kesetimbangannya dalam larutan adalah sebagai berikut :

AgCl(s) ⇌ Ag+(aq) + Cl-(aq)

Sehingga,

Kc =-

Karena AgCl adalah padatan dan dianggap konstan, maka

Kc [AgCl] = Ksp = [Ag+][Cl-]

Dimana Ksp disebut konstanta hasil kali kelarutan (solubility product

constant), yaitu hasil kali konsentrasi tiap ion yang dipangkatkan dengan

koefisien stoikiometrinya di dalam persamaan kesetimbangan.

Contoh :

CaF2(s) ⇌ Ca2+(aq) + 2F-(aq) Ksp = [Ca2+][F-]2

Al(OH)3(s) ⇌ Al3+(aq) + 3OH-(aq) Ksp = [Al3+][OH-]3

DASAR TEORI

Page 34: 6. petunjuk praktikum.pdf

Nilai kelarutan suatu zat berbeda-beda. Semakin besar nilai kelarutan, berarti

zat tersebut semakin mudah larut.

Tabel. Konstanta Hasilkali Kelarutan pada suhu 25oCSenyawa Ksp

Barium karbonat [BaCO3] 8,1 x 10-33

Kalsium fosfat [Ca3(PO4)3] 1,2 x 10-26

Tembaga(I) bromida [CuBr] 4,2 x 10-8

Besi(III) hidroksida [Fe(OH)3] 1,1 x 10-36

Timbal(I) kromat [PbCrO4] 2,0 x 10-14

Perak karbonat [Ag2CO3] 8,1 x 10-12

Strontium sulfat [SrSO4] 3,8 x 10-7

Harga Ksp suatu senyawa dapat digunakan untuk memperkirakan

pengendapan zat elektrolit dalam larutan. Hal ini dilakukan dengan

membandingkan nilai Ksp dengan kuotion reaksi (Qc). Qc adalah hasil kali

konsentrasi molar awal dari ion-ion dalam larutan.

Contoh :

Garam BaCO3 dilarutkan ke dalam air dan terurai menjadi ion Ba2+ dan CO32-

sesuai dengan persamaan reaksi berikut

BaCO3 (s) ⇌ Ba2+(aq) + CO32-(aq)

Q = [Ba2+][CO32-]

Hubungan yang mungkin antara Q dan Ksp adalah :

1. Q < Ksp, larutan belum jenuh

2. Q = Ksp, larutan jenuh

3. Q > Ksp, larutan lewar jenuh

Suatu larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat

terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk memperoleh kesetimbangan

dengan zat yang tak larut. Banyaknya zat terlarut yang melarut dalam sejumlah

zat pelarut untuk menghasilkan larutan jenuh disebut kelarutan. Lazimnya

kelarutan dinyatakan dalam gram zat terlarut per 100 cm3 atau 100 gram

pelarut pada temperatur yang ditentukan. Selain larutan jenuh, kita juga

mengenal larutan yang kurang jenuh, yaitu suatu larutan yang masih dapat

melarutkan zat terlarut. Dalam larutan kurang jenuh, belum terjadi

Page 35: 6. petunjuk praktikum.pdf

kesetimbangan antara zat terlarut dan zat yang tidak larut. Larutan yang sudah

tidak dapat melarutkan zat terlarut sehingga terbentuk endapan disebut larutan

lewat jenuh.

Nama Alat dan Bahan Ukuran/Satuan Jumlah

Alat :· Buret· Statif· Klem· Pipet tetes· Labu Erlenmeyer

50 mL---

100 mL

11111

Bahan :· Larutan jenuh kalsium hidroksida

(Ca(OH)2) dalam air suling· Larutan jenuh kalsium hidroksida

(Ca(OH)2) dalam larutanNaOH 0,025M

· Larutan jenuh kalsium hidroksida(Ca(OH)2) dalam larutanNaOH 0,050M

· Larutan HCl· Indikator fenolftalein

-

-

-

0,100 M-

25 mL

25 mL

25 mL

50 mLSecukupnya

ALAT DAN BAHAN

Page 36: 6. petunjuk praktikum.pdf

1. Merancang peralatan titrasi

2. Mengisi buret dengan larutan HCl 0,100M hingga volumenya tepat pada

skala nol.

3. Memasukkan 25 larutan jenuh kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dalam air

suling ke dalam labu Erlenmeyer.

4. Memasukkan 2 tetes indikator fenolftalein ke dalam labu Erlenmeyer.

5. Menitrasi larutan tersebut dengan larutan HCl 0,100M

6. Mengehentikan titrasi bila warna merah pada larutan tepat hilang

7. Mencatat volume larutan HCl 0,100M yang digunakan

8. Mengulangi titrasi sebanyak dua kali

9. Mengulangi urutan prosedur kerja di atas untuk larutan jenuh kalsium

hidroksida (Ca(OH)2) dalam berbagai konsentrasi larutan natrium

hidroksida

Larutan jenuh Ca(OH)2 dalamLarutan HCl 0,100M (mL)

1 2 Rata-rata

Air suling ………… ………… …………

Larutan NaOH 0,025M ………… ………… …………

Larutan NaOH 0,050M ………… ………… …………

PROSEDUR KERJA

DATA PERCOBAAN

Page 37: 6. petunjuk praktikum.pdf

1. Bagaimanakah pengaruh NaOH terhadap kelarutan Ca(OH)2?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

2. Berapakah kelarutan Ca(OH)2 dalam air suling?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

3. Berapakah kelarutan Ca(OH)2 dalam larutan NaOH 0,025M ?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

4. Berapakah kelarutan Ca(OH)2 dalam larutan NaOH 0,050M ?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

5. Berapa harga hasil kali kelarutan Ca(OH)2 di atas?

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

...................................................................................................................................................

PERTANYAAN

Page 38: 6. petunjuk praktikum.pdf