petunjuk pengisian data pokok utang luar negeri … filelampiran surat edaran bank indonesia...

58
Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 1 3 PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI Formulir Profil Pelapor 1. Diisi ”Nama” pemilik ULN ( debitur ), lengkap tanpa singkatan sesuai dengan Akta. 2. Diisi dengan ”Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)” pemilik ULN ( debitur ), sesuai dengan Akta. 3. Diisi dengan ”Alamat” domisili pemilik ULN ( debitur ), lengkap dan jelas sesuai dengan Akta. 4. Diisi dengan ”Propinsi” domisili pemilik ULN ( debitur ), sesuai dengan Akta. 5. Diisi dengan ”Kota/Kabupaten” domisili pemilik ULN ( debitur ), sesuai dengan Akta. 6. Diisi ”Kode Pos” domisili pemilik ULN ( debitur ). 7. Diisi ”Nomor telepon” pemilik ULN ( debitur ), lengkap dengan kode area. 8. Diisi ”Nomor faksimili” pemilik ULN ( debitur ), lengkap dengan kode area. 9. Diisi alamat ”E-mail” pemilik ULN. 10. Diisi dengan nama staf/petugas pertama yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk mewakili dan bertanggungjawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia. a. Diisi alamat e-mail ”Penanggungjawab” pertama. b. Diisi nomor telepon ”Penanggungjawab” pertama, lengkap dengan kode area dan nomor extension. c. Diisi nomor handphone ”Penanggungjawab” pertama. 11. Diisi dengan nama staf/petugas kedua yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk mewakili dan bertanggungjawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia. a. Diisi alamat e-mail ”Penanggungjawab” kedua. b. Diisi nomor telepon ”Penanggunjawab” kedua, lengkap dengan kode area dan nomor extension. c. Diisi nomor handphone ”Penanggungjawab” kedua. 12. Pilih jenis usaha perusahaan. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan. 13. Pilih status kepemilikan perusahaan. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan. 14. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan jika ada kepemilikan asing dan cantumkan total porsi (%) pada kolom kepemilikan asing. Selanjutnya pada kolom ”Nama” diisi dengan nama pemegang saham milik asing, dan pada kolom ”Persentase” diisi porsi (%) kepemilikan pemegang saham milik asing. Apabila kolom yang tersedia tidak mencukupi dapat ditambahkan pada tabel terpisah sebagai lampiran. 15. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan nama grup perusahaan. Jika ”Ya” isikan nama grup dan nama perusahaan induk. 16. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan apabila pemilik ULN merupakan perusahaan baru hasil merger. Selanjutnya pada kolom ”Nama” diisi nama perusahaan yang bergabung. 17. Diisi oleh Bank Indonesia.

Upload: truongdien

Post on 06-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 1

3

PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI

Formulir Profil Pelapor

1. Diisi ”Nama” pemilik ULN ( debitur ), lengkap tanpa singkatan sesuai dengan Akta.

2. Diisi dengan ”Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)” pemilik ULN ( debitur ), sesuai dengan Akta.

3. Diisi dengan ”Alamat” domisili pemilik ULN ( debitur ), lengkap dan jelas sesuai dengan Akta.

4. Diisi dengan ”Propinsi” domisili pemilik ULN ( debitur ), sesuai dengan Akta. 5. Diisi dengan ”Kota/Kabupaten” domisili pemilik ULN ( debitur ), sesuai dengan

Akta. 6. Diisi ”Kode Pos” domisili pemilik ULN ( debitur ). 7. Diisi ”Nomor telepon” pemilik ULN ( debitur ), lengkap dengan kode area. 8. Diisi ”Nomor faksimili” pemilik ULN ( debitur ), lengkap dengan kode area. 9. Diisi alamat ”E-mail” pemilik ULN. 10. Diisi dengan nama staf/petugas pertama yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk

mewakili dan bertanggungjawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia. a. Diisi alamat e-mail ”Penanggungjawab” pertama. b. Diisi nomor telepon ”Penanggungjawab” pertama, lengkap dengan kode

area dan nomor extension. c. Diisi nomor handphone ”Penanggungjawab” pertama.

11. Diisi dengan nama staf/petugas kedua yang ditunjuk oleh pemilik ULN untuk mewakili dan bertanggungjawab dalam proses pelaporan ULN ke Bank Indonesia. a. Diisi alamat e-mail ”Penanggungjawab” kedua. b. Diisi nomor telepon ”Penanggunjawab” kedua, lengkap dengan kode area

dan nomor extension. c. Diisi nomor handphone ”Penanggungjawab” kedua.

12. Pilih jenis usaha perusahaan. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan. 13. Pilih status kepemilikan perusahaan. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan. 14. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan jika ada kepemilikan asing dan

cantumkan total porsi (%) pada kolom kepemilikan asing. Selanjutnya pada kolom ”Nama” diisi dengan nama pemegang saham milik asing, dan pada kolom ”Persentase” diisi porsi (%) kepemilikan pemegang saham milik asing. Apabila kolom yang tersedia tidak mencukupi dapat ditambahkan pada tabel terpisah sebagai lampiran.

15. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan nama grup perusahaan. Jika ”Ya” isikan nama grup dan nama perusahaan induk.

16. Beri tanda silang ( X ) pada kotak pilihan apabila pemilik ULN merupakan perusahaan baru hasil merger. Selanjutnya pada kolom ”Nama” diisi nama perusahaan yang bergabung.

17. Diisi oleh Bank Indonesia.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

6

PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI

Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) ( Formulir PK01.1 )

A. ULN dengan Nominal Komitmen paling sedikit USD 200.000,00

Untuk ULN dengan nominal komitmen paling sedikit USD 200.000,00 (dua ratus

ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat

perjanjian kredit ditandatangani, pengisian data dan informasi adalah untuk setiap

ULN.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang

tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing

date ).

3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” sesuai perjanjian kredit pada kolom yang

tersedia.

b. Diisi dengan ”Nominal Komitmen” ULN sesuai perjanjian kredit pada kolom

yang tersedia.

4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian dalam

format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom

yang tersedia.

c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang

waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada

kolom yang tersedia.

d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan

atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya

dinyatakan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

7

dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan

pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa

automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa

perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.

e. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila ULN dilakukan oleh kantor

cabang luar negeri.

5. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a”

apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di

bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

6. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan

tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi dengan

”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4) diisi nama

”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek.

7. Diisi ”Nama Pemberi Pinjaman”. Apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama

agent/lead.

8. Diisi dengan ”Negara” domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank of Tokyo

Mitsubishi, Singapura maka negera pemberi pinjamannya adalah Singapura.

9. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”.

10. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”.

Perusahaan Induk/Investor langsung adalah saham di perusahaan penerima pinjaman

lebih besar atau sama dengan 10%.

Perusahaan Afiliasi adalah penerima pinjaman memiliki saham di perusahaan

pemberi pinjaman.

11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. Apabila ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia.

12. Beri …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

8

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1

untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3

apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana

ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana

penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada

dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan

informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah

sebagai lampiran.

15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk

barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”

pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”

rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom

yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka

dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk

barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”

pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”

rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom

yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka

dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi

Nomor …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

9

”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”

Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya

mengisi formulir ”Tranche” ( Formulir TR-01).

19. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti

informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.

B. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor Bank

dan Badan Usaha Bukan Bank

Untuk setiap ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus

ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat

perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing

date ) yang lebih awal ditandatangani. Contoh : ULN pertama dengan nominal

komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004; ULN kedua

dengan nominal komitmen USD 25.000,00 ditanda tangani tanggal 10 April 2004;

ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5

Mei 2004. Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 5 Februari 2004.

3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke

valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang

tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 50.000,00

ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5

Februari 2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 25.000,00

ditanda …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

10

ditanda tangani tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April

2006; ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani

tanggal 5 Mei 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 10 April 2006.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang

waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada

kolom yang tersedia.

5. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan

atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya

dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan

pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa

automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa

perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.

6. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang

Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila

ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak

pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.

7. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN

gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila

tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

8. Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

11

8. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

9. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.

10. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu

”Lainnya”.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan

Pinjaman”.

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan

pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka

1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan

angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank

Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6)

diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai

dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak

cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

12

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

20. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”

Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya

mengisi formulir ”Tranche” (Formulir PK01.2).

21. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

C. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor

Perorangan

Untuk ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu

USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat

perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama

kali pada saat gabungan nominal komitmen ULN tersebut telah mencapai diatas atau

sama dengan USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD) atau equivalen dengan mata uang

lain dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

13

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing

date ) yang terakhir ( ULN yang menyebabkan nominal komitmennya mencapai

diatas atau sama dengan USD 200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada

kolom yang tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD

100.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004; ULN kedua dengan nominal

komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani tanggal 10 April 2004; ULN ketiga

dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004.

Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 5 Mei 2004.

3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke

valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang

tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 100.000,00

ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5

Februari 2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 50.000,00

ditanda tangani tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April

2006; ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani

tanggal 5 Mei 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 10 April 2006.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang

waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada

kolom yang tersedia.

5. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan

atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya

dinyatakan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

14

dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan

pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa

automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa

perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.

6. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang

Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila

ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak

pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.

7. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN

gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila

tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

8. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

9. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.

10. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu

”Lainnya”.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan

Pinjaman”.

14. Beri …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

15

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan

pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka

1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan

angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank

Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6)

diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai

dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak

cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 2

16

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

20. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”

Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya

mengisi formulir ”Tranche” ( Formulir TR-01).

21. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

19

PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI

Profil Utang Luar Negeri TRANCHE ( Formulir PK01.2 )

A. ULN dengan Nominal Komitmen paling sedikit USD 200.000,00

Untuk ULN dengan nominal komitmen paling sedikit USD 200.000,00 (dua ratus ribu

USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat

perjanjian kredit ditandatangani, pengisian data dan informasi adalah untuk setiap

ULN.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang

tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing

date ).

3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” sesuai perjanjian kredit pada kolom yang

tersedia.

b. Diisi dengan ”Nominal Komitmen” ULN sesuai perjanjian kredit pada kolom

yang tersedia.

4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian dalam

format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada kolom

yang tersedia.

c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang

waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada

kolom yang tersedia.

d. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan

atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya

dinyatakan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

20

dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan

pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa

automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa

perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.

e. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila ULN dilakukan oleh kantor

cabang luar negeri.

5. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a”

apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau ”di

bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

6. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai dengan

tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi dengan

”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4) diisi nama

”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten” tempat proyek.

7. Diisi ”Nama Pemberi Pinjaman”. Apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama

agent/lead.

8. Diisi dengan ”Negara” domisili pemberi pinjaman. Contoh: Bank of Tokyo

Mitsubishi, Singapura maka negera pemberi pinjamannya adalah Singapura.

9. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman”.

10. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman”.

Perusahaan Induk/Investor langsung adalah saham di perusahaan penerima pinjaman

lebih besar atau sama dengan 10%.

Perusahaan Afiliasi adalah penerima pinjaman memiliki saham di perusahaan

pemberi pinjaman.

11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman”. Apabila ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia.

12. Beri …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

21

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

14. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka 1

untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan angka 3

apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank Penarik” dimana

ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana

penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai dengan valuta yang ada

dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan

informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah

sebagai lampiran.

15. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk

barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”

pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”

rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom

yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka

dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam bentuk

barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi ”Valuta”

pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7) diisi ”Nilai”

rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom

yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka

dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor Referensi

Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi. Apabila

terdapat …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

22

terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel terpisah sebagai

lampiran.

18. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”

Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya

mengisi formulir ”Tranche” ( Formulir TR-01).

19. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada), seperti

informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option dikemudian hari.

B. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor Bank

dan Badan Usaha Bukan Bank

Untuk setiap ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus

ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat

perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing

date ) yang lebih awal ditandatangani. Contoh : ULN pertama dengan nominal

komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004; ULN kedua

dengan nominal komitmen USD 25.000,00 ditanda tangani tanggal 10 April 2004;

ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5

Mei 2004. Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 5 Februari 2004.

3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke

valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang

tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 50.000,00

ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5

Februari 2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 25.000,00 ditanda

tangani …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

23

tangani tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April 2006;

ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani

tanggal 5 Mei 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 10 April 2006.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang

waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada

kolom yang tersedia.

5. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan

atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya

dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan

pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa

automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa

perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.

6. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang

Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila

ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak

pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.

7. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN

gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila

tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

8. Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

24

8. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

9. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.

10. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu

”Lainnya”.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan

Pinjaman”.

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan

pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka

1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan

angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank

Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6)

diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai

dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak

cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

25

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

20. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”

Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya

mengisi formulir ”Tranche” (Formulir PK01.2).

21. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

C. ULN dengan Nominal Komitmen dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor

Perorangan

Untuk ULN dengan nominal komitmen dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu

USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat

perjanjian kredit ditandatangani, dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama

kali pada saat gabungan nominal komitmen ULN tersebut telah mencapai paling

sedikit USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain

dengan kurs yang berlaku pada saat perjanjian kredit ditandatangani.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

26

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan perjanjian ULN ( signing

date ) yang terakhir ( ULN yang menyebabkan nominal komitmennya mencapai

diatas atau sama dengan USD 200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada

kolom yang tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD

100.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004; ULN kedua dengan nominal

komitmen USD 50.000,00 ditanda tangani tanggal 10 April 2004; ULN ketiga

dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani tanggal 5 Mei 2004.

Kolom ”Signing date” diisi dengan tanggal 5 Mei 2004.

3. a. Diisi dengan jenis ”Valuta Komitmen” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal Komitmen” gabungan yang telah dikonversi ke

valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

4. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa ULN tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang

tersedia. Contoh : ULN pertama dengan nominal komitmen USD 100.000,00

ditanda tangani tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5

Februari 2005; ULN kedua dengan nominal komitmen USD 50.000,00 ditanda

tangani tanggal 10 April 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 10 April 2006;

ULN ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 ditanda tangani

tanggal 5 Mei 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2005. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 10 April 2006.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

c. Diisi dengan ”Masa Tenggang” ( Grace Period ) ULN yaitu periode tenggang

waktu untuk tidak membayar ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan pembayaran ULN pertama, dalam format jumlah tahun dan bulan pada

kolom yang tersedia.

5. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan apabila pinjaman berupa revolving dan

atau automatic roll over. ULN berupa revolving yaitu ULN yang diperjanjiannya

dinyatakan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

27

dinyatakan bahwa pemilik ULN dapat melakukan beberapa kali penarikan dan

pembayaran sepanjang posisi tidak melebihi nominal komitmen. ULN berupa

automatic roll over yaitu ULN yang diperjanjiannya dinyatakan bahwa

perpanjangan waktu jatuh tempo adalah otomatis.

6. Penggabungan ULN dipisahkan antara ULN yang dilakukan oleh Kantor Cabang

Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada kotak pilihan apabila

ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Cabang Luar Negeri. Abaikan kotak

pilihan ini apabila ULN gabungan dilakukan oleh Kantor Pusat.

7. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari ULN

gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila

tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

8. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

9. Diisi mengenai ”Nama Pemberi Pinjaman” yaitu ”Gabungan Beberapa Kreditur”.

10. Diisi mengenai ”Negara” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

11. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu

”Lainnya”.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Pinjaman” yaitu ”Lainnya”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Bentuk Ikatan Pinjaman” yaitu ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Bentuk Ikatan

Pinjaman”.

14. Beri …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

28

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan

pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka

1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan

angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank

Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6)

diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai

dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak

cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 3

29

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

20. Beri tanda silang ( X) pada kotak pilihan ”Informasi Tranche”. Apabila pilihan ”

Ada” maka isikan ”Jumlah Tranche” pada kolom yang tersedia. Dan selanjutnya

mengisi formulir ”Tranche” ( Formulir TR-01).

21. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

32

PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI

Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Surat Utang (Debt Securities) ( Formulir SU01)

A. Surat Utang yang mempunyai jangka waktu paling sedikit 3 bulan dan atau berjumlah paling sedikit USD 200.000,00 Surat Utang sebagaimana disebut diatas dilaporkan per Surat Utang.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan “Jenis Surat Utang “. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan yang

tersedia, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom yang tersedia.

3. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan surat utang ( issuing date ).

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia.

b. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.

5. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian

dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

6. Diisi dengan nama negara dimana surat utang diterbitkan.

7. Berilah tanda silang (X) apabila surat utang diterbitkan oleh anak perusahaan di

luar negeri.

Abaikan kotak pilihan ini apabila surat utang diterbitkan oleh Kantor

Pusat.

8. a. Diisikan mengenai ”Tingkat Bunga”. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan

”a” apabila tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga

tersebut pada kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

33

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

9. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

10. Diisi ”Nama Pemegang Surat Utang”. Apabila pinjaman sindikasi sebutkan nama

agent/lead.

11. Diisi dengan ”Negara” domisili pemegang Surat Utang. Contoh: Bank of Tokyo

Mitsubishi, Singapura maka negera pemegang Surat Utang adalah Singapura.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemegang Surat Utang”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemegang Surat Utang”.

Perusahaan Induk/Investor langsung adalah saham di perusahaan penerima

pinjaman lebih besar atau sama dengan 10%.

Perusahaan Afiliasi adalah penerima pinjaman memiliki saham di perusahaan

pemberi pinjaman.

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN”. Apabila ”Lainnya”

sebutkan pada kolom yang tersedia.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi ”Nomor”

urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi dengan angka

1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk barang dan

angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama ”Bank

Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom (6)

diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan sesuai

dengan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

34

dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak

cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

20. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

B. Surat ...

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

35

B. Surat Utang yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan berjumlah

dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD) untuk Pelapor Bank dan Badan

Usaha Bukan Bank; dan Surat Utang yang mempunyai jangka waktu dibawah 3

bulan dan berjumlah paling sedikit USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD) untuk

Pelapor Perorangan

Untuk setiap Surat Utang sebagaimana disebut diatas dilaporkan secara gabungan.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk

ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada

salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada

kolom yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan Surat Utang ( issuing date )

yang lebih awal diterbitkan dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang

tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD 50.000,00

diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Surat Utang kedua dengan nominal USD

25.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari 2004; Surat Utang ketiga dengan

nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20 Februari 2004. Kolom ”Issuing

Date” diisi dengan tanggal 5 Februari 2004.

3. Diisi dengan jenis ”Valuta” USD.

4. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan yang telah dikonversi ke valuta USD

dengan menggunakan kurs periode laporan .

5 a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa Surat Utang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD

50.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal

5 April 2004; Surat Utang kedua dengan nominal USD 25.000,00

diterbitkan tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei

2004; Surat Utang ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan

tanggal 20 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004.

Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.

b. Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

36

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

6. Diisi dengan nama negara dimana surat utang diterbitkan yaitu ”Gabungan

Beberapa Negara”.

7. Penggabungan Surat Utang dipisahkan antara Surat Utang yang dilakukan oleh

Anak Perusahaan di Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada

kotak pilihan apabila Surat Utang gabungan dilakukan oleh Anak Perusahaan di

Luar Negeri. Abaikan kotak pilihan ini apabila Surat Utang gabungan dilakukan

oleh Kantor Pusat.

8. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari Surat Utang

gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila

tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

9. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

10. Diisi mengenai ”Nama Pemegang” yaitu ”Gabungan Nama Pemegang”.

11. Diisi mengenai ”Negara Pemegang” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara

Pemegang”.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemegang” yaitu ”Lainnya”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemegang” yaitu ”Lainnya”.

14. Beri …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

37

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan

pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Surat Utang. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom

(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan

sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia

tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” Surat Utang. Kolom

(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom

(3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran

dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Surat Utang”

diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Surat Utang yang telah

direstrukturisasi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

38

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

20. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Surat Utang

(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call

option dikemudian hari.

C. Surat Utang yang berjumlah dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu USD)

untuk Pelapor Perorangan

Untuk setiap Surat Utang yang berjumlah dibawah USD 200.000,00 (dua ratus ribu

USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs yang berlaku pada saat surat

utang diterbitkan, dilaporkan secara gabungan dan dilaporkan pertama kali pada saat

gabungan nominal Surat Utang tersebut telah mencapai paling sedikit USD

200.000,00 (dua ratus ribu USD) atau equivalen dengan mata uang lain dengan kurs

yang berlaku pada saat Surat Utang diterbitkan.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan Surat Utang ( issuing date )

yang terakhir ( ULN yang menyebabkan nominal mencapai paling sedikit USD

200.000,00)dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh :

Surat Utang pertama dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 5

Februari 2004; Surat Utang kedua dengan nominal USD 50.000,00 diterbitkan

tanggal 10 Februari 2004; Surat Utang ketiga dengan nominal USD 75.000,00

diterbitkan tanggal 20 Februari 2004. Kolom ”Issuing Date” diisi dengan tanggal

20 Februari 2004.

3. Diisi dengan jenis ”Valuta” USD.

4. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan yang telah dikonversi ke valuta USD

dengan menggunakan kurs periode laporan .

5. a. Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

39

5. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa Surat Utang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Surat Utang pertama dengan nominal USD 50.000,00

diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 5 April

2004; Surat Utang kedua dengan nominal komitmen USD 25.000,00

diterbitkan tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei

2004; Surat Utang ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00

diterbitkan tanggal 20 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April

2004. Kolom ”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

6. Diisi dengan nama negara dimana surat utang diterbitkan yaitu ”Gabungan

Beberapa Negara”.

7. Penggabungan Surat Utang dipisahkan antara Surat Utang yang dilakukan oleh

Anak Perusahaan di Luar Negeri dengan Kantor Pusat. Beri tanda silang pada

kotak pilihan apabila Surat Utang gabungan dilakukan oleh Anak Perusahaan di

Luar Negeri. Abaikan kotak pilihan ini apabila Surat Utang gabungan dilakukan

oleh Kantor Pusat.

8. a. Kolom ”Tingkat Bunga” diisi dengan rata-rata tingkat bunga dari Surat Utang

gabungan tersebut. Beri tanda silang (X) pada kotak pilihan ”a” apabila

tingkat bunga adalah tetap (fixed), dan isikan tingkat bunga tersebut pada

kolom yang tersedia.

Beri tanda silang (X) pada kotak pilhan ”b” apabila tingkat bunga adalah

mengambang (floating), dan isikan margin tingkat bunga pada kolom yang

tersedia dan beri tanda silang (X) pada kotak pilihan informasi ”di atas” atau

”di bawah” tingkat bunga dasar yang berlaku di pasar internasional.

b. Diisikan mengenai total ”Biaya/Fee”, yaitu

b.1. Diisi dengan jenis valuta pada kolom yang tersedia,

b.2. Diisi dengan nominal biaya/fee pada kolom yang tersedia.

9. Diisi mengenai ”Lokasi Proyek” yang dibiayai dari ULN tersebut. Diisi sesuai

dengan tabel yang tersedia. Kolom (1) diisi dengan ”Nomor” urut; kolom (2) diisi

dengan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

40

dengan ”Nama Proyek”; kolom (3) diisi nama ”Negara” tempat proyek; kolom (4)

diisi nama ”Propinsi” tempat proyek; kolom (5) diisi nama ”Kota/Kabupaten”

tempat proyek.

10. Diisi mengenai ”Nama Pemegang” yaitu ”Gabungan Nama Pemegang”.

11. Diisi mengenai ”Negara Pemegang” yaitu ”Gabungan Beberapa Negara

Pemegang”.

12. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemegang” yaitu ”Lainnya”.

13. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemegang” yaitu ”Lainnya”.

14. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Penggunaan ULN” yaitu ”Lainnya” sebutkan

pada kolom yang tersedia ”Gabungan Beberapa Penggunaan ULN”.

15. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Sektor Ekonomi” penggunaan dari ULN

tersebut.

16. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Surat Utang. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom

(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan

sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia

tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

17. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” Surat Utang. Kolom

(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom

(3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran

dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

18. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Bunga” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 4

41

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

19. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Surat Utang”

diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Surat Utang yang telah

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

20. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Surat Utang

(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call

option dikemudian hari.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 5

43

PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI

Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Dagang (Trade Credit) ( Formulir UD01 )

A. Utang Dagang yang mempunyai jangka waktu paling sedikit 3 bulan dan atau berjumlah paling sedikit USD 200.000,00 Utang Dagang sebagaimana disebut diatas dilaporkan per Utang Dagang.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk

ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada

salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada

kolom yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan fasilitas ( signing date ).

3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian

dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia.

a. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.

5. Diisi dengan ”Nama Pemberi Fasilitas”.

6. Diisi dengan ”Nama Negara” domisili pemberi fasilitas Utang Dagang. Apabila

pinjaman dipegang oleh sindikasi sebutkan nama agent/lead. Negara diisi

dengan domisili pemberi fasilitas Utang Dagang, contoh: Bank of Tokyo

Mitsubishi, Singapura maka negara pemberi fasilitas Utang Dagang adalah

Singapura.

7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Fasilitas”.

8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Fasilitas”.

9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 5

44

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan;

Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana

penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang

tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka

dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” ULN. Kolom (1)

diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3)

diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran

dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam

perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan

informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah

sebagai lampiran.

11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

B. Utang Dagang yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan dibawah

USD 200.000,00 untuk Pelapor Badan Usaha Bukan Bank; dan Utang Dagang

yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan berjumlah paling sedikit

USD 200.000,00 untuk Pelapor Perorangan

Untuk setiap Utang Dagang sebagaimana dimaksud diatas dilaporkan secara

gabungan.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 5

45

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan fasilitas Utang Dagang ( issuing

date ) yang lebih awal diterbitkan, dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD 100.000,00

diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Utang Dagang kedua dengan nominal USD

50.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari 2004; Utang Dagang ketiga dengan

nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20 Februari 2004. Kolom ”Issuing

Date” diisi dengan tanggal 5 Februari 2004.

3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa Utang Dagang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD

100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal

5 April 2004; Utang Dagang kedua dengan nominal USD 50.000,00

diterbitkan tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei

2004; Utang Dagang ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan

tanggal 20 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Dagang yang telah

dikonversi ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

5. Diisi dengan ”Nama Pemberi Fasilitas” yaitu : “Gabungan Beberapa Kreditur”.

6. Diisi dengan ”Negara” pemberi fasilitas yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu

”Lainnya”.

8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Fasilitas” yaitu ”Lainnya”.

9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Dagang. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 5

46

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom

(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan

sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia

tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran Pokok” Utang Dagang. Kolom

(1) diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom

(3) diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran

dalam bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang

Dagang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi

”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Dagang yang telah

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Utang Dagang

(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call

option dikemudian hari.

C. Utang Dagang yang mempunyai jumlah dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor

Perorangan

Untuk Utang Dagang yang mempunyai jumlah dibawah USD 200.000,00 (dua ratus

ribu USD) dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada saat

gabungan nominal ULN tersebut telah mencapai paling sedikit USD 200.000,00.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 5

47

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penerbitan fasilitas Utang Dagang ( issuing

date ) yang terakhir ( Utang Dagang yang menyebabkan nominal ULN mencapai

paling sedikit USD 200.000,00) dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang

tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD 100.000,00

diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Utang Dagang kedua dengan nominal

komitmen USD 50.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari 2004; Utang Dagang

ketiga dengan nominal komitmen USD 75.000,00 diterbitkan tanggal 20 Februari

2004. Kolom ”Issuing Date” diisi dengan tanggal 20 Februari 2004.

3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa Utang Dagang tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Utang Dagang pertama dengan nominal USD

100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal

5 April 2004; Utang Dagang kedua dengan nominal USD 50.000,00

diterbitkan tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei

2004; Utang Dagang ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan

tanggal 20 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Dagang yang telah dikonversi

ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

5. Diisi dengan ”Nama Pemberi Fasilitas” yaitu : “Gabungan Beberapa Kreditur”.

6. Diisi dengan ”Negara” pemberi fasilitas yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi Pinjaman” yaitu

”Lainnya”.

8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi Fasilitas” yaitu ”Lainnya”.

9. Diisikan …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 5

48

9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Dagang. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom

(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan

sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia

tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran ” Utang Dagang. Kolom (1)

diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3)

diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang

Dagang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi

”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Dagang yang telah

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Utang Dagang

(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call

option dikemudian hari.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 6

50

PETUNJUK PENGISIAN DATA POKOK UTANG LUAR NEGERI

Profil Utang Luar Negeri Atas Dasar Utang Lainnya (Others Debts) ( Formulir UL01 )

A. Utang Lainnya yang mempunyai jangka waktu paling sedikit 3 bulan dan atau berjumlah paling sedikit USD 200,000.00 Utang Lainnya sebagaimana disebut diatas dilaporkan per ULN.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk

ULN yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada

salah satu bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada

kolom yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan/penerbitan fasilitas

(signing/ issuing date ).

3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) sesuai perjanjian

dalam format hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing date sampai

dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari pada

kolom yang tersedia.

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” pada kolom yang tersedia.

a. Diisi dengan ”Nominal” ULN pada kolom yang tersedia.

5. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN”.

6. Diisi dengan ”Nama Negara” domisili pemberi ULN. Apabila pinjaman

dipegang oleh sindikasi sebutkan nama agent/lead. Negara diisi dengan domisili

pemberi ULN. Contoh: Bank of Tokyo Mitsubishi, Singapura maka negara

pemberi ULN adalah Singapura.

7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN”.

8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi ULN”.

9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 6

51

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan;

Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana

penarikan sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang

tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka

dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” ULN. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam

perjanjian. Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan

informasi yang akan diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah

sebagai lampiran.

11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status ULN” diisi

dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi ”Nomor

Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi ULN yang telah direstrukturisasi.

Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan pada tabel

terpisah sebagai lampiran.

12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan perjanjian kredit (apabila ada),

seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call option

dikemudian hari.

B. Utang Lainnya yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan dibawah

USD 200.000,00 untuk Pelapor Badan Usaha Bukan Bank; dan Utang Lainnya

yang mempunyai jangka waktu dibawah 3 bulan dan berjumlah paling sedikit

USD 200.000,00 untuk Pelapor Perorangan

Untuk setiap Utang Lainnya sebagaimana dimaksud diatas dilaporkan secara

gabungan.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 6

52

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan/penerbitan ULN (

signing/issuing date ) yang lebih awal ditandatangani/diterbitkan, dalam format

hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama

dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Utang

Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari

2004; Utang Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal

20 Februari 2004. Kolom ”Signing/Issuing Date” diisi dengan tanggal 5 Februari

2004.

3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa Utang Lainnya tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD

100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal

5 April 2004; Utang Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00

diterbitkan tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei

2004; Utang Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan

tanggal 20 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing/issuing date

sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari

pada kolom yang tersedia.

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Lainnya yang telah dikonversi

ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

5. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN” yaitu : “Gabungan Beberapa Kreditur”.

6. Diisi dengan ”Negara” pemberi ULN yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.

8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.

9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi

Nomor …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 6

53

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom

(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan

sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia

tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran” Utang Lainnya. Kolom (1)

diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3)

diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang

Lainnya” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi

”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Lainnya yang telah

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Utang Lainnya

(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call

option dikemudian hari.

C. Utang Lainnya yang mempunyai jumlah dibawah USD 200.000,00 untuk Pelapor

Perorangan

Untuk Utang Lainnya yang mempunyai jumlah dibawah USD 200.000,00 (dua ratus

ribu USD) dilaporkan secara gabungan, dan dilaporkan pertama kali pada saat

gabungan nominal ULN tersebut telah mencapai paling sedikit USD 200.000,00.

1. Diisi dengan status Utang Luar Negeri. Beri tanda silang (X) pada kolom ”baru”

untuk …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 6

54

untuk ULN baru. Beri tanda silang (X) pada kolom ”restrukturisasi” untuk ULN

yang telah di”Restrukturisasi”, selanjutnya beri tanda silang (X) pada salah satu

bentuk restrukturisasi, apabila dalam bentuk ”Lainnya” sebutkan pada kolom

yang tersedia.

2. Diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun penandatanganan/penerbitan fasilitas Utang

Lainnya ( signing/issuing date ) yang terakhir ( Utang Lainnya yang

menyebabkan nominal mencapai paling sedikit USD 200.000,00) dalam format

hari, bulan, tahun pada kolom yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama

dengan nominal USD 100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004; Utang

Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00 diterbitkan tanggal 10 Februari

2004; Utang Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan tanggal

20 Februari 2004. Kolom ”Signing/Issuing Date” diisi dengan tanggal 20

Februari 2004.

3. a. Diisi dengan ”Tanggal Jatuh Tempo” ( last payment date ) yang terakhir dari

beberapa Utang Lainnya tersebut dalam format hari, bulan, tahun pada kolom

yang tersedia. Contoh : Utang Lainnya pertama dengan nominal USD

100.000,00 diterbitkan tanggal 5 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal

5 April 2004; Utang Lainnya kedua dengan nominal USD 50.000,00

diterbitkan tanggal 10 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 3 Mei

2004; Utang Lainnya ketiga dengan nominal USD 75.000,00 diterbitkan

tanggal 20 Februari 2004 dan jatuh tempo pada tanggal 25 April 2004. Kolom

”Tanggal Jatuh Tempo” diisi dengan tanggal 3 Mei 2004.

b. Diisi dengan ”Jangka Waktu” ULN yang dihitung mulai signing/issuing date

sampai dengan last payment date, dalam format jumlah tahun, bulan, dan hari

pada kolom yang tersedia.

4. a. Diisi dengan jenis ”Valuta ” USD.

b. Diisi dengan jumlah ”Nominal” gabungan Utang Lainnya yang telah dikonversi

ke valuta USD dengan menggunakan kurs periode laporan .

5. Diisi dengan ”Nama Pemberi ULN” yaitu : “Gabungan Beberapa Kreditur”.

6. Diisi dengan ”Negara” pemberi ULN yaitu ”Gabungan Beberapa Negara”.

7. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Jenis Usaha Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.

8. Beri …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 6

55

8. Beri tanda silang ( X ) pada pilihan ”Status Pemberi ULN” yaitu ”Lainnya”.

9. Diisikan dengan informasi ”Rencana Penarikan” Utang Lainnya. Kolom (1) diisi

”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana penarikan; Kolom (3) diisi

dengan angka 1 untuk penarikan tunai, angka 2 untuk penarikan dalam bentuk

barang dan angka 3 apabila penarikan dalam bentuk jasa; Kolom (4) diisi nama

”Bank Penarik” dimana ULN ditarik; Kolom (5) diisi ”Valuta” penarikan; Kolom

(6) diisi ”Nilai” rencana penarikan; Kolom (7) diisi ”Nilai” rencana penarikan

sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian. Apabila kolom yang tersedia

tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan diberikan, maka dapat di

tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

10. Diisikan dengan informasi ”Rencana Pembayaran ” Utang Lainnya. Kolom (1)

diisi ”Nomor” urut; Kolom (2) diisi ”Tanggal” rencana pembayaran; Kolom (3)

diisi dengan angka 1 untuk pembayaran tunai, angka 2 untuk pembayaran dalam

bentuk barang; Kolom (4) diisi nama ”Bank Pembayar”; Kolom (5) diisi

”Valuta” pembayaran; Kolom (6) diisi ”Nilai” rencana pembayaran; Kolom (7)

diisi ”Nilai” rencana pembayaran sesuai dengan valuta yang ada dalam perjanjian.

Apabila kolom yang tersedia tidak cukup untuk keseluruhan informasi yang akan

diberikan, maka dapat di tambahkan dengan tabel terpisah sebagai lampiran.

11. Diisi mengenai informasi nomor referensi. Apabila angka 1 ”Status Utang

Dagang” diisi dengan pilihan ”b” atau ”restrukturisasi”, maka kolom informasi

”Nomor Referensi Lama” diisi dengan nomor referensi Utang Lainnya yang telah

direstrukturisasi. Apabila terdapat lebih dari 1 nomor referensi dapat disampaikan

pada tabel terpisah sebagai lampiran.

12. Diisi dengan informasi lain yang terkait dengan penggabungan Utang Lainnya

(apabila ada), seperti informasi perjanjian memiliki pilihan put option atau call

option dikemudian hari.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 7

57

PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI

Atas Dasar Perjanjian Kredit (Loan Agreement) (Formulir PK02)

1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan.. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.

Kolom Petunjuk Pengisian

(1) Diisi nomor urut. (2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia. (Diisi

dengan seluruh nomor referensi ULN dan nomor referensi Tranche yang diterima).

(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN. (4) Diisi dengan nama bank tempat transaksi dilakukan. (5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN. (6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa. (7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan. (8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian. (9) Diisi dengan nominal kumulatif penarikan, mulai dari penarikan pertama

sampai dengan penarikan pada periode laporan. (10) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan

pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan ).

(11) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).

(12) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).

(13) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga (14) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang 3. Jasa (15) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan. (16) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian. (17) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran

pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan. (18) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi

pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(19) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(20) Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 7

58

(20) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).

(21) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).

(22) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 8

60

PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI

Atas Dasar Surat Utang (Debt Securities) (Formulir SU02)

1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan.. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.

Kolom Petunjuk Pengisian

(1) Diisi nomor urut. (2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia. (3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN. (4) Diisi dengan nama bank tempat transaksi dilakukan. (5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN. (6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa. (7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan. (8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian. (9) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan

pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan ).

(10) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (9).

(11) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga (12) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang 3. Jasa (13) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan. (14) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian. (15) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran

pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan. (16) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi

pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(17) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(18) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (16) atau (17).

(19) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (16) atau (17).

(20) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 9

62

PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI

Atas Dasar Utang Dagang (Trade Credit) (Formulir UD02)

1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan.. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.

Kolom Petunjuk Pengisian

(1) Diisi nomor urut. (2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia. (Diisi

dengan seluruh nomor referensi ULN dan nomor referensi Tranche yang diterima).

(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN. (4) Diisi dengan nama bank tempat transaksi dilakukan. (5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN. (6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa. (7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan. (8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian. (9) Diisi dengan nominal kumulatif penarikan, mulai dari penarikan pertama

sampai dengan penarikan pada periode laporan. (10) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan

pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan ).

(11) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).

(12) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).

(13) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga (14) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang 3. Jasa (15) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan. (16) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian. (17) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran

pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan. (18) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi

pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(19) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(20) Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31Desember 2004 Lampiran 9

63

(20) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).

(21) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).

(22) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31 Desember 2004 Lampiran 10

65

PETUNJUK PENGISIAN DATA REALISASI UTANG LUAR NEGERI

Atas Dasar Utang Lainnya (Others Debts) (Formulir UL02)

1. Bulan Laporan : Diisi periode bulan dan tahun laporan.. 2. Kode Pelapor : Diisi kode pelapor. 3. Nama Pelapor : Diisi nama pelapor.

Kolom Petunjuk Pengisian

(1) Diisi nomor urut. (2) Diisi dengan nomor referensi yang diberikan oleh Bank Indonesia. (Diisi

dengan seluruh nomor referensi ULN dan nomor referensi Tranche yang diterima).

(3) Diisi dengan tanggal transaksi ULN. (4) Diisi dengan nama bank tempat transaksi dilakukan. (5) Diisi dengan jenis valuta pada saat transaksi ULN. (6) Diisi dengan jenis penarikan (1) Tunai, (2) Barang, atau (3) Jasa. (7) Diisi dengan nominal penarikan pada periode laporan. (8) Diisi dengan nilai penarikan sesuai valuta perjanjian. (9) Diisi dengan nominal kumulatif penarikan, mulai dari penarikan pertama

sampai dengan penarikan pada periode laporan. (10) Apabila terjadi selisih antara rencana penarikan dengan realisasi penarikan

pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Sesuai Kebutuhan Arus Kas 3. Sesuai Perkembangan Proyek 4. Lainnya (jelaskan ).

(11) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).

(12) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (10).

(13) Diisi dengan jenis pembayaran : 1. Pokok 2. Bunga (14) Diisi dengan bentuk pembayaran : 1. Tunai 2. Barang 3. Jasa (15) Diisi dengan nominal pembayaran pada periode laporan. (16) Diisi dengan nominal pembayaran sesuai valuta perjanjian. (17) Diisi dengan nominal kumulatif pembayaran, mulai dari pembayaran

pertama sampai dengan pembayaran pada periode laporan. (18) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran pokok dengan realisasi

pembayaran pokok pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Prepayment 3. Rescheduling 4. Selisih Kurs 5. Sesuai Arus Kas 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(19) Apabila terjadi selisih antara rencana pembayaran bunga dengan realisasi pembayaran bunga pada periode laporan, diisi dengan 1. Keterlambatan pelaporan 2. Perubahan Suku Bunga 3. Perubahan Jenis Bunga 4. Perubahan Tingkat Suku Bunga 5. Selisih Suku Bunga 6. Tunggakan 7.Lainnya (jelaskan ).

(20) Diisi …

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31 Desember 2004 Lampiran 10

66

(20) Diisi dengan nilai pada periode laporan selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).

(21) Diisi dengan nominal kumulatif dari nilai selisih antara rencana dan realisasi penarikan sesuai dengan pilihan pada kolom (18) atau (19).

(22) Diisi dengan posisi atau saldo dari ULN sampai dengan periode laporan.

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31 Desember 2004

67

S U R A T P E N U N J U K A N

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya dan oleh karena itu mewakili ............(direksi)..........

dan dengan demikian mewakili ..........(perusahaan)............ berdasarkan .........(anggaran dasar

perusahaan)....... menunjuk :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Sebagai Penanggung Jawab 1

dan

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Sebagai Penanggung Jawab 2

K H U S U S

untuk dan atas nama .......(nama perusahaan).......untuk dicatatkan di Bank Indonesia sebagai

pejabat/petugas yang bertanggung jawab untuk :

1. Melaporkan utang luar negeri .........(nama perusahaan)........ dan

2. Memberi informasi/keterangan baik dalam bentuk dokumen atau keterangan lisan yang

berkaitan dengan utang luar negeri .......(nama perusahaan)......

kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 2/22/PBI tanggal 2

Oktober 2000 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/ /DLN tanggal Desember 2004

........................., ...............................

Yang ditunjuk, Yang menunjuk,

.................................. .................................. ....................................

(Nama Jelas) (Nama Jelas) (Nama Jelas)

Lampiran 11

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31 Desember 2004

68

S U R A T K U A S A

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya dan oleh karena itu mewakili ............(direksi)..........

dan dengan demikian mewakili ..........(perusahaan)............ berdasarkan .........(anggaran dasar

perusahaan)....... memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

K H U S U S

untuk dan atas nama .......(nama perusahaan)....... untuk :

1. Melaporkan utang luar negeri .........(nama perusahaan)........ dan

2. Memberi informasi/keterangan baik dalam bentuk dokumen atau keterangan lisan yang

berkaitan dengan utang luar negeri .......(nama perusahaan)......

kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 2/22/PBI tanggal 2

Oktober 2000 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/ /DLN tanggal Desember 2004

........................., ...............................

Yang menerima kuasa, Yang memberi kuasa,

..................................... ....................................

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Lampiran 12

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No.6/51/DLN tgl 31 Desember 2004

69

S U R A T K U A S A

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya dan oleh karena itu mewakili ............(direksi)..........

dan dengan demikian mewakili ..........(perusahaan)............ berdasarkan .........(anggaran dasar

perusahaan)....... memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada :

Nama :

Jabatan :

Alamat :

K H U S U S

untuk dan atas nama .......(nama perusahaan).......untuk :

1. melaporkan utang luar negeri .........(nama perusahaan)........ ,

2. memberi informasi/keterangan baik dalam bentuk dokumen atau keterangan lisan yang

berkaitan dengan utang luar negeri .......(nama perusahaan)......, dan

3. dicatatkan di Bank Indonesia sebagai pejabat/petugas yang bertanggung jawab untuk

melaksanakan sebagaimana angka 1 dan 2.

kepada Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 2/22/PBI tanggal 2

Oktober 2000 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/ /DLN tanggal Desember 2004

Sebagai Penanggung Jawab 2

........................., ...............................

Yang menerima kuasa, Yang memberi kuasa,

..................................... ....................................

(Nama Jelas) (Nama Jelas)

Lampiran 13

BukuBuku PanduanPanduan TeknisTeknisSistemSistem InformasiInformasi UtangUtang LuarLuar NegeriNegeri

Bank IndonesiaBank IndonesiaVersiVersi 2.02.0

Bagian Administrasi dan Analisis Pinjaman Luar NegeriDirektorat Luar NegeriBank Indonesia

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/51/DLN tgl. 31 Desember 2004 Lampiran 14

PanduanPanduan PenggunaPenggunaSistemSistem InformasiInformasi UtangUtang LuarLuar NegeriNegeri

Bank IndonesiaBank IndonesiaVersiVersi 2.02.0

Bagian Administrasi dan Analisis Pinjaman Luar NegeriDirektorat Luar NegeriBank Indonesia

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/51/DLN tgl. 31 Desember 2004 Lampiran 14

PanduanPanduan AdministrasiAdministrasi SistemSistemSistemSistem InformasiInformasi UtangUtang LuarLuar NegeriNegeri

Bank IndonesiaBank IndonesiaVersiVersi 2.02.0

Bagian Administrasi dan Analisis Pinjaman Luar NegeriDirektorat Luar NegeriBank Indonesia

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/51/DLN tgl. 31 Desember 2004 Lampiran 14