pt lagunaciptagriya tbk dananakperusahaan · 2017-10-19 · pt lagunaciptagriya tbk...

23
PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Dan Laporan Auditor Independen (Mata Uang Indonesia)

Upload: others

Post on 15-Aug-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA TbkDAN ANAK PERUSAHAAN

Laporan Keuangan KonsolidasiUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 dan 2009Dan Laporan Auditor Independen

(Mata Uang Indonesia)

Page 2: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL

31 DESEMBER 2010 DAN 2009PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini:

1. Nama : Alwi Bagir MulachelaAlamat Kantor : Gedung Wisma YAKYF Lt. 4

Jl. Buncit Raya No. 99, Jakarta SelatanAlamat Domisili / sesuai KTPatau Kartu Identitas lain : Kemang Timur XI/ No. 21, Jakarta SelatanNomor telepon : (021) 7940019Jabatan : Direktur Utama

2. Nama : Hasan Ali MuhamadAlamat Kantor : Gedung Wisma YAKYF Lt. 4

Jl. Buncit Raya No. 99, JakartaSelatanAlamat Domisili / sesuai KTPatau Kartu Identitas lain : Kemang Timur XI/ No. 21, Jakarta SelatanNomor telepon : (021) 7940019Jabatan : Direktur Utama

Menyatakan bahwa:

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi PT Laguna CiptaGriya Tbk dan Anak Perusahaan;

2. Laporan keuangan konsolidasi PT Laguna Cipta Griya Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dandisajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;

3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan konsolidasi PT Laguna Cipta Griya Tbk dan AnakPerusahaan telah dimuat secara lengkap dan benar;

b. Laporan keuangan konsolidasi PT Laguna Cipta Griya Tbk dan Anak Perusahaan tidakmengandung informasi atau fakta material tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi ataufakta material;

4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intern pada PT Laguna Cipta Griya Tbk dan AnakPerusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 28 Maret 2011

Alwi Bagir Mulachela Hasan Ali MuhamadDirektur Utama Direktur

Page 3: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLaporan Keuangan Konsolidasi

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Mata Uang Indonesia)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Auditor Independen

Neraca Konsolidasi..................................................................................................................... 1 - 2

Laporan Laba Rugi Konsolidasi.................................................................................................. 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi.................................................................................... 4

Laporan Arus Kas Konsolidasi ................................................................................................... 5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ............................................................................ 6 - 37

*******************************

Page 4: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Laporan Auditor IndependenNo.90/ARHJ-RD/AL-LCG/GA/0311

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT Laguna Cipta Griya Tbk

Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Laguna Cipta Griya Tbk (Perusahaan) dan Anak Perusahaantanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitaskonsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut.Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kamiterletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasi berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperolehkeyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputipemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalamlaporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasisignifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secarakeseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar,dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Laguna Cipta Griya Tbk dan Anak Perusahaan tanggal31 Desember 2010 dan 2009 serta hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhirpada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Dalam tahun 2008, Perusahaan menggunakan dana hasil Penawaran Umum Terbatas I tahun 2008 untukmembeli saham dan mengambil alih pinjaman PT Bersama Usaha Sukses Selalu (BUSS) sebesarRp 22.500.000.000 dari pihak-pihak hubungan istimewa. Transaksi pembelian saham BUSS danpengambilalihan pinjaman adalah sebesar 14,12% dari ekuitas, oleh karena itu transaksi ini tidak termasukke dalam kategori transaksi material yang membutuhkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham(RUPS) Perusahaan, sebagaimana diatur dalam Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal & LembagaKeuangan (BAPEPAM-LK) No. IX.E.2 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM Kep-413/BL/2009 Tanggal25 Nopember 2009 perihal Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, hanya wajibmelakukan keterbukaan informasi sebagaimana dimaksud dalam peraturan No. X.K.1 Lampiran KeputusanKetua BAPEPAM Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996 perihal Keterbukaan Informasi Yang HarusDiumumkan Kepada Publik. Namun demikian, transaksi pembelian saham BUSS mengandung unsurtransaksi afiliasi dan benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, Salinan Keputusan Ketua BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November Tahun2009, dimana unsur-unsur transaksi afiliasi dan benturan kepentingan dalam transaksi pembelian sahamBUSS adalah Denny Boestami yang merupakan pemegang saham tidak langsung dari Perusahaan dankeluarga dari pemegang saham BUSS. Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan belum melakukanketerbukaan informasi yang dimaksud dalam peraturan No. X.K.1 dan belum melaksanakan ketentuansebagaimana yang disyaratkan dalam Peraturan Bepapam No. IX.E.1 di atas.

Page 5: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2d atas laporan keuangan, efektif 1 Januari 2010, Perusahaan danAnak Perusahaan telah menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006)tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Penerapan PSAK ini dilakukan secara prospektif sejaktanggal 1 Januari 2010 dan penerapan tersebut tidak memiliki dampak penyesuaian yang signifikan terhadappenyajian awal laporan keuangan Perusahaan tahun 2010.

DR. Achmad R. K, Ak. CPA. MMN.I.A.P 98.1.0408

Jakarta, 28 Maret 2011

XXXX XX 2010

Page 6: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

1

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI

31 Desember 2010 Dan 2009(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2010 2009

ASET

Kas dan setara kas 2d,2f,3,23 743.522.685 1.217.582.807

Piutang usaha - Pihak ketiga – setelahdikurangi cadangan penurunan piutangsebesar Rp 1.108.395.750 2d,2e,4,23 1.821.487.505 3.770.416.005

Persediaan 2g,2m,5 81.737.944.232 89.477.115.966

Pajak dibayar di muka 14 14.705.600 14.585.600

Uang muka 6 57.611.966.249 57.630.656.130

Tanah yang belum dikembangkan 2g,2m,7 25.904.404.093 25.904.404.093

Piutang hubungan istimewa 2c,2d,2e,13,23 999.885.500 1.696.158.500

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasipenyusutan sebesar Rp 498.562.036pada tahun 2010 dan Rp 364.939.809pada tahun 2009 2h,2i,8 1.506.237.136 1.635.643.363

Selisih lebih biaya perolehan atas asetbersih Anak Perusahaan 2b 91.583.333 248.583.332

Aset lain-lain 2d,9,23 266.795.623 308.114.521

JUMLAH ASET 170.698.531.956 181.903.260.317

Page 7: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

2

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANNERACA KONSOLIDASI (lanjutan)

31 Desember 2010 Dan 2009(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2010 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Hutang pinjaman – Pihak ketiga 2d,10,23 30.843.210 5.600.000.000

Hutang usaha 2d,23,11Pihak ketiga 2.979.123.626 7.666.764.898Pihak hubungan istimewa 2c,13 18.973.500 18.973.500

Hutang lain-lain – Pihak ketiga 2d,12,23 1.022.423.360 5.056.133.984

Hutang pajak 2n,14 496.441.562 858.056.123

Uang muka penjualan 2l,15 5.888.651.464 1.962.623.264

Kewajiban diestimasi atas imbalan kerjakaryawan 2j,16 297.136.500 236.390.002

Hutang hubungan istimewa 2c,2d,13,23 2.211.673.767 2.211.673.767

JUMLAH KEWAJIBAN 12.945.266.989 23.610.615.538

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp. 100 per sahamModal dasar - 1.500.000.000 sahamModal ditempatkan dan disetor penuh –

1.407.500.000 saham 17 140.750.000.000 140.750.000.000Tambahan modal disetor - bersih 2k,18 22.966.471.550 22.966.471.550Defisit (5.963.206.583) (5.423.826.771)

JUMLAH EKUITAS - BERSIH 157.753.264.967 158.292.644.779

JUMLAH KEWAJIBAN DANEKUITAS - BERSIH 170.698.531.956 181.903.260.317

Page 8: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

3

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2010 2009

PENJUALAN BERSIH 2l,19 11.005.548.488 12.205.193.327

BEBAN POKOK PENJUALAN 2l,20 9.407.441.334 9.176.654.591

LABA KOTOR 1.598.107.154 3.028.538.736

BEBAN USAHA 2l,21Penjualan 523.223.249 814.571.137Umum dan administrasi 1.999.646.109 3.728.558.971

Jumlah Beban Usaha 2.522.869.358 4.543.130.108

RUGI USAHA (924.762.204) (1.514.591.372)

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2lPenghasilan bunga - bersih 52.666.448 39.835.575Beban bunga (44.647.882) (15.751.905)Rugi pelepasan aset tetap 2h,8 - (37.096.015)Lain-lain - bersih 649.516.077 761.279.168

Jumlah Penghasilan Lain-lain – Bersih 657.534.643 748.266.823

RUGI SEBELUM BEBANPAJAK PENGHASILAN (267.227.561) (766.324.549)

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2n,14 (272.152.251) (299.276.079)

RUGI SEBELUM HAK PEMEGANG SAHAMMINORITAS ATAS RUGI BERSIHANAK PERUSAHAAN YANGDIKONSOLIDASIKAN (539.379.812) (1.065.600.628)

HAK PEMEGANG SAHAM MINORITAS ATASRUGI BERSIH ANAK PERUSAHAANYANG DIKONSOLIDASIKAN 2b - -

RUGI BERSIH (539.379.812) (1.065.600.628)

RUGI BERSIH PER SAHAM 2o,22 (0,38) (0,76)

Page 9: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

4

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2010 Dan 2009(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

TambahanModal Jumlah

Modal Saham Disetor - Bersih Defisit Ekuitas-Bersih

Saldo 1 Januari 2009 140.750.000.000 22.966.471.550 (4.358.226.143) 159.358.245.407

Rugi bersih tahun 2009 - - (1.065.600.628) (1.065.600.628)

Saldo 31 Desember 2009 140.750.000.000 22.966.471.550 (5.423.826.771) 158.292.644.779

Rugi bersih tahun 2010 - - (539.379.812) (539.379.812)

Saldo 31 Desember 2010 140.750.000.000 22.966.471.550 (5.963.206.583) 157.753.264.967

Page 10: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

5

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2010 2009

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 16.880.505.188 12.773.799.787Pembayaran kas kepada:

Kontraktor dan pemasok (6.355.910.873) (3.687.328.682)Karyawan (1.159.595.476) (1.563.976.902

Pembayaran beban usaha dan operasi lainnya (669.657.586) (5.953.142.156)Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya (44.647.882) (1.785.792.163Penghasilan bunga 52.666.448 39.835.575Pembayaran pajak penghasilan badan (266.609.528) (25.910.000)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Operasi 8.436.750.291 (202.514.541)

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS INVESTASIHasil penjualan aset tetap - 108.413.360Perolehan aset tetap (4.216.000) (2.900.000)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Investasi (4.216.000) 105.513.360

ARUS KAS DARI (UNTUK) AKTIVITAS PENDANAANPenurunan piutang hubungan istimewa 696.273.000 1.432.764.000Penerimaan pinjaman dari pihak ketiga - 5.600.000.000Penurunan hutang hubungan istimewa - (500.000)Penurunan hutang lain-lain – pihak ketiga (4.033.710.623) (1.378.818.455)Pembayaran pinjaman kepada pihak ketiga (5.569.156.790) (5.394.819.440)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)Aktivitas Pendanaan (8.906.594.413) 258.626.105

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KASDAN SETARA KAS (474.060.122) 161.624.924

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.217.582.807 1.055.957.883

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 743.522.685 1.217.582.807

AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS

Penambahan persediaan melalui reklasifikasi tanah yangbelum dikembangkan - 32.890.921.035

Penambahan persediaan melalui reklasifikasi uang muka - 14.344.400.000Penambahan persediaan melalui kapitalisasi beban bunga - 511.428.883

Page 11: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

a. Pendirian Perusahaan

PT Laguna Cipta Griya Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta No. 97 tanggal 17 Mei 2004yang dibuat di hadapan Bambang Suwondo, S.H., Notaris di Jakarta dan telah diubah berdasarkanAkta No. 4 tanggal 4 Juni 2004 di hadapan Notaris H.Yunardi, S.H. Akta pendirian danperubahannya tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dalam Surat Keputusan No. C-17425.HT.01.01-TH.2004 tanggal 13 Juli 2004, dan telahdimuat serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia tanggal 26 November 2004No. 95 Tambahan No. 11621/2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kaliperubahan, terakhir dengan Akta No. 126 tanggal 30 Juni 2008 yang dibuat di hadapan NotarisFathiah Helmi, S.H., sehubungan dengan perubahan seluruh Anggaran Dasar untuk menyesuaikandengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebuttelah diterima dan dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak AsasiManusia Republik Indonesia No. AHU-94989.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 Desember 2008.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutamabergerak dalam bidang real estat/pembangunan. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengankantor pusat yang beralamat di Wisma Yakif Lt. II, Jl. Buncit Raya No. 99, Jakarta Selatan.

Perusahaan beroperasi secara komersial pada bulan Agustus 2004. Pada saat ini kegiatan utamaPerusahaan adalah pembangunan perumahan Puri Krakatau Hijau dan Puri Cilegon Hijau yangberlokasi di Cilegon, Banten.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif atasPernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-3242/BL/2007 dari Ketua Badan Pengawas PasarModal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana sejumlah 300.000.000 sahamkepada masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 100 per saham pada harga penawaransebesar Rp 125 per saham. Perusahaan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa EfekIndonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tanggal 13 Juli 2007.

Pada tanggal 30 Juni 2008, Perusahaan memperoleh Surat Pernyataan Efektif atas PernyataanPendaftaran Emisi Saham No. S-4215/BL/2008 dari Ketua BAPEPAM & LK untuk melakukanPenawaran Umum Terbatas (PUT) I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu(HMETD) saham biasa atas nama sejumlah 703.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 persaham pada harga penawaran Rp 127 per saham.

Setiap pemegang 10 saham biasa atas nama yang tercatat dalam daftar pemegang sahammempunyai 10 HMETD dimana setiap 10 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untukmembeli saham baru yang harus dibayar penuh pada saat pelaksanaan HMETD.

Waran adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham biasa atasnama yang bernilai Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 135 yang dapatdilakukan selama periode pelaksanaan waran yaitu mulai tanggal 23 Januari 2009 sampai dengan23 Juli 2009 dimana setiap pemegang 10 saham baru hasil pelaksanaan HMETD berhak untukmemiliki 3 Waran Seri 1 untuk membeli 3 saham baru. PUT I ini menerbitkan 211.215.000 WaranSeri 1 yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 135 dengan jumlah sebesarRp 28.501.875.000.

Page 12: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

7

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN (lanjutan)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)

Pemegang Waran Seri 1 tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham, termasuk hak atasdeviden selama Waran Seri 1 tersebut belum dilaksanakan menjadi saham biasa atas nama. BilaWaran Seri 1 tidak dilaksanakan sampai habis periode pelaksanaannya, maka Waran Seri 1tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Sampai dengan tanggal 23 Juli 2009,tidak ada Waran Seri I yang dikonversi menjadi saham.

Saham-saham dari PUT I tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal14 Juli 2008.

c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, struktur Anak Perusahaan yang dikonsolidasikanadalah sebagai berikut:

Tahun Awal Jumlah AsetTempat Persentase Bidang Kegiatan Sebelum Eliminasi

Nama Anak Perusahaan Kedudukan Kepemilikan Usaha Komersial 2010 2009

PT Dian Sakti Jakarta 75% Pengembangan - 54.536.541.855 54.872.435.822tanah di Palembang

d. Komisaris, Direksi, Komite Audit serta Karyawan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009adalah sebagai berikut:

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Agoestiar ZoebierKomisaris : Ir. Setyo MaharsoKomisaris Independen : Ir. Saleh Aziz

Dewan DireksiDirektur Utama : Alwi Bagir MulachelaDirektur : KomarudinDirektur Tidak Terafiliasi : Hasan Ali Muhamad

Adapun susunan komite audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalahsebagai berikut:

Ketua : Ir. Saleh AzizAnggota : Puguh Susiantoro

William E. Daniel

Jumlah keseluruhan kompensasi dan renumerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan DireksiPerusahaan yang dibayarkan dalam bentuk gaji dan tunjangan lainnya untuk tahun 2010 dan 2009adalah sebesar Rp 768.500.000.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan danAnak Perusahaan adalah sebanyak 26 orang (tidak diaudit).

Page 13: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlakuumum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan olehIkatan Akuntan Indonesia (IAI), Peraturan No. VIII.G.7 yang merupakan Lampiran dari KeputusanKetua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 mengenai“Pedoman Penyajian Laporan Keuangan“ dan Lampiran 11 dari Surat Edaran Ketua BAPEPAMNo. SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang “Pedoman Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Real Estat“ sepanjang tidakbertentangan dengan PSAK.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi,adalah dasar akrual. Laporan keuangan konsolidasi tersebut disajikan berdasarkan nilai historis(historical cost), kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lainsebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method)dengan mengelompokkan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Neraca konsolidasi disajikan tanpa dikelompokkan menjadi bagian lancar dan tidak lancar(unclassified balance sheet) sesuai dengan PSAK No. 44 mengenai “Akuntansi AktivitasPengembangan Real Estat“.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalahRupiah.

b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana Perusahaan memiliki persentase kepemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, di atas50%. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antara Perusahaan dan Anak Perusahaanyang dikonsolidasikan telah dieliminasi.

Kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai "HakPemegang Saham Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan Yang Dikonsolidasikan" dalamneraca konsolidasi. Kerugian yang menjadi bagian dari pemegang saham minoritas pada suatuAnak Perusahaan dapat melebihi bagiannya dalam ekuitas Anak Perusahaan. Kelebihan tersebutdan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, harus dibebankan padapemegang saham mayoritas dan tidak diakui sebagai aset, kecuali terdapat kewajiban yangmengikat pemegang saham minoritas untuk menutup kerugian tersebut dan pemegang sahamminoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya, Anak Perusahaanmelaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu dialokasikan kepada pemegang sahammayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang dibebankan kepadapemegang saham mayoritas dapat dipenuhi.

Selisih lebih biaya perolehan investasi atas nilai aset bersih Anak Perusahaan ditangguhkan dandicatat pada akun “Selisih lebih biaya perolehan atas aset bersih Anak Perusahaan” sertadiamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus.

Page 14: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

c. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai “PengungkapanPihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa“.

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telahdiungkapkan dalam “Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi”.

d. Instrumen Keuangan

Efektif 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan secara prospektifPSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” danPSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran“. Dampakpenyesuaian signifikan yang timbul dari penerapan PSAK tersebut, jika ada seluruhnyadibebankan pada laporan laba rugi tahun 2010.

Aset Keuangan

Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki hak kontraktual untukmenerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam halaset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit andloss) (FVTPL), aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dapat dikelompokan ke dalam 4 kategori berikut:

(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) di mana asettersebut diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awalditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur padakelompok ini. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika, antaralain diperoleh atau dimiliki terutama untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat.

Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya dan seluruh keuntungan ataukerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut, termasuk bunga dan dividen, diakuipada laporan laba rugi konsolidasi.

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan padakategori ini.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangannon-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi dipasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai.

Kelompok aset keuangan ini meliputi akun kas dan setara kas, seluruh akun piutang dan asetlain-lain.

Page 15: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Aset Keuangan (lanjutan)

(iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkanserta Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untukmemiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biayaperolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunannilai.

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan padakategori ini.

(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (available for sale) adalah aset keuangan nonderivatif yang tidak dikelompokan ke dalam tiga kategori di atas. Perubahan nilai wajar asetkeuangan ini diakui secara langsung dalam ekuitas (kecuali untuk kerugian akibat penurunannilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar) sampai aset keuangantersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat penghentian pengakuan, keuntungan ataukerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi dan diakui padalaporan laba rugi konsolidasi.

Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang dikelompokan padakategori ini.

Pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui dengan menggunakan akuntansitanggal perdagangan yaitu tanggal di mana Perusahaan dan Anak Perusahaan berketetapanuntuk membeli atau menjual suatu aset keuangan.

Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yangberasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan Anak Perusahaan telah,secara substansial, mengalihkan aset keuangan tersebut berikut dengan seluruh risiko danmanfaat yang terkait kepada entitas lain.

Kewajiban Keuangan

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban keuangan pada saat timbulnya kewajibankontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saatpengakuan awal, dalam hal kewajiban keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi (FVTPL), kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.

Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengukur seluruh akun kewajibankeuangan pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Perusahaan menghentikan pengakuan kewajiban keuangan, jika dan hanya jika, kewajibankontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Page 16: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

d. Instrumen Keuangan (lanjutan)

Instrumen Ekuitas

Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitassetelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya.

Instrumen keuangan merupakan instrumen ekuitas, jika dan hanya jika, tidak terdapat kewajibankontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain.

Biaya transaksi yang timbul dari transaksi ekuitas, sepanjang dapat diatribusikan secara langsungdengan transaksi ekuitas tersebut, dicatat sebagai pengurang ekuitas (setelah dikurangi denganmanfaat pajak penghasilan yang terkait).

Saling Hapus Antar Aset dan Kewajiban Keuangan

Aset dan kewajiban keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neracakonsolidasi, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan entitas lain saat inimemiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakuitersebut dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan kewajibannya secara simultan.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkanharga kuotasi di pasar aktif yang berlaku pada tanggal neraca konsolidasi.

Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Anak Perusahaandapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaantransaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dariinstrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapanharga opsi.

e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

Sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (lihat Catatan 2d), seluruh aset keuangan, kecuali yangdiukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap kemungkinan penurunannilai. Dalam kaitannya dengan itu, pada setiap tanggal neraca konsolidasi manajemenmengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok asetkeuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jikadan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai di mana:

i. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, kerugian diukursebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yangdidiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat asetkeuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakanpos penyisihan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Page 17: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

e. Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan)

Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas asetkeuangan yang signifikan secara individual. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenaipenurunan nilai aset keuangan individual, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompokaset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secarakolektif.

ii. Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan (yaitu investasi dalam instrumenekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukursecara handal), kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat asetkeuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengantingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunantersebut tidak dapat dipulihkan.

iii. Untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual, kerugian kumulatif yang sebelumnya diakuisecara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan labarugi konsolidasi meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlahkerugian kumulatif tersebut adalah selisih antara biaya perolehan (setelah dikurangi pelunasanpokok dan amortisasi) dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai asetkeuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

Sebelum penerapan PSAK ini, Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan penyisihanpiutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masingpelanggan pada akhir tahun.

f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga)bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan ataspinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya.

g. Aset Real Estat

Aset real estat meliputi bangunan rumah dalam penyelesaian, kavling tanah dan bangunan rumahyang tersedia untuk dijual serta tanah yang sedang dan/atau belum dikembangkan di manaseluruhnya dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasibersih (the lower of cost or net realizable value).

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah pra-pengembangan ditambah dengan biaya pengembangan langsung, kapitalisasi biaya pinjaman danbiaya tidak langsung lainnya yang dapat diatribusikan pada pengembangan aset real estat.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehantanah ditambah kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya lainnya sehubungan dengan biaya perolehantanah. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saatpengembangan tanah dimulai.

Page 18: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

g. Aset Real Estat (lanjutan)

Biaya perolehan bangunan rumah yang sedang dikonstruksi meliputi biaya yang secara langsungberhubungan dengan proyek, biaya tidak langsung lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitaspengembangan proyek dan kapitalisasi biaya pinjaman.

h. Aset Tetap

Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2007) tentang “Aset Tetap”dan memilih model biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk pengukuran aset tetap.

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Biayaperolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhikriteria pengakuan. Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan denganmenggunakan metode garis lurus (straight line method) berdasarkan taksiran masa manfaatekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:

Tahun

Bangunan 20Peralatan dan perabot kantor 5Kendaraan 5

Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan aset tetap ditelaah dan dilakukan penyesuaiansecara prospektif, jika perlu, pada setiap akhir periode laporan keuangan konsolidasi.

Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalamlaporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saatpelepasan atau tidak ada manfaat ekonomis di masa akan datang yang diharapkan daripenggunaan atau pelepasannya. Laba dan rugi yang muncul dari penghentian pengakuan asettetap (diperhitungkan sebagai selisih antara nilai tercatat aset dan hasil penjualan bersih)dimasukkan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

i. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan manajemen Perusahaan untukmenelaah nilai aset non-keuangan atas setiap penurunan jika terjadi peristiwa atau perubahankeadaan yang menunjukkan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan tersebut tidak dapat diperolehkembali.

Bila nilai tercatat suatu aset non-keuangan melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali(estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperolehkembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.

j. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”, Perusahaan dan AnakPerusahaan mencatat kewajiban diestimasi atas imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang “Ketenagakerjaan”.

Page 19: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

j. Kewajiban Diestimasi atas Imbalan Kerja Karyawan (lanjutan)

Perhitungan estimasi imbalan pasca kerja tersebut dilakukan dengan menggunakan metodeaktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatanatau beban apabila akumulasi bersih dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakuipada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pastipada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama perkiraan rata-ratasisa masa kerja karyawan.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti pada neraca konsolidasi merupakan nilai kinikewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial yang belumdiakui serta biaya jasa lalu yang belum diakui.

k. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham merupakan biaya yang terjadi dalam rangka penawaran umum sahamPerusahaan kepada masyarakat (lihat Catatan 1b).

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang pada bagian ekuitas sesuai dengan PSAK No. 50(lihat Catatan 2d) dan Peraturan BAPEPAM mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan real estat diakui berdasarkan PSAK No. 44 tentang “AkuntansiPengembangan Real Estat”. Berdasarkan PSAK tersebut maka:

1. Penjualan bangunan rumah, ruko, bangunan sejenis lain beserta kavling tanahnya diakui denganmetode akrual penuh (full accrual method) apabila telah memenuhi seluruh kriteria berikut:a. Proses penjualan telah selesai.b. Harga jual akan tertagih.c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap

pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli.d. Penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli

melalui suatu transaksi yang secara substansial adalah penjualan dan penjual tidak lagiberkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

2. Penjualan kavling tanah tanpa bangunan diakui dengan metode akrual penuh apabila pada saatpengikatan jual beli seluruh kriteria berikut ini telah terpenuhi:a. Jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan

jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli.b. Harga jual akan tertagih.c. Tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh

pembeli di masa yang akan datang.d. Proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk

menyelesaikan kavling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kavlingtanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atauyang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuanperaturan perundang-undangan.

Page 20: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban (lanjutan)

e. Hanya kavling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirianbangunan di atas kavling tanah tersebut

Seluruh penerimaan hasil penjualan bangunan rumah dan kavling tanah yang belum memenuhipersyaratan metode akrual penuh tersebut, ditangguhkan dan transaksi tersebut diakui denganmotode deposit serta dikelompokkan sebagai akun “Uang Muka Penjualan” pada neracakonsolidasi. Sedangkan penerimaan lainnya seperti pembatalan tanda jadi, uang muka, bookingfee, dan sebagainya dikelompokkan sebagai bagian dari akun “Penghasilan AdminstrasiPenjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).

m. Kapitalisasi dan Metode Alokasi Biaya Proyek Pengembangan Real Estat

Beban aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estatadalah:

1. Beban pra-perolehan tanah2. Beban perolehan tanah3. Beban yang secara langsung berhubungan dengan proyek4. Beban yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat5. Beban pinjaman

Beban yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah:

1. Beban pra-perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh2. Kelebihan beban dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang

dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan sehubungan dengan penjualan unit.

Apabila akumulasi biaya ke proyek pengembangan lebih rendah dari realisasi pendapatan padamasa depan maka selisihnya akan dibebankan pada laba rugi konsolidasi tahun berjalan. Atasperbedaan yang terjadi Perusahaan dan Anak Perusahaan akan melakukan penyisihan secaraperiodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan kelaba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Beban yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit realestat dengan metode identifikasi khusus (Specific Identification Method).

Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir tahun pelaporan sampaiproyek selesai secara substansial. Jika terjadi perubahan mendasar, Perusahaan dan AnakPerusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Metode yang digunakan untukmenentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan biaya yang telahdikeluarkan dibandingkan dengan jumlah biaya yang harus dikeluarkan (cost to cost basis).

Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek realestat.

Biaya pengembangan tanah, termasuk tanah yang digunakan sebagai jalan dan prasarana atauarea yang tidak dijual lainnya, dialokasikan ke proyek berdasarkan luas area yang dapat dijual.

Page 21: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)

n. Pajak Penghasilan

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71/2008 yang ditetapkan pada tanggal4 November 2008, efektif 1 Januari 2009, penghasilan dari penjualan atau pengalihan tanahdan/atau bangunan untuk pengembang real estat dikenakan pajak final sebesar 5% untuk nilaipenjualan di atas Rp 55.000.000 dan sebesar 1% untuk nilai penjualan dibawah Rp 55.000.000.

Perbedaan nilai ini tercatat aset atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan finaldengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau kewajiban pajak tangguhan.Beban pajak kini sehubungan dengan penghasilan yang menjadi subjek pajak penghasilan finaldiakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankansebagai beban pajak penghasilan final pada laporan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajakdibayar di muka atau hutang pajak.

o. Rugi Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56 tentang “Laba per Saham“, rugi bersih per saham dihitung denganmembagi rugi bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yangbersangkutan. Jumlah rata–rata tertimbang saham yang beredar selama tahun 2010 dan 2009adalah sejumlah 1.407.500.000.

p. Informasi Segmen

Sehubungan dengan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, Perusahaan danAnak Perusahaan diwajibkan untuk menyajikan informasi keuangan berdasarkan segmen usahadan segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalammenghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk ataujasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalansegmen lain.

Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakandalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponenitu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yangberoperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

q. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlahaset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi padatanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periodepelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

Page 22: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

3. KAS DAN SETARA KAS

Kas dan setara kas terdiri dari:2010 2009

Kas 832.094 3.332.539

BankPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 359.587.041 517.433.747PT Bank CIMB Niaga Tbk 164.539.717 488.057.603PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 4.365.702 4.665.702PT Bank Mega Tbk 3.361.724 4.093.216

Sub - jumlah bank 531.854.184 1.014.250.268

Deposito berjangkaPT Bank CIMB Niaga Tbk 210.836.407 200.000.000

Jumlah 743.522.685 1.217.582.807

Deposito berjangka seluruhnya ditempatkan dalam mata uang Rupiah dengan suku bunga tahunanyang berkisar antara 7% hingga 8% pada tahun 2010 dan 2009 dengan kondisi diperpanjang secaraotomatis (Automated Roll Over).

Tidak terdapat pembatasan atas penggunaan dana kas dan setara kas serta tidak ada penempatan kasdan setara kas pada pihak hubungan istimewa.

4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA

Rincian akun piutang usaha berdasarkan tipe bangunan dan kavling tanah yang dijual adalah sebagaiberikut:

2010 2009

Tipe 38/78 1.267.400.894 816.482.529Tipe 32,5/69 801.076.375 -Tipe 39/108 390.023.324 185.290.662Tipe 36/69 155.006.863 376.084.121Tipe 39/120 144.000.003 229.162.576Tipe 30/78 103.703.345 132.099.973Lain-lain (masing-masing kurang dari Rp 100.000.000) 68.672.451 3.139.691.894

Jumlah 2.929.883.255 4.878.811.755

Cadangan penurunan nilai (1.108.395.750) (1.108.395.750)

Bersih 1.821.487.505 3.770.416.005

Page 23: PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN · 2017-10-19 · PT LAGUNACIPTAGRIYA Tbk DANANAKPERUSAHAAN LaporanKeuanganKonsolidasi UntukTahun Yang BerakhirPadaTanggal-tanggal 31Desember

PT LAGUNA CIPTA GRIYA Tbk DAN ANAK PERUSAHAANCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal31 Desember 2010 Dan 2009

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

4. PIUTANG USAHA - PIHAK KETIGA (lanjutan)

Rincian umur piutang usaha berdasarkan tanggal akta jual beli / akad kredit adalah sebagai berikut:

2010 2009

Belum jatuh tempo 1.119.636.000 1.423.392.348Lewat jatuh tempo1 – 30 hari - 50.099.50031 - 60 hari - -61 – 90 hari - -> 90 hari 1.810.247.255 3.405.319.907

Jumlah 2.929.883.255 4.878.811.755

Cadangan penurunan nilai (1.108.395.750) (1.108.395.750)

Bersih 1.821.487.505 3.770.416.005

Saldo piutang usaha di atas seluruhnya dalam mata uang Rupiah di mana meliputi piutang kepadakonsumen atas transaksi penjualan real estat yang dilakukan secara tunai bertahap dengan jangkawaktu pembayaran yang berkisar antara 1 hingga 3 tahun, piutang kepada pihak bank atas transaksipenjualan real estat melalui fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR) dan sisa tagihan retensi kepadapihak bank.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihanpenurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan olehPerusahaan atas hutang pinjaman dari pihak lain.

5. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari:2010 2009

Puri Cilegon HijauKavling Tanah 26.917.984.428 28.047.135.450Bangunan rumah - 99.960.000

Sub - jumlah 26.917.984.428 28.147.095.450

Puri Krakatau HijauKavling Tanah 4.958.877.186 6.252.449.034Bangunan rumah 2.605.931.034 5.281.641.654Bangunan rumah dalam penyelesaian - 2.540.778.244

Sub - jumlah 7.564.808.220 14.074.868.932