6 7 8 9 10 11 12 13 17 18 19 ~ 21 22 23 24 2s 26 27 28 29...

2
o Senin Pikiran Rakyat o Setasa 0 Rabu Kamis 0 Jumat 0 Sabtu o Minggu 14 1S 29 30 31 23 17 18 19 4 S 678 9 10 11 12 13 ~ 21 22 23 24 2S 26 27 28 OJan OPeb ONov ODes o Mar 0 Apr 0 Me; OJun 0 Jut 0 Ags Sep OOkt Rohis bukan "SaranTeroris"! Tudingan Pengamat dan Media Massa Dinilai Gegabah BANDUNG, (PR).- Tudingan pengamat maupun media massa terhadap pola rek- rutmen generasi baru teroris yang dilakukan melalui masjid- masjid sekolah dan kampus dengan memanfaatkan organ- isasi ekstrakulikuler kerohanian Islam (rohis) dinilai gegabah. Stigma rohis sebagai sarang teroris yang salah kaprah itu pun menyulut kontroversi pub- lik serta protes dan polemik berkepanjangan di masyarakat. Hal tersebut dikemukakan Sekretaris Fraksi Partai Ke- adilan Sejahtera (PKS) MPR RI Yudi Widiana Adia dalam diskusi publik "Rohis dan Teroris dalam Perspektif Un- dang-Undang", di Jln. Surap- ati, Bandung, Rabu (19/9). "Bagaimana mungkin, or- ganisasi yang memiliki peran besar dalam menyelamatkan pemuda agar memiliki pribadi yang berkarakter dan ber- akhlaq mulia justru dinya- takan sebagai tempat pemben- tukan teroris. Tidak boleh orang menstigmanisasi organ- isasi yang dilindungi oleh UU, ini sangat berbahaya," kata Yudi. Menurut dia, sangat mempri- hatinkan jika institusi masya- rakat dijadikan tumbal dengan opini publik yang menyesatkan terkait rohis. Terlebih, stigma itu dikeluarkan oleh cendekiawan Muslim. "Seorang cendekiawan yang melakukan stigmanisasi kepada rohis itu sangat tidak etis," ujar Yudi. Lebih lanjut, Yudi mengim- bau agar pemerintah melaku- kan sinergi atau merangkul or- ganisasi semacam rohis ataupun ekstrakulikuler lainnya untuk secara bersama mencegah mun- culnya benih-benih terorisme di kalangan remaja dan pemuda. KAMIROH\S KAMIBUKAN rn~Q~·I$ KRISHNA AHADlYAT /"PR" MASSA Forum Alumni Rohis se-Kota Bandung berunjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (19/9). Mereka mengecam salah satu stasiun televisi swasta nasional atas pemberitaan bahwa program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah merupakan sarana perekrutan teroris muda, dan menuntut stasiun telioisi tersebut meminta maaf * Pendekatan yang selama ini digunakan tidak tepat dalam upaya pemberantasan terorisme maupun pencegahan dini munculnya generasi baru te- roris. Padahal dana miliaran ru- piah digelontorkan untuk me- nangulangi aksi-aksi teroris, tetapi tetap saja generasi baru teroris muncul. "Pendekatan dan dialog an- tarsesama remaja dan pemuda akan lebih mengena ketimbang memaksakan doktrin-doktrin oleh pihak luar. Rohis bisa di- jadikan mitra strategis untuk melawan virus terorisme di kalangan anak sekolah dan ma- hasiswa," ujar Yudi. Sekretaris Ikatan Cendeki- awan Muslim Indonesia (ICMI) Jabar Dr H Sodik Mudjahid menilai agar masyarakat khu- susnya kaum Muslim tidak per- lu ''kebakaran jenggot" dengan isu-isu yang menyudutkan ro- his. Lebih penting, bagaimana mengelola isu tersebut dengan benar. "Buktikan kepada masyarakat kalau rohis itu sebagai pendidik. Jangan kita menjadi korban dari isu-isu yang tidak benar dan ki- ta harus naik kelas setelah difit- nah. Lebih mengkhawatirkan ji- ka kita tidak dapat meman- faatkan fitnah sebagai peringatan untuk perbaikan, '" katanya. Sodik menganjurkan agar ro- his dapat lebih menata diri. Ro- his dinilai sebagai pusat kebu- dayaan yang memiliki kesern- patan dengan pendidikan karak- ter. Selain itu, klarifikasi kepada masyarakat awam dapat di- lakukan agar masyarakat tidak salah persepsi menyikapi isu ini. Unjukrasa Sementara itu, ratusan maha- siswa membawa spanduk, ker- tas, dan karangan bunga duka cita dalam aksi unjuk rasa di de- pan Gedung Sate, Jalan Dipone- goro Kota Bandung, Rabu (19/9). Mereka menaburkan bunga di papan yang bertuliskan "Turut berdukacita atas matinya etikajurnalistik oleh Metro 1V'. Aksi tersebut merupakan ungkapan kekecewaan mereka terhadap pemberitaan stasiun televisi itu yang dinilai gegabah ----------------------~~ Kllplng Humas Unpad 2012

Upload: lamtuyen

Post on 19-Jul-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

o Senin

Pikiran Rakyato Setasa 0Rabu • Kamis 0 Jumat 0 Sabtu o Minggu

14 1S29 30 31

2 317 18 19

4 S 6 7 8 9 10 11 12 13~ 21 22 23 24 2S 26 27 28

OJan OPeb ONov ODesoMar 0Apr 0Me; OJun 0 Jut 0 Ags • Sep OOkt

Rohis bukan"SaranTeroris"!

Tudingan Pengamat dan Media Massa Dinilai GegabahBANDUNG, (PR).-Tudingan pengamat maupun

media massa terhadap pola rek-rutmen generasi baru terorisyang dilakukan melalui masjid-masjid sekolah dan kampusdengan memanfaatkan organ-isasi ekstrakulikuler kerohanianIslam (rohis) dinilai gegabah.Stigma rohis sebagai sarangteroris yang salah kaprah itupun menyulut kontroversi pub-lik serta protes dan polemikberkepanjangan di masyarakat.

Hal tersebut dikemukakanSekretaris Fraksi Partai Ke-adilan Sejahtera (PKS) MPRRI Yudi Widiana Adia dalamdiskusi publik "Rohis danTeroris dalam Perspektif Un-dang-Undang", di Jln. Surap-ati, Bandung, Rabu (19/9)."Bagaimana mungkin, or-

ganisasi yang memiliki peranbesar dalam menyelamatkanpemuda agar memiliki pribadiyang berkarakter dan ber-akhlaq mulia justru dinya-takan sebagai tempat pemben-tukan teroris. Tidak bolehorang menstigmanisasi organ-isasi yang dilindungi oleh UU,ini sangat berbahaya," kataYudi.Menurut dia, sangat mempri-

hatinkan jika institusi masya-rakat dijadikan tumbal denganopini publik yang menyesatkanterkait rohis. Terlebih, stigma itudikeluarkan oleh cendekiawanMuslim. "Seorang cendekiawanyang melakukan stigmanisasikepada rohis itu sangat tidaketis," ujar Yudi.Lebih lanjut, Yudi mengim-

bau agar pemerintah melaku-kan sinergi atau merangkul or-ganisasi semacam rohis ataupunekstrakulikuler lainnya untuksecara bersama mencegah mun-culnya benih-benih terorisme dikalangan remaja dan pemuda.

KAMIROH\S

KAMIBUKANrn~Q~·I$

KRISHNA AHADlYAT /"PR"

MASSA Forum Alumni Rohis se-Kota Bandung berunjuk rasa di depan Gedung Sate, JalanDiponegoro Bandung, Rabu (19/9). Mereka mengecam salah satu stasiun televisi swasta nasionalatas pemberitaan bahwa program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah merupakan saranaperekrutan teroris muda, dan menuntut stasiun telioisi tersebut meminta maaf *

Pendekatan yang selama inidigunakan tidak tepat dalamupaya pemberantasan terorismemaupun pencegahan dinimunculnya generasi baru te-roris. Padahal dana miliaran ru-piah digelontorkan untuk me-nangulangi aksi-aksi teroris,tetapi tetap saja generasi baruteroris muncul."Pendekatan dan dialog an-

tarsesama remaja dan pemudaakan lebih mengena ketimbangmemaksakan doktrin-doktrinoleh pihak luar. Rohis bisa di-jadikan mitra strategis untukmelawan virus terorisme dikalangan anak sekolah dan ma-hasiswa," ujar Yudi.Sekretaris Ikatan Cendeki-

awan Muslim Indonesia (ICMI)

Jabar Dr H Sodik Mudjahidmenilai agar masyarakat khu-susnya kaum Muslim tidak per-lu ''kebakaran jenggot" denganisu-isu yang menyudutkan ro-his. Lebih penting, bagaimanamengelola isu tersebut denganbenar."Buktikan kepada masyarakat

kalau rohis itu sebagai pendidik.Jangan kita menjadi korban dariisu-isu yang tidak benar dan ki-ta harus naik kelas setelah difit-nah. Lebih mengkhawatirkan ji-ka kita tidak dapat meman-faatkan fitnah sebagaiperingatan untuk perbaikan, '"katanya.Sodik menganjurkan agar ro-

his dapat lebih menata diri. Ro-his dinilai sebagai pusat kebu-

dayaan yang memiliki kesern-patan dengan pendidikan karak-ter. Selain itu, klarifikasi kepadamasyarakat awam dapat di-lakukan agar masyarakat tidaksalah persepsi menyikapi isu ini.

UnjukrasaSementara itu, ratusan maha-

siswa membawa spanduk, ker-tas, dan karangan bunga dukacita dalam aksi unjuk rasa di de-pan Gedung Sate, Jalan Dipone-goro Kota Bandung, Rabu(19/9). Mereka menaburkanbunga di papan yang bertuliskan"Turut berdukacita atas matinyaetikajurnalistik oleh Metro 1V'.Aksi tersebut merupakanungkapan kekecewaan merekaterhadap pemberitaan stasiuntelevisi itu yang dinilai gegabah----------------------~~

Kllplng Humas Unpad 2012

dan kurang bertanggungjawabdalam berita yang menyebut ro-his sarang teraris.

Massa yang berunjuk rasa ter-diri atas para alumni anggota ro-his beberapa sekolah menengahatas (SMA) Bandung yang kinikuliah di Universitas Padjad-jaran (Unpad), Institut Teknolo-gi Bandung (ITB), dan Universi-tas Pendidikan Indonesia (UPI),Forum Komunikasi Dakwah Is-lam (FKDF), dan Forum Silatu-rahmi Lembaga Dakwah Kam-pus (FSLDK).

Satu per satu mahasiswa me- ;naburkan bunga sambil mengu-capkan Innalillahi wa inna ilai-hi raji'un (sesungguhnya kitaadalah milik Allah dan kepada-Nya-Iah kita kembali) dan La il-laha ilallah (tiada Tuhan selainAllah).

Para mahasiswa juga me-minta diadakannya diskusi pub-lik di televisi nasional denganmengundang para tokoh alumnirahis untuk menjelaskan sepertiapa kegiatan ekstrakurikuler dimasjid dan rahis yang sebe-narnya.

Salah satu aktivis IndonesiaTanpa JIL, Hafiz Ary Nurhadimengaku sangat kecewa karenamasjid dan rahis dituduh seba-gai sarang teroris. Dia me-ngatakan, selama terlibat dalamkegiatan rahis, mereka dididik,agar memiliki pengembangandiri agar sesuai dengan kepriba-dian Muslim.

Unjuk rasa serupa menurutHafizjuga dilakukan para alum-ni di Jakarta, Solo, dan kotalainnya. Aksi yang dilakukan didepan Gedung Sate bukan men-jadi aksi terakhir para maha-siswa. Mereka berencanamelakukan hal yang sama saatCar Free Day (CFD) Dago,Minggu (23/9). (A-208/A-199)***