5657_rangkuman skripsi

19
EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PERUSAHAAN FURNITURE PT. PANDU WIRA BOJONEGORO S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Akutansi Oleh : Oleh : NURDIANA KARTIKA RAHMAWATI 2007310248 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2011

Upload: agung-afif

Post on 30-Nov-2015

150 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

RANGKUMAN DAN PENJELASAN

TRANSCRIPT

Page 1: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PERUSAHAAN FURNITURE

PT. PANDU WIRA

BOJONEGORO

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akutansi

Oleh :

Oleh :

NURDIANA KARTIKA RAHMAWATI

2007310248

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2011

Page 2: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA

PERUSAHAAN FURNITURE

PT. PANDU WIRA

BOJONEGORO

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian

Program Pendidikan Strata Satu

Jurusan Akuntansi

Oleh :

NURDIANA KARTIKA RAHMAWATI

2007310248

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

S U R A B A Y A

2011

Page 3: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

3

PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

Nama : Nurdiana Kartika Rahmawati

Tempat, Tanggal Lahir : Bojonegoro, 05 Juni 1989

N.I.M : 2007310248

Jurusan : Akutansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akutansi Keuangan

Judul : Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan

Bahan Baku Pada Perusahaan Furniture PT. Pandu

Wira Bojonegoro

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,

Tanggal : ........................................

( Triana Mayasari,SE.,M.Si.,Ak. )

Ketua Jurusan Akutansi,

Tanggal : ........................................

( Supriyati, SE.,M.Si.,Ak. )

Page 4: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

1

1. Latar Belakang Masalah

Pengendalian intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan

dalam operasi perusahaan untuk menyediakan informasi yang handal serta

menjamin dipatuhinya hukum dan peraturan yang berlaku. Dalam suatu

perusahaan, pengendalian internal mutlak diperlukan bagi kelangsungan hidup

suatu perusahaan. Pengendalian intern dapat mencegah kerugian atau pemborosan

pengolahan sumber daya perusahaan. Pengendalian intern dapat menyediakan

informasi tentang bagaimana menilai kinerja perusahaan dan manajemen

perusahaan serta menyediakan informasi yang akan digunakan sebagai pedoman

dalam perencanaan.

PT. Pandu Wira adalah perusahaan manufaktur yang cukup besar, yang

bergerak dalam bidang industri furniture atau mebel, perabotan rumah tangga dan

kerajinan serta industri pengolahan segala jenis kayu dan rotan serta pengergajian.

Ada atau tidaknya persediaan akan mempengaruhi proses produksi dan penjualan.

Untuk itu agar tidak terjadi kesalahan dalam pembelian barang dan kemungkinan

penyelewengan maka diperlukan suatu sistem pengendalian intern terhadap

persediaan bahan baku utamanya, yaitu kayu.

Persediaan mempunyai arti penting dalam suatu perusahaan karena akan

mempengaruhi tingkat produksi maupun penjualan. Persediaan merupakan bagian

utama dari modal kerja yang merupakan aktiva yang pada setiap saat mengalami

perubahan. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan bahan baku atau

semakin cepat perputaran persediaan bahan baku berarti makin pendek tingkat

dana dalam persediaan sehingga dibutuhkan dana yang relatif kecil. Sebaliknya

Page 5: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

2

semakin rendah tingkat perputaran atau semakin lambat perputaranya berarti

semakin panjang terikatnya dana dalam persediaan. Hal ini juga akan berpengaruh

pemenuhan dana berasal dari luar perusahaan yang harus menanggung biaya

bunga dan besarnya bunga akan ditentukan lama pendeknya pengembalian

pinjaman (Indriyo Gitosudarmo, 2002: 93).

Pada perusahaan manufaktur, masalah yang sering dihadapi adalah

masalah kelancaran proses produksi berupa penangganan persediaan bahan baku

yang tepat agar tidak terjadi kelebihan serta kekurangan bahan baku, perusahaan

harus dapat mengelola persediaan yang dimiliki sebaik mungkin sesuai dengan

kebijakan-kebijakan manajemen perusahaan. Untuk menjamin agar pengelolaan

persediaan sesuai dengan kebijakan manajemen perusahaan, maka dibutuhkan

suatu sistem yang manpu menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Salah satu

sistem tersebut adalah sistem pengendalian iternal persediaan bahan baku pada

perusahaan itu sendiri. Persediaan yang ada pada perusahaan mebel adalah

persediaan produk jadi, persediaan produk dalam proses, persediaan bahan baku,

persediaan bahan penolong.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada

penelitian-penelitian lebih lanjut terhadap sistem pengendalian internal persediaan

bahan baku, tujuan diterapkannya sistem adalah agar tujuan perusahaan tercapai.

Sedangkan tujuan dari sistem pengendalian internal persediaan bahan baku adalah

agar proses terselengaranya persediaan bahan baku berjalan dengan lancar karena

dengan penerapan sistem persediaan bahan baku maka perusahaan akan mendapat

manfaat yang besar. Manfaat sistem persediaan bahan baku antara lain jalannya

Page 6: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

3

penyelenggaraan persediaan bahan baku akan menjadi teratur, adanya bagian yang

bertanggung jawab untuk masing-masing bagian. Sedangkan tujuan dari sistem

persediaan bahan baku adalah agar proses terselenggarakanya persediaan bahan

baku berjalan dengan lancar karena dengan penerapan sistem persediaan, maka

perusahaan akan mendapat manfaat yang besar.

Secara lengkap penelitian ini akan memaparkan hasil penelitian pada

“Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan

Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro” dimulai dari latar belakang penelitian,

konsep teori yang mendasari penelitian dan analisis hasil pengujian, serta kajian

terkait dengan riset-riset yang telah ada sebelumnya, kemudian dievaluasi untuk

mengetahui apakah sistem penggendalian intern atas persediaan telah diterapkan

secara efektif atau belum pada perusahaan tersebut.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan

masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah “Bagaimana Evaluasi

Sistem Pengendalian Intern Persediaan Bahan Baku Pada Perusahaan Furniture

PT. Pandu Wira Bojonegoro?”.

Page 7: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

4

3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang akan dibahas, maka tujuan yang

ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimana evaluasi pengendalian intern

terhadap sistem persediaan bahan baku pada Perusahaan Furniture PT. Pandu

Wira Bojonegoro.

4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu perusahaan dalam memperbaiki

sistem pengendalian interen persediaan bahan baku yang ada sehingga

sistem pengendalian intern dapat ditingkatkan dan jalannya

penyelenggaraan persediaan akan menjadi teratur.

b. Bagi Peneliti

Penelitian ini sebagai bahan untuk menambah wawasan dan dalam

menerapkan teori yang diperoleh semasa perkuliahan guna memecahkan

masalah yang akan dihadapi dalm kondisi nyata di suatu perusahaan.

c. Bagi Pembaca

Sebagai referensi untuk melakukan penelitian berikutnya

d. Bagi STIE Perbanas Surabaya

Untuk menambah khasanah perpustakaan, khususnya untuk jurusan

akuntansi sebagai bahan penelitian berikutnya.

Page 8: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

5

5. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus. Dalam penelitian

ini jenis data yang digunakan adalah data kualitatif. Sumber data berasal dari

internal berupa data primer sedangkan metode penggumpulan data menggunakan

studi literatur dengan cara mengumpulkan dan mempelajari tujuan teoritis dan

studi lapangan untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dengan

metode kuisoner, wawancara dan dokumentasi. Dari berbagai data yang terkumpul

pada penelitian akan diolah, dianalisis, dan diperbandingkan dengan landasan teori

yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan. Selanjutnya dari hasil analisis

perbandingan tersebut ditarik kesimpulan dan sebagai langkah perbaikan diberikan

beberapa saran yang sekiranya dapat dilakukan dan bermanfaat bagi perusahaan.

Analisis atau semua data yang terkait akan diinterprestasikan dalam bentuk

kualitatif dengan struktur penulisan yang bersifat deskriptif.

6. Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Untuk menguji ketelitian pencatatan akuntansi yang diselengarakan oleh

bagian akuntansi, keandalan penyimpanan barang di gudang yang diselengarakan

oleh bagian gudang, dan untuk mencegah atau mengurangi adanya kecurangan

atau penggelapan serta pencatatan fiktif, diperlukan suatu sistem perhitungan fisik

persediaan. Unsur-unsur pengendalian intern perhitungan fisik persediaan dapat

dikatakan sudah berjalan secara efektif berdasarkan adanya beberapa bukti-bukti

dokumen atau buku catatan perhitungan fisik yang ada pada Perusahaan Furniture

PT. Pandu Wira Bojonegoro.

Page 9: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

6

Kriteria yang digunakan untuk menilai efektif atau tidaknya evaluasi

pengendalian intern atas persediaan bahan baku dihitung berdasarkan masing-

masing kelompok pertanyaan dan apabila semakin banyak jawaban “Ya” dengan

persentase 100%, maka dapat diartikan bahwa penerapan sistem pengendalian

intern pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro telah diterapkan

secara efektif, tetapi apabila semakin banyak jawaban “Tidak” dengan prosentase

50% atau kurang dari 50%, maka dapat diartikan bahwa sistem penggendalian

intern tidak diterapkan secara efektif,

Hasil dari pengisian daftar pertanyaan (kuisoner) pengendalian intern atas

persediaan bahan baku pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro

adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1

HASIL DAFTAR PERTANYAAN KUISIONER

No. Unsur Jumlah Jumlah Total Jawaban Persentase

Pengendalian Responden Pertanyaan Jawaban Ya Tidak Ya Tidak

1 Organisasi 18 4 72 72 0 21 0

2

Sistem Otorisasi

dan Prosedur

Pencatatan

18 6 108 90 18 26 6

3

Praktik Yang

Sehat 18 5 90 58 32 15 11

4 Karyawan Yang

Kompeten 18 4 72 57 15 17 4

Jumlah 19 342 79 21

Sumber : Kuisioner Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro

Setelah dilakukan evaluasi terhadap sistem pengendalian intern dan

berdasarkan dari hasil wawancara dan kuisoner yang diajukan ke perusahaan,

Page 10: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

7

maka pengendalian intern pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro

adalah sebagai berikut:

A. Organisasi

Struktur organisasi digunakan untuk memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas. Struktur organisasi Perusahaan Furniture PT. Pandu

Wira adalah berbentuk fungsional. Sifat khusus organisasi ini adalah

terdapatnya kesatuan komando yang mengalir dari puncak pimpinan hingga

bawah dimana pimpinan tetap memegang kendali atas keseluruhan bagian-

bagian. Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi

akuntansi. Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk

melaksanakan semua tahap transaksi. Sehingga diperlukan pemisahan fungsi

untuk mencegah terjadinya kecurangan di dalam perusahaan.

Berdasarkan hasil wawancara dari responden untuk mengetahui apakah

terdapat pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar bagian di perusahaan

tersebut, yang didukung dengan jawaban kuisioner yang telah dibagikan

kepada delapan belas (18) responden, terdapat empat (4) pertanyaan yang

diajukan, bahwa 21% menyatakan bahwa sistem pengendalian intern

persediaan bahan baku pada perusahaan Furniture PT. Pandu Wira dilihat dari

struktur organisasi yang telah dilakukan telah memenuhi kriteria sistem

pengendalian intern yang baik dan diterapkan secara efektif.

B. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan

Sistem wewenang dan prosedur pencatatan pada Perusahaan Furniture

PT. Pandu Wira Bojonegoro merupakan suatu alat bagi manajemen untuk

Page 11: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

8

mengadakan pengawasan terhadap operasional dan transaksi yang terjadi.

Pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro, setiap transaksi yang

terjadi atas dasar otorisasi dari pihak yang memiliki wewenang untuk

mengotorisasi atau menyetujui terjadinya suatu transaksi. Pimpinan

memegang kendali atas keseluruhan bagian-bagian, oleh karena itu, segala

bentuk traksaksi harus berdasarkan persetujuan pimpinan.

Berdasarkan hasil wawancara dan kuisioner yang telah dibagikan

kepada delapan belas (18) responden beserta adanya beberapa bukti-bukti

dokumen, contonya LPP (Lembar pengajuan persetujuan), LPPB (Lembar

Permintaan Pengadaan Barang), BPPB (Bukti Permintaan Pembelian Barang),

PO (Surat Pemesanan Pembelian), Surat Bukti Penerimaan Barang, Surat

Jalan, Faktur Dan Nota, yang bertujuan untuk untuk mengetahui apakah

sistem otorisasi dan prosedur pencatatan telah dilaksanakan secara efektif pada

Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro, maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat enam (6) pertanyaan yang diajukan memiliki persentase

jawaban “Ya” sebanyak dua puluh enam persen (26%) atas pertanyaan

mengenai adanya unsur sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, sedangkan

jawaban enam persen (6%) bukan berarti tidak memadai melainkan masih

perlu adanya perbaikan terhadap sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

yang telah diterapkan pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro.

C. Praktik Yang Sehat

Berdasarkan hasil wawancara dan kuisioner yang telah dibagikan

kepada delapan belas (18) responden beserta adanya beberapa bukti-bukti

Page 12: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

9

(dokumen) yang bertujuan untuk mengetahui apakah praktik yang sehat telah

dilaksanakan secara efektif pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira

Bojonegoro, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat lima (5) pertanyaan

yang diajukan memiliki persentase jawaban “Ya” sebanyak lima belas persen

(15%), sedangkan jawaban “Tidak” sebanyak sebelas persen (11%).

Berdasarkan hasil kuisoner tersebut, dapat disimpulkan bahwa penerapan

unsur praktik yang sehat di dalam perusahaan belum atau tidak berjalan secara

efektif, sehingga diperlukan adanya perbaikan terkait praktik yang sehat yang

telah diterapkan di Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro.

D. Karyawan yang Kompeten

Karyawan yang kompeten adalah karyawan yang mutunya sesuai

dengan tanggung jawab. Untuk dapat melaksanakan unsur-unsur pengendalian

intern di suatu perusahaan, sepeti struktur organisasi pemisahan fungsi, sistem

otorisasi dan prosedur pencatatan, dan praktik yang sehat, dibutuhkan sumber

daya manusia yang berkompeten, jujur dan memiliki skill atau keterampilan

sehingga unsur-unsur tersebut dapat terselengara dengan baik.

Berdasarkan hasil wawancara dan kuisioner yang telah dibagikan

kepada delapan belas (18) responden atau dengan persentase tujuh belas persen

(17%) beserta adanya beberapa bukti-bukti yang bertujuan untuk mengetahui

apakah unsur karyawan yang kompeten diterapkan secara efektif pada unsur

karyawan yang kompeten, maka dapat disimpulkan bahwa dari empat (4)

pertanyaan yang diajukan menyatakan bahwa, dalam rangka pengembangan

mutu sumber daya manusia serta perekrutan karyawan baru membutuhkan

Page 13: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

10

suatu proses yang penuh seleksi hal ini bertujuan agar didapakan mutu dan

kompetensi yang maksimal dari karyawan yang ada. Hal tersebut sudah dapat

dikatakan bahwa penerapan unsur sistem pengendalian intern pada karyawan

yang kompeten sudah berjalan secara efektif.

7. Kesimpulan

Berdasarkan hasil kuisioner yang diberikan kepada Pimpinan, Devisi

umum, Devisi produksi, Devisi pemasaran, serta beberapa staf terkait dapat

disimpulkan bahwa penerapan sistem pengendalian intern atas persediaan bahan

baku pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro sudah dijalankan

dengan baik dan efektif. Kesimpulan dari hasil penelitian pada Perusahaan

Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro adalah sebagai berikut :

1. Struktur organisasi dan pemisahan fungsi pada Perusahaan Furniture PT.

Pandu Wira Bojonegoro dapat dikatakan berjalan efektif. Hal ini dapat

dibuktikan dengan adanya bagian pengadaan yang mengadakan pemesanan

pembelian bahan baku, bagian peralatan dan perbekalan yang bertugas

melakukan stock opname atau pemeriksaan terhadap jumlah fisik persediaan,

lalu bagian gudang yang bertugas menerima barang pesanan dari supplier,

menyimpan barang di gudang, mengitung persediaan fisik yang ada di gudang,

serta melakukan pencatatan terhadap jumlah fisik persediaan di gudang, dan

adanya fungsi pencatatan yang dilakukan oleh bagian akuntansi.

2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang ditetapkan Perusahaan

Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro dapat dikatakan efektif. Hal ini dapat

dibuktikan dengan pemberian otorisasi dan pencatatan yang dilakukan pihak

Page 14: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

11

yang bertanggung jawab penuh terhadap transaksi-transaksi yang terjadi di

perusahaan, sehingga dapat meminimalisasi adanya kesalahan pencatatan

ataupun kecurangan yang mungkin dilakukan oleh karyawan ataupun supplier

yang terkait dengan proses pembelian dan persediaan bahan baku di

Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro. Pemakaian kartu stock

barang yang efektif akan memudahkan bagian gudang untuk mengetahui

apakah stock barang yang akan digunakan masih ada, sehingga dapat

menghindari adanya kekurangan ataupun kelebihan persediaan bahan baku.

3. Praktik yang sehat yang diterapkan oleh Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira

Bojonegoro dapat dikatakan belum efektif atau Tidak efektif, dilihat dari

beberapa kelemahan, yaitu:

a. Pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro belum

menggunakan dokumen bernomer urut tercetak sehingga memungkinkan

terjadinya pembuatan surat pembelian rangkap dengan transaksi yang

sama, dan dapat menimbulkan kecurangan yang terjadi di perusahaan.

Dokumen yang tidak bernomer urut tercetak diantaranya adalah dokumen

Surat Bukti Penerimaan Barang, Surat Jalan, Faktur dan Nota.

b. Perhitungan fisik persediaan sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya

kecurangan perhitungan yang mungkin saja dilakukan, sehingga

pengecekan terhadap jumlah dan catatan perhitungan fisik pun sangat

diperhatikan. Tetapi pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira

Bojonegoro perhitungan fisik persediaan hanya dilakukan setiap enam

Page 15: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

12

bulan sekali atau satu tahun sekali, sehingga kontrol terhadap perhitungan

fisik masih diperlukan adanya perbaikan.

4. Karyawan yang kompeten, pada Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira

Bojonegoro dapat dikatakan sudah berjalan berjalan efektif, hal ini dibuktikan

dengan adanya seleksi calaon karyawan, Perusahaan juga melakukan evaluasi

terhadap kinerja karyawan, dan dalam rangka meningkatkan sumber daya

manusia, khususnya terhadap karyawan, maka perusahaan telah

mengikutsertakan atau mengirim karyawan untuk mengikuti pelatihan dan

pendidikan, baik yang diselengarakan pemerintah maupun lembaga-lembaga

lain untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia yang dimiliki. Dalam

unsur ini Perusahaan Furniture PT. Pandu Wira Bojonegoro juga memelihi

kelemahan dalam perekrutan karyawan baru, karena perekrutan tenaga kerja

tidak dilakukan melalui iklan di media massa, tetapi dibuka melalui

pengumuman dari perusahaan itu sendiri. Informasi lowongan tersebut dapat

diketahui melalui pengumuman yang ditempel di kantor Perusahaan Furniture

PT. Pandu Wira Bojonegoro. Hal ini dikarenakan perusahan memiliki tujuan

untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat

disekitar lokasi pembangunan atau perusahaan.

8. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang terkait dengan kelemahan

sistem pengendalian intern yang dihasilkan maka dibawah ini diberikan saran-

saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan serta pertimbangan bagi

perusahaan, antara lain sebagai berikut :

Page 16: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

13

1. Dalam karyawan yang kompeten, sebaiknya perusahaan melakukan

perekrutan karyawan baru melalui iklan media massa, tidak hanya dari

penduduk lokal di sekitar lokasi perusahaan. Semakin banyaknya

kompetensi dalam perekrutan karyawan, maka perusahaan akan

mendapatkan keuntungan, yaitu mendapatkan karyawan yang kompeten

dan mutunya sesuai dengan pekerjaan.

2. Penggunaan kartu perhitungan fisik sangat mambantu bagian pembelian,

pengadaan, akuntansi dan bagian gudang agar dapat mengetahui jumlah

stok barang yang ada di gudang. Sehingga dapat mempermudah dalam

pencocokan antara catatan dengan hasil perhitungan fisik. Hal ini

dilakukan untuk menghindari kekurangan atau pun kelebihan persediaan

bahan baku.

3. Sebaiknya penghitungan fisik persediaan dilkukan secara berkala, hal ini

sangat bermanfaat bagi perusahan untuk dapat mengetahui kebenaran

antara catatan dengan jumlah fisik persediaan yang ada di gudang.

Sehingga jika terdapat adanya kecurangan yang dilakukan oleh karyawan,

dapat cepat dan mudah untuk ditelusur.

4. Menciptakan praktik yang sehat dengan menggunakan dokumen-dokumen

yang bernomor urut tercetak sehingga memudahkan operasional

penggunaannya. Hal ini dapat berguna sebagai alat pengawasan dan dalam

rangka mengurangi kesempatan penggunaan dokumen ganda ataupun

berbagai bentuk kecurangan lainnya. Oleh sebab itu dokumen harus diberi

nomor urut tercetak agar penggunaannya dapat dipertanggung jawabkan.

Page 17: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

14

5. Melakukan penyempurnaan terhadap sistem akuntansi persediaan bahan

baku yang sudah diterapkan di perusahaan, agar sistem pengendalian

intern di perusahaan dapat berjalan lebih efektif lagi.

Page 18: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

15

DAFTAR RUJUKAN

Lalu Sumayang. 2003 . Perencanaan dan Pengendalian. Edisi Revisi. Jakarta ;

Penerbit Bumi Aksara.

Much, Djunaidi.,et al . 2005. Pengaruh Perencanaan Pembelian Bahan Baku

dengan Model EOQ untuk Multi item dengan All Unit Discount. Jurnal

Ilmiah Teknik Industri. Vol .4. No.2. Desember hal 86 – 94.

Monika, K. Ciptani. 2001. Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Biaya melalui

Integritas Time & Motion Study dan Activity – Based Costing. Jurnal

Akuntansi & Keuangan. Vol. 3. No. 1. Mei hal 30 – 50.

Ray Saibal., et al. 2004. The effectiveness of investmeni in lead time reduction for

a make to stock produk. IIE Transaction. Vol. 36. Pp 333 – 344.

Roger, G. Schroeder. 1994 . Manajemen Operasional . Jilid 2, Edisi ketiga.

Jakarta ; Penerbit Erlangga.

Sofjan Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta ;

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Supriyono. 1999. Manajemen Biaya Suatu Reformasi Pengelolaan Bisnis. Buku I.

Edisi Pertama. Yogyakarta ; BPFE.

Suyadi Prawirasentosa. 2001. Manajemen Operasi : analisis studi kasus . Edisi

tiga. Jakarta ; Bumi aksara.

Taufik Hidayanto. 2007. Analisis Perbandingan Pengendalaian Persediaan

Bahan Baku dengan Pendekatan Model EOQ dan JIT / EOQ. Jurnal

Teknologi Industri. Vol. XI. No. 4. Oktober hal 315 – 322.

Tedy, Susanto dan Sarwadi. 2006. Optimasi Produksi dan Pengendalian Bahan

Baku Studi Kasus pada PT. Joshua Indo Export. Jurnal Matematika.

Vol.9, No.1. April hal 133 – 138.

Page 19: 5657_RANGKUMAN SKRIPSI

16

Usry, F. Milton., et al. 1999. Akuntansi Biaya. Edisi Kesepuluh. Terjemahan.

Jakarta ; Penerbit Erlangga.

Oviliani, Y. Yuliana dan Tanti Oktavia. 2001. Rancangan Sistem Informasi

Persediaan Bahan baku Terkomputerisasi PT. KPL. Jurnal Manajemen

dan Kewirausahaan. Vol. 03. No 1. Maret hal 72 – 84.

Yin. K. Robert. 2009. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta ; Rajawali Pers.