document5

2
LO.3.2. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Glomerulonefritis Glomerulonefritis dibedakan menjadi 3 : 1. Difus Mengenai semua glomerulus, bentuk yang paling sering ditemui timbul akibat gagal ginjal kronik. Bentuk klinisnya ada 3 : a. Akut : Jenis gangguan yang klasik dan jinak, yang selalu diawali oleh infeksi stroptococcus sesudah masa laten 1 sampai 2 minggu. Organisme penyebab lazim adalah Streptokokus β hemolitikus grup A tipe 12 atau 4 dan 1. Dan disertai endapan kompleks imun pada membrana basalis glomerulus dan perubahan proliferasif seluler terhadap antigen khusus yang merupakan unsur membran plasma streptokokus spesifik. b. Sub akut : Bentuk glomerulonefritis yang progresif cepat, ditandai dengan perubahan-perubahan proliferatif seluler nyata yang merusak glomerulus sehingga dapat mengakibatkan kematian akibat uremiadalam jangka waktu beberapa bulan sejak timbulnya penyakit. c. Kronik : Glomerulonefritis progresif lambat yang berjalan menuju perubahan sklerotik dan abliteratif pada glomerulus, ginjal mengisut dan kecil, kematian akibat uremia. 2. Congenital (herediter) a. Sindrom Alport Suatu penyakit herediter yang ditandai oleh adanya glomerulonefritis progresif familial yang sering disertai tuli syaraf dankelainan mata seperti lentikonus anterior. Diperkirakan sindrom alport merupakan penyebab dari 3% anak dengan gagal ginjal kronik dan 2,3% dari semua pasien yang mendapatkan cangkok ginjal. Dalam suatu penelitian terhadap anak dengan hematuria yang dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, 11% diantaranya ternyata penderita sindrom alport.Gejala klinis yang utama adalah hematuria, umumnya berupa hematuria mikroskopik dengan eksaserbasi hematuria nyata timbul pada saat menderita infeksi saluran nafas atas.Hilangnya pendengaran secara bilateral dari

Upload: claras-waanisa

Post on 17-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

klaifikaSI

TRANSCRIPT

LO.3.2. Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi GlomerulonefritisGlomerulonefritis dibedakan menjadi 3 :1. DifusMengenai semua glomerulus, bentuk yang paling sering ditemui timbul akibat gagal ginjal kronik. Bentuk klinisnya ada 3 :a. Akut : Jenis gangguan yang klasik dan jinak, yang selalu diawali oleh infeksi stroptococcus sesudah masa laten 1 sampai 2 minggu. Organisme penyebab lazim adalah Streptokokus hemolitikus grup A tipe 12 atau 4 dan 1. Dan disertai endapan kompleks imun pada membrana basalis glomerulus dan perubahan proliferasif seluler terhadap antigen khusus yang merupakan unsur membran plasma streptokokus spesifik.b. Sub akut : Bentuk glomerulonefritis yang progresif cepat, ditandai dengan perubahan-perubahan proliferatif seluler nyata yang merusak glomerulus sehingga dapat mengakibatkan kematian akibat uremiadalam jangka waktu beberapa bulan sejak timbulnya penyakit.c. Kronik : Glomerulonefritis progresif lambat yang berjalan menuju perubahan sklerotik dan abliteratif pada glomerulus, ginjal mengisut dan kecil, kematian akibat uremia.

2. Congenital (herediter)

a. Sindrom Alport Suatu penyakit herediter yang ditandai oleh adanya glomerulonefritis progresif familial yang sering disertai tuli syaraf dankelainan mata seperti lentikonus anterior. Diperkirakan sindrom alport merupakan penyebab dari 3% anak dengan gagal ginjal kronik dan 2,3% dari semua pasien yang mendapatkan cangkok ginjal. Dalam suatu penelitian terhadap anak dengan hematuria yang dilakukan pemeriksaan biopsi ginjal, 11% diantaranya ternyata penderita sindrom alport.Gejala klinis yang utama adalah hematuria, umumnya berupa hematuria mikroskopik dengan eksaserbasi hematuria nyata timbul pada saat menderita infeksi saluran nafas atas.Hilangnya pendengaran secara bilateral dari sensorineural, dan biasanya tidak terdeteksi pada saat lahir, umumnya baru tampak pada awal umur sepuluh tahunan.

b. Sindrom Nefrotik Kongenital Sindroma nefrotik yang telah terlihat sejak atau bahkan sebelum lahir.Gejala proteinuria massif, sembab dan hipoalbuminemia kadang kala baru terdeteksi beberapa minggu sampai beberapa bulan kemudian. Proteinuria terdapat pada hamper semua bayi pada saat lahir, juga sering dijumpai hematuria mikroskopis. Beberapa kelainan laboratories sindrom nefrotik (hipoproteinemia, hiperlipidemia) tampak sesuai dengan sembab dan tidak berbeda dengan sindrom nefrotik jenis lainnya.