54 pdt.sus-pailit 2013 pn.niaga.jkt.pst

28
hkama ahkamah Agung Republ Mahkamah Agung Republik Indonesia mah Agung Republik Indonesia ublik Indonesia Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id PUTUSAN Nomor : 54 /Pdt.Sus-Pailit/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pernyataan permohonan pailit pada Peradilan Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : 1. SOUISA SAMUEL EDMOND, BSc, yang beralamat di Jl. Rambutan RT.004/ RW.010, Kec. Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai:--------------------------------------------------------------------Pemohon I; 2. YOSEPH ZODRAK, yang beralamat di BIN Cicadas Mas Permai II D 2/17 Cicadas, Kec. Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut sebagai:----------------------------------------------------------------------------- Pemohon II; 3. SYAMSUL BACHRI, yang beralamat di Jl. Kramat Pulo Gundul II K.18, RT.002/ RW.009, Kel.Tanah Tinggi, Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut sebagai:-------------------------------------------------Pemohon III; Ketiganya yang dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya:1. KEMAL IDRIS PULUNGAN, SE. S.H, 2. SUGENG PURWANTO,SH dan 3. SUTIYONO, SH, kesemuanya Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum PULUNGAN & PARTNERS, berkantor di Jalan Pulo Sirih Timur I Blok AE No. 75 Taman Galaxy Indah Pekayon Bekasi, bertindak berdasarkan surat kuasa khusus, tertanggal : 7 Oktober 2013; selanjutnya disebut sebagai:---------------------------PARA PEMOHON; M E L A W A N: PT. RIASIMA ABADI FARMA , sebuah perseroan yang beralamat Kantor di jalan Mercedes Benz, Cicadas, Gunung Putri, Bogor Jawa Barat, selanjutnya disebut sebagaI:-------------------------------------------------------------------------------TERMOHON; Pengadilan Niaga tersebut., Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara., Hal.1 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst. Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : [email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Upload: pane

Post on 14-Dec-2015

66 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

PUTUSAN PAILIT

TRANSCRIPT

Page 1: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN

Nomor : 54 /Pdt.Sus-Pailit/2013/PN. Niaga.Jkt.Pst

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berwenang

memeriksa dan mengadili perkara-perkara pernyataan permohonan pailit pada Peradilan

Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara :

1. SOUISA SAMUEL EDMOND, BSc, yang beralamat di Jl. Rambutan RT.004/

RW.010, Kec. Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut

sebagai:--------------------------------------------------------------------Pemohon I;

2. YOSEPH ZODRAK, yang beralamat di BIN Cicadas Mas Permai II D 2/17 Cicadas,

Kec. Gunung Putri Bogor, Jawa Barat, untuk selanjutnya disebut

sebagai:----------------------------------------------------------------------------- Pemohon II;

3. SYAMSUL BACHRI, yang beralamat di Jl. Kramat Pulo Gundul II K.18, RT.002/

RW.009, Kel.Tanah Tinggi, Kec. Johar Baru, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya

disebut sebagai:-------------------------------------------------Pemohon III;

Ketiganya yang dalam hal ini diwakili kuasa hukumnya:1. KEMAL IDRIS

PULUNGAN, SE. S.H, 2. SUGENG PURWANTO,SH dan 3. SUTIYONO, SH,

kesemuanya Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum PULUNGAN &

PARTNERS, berkantor di Jalan Pulo Sirih Timur I Blok AE No. 75 Taman Galaxy

Indah Pekayon Bekasi, bertindak berdasarkan surat kuasa khusus, tertanggal : 7

Oktober 2013; selanjutnya disebut sebagai:---------------------------PARA PEMOHON;

M E L A W A N:

PT. RIASIMA ABADI FARMA, sebuah perseroan yang beralamat Kantor di jalan

Mercedes Benz, Cicadas, Gunung Putri, Bogor Jawa Barat, selanjutnya disebut

sebagaI:-------------------------------------------------------------------------------TERMOHON;

Pengadilan Niaga tersebut.,

Setelah membaca surat-surat dalam berkas perkara.,

Hal.1 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 2: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Setelah mendengar para pihak dipersidangan.,

Setelah melihat surat-surat bukti dipersidangan.,

TENTANG DUDUK PERKARA.,

Menimbang, bahwa Pemohon melalui kuasa hukumnya bernama Kemal Idris

Pulungan, S.E, S.H, dkk, dengan surat gugatannya tertanggal : 8 Oktober 2013., yang

telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan Nomor

Register :54/Pdt.Sus-Pailit/2013/PN. Niaga. Jkt. Pst, Tertanggal :9 Oktober 2013,

bermaksud sebagai berikut :

KEDUDUKAN HUKUM /DOMISILI DEBITUR.

1. Bahwa Termohon adalah perseroan yang didirikan menurut hukum dan peraturan

perundang-undangan Republik Indonesia yang berlamat di Jl.Marcedez Benz,

Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat;

2. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Undang-undang Nomor 37 Tahun

2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang menyatakan

bahwa putusan permohonan Pernyataan Pailit dan hal-hal lain yang berkaitan dan

atau diatur dalam Undang-undang ini, diputuskan oleh Pengadilan yang daerah

hukumnya meliputi daerah hukumnya meliputi daerah tempat kedudukan hukum

Debitur;

3. Bahwa oleh karenanya permohonan pernyataan pailit ini telah tepat diajukan di

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang derah hukumnya

meliputi daerah tempat kedudukan hukum Termohon;

TENTANG ADANYA HUTANG TERMOHON KEPADA PARA PEMOHON YANG TELAH

JATUH TEMPO.

1. Bahwa Pemohon I adalah orang perseorangan yang dahulu adalah karyawan dari

Termohon yang bekerja sejak tanggal 18 Agustus 1981 sampai dengan pensiun

pada tanggal 27 Pebruari 2009 dengan jabatan terakhir sebagai Manajer Umum

sebagaimana dimaksud dalam surat Keputusan Pimpinan PT Riasima Abadi Farma

No./SK/RAF/II/2009 tertanggal 26 Februari 2009;

Hal.2 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 3: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2. Bahwa sebagai karyawan yang telah pensiun maka Pemohon I berhak atas uang

pesangon , uang penghargaan masa kerja , dan uang penggantian hak dari

Termohon dengan perhitungan sebagai berikut:

- Uang pesangon (9x2xRp.5.832.222.-) Rp.104.979.996.-

- Uang penghargaan masa kerja (10x Rp.5.832.222.-) Rp.58.322.220.-

- Uang penggantian Hak (15%xRp.163.302.216.-) Rp.24.495.332.

- Jumlah Rp. 187.797.550.-

3.Bahwa Pemohon II adalah karyawan dari Termohon yang telah bekerja selama 24

(dua puluh empat) tahun dengan gaji terakhir sebesar Rp.2.322.000,- (dua juta tiga

ratus dua puluh dua ribu rupiah) yang mana Pemohon ll telah diputuskan hubungan

kerja oleh Termohon pada tanggal 27 Februari 2009 dengan alasan adanya

efisiensi dari Termohon;

4.Bahwa selaku karyawan yang diberhentikan/di Putus Hubungan Kerja (PHK) maka

berdasarkan ketentuan hukum ketenagakerjaan Pemohon ll berhak atas uang

pesangon , uang penghargaan masa kerja , dan uang penggantian hak dengan

perhitungan sebagai berikut:

- Uang Pesangon (92X Rp.2.322.000,-) Rp. 41 .796.000.-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (8X Rp.2.232.000,-) Rp. 18.576.000,-

- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.60.372.000,-) Rp. 9.055.800.-

- Jumlah Rp. 69.472.900,-

5. Bahwa Pemohon lll adalah Karyawan dari Termohon yang telah bekerja selama 24

(dua puluh empat) tahun dengan gaji terakhir sebesar Rp.3.305.378,- (tiga juta tiga

ratus lima ribu tiga ratus tujuh puluh delapan rupiah) yang mana Pemohon lll telah

diputuskan hubungan kerja oleh Termohon pada tanggal 27 Februari 2009 dengan

alasan adanya efisiensi;

6. Bahwa selaku karyawan yang diberhentikan/di Putus Hubungan Kerja (PHK) maka

berdasarkan kententuan hukum ketenagakerjaan Pemohon ll berhak atas uang

pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak dengan

perhitungan sebagai berikut:

- Uang Pesangon (9X2XRp.3.305.378,-) Rp. 59.496.804,-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.3.305.328,-) Rp. 26.443.024,-

- Uang Penggantian Hak (157 X Rp.85.939.828,-) Rp. 12.890.974,-

- Jumlah Rp. 98.830.802,-

7. Bahwa atas uang pesongon, uang penghargaan masa kerja , dan uang penggantian

hak dimaksud maka Pemohon l; Pemohon ll; dan Pemohon lll telah meminta

Hal.3 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 4: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

sebagaimana mestinya kepada Termohon namun Termohon tidak mempunyai itikad

baik untuk membayar dengan alasan yang mengada-ada yaitu adanya laporan polisi

terhadap Pemohon tentang tindak pidana penggelapan pemberatan dan atau

pengelepan;

8. Bahwa namun demikian atas adanya laporan polisi terhadap Pemohon I tersebut

tidak memiliki bukti yang kuat sehingga Penyidik pun menghentikan penyidikan

terhadap Pemohon I sejak tanggal 30 November 2011 sesuai dengan Surat

Ketetapan No.S.Top21/Xll/2011/Reskrim, tertanggal 30 November 2011; dan Surat

Pemberitahuan Penghentian Penyidikan Nomor B/211xll2/Reskim tertanggal 30

November 2011;

9. Bahwa meskipun perkara yang dijadikan alasan Termohon untuk menunda

pembayaran dimaksud telah selesai dan penyidikannya dihentikan, Termohon tetap

saja tidak beritikad baik untuk menyelesaikan pembayaran terhadap Pemohon l,

Pemohon ll, Pemohon ll.

10. Bahwa karena Hak yang diminta oleh Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon ll tidak juga

dibayarkan maka Pemohon I , Pemohon ll, Pemohon ll telah meminta bantuan

kepada Disnakertrans Kabupaten Bogor untuk membantu menyelesaikan

perselisihan antara Pemohon don Termohon.

11. Bahwa atas hal dimaksud maka dari Disnakertrans Kabupaten Bogor mengeluarkan

Surat Anjuran Nomor 56ill404l4l Syoker/ 2012 tertanggal 08 Maret 2AD yang

ditunjukan kepada Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon ll dan Termohon yang pada

pokoknya berisi anjuran agar Pihak Termohon memberikan uang pesangon kepada

Pemohon l; Pemohon ll; dan Pemohon lll sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13

Tohun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal 167 Ayat (5);

12. Bahwa selain itu pada tanggal 21 Mei 2012 Disnakertrans Kabupaten Bogor telah

pula mengirimkan surat Nomor 8.93/PHIJSK/PPPHI/V/2012 kepada Termohon

perihal pelaksanaan Anjuran namun ata surat yang dikirimkan oleh Disnakertrans

dimaksud Termohon tidak memberikan atas jawaban surat tersebut dan tidak juga

melaksanakan kewajibannya untuk membayar hak-hak para Pemohon ;

13. Bahwa mengingat Termohon tidak juga melaksanakan kewajibannya maka

Pemohon I, Pemohon ll, Pemohon ll, meneruskan perkara ini ke Pengadilan

Hubungan lndustrial (PHl) pada Pengadilan Negeri Bandung dengan Nomor Perkara

Nomor : 10/G/2013/ PHl/PN.Bdg sesuai dengan anjuran yang di anjurkan oleh

Disnakertans;

Hal.4 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 5: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

14. Bahwa atas perkara di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan

Negeri Bandung dengan Nomor perkara nomor : 10/2013/PHI/PN.Bdg, mama telah

di Putuskan oleh Majelis Hakim pada tanggal 13 Mei 2013 dengan amar Putusan

pada pokoknya sebagai berikut :

- Menyatakan Tergugat (Termohon) telah dipanggil secara patut, tetapi Tergugat

tidak hadir;

- Mengabulkan Gugatan Penggugat (Pemohon I, Pemohon ll, Pemohon ll

sebagian dengan Verstek;

- Menetapkan Hubungan Kerja antara Tergugat ( Termohon) dengan Para

Penggugat (Pemohon I, Pemohon ll, Pemohon II) putus karena Pemutusan

Hubungan Kerja (PHK) sejak tanggal 25 Februari 2009;

- Memerintahkan Tergugat (Termohon untuk membayar hak-hak para Penggugat

(Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon ll) yang terdiri dari:

Sousia Samuel Edmond

- Uang Pesangon (9X2XRp.5.832.222) Rp. 104.979.996,-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp. 5.832.222.) Rp. 58.322.220,-

- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.163.302.216,-) Rp. 24.495.332,

- Jumlah Rp. 187.757.554,-

Yoseph Zodrok

- Uang Pesangon (9X2X Rp. 2.322.000,) Rp. 41.796.400,-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (8X Rp.2.32.000,-) Rp. 18.576.000,-

- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.60.372.000,-) Rp. 9.055.800,-

- Jumlah Rp. 69.472.800,-

Syamsul Bachri

- Uang Pesangon (9X2X Rp. 3.305.378) Rp. 69.496.804,-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.3345378,) Rp. 26.113.024.-

- Uang Penggantian Hak (1sF,X Rp. 85.939.828,-) Rp. 12.890.974.-

- Jumlah Rp. 98.830.902,-

- Menghukum Tergugat (Termohon) untuk membayar biaya perkara sebesar

Rp.641.000.- (enam ratus empat puluh satu ribu rupiah);

- Menolak gugatan Para Pengugat (Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon lll).

Hal.5 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 6: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

15. Bahwa atas Putusan perkara Nomor:10/G/2013/PHI/PN.Bdg dimaksud Pihak

Termohon Mengajukan permohonan kasasi Pengadilan Hubungan lndustrial pada

Pengadilan Negeri Kelas lA Bandung dengan Akta Pernyataan Permohonan Kasasi

Nomor:21/Kas/G/2013/PHl/PN.Bdg. namun atas permohonan dimaksud oleh

Pengadilan Hubungan lndustrial pada Pengadilan Negeri Kelas lA Bandung

permohonan Kasasi dimaksud ditolak karena tidak memenuhi syarat formal

sebagaimana dimaksud dalam Surat Keterangan dari Pengadilan Hubungan

Industrial pada Pengadilan Negeri Kelas lA Bandung Nomor: 21/Kas/G/PHI/PN.Bdg

tertanggal 24 Juli 2013;

16. Bahwa oleh karenanya padahal putusan dimaksud telah memiliki kekuatan hukum

tetap dan mengikat dan oleh karenanya wajib dilaksanakan dan dipenuhi atas hak-

hak uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan uang Penggantian hak

oleh Termohon kepada Pemohon l, Pemohon ll, dan Pemohon III;

17. Bahwa atas kewajiban tersebut melalui kuasa hukumnya Pemohon I dan Pemohon

II dan Pemohon lll telah mengirimkan surat teguran kepada Termohon masing -

masing surat Nomor:01/S/PP-Riasimo/Vl/2013 tertanggal 24 Juni 2013 dan surat

Nomor: 04/ST/K/VV/2013 tertanggal 25 Juni 2013 namun demikian Pihak Termohon

sampai saat ini belum juga membayarkan hak-hak yang harus Termohon bayarkan

kepada Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon lll ;

18. Bahwa oleh karenanya secara hukum telah terbukti adanya hutang Termohon yang

telah jatuh tempo dan wajib dibayarkan kepada Pemohon l, Pemohon ll dan

Pemohon lll yaitu sebesar:

Souiso Samuel Edmond, Bsc.

- Uang Pesangon (9X2XRp.5.832.222.-) Rp. 104.979.996,- -

- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.5.832.222,-) Rp. 58.322.220,

- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.163.302 .216,-) Rp. 24.495.332,-

- Jumlah Rp.187.797.550;

Yoseph Zodrok

- Uang Pesangon (9X2X Rp. 2.322.000,-] Rp. 41.766.000,-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (8X Rp.2.232.000,-) Rp.18.576.000,

- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.60.372.000) Rp. 9.055.800,-

- Jumlah Rp. 69.472.000.-

Hal.6 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 7: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Syamsul Bachri

- Uang Pesangon (9X2X Rp. 3.305.378) Rp.59.496.804,-

- Uang Penghargaan Masa Kerja (10X Rp.3.305.378,-) - Rp.26.M3.424,-

- Uang Penggantian Hak (15%X Rp.85.939.828,-) Rp. 12.890.974,-

- Jumlah Rp. 98.830.802,-

19. Bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka telah terbukti

secara sah dan jelas menurut hukum tentang adanya hutang Termohon yang telah

jatuh tempo dan dapat ditagih serta wajib dibayar oleh Termohon kepada lebih dari

1 (satu) Keditur yaitu hutang kepada Pemohon l, hutang kepada Pemohon ll, dan

hutang kepada Pemohon lll, akan tetapi sampai dengan permohonan pernyataan

Pailit ini didaftarkan ke Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat, Termohon tidak dapat membayar maka menurut hukum cukup

alasan bagi Pemohon l, Pemohon ll, Pemohon lll untuk memohon dan mengajukan

pernyataan pailit terhadap Termohon;

20. Bahwa Permohonan pernyataan pailit ini telah memenuhi syarat untuk dapat

dinyatakan pailit berdasarkan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 37 tahun

2004 tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang

menyatakan bahwa :

" Debitur yang mempunyai dua atau lebih keditur dan tidak membayar lunas

sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih dinyatakan pula

dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya senditi maupun atas

permohonon satu atau lebih krediturnya."

21. Bahwa mengingat Pemohon pailit telah dapat membuktikan secara sederhana

terpenuhinya syarat dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut di atas maka menurut hukum

permohonan pernyataan pailit dimaksud haruslah dikabulkan, hal mama sesuai

dengan ketentuan Pasal 8 ayat (4) Undang-Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang

Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang menyatakan bahwa:

"Permohonon pernyataan pailit haruslah dikabulkan apabila terdapat fakta atau

keadaan yang terbukti secara sederhana bahwa persyaratan untuk dinyatakan pailit

sebagamana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) telah terpenuhi."

PENUNJUKKAN KURATOR

Hal.7 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 8: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 15 ayat (1) Undang-undang No.37 Tahun 2004

Tentang Kepailitan Dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang , maka dengan ini

Para Pemohon mengajukan pula Permohonan agar Bapak Ketua Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat qq Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus

perkara a quo mengangkat seorang Kurator yaitu lbu Endang Srikarti Handayani, S.H.

M.Hum. Kurator dan Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik lndonesia Nomor AHU.AH.04.0316 tanggal 21 Februari 2013, yang

beralamat di Jalan Pahlawan Revolusi Nomor 20 Pondok Bambu Jakarta Timur.

Berdasarkan pada fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan di atas, maka dengan ini

mohon kiranya Yang Terhormot Bapak Ketua Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat qq Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara a quo berkenan

menjatuhkan putusan dalam perkara a quo sebagai berikut:

DALAM POKOK PERKARA:

1. Menerima dan mengabulkan Permohonon Pernyataan Pailit yang diajukan oleh Para

Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Termohon PT. Riasimo Abadi Farma yang beralamat di Jalan Mercedez

Benz, Cicadas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat pailit dengan segala akibat

hukumnya;

3. Menunjuk dan mengangkat Hakim Pengawas dalam perkara kepailitan ini menurut

pertimbangan Pengadilan;

4. Menunjuk dan mengangkat Endang Srikarti Handayani, S.H. M.Hum. Kurator dan

Pengurus yang terdaftar di Departemen Hukum dan Hak Asasi Republik Indonesia

Nomor AHU.AH.04.03-16 tanggal 27 Februari 2013, beralamat di Pahlawan Revolusi

No. 20, Pondok Bambu, Jakarta Timur sebagai Kurator dalam perkara Kepailitan ini;

5. Menghukum Termohon Pailit untuk membayar seluruh biaya perkara;

Atau:

Apabila Yang Terhormat Bapak Ketua Pengadilan Niaga qq Majelis Hakim pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Yang Memeriksa dan memutus perkara ini berpendapat

lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aeqou et bono);

Hal.8 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 9: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan para pihak hadir

masing-masing, untuk Pihak Pemohon datang menghadap kuasanya tersebut diatas,

sedang untuk Termohon datang menghadap kuasanya 1. Hendri Jayadi, SH,MH, 2.

LonnaYohanes Lengkong, SH, dan 3. Winfo N.B Slitonga, SH, Para Advokat pada HNDRI

J PANDIANGAN & PARTNERS LAW OFFICE, berkedudukan dan berkantor di Grand

Wijaya Center, Blok G nomor 3, Jl. Wijaya II Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

bertindak berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 25 Oktober 2013;

Menimbang, bahwa setelah dibacakan surat permohonannya, yang mana isinya

tetap dipertahankan oleh Para Pemohon.,

Menimbang, bahwa terhadap permohonan dari Para Pemohon tersebut, Termohon

telah mengajukan tanggapannya secara tertulis pada tanggal 6 Nopember 2013 yang

pada pokoknya sebagai berikut

Sebelum Termohon menguraikan lebih dalam dan detail mengenai dalil-dalil hukum dalam

surat jawaban Termohon ini, secara tegas Termohon menolak seluruh dalil-dalil yang

diajukan oleh Pemohon, kecuali terhadap hal-hal yang diakui kebenaran oleh Termohon.

I. DALAM EKSEPSI

PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT TIDAK MEMILIKI

KEWENANGAN SECARA ABSOLUTE (KOMPETENSI ABSOLUTE) UNTUK

MEMERIKSA DAN MENGADILI PERKARA INI.

1) Bahwa sebagaimana dalam permohonan Pailit Pemohon

dimana Pemohon mengajukan permohonan/perkara ini ke

Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,

dengan dalil hukum pada surat permohonannya halaman 4-5

poin 14 dan 2 :

“Bahwa atas perkara di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan

Negeri Bandung dengan nomor Perkara Nomor: 10/G/2013/PHI/PN.Bdg, maka telah

diputuskan oleh Majelis Hakim pada tanggal 13 Mei 2013 dengan amar putusan

pada pokoknya sebagai berikut:

• Menyatakan Tergugat telah dipanggil secara patut, tetapi Tergugat tidak hadir;

Hal.9 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 10: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk sebagian dengan verstek;

• Menetapkan hubungan kerja antara Tergugat dengan Para Penggugat putus

karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sejak tanggal 25 Februari 2009;

• Memerintahkan Tergugat untuk membayar hak-hak para Penggugat yang terdiri

dari :

SOUISA SAMUEL EDMOND:

• Uang pesangon :

(9x2x Rp. 5.832.222,-) Rp. 104.979.996,-

• Uang penghargaan masa kerja :

(10 x Rp. 5.832.222,-) Rp. 58.322.220,-

• Uang Penggantian hak :

(15% Rp. 163.302.216,-) Rp. 24.495.332,-

- Jumlah Rp.187.797.550.-

YOSEP ZONDRAK:

• Uang pesangon :

(9x2x Rp. 2.322.000,-) Rp. 41.796.000,-

• Uang penghargaan masa kerja :

(8 x Rp. 2.232.000,-) Rp. 18.576.000,-

• Uang Penggantian hak :

(15% Rp. 60.372.000,-) Rp. 9.055.800,-

- Jumlah Rp.69.472.800.-

SYAMSUL BACHRI:

• Uang pesangon :

(9x2x Rp. 3.305.378,-) Rp. 59.496.804,-

• Uang penghargaan masa kerja :

(10 x Rp. 3.305.378,-) Rp. 26.443.024,-

• Uang Penggantian hak :

(15% Rp. 85.939.828,-) Rp. 12.890.974,-

- Jumlah Rp.98.830.802;

• Menghukum Tergugat (Termohon) untuk membayar biaya perkara

sebesar Rp. 641.000,- (enam ratus empat puluh satu ribu rupiah);

• Menolak gugatan Para Penggugat (Pemohon I, Pemohon II, Pemohon III)

Hal.10 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 11: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

1) Bahwa ditambah juga dengan dalil hukum dalam surat

permohonannya pada halaman 5 poin 16:“...oleh karenanya

perihal putusan dimaksud telah memiliki kekuatan hukum tetap

dan mengikat...”

2) Bahwa berdasarkan uraian-uraian pada poin 1) dan poin 2) di

atas, maka terungkap fakta hukum yang tidak terbantahkan

lagi, yaitu permasalahan antara Pemohon dengan

Termohon adalah permasalahan hukum antara

Perusahaan dan Karyawan yang masuk dalam ruang

lingkup Hukum Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial yang diatur secara khusus (lex specialist) dalam

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial;

3) Bahwa walaupun putusan Pengadilan Hubungan Industrial

tersebut telah berkekuatan hukum tetap, akan tetapi proses

permohonan pelaksanaan putusan hukum aquo seharusnya

diajukan secara hukum kepada Pengadilan Perdata umum, hal

mana diatur dalam ketentuan pasal 57 Undang-Undang

Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan

Hubungan Industrial :

“Hukum acara yang berlaku pada Pengadilan Hubungan Industrial adalah Hukum

Acara Perdata yang berlaku pada Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum,

kecuali yang diatur secara khusus dalam undang-undang ini”

BERDASARKAN KETENTUAN HUKUM DIATAS MAKA, SEPATUTNYA YANG

DILAKUKAN OLEH PEMOHON BUKANLAH MENGAJUKAN PERMOHONAN

PAILIT KE PENGADILAN NIAGA PADA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT,

AKAN TETAPI MENGAJUKAN PERMOHONAN PELAKSANAAN PUTUSAN AQUO

(EKSEKUSI) KE PENGADILAN NEGERI, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM

KETENTUAN PASAL 195 SAMPAI PASAL 208 HIR.

Hal.11 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 12: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

4) Bahwa selain itu, berdasarkan Putusan Mahkamah Agung

Republik Indonesia Nomor: 05K/N/1999, tanggal 02 Maret

1999, perkara Pailit antara PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk, PT Abdi Persada Nusantara, PT. BNI Multi

Finance, Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan (SPTP) Taman

Festifal Bali (Pemohon) melawan PT. Surya Tata Internusa

(Termohon). Mahkamah Agung berpendapat :

“Judex Factie telah salah menerapkan hukum dalam menentukan objek perkara

kepailitan ini, karena pada hakekatnya hubungan hukum yang ada antara Termohon

Kasasi dahulu Pemohon/Kreditur dengan Pemohon Kasasi II dahulu Termohon/

Debitur adalah antara Pemborong (Penerima Kerja) dengan Pemberi Kerja akibat

adanya Perjanjian Kerja (Pemborongan Kerja), di mana tidak adanya pembayaran

atau masih kurangnya pembayaran dalam hal ini bukanlah sebagai yang dimaksud

dengan Utang.

Bahwa dalam ketentuan pasal 1 ayat 1 UU No. 4 tahun 1998 beserta dengan

penjelasannya, telah dicantumkan dengan jelas : harus adanya hubungan hukum

utang, sedangkan pengertian utang tidak di bayar oleh debitur itu adalah “utang

pokok” dan “bunganya”.

Bahwa dengan demikian akibat yang timbul dari hubungan hukum antara Termohon

Kasasi dahulu Pemohon/ Kreditur dengan Pemohon Kasasi II dahulu termohon/

Debitur seperti yang terurai di atas adalah Wanprestasi, sehingga seharusnya

tuntutan dari Termohon Kasasi dahulu Pemohon/ Kreditur diajukan dengan gugatan

perdata ke Pengadilan Negeri, bukannya ke Pengadilan Niaga.”

Artinya, pokok perkara antara Para Pemohon dan Termohon adalah tentang tidak

adanya pemabayaran kepada Para Pemohon, adalah tidak termasuk utang

sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-undang Nomor 37 tahun 2004 tentang

Kepailitan dan PKPU.

Dengan demikian perkara a quo tidak memenuhi syarat permohonan kepailitan

sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat (1) UU Kepailitan dan PKPU yang

mensyaratkan adanya:

Hal.12 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 13: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

“dua atau lebih kreditor dan tidak membayar lunas sedikitnya satu utang yang telah

jatuh waktu dan dapat ditagih...”

5) Bahwa berdasarkan uraian-uraian hukum tersebut diatas maka

secara hukum Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat tidak memiliki kewenangan secara absolute

untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, yang berwenang

adalah Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum dalam

hal ini Pengadilan Negeri Bandung. Atau dengan kata lain

secara jelas dan nyata bahwa langkah hukum Para Pemohon

tidaklah tepat mengajukan permasalahan ini ke Pengadilan

Niaga. Karena Pengadilan Niaga tidak memiliki kewenangan

untuk mengadili dan memeriksa perkara ini karena itu adalah

kewenangan Pengadilan Negeri.

6) Bahwa untuk bahan pertimbangan Majelis Hakim dalam

memutus perkara ini kelak, maka dapat melihat, mencontoh

dan mendasarkan pada suatu putusan hukum yang telah

berkekuatan hukum tetap nomor : 21/PAILIT/ 2006/

PN.NIAGA.JKT.PST tertanggal 5 Juli 2006, perkara antara

Sdr. PAUL FRANCIS KACIN berkedudukan sebagai

Pemohon yang merupakan Karyawan dari PT. REHAU

INDONESIA. Dimana PT. REHAU INDONESIA digugat pailit

oleh karyawannya berkaitan dengan pembayaran uang

pesangon. Pengadilan Niaga secara tegas dalam putusan

menolak permohonan karyawan tersebut karena Pengadilan

Niaga tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili

perkara sengketa hubungan indutrial;

7) Bahwa oleh karenanya sehingga cukup beralasan hukum

apabila Termohon memohon kepada Yang mulia dan

terhormat majelis hakim yang memeriksa dan mengadili

perkara ini menyatakan tidak berwenang untuk mengadili

Hal.13 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 14: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

perkara ini dan menolak seluruh dalil-dalil permohonan

pemohonan sebagaimana dalam surat permohonannya.

II. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa hal-hal yang telah diuraikan dan dijelaskan di atas merupakan satu

kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dengan Tanggapan/Jawaban Para

Termohon dalam pokok perkara ini;

2. Bahwa Termohon menolak tegas seluruh dalil-dalil Para Pemohon dalam

permohonannya, kecuali yang diakuki secara tegas oleh Termohon;

3. Bahwa sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 222 ayat (3) Undang-undang

Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU dan kebiasaan beracara di

Pengadilan Niaga mengenai pemeriksaan perkara kepailitan dapat diajukan oleh

Kreditor yang syarat-syarat permohonannya mengacu pada syarat-syarat

permohonan Pernyatan Pailit, yaitu apabila terdapat fakta atau keadaan yang

terbukti secara sederhana dimana Debitor :

• Punya utang yang salah satunya sudah jatuh tempo dan dapat ditagih;

• Memiliki 2 (dua) atau lebih kreditor lainnya;

Berdasarkan hal tersebut maka dengan ini ijinkan Termohon untuk menguji apakah

permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon telah memenuhi syarat-syarat

tersebut;

1. Bahwa setelah Termohon membaca dan mempelajari secara mendalam pokok

permasalahan antara Pemohon dengan Termohon maka Termohon menyimpulkan

bahwa permasalahan hukum antara Pemohon dengan Termohon tidak

terdapat fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana. Hal mana terbukti

secara jelas dan nyata bahwa permasalahan antara Termohon dan Pemohon

adalah berawal dari hal-hal sebagai berikut :

1) Bahwa pada Januari 2008 PT. SAPTA INTI PRIMA melalui direkturnya bernama

Ibu PUJIATI memesan barang yang akan dibelinya berupa ”paracetamol

powder” sebanyak 20.000 kg (dua puluh ribu kilogram) kepada Pemohon Pailit.

Terhadap pemesanan tersebut Termohon membuat PO (Purchase Order)

Hal.14 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 15: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

nomor : 003001, tertanggal 22 Januari 2008. Adapun nilai dari PO tersebut

kurang lebih sebesar 89.100,- USD (delapan puluh sembilan ribu seratus

Dollar Amerika Serikat);

2) Bahwa masih pada bulan Januari 2008 PT. SAPTA INTI PRIMA memesan

kembali barang yang akan dibelinya berupa ”paracetamol powder” sebanyak

10.000 kg (sepuluh ribu kilogram) kepada Pemohon Pailit. Terhadap

pemesanan tersebut Termohon membuat PO (Purchase Order) nomor :

003002, tertanggal 30 Januari 2008. Adapun nilai dari PO tersebut kurang lebih

sebesar 44.550,- USD (empat puluh empat ribu lima ratus lima puluh Dollar

Amerika Serikat);

3) Bahwa kemudian pada bulan Februari 2008 PT. SAPTA INTI PRIMA memesan

kembali barang yang akan dibelinya berupa ”paracetamol powder” sebanyak

10.000 kg (sepuluh ribu kilogram) kepada Pemohon Pailit. Terhadap

pemesanan tersebut Termohon membuat PO (Purchase Order) nomor :

003003, tertanggal 15 Februari 2008. Adapun nilai dari PO tersebut kurang

lebih sebesar 45.100,- USD (empat puluh lima ribu seratus Dollar Amerika

Serikat);

4) Bahwa terhadap pesanan barang dari PT. SAPTA INTI PRIMA diatas walaupun

dalam jumlah besar dan tanpa uang deposit atau down payment (uang muka)

oleh Pemohon Pailit sebagai Sales Manager diakomodir dan disetujui, hal mana

dikarenakan Pemohon Pailit kenal dekat dengan ibu PUJIATI direktur/pimpinan

atau pemilik dari PT. SAPTA INTI PRIMA. Kemudian oleh karena itu seluruh

pesanan barang tersebut dikeluarkan oleh Pemohon Pailit dan Sdr. Yoseph

Zondrak (menjadi kreditor lain dalam perkara ini), lalu diantar oleh Sdr.

Syamsul Bachri (menjadi kreditor lain dalam perkara ini);

5) Bahwa berdasarkan informasi dan fakta-fakta hukum yang Termohon peroleh

dalam proses pengiriman barang yang dikeluarkan dari gudang Termohon oleh

Pemohon I dan Sdr. Yoseph Zondrak (menjadi Pemohon II dalam perkara ini),

yang diantar oleh Sdr. Syamsul Bachri (menjadi Pemohon III dalam perkara ini),

barang tersebut dikirimkan ke wilayah Tanjung Priok, padahal sesuai dengan

surat pemesan diantar ke kantor PT. SAPTA INTI PRIMA yang berada di

Hal.15 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 16: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Komplek Departemen Kesehatan Blok C No. 12, Pasar Minggu, Jakarta

Selatan. Hal ini jelas merupakan suatu kesalahan yang melanggar standar

operasional prosedur pengiriman barang yang dilakukan oleh Pemohon I dan

Sdr. Yoseph Zondrak (menjadi Pemohon II dalam perkara ini), serta Sdr.

Syamsul Bachri (menjadi Pemohon III dalam perkara ini);

6) Bahwa selain daripada itu demikianpun halnya dengan pengurusan

dokumentasi transaksi tersebut dimana seluruh invoice dan faktur pajak dari PT.

SAPTA INTI PRIMA diambil oleh Sdr. Syamsul Bachri (Pemohon III) yang

diserahkan langsung kepada Pemohon I bukan kepada Termohon. Hal ini juga

jelas merupakan suatu kesalahan yang melanggar standar operasional

prosedur pengiriman barang yang dilakukan oleh Pemohon I dan Sdr. Yoseph

Zondrak (menjadi Pemohon II dalam perkara ini), serta Sdr. Syamsul Bachri

(menjadi Pemohon III dalam perkara ini);

7) Bahwa berdasarkan catatan bon permintaan barang dan nota pengeluaran

barang yang dimiliki oleh Termohon seluruh barang berupa ”paracetamol

powder” sebanyak 40.000 kg (empat puluh kilogram) yang dipesan oleh PT.

SAPTA INTI PRIMA melalui direkturnya bernama Ibu PUJIATI sudah keluar dari

gudang Termohon dan dengan beberapa kali pengiriman seluruhnya telah

diantar dan diberikan kepada PT. SAPTA INTI PRIMA - Ibu PUJIATI. Akan

tetapi walaupun demikian PT. SAPTA INTI PRIMA - Ibu PUJIATI sampai

dengan saat ini belum membayar atas pembelian tersebut kepada Termohon

dengan total sebesar 178.750 USD (seratus tujuh puluh delapan ribu tujuh

ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat);

8) Bahwa perbuatan PT. SAPTA INTI PRIMA - Ibu PUJIATI dengan tidak

membayar kewajibannya sebesar 178.750 USD (seratus tujuh puluh delapan

ribu tujuh ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat) tersebut diatas hal ini

jelas sangat merugikan Termohon;

9) Bahwa demikian halnya dengan tindakan Pemohon I dan Sdr. Yoseph Zondrak

(menjadi Pemohon II dalam perkara ini), serta Sdr. Syamsul Bachri (menjadi

Pemohon III dalam perkara ini) yang mana seharusnya sebagai karyawan dari

Termohon harusnya berhati-hati dalam penerimaan dan pengiriman barang.

Akan tetapi faktanya Pemohon I dan Sdr. Yoseph Zondrak (menjadi Pemohon

Hal.16 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 17: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

II dalam perkara ini), serta Sdr. Syamsul Bachri (menjadi Pemohon III dalam

perkara ini) telah melakukan kesalahan dengan melanggar standar operasional

prosedur perusahaan (Termohon), hal ini mengakibatkan Termohon mengalami

kerugian sebagaimana diuraikan diatas. Terhadap hal ini Termohon menaruh

kecurigaan adanya faktor kesengajaan dan kerjasama antara PT. SAPTA INTI

PRIMA – ibu PUJIATI dengan Pemohon I, sdr. Yoseph Zondrak (Pemohon II)

dan sdr. Syamsul Bachri (Pemohon III), sehingga Termohon mengalami

kerugian sebesar 178.750 USD (seratus tujuh puluh delapan ribu tujuh

ratus lima puluh Dollar Amerika Serikat);

10)Bahwa terhadap hal tersebut Termohon sedang memintakan

pertanggungjawaban dari Pemohon I, sdr. Yoseph Zondrak (Pemohon II) dan

sdr. Syamsul Bachri (Pemohon III), mengenai kerugian yang diderita oleh

Termohon. Akan tetapi Para Pemohon bukannya mempertanggungjawabkan

hal tersebut, malahan menuntut hak-haknya berupa pesangon dan lain-lain.

Menurut hemat Termohon hal tersebut adalah tidak benar dan tidak patut

secara hukum. Para Pemohon hanya fokus terhadap permintaan hak

sementara tidak bertanggungjawab atas kesalahan yang mengakibatkan

Termohon (PT. RIASIMA ABADI FARMA) mengalami kerugian sebesar 178.750

USD (seratus tujuh puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh Dollar

Amerika Serikat);

1. Bahwa Termohon sangat menyadari hal ini bukanlah permasalahan hukum yang

sederhana dan juga bukan merupakan kewenangan dari Pengadilan Niaga akan

tetapi kewenangan Pengadilan Negeri (perdata umum), oleh karenanya untuk

mempertahankan hak keperdataannya Termohon telah mengajukan gugatan

melalui kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor

register perkara : 545/Pdt.G/2013/PN. Jkt. Sel;

2. Bahwa oleh karena persyaratan permohonan pailit adalah mengenai “fakta atau

keadaan yang terbukti secara sederhana” (pasal 8 ayat 4 Undang –Undang

Nomor 37 tahun 2004) maka dengan ini Termohon menggunakan beberapa

putusan-putusan hukum kepailitan yang dapat menjadi acuan dalam menilai secara

hukum mengenai fakta atau keadaan yang terbukti secara sederhana yaitu :

Hal.17 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 18: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• Putusan Mahkamah Agung RI No. 8K/N/2004, tanggal 7 Juni 2004, Perkara Pailit

PT. Prudential Life Asuransi. Mahkamah Agung berpendapat :

“Dalam perkara penagihan utang yang telah jatuh tempo yang proses

pemeriksaannya dan pembuktian faktanya rumit dan tidak sederhana, maka

perkara utang tersebut tidak seharusnya diajukan dan diproses dalam

Permohonan Pernyataan Pailit di Pengadilan Niaga melainkan seharusnya

diajukan melalui suatu Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri”

Maka semakin jelaslah bahwa sepatutnya tindakan yang dilakukan oleh Pemohon

bukanlah mengajukan gugatan kepailitan ke Pengadilan Niaga, melainkan

Gugatan Perdata di Pengadilan Negeri.

1. Bahwa selain itu juga Pemohon tidak secara benar memahami doktrin mengenai:

“mempunyai utang yang jatuh tempo dan dapat ditagih”. Utang dalam hal ini,

tidak dapat dipandang sebagai suatu utang yang biasa, akan tetapi Pemohon harus

juga dapat membuktikan bahwa utang yang dimiliki oleh Termohon, berhubungan

dengan keadaan keuangan Termohon yang saat ini statusnya sebagai perusahaan

yang masih beroperasi.

2. Bahwa hal tersebut juga dipertegas oleh pendapat ahli Prof. Dr. Sutan Remy

Sjahdeini, S.H., dalam bukunya berjudul “Hukum Kepailitan memahami UU No. 37

Tahun 2004 tentang Kepailitan”, halaman : 61. yang secara tegas menyatakan :

“ Dalam hal seorang Debitor tidak membayar utang hanya kepada salah satu

kreditornya dan kepada kreditor lain tetap melaksanakan kewajibannya dengan

baik, dengan demikian keuangan debitor masih solven, seyogyanya undang-

undang kepailitan tidak memberi kemungkinan terhadap debitor dapat diajukan

permohonan pernyataan pailit kepada Pengadilan Niaga tetapi harus diajukan

gugatan biasa kepada Pengadilan Negeri (perdata biasa)”;

3. Bahwa pendapat ahli tersebut juga dipekuat dengan Putusan Mahkamah Agung

dengan Putusan Nomor: 021K/N/202 tanggal 5 Juli 2002, dalam perkara pailit PT.

Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, dimana Mahkamah Agung telah mengabulkan

permohonan Kasasi dari Pe-mohon Kasasi dan membatalkan putusan Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 13 Juni 2002 Nomor 10/

Hal.18 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 19: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

PAILIT/2002/PN.NIAGA.JKT.PST. Ini adalah contoh kontroversi berdasarkan

syarat-syarat tidak dimungkinkannya perusahaan yang masih solven

dipailitkan hanya dengan alasan karena ada salah satu Kreditor yang

utangnya telah jatuh waktu dan dapat ditagih tidak dibayar, sekalipun kepada

Kreditor yang lain kewajiban-kewaiiban Debitor masih dipenuhi dengan baik.

4. Bahwa pelanggaran terhadap hal-hal tersebut diatas maka semakin jelas dan nyata

Permohonan Pailit yang diajukan oleh Pemohon Pailit sepertinya begitu dipaksakan

dengan melanggar asas-asas atau kaidah-kaidah dalam aturan mengenai

Kepailitan dan PKPU sebagaimana diatur dalam UU No. 37 Tahun 2004, dengan

tujuan mempailitkan Termohon. Hal tersebut jelas tidak dibenarkan yang diajukan

oleh Pemohon dengan itikad tidak baik dan niat untuk mencari keuntungan pribadi

semata. Hal tersebut jelaslah bertentangan dengan asas hukum kepailitan

sebagaimana tercantum dalam Penjelasan UU No. 37 Tahun 2004, pada bagian

umum yang secara tegas menyatakan :

“...perlunya pengaturan mengenai kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran

utang : ...ketiga untuk menghindari kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh

salah seorang Kreditor atau debitor sendiri..”

5. Bahwa seharusnya permohonan Pailit diajukan dengan memperhatian asas

keadilan, merata dan berimbang (Penjelasan UU No. 37 Tahun 2004, pada

bagian umum ). Oleh karena terbukti adanya itikad buruk dari Pemohon dalam

mengajukan Pailit ini maka cukup beralasan hukum bagi Para Termohon untuk

memohon kepada Majelis Hakim Yang Mulia untuk menolak Permohonan

Pernyataan Pailit Pemohon;

6. Bahwa Para Pemohon dalam permohonannya tidak menyebutkan adanya kreditor

lain sebagaimana yang disyaratkan oleh Undang-undang Nomor 37 tahun 2004

tentang Kepailitan dan PKPU;

7. Bahwa Saudara Souisa Samuel Edmond, Bsc, Saudara Yoseph Zodrak, dan

Saudara Syamsl Bachri adalah 1 (satu) Kreditor berdasarkan Permohonan Pailit di

atas, sesuai dengan Permohonan Pailit yang diajukan dengan diwakili hanya 1

(satu) kuasa dan disebut dengan Para Pemohon. Sehingga secara hukum menjadi

1 (satu) pihak oleh karenanya secara jelas dan meyakinkan Pemohon Pailit tidak

Hal.19 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 20: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

memenuhi pasal 2 ayat (1) Undang – Undang Nomor 37 tahun 2004 tentang

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang yang menyatakan

bahwa : “Debitur yang mempunyai dua atau lebih Kreditor dan tidak membayar

lunas sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan dapat ditagih, dinyatakan

pailit dengan putusan pengadilan, baik atas permohonannya sendiri maupun atas

permohonan satu atau lebih kreditornya.

8. Bahwa berdasarkan hal tersebut jelaslah Permohonan Pailit yang telah diajukan

oleh Para Pemohon telah tidak memenuhi unsur ketentuan pasal 2 ayat (1) UU No.

37 Tahun 2004, tentang Kepailitan dan PKPU, yaitu : “tidak terpenuhinya unsur

dua atau lebih kreditor atau dengan kata lain secara hukum unsur dua atau

lebih kreditor tidak terbukti”. Oleh karenanya demi hukum Permohonan

Pernyataan Palit Pemohon ini patut dan wajar untuk dikesampingkan;

9. Bahwa berdasarkan uraian-uraian diatas maka secara jelas dan nyata Permohonan

Pailit yang diajukan oleh Pemohon tidak memenuhi ketentuan dalam Undang-

undang nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban

Pembayaran Utang. Sepatutnya demi hukum permohonan pernyataan pailit yang

diajukan oleh Pemohon tidak dapat dikabulkan;

III. PENUTUP

Bahwa berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas maka dengan ini Termohon memohon

kepada Yang Mulia Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang memeriksa dan

mengadili perkara ini berkenan menerima, memeriksa dan memutuskan hal-hal sebagai

berikut:

DALAM EKSEPSI:

- Menerima Eksepsi Termohon untuk seluruhnya

DALAM POKOK PERKARA

1. Menolak Permohonan Pailit yang diajukan Para Pemohon untuk seluruhnya;

2. Menolak segala permohonan atas penunjukkan dan pengangkatan Hakim

Pengawas serta Kurator yang diajukan oleh Para Pemohon;

Hal.20 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 21: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

3. Menghukum Pemohon untuk membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara

ini;

Atau apabila Majelis Hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat berpendapat lain kami

mohon Putusan Yang seadil-adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil permohonannya, Para Pemohon

mengajukan bukti surat yang masing-masing diberi tanda sebagai berikut :

1.Bukti P-I.1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Souisa Samuel Edmond;

2.Bukti PI.2 : Surat Keterangan Kerja No./SKET/RAF/II/2009 atas nama Souisa

Samuel Edmond , tertanggal 26 Februari 2009;

3.Bukti PI.3 : Slip Gaji Sousia Samuel Edmond bulan April 2008 sebesar Rp.5.832.

578,-(lima juta delapan ratus tiga puluh dua ribu lima ratus tujuh puluh

delapan rupiah);

4.Bukti PI.4 : Surat Keputusan Pimpinan PT Riasima Abadi Farma No…/SK/RAF/

II/2009 tertanggal 26 Februari 2009 tentang Masa Pensiun Souisa

Samuel Edmond;

5.Bukti PI.5 : Surat permintaan penjelasan hak pesangon yang belum diterima

tertanggal 13 Mei 2009;

6.Bukti PI.6 : Surat Termohon tertanggal 19 Mei 2009 tentang penjelasan masalah

pesangon ;

7.Bukti PI.7 : Surat Ketetapan Nomor:S.Tap/21/XI/2011/Reskrim tertanggal 30

November 2013 tentang Penghentian Penyidikan;

8.Bukti PI.8 : Surat dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Nomor

565/1404/HI Staker/2012 tertanggal 08 Maret 2012 perihal: Anjuran;

9.Bukti PI.9 : Surat dari Dinas Sosial , Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor:B.93/

PHIJSK/PPPH V/2012 tertanggal 21 Mei 2012 perihal: Pelaksanaan

Anjuran;

10.Bukti PI.10 : Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Bandung Nomor 10/G/2013/

PHI/PN.Bdg tertanggal 29 April 2013;

11.Bukti PI.11 : Surat Keterangan Nomor 21/Kas/G/2013/PHI/PN.Bdg tertanggal 24

Juli 2013 tentang penolakan permohonan kasasi karena tidak

memenuhi syarat formal;

12.Bukti PI-12 : Slip Gaji Sousia Samuel Edmond bulan Januari 2008 sebesar Rp.4.964.395;

13.Bukti PII.1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Yoseph Zodrak;

Hal.21 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 22: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

14.Bukti PII.2 : Slip Gaji Yoseph Zodrak bulan Januari 2009 sebesar Rp.2.322.000.-

(dua juta tiga ratus dua puluh dua ribu rupiah);

15.Bukti PIII-1 : Kartu Tanda Penduduk (KTP) atas nama Syamsul Bachri;

16.Bukti PIII-2 : Slip Gaji Syamsul Bachri bulan Januari 2009 sebesar Rp.3.298.778.

(tiga juta dua ratus sembilan puluh delapan ribu tujuh ratus delapan

puluh delapan rupiah);

17.Bukti PIII.3 : Surat Nomor 04/ST/K/VI/2013 tertanggal 25 Juni 2013 dari kuasa hukum Pemohon II dan Pemohon III tentang Teguran terhadap Pemohon untuk melaksanakan isi putusan Pengadilan Hubungan Industri Bandung No.10/G/2013/PHI/PN.Bdg.

Menimbang, bahwa surat bukti tersebut bermaterai cukup dan dimuka persidangan

telah dicocokan dengan surat aslinya dan ternyata cocok dan sesuai benar dengan surat

aslinya sehingga sah sebagai surat bukti, kecuali bukti P.I-3,P.I-5, P.II-2, dan P.III-3 tidak

ditunjukkan aslinya;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya Termohon

mengajukan surat bukti yang masing-masing diberi tanda sebagai berikut :

1.Bukti T-1 : Putusan Nomor: 21/Pailit/2006/PN Niaga.Jkt.Pst tertanggal 5 Juli

2006, yang terdapat dalam buku Himpunan putusan–putusan

Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan, Jilid 23, Cetakan

Pertama Tahun 2012, Penerbit: PT Tatanusa, Jakarta;

2.Bukti T-2a : Foto copi Purchase Order (PO) Nomor:0003001, tertanggal 21

Januari 2008;

3.Bukti T-2b : Bon Permintaan Barang No.507, tanggal 23 Januari 2008;

4.Bukti T-2c : Nota Pengeluaran BarangNo.009/GPJ/I.08, tanggal 23 Januari 2008;

5.Bukti T-3a : Purchase Order (PO) Nomor:0030002,tertanggal 30 Januari 2008;

6.Bukti T-3b : Bon Permintaan Barang No.511, tanggal 31Januari 2008;

7.Bukti T-3c : Nota Pengeluaran Barang No.028/GPJ/I.08, tanggal 31 Januari 2008;

8.Bukti T-4a : Purchace Order (PO) 003003, tertanggal 15 Februari 2008;

9.Bukti T-4b : Bon Permintaan Barang No.525, tanggal 26 Februari 2008;

10.Bukti T-4c : Nota Pengeluaran Barang No.042/GPJ/II.08, tanggal 26 Februari

2008;

11.Bukti T-5 : Rekapitulasi piutang PT Riasima Abadi Farma, periode 1 sampai

dengan 30 Agustus 2013;

12.Bukti T-6 : Gugatan PT Riasima Abadi Farma (TERMOHON dalam perkara a

quo) kepada:

Hal.22 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 23: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

• PT. Sapta Inti Prima;

• Sdr. Souisa Samuel Edmond (PEMOHON dalam perkara a quo),

• Sdr. Yoseph Zodrak (KREDITUR LAIN dalam perkara a quo), dan

• Sdr. Syamsul Bachri (KREDITUR LAIN dalam perkara a quo);

Yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan Nomor

register perkara: 545/PDT.G/2013 tanggal 23 September 2013;

Menimbang, bahwa surat bukti tersebut bermaterai cukup dan dimuka persidangan

telah dicocokan dengan surat aslinya dan ternyata cocok dan sesuai benar dengan surat

aslinya sehingga sah sebagai surat bukti, sedangkan untuk surat bukti

T.2a,T-2b,T-2c,T-3a,T-3b,T-3c,T-4abc, tidak ada surat aslinya sehingga akan

dipertimbangkan bersamaan dengan pertimbangan hukum materi pokok perkara.

Menimbang, bahwa selanjutnya Para Pihak telah mengajukan kesimpulannya

masing-masing tertanggal 5 Desember 2013;

Menimbang, bahwa segala sesuatu yang terjadi dimuka persidangan telah tercatat

dalam berita acara sidang, untuk mempersingkat putusan ini segala sesuatu yang termuat

dalam berita acara sidang dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari putusan

ini.

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak mohon putusan.,

TENTANG HUKUMNYA.,

DALAM EKSEPSI.

Menimbang, bahwa maksud eksepsi dari Termohon adalah sebagaimana

dimaksudkan dalam jawaban dimuka.

Menimbang, bahwa alasan eksepsi yang dikemukakan oleh kuasa Termohon pada

pokoknya adalah sebagai berikut :

- Bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak memiliki

kewenangan secara Absolute (Kompetensi Absolute) untuk memeriksa dan mengadili

Hal.23 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 24: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

perkara ini, karena perkara Para Pemohon Pailit telah diputus di Pengadilan

Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Bandung, dengan Perkara

Nomor : 10/G/2013/PHI/PN.Bdg, dan diputus pada tanggal 13 Mei 2013, yanga amar

putusannya antara lain memerintahkan Tergugat/Termohon untuk membayar hak-hak

Para Penggugat/Para Pemohon yang terdiri :

• SOUISA SAMUEL EDMOND sebesar Rp. 187.797.550,-

• YOSEP ZONDRAK………… sebesar Rp. 69.472.800,-

• SYAMSUL BACHRI ………. Sebesar Rp. 98.830.802,-

- Bahwa permasalahan antara Para Pemohon dengan Termohon adalah permasalahan

hukum antara Perusahaan dan Karyawan yang masuk dalam lingkup Hukum

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PHI) yang diatur secara khusus (lex

specialist) dalam UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Industrial.

- Bahwa sepatutnya yang dilakukan oleh Para Pemohon adalah mengajukan

Permohonan Pelaksanaan Putusan Aquo (Eksekusi) ke Pengadilan yang berwenang,

bukan mengajukan permohonan Pailit ke Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat.

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut, Para Pemohon telah menanggapi

dalam kesimpulannya dengan mengemukakan bahwa : permohonan pailit Para Pemohon

didasari putusan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada Pengadilan Negeri Bandung

dengan register perkara Nomor :10/G/2013/PHI/PN.Bdg, yang telah mempunyai kekuatan

hukum tetap dan Termohon mempunyai kewajiban untuk membayar uang pesangon,

uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak Para Pemohon yang sudah

jatuh tempo dan dapat ditagih, akan tetapi belum dibayar oleh Termohon, sehingga dapat

dijadikan dasar untuk permohonan pailit.

Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah

eksepsi Termohon tersebut beralasan menurut hukum ataukah tidak, sebagai berikut :

Menimbang, bahwa dalam Undang-Undang Nomor : 37 Tahun 2004 Tentang

Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, tidak mengatur tentang

eksepsi, sehingga majelis hakim mempedomani Hukum Acara Perdata ( HIR ),

Hal.24 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 25: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

sebagaimana dalam Pasal 134 bahwa eksepsi mengenai kewenangan mengadili baik

kewenangan absolute maupun kewenangan relative akan diputus sebelum memeriksa

pokok perkara dan dalam Pasal 136 HIR bahwa untuk eksepsi yang bukan mengenai

kewenangan mengadili, maka akan diputus bersama-sama dengan pokok perkara dalam

putusan akhir.

Menimbang, bahwa eksepsi Termohon mengenai kewenangan mengadili secara

absolut, menurut majelis hakim sesuai dengan Pasal 134 Hukum Acara Perdata (H I R )

eksepsi Termohon haruslah diperiksa atau diputus lebih dahulu sebelum memeriksa

pokok perkara, dan oleh karena perkara Permohonan Pailit dibatasi tenggang waktu serta

dalam pembuktian awal oleh Para Pihak juga termasuk alat bukti dalam pokok perkara,

sehingga dalam eksepsi yang diajukan oleh Termohon diputus bersama-sama pokok

perkara dalam putusan akhir.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan eksepsinya Termohon telah mengajukan

alat bukti berupa surat yang diberi tanda T-1 s/d T-7, sedang pihak Para Pemohon Pailit

mengajukan alat bukti berupa P.I-1 s/d P.I-12, P.II-1 dan P.II-2, P.III-1 s/d P.III-3, bahwa

dari alat bukti kedua belah pihak tersebut akan dipertimbangkan sepanjang ada

relevansinya dengan permohonan ini;

Menimbang, bahwa dari bukti surat Termohon berupa T-1, mengenai Putusan

Nomor :21/PAILIT/2006/PN.NIAGA,Jkt.Pst. yang termuat dalam buku Himpunan Putusan-

Putusan Pengadilan Niaga Dalam Perkara Kepailitan, penerbit PT. Tata Nusa Jakarta,

dalam pertimbangannya dengan mendasari ketentuan Pasal 55 jo. Pasal 56 Undang-

Undang R.I Nomor : 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan

Indrustrial, pemeriksaan mengenai perselisihan hak dan pemutusan hubungan kerja

merupakan kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) sebagai Pengadilan

khusus, dengan demikian karena permohonan ini pada pokoknya perselisihan antara

Pemohon dengan Termohon mengenai hak-hak Pemohon sehubungan dengan

pemutusan hubungan kerja, karenanya merupakan kewenangan Pengadilan Hubungan

Industrial;

Menimbang, bahwa dengan mendasari Pasal 55 jo. Pasal 56 Undang-Undang R.I

Nomor : 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, majelis

berpendapat bahwa oleh karena pada pokoknya permohonan kepailitan yang diajukan

Hal.25 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 26: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

oleh Para Pemohon karena adanya pemutusan hubungan kerja terhadap diri Para

Pemohon (Karyawan) yang dilakukan oleh Termohon (Perusahaan), mengenai hak-hak

Para Pemohon sehubungan pemutusan hubungan kerja, dan permasalahan ini oleh Para

Pemohon telah diajukan gugatan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) pada

Pengadilan Negeri Bandung, dengan register perkara Nomor : 10/G/2013/PHI/PN. Bdg,

yang telah diputus pada tanggal 13 Mei 2013 dengan amar putusan antara lain :

- Mengabulkan gugatan Para Penggugat ( Pemohon I, Pemohon II dan Pemohon III);

- Memerintahkan Tergugat (Termohon) untuk membayar hak-hak Para Pemohon yang

besarnya untuk Pemohon I sebesar Rp.187.797.550,- (seratus delapan puluh tujuh juta

tujuh ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus limapuluh rupiah), Pemohon II sebesar

Rp.69.472.800,-(enam puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh dua ribu delapan

ratus rupiah) dan Pemohon III sebesar Rp.98.830.802,-(sembilan puluh delapan juta

delapan ratus tiga puluh ribu delapan ratus dua rupiah);

Bahwa putusan tersebut telah berkekuatan hukum tetap, sehingga untuk melaksanakan

putusan tersebut Para Pemohon seharusnya mengajukan permohona eksekusi pada

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung, namun dari alat bukti

yang diajukan oleh Para Pihak tidak ada yang membuktikan bahwa telah dilakukan

permohonan eksekusi kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri

Bandung, maka karenanya harus dilakukan permohonan eksekusi oleh Para Pemohon

agar supaya hak-hak Para Pemohon dapat dipenuhi/dibayar oleh Termohon, dengan

demikian menurut Majelis Hakim perkara ini merupakan kewenangan Pengadilan

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung untuk menindak lanjuti apabila

Para Pemohon mengajukan permohonan pelaksanaan putusan (eksekusi) perkara

Nomor:10/G/2013/PHI/PN. Bdg. dan bukan menjadi kewenangan Pengadilan Niaga pada

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memeriksa dan memutus perkara ini..

Menimbang, bahwa selanjutnya dalam bukti surat termohon yang diberi tanda

T-7, berupa putusan Nomor : 56/Pdt.SUS/PKPU/2013/PN.Niaga. Jkt.Pst, mendukung

bukti T-1, yang menyatakan bahwa Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta

Pusat tidak berwenang untuk memerika dan memutus perkara yang menjadi kewenangan

dari Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).

Menimbang, bahwa dari bukti surat yang diajukan oleh Para Pemohon hanya bukti

P.I-10 yang berkaitan dengan kewenangan mengadili dan mendukung bukti T-1 dan T-7,

sedangkan bukti surat lainnya hanya mengenai KTP, bukti Surat Pensiun/PHK dan slip

Hal.26 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 27: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

gaji Para Pemohon, sehingga surat-surat bukti tersebut tidak dapat mematahkan bukti

surat/alat bukti Termohon, sehingga harus dikesampingkan.

Menimbang, bahwa dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, dan oleh

karena perkara permohonan pailit yang diajukan oleh Para Pemohon merupakan

kewenangan Pengadilan Hubungan Industrial, dengan demikian eksepsi Termohon

beralasan menurut hukum dan harus dikabulkan, dengan menyatakan bahwa Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang mengadili perkara ini;

DALAM POKOK PERKARA.

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah

sebagaimana tersebut diatas.

Menimbang, bahwa dengan mengambil alih pertimbangan dalam eksepsi yang

pada pokoknya menyatakan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

tidak berwenang mengadili perkara ini, maka dalam pokok perkara ini tidak perlu

dipertimbangkan lagi, dan permohonan pailit Para Pemohon dinyatakan tidak dapat

diterima;

Menimbang, bahwa karena permohonan pailit Para Pemohon dinyatakan tidak

dapat diterima, maka Para Pemohon dihukum untuk membayar biaya perkara yang timbul

dalam pemeriksaan ini yang besarnya akan disebutkan dalam amar putusan.

Mengingat dan memperhatikan pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan

yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini.

M E N G A D I L I:

DALAM EKSEPSI :

- Mengabulkan eksepsi Termohon;-------------------------------------------------------------------------

DALAM POKOK PERKARA :

1. Menyatakan Permohonan Para Pemohon tidak dapat

diterima;-------------------------------

Hal.27 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 28: 54 Pdt.sus-pailit 2013 Pn.niaga.jkt.Pst

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

2. Menghukum Para Pemohon untuk membayar biaya perkara sampai saat ini

sebesar Rp.316.000,-(tiga ratus enam belas ribu

rupiah);--------------------------------------------------

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan

Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada hari Senin, tanggal 9 Desember 2013,

oleh kami ROCHMAD, S.H, Ketua Majelis, LIDYA S PARAPAT, S.H, M.H dan ROBERT

SIAHAAN, S.H.M.H, sebagai Hakim-Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam

persidangan yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan

didampingi Hakim-Hakaim Anggota, dengan dibantu oleh ROMA SIALLAGAN, S.H,

Panitera Pengganti pada Pengadilan Niaga/Negeri tersebut, dengan dihadiri oleh Kuasa

Hukum Para Pemohon dan Kuasa Hukum Termohon.

HAKIM ANGGOTA MAJELIS HAKIM KETUA MAJELIS

LIDYA S. PARAPAT, S.H,M.H. R O C H M A D , S.H.

ROBERT SIAHAAN, S.H,M.H.

PANITERA PENGGANTI

ROMA SIALLAGAN, SH.,MH.

Hal.28 dari 28 hal. Putusan No.54/Pdt.Sus/Pailit/2013/PN.Niaga.Jkt.Pst.

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28