53809531-kesehatan-kerja

98
1 MATA AJARAN IKM FKUH KESEHATAN KERJA KESEHATAN KERJA M TAHIR ABDULLAH M TAHIR ABDULLAH

Upload: dedi-mulyadi

Post on 27-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

1

MATA AJARANIKM FKUH

KESEHATAN KERJAKESEHATAN KERJA

M TAHIR ABDULLAHM TAHIR ABDULLAH

2

KESEHATAN KERJA PENDAHULUANPENDAHULUAN DETERMINAN KESEHATAN KERJADETERMINAN KESEHATAN KERJA FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIKFAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK FAKTOR LINGKUNGAN KERJA KIMIAFAKTOR LINGKUNGAN KERJA KIMIA FAKTOR LINGKUNGAN KERJA BIOLOGISFAKTOR LINGKUNGAN KERJA BIOLOGIS ASPEK PSIKOLOGI KERJAASPEK PSIKOLOGI KERJA PENYAKIT AKIBAT KERJAPENYAKIT AKIBAT KERJA KECELAKAAN AKIBAT KERJAKECELAKAAN AKIBAT KERJA PENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJAPENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA PRODUKTIVITAS KERJAPRODUKTIVITAS KERJA PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESEHATAN DAN PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESEHATAN DAN

KESELAMATAN KERJAKESELAMATAN KERJA

3

SEJARAH KESEHATAN KERJA1.1. ZAMAN MESIR KUNO: KONDISI PEKERJA TAMBANG ZAMAN MESIR KUNO: KONDISI PEKERJA TAMBANG

EMAS DAN PERAK SANGAT BURUKEMAS DAN PERAK SANGAT BURUK2.2. AGRICOLA: DE RE METALICAAGRICOLA: DE RE METALICA3.3. PARACELCIUS(1567), KONDISI PEKERJA HARUS PARACELCIUS(1567), KONDISI PEKERJA HARUS

DIPERHATIKANDIPERHATIKAN4.4. BERNADO RAMMAZINE, BAPAK OCCUPATIONAL BERNADO RAMMAZINE, BAPAK OCCUPATIONAL

HEALTH, “DE MORBIS ARTIFUCUM DIATRIBA”HEALTH, “DE MORBIS ARTIFUCUM DIATRIBA”5.5. DI INDONESIA, 1957, LEMBAGA KESEHATAN BURUHDI INDONESIA, 1957, LEMBAGA KESEHATAN BURUH6.6. 1965, MENJADI LEMBAGA KESELAMATAN DAN KES. 1965, MENJADI LEMBAGA KESELAMATAN DAN KES.

BURUHBURUH7.7. 1970, UNDANG2 KESELAMATAN KERJA1970, UNDANG2 KESELAMATAN KERJA

4

PENGERTIAN KES.KERJA

1. KESEHATAN KERJA MERUPAKAN 1. KESEHATAN KERJA MERUPAKAN SPESIALISASI ILMU KESEHATAN SPESIALISASI ILMU KESEHATAN YANG BERTUJUAN AGAR YANG BERTUJUAN AGAR MASYARKAT TENAGA KERJA MASYARKAT TENAGA KERJA DAPAT MEMPEROLEH DERAJAT DAPAT MEMPEROLEH DERAJAT KESEHATAN YANG SETINGGI-KESEHATAN YANG SETINGGI-TINGGINYA DENGAN USAHA TINGGINYA DENGAN USAHA PREVENTIF DAN KURATIF.PREVENTIF DAN KURATIF.((SUMA’MUR, 1987SUMA’MUR, 1987))

5

PENGERTIAN KES.KERJA

2. KESEHATAN KERJA DISELENGGARAKAN 2. KESEHATAN KERJA DISELENGGARAKAN AGAR SETIAP PEKERJA DAPAT BEKERJA AGAR SETIAP PEKERJA DAPAT BEKERJA SECARA SEHAT TANPA SECARA SEHAT TANPA MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI DAN MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI DAN MASYARAKAT SEKELILINGNYA, AGAR MASYARAKAT SEKELILINGNYA, AGAR DIPEROLEH PRODUKTIVITAS KERJA DIPEROLEH PRODUKTIVITAS KERJA YANG OPTIMAL SEJALAN DENGAN YANG OPTIMAL SEJALAN DENGAN PERLINGDUNGAN TENAGA KERJA.(UU PERLINGDUNGAN TENAGA KERJA.(UU KES RI, NO 23, PASAL 23, AYAT 1)KES RI, NO 23, PASAL 23, AYAT 1)

6

TUJUAN KES.KERJA

1.1. MENINGKATKAN DAN MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN DERAJAT MEMPERTAHANKAN DERAJAT KESEHATAN YANG SETINGGI-KESEHATAN YANG SETINGGI-TINGGINYA BAIK FISIK, MENTAL, TINGGINYA BAIK FISIK, MENTAL, SOSIALSOSIAL

2.2. MENCEGAH TERJADINYA PENYAKIT MENCEGAH TERJADINYA PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA DAN KECELAKAAN YANG DISEBABKAN LINGKUNGAN DAN YANG DISEBABKAN LINGKUNGAN DAN KONDISI PEKERJAAN.KONDISI PEKERJAAN.

7

TUJUAN KES.KERJA

1.1. MENCEGAH PARA PEKERJA DI TEMPAT MENCEGAH PARA PEKERJA DI TEMPAT KERJANYA DARI GANGGUAN YANG KERJANYA DARI GANGGUAN YANG DAPAT MENYEBABKAN SAKIT, LEMAH DAPAT MENYEBABKAN SAKIT, LEMAH MAUPUN KECELAKAAN.MAUPUN KECELAKAAN.

2.2. MENEMPATKAN DAN MENEMPATKAN DAN MEMPERTAHANKAN LINGKUNGAN MEMPERTAHANKAN LINGKUNGAN KERJA DIMANA MEREKA DAPAT KERJA DIMANA MEREKA DAPAT BERADAPTASI BAIK SECARA FISIOLOGIS BERADAPTASI BAIK SECARA FISIOLOGIS MAUPUN PSIKOLOGIS.MAUPUN PSIKOLOGIS.

8

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

1.1. BEBAN KERJABEBAN KERJA

2.2. BEBAN TAMBAHANBEBAN TAMBAHAN

3.3. KAPASITAS KERJAKAPASITAS KERJA

9

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

1. BEBAN KERJA1. BEBAN KERJASetiap pekerjaan memberikan beban fisik, mental, dan Setiap pekerjaan memberikan beban fisik, mental, dan

sosial.sosial.Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda Setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda

menanggung beban kerja. (otot, otak)menanggung beban kerja. (otot, otak)Setiap orang mempunyai keterbatasan dalam beban Setiap orang mempunyai keterbatasan dalam beban

kerja.kerja.Kesehatan kerja menganjurkan menempatkan Kesehatan kerja menganjurkan menempatkan

karyawan sesuai beban maksimal yang dapat karyawan sesuai beban maksimal yang dapat dipikul. dipikul.

10

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

1. BEBAN KERJA1. BEBAN KERJA

Kesehatan kerja menganjurkan menempatkan Kesehatan kerja menganjurkan menempatkan karyawan sesuai beban maksimal yang dapat karyawan sesuai beban maksimal yang dapat dipikul.dipikul.

Kesehatan kerja mengatur dan mengurangi beban Kesehatan kerja mengatur dan mengurangi beban kerja karyawan melalui pemanfaatan teknologi.kerja karyawan melalui pemanfaatan teknologi.

Untuk mengurangi kebosanan kerja dilakukan Untuk mengurangi kebosanan kerja dilakukan subtitusi pekerjaan. subtitusi pekerjaan.

11

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

2. BEBAN TAMBAHAN2. BEBAN TAMBAHAN

Kadang-kadang karyawan mengalami kondisi Kadang-kadang karyawan mengalami kondisi lingkungan kerja yang tidak lingkungan kerja yang tidak menguntungkan, sehingga menambah menguntungkan, sehingga menambah beban dalam pekerjaannya, sehingga beban dalam pekerjaannya, sehingga menurunnya daya kerja, kesehatan menurunnya daya kerja, kesehatan terganggu, dan terjadi kecelakaan kerja.terganggu, dan terjadi kecelakaan kerja.

12

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

2. BEBAN TAMBAHAN2. BEBAN TAMBAHAN

Kadang-kadang karyawan mengalami kondisi Kadang-kadang karyawan mengalami kondisi lingkungan kerja yang tidak lingkungan kerja yang tidak menguntungkan, sehingga menambah menguntungkan, sehingga menambah beban dalam pekerjaannya, sehingga beban dalam pekerjaannya, sehingga menurunnya daya kerja, kesehatan menurunnya daya kerja, kesehatan terganggu, dan terjadi kecelakaan kerja.terganggu, dan terjadi kecelakaan kerja.

13

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

2. BEBAN TAMBAHAN2. BEBAN TAMBAHAN

Faktor-faktor yang memberikan beban tambahanFaktor-faktor yang memberikan beban tambahan- Faktor fisikFaktor fisik- Faktor kimiaFaktor kimia- Faktor biologiFaktor biologi- Faktor fisiologiFaktor fisiologi- Faktor psikologisFaktor psikologis

14

DETERMINAN KESEHATAN KERJA

3. KAPASITAS KERJA3. KAPASITAS KERJAKapasitas kerja setiap orang berbeda-beda, yang Kapasitas kerja setiap orang berbeda-beda, yang

ditentukan oleh kemampuan kerja.ditentukan oleh kemampuan kerja.Kemampuan kerja dipengaruhi oleh pendidikan, Kemampuan kerja dipengaruhi oleh pendidikan,

pengalaman kerja, gizi, genetik, lingkungan, pengalaman kerja, gizi, genetik, lingkungan, kebugaran, ukuran tubuh.kebugaran, ukuran tubuh.

Kapasitas kerja diukur dari ketrampilan melaksanakan Kapasitas kerja diukur dari ketrampilan melaksanakan pekerjaan.pekerjaan.

Semakin tinggi ketrampilan, makin efisien melakukan Semakin tinggi ketrampilan, makin efisien melakukan pekerjaan, sehingga beban kerja relatif rendah.pekerjaan, sehingga beban kerja relatif rendah.

15

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

1.1. IKLIM KERJAIKLIM KERJA

2.2. KEBISINGAN KEBISINGAN

3.3. PENCAHAYAANPENCAHAYAAN

4.4. GETARANGETARAN

5.5. RADIASIRADIASI

16

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

1.1. IKLIM KERJAIKLIM KERJAGabungan antara temperatur udara dan suhu radiasi.Gabungan antara temperatur udara dan suhu radiasi.Iklim kerja dapat berupa panas dan dingin.Iklim kerja dapat berupa panas dan dingin.Suhu panas karena metabolisme kerja dan panas yang Suhu panas karena metabolisme kerja dan panas yang

dipancarkan oleh mesindipancarkan oleh mesinSuhu dingin, kerena lingkungan kerja perlu suhu dinginSuhu dingin, kerena lingkungan kerja perlu suhu dinginLingkungan yang baik adalah lingkungan kerja yang Lingkungan yang baik adalah lingkungan kerja yang

tidak menimbulkan gangguan kesehatan.tidak menimbulkan gangguan kesehatan.Kisaran suhu 29-30Kisaran suhu 29-30ooC, kelembaban 85-95%C, kelembaban 85-95%

17

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

EFEK IKLIM KERJA:EFEK IKLIM KERJA:

Heat exhaustionHeat exhaustion

Heat crampsHeat cramps

Penyakti chilblainPenyakti chilblain

Trench footTrench foot

18

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

EFEK IKLIM KERJA:EFEK IKLIM KERJA:

Heat exhaustionHeat exhaustion

Heat crampsHeat cramps

Penyakit chilblainPenyakit chilblain

Trench footTrench foot

19

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

RESPON TERHADAP IKLIM KERJA RESPON TERHADAP IKLIM KERJA PANAS:PANAS:

AklimitisasiAklimitisasi

UsiaUsia

Jenis kelaminJenis kelamin

Kesegaran jasmaniKesegaran jasmani

Ukuran dan berat badanUkuran dan berat badan

20

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

CARA MENGATASI IKLIM KERJA :CARA MENGATASI IKLIM KERJA :

Mengatur suhu udara di tempat kerjaMengatur suhu udara di tempat kerja

Membuat ventilasiMembuat ventilasi

Pemakaian shielding/penyekatPemakaian shielding/penyekat

Penggunaan pakaian kerja khususPenggunaan pakaian kerja khusus

21

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

2. KEBISINGAN :2. KEBISINGAN :

Bunyi atau suara yang tidak dikehendaki Bunyi atau suara yang tidak dikehendaki karena dianggap mengganggu karena dianggap mengganggu kenyamanan kerja, ketenangan, kenyamanan kerja, ketenangan, konsentrasi, dan berpeluang menyebabkan konsentrasi, dan berpeluang menyebabkan kerusakan pada alat pendengaran.kerusakan pada alat pendengaran.

22

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

2. KEBISINGAN :2. KEBISINGAN :Bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitas.Bunyi ditentukan oleh frekuensi dan intensitas.Frekuensi menandakan jumlah getaran setiap detik Frekuensi menandakan jumlah getaran setiap detik

yang dinyatakan dalam Hertz(Hz)yang dinyatakan dalam Hertz(Hz)Intensitas adalah arus energi per satuan luas yang Intensitas adalah arus energi per satuan luas yang

dinyatakan dalam decibel(dB)dinyatakan dalam decibel(dB)Batas frekuensi yang didengar 16-20000HzBatas frekuensi yang didengar 16-20000HzBatas intensitas 0-120 dB.Batas intensitas 0-120 dB.Alat ukur intensitas kebisingan: Sound Level meterAlat ukur intensitas kebisingan: Sound Level meter

23

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

JENIS DAN SUMBER KEBISINGAN :JENIS DAN SUMBER KEBISINGAN :- Kebisingan kontinyu dengan spektrum Kebisingan kontinyu dengan spektrum

frekuensi luas.frekuensi luas.- Kebisingan kontinyu dengan spektrum Kebisingan kontinyu dengan spektrum

frekuensi sempit.frekuensi sempit.- Kebisingan terputus-putusKebisingan terputus-putus- Kebisingan impulsifKebisingan impulsif- Kebisingan impulsif berulang.Kebisingan impulsif berulang.

24

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

EFEK KEBISINGAN :EFEK KEBISINGAN :- Ketulian permanen atan sementaraKetulian permanen atan sementara- Gangguan konsentrasiGangguan konsentrasi- Gangguan emosiGangguan emosi- Susah tidurSusah tidur- StresStres

25

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

CARA PENANGGULANAN KEBISINGAN :CARA PENANGGULANAN KEBISINGAN :- Mengganti dan merubah cara kerjaMengganti dan merubah cara kerja- Berusaha mengurangi kebisingan pada Berusaha mengurangi kebisingan pada

sumbernyasumbernya- Menggunakan alat pelindung diriMenggunakan alat pelindung diri- Usahakan tidak berada dalam kebisingan yang Usahakan tidak berada dalam kebisingan yang

secara terus menerus selama 8 jam per hari atau secara terus menerus selama 8 jam per hari atau 40 jam per minggu40 jam per minggu

26

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

3. PENCAHAYAAN :3. PENCAHAYAAN :Penerangan yang baik adalah penerangan yang Penerangan yang baik adalah penerangan yang

memungkinkan seseorang tenaga kerja dapat memungkinkan seseorang tenaga kerja dapat melihat pekerjaannya dengan teliti cepat dan melihat pekerjaannya dengan teliti cepat dan membantu menciptakan kondisi lingkungan membantu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang nikmat dan menyenangkan.kerja yang nikmat dan menyenangkan.

Intesitas cahaya dinyatakan dalam lux, yaitu arus Intesitas cahaya dinyatakan dalam lux, yaitu arus cahaya 1 lumen per feetcahaya 1 lumen per feet22. Lumen adalah arus . Lumen adalah arus cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya ke cahaya yang ditimbulkan oleh sumber cahaya ke semua arah.semua arah.

27

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

EFEK PENCAHAYAAN YANG BURUK:EFEK PENCAHAYAAN YANG BURUK:- Kelelahan pada mataKelelahan pada mata- Kelelahan mentalKelelahan mental- Menurunnya konsentrasi dan kemampuanMenurunnya konsentrasi dan kemampuan- Meningkatkan kecelakaanMeningkatkan kecelakaan

28

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

CARA MEMELIHARA INTESITAS CARA MEMELIHARA INTESITAS PENCAHAYAAN :PENCAHAYAAN :

- Secara rutin membersihkan sumber peneranganSecara rutin membersihkan sumber penerangan- Memperbaiki dan mengganti lampu yang rusakMemperbaiki dan mengganti lampu yang rusak- Jendela tempat masuknya cahaya tidak terhalangJendela tempat masuknya cahaya tidak terhalang- Penambahan iluminasi pada pekerjaan tertentuPenambahan iluminasi pada pekerjaan tertentu- Intensitas yang cukup dan merata yang dibuat Intensitas yang cukup dan merata yang dibuat

berdasarkan sistim pemasangan penerangan, luas berdasarkan sistim pemasangan penerangan, luas ruang kerja, tinggi pemasangan kerja, jumlah ruang kerja, tinggi pemasangan kerja, jumlah lampu.lampu.

29

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

4. GETARAN (VIBRATION) :4. GETARAN (VIBRATION) :

Getaran sering terjadi di tempat kerja.Getaran sering terjadi di tempat kerja.

Getaran dapat disebabkan oleh pengeboran, gempa, Getaran dapat disebabkan oleh pengeboran, gempa, gerinda, gergaji listrik, dll.gerinda, gergaji listrik, dll.

Getaran dapat diukur dengan vibration meter.Getaran dapat diukur dengan vibration meter.

Terpaparnya getaran pada tubuh berupa:Terpaparnya getaran pada tubuh berupa:

-seluruh tubuh-seluruh tubuh

-tangan dan lengan-tangan dan lengan

30

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

5. RADIASI :5. RADIASI :Radiasi di tempat kerja dapat berupa:Radiasi di tempat kerja dapat berupa:- Radiasi radioaktif: sinar alpa, beta, gamma, Radiasi radioaktif: sinar alpa, beta, gamma,

uranium, radium, sinar cobalt, dsb.uranium, radium, sinar cobalt, dsb.- Radiasi gelombang elektromagnetik: Radiasi gelombang elektromagnetik:

gelombang mikro, sinar laser, sinar gelombang mikro, sinar laser, sinar inframerah, sinar ultraviolet.inframerah, sinar ultraviolet.

31

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA KIMIA

1.1. KLASIFIKASI BAHAN KIMIAKLASIFIKASI BAHAN KIMIA

2.2. FAKTOR PENGARUH TOKSIN FAKTOR PENGARUH TOKSIN BAHAN KIMIABAHAN KIMIA

3.3. JALAN MASUK BAHAN KIMIA KE JALAN MASUK BAHAN KIMIA KE TUBUHTUBUH

32

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA KIMIA

Bahan kimia dalam suatu industri digunakan untuk Bahan kimia dalam suatu industri digunakan untuk proses pengolahan bahan baku menjadi barang proses pengolahan bahan baku menjadi barang produksi.produksi.

Selama dalam prosesnya bahan itu mengalami reaksi dan Selama dalam prosesnya bahan itu mengalami reaksi dan sering menimbulkan masalah bila tidak ditangani sering menimbulkan masalah bila tidak ditangani dengan baik.dengan baik.

Bahan kimia dalam industri biasanya bersifat toksik atau Bahan kimia dalam industri biasanya bersifat toksik atau beracun. Racun merupakan bahan kimia yang dalam beracun. Racun merupakan bahan kimia yang dalam jumlah relatif kecil dapat menimbulkan bahaya bagi jumlah relatif kecil dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan dan jiwa manusia.kesehatan dan jiwa manusia.

33

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA

1.1. Menurut bentuknya.Menurut bentuknya.

2.2. Menurut sifat reaktifnya.Menurut sifat reaktifnya.

3.3. Menurut pengaruh fisiologi dan patologis.Menurut pengaruh fisiologi dan patologis.

34

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA

1.1. Menurut bentuknya.Menurut bentuknya.

a.a. Partikel atau dispersoida atau aerosol:Partikel atau dispersoida atau aerosol:Debu, Mist, Fume, Asap, SmogDebu, Mist, Fume, Asap, Smog

b.b. Non Partikel:Non Partikel:Gas, uap.Gas, uap.

35

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA

2. Menurut sifat reaktifnya.2. Menurut sifat reaktifnya.a.a. Bahan kimia mudah terbakar: Gas, uap, Bahan kimia mudah terbakar: Gas, uap,

debu, cairan atau padat.debu, cairan atau padat.b.b. Bahan kimia mudah meledak:Bahan kimia mudah meledak: Gas, Gas,

uap, debu, cairan atau padat.uap, debu, cairan atau padat.c.c. Bahan kimia korosif.Bahan kimia korosif.d.d. Bahan kimia yang afinitasnya sangat Bahan kimia yang afinitasnya sangat

tinggi.tinggi.

36

KLASIFIKASI BAHAN KIMIA

3. Menurut pengaruh fisiologis dan patologis.3. Menurut pengaruh fisiologis dan patologis.

a.a. Iritan: kulit, saluran pernapasan atas-Iritan: kulit, saluran pernapasan atas-bawah, mata. bawah, mata.

b.b. Aspiksan: Aspiksan sederhana, aspiksan Aspiksan: Aspiksan sederhana, aspiksan kimiakimia

c.c. Zat penenang:Zat penenang:

d.d. Racun atau poison.Racun atau poison.

37

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TOKSITAS BAHAN KIMIA

1.1. Komposisi bahan kimiaKomposisi bahan kimia

2.2. Bentuk fisik bahan kimiaBentuk fisik bahan kimia

3.3. Jumlah bahan kimiaJumlah bahan kimia

4.4. KonsentrasiKonsentrasi

5.5. Bentuk/ukuran partikelBentuk/ukuran partikel

6.6. Keberadaan zat berarcun lainnyaKeberadaan zat berarcun lainnya

7.7. Lamanya pemaparanLamanya pemaparan

8.8. Status hostStatus host

38

JALAN MASUK BAHAN KIMIA KE TUBUH

1.1. Saluran pernapasanSaluran pernapasan

2.2. Saluran cernaSaluran cerna

3.3. Kulit: Kulit: Penyerapan transepidermal Penyerapan transepidermal Penyerapan transfollikuler Penyerapan transfollikuler Masuk secara bebasMasuk secara bebas

39

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA BIOLOGI

1.1. NYAMUKNYAMUK

2.2. LALATLALAT

3.3. KECOAKECOA

4.4. KUTUKUTU

5.5. TIKUSTIKUS

40

FAKTOR LINGKUNGAN KERJA BIOLOGI

Faktor biologi termasuk tumbuh-tumbuhan Faktor biologi termasuk tumbuh-tumbuhan berupa jamur/lumut dan hewan-hewan berupa jamur/lumut dan hewan-hewan serangga yang bersifat vektor.serangga yang bersifat vektor.

41

NYAMUK

Penyakit yang ditularkanPenyakit yang ditularkan MalariaMalaria Yellow feverYellow fever Break borne feverBreak borne fever FilariasisFilariasis

Penyebar: Penyebar:

Nyamuk culex, aedes, anopheles, mansania.Nyamuk culex, aedes, anopheles, mansania.

42

LALAT

Penyakit yang ditularkanPenyakit yang ditularkan Typhoid feverTyphoid fever Paratyphoid feverParatyphoid fever Basilery DysentryBasilery Dysentry Infantile diarrheaInfantile diarrhea PinwornPinworn RoundwornRoundworn WhipwornWhipwornPenyebar: Penyebar: Lalat kandang, lalat kumbang, lalat kuda, lalat tsetseLalat kandang, lalat kumbang, lalat kuda, lalat tsetse

43

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

ORGAN PENTING DALAM FAAL KERJA:ORGAN PENTING DALAM FAAL KERJA: OTOTOTOT JANTUNGJANTUNG HATIHATI GINJALGINJAL

KELELAHAN DALAM KERJAKELELAHAN DALAM KERJA

WAKTU KERJAWAKTU KERJA

ERGONOMI DALAM FAAL KERJAERGONOMI DALAM FAAL KERJA

44

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

OTOT : Organ yang dipakai dalam pekerjaan OTOT : Organ yang dipakai dalam pekerjaan fisik.fisik.

JANTUNG: Alat vital untuk bekerja, yang JANTUNG: Alat vital untuk bekerja, yang memompa darah sehingga zat yang memompa darah sehingga zat yang diperlukan dapat sampai di otot.diperlukan dapat sampai di otot.

HATI: Tempat penimbunan bahan bakar, HATI: Tempat penimbunan bahan bakar, glikogen.glikogen.

GINJAL: Alat pertukaran zat yang terlarut.GINJAL: Alat pertukaran zat yang terlarut.

45

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

TINGKAT BEBAN KERJA:TINGKAT BEBAN KERJA:

Pemakaian O2Pemakaian O2

Kalori permenitKalori permenit

Denyut jantungDenyut jantung

Suhu rektalSuhu rektal

Kecepatan berkeringatKecepatan berkeringat

46

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

KELELAHAN DALAM KERJA:KELELAHAN DALAM KERJA:

Kelelahan adalah perasaan yang menandakan Kelelahan adalah perasaan yang menandakan adanya penurunan efisiensi dan ketahanan adanya penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja.dalam bekerja.

Kelelahan menyebabkan penurunan perhatian, Kelelahan menyebabkan penurunan perhatian, lambat dan sukar berfikir, persepsi menjadi lambat dan sukar berfikir, persepsi menjadi terhambat, penurunan motivasi dan semangat terhambat, penurunan motivasi dan semangat kerja serta berkurangnya efisiensi kegiatan kerja serta berkurangnya efisiensi kegiatan fisik dan mental.fisik dan mental.

47

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

ALAT UNTUK MENGETAHUI KELELAHAN ALAT UNTUK MENGETAHUI KELELAHAN DALAM KERJA:DALAM KERJA:

1.1. Waktu reaksi: adalah jangka waktu dari Waktu reaksi: adalah jangka waktu dari pemberian suatu rangsang sampai kepada saat pemberian suatu rangsang sampai kepada saat kesadaran atau dilaksanakannya kegiatan kesadaran atau dilaksanakannya kegiatan tertentu.tertentu.

2.2. Uji “flicker fusion” (Uji hilangnya kelipan): Uji “flicker fusion” (Uji hilangnya kelipan): Kemampuan untuk melihat kelipan akan Kemampuan untuk melihat kelipan akan berkurang. Makin panjang waktu kelipan, berkurang. Makin panjang waktu kelipan, tenaga kerja semakin kelelahan.tenaga kerja semakin kelelahan.

48

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

KEADAAN UNTUK MENCEGAHAN KEADAAN UNTUK MENCEGAHAN KELELAHAN DALAM KERJA:KELELAHAN DALAM KERJA:

1.1. Kepemimpinan yang menimbulkan motivasiKepemimpinan yang menimbulkan motivasi

2.2. Manajemen yang meningkatkan keserasian Manajemen yang meningkatkan keserasian

3.3. Perhatian terhadap keluarga tenaga kerjaPerhatian terhadap keluarga tenaga kerja

4.4. Pengorganisasian kerja yang menjamin Pengorganisasian kerja yang menjamin istirahat dan rekreasiistirahat dan rekreasi

5.5. Peningkatan kesejahteraan dan keperluan Peningkatan kesejahteraan dan keperluan kerja.kerja.

49

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

WAKTU KERJA:WAKTU KERJA:

1.1. Lamanya bekerja: Normal 6-8 jam perhari atau Lamanya bekerja: Normal 6-8 jam perhari atau 40-50 jam perminggu.40-50 jam perminggu.

2.2. Istirahat: Diperlukan untuk mempertahankan Istirahat: Diperlukan untuk mempertahankan kemampuan kerja.kemampuan kerja.

3.3. Periodisasi Kerja: Bila bekerja mulai pagi Periodisasi Kerja: Bila bekerja mulai pagi sampai malam dipergunakan sistim sift. Irama sampai malam dipergunakan sistim sift. Irama faal manusia serasi berkerja pada siang hari faal manusia serasi berkerja pada siang hari dibanding dengan malam hari.dibanding dengan malam hari.

50

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

ERGONOMI DALAM FAAL KERJAERGONOMI DALAM FAAL KERJA

Ergonomi diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu Ergonomi diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu tentang manusia bersama dengan ilmu teknik tentang manusia bersama dengan ilmu teknik dan teknologi, untuk menyesuaikan manusia dan teknologi, untuk menyesuaikan manusia dengan perkerjaannya dan lingkungan yang dengan perkerjaannya dan lingkungan yang manfaatnya dapat diukur dengan efisiensi manfaatnya dapat diukur dengan efisiensi kerja dan kesejahteraan kerja.kerja dan kesejahteraan kerja.

51

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI FAKTOR YANG MEMPERNGARUHI KECELAKAAN:KECELAKAAN:

1.1. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan

2.2. Pengetahuan dan keterampilanPengetahuan dan keterampilan

3.3. Latihan dan informasi yang didapatLatihan dan informasi yang didapat

4.4. Kondisi fisik tenaga kerjaKondisi fisik tenaga kerja

5.5. Kemauan dan motivasi kerjaKemauan dan motivasi kerja

52

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

PRINSIP ERGONOMIS:PRINSIP ERGONOMIS:1.1. Sikap tubuhSikap tubuh2.2. Ukuran mesinUkuran mesin3.3. Ukuran anthropometriUkuran anthropometri4.4. Ukuran kerjaUkuran kerja5.5. Sudut ototSudut otot6.6. Tempat dudukTempat duduk7.7. Pekerjaan berdiriPekerjaan berdiri8.8. Arah penglihatanArah penglihatan9.9. Ruang gerakRuang gerak10.10. Macam gerakanMacam gerakan

53

ASPEK FISIOLOGI & FAAL KERJA

PRINSIP ERGONOMIS:PRINSIP ERGONOMIS:11. Pembebanan11. Pembebanan12. Gerakan ritmis12. Gerakan ritmis13. Jalan tanjakan13. Jalan tanjakan14. Kemampuan seseorang14. Kemampuan seseorang15. Waktu istirahat15. Waktu istirahat16. Beban tambahan16. Beban tambahan17. Daya penglihatan17. Daya penglihatan18. Kondisi mental18. Kondisi mental19. Batas kesanggupan kerja19. Batas kesanggupan kerja

54

ASPEK PSIKOLOGI KERJA

FAKTOR PSIKOLOGI TENAGA KERJAFAKTOR PSIKOLOGI TENAGA KERJA

PENERAPAN PSIKOLOGI KERJAPENERAPAN PSIKOLOGI KERJA

55

ASPEK PSIKOLOGI KERJA

Aspek psikologi kerja menyangkut segala potensi Aspek psikologi kerja menyangkut segala potensi yang dimiliki oleh tenaga kerja seperti motivasi, yang dimiliki oleh tenaga kerja seperti motivasi, keterampilan, dan pengetahuan.keterampilan, dan pengetahuan.

Pada hakekatnya bekerja merupakan suatu aktivitas Pada hakekatnya bekerja merupakan suatu aktivitas yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan yang dilakukan guna memenuhi kebutuhan manusia.manusia.

Adanya kebutuhan tersebut memberikan motivasi Adanya kebutuhan tersebut memberikan motivasi bagi manusia untuk bekerja.bagi manusia untuk bekerja.

56

ASPEK PSIKOLOGI KERJA

Motivasi adalah sebab, alasan, dasar, fikiran dasar, Motivasi adalah sebab, alasan, dasar, fikiran dasar, dorongan bagi seseorang untu berbuat atau ide dorongan bagi seseorang untu berbuat atau ide pokok yang sudah berpengaruh besar terhadap pokok yang sudah berpengaruh besar terhadap tingkah laku manusia. tingkah laku manusia.

Motivasi itu bersifat majemuk dapat berubah-ubah, Motivasi itu bersifat majemuk dapat berubah-ubah, motivasi berbeda-beda bagi setiap orang dan ada motivasi berbeda-beda bagi setiap orang dan ada motivasi yang tidah disadari oleh individunya.motivasi yang tidah disadari oleh individunya.

57

ASPEK PSIKOLOGI KERJA

Dengan melakukan kerja, manusia memperoleh Dengan melakukan kerja, manusia memperoleh keuntungan:keuntungan:

1.1. Menerima upah sebagai bentuk imbalan atas Menerima upah sebagai bentuk imbalan atas tenaga yang diberikan.tenaga yang diberikan.

2.2. Memperoleh kepuasan dan kebahagiaan.Memperoleh kepuasan dan kebahagiaan.

3.3. Memberikan dan meningkatkan status sosial Memberikan dan meningkatkan status sosial bagi tenaga kerja.bagi tenaga kerja.

58

FAKTOR PSIKOLOGI TENAGA KERJA

1.1. Faktor pengetahuan dan ketrampilan Faktor pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja.tenaga kerja.

2.2. Sarana dan prasarana yang tersediaSarana dan prasarana yang tersedia

3.3. Hubungan kerja antar kariawan maupun Hubungan kerja antar kariawan maupun atasanatasan

4.4. Aspek psikologi tenaga kerja sendiri.Aspek psikologi tenaga kerja sendiri.

59

FAKTOR PSIKOLOGI TENAGA KERJA

Individual difference(Robert S Woodworth):Individual difference(Robert S Woodworth): Physical AbilityPhysical Ability Mental AbilityMental Ability KnowledgeKnowledge HabitsHabits PersonalityPersonality Character TraitsCharacter Traits

60

FAKTOR PSIKOLOGI TENAGA KERJA

Psikology kerja dalam organisasi kerja:Psikology kerja dalam organisasi kerja: IntelegensiaIntelegensia BakatBakat MinatMinat KepribadianKepribadian TemperamenTemperamen MotivasiMotivasi EdukasiEdukasi

61

FAKTOR PSIKOLOGI TENAGA KERJA

Bidang komflik ketenagakerjaan:Bidang komflik ketenagakerjaan: Kondisi dan syarat kerjaKondisi dan syarat kerja Hubungan kerjaHubungan kerja PengupahanPengupahan Jaminan Kesehatan dan SosialJaminan Kesehatan dan Sosial

62

PENERAPAN PSIKOLOGI KERJA

Kegiatan dalam penerapan psikologi kerja:Kegiatan dalam penerapan psikologi kerja: Seleksi dan Klasifikasi Tenaga KerjaSeleksi dan Klasifikasi Tenaga Kerja Penilaian Tenaga KerjaPenilaian Tenaga Kerja Pendidikan dan PelatihanPendidikan dan Pelatihan Organisasi KerjaOrganisasi Kerja Psikologi Lingkungan KerjaPsikologi Lingkungan Kerja Penanganan Stress KerjaPenanganan Stress Kerja Pencegahan KecelakaanPencegahan Kecelakaan

63

PENYAKIT AKIBAT KERJA

BATASAN PENYAKIT AKIBAT KERJA.BATASAN PENYAKIT AKIBAT KERJA.

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJAPENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

PEMBAGIAN UMUM PENYAKIT PEMBAGIAN UMUM PENYAKIT AKIBAT KERJAAKIBAT KERJA

EFEK, GEJALA DAN SUMBER EFEK, GEJALA DAN SUMBER PENYAKIT AKIBAT KERJAPENYAKIT AKIBAT KERJA

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJADIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

64

PENYAKIT AKIBAT KERJA

BATASAN PENYAKIT AKIBAT KERJA:BATASAN PENYAKIT AKIBAT KERJA:

Adalah penyakit umum yang berkaitan Adalah penyakit umum yang berkaitan dengan pekerjaan atau akibat terpapar dengan pekerjaan atau akibat terpapar oleh lingkungan kerjanya yang apabila oleh lingkungan kerjanya yang apabila terjadi pemaparan secara terus-menerus terjadi pemaparan secara terus-menerus dan melebihi jumlah waktu kontak atau dan melebihi jumlah waktu kontak atau melampaui nilai ambang batas tertentu. melampaui nilai ambang batas tertentu.

65

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

1.1. Faktor FisikFaktor Fisik

2.2. Faktor KimiawiFaktor Kimiawi

3.3. Faktor Infeksi BiologiFaktor Infeksi Biologi

4.4. Faktor FisiologiFaktor Fisiologi

5.5. Faktor Mental PsikologiFaktor Mental Psikologi

66

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

1.1. Faktor Fisik: Faktor Fisik: Bising: tuli permanen Bising: tuli permanen Suhu tinggi: Suhu tinggi: heat stroke, heat cramps, heat stroke, heat cramps, heat exhaustion heat exhaustion Suhu Suhu rendah: frosbite, chilblain, trench foot rendah: frosbite, chilblain, trench foot Sinar Sinar Ro/radioaktif: kelainan sumsum darah, Ro/radioaktif: kelainan sumsum darah, kulit, impoten kulit, impoten

Sinar infra merah : katarak Sinar infra merah : katarak Sinar ultraviolet: Sinar ultraviolet: konjuntivitis photoelektrika konjuntivitis photoelektrika Pencahayaan : Pencahayaan : mempermudah kecelakaan mempermudah kecelakaan Getaran : gangguan Getaran : gangguan sistem pembuluh darah, sistem pembuluh darah, syaraf.syaraf.

67

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA2. Faktor Kimiawi: 2. Faktor Kimiawi: Debu: penyakit pneumokoniosis Debu: penyakit pneumokoniosis

Uap: deman uap logam, dermatitis, keracunan Uap: deman uap logam, dermatitis, keracunan Gas: gangguan Gas: gangguan saluran pernapasan dan saluran pernapasan dan keracunan keracunan Larutan: bersifat Larutan: bersifat korosif, dermatosiskorosif, dermatosis

1.1. Faktor Infeksi Biologis:Faktor Infeksi Biologis: Penyakit anthrax, penyakit jamur, Penyakit anthrax, penyakit jamur, penyakit penyakit cacing tambang.cacing tambang.

2.2. Faktor fisiologis:Faktor fisiologis:Kesalahan konstruksi mesin, sikap badan yang Kesalahan konstruksi mesin, sikap badan yang kurang kurang baik, kesalahan menjalankan mesin, baik, kesalahan menjalankan mesin, terjadi kelelahan fisik.terjadi kelelahan fisik.

68

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA

4. Faktor fisiologis:4. Faktor fisiologis:Kesalahan konstruksi mesin, sikap Kesalahan konstruksi mesin, sikap

badan yang kurang baik, kesalahan badan yang kurang baik, kesalahan menjalankan mesin, terjadi kelelahan menjalankan mesin, terjadi kelelahan fisik.fisik.

1.1. Faktor Mental PsikologiFaktor Mental PsikologiPekerjaan monoton menimbulkan Pekerjaan monoton menimbulkan

kelelahan, dan kecelakaan.kelelahan, dan kecelakaan.

69

PEMBAGIAN UMUM PENYAKIT AKIBAT KERJA

Klasifikasi akibat kerja (ILO): Klasifikasi akibat kerja (ILO): 29 jenis penyakit + 1 penyakit dari Depnaker.29 jenis penyakit + 1 penyakit dari Depnaker.1.1. PneumokoniosisPneumokoniosis2.2. Penyakit paru karena debu logam kerasPenyakit paru karena debu logam keras3.3. Penyakit paru karena debu kapas, vlas.Penyakit paru karena debu kapas, vlas.4.4. Asma karena sensitasi dan zat perangsangAsma karena sensitasi dan zat perangsang5.5. Alvelitis alergis.Alvelitis alergis.6.6. Penyakit akibat berriliumPenyakit akibat berrilium7.7. …….. dst, dst... dst, dst.

70

EFEK, GEJALA DAN SUMBER PENYAKIT AKIBAT KERJA

Bagian tubuh Gejala Penyebab Bagian tubuh Gejala Penyebab MataMata kemerahankemerahan asap, ozonasap, ozonKepala pusing COKepala pusing COOtak keteganganOtak keteganganTelinga berngiangTelinga berngiangHidung bersinHidung bersinDada, paru sesak napasDada, paru sesak napasOtot, punggung perih, kakuOtot, punggung perih, kakuHati hepatitisHati hepatitisGinjal gangguan bakGinjal gangguan bak

71

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA

1.1. AnamnesaAnamnesa2.2. Pemeriksaan KlinikPemeriksaan Klinik3.3. Pemeriksaan tambahanPemeriksaan tambahan

Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan laboratorium Pemeriksaan Ro Pemeriksaan Ro Pemeriksaan Pemeriksaan penunjang(EEG, ECG, penunjang(EEG, ECG, Pulmonary Pulmonary function test)function test)

4.4. Pemeriksaan ruang atau tempat kerjaPemeriksaan ruang atau tempat kerja

72

KECELAKAAN AKIBAT KERJA

PENGERTIAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA.PENGERTIAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA.SEBAB-SEBAB KECELAKAAN AKIBAT SEBAB-SEBAB KECELAKAAN AKIBAT

KERJAKERJAKLASIFIKASI KECELAKAAN AKIBAT KERJAKLASIFIKASI KECELAKAAN AKIBAT KERJAKERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN AKIBAT KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN AKIBAT

KERJAKERJAPENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJAPENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJAPENCATATAN DAN PELAPORAN PENCATATAN DAN PELAPORAN

KECELAKAAN AKIBAT KERJAKECELAKAAN AKIBAT KERJA

73

KECELAKAAN AKIBAT KERJA

PENGERTIAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA:PENGERTIAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA:

Kecelakaan adalah peristiwa yang tidak terduga dan Kecelakaan adalah peristiwa yang tidak terduga dan tidak diharapkan. Tidak diduga karena tidak diharapkan. Tidak diduga karena dibelakang peristiwa tidak terdapat unsur dibelakang peristiwa tidak terdapat unsur kesengajaan lebih-lebih dalam bentuk kesengajaan lebih-lebih dalam bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena kecelakaan disertai kerugian material ataupun kecelakaan disertai kerugian material ataupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.paling berat.

74

KECELAKAAN AKIBAT KERJA

PERMASALAHAN DALAM KECELAKAAN PERMASALAHAN DALAM KECELAKAAN AKIBAT KERJA:AKIBAT KERJA:

Kecelakaan sebagai akibat langsung dari suatu pekerjaan: Kecelakaan sebagai akibat langsung dari suatu pekerjaan: Penurunan daya Penurunan daya Pneumoconiosis Pneumoconiosis Dermatosis Dermatosis akibat bahan kimia akibat bahan kimia Conjunctivitis Conjunctivitis

Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan: Kecelakaan terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan: Jatuh, Tertimpa benda, Tergencet Jatuh, Tertimpa benda, Tergencet Terkena aliran listrikTerkena aliran listrik

75

KECELAKAAN AKIBAT KERJA

KEJADIAN TERMASUK KECELAKAAN AKIBAT KEJADIAN TERMASUK KECELAKAAN AKIBAT KERJA:KERJA:

Kecelakaan yang terjadi dalam perjalan dari rumah ke Kecelakaan yang terjadi dalam perjalan dari rumah ke tempat kerjatempat kerja

Kecelakaan pada waktu melakukan pekerjaan sesuai dengan Kecelakaan pada waktu melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban, dan tanggung jawab sehari-haritugas, kewajiban, dan tanggung jawab sehari-hari

Kecelakaan yang terjadi dalam tugas ke luar kotaKecelakaan yang terjadi dalam tugas ke luar kotaKecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan kerja leburKecelakaan yang terjadi pada waktu melakukan kerja leburPerkelahian pada tempat kerjaPerkelahian pada tempat kerja

76

SEBAB-SEBAB DAN TEORI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Kecelakaan disebabkan oleh tindak perbuatan Kecelakaan disebabkan oleh tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan kerja ( Unsafe action and unsafe human acts)kerja ( Unsafe action and unsafe human acts)

Penyelidikan menunjukkan bahwa 85% dari Penyelidikan menunjukkan bahwa 85% dari kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian atau kecelakaan kerja disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan manusia. Maka dari itu usaha kesalahan manusia. Maka dari itu usaha keselamatan kerja selain ditujukan kepada faktor keselamatan kerja selain ditujukan kepada faktor lingkungan dan prosedur kerja, juga harus lingkungan dan prosedur kerja, juga harus memperhatikan secara khusus aspek manusiawi.memperhatikan secara khusus aspek manusiawi.

77

SEBAB-SEBAB DAN TEORI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Teori penyebab kecelakaan kerja:Teori penyebab kecelakaan kerja:

1.1. Teori DominoTeori Domino

2.2. Teori ManajemenTeori Manajemen

78

SEBAB-SEBAB DAN TEORI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Teori DominoTeori Dominoa.a. Kecelakaan kerja sebagian besar akibat perbuatan Kecelakaan kerja sebagian besar akibat perbuatan

yang tidak aman.yang tidak aman.b.b. Pada setiap kejadian yang menimbulkan cedera/luka. Pada setiap kejadian yang menimbulkan cedera/luka.

Ada 5 faktor yang secara berurutan:Ada 5 faktor yang secara berurutan:- Kebiasaan, berasal dari lingkungan manusiaKebiasaan, berasal dari lingkungan manusia- Kesalahan yang orang buatKesalahan yang orang buat- Kondisi dan tindakan manusia yang tidak amanKondisi dan tindakan manusia yang tidak aman- Kecelakaan/accidentKecelakaan/accident- CederaCedera

79

SEBAB-SEBAB DAN TEORI PENYEBAB KECELAKAAN KERJA

Teori ManajemenTeori Manajemen

a.a. Kurang kontrol manajemenKurang kontrol manajemen

b.b. Penyebab Dasar/SumberPenyebab Dasar/Sumber

c.c. Penyebab langsungPenyebab langsung

d.d. Insiden atau kontakInsiden atau kontak

e.e. GangguanGangguan

80

KLASIFIKASI KECELAKAAN AKIBAT KERJA

a.a. Klasifikasi kecelakaan menurut Klasifikasi kecelakaan menurut penyebabnya.penyebabnya.

b.b. Klasifikasi menurut jenis kecelakaanKlasifikasi menurut jenis kecelakaan

c.c. Klasifikasi menurut sifat luka/kelainanKlasifikasi menurut sifat luka/kelainan

d.d. Klasifikasi menurut letak kelainan/luka di Klasifikasi menurut letak kelainan/luka di tubuhtubuh

81

KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN KERJA

Kerugian akibat kecelakaan kerja diukur dengan Kerugian akibat kecelakaan kerja diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan:besarnya biaya yang dikeluarkan:

Biaya langsung: Biaya langsung: Premi asuransi kecelakaan Premi asuransi kecelakaan Tunjangan Tunjangan khusus khusus Biaya pelatihanBiaya pelatihan

Biaya tidak langsung: Biaya tidak langsung: Biaya upah perjam Biaya upah perjam Biaya Biaya lembur lembur Biaya Biaya pengawasan pengawasan Nilai produksi Nilai produksi yang hilangyang hilang

82

PENCEGAHAN KECELAKAAN AKIBAT KERJA

a.a. Mendesain bangunanMendesain bangunanb.b. Mengatur tata letak tempat kerjaMengatur tata letak tempat kerjac.c. Memperbaiki ventilasiMemperbaiki ventilasid.d. Memperbaiki peneranganMemperbaiki penerangane.e. Memperbaiki sistim peredam suaraMemperbaiki sistim peredam suaraf.f. Pengaturan tempat penyimpanan barangPengaturan tempat penyimpanan barangg.g. Menyediakan pintu daruratMenyediakan pintu darurath.h. Membina hubungan kerja yang baikMembina hubungan kerja yang baiki.i. Menjaga kebersihan tempat kerja, dstMenjaga kebersihan tempat kerja, dst

83

PENCATATAN DAN PELAPORAN KECELAKAAN

Pencatatan peristiwa kecelakaan meliputi Pencatatan peristiwa kecelakaan meliputi semua kecelakaan yang terjadi baik semua kecelakaan yang terjadi baik kecelakaan kecil yang tidak menimbulkan kecelakaan kecil yang tidak menimbulkan luka maupun kecelakaan karena kesalahan luka maupun kecelakaan karena kesalahan mesin atau orang.mesin atau orang.

- Angka kekerapanAngka kekerapan- Angka kejadianAngka kejadian- Angka keparahanAngka keparahan

84

PENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PENGENALAN LINGKUNGAN KERJAPENGENALAN LINGKUNGAN KERJA

EVALUASI LINGKUNGAN KERJAEVALUASI LINGKUNGAN KERJA

PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJAPENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA

PELAYANAN KESEHATAN KERJAPELAYANAN KESEHATAN KERJA

85

PENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PENGENALAN LINGKUNGAN KERJAPENGENALAN LINGKUNGAN KERJASebagai langkah awal dilakukan pengenalan berbagai Sebagai langkah awal dilakukan pengenalan berbagai

bahaya dan resiko kecelakaan di lingkungan kerja.bahaya dan resiko kecelakaan di lingkungan kerja.Agar dapat mengenal bahaya dan resiko lingkungan kerja Agar dapat mengenal bahaya dan resiko lingkungan kerja

dilakukan survei pendahuluan terhadap proses, cara dilakukan survei pendahuluan terhadap proses, cara kerja, bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil kerja, bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil akhir, hasil sampingan, serta limbah yang dihasilkan, akhir, hasil sampingan, serta limbah yang dihasilkan, disamping keadaan mesin, alat kerja, dan proses kerja.disamping keadaan mesin, alat kerja, dan proses kerja.

86

PENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

EVALUASI LINGKUNGAN KERJAEVALUASI LINGKUNGAN KERJAEvaluai bertujuan memperkuat dugaan adanya Evaluai bertujuan memperkuat dugaan adanya

faktor –faktor beresiko atau bahan faktor –faktor beresiko atau bahan berbahaya yang ada atau digunakan dalam berbahaya yang ada atau digunakan dalam lingkungan kerja.lingkungan kerja.

Setelah didapatkan gambaran tentang Setelah didapatkan gambaran tentang pemaparan lalu dibandingkan dengan pemaparan lalu dibandingkan dengan standar kesehatan kerja yang berlaku.standar kesehatan kerja yang berlaku.

87

PENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJAPENGENDALIAN LINGKUNGAN KERJA1.1. Pengendalian lingkungan: Perubahan Pengendalian lingkungan: Perubahan

proses kerja Penghapusan bahan kimia proses kerja Penghapusan bahan kimia beresiko Memperbaiki sumber kebisingan, beresiko Memperbaiki sumber kebisingan, tekanan.tekanan.

2.2. Pengendalian perorangan: Penggunaan Pengendalian perorangan: Penggunaan alat pelindung Pembatasan waktu alat pelindung Pembatasan waktu penerapan hygiene peroranganpenerapan hygiene perorangan

88

PENGENDALIAN DAN PELAYANAN KESEHATAN KERJA

PELAYANAN KESEHATAN KERJAPELAYANAN KESEHATAN KERJA

1.1. Pelayanan preventifPelayanan preventif

2.2. Pelayangan promotif keshatan kerjaPelayangan promotif keshatan kerja

3.3. Pelayanan kuratifPelayanan kuratif

4.4. Pelayanan RehabilitatifPelayanan Rehabilitatif

89

PRODUKTIVITAS KERJA

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITASMEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS

ERGONOMI UNTUK PRODUKTIVITASERGONOMI UNTUK PRODUKTIVITAS

GIZI DAN PRODUKTIVITASGIZI DAN PRODUKTIVITAS

90

PRODUKTIVITAS KERJA

Produktivitas adalah perbandingan hasil yang Produktivitas adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan.yang dipergunakan.

Produktivitas kerja adalah perbandingan Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan besarnya antara hasil yang dicapai dengan besarnya bahan yang digunakan dan energi/peranan bahan yang digunakan dan energi/peranan yang diberikan oleh tenaga kerja di tempat yang diberikan oleh tenaga kerja di tempat kerjanya.kerjanya.

91

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS KERJA

1.1. Lingkungan kerja: Metoda kerja, Prosedur Lingkungan kerja: Metoda kerja, Prosedur kerja administratif, Penyediaan sarana kerja administratif, Penyediaan sarana pendukungpendukung

2.2. Faktor dalam diri tenaga kerja : Motivasi, Faktor dalam diri tenaga kerja : Motivasi, ketrampilan, pengetahuan, kondisi ketrampilan, pengetahuan, kondisi kesehatan.kesehatan.

92

ERGONOMI PRODUKTIVITAS KERJA

1.1. Pembebanan kerja fisikPembebanan kerja fisik2.2. Sikap tubuh dalam bekerjaSikap tubuh dalam bekerja3.3. Mengangkat dan mengangkutMengangkat dan mengangkut4.4. Olah raga dan kesegaran jasmaniOlah raga dan kesegaran jasmani5.5. Musik dan dekorasiMusik dan dekorasi6.6. Lingkungan kerja yang amanLingkungan kerja yang aman7.7. Waktu kerja dan istirahatWaktu kerja dan istirahat8.8. Sarana kesehatanSarana kesehatan9.9. Hubungan antar pekerjaHubungan antar pekerja

93

GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya. sesuai dengan jenis pekerjaannya. Tujuannya adalah tingkat kesehatan Tujuannya adalah tingkat kesehatan tenaga kerja dan produktivitas kerja yang tenaga kerja dan produktivitas kerja yang tinggi.tinggi.

94

GIZI DAN PRODUKTIVITAS KERJA

Masyarakat kerja yang sehat:Masyarakat kerja yang sehat: Kecukupan gizi tenaga kerjaKecukupan gizi tenaga kerja Faktor lingkungan yang mempengaruhi Faktor lingkungan yang mempengaruhi

keadaan gizikeadaan gizi Pelayanan gizi di perusahaanPelayanan gizi di perusahaan Peranan gizi dalam meningkatkan Peranan gizi dalam meningkatkan

produktivitas kerjaproduktivitas kerja

95

PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 1969UNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 1969UU NO.1 TAHUN 1970UU NO.1 TAHUN 1970PERMEN NAKERTRANS PER-02/MEN/1980PERMEN NAKERTRANS PER-02/MEN/1980PERMEN NAKERTRANS PER-01/MEN/1981PERMEN NAKERTRANS PER-01/MEN/1981UU RI NO. 7 TAHUN 1981UU RI NO. 7 TAHUN 1981UU RI NO. 3 TAHUN 1993UU RI NO. 3 TAHUN 1993

96

PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAUNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 1969:UNDANG-UNDANG NO 14 TAHUN 1969:Tentang Perlindungan tenaga kerja.Tentang Perlindungan tenaga kerja.UU NO.1 TAHUN 1970:UU NO.1 TAHUN 1970:Tentang keselamatan kerja.Tentang keselamatan kerja.PERMEN NAKERTRANS PER-02/MEN/1980:PERMEN NAKERTRANS PER-02/MEN/1980:Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.PERMEN NAKERTRANS PER-01/MEN/1981:PERMEN NAKERTRANS PER-01/MEN/1981:Tentang penyakit akibat kerja.Tentang penyakit akibat kerja.UU RI NO. 7 TAHUN 1981:UU RI NO. 7 TAHUN 1981:UU RI NO. 3 TAHUN 1993UU RI NO. 3 TAHUN 1993

97

PERUNDANG-UNDANGAN DALAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJAPERMEN NAKERTRANS PER-01/MEN/1981:PERMEN NAKERTRANS PER-01/MEN/1981:

Tentang penyakit akibat kerja.Tentang penyakit akibat kerja.

UU RI NO. 7 TAHUN 1981:UU RI NO. 7 TAHUN 1981:

Tentang Pelaporan ketenagakerjaan.Tentang Pelaporan ketenagakerjaan.

UU RI NO. 3 TAHUN 1993:UU RI NO. 3 TAHUN 1993:

Tentang jaminan sosial tenaga kerja.Tentang jaminan sosial tenaga kerja.

98