506/vii-dep - kementerian ppn/bappenas :: home · web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan...

261
506/VII-Dep./1960.- - 200 - PANITIA KEAHLIAN PEMBANGUNAN BAGIAN K E U A N G A N. (R i s a l a h S e m e n t a r a) Rapat ke : 1. Hari S a p t u Tanggal 11 Djuni 1960 (Djam panggilan: 09.00) A T J A R A : Keuangan K E T U A : Prof. Mr H. Muhd. Yamin. SEKERTARIS : M. Hutasoit. ANGGOTA JANG HADIR: 50 orang. 1. Prof. Mr H. Muhd. Yamin, 2. Ir. R. Ukar Bratakusumah, 3. Brig. Djenderal Dr Suhardi, 4. Ir Sakirman, 5. Mr Elkana Tobing, 6. Lobo I.R., 7. Dr. Hadjidharmo Tjokronegoro, 8. Dr Buntaran Martoatmodjo, 9. Mr I Gusti Ktut Pudja, 10. Prof. Ir H. Johannes, 11. Supranoto, 12. G.M. Charidjie Kosuma, 13. F. Runturambi, 14. Kol. (U) Kurtano Pringgoadisurjo, 15. M. Hutasoit, 16. Andi Faisal, 17. Drs Jusuf Muda Dalam, 18. Mr R.M. Hd. Kusumoutojo, 19. Siauw Giok Tjan, 20. Sumali, 21. Harsuadi, 22. Mr Mochtar Usman, 23. Mr Atmodiningrat, 24. Moh. Amrin, 25. Drs S. Pamungkas, 26. Mr Tjo Sie Wie, 27. Mr Santoso Brotodihardjo, 28. Drs Guna- wan Wibisono, 29. Mr S. Djajadiningrat, 30. Mengoreksi harap dilakukan dalam tempo 2 x 24 djam setelah Risalah Sementara ini diterima. Apabila da- lam tempo 2 x 24 djam itu tidak

Upload: phamngoc

Post on 24-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

506/VII-Dep./1960.-- 200 -

PANITIA KEAHLIAN PEMBANGUNAN BAGIAN K E U A N G A N.(R i s a l a h S e m e n t a r a)

Rapat ke : 1.Hari S a p t u Tanggal 11 Djuni 1960

(Djam panggilan: 09.00)

A T J A R A : KeuanganK E T U A : Prof. Mr H. Muhd. Yamin.SEKERTARIS : M. Hutasoit.

ANGGOTA JANG HADIR: 50 orang.

1. Prof. Mr H. Muhd. Yamin, 2. Ir. R. Ukar Bratakusumah, 3. Brig.Djenderal Dr Suhardi, 4. Ir Sakirman, 5. Mr Elkana Tobing,6. Lobo I.R., 7. Dr. Hadjidharmo Tjokronegoro, 8. Dr BuntaranMartoatmodjo, 9. Mr I Gusti Ktut Pudja, 10. Prof. Ir H. Johannes,11. Supranoto, 12. G.M. Charidjie Kosuma, 13. F. Runturambi, 14.Kol. (U) Kurtano Pringgoadisurjo, 15. M. Hutasoit, 16. AndiFaisal, 17. Drs Jusuf Muda Dalam, 18. Mr R.M. Hd. Kusumoutojo,19. Siauw Giok Tjan, 20. Sumali, 21. Harsuadi, 22. Mr MochtarUsman, 23. Mr Atmodiningrat, 24. Moh. Amrin, 25. Drs S. Pamungkas,26. Mr Tjo Sie Wie, 27. Mr Santoso Brotodihardjo, 28. Drs Guna-wan Wibisono, 29. Mr S. Djajadiningrat, 30. Sjarif Sudomo, 31. MrIsmail Tajeb, 32. Drs F.K. Seda, 33. Prof. Mr Kartonegoro, 34.Drs Muljatno, 35. Mr basarudin Nasution, 36. Drs Zakaria Raib,37. Kolonel suhardi, 38. F. Zahar, 39. Ir Anondo, 40. Ir Soero-djo Ranoekoesoeno, 41. Drs Sutarjo Sigit, 42. Mujanto KusumoUtojo, 43. Kol. M.T. Harjono, 44. Prof. Dr Ir Sumantri, 45. Prof.M. Teng Tjing Leng, 46. Mr Margono, 47. Ir Tan Biang Seng, 48. IrThaher Thajeb, 49. Hendarin Wargahadibrata, 50. Anton Manoppo.

KETUA; Saudara-saudara sekalian, saja mengujapkan selamat datang dikota Bandung ini, dan Pimpinan Depernas sangat bergi-rang hati bahwa saudara-saudara memenuhi undangan dari Depernas, dan sebelumnja kita mulai bekerdja, maka baiklah saja memberi pendjelasan mengenai apa jang mendjadi intisari daripada pekerdja-an Panitia Keahlian Pembangunan dibidang Keuangan ini.

Jang …….

Mengoreksi harap dilakukan dalam tempo 2 x 24 djam setelah Risalah Sementara ini diterima. Apabila da-lam tempo 2 x 24 djam itu tidak dikembalikan, dianggap tidak ada perubahan.

Page 2: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Jang pertama supaja kita tahu, ditaraf sekarang ini Deper-nas berada. Untuk mendjawab pertanjaan-pertanjaan ini dapatlah saja kemukakan bahwa sidang P.K.P. atau Panitia Keahlian Pembangunandibidang keuangan ini, ialah rapat Panitia Keahlian Pembangunan jang paling achir. Sesudah ini setjara umum tidak ada lagi si-dang Panitia Keahlian Pembangunan. Hanja sedikit hari lagi ki-ta akan mengadakan sidang Panitia Pengerahan Tenaga Rakjat dan itu-pun djuga jang paling achir dari rentetan rapat-rapat, kare-na sesudah itu maka kita akan menghadapi sidang pleno Depernasjang akan berlangsung dari tanggal 20 sampai 28 Djuli tahun ini.

Saja harap ini adalah rapat jang paling achir dalam ren-tetan Panitia keahlian Pembangunan. Dan Pekerdjaan Depernas pada waktu sekarang ini boleh dikatakan sudah meliwati separohdaripada pekerdjaan jang dihadapi oleh Depernas sedjak tanggal 28 Agustus 1959. Maka berhubung dengan pengetahuan ini tim-bullah pertanjaan jang kedua, jaitu bagaimana rentjangan waktu jang ditekad bulatkan oleh Depernas sendiri pada tanggal 28 Djuli di istana negara di kota Djakarta itu, jaitu pada sidang pleno Depernas pada waktu itu ditetapkan oleh Depernas sendiri,jaitu akan mendjalani rantangan waktu untuk pekerdjaan perentja-naan jang pertama ini supaja selesai didalam 1 tahun, jaitu se-belum tanggal 17 Agustus 1960 selesailah hendaknja dan sampai-lah perentjanaan itu kepada Pemerintah Republik Indonesia.Sampai sekarang ini rentjangan waktu itu berdjalan dengan baik dan tidak perlu diadakan penggeseran. Berhubung dengan hal ini, maka perlu saja kemukakan bahwa keluar tidak banjak atau hampir tidak ada kedengaran apa jang dibuat oleh Depernas di kota Bandung ini. Maka hal itu menandakan jang baik bahwa ti-dak ada kebotjoran apa-apa dari Depernas keluar tentang peker-djaan-pekerdjaan jang buat sementara mempunjai tjorak rahasia dan sebagian besar daripada rahasia ini akan dapat ditjabutkembali setelah 10 Nopember atau pada tanggal 17 Agustus 1960.

Saja sebutkan tidak banjak terdengar keluar, tentu ini djuga ada ruginja buat DEPERNAS, karena timbul suasana seolah-olah pekerdjaan mandeg didalam lingkaran DEPERNAS. Padahal ti-dak demikian halnja.

Kita menanggung segala akibatnja daripada pekerdjaan ki-ta menurut sjarat-sjarat jang ditentukan oleh Undang-undang DEPERNAS oleh Peraturan Pemerintah mengenai tjara kerdja daripada DEPERNAS ini, jaitu kita seolah-olah bekerdja didalam Laboratotium Pembangunan dan tidak mendjadi tukang dipinggir djalan dengan memamerkan pekerdjaan jang belum selesai.

Tidak ………………..

- 2 -

Page 3: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Tidak demikian jang kita turut tjara kerdja, melainkan kita ber-tekad bulat akan menjelesaikan pekerdjaan dan mudah-mudahan pada tanggal 10 Agustus tahun ini djuga akan diadakan sidang pleno is-timewa di kota Bandung ini dan didalam sidang itu akan diserah-kan kepada Paduka Jang Mulia Presiden segala pekerdjaan jang te-lah kita bulatkan dan boleh dikatakan dalam tahap pertama sele-sai dan pekerdjaan itu akan mempunjai nama: Dasar Undang-undang Pembangunan, jaitu pembangunan nasional semesta dan berentjana.

Maka dasar Undang-undang pembangunan ini adalah pada hake-katnja dan juridis berisi haluan negara dibidang pembangunan dan bidang sebagian besar perkembangan ekonomi ditanah-air. Dan menurut Undang-undang Dasar, haluan-negara itu dimadjukan tidak kepada Sidang Pleno Dewan Perwakilan Rakjat—sekarang Dewan Perwakilan Rakjat Gotong-rojong—jang nanti sedikit hari lagi akan dilantik seperti apa jang telah diutjapkan oleh Presiden dua hari jang lampau, barangkali djuga tetap dengan djumlah angka-angka anggo-ta D.P.R. Gotong-rojong jang lampau dan akan ditambah diatasnja dari djumlah itu dan barangkali tjara menambahnja nanti minggudepan akan diselesaikan oleh Pemerintah sendiri.

Djadi tidak dimaksudkan kepada D.P.R., melainkan menurut Manifesto Politik tahun 1959 akan dimadjukan kepada M.P.R.S. jang djuga para anggotanja akan segera disiarkan, sehingga kira-kira pada bulan September tahun ini djuga dapatlah Pemerintah memadjukan kepada M.P.R. itu Dasar Undang-undang Pembangunan berentja-na dan semesta itu supaja mendapat persetudjuan M.P.R. jang me-nurut Manifesto Politik, selain M.P.R. maka tidak ada suatu ke-kuasaan jang dapat merubahnja lagi.Demikian kata Manifesto Politik, djuga tidak oleh Presiden.

Maka kita sekarang ini mendekati taraf-taraf jang akan langsung dalam Republik Indonesia.

Dan taraf-taraf itu menandakan sudah mulai timbul suasana pembangunan.

Djadi revolusi kemerdekaan Indonesia akan meningkat kepa-da taraf revolusi rakjat jang tjoraknja istimewa jaitu melaksanakan pembangunan nasional, semesta dan berentjana, jang akan dimulai setelah selesai pekerdjaan perentjanaan pembangunan jang pertama jaitu hasil pekerdjaan daripada bekas Biro Perantjang Negara jang akan habis waktunja pada bulan Desember 1960 ini.

Selesai pekerdjaan ini, maka dapat dipertimbangkan jaitu kira-kira pada permulaan tahun 1961 akan dapatlah didjalankan dasar Undang-undang Pembangunan jang dibuat didalam laboratory-um Depernas ini.

Didalam hal ini perlu pula saja kemukakan, bahwa pertama pekerdjaan itu dapatlah berlangsung didalam taraf, didalam rang-ka waktu jang telah ditekad bulatkan oleh Depernas sendiri pada tanggal 28-8-1959 seperti saja katakana tadi dan berkat sumbang-an tenaga jang bekerdja disekeliling dan didalam

Skertariat ……………….

- 3 -

Page 4: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Sekertariat Depernas ini, sumbangan tenaga dan sumbangan pikiran daripada seluruh Panitia-panitia dan seksi-seksi ini, sudah dapat direalisasikan menurut harapan pada tahun jang lampau.

Maka perlu pula saja kemukakan seperti saja rintiskan da-lam beberapa kalimat tadi jaitu berbalapan Depernas kiranja de-ngan harapan rakjat dan dengan kegiatan Pemerintah sendiri, de-ngan harapan rakjat jang mengharapkan supaja pembangunan ini selekas-lekasnja dapat dilaksanakan jaitu supaja dengan pembangunan ini mudah-mudahan terjapailah hendaknja dasar dan tudjuan daripadarevolusi Indonesia selain daripada membentuk dan memelihara ke-satuan Republik Indonesia, jaitu membentuk pula masjarakat adil dan makmur berdasarkan Panjasila atau dengan istilah sekarang ini masjarakat Sosialis ala Indonesia atau dengan berhemat wak-tu dan perkataan masjarakat Sosialis Indonesia, berdasarkan adja-ran Panjasila itu.

Maka pekerdjaan ini pun telah didjalankan setjara terbagi-bagi oleh beberapa Seksi, tapi dibulatkan pula oleh Panitia, is-timewa untuk merumuskan langkah dengan pembangunan ini jang akan ditempuh untuk membentuk masjarakat Sosialis Indonesia itu.

Djadi pembangunan ini adalah didalam pemandangan jang per-tama, tidak sadja pembangunan an sich, jaitu selain daripada itu djuga akan didjadikan alat untuk mentjapai tudjuan, jaitu masja-rakat Sosial Indonesia itu.

Djadi beginilah dan nanti kita akan tjapai bahwa pembang-unan itu djuga dibidang moneter atau keuangan akan mempunjai tjorak jang istimewa jaitu mengerahkan pikiran kepada pembang-unan an sich jaitu sebagai alat pelaksanaan masjarakat adil dan makmur, tapi djuga akan ditinjau sampai kemana dapat dilaksanakan projek-projek pembangunan untuk membeajai pembangunan itusendiri.

Nanti akan saja djelaskan garis besarnja didalam bidang ini jaitu pekerdjaan jang kita hadapi pada hari ini, jaitu pe-kerdjaan jang sangat penting dan mudah-mudahan tidak jang sangat berat didalam mengarahkan pikiran, jaitu tindjauan daripada keahlian ter-hadap kepada pembangunan non profit untuk membiajai pembangunan Indonesia sendiri pada hari jang akan datang.

Tadi saja katakana, bahwa kita berbalapan atau berpatjuan kuda dengan harapan rakjat terhadap kepada pelaksanaan pembang-unan ini dan djuga mula-mulanja kita mendapat kemenangan terhadap berbalapan dengan Pemerintah, tetapi pada hari ini Depernas da-pat mentjatat kekalahan dalam berbalapan dengan Pemerintah, ka-rena Pemerintah tidak sadja memikirkan, tetapi sudah sebagian menjediakan persediaan untuk melaksanakan pembangunan ini. Dalam beberapa hal persediaan itu telah berlangsung dan djuga tentjapai.

Jang ……………

- 4 -

Page 5: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

jang tertjapai dalam politik keamanan, jaitu Pemerintah telah memastikan, bahwa pada permulaan tahun 1961 keamanan di-seluruh Indonesia sudah dapat dikatakan demikian rupa sehingga pembangunan semesta berentjana ini dapat dilaksanakan. Pekerdja-an jang demikian sebenar-benarnja adalah mendjadi gangguan dari-pada pelaksanaan pembangunan. Pemberontakan P.R.R.I. dan perms-ta, pada waktu ini sedang menurun dan mudah-mudahan akan dapat dimusnahkan sama sekali, sehingga kita mendapat taraf suasana jang baik untuk melaksanakan pembangunan ini dan itu sudah dapat dipastikan oleh Pemerintah, sehingga dasar dan suasana untuk pelaksanaan pembangunan ini sudah dapat ditjapai.

Djuga bidang lain jang mengenai material sudah diadakan persediaan oleh Pemerintah, jaitu dengan membentuk Bank Pem-bangunan Indonesia jang akan berpusat di Djakarta dan bertja-bang dibeberapa Pulau, saja tidak mengatakan Daerah Swatantra Tingkat I, tapi diberapa pulau didirikan tjabang-tjabang dari-pada bank Pembangunan Indonesia ini. Dan kedalamannja telah diba-jarkan oleh pemerintah 10 miljard rupiah, sedangkan dengan Per-aturan Pemerintah Pengganti Undang-undang daripada hasil-hasil perusahaan-perusahaan negara, jaitu jang ditanam, jang disusun diatas P.T.-P.T. Negara, akan menjerahkan 55% daripada hasil perusahaan-perusahaan negara itu. Dan kalkulasi menurut harapan adalah berdjumlah tiap-tiap tahun 4½ sampai 5 miljard rupiah.

Selain daripada itu djuga akan diadakan obligasi baik jang umum ataupun jang tertudju kepada projecten pembangunan, sehingga pada permulaan tahun 1961 sudah ada persediaan dari pihak Pe-merintah, jaitu sedjumlah kira-kira 17 miljard rupiah fonds da-lam negeri. Maka Bank Pembangunan Indonesia ini djuga akan ber-tjabang diluar negeri dengan nama Indonesia Bank for Development, nama ini kurang tepat “Indonesia Bank” kalau “Bank” itu mesti dimulai dengan “Bank” ini sebenarnja, tetapi sudah begitu peraturan negara menetapkan, djadi Indonesia Bank For Development.Dan ini akan bertjabang, seperti saja katakana: di New York, London, Hamburg dan Tokyo. Pekerdjaannja terutama akan menam-pung fonds dollar jang sebagian hasil daripada pinjaman, jai-tu long term kredit. Untuk pembangunan jang sekarang ini, dari segala negara, sosialis atau non sosialis ada tawaran untuk memberi sumbangan dan hal-hal itu djuga akan ditampung oleh Indonesian Bank for Development tadi itu. Kita belum mengetahui berapa be-sarnja dollar jang kita butuhkan dari luar negeri dan djuga be-lum dikalkulasi setjara tepat berapa besarnja fonds rupiah. Bo-leh saja kabarkan disini setjara minimal jaitu pembangunan se-mesta nasional berentjana ini, jaitu harga nominal kira-kira 125 miljard rupiah atau dengan dollarnja kira-kira 2½ miljard dollar kalau diturutkan rate daripada jang resmi pada waktu ini jaitu 1 : 45,

Maka …………..

- 5 -

Page 6: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

maka djuga perhitungan ini adalah minimal, saja katakana karena dalam segala hal minimal. Tadi saja katakana 17 miljard fonds rupiah jang telah disediakan oleh Pemerintah dan mungkin tiap tahun fonds rupiah itu akan diperlukan tidak 17, tetapi 30 mil-jard rupiah, sedangkan dari luar belum dapat dikatakan tetapi akan djuga memakan anggaran belandja jang tidak sedikit dan ti-dak dapat saja katakana kira-kira djuga tidak, berapa angkanja itu. Maka djikalau rupiah ini dikalkuleer setiap tahun 30 mil-jard rupiah, djadi dalam djangka panjang mesti dikalikan 30 miljard. Dan perlu saja katakana disini bahwa Depernas tidak memikirkan pelaksanaan perentjanaan ini untuk lima tahun, sa-ja tidak mengetahui darimana sumbernja legende jang agak umum diluar, jaitu seolah-olah rantjangan waktu ini lamanja lima ta-hun tidak demikian. Atas beberapa sebab dipertimbangkan akan memakan waktu enam atau tudjuh tahun. Djadi kalau satu tahun 30 miljard, maka seluruh akan dibutuhkan 6 x 30 miljard rupiah fonds, djadi 180 miljard, tetapi mesti diadakan koreksi kepada angka-angka ini, jaitu djikalau mulai tahun 1961 maka tahun 1963 sudah mulai produksi dan produksi ini akan menekan angka jang saja sebutkan tadi itu, jaitu dibawah 180 miljard rupiah.

Dan selain daripada itu timbul lagi pertanjaan jang nanti akan kita tindjau, darimana fonds dollar (dan tidak per-lu dollar fonds foreign currency) dan fonds rupiah ini akan didapat dengan memperhitungkan bahwa beban rakjat pada waktu ini sudah sedemikian rupa, sehingga pembangunan jang akan di-laksanakan ini djangan sekali-kali menambah beban rakjat itu. Djalan-djalannja nanti akan kita tindjau sebaik-baiknja dengan pemandangan keahlian daripada Saudara-saudara sekalian. Inilah fikiran-fikiran jang mempengaruhi suasana dan semangat Pimpinan Depernas ini. Tetapi makin mendekat tanggal 10 Agustus maka pe-kerdjaan dan tekanan kepada kita bertambah besar, tetapi ini tidak dipandang sebagai suatu hal jang memberatkan jang harus kita pikul, melainkan menimbulkan kewadjiban jang akan lebih besar daripada jang disangka semula dan saja harapkan supaja para pegawai disekeliling Sekertariat dan djuga kekeluargaan Depernas djangan mendjadi gelisah menghadapi pekerdjaan itu karena sungguh-sungguh rakjat itu menanti-nanti tentang hasil pekerdjaan ini dan rakjat itu berharap untuk menerima penjele-saian daripada kemerdekaan jang telah diporklamirkan 15 tahun jang lalu, jaitu kemerdekaan harus diisi dengan pembangunan dan pembangunan itu akan dipakai diantaranja sebagai alat untuk mentjapai dasar dan tudjuan revolusi kemerdekaan Indonesia jak-ni seperti kata Manifesto Politik tahun 1959, tidak sadja me-melihara negara kesatuan Republik Indonesia tetapi djuga dengan pembangunan membentuk masjarakat Sosialis Indonesia. Djadi di-harapkan djang ada tekanan dalam melaksanakan perwudjudan itu,

Supaja ………………

- 6 -

Page 7: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

supaja kita djangan gelisah, melainkan menimbulkan beberapa hal jang akan menguntungkan kita, memanggil supaja kewadjiban itu lebih tegas lagi dikerdjakan.

Waktu Paduka Jang Mulia Presiden beberapa hari jang lam-pau kembali dari pengedaran di 17 negara disekeliling dunia, maka beliau disambut oleh bekas Pedjabat presiden Saudara Ir Djuanda, dengan kata-kata bahwa pekerdjaan Depernas telah de-mikian djauhnja sehingga penjelesaian itu dapat diharapkan da-lam waktu jang pendek. Ini djuga menimbulkan kewadjiban janglebih mendesak lagi, tetapi segalanja itu, djuga seluruh rakjat bersama-sama dengan Depernas harus menebus segala perkata-an-perkataan jang telah diutjapkan, jakni mudah-mudahan insja-Allah kepada P.J.M. Presiden sehingga nanti tanggal 17 Agustus pada hari proklamasi P.J.M. Presiden dalam pidato proklamasinja dapat menjapaikan kepada rakjat dan kepada dunia Internasional bahwa pekerdjaan telah diterima dari Depernas.

Semuanja tentu djuga bias bersegi optimisme dan pessimis-me, tetapi buat Depernas sendiri tidak ada segi pessimisme sama sekali, melainkan didalam hal ini terlihat tjahaja gemilang dengan op-timisme karena dengan sepenuh hati dapat memberi sumbangan kepada pekerdjaan jang diharuskan kepada kita jang bergelora dalam re-volusi Indonesia ini, jaitu pesan-pesan jang telah tergores da-lam Undang-undang Dasar 1945 jang telah kembali mendjadi dasar Republik Indonesia sedjak 5 Djuli tahun jang lampau. Pendapat jang lain jaitu Manifesto Politik tahun 1959 dan dasar jang ke-tiga jaitu Amanat Presiden dibidang pembangunan jang telah di-utjapkan dan ditulis djuga kepada kita. Kita mendjalankan tugas atas dasar-dasar jang saja sebutkan tadi itu dan itu pula jang memberi inspirasi kepada kita untuk melaksanakan pekerdja-an ini.

Buat Depernas sendiri tidak mempunjai malam atau siang, dalam hal ini bekerdja sebaik-baiknja dalam rantjangan waktudan sangat bergembira djikalau dapat memberi sumbangan pada penjempurnaan pekerdjaan jang ditekad-bulatkan oleh Depernassendiri sedjak tanggal 28 Agustus tahun jang lampau.

Dengan kata-kata ini rasanja dapatlah saja menggoreskan kepada Saudara-saudara dari Panitia Keahlian Pembangunan dibi-dang Keuangan ini, membawa kedalam suasana taraf pekerdjaan Depernas pada waktu ini jang telah dimasuki dan akan ditjapai, pada tanggal 10 Agustus, apakah semuanja itu dapat ditjapai dengan bulat dengan sempurna ataukah dimana ada kekurangan.

Inilah ……………..

- 7 -

Page 8: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Inilah jang saja berikan pemandangan sedikit untuk maksud jang telah saja tuliskan tadi itu.

Saja meningkat kepada intisari pekerdjaan kita. Tetapi sebelum-nja saja adjukan beberapa pertanjaan kepada beberapa Anggota daripada P.K.P. ini karena disini tjuma mendjawab pertanjaan, dan kesempatan untuk memberi pemandangan umum itu ditempat lain, itu sudah berlang-sung dan djuga nanti akan diadakan dalam rapat pleno untuk para Anggo-ta jang 67 orang itu. Djadi ini tjuma mendjawab pertanjaan jang ber-isi keahlian jang kita butuhkan untuk membentuk projekten jang akan direntjanakan bulan ini djuga akan selesai pada tanggal 20 Djuli seluruhnja. Sebelumnja saja mengadjukan pertanjaan itu, ada beberapa hal jang saja harapkan keterangan dari Saudara F. Zahar dari Kantor Statistik jang pada sidang P.K.P. industri barat jang baru lampau ini tidak dapat hadir kami mengharapkan angka-angka daripada import barang-barang barat dan djuga membutuhkan angka-angka export dalam beberapa hal logam, djadi export dari bauxite itu berapa, dan import dari aluminium berapa. Kemudian import dari segala barang besi atau besi badja berapa, dan import barang-barang nickel berapa dan export dari timah, volumena timah putih, karena export timah hitam belum ber-langsung. Demikian djuga berapa logam jang lain: kwikzilver dan teru-tama lagi export daripada minjak bumi, baik jang mengenai volumenja maupun jang mengenai harga dengan foreign currency atau dengan rupiah. Ini angka-angka boleh Saudara bulatkan dan mendjawab setjara tertulis. Dan tentu sadja angka-angka ini pada waktu ini tidak ada, tetapi harap disempurnakan dikantor Statistik dan kapan Saudara menjam-paikan kepada Depernas ?

P. ZAHAR : Saudara Ketua, pertanjaan-pertanjaan jang diadjukan kepada Bureau Pusat Statistik, meliputi pertanjaan statistik jang ha-rus didjawab dan oleh karena itu harus diolah, sehingga memakan waktu tetapi kami akan berusaha untuk mengumpulkan dan membentuk angka-angka

itu setjepat mungkin sehingga Depernas dapat menggunakannja. Minta djang-ka waktu 2 minggu, apakah itu dapat ?

KETUA : Ja, tetapi itu maximal.Saudara sampaikan sadja kepada Sekertariat dikota Bandung ini.Djuga batubara, logam-logam jang lain, emas dan perak; kalau

intan saja kira tidak perlu karena tidak diexpor.Djadi dalam dua-minggu dapat diharapkan oleh Pimpinan.Jang kedua, jaitu kepada Saudara Mr Tan Tjing Leng, kami meng-

harapkan djawaban tertulis jang berhubungan dengan kedudukan octrooi

dengan ……………...

- 8 -

Page 9: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

dengan memperhitungkan apa keuntungannja dan apa ruginja kita mema-suki perdjandjian-perdjanjian octrooi dan auteur.

Selain daripada itu bagaimana mestinja di Republik Indonesia ini tentang kedudukan octrooi jang mengenai barang-barang jang akan masuk ke Indonesia dan jang mungkin djuga akan diolah di Indonesia sendiri.

Segala pertanjaan jang penting buat Indonesia jang berhubungan dengan octrooi dan auteur, sekarang namanja Hak Tjipta, itu ditambahlagi dengan apa jang dianggap perlu oleh Saudara dibidang ini.

Kami akan sangat menghargai hal ini kalau saja mendapat memo-randum setjara tertulis dan pertanjaan saja ini tertentu akan disusun dengan baik dan pembuatan ini akan makan waktu berapa lama? Lepas daripada waktu djam jang diperlukan untuk perdjalanan Bandung-Makasar pulang pergi.

MR TENG TJING LENG: Untuk mendjawab setjara umum, Saudara Ketua, saja bersedia, makan waktu empat-hari, hanja saja kira perlu bahan-bahan jang saja dapatkan dari Djakarta jaitu dari Departemen Kehakim-an. Dan saja harapkan pada hari Senin saja akan mendapatkannja.

KETUA : Apakah akan Saudara kerdjakan di Departemen Kehakiman di Djakarta, karena memang lektur ada disitu, sebab disitu ada djuga bekas Menteri Kehakiman.

MR TENG TJING LENG: Saja kerdjakan di Makasar, hanja bahan-bahan itu saja akan diselidiki di Departemen Kehakiman di Djakarta.

KETUA: Untuk perhubungan dengan Saudara Menteri Kehakiman akan disampaikan interlokal hari ini djuga oleh Sekretariat kepada Depar-temen Kehakiman, bahwa Saudara akan mengumpulkan bahan-bahan dan akan menjelidiki literature di Departemen Kehakiman.

Dan sesudah itu akan selesai berapa hari?MR TENG TJING LENG: Dalam dua hari sesudahnja itu akan saja sam-

paikan.KETUA: Djadi lebih pendek daripada 15 hari, dengan jang saja akan

dapat diterima dari Saudara F. Zahar. Terima kasihDan ada lagi industri dibidang assembling, baik assembling auto

atau mesin djahit atau radio dan mesin-mesin jang lain, terutama assembling daripada mesin-mesin pembangunan tenaga listrik dan me-sin-mesin jang lain djuga.

Saja harapkan dari Saudara jang terhormat A.C. Manoppo supaja tertulis djuga didalam suatu memorandum tentang arti industri assem-bling di Indonesia.

Selama …………………..

- 9 -

Page 10: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

selama kita belum menghasilkan besi daripada kekajaan Indonesia sen-diri, itu bagaimana industri assembling ini dan apa keun-tungannja buat Republik Indonesia industri ini diperkembangkan selama besi belum diprodusir oleh Indonesia sendiri.

Djadi buatlah sebaik-baiknja dan itu djuga akan kami pakai di-dalam mempertimbangkan projek-projek industri pada hari jang akan datang.

Saja harapkan supaja Saudara Manoppo dalam hal ini bersedia mem-buatnja dan sekarang saja bertanja, makan waktu berapa lama?

A.C. MANOPPO: Saudara ketua jang terhormat, karena Saudara mena-njakan tentang assembling seluruhnja artinja djuga diluar bidang ka-mi, jaitu perkara mobil, itu djuga saja akan bersedia, tapi memakan waktu.

Tentang assembling mobil, oleh karena itu ada didalam bidang saja, itu akan agak lekas, tapi kalau diminta assembling seluruh-nja termasuk naaimachines dan lain-lain, saja rasa ini paling kurang dua minggu, Saudara Ketua.

KETUA: Lebih baik Saudara bagi pekerdjaan jang pertama dulu di-bidang assembling auto dan kemudian kalau sudah selesai ini, Saudara saja harapkan supaja mengerdjakan djuga assembling daripada mesin-mesin jang lainnja seperti jang saja sebutkan tadi itu.

Djadi ini diutamakan untuk dikerdjakan.Dan djuga harap ditindjau assembling itu, karena sekarang ini

beberapa perusahaan mendapat izin untuk assembling ini, tapi itu di-dalam praktek menimbulkan pertanjaan: kenapa dia dapat saja tidak? Apakah tidak dapat didjadikan assembling vital?Apa untungnja dan ruginja, djika didjadikan vital assembling?Djuga mengenai assembling dipihak Swasta

Djadi hal ini harus ditindjau setjara effektif.Dan seluruh memorandum ini buat sementara Saudara rahasiakan ka-

rena belum sampai kepada Pemerintah.Djadi didalam waktu dua minggu dapat diselesaikan assembling di-

seluruh bidang seperti jang saja sebutkan tadi itu dan dibidang com-munication jang berupa auto itu dapat diberikan didalam waktu jang pendek, bukan?

A.C. MANOPPO: Dapat, Saudara Ketua.KETUA: Djuga jang berhubungan dengan djalan-djalan, supaja Sau-

dara berikan pemandangan-pemandangan, assembling jang dibutuhkan auto apa. Dan mengapa dibutuhkan beberapa djenis auto dari Djerman Barat, Amerika dan lain-lain, itu apa hubungannja dengan djalan-dja-lan jang ada disini, karena djalan disini tidak seluruhnja sempurna,

Sebab ………………

- 10 -

Page 11: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

sebab ada beberapa djenis auto jang tidak baik dipakai, ada jang kurang baik djika dipergunakan. Djadi harap semuanja ini ditja-tatkan menurut pemandangan Saudara sendiri.

Saja utjapkan terima kasih, dengan demikian, ada tiga pe-kerdjaan, tidak berupa huiswerk, tapi jang sangat diperlukan oleh Pimpinan Depernas didalam pembentukan projek didalam bulan ini dan didalam bulan jang akan datang.

Sekarang ………………..

- 11 -

Page 12: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Sekarang kita melandjutkan pekerdjaan, jaitu menamai kita kepada approaching daripada bidang moneter bagi pemba-ngunan ini, jang hampir seluruhnja penting, tetapi saja tjuma akan mengambil beberapa pokok sadja jang dibutuhkan untuk da-pat membulatkan pemandangan didalam menjelenggarakan projecten daripada industri dan projek pembangunan jang lain.

Jang pertama, jaitu jang berhubungan dengan pendapatan nasional, atau jang dinamai dalam istilah resmi internasio-nal, jaitu “national income”. Ini akan saja adjukan perta-njaan kepada Saudara-saudara Prof. Mr Kertonogoro dari Uni-versitas Gadjah Mada, kepada Saudara Drs. Muljatno, kepada Saudara Zahar dan kepada Saudara Siauw Giok Tjan.Dalam tahapan jang pertama nanti dilebarkan dengan Saudara-saudara jang lain, usaha jang berhubungan dengan national in-comon ini.

Dalam beberapa penerbitan diadakan perkiraan daripada national income ini, jang pertama dari pihak Pemerintah sen-diri, seperti telah diketahui oleh anggota Parlemen jang telahdibubarkan dan djuga tjalon Anggota Parlemen Gotong-Rojong, Saudara Siauw Giok Tjan, bahwa Pemerintah didalam No-ta Keuangan tahun 1960, menaksir national income Indonesia untuk tahun 1960 sedjumlah 180 miljard rupiah.

Kedua, berhubungan dengan national income ini, ada kara-ngan dalam tahun jang lalu, jang berasal daripada S.D. Neuen-bach, jang disiarkan dalam majalah Ekonomi dan Keuangan In-donesia, sedangkan sebelum perang ada perhitungan pendapatan nasional jang berasal dari J.J. Polak, jaitu dalam buku jang bernama “The National Income Of Netherland Indish dari tahun 1921 sampai 1939. sekarang setjara ahli dan deskundig bagaima-na pendapat dari Saudara-saudara jang saja sebutkan tadi itu, jaitu dari Saudara Prof. Kertonegoro, Saudara Drs Muljatno dan Saudara Siauw Giok Tjan, dari Saudara Zahar tjuma saja bu-tuhkan angka-angka dari national income dalam waktu jang lam-pau, kalau ada tahun 1960, jang dalam nota keuangan ada, tahun 1959 bagaimana, tahun 1958 bagaimana, apa jang ada dikantor statistik.

Djadi pertanjaan saja kepada Saudara jang bertiga ini, jaitu bagaimana penilaian Saudara-saudara terhadap kepada kal-kulasi perkiraan Pemerintah jang saja sebutkan tadi itu.

Saja …………………….

- 12 -

Page 13: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Saja harapkan jang pertama kali dari Saudara Prof. Kertaonegoro dalam memberi djawaban jang berisi penilaian daripada perkiraan Pemerintah tadi itu. Silakan Saudara.

PROF. MR KERTONEGORO: Saudara Ketua, untuk menentu-kan djumlah National Income buat tahun 1959, itu tentunja harus ada perlengkapan jang selengkap-lengkapnja untuk mengumpulkan segala angka-angka jang diperlukan guna me-njusun National Income itu. Untuk saja, karena saja ber-ada di Djokja djauh daripada sumber-sumber jang mengum-pulkan angka-angka itu, maka jang dapat saja perbuat hanja untuk mengumpulkan angka-angka dari instansi-ins-tansi resmi diantaranja data dari Biro Pusat Statistik, Departemen Keuangan, Agraria, Perindustrian, Perdagangan,dan Bank Indonesia. Berkat bantuan instansi-instansi ter-sebut didalam memberikan angka-angka jang mereka milikimengenai djangka waktu 1959 dan 1958 maka dapatlah perki-raan ini didasarkan atas djumlah besar data resmi. Meski-pun demikian bantuan tersebut harus dianggap kurang tju-kup djuka dipergunakan untuk suatu perkiraan jang sangat teliti, lebih-lebih mengenai data perindustrian, harga dan hasil-hasil industri serta sebagian dari sector per-tanian. Disamping itu sebagian dari bahan-bahan jang ter-sedia tidak tersusun sedemikian rupa sehingga memudahkan perhitungan penghasilan nasional, melainkan sekadar untuk memberikan gambaran global dari masing-masing sector sa-dja. Keterangan-keterangan mengenai djumlah-djumlah pro-duksi jang tidak disertai keterangan baru daripada har-ga, sangatlah sukar kita menentukan penghasilannja. Ber-hubung dengan itu terpaksa kami didalam perkiraan memper-gunakan berbagai indicator sadja melalui indicator-indi-cator tersebut berusaha mendapat djumlah-djumlah jang kami perlukan. Adapun approach jang kita adakan adalah jang dinamakan adalah jang dinamakan income approach.djadi kita djumlah penghasilan-penghasilan jang didapat dari berbagai-bagai factor produksi jang telah menjumbang-kan usahanja untuk membentuk hasil nasional. Barangkali ini sebagai kebetulan, baik djuga saja kemukakan bahwa di-samping saja duduk Saudara Drs Muljatno jang djuga

Menghitung ………………

- 13 -

Page 14: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

menghitung penghasilan nasional, tetapi menurut product approach. Kedua-duanja ini dapat saling mengontrol antara satu sama lain. Karena jang dipeladjari itu hal jang sama, ialah penghasilan nasional. Hanja approachnja jang dila-kukan itu berlainan. Saja menggunakan income approach, Saudara Drs Muljatno menggunakan product approach, te-tapi mestinja karena jang dipeladjari itu hal jang sama itu alhasilnja djuga harus sama.

Menurut angka jang dapat sebagai alhasil dari penjelidikan mengenai penghasilan nasional dengan menggu-nakan income approach, saja sampai pada angka-angka gross national income 204,5 miljard. Sedangkan saja de-ngar dari Saudara Drs Muljatno jang menggunakan product approach sampai pada angka-angka 204 miljard rupiah. Djadi boleh d ikatakan hanja perbedaan ½ mi l ja rd ,

hal mana ………………….

- 14 -

Page 15: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

hal mana boleh dikatakan merupakan suatu ketjotjokan baik mengenai net national income jang saja sebutkan tadi dan gross national income.

Mengenai net national income, saja sampai kepada net national income menurut harga pasar tahun 1959 jaitu 190,4 miljard. Kalau me-nurut harga pasar 1958 jaitu 152 miljard. Mengenai hal net national income belum ditjotjokan dengan angka-angka jang didapat oleh Saudara Drs. Muljatno. Hal ini nanti Saudara Drs Muljatno dapat mengemukakan tentunja. Inilah jang menurut penjelidikan jang kami dapat dengan menggunakan angka-angka jang kami dapat dari berbagai instansi Peme-rintah dan dengan demikian kiranja saja telah mendjawab pertanjaan jang diadjukan oleh Saudara Ketua.

KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih tentang angka-angka jang diadjukan dan diberikan dengan explanation. Djadi itu ada jang dia-tas 180 dan jang dibawah 180 miljard, menurut pengiraan Pemerin-tah. Djadi perkiraan Pemerintah ini tidak begitu djauh daripada pen-dapat jang diadjukan oleh Saudara Prof. Kertonegoro.

Kemudian saja mengharapkan dari Saudara Drs Muljatno dan isti-mewa pula supaja diadjukan pemandangan jang lain, oleh karena dari Saudara Prof. Kertonegoro hasilnja hampir sama, sebagai hasil daripada Saudara sendiri.

Saja persilakan Saudara Drs Muljatno.DRS MULJATNO: Saudara Ketua, sebenarnja jang kompeten menghitung

pendapatan nasional itu adalah Biro Pusat Statistik. Kami dari Biro Finec hanja setjara kebetulan menghitung angka-angka ini, sekedar un-tuk keperluan-keperluan ekonomi pembangunan dan untuk mendjawab salah satu questionair dari United Nations.

Seperti tadi sudah diterangkan oleh Prof. Kertonegoro bahwa soal pendapatan nasional ini memang sebetulnja harus dilakukan dengan pe-njelidikan jang lebih teliti, karena pendapatan nasional itu merupa-kan suatu analisa kwantitatif jang berdasarkan angka-angka statistik. Djadi kalau angka-angka statisitik jang dipergunakan itu kurang baik mutunja maka saja kira pendapatan nasional itu djuga kurang dapat dipertanggung-djawabkan penggunaannja. Tetapi sekedar untuk gambaran saja kira bias diadakan taksiran-taksiran dan seperti tadi sudah di-terangkan djuga oleh Prof. Kertonegoro, bahwa perhitungan pendapatan nasional dapat dilakukan melalui income approach dan djuga dapat di-lakukan melalui production approach, dan sebetulnja ada satu lagi tja-ra jang dapat dipergunakan ialah melalui approach pengeluaran-penge-luaran expenditure approach.

Didalam ………………….

- 16 -

Page 16: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

atau dalam teori pendapatan nasional itu dinamakan national income net factor cost, jang berdasarkan pembiajaan factor-factor productie dan angka 204 miljard ini bukan gross jang saja katakana, tetapi netnja dan biasanja untuk menghitung gross, net ditentukan, kita tambahkan dengan 3% daripada gross itu. Djadi 3% jang kita maksudkan disini ialah potongan untuk penjusutan, depressiation, afschrijvingen dan sebagainja itu. Djadi untuk tahun 1959 disini 204 miljard itu adalah net na-sional income jang berdjalan pada tahun 1959. disamping itu saja djuga memperhitungkan menurut harga jang berdjalan jang sering kita namakan pendapatan nasional in real team, djadi menurutkan harga jang constant dan dalam hal ini B.P.N. (Biro Perantjang Negara) jang dulu mengambil harga-harga tahun 1955 sebagai harga patokan, sehingga untuk tahun 1959 itu saja te-lah mendapatkan 2 matjam angka ialah angka pendapatan nasional menurut harga-harga jang berdjalan dan harga-harga pada tahun 1955. djadi untuk tahun 1959 menurut harga jang berdjalan itu 204 miljard dan menurut harga 1955 saja tetapkan 112,2 mil-jard. Djadi selisihnja itu merupakan tingkatan inflasi harga tahun 1959 kalau dibandingkan dengan harga 1955.

Saja kira buat sementara ini tjukup sekian.

KETUA: Penindjauan dari jang mengenai national income oleh Biro Finec sudah tertulis?

DRS MULJATNO: Ini sebetulnja dulu dimaksudkan sebagai dja-waban terhadap quesionner dari United Nation, tetapi ditulis dalam bahasa Inggris. Saja hanja mempunjai 1 exemplar.

KETUA: Dapat Saudara menjampaikan satu copi kepada Pim-pinan?

(DJAWAB: bisa)Dan djuga di bekas Biro Perentjang Negara dulu djuga ada

beberapa peninjauan. Itu Saudara mengetahui, tertulis atau tidak? Dari bekas Biro Perantjang Negara, djadi bukan dari Biro Finec.

(DJAWAB: Ini sebetulnja hasil dari Biro Perantjang Nasional dulu).

Saja harap supaja disampaikan dan saja rasa, itu tidak perlu melalui Jang Mulia Menteri Pertama. Karena saja djuga Anggota dari Dewan Ekonomi Pembangunan Monetair itu, djadi ini hal dapat disampingkan djuga kepada Pimpinan Depernas.

Kemudian ……………..

- 17 -

Page 17: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Kemudian terhadap pertanjaan ini, saja djuga mengharapkan pan-dangan jang deskundig daripada Saudara Siau Giok Tjan.

SIAUW GIOK TJAN: Saudara Ketua jang terhormat, setelah ada djawaban dari 2 orang sardjana dari ilmu economi mengenai national income, ini saja rasa tidak perlu menambah.

KETUA: Saja perlu pandangan dari Saudara.

SIAUW GIOK TJAN: Memang, sedjak Dewan Perwakilan Rakjat menghadapi banjak pembangunan 5 tahun jang pertama jang disu-sun oleh Biro Perantjangan Negara, itu memang dikemukakan bebe-rapa matjam angka dan ditindjau tentang National Income dalam usaha mempertinggi national income buat melaksanakan pembangun-an, tetapi Saudara Ketua, angka-angka jang dikemukakan baik dalam masalah tentang rentjana pembangunan lima-tahun jang di-buat oleh Biro Perantjangan Negara maupun kemudian direntjanakan oleh Pemerintah dalam Nota Keuangannja, itu sangat disangsi-kan kebenarannja, seperti djuga dikemukakan tadi disebabkan untuk menjesuaikan atau menentukan national income dibutuhkan angka-angka jang dapat dipertjaja.

Dalam hal ini ternjata sekali bahwa Biro Pusat Statis-tik, sekalipun mempunjai kemauan baik untuk menjusun angka-angka jang dapat dipertjaja, didalam pengalaman di Dewan Per-wakilan Rakjat terasa menghadapi kesulitan-kesulitan buat me-ngumpulkan angka-angka jang betrouwbaar buat menentukan angka-angka jang dapat dipertjaja.

Ini perlu sekali diperhatikan dari DEPERNAS dalam menju-sun rentjana ini karena dengan angka-angka statistik untuk me-nentukan national income jang sekarang, akan dihadapi kesu-litan-kesulitan dan dalam hubungan ini tentu akan berupa ke-sulitan karena nilai uang rupiah selama tahun belakangan ini djuga mengalami perobahan jang sangat berpengaruh kepada na-tional income.

Perlu Saudara Ketua hendaknja menilai angka-angka Peme-rintah untuk national income ini.

Saja rasa tjukup sekian Saudara Ketua.

KETUA: Kita tjuma mau bertanja lebih landjut, itu peker-djaan national income waktu membitjarakan perentjanaan buatan Biro Perantjang Nasional itu, djuga waktu membitjarakan seka-rang mendjadi Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang Anggaran Belandja apakah djuga ditindjau dalam Seksi atau ti-dak.

SIAUW GIOK TJAN: ………………

- 18 -

Page 18: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

SIAUW GIOK TJAN: Ja, ditindjau.

KETUA: Apakah dalam rapat pleno djuga?

SIAUW GIOK TJAN: Ja, dalam rapat pleno djuga.

KETUA: Saja harapkan para anggota Seksi dan daripada rapat pleno mempeladjari djawaban Pemerintah itu. Tetapi saja rasa tidak begitu susah, karena sekarang ini sudah mendapatkan minimal berapa. Dan kalau diambil 180 miljar, boleh dikatakan maximal dan minimal 120 miljar, dan kalau setjara adil boleh kita mengambil angka optimum, djadi tidak mendjadi pegangan tetapi mengarahkan pikiran kita, karena penting dengan pembangunan ini, kita mau menaikkan tingkat living standard, djadi bera-pa persen. Angka-angka ini dapat kita pergunakan dalam pertim-bangan untuk melaksanakan pembangunan itu. Ini angka antara minimal dan maximum.

Saja mengutjapkan terima kasih atas djawaban jang diberi-kan oleh Saudara Siauw Giok Tjan jang mempunjai status dobel, jaitu bekas anggota Parlemen dan tjalon anggota Parlemen Go-tong-rojong. Dan walaupun djawabannja itu kadang-kadang diplo-matis tetapi saja rasa dapat memperkuat rochani kita dalam menaikkan nasional income dan menaikkan living standar dengan pembangunan ini.

Sekarang kita sampai kepada pertanjaan jang kedua, tapi sajang Saudara Ir Susilo tidak hadir.

Dari Saudara Zahar, tadi saja harapkan angka-angka jang berupa national income jang ada pada Kantor Statistik pada djaman jang lampau, bias 10 tahun jang lampau jaitu dari tahun 1950 sampai tahun 1960, kalau tidak ada, apa jang ada sadja.

Pertanjaan jang kedua, akan saja adjukan kepada Saudara Drs Zakaria Raib dan saja Saudara Ir Susilo Hardjoprakoso tidak dapat datang dan saja harapkan selandjutnja djawaban dari Saudara Kolonel Suhardi dan dari Saudara Siauw Giok Tjan lagi, jaitu menghadapi satu pertanjaan, jang akan saja chek, sampai kemana dapat diterima dan dipergunakan didalam membagi-bagi pembangunan ini didalam 2 bidang, jaitu projek disek-tor pertanian, kemudian projek didalam sector non agriculture.

Menurut perhitungan dan pemikiran, maka perbandingan dari sector pertanian dan sector bukan pertanian (non agri-culture) buat tahun 1957 adalah perbandingan antara 57 : 44, maka didalam angka 44 tadi itu termasuk djuga mining 2,3%dan industri 10,5%.

Sekarang timbul ……………….

- 19 -

Page 19: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Sekarang timbul pertanjaan, perbandingan 57 : 44 disek-tor agriculture dan disektor non agriculture tahun 1959-1960, bagaimana perbandingannja itu, masih tetap atau sudah berobah?

Berhubung dengan itu djuga, jaitu jang mengenai sektor pertambangan dan industri, bagaimana itu, menundjukkan kema-djuan, ja atau tidak dan kalau mengenai kemunduran, hendak-lah ditundjukkan apa sebab-sebabnja maka terjadi kemunduran itu?

Djuga berhubungan dengan perbandingan tadi itu, timbul-lah pula soal berapa % dari modal untuk pembangunan akan ki-ta untukkan bagi sector agriculture dan berapa % untuk sector non agriculture.

Maksudnja ialah supaja kita dengan merobah struktur dari-pada national income jang telah kita persoalkan djawabkan tadi, dari bidang agriculture jang mendjadi tjorak daripada Indonesia pada waktu itu, lama-lama djuga mendapatkan tjo-rak industriil, maka djuga mengenai djawaban ini, jaitu ba-gaimana nasehat-nasehat jang berupa keahlian melewati fase industrialisasi daripada agriculture menudju kepada face nan-ti, jaitu agriculture dengan industry.

Inilah jang saja harapkan pemandangan-pemandangan dari Saudara Drs Zakaria Raib, kemudian dari Saudara Kolonel Su-hardi, dari Saudara Siauw Giok Tjan dan Saudara Zahar jang mengetahui tentang perkiraan working group di Biro Statistik.

Saja mulai dengan Saudara Zakaria Raib supaja dapat mem-beri pemandangan-pemandangan tanpa terikat oleh suasana Dja-watan Departemen Pembangunan.

DRS. ZAKARIA RAIB: Saudara Ketua, untuk mendjawab perta-njaan itu setjara tepat adalah saja kira sangat sukar pada sa-at sekarang, berhubung dengan kekurangan angka-angka, jang sebagian berada pada pihak Statistik dan djuga ditin-djau dari pihak Djawatan masih dalam pengumpulan di Kemen-trian kami. Maka hanja sebagian dari pertanjaan itu bisa kami djawab.

Hubungan dari pihak agriculture dengan industry dida-lam bidang kehutanan, pada saat sekarang adalah bersifat penggergadjian dan keadaan pada tiap penggergadjian meng-hadapi kemunduran, disebabkan soal perkajuan. Dan kedua terhentinja buat sementara waktu landjutan-landjutan pemba-ngunan jang mempergunakan kaju, akibat daripada keadaan keuangan, terutama dari pihak swasta, sulit mendapat kaju, ialah disebabkan hampir seluruh daripada penggergadjian ini semata-mata mempergunakan kaju djati.

Tetapi pihak ………………

- 20 -

Page 20: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Tetapi pihak perindustrian dan djuga pandangan sen-diri, adalah sangat sajang dari pihak penggergadjian ini hanja selalu tertudju kepada penggunaan daripada kaju djati, jang sebetulnja suatu hasil deviesen.

Oleh sebab itu mengadjurkan menukar kaju djati sebagai bahan bangunan di Indonesia, atau untuk terutama jang banjak digunakan dalam bidang meubilair, supaja merubah pengertian jang salah, bahwa Indonesia hanja kenal dua matjam kaju, ja-itu kaju djati dan jang lain wildhout. Sedangkan letaknja adalah banjak pada wildhout, dengan perubahan technis penga-wetan daripada kaju jang dinamakan kaju jang tidak berwali-tet tinggi itu (jang sebetulnja masih diragukan, kebenaran pendapat ini) sehingga sector kaju djati dapat semata-mata ditudjukan kepada sector ekspor.

Dengan kesulitan-kesulitan mendapat kaju ini, pihak-pi-hak penggeradjian dapat setudju, djika djuga dari pihak pertanian, terutama disini pihak kehutanan, melakukan suatu pekerdjaan pembukaan hutan-hutan. Dan keadaan hutan-hutan di Indonesia pada umumnja, terutama bersifat jang tidak ge-cultiveerd dan ada sebagian ketjil jang gecultiveerd.Sedangkan dari fihak jang gecultiveerd, terutama bidang pi-nus itu kajunja hendaknja ditudjukan kepada projek industri jang lain, jaitu industri kertas. Djadi fihak jang tidak ge-cultiveerd itu didalam pembukaannja supaja dimasukkan ren-tjana gecultiveerd sehingga dalam waktu jang tertentu kita mendapat satu continuiteit dan matjam tjorak kaju jang sama untuk mendjamin kelandjarannja industri. Perluasan daripada penggergadjian dapat dikerdjakan lebih landjut dengan penje-diaan tjuku devisen dan pembikinan alat-alat mesin jang da-pat dikerdjakan di Indonesia, mengingat rantjangan pembangu-nan rentjana daripada housing centre dalam pembangunan rumah-rumah daerah dan desa. Djuga dapat ditambahkan dengan hasil penggergadjian, ditudjukan kepada bidang export. Dengan melakukan penggergadjian, meminta investment jang tidak besar dan hanja memerlukan devisen jang cenmalig jaitu pendatangan mesin-mesin sadja, maka menurut pendapat kami penanaman modal didalamnja tidaklah begitu besar dibandingkan dengan sector-sektor industri lain, sedangkan sifatnja industri kaju ini adalah sangat quick-yielding sehingga dalam waktu singkat dapat memberikan hasil jang njata.Djuga dari bidang industri kaju, disamping seperti jang kami kemukakan pengawetan kaju, djuga perlu penambahan daripada industri penjediaan kaju jang meliputi bidang pembungkus jang dinamakan triplex

Dan jang lain ……………….

- 21 -

Page 21: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

dan jang lain untuk keperluan rumah-tangga.Saja kira jang mengenai bidang hubungan kehutanan de-

ngan fihak industri pada saat ini, selain daripada mengenai bidang penggergadjian, djuga kita didalam pembukaan hutan-hutan baru ini, ditjakupkan projek-projek industri kimia dan bisa menghasilkan bahan-bahan kimia baru. Dan pada industri hutan ini merupakan bijproduct, tetapi pada industri kimia kelandjutan merupakan hoofdproduct untuk produksinja.

Saja kira untuk sementara dari itu sudah kami djawab dan seperti saja kemukakan tadi, karena tidak adanja angka-angka jang tepat pada kami pada saat sekarang ini, akan kami susul-kan setjara tertulis dari Djakarta, mengingat banjak angka-angka itu masih ada di Djakarta, karena pada panggilan rapat ini pada permulaan kami tidak mengetahui pertanjaan apa jang akan adjukan sehingga persiapan-persiapan untuk djawabannja tidak dapat kami adakan pada saat sekarang. Sekian.

KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih atas djawaban jang diberikan walaupun dalam beberapa hal sudah ketularan dari-pada penjakit jang dimulai oleh Saudara Siauw Giok Tjan jaitu memberi djawaban jang setjara diplomatis.

Setjara kongkrit perbandingan tahun 1956 hingga tahun 1957 sekarang bagaimana kira-kira tahun 1959 – 1960 ini. Sudah ada penggeseran perbandingan ini, ja atau tidak. Setjara pemandangan umum bias djuga, ini tidak perlu setjara kongkrit. Akan tetapi bagaimana itu?

DRS ZAKARIA RAIB: Seperti saja kemukakan tadi pada saat sekarang menurun dari fihak industri kaju, terketjuali kalau segera diadakan perbaikan-perbaikan seperti saja kemukakan tadi perubahan daripada penggunaan djati dengan kaju-kaju jang lain, mengingat taraf pembukaan-pembukaan tanah jang se-karang berdjalan berada terutama didaerah transmigrasi di Lom-pong dimana pada kenjataannja kaju-kaju ditebang tidak diper-gunakan atau diolah dalam penggergadjian, tetapi umumnja setjara sangat tidak dapat dipertanggung-djawabkan dilakukan pembakaran-pembakaran jang bersifat merugikan.Dan djuga factor pengangkutan mempengaruhi dapatnja terlaksa-nanja pendatangan kaju-kaju dari luar Djawa ke Djawa, dimana umumnja penggergadjian itu sangat menurun.

Mengenai tjara kerdja dapat diambil kesimpulan, bahwa pada saat sekarang penggergadjian kaju, didalam pengumpulan angka-angka jang kami dapat,

Sekarang bekerdja ………………..

- 22 -

Page 22: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

sekarang bekerdja kurang lebih 40 prosen daripada djalannja pada masa jang lalu, dan dengan sendirinja dapat kita lihat perbandingan jang sebetulnja sangat kunstmating ditimbulkan tidak lagi 56 : 44, djadi sudah menurun. Tetapi sebetulnja ini bias sekurang-kurangnja dapat dipertahankan djika, seper-ti dikemukakan tadi, dilakukan tindakan-tindakan untuk mem-perbaiki persediaan kaju bagi penggergajian ini. Karena dari tahun 1957 sampai saat ini didalam potentieel ca-paciteit penggergadjian tidak ada tambahan satupun djuga, me-ngingat tidak tersedianja devisen untuk pendapatan mesin-mesin. Djadi untuk meningkatkan perbandingan ini bias dila-kukan dengan tjara penambahan persediaan kaju atau mengganti persediaan kaju matjam lain dan penambahan mesin-mesin untuk mempertinggi potensi daripada penggergadjian tersebut.

KETUA: Terima kasih saja utjapkan kepada tambahan dari-pada explanation ini.

Sekarang saja meminta pendjelasan dari Saudara Kolonel Suhardi tentang perkembangan industri dalam taraf sekarang dan nanti dengan meninggalkan bidang agriculture dan menam-bah kepada bidang industri dan istimewa saja minta perhatian dalam hal ini bagaimana tempatnja industri berat pada waktu sekarang dan pada waktu nanti menurut rentjana 3 tahun dari Departemen Pertanian.

KOLONEL SUHARDI: Saudara Ketua, mengenai pertanjaan pertama bagaimana perbandingan pengeluaran dalam sector in-dustri pertanian dan sector industri non-pertanian, saja ti-dak dapat mendjawab, memang tidak pernah memperhatikan.

Mengenai pertanjaan kedua, berapa perbandingan jang harus diadakan didalam pengeluaran-pengeluaran jang akan da-tang dan investasi-investasi dihari depan untuk merubah negara kita dari negara agraria kenegara industri, dengan sendirinja kita harus berpidjak pada kenjataan pada saat ini, dan bagaimana dihari-hari depan tingkat-tingkat jang harus kita lalui. Pada saat ini sebetulnja pendapatan negara ter-utama djuga dibidang mendapatkan deviezen sangat tergantung atau boleh dikatakan seluruhnja, ketjuali minjak dan bebera-pa sector pertambangan, terletak dibidang pertanian, dan da-lam hal ini adalah karet. Djadi kita harus disamping uang jang akan kita keluarkan terutama kita harus memikirkan kapasitet daripada tenaga kita untuk dialihkan dari sector pertaniankesektor industri.

Djadi ………………..

- 23 -

Page 23: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Djadi tidak hanja digantungkan kepada kekuatan membajar mesin-mesin untuk mengalihkan sector pertanian kepada sector industri, te-tapi kita harus djuga memikirkan akan kapasitas daripada universitas-universitas dan sekolah-sekolah jang ada pada kita untuk mendapatkan tenaga untuk mengalihkan itu.Memang didalam waktu jang lalu (rapat jang lalu), kita sudah mengata-kan bahwa kita djuga ingin sekali mendjadi negara jang sangat kuat, dalam industrinja progressif dan supaja Bangsa Indonesia djangan terlalu sloom seperti sekarang. Seperti perbandingan, di Amerika um-pamanja, 16% dari penduduknja bias memberikan makanan kepada seluruh

rakjatnja, malahan murah-murah, tetapi Indonesia 70% dissector perta-nian disini beras sadja tiap tahun masih mengimport 100 djuta dollar, uang jang diperlukan untuk pembangunan dibidang lain. Djadi dalam hal ini saja tidak bias sekaligus mendjawab pertanjaan Saudara Ketua, berapa % jang harus di-investeer didalam pertanian dan dalam perin-dustrian. Terutama sebetulnja dalam djangka waktu 5 tahun, apa jang kita hendaki, apa jang mendjadi suatu politik beleid daripada ne-gara kita untuk mentjapai tingkatan itu, apa jang direntjanakan, jang mendjadi program daripada negara – dalam hal ini saja tidak menjebut-kan Pemerintah – tetapi rakjat keseluruhannja. Sampai sekarang umpa-manja karet sadja kita sudah terbelakang dibandingkan dengan Malaja,suatu sector jang sangat menghasilkan deviezen banjak.Dengan keadaan karet jang begitu djelek, sehingga pada suatu saat kita sama sekali akan terbelakang, maka hal ini mesti perlu invest-ment jang agak besar. Umpama keadaan gula jang pada waktu sekarang gemiddeldo pemakaian adalah 8 Kg., kalau dibandingkan sebelum perang 4½ Kg, suatu kemadjuan besar dan peningkatan ini akan terus dan pada suatu saat kita djuga akan mendapat kesulitan akan gula. Dan da-lam kebutuhan pokok pangan kita sadja belum dikatakan, belum dising-gung dan sebagainja, sedangkan dalam Kabinet sekarang menetapkan pangan jang memang kita masih sangat kekurangan. Djadi pertanjaan se-tjara kongkrit belum dapat saja djawab berapa % harus di-investeer di-dalam bidang pertanian, berapa % didalam bidang perindustrian. Itu memerlukan terutama beleid politik jang djelas dulu. Sekarang kita harus mengadakan perhitungan jang lebih mendalam, kalau kita mau mem-berikan djawaban jang kongkrit.

Kemudian mengenai dalam sector beras terutama jang ditanjakan oleh Saudara Ketua. Sampai sekarang kita masih mengimport sedjumlah jang tidak sedikit, artinja dipandang dari produksi kita pada saat ini memang tidak besar, tetapi ditindjau dari sudut pengeluaran uang,

Terutama …………………

- 24 -

Page 24: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

terutama uang Luar Negeri adalah sangat besar dan uang ini diperlukan untuk pembangunan dissector lain. Didalam rentjana Departemen perta-nian untuk dalam waktu 3 tahun selfsufficient, djangka itu adalah berdasarkan atas investment-investment jang tidak terlalu muluk-muluk, tetapi atas apa-apa jang menurut pandangan para ahli tehnik sudah da-pat dilaksanakan dan tudjuan pokok daripada rentjana ini ialah teru-tama untuk menghilangkan pengeluaran dulu, pengeluaran devizen jang sekian besar itu kita ingin hilangkan dulu.Itulah jang sebagai pokok. Kemudian djuga ada dasar lain jang diper-gunakan untuk ini ialah ketenangan hidup didalam bangsa kita, dimana beras itu menimbulkan kesulitan-kesulitan jang besar terutama pada tahun 1955.

Kemudian tindjauan didalam keadaan-keadaan andaikata ada kedjadian jang sukar, maka kita terutama akan mendapat-kan kesulitan-kesulitan supply, kalau kita menggantungkan diri kepada negara-negara lain.

Didalam kedudukan kita mengenai hal beras, djuga dapat mempenga-ruhi kedudukan bangsa kita didalam politik luar negeri kita, karena kita oleh negara-negara jang dapat memberikan beras kepada kita, da-lam bergeningnja kita akan selalu dalam kedudukan jang sangat lemah dan di-uitbuiten oleh negara-negara itu untuk mendesak kepada kita kehendak mereka.

Djadi rentjana 3 tahun itu pertama-tama didasarkan atas kita ha-rus selfsufficient, terutama uang 100 djuta, dollar jang dikeluarkan itu harus dihilangkan dulu. Kemudian baru menjusul rentjana-rentjana lain jang sekarang sedang dalam persiapan, umpamanja sadja mengenai regional planning daripada beras, hingga menurut apa jang djuga di-tanjakan oleh Saudara-saudara dari anggota DEPERNAS bagaimana rentjana beras ini dengan kompartimen-kompartimen pertahanan wilajah. Inipun lambat laun akan disesuaikan dengan kemungkinan-kemungkinan daerah jang memerlukan tidak ada verschuivingen daripada beras ini kedaerah-daerah lain, tidak kunstmatig seperti sekarang dengan peraturan-pera-turan tetapi dengan menimbulkan produksi-produksi didaerah-daerah itu.

Kemudian mengenai pertanjaan Saudara Ketua, mengenai industri beras, terutama hubungannja dengan penggilingan, ialah bahwa pada saat ini kapasitet daripada penggilingan beras di Indonesia hanja men-tjukupi 10% daripada produksi capacitet dan penggilingan-penggilingan itu kira-kira 75% atau lebih adalah didirikan atau dibeli sebelum perang. Djadi keadaannja memang sangat menjedihkan dan memang sedang direntjanakan untuk memperbesar kapasitet dengan pendirian-pendirian

Baru …………………..

- 25 -

Page 25: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

baru daripada penggilingan-penggilingan beras ini. Ketjuali daripada itu dengan kehilangan-kehilangan artinja waste karena ditumbuk, itu djuga sangat besar. Paling sedikit toch antara 3 sampai 5%, sedang kebutuhan kita itu rata-rata 10%. Dengan perobahan ini sadja sebetul-nja sudah dapat menutupi kehilangan-kehilangan jang disebabkan oleh tjara menggiling kita itu.

Saja kira ini buat sementara tjukup djawaban saja mengenai per-tanjaan Saudara Ketua.

KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih terhadap djawaban jang dimadjukan, djuga jang berhubungan dengan situasi industri beras itu tadi.

Kopi sudah menanti, maka agar supaja djangan dingin kembali maka rapat saja tangguhkan selama setengah-djam, dan nanti rapat saja landjutkan dengan pertanjaan-pertanjaan kepada Saudara-saudara jang tadi telah saja sebutkan.

Rapat saja tangguhkan.(RAPAT DITANGGUHKAN PADA DJAM: 11.07DAN DISUKA KEMBALI PADA DJAM : 11.45).KETUA: Mari kita landjutkan rapat kita ini, dengan mengharap-

kan pendjelasan dari Saudara Zahar, Saudara Siauw Giok Tjhan dan Saudara Anondo.

Sebelum saja memberikan kesempatan kepada Saudara Zahar, maka dapat saja kabarkan bahwa Departemen Kehakiman telah diberitahukan bahwa Saudara Tan Tjin Len akan datang kesana. Dan djuga kalau me-merlukan leteratur mengenai octrooi internasional, saja mengetahui bahwa di Departemen Luar Negeri mempunjai library dan disana djuga ada.

Dan ada lagi library ketjil kepunjaan Swasta di Djalan Dipone-goro 10 Djakarta, itu djuga dapat Saudara pakai dan nanti saja akan beritahukan kepada teman saja jang mempunjai library Swasta itu tadi.

Djadi saja harapkan betul supaja octroci ditindjau sebaik-baiknja, karena penting buat perkembangan industri jang akan dipertimbangkan sampai kemana octrooi-octrooi itu dan djuga hak tjipta, mungkin diadakan pembitjaraan-pembitjaraan atau tidak diadakan pembitjaran-pembitjaraan, dengan segala keinsafan untuk memadjukan industri baik jang berupa peraturan-peraturan jang mengenai product dan precede daripada hak octrooi itu.

Sekarang saja persilakan Saudara Zahar dan pertama pula, ja-itu jang berhubungan dengan pekerdjaan dan hasil-hasil pekerdjaan dari working group dari Biro Pusat Statistik jang telah berhasil me-ngadakan penindjauan jang sebaik-baiknja. Saudara Zahar saja persi-lakan.

Sekarang ……………..

- 26 -

Page 26: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Sekarang Saudara Ketua jang terhormat, berhubungan dengan perki-raan-perkiraan pendapatan nasional, Biro Statistik telah membentuk suatu Working Group of National Income Committee didalam mana duduk pula Dr Gold dari United Nation.

Pada waktu ini baru dapat diselesaikan factor agraria sebagai satu contribution to the National Income of Indonesia untuk tahun 1957 dan tahun 1958. dan hasil itu sudah disampaikan kepada DEPERNAS dalam buku bernama : “The Contribution to the National Income of In-donesia 1957, 1958 by the Agriculture Sector.

KETUA: Laporan itu ada dihadapan saja sekarang. F. ZAHAR: Perkiraan-perkiraan sector tambang, perindustrian,

pengangkutan, perdagangan dan sebagainja sedang berlangsung dan kelak akan disampaikan kepada DEPERNAS sebagai angka-angka perkiraan pendapatan nasional jang dapat dipertanggung djawabkan oleh Biro Pu-sat Statistik.

Angka-angka jang telah disusun oleh rombongan kerdja atas permin-taan Saudara Mr Elkana Tobing dan jang telah disampaikan kepada DEPER-NAS itu, adalah suatu perkiraan pendapatan nasional jang merupakan suatu gambaran kasar sadja, angka-angka mana adalah diluar tanggung-an Biro Pusat Statistik, karena dibuat diluar Working Group jang di-bentuk setjara resmi. Akan tetapi angka-angka itu dapat dipergunakan sebagai pegangan, karena sedikit tersedianja angka-angka, dalam pada itu. Memenuhi permintaan pihak DEPERNAS untuk membuat suatu perkiraan-per-kiraan pendapatan nasional tahun 1957, 1958 dan 1960 diadakan suatu Rombongan Kerdja atas pimpinan Saudara Mr Elkana Tobing, terdiri dari beberapa Anggota DEPERNAS Seksi Keuangan, diantaranja Drs Trimurti.

Ada tiga waktu perkiraan jang dibuat dalam pada itu, soal ini berhubung dengan waktu jang singkat dan kurang bahan-bahan statistik jang diperlukan. Dan hasil rapat-rapat rombongan kerdja ini adalah, atau hendaknja, dianggap diluar tanggungan Biro Pusat Statistik.

Ada tiga matjam perkiraan jang dibuat dalam pada itu, hal ini berhubung dengan waktu jang singkat itu.Pertama : dari hasil-hasil perkiraan jang dibuat oleh Neumark dan Sau-dara Drs Muljatno adalah sebagai berikut:

Tahun 1951 current prices dalam miljard rupiah 6,45Tahun 1952 80,7Tahun 1953 82,8Tahun 1954 86,2Tahun 1955 118,9

Diutjapkan …………………..

- 27 -

Page 27: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Diutjapkan dalam harga-harga tahun 1952 untuk :tahun 1951 78,6tahun 1952 80,7tahun 1953 88,6tahun 1954 94,1tahun 1955 95,5

Dan diutjapkan dalam harga-harga tahun 1955:tahun 1951 101,3tahun 1952 102,3tahun 1953 109.1tahun 1954 116,7

dan tahun 1955 118,9Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai

errosmetic average adalah kurang lebih 4%. Bila untuk selandjut-nja, dus keadaan adalah sama sebagai suatu esumption dengan ta-hun-tahun 1955 sampai tahun 1958, maka pendapatan nasional men-djadi :

tahun 1956 123,6tahun 1957 128tahun 1958 133tahun 1959 138

dan tahun 1960 144Tjara kedua, hendaklah dalam tjara kedua ini digunakan suatu

angka-angka sector pertanian sebagai pangkal bertolak. Dari hasil perkiraan dari Working greppoof national income committee sector pertanian, in current prices terhadap pendapatan nasional adalah sebesar 67,1 miljard untuk tahun 1957 dan 105,2 miljard untuk ta-hun 1958.

Diketahui bahwa porsi sector pertanian dari net domestic product dalam tahun 1955 jang berasal dari Drs Muljatno adalah 56% atau dengan kata lain perbandingan antara pertanian dan bukan pertain-an adalah 56 terhadap 44. dari data-data jang dapat dikumpulkan dalam sector bukan pertanian dalam tahun 1958, terlihat atau me-nundjukkan kemunduran-kemunduran, misalnja dalam sector industri, pengangkutan dan lain-lain. Dengan demikian pasti bahwa perbanding-an diatas tidak akan sesuai lagi. Djadi berarti bahwa porsi sector pertanian terhadap N.D.P. itu dalam tahun 1958 akan mendjadi lebih besar.

Bila diingat keadaan diatas ini dan diandaikan dalam arti to assume, bahwa keadaan setelah minimal 55 prosen, dalam hal per-bandingan antara sector pertanian dan bukan pertanian akan mendjadi

60 …………………….

- 28 -

Page 28: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

60 terhadap 40, maka angka-angka N.D.P. akan mendjadi dalam current prices tahun 1955: 118,9 dan tahun 1958 diperhitungkan 100 : 60 x 105,2 sebagai hasil dari National Group itu mendjadi 175,3. rata-rata ke-naikan dengan system compound interest rate akan mendjadi 13,8% se-hingga N.D.P. mendjadi :

tahun 1956 135tahun 1957 154tahun 1958 175tahun 1959 199

dan tahun 1960 227Tjara ketiga adalah merupakan suatu variasi dari perkiraan

kedua jakni sebagai berikut :Dari visical induces (?) diketahui bahwa sector pertanian da-

lam 1958 naik kurang lebih dengan 10 prosen. Bila sector pertanian keadaannja akan kurang lebih, menundjukan kenaikan jang sama jaitu 10 prosen maka pertanian dalam harga-harga tahun 1958 akan sebagai berikut:

tahun 1958 105,2tahun 1959 115,7

dan tahun 1960 127,3dengan mengingat bahwa sector bukan pertanian menundjukan penurunan maka dengan sendirinja portie sector pertanian akan mendjadi lebih besar. Bila diketahui atau diumpamakan, bahwa perbandingan antara sector pertanian dan bukan pertanian adalah sebagai berikut :

tahun 1958 58 terhadap 42tahun 1959 60 terhadap 40

dan tahun 1960 62 terhadap 78maka N.D.P. mendjadi untuk

tahun 1958 181,4tahun 1959 192,8

dan tahun 1960 205,3Inilah hasil dari rombongan kerdja jang dipimpin oleh Saudara

Mr Elkana Tobing sebagai angka-angka pegangan untuk perkiraan penda-patan nasional tahun 1957, 1958 dan 1960.

KETUA: Terima kasih saja utjapkan, sekarang saja persilakan Saudara Ir Anondo untuk menambah pemandangan jang telah diuraikan oleh Saudara Drs Zakaria tadi.

IR ANONDO: Saudara Ketua, mengenai soal perbandingan jang di-tanjakan oleh Saudara Ketua, bagaimana situasi daripada perbandingan ini didalam tahun 1959/1960 kalau disamakan dengan tahun 1957, menge-nai sector pertanian dan sector non-pertanian, dapat kami kemukakan

Bahwa ………………….

- 29 -

Page 29: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

bahwa mengenai projek-projek itu pada umumnja, angka-angka perbandingan ini tidak banjak penggeserannja. Pada umumnja soal biaja daripada projek-projek ini untuk tahun-tahun terachir ini, sangat dipengaruhi oleh anggaran belandja, oleh karena hingga sekarang sistim daripada pembiajaan ini mengenai sector Pemerin-tah ini diletakkan pada pembiajaan dengan anggaran Belandja.

Sekarang kami akan meningkat pada pertanjaan mengenai berapa prosen modal uang jang akan dipergunakan guna projek agriculture dan non-agriculture dalam hubungannja dengan adanja penggeseran dari perubahan struktur dari agriculture ke industrialisasi.

Sudah terang bahwa didalam hal ini saja tidak akan bias me-ngemukakan hal mengenai angka-angkanja, akan tetapi saja akan mentjoba untuk memberikan beberapa indikasi sebagai gambaran me-ngenai tendensi daripada perkembangan penggeseran disektor perta-nian dan disektor bukan pertanian.

Pada umumnja ……………….

- 30 -

Page 30: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Pada umumnja buat pertanian, buat tahun jang akan datang ini, kita akan mengharapkan atau dapat memperhitungkan adanja investment se-bagai follow-up atau sebagai planning dari program pangan jang di-kemukakan oleh Pemerintah dan sudah didjalankan pada waktu seka-rang ini. Dalam hal ini rentjana-rentjana dari fihak Departemen Pertanian, seperti rentjana 3 tahun itu bias dimasukan dalam rangka program pangan ini. Selain dari pada itu mungkin kita akan bisa mengharapkan investment-investment didalam sector pertanian dalam lapangan hasil-hasil pertanian untuk export dalam bentuk mungkin adanja rehabiliteit dari perkebunan-perkebunan karet dan lain-la-innja, jang nanti akan menghasilkan bahan-bahan untuk export itu, mungkin dalam bentuk replanting dan lain-lain ini investment jang bisa kita harapkan dilapangan pertanian.

Kalau kita sekarang meningkat kepada sector industri, maka dalam hubungannja dengan pembentukan dari pada projek industri un-tuk program pangan, kita akan mengharapkan adanja investment-investment dari pada modal untuk perusahaan tjukup dan disector sandang kita akan mengharapkan akan adanja investment-investment didalam sector tekstiel, didalam oleh Pemerintah sekarang dititik beratkan mengenai pengeluasan daripada investment didalam sector textile ini pada memperluas kapasitet daripada pemintalan-pemintalan untuk bisa inhalen achterstand daripada kapasitet pemintalan ini terha-dap kapasitet pertenunan jang sekarang ini sudah agak lumajan ka-pasitetnja. Ini didalam sector Sandang dan Pangan.

Kalau kita sekarang meningkat kepada projek-projek industri lainnja, maka dapat kita kemukakan, bahwa didalam lapangan basic industry kita dapat mengharapkan investment didalam projek-projek besi/badja, projek-projek kimia dan projek-projek non-ferres jang akan mengutamakan pengolahan dari pada bahan-bahan seperti bauxite dan kemudian badjanja untuk pembikinan aluminium.

Sekarang kalau kita meningkatkan kepada projek-projek dilapang-an pertambangan maka dapat kita sebutkan disini adanja investasi-investasi didalam tambang besi untuk membentuk projek-projek besi, badja, termasuk djuga tambang batu bara, tambang bauxite untuk mem-bantu projek-projek industri dalam bidang non-ferres.

Selain dari pada itu masih ada projek-projek pertambangan nickel, dan jang penting djuga , projek-projek untuk pertambangan minjak. Dalam soal minjak ini mungkin oleh Seksi Keuangan dulu telah diadakan pembitjaraan dengan Saudara Mr Basarudin Nasution jang dengan pandjang lebar telah mengemukakan tentang soal keha-rusannja untuk mengembangkan pertambangan minjak setjara tjepat.

Disamping itu masih ada beberapa projek-projek ketjil dila-pangan pertambangan, jaitu untuk menghasilkan emas, mangaan, asbes dan lain-lain pertambangan jang tidak begitu penting untuk dikemu-kakan disini.

Hingga sekarang ini kita kemukakan sector industri dan

Sektor …………………

- 31 -

Page 31: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

sector pertanian jang termasuk dalam perusahaan-perusahaan besar jaitu perusahaan-perusahaan jang berbentuk pertambangan besar ma-upun dilapangan industri, perusahaan-perusahaan industri jang be-sar dan dilapangan pertanian dalam bentuk perkebunan-perkebunan jang besar.

Kalau sekarang kita meningkatkan kepada small scale business maka di-dalam perbandingan antara pertanian dan industri, dapat kita kemu-kakan bahwa didalam bidang pertanian rakjat dan perindustrian rak-jat, mengenai soal tendenties dari-pada kemungkinan untuk investasi ini, buat pertanian rakjat, jang sekarang ini setjara intensif didja-lankan dipulau Djawa, tidak akan banjak ada kemungkinan untuk mengadangadakan investasi setjara besar, karena mengenai perluasan areal, tidak ada kemungkinan lagi untuk memikirkan perluasan itu dipulau Djawa ini, djadi tinggal mengusahakan penambahan hasil didalam ben-tuk intensifikasi dari pada pertanian rakjat itu, jang tidak akan banjak memakan investasi besar.

Lain halnja dilapangan perindustrian rakjat. Oleh karena sekarang ini djuga didalam masjarakat desa pada umumnja, akan ada pengharapan sedikit penambahan dari pada aktivitet rakjat didalam perindustrian rakjat ini sebagai penjambung dan membulat perekonomian rakjat dan djuga didalam bidang perindustrian rakjat itu dapat ki-ta harapkan adanja penambahan adanja kapasitet industri rakjat, jang nanti akan mempunjai tugas untuk meluaskan basis daripada perekonomian rakjat dan sudah terang mengenai investasi dilapangan perindustrian rakjat ini akan lebih banjak daripada di pertanian rak-jat.

Dengan demikian sebagai kesimpulan dapat dikemukakan, bahwa sebagai hasil tindjauan dari kemungkinan akibat adanja pergeseran jang kita harapkan jaitu dari struktur ekonomi agraris ke Indus-trialisasi, sudah tampak adanja banjak projek-projek dilapangan industri dan pertambangan didalam sfeer perusahaan-perusahaan besar maupun didalam pengusahaan-pengusahaan didalam lingkungan perekonomian rakjat sehingga dengan demikian nanti penanaman modal didalam bentuk prosentagenja akan bertambah untuk perindustrian disamakan dengan sector pertanian.

Sekian Saudara Ketua apa jang dapat saja sumbangkan.Sekian Saudara Ketua.KETUA: Saja menutjapkan terima kasih, dan sekarang saja per-

silakan Saudara Siauw Giok Tjwan kalau dapat mengadjukan angka jang agak kongkrit tentang perbandingan seharusnja antara agriculture dan non agriculture pada hari jang akan datang dengan maksud un-tuk meninggikan national income dengan living standard.

SIAW GIOK TJAN : Saudara Ketua, sebenarnja agak sulit untuk

Untuk …………………

- 32 -

Page 32: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

untuk menentukan angka perimbangan jang kongkrit itu.Saja rasa ini agak sulit, sebab untuk menentukannja, saja

rasa akan banjak tergantung daripada ketjepatan kita menu-dju ke masjarakat sosialis a la Indonesia itu.

Dan apa jang hendak kita tjapai didalam masjarakat jang di-namakan masjarakat sosialis a la Indonesia. Sebab, Saudara Ketua, buat menentukannja itu, pertama-tama kita sekarang menghadapi se-bagai kenjataan bahwa negara kita disamping negeri agraria, djuga ekonominja sangat tergantung kepada penghasilan ekspor.

Dengan akibat tadi, banjak pembitjara mengemukakan bahwa ha-sil Negara kita atau nasional income sangat tergantung daripada hasil ekspor karet, jaitu dengan akibat lebih banjak ditjurahkan perhatian kepada perkebunan karet.

Ini perlu ditentukan, apakah keadaan ini hendak dipertahankan terus atau hendak kita robah. Sebab akibat dari pada ekonomi ekspor ini, ialah prijpolitiek jang didjalankan didalam negeri sedemikian, sehingga penghasilan petani kita sangat tertekan ren-dah, jaitu antara lain politik kita tentang pembelian padi, dia-tur sedemikian rupa sehingga kostprijs dari-pada karet itu dju-ga tjukup menarik dan menguntungkan kalau diekspor. Padahal ti-dak dipikirkan bagaimana kebutuhan hidup petani kita dengan har-ga padi seperti jang ditentukan sekarang ini. Sehingga akibatnja petani kita, daja belinja praktis ditekan sangat rendah, dengan a-kibat seperti sekarang ini, dimana daja beli kaum tani itu ditekan sangat rendah, akibat politik harga beras daripada Pemerintah untuk memungkinkan eksport karet dan lainnja, dan untuk menekan rendah harga upah buruh, maka kita sekarang menghadapi sebagai ke-njataan, bahwa tidak mungkin ada industri bisa berkembang denganbaik selama daja beli daripada konsumen rakjat terbesar, jaitu pe-tani, tetap demikian rendah.

Djadi oleh karena itu, maka menurut pendapat saja, opdracht jang kita hadapi dan jang paling urgent, bagai-mana dalam waktu jang singkat, kita bisa mempertinggi daja beli petani sebagai kon-sumen jang terbesar dinegeri kita.

Sebab selama kita gagal dalam berusaha mempertinggi daja beli petani saja rasa sulit untuk dipikirkan industrialisasi, o-leh karena hasil industri jang berupa barang-barang itu tidak bisa dapat pasar.

Seperti halnja sekarang, kita bisa melihat, bahwa pembangu-nan industri di Negara kita dilakukan tanpa memperhatikan per-kembangan daja beli rakjat dengan akibat di Bandung kita bisa melihat adanja pabrik biscuit jang sukar untuk mendapat pasaran, oleh karena rakjat petani kita belum bisa memakan biscuit. Dan de-ngan demikian kita melihat kesukaran perkembangannja.

Oleh karena itu didalam menentukan perimbangan antara in-vestatis untuk pertanian dan perindustrian, saja rasa dalam

tingkat ………………

- 33 -

Page 33: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

tingkat pertama, perlu sekali ditentukan djangka waktu kearah ter-wudjudnja masjarakat Sosialis a la Indonesia itu, dengan melaksa-nakan titik berat pada usaha mempertinggi daja beli tani.

Dan daja beli kaum tani ini hanja bisa dipertinggi apabila produksinja dipertinggi. Djadi mempertinggi produksi, pertama se-tjara menguntungkan kaum tani sendiri.

Oleh karena itu, maka kalau kita melihat pengalaman-penga-laman dinegara-negara tetangga kita, baik di India, R.R.T. dan terutama di Vietnam Utara, jang tadinja mempunjai minus dida-lam hal padi, sekarang bisa mempunjai surplus padi, setelah diada-kan apa jang mereka namakan agrarian reform.

Oleh karena itu maka dalam memikirkan soal mempertinggi na-tional income kita, saja rasa tidak bisa tidak harus dihubungkan dengan pelaksanaan dari-pada agrarian reform jang ditudjukan untuk mem-pertinggi daja beli kaum tani kita sebagai konsumen jang terbe-sar.

Pun dalam hal investasi dilapangan industri Saudara Ketua jang terhormat, kita melihat, bahwa sampai sekarang pembangunan Industri kita itu, kurang dihubungkan dengan usaha untuk memper-tinggi daja produksi rakjat tani, sehingga akibatnja, umpamanja sa-dja kita mendirikan pabrik asbest, tetapi rakjat tani sekarang ini kurang memerlukan asbest dan lebih memerlukan pupuk. Oleh ka-rena itu kalau pupuk dikebelakangkan dari pada asbest, artinja kita mengalami overproductie asbest, sedang pupuk masih perlu di-import.

Djuga perlu diperhatikan sekali politik jang sampai seka-rang didjalankan dalam hal mentjapai selfsupporting beras, sangat menggembirakan sekali sebagai diterangkan oleh Kolonel Suhardi, bahwa sekarang djuga mulai dipikirkan untuk mentjegah waste, jang diakibatkan oleh penumbuk padi mendjadi beras kurang lebih 4% sampai 5%, sedang kita masih mengalami kekurangan hanja 10%. Ini tentu memerlukan investasi baru dilapangan penggilingan be-ras, tadi oleh Saudara Kolonel Suhardi dikemukakan, bahwa penggi-lingan beras itu sekarang baru mempunjai kapasitet 10% dari-pada total produksi padi. Tetapi perlu djuga kita perhatikan bersama, bahwa menurut keterangan, potensi kekuatan produksi peng-gilingan beras sekarang itu hanja baru menggunakan 25% sampai 40%. Djuga 60% menganggur.

Dan disamping itu menurut laporan-laporan jang per-nah saja batja peralatan-peralatan dari penggilingan-penggilingan beras itu djuga sudah tua dan sebagian karena penggilingan-peng-gilingan beras itu banjak menganggur, itu sudah mulai mendjadi ¾ oud ijzer, mendjadi ¾ scrappediron. Djadi ini menggambarkan suatu keadaan jang sangat menjedihkan dan perlu perhatian dalam menentukan djatah perimbangan antara investasi

Dilapangan …………………

- 34 -

Page 34: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

dilapangan agraris dan non agraris. Saja rasa sekian sadja sum-bangan pemandangan saja.

KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih atas djawaban itu dan djawaban ini membawa kita ke bidang jang sangat penting, jaitu bidang project policy dan tenaga beli dari rakjat, istimewa dari kaum golongan fungsionil tani. Tentu sadja hal ini akan dipertim-bangkan benar-benar oleh Pimpinan didalam membuat rentjana pro-jek ini. Tadi saja mendapat pertanjaan, djadi pertanjaan dibalas dengan pertanjaan, kapan kita akan sampai kepada masjarakat Sosi-alis Indonesia itu. Memang ini penting sekali, karena pembangunan ini agak berlainan dengan pembangunan jang insidentil, karena pembangunan semesta ini menudju untuk pelaksanaan masjarakat a-dil dan makmur atau masjarakat Sosialis Indonesia, jang pertang-gung djawabnja mesti ada, bahwa tiap-tiap pembangunan itu memberisumbangan kepada kebutuhan masjarakat adil dan makmur berdasarkan Pantjasila itu.

Dan itu akan diusahakan sebenar-benarnja dan belum dihi-tung setelah berapa kali membangun kita sampai kesana. Tentu sa-dja kita dengan segala kegembiraan telah berhasil mendirikan Ne-gara Kesatuan Republik Indonesia.

Tetapi …………………

- 35 -

Page 35: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Tetapi ini baru struktur ketata-negaraan atau struktur po-litik dan kita kerdjakan dalam suasana pendjadjahan dahulu dan kita landjutkan dalam revolusi Indonesia dan boleh dika-takan pekerdjaan itu hampir sempurna terlaksana, selainnja daripada pembentukan masjarakat Sosialis Indonesia dan mengem-balikan Irian Barat kepangkuan atau kekuasaan merah putih. I-tu belum tertjapai. Itu umumnja dibidang ketata-negaraan, pem-bentukan negara kesatuan R.I. sudah lebih daripada 90% berha-sil. Tinggal lagi melaksanakan pembentukan masjarakat sosia-lis Indonesia, seperti ditugaskan oleh Konstitusi 1945 ini jang dinamai masjarakat dengan lima nomor jaitu: Merdeka, ber-satu, berdaulat, adil dan makmur. Ini sedang dikerdjakan dan memang kita memakai alat selain daripada potensi daripada rak-jat dengan pembangunan jang semesta ini. Pembangunan semesta jang pertama buatan Dewan Perantjang Nasional ini akan mema-kan waktu seperti saja katakana paling sedikit enam tahun atau paling lama tudjuh tahun. Tidak dalam waktu jang lebih pendek, lima tahun, melainkan enam atau tudjuh tahun. Dan persediaan su-dah sedemikian djauhnja, sehingga ada harapan ini akan berdja-lan. Tentu sadja timbul pertanjaan kita setelah berhasil gene-rasi ’45 ini semuanja merobah status kolonial mendjadi status berpolitik jang merdeka, berdaulat. Djadi kita berasa bangga-lah dalam perdjalanan sedjarah dapat mewariskan kepada angka-tan bangsa jang datang, satu negara jang merdeka, berdaulat Negara Republik Indonesia. Tetapi kita belum dapat berkata de-ngan kepastian dapat mewariskan masjarakat Sosialis Indonesia kepada angkatan jang akan datang. Kita sedang berusaha.

Maka sesudah enam tahun, dihitung dari tahun 1961 tentu sadja akan dilandjutkan pekerdjaan itu dengan keinsjafan bah-wa tiap-tiap pembangunan itu sumbangan, untuk pembentukan ma-sjarakat Sosialis Indonesia ini, sience of planning pada wak-tu ini dalam prakteknja telah memberi andjuran umumnja supaja jang prinsipil itu diberi waktu jang sangat pandjang, missal-nja 15 tahun atau 20 tahun. Tetapi ini disebelahnja diadakan jang insidentil tetapi djuga prinsipiil jang berdjangka pen-dek. Bilangan 5, 6 atau 7 tahun, ini berdjalan dengan para-lel. Ini nanti kalau sesudah 17 Agustus ini, bagaimana menju-sun jang parallel. Dan ini jang pandjang jang 15 atau 20 ta-hun dan selandjutnja itu jang 6 atau 7 atau 5 tahun jang no-mor dua.

Tentu kedua planning ini tidak dapat disimpang-siurkan

Tetapi ………………….

- 36 -

Page 36: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

tetapi berdjalin setjara prinsipiil, itu jang insidentiil dan dibidang jang agak lebih pandjang dengan djaminan supaja masjarakat sosialis itu dapat tertjapai.

Tentu sadja kita berasa bangga kalau kita sendiri jang hidup sekarang ini dapat melihat terbentuknja masjarakat itu. Djadi kalau dapat dalam abad ini djuga terbentuk, tetapi ini sudah berisi beberapa sjarat-sjarat jang bertjorak emosionil.

Itu dalam sience of planning itu djuga kita hindarkan. Jang penting buat kita jaitu mengadakan pembangunan ini de-ngan sebaik-baiknja, sehingga terdjamin terbentuknja masjara-kat adil dan makmur itu.

Inilah pemandangan-pemandangan jang Saudara Siauw Giok Tian sendiri tidak dapat memberikan angka jang kongkrit dan djuga saja tidak dapat memberikan angka jang kongkrit terhadap pembangunan djumlah pembangunan, melainkan hanja mengharapkan supa-ja dalam abad ini djuga masjarakat itu terbentuk. Dan ini me-mang sesuai dengan utjapan Bung Karno dalam pidatonja, dalam Manifesto Politik dan djuga didalam Amanat Pembangunan baik jang tertulis ataupun jang diutjapkan tanggal 28 Agustus dan 9 Djanuari tahun 1960 bahwa penjelesaian revolusi Indonesia adalah tergantung kepada dua factor lagi, jaitu:

Pertama, Irian Barat harus kembali, danKedua , terbentuknja masjarakat adil dan makmur.

Inilah djangka-djangka waktu jang harus ditjapai oleh Depernas sendiri dan kita melatih diri supaja dasar-dasar ini tidak sadja statis tetapi betul-betul mendjadi dinamis dan memberi sumbangan ke pembangunan jang kita rentjanakan itu. Inilah pendjelasan saja jang benar-benar sedikit di-provoceer oleh Saudara Siauw Giok Tjan dengan maksud jang baik, dan ini saja berikan djuga setjara idiologis.

Saja rasa dengan ini maka pertanjaan jang kedua ini su-dah tjukup ditindjau dan sebelumnja sampai kepada pertanjaan jang ketiga maka lebih dahulu saja akan membutuhkan pendjela-san jang berupa kenjataan-kenjataan dibidang iuran negara. O-leh sebab itu saja mengharapkan daripada Saudara Mr Djojodi-ninggrat supaja memberi pendjelasan dalam tiga hal :

( Mr S. DJOJODININGRAT, tidak hadir )Pertanjaan jang akan saja adjukan adalah tiga hal, jai-

tu pertama tentang pemasukan keuangan dalam tahun ini, apa ma-sih sesuai dengan rentjana Pemerintah terutama dibidang pa-djak, menurut peraturan-peraturan pengganti undang-undang jang telah ditanda-tangani, apakah pemasukan itu sesuai dengan pe-rentjanaan buat tahun 1960 didalam bulan-bulan jang baru

lampau ……………………

- 37 -

Page 37: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

lampau, kedua jaitu bagaimana penghasilan negara (penghasilan dalam negeri) dan djuga dari eksport dalam tahun jang lampau (1959, 1958, 1957, 1956 dan 1955), dan jang ketiga bagaimana pengaruhnja pembiajaan pembangunan sekarang ini sesudah bulan Agustus dalam penjusunan Anggaran Belandja tahun 1961, jang harus dimasukkan sebelum bulan Agustus 1960 dan bagaimana mentjapai pemisahan pembiajaan tahunan Angga-ran Belandja dan dalam putusan M.P.R.S. nanti.

Apakah Saudara Mr Atmodininggrat dapat memberikan dja-waban dalam hal ini?

MR ATMODININGRAT: Sakarang ini belum, tetapi kalau diminta akan saja sampaikan, dan djuga akan saja sampaikan kepa-da rekan saja Saudara Mr Djojodiningrat.

KETUA: Lebih baik saja sampaikan sendiri, dan dari De-parteman Keuangan saja mengharapkan djawaban sendiri. Dan karena ini sidang jang paling achir dari P.K.P. dan tidak akan ada sidang lagi, kalau disampaikan kepada Pimpinan da-pat kita pergunakan. Dapatkah begitu? Dapatkah Mr Atmodining-rat menjampaikan?

( DJAWAB : Bisa )

Apakah Saudara Sjarif Sudomo hadir?

( DJAWAB : Hadir )

dari Laapln saja harapkan djawaban dari pertanjaan, jaitu bantuan apa jang dapat diharapkan dari Laapln jang berkenan atau melalui politik import dan export dengan mak-sud untuk mengangkat tingkatannja kegiatan ekonomi, tidak sadja jang mengenai tingkatan ekonomi dikota-kota besar atau ketjil, tapi djuga dalam tingkatan ekonomi dalam rangka pem-bangunan desa, dengan tudjuan jaitu untuk meningkatkan na-tional income jang kita bitjarakan tadi.

SJARIF SUDOMO: Saudara Ketua jang terhormat, saja per-tama-tama hendak memberitahukan lebih dahulu, bahwa saja bu-kan wakil dari Laapln, tetapi saja akan mentjoba mendjawab pertanjaan Saudara Ketua.

KETUA: Baiklah Pimpinan sendiri akan menjampaikan per-tanjaan itu. Karena penting sekali pertanjaan ini, karena

- kami ……………………

- 38 -

Page 38: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kami membutuhkan tentang beberapa saran-saran dibidang im-port dan export dan mengenai national income, nanti Pimpinan sendiri akan menjampaikan kepada Organisasi Laapln. Kalau demikian maka kita dapat meningkatkan kepada pertanjaan jang ke 3, jaitu pikiran jang mendjadi pemimpin dalam pertanja-an ini, jaitu berhubung dengan pendapatan nasional jang ra-ta-rata dari penduduk Indonesia dan dibandingkan dengan pen-duduk di luar negeri misalnja tanah Simenandjung Melaju.

Maka angka-angka jang didapat pada waktu ini jaitu ang-ka-angka rata-rata pendapatan nasional dari penduduk Semenan-djung Melaju adalah 100 poundsterling atau kalau dinilai de-ngan rupiah sama dengan Rp. 12.600 menurut kurs resmi. Sedang-kan untuk Indonesia rata-rata national income ialah Rp. 2.200,-

Djadi perbedaan sangat besar sekali. Sedangkan Malaya itu negara jang baru sadja merdeka dan kita jang lebih dari 15 tahun merdeka dibandingkan dengan Malay jang baru 2 ta-hun merdeka, angka ini sangat menjolok mata, jaitu perbeda-an antara Rp. 12.600 dengan Rp. 2.200,- national income pukul rata penduduk kedua negara ini.

Supaja national income dapat dinaikkan, maka timbul per-tanjaan bagaimana kita dapat mengedjar ketinggalan ini dengan memperhebat pembangunan dalam negeri Republik Indonesia, ti-dak dibanding Malaya, tetapi buat mengedjar jang sewadjarnja dalam bentuk masjarakat adil dan makmur di Indonesia ini.

Selandjutnja dapat saja rumuskan dengan melihat keluar negeri sadja, maka capital formation ditanah India, itu ada-lah 2% dari national income dimasukkan kedalam pembangunan, sedangkan Amerika itu penanaman modalnja 15% dan di Sovjet 25% dan di R.R.T. ada 22%.

Djadi timbul pertanjaan bagaimana baiknja di Indonesia dan berdasarkan bapak jang saja sebutkan tadi itu. Kalau kita menentukan prosentage bagaimana tanggung-djawab terhadap ka-lau kita memadjukan angka 30% untuk penanaman bagi pembangu-nan dari national income itu tadi. Angka-angka jang lain djuga ada, jaitu jang berhubungan dengan ICOR, jaitu Incre-mental Capital Output Ratio, jaitu perbandingan diantaraincrement atau hasil modal jang baru jang ditanam dibidang pembangunan pada umumnja.

Diluar sector agriculture adalah sangat tinggi,

tidak ………………….

- 39 -

Page 39: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

tidak dapat dipertanggung djawabkan akan dengan umumnja tidak menguntungkan. Misalnja sadja dalam pelaksanaan credit Sovjet itu ternjata bahwa angka ICOR tadi itu, jaitu bagi industri badja 7 : 1, sedangkan bagi industri aluminium 9 : 1.

Maka menurut angka-angka ini kita mesti memberi pikiran-pikiran jang akan memimpin pikiran kita jang berhubungan de-ngan perentjanaan jang saja sebutkan tadi itu.

Djadi berhubungan dengan perbandingan dengan negara-ne-gara tetangga persekutuan Tanah Malaju dan tentang procen-tage modal pembangunan dihitung dari national income di In-donesia, procentage jang lajak, berapa besarnja? Ialah supa-ja kita dapat mengedjar ketinggalan, baik dibandingkan de-ngan negara-negara disekitarnja atau pun dalam melaksanakan pembangunan semesta, national dan berentjana ini.

Maka pertanjaan ini, saja adjukan lagi kepada 4 orang jaitu Saudara-saudara Professor Mr Kertonegoro, Drs Zakaria Raib, Kolonel Suhardi dan Ir Anondo.

Mudah-mudahan kita dapat selesaikan pertanjaan ketiga ini pada pukul 13.00, karena sesudah itu kita istirahat dan nanti pukul 16.00 – 18.00 kita landjutkan lagi jaitu jang setjara kongkrit akan diutarakan projek-projek pembangunan un-tuk pembiajaan pembangunan ini di 6 bidang jaitu bidang per-industrian pembangunan untuk pembangunan dibidang kopra, ka-ret dan lain-lain.

Kemudian djuga akan saja adjukan pertanjaan nanti sesu-dah pukul 16.00 jaitu hasil-hasil daripada kekajaan bumi In-donesia jang akan dipergunakan untuk memungkinkan pembiaja-an pembangunan ini jaitu dibidang kehutanan, perikanan dan minjak bumi.

Maka seluruhnja ini nanti akan saja adjukan beberapa pertanjaan dan saja harapkan dapat selesai kira-kira pukul 18.00, sehingga pada malam hari kita tidak perlu mengadakan rapat lagi, sehingga dengan demikian boleh dikatakan sele-sai dan memang ini bagian jang agak berat jaitu antara pukul 16.00 – 18.00 nanti dan sesudah itu kita akan berpisah, ka-rena pekerdjaan akan sudah selesai.

Sajang sekali beberapa orang anggota jang diundang ti-dak datang oleh karena beberapa hal, jang belum kita selidiki lebih landjut.

Tapi ……………………..

- 40 -

Page 40: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Tapi berhubungan, dengan pertanjaan nomor tiga tadi itu jaitu bagaimana mengedjar perbedaan jang begitu besar dari-pada rata-rata pendapatan nasional, jaitu Indonesia 2.200 ru-piah sedangkan Malaja 12.600 rupiah satu tahun rata-rata da-ripada penduduk.

Djadi saran-saran apa jang dapat diadjukan supaja ke-tinggalan itu dapat kita kedjar setjara objektip dan djalanjang dapat kita tjepatkan setjara resionil dan kongkrit.

Saja persilakan Saudara Professor kartonegoro mengadju-kan saran-saran didalam hal ini dan sesudah itu Saudara Zaka-ria Raib, Saudara Manoppo dan Saudara Kolonel Suhardi.

Saja persilakan.

Prof. Mr KERTONEGORO: Saudara ketua, kalau ditanjakan berapa prosen daripada national income harus diinvestasikan dari penghasilan national kita, untuk dapat mengedjar ter-belakangnja negara kita terhadap kepada negara Malay, maka bebera-pa hal harus disadari lebih dahulu.

Pertama, jang harus diinvestasikan tentunja harus banjak sekali, dinjatakan dengan prosentase dari penghasilan natio-nal, tadi Saudara Ketua telah mengemukakan, bahwa pada in-vestasi itu harus diingat I.C.O.R., jaitu perbandingan anta-ra tambahan investasi dan tambahan income. Kalau kita meng-inginkan tambahan income jang besar, tentunja pertama tamba-han investasi harus besar djuga. Lagi pula harus memilih pro-jek-projek jang I.C.O.R.-nja rendah, sehingga dengan tambahan investasi jang besar, tambahan income akan besar pula.

Tetapi lebih dahulu Saudara-saudara, dalam masalah pem-bangunan semesta ini, menurut pendapat saja harus disedari a-tau harus diusahakan kesadaran jang sebesar-besarnja diantara rakjat bangsa kita, kita harus dapat mengusahakan supaja ma-sjarakat seluruhnja itu akan sungguh-sungguh sadar, sungguh-sungguh insaf bahwa pembangunan semesta ini merupakan masa-lah jang maha besar, jang menghendaki keridlaan atau kesedi-aan untuk berkurban jang sebesar-besarnja.

Sebenarnja buat masjarakat kita pembangunan semesta ini harus dipandang sebagai suatu usaha jang tidak kalau penting-nja daripada usaha untuk menolak musuh jang menjerang kita dari dalam. Musuh jang kita serang adalah bukan musuh jang

kelihatan ………………..

- 41 -

Page 41: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kelihatan, ialah jang artinja kelihatan menjerang kita, se-perti musuh jang berupa tentara, tetapi jang menjerang kita itu adalah kemiskinan, kemiskinan itu menjerang bangsa dengan terus-menerus. Selama musuh jang namanja kemiskinan itu belum dapat kita kalahkan, maka sukar sekali kita dapat mendapat-kan apa jang kita inginkan, ialah masjarakat jang adil dan mak-mur. Apabila kita belum dapat berhasil untuk menginsafkan ke-pada masjarakat, bahwa musuh, ialah kemiskinan itu, tidak ka-lah kekuatannja dari pada musuh jang berupa bala tentara, maka masalah pembangunan itu belum akan dirasakan sebagai suatu ma-salah jang maha besar. Kalau kita sudah berhasil untuk mengin-safkan, bahwa masalah pembangunan semesta itu merupakan masalah jang maha besar, maka timbul pertanjaan, sanggupkah ma-sjarakat itu dibebani oleh beban jang diperlukan untuk meng-atasi musuh itu. Beban apakah jang harus dibebankan kepada ma-sjarakat kita, ialah penderitaan karena untuk mengatasi ke-sukaran itu sebagian daripada penghasilan national itu harus disediakan untuk mambiajai pembangunan semesta itu dan apabi-la beban itu tinggi dinjatakan dengan procentase tinggi. Maka untuk negara dan masjarakat jang miskin itu akan diselesaikan sebagai beban jang sangat beratnja. Untuk Negara jang sudah kaja akan menambah penghasilan national dengan 5%, 6% itu le-bih mudah daripada negara jang miskin. Menurut perhitungan du-lu jang dikemukakan oleh Dr Neumark, barangkali dikerdjakan bersama-sama dengan Saudara Drs Muljatno itu antara tahun 1951sampai tahun 1955, hanja ada kira-kira investasi antara 5 sampai 6% dan dengan Investasi 5 sampai 6% ini, hanja da-pat didapatkan tambahan penghasilan national antara 3%. Dan kalau itu dikurangkan dengan tambahanja penduduk jang ditaksir 1,7%, maka tambahan penghasilan nasional hanja 1,3% dan dari 1,3% itu masih dikurangi lagi buat dikonsumsikan, sehingga jang dapat diinvestasikan lagi, lebih sedikit lagi. Mengapa hanja 5 sampai 6% daripada penghasilan national jang diinves-tasikan? Itu karena rakjat itu miskin. Djadi kalau untuk ne-gara jang sudah kaja itu tidak sukar untuk mengambil sampai 20%, 22% dari penghasilan nasionalnja untuk menginvestasikan hal mana dapat menambah penghasilan nasional dengan procenta-se jang tinggi, maka buat masjarakat kita sungguh-sungguh ha-rus disadari bahwa menginvestasikan sampai djumlah jang ting-gi, procentasi jang tinggi, itu adalah sangat beratnja. Teta-pi meskipun demikian, apabila kesadaran itu sudah dapat dita-namkan pada masjarakat, seluruhnja, ja, beban jang berat i-tu tentunja sudah akan dipikul, hanja sadja didalam menentukan

prosentase ……………………

- 42 -

Page 42: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

prosentase kita djuga ada batas-batasnja physic, sampai be-rapa dari penghasilan seseorang itu dapat dikurangi untuk diinvestasikan guna pembangunan semesta itu. Djadi batas-ba-tas ini djuga ada. Djadi bilamana kita ingin untuk mengedjarperkembangan masjarakat atau perekonomian dari daerah lain, maka kita harus djuga ingat akan kekuatan kita sendiri. Te-tapi ada djuga baiknja apabila kita didalam melaksanakan pem-bangunan itu djuga melihat bagaimana kedudukan kita diantara negara-negara lainnja. Bilamana kita tidak melihat apa jang terdjadi dinegara-negara lain, maka mungkin kita sudah merasa mem-bangun, tetapi bila dibandingkan dengan apa jang didjalankan oleh negara lain, usaha kita itu masih belum seberapa. Maka itu a-da baiknja djuga bilamana kita mengingat sebagaimana dilaksa-nakan oleh negara-negara lain, tetapi sekali lagi sebelum kita itu menentukan berapa persen daripada penghasilan nasional jang harus kita investasikan itu, kita harus mengingat batas-batas physic jang pada bangsa kita boleh dikatakan tidak begitu ting-gi., berhubung dengan kemiskinan kita, maka kalau ditentukan seandainja prosentase maksimal jang dapat diambil dari pengha-silan nasional disamping batas hidup itu, itu maka seandai-nja ditentukan antara 10 sampai 12 prosen dari penghasilan na-sional jang harus diambil dari masjarakat untuk diinvestasikan maka pertanjaan jang kedua dengan tjara bagaimana investasi jang berdjumlah 10 sampai 12 prosen harus dilaksanakan untuk mendapat tambahan penghasilan nasional jang setinggi-ting-ginja.

Tadi Saudara Ketua mengatakan bahwa Kredit dari Sovjet Rusia jang akan dipergunakan buat mendirikan pabrik badja itu I.C.O.R.-nja 7, ini memang benar buat projek sematjam itu. I.C.O.R-nja memang tinggi bilaman 10 atau 12 prosen dari peng-hasilan nasional itu dipergunakan untuk projek jang I.C.O.R.-nja sebegitu tnggi maka tambahan penghasilan nasional akan sangat rendah, mungkin tidak mentjukupi untuk mengatasi ber-tambahnja penduduk dinegara kita, maka oleh karena itu me-nurut pendapat saja kurangnja kemampuan masjarakat kemampu-an masjarakat kita untuk menjendirikan sebagian daripada peng-hasilan nasional guna diinvestasikan itu tidak begitu besar, jaitu mungkin hanja 10 sampai 12 prosen itu sudah merupakan suatu prosentage jang tinggi maka 10 atau 12 prosen itu lebih dahulu harus diadjukan untuk projek jang I.C.O.R.-nja rendah agar supaja dalam tahun-tahun jang petama tambahan penghasi-lan nasional akan lumajan djuga, jaitu karena dengan tambahan

Penghasilan ……………………..

- 43 -

Page 43: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

penghasilan nasional kita dapat menggunakan atau melaksanakan projek I.C.O.R.-nja antara 2 atau 3, kita ambil 3 sadja, maka tambahan penghasilan nasional kira-kira 4 prosen setahun. Kalau tambahnja djumlah penduduk 2 prosen – saja dengan malah sekarang lebih tinggi jaitu, 2,3 – maka tambahan netto hanja ada 1,7 djadi ini djuga masih belum merupakan tambahan jang besar. Oleh karena itu sebenarnja kalau kita sungguh-sungguh, supaja lebih tjepat bertambahnja itu, kita harus memikirkan untuk mendapatkan biaja itu, tidak hanja mengambil dari peng-hasilan nasional kita sendiri, djuga supaja berusaha untuk mendapatkan bantuan dari luar.

Tadi djuga dikemukakan dengan pindjaman luar negeri, ini djuga sudah suatu sumber jang dipergunakan untuk menambah investasi jang diperlukan untuk menaikkan pendapatan nasional. Hanja sadja bilamana kita ingin mempertjepat lagi usaha untuk mendapatkan bantuan itu harus djuga diperbesar sehing-ga tambahan

Penghasilan nasional …………..

- 44 -

Page 44: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

penghasilan nasional djuga dapat lebih tjepat naiknja. Te-tapi sampai berapa djauh usaha itu dapat dikawinkan dengan politik luar negeri kita jang aktip dan bebas itu, ini me-rupakan masalah dari Pemerintah, Tetapi nampaknja bilamana kita hanja membatasi diri untuk mendapatkan biaja itu dari sumber dalam negeri sendiri kiranja djalannja pembangunan djuga lambat.

Masjarakat kita jang pada waktu sekarang miskin, ini suatu kenjataan jang njata, suatu hal jang tidak dapat di-lupakan. Djadi kalau kita didalam menentukan percentage bu-at investasi itu, tidak mengingat itu, mungkin kita akan ketjewa, bahwa masjarakat kita tidak mampu untuk membiajai pembangunan itu dengan menjediakan percentage jang lebih tinggi daripada jang diinginkan untuk mendapatkan tambahan penghasilan nasional jang tinggi. Lambat laun bilamana peng-hasilan nasional itu sudah dapat bertambah, sebagai hasil daripada investasi-investasi dari tahun-tahun jang berdjalan mungkin kemudian percentage dapat dinaikkan. Djadi apabila kita mengingat kepada umpamanja rentjana pembangunan semesta jang pertama mengambil djangka waktu 5, 6 atau 7 tahun, ma-ka tambahan hasil nasional djuga belum dapat bertambah jang banjak. Tetapi kalau kita memandang bahwa pembangunan semes-ta ini, pembangunan jang akan memerlukan waktu tidak hanja 5, 6 atau 7 tahun, tetapi satu generasi, mungkin lebih, maka bagaimanapun djuga meskipun mungkin pada waktu-waktu jang per-tama, penambahan penghasilan nasional belum begitu tinggi, te-tapi dikemudian hari tambahan itu akan sesuai dengan jang kita inginkan. Kalau kita mengharap bahwa dengan pembangunan semesta ini, generasi sekarang ini akan mengalami hasilnja sesuai dengan jang diinginkan, maka kita mungkin akan ketje-wa, karena pembangunan semesta seperti jang diinginkan un-tuk menjusun masjarakat adil dan makmur ini sungguh-sungguh akan memerlukan waktu jang agak lama, karena permulaannja masjarakat kita ini jang berada didalam positie jang begitu lemah, hingga tidak mungkin kita akan dapat menjelesaikan pembangunan didalam djangka waktu jang pendek, sehingga gene-rasi kita ini masih akan mengalami hasilnja jang diinginkan. Mungkin saja agak pessimistis, tetapi menurut saja kalau sungguh dalam satu generasi jang sekarang ada ini, kita da-pat menjelesaikan pembangunan, maka itu berarti bahwa kita sudah mendapatkan hasil daripada kerja kita, karena kita da-pat jakin, bahwa generasi jang akan datang, berarti anak-anak kita, jang akan memetik buah jang kita usahakan itu, itu

Sudah …………….

- 45 -

Page 45: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

sudah berarti suatu hasil jang sungguh-sungguh sebaik-baik-nja.

Saudara Ketua, barangkali pandangan saja ini agar ber-sifat umum, tetapi saja perlu mengemukakan karena saja seng-guh-sungguh merasakan djuga, bahwa satu-satunja djalan untuk mengatasi segala kesulitan ini, pembangunan semesta ini, me-rupakan alat, paling sedikit salah satu alat jang terpenting jang harus kita selesaikan dengan sebaik-baiknja. Maka supa-ja sungguh-sungguh masjarakat kita diberikan keinsafan, se-hingga mereka insaf, bahwa nanti kita mendjalankan ini, sung-guh-sungguh sesuatu usaha, boleh dikatakan usaha mati-hidup, kalau kita tidak berhasil, berarti kita akan tetap miskin, te-tap terbelakang. Tetap akan merupakan bangsa jang terbelakang didunia. Sebaiknja kalau kita berhasil maka mungkin kita akan mengalami masjarakat hidup jang gemilang.

Maka oleh karena itu kalau masjarakat kita medjadi insap maka sekarang djuga akan sanggup dibebani dengan beban jang lebih berat. Pernah dikatakan atau pernah kita alami bahwa rentjana pembangunan lima tahun jang sekarang sedang berdja-lan ini sebenarnja masih belum merupakan suatu usaha pemba-ngunan jang terasa. Kalau ditanjakan kepada kita semua apa-kah kita sadar atau merasa bahwa ada suatu usaha pembangunan jang sedang didjalankan, kiranja tidak ada jang sama merasa. Rentjana pembangunan lima-tahun pertama jang sekarang sedang berdja-lan ini, djalannja tanpa dirasakan oleh para anggota masjara-kat. Jang saja pandang turut merasakan, jaitu kalau setiap anggota masjarakat seluruhnja sampai merasa harus bekerdja lebih dari biasa. Karena kelebihan bekerdja jang lebih dari pada biasa diperlukan untuk usaha pembangunan itu. Pada wak-tu sekarang pada umumnja tidak merasa bahwa ada usaha pemba-ngunan jang sedang berdjalan. Oleh karena itu agar supaja u-saha pembangunan semesta ini dirasakan sungguh-sungguh, maka pertama diinsafkan, kemudian beban itu diperbesar, kalau ke-insafan itu sudah ada, tentunja beban jang lebih berat akan di-pikul djuga oleh masjarakat, hanja sadja sajangnja, bahwa ma-sjarakat kita itu akan memulai pembangunan semesta ini dida-lam keadaan jang sangat lemah. Djadi berhubung dengan itu su-paja kita djuga ada kesabaran didalam mengharap hasil jang terachir daripada pembangunan semesta ini jang menurut penda-pat saja masih agak lama karena kita mulai dengan posisi jang begitu lemah.

Dengan ……………….

- 46 -

Page 46: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Dengan ini Saudara Ketua, saja sudahi utjapan saja, semo-ga ada manfaatnja.

KETUA: Terima kasih atas beberapa saran dan nasihat dan semuanja itu memang menguatkan DEPERNAS dalam merentjanakan pembangunan semesta ini.

Memang, suara dari Jogja ini sangat penting sekali se-bagai investment of revolution dan akan kami pertimbangkan benar-benar, Tentang akan melihat atau tidaknja hasil peker-djaan pembangunan itu memang kita tidak boleh takut tetapi kita bekerdja sebaik-baiknja supaja terlaksana dan pemandangan ini bukan pemandangan pessimist, sama sekali tidak, melainkan saja tidak akan menghibur orang jang ingin melihat tetapi ter-sentuh kepada usia manusia tetapi saja rasa filsafah hidup dalam melaksanakan ini dapat memberi pegangan kepada kita bah-wa jang mati itu manusia, masjarakat manusia itu adalah lang-geng.

Manusia barangkali tidak akan melihat tetapi masjarakat Indonesia akan melihat dan akan dapat menilai sumbangan kita didalam revolusi kita ini.

Jang …………………..

- 47 -

Page 47: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Jang mati manusia, homme est mort, vive le sociêtê même.Djadi didalam hal ini kita berpegang kepada filsafah hidup,

jang meninggal atau jang sterven itu manusia, tapi jang lenggang adalah masjarakat kemanusiaan ini dan ini jang dapat mendjadi pegangan kepada kita untuk melandjarkan dan untuk mere-volusikan ini lebih djauh dengan mengadakan pembangunan beberapa kali dalam abad ini sadja. Dan Insja Allah dapat terbentuk masja-rakat adil dan makmur jang diberkati oleh Negara Republik Indone-sia, Negara Kesatuan dengan Irian Barat didalamnja, baru dapat terlaksana revolusi kita seperti jang diutjapkan oleh pendukung dari revolusi kita Bung Karno revolusi baru selesai dibangun.

Kemudian untuk menghindarkan suasana jang agak sentimental ini saja adjukan pertanjaan dan diharapkan pendjawaban daripada Saudara Anondo dan Saudara Zakaria tentang meningkatkan national income ini jang sangat besar bedanja antara Indonesia dengan ne-gara-negara diluar kita ini.

Sasaran-sasaran apakah jang dapat diberikan ?IR ANONDO : Saudara Ketua, jang ingin saja kemukakan adalah

mengenai projek-projek jang sebenarnja ini tjotjok untuk kita ma-sukkan didalam rangka usaha pembangunan semesta.

Dengan adanja starting point jang tidak begitu menggembira-kan tadi oleh Professor Kertonegoro dikemukakan, bahwa didalam meminta kesabaran dari pihak masjarakat itu, kita harus perhitung-kan adanja batas-batas physic daripada rakjat.

Saja kira didalam hubungan ini ada baiknja, djika kita me-nindjau lebih landjut mengenai soal-soal projek sandang pangan. Saja kira kalau projek sandang pangan ini kita tempatkan didalam program untuk mendjamin sebetulnja sedikit banjak batas physic rakjat ini, maka dipandang didalam sudut pembelian daripada pro-jek-projek untuk sandang-pangan, ini adalah pada tempatnja.

Sekarang ingin saja menindjau mengenai soal apa jang tadi dikemukakan oleh Saudara Professor Kertonegoro mengenai bronnen dari pada pembiajaan.

Memang betul kalau kita mendasarkan sumber-sumber daripada pembiajaan ini kepada national income sadja, sudah terang bahwa tidak ada kemungkinan untuk bisa bergerak banjak didalam hal ini.

Melihat bahwa seandainja national income kita per capita kalau disamakan dengan Malaja adalah 1/6, djadi sebetulnja den-gan national income jang begitu rendah, itu sebetulnja dengan national income jang begitu rendah sebetulnja tidak banjak kita bisa perbuat untuk mengambil dari national income ini suatu prosentage untuk pembangunan.

Oleh karena itu, mungkin ada baiknja kalau kita titik be-ratkan mentjadi sumber-sumber lain didalam hal ini.

Tadi oleh Professor Kertonegoro, dikemukakan adanja bantu-an-bantuan daripada luar negeri jang sebetulnja mempunjai segi-

segi ……………………

- 48 -

Page 48: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

segi lain jang perlu dipertimbangkan lebih landjut oleh kita.Akan tetapi saja ingin kemukakan mengenai projek-projek

jang didalam waktu dekat ini bisa dihasilkan, hasil-hasil jang nanti bisa dipakai didalam pembiajaan kita, tidak hanja dalam bentuk rupiah tapi dalam segi devizen.

Didalam hal ini perhatian saja ditudjukan kepada perusaha-an-perusahaan tambang dan dalam hal ini ada beberapa perusahaan-perusahaan tambang itu jang dengan investasi dari pihak Indone-sia sendiri, relatif agak ketjil, bisa menghasilkan hasil-hasil jang lumajan.

Djuga untuk tambahan national income, salah satu djenis da-ripada pertambangan untuk export ini adalah pertambangan minjak, jang saja kira nanti malam akan ditindjau lebih landjut oleh ra-pat ini, dalam hubungannja dengan apa jang akan ditanjakan kepa-da Saudara Prof Basarudin Nasution.

Saja mempunjai pandangan, bahwa buat pertambangan minjak ini masih ada banjak kemungkinan-kemungkinan untuk mengadakan pembiajaan jang tidak terlalu memberatkan kepada keuangan negara dalam bentuk rupiah maupun devizen. Akan tetapi mempunjai poten-si untuk menaikkan hasil national income didalam batas-batas jang agak tjepat, dalam hubungannja dengan projek-projek dari kredit Rusia jang mempunjai I.C.O.R. jang agak tinggi. Ingin saja meng-uraikan disini approach kita didalam menjusun rentjana sekarang ini, oleh Saudara Ketua tadi kemukakan, bahwa didalam menjusun rentjana pembangunan semesta ini kita harus mengadakan penindjau-an tidak hanja dalam djangka pendek, akan tetapi djuga dalam djangka pandjang.

Oleh karena itu mengenai projek jang dipertimbangkan da-lam kredit Rusia ini, ada beberapa jang sebetulnja mempunjai si-fat djangka pandjang jang I.C.O.R. nja agak tinggi. Djadi jang mendjadi persoalan atau pertanjaan jang perlu didjawab, adalah apakah didalam memilih projek, jang membutuhkan pelaksanaan, di-dalam djangka pandjang kita hanja harus dipimpin oleh suatu per-timbangan mengenai meninggikan national income dalam waktu jang dekat, apakah untuk bisa mengadakan suatu susunan dalam dasar pembangunan kita jang lebih kokoh daripada jang dahulu. Ini per-lu, projek-projek jang mempunjai djangka pandjang ini sekarang djuga sudah kita madjukan didalam rentjana pembangunan tahapan pertama ini.

Saja kira Saudara Ketua pandangan saja mengenai personal-an projek-projek didalam hubungannja dengan pembiajaan dan dalam hubungannja dengan national income, tjukup sekian sadja.

KETUA : …………………

- 49 -

Page 49: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

KETUA: Terima kasih, sekarang Saudara Zakaria Raib.DRS ZAKARIA RAIB: Saudara Ketau, mengenai pertanjaan jang di-

adjukan, sebetulnja suatu pertanjaan jang maha berat sekali, jang buat kami memang tidak begitu mempunjai keachlian untuk mendjawab-nja setjara tepat. Tetapi sebagai warga akan mentjoba memberikan sumbangan dalam persoalan pembangunan ini.

Menurut pendapat kami, dalam soal pembangunan ini tidak bisa dilepaskan dari absorsi vermogen daripada negara dan bangsa kita, baik dalam bidang devizen maupun dalam bidang rupiah, walaupun ada digambarkan, membajarnja dalam bidang devizen akan disalurkan me-lalui pindjaman atau kredit-kredit, akan tetapi pada hakekatnja ini, toch djuga harus dibajar kembali.

Oleh sebab itu haruslah pula dihubungkan dengan kesanggupan negara didalam membajarnja dalam bentuk devizen, kesanggupan ini djuga harus pula digantungkan kepada kemampuan negara dalam meng-hasilkan devizen. Kalau dilihat pada keadaan sekarang, maka kita haruslah mentjari djalan baru atau merintis djalan baru dalam usa-ha-usaha jang dapat mempertinggi atau mendapatkan devizen baru. Seperti kita lihat bahwa hampir 70% daripada penghasilan devizen kita tergantung terutama daripada minjak-minjak dan karet, belum lagi diperhitungkan dengan fungsi jang diambil oleh bahan-bahan jang disifat export keras. Djadi kalau kita melihat kepada keadaanini, soalnja bagaimana kita dalam waktu singkat dapat mempertinggi penghasilan ini dengan tidak banjak melakukan investasi. Dalam bi-dang export keras jang meliput bidang pertanian, jaitu karet, kop-ra, kopi, the dan jang lain-lainnja, ini saja kira, karena ini su-dah merupakan suatu investasi jang lama dan dengan melakukan per-baikan-perbaikan replacement, rehabilitasi, tidak memerlukan suatu penanaman modal jang begitu besar sehingga dapat mempertinggi peng-hasilan negara didalam bidang ini dengan djuga, umpamanja dalam bi-dang karet, mengadakan upgrading sadja lebih dahulu dengan mengi-ngat djuga reboitatie dan replanting daripada karet jang nanti di-dalam bidang karet ini dapat dihubungkan dengan industri-industri kimia dan lain-lainnja. Karena Indonesia sebelum perang dunia ke-dua, merupakan penghasil karet pertama, sekarang turun, akan dikalahkan oleh Malaja, karena tidak ada keberanian dalam melaku-kan investasi untuk bidang ini.

Dalam bidang kopra djuga begitu pada hakekatnja, kita teren atas Voorraad daripada djaman Belanda dengan banjak melupakan mela-kukan investasi didalam replanting dan rehabilitasi. Karena ini sudah merupakan suatu penanaman, djadi penambahan sedikit, sudah dapat kita mempertinggi daripada penghasilan devizen dari bidang agriculture ini. Ditambah pula dengan tindakan-tindakan memperbaiki

Mutu …………………

- 50 -

Page 50: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

mutu, upgrading, mendjamin kwalitet, dan sjarat-sjarat utama, jang harus disalurkan oleh fihak perdagangan didalam melantjar-kan export ini, karena kalau setjara logisch bekeken sekarng ini tidak mungkin melakukan export dengan adanja dispariteit.

Djadi saran saja disini, apakah dalam hal export ini diadakan satu prinsip mengexport adalah ter wille untuk mendapat devizen, apakah export hanja asal export sadja. Karena kalau diambil keja-kinan export untuk mentjari deviezen haruslah pula diberi tindak-an-tindakan, peraturan-peraturan serta fasilitas-fasilitas jang mempermudah sjaratnja export ini, sehingga tidak ada gangguan atau antjaman didalam bidang pelakuan daripada export ini. Seperti sa-ja kemukakan tadi djuga jang bisa mempertinggi penghasilan negara dalam bentuk deviezen, ialah dalam bidang minjak, djuga harus ada suatu keberanian untuk melakukan penanaman, lepas daripada factor-faktor politik, penanaman dalam pertambangan minjak jang bisa meng-hasilkan export jang begitu tinggi dan mendengar laporan dalam ra-pat P.K.P. seksi Industri dua hari lalu, memberikan gambaran jang sangat gunstig akan adanja deposit daripada minjak di Indone-sia jang telah tegas dinjatakan oleh bagian Geologic, Indonesia merupakan negara kedua didaerah Ecafe sesudah Irak didalam potensi penghasil minjak. Ini djuga kalau ada suatu keberanian dalam mela-kukan investasi dan memberikan harapan penambahan daripada pengha-silan negara dalam bentuk devisen jang djuga dapat membajar pembi-ajaan dalam penanaman. Seperti Sdr. Ketua kemukakan tadi, pada per-mulaan pembitjaraan, bahwa kalau sadja menjesuaikan diri dalam ren-tjana daripada Depernas, ada dikandung maksud suatu penanaman in-vestasi sebesar 2½ miljard dollar. Ini satu pertanjaan apakah 2½ miljard ini dimaksudkan suatu totale investasi, apakah ini hanja dalam bentuk equipment serta kebutuhan bahan baku pertama sadja. Sebab kalau ini hanja dalam bidang penanaman dalam bentuk equip-ment sadja, berdasarkan pengalaman-pengalaman kami pada perindus-trian, maka 60% daripada devizen jang dibutuhkan, kami perhitung-kan didalam dollar, 60% untuk equipment, 40% untuk dalam negeri, maka ini berarti dalam perhitungan kami bukan harga satu dollar sama dengan 45 official rate, tetapi ditambah dengan factor-fak-tor lain, karena harus adanja counterpart daripada equipment di-tambah dengan adanja P.U.I.M., ditambah dengan adanja import accijn, distribusi dan lain-lain, maka kami mengambil rata-rata dalam investment ini harga 1 dollar adalah 100 rupiah, berarti kalau ini merupakan totale investment 2,5 miljard, belum diper-hitungkan daripada rente djangka pandjang jang diterima oleh De-wan Moneter 40 prosen setahun, berarti ini kira-kira kurang lebih 3 miljard jang harus ditanam didalam 6 sampai 7 tahun jang berar-ti kalau diperkalikan dengan 100 rupiah, sama dengan 300 miljard

rupiah ……………..

- 51 -

Page 51: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

rupiah kalau diambil rata-rata tiap tahun dalam djangka waktu 6 sampai 7 tahun, kira-kira 50 miljard rupiah setahun. Melihat kepada pendjelasan daripada pihak Biro Pusat Statistik tadi, bahwa national income 200 miljard, kita ambil sadja jang sedikit rendah, berarti ini suatu investment jang 40 per 100 per 5, kira-kira 200 prosen da-ripada national income.

Kalau kita melihat kepada jang dikemukakan oleh Saudara Ketua tadi, sedangkan Amerika jang telah madju dalam bidang industrinja masih harus melakukan penanaman modal 15 prosen, apalagi suatu ne-gara seperti Indonesia jang belum mempunjai apa-apa, dan kalau me-mang dalam tudjuan untuk mengedjar suatu tingkatan hidup jang ting-gi, saja kira djuga harus ada suatu keberanian penanaman modal jang tinggi. Kalau kita melihat kepada Sovjet dan R.R.T. jang 25 dan 22 prosen dimana sebelum perang dunia kedua, negara itu belum mempunjai arti dalam bidang industri dan sekarang telah mentjapai suatu ting-katan industri jang dapat bersaingan dengan negara Amerika, djuga melakukan suatu penanaman modal jang sangat tinggi. Djadi kalau ki-ta melihat pada perbandingan ini, saja kira djuga haruslah Indonesia melakukan keberanian untuk melakukan penanaman modal jang tinggi.

Kalau kita mengambil Amerika 15 prosen dan seperti diusulkanoleh Depernas tadi 30 prosen, soalnja sekarang ialah sampai dimana kemampuan dan keinsafan karena ini akan dipikul oleh rakjat selu-ruhnja, tetapi ada suatu tudjuan jang ideologis jang toch pada djang-ka pandjang akan mentjapai suatu tjita-tjita jang terjukup dalam pa-sal 33 Undang-undang dasar, toch kita pada masa pertama harus mempu-njai keberanian dalam penanaman modal, dan meminta suatu pengorban-an jang tinggi, sebab kita hanja mempunjai satu batas waktu terten-tu dalam pengorbanan ini, seperti pada India jang memang mula-mula melakukan penanaman jang tinggi tetapi setelah mereka mentjapai dan berhasil dalam rentjana 5 tahun mereka jang pertama, kemudian menu-run dalam penanaman modal. Saja kira di Indonesia djuga harus dila-kukan tindakan-tindakan seperti ini, djika dari pihak Pemerintah me-lakukan keberanian dengan meminta pengorbanan dan memberikan satu kejakinan dan keinsafan maksud dan tudjuan daripada penanaman ini dan disamping itu seperti jang dikemukakan oleh Presiden dalam Ma-nifesto Politiknja, pengumpulan funds and forces dalam masjarakatini. Soalnja sekarang bagaimana tjaranja mengumpulkan funds and forces ini, memberikan satu ketenangan bagi mereka dalam turut mem-biajai invesment ini dengan memberikan tindakan-tindakan, peratur-an-peraturan baik dibidang fiscal maupun dibidang juridis lainnja jang memberikan ketenangan pada mereka bisa aktif, dengan memberi-kan sumbangan didalam pembangunan. Kalau kita melihat pada gedja-la-gedjala pada saat sekarang, umumnja masjarakat berada dalam ke-

Takutan ………………

- 52 -

Page 52: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

takutan dan bimbangan terhadap turut sertanja dalam sesuatu pena-naman modal, karena tidak adanja peraturan-peraturan jang mendjamin dalam djangka waktu jang pandjang jang memberikan djaminan pada me-reka terpeliharanja keamanan pribadi, keamanan daripada mereka di-dalam melakukan penanaman modal.

Ini pokok-pokok didalam sesuatu negara kalau benar-benar kita setjara serius mau melakukan penanaman dan mengadjak serta rakjat kita didalam penanaman setjara serieus.

Tadi dikemukakan bahwa dalam rangka kredit Rusia dalam Indus-tri badja dan alumunium I.C.O.R.-nja tinggi sekali, itu dapat di-mengerti, seperti saja kemukakan tadi. Kita belum mempunjai apa-apa, sebab didalam membangun industri badja, bukan an sich jang kita lihat rolling dan smelting plantnja sadja, atau hoogovennja sadja, tetapi didalam itu tertjakup soal mining jang belum ada, jang ha-rus diontginnen, soal djalannja jang harus dibuat, kraan-kraan jang harus didatangkan, dan aanleg daripada water leiding, soal pe-labuhan jang harus dibuat dan semua hal-hal jang bersifat intergra-ted dalam hal ini harus ditjakupkan dalam pembangunan, dengan sen-dirinja investasinja adalah sangat besar. Begitu djuga dalam pro-jek alumunium jang I.C.O.R.-nja dikatakan 9, itu dapat dimengerti. Karena aluminia an sich tidak bisa didirikan, tergantung daripada hydrolic powernja, dan itu djuga tergantung kepada soal djalan, soal pelabuhan. Djadi disini sudah njata, bahwa memang didalam pha-sar pertama ini menghendaki suatu investment jang besar. Soalnja su-atu keberanian sadja dan memberikan kejakinan dan keinsafan kepada masjarakat dalam melakukan pembangunan ini dan djika ini dapat da-lam suasana sekarang jang dinamakan guided demokrasi dan guided economy asal mereka jang memegang pimpinan dan mendjalankan exce-cutie betul-betul mempunjai suatu kejakinan jang sama dengan mak-sud dan tudjuan. Saja sebagai pribadi dalam bidang ini bersifat op-timistis, asal factor-factor seperti dikemukakan tadi memang dapat dilakukan dalam waktu singkat dengan memberikan suatu penanaman jang tinggi, seperti sekurang-kurangnja jang didjalankan oleh Ame-rika 15 sampai 25%, jang dilihat dalam pembangunan di Sovjet Unie. Sebab kalau dilakukan penanaman jang begitu ketjil pengaruhnja ti-dak begitu besar, sedangkan kita tidak dapat mengedjar, apalagi se-sudah perang dunia ke 2, peperangan tidak lagi merupakan peperangan antara pelor dengan pelor, tetapi adalah suatu scientific war. Djadi Indonesia harus sudah madju dalam bidang scientific, dalam bidang teknik dan dalam bidang ilmu pengetahuan dan itu djuga me-minta suatu investment jang berat, investment dalam segala bidang. Djadi saja kira kalau kita tidak akan ketinggalan dan tidak akan terjepit dan tidak akan selamanja tergantung daripada negara luar,

Sedangkan …………………

- 53 -

Page 53: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

sedangkan kita hanja berteriak-teriak sadja: Negara kita adalah ne-gara jang terkaja diseluruh dunia, tetapi tidak ada kemungkinan atau keberanian didalam membongkar kekajaan2 jang ada dinegara kita ini, saja kira tidaklah akan ditjapai apa jang dimaksudkan didalam Mani-festo Politiek Presiden dan jang direntjanakan oleh Dewan Perentjang Nasional tadi.

Saja kira tjukup sekian.-KETUA: Terima kasih atas saran-saran dan pendapat-pendapat jang

sangat berharga itu; tidak sadja menguatkan pemandangan, tetapi dju-ga menguatkan kerochanian kita lapangan pekerdjaan ini.

Nanti sesudah istirahat saja mengharapkan pemandangan jang ber-hubung dengan pertanjaan tadi dari Saudara Kolonel Suhardi dan nanti akan kita landjutkan pertanjaan-pertanjaan disekeliling Bank-bank dan djuga pemberian kredit untuk kepentingan pembangunan dan djuga tentang kredit dari Luar Negeri, berhubung dengan Long Term Agreement untuk kepentingan pembangunan pula dan sesuadah itu kita akan membitjarakan bidang projekten pembangunan untuk membiajai pem-bangunan ini sendiri, jaitu bidang kopra, karet, perikanan, kehutan-an dan minjak bumi.

Sesudah itu dihotel makanan sudah menunggu. Rapat saja tangguh-kan sampai pukul 15.30 dan sesudah itu rapat saja landjutkan lagi. Rapat saja tangguhkan.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 13.30)

- 54 -

Page 54: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

515/VII-Dep./60.-200-

PANITIA KEAHLIAN PEMBANGUNAN BAGIAN K E U A N G A N(R i s a l a h S e m e n t a r a)

Rapat ke: 2Hari S a p t u Tanggal 11 Djuni 1960.

(Djam panggilan: 16.00)

Mengoreksi harap dilakukan dalam tempo 2 x 24 djam setelah Risalah Sementara ini diterima. Apabila dalam tempo 2 x 24 djam itu tidak dikembalikan, diang- gap tidak ada perubahan.

A T J A R A : Keuangan.K E T U A : Prof. Mr H. Muhd. Yamin.SEKERTARIS : M. Hutasoit.ANGGOTA JANG HADIR : 26 Orang.

1. Prof. Mr. H. Muhd. Yamin, 2. Ir R. Ukar Bratakusumah, 3. Ir Sakirman, 4. Lobo I. R., 5. Dr Hadjidharmo Tjokronegoro, 6. Mr I Gusti Ktut Pudja, 7. Prof. Ir H. Johannes, 8. G.M. Charidie Kasuma, 9. F. Runturambi, 10. Drs Suryadi, 11. Andi Faisal, 12. Mr R. M. Hd. Kusumoutojo, 13. Siau Giok Tjan, 14. Sumali, 15. Harsuadi, 16. Mr Atmodiningrat, 17. Mr Tjoa Sie Wie, 18. Drs Gunawan Wibisono, 19. Sjarif Sudomo, 20. Drs F. X. Seda, 21. Prof. Mr Kertonegoro, 22. Drs Muljatno, 23. Mr Basaruddin Nasution, 24. Drs Zakaria Raib, 25. Kolonel Suhaedi, 26. F. Z a h a r.

KETUA: Rapat kita landjutkan, tadi kita sedang menindjau pertanjaan ketiga dan sekarang saja harapkan sebagai pendjawab-an jang terachir jaitu dari Saudara Kolonel Suhardi.

Sekarang saja persilakan Saudara Kolonel Suhardi untuk memberikan saran-saran jang perlu untuk menaikan national income dan perbaikan-perbaikan untuk memburu ketinggalan de-ngan negara-negara disekeliling kita dan djuga dengan umumnja dan djuga untuk meningkatkan didalam hal ini national income didalam waktu jang pendek, dengan memperalat pembangunan semesta, berentjana dan nasional.

KOLONEL SUHARDI: Saudara Ketua, saja akan berusaha mem-berikan pemandangan jang nanti tidak bersifat qualificatie sen-timenteel, pun kita bersama saja kira tidak akan mengupas soal mana jang datang dahulu: ajam atau telur, karena tadi akan berusaha setjara sederhana sadja, sebagaimana kita dengar seperti Saudara Ketua bilang menaikkan daja beli atau pendapat-an perseorangan setiap tahun.

Saudara ………………..

Page 55: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Saudara ketua, didalam hal ini, seperti djuga disarankan, maka terbesar daripada penduduk Indonesia ialah petani. Dan menurut apa jang saja lihat dimuka ini, menurut tjatatan Dja-watan Pertanian Rakjat, maka saja tidak akan mengupas diselu-ruh Indonesia, tapi saja batja disini ialah pada tahun 1957, bahwa pemilik tanah di Pulau Djawa ialah sebesar 5.597.600 hek-tare dan jang memiliki kurang dari ½ hektare adalah 3.317.274 hektare, berarti 66%, jang memiliki 0,6 hektare sampai 2 hek-tar adalah 1.768.108, 33%, lebih dari 2 hektare 112.309, sama dengan 2%.

Kalau melihat keadaan begini, maka terbesar daripada rak-jat tani terutama di Djawa, sebetulnja pendapatannja net genoeg mungkin untuk hidup. Dan lain-lain, buruh tani, saja belum tahu keadaannja, tetapi djelas agar sukar. Net genoeg om te leven, tetapi net niet genoeg om te sterven.

Djadi kita, terutama akan menanjakan bagaimana tjara in-vestasi jang tidak muluk-muluk bisa meninggikan pendapatan da-ri orang sebanjak itu. Dalam perdjalanan saja beberapa bulan jang lalu, atas perintah Saudara Menteri Pertanian untuk meli-hat Wonogiri,: disana memang kemadjuan, dibandingkan dengan da-erah jang lain, usahanja memang baik sekali. Tetapi menurut pan-dangan saja pertanian ditempat itu sudah tidak bisa ditingkat-kan lebih daripada itu, sedangkan djumlah kenaikan penduduk, ti-dak lagi 2,3% tetapi dibeberapa ketjamatan sebetulnja kenaikan penduduk itu 3,6% didaerah itu.

Djadi didalam bidang ini djuga kita harus memikirkan dja-lan-djalan lain.

Untuk membiajai atau mengongkosi pembangunan, tadi dipi-kirkan pendjaman luar negeri dan dalam negeri. Bagaimana tjara-nja dan golongan masjarakat jang manakah sebetulnja diharuskan berkorban untuk ini. Sebab untuk suatu pembangunan, untuk suatu kewadjiban menjisihkan daripada pendapatannja, dengan sendiri-nja harus dibatasi, karena sekarang untuk hidup sadja sukar, apalagi kalau diharuskan untuk menjisihkan daripada pendapat-annja itu. Maka harus diusahakan setjara apa dan dengan tjara jang agak mudah bisa meningkatkan itu. Terutama djuga harus ada prioritet-prioritet terpaling dalam penggunaan uang, jang ada pada kita. Djanganlah sampai terdjadi seperti jang sudah-sudah, bahwa kenaikan pendapatan seseorang atau golongan itu digunakan untuk membeli Bell Air dan rumah-rumah di Puntjak umpamanja, dan tjara-tjara kita memberi fasilitas-fasilitas itu uit, ein-delijk tidak merata, tetapi hanja dipakai oleh segolongan ketjildan pembangunannjapun sebetulnja seenaknja orang-orang itu sen-diri.

Saudara Ketua, …………………..

- 2 -

Page 56: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Saudara Ketua, dalam pertjobaan-pertjobaan pemikiran, didalam bidang pertanian, maka dengan terpaksa saja menjinggung, meskipun belum dikupas, mengenai kredit jang baru tentu akan diadjukan per-tanjaan-pertanjaan, kita pikirkan apakah tidak mungkin dengan kre-dit sistem jang diberikan dalam sistem padi sentra jang menimbul-kan: meningginja produksi, jang meskipun belum dikupas setjara mendalam, apakah hat riele meer inkomen daripada petani jang menda-pat kredit itu, tjukup untuk menutupi kekurangannja. Menurut pe-ngalaman jang djalankan selama satu tahun ini, maka pendapatan tambahan daripada sawah tiap-tiap hektare, ini baru padi sadja jang saja adjukan, adalah rata-rata 8 sampai 10 kwintal, untuk mengembalikan kredit kira-kira 5 kwintal, maka sebetulnja masih ada pendapatan lebih jaitu 3 kwintal dan ada daerah-daerah jang lebih banjak lagi.

Maka apakah tidak bisa, sebagian daripada tambahan pendapat-an ini diadakan wadjib simpan. Sehingga uang jang dapat terkumpul daripada wadjib simpan padi ini, atau bidang-bidang lain dipergu-nakan untuk pembeajaan pembangunan, tetapi pembangunan jang saja maksudkan, supaja terutama ditudjukan kepada pembangunan jang se-gera pula dapat menambah pendapatan dari daerah atau dari orang-orang jang pendapatannja diambil. Djanganlah orang-orang jang ha-rus berkorban itu masih djauh melihat resultaat daripada jang ha-rus diwadjib simpankan.

Menurut perhitungan setjara kasar, dalam tahun 1962 kita akan mentjapai kemungkinan dalam bidang Sawah padi kira-kira jang akan dimasukkan dalam padi centra kira-kira 3 djuta hektare. Djadi da-lam hal ini, kalau mungkin bisa diadakan wadjib-simpan ½ kwintal atau 1 kwintal atau 2 kwintal, kalau rata-rata diambil 1 kwintal untuk wadjib simpan, maka dapatlah dikumpulkan uang sedjumlah ki-ra-kira 600 djuta rupiah tapi kalau hanja ½ kwintal 300 djuta ru-piah dan kalau lebih dengan sendirinja hanja soal perhitungan sa-dja. Maka didalam pemberian kredit nanti, umpamanja sadja didalam bidang kedele, dibidang tebu rakjat, dibidang karet, itu djuga di-adakan centre-centre dimana rakjat setjara langsung mendapatkan kredit jang tidak berbelit-belit, tetapi langsung djuga dan setja-ra tjepat dapat dirasakan dan pemakaian daripada uang jang diam-bil daripada wadjib simpan ini, pun dipergunakan untuk setjara tjepat memperkembangkan daerah itu. Kalau didalam bidang karet, sebetulnja sudah ada pemikiran untuk mendapatkan cess dari tiap-tiap export untuk membiajai replanting dan perkembangan-perkem-bangan lain. Terutama apa jang ada pada kita sekarang, centrum-centrum produksi, seperti pabrik gula,

paberik …………………

- 3 -

Page 57: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

paberik-paberik lain, sebetulnja djuga bisa dipergunakan sebagai satu batu lontjakan, satu pangkalan untuk mengembangkan daerah. Kalau dulu paberik-paberik gula dan paberik-paberik lain atau on-derneming-onderneming sebetulnja dipakai sebagai satu pangkalan untuk mengeruk kekajaan kita atau mengexploitir rakjat dan tanah sekitarnja, maka tempat-tempat ini sebetulnja adalah tempat-tem-pat untuk satu operasi basis untuk mengembangkan daerah. Sudah diadakan pertjobaan disalah-satu daerah di Sumatera Utara dimana onderneming dengan keahlian alat-alatnja membantu rakjat dan dise-kitarnja untuk meninggikan produksi karet dan memprodusser bahan-bahan makanan jang penting. Tetapi jang penting didalam memperguna-kan operasi-operasi basis bukanlah operasi basisnja jang penting, tetapi perubahan-perubahan mental daripada orang-orang jang ditu-gaskan ditempat-tempat itu. Selama orang-orangnja jang ditugaskan ditempat-tempat itu masih mempunjai fikiran-fikiran jang lama, ar-tinja masih mempunjai fikiran-fikiran jang tidak tjotjok dengan ke-adaan dan keinginan-keinginan kita bersama, maka soal inipun akan menemui kesulitan-kesulitan. Djadi setjara gampangnja, kita harus mengadakan wadjib simpan didalam segala golongan kita tidak bisa mengambil salah satu golongan untuk dikorbankan membiajai pembangunan Semesta ini. Tidak bisa dari pegawai Negeri tidak bisa dari-pada golongan-golongan ketjil sadja, tetapi sedapat mungkin wadjib simpan untuk membiajai pembangunan semesta ini harus dikerahkan di-dalam segala bidang dan segala golongan.

Sekian, Saudara Ketua, mudah-mudahan dapat menjumbangkan pi-kiran.

KETUA: Terima kasih saja utjapkan tentang uraian jang membe-ri sumbangan kepada hal-hal jang saja tanjakan itu. Sekarang sele-sai kita dengan pertanjaan jang bersangkutan.

Dan sekarang saja mengadjukan permintaan, pertama kepada Sau-dara Prof. Dr Ir Sumantri, jaitu supaja Saudara bersiap dengan ter-tulis mengadjukan projek-projek industri dibidang petro chemie dan djuga tidak sadja menentukan projek-projeknja tetapi sebaiknja menentukan tempat-tempat dimana dapat didjalankan misalnja projek atau pilot projek dibidang nilon dan sebagainja jaitu bij-product daripada petro chemie supaja ini seluruhnja dituliskan dan djikalau Saudara mau memulai pekerdjaan ini saja harap supaja dapat selesai dalam waktu jang pendek. Djadi seluruhnja dipergunakan dan dipilih projek-projek industri apa jang dapat dinilai, dimasukkan dalam overall-planning ini jang bersumber kepada petro chemie jaitu minjak bumi dan gas alam.

PROF. DR IR ……………..

- 4 -

Page 58: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

PROF. DR IR SUMANTRI: Saudara Ketua, saja akan memenuhi per-mintaan Saudara Ketua, mengenai waktu, saja minta ketegasan paling lambat kapan?

KETUA: Berapa hari saja dapat mengharapkan?PROF. DR IR SUMANTRI: Kalu dapat diberikan waktu 2 minggu.KETUA: Baiklah, saja harap djawaban tertulis itu disampaikan

kepada Sekertariat, kota Bandung ini. Kalau bisa djuga tidak sadja projek tempat, tetapi djuga perkiraan anggaran belandja dari tiap-tiap projek. Kalau tidak dapat, nanti djuga Depernas dapat mentjari djalan untuk mengadakan budget daripada projek daripada petro chemie.

Terima kasih saja utjapkan. Kemudian kepada Saudara Ir Thaher Tajeb, saja harapkan supaja mengadjukan saran-saran tentang mesin-mesin jang diperlukan oleh Pembangunan Semesta ini. Kalau pemba-ngunan kita di Indonesia tidak sama dengan pembangunan jang berlang-sung di R.R.T. misalnja atau di Sovjet, karena disana semuanja itu dapat berlangsung, oleh karena industri besi dan lain-lainnja sudah tersedia, sehingga dapat serentak pikiran masuk dalam overall-planning. Disini overall-planning dapat berdjalan hanja dengan im-port mesin-mesin dari luar negeri untuk sementara waktu, atau nan-ti djikalau pengolahan besi sudah demikian djauh sampai dapat mesin-mesin daripada perusahaan sendiri di Indonesia. Maka jang lebih penting jaitu mesin-mesin, mempunjai mutu bermatjam-matjam dan da-lam memilih mutunja ini dan djuga berhubung dengan politik bebas dan aktip, kita tidak dapat membulatkan pesanan mesin dari satu ne-gara, tetapi dari berbagai negara. Saja harap djuga supaja Saudara bersiap setjara tertulis mengadjukan saran-saran tentang kebutuh-an mesin-mesin dari luar negeri untuk pembangunan semesta ini. Saran-saran apa jang dimaksudkan dan djuga untuk beberapa projek, misalnja listrik atau lokomotip atau riil.

Dan bagaimana mendjaga utuhnja tiap-tiap barang itu karena kita belum begitu djauh seperti beberapa negara lain mempunjai library setjukupnja, sehingga barang-barang itu sudah terdjamin sebelum kita memakainja, sesudah datang dari luar negeri.

Djuga kalau dapat hendaknja djuga diperhatikan didalam memo-randum jang saja harapkan itu tentang harganja masing-masing mesin jang diharapkan itu, karena walaupun berlainan harganja, tapi dju-ga kadang-kadang berhubungan dengan tempat kita memesan perlu kita pertimbangkan hal-hal jang tersebut tadi itu.

Bagaimana Saudara Ir Thaher Tajib didalam hal ini?IR THAHER TAJIB: Saudara Ketua jang terhormat, walaupun apa

jang telah disarankan oleh Saudara Ketua itu sangat berat dan

bermatjam-matjam ……………….

- 5 -

Page 59: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

bermatjam-matjam tjoraknja, andaikata saja dapat diberi tempo untuk bekerdja barangkali 2 minggu seperti dengan Saudara Professor Sumantri jang telah diperkenankannja tadi, mudah-mudahanlah saja dapat mengadjukan sesuatu jang mungkin da-pat dipergunakan untuk pembangunan semesta ini.

KETUA: terima kasih saja utjapkan. Djuga djangan lupa mengenai memorendum tentang mesin-mesin ini, hendaklah disampai-kan dalam waktu jang telah Saudara pilih tadi dan saja setudjui di-sampaikan kepada Sekertariat Depernas dikota Bandung ini.

Sekarang kita dapat melandjutkan pembitjaraan terhadap kepa-da projek-projek pembangunan untuk membiajai pembangunan ini dibidang projek kopra, projek pembangunan jang 4 lagi jaitu: karet, minjak, perikanan dan kehutanan, tapi sebelum sama adju-kan pertanjaan, maka lebih dahulu saja hendak mengadjukan perta-njaan kepada Saudara Drs Surjadi, jang sekarang telah sampai berkat memakai alat jang lain selain daripada kapal terbang jang tidak dapat mendarat itu, jaitu tentang kedudukan Bank pembangunan Indonesia jang telah ditetapkan dengan Peraturan Pe-merintah pengganti Undang-undang tertanggal 30 April 1960 itu.

Selain daripada memberi pendjelasan kedudukan dan fungsi bank ini, djuga saja harapkan didalam garis-garis besarnja ten-tang fungsi dan kegunaan Bank Pembangunan Swasta jang telah di-rentjanakan, tapi belum ditetapkan oleh Pemerintah, karena me-nunggu kedatangan presiden untuk berembuk dengan beliau, tapi garis-garis besarnja barangkali dapat disampaikan disini untuk dapat dipakai didalam mengarahkan pikiran tentang pengumpulan uang untuk membiajai pembangunan semesta ini dan djuga fungsi daripada bank-bank jang lain jang berhubungan dengan retooling supaja dapat dimasukkan didalam suasana pembangunan semesta ini. Silakan saudara Drs Suryadi.

DRS SURYADI: Saudara ketua, mengenai Bank Pembangunan In-donesia jang telah didirikan oleh Pemerintah dan dalam mana se-betulnja Saudara Ketua sendiri duduk sebagai anggota daripada Pimpinan Bank itu, dapat saja kemukakan sebagai berikut:

Maksud daripada Bank Pembangunan Indonesia ini ialah, mem-biajai projek-projek Pemerintah, projek-projek mana diharapkan akan mengembalikan uang jang dipindjam dari Bank Pembangunan Indonesia ini kembali. Tentunja kalau ada pindjaman, maka si-pemindjam ialah, dalam hal ini tentunja badan-badan pemerintah sendiri, mengadjukan suatu permintaan untuk suatu kredit, tetapi sebetulnja projek-projek ini sudah ditentukan sebermula,

Oleh karena ………………..

- 6 -

Page 60: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

oleh karena dalam rentjana ataupun pola pembangunan semesta itu nanti akan terdapat projek-projek jang diselenggara-kan antara lain oleh Pemerintah.

Bank pembangunan Indonesia ini mempunjai modal 10 miljard dan sekarang sudah tersedia kurang lebih 7 miljard, djadi kalau diminta dapat digunakan.

KETUA: Nanti kita minta jang 7 miljard ini karena perlu, ini supaja sampai kita kepada 30 miljard buat tahun 1961.

DRS SURYADI: Saudara ketua, susunan organisasi ini ialah demikian.

Bank ini dipimpin oleh suatu Dewan Pembangunan jang Ketuanja adalah Menteri Pertama, Wakil Ketuanja Menteri Keuangan dan Anggota-anggotanja ialah Menteri Ketua Dewan Perantjang Nasional (DEPERNAS), menteri produksi, Menteri Pembangunan dan Gubernur Bank Indonesia. Direktur daripada Bank Pembangunan Indonesia ini ialah Direktur Bank Indonesia.

Dengan demikian kita menghindarkan diri supaja tidak terlalu banjak ongkos dan djasa-djasa dari Bank Indonesia jang telah mempunjai pengalaman berpuluh-puluh tahun dapat dipakai. Ini pula dapat dihubungkan dengan adanja reorgani-sasi dalam tubuh Bank Indonesia.

Tetapi jang penting dalam hal ini ialah, tidak hanja soal membiajai projek-projek Pemerintah itu, tetapi bersama dengan Bank Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia ini harus mengusahakan suatu mobilisasi tabungan, sebab tabungan ini-lah sebetulnja pokok pangkal dari segala pembangunan, bagai-manapun tjaranja, apakah tabungan ini didjalankan dengan tjara sukarela, ataupun dengan tjara paksaan, misalnja dengan defisit spending, semuanja itu merupakan suatu ta-bungan daripada rakjat, beberapa besarnja tabungan ini akan kita ketahui nanti landjut. Tetapi kegiatan membangun dari Rakjat Indonesia ini tergantung dari tabungan jang di-himpun melalui Bank Pembangunan Indonesia dan melalui Bank Sentral, dan kalau dapat adalah pindjaman dari luar negeri,ialah sebetulnja tabungan daripada rakjat lain, daripada rakjat Indonesia.

Maka djelas, bahwa Bank Pembangunan Indonesia ini jang akan membiajai projek-projek Pemerintah, sangat penting arti-nja, jaitu mendampingi atau merupakan suatu follow up dari-pada rentjana atau pola pembangunan jang akan dikeluarkan oleh DEPERNAS. Perlu saja kemukakan disini adanja hubungan antara financiering daripada Bank Pembangunan Indonesia ini dengan Anggaran Belandja. Untuk itu telah diadakan pembi-tjaraan2 dengan Staf Kementerian Keuangan dan sebagai tadi telah dikemukakan oleh Saudara Ketua, bahwa jang 7 miljard itu akan digunakan, memang ini kelihatannja akan digunakan tjepat sekali dan akan tjepat habis kiranja.

Jaitu ……………….

- 7 -

Page 61: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Jaitu dari tahun anggaran belandja 1960, dari fihak Departemen Keuangan ada keinginan supaja bank Pembangunan Indonesia ini mengambil over projek-projek jang hingga kini dibiajai melalui anggaran belandja sebesar 6,6 miljard. Dang ini nantinja, sesu-dah kita bitjarakan dengan Departemen Keuangan, akan dikemukakan kepada Dewan Pembangunan. Teranglah bahwa kalau modal 10 miljard itu diambil kurang lebih 7 miljard, maka tinggal 3 miljard lagi, sedangkan apa jang saja dengar dari Ketua, kebutuhan akan uang untuk pembangunan ini adalah djauh lebih besar daripada itu. Oleh karena itu usaha daripada Bank Pembangunan Indonesia ini akan dipusatkan nantinja didampingi dengan Bank Indonesia, un-tuk mobiliseer tabungan ini. Tadi saja kemukakan bahwa soalnja itu bukan soal teknik dari mobilisir itu, tetapi memang soal kekuatan daripada rakjat itu berapa djauh bisa menabung, sebab tekniknja, itu bisa melalui defisit spending, bisa melalui ta-bungan biasa, melalui Bank-bank dan sebagainja. Maka memang saja sendiri djuga menunggu-nunggu hasil daripada Depernas ini bera-pakah uang jang dibutuhkan setiap tahunnja itu, supaja kalau sudah diketahui berapa miljard jang dibutuhkan kita selidiki, berapakah kekuatan kita, dalam mendjawab pertanjaan dari Deper-nas akan kebutuhan daripada keuangannja itu.

Saudara Ketua, disampingnja adanja Bank Pembangunan Indo-nesia ini, Pemerintah melalui Menteri Pertama atau mungkin le-bih baik saja kemukakan Menteri Pertama, telah mengeluarkan su-atu pendapat, jaitu bahwa pada waktu sekarang, baik sekali kalau diadakan suatu Bank Pembangunan Swasta. Dalam pada itu Pemerin-tah telah mengatakan, atau Menteri Pertama telah mengatakan bah-wa ada kemungkinan, bila hal ini disetudjui oleh Kabinet dan Presiden, bahwa Pemerintah akan memberi pindjaman sebesar 1 mil-jard kepada Bank Pembangunan Swasta ini. Menteri Pertama tidak mengharuskan atau memaksa fihak swasta untuk mengadakan suatu counterpart daripada jang satu miljard ini. Hanja mengharapkan supaja dari fihak swasta djuga diadakan suatu persediaan uang jang bisa memperkuat uang satu miljard ini. Dalam hubungan ini diadakan suatu konperensi Koperasi dan kalau tidak salah mende-ngar, maka disana sudah mulai dikemukakan bahwa fihak Koperasi itu adalah djuga fihak swasta. Mungkin swasta jang paling besar, sehingga nantinja mungkin ada badan-badan swasta seperti M.I.I.,J.P.P., Perbana dan fihak koperasi ini jang sekarang sedang me-mikirkan bentuk apakah dan bagaimanakah tjaranja mengorganisasi Bank Pembangunan Swasta ini. Pada rapat atau Konperensi Perbana

Di Surabaja ………………….

- 8 -

Page 62: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

di Surabaya, disitupun difikir-fikirkan bentuk-bentuk apakah jang sebaiknja, atau bagaimana sebaiknja mengorganiseer Bank Pembangunan Swasta ini. Hingga kini sebetulnja Menteri Pertama menunggu djawaban dari fihak swasta. Sebab sesudah rapat dikota Pedjambon pada waktu itu dan Saudara Ketua djuga hadir telah dikemukakan pada swasta; tjobalah Saudara swasta memikirkan ba-gaimana membentuk Bank Pembangunan Swasta ini dan Menteri Per-tama bersedia untuk nanti bila disetudjui oleh Kabinet dan Pre-siden untuk memberikan pindjaman satu miljard. Hingga kini be-lum ada suatu progres daripada Bank Pembangunan Swasta ini dan pada waktu saja di Surabaja mengundjungi Kongres Perbana itu, pada waktu itu sedikit saja kemukakan jang merupakan kearah djurusan jang mendorong, jaitu saja kemukakan bahwa Bank Pemba-ngunan Indonesia itu dibentuk dalam waktu dua minggu. Maka jang biasanja bank swasta ini bisa lebih tjepat daripada Pemerintah, maka pada waktu itu saja harapkan hasil daripada Kongres Perba-na untuk mengeluarkan sesuatu, sehingga nanti dapat dibitjara-kan bersama dan lahirlah Bank Pembangunan Swasta ini, sehingga dengan demikian maka dibentuk, dana saja rasa dari Bank Pemba-ngunan Swasta ini hingga sekarang belum ada suatu kristalisasi.

Lebih landjut saja kira, baik saja kemukakan hal-hal jang berhubungan dengan Bank Pembangunan Indonesia. Seperti saja ke-mukakan tadi sampai sekarang ini sedang diadakan suatu perundi-ngan antara direksi Bank Indonesia dengan Departemen Keuangan dan permufakatan pertama ialah begini: dari direksi Bank Pemba-ngunan Indonesia ada permintaan kepada Departemen Keuangan un-tuk mengadjukan semua projek jang hendak dilepaskan dari Angga-ran Belandja dan supaja Departemen-departemen jang bersangkutan mengirimkan permintaannja mulai sekarang, memberikan rentjana pembiajaannja dan memberikan rentjana-rentjana seluruhnja dari-pada projek itu, sehingga Bank Pembangunan Indonesia ini dapat menilai mengadakan appraisal dan kalau sudah diadakan suatu ap-praisal, maka akan diadjukan kepada Dewan Pembangunan. Saja ki-ra nanti disitu akan bisa sesuai dengan hasil daripada pola pem-bangunan Depernas ini. Sebab kalau sudah ada pola pembangunan Depernas, maka tentunja segala sesuatu itu harus disesuaikan de-ngan rentjana jang terdapat dalam pola Depernas ini. Tadi jang menjinggung sedikit mengenai hubungan antara financiering dari Bank Pembangunan Indonesia dengan anggaran belandja nasional.

Hasil daripada Depernas ini akan dikemukakan kepada M.P.R. dan setelah M.P.R. menjetudjui maka tidak ada satu badan jang

boleh …………………

- 9 -

Page 63: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

boleh merubah pola pembangunan ini dan dengan demikian djuga nantinja D.P.R. tidak boleh merubah apa jang telah disetudjui oleh M.P.R. Tetapi oleh karena usaha-usaha pembangunan ini ber-djalan tiap-tiap tahun, tahun demi tahun, maka tentunja perlu adanja pula rentjana pembangunan kongkrit tahun demi tahun jang akan dibiajai oleh Bank Pembangunan Indonesia ini. Hanja sadja oleh karena pentingnja daripada pembangunan ini, maka perlu se-kali D.P.R. ini diberi tahu usaha apa dan apa jang telah diker-djakan. Ini setelah dirundingkan antara direksi Bank Pembangunan Indonesia dan Departemen Keuangan, untuk sementara mendapat ke-semufakatan untuk dimasukkan itu dalam appendix Anggaran belan-dja.

Saudara Ketua, lebih djauh dari apa jang ditanjakan tadi ingin saja kemukakan sekarang adanja reorganisasi dalam tubuh Bank Indonesia. Bank Indonesia sekarang telah direorganiseer setjara mendalam dan mulai tanggal 1 Djuni ini, Bank Indonesia diorganiseer sedemikian rupa, sehingga merupakan suatu alat bagi usaha-usaha untuk memobilisir tabungan dan untuk memikir-kan pembiajaan daripada aktiviteie pembangunan itu, sehingga nanti kalau Depernas sudah selesai dengan pola pembangunannja maka Bank Pembangunan Indonesia djuga sudah selesai dalam orga-nisasinja untuk ikut menampung pembiajaan dari pembangunan ini.

Sementara saja singkat sekian, Saudara ketua.KETUA: Terima kasih saja utjapkan mengenai pendjelasan

tentang Bank jang akan didirikan dan jang sudah ditetapkan ja-itu Bank Swasta jang baru akan dituangkan kedalam Peraturan Negara, kalau nanti sudah diputuskan didalam sidang Kabinet setelah Presiden mengetahui segala seluk-beluk dan kegunaan dari Bank ini dan djuga tentang pendjelasan mengenai Bank Pem-bangunan Indonesia ini.

Tadi saja katakan, bahwa jang 7 miljard itu sebaiknja le-kas-lekas diminta, sebab utjapan daripada Saudara Drs Surjadi tadi, itu ada kemungkinan distop, “djikalau diminta”. Saja rasa itu permintaan akan dilaksanakan, karena kalau mendengarkan uraian tadi itu, maka pembangunan DEPERNAS ini dimulai pada permulaan tahun 1961 dan mungkin djuga kas daripada pembangunan ini sudah dihabiskan, kalau mendengar beberapa projekten jang sekarang akan dibiajai segera pada penghabisan tahun 1960. De-ngan sendirinja kita berfikir kepada membesarkan uang didalam Bank Pembangunan itu, karena sekarang ada tendens di beberapa

Departemen ……………….

- 10 -

Page 64: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Departemen berebut-rebut untuk melaksanakan pembangunan jang tidak semesta dan tidak nasional, melainkan pembangunan jang insidentil tanpa dimasukkan kepada over all planning pembuatan dari DEPERNAS ini.

Memang dalam beberapa hal dapat didjalankan, tetapi sebe-narnja Bank Pembangunan Indonesia ini didirikan dengan dasar dan tudjuan dan suasana untuk membiajai pembangunan semesta nasional berentjana buatan DEPERNAS, tetapi sekarang tersentuh beberapa hal dibidang pembangunan jang tidak dapat dibelandjai oleh beberapa fonds, jang djuga perlu. Nanti dengan sendirinja akan mendapat djuga dasar jang lebih sempurna, mengapa DEPERNAS berfikir kedjurusan lain jang belum pernah dipikirkan oleh Pe-merintah dan Bank-bank lain untuk menundjukkan projek-projek jang menghasilkan fonds-fonds pembeajaan daripada pembangunan DEPERNAS dengan ini tidak terlalu menggantungkan kepada fonds jang sangat terbatas itu jang ada didalam kedua Bank jang se-perti sudah diterangkan, jaitu Bank Pembangunan Indonesia dan satu Bank Pembangunan Swasta, walaupun namanja ini belum dipas-tikan.

Djadi didalam praktek ada beberapa kesulitan sekarang ini tidak mengenai pekerdjaan DEPERNAS tetapi pelaksanaannja, peme-rintah sudah berfikir untuk melaksanakan ini tetapi djuga mene-mui beberapa kesukaran jaitu pembeajaan daripada projekten jang bukan buatan DEPERNAS, jang harus didjalankan dengan segera, karena sudah ada comitment atau jang sudah ada kegunaannja jang pasti dan mendesak.

Nanti akan kita dengar bagaimana tentang projekten jang menimbulkan penghasilan bagi pembeajaan DEPERNAS, jang nanti di-mana dapat dihubungkan dengan Bank Pembangunan Indonesia jang telah dibentuk itu.

Djadi kita mentjari isinja dan djuga memikirkan organisasi-nja itu, jang penting buat Depernas dan administratif dan djuga ideologis supaja perentjanaan Depernas ini dapat dilaksanakan dalam waktu jang dapat ditentukan.

Dengan persediaan jang sangat terbatas ini, maka pelaksana-an itu akan terganggu, oleh sebab itu nanti didalam dasar Undang-undang Pembangunan jang akan selesai pada penghabisan bulan Dju-li dan jang akan disampaikan kepada Pemerintah dalam rapat pleno istimewa dikota Bandung ini, ada satu bagian jang mengenai pe-laksanaan pembangunan Depernas, itu dengan beberapa garis, akan diberikan didalam dasar Undang-undang Pembangunan itu.

Tentu …………………….

- 11 -

Page 65: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Tentu sadja garis-garis itu akan diserahkan kepada Peme-rintah dan djika sudah disahkan oleh M.P.R.S., maka dengan sendirinja akan mendjadi haluan negara jang akan dipegang te-guh oleh Presiden dan oleh Kabinet. Kabinet dan Presiden dida-lam hal ini membawakan diri kepada keputusan M.P.R.S. itu.

Dengan sendirinja tidak perlu lagi diadjukan kepada D.P.R. ini perlu saja tegaskan disini, bukan karena kita dekat kepada M.P.R.S. dan djuga dengan D.P.R., tidak, oleh karena setjara juridis, D.P.R. adalah essensiil bestanddeel daripada M.P.R.S.

Djadi dengan sendirinja keputusan M.P.R.S. adalah djuga keputusan D.P.R. gotong rojong jang akan dilantik sebelum tang-gal 26 Djuni jang akan datang. Djuga semuanja itu mekanismenja sudah berdjalan dengan baik.

Tjuma angka-angka makin lama makin meningkat, dengan ang-ka 10 miljard, 7 miljard fonds rupiah, maka angka-angka ini seolah-olah akan mendjadi angka-angka semut daripada harga dan nilai daripada pembangunan Depernas jang kita sedang ren-tjanakan ini.

Depernas tidak mau merentjanakan diatas kertas, melainkan rentjana jang kongkrit jang dapat dilaksanakan dan harus dapat dilaksanakan, oleh karena hal-hal ini sangat penting tergantung langsung dengan hidupnja bangsa Indonesia. Djadi hal ini djuga dipikirkan dan disarankan kepada Pemerintah.

Pendjelasan jang diberikan oleh Saudara Suryadi tadi mem-beri gambaran, bahwa kebidjaksanaan bank bagi melaksanakan pem-bangunan ini mendjadi suatu essens, intisari jang penting di-bidang budget dan tjara membiajai pelaksanaan ini.

Oleh sebab itu, kita akan landjutkan pembitjaraan ini dan saja akan mengadjukan pertanjaan jang diarahkan kepada 7 orang anggota jang terhormat, jaitu Saudara-saudara Mr Atmodiningrat, Harsuadi, Mochtar Usman, Jusuf Muda Dalam, Faisal, Sumali dan Charidjie Kasuma.

Maka pertanjaan ini jaitu jang mengenai kebidjaksanaan bank dalam taraf, dalam rangka pembiajaan pembangunan-pembangun-an ini, jang akan dirumuskan oleh Ketua Seksi Keuangan.

Mr ELKANA TOBING: Saudara-saudara, Saudara Ketua Jang Mulia, kita semua mengetahui, bahwa inflasi pada waktu ini me-mang mengamuk. Djadi kita semua sadari, bahwa dalam mengamuknja inflasi ini, memang dirasa perlu untuk mengekang kredit. Djadi dari penjelasan jang kita terima dari pihak resmi, maka kita

Mengetahui ………………….

- 12 -

Page 66: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

mengetahui, bahwa berbagai tindakan diambil untuk membatasi kredit dan dalam membatasi kredit ini kita lihat, bahwa jang dititikberatkannja ialah soal quantitatieve beperking. Quanti-tatieve beperking ini kita lihat kristalisasinnja didalam sis-tem reservering jang ditentukan oleh Pemerintah jaitu dengan putusan-putusan dari Dewan Moneter.

Djadi timbul pikiran dikalangan Seksi keuangan, bagaimana-kah quantitatieve beperking itu mendjadi quantitatieve beperking, supaja demikian tidak terhalang pembangunan, tidak ter-halang financiering dalam pembangunan.

Itulah pertanjaan jang pertama. Kemudian kita lihat, bah-wa politik jang didjalankan oleh Bank, hingga sekarang ini bo-leh dikatakan pada umumnja sangat berat untuk pihak jang mem-bangun. Tadi sudah diterangkan oleh Ketua Jang Mulia, tentang angka-angka I.C.O.R. jang tinggi, umpamanja sadja kita ambil pabrik alumina, I.C.O.R.nja itu tinggi, kita lihat 9. Djadi increment jang dapat kita harapkan dari pembangunan alumina fabriek ini adalah kalau umpamanja ditanam 100 djuta hanja 11 djuta. Ini tjontoh jang saja kemukakan ini bukan tjontoh jang tentu dapat dipikirkan oleh semua pihak, jang hendak men-djalankan pembangunan, sudah tentu pabrik alumina ini termasuk pembangunan jang digolongkan dalam projek jang menguasai hadjat hidup orang banjak, tetapi tjontoh jang ini saja kemukakan un-tuk menandaskan, bahwa djika bunga atau rente jang diperhitung-kan terlalu tinggi, umpamanja sadja mengenai fondsen jang di-berikan oleh Bank Perindustrian, bunga ini dengan administrasi, dengan ongkos-ongkos sampai kepada kira-kira 12%. Tetapi kalau dipikirkan soal I.C.O.R.-nja tadi sudah tentu waktu memberikan kredit itu sudah dikatakan bijvoorbaat mislukt pembangu-nan itu.

Dan soal rente ini sangat penting untuk pembangunan ini, karena umpamanja kita ambil I.C.O.R. jang dikemukakan oleh pi-hak perindustrian dasar kepada kita, I.C.O.R. itu tadi rata-rata buat projek industri adalah 6. Djadi hasil dari 100 hanja 16. Djadi kalau umpamanja pihak swasta, jang memasuki bidang pembangunan ini, harus membajar bunga 12%, hanja tinggal 4 lagi untuk semua pembiajaan jang lain, untuk upah dan lain-lain. Sudah tentu dengan tingginja bunga ini djadi peranan jang di-lakukan oleh modal sudah mendjadi terlalu berat buat kita.

Ini kalau ………………

- 13 -

Page 67: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Ini kalau kita menghubungkannja umpamanja dengan teori jang dike-mukakan oleh Karl Marx. Djadi peranan jang didjalankan oleh kapital ini sudah terlalu besar, sedang bagian dari hasil jang diuntukkan untuk jang lain terlalu ketjil. Djadi dikalangan Seksi sekalipun ti-dak menganut teori dari Karl Marx, jang ingin djangan terlalu meni-tik beratkan kepada peranan modal, ada timbul pertimbangan bahwa de-ngan bunga jang tinggi ini sudah bijvoorbaat boleh dikatakan mislukt semua pembangunan ini. Inilah hal jang kedua.

Soal ketiga adalah jang kita fikirkan, ialah soal meluaskan pembangunan ini untuk seluruh daerah Indonesia. Bukan sadja dibata-si dikota-kota, tetapi merambat meluas kedelapan pendjuru, sehing-ga kenaikan income ini, tidak terbatas kepada sesuatu sektor dari-pada masjarakat, tetapi meliputi seluruh sektor dari Indonesia ini. Dengan demikian, maka pembangunan ini, jang akan kita lakukan da-pat menimbulkan apa jang disebut chain reaction dan pengaruh dari apa jang disebut oleh Kan dan Keens, pengaruh dari Multiplier ini djuga semakin terasa. Djadi semakin verwerkt. Dalam hubungan ini Kita sangsi, kalau politik perbankan terlalu zakelijk, djadi kalau tidak dimasukkan didalamnja unsur welvaartszorg, staatezorg, dan opvoeding, maka soal kredit ini tidak akan mungkin melahirkan sesu-atu hasil untuk rakjat banjak. Djadi ploblem ini lah jang kita fikirkan, mengenai perbankan dan untuk memetjahkan persoalan ini, kita sa-ngat hargaakan, djika Saudara-saudara dapat mengemukakan saran-saran.

Sekian barangkali nanti masih akan didjelaskan oleh Paduka Jang Mulia Ketua.

KETUA: Sekian gambaran jang dirumuskan oleh Saudara Mr El-kana Tobing Ketua dari Seksi Keuangan dan perlu pula saja menjam-bung sedikit tentang pokok jang kedua jang mengenai bunga uang 12% djuga untuk pembangunan.

Memang ini satu gangguan untuk pembangunan, apalagi jang se-mesta dan nasional. Uang 12% itu, bunga sangat ondeskundig, berhubungan dengan industri. Lihat sadja tjontohnja diluar negeri, misalnja di Malaja. Itu buat pembangunan industri mempunjai graced period, ti-dak membajar bunga djadi tan-free dalam empat tahun jang pertama itu. Djadi industri itu tidaklah begitu didirikan segera memikirkan bu-nga jang begitu banjaknja. Craced periodrente ini tidak ada di Indo-nesia, djadi djuga saja meminta fikiran tentang rente jang dila-zimkan waktu ini dan djikalau diarahkan fikiran kepada financiering daripada pembangunan semesta itu oleh Banken jang sudah ada. Djuga berhubungan dengan rente ini, adalah djuga difikirkan kepada Pu-im, jaitu pembiajaan barang masuk, tjukai barang masuk. Saja rasa tjukai

Barang ……………..

- 14 -

Page 68: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

barang masuk ini tidaklah dapat disama-ratakan bagi kegunaan pemba-ngunan semesta jang harus mendapat beberapa kelonggaran-kelonggaran tetapi belum sekarang ini peraturan-peraturan jang mengenai kelong-garan-kelonggaran P.U.I.M. ini, djikalau nanti pelaksanaan pemba-ngunan ini didjalankan. Inilah fikiran jang timbul jang sudah ke-lihatan dan untuk merintis djalan kepada penjelasannja pembangu-nan semesta ini pada tahun 1961 maka diadjukan pertanjaan tadi dan mengharapkan benar supaja dapat dilahirkan saran-saran disekeli-ling soal-soal jang telah diadjukan tadi dan saran-saran ini diha-rapkan dari Saudara-saudara jang telah saja sebutkan namanja tadi dan dapat saja harapkan pertama dari Saudara Mr Atmodiningrat.

MR ATMODININGRAT: Saudara Ketua, soal-soal jang diadjukan oleh

pihak Depernas ini memang merupakan soal-soal jang sungguh tidak mudah dan saja djauh dari merasa sebagian seorang ahli dalam soal ini, namun sebagai seorang jang berketjimpung dalam Departemen ke-uangan, meskipun menurut organisasi sekarang ini seorang Sekertaris Djenderal chususnja ditugaskan dalam lapangan organisasi dan admi-nistrasi, namun demikian, djuga sebagai tugas masih tetap ditugas-kan kepada saja sebagai Sekertaris dewan Moneter mengikuti pembitja-raan-pembitjaraan dan persoalan-persoalan jang memang sering diadju-kan dalam Dewan Moneter pula. Kalau saja tidak salah tangkap, per-soalan ini berkisar kepada hubungannja Pemerinta dengan bank pada umumnja, sebagai dua alat negara jang memang mendjalankan pimpinan dalam soal uang.

Credit politiek kalau tidak salah adalah instrumen baik dalam politik finansiil maupun dalam politik moneter jang kedua-duanja memang harus didjalankan oleh Pemerintah, tetapi chususnja jang mengenai sebagai instrumen untuk mendjalankan politik moneter sa-ngat erat hubungannja denga Bank Sentral dan bank pada umumnja.

Mengenai politik kredit sebagai instrumen untuk mendjalankan politik Pemerintah dilapangan moneter itu pokoknja – kalau saja salah minta dibenarkan oleh Bank Sentral tentunja – pokoknja men-djaga agar uang mendjalankan peranannja sebagai uang netral atau neutral geld atau dengan perkataan lain djuga menudju kekeadaan keseimba-ngan moneter atau moneter evenwicht. Djadi ideale toestand jakni tidak ada inflasi maupun deflasi atau dengan perkataan lain lagi uang hanja tjukup persis sadja untuk mendjalankan peranannja se-bagai alat penukar atau ruilmiddel.

Pokoknja kalau saja tidak salah, monetair politiek adalah ini. Bahwa disamping itu sudah barang tentu djuga mendjaga keku-atan daja beli uang, itu sebenarnja suatu akibat daripada kalau uang sudah tetap merupakan peranan sebagai nuetral geld jang sta-biel, daja beli tetap stabiel djuga dan jang sulit memang untuk dapat mengukur agar djumlah uang percies sadja untuk djalannja

kebutuhan ………..

15 -

Page 69: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kebutuhan-kebutuhan transactics didalam negara. Dan kesulitan lagi, keadaan monetair belum tentu kalau sudah baik dalam soal politis economis pada umumnja oleh karena kalau hanja ditudju mone-tair evenwicht, djadi artinja menudju kesuatu soal jang stabiel sadja. Padahal kita semua menghendaki sebagai kesimpulan semuanja memang, tiap-tiap negara menghendaki increase of national income atau djuga increase of national productivity, djuga supaja produksi nasional bertambah. Kalau produksi nasional bertambah artinja ba-rang jang beredar djuga bertambah money supply harus di-adjust pula, agar tidak ada deflatie. Sebaliknja kalau ada keadaan baise barang terpaksa kurang, money supply djuga harus di-adjust (dikoreksi) pula, supaja djuga berkurang pula.

Dan untuk tehnik monetair politiek, untuk ataupun malahan me-nambah uang, ataupun mengurangi uang, ini membutuhkan alat-alat jang penting, ialah alat Bank. Didalam soal ini geld afroming atau geld inpomping itu memang planning bank sangat dibutuhkan. Dalam soal ini memang krediet politiekpun merupakan suatu instrument jang penting. Maka harus memang diadakan dan sudah ditudjukkan oleh semua Negara digunakan dengan kwantitatiev dan kwantitatieve krediet-beperkingen. Sebenarnja kwalitatieve itu sudah diharuskan, kalau sudah mulai me-ngadakan kwantitatieve krediet-beperkingen. Oleh karena dengan di-adakannja plafondering dan kwantitatieve krediets volume, dengan sendirinja bank-bank itu sudah seakan-akan sesuai dengan bank politiek-nja masing, tentu memilih sendiri mana langganan-langganannja dan mana barang-barangnja jang dianggap masih sesuai dengan rentabili-teit politieknja, mana jang akan diberi krediet dan mana jang tidak.

Djadi kalau Pemerintah sudah mulai mengadakan kwantitatieve krediets politiek, krediet beperkingen itu dengan sendirinja Banken tentu akan melakukan selectieve krediets politiek dus kwantitatieve. Hanja tentunja belum tentu selectieve jang didjalankan oleh Bank-bankitu sesuai dengan seleksi jang dibutuhkan oleh Pemerintah.

Maka disamping otomatische kwalitatieve krediets politiek jang didjalankan oleh Bank sendiri sebagai akibat dari diadakannja kwantitatieve krediet politiek, Pemerintah mesti masih perlu aan-vullen dengan mengadakan ketentuan-ketentuan dalam hal mengadakan selectie dalam pemberian krediet itu. Ini untuk mendjalankan kwali-tatieve krediets politiek dan krediet beperkingan jang effektip itu memang dibutuhkan perkembangan dan peralatan bank jang banjak dari-pada sekarang. Memang kwalitatieve krediets politiek dibutuhkan perbankan lebih luas dan lebih ahli daripada sekarang. Maka kalau ditanjakan tadi oleh Saudara Pimpinan bagaimana bisa mengalihkan kwantitatieve ke kwanlitatieve itu sepandjang pengetahuna saja hanja

Mengandjurkan ………………..

- 16 -

Page 70: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

mengandjurkan supaja sedjadjar dengan itu diperkembangkan perbankan Dat is instrument untuk mendjalankan qualitatieve krediete politiek jang sebaik-baiknja.

Ini pertanjaan jang pertama-tama.Dan jang kedua, saja belum dapat menangkap apa jang ditanjakan oleh

Saudara Ketua Seksi Keuangan itu tadi.MR ELKANA TOBING: Pertanjaan jang kedua itu sebetulnja berkisar

kepada soal bunga. Bunga jang diperhitungkan di Indonesia masih sangat terlalu tinggi. Djadi mungkin dengan marche jang diberikan oleh transa diluar pembangunan, mungkin rente itu dapat dibajar, umpamanja 1% se-bulan, mungkin mudah dibajar dengan transaksi dagang biasa, tetapi kalau dilapangan pembangunan umumnja boleh dikatakan dengan ICOR, jang memang sudah berkali-kali kita minta penegasan dari Kementrian Pem-bangunan dan selalu ditegaskan, bahwa rata-rata bisa diambil sebagai angka-angka jang pasti jaitu kira-kira 6 ICORnja buat projek-projek pembangunan ini, maka kami melihat bahwa hasil umpamanja diambil 100 hasil 16. djadi bagaimana kita sekarang menjesuaikan bunga jang ber-laku sekarang ini, baik untuk kota-kota maupun desa-desa, supaja dapat mendjadi stimulans atau dapat menarik untuk pembangunan ini sebab kalau um-pamanja rente ini selalu ditetapkan dan menurut sekarang, menurut ta-raf sekarang boleh dikatakan rata-rata bunga itu adalah 1% sebulan, djadi 12% setahun, dengan ICOR jang saja kemukakan tadi, saja rasa bijvoorbaat dapat saja katakan, susah sekali mendjalankan atau melak-sanakan projek-projek pembangunan. Djadi bagaimana sekarang kita me-ngatur bunga untuk seterusnja, apakah kita memikirkan untuk me-rendahkan bunga untuk seterusnja, apakah kita memikirkan untuk merendah-kan sampai 4%, 5% atau 6%, djadi kita sebetulnja ingin mendengar pe-mikiran dari kalangan Pemerintah atau dari kalangan perbankan bunga mana _________ jang kita anggap lajak untuk dapat diharapkan kelan-tjaran dibidang pembangunan jang akan kita hadapi pada waktu jang akan datang ini.

Djadi kita ingin mendengar sugesti mengenai angka tertentu jang kita anggap dapat disesuaikan dengan kelantjaran jang diharapkan di-lapangan pembangunan ini.

Inilah pendjelasan jang saja ingin kemukakan.MR ATMODININGRAT : Kiranja sulit untuk memberikan djawaban jang

pasti, apakah sudah dapat dinaikkan atau diturunkan bunga itu, memang rente politik adalah suatu instrument atau alat dalam politik monetair/keuangan pemerintah itu untuk djuga mengikuti keadaan monetair ataupun dalam politik nivellering conjunctuur tadi untuk menstimuleer pada suatu waktu baise, banjaknja interveringen ataupun memudahkan intervering, memang perlu diadakan adjusment dalam bunga.

Djadi…………………..

- 17 -

Page 71: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Dadi in het algemeen, pada umumnja, kalau dalam baise supaja bunga-bunga diturunkan. Kalau tidak salah ini djuga terdapat politik Bank Sentral. Djadi ini kiranja Bank Sentral dapat melandjutkan pertim-bangan-pertimbangan, apakah sekarang sudah perlu diturunkan atau di-naikkan dan diranja memerlukan djuga kontrak atau perundingan jang lebih mendalam antara Bank Sentral dengan Departemen Keuangan menge-nai hal ini.

KETUA: Dari Bank Sentral tjuma 3% bukan?MR ATMODINGRAT : Sebetulnja sulit untuk memberikan djawaban

jang pasti, apakah sebaiknja diturunkan atau dinaikkan. Itu tentu melihat aspek jang banjak, oleh karena kalau diturunkan ada konsek-wensinja dan kalau dinaikkan ada konsekwensinja.

Jang ketiga, kalau tidak salah, mengenai teknik daripada Bank wezen, apakah bank itu selalu mengerdjakan hanja jang tehnis sadja didalam mendjalankan segi politiknja; didalam hubungan ini perlu sa-ja terangkan, Saudara Ketua, bahwa memang salah satu tugas pokok da-ripada bank wezen itu menjalurkan kredit setjara jang ahli.

Ini memang djustru een van de hoofdfuncties van het bank wezen, itu supaja kredit itu dapat disalurkan setjara teknis, setjara bank- teknis.

Dit is juist persoalan jang tidak dapat diatasi bank sendiri. Banken sebagai economische subjecten, itu memang seharusnja memperha-tikan sangat dan memelihara kepentingan sebagai ekonomisch subject dan dengan demikian djuga indirect mengabdi dan memelihara kepentingan umum.

Tapi sebagai ekonomisch subject tidak dapat diharapkan mendja-lankan kebidjaksanaan setjara macro politisch, oleh karena conjunctuur politik, itu bukan tugasnja bank, bahkan bukan bank central apalagi bank-bank biasa dan bank umum. Ze mogen en ze kunnen ook geen conjunctuur politik voeren. Ini jang harus didjalankan oleh Pemerintah.

Djadi saja harapkan supaja bank itu tetap mendjalankan segi-se-gi politik menurut bank technische normen. Oleh karena, kalau tidak begitu, nanti jang sudah didjalankan pada masa jang lampau, itu ter-njata memang memerlukan pemikiran daripada Pemerintah, jaitu lequid-teit, solvabiliteit daripada banken dan djuga keamanan daripada para deposito houders, in geva 1 itu mungkin dan ternjata didalam sedjarah kalau bank-wezen tidak teratur dan tidak diadakan aturan didalam bankwezen, memang kadang-kadang bankwezen zich vergalloperen dan menimbulkan djuga kesulitan-kesulitan didalam roda perekonomian dengan kurang memperhitungkan bank technischo normen.

Pokoknja ………………….

- 18 -

Page 72: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Pokoknja, apalagi kalau tidak ada pembagian antara algemene banken dan investment banken, itu kadang-kadang mentjampurkan kort geld dengan lang geld politik itu, menjulitkan bankwezen.

Pokoknja djadi lequiditeit banken, solvaniliteit banken, dan zekerheid daripada penitip uang itu dapat didjamin apabila banken mendjalankan politik menurut bank technische normon.

Apabila didalam rangka umumnja, didalam rangka ekonomis politik, Pemerintah menganggap perlu menjimpang daripada bank technishe nor-men, itu supaja Pemerintah-lah jang memberi fasilitet-fasilitet seper-lunja untuk tomeet the bank policy supaja djangan memaksa banken memberikan kredit walaupun bertentangan dengan bank technische normen. Biasanja disini Pemerintah jang bijspringen, Pemerintahlah jang de-ngan matjam-matjam fasilitet tentunja, Pemerintah jang biasa memikirkan beberapa tegemoetkomingen jang bisa bank itu, toh bisa mendjalankan krediet politik sebagai jang diharapkan dan menjalahi banktechnische normen. Ini memang tugas Pemerintah. Sebetulnja dalam soal ini memerlukan pengertian daripada Pimpinan Bank, alangkah baiknja kalau Pimpinan Bank mengikuti pimpinan politik dari Pemerintah ini dan djuga politik pembangunan dari Pemerintah ini, sehingga dapat aanvullen malahan, oleh karena Bank-bank ialah saluran-saluran jang technis, umpamanja ibaratnja air jang mengalir ke tanah-tanah itu supaja djangan malahan mendjadi air bah, tetapi betul-betul merupakan irrigatie kanalen jang sebaik-baiknja, menimbulkan sawah-sawah jang bagus, maka supaja bank-bank tetap bertahan dan mendjalankan bank technische normen, setjara seachli-achlinja dengan dipimpin oleh Pemerintah dan kalau perlu diberi fasilitet-fasilitet oleh Pemerintah dalam hal Pemerintah menghendaki afwijkingen dari bank technische normen jang memang ka-dang-kadang diperlukan untuk melaksanakan conjunctuur politieke atau pada umumnja economische conjunctuur doeleinden, jang mungkin bisamenghendaki penjimpangan dari de zuivere bank technisch normen.

Djadi dalam soal ini saja masih menjarankan agar bank tetaphendaknja setjara bank tehnik, tetapi Pemerintah menurut doeleinden atau tudjuan-tudjuan jang tertentu nanti menurut economisch politiek pada umumnja dan conjunctuur nivellering politiek pada chususnja,itu memberi fasilitet-fasilitet jang dapat tegemoetkomen de bezwaren van de bank technische zijde.

Djadi ini pendapat saja ini Saudara Ketua, djanganlah diharap-kan dan diandjurkan supaja bank uit zich self kadang-kadang perlu menjimpangkan diri dari bank technische normen, tetapi penjimpangan dari bank technische normen supaja ditentukan oleh Pemerintah dan diberi fasilitet-fasilitetnja djangan dibiarkan sadja ga deze poli-tiek volgen. Tetapi kalau risikonja ada, entah. Nah tjara itu

tentunja …………

- 19 -

Page 73: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

tentunja merusak bankwezen malahan. Djadi sekianlah Saudara ketua.KETUA: Saja mengutjapkan banjak terima kasih, nanti sesudah istirahat

saja memberi kesempatan untuk menambahkan kepada Saudara Drs. Surjadi dan kita landjutkan kepada Saudara-saudara jang lain.

Rapat saja tangguhkan kira-kira setengah djam.

(Rapat ditangguhkan djam 17.13 dan dibuka kembali djam 17.37).-

KETUA …..…..

- 20 -

Page 74: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

KETUA: Saudara-saudara, sebelum saja memberi kesempatan untuk memberi tambahan kepada Saudara Drs. Suryadi, maka saja mengharap-kan dari Saudara R.M. Koesoemooetojo dari Stanvac, jaitu supaja di-buatkan memorandum tertulis jang mengenai projek-projek industri jang berhubungan dengan petro chemi dan chemi batubara dan djuga tentang pertukaran hasil-hasil di Indonesia tentang batu-bata.Misalnja batu-bara dan perkajuan dengan negeri. Maksud saja bukan barter nasional, tetapi memungkinkan pertukaran, barang ini setjara legal.

Dan jang ketiga, memikirkan supaja bidang jang pertama itu, projek chemi, baik dari petro chemi atau[un batubara. Kemudian da-ri pertukaran barang-barang hasil Indonesia ini ditumpuk mendjadi fonds untuk pembiajaan pembangunan projek Depernas ini.

Djadi ada tiga hal, sebagian ada serupa dengan jang saja ha-rapkan dari Prof. Sumantri tadi, tetapi ini agak lebih luas lagi, karena Depernas adalah tidak bersedia-sedia mengembangkan pajung itu oleh Drs. Suryadi, tetapi kita djuga seboleh-bolehnja menjedia-kan kemungkinan untuk memperbesar fonds ini.

Saja mendengar kalau ini dimungkinkan pertukaran-pertukaran barang tadi dan adanja projekten petro chemi dan chemi batu-bara maka kita akan mendapat fonds jang lumajan djumlahnja.

Kalau tidak demikian – tadi saja katakan kemungkinan besar perentjanaan Depernas ini masuk pada tahun 1961 pada waktu itu su-dah gelap sama sekali, karena uang sudah dibendjakan untuk pembia-jaan pembangunan insidentil. Djadi rakjat kita nanti akan berpakai-an oleh pembanguan insidentil ini, tetapi Depernas mungkin dite-landjangi oleh rakjat karena merantjang diatas kertas dan tidak da-pat dilaksanakan, oleh karena itu, kira djuga menundjukkan fonds-fonds jang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan ini, sebenar-nja uang jang dibajar untuk membiajai pembangunan ini hendaklah di-sahkan lebih dahulu oleh Dewan Pembangunan, dan Dewan Pembangunan akan menindjau – hanja projek jang diadjukan jang telah disahkan oleh Depernas – kalau tidak demikian maka kita mendjalankan dalam politik moneter ki-ke-boe politik. Tentu tidak demikian maksudnja, tetapi dalam hal ini kita djuga mengerti segala-galanja dan oleh sebab itu kita bersiap-siap menundjukkan fondsen untuk pembiajaan ini, karena angka-angka jang disebutkan tadi 10 miljard, 17 miljardsemuanja itu adalah angka-angka jang sangat ketjil sekali menghadapi keseluruhan pembangunan Depernas.

Baik kita arahkan pikiran kepada jang agak besar, djangan ter-gantung kepada jang ketjil-ketjil sadja. Disini saja utjapkan pada maksud ini, tentu Drs. Suryadi jang mendjadi seorang pemimpin dari Bank Indonesia djuga dapat mengetahui bahwa kita bergembira bahwa penjediaan ini sudah ada oleh Pemerintah pada pelaksanaan peran-tjangan nasional semesta ini.

Perentjanaan ………

- 21 -

Page 75: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Perentjanaan semesta pada waktu ini telah disalah-gunakan, tidak lagi berarti perantjangan overall planning dari Depernas. Dalam agreement Sukarno – Krustjov disebutkan bahwa djumlah 250 djuta dollar itu ialah untuk overall-planning, tidak buat planning jang lain. Overall planning jaitu planning jang disahkan oleh De-pernas. Saja sendiri menghadiri pada waktu itu dan berbitjara ti-dak dengan Krustjov sendiri sadja, melainkan djuga dengan jang men-djadi motor dibelakangnja jaitu Gromiko. Saja tidak mengerti menga-pa sampai sekarang ada perubahan membelok 180 deradjat dan saja ha-rap supaja membelok lagi 360 deradjat kembali kepada aslinja.

Djuga berhubung dengan utjapan tadi, jang akan membagi-bagi 250 djuga seperti telah digambarkan, kita mengichlaskan kalau pe-makaian ini untuk pembangunan Indonesia, tetapi Depernas kedudukan-nja pada hari jang akan datang adalah mendjadi alat untuk mentjapai masjarakat adil dan makmur dengan pembangunan dan tugas ini adalah tugas jang dipikulkan oleh Undang-Undang, oleh Amanat Presiden, oleh Manifesto Politik dan djuga oleh amanat pembangunan Presiden tanggal 28 Agustus 1959 dan 9 Djanuari tahun ini.

Djadi hendaklah kita berusaha benar-benar supaja kegirangan Depernas ini djangan mendjadi bertukar dengan pemandangan jang su-ram, karena pendjelasan dan uraian-uraian jang diterima tadi itu seolah-olah tidak melahirkan banjak melainkan melahirkan tikus-ti-kus jang ketjil-ketjil dalam pembangunan ini. Kita dalam hal ini sungguh-sungguh tidak membuang waktu tetapi menekat bulatkan pe-kerdjaan kita dan menggantungkan kemungkinan melaksanakan perentja-naan Depernas ini dengan adanja kedua pembiajaan pembangunan jang disebutkan tadi itu. Tetapi djangan lagi dipotong, sehingga tidak ada lagi perhubungan jang rapi.

Djadi Saudara Kusumo Utojo dari Stanvac dapat menjelesaikan dan saja tanjakan waktunja berapa lama?

R.M. KUSUMO UTOJO: saudara Ketua jang terhormat, se-betulnja waktu kami datang kesini, kami tidak tahu mengenai tugas-nja, oleh karena itu kurangvoorbereiding. Tjuma kemarin saja da-pat mengadakan persiapan. Sebetulnja kami menjiapkan djuga, tjuma apa jang diminta tadi lebih meluas lagi, djadi djuga harus ada pe-nambahan apa jang telah saja sediakan pada waktunja mengenai petro chemie dan petroleum jang berhubungan dengan overall-planning. Tjuma saja kira waktunja kurang buat maksud-maksud ini, djadi itu nanti saja masukkan dalam memorandum.

KETUA: Djadi kiranja berapa lamanja?(DJAWAB: Saja kira satu minggu).Saja mengutjapkan terima kasih. Supaja memorandum dapat diki-

rimkan kepada Sekretariat disini, karena dengan segera akan kita pergunakan. Djuga djangan lupa perkara nylon dan lain-lainnja itu;

karena ……

- 22 -

Page 76: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

karena pemandangan sudah begitu djauh dalam Depernas.Tetapi saja membutuhkan pemandangan jang deskundig, jang ahli dalam petro chemie dan chemi batu bara.

Sekarang harap diteruskan dimana perlu oleh Drs. Suryadi. Nanti oleh Saudara jang lain-lain, sedangkan kita sekarang sudah mulai dikedjar waktu.

DRS. SURYADI: Saudara Ketua, sebetulnja saja ingin menambah agak sedikit pandjang.

KETUA: Silahkan, tetapi djangan buat memakai itu uang, tetapi menambah itu uang.

DRS. SURYADI: Berdasarkan surat pernjataan keahlian jang saja tanda-tangani disini dan disebutkan bahwa segala sesuatu jang diutjapkan disini dirahasiakan maka saja ingin berbitjara dengan lebih leluasa sebenarnja, ebih-lebih banjak segi-seginja dari-pada soal bank dan uang.Penambahan saja ini saja bagi atas 2 bagian, jaitu bagian jang menambah soal-soal mengenai struktur bunga, politiek krediet, kwantitatief dan kwalitatief dan sebagainja.Dan jang ke 2 jaitu tambahan sedikit, menjambut utjapan Saudara Ketua, ini kelihatannja agak sedikit gusar, dan kelihatan kege-lapan dimukanja.

KETUA: Saja gusar tidak karena persoon, tetapi tidak sesuai dengan harapan rakjat dan saja tidak takut, tetapi tjemas, ka-lau nanti uang habis dan jang ditelandjangi jaitu Depernas sen-diri oleh rakjatnja.

DRS. SURYADI: Hal penambahan ini, saja ingin menghilangkan ketjemasan Saudara. Tetapi kita harus berani menghadapi reali-teit. Djadi kalau kita mempunjai keinginan dan keinginan itu tidak bisa dikabulkan oleh karena kita tidak mempunjai uang, hendaknja itu bisa diterima sebagai realiteit dan tidak perlu kita tjemas, tetapi djustru pengetahuan terhadap realiteit ini bisa memberi kewaspadaan terhadap kita, sehingga rentjana pem-belandjaan daripada Depernas ini dibikin sedemikian tadjam, se-hingga antara tudjuan dan usaha negara , oti nanti tidak ada suatu kemelesetan. Mengenai krediet kwalitatief dan krediet kwantitatief. Kresidet kwantitatief ini kita tentukan volume-nja. Djadi berapa djumlah krediet seluruhnja jang boleh dike-luarkan oleh semua bank. Ini perlu kita adakan; dan kredit ini menambah djumlah uang jang beredar.

Djadi pokoknja adalah salah suatu komponen dari faktor jang mempengaruhi djumlah uang jang beredar, dengan demikian djuga mempengaruhi tingkat daripada perkembangan harga. Oleh karena itu setjara keseluruhan perlu ditentukan untuk semua Bank, ha-nja boleh memberi credit sekian miljar, sebab kalau credit te----------------

- 23 -

Page 77: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

bahwa djumlah uang jang beredar demikian besarnja, sehingga harga akan terus menerus meningkat. Oleh karena itu akan di-tentukan suatu maximum ini jang dinamakan kwalitatief credit dan djumlah credit pada waktu sekarang ada sedjumlah 16 miljar jang biasanja hanja berdjumlah 4 sampai 7 miljar, sehingga Menteri Keuangan memandang pelu untuk membatasi credit ini jaitu dibatasi dengan djumlah kredit pada bulan Pebruari 1960.

KETUA: Saja harap supaja angka-angka saudara pegang dalam hati, djangan dibawa mimpi agar supaja djangan terdengar orang lain.

DRS. SURYADI: Sekarang bagaimana tjara kita membagi credit ini untuk membeajai.

Berapa untuk sektor perdagangan, berapa untuk sektor in-dustri dan beberapa untuk sektor pertahanan.

Ini dinamakan politik crediet kwalitatief. Ini sudah didja-lankan sekarang kwantitatief dan kwalitatief itu sudah didja-lankan oleh Bank Indonesia.

Tentu disini memang diinginkan oleh Bank Indonesia seba-gian besar volume itu diberikan kepada sektor industri dan ek-spor dan djuga misalnja tidak disektor perseorangan.

Ini sedikit mengenai politik crediet kwalitatief dan kwan-titatief.

Ini ada hubungannja dengan pembeajaan nanti didalam pola pembangunan daripada DEPERNAS, sebab apa jang telah ditentukan DEPERNAS itu tentu sedapat mungkin alat-alat uang daripada ne-gara itu harus menjesuaikan diri. Djadi sedapat mungkin kalau misalnja DEPERNAS untuk tahun 1961 mengadakan pembangunan pro-jek industri misalnja, maka sedapat mungkin dari pihak perbank-an itu credit-credit untuk lain-lain sektor jang tidak perlu a-kan ditekan dan credit disalurkan kearah pembeajaan daripada sektor industri itu.Ini hubungannja dengan bunga.

Soal bunga ini nantinja akan ditentukan oleh struktur bunga oleh bank Indonesia. Ini tidak perlu dichawatirkan karena seperti apa jang dikemukakan tadi soal bunga 12% itu sebetulnja bunga ini umpamanja di pasar uang sekarang jang diminta oleh Bank Umum, tetapi ini tidak berarti kalau nanti Bank Pembangunan Indonesia memberi pindjaman untuk membuat projek, lantas mengikuti bunga ini. Hal ini tidak terdjadi. Bunga ini hanja merupakan suatu faktor ongkos sadja. Djadi misalnja Bank Pembangunan Indonesia tjukup dengan 1% untuk menutup ongkos administrasi kita, hanja minta 1% sadja, sebesar tjukup untuk membeajai administrasi itu, sebab Bank Pembangunan Indonesia tidak mentjari untung sebanjak-ba-njaknja.

Kalau ……..

- 24 -

Page 78: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kalau modal diluar memang mentjari rentabilitet jang sebesar-besarnja, kalau boleh dia minta bunga jang bukan main tingginja, tidak 2% atau 1% sebulan, tetapi umpamanja kadang-kadang 5 sam-pai 7% sebulan.

Kalau bisa dia minta sedjumlah bunga jang sebesar-besar-nja, lain halnja dengan Bank Pembangunan Indonesia. Bunga itu diten-tukan oleh adanja administrasi itu. Itupun djuga akan ditekan sekuat mungkin asal kita bekerdja setjara efisien. Ongkosnjapun lebih, sehing-ga bunga akan lebih rendah.Hanja disini peranan daripada Bank Indonesia ialah tentu Bank In-donesia ingin menekan bunga daripada uang jang ada dipasaran keu-angan umum itu.

Tjaranja menekan ini djustru djuga tjara hendak mengadakan politik kwalitatief dan kwantitatief dari dan mengadakan peraturan untuk menetapkan: tidak boleh minta kredit lebih daripada itu dan semua bunga jang diminta oleh bank central dan bank umum sampai kepada Bank Indonesia, itu nanti akan diatur oleh Bank Indonesia. Djadi kechawatiran akan tinggi bunga, itu saja kira tidak perlu ada.

Sekarang saja mau meningkat sedikit agar menghilangkan ke-tjemasan saudara Ketua.

KETUA: Tentang peraturan rentevoet, rantjangannja itu sudah ada atau sudah direntjanakan atau belum?

DRS> SURYADI: Itu sudah kita siapkan semuanja.Djadi nanti begitu pola pembangunan Depernas diumumkan dan

disiarkan, saja kira pada waktu itu kita djuga sudah dapat menje-suaikan diri.

Tadi Saudara Ketua, saja kemukakan, saja ingin menghilangkan ketjemasan Saudara Ketua, ini bisa kalau Saudara Ketua mau, ialah begini: kita bisa sadja menutup semua kebutuhan daripada pembia-jaan Depernas ini, bisa minta 20 miljard, kita kasih sadja kepada Bank Central: tjetak uang sebesar 20 miljard satu tahun. Tapi itu apa artinja. Itu artinja bahwa kalau produksi sekarang ini tidak bisa mengimbangi arus uang jang begitu banjak, maka harga riil uang daripada uang ini turun. Ini berarti konsumtive vermagen da-ripada rakjat itu akan turun.

Oleh karena itu, diambil lebih banjak pendapatnja itu untuk pembangunan. Pertanjaan ini, bukan bagaimana tjaranja itu, tapi sampai berapa djauh Pemerintah mau membebani rakjat untuk keperlu-an membiajai pembangunan, menangguhkan konsumsi pada waktu seka-rang dengan harapan akan bisa diperbesar konsumsi itu pada kemu-dian hari. Soalnja adalah disini.

Berapa …….

- 25 -

Page 79: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Berapa djauhnja ini, siapa jang bertanggung djawab untukmenentukan itu dan kalau nanti sudah sampai pada batasnja, hanjasekian sadja saja bisa mengambil tenaga dari rakjat ini, mungkin ada djalan lain dengan memakai kekuatan pembangunan daripada rak-jat, jaitu pindjaman.

KETUA: Berapa maksimum untuk kekuatan tabungan itu?DRS. SURYADI: Itu menurut theory sekarang ini kurang lebih an-

tara 6% sampai 8% daripada national income, padahal untuk dapat menaikkan national income per capita, itu dibutuhkan investasi 20% sampai 30%. Dan menurut rentjana dulu itu jang dikemukakan oleh pak Djuanda (pada waktu itu Menteri Keuangan) itu bisa di-perbesar, sehingga kalau itu bisa dinaikkan sampai demikian, maka kita sampai kepada selfgenerating extention tahun 1957, artinja dengan sendirinja productieviteit itu naik, artinja dengan sendi-rinja naiknja national income per capita itu.

Sekarang ini jang sulit adalah pada permulaannja.Djadi kalau Saudara Ketua, merasa agak tjemas, djangan-dja-

ngan Depernas ini ditelandjangi oleh rakjat, saja kira baik sekali kalau kita lihat realitetnja.

KETUA: jang ditelandjangi itu tjuma orang sini kalau Saudara djenderal ditelandjangi, hilang hidjaunja, itu normal. Kalau Saudara Sakirman dan saja, itu lain.

Dari …….

- 26 -

Page 80: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Dari itu saja kira pagi-pagi kita harus melihat realiteit-nja bagaimana. Sebab saja kira menaruh dalam daftar keingin-an kita itu lebih muda daripada dengan mempergunakan realiteit jang sekarang ada. Ini jang diminta sekarang ini lantas berapa sam-pai berapa djauh kita bisa membebani rakjat, ini bergantung jang bertanggung djawab, itu sampai berapa djauh maunja. Sebab kalau soal tabungan itu, soal menutup angka 20 miljard itu, bi-sa sadja dengan force-savings, artinja dengan defisit spending, umpamanja Bank Pembangunan Indonesia sekarang mempunjai 7 mil-jard, nanti diminta Bank Pembangunan Indonesia harus menjedia-kan 20 miljard, bisa, saja mintanja kepada bank Indonesia. Tetapi artinja apa itu? Itu mentjap uang baru, djadi menurunkan harga uang setjara rieel. Itu disitu letaknja.

Tetapi maksud dari saudara Ketua ialah saja kira su-paja sedjauh mungkin pembiajaan itu dilakukan dengan jang ada dimasjarakat, sehingga pembiajaan ini tidak mengakibatkan sua-tu kekuatan jang bersifat inflator, artinja jang bersifat me-naikkan harga barang. Nah ini jang ingin dikerdjakan nanti oleh Bank Indonesia, jang saja katakan tadi, memobilisasi ta-bungan daripada rakjat itu dengan berbagai djalan. Ini, tabu-ngan ini sampai berapa djauh, itu kalau saja kemukakan angka-angka jang menurut pengalaman kita jang sudah-sudah, itu me-mang ja, agak pesimistis kita. Tetapi ini tidak berarti, bah-wa lantas keberatan.

KETUA: Maximum berapa?DRS. SURJADI: Kira-kira 8% daripada national income,

kalau kita taksir national income itu ada 100 miljard, djadi 18 mil-jard setahun, ini dengan pengertian, bahwa dengan menarik tabungan itu dari masjarakat, pekerdjaan sehari-hari, transak-si ekonomi sehari-hari bisa dilandjutkan dengan tidak mengam-bil itu, dengan mempertahankan konsumsi rakjat pada nilai se-karang. Dan memasukkan ini kepada aktiviteit pembangunan. Itu se-perti tadi saja katakan, berapa djauh Pemerintah atau DEPER-NAS ini mau memperketjil konsumsi rakjat ini. Misalnja nanti DEPERNAS mengeluarkan rentjana biaja 20 miljard dan ini tidak bisa lain daripada ditutup dengan mentjitakuang baru, tetapi sebaliknja DEPERNAS tidak mau menambah djumlah uang jang bere-dar terlalu banjak, artinja tidak mau membebani rakjat ini terlalu berat. Itu saja kira toch bisa dipakai rentjana pem-bangunan itu, hanja harus diadakan suatu preferentie, projek ma-na jang akan didahulukan. Sehingga artinja apa ini rieelnja artinja ialah bahwa waktu jang ditentukan oleh DEPERNAS misal-nja 6 tahun, itu mungkin harus diperpandjang sampai berapa tah-un lagi. Tetapi ini tidak berarti, bahwa kita lantas matjet. Ini sudah biasa dengan pembangunan itu, bahwa target daripa-da pembangunan itu tidak 100% tertjapai. Hanja jang biasanja saja

batja ………

- 27 -

Page 81: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

batja adalah angka-angka atau berita-berita dari Rusia atau R.R.T., itu kadang-kadang mengatakan melebihi daripada itu. Itu saja ingin melihat, apa itu betul-betul. Tetapi biasanja plan-ning ini ada sedikit meleset sekian persen, ini sudah biasa.

Djadi dalam hal ini nanti, soalnja itu soal preferentie dari Pemerintah, projek mana jang akan didahulukan daripa-da rentjana DEPERNAS itu. Ini kalau kita kembalikan soal-soal ini dengan propinsi2 jang berdasarkan realiteit ini, saja ki-ra kita tidak perlu tjemas ataupun nanti menghadapi suatu rak-jat jang mau menelandjangi kita. Ini pagi-pagi harus kita ke-tahui djuga, supaja djuga realiteit ini kita hadapkan kepada rakjat.

Terima kasih Saudara Ketua.KETUA: saja mengutjapkan terima kasih atas djalan-djalan

jang ditawarkan itu dan tentu sadja DEPERNAS akan mempertim-bangkan. DEPERNAS menganggap bahwa sudah ada satu kemadjuan dikalangan Pemerintah, djuga Kementerian Keuangan dan di Bank. Untuk kepentingan pembangunan dapat mendjalankan politik de-fisit spending. Itu sudah suatu kemadjuan. Tetapi DEPERNAS me-mikirkan lain lagi, jaitu supaja pembangunan tanpa defisit spen-ding.

Jang kedua, sumbangan daripada rakjat itu. Itu angka-angka jang dibilangkan itu sangat terlampau tinggi, karena dalam perhitungan sementara dari DEPERNAS sumbangan dari rak-jat untuk pembangunan ini tidak diatas satu miljard, melainkan dibawah satu miljard. Djadi dalam perhitungan agak berlainan sekali.

Jang penting, jaitu pindjaman dari rakjat dalam nege-ri itu djangan memberi sumbangan jang memberatkan beban rakjat, ini buat DEPERNAS satu hal jang sangat prinsipiil, karena beban rakjat menurut pemandangan dalam beberapa laporan beberapa seksi sudah maximal itu. Pemerintah mengadakan plafond dalam bebe-rapa hal, tetapi plafond beban rakjat itu menurut pemandangan beberapa seksi terlampau tinggi. Djadi mentjari djalan tanpa defisit spending dan djuga tanpa memberatkan beban rakjat.

Tentang mentjetak uang, ja tentu sadja mesin itu sa-bar dapat diputar di Kebajoran menurut keinginan-keinginan da-ripada jang mempergunakannja. Dan djuga kita memikirkan tentang pengaruhnja pemutaran uang itu pada hari jang akan datang. Dja-di kita mentjari djalan, seboleh-bolehnja djangan sampai kepa-da pentjetakan uang jang berlebih-lebihan. Djadi disana keli-hatan bahwa pendirian-pendirian garis-garis jang dikemukakan itu tidak dapat menghilangkan ketjemasan, daripada saja per-soonlijk dan orang jang ikut bertanggung djawab dalam Pemerin-tah. Tetapi disamping ketjemasan ada djuga kegembiraan, tidak oleh karena pemandangan itu, tetapi DEPERNAS sedang memikir-

kan bagaimana …….

- 28 -

Page 82: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kan bagaimana mentjari sumber-sumber keuangan untuk membiajai pembangunan ini. Tanpa memberatkan rakjat, tanpa ada risiko dan tanpa ada hal-hal jang disebutkan tadi itu. Di Bandung ini banjak ilham tentang membiajai pembangunan ini. Djadi djuga saja akan mendiamkan diri tentang angka-angka jang diadjukan ta-di, nanti saja harap djuga Bank Indonesia supaja mendiamkan se-gala-gala halnja supaja untuk kepentingan rakjat dapat kita bekerdja bersama-sama supaja terlaksana pembangunan DEPERNAS ini.

Sungguh kalau saudara mendengarkan rapat-rapat disi-ni dan djuga ditambah membatja pelaporan dari Seksi-seksi jang banjaknja sudah 17 dari 2 Seksi panitya instimewa, dan 13 Seksi daripada panitya-panitya P.K.P. ini akan terdengar suara jang sangat hebat sekali, jaitu mesti didjamin pelaksanaan dari pembangunan ini pada tahun 1961. djadi revolusi staat en valt dengan pelak-sanaan pembangunan ini adaikata saja berdiri diluar DEPERNAS saja djuga mengharapkan supaja pelaksanaan ini de enigste red-ding buat revolusi Indonesia supaja kemerdekaan itu dapat diberi isi dengan pembangunan supaja kita mentjapai tudju-an revolusi, jaitu membentuk masjarakat adil dan makmur, seperti saja utjapkan pada permulaan rapat jang saudara tidak hadiri. Djadi segala hal ini sungguh-sungguh – itu baiknja rapat P.K.P. ini – dapat setjara deskundig menempatkan suatu peman-dangan dengan pemandangan jang lain jang nanti kita pertimbang-kan dipimpinan dan djuga akan saja sampaikan kepada Pemerin-tah.

Terus terang sadja djalan jang saja gambarkan tadi, kalau itu ditempuh Pemerintah dan sebagian telah ditempuh, ini bukan kritik pada diri saja sendiri karena saja duduk da-lam pemerintahan, wij zijn op de goede weg, maka kewadjiban dari kita menundjukkan djalan jang benar dan dapat diper-tanggung djawabkan untuk pelaksanaan DEPERNAS ini. Saja sangat bergirang hati bahwa saudara dapat menghadiri sidang ini ka-rena hal ini sangat penting sekali, karena rapat P.K.P. hari ini adalah rapat jang paling achir, dan pada waktu jang lain kita tidak akan mengadakan rapat P.K.P. lagi.

Sekarang dapat kita landjutkan dan saja harapkan buah pikiran dari Saudara Harsuadi.

HARSUADI: Saudara ketua pada umumnja djawaban saja ti-dak djauh berbeda dengan jang diutarakan Saudara Mr. Atmodiningrat dan pada pokoknja memang demikian pendapat da-ripada anggota dari Departemen Keuangan.

KETUA: Terima kasih, sekarang saudara Mr. Usman.Mr. MOCHTAR USMAN: Saudara Ketua, tadi telah dikemukakan

oleh Mr. Atmodiningrat sebagai Sekretaris Djenderal daru Depar-

Temen Keuangan …….

- 29 -

Page 83: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

temen keuangan maupun sebagai Sekretaris Dewan Moneter bahwa perta-njaan-pertanjaan jang dikemukakan tadi adalah sangat sulit dan be-liau setjara umum telah mengemukakan pendapat-pendapatnja. Saja se-bagai pembantu Saudara Atmodiningrat dalam Dewan Moneter sungguh mendapat kesulitan, apa lagi setelah ditambah pandjang lebar oleh Saudara Surjadi, untuk mengemukakan atau menambah keterangan sebab apa jang saja sanggup atau hendak saja kemukakan telah dikemukakan oleh kedua beliau tadi.

Djadi dalam hal-hal jang dikemukakan oleh kedua beliau tadi maka sajapun sependapat.

Dalam hal ini hanja hendak saja singgung suatu hal jang sudah dikemukakan itu tadi, jaitu dalam hal PUIM untuk pembangunan. Bahwa-sanja PUIM itu merupakan suatu faktor, menambah ongkos-ongkos barang-barang jang akan di-impor. Itu sudah kita ketahui, tetapi se-baliknja hendaknja pula kita insjafi, bahwa PUIM itu bersifat fiscaal, artinja merupakan suatu pendapatan jang besar bagi negara dan sela-lu disesuaikan dengan anggaran belandjanja, dengan anggaran pendapa-tan. Dalam praktek sebetulnja untuk pembangunan telah diperhitungkan hal itu jaitu bahwa umumnja barang-barang modal, bahan-bahan industri itu sudah digolongkan dalam golongannja jang rendah. Lagi pula untuk industri nasional, itu oleh Dewan Monetair telah diberi fasiliteit, dalam arti mereka jang menghendaki, dapat diberikan penundaan. Djadi kalau kita hendak memberikan sumbangan dalam pembangunan ini merupakan fasiliteit, saja persoonlijk berpendapat bahwa fasiliteit jang telah diberikan oleh Dewan Monetairitu dapat diperluas. Tjuma apakah dari fihak Departemen Keuangan sendiri dapat difahamkan, itu jang mendjadi soal. Apalagi kalau kita menghubungkan dengan projek-projek jang diselenggarakan sendiri oleh Pemerintah.

Tentang pertanjaan ke 3, jaitu persoalan meluaskan pembangun-an tidak sadja sampai ke daerah-daerah jang sampai kini dapat di-usahakan, tetapi hendaknja diteruskan sampai diseluruh pelosok, maka saja bertanja kepada diri saja sendiri, apakah dalam hal ini masih dapat diusahakan rentjana jang dulu telah disetudjui dalam musjawa-rah pembangunan untuk mendirikan bank-bank pembangunan daerah di tiap-tiap daerah Swatantra atau daerah matjam lain. Pertanjaan ke-pada diri saja sendiri itu saja hubungkan dengan persoalan, berhu-bung dengan didirikannja Bank pembangunan Indonesia. Menurut penda-pat saja sendiri dalam usaha memperoleh sumbangan dari rakjat selu-ruhnja, mungkin Bank-Bank Pembangunan Daerah itu jang sekarang untuk 4 buah telah diberi idzin oleh Kementerian Keuangan, dapat memberi sumbangan; oleh karena bank-bank itu didirikan oleh mereka jang di-dalam daerah itu telah dikenal dan diketahui olehmasjarakat sendiri.

Dalam …….

- 30 -

Page 84: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Dalam usaha mereka itu untuk menginsafkan rakjat didaerahnja, mung-kin mereka itu akan lebih memberi manfaat. Tjuma apakah soal pemba-ngunan itu masih sesuai dengan rentjana, waktu sekarang ini dalam hubungan Bank Pembangunan Indonesia itulah jang masih mendjadi per-tanjaan bagi saja sendiri. Tetapi menurut pendapat saja, itu salah satu usaha dalam rangka usaha jang akan sirentjanakan oleh Bank Indonesia sete-lah direorganisasi seperti jang diuraikan oleh Saudara Surjadi tadi, akan djuga memberikan sumbangan.

Demikianlah sumbangan singkar dari saja, oleh karena seperti saja katakan tadi telah banjak jang disumbangkan oleh kedua pembi-tjara sebelum saja.

Terima kasih.KETUA: Terima kasih.Dan sekarang saja memadjukan tjatatan, bahwa Bank Pembangunan

Daerah seperti jang diandjurkan oleh MUNAS dan MUNAP, itu tidak ma-suk penindjauan pemerintah dan Bank Pembangunan Indonesia ini dja-ngan dihubungkan dengan Bank Pembangunan Daerah itu, melainkan nanti akan ada beberapa tjabang dari Bank ini didaerah-daerah. Ini tidak akan menurut Daswati I tetapi menurut pulau-pulau jang besar. Ini putusan jang telah diambil dan djuga dalam Bank Pembangunan Indonesia itu kurang ditindjau kemungkinan mengumpulkan uang didalamnja itu. Dan itu banjak sekali hubungannja dengan tuntutan-tuntutan daerah. Dan saja sendiriberkejakinan, bahwa ekonomi dan pembangunan itu tidak dapat dilaksanakan dengan tuntutan daerah, melainkan mesti dipikir-kan oleh faktor-faktor lain.

Sekarang saja harapkan sumbangan pikiran dari Saudara Andi Faisal.ANDI FAISAL: Saudara Ketua jang terhormat, melihat ketiga per-

tanjaan tadi, maka dapatlah saja katakan, bahwa semuanja sudah ter-djawab. Hanja ingin saja tambahkan sedikit jaitu kembali kepada ke-sulitan-kesulitan kwalitatif, saja kira sedjak semula dari Bank In-donesia sudah ditegaskan kearah itu, jaitu dengan Peraturan Pemerin-tah nomor 1 tahun 1955 dulu.

Mengenai pertanjaan kedua, jaitu mengenai bunga, pada waktu sekarang, penetapan bunga jang pasti, saja kira masih sukar, mengi-ngat perkembangan harga dan seperti jang pernah saja dengar bahwa Bank Indonesia sudah, atau pernah menetapkan rentevoet ini, tetapi sampai sekarang belum dapat terlaksana, sampai saat jang akan datang. Tetapi dalam beberapa matjam perkreditan, memang oleh Bank Indonesia atau dalam hal ini Pemerintah telah menetapkan rente maximum tetapi ini chusus mengenai uang jang dipergunakan oleh Bank-bank jang di-pindjamkan oleh Bank-bank jang berasal dari Bank Indonesia.

Mengenai ……

- 31 -

Page 85: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Mengenai pertanjaan jang ketiga, saja kira tidak perlu lagi saja adjukan pendjelasan disini, karena saja rasa disini maka kami akan mempertahankan adanja zakelijkheid.

Tjuma jang ingin saja singgung sedikit disini jang mungkin dan memang tidak ditanjakan tadi, tetapi mungkin ada gunanja ialah pada waktu sekarang ini ada 3 Bank Pemerintah jang sama tugas-nja, semuanja berupa Bank umum jaitu:

Bank Negara Indonesia, jang dipimpin oleh Saudara Jusuf Medan (?) jang pada waktu ini tidak hadir.

Dan Bank Umum ………

- 32 -

Page 86: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Dan Bank Umum Negara pada waktu ini diberikan tugas kepada saja sendiri dan Bank Dagang Negara, jang baru dibentuk, jaitu jang dikepalai oleh Saudara Maksum dan ketiganja ini merupakan Bank devisen dan Bank Umum.

Saja kira ada baiknja, kalau umpamanja bank-bank ini diberi-kan suatu tugas disamping sebagai Bank devisen, didalam lapangan-lapangannja pun dipisah-pisahkan ataupun diberikan suatu batas wa-laupun batas itu tidak bisa setjara strikt.

Tetapi didalam hal ini saja djuga mengetahui sudah ada ren-tjana, panitia itu telah bekerdja dan sudah melaporkan dan panitia itu diketuai oleh Drs. Suryadi sendiri.

Saja kira sudah disampaikan laporan jang komplit kepada Pe-merintah, tapi sampai sekarang belum ada pelaksanaannja dan sekarang sedang ditindjau.

Kalau umpamanja ini diberikan atau dilaksanakan, saja kira ada pula tambahan didalam tjara pembagiantugas, sekurang-kurangnja didalam financiring.

Walaupun bukan kompetensi saja untuk memberikan tugas-tugas kepada Bank pembangunan Semesta atau Bank Pembangunan Swasta, saja kira didalam lingkungan ekonomi terpimpin pada waktu ini, saja per-nah melihat pembagian-pembagian Bank-bank Pembangunan dan membatja mengenai keadaan di Rusia, jang saja kira djuga terpimpin, jaitu bahwa Bank pembangunan Semesta seringkali dapat diberikan tugas me-ngenai jang besar-besar, umpamanja power product mining, transpor-tation atau communication dan bank-bank Swasta banjak kearah suatu construction dalam kapital perdagangan dan sektor koperasi atau pun untuk pembangunan perumahan, jang pada waktu itu sangat dirasakan kesusahannja.

Inilah sekedar sebagai tambahan daripada djawaban jang disam-paikan, berhubung dengan pertanjaan jang 3 matjam tadi jang sebenar-nja telah didjawab lebih luas oleh Saudara-saudara jang terdahulu.

Sekian dan terima kasih.-KETUA: Sekarang saja harapkan sumbangan pikiran dari Saudara

Sumali.SUMALI: Saudara Ketua, telah banjak dikemukakan djawaban

dan saran-saran mengenai pertanjaan ketiga tadi jang disampaikan oleh Saudara Elkana Tobing dan Saudara Ketua.

Didalam hubungan ini, kami merasa gembira dan dalam keadaan mengerti bahwa pertanjaan itu disampaikan didalam rangka keadaan jang dapat dikatakan menghadapi bahaja inflasi.

Memang …..

- 33 -

Page 87: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Memang demikian, sehingga segala sesuatu itu, kalau tidak di-lihat dari segala sudut pembiajaan itu, maka segala perantjangan dan pembiajaan ini mungkin akan kandas karenanja.

Barangkali ada baiknja, disini kalau kita sebut angka-angka sedjak tahun 1950-1959 jaitu kalai kita releveer ini akan merupakan angka jang mungkin akan menjulitkan bagi kita.

Kalau mulai tahun 1950-1959 jaitu dari 2,5 miljard, meningkat 3,3, meningkat 4,3, meningkat 5,2, meningkat 7,4, mendjadi 8,6 men-djadi 9,3, mendjadi 14 miljard, mendjadi 19 miljard dan pada waktu sanering mendjadi 32,3 miljard dan sesudah sanering pada achir ta-hun 1959 mendjadi 32,5 miljard dan sampai achir bulan Mei 1960 men-djadi 38 miljard, maka angka-angka ini sangat mempengaruhi dalam perentjanaan dan pembiajaan.

Saudara Ketua, dalam hal ini ada sesuatu jang ingin saja tam-bahkan, apa jang telah dikemukakan oleh Saudara pembitjara terdahulu, jaitu soal adanja dwi penilaian atau penilaian jang selalu berlainan satu sama lain, jaitu maalah ini banjak sangkut pautnja dengan mas-alah pembiajaan.Banjak masalah rentjana pembiajaan jang terdjadisekaligus karena tidak atau kurang mengerti adanja politik dwi penilaian. Jang kami maksud itu penilaian jang selalu tidak sama terhadap sesuatu djenis barang atau mata uang, baik dalam negeri maupun luar negeri kepada jang menilai, jaitu apakah itu jang dinilai Pemerintah atau masja-rakat. Kita selalu-mengenal harga resmi,harga E.Z. dan harga luar, harga bebas. Kurs resmi dan kurs bebas atau kurs gelap, harga resmi atau harga banderol dan harga luar.

Bagi kami rupanja sudah merupakan keadaan jang kita terima sebagai kenjataan. Kenjataan tersebut menundjukkan, bahwa hingga kini Pemerintah termasuk Kabinet-kabinet jang lalu, belum pernah mampu mempertahankan nilai harga, misalnja dengan rokok sesuai de-ngan harga jang tertjantum pada banderolnja, sehingga rakjat ketjil selalu membeli rokok itu diatas harga resmi. Tjuma Saudara-saudara sekalian barangkali jang dapat membelinja dengan harga resmi.

Demikian pula hubungannja dengan penilaian mata uang asing, adanja disparitet jang begitu menjolok dan jang hanja menimbulkan persoalan-persoalan jang kompleks dan merupakan benih-benih seperti spekulasi, korupsi dan lain-lain/delict ekonomi.

Menurut hemat kami, pasar gelap, jaitu penilaian bebas baik dalam hubungan dengan penilaian dalam negeri, jaitu rupiah maupun luar negeri, jaitu valuta asing, akan selalu melampaui harga atau kurs resmi, sampai berapa djauhpun devaluasi diadakan.

Inipun ……..

- 34 -

Page 88: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

inipun oleh Kongres persatuan Bank Nasional (PERBANA) telah disam-paikan nota kepada Pemerintah.

Djadi tiap pariteit hanja dapat dipertahankan, djika imbang-an pengeluaran dan penerimaan uang itu dapat dipertahankan pula. Dan dalam hubungan-hubungan dengan luar negeri ialah, bahwa perda-gangan luar negeri itu hendaknja aktif dan terhadap pembajaran dapat tetap seimbang. Hal-hal tersebut tidak semata-mata tergantung pada bidang moneter, melainkan adalah masalah diantaranja: menaik-an tingkat produksi, perdagangan luar dan dalam negeri jang tjer-dik, dan terdjaminnja keamanan, ketertiban dan rechtzekerheid dan bukan suatu soal pariteit valuta jang ditetapkan dengan semau-mau-nja.

Ini Saudara Ketua perlu kami kemukakan karena dalam bidang perentjanaan banjak hal-hal ini dianggap suatu faktor jang tidak ikut menentukan, sehingga banjak karenanja suesuatu tidak menurut apa jang diinginkan.

Mengenai pertanjaan kedua, bunga tinggi, inipun terutama kepada bank-bank swasta telah dilantjarkan, dilontarkan kredit, bahwa mengapa bank swasta itu demikian tinggi bunganja, karena ta-di dikatakan bunga itu adalah 12%, memang antara bank-bank swasta itu adalah antara 18% sampai 24%. Apabila djikalaukita melihat bunga diluar, pasaran bebas, kalau tidak masuk organisasi atau ma-suk organik badan-badan perkreditan, jaitu antara woeker sampai mentjapai djumlah 60% satu tahun, ini tidak kita masukkan. Memang dalam Kongres PERBANA itu kami sampaikan suatu pendapat jang akan saja batja, jaitu bahwa hingga kini bank-bank swasta nasional sebagian besar hanja bergerak dalam lapangan pembiajaan perdagangan, tidak disebabkan karena sektor perdagangan merupakan sebagai suatu sektor jang lebih menguntungkan bagi bank, melainkan disebabkan karena kurang adanja continuiteit dalam bidang industri, dan djuga karena sifat daripada likwiditeit daripada Bank Nasional. Dengan tidak adanja ketentuan mengenai import bahan-bahan mentah atau se-tengah djadi, bagi industri-industri kita, serta banjaknja peratur-an-peraturan jang saling susul-menjusul, maka sektor industri meng-alami banjak gangguan-gangguan dalam soal continuiteit. Disamping itu sebagian besar dari modal kerdja Bank-bank Nasional diperoleh dari masjarakat dalam bentuk giro atau rekening koran jang berdjang-ka pendek, sehingga perkreditanpun harus menyesuaikan diri, jaitu bersifat pendek pula. Dan untuk mendjaga keselamatan daripada harta-harta jang dipertanjakan oleh masjarakat kepada Bank-bank Nasional tadi. Bahwa Bank-bank Nasional itu djuga menaruh perhatian daripada

industri ……..

- 35 -

Page 89: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

industri, terbukti dari angka-angka dibawah ini. Pemberian kredit pada sektor industri, menurut sumber Bank Indonesia jang tertjatat dalam tahun 1954 dan tahun 1958 untuk Bank-bank devisen termasuk Bank Indonesia, sebesar 300 djuta dalam tahun 1954 mendjadi 371 dju-ta dalam tahun 1958, maka untuk Bank-bank Nasional angka-angka itu tertjatat dalam tahun 1954 dari 300 djuta dan dalam tahun 1958 men-djadi 308 djuta rupiah. Djadi disitu ternjata ada kenaikan dalam sektor pemberian kredit industri.

Djadi kembali lagi Saudara ketua, bahwa soal tingginja bu-nga tadi sesungguhnja tidak semata-mata ada faktor pada Bank itu sendiri, tetapi adalah faktor jang ada diluarnja. Karenanja kami memperkuat pemdapat Mr. Atmodiningrat, bahwa didalam politik perban-kan itu hendaknja, sifat dari perbankan sebagai objek ini diperta-hankan, hanja Pemerintah selalu mempergunakan kekuasaannja itu un-tuk mempengahui bunga, sehingga dengan politik bunga itu ia dapat memimpin keseluruhan kegiatan ekonomi.

Saudara ketua, pertanjaan ketiga, itu sesungguhnja ada sang-kut pautnja dengan adanja iklim dan continuiteit jang kita kemuka-kan dalam bidang industri itu tadi. Kalau hanja soal memperketjil procentasenja dari Pu-im, saja kira itu tidak mengenai essentie da-ripada persoalan. Persoalannja ialah bagaimana tjaranja mentjari sumber-sumber pembiajaan itu, tidak dengan mengurangkan bidang dari fiskaal jang dikemukakan oleh Saudara Atmodiningrat tadi. Djadi sa-ja sangat menjetudjui pandangan Saudara Ketua dalam bidang penghim-punan modal untuk pembangunan ini, tidak akan didjalankan dengan politik deficit spending dan tidak akan membebani rakjat dan memang menurut pandangan kami masih banjak djalan lainnja jang dapat di-tempuh, jaitu diantaranja hal-hal jang kita kemukakan tadi menge-nai pariteit uang tadi, misalnja dengan perdagangan luar negeri dari bahan-bahan export kita jang dapat dilakukan setjara teratur dan tjerdik.

Itu djuga saja kira sudah merupakan sumber pembiajaan jang tidak ketjil.

Saja kira sekianlah dulu Saudara Ketua mengenai sekedar sum-bangan dan mudah-mudahan dapat dipergunakan sebagai bahan.

KETUA: Terima kasih saja utjapkan pada sumbangan jang di-utjapkan oleh Saudara tadi itu. Hanja saja adjukan tjatatan sedi-kit bahwa perkara pembangunan dengan deficit spending, saja tidak mengatakan, supaja djangan deficit spending, melainkan saja bergem-bira hati bahwa Pemerintah telah mengambil sikap jang saja anggap

berani ………

- 36 -

Page 90: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

berani dan tegas; djikalau perlu untuk pembangunan boleh diadakan dengan deficit spending, tetapi Depernas mentjari djalan supaja pem-bangunan semesta sekan-akan tanpa deficit spending. Ini bukan per-mainan kata-kata tetapi disana itu banjak menggambarkan dua dunia pemikiran, jaitu pikiran di Bandung dan pikiran di Djakarta, dan si-apa jang akan mendapat kemenangan, saja dalam hal ini tidak akan membilang apa-apa, karena djuga saja ini berfungsi kembar, jaitu Ketua Depernas dan Menteri Inti. Djadi keduanja mmesmti saja pertim-bangkan dengan sebaik-baiknja.

SUMALI: Ada tambahan jang saja lupa, jaitu mengenai penghim-punan permodalan, bahwa kenjataan menurut pengakuan Pemerintah sen-diri, sesudah adanja sanering uang jang beredar disektor chartaalmenaik, jaitu kalau sebelum sanering kira-kira, dalam sektor giraal antara 30 prosen, maka sesudah sanering turun mendjadi kira-kira 17 sampai 18 prosen. Dan menurut pengumuman Gubernur Bank Indonesia sendiri pada Konperensi Kensi di Bandung, ialah bahwa ada kira-kira kurang lebih 7 miljard pada waktu itu, dan sekarang dikira-kirakan 10 miljard jang berada diluar sektor giraal, djadi chartaal. Inipun masalah jang dikatakan masalah hot money.Ini mendjadi soal jang djuga dapat dipergunakan sebagai sumber peng-himpunan permodalan dengan djalan mengikut sertakan bank-bank, baik bank Pemerintah maupun bank swasta, dalam menghimpun permodalan itu jang mungkin seperti dinjatakan oleh Saudara Surjadi didalam bentuk force saving atau lain sebagainja.

KETUA: Sekali lagi saja mengutjapkan terima kasih atas tam-bahan atas pikiran-pikiran itu. Saja rasa sekarang dapat kita lan-djutkan pada bagian jang paling achir dari sidang ini jaitu jang me-ngenai alam pikiran Depernas dalam menundjuk projek pembangunan un-tuk membiajai seluruh pembangunan nasional berentjana ini.

Saja katakan tadi ada dua alam pikiran jang digambarkan garis besarnja oleh Saudara Surjadi tadi dan alam pikiran jang lain lagi ini belum diketahui Anggota-anggota jang bukan Anggota Seksi Keuangan, tetapi supaja djangan kita main umpat-umpatan dalam hal ini maka sebenarnja laporan Seksi Keuangan telah dapat menundjuk 5 bidang projek pembangunan untuk pembiajaan ini. Angka-angkanja agak berlainan dengan angka-angka jang dihubungkan dengan berdiri-nja Bank Pembangunan Indonesia, tetapi nanti akibatkanja kedua-duanja dapat digabungkan djikalau oleh Saudara Surjadi berani mendjalankan, maka kita akan sampai kesana.Nanti kalau Pemerintah berani mendjalankan buah-buah pikiran dari-

pada Depernas ……..

- 37 -

Page 91: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

pada Depernas ini, kita akan lebih sempurna sampai kepada tudjuan tanpa deficit spending, tanpa memberatkan rakjat dan djuga tanpa hal-hal jang lain jang telah ditindjau sedalam-dalamnja oleh Deper-nas. Maka bidang projek-projek itu adalah diadjukan beberapa pro-jek – saja adjukan sadja 5 buah, jaitu :

pertama, dibidang karet,kedua, dibidang kopra,ketiga, dibidang kehutanan,keempat, dibidang perikanan dankelima, dibidang minjak.

Tentang bidang kopra dan karet saja rasa pengetahuan leek dalam hal ini lebih mendalam daripada orang jang deskundig, karena hal ini su-dah agak umum. Experience daripada rakjat dibidang karet dan kopra, baik di Indonesia Timur maupun di bagian Barat, sedemikian rupa, sampai kita tidak lagi perlu menindjau lebih mendalam. Berani men-djalankan, ja, atau tidak. Djadi itu tidak daja tindjau lagi. Teta-pi dibidang jang ke 3 lagi, selain daripada bidang produksi jang berhubungan dengan petro chemi dan chemi batu bara jang sekarang sedang akan dilangsungkan dalam memorandum oleh Saudara-saudara Kusumo Utojo dan Prof. Dr. Ir. Sumantri, maka jang ke 3 ini oleh sa-ja dikemukakan angka-angka jang dapat dipetik, kalau Pemerintah berani mendjalankan projek-projek ini. Nanti saja membutuhkan dju-ga sumbangan pikiran-pikiran dari Saudara-saudara jang saja sebut-kan untuk menjesuaikan pendapat tentang projek kehutanan, projek minjak dan projek perikanan.Maka jang berhubungan dengan perkajuan atau kehutanan ini adalah didorongkan oleh pengetahuan jang konkrit bahwa non reserved forest diseluruh Indonesia adalah luasnja 729.301 km persegie dan kalau kita arahkan ke pulau Kalimantan sadja maka ada hampir lebih dari separo daripada angka-angka ini adalah non reserved forest di Kalimantan. Itu jang setjara konkrit jang dihitung oleh Kehutan-an 330.139 kilo meter persegi. Djikalau tiap-tiap hectare dapat menghasilkan 8 meter kubik, dan tiap-tiap meter kubik itu adalah membutuhkan 800 km dan djikalau hanja di-exploiteer di Kalimantan itu hanja seperdelapan dari non reserved forest, jaitu 2½, maka hasilnja adalah 330 x 800 x 1/8 meter kubik jaitu pendapatan kalau dibulatkan keatas 30 djuta meter kubik, dan kalau di-exploiteer luas jang saja sebutkan tadi itu maka tiap-tiap kubik harganja adalah 20 dollar, djadi seluruhnja adalah 2 x 330 djuta dollar dan djikalau dipotong lagi 20% untuk exploitatie dan pengusutan modal maka tiap-tiap tahun akan dapat uang untuk pembangunan 291 djuta atau selama 6 tahun, karena tahun jang pertama tidak menghasilkan apa-apa, 5 x 291 djuta dollar = 1455 djuta atau 1½ miljard dollar. Ini angka-angka jang diadjukan oleh penindjauan seksi dan angka-angka ini sebenarnja adalah minimaal.

Kemudian …….

- 38 -

Page 92: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Kemudian dilapangan perikanan jaitu luasnja laut peri-kanan laut di Indonesia adalah 5 kilometer persegi dan tiap-tiap kilometer persegi itu menghasilkan 2 ton jaitu seluruhnja sama dengan 10 djuta ton.

Dan harga ikan tiap-tiap ton adalah 130 dollar. Djikalau dipikirkan lagi bahwa 30 dollar beaja produksi, maka bersih-nja, nettonja mendapat 1 biljut djuta US-dollar. Dan djika-lau ini diusahakan joint interprise antara Pemerintah dengan swasta, maka hasilnja untuk pembangunan ini adalah ½ dari 1 biljut sama dengan 500 djuta setahun dan untuk 6 tahun, ka-rena hasilnja tahun pertama direken masih nol, maka 5 kali 500 djuta sama dengan 2500 djuta rupiah atau 2½ biljut dollar dalam 5 tahun.

Selandjutnja perkara minjak bumi barang modal jang mungkin dimasukkan adalah menundjukkan angka-angka diantara 1500 dengan 3000 djuta dollar, maka adalah 3 hal pula jang harus diingat jaitu penukaran dollar sedjumlah 750 djuta-dollar dengan rupiah, karena pihak asing memerlukan rupiah untuk overhead capital didalam negeri.

Kedua, dari hasil minjak untuk Indonesia sendiri adalah ditaksir 216 kali 5,6 djuta dollar sama dengan 1167,2 djuta dollar.

Ketiga, kalau diperhitungkan lagi PUIM, dan beaja masuk diantara 35% sampai 70%, maka akan dapatlah kita angka di-antara 525 sampai 10050 djuta dollar, maka hasilnja daripada exploitasi daripada minjak bumi ini dari tahun 1961 sampai tahun 1966, kita ambil 6 tahun, menundjukkan angka 2½ miljard profit ditambah lagi dengan 750 djuta penukaran.

Inilah angka-angka jang dapat dikemukakan, jaitu perika-nan 2½ biljut dollar dalam 5 tahun.

Kaju, dalam 6 tahun adalah 1,455 atau 1½ biljut dan minjak 2¼ biljut dollar ditambah 750 djuta uang penukaran djadi semuanja adalah diatas 6 miljar atau 6 bil-jut rupiah, tjuma jang berhubungan dengan projek-projek dibidang perkajuan dan dibidang minjak bumi dan bidang peri-kanan.

Semuanja ini kalau didjalankan adalah menurut dasar-dasar Manifesto Politik dan djuga menurut dasar-dasar jang ditundjukkan oleh pendirian Paduka Jang Mulia Presiden, jaitu mengadakan tiga tingkatan didalam mengumpulkan uang untuk pembangunan ini.

Baru pada achirnja kita menanam modal atau investasi

menurut ………

- 39 -

Page 93: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

menurut Undang-undang Penanaman Modal Asing dan sebelum itu mesti ditindjau kemungkinan memindjam uang dengan da-sar kredit, long term credit dan sebelum itu djuga ditin-dak kemungkinan untuk mendapatkan uang daripada kekajaan tanah Indonesia sendiri.

Maka dasar-dasar Manifesto Politik dan dasar-dasar daripada utjapan Presiden ini, jang tertulis didalam amanat penderitaan rakjat, kalau berani dilaksanakan, maka tidak adalah didalam hal ini jang akan menambah beban rakjat.

Kita berpendirian, bahwa beban rakjat itu sudah sam-pai kepada puntjaknja, oleh karena itu, kita mentjari dja-lan dengan berupa apapun djuga, agar penderitaan rakjat itu djangan ditambah-kan lafi karena rakjat Indonesia sudah memberikan segala tenaganja dan djiwanja pun sudah diberi-kan.

Djadi didalam pembangunan ini kita mesti berdasarkan tidak untuk menambah penderitaan rakjat, tapi meringankan beban rakjat dan djuga didalam hal ini, resikonja pun hampir tidak ada lagi.

Inilah jang perlu saja kemukakan sekarang ini.Dan inilah djuga pemandangan-pemandangan jang setjara

objektip saja kemukakan. Dan tentang projek-projek dibidang kehutanan dan perkajuan serta perikanan, sudah sedemikian rupa dapat dilaksanakan dan tjuma membutuhkan lagi untuk di-chek pemandangan-pemandangan daripada Saudara-saudara ini jang mempunjai pendirian keahlian.

Maka saja dulukan tentang soal perikanan dan projek minjak dan saja harapkan pemandangan jang objektip untuk membandingkan dengan menge-chek angka-angka dan kemungkinan-kemungkinan jang saja adjukan tadi itu, jaitu pemandangan daripada saudara-saudara.

Achirnja saja harapkan pemandangan keahlian didalam soal minjak bumi dan jang pertama saja harapkan dan saja hargakan ialah pemandangan dari Saudara Baharuddin Nasu-tion dan nanti saja akan sebutkan lagi nama-nama jang lain.

Dan dengan sendirinja djuga nanti sesudah ini saja harapkan pemandangan daripada Saudara Kolonel Harjono dan dari beberapa orang lagi.

Saja persilahkan sekarang Saudara Baharuddin Nasution.

BAHARUDDIN NASUTION:…….

- 40 -

Page 94: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

BASARUDDIN NASUTION: (lihat laporan tertulis jang sudah disampai-kan kepada Sekretariat Depernas).

(Landjutan pembitjaraan Sdr. Basaruddin Nasution jang tanpa teks).Saudara Ketua, berhubung dengan permintaan saudara Ketua

dengan hanja memberikan waktu tjuma 5 menit lagi, maka perlu ka-mi djelaskan disini, pertama, bahwa oleh karena produksi Indone-sia ini tidak dapat selama ini diperbesar berhubungan dengan halangan-halangan, jaitu pertama, terutama terletak kepada fak-tor fakta-fakta politik, oleh karena perusahaan-perusahaan jang ada disini itu adalah berdasarkan hak-hak mereka, jaitu berdasar-kan Indische mijn wet dan peraturan-peraturan jang lain jang ber-hubungan dengan itu, jang memberikan kepada mereka hak-hak kon-sesi.

Berhubung dengan itu, dengan terdjadinja mosi Mr Hasanudin, maka sebenarnja terbengkalailah pembangunan perindustrian minjak dan tidak membuka lagi daerah-daerah jang baru. Akan tetapi oleh karena produksi minjak harus segera diperbesar seperti jang te-lah diterangkan diatas, maka jang paling penting ialah bagaimana tjaranja untuk menaikkan produksinja tersebut.

Tjara ini harus ditindjau dari dua sudut. Jaitu dari sudut politis, seperti Saudara Ketua memahami adalah bahwa pemberian konsesi-konsesi itu tidak sesuai lagi dengan alam pikiran bangsa Indonesia. Dan tidak sesuai lagi dengan pasal 33 ajat 3 Undang-undang Dasar. Maka berhubung dengan itu perundang-undangan me-ngenai Perindustrian minjak ini harus segera dirobah dengan menghilangkan adanja kemungkinan memperoleh hak-hak konsesi. Dengan demikian maka seharusnja perundang-undangan minjak itu, sesuai dengan ajat 3 pasal 33 Undang-undang Dasar itu, sesuai djuga dengan Manifesto Politik jang menjebut harus dihilangkan Hak-hak Eigendom dan sebagainja daripada alam pikiran orang Indonesia, maka satu-satunja djalan adalah untuk mentjantumkan didalam perundang-undangan minjak itu suatu prinsip dan prinsip ini adalah atjapkali di-kemukakan sebagai Argentina arrangement atau producing sharing arrangement. Akan tetapi pada dasarnja di Argentina, terdjadi-nja daripada perdjandjian-perdjandjian itu dengan perusahaan-perusahaan asing, adalah berdasarkan daripada keperluan mereka itu sendiri. Djadi melihat didalam hal-hal ini, maka jang di-tjantumkan seharusnja didalam perundang-undangan minjak bumi, hanjalah terbatas kepada prinsip seperti menjesuaikan diri se-harusnja dengan ajat 3 pasal 33 Undang-undang Dasar tersebut.

Bahwa …….

- 41 -

Page 95: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Bahwa negara menguasai bahan-bahan galian dari alam dan bumi Indonesia.

Itu adalah dasar satu-satunja, walaupun tidak diambil di-dalam keseluruhannja apa jang dikemukakan dan apa jang diketahui oleh dunia sekarang sebagai di Argentina mengenai producing sharing arrangement itu, tapi jang akan diambil sebagai prin-sip, karena sesuai dengan alam pikiran bangsa Indonesia, sesuai dengan Undang-undang Dasar kita, sesuai dengan Manifesto Poli-tik, itu adalah bahwa perusahaan minjak itu akan diusahakan oleh Negara ataupun oleh Perusahaan Negara. Dan berhubung dengan keperluan untuk modal dan keperluan tenaga-tenaga ahli, karena tidak dapat dipenuhi oleh bangsa Indonesia didalam waktu jang singkat ini, maka harus diadakan seperti jang dikemukakan djuga di Argentina, jaitu dengan mengadakan perdjandjian-perdjandjian kerdja dengan perusahaan-perusahaan minjak asing itu dan djuga dengan modal asingnja.

Demikianlah prinsip jang dapat dilihat dan jang dapat di-terima dan kalau dilihat dari sudut politis, dilihat dari sudut Undang-Undang Dasar dan dilihat dari Manifesto Politik, itu ki-ranja dapat diterima oleh bangsa Indonesia.

Itu sebabnja kalau dilihat dari sudut pendirian daripada contractor-contractor tersebut untuk pembangunan Indonesia, ma-ka Perusahaan Negara atau Negara mengadakan perdjandjian dengan contractor-contractor tersebut, berdasarkan suatu perdjandjian kerdja. Sebab didalam principe ini – seperti saja telah diuraikan tadi, jaitu sesuai dengan Undang-undang Dasar dan sesuai dengan Manifesto Politik – adalah bahwa minjak bumi itu adalah tetap kepunjaan Negara.

Didalam perdjanjian jang akan diadakan itu, terutama ha-rus dipegang teguh, bahwa bumi dan hak-hak tanah dan sebagainja, hak-hak pertambangan, itu tidak dapat diberikan kepada bangsa asing, tidak dapat diberikan kepada perusahaan-perusahaan asing itu.

Tapi berhubung dengan djasa seperti jang dikemukakan me-reka jaitu dengan pemberian uang modal dan tenaga-tenaga ahli itu, maka seharusnja kepada mereka diberikan djuga sesuatu per-centage daripada minjak jang dihasilkan itu.

Hal ini Saudara Ketua, jaitu prinsip ini, adalah pada da-sarnja didalam perundingan-perundingan jang dilakukan setjara rahasia dengan perusahaan-perusahaan minjak tersebut, sekalipun dengan tidak mengingatkan, mereka itu bersedia untuk mendjadi contractor-contractor menurut prinsip jang tersebut tadi.

Diantara …….

- 42 -

Page 96: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

diantara mereka itu menjebutkan tentang djumlah investasi jang harus dilakukan, agar supaja Indonesia mendapat manfaat dari pro-duksi itu nanti jang seharusnja adalah kurang lebih 2 miljard dollar. Tetapi mengingat akan pendirian ini, adalah hanja terba-tas kepada untuk mempertahankan national income Indonesia akan devisen luar negeri. Maka berhubung dengan itu telah disinggung, apakah investasi jang 2000 atau 1½ miljard dollar ini dapat diper-lipat ganda, jaitu dengan modal jang banjaknja 3 miljard U.S. dollar. Dari pembitjara-pembitjara jang telah dilakukan tersebut ternjata, bahwa uang ini akan dapat diperoleh, apabila didasarkan kepada prinsip jang dikemukakan tadi, dengan ketentuan bahwa pro-sentase jang diperoleh oleh mereka itu akan sesuai dengan prosen-tase jang pada umumnja mereka terima dimasing-masing negeri.

Tetapi memang ada diantara pendapat-pendapat jang mengatakan, bahwa sebaiknja apabila diambil ukuran diluar negeri itu, jang se-karang berkisar kepada fifty-fifty antara Pemerintah dengan per-usahaan-perusahaan minjak jang bersangkutan, maka itu dapat dike-mukakan harus diperhatikan, bahwa perusahaan-perusahaan minjak jang nanti memperoleh daerah-daerah tertentu di Indonesia ini, se-benarnja daerah-daerah jang sekarang di Indonesia ini harus dibagi dalam 2 matjam, jaitu jang sudah diexplorasi dan belum diexplorasi. Berhubung menurut prinsip Argentina ini, seluruh resiko itu adalah ditanggung oleh perusahaan kontraktor itu. Maka dengan sendirinja, dengan hilangnja risiko itu, oleh karena ada daerah-daerah tertentu jang sudah diexplorir, maka dengan demikian sudah terang prinsip fifty-fifty ini bagi Indonesia dan djuga seperti dikemukakan tadi, jang seharusnja ditjantumkan dalam perundang-undangan minjak tidak boleh tidak berlainan daripada jang umum ditjantumkan dalam undang-undang mereka itu sendiri. Maka berhubung dengan itu dalam per-undang-undangan minjak tidak dimasukkan sama sekali tentang adanja fifty-fifty ini. Hanja dimasukkan dalam undang-undang itu adalah prin-sip jang sesuai dengan alam pikiran bangsa Indonesia, dengan Un-dang-undang Dasar dan dengan Manifesto Politik itu. Sedangkan da-lam perdjandjian-perdjandjian karya jang diadakan oleh negara de-ngan perusahaan minjak itu akan ditentukan chusus untuk tiap-tiap perdjandjian.

Jaitu jang berarti chusus untuk tiap-tiap daerah pertambang-an, oleh karena seperti diterangkan tadi, banjak sekali pertambang-an, seperti di Djawa, Madura, Seram atau Kampar, jang sudah se-benarnja diadakan explorasi.

Maka dengan demikian risiko dan pembagian fifty-fifty itu dapat dinaikkan bagi negara sehingga mungkin djauh lebih daripada 50%.

Kembali ……

- 43 -

Page 97: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kembali kepada investasi, oleh karena persediaan minjak itu harus dengan segera dinaikkan, maka menurut pendapat dalam perundingan-perundingan jang telah diadakan setjara rahasia dan tidak mengikat, maka sudah terang tidak ada sebenarnja suatu limit jang tertentu, apa jang dikemukakan oleh Robert Arse (?) adalah seperti jang diterangkan tadi, hanjalah untuk mempertahankan national income per capita akan devisen. Sedangkan dilihat dari pe-ta kemungkinan jang baru diexplorasi di Indonesia hanjalah 3% se-luruhnja sampai sekarang. Maka dengan demikian pada dasarnja ma-sih ada 30 kali daripada jang sekarang. Makanja didalam penentuan berapa banjak perusahaan-perusahaan lain itu akan menanam modal di Indonesia ini, sudah terang sebenarnja tergantung pada masing-masing daerah jang diperuntukkan bagi contractor jang bersangkutan. Djadi memang didalam investasi jang akan datang ini, seperti jang dikemukakan oleh mereka itu, sekurang-kurangnja bagi Indonesia ha-rus diadakan investasi jang 1½ miljard sampai 2 miljard dollar Amerika itu. Tetapi seperti jang dikemukakan oleh mereka itu sudah terang tergantung kepada bangsa Indonensia, apakah dia membuka se-luruh daerah, memberikan kemungkinan agar supaja seluruh daerah minjak berdasarkan peta kemungkinan minjak itu dibuka atau tidak. Dan ini adalah sangat tergantung kepada penjelidikan-penjelidikan jang lebih landjut tentang soal itu.

Seperti jang dikemukakan tadi oleh Saudara Ketua, dapat sa-ja gambarkan apabila investasi itu tidak hanja dibatasi kepada 1½ miljard dollar, tetapi diberikan kemungkinan jang sebesar-besarnja kepada modal asing itu, maka sudah terang djika itu diikuti, jaitu mentjakup sampai 4 miljard dollar, 3 sampai 4 miljard dollar. Dan itu sudah berarti seperti angka-angka jang dikemukakan oleh Caltex, bahwa dalam penanaman modal tersebut, bahwa keperluan akan rupiah dalam pembangunan industri minjak itu kurang lebih se-kurang-kurangnja 50% daripada modal jang diperuntukkan bagi barang-barang equipment dan tenaga-tenaga ahli. Djadi dengan demikian maka sudah terang rupiah jang dikemukakan itu akan berdjumlah kalau di-ambil jang 4 miljard jaitu 2 miljard, separoh dari itu jaitu 2 miljard, itu berarti kurang lebih kalau dikalikan kali 36 itu ber-arti 74 miljard dollar.

Djadi …….

- 44 -

Page 98: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

djadi memang seperti jang dikemukakan oleh Saudara Ketua tadi kemungkinan-kemungkinan bahwa rupiah part ini dapat dialih-kan kepada Bank Pembangunan Semesta itu, adalah sangat besar se-kali, sebab diantara perusahaan-perusahaan minjak itu memang ada jang mengemukakan bahwa pendapatan apabila diperhitungkan 50% jang diperoleh oleh Negara daripada devisen produksi minjak jang akan datang itu, mereka bersedia untuk memberikan voorschot, daripada penghasilan jang banjak itu. Djadi sudah terang djika terdjamin tentang keuangan devisen, tentang suatu voorschot, sekalipun perindustrian minjak jang dimaksudkan itu dibangun sama sekali, hanja berdasarkan contract perdjandjian kerdja itu sadja.

Djadi ……..

- 45 -

Page 99: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

djadi Saudara Ketua karena jang paling penting adalah keuangan dari minjak ini, apabila ini dibangun dengan Bank Pembangunan Semesta, seperti jang Saudara Ketua ketahui, tentu sadja pembangunan ini dapat dibagi dalam 2 matjam jaitu waktu perdjandjian itu mulai dilakukan, dan kedua adalah sesudah perusahaan minjak tersebut menghasilkan minjak mentah. Tetapi seperti saja sudah terangkan djuga mengenai devisen sector, perusahaan-perusahaan minjak itu bersedia untuk memberi voorschot daripada kemungkinan 50 prosen daripada produksi jang akan datang. Selain daripada itu, seperti Sau-dara Ketua kemukakan tadi, jaitu mengenai rupiah part ketika produksi minjak itu diperbesar, sesudah investasi daripada perusahaan-perusahaan minjak itu sudah terang berarti mereka djuga memerlukan uang rupiah, dan itu adalah jang tadi saja kemukakan.

Sekian.KETUA: Saja mengutjapkan terima kasih atas uraian jang

sangat berharga dan kongkrit itu dan ini memberikan sumbangan pula untuk membulatkan pikiran terhadap pada projek pem-bangunan dibidang minjak bumi jang dapat menghasilkan angka-angka dan dapat dipergunakan untuk pembiajaan pembangunan semesta ini. Dengan demikian, dengan segala keteguhan hati nanti oleh Pimpinan akan ditindjau sebaik-baiknja dan untuk merumuskan kemungkinan-kemungkinan jang telah diberikan bahan-bahan jang sangat berharga itu.

Tentang rumusan Argentinia tadi ada bahan-bahannja jang tertulis? Kalau ada bisa diberikan copy-nja kepada Pimpinan untuk dipeladjari sebaik-baiknja, untuk memperaktekkan hal itu dimana perlu dan dimana mungkin menurut pemandangan Pimpinan Depernas. Sungguh-sungguh saja mengutjapkan banjak terima kasih atas bahan-bahan jang telah dikumpulkan lebih dahulu dan memang akan dipertimbangkan sebaik-baiknja supaja kita keluar daripada impasse jang sudah kelihatan dalam pembiajaan pembangunan ini, tidak sadja dibidang minjak te-tapi djuga dibidang jang lain, seperti karet, kopra dan projek kaju, perikanan dan lain-lain.

Ini semuanja menimbulkan pemandangan jang optimistis jang ditimbulkan djuga oleh karena mendengarkan beberapa bahan-bahan dari pihak satu dan mendengarkan bahan-bahan dari pihak

Saudara …….

- 46 -

Page 100: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Saudara bersama-sama dengan teman-teman jang lain.Sekarang saja bertanja kepada Saudara Kolonel Harjono,

apakah sumbangan jang dapat diberikan dalam hal ini sebagai perseorangan dan sebagai Kepala Kantor Minjak.

KOLONEL M. HARJONO: Saudara Ketua, sebetulnja tidak banjak jang akan saja sampaikan, hanja suatu hal jang mungkin agak mengetjewakan buat Saudara Ketua, bahwa menurut pendapat saja pribadi bahwa getallen jang telah disebut oleh Saudara Ketua maupoleh saudara Nasution, adalah sangat dan de te hoge kant. Memang kita mengakui, bahwa di Indonesia ini ada persediaan minjak 9 miljard ton dan investasi mogelijkheid jang diharapkan itu 3 sampai 4 miljard dollar, sedangkan ongkos produksi per barrelnja itu ± 75 sen-dollar, maka investasi jang demikian itu, saja anggap sangat riskant dan sangat aan de hooge kant. Memang kalau kita melihat investasi-investasi jang sesungguhnja didjalankan oleh ke-3 peru-sahaan asing, sedjak mereka bekerdja disini, itu tidak lebih daripada 620 miljun dollar, itu maka kebanjakan telah di-susut, sehingga pada waktu sekarang ini, maka tinggal misalnja sadja daripada Caltex 42,9 miljun c.i.f. value; Shell 52 miljun dollar, Stanvac 64 miljun dollar. Kalau kita melihat investasi getallen ini, jang berupa fixed excess, jang merupakan hoofdvalue daripada investering mereka di Indonesia jang ditinggal sekarang ini, maka een investment van 3 á 4 miljard, saja kira agak terlampau tinggi, mungkin benar; bukan maksud saja om met in polemiek te gaan, tetapi Saudara minta pendapat saja pribadi, maka saja sampaikan pendapat saja ini.

Saudara ketua, didalam memandang soal minjak bumi, maka kita itu bevooroordeeld, bevooroordeeld didalam memandang bahwa, dat is mou de bron van inkomsten, tetapi saja kira, kita harus setjara objectief melihat ini. Saja ditugaskan semendjak 1 tahun ini sebagai Badan Pengawas Perusahaan Minjak merangkap Kepala Kantor Minjak, djustru untuk menjelidiki hal ini, djustru untuk menindjau perbandingan produksi, perban-dingan keuangan dan perbandingan kebutuhan dalam negeri, sehingga tertjakup didalamnja suatu gecoordineerd geheel.

Maka ……..

- 47 -

Page 101: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Maka hasil-hasil daripada penindjauan ini akan saja sampaikan kepada Saudara Ketua setjara ringkas sekali: pertama produksi untuk tahun 1960 ini naik, naik dengan ± 10%, sehingga men-djadi 20 miljun Kg ton. Ini disitu tersangkut hanja 0,8 miljun Kg ton daripada Permina, satu-satunja perusahaan nasional. Dus 90% atau lebih daripada djumlah produksi itu adalah ditangan perusahaan-perusahaan asing dan salah satu bagian ketjil adalah bagi perusahaan Permindo jang tjampuran. Dari 20 djuta Kg ton itu geprojecteerd terhadap persediaan jang masih diduga ada, maka ini hanja merupakan a daily production ± 0.004%, artinja kalau kita melandjutkan produksi kapasitas sekarang, maka djumlah daripada persediaan minjak tanah itu, baru akan habis kira2 70 tahun sedjak saat ini. Tentunja persediaan reserve jang 9.000 djuta sampai 11.000 djuta itu merupakan perkiraan dan tersebar jang barangkali pengambilan atau usaha pengambilan dari dalam tanah itu memakan biaja-biaja jang tidak sedikit.

Kita menjaksikan dan tadi djuga telah diutjapkan oleh Saudara Basaruddin Nasution, bahwa kekajaan Indonesia itu memang besar, akan tetapi de mogelijkheden jang keluar daripada tiap-tiap bron itu sangat ketjil kalau kita persamakan dengan negara-negara lain seperti Iran dan Amerika, sehingga ini jang membebankan kosten jang sangat besar kalau dipersamakan dengan kosten jang dikeluarkan untuk het winnen daripada crude ini di Iran maupun di Amerika. Maka memang sudah se-harusnja kita mentjoba untuk mempertinggi djumlah produksi kita ini. Dari djumlah 20 djuta kilogram itu, maka jang di-proses, jang diolah di Indonesia itu kira-kira 9,7 djuta kilogram ton atau lebih kurang 46%. Dari djumlah ini jang dipakai untuk pemakaian didalam negeri adalah 3,6 djuta kilogram ton. Djadi merupakan suatu bagian jang ketjil, sebagian ketjil kalau kita projektir terhadap keseluruhan crude production itu.

Dus crude production adalah 20 djuta kilogram ton, pe-makaian dalam negeri adalah 3,6 djuta kilogram ton. Akan tetapi didalam hal ini kita tidak melihat angka daripada gewichten sadja tetapi wat zit er nou eigenlijk in didalam 3,6 djuta kilogram/ton itu terutama kerosin. Dan kalau pemakaian kerosin memang meningkat sebagaimana sekarang kita alami, memang dalam waktu jang tidak lama kita akan

kewalahan ………..

- 48 -

Page 102: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kewalahan untuk mentjukupi kerosin ini. Akan tetapi Saudara Ketua, pemakaian diesel, pemakaian outomatische diesel, pemakaian fuel oil itu masih djauh kurang, kalau kita persamakan dengan comsumptive pemakaian jang berupa pemakaian kerosin ataupun bensin itu djadi didalam lapangan industri, kita melihat bahwa tidak ada kenaikan dalam pemakaian brandstof semendjak tahun 1957, tidak ada kenaikan fuel oil semendjak 6 bulan pengambilan oper dari K.P.M. daripada paberik-paberik gula kita, daripada penggilingan beras kita jang semua mempergunakan fuel oil.

Djadi kenaikan jang deras ini saja kemukakan kepada sidang, adalah didjumpai didalam hanja het comsumptieve gedeelte, jaitu kerosin voor huishandelijk gebruik atau voorverlichting dan bensin, terutama buat kendaraan, tetapi didalam lapangan pemakaian voor industrieel gebruik, tidak ada kenaikkan, bahkan ada penurunan. Ini adalah suatu gedjala jang saja mohon kepada rapat atau sidang ini supaja memperhatikannja.

Ketjuali itu Saudara Ketua, maka kita lebih dalam menin-djau pendapatan negara daripada usaha-usaha penggalian minjak ini. Memang om kapitaal aan te trekken harus ada suatu voorwaarde sebagai penanam kapital itu jang tjukup menjenangkan penanam modal tadi.

Kita melihat bahwa di Indonesia ini sedjak beberapa waktu, itu berlaku jang disebut financial arrangement. Financial arrangement itu diadakan antara pemerintah dengan SHELL, CALTEX DAN STANVAC, dan akan berachir pada tahun ini jang akan menempatkan pemerintah di-dalam suatu keadaan pertanjaan, apakah jang harus dikerdjakan selandjutnja.

Financial arrangement itu didasarkan atas pembagian penda-pat fifty-fifty, setelah diambil cost, setelah diambil depre-ciation, maka dengan demikian pendapatan negara adalah sama dengan pendapatan perusahaan itu, jaitu fifty-fifty.

Untuk melaksanakan pembagian ini maka perusahaan minjak itu didalam pekerdjaannja dimungkinkan, daripada verschillende peratur-an-peraturan kita, misalnja sadja import duties of capital goods. Itu sama sekali tidak heffen terhadap perusahaan-perusahaan minjak ini. Mereka itu dibebaskan daripada devizen regiem jaitu seperti dikatakan Saudara Basaruddin, sehingga mereka itu bebas daripada pu-eks jang berarti 20% daripada keseluruhan-nja tadi.

Mereka itu djuga diberikan andere allowens, jang dikenal

sebagai ……….

- 49 -

Page 103: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

sebagai deplation allowens. Deplation allowens ini untuk memungkin-kan peraturan sedemikian rupa, sehingga pembagian atau pendapatan antara Pemerintah dan perusahaan adalah persis sama, jaitu zo onge-veer fifty-fifty.

Didalam kenjataannja, maka memang pendapatan Pemerintah itu varrilert van 50 tot 52½%, ten opzichte van 50 tot 44½% bagi pe-rusahaan-perusahaan minjak. Tapi disamping itu harus diketahui, bah-wa depreciation jaitu het overmaken van afgeschreven kapitaal, itu masih mungkin bagi mereka.

Djadi saja ulangi lagi, bahwa depreciation jang telah diadakan misalnja oleh Stanvac dari kapital investment 170 djuta itu sudah 127 djuta, sehingga tinggal apa jang saja sebut 42 djuta.

Shell 319 djuta, afgeschreven 266 djuta, hingga tinggal 52 dju-ta, dan Caltex 144 djuta afgeschreven 79½ djuta, hingga tinggal 64 djuta.

Mengenai Caltex ini dapat dikatakan, bahwa Caltex memang baru mulai dengan produktie in commerciele zin, sehingga depreciation itu baru diadakan kira-kira pada tahun 1952-1953.

Tapi jang de rest itu dapat dikatakan bahwa mereka itu adalah dibawah ¼ daripada accumulated investment dan de rest is efgesch-reven, maka om aan te trekken kapital ini, kita harus menindjau apakah fifty-fifty-deal jang kita adakan sekarang ini, jang sebe-tulnja tidak ada dasarnja didalam Undang-undang manapun didalam agreement, tapi diambil sebagai suatu kelaziman, karena banjak ne-gara jang mempergunakan fifty-fifty ini memang dapat dipertanggung djawabkan ataukah harus dirobah sedemikian rupa, sehingga pendapatan Negara itu akan lebih sesuai, terutama kalau kita melihat, bahwa financial arrangement itu djiwanja adalah rehabilitatie, memungkinkan perusahaan-perusahaan ini setelah perang dunia kedua untuk zichzelf herstellen.

Djiwa rehabilitatie ini dengan tegas oleh Menteri Pertama te-lah menjatakan bahwa sudah tertjapai rehabilitatie in haar groot ge-heel. Memang kalau kita lihat bahwa produksi sudah lebih daripada dahulu dan er is geen investment. Dan kalau ada investment, maka kita dapat mengatakan bahwa rehabilitatie itu masih berdjalan terus.

Dengan fifty-fifty-deal ini, maka pemerintah pada tahun 1960 ini mendapat pendapatan sedjumlah 3,6 miljard rupiah waarvan 80 djuta in foreign exchange. Djadi Pemerintah mendapat 100 djuta dollar, tapi jang 20 djuta dollaritu didalam mata uang rupiah.

Mengapa didalam mata uang rupiah tadi sudah diterangkan oleh Saudara Basaruddin karena verplichting om binnenlandse verkopen. Caltex tidak mempunjai verplichting om binnenlandse verkopen mi-salnja sadja membajar pendapatan Negara itu seluruhnja didalam dollar, tapi Shell itu membajar sebagian ketjil sadja didalam dol-lar.

Maka …..

- 50 -

Page 104: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Maka pendapatan Negara sebanjak 100 djuta dollar itu ada-lah jang disebut pendapatan langsung.

Saja sendiri membagi ini didalam dua categories, pendapa-tan langsung jaitu jang diterima oleh Negara, djustru oleh ka-rena adanja perusahaan-perusahaan minjak dan pendapatan tidak langsung jang door verkoop van olieproducten itu bisa mendapat-kan meerwinst, ialah een uitvinding van de Departemen Keuangan dan padjak pendualan jang djuga berdjumlah kira-kira 3 miljard rupiah, sehingga totaliteit jang diterima oleh Pemerintah/Nega-ra itu adalah 6,6 miljard waarvan 80 miljun in dollar. Pemerin-tah menganggap bahwa djumlah penerimaan jang langsung ini dja-uh kurang dan menugaskan kepada kami, untuk memikirkan suatu tjara, untuk menambah government intake ini. Pertama-tama dalam hal itu dan saja sekali lagi minta untuk supaja hal ini mendja-di dirahasiakan, karena sifat daripada privilages dan uitzon-deringen jang diberikan kepada perusahaan-perusahaan minjak ini seharusnja tidak dapat dilangsungkan, karena kalau kita me-lihat perusahaan-perusahaan atau perusahaan-perusahaan kita sen-diri, maka privilages demikian ini tidak diberikan, sehingga misalnja perusahaan-perusahaan kita jang mendapat dollar itu harus menjetor dollarnja, perusahaan-perusahaan asing ini tidak. Dus een van de pprivilages harus ditjabut, jaitu bahwa mereka tidak masuk didalam deviesen regiem ini. Maka dengan demikian maka ada 20% PUEX.

Selandjutnja maka import duties of capital goods djuga Saudara-saudara tadi kemukakan waarom moeten wij import duties betalen. Perusahaan Minjak ini dibebaskan daripada import du-ties ini, maka djuga hal ini, harus di-toepassen pada mereka harus.

Dengan demikian maka government intake selandjutnja akan lebih besar daripada jang sudah-sudah itu. Akan tetapi meskipun lebih besar menurut kalkulasi, saja, maka djumlah jang dapat di-terima oleh negara untuk produksi jang gelijk sebagai jang se-karang ditaksir, tidak lebih daripada 150 djuta dollar, tegen-over 100 dollar van vandaag, sehingga perusahaan-perusahaan minjak masih mendapat suatu keuntungan 50 miljun djuta dollar. Ini dianggap redelijk atau tidak, itu terserah, bagaimana hal itu nanti akan dikemukakan. Tetapi dus income daripada govern-ment mengenai produksi minjak ini dengan produksi kapasitet

jang …….

- 51 -

Page 105: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

jang sekarang ini kira-kira 400.000 barrel a day, itu maximal djikalau tidak diusahakan sendiri tentunja itu adalah 150 dju-ta dollar setahun. Kalau kita lipat gandakan produksi ini dan kita djuga menentukan government intake sebesar itu, ambillah een dubbele productie, maka djumlah income adalah 300 djuta dollar setahunnja dan saja kira untuk verdubbelen daripada produksi, daripada de huidige productie dua kali, jaitu 800.000 barrel itu akan memakan waktu jang tidak sedikit. Saja kira optimistis gedacht waktu itu adalah 4 tahun sampai 5 ta-hun. Untuk melipat gandakan produksi sekarang ini mendjadi ze ongeveer 800.000 barrels.

Djadi karena itu, saja sendiri anggap getallen jang di-sebut tadi aan de te hoge kant berdasarkan de begroting van de 3 maatschappijen jang sekarang ada pada saja berdasarkan angka-angka jang sudah kita adjukan kepada Dewan Moneter dan berdasarkan uraian atau pikiran-pikiran jang telah diambil oleh Pemerintah untuk mempertinggi perbandingan government intake sama profit jang diambil oleh perusahaan-perusahaan itu.

Selandjutnja, maka Saudara-saudara, untuk mendapatkan suatu pandangan jang exact, jaitu bahwa kita melihat Stanvac memprodusir, mendjual dan rata-rata per barrel mengeluarkan ongkos 86 rupiah gedeeltelijk in dollar gedeeltelijk ini ru-piah,

dengan ……

- 52 -

Page 106: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

dengan mendapat hasil 3 dollar sehingga Government intake didalam hal ini mendjadi 26 rupiah per barrel. Dari Shell Pemerintah djuga mendapat kira-kira 28 rupiah per barrel, dari Caltex hanja mendapat 21 rupiah per barrel. Maka kalau kita melihat disini ada perbedaan jang sangat tinggi karena Caltex mendjual productnja sebagai half product jaitu sebagai Crude, sedangkan perusahaan-perusahaan lainnja mendjual sebagai finished jang tentunja mempunjai nilai jang lebih tinggi, se-hingga Government opbrengst atau pendapatan negara didalam hal ini djauh lebih tinggi kalau dipersamakan dengan jang disumbangkan oleh Caltex. Karena itu dipandang sudut ini pula harus kita melihat penentuan Pemerintah bahwa djuga Caltex harus menjediakan suatu refinery di Indonesia ini.

Saja kira sekian Saudara Ketua untuk menjingkat waktu. Sekian sadja sumbangan saja.

KETUA: Terima kasih saja utjapkan dan kedua-dua pendapat ini dapat kita pertimbangkan, karena dalam garis-garis besarnja tidak adalah perbedaan jang prinsipiil tjuma pendapat tentang angka-angka jang satu mengatakan ini maximaal, ada jang mengatakan minimaal, tetapi saja rasa semuanja itu dapat di-pertimbangkan untuk memikirkan, membulatkan fikiran terhadap kepada minjak selain daripada perusahaan-perusahaan jang sekarang ini untuk mendirikan projek berisi sumber bagi pembi-jaan pembangunan semesta ini.

Saja utjapkan sekali lagi terima kasih kepada kedua-dua pemandangan.

Selandjutnja saja harapkan dua memorandum, jaitu pertama dari Saudara Mr Tjoa Sie Wie tentang asuransi, jaitu ber-hubungan dengan djaminan dalam masjarakat jang sedang kita susun, jaitu masjarakat adil dan makmur. Mesti ada djaminan baik tentang djiwa, ataupun terhadap ketjelakaan dan keadaan-keadaan jang lain lagi. Oleh karena itu saja harapkan dari Saudara Mr Tjoa Sie Wie supaja menuliskan memorandum jang djuga berisi saran-saran jang perlu difikirkan oleh Depernas.

Djadi dapatkah saja harapkan dari Saudara Mr Tjoa Sie Wie?MR TJOA SIE WIE: Bisa.

Ketua: ……..

- 53 -

Page 107: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

KETUA: Waktu untuk itu berapa lama kami terima?MR TJOA SIE WIE: Tjuma Saudara Ketua, mengenai asuransi

djiwa itu, saja tidak banjak pengalaman.KETUA: Tetapi Saudara mempunjai bakat juridis. Dapat

dipeladjari itu.MR TJOA SIE WIE: Kalau saja boleh mengusulkan Saudara

Ketua supaja mengenai asuransi djiwa itu diminta memorandum kepada Direktur dari Buni Putera jang sudah mempunjai penga-laman lebih dari 40 tahun.

KETUA: Maksud Saudara, Menteri Keuangan sekarang ini?MR TJOA SIE WIE: Tidak. Saudara Soetjipto.KETUA: Saja djuga akan meminta kepada Saudara Soetjipto

supaja memberi sumbangan berupa tertulis. Djadi bagian asuransi djiwa saja setudju kalau Pimpinan nanti meminta kepada Saudara Soetjipto, mungkin djuga kepada jang lain-lain, tetapi jang selain daripada asuransi djiwa Saudara dapat memberi memorandum ini dalam waktu ……..

Selandjutnja saja djuga membutuhkan memorandum jang berhubungan dengan padjak dan angka-angka jang diterima me-nurut peraturan-peraturan sekarang ini dipelbagai matjam padjak dalam bula-bulan jang lampau dari 1 Djanuari 1960 sampai kepada achir bulan Mei ini dan selain daripada itu penghasilan negara jang berhubungan dengan padjak pada tahun-tahun jang lampau, jaitu 1959, 1958, 1957 dan 1956. ini saja harapkan dari Saudara Mr Santoso, jaitu angka-angka dan sedikit pendjelasan kongkrit supaja dapat dipakai sebagai bahan untuk mengarahkan pikiran. Saja tidak keberatan djikalau Saudara djuga selain dari memberi angka-angka memberikan djuga se-dikit notasi terhadao kepada pelaksanaan padjak jang 14 matjam itu, jaitu padjak dari 1 Djanuari 1960 menurut peraturan Pemerintah pengganti undang-undang, sedangkan tahun-tahun sebelumnja membutuhkan angka-angka sadja mengenai naik tu-runnja dan tjaranja memungut padjak.

Saja rasa sekarang sampai kita kepada pembitjaraan jang paling achir jaitu mengenai saran-saran atau pemandangan untuk

membuat ……..

- 54 -

Page 108: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

membuat projek pembiajaan ini, dan itu saja harapkan dari Saudara Charidjie Kusumah, dibidang perikanan dan kehutanan, djuga saja tidak keberatan kalau Saudara memberikan sumbangan dibidang minjak.

G.M. CHARIDJIE KUSUMAH: Saudara Ketua, kalau boleh me-milih, maka saja langsung didalam bidang perairan dahulu jang seperti digambarkan oleh Saudara Ketua, akan didjadikan salah satu usaha untuk menimbulkan sumber, sehingga dapat mengisi kas negara dibidang pembiajaan pembangunan semesta ini.

Didalam bidang perikanan perangkaannja amat sederhana diadjukan, namun didalam way out maka ada beberapa hal jang patut kita perhatikan, jaitu titik bertolak dari pemikiran ini adalah pasal 33 ajat (3) dari Undang-Undang Dasar bahwa bumi dan air serta kekajaan jang dikandung didalamnja di-kuasai oleh negara dan ditentukan untuk sebesar-besar kemakmuran rakjat. Dilihat dari sudut investasi pada sampai 31 Desember 1959 jang perangkaannja ada pada saja seluruhnja sekitar 2 djuta miljar rupiah jang berbentuk perahu lajar, alat perikanan dan lain-lain, dibidang perikanan laut. Kemu-dian produksi jang kita ambil dari perairan hajati jakni living resources daripada perairan Indonesia ini baru men-tjakup 12,5 prosen daripada potential catch jang dapat kita bajangkan atas suatu wilajah jang diperkirakan 15 djuta kilometer persegi tadi. Dengan demikian pernjataan jang dapat diambil daripadanja ialah perairan kita tergolong resources jang underexploited dan underutilized.

Saja minta perhatian hadirin, bahwa pandangan ini di-dasarkan pada sumber perairan hajati jakni the living resources daripada perairan itu dan tidak masuk mineral resources daripada lautan kita. Maka akan besar hadjat dari-pada Depernas dalam memandang hal ini, bahwa pembangunan semesta tidak sadja ditudjukan di land resource tetapi djuga akan berlingkar disekitar perairan jang menurut pernjataan dua pertiga daripada tanah air kita adalah lautan dan samudra dan hanja sepertiga daratan.

Makanja …..

- 55 -

Page 109: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Makanja kalau boleh mengadakan suatu koreksi didalam pan-dangan, negara kita bukan agraris sadja, tetapi negara kita a-dalah agraris dan maritiem. Warisan memang telah ditinggalkan dari masa keemasan, masa jang lampau, bahwa soal laut antara Madagaskar dan Laut Teduh memang dikuasai oleh nenek mojang pa-da zaman jang lampau, sehingga didalam laporan Sandang-Pangan istilah renaissance didalam alam Depernas memang sudah tidak terlalu bersifat menjolok. Dia adalah mengembalikan suatu keku-asaan diatas perairan kita.

Saudara Ketua, saja ingin menjatakan, bahwa dengan madju-nja pengetahuan dan bidang-bidang ilmiah, maka sumber perairan hajati, tidak boleh kita pandang sebagai suatu sumber jang ti-dak bisa kering dari sudut penghuni lautan. Ada bahaja didalam masa abad-abad jang lampau, jang menundjukkan bahwa manusia me-nangkap untuk keperluan hidupnja berdasarkan kepada roofbouw, itu telah terdjadi dibeberapa perairan dimuka bumi, sehingga ba-njak alasan untuk mengatakan harus ada sistim jang berpadu an-tara disebelah fihak sudut biological management dan difihak lain economical management. Kalau 2 sudut ini dikawinkan dida-lam satu harmonie jang sehat, maka akan timbul suatu perumusan jang berkali-kali telah diutjapkan, ialah sistim jang bersandar kepada the maximum sustainable yield, bukan maximum yield jang dapat mengurus satu generasi hingga generasi datang, bisa me-ngadakan terugslag kepada kita jang mengatur maximum management, tetapi adalah satu hasil jang sustainable jang dapat dipertahan-kan, baik generasi sekarang maupun generasi datang.

Dan ada satu hukum hajati jang menguntungkan terhadap tanah air kita, jang telah dikaruniakan oleh Tuhan dengan begitu per-mainja tersusun dari daratan dan lautan hingga benar-benar me-rupakan tanah air, ialah kita berada di alam tropica, jang mem-punjai hukum hajati, dimana proces kita penuh berdjalan.

Seperti dikatakan tadi, dia bukan suatu sumber jang tidak bisa kering, dengan demikian segala pertjabangan ilmiah akan dipakaikan, andaikata rentjana ini akan didjalankan setjara besar-besaran, sehingga tidak sadja lautan harus dipandang dari sudut menghasilkan hasil-hasil untuk menutupi keperluan pembang-unan, tetapi djuga dilihat dari sudut akibat daripada usaha itu, jaitu sumber perairan kita ada didalam tangan, jang management-nja akan diatur baik dari ilmiah maupun setjara praktis. Hal ini memang penting dikemukakan agar pemandangan terhadap orang-orang jang berdiri seakan-akan dengan demikian membaha-jakan sumber perairan kita sekaligus dalam satu generasi akan kita hadapi dengan suatu pandangan jang lebih luas daripada pan-dangan demikian.

Lautan ………

- 56 -

Page 110: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Lautan dan daratan jang berupa perairan, jaitu sungai-sungai dan rawa-rawa tjukup mengandung elemen-elemen untuk dipakai.

Kalau didalam bidang pertama, hasil daripada perairan ke-seluruhan baik, jang bersumber kepada periaran air tawar dan sekarang dibidang merine resources, maka didapat satu perpadu-an, pertama didalam projek pangan, tidaklah kita memandang pa-ngan sebudjur pandangan itu kearah selfsupporting jang ber-bangsa Indonesia, saja rasa pembangunan semesta tidak dapat disandarkan kepada kemungkinan hanja mengambil hasil untuk ke-pentingan pangan didalam negeri berdasarkan nutrition jang se-tjara ilmiah tidak dihubungkan. Bukan itu sadja jang kita pe-nuhi, maka saja rasa kita baru mendjalankan pembangunan sebagian di-perairan ini dan untuk 80 djuta manusia kali 20 kg maka 1,6 miljard kg atau 1,6 djuta ton akan mudah dihasilkan oleh perai-ran kita baik dipedalaman maupun di perairan jang berbidang kepada laut.

Keduanja, mengingat sifat, bahwa kepada laut dari F.A.O. dari United Nation, sebenarnja kedudukan dan fungsi lautan dan samudera setjara sedunia adalah dinjatakan sebagai barang jang djuga under utilised dan under exploited sehingga umat manusia sedunia didalam second word food survey didjalankan, adalah masih kurang pada bahan makanan jang berasal daripada sumber pe-rairan. Didalam bidang ini saja berthan dan menjatakan bahwa supply dan demand tidak selalu mengganggu kepada hasil pera-iran kitaSekarangpun pasar, supply dan demand tidak berimbang, dengan kata lain masih memerlukan keperluan poultry, chewan dan sebagai-nja.

Saudara Ketua jang terhormat, berangkaan jang dimadjukan itu adalah perangkaan jang diatas dasar minimum.

Pengertian daripada luas suatu perairan, tidak kita san-darkan kepada bidang kilometer persegi sadja tetapi didalam men-djalankan politik mengatur hal ini, saja rasa tidak dapat di-pisahkan dari politik keseluruhannja.

Kita akan melihat bahwa marketing policy daripada hasil ini benar-benar harus dapat diatur oleh negara jang souverein, sehingga tidak membahajakan Indonesia Nasionalis jang sudah berusaha dibidang kekoperasian dan kenelajanan.

Kemudian perairan jang dipilihpun tidak sembarangan, kita akan mengatur daerah-daerah jang menurut pendapat djuga dari Djawatan perikanan Laut dan pengalaman jang kami kumpulkan jaitu jang mungkin kita taruhkan kepada the second see officing jang hing-ga sekarang baik dengan investment capital jang ada sekarang be-lum mungkin didjangka olehkekuatan Indonesia, biarpun ditambah

dengan …….

- 57 -

Page 111: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

dengan mobilisasi private capitals jang ada dimasjarakat jang belum minded kepada enterprise tetapi lebih suka dengan trade.

Dan dunia bankpun pada asalnja di Indonesia lebih banjak mendjalankan usaha-usahanja dalam top level organization jang ke trade daripada interprise.

Dalam perbankan dapat saja katakan, bahwa sedjak tahun 1958, bank itu telah ditimbulkan, namun kesulitan didalam per-modalan tetap mendjadikan persoalan.

Didalam angk-angka jang baru dikemukakan ini terhadap investment 2 miljard akan diadakan tambahan sebanjak 1,7 mil-jard dengan kemungkinan mendatangkan hasil 2 kali daripada produksi jang sekarang, baru didaerah jang dapat kita kuasai dalam arti kata tidak ada exploitasi sehingga dengan demikian imbang-an investment jang akan dimasukkan terhadap hasil jang didapat ialah 2 : 5 dengan kata lain 2 dimasukkan dan 5 dihasilkan.

Kemudian perbidangan lain dalam perairan hajati ini bahwa saja ingin mohon perhatian bahwa banjak hasil dari djenis laut lain jang belum mentjapai usaha banjak.

Saja mengetahui dari dekat, kalau dari Indonesia jang se-belum perang menghasilkan kerang mutiara jang mempunjai pasar sampai Amerika, dimana kantjing2 dari Arrow heden sam-pai sekarang sudah djutaan dibuat. Belakangan ini terdapat la-poran dari New York jang menjatakan bahwa Amerika mungkin akan memindahkan proses produksinja daripada bahan ilmiah kebahan synthetis. Kalau benar demikian, maka salah satu pasaran akan berpindah, djusteru karena tidak ada kontinuitet daripada ha-sil jang kita dapat dari perairan, jang didalam sedjarah saja mengadjukan bahwa hasil-hasil ini banjak dikeluarkan oleh Bir-ma dan Indonesia.

Djika hal-hal demikian ini terdjadi, maka saja rasa akan hilang pasaran seperti djuga digambarkan dalam minjak dan dju-ga tentang atji jang sebelum perang mempunjai posisi jang baik akan djuga hilang.

Saja rasa tempo jang mendesak tidak sadja dituntut oleh pembangunan semesta tetapi didalam logika menumbuhkan usaha-usaha jang dituntut oleh pasar internasional jang menghendaki pada sekarang kita harus menghasilkan untuk tidak ketinggalan dalam pasar dunia.

Ini adalah dibidang perairan, seperti jang saja kemukakan tadi, jang mungkin bisa ditambahkan dan dapat perhatian terha-dap usaha selandjutnja.

Saja dapat …….

- 58 -

Page 112: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Saja dapat katakan, bahwa jang penting sampai sekarang, ka-lau usaha itu didjadikan hanja tegoran kepada jang saja maksud-kan primary industries jaitu usaha menangkap.

Djelas, bahwa kita dibidang laut belum bisa mengimplementeer diri dengan kebudajaan untuk mengadakan usaha culture, umpama-nja agriculture kang oleh negara lain telah didjalankan.

Kemudian ada beberapa djenis nabati jang dapat diperguna-kan vitamine baik untuk konsumsi dalam negeri maupun di-pasar-kan. Dan dengan demikian ternjata, bahwa dibidang-bidang culture belum kita masuki, ketjuali dibidang perikanan darat dimana pemeliharaannja sudah berdjalan.

Maka Saudara Ketua jang mulia, kalau didalam kita mendjalankan politik ini kita adakan usaha jang dimasukkan kepada sea officing, maka saja rasa sesudah 5 tahun, andaikata sudah ber-djalan soal distant waters operations, tidak mendjadi barang jang asing bagi bangsa Indonesia.

Siapakah jang lebih dekat dengan kutub selatan dibanding-kan dengan negara-negara fishing nation jang lainnja, jang dja-uh lebih mendahului kita daripada djarak jang terdekat daripada kita? Ini pun belum dimasuki sehingga dengan demikian penanaman usaha didalam waktu jang pendek, tahapan jang pertama ini akan mengakibatkan tidak sedikit kemungkinan jang akan timbul oleh karenanja.

Saja tidak akan kemukakan, bahwa kepentingan-kepentingan seperti workshop/perbengkelan, station-station, jang akan ter-sebar di seluruh Indonesia, djuga akan merupakan suatu tambahan pertahanan ditanah air kita jang beberapa kali telah diutarakan sebagai systeima untuk mengadakan perang wiljah dan sebagainja.

Didalam hal ini, fungsi daripada harapan rakjat dan fungsi daripa-da harapan niaga, saja rasa dapat dipautkan dikalam satu segi perta-hanan strategis untuk Negara jang sangat berkisar kepulauan.

Kemudian, saja rasa akibat jang kita tidak dapat djangkau dan nilai dan angka, adalah mengembalikan perasaan dan semangat maritiem jang tidak bisa diukur dengan dollar ataupun dengan rupiah.

Ini adalah suatu hal jang harus dibangkitkan kembali buat tanah air, karena kita mempunjai 2/3 perairan dan ini bisa di-tumbuhkan dengan usaha-usaha didalam negeri jang bisa kita djang-kau dengan segala kesungguhan didalam membangun Negara kita.

Kalau ini jang dimasukkan sebagai sumbangan jang bisa ki-ta pakai didalam djurusan mementingkan perairan kita, maka di-dalam waktu jang pendek itu akan ditjoba untuk mendapatkan per-soalan didalam segi jang praktis dan dapat disumbangkan.

Saja rasa ………

- 59 -

Page 113: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

Saja rasa ini sadja sumbangan dari saja dan terima kasih.KETUA: Sementara itu kita sudah sampai kepada pukul 21.00

malam dan telah berachirlah pemandangan jang penghabisan dari-pada Saudara Charidie Kasuma dan saja utjapkan banjak-banjak terima kasih, karena bahan-bahan ini pun djuga memberi peman-dangan jang dapat dipergunakan untuk dapat dipergunakan.

Kemudian saja mengharapkan memorandum tertulis dari Sauda-ra Kolonel Suhardi, jaitu untuk menundjukkan nilai dan penda-patnja hutan dan perairan sebagai sumber untuk pembiajaan pem-bangunan semesta ini. Bagaimana Saudara Kolonel Suhardi.

KOLONEL SUHARDI: Akan saja adukan kepada Sekretariat.KETUA: Membutuhkan waktu kira-kira berapa hari?KOLONEL SUHARDI: Kira-kira 4 hari.KETUA: Djuga saja harapkan supaja menambahkan kepada memo-

randum itu tindjauan dari pihak strategis, jaitu perkara hutan ini, baiklah kalau hal ini belum ditindjau sebaik-baiknja, sa-ja rasa dalam hal ini pandangan Saudara sudah ada, tersedia garis besarnja, tinggal sadja menuliskan dan merumuskan. Terima kasih saja utjapkan. Djuga dari Saudara Seda mengenai perdagang-an kopra, tidak sadja sebagai jang telah berlaku di Indonesia, tetapi djuga sebagai sumber pembiajaan istimewa dibidang pem-bangunan semesta ini. Ini penting sekali, sajang waktu tidak ada lagi, karena sudah pukul 9 dan saja bertanja dapatkah Saudara menjelesaikan satu memorandum mengenai situasi kopra dan sampai kemana dapat dipergunakan sebagai sumber pembiajaan pembangunan semesta ini.

DRS. F. K. SEDA: Dapat Saudara Ketua, saja minta waktu 7 sampai 10 hari kalau boleh.

KETUA: Selandjutnja saja tegaskan sekali lagi kepada Sauda-ra Murjanto Kusumoutojo mengenai kimia minjak dan batubara jang dapat menimbulkan berupa projek, seperti saja mintakan tadi ke-pada Saudara.

Setelah ini akan selesailah pekerdjaan kita dan ada bebe-rapa pengumuman dari Sekretariat jang atau diuraikan oleh Sau-dara Hutasoit.

SEKRETARIAT DJENDERAL: (Membatjakan pengumuman)KETUA: Sebelumnja rapat ini saja tutup, dapatlah saja me-

ngutjapkan satu dua kalimat jaitu jang mengenai rapat daripada Panitia Keahlian Pembangunan dibidang keuangan ini. Pemandangan jang diberikan berlangsung dalam rapat Panitia Keahlian Pembang-unan jang paling achir dan semuanja itu akan dipergunakan ber-sama-sama dengan pemandangan dalam beberapa Panitia Keahlian

dipelbagai ………

- 60 -

Page 114: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

dipelbagai bidang dan djuga berdasarkan atas pelaporan-pelapor-an jang telah diterima oleh Pimpinan Depernas. Dan sekarang ma-ka djangka waktu untuk menjelesaikan pekerdjaan berdjalan dengan baik, hingga besar sekali harapan bahwa tanggal 10 Agustus, tudjuh hari sebelum hari proklamasi dapatlah didengarkan oleh umum, oleh Rakjat dan dunia internasional sampai kemana peman-dangan-pemandangan dari Saudara itu dipergunakan oleh Pimpinan, oleh Pleno Depernas dalam menjusun Dasar Undang-Undang Pembang-unan Semesta Nasional berentjana ini.Semuanja itu sangat berharga dan Pemerintahpun djuga sangat mengharapkan, malahan jang mengenai fikiran-fikiran disekitar pekerdjaan Panitia Keahlian Pembangunan dibidang Keuangan ini sekembalinja Paduka Jang Mulia Presiden dari perdjalanan, ga-ris-garis besarnja telah terdengar diistana, tidak disampaikan oleh saja, melainkan oleh beberapa pedjabat tinggi jang lain dan dari Menteri Pertama sendiri sudah disampaikan pula dan sangat bergirang hati bahwa Depernas kira-kiranja akan dapat menundjukkan sumber untuk membiajai Pembangunan Semesta ini.

Dengan demikian maka pekerdjaan Panitia Keahlian Pembang-unan pada hari ini sedjak pagi dan malam hari pukul sembilan, istimewa pada hari Sabtu ini jang telah Saudara-saudara sum-bangkan sebagai tenaga dan membagi beberapa pemandangan jang sudah tidak lagi up to date dan sudah lahir pemandangan-peman-dangan jang up to date jang dapat dipergunakan setjara konkrit supaja kita keluar dari impasse jang mungkin kita hadapi djika-lau pemandangan-pemandangan dahulu kita djalankan. Inilah suatu kemenangan sebaik-baiknja jang menjatakan kegunaan daripada pemandangan-pemandangan keahlian dalam pembangunan jang nasional, karena sampai sekarang Panitia Keahlian Pembangunan ini mende-ngarkan suara dari ahli-ahli Indonesia sendiri dilapangan pem-bangunan. Dan itu menjenangkan dan menimbulkan kebanggaan bahwa planning nasional betul-betul buatan dari tangan orang Indonesia dan disumbangkan segala tenaga dan fikiran untuk dapat disempur-nakan sebelum tanggal 20 Djuli dan nanti akan diutjapkan, dite-tapkan oleh Sidang Pleno dari tanggal 20 sampai tanggal 28 Djuli dibulan depan.Djadi pandangan jang mengarah kepada pesimisme itu sudah hilang sama sekali dan tjahaja baru sudah mulai terbit. Mudah-mudahan dalam rangka ini kita dapat berdjalan setjara tenteram menudju kepada suasana pembangunan dalam revolusi Indonesia sekarang ini.

Kalau saja mendengarkan alasan-alasan tentang kemungkinan mengadakan sumber pembiajaan ini, sajang kita tidak ditanah Perantjis,

kalau ………

- 61 -

Page 115: 506/VII-Dep - Kementerian PPN/Bappenas :: Home · Web viewtahun 1953 109.1 tahun 1954 116,7 dan tahun 1955 118,9 Berdasarkan 55 prices rata-rata procentase kenaikan sebagai errosmetic

kalau ditanah Perantjis semua sumbangan itu mesti dibalas dengan palukan - elkaar omhelsen - karena semuanja itu benar-benar menimbulkan pemandangan jang menimbulkan tjahaja da-lam kegelapan jang kurang djelas pada permulaan sidang ini, tetapi sekarang sudah terang benderang, seolah-olah kita mendapat ilham di kota Bandung ini untuk mentjapai kepada jang kita tudjui.

Maka dengan pemandangan ini tentu kebanjakan dari Anggota ini akan dapat bertemu lagi, tetapi dalam suasana tidak lagi dalam Panitia ini tetapi dalam Panitia lain atau dalam rapat Pleno dan saja djuga berniat untuk seluruh ke-keluargaan dari P.K.P. seluruhnja, djikalau dapat akan di-undang ke rapat Pleno Istimewa pada tanggal 10 Agustus itu, kita bersama-sama menjampaikan kepada Presiden atas sumbangan rochani daripada kita dengan tenaga dan panggilan hati sen-diri dalam mengadakan pembangunan ini sebagai alat untuk memberi isi pada kemerdekaan jang kita proklamasikan 15 ta-hun dulu dan untuk melaksanakan masjarakat adil dan makmur berdasarkan adjaran Pantja Sila jang ditutupi oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan perkataan ini saja tutup rapat ini.

(RAPAT DITUTUP PUKUL 21.13).-

- 62 -