50402301 karya ilmiah kelas 3 sma

52
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya sastra imajinatif bermedia yang nilai estetikanya bernilai dominan. Melalui karya sastra seorang pengarang bermaksud menyampaikan informasi, gambaran atau pesan tert ent u kepada pembaca. Sesuat u ya ng dis ampaikan it u bia sanya mer upak an gaga san tentang kehidupan yang ada disekitar pengarang. Novel juga sebagai salah satu bentuk karya sastra yang dapat mengemukakan ses uat u secara beba s, menyaj ika n ses uat u secara lebih banyak, mel iba tka n  permasalahan yang lebih kompleks. Bentuk-bentuk karya sastra itu biasanya berupa prosa, puisi dan drama, dis ebut sas tra . Ber das ar sej ara h per kembang an sastra di Indone sia , pro sa dikelompokkan menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru, berupa cerpen dan novel. Semua karya sastra termasuk novel merupakan sesuatu totalitas yang memiliki nilai seni. Totalitas itu dibangun oleh unsur-unsur pembangun yaitu dari unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik karya sastra yaitu unsur-unsur yang berada dalam karya sastra itu sendiri dan sebagai unsur pembangun dalam tubuh karya sastra itu. 1

Upload: mas-dikin

Post on 06-Jul-2015

4.164 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 1/52

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sastra adalah karya sastra imajinatif bermedia yang nilai estetikanya bernilai

dominan. Melalui karya sastra seorang pengarang bermaksud menyampaikan

informasi, gambaran atau pesan tertentu kepada pembaca. Sesuatu yang

disampaikan itu biasanya merupakan gagasan tentang kehidupan yang ada

disekitar pengarang.

Novel juga sebagai salah satu bentuk karya sastra yang dapat mengemukakan

sesuatu secara bebas, menyajikan sesuatu secara lebih banyak, melibatkan

 permasalahan yang lebih kompleks.

Bentuk-bentuk karya sastra itu biasanya berupa prosa, puisi dan drama,

disebut sastra. Berdasar sejarah perkembangan sastra di Indonesia, prosa

dikelompokkan menjadi dua yaitu prosa lama dan prosa baru, berupa cerpen dan

novel. Semua karya sastra termasuk novel merupakan sesuatu totalitas yang

memiliki nilai seni. Totalitas itu dibangun oleh unsur-unsur pembangun yaitu

dari unsur intrinsik dan ekstrinsik.

Unsur intrinsik karya sastra yaitu unsur-unsur yang berada dalam karya

sastra itu sendiri dan sebagai unsur pembangun dalam tubuh karya sastra itu.

1

Page 2: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 2/52

 

2

Unsur intrinsik pada karya sastra meliputi tema, alur, penokohan, latar, suasana,

gaya bahasa dan sudut pandang. 

Analisis struktural bertujuan memaparkan dengan cermat fungsi dan

keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan

sebuah kemenyeluruhan. Analisis struktural merupakan hubungan antar unsur 

yang bersifat timbal balik, saling menentukan, mempengaruhi yang secara

 bersama membentuk satu kesatuan yang utuh. Membaca novel berupa nilai-nilai

dalam hal ini adalah nilai pendidikan yang digunakan sebagai cermin atau

 perbandingan dalam kehidupan.

Pada dasarnya karya sastra merupakan karya cipta yang mengungkapkan

kembali pengamatan dan pengalaman pengarang tentang peristiwa pada

kehidupan yang menarik. Peristiwa-peristiwa itu merupakan peristiwa nyata

atau mungkin hanya terjadi dalam dunia khayal pengarang. Sastra memiliki

dunia sendiri. Suatu kehidupan yang tidak harus identik dengan kenyataan

hidup.

Kesusastraan pada saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat dan

menggembirakan. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, sastra akan terus

  bergerak, tumbuh dan berkembang. Karya sastra adalah suatu hasil cipta

manusia yang berdasarkan kenyataan dan diberi imajinasi pribadi lewat media

lisan maupun tulisan.

Page 3: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 3/52

 

3

Pada hakekatnya karya sastra mempunyai dua unsur pembangun yaitu unsur 

intrinsik dan ekstrinsik. Unsur Intrinsik adalah unsur pembangun yang terdapat

didalam karya sastra itu sendiri. Unsur Ekstrinsik adalah dunia luar karya sastra

yang turut melatar belakangi dan menunjang lahirnya karya sastra.

Novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura” karya Lizsa Anggraeny dan

Seriyawati menceritakan tentang seorang wanita yang tinggal di Jepang

tepatnya di Nagoya. Dia selalu menjaga pendirian islamnya. Dia bernama

Ummu S menikah dengan pria

 pilihannya yang bernama Joy. Berharap berkecukupan dan kebahagiaan dalam

hidupnya. Namun harapan itu hanyalah semu.

Selama di Nagoya dia berhasil menyebarkan agama islam pada warga Jepang

yang minoritas islam itu. Mereka tertarik dengan ajaran Ummu S hingga semua

anggota berhasil membuat wadah atau organisasi islamiyah di berbagai daerah

di Nagoya. Ia pun mampu mengajak sang suami menjadi muslim. Anak-

anaknya pun senang menggeluti kegiatan rohani.

Membaca novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura” terlihat jelas bahwa

meski berada jauh dari keluarga dan sanak saudara, berada di negeri yang

individualis dan tidak mempedulikan agama, ia tetap menjaga islam dan mampu

menarik masyarakat Nagoya untuk menjadi muslimin dan muslimah. Tetap

rutin beribadah menjalankan perintah Allah meski suara adzan lirih terdengar,

masyarakat yang hanya memikirkan karier dan segala sesuatu duniawiah saja.

Page 4: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 4/52

 

4

 Novel ini menitik beratkan pada aktivitas rohani, keteguhan seseorang terhadap

agamanya yaitu islam.

1.2 Alasan Pemilihan Judul

Setiap orang melakukan kegiatan pasti mempunyai alasan-alasan tertentu

sesuai dengan kegiatan yang dilakukannya. Demikian juga dengan judul yang

dikemukakan dalam penulisan ini yakni :

1. Novel Menyemai Cinta di Negeri Sakura memiliki hikmah bahwa meski berada di

 Negeri minoritas muslim, ia dapat mempertahankan dan menyebar islam dalam

 bentuk kegiatan muslim yang makin mempererat ukhuwah islam.

2. Mengetahui unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik dalam novel Menyemai Cinta di

 Negeri Sakura dan mengambil kandungan nilai pendidikan didalamnya.

1.3 Tujuan Penulisan

Setiap kegiatan penulisan pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai. Tujuan

dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mendikripsikan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam novel

Menyemai Cinta di Negeri Sakura karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati.

2. Untuk mengetahui nilai pendidikan dalam novel Menyemai Cinta di Negeri

Sakura karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati.

Page 5: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 5/52

 

5

1.4 Pembatasan Masalah

Masalah-masalah yang diidentifikasikan penulis tidak dapat dibahas semua

mengingat keterbatasan penulis dalam penulisan ini. Dalam penulisan ini hanya

akan dibahas sebagai berikut :

1. Analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel Menyemai Cinta di Negeri

Sakura karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati.

2. Nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Menyemai Cinta di Negeri Sakura

karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan. Data didapat

dalam bentuk tulisan, maka harus dibaca, disimak, hal-hal yang penting dicatat,

kemudian juga mengumpulkan dan mempelajari sumber tulisan yang dapat

dijadikan acuan dalam hubungannya dengan obyek yang akan diteliti.

Hasil pemahaman yang berupa cuplikan-cuplikan dalam novel Menyemai Cinta di

 Negeri Sakura yang relevan dan diklasifikasikan sesuai dengan fungsinya. Untuk 

mengumpulkan data perlu menggunakan tehnik-tehnik yang tepat dengan data

yang hendak dicari atau dikumpulkan dalam penulisan.

Adapun tehnik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah non interaktif,

yaitu catatan dokumen yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

Page 6: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 6/52

 

6

1. Mencari sumber data dan mengumpulkan sumber data yang dapat digunakan

sebagai pendukung penulisan.

2. Membaca dengan cermat dan teliti terhadap sumber data yang primer dan

mencatat yang penting berdasarkan kelompok kelas kata.

3. Mengumpulkan data-data sekunder dari buku-buku referensi dan novel.

4. Merangkai teori dengan catatan sehingga menjadi perangkat yang harmonis yang

siap sebagai landasan penulisan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan atau renretan penulisan dari awal sampai akhir, tentang apa

yang akan penulis teliti agar dapat dijadikan pedoman dalam pembahasan.

Secara rinci, laporan hasil penulisan ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu :

Bab I Pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, alasan

 pemilihan judul, tujuan penulisan, pembatasan masalah, metode

 pengumpulan data dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan teori yang meliputi pengertian novel, unsur pembangun

novel, dan nilai pendidikan dalam karya sastra.

Bab III Pembahasan Masalah terdiri dari analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik 

novel serta sinopsis.

Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan

Page 7: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 7/52

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sastra

  Kata sastra dapat ditemukan diberbagai aspek dan konteks yang berbeda.

Sastra merupakan istilah yang luas. Sastra dapat dipandang sebagai sesuatu hasil

yang dapat dinikmati, sastra juga merupakan suatu yang erat hubungannya dengan

ciri-ciri khusus suatu bangsa atau kelompok masyarakat.

Kata kesusastraan berasal dari bahasa sansekerta. Kata kesusastraan terbentuk 

dari kata susastra dan imbuhan ke-an. Sedangkan kesusastraan itu sendiri masih

dapat dipecah lagi yaitu su dan sastra yang berarti tulisan atau karangan. Susastra

 berarti tulisan atau karangan yang indah dan baik, berimbuhan ke-an berarti

segala hal atau sesuatu yang berhubungan dengan sastra. Kata kesusastraan dapat

diartikan sebagai segala nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.

Sastra adalah ciptaan manusia kedalam bentuk sastra, baik tulisan maupun

lisan yang dapat menimbulkan rasa senang.

Dalam Teory Of Literature karangan  Rene Wellek dan Austin Werren dalam

teori kesusastraan menyatakan ciri-ciri atau sifat-sifat kesusastraan antara lain:

fiction (rekaan), imagination (daya angan) dan invention (daya cipta).

Dalam membaca dan memahami karya sastra kita selalu menghadapi keadaan

7

Page 8: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 8/52

 

8

yang paradoksal. Pada satu pihak sastra merupakan keseluruhan yang bulat,

otonomi, disisi lain tidak berfungsi dalam situasi kosong.

Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan tentang pengertian sastra. Sastra

adalah karya imajinatif bermedia bahasa yang nilai atau unsur estetikanya

dominan.

2.2 Pengertian Karya Sastra

Sesuatu yang disampaikan oleh sastrawan dalam karyanya adalah tentang

manusia dengan segala macam perilakunya. Kehidupan manusia tersebut

diungkapkan lengkap dengan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Oleh

karena itu, karya sastra dapat menambah kekayaan batin setiap hidup dan

kehidupan ini. Karya sastra mampu menjadikan manusia memahami dirinya

dengan kemanusiaannya.

Setiap peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini terkandung nilai atau

hikmah yang dapat kita petik manfaatnya. Untuk dapat menangkap nilai-nilai

tersebut diperlukan kepekaan dan kearifan. Bagi orang awam hal yang mungkin

tidak dapat menjadi semangat berarti bagi pengarang. Sesuatu yang dianggap

tidak berarti oleh masyarakat itu diolah oleh pengarang kemudian diwujudkan

kembali dalam bentuk karya sastra.

Karya sastra memiliki fungsi ganda yaitu sebagai hiburan sedangkan disisi lain

 berusaha memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan.

Fungsi karya sastra bagi hidup dan kehidupan ke dalam lima kelompok, yaitu :

Page 9: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 9/52

 

9

1. Fungsi Rekreatif yaitu karya sastra dapat memberikan rasa senang,

gembira serta menghibur para pembaca.

2. Fungsi Estetis yaitu karya sastra itu indah, secara otomatis karya sastra

akan memberi keindahan bagi penikmatnya.

3. Fungsi Didaktif yaitu karya sastra yang baik biasanya mampu

mengarahkan dan mendidik para pembaca karena nilai-nilai kebenaran yang

terkandung didalamnya.

4. Fungsi Moralitas artinya karya sastra yang baik biasanya selalu

mengandung nilai-nilai moral yang tinggi. Dengan begitu pembaca akan tahu

 bagaimana moral yang baik dan buruk bagi dirinya.

5. Fungsi Religiusitas yaitu karya sastra mengandung ajaran-ajaran agama

yang harus dan wajib diteladani oleh para penikmatnya.

Sasaran karya sastra bukanlah pikiran penikmat, melainkan perasaan. Karya

sastra tidak bermaksud agar penikmat tahu yang dikomunikasikan, melainkan

mengajak apa yang dirasakan pengarang.

Karya sastra merupakan kehidupan buatan atau rekaan sastrawan. Kehidupan

di dalam karya sastra adalah kehidupan yang telah diwarnai dengan sikap

 penulisnya, latar belakang pendidikannya, keyakinannya, dan sebagainya.

Karya sastra merupakan wujud ungkapan perasaan pengarang. Jika dilihat dari

sifatnya, sastra merupakan karangan fiksi atau non ilmiah. Seperti juga karangan

lain, karya sastra dibuat pengarang dengan maksud untuk mengkomunikasikan

Page 10: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 10/52

 

10

sesuatu kepada pembacanya. Hanya karena sifat dasarnya yang berbeda dengan

karangan lain, maka sesuatu yang dikomunikasikan tersebut juga berbeda. Macam

karya sastra antara lain :

1. Novel

Istilah tentang novel antara Negara satu dengan Negara lain beragam. Dalam

Bahasa jerman disebut Novelle. Sedangkan dlam bahasa perancis disebut

 Nouvelle. Kedua istilah tersebut dipakai dalam pengertian yang sama yaitu prosa

yang agak panjang dan sederhana karena hanya menceritakan maksud kejadian

yang memunculkan suatu konflik yang mengakibatkan adanya perubahan nasib

 pelakunya.

Beberapa pendapat mengenai novel dikemukakan oleh para ahli sastra. Namun

sampai saat ini belum ada patokan yang dapat diterima oleh semua pihak.

Novel dalam arti umum berarti cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang luas

yaitu cerita dengan plot dan tema yang kompleks, karakter yang banyak dan

setting cerita yang beragam. Novel merenungkan dan melukiskan realitas yang

dilihat, dirasakan dalam bentuk tertentu dengan pengaruh tertentu atau ikatan

yang dihubungkan dengan tercapainya gerak-gerik hasrat manusia.

Novel memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Menceritakan sebagian kehidupan yang luar biasa

2. Terjadinya konflik hingga menimbulkan perubahan nasib

Page 11: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 11/52

 

11

3. Terdapat beberapa alur atau jalan cerita

4. Terdapat beberapa insiden yang mempengaruhi jalan cerita

5. Perwatakan atau penokohan dilukiskan secara mendalam

 Novel ialah suatu cerita dengan alur panjang mengisi satu buku atau lebih yang

Mengarang kehidupan manusia yang bersifat imajinatif The Advanced Meaner Of 

Current English, menceritakan kehidupan manusia hingga terjadinya konflik yang

dapat menyebabkan perubahan nasib bagi para pelakunya.

Manfaat dari membaca novel adalah memberi kesadaran kepada pembaca

tentang kebenaran-kebenaran hidup ini. Selain itu dapat memberikan kegembiraan

dan kepuasan batin, memberikan penghayatan yang mendalam terhadap apa yang

kita ketahui, serta dapat menolong pembacanya menjadi manusia yang berbudaya.

Hasil cipta sastra akan selalu berbicara masalah manusia dengan segala

  permasalahan hidupnya, baik hubungan manusia dengan manusia, manusia

dengan lingkungannya maupun manusia dengan penciptaNya.

Hasil karya sastra novel mengandung keindahan yang dapat menimbulkan rasa

senang, nikmat, terharu, menarik perhatian, menyegarkan perasaan pembaca,

 pengalaman jiwa yang terdapat dalam karya sastra memperkaya kehidupan batin

manusia khususnya pembaca.

2. Cerpen

Page 12: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 12/52

 

12

Cerpen mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika masa penjajahan

  jepang. Pada masa itu segala sesuatu dituntut serba singkat dan cepat. Karena

  pengaruh suasana, maka dalam mengutarakan perasaannya pengarang juga

mengikuti keadaan. Pengarang mengutarakan segala sesuatu secara singkat dan

memilih medianya yaitu bentuk cerpen.

Cerpen singkatan dari cerita pendek. Oleh karena itu bentuknya yang pendek,

maka yang ditampilkan oleh cerpen hanyalah sebagian saja dari kehidupan yang

dialami oleh tokoh cerita.

Sebuah cerpen pada dasarnya menuntut adanya perwatakan yang jelas. Tokoh

merupakan pusat sorotan dalam cerita. Unsur penokohan dalam cerpen terasa

lebih dominan, daripada unsur yang lain. Dengan membaca cerpen seorang

  pembaca akan memahami karakter tokoh cerita yang dimiliki. Jadi, membaca

cerpen tidak sekedar mengetahui jalan cerita tetapi mengetahui manusia dengan

sifat-sifatnya.

Suatu hasil sastra dapat dikategorikan ke dalam cerita pendek harus dilihat dari

ruang lingkup permasalahan yang ditampilkan dalam karya sastra tersebut.

Biasanya cerpen hanya akan menampilkan suatu pokok permasalahan saja dalam

cerita. Karena permasalahan yang ditampilkan hanya satu atau permasalahannya

tunggal, maka tidak memungkinkan tumbuhnya digresi dalam cerita pendek.

Cerpen yaitu kisahan yang memberi kesan tunggal yang dominant tentang

suatu tokoh dalam latar dan satu situasi dramatik.

Page 13: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 13/52

 

13

Predikat pendek pada kata cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya

halaman untuk mewujudkan cerita itu atau sedikitnya tokoh yang terdapat dalam

cerita itu, melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang

ingin disampaikan oleh bentuk karya sastra tersebut. Jadi, sebuah cerita pendek 

  belum tentu dapat digolongkan ke dalam jenis cerita pendek apabila ruang

lingkup permasalahan yang persyaratan yang dituntut oleh cerita pendek.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cerpen hanya

menceritakan permasalahan tunggal. Mengenai jumlah halaman tidak akan

 berpengaruh banyak terhadap jenis karya sastra ini. Cerita yang pendek belum

tentu cerita pendek dan cerita agak panjang pun kadang-kadang dapat

dikategorikan sebagai cerpen jika permasalahannya tunggal. Oleh karena

 permasalahannya tunggal, maka cerpen cenderung pendek.

Perbedaan antara Novel dan Cerpen

 No Novel Cerpen

1 Terjadi konflik batin Tidak harus terjadi

2 Perwatakan digambarkan

secara detail

Perwatakan digambarkan secara

singkat

14

15

Page 14: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 14/52

 

3 Alur lebih rumit Akhir ceritanya

sederhana

4 Latar lebih luas dan

waktunya lebih lama

Latar hanya sebentar 

dan terbatas

 

5

  Novel lebih panjang

karangannya daripada

cerpen

Cerpen lebih pendek 

karangannya

 

6

Unsur-unsur cerita

dalam novel lebih

kompleks dan beragam

dibandingkan cerpen

Unsur cerita dalam

cerpen relative

sederhana dan pasti

tunggal

 

7

  Novel minimal

halamannya

adalah 100 halaman

Cerpen halaman

maksimal 30 kuarto

 

8

Jumlah kata dalam

novel minimal 35.000

kata

Jumlah kata dalam

cerpen maksimal

10.000 kata

 

9

Lama untuk  

membaca novel kira-

kira 30-90 menit

Waktu yang

dibutuhkan untuk 

membaca cerpen

hanya 10 menit16

 No  Persamaan antara Novel dan Cerpen

1 Keduanya sama-sama prosa baru

2 Mengandung unsur intrinsik 

Page 15: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 15/52

 

3 Sama-sama termasuk karya sastra

4 Sama-sama termasuk cerita fiksi

3. Puisi

Puisi yaitu salah satu bentuk/ ragam sastra yang diwujudkan dengan kata-

kata/bahasa yang indah dan padat yang mengandung nilai-nilai.

Jika dilihat dari isinya puisi terdiri atas berbagai macam diantaranya yaitu

 Elegi, Balada dan Ode. Jika dilihat berdasarkan zamannya, puisi dikelompokkan

menjadi 3 yaitu puisi lama, puisi baru dan puisi modern.

Puisi lama biasanya masih sangat mementingkan masalah rima, irama dan

aturan-aturan yang lain. Yang termasuk puisi lama yaitu syair, pantun, gurindam

dan seloka. Puisi baru sudah mulai meninggalkan aturan-aturan dalam puisi lama.

Hanya saja

dalam puisi baru masih memperhatikan jumlah baris dalam tiap baitnya. Karya

sastra puisi baru antara lain: distikon, tersina, kuartren dan sebagainya. Puisi

modern sudah jelas dari segala aturan seperti yang mengikat pada puisi lama.

Puisi modern biasanya mengutamakan isi daripada bentuknya. Misalnya rima,

17

irama dan yang lainnya menjadi aturan dalam puisi lama tidak lagi diperhatikan

dalam penyusunan puisi modern. Meskipun dalam puisi modern telah bebas dari

segala aturan seperti yang mengikat pada puisi lama. Tetapi ia tetap berbentuk 

Page 16: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 16/52

 

 puisi yang memiliki perbedaan dengan karya sastra yang lain. Karya sastra puisi

tetap menggunakan bahasa yang singkat dan padat.

 

BAB III

PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Analisis Unsur Intrinsik Novel

Page 17: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 17/52

 

3.1.1 Alur/ Plot

Alur adalah penceritaan rentetan peristiwa yang penekanannya ditumpukan

kepada sebab-akibat. Untuk merangkai peristiwa-peristiwa menjadi kesatuan

yang utuh, pengarang harus menyeleksi kejadian mana yang perlu dikaitkan

serta mana yang kiranya harus dipenggal ditengah-tengah. Hal yang demikian

 berguna untuk lebih menghidupkan cerita menjadi menarik sehingga pembaca

 berambisi terus untuk menekuninya.

Alur dalam cerita kadang sulit untuk dicari karena tersembunyi dibalik jalan

cerita. Namun, jalan cerita bukanlah alur. Jalan cerita hanyalah manifestasi

 bentuk wadah, bentuk jasmaniah dari alur cerita. Dengan mengikuti jalan cerita

maka dapat ditemukan alur.

Alur bisa dengan jalan progresif (alur maju) yaitu dari awal, tengah, dan

akhir terjadinya peristiwa. Tahap progresif bersifat linier. Jalan regresif (alur 

mundur) yaitu bertolak dari akhir cerita, menuju tahap tengah atau puncak dan

 berakhir pada tahap awal. Tahap regresif bersifat non linier. Ada juga tehnik 

 pengaluran flash back (sorot balik) yaitu tahapannya dibalik seperti halnya

18

19

regresif. Flash back mengubah tehnik pengaluran dari progresif ke regresif.

Selain yang tersebut diatas ada juga tehnik alur yang lain yaitu tehnik tarik balik 

(back tracking) yang dalam tahap tertentu peristiwa ditarik ke belakang.

Page 18: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 18/52

 

Alur adalah sambung-sinambungnya peristiwa berdasarkan hukum sebab

akibat. Alur tidak hanya mengemukakan apa yang terjadi, tetapi yang lebih

  penting ialah menjelaskan mengapa hal itu terjadi, dengan sambung-

sinambungnya peristiwa ini terjadilah sebuah cerita. Sebuah cerita bermula dan

 berakhir. Antara awal dan akhir ini lah terlaksana alur itu. Tentu sudah jelas,

alur itu mempunyai pula bagian-bagiannya yang sederhana dapat dikenal

sebagai permulaan, pertikaian dan akhir.

Walaupun cerita rekaan berbagai macam contoh, ada pola-pola tertentu yang

hampir selalu terdapat dalam sebuah cerita rekaan, yang disebut struktur umum

alur, yang digambarkan sebagai berikut :

1. paparan (exposition)

Awal 2. rangsangan (inciting moment)

3. gawatan (rising action)

  4. tikaian (conflict)

Tengah 5. rumitan (complication)

6. klimaks (climax)

7. leraian (falling action)

Akhir 8. selesaian (denouement)

20

Berdasarkan teknik pengaluran, novel Menyemai Cinta di Negeri Sakura

menggunakan alur sorot balik (flash back), yaitu urutan tahapannya dibalik 

seperti regresif. Sorot balik dapat terlihat dalam kutipan berikut :

Page 19: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 19/52

 

“ Hari itu aku pergi berbelanja ke Supermarket yang agak jauh dari

rumahku….” (Lizsa, 2007 :166).

“ Kejadian itu telah berlalu beberapa tahun, tetapi masih membekas kuat

dalam ingatan. Karena aku tak tahu mengapa pertanyaan seperti itu terlontar.

Hingga kini ku tak tahu jawabnya….” (Lizsa, 2007 :190).

3.1.2 Penokohan/ Perwatakan/ Karakter

  Penokohan merupakan proses yang digunakan pengarang untuk 

menciptakan tokoh-tokoh pelaku cerita serta sifat atau gambaran yang

 berkenaan dengannya.

Tokoh yang terdapat dalam suatu cerita memiliki peran yang berbeda-beda.

Menurut fungsinya, tokoh dibagi menjadi 3 yaitu :

Tokoh Sentral yaitu tokoh yang menentukan gerak dalam suatu cerita.

  Tokoh Utama yaitu tokoh yang mendukung suatu cerita baik tokoh

  protagonis maupun antagonis.

  Tokoh Pembantu yaitu tokoh yang hanya berfungsi melengkapi terjadinya

suatu cerita.

Menurut perannya, tokoh dibagi menjadi 3 yaitu :

  Tokoh Protagonis yaitu pelaku yang memiliki watak yang baik sehingga

21

disenangi pembaca.

  Tokoh Antagonis adalah pelaku yang tidak disenangi pembaca karena

memiliki watak yang tidak sesuai dengan apa yang diidamkan oleh pembaca.

Page 20: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 20/52

 

  Tokoh Tritagonis adalah pelaku yang membantu dalam suatu cerita, baik 

tokoh protagonis maupun antagonis.

Penyajian watak dan tokoh serta penciptaan citra tokoh terdapat beberapa

metode, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Ada kalanya

Pengarang melalui penceritaan mengusahakan sifat-sifat tokoh, pikiran, hasrat

dan perasaannya. Kadang menyisipkan komentar pernyataan setuju tidaknya

akan sifat-sifat tokoh itu.

Secara garis besar dapat mengenal watak para tokoh dalam sebuah cerita

yaitu melalui apa yang diperbuatnya melalui ucapan-ucapannya, melalui

 penggambaran fisik seorang tokoh, melalui pikiran-pikirannya dan melalui

 penerangan langsung dari pengarang.

  Penokohan adalah penampilan watak atau karakter para tokoh oleh pengarang.

Penampilan watak yang dilakukan oleh pengarang ada tiga macam cara yaitu :

Cara Analitik  yaitu pengarang secara langsung memaparkan watak tokoh-

tokohnya. Misalnya, pengarang menyebutkan watak tokoh yang pemarah,

otoriter, sombong, kasar, dan sebagainya.

22

Cara Dramatik yaitu watak tokoh dapat disimpulkan dari pikiran, cakapan,

 perilaku tokoh, bahkan penampilan fisik, lingkungan atau tempat tokoh, cara

 berpakaian dan pilihan nama tokoh, dan sebagainya.

Page 21: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 21/52

 

Cara Campuran yaitu gambaran watak tokoh menggunakan cara Analitik 

dan Dramatik secara bergantian.

Dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”, cara yang digunakan

 pengarang untuk menampilkan watak tokoh dalam ceritanya, menggunakan cara

Analitik. Pengarang memaparkan watak tokoh-tokohnya yang ditunjukkan pada

kutipan berikut ini :

“Joy, seorang suami yang otoriter (perintah yang mutlak tidak boleh

dilanggar). Namun, disisi lain sebenarnya ia sangat menyayangi istrinya yaitu

Ummu S.” ( Lizsa, 2007 :17).

“Ummu S, istri Konsulat Bosnia. Lahir dan besar sebagai seorang muslim.

 Namun, tergerak hati untuk belajar agama di usia senja. Ia seorang ibu rumah

tangga, sabar dan pengalah.” (Lizsa, 2007 :15)

“Saya percaya, galaknya mertua, cerewetnya mertua atau cap miring apalah

yang ada pada mertua, tidak lebih semata-mata karena mereka pun adalah

manusia. Hamba Allah yang tak lepas dari sifat baik dan buruk. Namun ada

kalanya ibu mertua seperti sahabat yang bisa diajak curhat. Kalaupun ada

 pergesekan,saya anggap hal yang wajar tak perlu dimasukkan dalam hati.”

(Lizsa, 2007: 68-69).

23

Berdasarkan fungsinya, tokoh dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri

Sakura” menampilkan tokoh protagonis dan antagonis. Tokoh utama yang

 protagonis adalah Ummu S, semenjak dalam perantauan negeri Sakura, Nagoya

Page 22: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 22/52

 

yang individualis, seorang suami yang otoriter. Namun ia tetap tegar dan tabah.

Yang akhirnya ia berhasil menarik warga masyarakat Nagoya untuk mengenal

islam. Hingga semua berhasil membangun organisasi islamiah di berbagai

daerah. Anak-anaknya pun ikut serta menggeluti islam serta suaminya pun mau

untuk beragama islam dan berubah menjadi sosok yang penyayang.

Tokoh Antagonis adalah Joy suami Ummu S sendiri. Ia tidak setuju dengan

agama yang dianut Ummu S yaitu Islam. Dia berusaha mempengaruhi Ummu S

untuk melepas jilbab kemana pun ia pergi. Akan tetapi Ummu S mampu

mengelak dengan berbagai akal untuk menjawabnya. Pernyataan tersebut

terdapat dalam kutipan dibawah ini :

“Sudah. Lepas aja tutup kepalanya itu…”katanya. (Lizsa, 2007: 106)

“Kalau bisa, jangan pakai itu, kata suamiku kedua kalinya. Liat tuh di TV,

orang Islam ngebom Inggris,” katanya pula. Dia masih mencoba

menggoncangkan kemantapan hatiku….” (Lizsa, 2007: 107)

Tokoh bawaannya yaitu Kiki, Yosh, Chi-chi, Mertua Ummu S, Shota dan

Takahashi. Disebut tokoh bawaan karena kemunculannya berfungsi untuk 

mendukung tokoh utama, walaupun sebagian ada hubungannya dengan tokoh

utama. Dilihat dari cara menampilkan tokoh, dalam novel “Menyemai Cinta di

24

  Negeri Sakura”menggunakan tokoh bulat. Pengarang menampilkan tokoh

 protagonist Ummu S selain menyoroti sifat baik, sabar, tabah, rajin sembahyang

Page 23: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 23/52

 

dan penolong, juga menyoroti sifatyang tidak baik, tidak mensyukuri nikmat

Allah yang diberikan kepadanya.

3.1.3 Latar/ Setting

  Latar adalah tempat suatu peristiwa dalam cerita yang bersifat fisikal

 biasanya berupa waktu, tempat dan ruang. Termasuk didalam unsur latar adalah

waktu, hari, tahun, periode sejarah, dan lain-lain.

Latar cerita mencakup kerengan-keterangan mengenai keadaan sosial dan

tempat dimana peristiwa itu terjadi.

Fungsi latar selain memberi ruang gerak pada tokoh juga berfungsi untuk 

menghidupkan cerita. Dalam latar ini, pengarang menampilkan tokoh-tokoh dan

 peristiwa-peristiwa yang selain berkaitan untuk membangun cerita yang utuh.

Kemunculan latar dalam cerita disebabkan adanya peristiwa, kejadian, juga

adanya tokoh. Tokoh dan peristiwa membutuhkan tempat berpijak,

membutuhkan keadaan untuk menunjukkan kehadirannya.

Latar dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”meliputi aspek waktu,

ruang dan suasana.

1. Waktu

25

Page 24: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 24/52

 

Novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura” menggunakan istilah waktu

dalam cerita seperti pagi, sore, malam, sekian hari, sekian minggu, sekian bulan

dan sebagainya. Terlihat dalam kutipan berikut :

“ Dua minggu kebelakang saya mendapat kabar gembira dari seorang sahabat

melalui telepon.” (Lizsa, 2007: 16)

“…..Kejadian tersebut telah berlalu lewat dari 10 tahun. Meski kini tak 

  pernah lagi mengejar bus jurusan ini. Namun peristiwanya masih lekat

dibenak.” (Lizsa, 2007: 43)

2. Tempat

Tempat yang digunakan dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”di

 Negara Jepang tepatnya di Nagoya. Tempat tinggal Ummu S setelah menikah

dengan Joy. Terlihat dalam kutipan berikut :

“Di Nagoya tempat tinggal saya ada kegiatan pengajian keluarga yang

dilaksanakan tiap hari ahad pekan ke dua”. (Lizsa, 2007: 192)

3. Suasana

Suasana yang tergambar dalam novel ini adalah suasana kota Nagoya yang

Individualis. Negara sekuler yang tak peduli akan keberadaan agama.

Kehidupan bebas, hedonisme, serta mementingkan karier duniawiah saja.

26

Page 25: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 25/52

 

3.1.4 Gaya bahasa

Bahasa dalam karya sastra mempunyai fungsi ganda. Ia tidak hanya

sebagai alat penyampaian maksud pengarang, melainkan juga sebagai

  penyampaian perasaan. Pengarang dalam menyampaikan tujuannya dapat

menggunakan cara-cara lain yang tidak kita jumpai dalam kehidupan sehari-

hari. Cara-cara tersebut misalnya dengan menggunakan perbandingan-

 perbandingan, menghidupkan benda-benda mati, melukiskan sesuatu keadaan

dan menggunakan gaya bahasa yang berlebihan.

Usaha atau tindakan yang dilakukan sastrawan agar pendengar atau

 pembaca tertarik dan terpengaruh oleh gagasan yang disampaikan melalui

tuturnya dengan pemilihan bahasa, pemakaian ulasan, dan pemanfaatan gaya

 bertutur 

Bahasa dalam novel ini menggunakan bahasa tak baku. Bahasa yang tidak 

sesuai dengan EYD. Terdapat dalam kutipan berikut :

“Nggak….nggak suka ah,”kata Kiki dengan wajah tak suka. (Lizsa,

2007:130)

“Ah….masih agak sepi, nih,” batinku senang. (Lizsa, 2007: 119)

Sementara gaya bahasa antara lain meliputi :

27

Page 26: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 26/52

 

Personifikasi

Perbandingan Metafora

Alegori

Perumpamaan

Majas Hiperbola

Pertentangan Ironi

Litotes

Metonimia

Pertautan Alusio

Eufimisme

Sinekdok 

Parsprototo Totemproparte

Serta menggunakan gaya bahasa personifikasi yaitu membandingkan benda

yang tercantum dalam kutipan berikut :

“….suara hati yang satu makin menonjolkan dorongannya.”

“Tapi aku ragu, dan sedikit takut kalau nanti tak berjalan lancar….,” bisik hati

yang lain. (Lizsa, 2007: 118)

28

Page 27: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 27/52

 

3.1.5 Amanat

Amanat adalah suatu ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan

 pengarang. Amanat dipakai pengarang untuk menyampaikan tanggung jawab

 problem yang dihadapi pengarang lewat karya sastra. Amanat merupakan pesan

atau gagasan yang mendasar yang dituangkan pengarang dalam karyanya untuk 

memecahkan peristiwa yang terjadi.

Istilah amanat berarti pesan. Amanat cerita merupakan pesan pengarang

kepada pembaca atau publiknya. Pesan yang hendak disampaikan mungkin

tersurat. Tetapi mungkin juga tidak jelas, samara-samar atau tersirat.

Amanat yang terdapat dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”

adalah :

“Hendaknya seseorang bersabar dalam segala hal menghadapi cobaan hidup,

tetap mempertahankan islam diri di Negara yang minoritas Islam, hura-hura,

hedonisme dan sebagainya. Dan setidaknya kita mampu mengajak non muslim

atau orang-orang tak beragama untuk bergabung masuk islam dengan teknik 

 pengajaran yang menarik.”

Inilah amanat yang dapat penulis ambil dari novel “Menyemai Cinta di

 Negeri Sakura”karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati yang diambil secara

tersirat.

29

Page 28: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 28/52

 

3.1.6 Tema

  Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita tetapi mau

mengatakan suatu hal pada pembacanya. Sesuatu yang ingin dikatakan itu bila

suatu masalah kehidupan, pandangan hidupnya tentang kehidupan ini atau

karakter 

terhadap kehidupan ini. Kejadian dan perbuatan tokoh cerita, semua didasari

oleh ide dari pengarang.

Berdasarkan keterangan diatas dan dengan membaca novel Menyemai Cinta

di Negeri Sakura karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati mengisahkan pelaku

utama yaitu Ummu S atau Mrs A, dengan segala permasalahan yang dihadapi

maka akan ditemukan ide dasar cerita atau tema yang terkandung didalam karya

sastra tersebut.

Adapun tema dari novel ini ialah keteguhan hati dan pendirian agama dalam

negeri perantauan.

3.1.7 Sudut Pandang/ Point Of View

Sudut Pandang ialah cara pengarang menampilkan para pelaku dalam

cerita yang dipaparkan. Sudut Pandang merupakan hasil karya seorang

  pengarang sehingga terdapat pertalian yang erat antara pengarang dengan

karyanya.

30

Page 29: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 29/52

 

Sudut Pandang/ Point Of View menyarankan pada cara sebuah cerita

kisahan. Ia merupakan cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang

sebagai sarana untuk 

menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa yang membentuk 

cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca. Pusat pengisahan meliputi :

narrator omniscient,narrator observer, narrator observer omniscient, serta

narrator the third person omniscient.

Sudut Pandang cerita itu sendiri secara garis besar dapat dibedakan ke dalam

2 macam : persona pertama, gaya “aku”, dan persona ketiga, gaya “dia”.

Pusat pengisahan adalah posisi dan penempatan diri pengarang dalam cerita,

atau darimana dia melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita itu.

Lizsa Anggraeny dan Seriyawati menceritakan para pelaku dalam novel

adalah pengarang sebagai orang pertama dengan kata aku atau –ku untuk tokoh

utama. Dapat dilihat dalam kutipan berikut :

“Aku menguatkan diri sendiri dengan menceramahi diri, mengolok diri dan

mempertanyakan langkah-langkahku selama ini.” ( Lizsa, 2007: 109)

“Disinilah, cintaku bersemi dan makin mekar kepadaNya. Yang kuharap

hanyalah cintaNya.” (Lizsa, 2007: 109)

31

Page 30: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 30/52

 

3.2 Analisis Unsur Ekstrinsik Novel

Dalam karya sastra, nilai-nilai pendidikan yang disampaikan penciptaannya

dimuat didalamnya. Hasil karya sastra, pengarang tidak hanya ingin

mengekspresikan pengalaman jiwanya saja tetapi secara implisit juga

mempunyai maksud dorongan,

mempengaruhi pembaca untuk memahami, menghayati dan menyadari masalah

serta ide yang diungkapan termasuk nilai-nilai pendidikan yang terdapat

didalam karya

sastra tersebut. Pembaca bisa mengambil nilai-nilai pendidikan yang terdapat

didalamnya.

Pembaca karya sastra bisa mengambil pelajaran serta hikmah, nilai-nilai dan

contoh-contoh dari karya sastra yang dibacanya dengan penuh kesadaran

sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan dan

 pengajaran sastra jika ditangani dengan bijaksana, akan membawa kita dan

anak-anak didik ke dalam kontak dengan pikiran-pikiran dan kepribadian-

kepribadian besar dunia. Para pendidik dan pemikir besar dari berbagai zaman.

Unsur kepribadian dapat dilatih melalui pendidikan dan pengajaran sastra,

meliputi :

1. Penginderaan (Sensory)

32

Page 31: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 31/52

 

Dalam pengambangan aspek ini studi sastra dapat digunakan untuk 

memperluas jangkauan dari semua unsure penginderaan klasik yaitu pengliatan,

 pedengaran pengecap, pembau, sentuhan, perabaan, pembeban.

2. Kecerdasan (intellect)

Bentuk pendidikan yang paling bernilai adalah yang telah mengajarkan para

siswa untuk memecahkan masalah bagaimana memperoleh kebenaran-

kebenaran yang memungkinkan. Untuk dapat menguji derajat atau peringkat

keberhasilannya. Adapun sastra mengandung hal-hal yang menjadi tuntutan

dalam dunia pendidikan tersebut

3. Perasaan (feel)

Sastra memberikan kepada kita sesuatu cakupan situasi dan kegawatan yang

luas yang seakan-akan menstimulasi beberapa jenis respondensi emosional dan

  juga bahwa dalam keseluruhannya penulis sastra lazim menyajikan situasi-

situasi itu dalam cara-cara yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi,

mengkaji dalam perasaan kita dalam suatu cara kemanusiaan yang layak.

4. Kesadaran Sosial

Sastra berfungsi menghasilkan suatu kesadaran konprehensip terhadap orang

lain. Penulis-penulis sastra modern, termasuk penulis sastra Indonesia, telah

  banyak berbuat untuk merangsang minat dan simpati pada masalah-masalah

kegagalan, ketidak beruntungan, ketertindasan, ketidakberhasilan, pengucilan.

Rasa hina dan sakit hati, yaitu mereka yang memerlukan protes.

33

Page 32: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 32/52

 

5. Kesadaran Religius

Baik suka maupun tidak suka, apakah kita tahu betul atau tidak, segala

 pikiran dan perbuatan kita secara rutin didasarkan beberapa asumsi positif dan

semua kecerdasan manusia pada abad ini, termasuk manusia Indonesia akan

selalu didasarkan pada pragmatisme kehidupan mereka yang lebih daripada

diatas landasan rohaniah atau spiritual yang rapuh.

Berdasarkan uraian diatas, nilai-nilai pendidikan yang terkandung di dalam

novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”dapat dikaji dan dianalisis.

Unsur Ekstrinsik novel adalah unsur yang berasal dari luar cerita. Meliputi

nilai religi, nilai susila atau nilai estetika serta nilai sosial dan sebagainya.

Karya sastra mengandung nilai-nilai pendidikan yang tergantung pada

 pengertian yang didapat pembaca lewat karya sastra yang dipahami. Nilai-nilai

 pendidikan tersebut didapat dalam novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”

meliputi :

1. Nilai Religi/ Nilai Agama

Agama adalah risalah yang disampaikan Allah kepada Nabi sebagai petunjuk 

  bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta

mengatur hubungan dan tanggung jawab kepada Allah, dirinya sebagai hamba

Allah, manusia dan masyarakat serta alam sekitarnya.

Agama dan pandangan hidup kebanyakan orang menekankan kepada

ketentraman batin, keselarasan dan keseimbangan serta sikap menerima

34

Page 33: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 33/52

 

terhadap apa yang terjadi. Pandangan hidup yang demikian jelas memperhatikan

 bahwa apa yang dicari adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama adalah pakaian

hati, batin atau jiwa. Kesadaran religius dalam upaya mengembangkan

kepribadian melalui pendidikan dan pengajaran. Nilai religius dalam novel

“Menyemai Cinta di Negeri Sakura” antara lain :

Salah satu keindahan itu adalah saya semakin menghargai gaungan gema

adzan. Ketika masih berada ditanah air, dimana suara adzan sangat mudah di

dengar.

Di bulan Ramadhan amalan sunnah dihitung sebagai amalan fardlu diberi

ganjaran 700X lipat. Puasa fisabilillah akan dijauhkan wajahnya dari api neraka

sejauh 70 tahun. Puasa Ramadhan akan memberi syafaat di yaumil akhir.

Terbukanya pintu surga Al-Rayyan bagi orang-orang yang berpuasa. Juga

menghapus dosa-dosa yang lalu. (Lizsa, 2007: 188)

Kegiatan para tokoh memberi nilai religius dapat terlihat dalam kutipan

 berikut:

…..Allah membimbingnya untuk datang ke sebuah pengajian keliling di

daerahnya….(Lizsa, 2007: 17-18)

Di Nagoya kota tempat tinggal saya ada kegiatan pengajian keluarga yang

dilaksanakan tiap hari ahad pekan kedua. Acara itu diadakan dirumah salah satu

keluarga secara bergantian tiap bulannya. (Lizsa, 2007: 192)

35

Page 34: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 34/52

 

2. Nilai Estetika

  Semua karya sastra atau karya seni memiliki keindahan apabila terdapat

keutuhan antara bentuk dan isi, keseimbangan dan keserasian penampilan dari

karya seni yang lain. Nilai keindahan akan tampak lebih relatif, jika yang kita

 perhatikan adalah penilaian atau penghargaan terhadap sastra itu.

Sastra sebagai cabang seni akan melengkapi sentuhan estetis dengan

mengembangkan aspek rasa ini demi sempurnanya aspek keindahan dalam

sastra, yang dihubungkan dengan tehnik cerita, gaya bahasa, unsur-unsur yang

lain sebagai variasinya. Nilai estetika adalah nilai kesopanan dan budi pekerti

atau akhlak. Nilai susila adalah yang berkenan dengan tata krama atau disebut

 beradab.

Nilai susila atau estetika dapat terlihat dalam kutipan berikut :

“Saya mendengar itu hanya bisa ikut tersenyum geli. Tapi tidak demikian dengan

ibu dari sang anak tersebut. Mimik sang ibu terlihat kaget. Ia langsung mendekati

saya dan berkata,” Maaf…maafkan anak saya…maaf ,”ujar sang ibu.

Bagi setiap orang yang melakukan suatu kesalahan hendaknya segera

mengucap maaf, itu adalah cara berperilaku yang baik. Terdapat kata

membungkukkan badan, bagi orang Indonesia terutama Jawa itu menunjukkan

sikap yang sopan dan menghormati orang lain.

3. Nilai Sosial

36

Page 35: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 35/52

 

Keadaan seseorang sebagai individu tidak terlalu penting. Tetapi individu ini

secara bersama membantu masyarakat yang selaras akan menjamin kehidupan

yang lebih baik bagi masing-masing individu. Manusia tidak bisa lepas hidup

sendiri terpisah dari yang lainnya. Lebih-lebih bila seseorang belum mampu

menyelesaikan kebutuhan jasmaninya sendiri walaupun itu yang paling

sederhana, seperti seorang anak kecil yang belum mampu mengerjakan sendiri

untuk mencukupi kebutuhannya seperti misalnya mandi, makan, berpakaian, dan

sebagainya tanpa bantuan orang lain baik itu ayah, ibu maupun kakaknya.

Dalam novel ini banyak terlihat interaksi sosial yang terjadi. Antara lain : suasana

kebersamaan, saling membantu, menghargai, menghormati dan menyayangi satu

sama lain dalam mengerjakan sesuatu akan menghasilkan hal positif. Hal inilah

yang dinamakan nilai kerukunan atau nilai sosial.

Manusia perlu dihargai, dihormati dan diperlakukan secara layak. Sudah

sepantasnya kita menghargai jerih payah dan keinginannya untuk membantu tugas

rumah tangga meski tanpa adanya limitasi pekerjaan. (Lizsa, 2007: 74)

4. Nilai Moral

Moral merupakan tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari nilai baik-

 buruk, benar dan salah berdasarkan adapt kebiasaan dimana individu itu berada.

Pesan-pesan moral yang terdapat pada novel “Menyemai Cinta di Negeri Sakura”

ini bisa diambil setelah membaca dan memahami isi ceritanya. Penulis

menemukan segi positif dan negatifnya. Kedua hal itu perlu disampaikan, sebab

37

Page 36: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 36/52

 

kita dapat memperoleh banyak teladan yang bermanfaat. Segi positif harus

ditonjolkan sebagai hal yang patut ditiru dan diteladani. Demikian segi negatif 

  perlu juga diketahui serta disampaikan kepada pembaca. Hal ini dimaksudkan

agar kita tidak tersesat, bisa membedakan mana yang baik mana yang buruk.

Seperti halnya orang belajar. Ia akan berusaha untuk bertindak lebih baik jika

tidak tahu hal-hal yang buruk dan tidak pantas dilakukan.

Nilai Moral dalam novel Menyemai Cinta di Negeri Sakura, Jadilah seseorang

yang menyemai cinta pada-Nya meski berada dalam perantauan.

3.3 Sinopsis

Cerita menggambarkan tentang kehidupan Mrs A atau Ummu S, hidup di

negeri Sakura dengan keislamannya. Menikah dengan pria pilihannya dengan

harapan hidup berkecukupan dan bahagia. Namun, ternyata kebahagiaan itu hanya

semu. Istri identik dengan pembantu bagi suami. Perlakuan kasar secara fisik/

melalui ucapan yang melukai hati. Sering terlontar dari laki-laki yang menjadi

Qawwam baginya. Perintah-perintah otoriter yang mutlak tak dapat dilanggar.

Lemahnya iman dan tak kuatnya dasar pijakan Ruhiyah, menyebabkan dia

terombang ambing dalam kehidupan.

Ia seorang ibu rumah tangga, yang dianggap remeh ternyata tak sesederhana

yang dibayangkan. Melewati tahun pernikahan ke-8 sudah tak terhitung berapa

 banyak pertanyaaan sejenis tapi Ummu S belum bisa menjawab.

38

Page 37: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 37/52

 

Masalah klasik ketidakcocokan antara mertua dan menantu sering terjadi

setelah pernikahan. Yang awalnya begitu baik hati dan dirasa lebih perhatian

daripada ibu kandungnya sendiri.

Seiring berjalannya waktu. Suatu hari ketika memandang cermin. Ummu S

merasa banyak kekurangan dalam tubuhnya. Hidung yang tidak mancung *(pesek 

= Bahasa Jawa), bulu mata yang tidak lentik, serta berbagai titik minus lainnya

yang menimbulkan kekecewaan dalam diri, menimbulkan organ-organ yang tak 

menghargai kondisi apa adanya. Hingga ketika mencuci piring, tanpa disadari ibu

  jari tangan kirinya terluka oleh pecahan gelas yang ditumpuk bersama dengan

 piring kotor. Sehingga dia harus dirawat ke UGD. Ternyata menurut ahli syaraf,

otot ibu jari tangan kirinya ada yang putus. Maka dari itu telapak tangan kirinya

harus di gips selama 3 pekan. Dan perlu waktu kira-kira 3 bulan untuk 

mengembalikan fungsi otot. Ini semua terjadi akibat dirinya yang tidak 

mensyukuri anugerah yang ada.

Sekian lama Ummu S memakai jilbab membuat suaminya risih dan menyuruh

untuk melepas jilbab. Ummu S hanya diam dan dengan ragu dia menuruti

 perintah suami. Semakin lama akhirnya dia gerah dengan perbuatan buka tutup

 jilbab. Merasakan dikejar oleh dosa, merasa mempermainkan Allah. Karena takut

akan laknat Allah maka ia pun menentang perintah suaminya dan kembali

  berjilbab sepenuhnya. Tiap malam memanjatkan dan memohon kekuatan dan

kesabaran dan petunjuk-Nya.

39

Page 38: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 38/52

 

Meskipun hidup jauh dari suasana keislaman, seperti tidak terdengarnya suara

adzan dari masjid-masjid, mushola ataupun langgar, ceramah-ceramah keagamaan

di TV atau majelis taklim, tetapi mereka yang minoritas senantiasa berusaha

saling menjaga keimanan dan membuat beragam kegiatan. Bahkan di negeri

orang inilah rasa persaudaraan sesama perantauan terasa mudah terjalin dan

terikat kuat.

Setelah tinggal di Jepang, tidak sedikit yang makin meningkat keimanannya

dan memakai jilbab. Bahkan bisa mengajak teman-temannya sesama orang

Indonesia memakai jilbab dan juga membuat orang Jepang menjadi tertarik 

dengan agama islam.

Di Nagoya, kota tempat tinggal Ummu S ada kegiatan pengajian keluarga yang

dilaksanakan tiap hari ahad pekan kedua. Acara itu diadakan dirumah salah satu

keluarga secara bergantian tiap bulannya. Lalu tiap hari Ahad di akhir bulan ada

 pengajian umum yang sebelumnya dimulai dengan acara mengaji untuk anak-

anak.

Selain itu, untuk menambah jam belajar dan bermain bersama anak-anak, ada

  pula kegiatan mengaji tiap hari Sabtu di Masjid Nagoya. Juga ada kegiatan

mengkaji Al- Qur’an bagi ibu-ibu. Kelompok mengaji Al- Qur’an ada beberapa

kelompok berdasarkan wilayah tempat tinggal karena tempat tinggal mereka

tersebar.

40

Page 39: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 39/52

 

Untuk mereka para muslimah ada milis Fahima sebagai wadah forum

silaturahmi muslimah di Jepang yang mencakup sampai ke negara-negara lain.

Ada muslimah dari Perancis, Singapura, Qatar, Amerika dan lain-lain.

Meskipun hidup diluar negeri yang fasilitas keagamaannya masih kurang

daripada di Indonesia, bukan berarti kehausan mereka akan belajar dan

menambah pengetahuan tentang agama Islam tidak tersalurkan. Justru dengan

adanya fasilitas teknologi canggih, komunikasi antara mereka bisa berjalan

lancar. Ditambah dengan tersedianya transportasi yang beraneka ragam dan tepat

waktu, membuat mereka mudah untuk melangkah kaki menuju majelis ilmu. Dan

yang lebih penting lagi, bukan berarti mereka akan dengan mudah berganti

agama.

BAB IV

Page 40: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 40/52

 

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

  Berdasarkan hasil pembahasan terhadap landasan teori serta analisis

struktural novel menyemai Cinta di Negeri Sakura karya Lizsa Anggraeny dan

Seriyawati pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Sastra adalah karya imajinatif bermedia bahasa yang nilai atau unsur 

estetikanya dominan. Karya sastra adalah sesuatu yang disampaikan oleh

sastrawan dalam karyanya adalah manusia dengan segala macam perilakunya

 berupa rekaan dari sastrawan. Memiliki 5 fungsi (Fungsi rekreatif, estetis,

didaktif, moralitas dan religiusitas) yang intinya sebagai hiburan dan

memberikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan. Macam-macam karya

sastra modern antara lain : Novel, Cerpen, serta Puisi.

Hasil analisis unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam novel Menyemai Cinta di

 Negeri Sakura karya Lizsa Anggraeny dan Seriyawati. Unsur Intrinsik meliputi :

1. Alur/ Plot, tehnik pengaluran yang digunakan pengarang adalah tehnik 

sorot balik/ Flash back yaitu urutan tahapan dibalik seperti regresif.

2. Penokohan, dilukiskan dengan jelas dalam cuplikan-cuplikan novel.

Ummu S, tokoh yang menjunjung tinggi nilai-nilai religius dalam tiap langkah

41

42

Page 41: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 41/52

 

3. kehidupan dan tegar menghadapi setiap permasalahan hidup yang

dialaminya. Sedangkan tokoh lain berkarakter sesuai dengan sifatnya. 

4. Latar, meliputi aspek tempat, waktu dan suasana. Latar tempat dalam

novel tersebut terjadi di beberapa tempat, antara lain di sebuah supermarket di

Jepang, Nagoya, Stasiun Tokyo dan lain-lainnya. Aspek waktu pada tahun

2000-an, kebanyakan bahasa menggunakan bahasa tidak baku layaknya

kehidupan saat ini. Suasana kehidupan yang dialami masyarakat Nagoya adalah

karier, kesibukan yang dilakukan semata hanyalah kepentingan karier namun

masih bersosialisasi dengan masyarakat meskipun ada yang bersifat

individualis.

5. Amanat yang dapat dipetik adalah hendaknya seseorang bersabar dalam

menghadapi cobaan hidup, tetap mempertahankan islam diri di Negara lain,

serta mampu mengajak masyarakat untuk ikut serta menjadi muslimin dan

muslimah yang baik.

6. Tema yang terdapat adalah keteguhan hati dan pendirian agama dalam

negeri perantauan.

7. Gaya bahasa, dalam novel banyak menggunakan kata-kata tidak baku

misal : Nggak…, Ah…, Agak…,…aja, dan lain sebagainya. Majas yang

digunakan yaitu personifikasi.

43

Page 42: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 42/52

 

8. Sudut Pandang, pengarang sebagai orang pertama dengan kataaku atau – 

ku untuk tokoh utama.

Unsur Ekstrinsik yang ada antara lain nilai religi adanya masjid tergambar 

dalam cerita novel meski hanya sedikit, acara siraman rohani dan lain

sebagainya, nilai sosial, saling membantu, menghargai, menyayangi satu sama

lain serta nilai estetika kesopanan dalam bertingkah laku yang dilakukan tokoh

dalam novel adalah ucapan maaf bila sekiranya telah berbuat kesalahan. Itu

akan lebih baik daripada tidak mengucap sekalipun.

 

DAFTAR ISI

Page 43: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 43/52

 

Halaman

JUDUL………………………………………………… i

PENGESAHAN……………………………………..… ii

MOTTO………………………………………………. iii

PERSEMBAHAN……………………………………. iv

KATA PENGANTAR ………………………………... v

.

DAFTAR ISI…………………………………………. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………...… 1

1.2 Alasan Pemilihan Judul…………...……………………. 4

1.3 Tujuan Penulisan……………………………………...... 4

1.4 Pembatasan Masalah…………………………...………. 5

1.5 Metode Pengumpulan Data…………………………...... 5

1.6 Sistematika Penulisan………………………………...... 6

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sastra……………………………………….. 7

2.2 Pengertian Karya Sastra………………………………… 8

1 Novel………………….............................................. 10

2 Cerpen…………………………………………….... 11

vi

3 Puisi………………………………………………… 16

Page 44: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 44/52

 

BAB III PEMBAHASAN MASALAH

3.1 Unsur Intrinsik Novel

3.1.1 Alur/ Plot …………………………………….. 18

3.1.2 Penokohan……………………………………. 20

3.1.4 Latar/ Setting………………………………… 24

3.1.3 Gaya Bahasa………………………………….. 26

3.1.5 Amanat……………………………………….. 28

3.1.6 Tema…………………………………………. 29

3.1.7 Point Of View………………………………… 29

3.2 Unsur Ekstrinsik dalam novel Menyemai Cinta di Negeri Sakura karya

Lizsa Anggraeny dan Seriyawati

a. Nilai Agama/ Religi……………………………... 33

 b. Nilai Estetika……………………………………. 35

c. Nilai Moral ……………………………………… 35

d. Nilai Sosial ……………………………………… 36

3.3 Sinopsis ……………………………………………… 37

vii

BAB IV PENUTUP

Page 45: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 45/52

 

1.1 Kesimpulan………………………………………….... 41

DAFTAR PUSTAKA

viii

 

PENGESAHAN

Page 46: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 46/52

 

Diterima dan disetujui oleh guru pembimbing sebagai syarat mengikuti UAS dan

UAN SMA Al-Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2007/2008.

Surakarta, ………

Kepala Sekolah, Pembimbing,

Drs. H. M. Zaini, M,Sc Ibu Riyanti BA

NIP. ……………………. NIP. …………………..

ii

MOTTO

Page 47: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 47/52

 

Hidup itu memiliki makna. Allah akan memberi balasan kepada siapapun yang

Berbuat baik, meskipun kebaikan itu hanya sebesar biji dzarrah. [Penulis]

“Tidakkah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian

 beriman hingga saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan suatu amalan

yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling mencintai? Tebarkan

salam diantara kalian.” [HR Muslim]

iii

KATA PENGANTAR 

Page 48: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 48/52

 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahNya, sehingga penulisan karya tulis ini bisa selesai.

Maksud penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satu syarat mengikuti

UAS dan UAN di SMA Al Islam 1 Surakarta tahun pelajaran 2007/2008.

Tanpa adanya dorongan, bimbingan serta bantuan dari pembimbing dan beberapa

 pihak tidak mungkin dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Untuk itu, atas segala bimbingan dan bantuannya, tidak lupa penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Drs. H. M. Zaini, M.Sc, Kepala Sekolah SMA Al-Islam 1 Surakarta.

2. Ibu Riyanti BA, selaku guru pembimbing yang telah memberikan

 bimbingan dan bantuan sehingga penulisan karya tulis ini dapat diselesaikan

dengan baik.

3. Ibu Umi Faizah Spd, selaku wali kelas yang telah memberikan semangat

dan dorongan sehingga penulisan karya tulis ini bisa terselesaikan.

4. Karyawan serta semua pihak yang tidak dapat

sebutkan satu per satu yang telah cukup banyak memberikan bantuan serta

fasilitas sehingga penulisan dapat dilaksanakan dengan lancar.

Penulis mengharapkan adanya pendapat serta saran yang bersifat

membangun bagi kesempurnaan karya tulis ini.

Penulis

v

PERSEMBAHAN

Page 49: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 49/52

 

Kepersembahkan kepada :

1. Bapak dan Ibu tercinta di rumah

2. Adik-adik yang tersayang dirumah

3. Rekan-rekan semua

4. Semua pihak yang berkenan membaca karya tulis

ini

iv

KANDUNGAN NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL

Page 50: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 50/52

 

MENYEMAI CINTA DI NEGERI SAKURA KARYA LIZSA

ANGGRAENY DAN SERIYAWATI

Karya tulis ini disusun dan ditulis sebagai syarat mengikuti UAS dan

UAN

SMA Al-Islam 1 Surakarta tahun 2007/2008.

Oleh :

NAMA : ARIFATUN NISAA

NO. INDUK : 5805

SEKOLAH MENENGAH ATAS AL-ISLAM 1 SURAKARTA

2007

Page 51: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 51/52

 

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Lukman. 1967. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia Sebagai Cermin

Manusia Indonesia Baru. Jakarta: PT Gunung Agung.

Anggraeny, Lizsa dan Seriyawati. 2007. Menyemai Cinta di Negeri Sakura.

Sukoharjo: Penerbit Samudera.

Arifin, Syamsir. 1991. Kamus Sastra Indonesia. Padang: Angkasa Raya.

Atmazaki, 1990. Ilmu Sastra: Teori dan Sastra. Padang: Angkasa Raya.

Henry Guntur Tarigan. 1993. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Jakarta: Penerbit

Angkasa.

Page 52: 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA

5/7/2018 50402301 Karya Ilmiah Kelas 3 SMA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/50402301-karya-ilmiah-kelas-3-sma-559abce9beaad 52/52