5 rha
TRANSCRIPT
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mampu menjelaskan standar pelayanan kesehatan pada situasi bencana dan pengungsian
• Mampu melaksanakan penilaian cepat kesehatan pada situasi bencana dan pengungsian
STANDAR ?
• UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MINIMAL YANG HARUS DIPENUHI OLEH PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN
1. Rapid Health Assessment• Tujuan
• Identifikasi kebutuhan kes-mas• Perencanaan prioritas intervensi
• Time frame• Dilaksanakan dalam 1- 4 hari setelah pengungsian• Selesai dalam 3 hari
• Methods• Pengamatan visual• Survey cepat• Wawancara, verbal autopsies • Review informasi yang tersedia
2. SURVEILANS EMERGENCYTujuan:
• menentukan status kesehatan secara terus menerus
• identifikasi prioritas kesehatan• deteksi KLB, monitor response• estimasi incidence penyakit • monitoring dampak program kesehatan
Standar (1) : Membangun sistim surveillance segera setelah rapid health assessment, baik di lapangan maupun di rumah sakit.
Standar (2):
• Harus ada jejaring kerja antara Survailans Dinas Kesehatan (yang membidangi kegiatan survailans di lapangan) dengan unit survailans rumah sakit, dalam kerangka sistem kewaspadaan dini/SKD.
3. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR
Standar :Pemberantasan penyakit menular harus dilakukan terhadap :– penyakit diare, – campak, – ISPA, – malaria, – demam berdarah.– penyakit menular spesifik lokal.
Prediksi morbiditas
• ISPA pada anak < 5 tahun
• Diare pada anak < 5 tahun
• Malaria pada populasi rentan
Penyakit Campak
• Salah satu penyebab kematian tertinggi pada complex emergencies
• CFR sampai 20%– Gizi buruk– Defisiensi vitamin A– Kepadatan
• infeksi pulmonal sekunder
Immunisasi secepatnyaImmunisasi secepatnya
Measles
• Immunisasi semua > 6 bulan
• Imunisasi Massal sampai umur 12-15 tahun
• tujuan:
100% coverage antara 6 bulan dan 15 tahun
Penyakit Diare
Standar :• Untuk mencegah diare, harus ada
penyediaan air bersih dan sanitasi yang memadai (kualitas dan kuantitas)
• Penatalaksanaan kasus yang cepat dan tepat.
Diare
• Pathogens seperti halnya non-pengungsi– Diare biasa
• Rotavirus• Escherichia coli • etc.
– Diare Epidemic• Cholera• Bacillary dysentery
• Pencegahan• Safe water (> 20 litres / day / person)• Latrines• Perencanaan tempat yang tepat• Distribusi sabun• Promosi of ASI
• Pengobatan• Jaringan “pojok oralit” • Pengobatan specific bila diperlukan
Diare
Cholera• Attack rates yang tinggi pada lokasi pengungsi
(5%)• Onset sering sangat cepat• CFR sampai 25% bila tidak ditangani dengan baik• Control
– Kesiap-siagaan !!!
– Active case finding
– Tatalaksana kasus yang tepat Komponen utama: ORS
Penyakit ISPA
Standar :
• Tiap penderita pneumonia pada balita harus dapat ditanggulangi dengan tatalaksana kasus pneumonia.
ISPA • Pathogens seperti non-pengungsi
• 90% dari kematian disebabkan pneumonia • Kepadatan• Malnutrisi• Defisiensi Vitamin A• Penampungan yang tidak memadai
• Control • Deteksi dini kasus• Tatalaksana kasus yang benar• Imunisasi campak
Penyakit Malaria
Standar ;
• Pemberantasan Malaria melalui pengobatan penderita malaria dan pengendalian nyamuk melalui perbaikan lingkungan
Malaria• Pengungsian dari / ke daerah high transmission • Peningkatan resistensi obat• Control
• Impregnated bed nets• Vector control• Prophylaxis untuk
– wanita hamil– anak kurang gizi
• Pengobatan segera terhadap kasus
Penyakit Demam berdarah dengue
Standar :
• Pemberantasan Demam berdarah dengue melalui pengobatan penderita dan pengendalian nyamuk melalui perbaikan lingkungan
4. AIR BERSIH DAN SANITASI
Merupakan unsur yang penting yang sangat menentukan dalam kehidupan awal dari suatu bencana / pengungsian, sebagai faktor risiko
Para pengungsi sangat rentan terhadap kejadian penyakit menular.
PENYEDIAAN AIR BERSIH (1)
Diarahkan untuk memenuhi kebutuan minimal air bersih bagi pengungsi / korban bencana
Masalah utama kesehatan adalah disebabkan kebersihan buruk, akibat kekurangan air bersih dan konsumsi air yang tercemar.
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 2 )
Standar pasokan air :• Setiap orang memiliki akses terhadap air bersih
yang mudah dan memadai untuk keperluan minum, memasak dan kebersihan pribadi dan rumah tangga.
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 3 )
Pemenuhan kebutuhan air bersih:
Di Pengungsian :• hari pertama minimal 5 Liter / org / hari• hari berikutnya : 15 – 20 liter / org / hari.
Di Rumah Sakit / Unit Pelayanan Kesehatan:• 5 Liter/pasien rawat jalan• 40-60 liter/pasien rawat inap / hari• Volume tambahan diperlukan untuk
peralatan cuci, dsb
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 4 ).
STANDAR KUALITAS AIR:
kualitas air cukup memadai untuk keperluan
minum dan digunakan untuk kebersihan pribadi
dan rumah tangga (Permenkes 916)
TIDAK DITEMUKAN BAKTERI COLI TINJA
per 100 ml AIR PADA TITIK PEMBAGIAN AIR
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 5 ).
Standar sarana penyimpanan air
Tiap keluarga pengungsi memiliki tandon air untuk mengambil maupun untuk menyimpan.
ukuran : 10 - 20 L.
SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN /
SARANA SANITASI :
Standar :• Setiap orang memiliki akses terhadap sarana
pembuangan kotoran / jamban yang baik memadai.
• Jamban harus terpelihara untuk memberikan kenyamanan,kebersihan dan keamanan dalam penggunaan.
SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN /
SARANA SANITASI ( 2 ):
Penggunaan jamban :
Di pengungsian : 1 buah untuk 20 orang.
Di Rumah sakit / Unit pelayanan kesehatan– 1 jamban untuk 20 tempat tidur (pasien rawat inap)– 1 jamban untuk pasien rawat jalan
PEMBUANGAN SAMPAH:
Standar :
Sampah harus dikelola dengan baik, karena merupakan tempat perindukan lalat dan tikus.
Di tempat penampungan pengungsi harus disediakan tempat sampah, berupa:– bak sampah (kapasita 50-100 L) untuk
menampung sampah dari 25 - 50 org – kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3 hr)
PEMBERANTASAN VEKTOR (1)Contoh : lalat, nyamuk dan tikus.
Standar :
harus dilaksanakan pengendalian vektor sehinga
tidak menjadi gangguan kesehatan
Keberadaan vektor tersebut, antara lain terkait dengan pemilihan lokasi penampungan pengungsi (contoh : dekat dengan ‘breeding places’ nyamuk)
pengungsi tidak terpapar dari vektor.
PEMBERANTASAN VEKTOR (2)
Standar : pengendalian dengan cara fisik,
lingkungan dan kimiawi
LALAT :
- PERBAIKAN PEGELOLAAN PEMBUANGAN SAMPAH.
- PENYEMPORTAN INSEKTISIDA PADA TEMPAT PENGUMPULAN SAMPAH.
NYAMUK:
- PENYEMPROTAN INSEKTISIDA- MEMODIFIKASI BREEDING PLACES.- MENGGUNAKAN KELAMBU.
PENGELOLAAN MAKANANStandar : Pengawasan ketat perlu diberikan pada
dapur umum yang menyediakan makanan bagi pengungsi.
Pengawasan diarahkan untuk:• Kualitas dan keamanan bahan makanan.• Kebersihan peralatan /perabotan• Kebersihan penjamah makanan. • Tempat pengolahan dan penyimpanan makanan.• Ketersediaan air bersih
PEMBUANGAN AIR LIMBAH.
Risiko kesehatan : tercemarnya air bersih.
Standar : air limbah harus disalurkan ke pembuangan yang tidak menjadi ‘breeding places’ vektor dan sumber pencemaran.
Harus disalurkan ke tempat tertentu , misal
dengan membuat sumur peresapan dengan jarak
> 30 meter dari tenda dan sumber air bersih.
PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS
Limbah medis, terutama benda-benda yang
terkontamiasi dan benda tajam (jarum suntik),
limbah medis berbahaya lainnya.
Standar : limbah medis harus dikelola secara khusus.
PENYULUHAN :Tujuan : mendorong kebersihan perorangan dan
lingkungan agar terjaga kesehatan.
Standar : di tempat penampungan pengungsi harus dilaksanakan kegiatan penyuluhan.
Diarahkan untuk :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi
3. Perbaikan kebersihan lingkungan
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT.
Contoh :
- CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN.
- MAKAN DAN MINUM AIR YANG TELAH DIMASAK.
- BUANG KOTORAN DI JAMBAN.
- BUANG SAMPAH PADA TEMPAT SAMPAH.
MEDIA PENYULUHAN:
• PENYEBARAN LEAFLET DAN POSTER
• PEMASANGAN SPANDUK.
• DLL.
SEKALIGUS SEBAGAI IDENTITAS/BENDERA JAJARAN KESEHATAN
PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI
STADAR : HARUS ADA KERJASAMA ANTARA KESEHATAN DENGAN SEKTOR /
DINAS
LAIN YANG BERTANGGUN JAWAB DALAM PENYEDIAAN SARANA.
TERUTAMA PADA DINAS YANG BERTANGUNG JAWAB / MEMILIKI KEWENANGAN
UNTUK PENYEDIAAN SARANA FISIK AIR BERSIH DAN SANITASI ( TENDA, AIR
BERSIH, JAMBAN, PEMBUANGAN SAMPAH DAN LIMBAH, YAITU:
• DINAS PEKERJAAN UMUM / DINAS CIPTA KARYA / DINAS PERUMAHAN & PERMUKIMAN.
• PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM..
• DINAS SOSIAL.
• LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT / LSM
5. Sistem kewaspadaan dini (SKD) dan respon KLB
Standar :
• timbulnya kasus kasus yang menjurus KLB harus dilakukan penyelidikan epidemiologi dan respon cepat KLB untuk mecegah meluasnya kasus.
Tahapan Alamiah &
Peranan Surveilans dalam KLB / Bencana
Situasi Normal
Ancaman KLB
KLBterjadi
Kembali Normal
SurveilansRutin untuk SKD
Respon Cepat&
Surveilans Intensif
Penanggulangan&
Surveilans Intensif
SurveilansRutin untuk SKD
• Menentukan arah respon/penanggulangan• Menilai keberhasilan respon/penanggulangan• Menilai situasi & kecenderungan KLB
PANGAN DAN GIZI
Tahap penyelamatanFase 1 (pengungsi baru dtng, blm di identifikasi, pemberian
mkn sama, maks 5 hr)Fase 2 (sdh ada gambaran pengungsi, perencanaan
pemberian mkn sdh terinci, 2.100 kkal, 40 gr lemak, 50 gr prot/hr)
Tahap tanggap daruratSurveilans (screening, memantau perkembangan status
gizi)Intervensi PMT (darurat terbatas, terapi)Penyuluhan
PANGAN DAN GIZI
Prev. gizi kurang >15% atau 10-14,9% dng faktor pemburukPaket umum dan PMT darurat terbatas utk balita, bumil,
buteki dan lansiaPMT terapi bagi penderita gizi buruk
Prev. gizi kurang 10-14,9% atau 5-9,9% dng faktor pemburukPMT darurat terbatas pd balita, bumil, buteki dan lansiaPMT terapi bagi penderita gizi buruk
Prev. gizi kurang <10% tanpa faktor pemburuk atau <5% dng faktor pemburukNormal (pelayanan melalui yankes setempat)PMT terapi bagi penderita gizi buruk
Penanganan dan Keamanan Bahan Pangan Tdk di dpt penyebaran penyakit akibat lokasi
pengelolaan pangan Petugas pengelola memiliki pengetahun
cukup Pengendalian mutu Batas kadaluwarsa min. 6 bln sesudah
diterima Ada prasarana penyimpanan yg memadai Bhn makanan sesuai dng yg biasa dikonsumsi
dan tdk bertentangan dng tradisi/agama Makanan utk balita memenuhi syarat dlm hal
rasa dan sesuai dng kemampuan cerna Mudah diakses Adanya upaya pendampingan bagi yg tdk
mampu mengolah/makan sendiri
Kebutuhan rumah tangga :
• Tiap KK memiliki piranti pokok : 1 panci bertutup, 1 baskom, 1 pisau dapur, 2 sendok kayu
• Tiap org memiliki : 1 piring mkn, 1 sendok, 1 cangkir
• Tiap KK memiliki 2 alat pengambil air kapasitas 1-20 lt dan penyimpanan air tertutup ukuran 20 lt
The ten top priorities• Penilaian awal (init’l assmnt)• Sanitasi & Air Bersih (Watsan )• Makanan & gizi (Food & nutrition)• Rencana Tenda dan lokasi• Measles immunisation• Pemberantasan penyakikt menular• Public health surveillance• Pelayanan kesehatan dasar• SDM dan pelatihan• Koordinasi
Rapid Health Assessment• Tujuan
• Identifikasi kebutuhan kes-mas• Perencanaan prioritas intervensi
• Time frame• Dilaksanakan dalam 1- 4 hari setelah pengungsian• Selesai dalam 3 hari
• Methods• Pengamatan visual• Survey cepat• Wawancara, verbal autopsies • Review informasi yang tersedia
Rapid Health Assessment - Informasi yang dikumpulkan
• Informasi dasar tentang kesehatan
• Demography
• Mortalitas
• Morbiditas
• Status gizi
• Ketersediaan makanan dan air
• Kemampuan Response
Tujuan Rencana Aksi
Umum Meningkatkan kemampuan Ditjen PP & PL, Dinkes prov/ kab/kota & UPT dalam penanggulangan bencana bidang PP&PL
KhususPeningkatan kemampuan: • Kesiapsiagaan bencana,• Rapid Health Assessment (RHA), • Tanggap darurat bidang PP & PL • Sistem surv epidemiologi bencana
MEKANISME PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN
DaruratBencana
Kesiapsiagaan:- Mapping- SKD / SE- Contingency Plan- Logistik- Pemberdayaan masy- Regional Center
Respon Medik Respon Kesmas:- Sanitasi darurat- Pengendalian vektor- Surveilans Epidemiologi- Pengendalian penyakit- Imunisasi- Penyuluhan kesehatan- Pelayanan kesehatan dasar- Gizi, dll
RHA
Pra Bencana Pasca Bencana
PP-PL
Kesiapsiagaan Bencana Bidang PP & PL
a.a. Tersedianya juknisTersedianya juknis
b.b. Tersedianya standar inputTersedianya standar input
c. Tenaga terlatih, logistik, sarana dan biaya
d.d. Tersedianya informasiTersedianya informasi
e.e. Disiapkannya peran serta masy.Disiapkannya peran serta masy.
f.f. Sistem komando, koordinasi, Sistem komando, koordinasi, kerjasama dan kolaborasikerjasama dan kolaborasi
Kemampuan RHA & Tanggap Darurat
a. Format RHA sesuai jenis bencana
b. Sistem Surveilans Bencana
c. Pemenuhan sanitasi darurat
d. Pengendalian Penyakite. Pengendalian Vektorf. Imunisasi
• Informasi penanggulangan bid PP-PL
• Perangkat kerja yang memadai• Data dasar• Laporan/ data up date setiap bencana/kedaruratan kesmas• Publik & media education bagi masy
Informasi
Masy int’l: Cholera ?
Banjir di Kec Muara Kaman,
Mei-Juni ‘07
Kutai Kartanegara
Standar-standar Penanggulangan Bencana(Sphere Project)• Standar 1:
– Partisipasi;– Pengkajian awal*; – Penetapan Sasaran*; – Respon/Tanggap Darurat; – Monev & Supervisi
*) Biasa dilakukan dalam bentuk RHA
• Standar 5: – Informasi & Infrastruktur Kes
– Pengendalian Peny Menular
– Pengendalian Peny Tdk Menular
• Standar 2: – Penyuluhan kebersihan.– Air bersih; – Pembuangan Tinja; – Pengendalian Vektor; – Pembuangan Limbah; – Drainase
• Standar 3: – Ketahanan pangan, – Gizi dan – Bantuan Pangan
• Standar 4: – Tempat hunian/ pengungsian; – Penampungan barang
bantuan.