5 rha

56
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN PADA SITUASI EMERGENSI mas mudji MODUL : EMERGENCY RESPONSE

Upload: kirana-5451

Post on 01-Dec-2015

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

STANDAR PELAYANAN KESEHATAN

PADA

SITUASI EMERGENSI

mas mudji

MODUL : EMERGENCY RESPONSE

TUJUAN PEMBELAJARAN

• Mampu menjelaskan standar pelayanan kesehatan pada situasi bencana dan pengungsian

• Mampu melaksanakan penilaian cepat kesehatan pada situasi bencana dan pengungsian

BAHASAN

• Rapid response kesehatan

• Standar pelayanan kesehatan

• Penilaian cepat kesehatan

STANDAR ?

• UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN PELAYANAN KESEHATAN MINIMAL YANG HARUS DIPENUHI OLEH PENYELENGGARA PELAYANAN KESEHATAN

1. Rapid Health Assessment• Tujuan

• Identifikasi kebutuhan kes-mas• Perencanaan prioritas intervensi

• Time frame• Dilaksanakan dalam 1- 4 hari setelah pengungsian• Selesai dalam 3 hari

• Methods• Pengamatan visual• Survey cepat• Wawancara, verbal autopsies • Review informasi yang tersedia

2. SURVEILANS EMERGENCYTujuan:

• menentukan status kesehatan secara terus menerus

• identifikasi prioritas kesehatan• deteksi KLB, monitor response• estimasi incidence penyakit • monitoring dampak program kesehatan

Standar (1) : Membangun sistim surveillance segera setelah rapid health assessment, baik di lapangan maupun di rumah sakit.

Standar (2):

• Harus ada jejaring kerja antara Survailans Dinas Kesehatan (yang membidangi kegiatan survailans di lapangan) dengan unit survailans rumah sakit, dalam kerangka sistem kewaspadaan dini/SKD.

3. PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

Standar :Pemberantasan penyakit menular harus dilakukan terhadap :– penyakit diare, – campak, – ISPA, – malaria, – demam berdarah.– penyakit menular spesifik lokal.

Prediksi morbiditas

• ISPA pada anak < 5 tahun

• Diare pada anak < 5 tahun

• Malaria pada populasi rentan

Penyakit Campak

Standar :

• Pemberian immunisasi campak pada anak usia 6 bulan – 15 tahun

Penyakit Campak

• Salah satu penyebab kematian tertinggi pada complex emergencies

• CFR sampai 20%– Gizi buruk– Defisiensi vitamin A– Kepadatan

• infeksi pulmonal sekunder

Immunisasi secepatnyaImmunisasi secepatnya

Measles

• Immunisasi semua > 6 bulan

• Imunisasi Massal sampai umur 12-15 tahun

• tujuan:

100% coverage antara 6 bulan dan 15 tahun

Penyakit Diare

Standar :• Untuk mencegah diare, harus ada

penyediaan air bersih dan sanitasi yang memadai (kualitas dan kuantitas)

• Penatalaksanaan kasus yang cepat dan tepat.

Diare

• Pathogens seperti halnya non-pengungsi– Diare biasa

• Rotavirus• Escherichia coli • etc.

– Diare Epidemic• Cholera• Bacillary dysentery

• Pencegahan• Safe water (> 20 litres / day / person)• Latrines• Perencanaan tempat yang tepat• Distribusi sabun• Promosi of ASI

• Pengobatan• Jaringan “pojok oralit” • Pengobatan specific bila diperlukan

Diare

Cholera• Attack rates yang tinggi pada lokasi pengungsi

(5%)• Onset sering sangat cepat• CFR sampai 25% bila tidak ditangani dengan baik• Control

– Kesiap-siagaan !!!

– Active case finding

– Tatalaksana kasus yang tepat Komponen utama: ORS

Penyakit ISPA

Standar :

• Tiap penderita pneumonia pada balita harus dapat ditanggulangi dengan tatalaksana kasus pneumonia.

ISPA • Pathogens seperti non-pengungsi

• 90% dari kematian disebabkan pneumonia • Kepadatan• Malnutrisi• Defisiensi Vitamin A• Penampungan yang tidak memadai

• Control • Deteksi dini kasus• Tatalaksana kasus yang benar• Imunisasi campak

Penyakit Malaria

Standar ;

• Pemberantasan Malaria melalui pengobatan penderita malaria dan pengendalian nyamuk melalui perbaikan lingkungan

Malaria• Pengungsian dari / ke daerah high transmission • Peningkatan resistensi obat• Control

• Impregnated bed nets• Vector control• Prophylaxis untuk

– wanita hamil– anak kurang gizi

• Pengobatan segera terhadap kasus

Penyakit Demam berdarah dengue

Standar :

• Pemberantasan Demam berdarah dengue melalui pengobatan penderita dan pengendalian nyamuk melalui perbaikan lingkungan

Penyakit menular lain yang penting

• Penyakit menular spesifik lokal,• Lain-lain ...

4. AIR BERSIH DAN SANITASI

Merupakan unsur yang penting yang sangat menentukan dalam kehidupan awal dari suatu bencana / pengungsian, sebagai faktor risiko

Para pengungsi sangat rentan terhadap kejadian penyakit menular.

PENYEDIAAN AIR BERSIH (1)

Diarahkan untuk memenuhi kebutuan minimal air bersih bagi pengungsi / korban bencana

Masalah utama kesehatan adalah disebabkan kebersihan buruk, akibat kekurangan air bersih dan konsumsi air yang tercemar.

PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 2 )

Standar pasokan air :• Setiap orang memiliki akses terhadap air bersih

yang mudah dan memadai untuk keperluan minum, memasak dan kebersihan pribadi dan rumah tangga.

PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 3 )

Pemenuhan kebutuhan air bersih:

Di Pengungsian :• hari pertama minimal 5 Liter / org / hari• hari berikutnya : 15 – 20 liter / org / hari.

Di Rumah Sakit / Unit Pelayanan Kesehatan:• 5 Liter/pasien rawat jalan• 40-60 liter/pasien rawat inap / hari• Volume tambahan diperlukan untuk

peralatan cuci, dsb

PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 4 ).

STANDAR KUALITAS AIR:

kualitas air cukup memadai untuk keperluan

minum dan digunakan untuk kebersihan pribadi

dan rumah tangga (Permenkes 916)

TIDAK DITEMUKAN BAKTERI COLI TINJA

per 100 ml AIR PADA TITIK PEMBAGIAN AIR

MASALAH ????

PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 5 ).

Standar sarana penyimpanan air

Tiap keluarga pengungsi memiliki tandon air untuk mengambil maupun untuk menyimpan.

ukuran : 10 - 20 L.

SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN /

SARANA SANITASI :

Standar :• Setiap orang memiliki akses terhadap sarana

pembuangan kotoran / jamban yang baik memadai.

• Jamban harus terpelihara untuk memberikan kenyamanan,kebersihan dan keamanan dalam penggunaan.

SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN /

SARANA SANITASI ( 2 ):

Penggunaan jamban :

Di pengungsian : 1 buah untuk 20 orang.

Di Rumah sakit / Unit pelayanan kesehatan– 1 jamban untuk 20 tempat tidur (pasien rawat inap)– 1 jamban untuk pasien rawat jalan

PEMBUANGAN SAMPAH:

Standar :

Sampah harus dikelola dengan baik, karena merupakan tempat perindukan lalat dan tikus.

Di tempat penampungan pengungsi harus disediakan tempat sampah, berupa:– bak sampah (kapasita 50-100 L) untuk

menampung sampah dari 25 - 50 org – kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3 hr)

PEMBERANTASAN VEKTOR (1)Contoh : lalat, nyamuk dan tikus.

Standar :

harus dilaksanakan pengendalian vektor sehinga

tidak menjadi gangguan kesehatan

Keberadaan vektor tersebut, antara lain terkait dengan pemilihan lokasi penampungan pengungsi (contoh : dekat dengan ‘breeding places’ nyamuk)

pengungsi tidak terpapar dari vektor.

PEMBERANTASAN VEKTOR (2)

Standar : pengendalian dengan cara fisik,

lingkungan dan kimiawi

LALAT :

- PERBAIKAN PEGELOLAAN PEMBUANGAN SAMPAH.

- PENYEMPORTAN INSEKTISIDA PADA TEMPAT PENGUMPULAN SAMPAH.

NYAMUK:

- PENYEMPROTAN INSEKTISIDA- MEMODIFIKASI BREEDING PLACES.- MENGGUNAKAN KELAMBU.

PENGELOLAAN MAKANANStandar : Pengawasan ketat perlu diberikan pada

dapur umum yang menyediakan makanan bagi pengungsi.

Pengawasan diarahkan untuk:• Kualitas dan keamanan bahan makanan.• Kebersihan peralatan /perabotan• Kebersihan penjamah makanan. • Tempat pengolahan dan penyimpanan makanan.• Ketersediaan air bersih

PEMBUANGAN AIR LIMBAH.

Risiko kesehatan : tercemarnya air bersih.

Standar : air limbah harus disalurkan ke pembuangan yang tidak menjadi ‘breeding places’ vektor dan sumber pencemaran.

Harus disalurkan ke tempat tertentu , misal

dengan membuat sumur peresapan dengan jarak

> 30 meter dari tenda dan sumber air bersih.

PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS

Limbah medis, terutama benda-benda yang

terkontamiasi dan benda tajam (jarum suntik),

limbah medis berbahaya lainnya.

Standar : limbah medis harus dikelola secara khusus.

PENYULUHAN :Tujuan : mendorong kebersihan perorangan dan

lingkungan agar terjaga kesehatan.

Standar : di tempat penampungan pengungsi harus dilaksanakan kegiatan penyuluhan.

Diarahkan untuk :

1. Perilaku hidup bersih dan sehat.

2. Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi

3. Perbaikan kebersihan lingkungan

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT.

Contoh :

- CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN.

- MAKAN DAN MINUM AIR YANG TELAH DIMASAK.

- BUANG KOTORAN DI JAMBAN.

- BUANG SAMPAH PADA TEMPAT SAMPAH.

MEDIA PENYULUHAN:

• PENYEBARAN LEAFLET DAN POSTER

• PEMASANGAN SPANDUK.

• DLL.

SEKALIGUS SEBAGAI IDENTITAS/BENDERA JAJARAN KESEHATAN

PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI

STADAR : HARUS ADA KERJASAMA ANTARA KESEHATAN DENGAN SEKTOR /

DINAS

LAIN YANG BERTANGGUN JAWAB DALAM PENYEDIAAN SARANA.

TERUTAMA PADA DINAS YANG BERTANGUNG JAWAB / MEMILIKI KEWENANGAN

UNTUK PENYEDIAAN SARANA FISIK AIR BERSIH DAN SANITASI ( TENDA, AIR

BERSIH, JAMBAN, PEMBUANGAN SAMPAH DAN LIMBAH, YAITU:

• DINAS PEKERJAAN UMUM / DINAS CIPTA KARYA / DINAS PERUMAHAN & PERMUKIMAN.

• PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM..

• DINAS SOSIAL.

• LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT / LSM

5. Sistem kewaspadaan dini (SKD) dan respon KLB

Standar :

• timbulnya kasus kasus yang menjurus KLB harus dilakukan penyelidikan epidemiologi dan respon cepat KLB untuk mecegah meluasnya kasus.

Sekuen Waktu Survailans SKD-KLB, KLB & Wabah

SKD-KLB KLB WABAH

Tahapan Alamiah &

Peranan Surveilans dalam KLB / Bencana

Situasi Normal

Ancaman KLB

KLBterjadi

Kembali Normal

SurveilansRutin untuk SKD

Respon Cepat&

Surveilans Intensif

Penanggulangan&

Surveilans Intensif

SurveilansRutin untuk SKD

• Menentukan arah respon/penanggulangan• Menilai keberhasilan respon/penanggulangan• Menilai situasi & kecenderungan KLB

PANGAN DAN GIZI

Tahap penyelamatanFase 1 (pengungsi baru dtng, blm di identifikasi, pemberian

mkn sama, maks 5 hr)Fase 2 (sdh ada gambaran pengungsi, perencanaan

pemberian mkn sdh terinci, 2.100 kkal, 40 gr lemak, 50 gr prot/hr)

Tahap tanggap daruratSurveilans (screening, memantau perkembangan status

gizi)Intervensi PMT (darurat terbatas, terapi)Penyuluhan

PANGAN DAN GIZI

Prev. gizi kurang >15% atau 10-14,9% dng faktor pemburukPaket umum dan PMT darurat terbatas utk balita, bumil,

buteki dan lansiaPMT terapi bagi penderita gizi buruk

Prev. gizi kurang 10-14,9% atau 5-9,9% dng faktor pemburukPMT darurat terbatas pd balita, bumil, buteki dan lansiaPMT terapi bagi penderita gizi buruk

Prev. gizi kurang <10% tanpa faktor pemburuk atau <5% dng faktor pemburukNormal (pelayanan melalui yankes setempat)PMT terapi bagi penderita gizi buruk

Penanganan dan Keamanan Bahan Pangan Tdk di dpt penyebaran penyakit akibat lokasi

pengelolaan pangan Petugas pengelola memiliki pengetahun

cukup Pengendalian mutu Batas kadaluwarsa min. 6 bln sesudah

diterima Ada prasarana penyimpanan yg memadai Bhn makanan sesuai dng yg biasa dikonsumsi

dan tdk bertentangan dng tradisi/agama Makanan utk balita memenuhi syarat dlm hal

rasa dan sesuai dng kemampuan cerna Mudah diakses Adanya upaya pendampingan bagi yg tdk

mampu mengolah/makan sendiri

Kebutuhan rumah tangga :

• Tiap KK memiliki piranti pokok : 1 panci bertutup, 1 baskom, 1 pisau dapur, 2 sendok kayu

• Tiap org memiliki : 1 piring mkn, 1 sendok, 1 cangkir

• Tiap KK memiliki 2 alat pengambil air kapasitas 1-20 lt dan penyimpanan air tertutup ukuran 20 lt

The ten top priorities• Penilaian awal (init’l assmnt)• Sanitasi & Air Bersih (Watsan )• Makanan & gizi (Food & nutrition)• Rencana Tenda dan lokasi• Measles immunisation• Pemberantasan penyakikt menular• Public health surveillance• Pelayanan kesehatan dasar• SDM dan pelatihan• Koordinasi

Rapid Health Assessment• Tujuan

• Identifikasi kebutuhan kes-mas• Perencanaan prioritas intervensi

• Time frame• Dilaksanakan dalam 1- 4 hari setelah pengungsian• Selesai dalam 3 hari

• Methods• Pengamatan visual• Survey cepat• Wawancara, verbal autopsies • Review informasi yang tersedia

Rapid Health Assessment - Informasi yang dikumpulkan

• Informasi dasar tentang kesehatan

• Demography

• Mortalitas

• Morbiditas

• Status gizi

• Ketersediaan makanan dan air

• Kemampuan Response

Tujuan Rencana Aksi

Umum Meningkatkan kemampuan Ditjen PP & PL, Dinkes prov/ kab/kota & UPT dalam penanggulangan bencana bidang PP&PL

KhususPeningkatan kemampuan: • Kesiapsiagaan bencana,• Rapid Health Assessment (RHA), • Tanggap darurat bidang PP & PL • Sistem surv epidemiologi bencana

MEKANISME PENANGGULANGAN BENCANA BIDANG KESEHATAN

DaruratBencana

Kesiapsiagaan:- Mapping- SKD / SE- Contingency Plan- Logistik- Pemberdayaan masy- Regional Center

Respon Medik Respon Kesmas:- Sanitasi darurat- Pengendalian vektor- Surveilans Epidemiologi- Pengendalian penyakit- Imunisasi- Penyuluhan kesehatan- Pelayanan kesehatan dasar- Gizi, dll

RHA

Pra Bencana Pasca Bencana

PP-PL

Kesiapsiagaan Bencana Bidang PP & PL

a.a. Tersedianya juknisTersedianya juknis

b.b. Tersedianya standar inputTersedianya standar input

c. Tenaga terlatih, logistik, sarana dan biaya

d.d. Tersedianya informasiTersedianya informasi

e.e. Disiapkannya peran serta masy.Disiapkannya peran serta masy.

f.f. Sistem komando, koordinasi, Sistem komando, koordinasi, kerjasama dan kolaborasikerjasama dan kolaborasi

Kemampuan RHA & Tanggap Darurat

a. Format RHA sesuai jenis bencana

b. Sistem Surveilans Bencana

c. Pemenuhan sanitasi darurat

d. Pengendalian Penyakite. Pengendalian Vektorf. Imunisasi

• Informasi penanggulangan bid PP-PL

• Perangkat kerja yang memadai• Data dasar• Laporan/ data up date setiap bencana/kedaruratan kesmas• Publik & media education bagi masy

Informasi

Masy int’l: Cholera ?

Banjir di Kec Muara Kaman,

Mei-Juni ‘07

Kutai Kartanegara

Standar-standar Penanggulangan Bencana(Sphere Project)• Standar 1:

– Partisipasi;– Pengkajian awal*; – Penetapan Sasaran*; – Respon/Tanggap Darurat; – Monev & Supervisi

*) Biasa dilakukan dalam bentuk RHA

• Standar 5: – Informasi & Infrastruktur Kes

– Pengendalian Peny Menular

– Pengendalian Peny Tdk Menular

• Standar 2: – Penyuluhan kebersihan.– Air bersih; – Pembuangan Tinja; – Pengendalian Vektor; – Pembuangan Limbah; – Drainase

• Standar 3: – Ketahanan pangan, – Gizi dan – Bantuan Pangan

• Standar 4: – Tempat hunian/ pengungsian; – Penampungan barang

bantuan.