5 lampiran
DESCRIPTION
Laporan Pendahuluan “Penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Kabupaten Malang” ini memuat tentang Latar Belakang Permasalahan, Perencanaan KetenagalistrikanTRANSCRIPT
Laporan Pendahuluan Penyusunan RUKD Kab. Malang
Lampiran 1.
Tabel L.1. Peran Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Provinsi dalam Penyusunan RUKD
No Isue-isue
Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD)
Pemerintah Kabupaten/Kota
Pemerintah Propinsi
Tipe I
Tipe II
Tipe III
Tipe IV
1 Prakiaraan kebutuhan TL (on grid dan off grid)
P P P P K
2 Rencana pembangunan pembangkitan (on grid dan off grid)
P P P P K
3 Rencana pembangunan penyaluran, JTR, JTM dan JTT serta perlengkapannya
P P P P K
4 Rencana pembangunan listrik perdesaan
P P P P K
5 Rencana pendanaan P P P P K
6 Rencana Umum Tata Ruang Wilayah untuk JTR, JTM dan JTT serta perlengkapannya
P P P P K
7 Rencana kebutuhan energi primer untuk pembangkitan
P P P P K
8 Jaringan Transmisi Nasional (JTN)
9 Potensi energi setempat P P P P K
10 Kebijakan spesifik daerah mengenai ketenagalistrikan
P P P P K
1
Laporan Pendahuluan Penyusunan RUKD Kab. Malang
11 Kebijakan kelistrikan nasional
Keterangan:
1. Tipe I menggambarkan bahwa wilayah administrasi suatu Kabupaten/Kota sama
dengan wilayah usaha.
2. Tipe II menggambarkan bahwa wilayah administrasi suatu Kabupaten/Kota meliputi
beberapa wilayah usaha.
3. Tipe III menggambarkan bahwa wilayah administrasi suatu Kabupaten/Kota merupakan
bagian dari suatu wilayah usaha.
4. Tipe IV menggambarkan bahwa wilayah administrasi suatu Kabupaten/Kota merupakan
bagian dari beberapa wilayah usaha.
5. P adalah memberikan masukan kepada Pemerintah Propinsi.
6. K adalah penyusun dan melakukan kompilasi masukan dari Pemerintah
kabupaten/’Kota.
2
Laporan Pendahuluan Penyusunan RUKD Kab. Malang
Lampiran 2.
Tabel L.2. Isi Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) dan Sumber Data dan Informasi
Isi RUKD Sumber Data dan Informasi
1. Perkembangan dan prakiraan kebutuhan tenaga listrik daerah Provinsi, Kabupaten/Kota untuk on grid dan off grid. Kebutuhan tenaga listrik mencakup kebutuhan listrik menurut sektor kegiatan industri yaitu di sektor industri, sektor rumah tangga, sektor komersial dan lainnya.
2. Perkembangan dan rencana penyediaan tenaga listrik untuk on grid dan off grid. Penyediaan tenaga listrik mencakup pembangkitan, gardu induk, gardu distribusi dan gardu trafo, transmisi (JTT dan JTM), distribusi (JTR) dan listrik perdesaan.
3. Neraca daya untuk on grid dan off grid. Neraca daya berisi prakiraan kebutuhan tenaga listrik dan rencana pembangunan pembangkit tenaga listrik.
4. Rencana kebutuhan energi primer untuk pembangkit tenaga listrik.
5. Rencana Tata Ruang Wilayah untuk JTR, JTM dan JTT.
6. Rencana pendanaan.7. Perkembangan Captive Power.8. Potensi energi setempat dan9. Kebijakan spesifik daerah
mengenai ketenagalistrikan
1. Instansi terkait dan pelaku usaha (PLN Wilayah, distribusi dan pelaku usaha lainnya).
2. Pelaku usaha pembangkit, sistem dan distribusi yang on grid dan pelaku usaha yang off grid serta Pemda.
3. Pemda, Pelaku usaha pembangkit, sistem dan distribusi yang on grid dan Pelaku usaha yang off grid.
4. Pelaku usaha dan instansi terkait.
5. Pemda dan instansi terkait.
6. Pelaku usaha
7. Pemegang IO
8. Pemda dan instansi terkait.
9. Pemda
3
Laporan Pendahuluan Penyusunan RUKD Kab. Malang
4