5 jenis guru palsu

2
Buddha membabarkan khotbah tentang lima jenis guru palsu: (1) guru yang mengaku memiliki moralitas yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, (2) guru yang mengaku memiliki penghidupan yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, (3) guru yang mengaku memiliki ajaran yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, (4) guru yang mengaku memiliki kata-kata yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, dan (5) guru yang mengaku memiliki pandangan intelektual yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya. Murid-murid langsung mereka mengetahui tentang lima jenis guru ini. Tetapi mereka tidak memberitahukan kepada murid-murid awam mereka tentang guru mereka, karena jika memberitahukan, guru mereka yang menerima empat barang- barang kebutuhan dari umat awam akan menjadi tidak senang. Maka mereka tidak mengatakan apa-apa dan bekerja sama dengan guru mereka, percaya bahwa melalui tindakan mereka, suatu hari guru mereka akan mengungkapkan sendiri sifat sejatinya. Murid-murid terpaksa melindungi guru-guru seperti itu dan guru-guru itu terikat kepada perlindungan murid-murid mereka. Sedangkan Buddha, Beliau benar-benar memiliki moralitas murni dan oleh karena itu Beliau mengakuinya. Beliau sungguh memiliki penghidupan murni, ajaran yang murni, kata-kata yang murni, dan pandangan intelektual yang murni, dan oleh karena itu Beliau mengakui memiliki semua harta yang murni ini. Karena alasan ini, para siswa tidak perlu melindungi gurunya dalam hal moralitas, penghidupan, ajaran, kata- kata dan pandangan intelektual, demikian pula guru tidak memerlukan perlindungan demikian. Dalam kisah Devadatta mengirim pembunuh pemanah untuk membunuh Buddha. Pada waktu itu Banyak bhikkhu yang mendengar berita mengenai Devadatta yang mencoba membunuh Buddha membentuk lingkaran mengelilingi tempat tinggal Buddha. Mereka membacakan kitab dengan suara keras dan berjalan mondar-mandir untuk menjaga, melindungi, dan memastikan keamanan Buddha. Mendengar suara mereka (yang sedang membacakan kitab dan suara langkah mereka) Buddha bertanya kepada Thera ananda (meskipun Beliau mengetahui), dan ketika Thera memberitahu Beliau mengenai pengamanan yang dilakukan oleh para bhikkhu, Guru memanggil para bhikkhu dan berkata: “Para bhikkhu, adalah mustahil bagi siapa pun untuk dapat membunuh seorang Buddha.” Kemudian Buddha berkata kepada mereka (seperti yang Beliau katakan kepada Thera Moggallàna dalam suatu kesempatan) bahwa terdapat lima jenis guru di dunia ini, dan hanya guru-guru itu yang memerlukan perlindungan dari para murid mereka, sedangkan bagi Buddha, yang sungguh memiliki moralitas murni, penghidupan murni, ajaran murni, kata-kata murni, dan pandangan intelektual yang murni dan oleh karena itu, Beliau tidak memerlukan perlindungan dari para siswa-Nya. Beliau menambahkan bahwa adalah mustahil bagi seseorang untuk dapat membunuh seorang Buddha dan bahwa para Buddha mencapai Parinibbana bukan dengan cara dibunuh oleh seseorang.

Upload: david-senjaya

Post on 25-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Buddhism

TRANSCRIPT

Page 1: 5 Jenis Guru Palsu

Buddha membabarkan khotbah tentang lima jenis guru palsu:(1) guru yang mengaku memiliki moralitas yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, (2) guru yang mengaku memiliki penghidupan yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, (3) guru yang mengaku memiliki ajaran yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, (4) guru yang mengaku memiliki kata-kata yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya, dan (5) guru yang mengaku memiliki pandangan intelektual yang murni tetapi sebenarnya tidak memilikinya. Murid-murid langsung mereka mengetahui tentang lima jenis guru ini. Tetapi mereka tidak memberitahukan kepada murid-murid awam mereka tentang guru mereka, karena jika memberitahukan, guru mereka yang menerima empat barang-barang kebutuhan dari umat awam akan menjadi tidak senang. Maka mereka tidak mengatakan apa-apa dan bekerja sama dengan guru mereka, percaya bahwa melalui tindakan mereka, suatu hari guru mereka akan mengungkapkan sendiri sifat sejatinya. Murid-murid terpaksa melindungi guru-guru seperti itu dan guru-guru itu terikat kepada perlindungan murid-murid mereka. Sedangkan Buddha, Beliau benar-benar memiliki moralitas murni dan oleh karena itu Beliau mengakuinya. Beliau sungguh memiliki penghidupan murni, ajaran yang murni, kata-kata yang murni, dan pandangan intelektual yang murni, dan oleh karena itu Beliau mengakui memiliki semua harta yang murni ini. Karena alasan ini, para siswa tidak perlu melindungi gurunya dalam hal moralitas, penghidupan, ajaran, kata-kata dan pandangan intelektual, demikian pula guru tidak memerlukan perlindungan demikian.

Dalam kisah Devadatta mengirim pembunuh pemanah untuk membunuh Buddha. Pada waktu itu Banyak bhikkhu yang mendengar berita mengenai Devadatta yang mencoba membunuh Buddha membentuk lingkaran mengelilingi tempat tinggal Buddha. Mereka membacakan kitab dengan suara keras dan berjalan mondar-mandir untuk menjaga, melindungi, dan memastikan keamanan Buddha.

Mendengar suara mereka (yang sedang membacakan kitab dan suara langkah mereka) Buddha bertanya kepada Thera ananda (meskipun Beliau mengetahui), dan ketika Thera memberitahu Beliau mengenai pengamanan yang dilakukan oleh para bhikkhu, Guru memanggil para bhikkhu dan berkata:

“Para bhikkhu, adalah mustahil bagi siapa pun untuk dapat membunuh seorang Buddha.”Kemudian Buddha berkata kepada mereka (seperti yang Beliau katakan kepada Thera Moggallàna dalam suatu kesempatan) bahwa terdapat lima jenis guru di dunia ini, dan hanya guru-guru itu yang memerlukan perlindungan dari para murid mereka, sedangkan bagi Buddha, yang sungguh memiliki moralitas murni, penghidupan murni, ajaran murni, kata-kata murni, dan pandangan intelektual yang murni dan oleh karena itu, Beliau tidak memerlukan perlindungan dari para siswa-Nya. Beliau menambahkan bahwa adalah mustahil bagi seseorang untuk dapat membunuh seorang Buddha dan bahwa para Buddha mencapai Parinibbana bukan dengan cara dibunuh oleh seseorang.