5. hasil dan pembahasan 5.1. kondisi estuaria tallo 5.1.1. … · suhu air di daerah estuaria...

34
52 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo Parameter fisika kimia perairan merupakan indikator kualitas lingkungan di suatu wilayah perairan. Hasil pengukuran beberapa parameter fisik kimia perairan di wilayah estuaria Tallo menunjukkan nilai yang cukup bervariasi seperti yang di sajikan berikut. 5.1.1. Parameter Fisika Kimia Perairan 5.1.1.1. Suhu Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi oleh kedalaman, masukan air sungai, serta pasang surut. Sebaran suhu di Estuaria Tallo menunjukkan nilai yang bervariasi dimana pada musim barat kisaran suhu 27,8-32,7 o C sedangkan pada musim timur 28,10-31,70 o C. Kisaran suhu secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 9 dan Lampiran 1. Gambar 9. Rerata suhu di Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur 5.1.1.2. pH Nilai pH perairan Estuaria Tallo pada saat musim Barat berkisar antara 5,62-7,75, dimana pada saat pasang nilai pH berkisar 6,19-7,45 dan pada saat surut nilai pH 5,62- 7,75. Nilai pH pada musim Timur berkisar 7,05-7,85 dan kisaran pH di perairan pada saat pasang dan surut masing-masing antara 7,23-7,85 dan 7,05-7,84. Sebaran pH secara lengkap disajikan pada Gambar 10 dan Lampiran 1 . (a) (b)

Upload: lamnga

Post on 06-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

52

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Kondisi Estuaria Tallo

Parameter fisika kimia perairan merupakan indikator kualitas lingkungan di suatu

wilayah perairan. Hasil pengukuran beberapa parameter fisik kimia perairan di wilayah

estuaria Tallo menunjukkan nilai yang cukup bervariasi seperti yang di sajikan berikut.

5.1.1. Parameter Fisika Kimia Perairan

5.1.1.1. Suhu

Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar

daripada air laut karena dipengaruhi oleh kedalaman, masukan air sungai, serta pasang

surut. Sebaran suhu di Estuaria Tallo menunjukkan nilai yang bervariasi dimana pada

musim barat kisaran suhu 27,8-32,7 oC sedangkan pada musim timur 28,10-31,70 o

C.

Kisaran suhu secara lengkap dapat dilihat pada Gambar 9 dan Lampiran 1.

Gambar 9. Rerata suhu di Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

5.1.1.2. pH

Nilai pH perairan Estuaria Tallo pada saat musim Barat berkisar antara 5,62-7,75,

dimana pada saat pasang nilai pH berkisar 6,19-7,45 dan pada saat surut nilai pH 5,62-

7,75. Nilai pH pada musim Timur berkisar 7,05-7,85 dan kisaran pH di perairan pada

saat pasang dan surut masing-masing antara 7,23-7,85 dan 7,05-7,84. Sebaran pH

secara lengkap disajikan pada Gambar 10 dan Lampiran 1 .

(a) (b)

Page 2: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

53

Gambar 10. Rerata nilai pH di Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

5.1.1.3. Salinitas

Kisaran salinitas pada saat musim barat dan musim timur di lokasi penelitian

sangat bervariasi antara 0-35 ‰ dan 7-35 ‰. Pada musim Barat nilai salinitas

cenderung lebih rendah baik pada saat pasang maupun pada saat surut yaitu berkisar 0-

35. Sedangkan pada musim Timur salinitas perairan pada saat pasang 7-35 ‰ dan pada

saat surut 15-35 ‰. Pola sebaran salinitas meningkat kearah muara seperti yang

disajikan pada Gambar 11.

Gambar 11. Nilai salinitas dari setiap stasiun pengamatan

a) musim Barat, b) musim Timur

Nilai salinitas antara musim barat dan musim timur cenderung berbeda, hal ini

disebabkan Estuaria Tallo merupakan wilayah peralihan antara perairan laut dan

banyaknya massa air tawar yang masuk dari sungai-sungai yang berada di sepanjang

lokasi penelitian. Berdasarkan Gambar 11 (a), pada musim barat terlihat pada stasiun 1-

5 salinitasnya sebesar 0 o/oo .

(a)

Sedangkan pada musim timur stasiun 1 yang berada

(b)

Page 3: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

54

sekitar 15 km dari muara ini nilai salinitas sebesar 7-15 o/oo

. Salinitas permukaan air

laut sangat erat kaitannya dengan proses penguapan, salinitas air dapat berbeda secara

geografis akibat pengaruh curah hujan lokal, banyaknya air yang masuk ke laut,

penguapan dan pergerakan massa air (King, 1963). Selain itu sebaran salinitas

menunjukkan pula bahwa wilayah penelitian masih termasuk wilayah estuaria yang

mendapat pengaruh air laut. Sebaran nilai salinitas secara lengkap disajikan pada

Lampiran 1.

5.1.1.4. Oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO)

Sebaran nilai DO pada lokasi penelitian cukup bervariasi pada musim barat dan

pada musim timur yaitu 2,75-6,21 mg/l dan 3,70-6,16 mg/l. Pada musim barat

kandungan oksigen terlarut saat pasang yaitu 3,50-6,21 mg/l sedangkan pada saat surut

2,75- 6,77 mg/l. Sedangkan pada musim timur kandungan oksigen pada saat pasang

3,70-6,16 mg/l dan pada saat surut 3,86-5,62 mg/l . Nilai oksigen terlarut di lokasi

penelitian secara lengkap disajikan pada Gambar 12 dan Lampiran 1.

Novotny dan Olem (1994) menyatakan bahwa keseimbangan oksigen di perairan,

selain dipengaruhi oleh masukan bahan organik dan besaran kebutuhan oksigen, juga

dipengaruhi oleh kondisi fisik estuaria seperti arus dan pasang surut. Faktor ini

merupakan dua hal yang dapat mempengaruhi terjadi proses mixing atau pencampuran

di estuaria. Proses mixing secara langsung akan membuat partikel dan zat terlarut di

perairan menjadi homogen. Hal ini dapat mempengaruhi keseimbangan oksigen di

badan air dan di sedimen.

Gambar 12. Konsentrasi oksigen terlarut (mg/l) di perairan Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

Page 4: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

55

Berdasarkan Gambar 12, terlihat bahwa kandungan oksigen terlarut di lokasi

penelitian umumnya berada dibawah baku mutu air laut (> 5 mg/l). Penelitian yang

dilakukan oleh BAPEDALDA Kota Makassar Tahun 2006, 2007, 2008 menunjukkan

nilai oksigen terlarut pada muara Sungai Tallo mengalami penurunan (11,98 mg/l; 7,11

mg/l dan 4,8 mg/l). Nilai ini memberikan gambaran bahwa perairan Estuaria Tallo

telah terjadi pencemaran organik. Beberapa penelitian telah dilakukan terkait

rendahnya kelarutan oksigen di estuaria (Kennish, 2004). Turunnya kadar oksigen

dalam perairan biasanya akan diikuti oleh kematian organisme laut yang pada

akhirnya akan menurunkan kualitas perairan karena proses pembusukan dan mengalami

penumpukan bahan organik yang akan menimbulkan racun (Mukhtasor, 2007).

5.1.1.5. Kebutuhan Oksigen Secara Biologi (Biological Oxygen Demand, BOD)

Kandungan bahan organik di perairan dapat diestimasi dengan mengukur jumlah

oksigen yang terpakai pada dekomposisi mikroba perairan dalam botol BOD5 yang

diinkubasi pada suhu sekitar 20o C selama lima hari, dalam keadaan tanpa cahaya

(Boyd, 1988). Nilai BOD5 yang terukur menunjukkan jumlah bahan organik yang

terdapat di perairan tersebut. Meski bukan jumlah bahan organik secara keseluruhan

(Wetzel, 1983). Sebaran nilai BOD5

di perairan estuaria Tallo dapat dilihat pada

Gambar 13 dan Tabel Lampiran 1.

Gambar 13. Konsentrasi Biological Oxygen Demand (mg/l) di perairan Estuaria

Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

Page 5: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

56

Berdasarkan hasil analisis di laboratorium menunjukkan nilai BOD5 perairan

Estuaria Tallo pada musim Barat dan musim Timur cukup bervariasi. Pada musim

Barat nilai BOD5 berkisar 0,24-3,42 mg/l, sedangkan pada musim Timur BOD5

berkisar 0,79-3,47 mg/l. Secara umum terlihat bahwa nilai BOD5 pada saat pasang

baik pada musim Barat maupun pada musim Timur konsentrasinya lebih tinggi

dibandingkan pada saat surut, namun demikian berdasarkan baku mutu kualitas air

konsentrasi BOD5 di daerah penelitian masih berada dibawah ambang batas yaitu 20

mg/l (Keputusan Menteri Lingkungan Hidup RI no 51 tahun 2004). Nilai BOD5

di

perairan dipengaruhi oleh suhu, densitas plankton, keberadaan mikroba, serta jenis dan

kandungan bahan organik (Effendi, 2003).

5.1.1.6. Padatan Tersuspensi Total (Total Suspended Solid/TSS)

TSS merupakan jumlah bahan-bahan yang tersaring dengan saringan berdiameter

pori 0,45 mikron, yang umumnya terdiri atas lumpur dan pasir halus serta jasad-jasad

renik. Konentrasi TSS pada Estuaria Tallo disajikan pada Gambar 14.

Gambar 14. Sebaran nilai TSS (mg/l) a) musim Barat, b) musim Timur

Gambar 14 memperlihatkan nilai parameter TSS pada Estuaria Tallo pada musim

Barat dan pada musim Timur. Pada musim Barat nilai TSS bervariasi pada setiap

stasiun pengamatan yaitu 2,00-50,00 mg/l pada saat pasang dan 4,00-20,00 mg/l pada

saat surut dan beberapa konsentrasi yang didapatkan berada dibawah ambang batas

baku mutu air untuk biota yaitu 20 mg/l kecuali pada stasiun 1, 2, 3, dan 13. Hal ini

disebabkan stasiun 1, 2, dan stasiun 3 terletak di zona hulu sehingga pada saat pasang

banyak menerima input air sungai yang membawa partikel-partikel tersuspensi,

Page 6: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

57

sedangkan stasiun 13 terletak dekat pendaratan kapal nelayan sehingga aktivitas di

daratan dan transportasi kapal nelayan meningkatkan proses pengadukan material

tersuspensi antara air dan sedimen. Sedangkan pada musim Timur nilai TSS tertinggi

pada stasiun 7 yaitu 137 mg/l pada saat pasang dan 143 mg/l pada saat surut. Hal ini

disebabkan perairan yang cukup dangkal 0.25 meter sehingga kondisi perairan sangat

keruh dan disekitar lokasi ini juga banyak aktivitas masyarakat yang sedang mencari

kekerangan dan adanya erosi tanah yang ditimbulkan dari kegiatan pengurukan tanah

yang ada disekitar lokasi penelitian.

Berdasarkan baku mutu air laut yaitu 20 mg/l, maka perairan estuaria Tallo pada

beberapa stasiun menunjukkan kondisi yang telah tercemar oleh padatan tersuspensi.

Hal ini disebabkan adanya erosi tanah yang ditimbulkan dari kegiatan yang ada

disekitar lokasi penelitian.

5.1.1.7. Karbon Organik Total (Total Organic Carbon,TOC)

Karbon Organik Total atau Total Organic Carbon (TOC) dapat digunakan untuk

menggambarkan tingkat pencemaran suatu wilayah perairan terutama apabila nilai

TOC antara bagian hulu dan hilir suatu tempat dapat dibandingkan. Nilai TOC perairan

yang telah menerima limbah baik domestik maupun industri, atau perairan pada daerah

berawa-rawa dapat melebihi nilai 10-100 mg/l (Effendi, 2003) sedangkan kandungan

TOC pada perairan yang tidak tercemar biasanya ditemukan dalam konsentrasi yang

sangat sedikit dalam mg C/L (Dojlido, 1993). Hasil pengukuran TOC di lokasi

penelitian menunjukkan nilai > 10 mg/l seperti yang disajikan pada Gambar 15.

Gambar 15. Konsentrasi Karbon Organik Total (mg/l) di perairan Estuaria Tallo

a) musim Barat, b) musim Timur

Page 7: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

58

Berdasarkan hasil pengamatan (Gambar 15) secara umum terlihat bahwa

kandungan TOC di estuaria Tallo dari hulu ke hilir cenderung mengalami penurunan

baik pada musim barat maupun pada musim timur. Kandungan TOC di perairan pada

musim barat pada saat pasang yaitu 17-67 mg/l dan 17-39 mg/l pada saat surut.

Sedangkan pada musim timur berkisar 18-81 mg/l pada saat pasang dan 16-83 mg/l

pada saat surut. Pada stasiun 7 (gambar 15 b) memperihatkan nilai TOC yang cukup

tinggi dibandingkan stasiun lainnya. Sebaran kandungan TOC pada lokasi penelitian

secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2.

5.1.1.8. Bahan Organik Total (BOT)

Bahan organik total adalah parameter yang menggambarkan kandungan bahan

organik yang dapat dioksidasi oleh KMnO4 dan asam kuat (H2SO4). Bahan organik

yang terkandung dalam perairan berada dalam bentuk suspensi, koloid, dan terlarut

maupun dalam bentuk ukuran lebih besar lagi atau dalam bentuk hidup seperti seston

serta dalam bentuk mati seperti tripton dan detritus. Kandungan bahan organik total di

stasiun pengamatan pada musim hujan dan musim kemarau dapat dilihat pada Gambar

16.

Gambar 16. Konsentrasi Bahan Organik Total (mg/l) di perairan Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

Berdasarkan Gambar 16 terlihat kandungan BOT pada musim Barat pada saat

pasang maupun surut lebih rendah dibandingkan dengan kandungan BOT pada musim

Timur. Hal ini disebabkan tingginya pengenceran yang terjadi akibat curah hujan

sehingga bahan-bahan organik banyak mengalami dekomposisi pada stasiun

pengamatan. Sedangkan konsentrasi bahan organik dari hulu ke hilir menunjukkan

Page 8: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

59

konsentrasi yang semakin meningkat, hal ini disebabkan akumulasi bahan organik dari

berbagai kegiatan di sepanjang bantaran sungai lebih besar terjadi di daerah muara.

5.1.1.9. Nitrat (NO3

Kandungan nitrat pada saat musim Barat dan musim Timur di semua stasiun

pengamatan cenderung bervariasi. Kandungan nitrat pada musim Barat berkisar 0,01-

0,31 mg/l pada saat pasang dan 0,002-0,31 mg/l pada saat surut. Pada musim Timur

sebaran nitrat pada saat pasang 0,013-0,066 mg/l dan pada saat surut 0,009-0,046 mg/l

(Gambar 17). Kandungan nitrat yang diperoleh pada penelitian tidak jauh berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Idrus (2009).

)

(a) (b)

Gambar 17. Kandungan nitrat (mg/l) di perairan Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

Pada gambar diatas terlihat bahwa kandungan nitrat telah melebihi baku mutu

yang telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu 0,008 mg/l. Kandungan nitrat secara

lengkap disajikan pada Lampiran 2.

5.1.1.10. Fosfat (PO4

Fosfat merupakan salah satu senyawa nutrien yang penting di dalam perairan.

Fosfat biasanya akan teradsorbsi oleh fitoplankton dan seterusnya akan masuk ke dalam

rantai makanan. Berdasarkan hasil pengamatan di Estuaria Tallo pada musim Barat

kisaran kandungan fosfat di Estuaria Tallo pada saat pasang 0,46-2,67 mg/l dan 0,86-

)

Page 9: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

60

2,43 mg/l pada saat surut. Pada musim Timur kandungan fosfat pada saat pasang

berkisar 0,66-1,15 mg/l dan pada saat surut 0,28-1,21 mg/l. Sebaran kandungan fosfat

di Estuaria Tallo secara lengkap disajikan pada Gambar 18 dan Lampiran 2.

Kandungan fosfat di Estuaria Tallo secara umum terlihat bahwa pada musim

barat lebih tinggi dibanding pada musim timur. Hal ini diduga akibat besarnya input

limbah dan hancuran bahan organik dan mineral-mineral fosfat yang terbawa oleh air.

(a) (b)

Gambar 18. Kandungan fosfat (mg/l) di perairan Estuaria Tallo a) musim Barat, b) musim Timur

Kandungan fosfat di lokasi penelitian telah melebihi baku mutu lingkungan yaitu

0,016 mg/l. Samawi (2007), bahwa daerah aliran Sungai Tallo yang melalui

pemukiman penduduk dan industri diperkirakan jumlah beban limbah yang dialirkan

pada aliran sungai Tallo diperkirakan sebesar 1.023.528 ton bahan organik pertahun,

dimana sekitar 438,379 ton N dan 73,385 ton P pertahun. Jumlah ini telah mengalami

peningkatan pada periode 2003 – 2005 khususnya pospat yang mengindikasikan bahwa

penggunaan detergen yang mengandung fosfat masih cukup tinggi di kota Makassar.

5.1.1.11. Logam Berat

Peningkatan konsentrasi logam berat di alam khususnya di perairan terjadi karena

masuknya limbah yang mengandung logam berat ke perairan. Limbah yang banyak

mengandung logam berat ini umumnya berasal dari limbah industri, pertambangan,

pemukiman dan pertanian. Beberapa jenis logam yang diukur pada penelitian ini yaitu

logam timbal (Pb), cadmium (Cd) dan seng (Zn) (Lampiran 3).

Page 10: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

61

Hasil pengukuran logam Pb pada Estuaria Tallo pada musim Barat menunjukkan

konsentrasi Pb berkisar <0,002-0,219 mg/l saat pasang dan <0,002-0,492 mg/l pada

saat surut. Pada musim Timur kisaran nilai Pb pada saat pasang dan surut masing-

masing 0,066 – 0,389 mg/l dan 0,088-0,370 mg/l (Gambar 19). Secara umum

konsentrasi Pb di perairan estuaria Tallo telah melebihi baku mutu air yang diinginkan

yaitu 0,008 mg/l. Hal ini menunjukkan bahwa lokasi pengamatan telah tercemar logam

timbal yang diduga bersumber dari industri-industri yang membuang limbah

disepanjang aliran sungai Tallo.

Gambar 19. Kandungan logam Pb (mg/l) di air pada setiap stasiun pengamatan

a) musim Barat, b) musim Timur Hasil pengukuran logam cadmium (Cd) diperoleh data konsentrasi Cd pada

perairan Estuaria Tallo pada musim barat 0,006-0,109 mg/l saat pasang dan 0,006-

0,104 mg/l pada saat surut. Sedangkan hasil pengukuran pada musim timur pada saat

pasang dan saat surut masing-masing 0,010-0,058 mg/l dan 0,010-0,082 mg/l (Gambar

20). Seperti halnya logam Pb, konsentrasi logam Cd di lokasi penelitian juga telah

melebihi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu 0,001 mg/l.

Page 11: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

62

Gambar 20. Kandungan logam Cd (mg/l) di air pada setiap stasiun pengamatan

a) musim Barat, b) musim Timur

Logam Cd bersama unsur seng (Zn) merupakan zat pencemar dalam air dan

sedimen di perairan utamanya di sekitar pelabuhan dan instalasi industri. Berdasarkan

hasil pengukuran logam Zn didapatkan konsentrasi pada musim Barat berkisar 0,010-

0,062 mg/l pada saat pasang dan 0,012-0,087 mg/l saat surut, sedangkan pada musim

Timur masing-masing 0,009-0,059 mg/l dan 0,021- 0,101 mg/l pada saat pasang dan

surut (Gambar 21).

Gambar 21. Kandungan logam Zn (mg/l) di air pada setiap stasiun pengamatan

a) musim Barat, b) musim Timur

5.1.2. Sedimen

5.1.2.1. Ukuran butiran sedimen

Berdasarkan analisis ukuran butiran sedimen diperoleh bahwa terdapat perbedaan

ukuran yang dominan pada musim barat dan musim timur. Pada musim barat sedimen

Page 12: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

63

terbanyak di Estuaria Tallo adalah jenis pasir halus dan pasir sedang.Pada musim timur,

jenis ukuran sedimen yang dominan adalah pasir sangat halus dan pasir sedang

(Lampiran 4).

Jenis sedimen yang dominan menunjukkan kemampuan aliran air mengangkut

butiran sedimen. Pada musim hujan, besarnya arus menyebabkan terjadinya

pengadukan butiran sedimen di dasar perairan sehingga ukuran butiran yang terangkut

juga lebih besar. Pada musim kemarau, sedimen cenderung terendapkan karena

rendahnya arus air.

5.1.2.2. Bahan Organik Sedimen

Bahan organik dalam sedimen berasal dari bahan-bahan organik yang berada di

perairan itu sendiri atau berasal dari luar yang terbawa oleh air tanah dan air

permukaan. Bahan organik ini dalam jangka waktu tertentu akan mengumpul dan

terakumulasi dalam sedimen. Penumpukan bahan organik di sedimen sungai

disebabkan oleh rendahnya kecepatan arus di sungai tersebut. Sungai yang memiliki

arus yang rendah akan mempercepat proses penumpukan bahan organik dan partikel

lainnya di dasar sungai (Novotny dan Olem, 1994). Hasil analisis pH, Eh, fosfat, nitrat,

BOT dan TOC pada sedimen disajikan pada Lampiran 5.

Konsentrasi beberapa parameter kimia sedimen hasil analisis menunjukkan nilai

yang sangat bervariasi. Fosfat yang diukur pada musim Barat menunjukkan kisaran

nilai 12,32-24,15 mg/l sedangkan dari sampel sedimen yang diambil pada musim

Timur diperoleh kisaran 11,25-18,25 mg/l. Konsentrasi nitrat pada sedimen berkisar

18,26-24,56 mg/l pada musim Barat dan 22,65-27,23 mg/l pada musim Timur.

Kandungan BOT pada sedimen berhubungan erat dengan jenis sedimen. Semakin

kasar ukuran sedimen, maka kandungan BOT semakin tinggi. Sebaliknya sedimen

dengan butiran yang lebih kecil memiliki kandungan BOT yang lebih kecil. Kisaran

konsentrasi BOT pada sedimen musim Barat 8,07-39,49 % sedangkan pada musim

Timur 1,18-17,43 %. Nilai karbon organik total (TOC) pada sedimen berkisar 1,85 %

pada musim hujan dan pada musim kemarau berkisar 18,22-22,32 %.

Page 13: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

64

5.1.2.3. Logam Dalam Sedimen

Konsentrasi logam yang terkandung dalam sedimen yang diambil dari lokasi

penelitian menunjukkan konsentrasi yang cukup tinggi seperti yang disajikan pada

Gambar 22 dan Lampiran 5.

Gambar 22. Kandungan Logam Berat Pb (a), Cd (b) dan Zn (c) dalam Sedimen

di setiap stasiun

Page 14: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

65

Berdasarkan Gambar 22, terlihat bahwa konsentrasi logam tertinggi yang

terkandung dalam sedimen berturut-turut adalah Zn, Pb dan Cd. Beberapa penelitian

menunjukkan pola yang serupa dimana konsentrasi Zn pada sedimen ditemukan jauh

lebih tinggi dibandingkan dengan konsentrasi logam Pb dan Cd (Tabel 13). Tingginya

konsentrasi logam pada sedimen diduga akibat tingginya konsentrasi logam berat pada

perairan dan rendahnya kecepatan arus sehingga jumlah yang diendapkan cukup tinggi.

Konsentrasi logam berat pada sedimen yang diambil pada musim Barat jauh lebih

tinggi dibandingkan konsentrasi logam di sedimen pada musim Timur.

Tabel 13. Perbandingan konsentrasi logam (ppm) pada sedimen di estuaria

Lokasi Konsentrasi Logam (ppm)

Pb Cd Zn

Pearl River Estuary,China 27-72 - 32,3 - 210

Estuarine System of Santos S.

Vicente

14-33 3,5-5,2 24-103

Logoon Estuarine ystem of

Cananeia

19-56 4-6,1 43-74

Hugli River,India 13,7-24,9 0,1-0,2 26-162

Sumber : Tobias (2008)

5.1.3. Strukur Komunitas Makrozoobentos

5.1.3.1. Komposisi Jenis dan Kelimpahan

Komposisi jenis makrozoobentos yang ditemukan di 13 stasiun pengamatan

pada musim Barat dan musim Timur sangat bervariasi. Pada musim Barat ditemukan 2-

15 jenis makrozoobentos per stasiun, dimana stasiun 6 memiliki jenis yang paling

tinggi yaitu 15 jenis makrozoobentos dengan komposisi yang relatif sama berkisar 2-31

%, dengan kelimpahan rata-rata sebesar 85 individu/m2 . Pada musim Timur jenis

makrozoobentos yang ditemukan pada 13 stasiun pengamatan berkisar 2-10 jenis.

Stasiun 10 memiliki jenis yang paling tinggi yaitu 10 jenis dengan komposisi berkisar

2-40 % dan kelimpahan rata-rata sebesar 143 individu/m2 . Secara umum komposisi

jenis makrozoobentos didominasi dari kelas Gastropoda dan Bivalvia baik pada musim

Page 15: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

66

Barat maupun pada musim Timur (Gambar 23). Jenis Gastropoda merupakan spesies

yang toleran terhadap perubahan lingkungan selain itu jenis ini biasa hidup pada

substrar berpasir (Barnes, 1987). Sebaran makrozoobentos di 13 stasiun pengamatan

pada 2 musim yang berbeda secara lengkap disajikan pada Lampiran 6.

(a) (b)

Gambar 23. Komposisi jenis makrozoobentos pada musim Barat (a) dan musim Timur (b) pada stasiun yang berbeda

5.1.3.2. Keanekargaman, Keseragaman dan Dominansi Jenis

Hasil perhitungan indeks keanekaragaman, keseragaman serta dominansi jenis

makrozoobentos pada tiap stasiun pengamatan baik pada musim Barat maupun pada

musim Timur dapat dilihat pada Gambar 24 dan 25 serta pada lampiran 10-11.

Gambar 24. Struktur Komunitas Makrozoobentos pada musim Barat

Page 16: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

67

Gambar 25. Struktur Komunitas Makrozoobentos pada musim Timur

Berdasarkan indeks keanekaragaman jenis makrozoobentos pada lokasi

penelitian baik pada musim Barat maupun musim Timur secara umum dapat

dikategorikan dalam keadaan tercemar berat dengan nilai H’ ≤ 1 . Nilai ini

menunjukkan bahwa tingkat keanekaragaman jenis yang rendah, penyebaran individu

tiap jenis rendah dan kestabilan komunitas rendah. Kecuali pada stasiun 10,11,12,13

pada musim Timur dikategorikan tercemar sedang, dimana nilai 1 < H’ < 3.

Apabila ditinjau dari indek keseragaman jenis makrozoobentos (Gambar 24 dan

25), dimana nilai E < 0,5 maka hal ini menunjukkan estuaria Tallo dalam kondisi

tertekan.

5.1.4. Status Pencemaran Estuaria Tallo

Penilaian terhadap status pencemaran di wilayah Estuaria Tallo dilakukan

dengan menghitung indeks pencemaran (IP) mengacu pada KepMen Lingkungan

Hidup Nomor 115 tahun 2003. Metode ini dapat menggambarkan besarnya tingkat

pencemaran yang telah terjadi di suatu lokasi. Pada penelitian ini parameter kualitas air

yang digunakan untuk menentukan tingkat pencemaran adalah pH, TSS, DO, BOD5,

PO4, NO3

, logam Pb, logam Cd dan logam Zn.

Page 17: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

68

Tabel 14. Indeks Pencemaran Estuaria Tallo Pada Musim Barat 2010 dan Timur 2011

Barat Timur1 9.01 7.02 Tercemar sedang2 8.98 7.82 Tercemar sedang3 9.01 7.52 Tercemar sedang4 8.77 7.49 Tercemar sedang5 8.18 7.44 Tercemar sedang6 8.34 7.50 Tercemar sedang7 8.16 7.90 Tercemar sedang8 8.83 7.72 Tercemar sedang9 8.41 7.60 Tercemar sedang

10 7.74 7.44 Tercemar sedang11 7.56 7.82 Tercemar sedang12 7.75 7.48 Tercemar sedang13 7.83 7.75 Tercemar sedang

Zona B

Zona C

KategoriZona Stasiun IP

Zona A

Berdasarkan hasil perhitungan indeks pencemaran pada tabel 14 menunjukkan

bahwa nilai IP yang diperoleh baik pada musim Barat maupun pada musim Timur

Estuaria Tallo termasuk dalam kategori tercemar sedang. Kondisi ini berbeda dengan

tingkat pencemaran berdasarkan indeks keanekaragaman makrozoobentos yang

dikategorikan tercemar berat. Secara umum perairan Estuaria Tallo yang telah

mengalami pencemaran sedang sampai berat ini menjadikan alasan yang kuat untuk

melakukan suatu upaya pengelolaan dan pengendalian pencemaran pada perairan

Sungai Tallo. Perhitungan indeks pencemaran beberapa parameter kimia secara lengkap

disajikan pada Lampiran 7 dan 8.

5.2. Model Hidrodinamika Dan Model Kualitas Air Estuaria Tallo

5.2.1. Hasil Model Hidrodinamika

Model hidrodinamika perairan muara Sungai Tallo bervariasi antara musim

Barat dan musim Timur. Simulasi model dilakukan dengan menggunakan program

MIKE 2007 (DHI 2011). Berdasarkan hasil simulasi model hidrodinamika yang

diskenariokan berdasarkan musim dan pola pasang surut di muara Sungai Tallo terlihat

bahwa pola arus pada saat surut bergerak kearah Barat dengan kecepatan rata-rata 0,40

m/dtk (Gambar 26) sebagian pergerakan arus bergerak sebaliknya mengikuti arah dan

Page 18: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

69

kecepatan angin, sedangkan pada saat surut menuju pasang tertinggi pola arus bergerak

dari arah Barat ke arah Timur dan menyusuri pantai menuju kearah sungai. Pola

pergerakan arus di muara Sungai Tallo tidak hanya dipengaruhi oleh pasang surut tetapi

juga di pengaruhi oleh arah dan kecepatan angin (Lampiran 12).

(a) (b)

Gambar 26. Pola arus pada saat surut (a) dan saat pasang (b) pada musim Barat

Berdasarkan hasil model tipe pasang surut adalah campuran ke harian tunggal

(mixed tide prevailing diurnal) yang menunjukkan bahwa terjadi satu kali pasang dan

surut dalam sehari dengan periode pasang yang lebih panjang dibanding surut

Hasil verifikasi pasang surut pada musim Barat antara hasil model dengan data

pasang surut dari bakosurtanal menunjukkan nilai korelasi 94,87 %. Hal ini berarti

bahwa hasil model mendekati kondisi yang terjadi di lapangan (Gambar 27)

Gambar 27. Pola pasang surut hasil model dengan data Bakosurtanal musim

Barat

Page 19: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

70

5.2.2. Hasil Model Kualitas Air

Simulasi model kualitas air dilakukan mulai jam pertama sampai jam ke 360

(15 hari) hal ini diharapkan agar memberikan gambaran yang mendekati kondisi

lapangan. Konsentrasi awal untuk simulasi diambil dari data lapangan, dengan

beberapa asumsi yaitu nilai decay dan konsentrasi dari point sorce adalah konstan.

Daerah model meliputi stasiun 4-13, yang terletak di muara Sungai Tallo.

5.2.2.1. Musim Barat

Simulasi awal pada musim Barat dilakukan pada saat Surut, dengan konsentrasi

BOD5 sebesar 1,93 mg/l pada saat pasang dan 1,61 mg/l pada saat surut, sedangkan

konsentrasi logam Pb adalah 0,002 mg/l pada saat pasang dan 0,026 mg/l pada saat

surut. Debit air sebesar 233,91 m3

Pola sebaran BOD

/dtk dengan kecepatan arus sebesar 0,25 m/dtk

(Gambar 28).

5 dengan nilai input yang konstan memperlihatkan bahwa

meskipun jumlah konsentrasi yang masuk masih berada di bawah baku mutu air laut

(20 mg/l) namun terjadi peningkatan konsentrasi pada daerah mulut muara hal ini

menunjukkan bahwa jumlah BOD5

Pola sebaran BOD

yang masuk secara terus menerus mengakibatkan

kapasitas asimilasi di muara sungai terlampaui, selain itu faktor oseanografi juga

berpengaruh terhadap penyebaran polutan di perairan. Kecepatan arus yang lambat

dengan durasi pasang yang lebih lama dibandingkan pada saat surut serta faktor

kedalaman perairan mengakibatkan massa air dapat tertahan di mulut muara sungai.

Goldberg (1992) menyatakan bahwa kapasitas asimilasi suatu perairan ditentukan oleh

morfologi dan dinamika perairan serta jenis dan jumlah limbah yang masuk ke

perairan.

5

mengikuti pola gerakan hidrodinamika perairan dimana

pada saat surut cenderung kearah Barat menuju laut sedangkan pada saat pasang pola

arus masuk kearah muara sungai .

Page 20: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

71

MUSIM BARAT MUSIM BARAT

Awal simulasi BOD 1/11/2010. 6.00 am (SURUT) Awal simulasi BOD 1/11/2010. 10.30 am (PASANG)

(a)

MUSIM BARAT MUSIM BARAT

Akhir simulasi BOD 15/11/2010. 2.40 am (SURUT) Akhir simulasi BOD 15/11/2010. 1.30 pm (PASANG)

(b)

Gambar 28. Pola sebaran BOD5 b) akhir simulasi saat surut dan pasang pada musim Barat

a) awal simulasi pada saat surut dan pasang dan

Pola sebaran logam Pb juga mengikuti pola hidrodinamika perairan, Namun

berbeda dengan pola sebaran BOD5, sebaran logam Pb pada akhir simulasi

memperlihatkan pola yang menyebar ke seluruh domain model. Hal ini disebabkan

logam Pb merupakan unsur konservatif , sehingga dalam scenario model nilai decay

sama dengan 0/hari sedangkan nilai decay BOD5 yaitu 0,83/hari. Arah sebaran logam

Pb cenderung bergerak kearah Barat mengikuti pola arus (Gambar 29).

Page 21: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

72

MUSIM BARAT MUSIM BARAT Awal simulasi Pb 1/11/2010. 6.00 am (SURUT) Awal simulasi Pb 1/11/2010. 10.30 am (PASANG)

(a)

MUSIM BARAT MUSIM BARAT Akhir simulasi Pb15/11/2010. 2.40 am (SURUT) Akhir simulasi Pb 15/11/2010. 1.30 pm (PASANG)

(b)

Gambar 29. Pola sebaran logam Pb a) awal simulasi pada saat surut dan pasang dan b) akhir simulasi saat surut dan pasang pada musim Barat

Page 22: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

73

5.2.2.2. Musim Timur

Pada musim Timur simulasi diawali pada saat surut, dengan konsentrasi BOD5

sebesar 0,99 mg/l pada saat pasang dan 1,20 mg/l pada saat surut, sedangkan

konsentrasi logam Pb adalah 0,17 mg/l pada saat pasang dan 0,029 mg/l pada saat

surut. Debit air sebesar 89,82m3

Hasil simulasi menggambarkan pola sebaran BOD

/dtk dengan kecepatan arus sebesar 0,12 m/dtk

(Gambar 30).

5

Berdasarkan KepMen LH No 51 Tahun 2004, konsentrasi BOD

terkonsentrasi di muara

sungai dan tidak menyebar ke daerah domain model, hal ini disebabkan rendahnya

kecepatan arus dan volume debit air yang masuk dari muara sungai. Sedangkan pola

sebaran logam Pb pada akhir simulasi memperlihatkan pola yang menyebar hampir

keseluruh domain model. Arah sebaran logam Pb cenderung bergerak kearah Barat

mengikuti pola arus dan terjadi akumulasi di daerah pantai (Gambar 31)

5

Peningkatan konsentrasi BOD hasil simulasi model pada musim Barat adalah 4

kali lebih besar dari konsentrasi awal, sedangkan hasil simulasi model dari nilai baku

mutu yang ditetapkan oleh pemerintah masih berada pada kisaran yang sesuai. Hal ini

disebabkan BOD merupakan limbah yang mudah terurai sehingga kapasitas asimilasi

perairan muara sungai Tallo masih terpenuhi.

di lokasi

penelitian masih berada dibawah baku mutu yaitu < 20 mg/l. Meskipun demikian

pengelolaan hendaknya dilakukan untuk menekan jumlah beban limbah organik yang

masuk ke wilayah ini.

Page 23: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

74

MUSIM TIMUR MUSIM TIMUR

Awal simulasi BOD 2/9/2011. 3.00 AM (SURUT) Awal simulasi BOD 2/9/2011. 10.20 (PASANG)

(a)

MUSIM TIMUR MUSIM TIMUR

Akhir simulasi BOD15/9/2011. 4.20 AM (SURUT) Akhir simulasi BOD 15/9/2011. 10.00 AM (PASANG)

(b)

Gambar 30. Pola sebaran logam BOD5 b) akhir simulasi saat surut dan pasang pada musim timur

a) awal simulasi saat surut dan pasang dan

Page 24: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

75

MUSIM TIMUR MUSIM TIMUR Awal simulasi Pb 2/9/2011. 3.00 AM (SURUT) Awal simulasi Pb 2/9/2011. 10.20 (PASANG)

(a)

MUSIM TIMUR MUSIM TIMUR

Akhir simulasi Pb15/9/2011. 4.20 AM (SURUT) Akhir simulasi Pb 15/9/2011. 10.00 AM (PASANG)

(b)

Gambar 31. Pola sebaran logam Pb a) awal simulasi pada saat surut dan pasang dan b) akhir simulasi saat surut dan pasang pada musim timur

Page 25: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

76

Jika diasumsikan input logam Pb pada stasiun 6 (mulut muara) adalah tetap

(0,008 mg/l), maka setelah 15 hari simulasi pada wilayah ini akan mengalami

peningkatan konsentrasi (Gambar 32). Meskipun terdapat perbedaan besarnya

akumulasi yang disebabkan oleh perbedaan besarnya volume air yang masuk ke sungai

Tallo pada musim Barat dan musim Timur akan tetapi pola penyebaran menunjukkan

pada daerah muara bahan pencemar yang sifatnya anorganik cenderung akan

mengalami akumulasi. Sehingga jika input yang masuk terus menerus mengalami

peningkatan maka akan memberikan dampak yang sangat merugikan pada wilayah

sekitarnya. Akumulasi ini disebabkan oleh faktor oseanografi perairan dan sifat kimia

dari logam Pb.

Gambar 32. Peningkatan konsentrasi logam Pb pada muara sungai (stasiun 6) setelah 15 hari simulasi

Adanya potensi akumulasi yang terjadi di daerah muara Sungai Tallo khususnya

bahan pencemar anorganik contohnya logam Pb seperti yang disajikan di atas,

memerlukan strategi dan perhatian khusus tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari

kalangan industri dan masyarakat. Penyediaan fasilitas instalasi pengolahan limbah

(IPAL) dan instalasi pengolahan limbah cair (IPLC) bagi industri dan kawasan

pemukiman perlu ditingkatkan. Pemerintah dan instansi terkait perlu meningkatkan

pengawasan terhadap instalasi dan upaya pengelolaan lingkungan bagi industri secara

berkelanjutan.

Page 26: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

77

5.3. Arahan Strategi Pengelolaan Lingkungan Perairan Estuaria berdasarkan Permodelan Kualitas Perairan

Permasalahan yang kompleks dalam upaya pengelolaan estuaria memerlukan

suatu strategi pengelolaan yang menyeimbangkan antara kondisi riil di lapangan dan

tujuan terpeliharanya kualitas lingkungan estuaria. Pengelolaan ini dapat berhasil bila

kondisi struktur dan fungsi ekosistem dalam keadaan stabil dan dapat menunjang

keberlajutan pembangunan dan kehidupan manusia. Kondisi ini dapat dilihat pada

kondisi kualitas perairan yang masih baik atau tidak tercemar.

Berdasarkan hasil simulasi model kualitas air menunjukkan bahwa limbah yang

masuk ke Sungai Tallo potensial terakumulasi di daerah muara. Hal ini disebabkan

konsentrasi limbah yang masuk ke sungai telah melebihi ambang batas baku mutu dan

didukung oleh kondisi oseanografi Estuaria Tallo.

Untuk menyusun suatu strategi pengelolaan lingkungan estuaria pemerintah

daerah hendaknya melakukan pendekatan pada berbagai tatanan kehidupan masyarakat

dan pembangunan yang kompleks dalam mewujudkan pembangunan yang

berkelanjutan. Salah satu model pembuatan keputusan yang dapat digunakan untuk

penentuan strategi dalam pengelolaan lingkungan estuaria adalah Analytical Hierarchy

Process (AHP) yang membantu menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan

menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Strategi tersebut disusun dengan

tahapan sebagai berikut :

1. Sosialisasi hasil simulasi model kualitas perairan pada masyarakat.

2. Brainstorming usulan masyarakat untuk merumuskan kriteria yang

dipertimbangkan dalam strategi pengelolaan.

3. Penyusunan hirarki AHP dan kuisioner. Selanjutnya dilakukan pengisian

kuisioner pada pakar.

4. Analisis strategi pengelolaan untuk merumuskan kriteria yang dominan dan

dapat mempengaruhi tujuan program.

Berdasarkan hasil penyusunan hirarki diperoleh lima level yaitu fokus, faktor,

stakeholder, tujuan dan alternatif (Gambar 33)

Page 27: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

78

Gambar 33. Hasil struktur hierarki perumusan strategi pengelolaan estuaria

Pada tingkat hirarki pertama atau level 1 difokuskan pada strategi pengelolaan

estuaria yang berdasarkan permodelan kualitas perairan estuaria. Selanjutnya pada level

2 dianalisis faktor pendukung yang dapat menentukan keberhasilan suatu program.

Dalam kajian ini diperoleh lima faktor pendukung yaitu sumber daya manusia,

ekosistem perairan, kebijakan, teknologi dan sarana dan prasarana.

Pada level 3 dianalisis stakeholder yang terlibat dalam pengelolaan estuaria

yang berdasarkan permodelan kualitas perairan estuaria yaitu pemerintah daerah,

industri, LSM, perguruan tinggi, pengusaha angkutan kapal dan masyarakat. Kriteria

ini digunakan dalam menentukan stakeholder yang paling berperan dalam pengelolaan

Strategi Pengelolaan Lingkungan Estuaria Berdasarkan Pemodelan Kualitas Perairan

Sumber Daya Manusia

(0,34)

LSM

(0,11)

Sarana dan Prasarana

(0,13)

Kebijakan Pemerintah

(0,13)

Masyara kat

(0,36)

Pemerin tah

(0,21)

Perguruan Tinggi (0,21)

Terpeliharanya Kualitas Lingkungan

(0,60)

Reduksi Limbah Industri dan Domestik

(0,20)

Fokus

Ekosistem Perairan (0,34)

Alternatif

Tujuan

Stakehol der

Faktor Teknologi

(0,06)

Sosialisasi Pentingnya Reduksi Limbah

(0,333)

Regulasi dan Kontrol Baku Mutu

(0,667)

Industri

(0,07)

Pengusaha Angkutan

Kapal (0,05)

Regulasi Penerapan Standar Baku Mutu

(0,20)

Page 28: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

79

estuaria. Selanjutnya dalam menentukan tujuan program pada level 4 terdapat tiga

kriteria yaitu terpeliharanya lingkungan, reduksi limbah dan regulasi penerapan standar

baku mutu. Alternatif kegiatan yang dilakukan dalam strategi pengelolaan estuaria pada

level 5 terdiri atas dua yaitu sosialisasi pentingnya reduksi limbah pada masyarakat dan

industri serta regulasi dan kontrol baku mutu. Perhitungan nilai CR dari jawaban pakar

dan analisis AHP disajikan pada Lampiran 13.

Hasil analisis AHP memberikan hasil faktor prioritas berdasarkan bobot yang

disajikan pada Gambar 34

Gambar 34. Nilai bobot prioritas pada level faktor

Berdasarkan hasil analisis pada level faktor menunjukkan bahwa sumber daya

manusia dan ekosistem perairan merupakan faktor utama yang menentukan

keberhasilan pengelolaan lingkungan estuaria dengan bobot 0,34. Sumber daya

manusia yang dominan terlibat dalam pengelolaan estuaria adalah aparat pemerintah

daerah yang berwenang memonitoring kualitas perairan estuaria. Pada tingkat

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan lembaga yang berwenang memantau kualitas air

sungai adalah Dinas PSDA dan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD). Sedang

ditingkat Kota Makassar terdapat Dinas Lingkungan Hidup. Aparat pada ketiga

kelembagaan tersebut hendaknya memiliki pengetahuan tentang kondisi kualitas air dan

Page 29: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

80

tindakan yang harus dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan ekosistem

perairan Estuaria Tallo.

Upaya yang telah dilakukan oleh dinas PSDA dan Dinas Lingkungan Hidup

daerah adalah melakukan pemeriksaan kualitas air Sungai Tallo namun belum

mewakili kondisi perairan secara menyeluruh. Berdasarkan data yang diperoleh dari

BAPEDALDA 2001-2008 terlihat titik pengambilan sampel air hanya pada satu lokasi

saja yang mewakili aliran Sungai Tallo. Tentu saja hal ini belum representatif

menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Oleh karena itu ketiga dinas ini hendaknya

meningkatkan kinerja aparat dalam pengelolaan kualitas air secara menyeluruh melalui

bimbingan teknis dan penyusunan standar operasional pemantauan kualitas air.

Kendala lain dalam sumber daya manusia adalah Rendahnya pengawasan atau

pemantauan yang dilakukan oleh instansi terkait ini dibuktikan dengan adanya

beberapa industri di Kota Makassar yang membuang limbah tanpa pengolahan terlebih

dahulu (http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/393122/37/15/April 2011).

Berdasarkan laju pertumbuhan industri sebesar 1,5% pertahun dan laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,17% pertahun selama 10 tahun terakhir seperti yang telah diuraikan

pada Bab 4.4 dan Bab 4.5 dimana sebagian besar industri terletak di sepanjang aliran

Sungai Tallo tentu saja akan berimplikasi pada penurunan kualitas perairan Sungai

Tallo. Data tahun 2010 (BPS dalam Tribun Timur, 2010) diketahui hanya sebesar

2,02% dari total jumlah industri besar dan menengah yang memiliki instalasi

pengolahan air limbah (IPAL).

Faktor dominan lain yaitu ekosistem perairan atau kualitas perairan estuaria

ditinjau pada faktor fisika, kimia dan biologi harus tetap terjaga untuk mendukung

fungsi ekosistem estuaria. Hal ini dapat dicapai dengan perencanaan pengelolaan yang

baik dan didukung ketersediaan data kondisi eksisting. Data kualitas air Sungai Tallo

yang tersedia hingga saat ini tidak menggambarkan kondisi perairan secara menyeluruh

baik dari faktor fisika, kimia dan biologi. Sistem monitoring kualitas air yang tepat

sangat mendukung kelestarian ekosistem perairan.

Prioritas kedua pada faktor adalah sarana prasarana dan kebijakan pemerintah

yang menunjukkan bobot masing-masing sebesar 0,13. Kebijakan pemerintah

merupakan suatu aturan yang dibuat oleh pemerintah untuk mengikat seluruh pihak

Page 30: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

81

sehingga suatu tujuan program dapat tercapai. Pengelolaan kualitas perairan estuaria

membutuhkan adanya suatu kebijakan pemerintah yang efektif dan efisien, yaitu

dengan pemanfaatan dana yang terbatas maka suatu tujuan dapat dicapai. Kebijakan

pemerintah juga tidak terlepas dari dukungan kelembagaan pemerintah. Kelembagaan

yang baik yang didukung dengan mekanisme kerja serta kemampuan aparat akan

mampu menggerakkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perairan

estuaria.

Sarana dan prasarana yang mendukung pengelolaan kualitas perairan adalah

peralatan yang digunakan untuk monitoring kualitas perairan. Pemerintah Daerah

hendaknya mampu mengantisipasi dampak yang akan timbul akibat menurunnya

kualitas perairan. Hal ini didukung peralatan pemeriksaan kualitas air yang sesuai

dengan standar baku mutu.

Pada analisis prioritas stakeholder (level 3) yang terlibat dalam model

pengelolaan perairan estuaria, nampak bahwa masyarakat merupakan stakeholder

utama dengan bobot 0,36. Stakeholder berikutnya adalah pemerintah dan perguruan

tinggi dengan bobot 0,21. Stakeholder lain yaitu pengusaha angkutan kapal, LSM dan

industri memiliki bobot yang sangat kecil. Hal ini disajikan pada Gambar 35.

Gambar 35. Nilai bobot prioritas pada level stakeholder

Hasil analisis pada Gambar 35 menunjukkan bahwa masyarakat memegang

peranan yang sangat penting dalam pengelolaan lingkungan perairan. Peran tersebut

tidak hanya berupa dukungan untuk pemelihaaraan namun dapat berupa peran negatif

Page 31: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

82

seperti perilaku membuang limbah di perairan, adanya konversi lahan mangrove

menjadi tambak atau perumahan serta adanya anggapan masyarakat bahwa wilayah

perairan merupakan lahan yang bebas untuk dikelola. Di lain pihak lingkungan perairan

yang buruk akan sangat berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat yang

berdiam disepanjang Sungai Tallo. Dengan demikian, maka kebijakan pengelolaan

estuaria hendaknya memprioritaskan perubahan perilaku masyarakat yang mendukung

keberlanjutan ekosistem perairan. Perilaku masyarakat dapat diubah melalui

peningkatan pengetahuan akan pentingnya menjaga kualitas perairan dan pemahaman

tentang indikator menurunnya kualitas air.

Upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah hingga saat ini hanya

sebatas monitoring kualitas air tanpa penerapan strategi dalam menjaga kualitas

perairan. Kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerinyah dan melibatkan

masyarakat hanya bersifat insidental dan tidak berkelanjutan, sehingga biaya yang

dikeluarkan oleh pemerintah tidak dirasakan oleh masyarakat contoh: pengadaan

tempat sampah yang selanjutnya beralih fungsi menjadi tempat penampungan air,

program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) yang

antara lain terdiri dari penyediaan pipa-pipa dan sarana MCK ternyata tidak efektif

(http://beritadaerah.com/article/sulawesi/56070/20 Februari 2012). Samawi (2007),

menjelaskan bahwa beberapa faktor yang mengakibatkan semakin meningkatnya

pencemaran di wilayah pesisir Kota Makassar adalah upaya yang dilakukan oleh aparat

pemerintah dalam kegiatan pengendalian hanya bersifat mobilisasi tanpa didasari oleh

kesadaran dari masyarakat selain itu rendahnya pengawasan pemerintah terhadap sektor

industri semakin memperburuk kualitas lingkungan perairan. Tentu saja hal ini tidak

berdampak pada perubahan paradigma masyarakat dalam menjaga kelestarian perairan.

Perhatian pemerintah baik pada tingkat provinsi maupun tingkat kota juga

berperan penting dalam keberhasilan pengelolaan kualitas perairan. Kebijakan

pengelolaan harus disertai dengan program yang sinergis dan sesuai dengan kebutuhan.

Hal ini dapat dicapai dengan dukungan penelitian dan pengembangan yang dilakukan

oleh perguruan tinggi setempat. Kajian tersebut tidak hanya dilakukan untuk

pemeliharan kualitas fisik estuaria, tetapi juga disertai dengan kajian sosial ekonomi

masyarakat.

Page 32: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

83

Strategi pengelolaan perairan estuaria dilaksanakan untuk mencapai tiga tujuan

(level 4). Tujuan yang dianalisis dengan bobot prioritas disajikan pada Gambar 36

Gambar 36. Nilai bobot prioritas pada level tujuan

Gambar 36 mengindikasikan bahwa kebijakan pemerintah yang dibuat dalam

pengelolaan lingkungan perairan estuaria hendaknya bertujuan pada terpeliharanya

kualitas lingkungan. Tujuan ini memiliki bobot tiga kali dibandingkan dengan dua

tujuan lain. Yaitu sebesar 0,60 sedang kedua tujuan lain hanya sebesar 0,20.

Kualitas lingkungan perairan estuaria terkait dengan ekosistem lain seperti

ekosistem daerah aliran sungai dan ekosistem laut. Kualitas daerah aliran sungai

sebagai upland menjadi masukan bagi perairan estuaria. Tataguna lahan yang tidak

sesuai dengan daya dukung pada daerah aliran sungai dapat menyebabkan akumulasi

limbah dan sedimentasi pada estuaria. Hal ini akan menurunkan kualitas lingkungan.

Selanjutnya kondisi ini akan berdampak pada ekosistem perairan laut seperti rusaknya

terumbu karang dan berdampak penurunan keanekaragaman hayati. Dengan demikian,

pengelolaan lingkungan harus dilakukan secara holistik mulai dari hulu ke hilir. Hingga

saat ini pemerintah daerah Kota Makassar belum membangun kerjasama dengan

pemerintah Kabupaten Gowa sebagai pengelola daerah hulu Sungai Tallo dalam hal

pemeliharaan kualitas perairan.

Page 33: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

84

Disisi lain pemerintah Kota Makassar membuat salah satu strategi

pengembangan Sungai Tallo untuk mendorong program peremajaan lingkungan

kawasan hilir Sungai Tallo menjadi kawasan konservasi dengan peremajaan terbatas

terhadap beberapa kegiatan pembangunan. Hal ini tertuang dalam PERDA Kota

Makassar No 6 Tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Makassar.

Berdasarkan PERDA diatas pemerintah akan dapat menekan perubahan alih

fungsi lahan yang terjadi di hilir Sungai Tallo. Strategi ini dapat mengantisipasi

terakumulasinya limbah pada daerah muara seperti yang dihasilkan dari model kualitas

air.

Pada level kelima, diperoleh gambaran bahwa alternatif terpenting dalam

strategi pengelolaan perairan estuaria yang dapat dipilih adalah regulasi dan kontrol

baku mutu. Hasil analisis perhitungan bobot prioritas pada alternatif disajikan pada

Gambar 37.

Gambar 37. Nilai bobot prioritas pada level alternatif

Gambar 37 menunjukkan bahwa pemerintah daerah diharapkan dapat

menyediakan regulasi yang dapat mengikat seluruh stakeholder sehingga kualitas

perairan estuaria dapat terjaga. Selanjutnya regulasi ini dapat dijadikan dasar dalam

mengontrol kualitas air berdasarkan baku mutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Baku

mutu kualitas air sungai yang berlaku pada saat ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor

51 Tahun 2004 yang menyangkut syarat fisik, kimia dan biologi perairan.

Page 34: 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Kondisi Estuaria Tallo 5.1.1. … · Suhu air di daerah estuaria biasanya memperlihatkan fluktuasi yang lebih besar daripada air laut karena dipengaruhi

85

Upaya pemerintah dalam melakukan kontrol baku mutu harus didukung

dengan ketersediaan aparat yang handal, bertanggung jawab dan memiliki kepedulian

terhadap kelestarian kualitas perairan. Aparat yang memiliki wawasan lingkungan yang

universal dan menyeluruh baik dari segi ekologi, sosial dan ekonomi tidak akan

menimbulkan kerugian bagi masyarakat dalam proses konservasi lingkungan.

Alternatif kedua dalam menentukan strategi pengelolaan lingkungan estuaria

adalah sosialisasi pentingnya reduksi limbah kepada masyarakat dan industri dengan

bobot prioritas 0,333. Pembuangan limbah cair rumah tangga pada umumnya melalui

saluran induk yang menghubungkan kawasan pemukiman dengan wilayah estuaria.

Pada Bab 4 telah dijelaskan bahwa 1/3 jumlah penduduk di Kota Makassar berdiam di

sepanjang aliran Sungai Tallo sehingga tingkat ketergantungan masyarakat terhadap

Sungai Tallo cukup tinggi. Samawi (2007), menjelaskan bahwa diperkirakan beban

limbah cair yang dihasilkan pertahun sebesar 1.023.528 ton bahan organik yang dilihat

dari nilai BOD dan 1.962.083 ton bahan organik yang dilihat dari nilai COD pertahun,

438.379 ton N pertahun dan 73.385 ton P pertahun.

Sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah dalam upaya mereduksi limbah

yang akan dibuang ke lingkungan adalah meningkatkankan peran masyarakat dan

industri dalam penyusunan strategi yang akan dilaksanakan. Sehingga diharapkan

program-program yang diambil oleh pemerintah seperti penyediaan sarana dan

prasarana pengolahan limbah cair domestik dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut diatas arahan implementasi strategi yang hendaknya

dilakukan oleh pemerintah adalah :

1. Pengembangan kapasitas pemberdayaan masyarakat dalam penentuan strategi

pengelolaan dan pemanfaatan ekosistem perairan secara berkelanjutan.

2. Diperlukan suatu program pengembangan kapasitas aparat dalam pengelolaan

kualitas air untuk menjaga ekosistem perairan.

3. Pemerintah daerah harus meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam menerapkan

dan mengontrol baku mutu yang ada secara menyeluruh.