5 hasil dan pembahasan 5.1 hasil 5.1.1 deskripsi unit … · unit penangkapan ikan merupakan satu...

27
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit penangkapan cantrang Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap, kapal, dan nelayan. Unit penangkapan cantrang terdiri atas alat tangkap cantrang, kapal motor, dan nelayan cantrang. 1) Alat tangkap cantrang Alat tangkap cantrang yang berbasis di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat termasuk unit penangkapan cantrang berukuran besar karena ukuran kapal yang digunakan berukuran 15-29 GT. Trip penangkapan yang dilakukan oleh nelayan cantrang di PPI Blanakan antara 7-15 hari dengan daerah penangkapan sekitar Laut Jawa, Perairan Sumatera, dan Perairan Kalimantan. Alat tangkap cantrang terdiri atas tiga bagian utama yaitu sayap, badan, dan kantong. Selain itu alat tangkap ini dilengkapi dengan tali ris atas, tali ris bawah, pemberat, dan pelampung. Penjelasan lebih rinci mengenai bagian-bagian cantrang yang terdapat di PPI Blanakan dijelaskan sebagai berikut: (1) Sayap/kaki (wings) Bagian sayap jaring terdiri atas dua bagian yaitu sayap atas dan sayap bawah yang memiliki ukuran dan bahan material yang sama. Bagian sayap terbuat dari bahan polyetilen multifilament dengan diameter benang jaring 18 mm. Ukuran mata jaring (meshsize) pada bagian sayap adalah 7-8 inch dengan panjang 20-50 meter. Bagian sayap berfungsi untuk menghalau ikan dan menggiring ikan menuju badan jaring. (2) Badan jaring (body) Badan jaring merupakan bagian cantrang yang terdapat di antara mulut dan kantong. Bagian badan jaring terbuat dari bahan PE multifilament. Ukuran mata jaring (meshsize) dari bagian depan badan sampai bagian badan sebelum kantong semakin kecil yaitu, dari 6 inch sampai 2 inch. Panjang bagian badan adalah 30-40

Upload: ngodang

Post on 08-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil

5.1.1 Deskripsi unit penangkapan cantrang

Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi

penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap, kapal, dan nelayan. Unit

penangkapan cantrang terdiri atas alat tangkap cantrang, kapal motor, dan nelayan

cantrang.

1) Alat tangkap cantrang

Alat tangkap cantrang yang berbasis di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat termasuk unit penangkapan cantrang

berukuran besar karena ukuran kapal yang digunakan berukuran 15-29 GT. Trip

penangkapan yang dilakukan oleh nelayan cantrang di PPI Blanakan antara 7-15

hari dengan daerah penangkapan sekitar Laut Jawa, Perairan Sumatera, dan

Perairan Kalimantan. Alat tangkap cantrang terdiri atas tiga bagian utama yaitu

sayap, badan, dan kantong. Selain itu alat tangkap ini dilengkapi dengan tali ris

atas, tali ris bawah, pemberat, dan pelampung. Penjelasan lebih rinci mengenai

bagian-bagian cantrang yang terdapat di PPI Blanakan dijelaskan sebagai berikut:

(1) Sayap/kaki (wings)

Bagian sayap jaring terdiri atas dua bagian yaitu sayap atas dan sayap bawah

yang memiliki ukuran dan bahan material yang sama. Bagian sayap terbuat dari

bahan polyetilen multifilament dengan diameter benang jaring 18 mm. Ukuran

mata jaring (meshsize) pada bagian sayap adalah 7-8 inch dengan panjang 20-50

meter. Bagian sayap berfungsi untuk menghalau ikan dan menggiring ikan menuju

badan jaring.

(2) Badan jaring (body)

Badan jaring merupakan bagian cantrang yang terdapat di antara mulut dan

kantong. Bagian badan jaring terbuat dari bahan PE multifilament. Ukuran mata

jaring (meshsize) dari bagian depan badan sampai bagian badan sebelum kantong

semakin kecil yaitu, dari 6 inch sampai 2 inch. Panjang bagian badan adalah 30-40

Page 2: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

35

 

meter. Bagian badan berfungsi untuk menggiring hasil tangkapan menuju bagian

kantong.

(3) Kantong (cod end)

Bagian kantong merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat

berkumpulnya hasil tangkapan. Bagian kantong jaring terbuat dari bahan PE

multifilament dengan diameter benang jaring 21 mm. Ukuran mata jaring

(meshsize) kantong adalah 0,5 – 1 inch dengan panjang kantong 5-8 meter. Pada

bagian ujung kantong diikat dengan simpul cod end agar memudahkan nelayan

mengeluarkan hasil tangkapan.

(4) Tali selambar

Tali selambar merupakan bagian yang terpenting dari alat tangkap cantrang.

Tali selambar berfungsi untuk menghubungkan alat tangkap cantrang dengan

perahu/kapal. Tali ini dikaitkan pada gardan dan ditarik menggunakan gardan.

Bahan material tali selambar adalah polyamide multifilament yang berdiameter

28-30 mm. Panjang total tali selambar pada salah satu sisi sayap kurang lebih

1000 meter. Bentuk tali selambar yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Tali selambar.

(5) Tali ris atas

Tali ris atas terbuat dari bahan plastik dengan diameter 18 mm. bahan ini

digunakan karena merupakan bahan yang mudah terapung di air sehingga bagian

mulut jaring dapat terbuka secara sempurna Panjang tali ris atas adalah 60 meter.

Gambar tali ris atas dapat dilihat pada Gambar 6.

Page 3: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

36

 

Gambar 6 Tali ris atas.

(6) Tali ris bawah

Tali ris bawah terbuat dari bahan yang sama dengan tali selambar, yaitu

polyamide dengan diameter benang 30 mm. Panjang tali ris bawah sama dengan

panjang tali ris atas yaitu 60 meter.

(7) Pelampung (float)

Pelampung pada cantrang terdiri dari tiga jenis, yaitu pelampung tanda,

pelampung besar, dan pelampung kecil. Pelampung tanda terbuat dari bahan

gabus dan diberi tiang bendera. Untuk pelampung kecil terbuat dari bahan karet

berbentuk elips berwarna putih terletak di sepanjang tali ris atas. Pelampung

besar terbuat dari bahan plastik berbentuk bulat berjumlah 3 buah yang diletakkan

pada bagian tengah tali ris atas. Gambar pelampung besar dapat dilihat pada

Gambar 7.

Gambar 7 Pelampung besar.

Page 4: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

37

 

(8) Pemberat (sinker)

Pemberat pada cantrang terbuat dari timah hitam sebanyak 40 buah dengan

masing-masing berat 200 gram yang diletakkan di sepanjang tali ris bawah. Selain

itu terdapat batu yang digunakan sebagai pemberat yang terletak di bagian

kantong dengan berat 10 kg. Peletakkan pemberat di bagian kantong bertujuan

agar kantong tetap berada di dasar perairan untuk memudahkan ikan target masuk

ke dalamnya. Selain pemberat yang terletak pada tali ris bawah dan bagian

kantong, terdapat juga pemberat pada bagian mulut terbuat dari batu sebanyak 4

buah dengan masing-masing berat 8 kg.

(9) Alat bantu

Alat bantu operasi penangkapan pada alat tangkap cantrang adalah gardan

dengan mesin berkekuatan 20-23 PK yang digunakan untuk menarik tali selambar

ke arah kapal pada saat hauling dalam operasi penangkapan ikan.

Gambar 8 Jaring cantrang di PPI Blanakan Subang.

Bagian-bagian jaring cantrang terdiri atas sayap, badan, kantong, tali ris, tali

selambar dan gardan sebagai alat bantu penangkapan pada saat hauling.

Spesifikasi alat tangkap cantrang disajikan pada Tabel 7.

Page 5: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

38

 

Tabel 7 Spesifikasi alat tangkap cantrang di PPI Blanakan

Komponen Alat Tangkap Keterangan

Sayap Bahan : PE multifilament Mesh size : 7-8 inch Diameter benang jaring : 18 mm Panjang : 20-50 meter

Badan Bahan : PE multifilament Mesh size : 6 inch mengecil sampai 2 inch ke arah kantong Diameter benang jaring : 18 mm Panjang : 30-40 meter

Kantong Bahan : PE multifilament Mesh size : 0,5 - 1 inch Diameter benang jaring : 21 mm Panjang : 5-8 meter

Tali Selambar Bahan : PA (polyamide multifilament) Panjang : 1000 meter Diameter: 28-30 mm

Tali Ris Atas Bahan : Plastik Panjang : 60 meter Diameter : 18 mm

Tali Ris Bawah Bahan : Polyamide (PA) Panjang : 60 meter Diameter : 30 mm

Pemberat Bahan: 1. Timah hitam sebanyak 40 buah dengan masing-

masing berat 200 gram yang diletakkan di sepanjang tali ris bawah.

2. Batu (pemberat pada bagian kantong dengan berat 10 kg dan pada bagian mulut sebanyak 4 buah dengan berat 8 kg)

Pelampung 1. Pelampung tanda: terbuat dari gabus 2. Pelampung besar: terbuat dari bahan plastik

diletakkan pada bagian tengah tali ris atas berjumlah 3 buah

3. Pelampung kecil: terbuat dari karet terletak di sepanjang tali ris atas

Alat Bantu Gardan dengan mesin berkekuatan 20-23 PK

2) Kapal cantrang

Kapal yang digunakan untuk alat tangkap cantrang yang ada di PPI

Blanakan merupakan jenis kapal motor yang berukuran 15-29 GT. Jenis tenaga

penggerak yang digunakan menggunakan mesin inboard 80-200 PK bermerk

Page 6: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

39

 

Mitsubishi berbahan bakar solar. Selain mesin utama, cantrang juga dilengkapi

dengan mesin bantu untuk menggerakkan gardan berkekuatan 20-23 PK bermerk

dongfeng. Untuk menyimpan hasil tangkapan agar tetap segar, kapal dilengkapi

dengan palka berinsulasi sebanyak 3-6 lubang berukuran panjang 1,5 meter, lebar

1 meter, dan dalam 1,5 meter. Kapal cantrang terbuat dari kayu jati (Tectona

grandis), berukuran panjang 11-16 meter, lebar 4-5 meter, dan dalam 1,6-3 meter.

Kapal cantrang yang terdapat di PPI Blanakan sebagian besar didatangkan dari

Brebes, Tegal, Indramayu, dan Batang. Gambar salah satu kapal yang terdapat di

PPI Blanakan dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Kapal cantrang di PPI Blanakan.

Page 7: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

40

 

Gambar 10 Konstruksi kapal cantrang di PPI Blanakan.

3) Nelayan cantrang

Nelayan memiliki peranan penting dalam operasi penangkapan ikan.

Kemampuan dan keahlian dalam operasi penangkapan merupakan salah satu

faktor utama keberhasilan penangkapan ikan. Jumlah nelayan atau anak buah

kapal (ABK) cantrang berjumlah 11-19 orang tergantung dari ukuran kapal

cantrang yang digunakan. Semakin besar ukuran kapal dan alat tangkap, semakin

banyak pula jumlah ABK dalam kapal tersebut. Setiap ABK memiliki tugas

masing-masing, seperti juru mudi atau fishing master, motoris atau juru mesin,

juru masak. Juru mudi biasanya bertindak sebagai fishing master yang memiliki

tugas memimpin trip penangkapan, mengemudikan kapal, menentukan tempat

atau daerah penangkapan ikan. Juru mudi biasanya memiliki kekerabatan yang

erat dengan pemilik kapal atau orang kepercayaan pemilik kapal. Pemilik kapal

sebagian besar adalah berasal dari Indramayu dan Brebes. Motoris atau juru mesin

memiliki tugas merawat mesin selama operasi, baik itu mesin utama maupun

Page 8: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

41

 

mesin tambahan. Juru masak atau koki memiliki tugas menyiapkan makanan

untuk ABK lain selama dalam trip. ABK yang lain bertugas langsung dalam

pengoperasian cantrang yaitu melakukan setting, hauling, menarik tali selambar,

sortir hasil tangkapan, dan memperbaiki alat tangkap.

4) Metode pengoperasian cantrang

Operasi penangkapan ikan dengan menggunakan cantrang di PPI Blanakan,

Kabupaten Subang dilakukan dengan pola trip mingguan karena ukuran kapal

yang digunakan oleh nelayan cantrang merupakan ukuran kapal besar yaitu, 15-29

GT sehingga mampu menampung perbekalan dan hasil tangkapan yang banyak.

Kapal trip mingguan biasanya berangkat dari fishing base pada pagi hari yaitu

sekitar pukul 08.00-10.00 WIB dan tiba di fishing ground pada malam harinya

atau keesokan harinya tergantung dari jarak dari fishing base ke fishing ground.

Pada umumnya setiap hari dilakukan setting sebanyak 10-12 kali, sehingga satu

kali trip setting dapat dilakukan sebanyak 100-120 kali. Rata-rata waktu yang

dibutuhkan untuk satu kali hauling adalah 1 jam atau 60 menit.

Metode pengoperasian cantrang terbagi menjadi beberapa tahap, yaitu tahap

persiapan, tahap setting atau pemasangan dan penurunan alat tangkap, dan tahap

hauling atau pengangkatan jaring. Pada tahap persiapan, ABK mempersiapkan

perbekalan melaut, jaring, tali selambar, dan pelampung tanda. Tahap setting

dilakukan setelah sampai di fishing ground dan setelah kapten kapal atau fishing

master telah memerintahkan kepada ABK untuk mempersiapkan jaring. Tahap

setting dimulai ketika fishing master memerintahkan ABK untuk menurunkan

pelampung tanda yang berbendera ke laut dan kapal melingkar searah jarum jam

sambil diikuti oleh penurunan tali selambar dan sayap jaring bagian kanan.

Gerakan kapal membentuk setengah lingkaran dengan memposisikan kantong

jaring tepat berada di tengah perputaran kapal. Setelah itu menurunkan badan

jaring, kemudian tali selambar dan sayap jaring sebelah kiri diturunkan, diakhiri

dengan bagian kantong. Setelah seluruh bagian jaring diturunkan kapal bergerak

menuju pelampung tanda dengan melanjutkan penurunan tali selambar bagian

kiri. Setelah kapal berhasil sampai di pelampung tanda, kemudian ABK

mengangkat pelampung tanda tersebut dan tali selambar dikaitkan pada gardan.

Page 9: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

42

 

Pada pengoperasian cantrang, penentuan arah arus dan angin merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan penangkapan ikan. Kesalahan dalam

memperhitungkan arus dapat menyebabkan jaring terbelit dan tidak terpasang

secara sempurna.

Ketika tahap hauling, ABK menghidupkan mesin gardan untuk menarik tali

selambar dan mesin kapal tetap hidup namun tidak dalam keadaan maksimum.

Setelah seluruh tali selambar berhasil ditarik oleh mesin gardan, kemudian

dilakukan penarikan jaring ke atas kapal oleh ABK secara manual sambil

merapikan jaring untuk memudahkan operasi selanjutnya.

Hasil tangkapan dikeluarkan dari kantong dengan membuka tali pada bagian

ujung kantong. Hasil tangkapan kemudian disortir menurut jenis dan ukuran ikan

kemudian disimpan ke dalam palka. Untuk hasil tangkapan yang bernilai

ekonomis tinggi, dipisahkan dengan menggunakan kantong plastik terlebih dahulu

agar pada saat dijual harga ikan tetap tinggi.

5) Hasil tangkapan dan daerah penangkapan ikan

Hasil tangkapan alat tangkap cantrang adalah sumberdaya ikan damersal.

Hasil tangkapan alat tangkap cantrang diantaranya ialah pepetek (Leiognathus

sp.), biji nangka (Upeneus sulphureus), kapasan (Gerres kapas), kurisi (Upeneus

vittatus), swanggi (Priacanthus tayenus), kakap merah (Lutjanus spp.), kerapu

(Cephalopholis sp.), ikan sebelah (Psettodes erumei), buntal (Tetradon sp.), kwee

(Caranx sp.), pari (Aetobatus spp.), cumi-cumi (Loligo spp.), ikan lidah

(Cynoglosus lingua), sotong (Sepiella maindroni) , dan beloso (Synodus sp.).

Ikan yang dominan tertangkap antara lain pepetek (Leiognathus sp.), biji

nangka (Upeneus sulphureus) atau kuniran (bahasa lokal), kurisi (Upeneus

vittatus), dan kapasan (Gerres kapas). Ikan pepetek (Leiognathus sp.) merupakan

ikan yang paling dominan dan biasanya apabila terlalu banyak dibuang kembali

oleh nelayan karena memiliki nilai ekonomis yang rendah.

Daerah penangkapan ikan (fishing ground) nelayan cantrang PPI Blanakan

cukup jauh sehinnga trip operasi penangkapan dilakukan 7-15 hari. Berdasarkan

hasil wawancara, daerah yang biasa dikunjungi oleh nelayan cantrang PPI

Blanakan diantaranya adalah Perairan Sumatera dengan jarak tempuh lebih dari

Page 10: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

43

 

100 mil dan waktu tempuh lebih dari 30 jam dari PPI Blanakan, Perairan

Kalimantan dengan jarak tempuh lebih dari 150 mil dengan waktu lebih dari 45

jam dari PPI Blanakan, Perairan Jakarta dengan waktu tempuh 12 jam, dan sekitar

Laut Utara Jawa seperti, Indramayu, Cirebon, dan Karawang.

5.1.2 Struktur biaya unit penangkapan cantrang

1) Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan biaya yang umumnya dikeluarkan pada awal

kegiatan. Biaya investasi usaha perikanan cantrang meliputi pembelian kapal, alat

tangkap, mesin,serta perlengkapan lain.

Persentase terbesar untuk investasi adalah untuk pembelian kapal yaitu

sebesar 63,83% - 86,21% dengan nilai Rp 120.000.000 – Rp 215.000.000. Seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya, nelayan cantrang PPI Blanakan membeli kapal

dari daerah Brebes, Tegal, Indramayu, dan Batang karena harga yang murah

dengan kualitas yang baik. Nilai investasi mesin utama lebih besar daripada alat

tangkap cantrang. Nilai investasi mesin utama sebesar Rp 15.000.000 – Rp

37.000.000 dan untuk alat tangkap sebesar Rp 5.000.000 – Rp 18.000.000. Total

biaya investasi usaha perikanan cantrang adalah sebesar Rp 188.000.000 – Rp

275.100.000 (Lampiran 4). Pada Tabel 8 akan disajikan biaya investasi cantrang

per kapal dan untuk lebih jelas rincian biaya investasi dapat dilihat pada Lampiran

4.

Tabel 8 Investasi usaha perikanan cantrang per kapal Nama Kapal Ukuran kapal (GT) Nilai investasi (Rp)

KM Alung Jaya 15 206.700.000KM Ade dan Mas 18 263.500.000KM Bhakti Jaya 23 217.600.000KM Malinda 24 232.000.000KM Fajar Asih 26 275.100.000KM Selat Mandiri 29 188.000.000Sumber: Data primer diolah, 2010

2) Biaya operasional

Biaya operasional terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya

tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik kapal, baik kapal itu

beroperasi maupun tidak beroperasi. Komponen biaya tetap usaha perikanan

Page 11: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

44

 

cantrang meliputi biaya penyusutan kapal, penyusutan mesin, penyusutan alat

tangkap, pemeliharaan kapal, pemeliharaan mesin, pemeliharaan alat tangkap, dan

SIUP (Surat Izin Usaha Perikanan). Rincian biaya tetap usaha perikanan cantrang

disajikan pada Lampiran 5.

Tabel 9 Total biaya operasional unit usaha cantrang PPI Blanakan per tahun Nama Kapal Biaya tetap (Rp) Biaya variabel (Rp) Biaya total (Rp)

KM Alung Jaya 50.483.300 458.397.000 508.880.333KM Ade dan Mas 57.112.500 595.800.000 652.912.500KM Bhakti Jaya 61.720.000 796.500.000 858.220.000KM Malinda 43.066.700 618.660.000 661.726.667KM Fajar Asih 60.487.500 590.346.000 650.833.500KM Selat Mandiri 57.900.000 759.313.500 817.213.500Sumber: Data primer diolah, 2010

Biaya tetap yang harus dikeluarkan setiap tahun oleh pemilik usaha

perikanan cantrang berkisar antara Rp 43.066.700 – Rp 61.720.000.00. Biaya

pemeliharaan terbesar adalah biaya pemeliharaan mesin dengan nilai Rp

12.000.000 – Rp 24.000.000 dengan kontribusi sebesar 27,86% - 42,02% dari

total biaya tetap yang harus dikeluarkan. Biaya penyusutan terbesar adalah biaya

penyusutan kapal yaitu berkisar antara Rp 6.000.000 – Rp 10.750.000 dengan

umur teknis 20 tahun.

Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan setiap kali akan melakukan

trip penangkapan ikan dan besarnya biaya dapat berubah-ubah (tidak tetap). Biaya

variabel usaha perikanan cantrang meliputi konsumsi ABK, solar, oli, air tawar, es

balok, retribusi, dan bagi hasil. Besarnya biaya variabel rata-rata yang harus

dikeluarkan adalah Rp 636.502.750 per tahun dengan kisaran Rp 458.397.000 –

Rp 796.500.000. Rincian komponen biaya variabel usaha perikanan cantrang

dapat dilihat pada Lampiran 6. Solar merupakan komponen biaya variabel yang

sangat penting dan berpengaruh terhadap kegiatan operasional penangkapan ikan

karena merupakan biaya variabel terbesar yang harus dikeluarkan oleh pemilik

kapal yaitu Rp 129.600.000 – Rp 378.000.000 dengan kontribusi rata-rata 42,42%

dari total biaya variabel tiap tahun.

Page 12: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

45

 

5.1.3 Penerimaan unit usaha cantrang

Penerimaan pemilik usaha cantrang diperoleh dari penjualan hasil

tangkapan. Penjualan hasil tangkapan di Blanakan dilakukan melalui lelang

murni, tidak melalui tengkulak. Penerimaan pemilik usaha cantrang dipengaruhi

oleh dua musim, yaitu musim puncak (banyak ikan) dan musim paceklik (sedikit

ikan). Musim puncak terjadi pada bulan Agustus-Maret sedangkan musim

peceklik terjadi pada bulan April-Juli. Total penerimaan yang diperoleh pemilik

usaha cantrang berkisar Rp 605.340.000 – Rp 967.200.000. Pada musim puncak

jumlah trip sebanyak 16 trip, sedangkan musim paceklik jumlah trip sebanyak 8

trip. Total penerimaan rata-rata usaha yang diperoleh oleh pemilik usaha cantrang

sebesar Rp 800.820.000 per tahun sebelum dikurangi total biaya variabel dan

biaya tetap. Peneriman yang diperoleh oleh pemilik usaha cantrang disajikan pada

Tabel 10.

Tabel 10 Penerimaan usaha unit perikanan cantrang

Nama Kapal Musim Puncak (Rp)

Musim Paceklik (Rp)

Total Penerimaan

KM Alung Jaya 396.960.000 208.380.000 605.340.000KM Ade dan Mas 471.200.000 268.000.000 739.200.000KM Bhakti Jaya 615.200.000 352.000.000 967.200.000KM Malinda 540.000.000 235.200.000 775.200.000KM Fajar Asih 547.200.000 223.440.000 770.640.000KM Selat Mandiri 662.400.000 284.940.000 947.340.000Sumber: Data primer diolah, 2010

Penerimaan pada tabel di atas diperoleh dari penjualan ikan melalui

pelelangan. Ikan-ikan yang dominan dan selalu tertangkap di setiap trip, yaitu

pepetek (Leiognathus sp.), biji nangka (Upeneus sulphureus) atau kuniran (bahasa

lokal), kurisi (Upeneus vittatus), kapasan (Gerres kapas), cumi-cumi (Loligo

spp.), dan sotong (Sepiella maindroni). Ikan lain yang dimaksud (pada Lampiran

7) antara lain adalah swanggi (Priacanthus tayenus), kakap merah (Lutjanus spp.),

kerapu (Cephalopholis sp.), ikan sebelah (Psettodes erumei), buntal (Tetradon

sp.), kwee (Caranx sp.), pari (Aetobatus spp.), ikan lidah (Cynoglosus lingua),

sotong (Sepiella maindroni) , beloso (Synodus sp.), dan berbagai macam udang.

Page 13: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

46

 

Ikan atau udang tersebut jumlahnya tidak banyak dan belum tentu tertangkap di

setiap trip. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 7.

Berdasarkan penerimaan tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan atau

keuntungan bersih (π) per tahun yang diperoleh oleh pemilik usaha cantrang

setelah dikurangi total biaya (Total Cost) berkisar antara Rp 86.287.500 – Rp

130.126.500 dengan pendapatan rata-rata Rp 109.322.250 per tahun. Pada Tabel

11 akan disajikan pendapatan bersih usaha perikanan cantrang berdasarkan ukuran

kapal.

Pendapatan atau keuntungan bersih yang diperoleh setiap kapal berbeda-

beda. Perbedaan itu dapat disebabkan beberapa faktor, diantaranya ukuran kapal

yang berbeda, keahlian fishing master untuk menentukan DPI, keahlian para ABK

untuk mengoperasikan alat, teknologi alat yang digunakan.

Tabel 11 Pendapatan bersih usaha perikanan cantrang berdasarkan ukuran kapal Nama Kapal Ukuran Kapal (GT) Keuntungan (Rp)

KM Alung Jaya 15 96.459.700KM Ade dan Mas 18 86.287.500KM Bhakti Jaya 23 109.780.000KM Malinda 24 113.473.300KM Fajar Asih 26 119.806.500KM Selat Mandiri 29 130.126.500

Sumber: Data Primer Diolah, 2010

Gambar 11 Grafik hubungan ukuran kapal cantrang dengan keuntungan.

Page 14: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

47

 

5.1.4 Analisis kriteria investasi

Analisis kriteria investasi unit usaha perikanan cantrang meliputi Net

Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP),

analisis imbangan penerimaan dan biaya (revenue – cost ratio). Tabel 12

menyajikan tabel kriteria investasi usaha penangkapan ikan dengan cantrang di

PPI Blanakan.

Tabel 12 Nilai kriteria investasi usaha penangkapan cantrang di PPI Blanakan

Sumber: Data primer diolah, 2010

Berdasarkan perhitungan, Net Present Value (Lampiran 8) pada tingkat

suku bunga (discount rate) 20% berkisar antara Rp 769.249.600 – Rp

3.457.411.500 dan nilai NPV rata- rata sebesar Rp 1.931.196.200. KM Selat

Mandiri memiliki nilai IRR terbesar yaitu 73% dan nilai IRR terkecil dimiliki oleh

KM Ade dan Mas. Waktu pengembalian investasi atau payback period paling

lama terjadi pada KM Ade dan Mas yaitu 3,05 tahun sedangkan KM selat mandiri

memiliki payback period paling cepat yaitu 1,44 tahun. Nilai NPV pada discount

rate 20% berdasarkan ukuran kapal dapat dilihat pada Gambar 12.

Nama Kapal Discount Rate (20%)

NPV IRR PP R/C

KM Alung Jaya (15 GT) 769.249.600 40% 2,14 1,19

KM Ade dan Mas (18 GT) 2.521.800.600 29% 3,05 1,13

KM Bhakti Jaya (23 GT) 1.229.534.900 45% 2,00 1,13

KM Malinda (24 GT) 1.389.241.900 47% 1,99 1,17

KM Fajar Asih (26 GT) 3.457.411.500 42% 2,30 1,18

KM Selat Mandiri (29 GT) 2.219.938.400 73% 1,44 1,16

Page 15: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

48

 

Gambar 12 Nilai Net Present Value (NPV) berdasarkan ukuran kapal cantrang.

Gambar 12 menunjukkan bahwa ukuran kapal tidak berpengaruh terhadap

NPV. Kapal berukuran 26 GT memiliki nilai NPV paling tinggi dibandingkan

dengan nilai NPV kapal lain. Nilai NPV terendah terjadi pada kapal yang

berukuran 15 GT yang merupakan ukuran kapal terkecil.

5.1.5 Analisis sensitivitas usaha perikanan cantrang

Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan

yang berubah-ubah terhadap hasil suayu kelayakan. Keadaan yang berubah

tersebut dapat berupa perubahan harga. Kenaikan harga input seperti solar atau

pun penurunan harga output seperti hasil tangkapan dapat mempengaruhi

kelayakan suatu usaha. Dalam hal ini akan dilihat seberapa besar sensitivitas suatu

usaha apabila terjadi kenaikan input, yaitu solar. Solar merupakan input terbesar

yang dibutuhkan (42,42%).

Pada perhitungan sensitivitas usaha cantrang dengan discount rate 20%

(Lampiran 9), nilai sensitivitas usaha perikanan cantrang berkisar 58% - 148,85%

dengan sensitivitas rata-rata 88,22%. Hal itu berarti bahwa usaha tersebut masih

layak dijalankan apabila kenaikan harga solar maksimal 88,22%. Apabila

kenaikan harga solar melebihi nilai sensitivitas maka usaha tersebut tidak dapat

lagi mendapatkan keuntungan.

Nilai sensitivitas pada tiap-tiap kapal dapat berbeda-beda. Pada Tabel 13

akan disajikan nilai sensitivitas (discount rate 20%) berdasarkan ukuran kapal.

Page 16: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

49

 

Sementara itu nilai sensitivitas berdasarkan ukuran kapal juga dapat dilihat dalam

bentuk diagram agar lebih jelas dan dapat dilihat pada Gambar 13.

Tabel 13 Nilai sensitivitas berdasarkan ukuran kapal

Nama kapal Ukuran kapal (GT) Sensitivitas (%) KM alung Jaya 15 148,85KM Ade dan Mas 18 66,57KM Bhakti Jaya 23 58,00KM Malinda 24 75,04KM Fajar Asih 26 100,74KM Selat Mandiri 29 80,09

Sumber: Data Primer Diolah, 2010

Gambar 13 Nilai sensitivitas berdasarkan ukuran kapal cantrang.

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa nilai sensitivitas terkecil

terjadi pada kapal cantrang berukuran 23 GT yaitu 58% yang berarti bahwa kapal

tersebut lebih sensitif terhadap perubahan harga solar. Ukuran kapal 15 GT

memiliki nilai sensitivitas terbesar yaitu 148,85%. Untuk melihat hubungan antara

ukuran kapal dengan sensitivitas dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 17: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

50

 

Gambar 14 Grafik hubungan ukuran kapal cantrang dengan sensitivitas.

Berdasarkan grafik hubungan tersebut, diketahui bahwa derajat hubungan atau R2

sebesar 0,221 dengan nilai korelasi 0,4701. Hal ini berarti bahwa hubungan

ukuran kapal dengan sensitivitas tidak erat.

5.1.6 Pengaruh struktur biaya terhadap trip

Biaya penangkapan merupakan salah satu komponen penting dalam

kegiatan operasional penangkapan ikan. Seringkali biaya menjadi pembatas para

nelayan atau pemilik kapal untuk melakukan penangkapan ikan (trip), karena akan

berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diperoleh berupa keuntungan atau

dapat juga menimbulkan kerugian. Solar merupakan komponen biaya terbesar

yang harus dikeluarkan (42,42%). Solar dapat mempengaruhi kegiatan

penangkapan ikan. Harga solar sering mengalami perubahan, baik itu kenaikan

harga ataupun penurunan harga. Untuk lebih jelasnya perubahan harga solar pada

tahun 2005 – 2009 dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 18: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

51

 

Tabel 14 Perkembangan harga solar tahun 2005-2009 Tahun Harga Solar (Rp)

2005 Januari – Februari 1.650 Maret – September 2.100 Oktober – Desember 4.300 2006 4.300 2007 4.300 2008 Januari – April 4.300 Mei – Desember 5.500 2009 4.500

Sumber: Pertamina, 2010

Tahun 2005, harga solar mengalami kenaikan harga sebanyak dua kali,

kenaikan harga solar pertama yaitu dari Rp 1.650 menjadi Rp 2.100, sedangkan

kenaikan harga solar kedua yaitu dari Rp 2.100 menjadi Rp 4.300. Kenaikan harga

solar yang kedua ini mencapai 100%. Pada tahun 2006 dan 2007, harga solar

stabil, tidak mengalami kenaikan dan penurunan harga solar. Tahun 2008, harga

solar kembali mengalami peningkatan yaitu dari harga Rp 4.300 menjadi Rp

5.500. Tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan sebanyak Rp 1.000. pada

tahun 2009, harga solar kembali stabil, artinya tidak ada perubahan. Berikut akan

disajikan tabel jumlah trip cantrang di PPI Blanakan pada tahun 2005 dan 2008.

Tabel 15 Jumlah trip dan harga solar tahun 2005 Tahun 2005 Harga Solar (Rp) Jumlah Trip

Januari 1.650 220Februari 1.650 217Maret 2.100 213April 2.100 184Mei 2.100 178Juni 2.100 182Juli 2.100 187Agustus 2.100 208September 2.100 214Oktober 4.300 146November 4.300 134Desember 4.300 141Jumlah 2224Sumber: KUD Inti Mina Fajar sidik dan Pertamina,2009

Page 19: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

52

 

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hubungan antara harga solar

dengan jumlah trip dengan menggunkan regresi sederhana yang akan disajikan

pada Gambar 15.

Gambar 15 Grafik Hubungan harga solar dengan trip tahun 2005.

Grafik di atas dapat menunjukkan persamaan regresi Y = -0,026X + 254,2 + ε

dengan R2 = 0,831 dan nilai korelasi sebesar 0,9116. Berdasarkan perhitungan

dapat diketahui bahwa standar error persamaan tersebut adalah sebesar 13,3363.

Hubungan antara harga solar dengan jumlah trip juga dapat dilihat pada Gambar

16.

Gambar 16 Diagram harga solar dan jumlah trip tahun 2005.

Page 20: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

53

 

Perubahan harga solar pun terjadi pada tahun 2008, yaitu pada bulan

Januari-April harga tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu Rp

4.300. Namun pada bulan Mei-Desember, harga solar naik menjadi Rp 5.500.

Pada Tabel 16 akan disajikan perubahan harga solar beserta jumlah trip tahun

2008.

Tabel 16 Jumlah trip dan harga solar tahun 2008

Tahun 2008 Harga Solar (Rp) Jumlah Trip Januari 4.300 103Feb 4.300 129Mar 4.300 159Apr 4.300 146Mei 5.500 134Jun 5.500 142Jul 5.500 137Ags 5.500 171Sep 5.500 151Okt 5.500 128Nov 5.500 165Des 5.500 174 Jumlah 1739

Sumber: KUD Inti Mina Fajar Sidik dan Pertamina,2009

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui hubungan antara harga solar

dengan jumlah trip cantrang dengan menggunkan regresi sederhana yang akan

disajikan pada Gambar 17.

Gambar 17 Grafik hubungan harga solar dengan trip tahun 2008.

Page 21: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

54

 

Grafik hubungan di atas menunjukkan nilai persamaan regresi Y= 0,013X + 76,91

+ ε dengan R2 sebesar 0,146 dimana variabel X adalah harga solar dan variabel Y

adalah jumlah trip cantrang. Standar error dari persamaan tersebut adalah sebesar

19,9255. Nilai korelasi dari persamaan regresi tersebut adalah 0,831. Trip

cantrang pada harga solar mengalami peningkatan pada awalnya mengalami

penurunan yang tidak signifikan dan dapat kembali stabil. Hubungan antara harga

solar dengan jumlah trip pada tahun 2008 juga dapat dilihat pada Gambar 18.

Gambar 18 Diagram harga solar dan jumlah trip tahun 2008.

Diagram diatas menunjukkan bahwa jumlah trip cantrang sangat

berfluktuatif dan tidak tergantung terhadap harga solar, namun hanya pada

awalnya saja mengalami penurunan yang tidak signifikan. Jumlah trip cantrang

pada tahun tersebut dapat dipengaruhi oleh musim, yaitu musim puncak dan

paceklik, trip terbanyak terjadi pada bulan November dan bulan Desember dimana

bulan tersebut adalah bulan musim puncak bagi nelayan cantrang. Namun trip

terendah terjadi pada bulan Januari, dimana bulan tersebut merupakan musim

puncak bagi nelayan cantrang. Hal ini terjadi karena pada bulan tersebut cuaca

tidak mendukung aktifitas penangkapan ikan, yaitu merupakan musim barat

sehingga angin dan gelombang sedang tinggi.

Sementara itu, untuk mengetahui pengaruh harga solar dari tahun 2005 –

2009, maka dibuat persamaan regresi dengan jumlah trip cantrang per tahun dan

harga solar per tahun. Lebih jelasnya akan disajikan pada Tabel 17.

Page 22: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

55

 

Tabel 17 Jumlah trip cantrang dan harga solar tahun 2005 – 2009

Tahun Harga solar (Rp) Trip cantrang 2005 2.100 2.2242006 4.300 1.7502007 4.300 1.7422008 5.500 1.7392009 4.500 1.715

Sumber: KUD Inti Mina Fajar Sidik dan Pertamina, 2009

Tahun 2005, jumlah trip cantrang sebanyak 2.224, namun pada saat terjadi

kenaikan solar sebesar 100% (dari Rp 2.100 menjadi Rp 4.300) mengalami

penurunan kukup drastis sekitar 50%, sehingga jumlah trip cantrang sebanyak

1.750. Hal ini sangat dirasakan oleh nelayan karena penerimaan tidak dapat

menutupi biaya total yang meningkat secara drastis dan membuat pemilik usaha

mengalami kerugian sehingga tidak melakukan trip. Grafik hubungan dan

persamaan regresi serta keeratan hubungan harga solar dengan kegiatan

operasional penangkapan ikan (trip) tahun 2005 – 2009 dapat dilihat pada Gambar

19.

Gambar 19 Grafik hubungan harga solar dengan jumlah trip cantrang tahun 2005

– 2009.

Grafik di atas menunjukkan persamaan regresi Y = 2499 – 0,16X + ε

dengan R2 sebesar 0,839 dimana variabel X adalah harga solar merupakan

variabel bebas, sedangkan variabel Y adalah trip cantrang yang merupakan

variabel tak bebas. Nilai korelasi dari persamaan regresi tersebut adalah sebesar

0,916. Nilai a pada persamaan tersebut adalah 2.499, nilai b adalah -0,16,

Page 23: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

56

 

sedangkan standar error sebesar 101,0957. Hubungan antara harga solar dengan

jumlah trip pada tahun 2005 – 2009 juga dapat dilihat pada Gambar 20.

Gambar 20 Diagram harga solar dan jumlah trip tahun 2005 – 2009

Diagram di atas menunjukkan bahwa jumlah trip pada tahun 2005

merupakan jumlah trip terbanyak dibandingkan tahun-tahun berikutnya. Tahun

2006 – 2009 jumlah trip cukup stabil. Namun, pada saat penurunan harga solar

dari Rp 5.500 menjadi Rp 4.500 tidak menyebabkan kenaikan jumlah trip, tetapi

mengalami penurunan trip. Hal ini disebabkan karena penurunan armada unit

usaha cantrang di PPI Blanakan.

5.2 Pembahasan

Analisis usaha yang dilakukan dalam bidang perikanan merupakan suatu

perhitungan keuangan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari suatu usaha

yang sudah berjalan dan untuk mengetahui kelanjutan usaha tersebut di waktu

yang akan datang sehingga pemilik usaha dapat membuat suatu perhitungan dan

merencanakan langkah untuk memperbaiki dan meningkatkan keuntungan

usahanya. Biaya penangkapan ikan terdiri dari biaya investasi, biaya tetap (fix

cost) dan biaya variabel (variabel cost). Biaya investasi merupakan biaya yang

umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan. Menurut Nurmalina et al (2009), biaya

investasi selain dikeluarkan di awal tahun bisnis, juga dapat dikeluarkan pada

beberapa tahun setelah bisnis berjalan, missal untuk mengganti komponen atau

peralatan investasi yang umurnya sudah habis namun operasional bisnisnya masih

Page 24: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

57

 

berjalan. Dalam hal ini, pembelian jaring cantrang lebih banyak dilakukan karena

umur teknisnya hanya 3 tahun.

Biaya investasi setiap kapal berbeda-beda. Berdasarkan Tabel 8 dapat

diketahui bahwa ukuran kapal tidak mempengaruhi nilai investasi usaha

penangkapan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Barani (2005) bahwa biaya

investasi sangat bergantung pada jenis alat tangkap dan kapal yang akan

digunakan serta umur ekonomis sarana tersebut. Hal ini juga dapat dipengaruhi

oleh tahun pembelian barang-barang investasi berbeda dikarenakan adanya

pengaruh waktu terhadap nilai uang (time value of money). Menurut Nurmalina et

al (2009), nilai uang berubah dengan berjalannya waktu ada beberapa alasan,

yakni inflasi, konsumsi, dan produktivitas. Biaya investasi usaha perikanan

cantrang berkisar antara Rp 188.000.000 – Rp 275.100.000 dengan kontribusi

terbesar dalah untuk pembelian kapal (63,83% - 86,21%). Jumlah investasi

tersebut cukup besar sehingga nelayan atau orang yang akan berinvestasi dalam

dunia perikanan tangkap harus benar-benar memahami usaha penangkapan

cantrang agar tidak menimbulkan kerugian.

Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa biaya tetap terbesar yang

dikeluarkan adalah pemeliharaan mesin sebesar Rp 12.000.000.00 – Rp

24.000.000.00 (Lampiran 5), karena pemeliharaan mesin penting agar operasi

penangkapan ikan berjalan dengan lancar, selain itu juga setelah melakukan trip

biasanya mesin mengalami kerusakan. Biaya penyusutan kapal, mesin, dan alat

tangkap merupakan pengeluaran yang tidak nyata karena pengeluaran ini hanya

merupakan penilaian yang tidak pasti, yang dilakukan disini hanya merupakan

taksiran kasar.

Berdasarkan perhitungan dapat diketahui bahwa biaya variabel terbesar

yang harus dikeluarkan adalah biaya untuk pembelian solar yang memberikan

kontribusi rata-rata sebesar 42,42% dari total biaya variabel (Lampiran 6).

Besarnya pemakaian solar tergantung dari daerah penangkapan ikan (fishing

ground) yang dituju serta lama trip yang dilakukan. Selain itu, dalam

pengoperasian cantrang, kapal bergerak aktif mengelilingi suatu area perairan

sehingga pemakaian solar lebih besar dibandingkan pengoperasian alat tangkap

dengan kapal pasif. Solar yang dibutuhkan untuk setipa kali trip dilakukan adalah

Page 25: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

58

 

800 – 3.500 liter. Bagi hasil dan retribusi termasuk biaya variabel karena besarnya

ditentukan oleh hasil tangkapan yang didapatkan berbeda-beda setiap trip

sehingga penerimaan yang diperoleh oleh pemilik kapal pun berbeda-beda.

Menurut Mulyadi (2005), upah/gaji awak nelayan yang umumnya bersifat bagi

hasil merupakan pengeluaran nyata yang tidak kontan karena dibayar sesudah

hasil tangkapan dijual. Besarnya bagi hasil nelayan cantrang PPI Blanakan adalah

50% untuk pemilik kapal dan 50% untuk nelayan buruh setelah hasil lelang

dikurangi biaya perbekalan melaut. Setiap ABK menerima upah yang berbeda

sesuai dengan posisi ABK. Pembagian dengan system ini merupakan kesepakatan

antara nelayan pemilik dengan nelayan buruh atau ABK. Jumlah pendapatan

pemilik usaha cukup menguntungkan. Nahkoda atau juru mudi mendapat bagian

paling besar diantara ABK yang lain, yaitu dua bagian karena memiliki tugas yang

lebih berat daripada ABK yang lain. Besarnya retribusi adalah 5% seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya.

Keuntungan nelayan pemilik kapal cantrang didapatkan dari selisih antara

total revenue (TR) dengan total cost (TC). Besarnya keuntungan berkisar antara

Rp 86.287.500 – Rp 130.126.500. Penelitian yang dilakukan oleh Rodiana (2006)

juga menyebutkan bahwa keuntungan yang diperoleh nelayan cantrang rata-rata

sebesar Rp 115.317.446 per tahun. Berdasarkan Tabel 11 dapat diketahui bahwa

semakin besar ukuran kapal cantrang, maka akan semakin besar pendapatan yang

diperoleh. Hal ini dapat disebabkan oleh kemampuan kapal untuk menampung

hasil tangkapan lebih besar untuk kapal yang berukuran lebih besar. Namun tidak

semua seperti itu, dalam tabel di atas pendapatan kapal cantrang berukuran 15 GT

lebih dari 18 GT. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keahlian

fishing master dalam menentukan DPI berbeda-beda, kemampuan

mengoperasikan alat, dan lain-lain. Suhery (2010) menjelaskan bahwa faktor yang

berpengaruh terhadap keberhasilan penangkapan ikan dengan alat tangkap

cantrang karena adanya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal

meliputi kekuatan dan ketahanan jaring dan tali selambar, kemampuan fishing

master dalam membaca dan menentukan posisi penangkapan serta kinerja ABK,

kemampuan olah gerak kapal dalam proses setting dan ketahanan kapal selama

proses penarikan tali selambar. Faktor eksternal meliputi sumberdaya ikan, cuaca

Page 26: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

59

 

dan musim, arus, dan substrat perairan karena cantrang beroperasi di dasar

perairan.

Ukuran kapal dan keuntungan memiliki hubungan yang erat (Gambar 11).

Hal ini ditunjukkan dengan nilai R2 sebesar 0,854 dan nilai korelasi sebesar

0,9241. Produktivitas kapal ikan ditetapkan dengan mempertimbangkan ukuran

tonase kapal, jenis bahan kapal, kekuatan mesin kapal, jenis alat tangkap yang

digunakan, jumlah trip operasi penangkapan per tahun, kemampuan tangkap rata-

rata per trip, dan wilayah penangkapan ikan. Semakin tinggi produktivitas kapal

ikan, maka makin tinggi pula keuntungan yang akan diperoleh oleh kapal tersebut

(Anonim, 2008).

Berdasarkan perhitungan analisis kriteria investasi yaitu dari nilai Net

Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), dan

R/C, maka usaha penangkapan ikan dengan cantrang memenuhi kriteria kelayakan

investasi dan usaha sehingga usaha penangkapan cantrang di PPI Blanakan layak

untuk dijalankan dan menguntungkan. Nilai kriteria investasi berhubungan dengan

penerimaan, biaya operasional, dan biaya investasi setiap kapal cantrang sehingga

nilai kriteria investasi setiap kapal cantrang akan berbeda-beda. Ukuran kapal

tidak mempengaruhi nilai kriteria investasi usaha penangkapan cantrang karena

penerimaan, biaya operasional, dan biaya investasi setiap kapal pun tidak

konsisten terhadap ukuran kapal.

Analisis sensitivitas merupakan analisis yang penting dalam usaha

perikanan guna mengatasi dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah

terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Tujuan analisis ini adalah untuk

memprediksi hasil analisis kelayakan usaha apabila terjadi perubahan di dalam

perhitungan biaya (Nurmalina, et al., 2009). Dalam kegiatan penangkapan ikan

dengan cantrang, faktor yang sering berubah adalah BBM (solar). Nilai

sensitivitas dihitung dengan cara meningkatkan harga input (solar) dari harga

yang berlaku tahun 2009 dalam satuan persen. Nilai sensitivitas diperoleh dari

nilai NPV positif terkecil dan usaha masih mendapatkan keuntungan setelah

dilakukan kenaikan harga solar. Berdasarkan Tabel 13 dapat diketahui bahwa nilai

sensitivitas tertinggi sebesar 148,85%, artinya bahwa armada yang memiliki nilai

sensitivitas tersebut tidak sensitif terhadap kenaikan harga solar, yaitu KM Alung

Page 27: 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil 5.1.1 Deskripsi unit … · Unit penangkapan ikan merupakan satu kesatuan teknik dalam suatu operasi penangkapan ikan yang terdiri atas alat tangkap,

60

 

Jaya. Hal itu disebabkan karena kebutuhan terhadap solar KM Alung Jaya lebih

kecil dibandingkan dengan armada lain. KM Alung Jaya memiliki waktu trip yang

lebih pendek dibandingkan dengan armada lain, yaitu 7 hari. Armada tersebut

masih bisa menjalankan usahanya dengan baik sampai perubahan harga solar

maksimum 148,85%, yaitu Rp 11.198 dari harga yaitu Rp 4.500.00. Nilai

sensitivitas terkecil sebesar 58% yang dimiliki oleh KM Bhakti Jaya.

Selanjutnya, untuk mengatasi pengaruh perubahan solar terhadap jumlah

trip, telah dilakukan analisis regresi antara jumlah trip dan perubahan harga solar.

Hasil analisis ini menunjukkan hubungan yang negatif. Hal ini disebabkan apabila

harga solar mengalami kenaikan dengan jumlah hasil tangkapan yang sama akan

menambah beban biaya operasional sehingga para nelayan mengurangi kegiatan

penangkapan ikan (trip). Berdasarkan persamaan regresi sederhana tersebut dapat

diketahui nilai R2 yaitu 0,839 hal ini berarti bahwa 83,9% diantara keragaman

dalam nilai-nilai Y dapat dijelaskan oleh hubungan linearnya dengan X. Nilai

korelasi (r) diperoleh sebesar 0,916 yang artinya bahwa hubungan antara harga

solar dengan jumlah trip cantrang sangat erat. Hal ini disebabkan karena solar

merupakan komponen biaya terbesar yang harus dikeluarkan oleh nelayan pemilik

usaha cantrang. Daerah penangkapan ikan (fishing ground) cantrang memiliki

jarak yang cukup jauh dari Blanakan, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa (Perairan

Sumatera dan Perairan Kalimantan) sehingga solar merupakan komponen biaya

yang sangat penting untuk mencapai tempat tujuan, selain itu dalam operasi

penangkapan pun kapal bergerak aktif sehingga membutuhkan solar lebih banyak.

Berdasarkan uji t, keputusan yang diperoleh adalah tolak H0 yang berarti

bahwa harga solar dapat mempengaruhi kegiatan penangkapan ikan dengan

cantrang. Hal ini sesuai dengan kriteria yang dinyatakan oleh Walpole (1995)

yaitu jika r ≥ 0,7 dan r ≤ - 0,6 berarti korelasi erat dan jika -0,6 < r < 0,7 berarti

bahwa korelasi tidak erat dan t hitung berada pada wilayah kritis sehingga tolak

H0. Berdasarkan wawancara, banyak kapal cantrang yang berbasis di Blanakan

pada saat kenaikan harga solar, tidak mendaratkan ikan di Blanakan dikarenakan

jarak yang agak jauh sehinnga para nelayan menghemat bahan bakar. Para

nelayan mendaratkan ikannya ke TPI yang lebih dekat dari fishing ground yang

mereka datangi atau kembali ke daerah asal mereka seperti, Indramayu.