5 bahan kuliah rll dr gito s bab i ii

6
Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226) Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T. BAB I PENDAHULUAN A. Sistem Transportasi Makro Guna lebih memahami dan mendapatkan alternatif pemecahan masalah yang terbaik, diperlukan pendekatan secara sistem yang dijelaskan dalam bentuk sistem transportasi makro yang terdiri dari beberapa sistem transportasi mikro yang masing- masing saling terkait dan saling mempengaruhi. Sistem transportasi mikro meliputi : 1. Sistem Kegiatan meliputi Bappenas, Bappeda, Bangda, Pemerintah Daerah (Pemda). 2. Sistem Jaringan Prasarana Transportasi meliputi : Dephub (Darat, Laut, Udara) dan Bina Marga. 3. Sistem Pergerakan Lalu Lintas meliputi : DLLAJ, Organda, Polantas, Masyarakat. 4. Sistem Kelembagaan. Hubungan dasar antara ketiga sistem transportasi mikro dapat disatukan dalam urutan tahapan sebagai berikut : 1. Aksesibilitas dan Mobilitas 2. Pembangkit lalu Lintas 3. Sebaran Penduduk 4. Pemilihan Moda Transportasi 5. Pemilihan Rute

Upload: agus1995

Post on 24-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 5 Bahan Kuliah Rll Dr Gito s Bab i II

Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226)

Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sistem Transportasi Makro

Guna lebih memahami dan mendapatkan alternatif pemecahan

masalah yang terbaik, diperlukan pendekatan secara sistem

yang dijelaskan dalam bentuk sistem transportasi makro yang

terdiri dari beberapa sistem transportasi mikro yang masing-

masing saling terkait dan saling mempengaruhi.

Sistem transportasi mikro meliputi :

1. Sistem Kegiatan meliputi Bappenas, Bappeda, Bangda,

Pemerintah Daerah (Pemda).

2. Sistem Jaringan Prasarana Transportasi meliputi : Dephub

(Darat, Laut, Udara) dan Bina Marga.

3. Sistem Pergerakan Lalu Lintas meliputi : DLLAJ, Organda,

Polantas, Masyarakat.

4. Sistem Kelembagaan.

Hubungan dasar antara ketiga sistem transportasi mikro dapat

disatukan dalam urutan tahapan sebagai berikut :

1. Aksesibilitas dan Mobilitas

2. Pembangkit lalu Lintas

3. Sebaran Penduduk

4. Pemilihan Moda Transportasi

5. Pemilihan Rute

Page 2: 5 Bahan Kuliah Rll Dr Gito s Bab i II

Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226)

Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

Hubungan antara ketiga sistem transportasi mikro dan sistem

kelembagaan dapat dibuat bagan sebagai berikut :

Gambar 1.1 Sistem Transportasi Makro

B. Hakekat Dasar Transportasi

Hakekat dasar transportasi dapat dilukiskan dengan bagan sebagai

berikut :

Gambar 1.2 Hakekat Dasar Transportasi

Sistem

Kegiatan

Sistem

Pergerakan

Sistem

Jaringan

Sistem Kelembagaan

Pergerakan Lalu Lintas

Sarana di Prasarana

Sistem Jaringan Transportasi

Prasarana

Moda Transportasi

Sarana

Kebutuhan

Page 3: 5 Bahan Kuliah Rll Dr Gito s Bab i II

Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226)

Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

C. Model Transportasi Empat Tahap (Four Stage Model Transport)

Model Transportasi Empat Tahap meliputi :

1. Trip Generation (Bangkitan & Tarikan Lalu Lintas)

2. Trip Distribution (Distribusi Lalu Lintas)

3. Modal Split (Pemilihan Moda)

4. Assignment (Pembebanan Pada Jaringan Jalan)

Gambar 1.3 Model Transportasi Empat Tahap

Data

Perencanaan

Flow & Cost

MAT of PC

Matrik Asal

Tujuan Total

Asal dan

Tujuan

Assignment Modal Split

Trip

Distribution

Trip

Generation

Page 4: 5 Bahan Kuliah Rll Dr Gito s Bab i II

Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226)

Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

BAB II

ELEMEN-ELEMEN LALU LINTAS

Elemen-elemen lalu lintas meliputi :

1. Road User

Yang termasuk road user meliputi :

a. Driver (Pengemudi)

Empat hal pokok yang harus dimiliki oleh seorang pengemudi adalah :

1. Penglihatan : - Jarak Pandang Henti

- Jarak Pandang Menyiap

2. Pendengaran

3. Ketrampilan (skills)

4. Pendidikan (berkaitan dengan tingkat kepatuhan

terhadap peraturan)

b. Passenger (Penumpang)

Angkutan dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Angkutan umum penumpang (Public Transport) yaitu

angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem

sewa atau bayar dengan tujuan menyelenggarakan

pelayanan angkutan yang baik (aman, cepat, murah dan

nyaman serta layak bagi masyarakat)

2. Angkutan Mobil Pribadi (Private Car)

c. Pedestrian (Pejalan kaki)

Fasilitasnya : zebra cross & jembatan penyeberangan.

2. Kendaraan

Ukuran kendaraan rencana yang berlaku ditetapkan oleh

Direktorat Jenderal Bina Marga. Perencanaan lalu lintas yang baik

sedapat mungkin dihindari adanya komposisi lalu lintas yang

kompleks (mix traffic) sehingga akan diperoleh manuver yang

seragam dalam hal kecepatan kendaraan. Namun kenyataannya lalu

lintas pada jalan raya terdiri dari campuran kendaraan cepat, lambat,

berat dan ringan serta kendaraan tak bermotor.

Page 5: 5 Bahan Kuliah Rll Dr Gito s Bab i II

Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226)

Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

Dalam hubungannya dengan kapasitas jalan pengaruh setiap jenis

kendaraan terhadap keseluruhan arus lalu lintas diperhitungkan

dengan membandingkannya terhadap pengaruh dari suatu mobil

penumpang yang dikenal dengan “ Satuan Mobil Penumpang “

(SMP).

a. Karakteristik Pengoperasian Kendaraan

Karakteristik Pengoperasian Kendaraan yang berpengaruh

pada desain jalan meliputi :

1. Radius Putar

Radius putar minimum dirumuskan :

Sistem British : R = )fe(

V

15

2

Sistem Metrik : R = )fe(

V

127

2

2. Percepatan

3. Sistem Pengereman atau Perlambatan (Braking)

Dilakukan dengan dua cara yaitu : Tahanan mesin dan

pengereman.

b. Tahanan Kendaraan (Vehicle Resistance)

1. Tahanan Guling

2. Tahanan Udara

Dirumuskan : R = 0.0011 AV2

3. Tahanan Akibat Kelandaian

Dirumuskan : R = 10 W g

4. Tahanan Akibat Tikungan

5. Tahanan Kelembaman

Dirumuskan : R = 28 W a

Dimana :

A = luas bidang muka (m2)

V = kecepatan (km/jam)

Page 6: 5 Bahan Kuliah Rll Dr Gito s Bab i II

Diktat Rekayasa Lalu Lintas (TKS 7226)

Dr. Gito Sugiyanto, S.T., M.T.

W = berat total kendaraan (ton)

g = kelandaian ( % )

A = percepatan (km/jam per detik)

3. Jalan

Hal-hal yang diperhitungkan dalam perencanaan jalan :

a. Lokasi daerah.

b. Desain alinement horizontal dan vertikal.

c. Cross Section.

d. Klasifikasi fungsi jalan volume & sifat lalu lintas.

e. Akses jalan

Terdapat hubungan yang berkebalikan antara pergerakan

(movement) dan Aksesibilitas. Jalan arteri mempunyai mobilitas

yang tinggi tetapi aksesibilitasnya rendah sebab jalan yang masuk

ke jalan utama dibatasi.

Sebaliknya jalan kolektor memiliki mobilitas rendah karena

kendaraan tidak bisa bergerak dengan kecepatan tinggi sebab

banyak terdapat pertemuan ruas-ruas jalan.

4. Lingkungan