4.1. gambaran umum ukm flamboyan 4.1.1. sejarah dan...

35
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum UKM Flamboyan 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang bergerak dalam industri rumah tangga. Usaha ini sudah berumur 13 tahun dan sudah memiliki izin usaha dari pemerintah. UKM Flamboyan didirikan oleh Ibu Sonya Yahya sejak tahun 1998 dan memiliki 7 (Tujuh) orang karyawan. Modal awal yang dikeluarkan Rp. 350.000 untuk menyediakan bahan baku dan alat/mesin. Produk awalnya adalah aneka macam kerajinan tangan seperti, kerawang, toples hias, seiringan dengan waktu lama-kelamaan pada tahun 2003 munculah inovasi baru untuk mengelola hasil pertanian menjadi produk unggulan seperti keripik pisang, stik jagung, abon ikan dan lain sebagainya. Pada saat awal berdiri, usaha tersebut hanya memasarkan produknya ditempat warung ke warung dan sekitar usaha. Oleh karena itu masyarakatnya terbatas pada masyarakat setempat. Kemudian pemasaranya berkembang, mulai dari berbagai macam produk, rasa, kualitas, dan mutu yang dimiliki usaha membuat masyarakat dari berbagai tempat mulai mengetahui keberadaan produk Flamboyan. Hal ini tanpa memakai promosi khusus, hanya promosi secara lisan dilakukan oleh para pelanggan usaha. Saat ini UKM Flamboyan telah memasarkan produknya diberbagai tempat, yaitu Supermarket, Gelael, Pia Saronde, Virgo, Karsa Utama, hingga sampai keluar Gorontalo seperti, Jakarta, Makasar, Bandung. UKM Flamboyan mempunyai kendala pada awal membangun seperti kekurangan modal, sumberdaya manusaia dan peralatan. Dengan keterbatasan modal, mereka tidak mampu untuk dapat mengembangkan usahanya. Namun sekarang hal itu tidak menjadi masalah, karena mereka bekerja sama dengan dinas- dinas pemerintahan seperti BUMN, Pegadaian, Diperindag, untuk mendapatkan

Upload: dotu

Post on 06-Mar-2019

483 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum UKM Flamboyan

4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Usaha

UKM Flamboyan adalah salah satu usaha kecil menengah yang bergerak

dalam industri rumah tangga. Usaha ini sudah berumur 13 tahun dan sudah memiliki

izin usaha dari pemerintah. UKM Flamboyan didirikan oleh Ibu Sonya Yahya sejak

tahun 1998 dan memiliki 7 (Tujuh) orang karyawan. Modal awal yang dikeluarkan

Rp. 350.000 untuk menyediakan bahan baku dan alat/mesin. Produk awalnya adalah

aneka macam kerajinan tangan seperti, kerawang, toples hias, seiringan dengan

waktu lama-kelamaan pada tahun 2003 munculah inovasi baru untuk mengelola hasil

pertanian menjadi produk unggulan seperti keripik pisang, stik jagung, abon ikan dan

lain sebagainya.

Pada saat awal berdiri, usaha tersebut hanya memasarkan produknya ditempat

warung ke warung dan sekitar usaha. Oleh karena itu masyarakatnya terbatas pada

masyarakat setempat. Kemudian pemasaranya berkembang, mulai dari berbagai

macam produk, rasa, kualitas, dan mutu yang dimiliki usaha membuat masyarakat

dari berbagai tempat mulai mengetahui keberadaan produk Flamboyan. Hal ini tanpa

memakai promosi khusus, hanya promosi secara lisan dilakukan oleh para pelanggan

usaha. Saat ini UKM Flamboyan telah memasarkan produknya diberbagai tempat,

yaitu Supermarket, Gelael, Pia Saronde, Virgo, Karsa Utama, hingga sampai keluar

Gorontalo seperti, Jakarta, Makasar, Bandung.

UKM Flamboyan mempunyai kendala pada awal membangun seperti

kekurangan modal, sumberdaya manusaia dan peralatan. Dengan keterbatasan

modal, mereka tidak mampu untuk dapat mengembangkan usahanya. Namun

sekarang hal itu tidak menjadi masalah, karena mereka bekerja sama dengan dinas-

dinas pemerintahan seperti BUMN, Pegadaian, Diperindag, untuk mendapatkan

pinjaman dana dengan bunga yang rendah. Perusahaan ini juga sering mendapatkan

bantuan alat/mesin dari dinas P2H Perikanan, selain itu adapun dari dinas pertanian

yang memberikan bantuan berupa mesin/alat meskipun bantuan yang diterima kadang

alat/mesinnya bagus adapun mesinnya rusak dan tidak bisa dipakai lagi, ini juga

merupakan keluhan dari usaha.

Dalam proses produksinya, usaha ini masih menggunakan peralatan

tradisional, diantaranya serutan yang digunakan untuk memotong pisang dalam

bentuk tipis. Untuk mempermudah proses produksi, UKM Flamboyan bekerja sama

dengan para petani diantaranya petani pisang yang ada di Provinsi Gorontalo seperti

petani yang ada di Kabupaten Gorut, Tolinggula, dan Paguyaman untuk mensuplai

bahan baku yang digunakan untuk membuat produk keripik pisang. Ibu Sonya

membuat produk olahan yaitu produk makanan yang salah satunya berbahan baku

keripik pisang yang menghasilkan empat macam produk dan cita rasa yang berbeda

dari pisang yaitu keripik pisang keju, keripik pisang gula merah, keripik pisang

cokelat dan keripik pisang balado. Dari ke empat macam produk ini yang sering kali

diproduksi yaitu keripik pisang keju, karena banyaknya permintaan untuk produk

tersebut. Sedangkan yang lainnya diproduksi apabila ada permintaan atau pesanan.

4.1.2. Lokasi Usaha

Sejak awal berdirinya usaha sampai sekarang, lokasi usaha terletak di Kota

Gorontalo, Jalan Taman Pendidikan Nomor 3 (tiga), Kelurahan Moodu dengan nomor

telepon 0435 834120. Seluruh aktifitas usaha dilakukan dilokasi tersebut. Lokasi

usaha tersebut dipilih berdasarkan pertimbangan dekat dengan pemasaran dan bisa

dijangkau oleh pelanggan ataupun yang berhubungan dengan usaha.

Luas tanah usaha yang dimiliki adalah 406 area atau 4,06 m2 luas dan bangunan

usaha 108 area atau 1,08 m2 digunakan untuk produksi, dan luas tanah lainya

digunakan untuk tempat tinggal keluarga dan counter penjualan. Ruang produksi

digunakan untuk melakukan aktifitas produksi, melalui tahap pengupasan pisang,

pemotongan, penggorengan, penaburan bumbu, hingga sampai tahap pengemasan

produk ke dalam plastik dan memberi merek.

4.1.3. Visi, Misi, dan Tujuan Usaha

Adanya visi, misi dan tujuan usaha merupakan syarat wajib bagi sebuah

perusahan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang

berbeda, semua tergantung tujuan yang akan dicapai oleh masing-masing perusahaan.

UKM Flamboyan saat ini belum memiliki visi, misi, dan tujuan usaha yang tepat. Hal

ini sangat berpengaruh terhadap pengembangan UKM Flamboyan, maka dari itu

UKM Flamboyan dapat bisa menerapkan visi, misi dan tujuan usaha ini yaitu sebagai

berikut:

a. Visi

Menjadi industri rumah tangga yang unggul dan menjamin serta bisa meberikan

pelayanan yang baik bagi masyarakat

b. Misi

Memberikan layanan dan citra terbaik kepada pelanggan, menjadikan berbagai

macam produk yang berkualitas, mengembangkan tempat produksi serta

menyediakan tempat pelajaran teknik pengolahan produk bagi masyarakat.

c. Tujuan

Untuk memuaskan kebutuhan konsumen dengan pembuatan barang dan jasa yang

berkualitas dan bisa mengembangkan kualitas sumberdaya manusia dalam teknik

pengolahan.

4.1.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi UKM Flamboyan menggambarkan suatu hubungan

tanggungjawab dan wewenang yang ada pada UKM ini. Gambaran struktur

organisasi UKM Flamboyan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 : Struktur Organisasi UKM Flamboyan Sumber : UKM Flamboyan (2012)

Ketua pada UKM Flamboyan adalah pengelola utama yang bertanggung jawab

terhadap setiap keputusan yang diambil dan berwenang untuk menetapkan kebijakan

seluruh aktivitas dalam usaha keripik pisang, mulai dari berhubungan dengan

pemasok, proses produksi hingga sampai pemasaran.

Kondisi UKM Flamboyan yang masih berskala kecil menyebabkan kebutuhan

terhadap tenaga kerja juga cenderung kecil. Jika permintaan lebih banyak maka

jumlah pekerja yang dibutuhkan lebih banyak dalam memproduksi keripik pisang.

Pekerja tersebut biasanya berasal dari tetangga sekitar rumah pemilik usaha keripik

pisang. Tambahan pekerja tersebut terutama dibutuhkan dalam proses produksi,

diantaranya pekerja untuk bagian pengupasan, pengirisan, penggorengan dan

pengemasan.

KETUA

Sonya Yahya

WAKIL KETUA

Vivi Suaib

SEKRETARIS

Nova Daud

BENDAHARA

Indra Luneto

SEKSI PEMASARAN

Yulianti Ibrahim

SEKSI BAHAN BAKU

Since Usman

SEKSI PRODUKSI

Dewi Susilawati

Adanya hubungan yang bersifat kekeluargaan antar pemilik dengan pekerja

menyebabkan pembagian tugas dalam usaha keripik pisang ini bersifat dinamis, hal

ini cenderung disesuaikan dengan kebutuhan yang ada, sehingga tidak hanya terpaku

pada pembagian tugas yang ada. Jadi bagian pengadaan bahan baku dapat membantu

bagian seksi produksi jika diperlukan dan juga sebaliknya.

4.2. Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada didalam organisasi UKM

Flamboyan. Analisis faktor internal dalam pengembangan usaha keripik pisang

merupakan proses identifikasi terhadap faktor-faktor kekuatan dan kelemahan dari

dalam UKM Flamboyan yang terdiri dari sumberdaya manusia, keuangan, produksi,

dan pemasaran. Aspek-aspek ini saling mempengaruhi satu sama lain dan saling

mendukung dengan aktifitas UKM Flamboyan berikut ini adalah penjelasannya.

Lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan

berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan.

Faktor internal perusahaan spenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang

diketahuinya dapat diperbaiki.

4.2.1. Sumberdaya Manusia Dalam Usaha

UKM Flamboyan merupakan pengelolaan berbagai macam produk dari hasil

pertanian. Dalam pengelolaan produk, UKM Flamboyan memiliki karyawan

sebanyak tujuh (7) orang yang berasal dari warga sekitar Kota Gorontalo. Pengusaha

dan karyawan memiliki tanggung jawab atas tugasnya masing-masing mulai dari

pengadaan bahan baku, produksi, dan pemasaran sehingga keharmonisan diantara

pekerja dengan pemilik mudah terjalin. Berikut ini adalah Tabel 2 tentang kualifikasi

dan jumlah tenaga kerja di UKM Flamboyan.

Tabel 3. Kualifikasi dan Jumlah Tenaga Kerja UKM Flamboyan

No Kualifikasi Jumlah Karyawan

1 Lulusan SD 0

2 Lulusan SMP 2

3 Lulusan SMA/SMK 3

4 Mahasiswa 1

5 Lulusan Sarjana 1

Jumlah 7

Sumber : UKM Flamboyan Tahun 2012

Budaya kerja dilingkungan usaha cukup kondusif. Hal ini terlihat adanya

budaya rasa kebersamaan yang tinggi antara pengusaha dan karyawan. Apabila ada

karyawan yang berhalangan dan tidak masuk kerja, maka karyawan yang lain tidak

keberatan menggantikan tugasnya dan ini merupakan hambatan bagi UKM

Flamboyan karena untuk melengkapi permintaan pesanan produk jadi ikut terlambat

sampai ke tangan pelanggan.

Jika terdapat pesanan keripik pisang dalam jumlah yang cukup besar, usaha ini

mendapatkan kesulitan karena karyawannya kurang sehingga pesanan tidak tepat

waktu untuk diantarkan, masalah seperti ini sangat berpengaruh terhadap kelemahan

UKM Flamboyan. Pemilik merupakan pengelola utama yang bertanggung jawab

terhadap setiap keputusan yang diambil dan berwenang untuk menetapkan kebijakan

seluruh aktivitas usaha keripik pisang dan pengolahan produk lainnya mulai dari hal-

hal yang berhubungan dengan pemasok, proses produksi hingga pengemasan produk.

Hampir semua aktivitas dalam usaha keripik pisang harus ditangani juga oleh

pemilik, seperti keputusan untuk memproduksi atau tidak memproduksi terletak pada

pemilik usaha keripik pisang tersebut, sehingga menyebabkan sulit berkembangnya

UKM Flamboyan. Karena usaha ini menjadi hanya tergantung pada satu orang yaitu

tergantung pada pemilik.

Kondisi jumlah tenaga kerja yang relatif sedikit di tambah lagi jika karyawanya

tidak masuk, hal ini menyebabkan peran ganda akan dilakukan oleh seorang pekerja.

Waktu yang digunakan dalam pekerjaan cenderung tidak pasti sesuai dengan kondisi

pesanan produk keripik pisang. Usaha ini sudah cukup lama dijalankan, selain itu

usaha ini dari sejak awal berdirinya membutuhkan keterampilan khusus seperti

ketelitian dalam pemilihan bahan baku yang baik. Jadi keterampilan tenaga kerja

dalam usaha keripik pisang ini sudah tidak diragukan lagi salah satunya pemilik dan

tenaga kerja tetap. UKM Flamboyan selalu mengikuti diklat penyuluhan yang

berkaitan dengan usaha, selain itu UKM Flamboyan mendapatkan piagam

penghargaan untuk memengkan perlombaan antar usaha kecil dan menengah.

4.2.2. Sumberdaya Keuangan

Modal merupakan bagian terpenting dalam usaha. Sejak awal usaha ini berdiri

modal usaha berasal dari modal milik sendiri oleh UKM Flamboyan. Biaya investasi

atau modal awal yang dikeluarkan oleh usaha kecil keripik pisang Flamboyan ini

adalah Rp.350.000. Namun ingin dikembangkan lagi dengan melengkapi pengadaan

bahan baku, kemasan produk dan alat-alat produksi yang lebih bagus maka UKM

Flamboyan telah meminjam uang di Bank sebesar Rp.50.000.000 selama 4 tahun.

Hal ini sangat berpengaruh positif bagi usaha, karena usaha harus memikirkan

pengembangan dari usaha, melengkapi kekurangan dari usaha, karena produk dan

permintaan sangat berpengaruh terhadap pelayanan konsumen.

Proyek yang dijalankan akan berhasil apabila dijalankan oleh orang-orang yang

profesional, mulai dari merencanakan, melaksanakan sampai dengan mengendalikan

apabila terjadi penyimpangan. Demikian pula dengan stuktur organisasi yang dipilih

harus sesuai dengan bentuk dan tujuan UKM Flamboyan. Dalam aspek ini dilakukan

untuk menilai biaya-biaya yang akan dikeluarkan dan seberapa besar biaya yang

akan dikeluarkan.

4.2.3. Sumberdaya Produksi

Pada proses produksi, UKM Flamboyan ini dalam memproduksi keripik pisang

menggunakan peralatan yang masih sedarhana. Hal ini dapat dilihat dari peralatan

yang digunakan dalam proses produksi diantaranya alat pengiris pisang yang

digunakan masih sangat sederhana yaitu berupa alat iris yang biasa digunakan di

rumah tangga untuk pada umumnya, wajan besar untuk menggoreng, serokan untuk

menyaring minyak goreng pada keripik pisang yang telah masak, kompor gas, oven

pemanas, dan mesin press yaitu untuk menutup plastik kemasan keripik pisang.

Dalam proses produksi keripik pisang pada usaha ini menghabiskan waktu yang

cukup lama dalam satu kali produksinya yaitu sekitar 9-10 jam. Hal ini dikarenakan

proses pengolahannya tidak mudah dan sumberdaya manusia yang ada masih kurang.

Dalam proses pembuatan keripik pisang ini hal yang diutamakan adalah kebersihan

dan kelayakan untuk dikonsumai dari dari produk yang dihasilkan. Dimana keripik

pisang yang dihasilkan tidak menggunakan bahan-bahan yang berbahaya bagi

kesehatan, seperti bahan-bahan pengawet dan pewarna.

Sistem produksi yang dijalankan pada proses produksi keripik pisang adalah

sistem produksi harian dan sesuai permintaan pasar. Dalam melaksanakan proses

produksi ini pengusaha selalu melaksanakan pencatatan tentang jumlah produk/usaha

yang dihasilkan selain itu membuat standar tertulis untuk kegiatan operasi produksi.

Kegiatan proses produksi/operasi saat ini berjalan dengan lancar adapun kadang

terjadinya kerusakan pada mesin dan faktor alam yang bisa menghambat pada proses

produksi. Untuk menjaga kualitas produk, pengusaha sudah berpengalaman dalam

mengawasi proses produksi, mulai dari kebersihan para pekerja dan alat-alat

produksi. Bahkan untuk menjaga agar ukuran dan berat produk harus seragam.

Diagram alur pengolahan keripik pisang di UKM Flamboyan dapat dilihat pada

Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3. Proses Pengolahan Keripik Pisang di UKM Flamboyan Sumber: UKM Flamboyan (2012)

Fasilitas produksi untuk menunjang dalam proses produksi UKM Flamboyan

memiliki fasilitas penunjang, diantaranya, ruang pengelolaan produksi dan

pengemasan, penyimpanan bahan baku, fasilitas angkutan, dan ruang pemasaran.

Adapun hambatan yang dihadapi oleh usaha adalah tidak tersedianya klinik kemasan

di Kota Gorontalo, fasilitas angkutan masih menggunakan mobil pribadi dan hal ini

tidak menjadi hambatan bagi usaha.

4.2.4. Pemasaran

UKM Flamboyan memproduksi produk dengan kualitas yang baik dan usaha ini

juga menetapkan harga yang menguntungkan. Selain itu didukung oleh merek,

kemasan yang inovatif, berbagai macam produk yang berbeda, maka volume dan nilai

penjualan dapat terus meningkat dari waktu ke waktu. Berikut ini adalah aspek

pemasaran UKM Flamboyan yang berhubungan dengan bauran pemasaran yang

meliputi produk, harga, distribusi dan promosi dari produk keripik pisang.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik UKM Flamboyan strategi pemasaran

yang dilakukan yaitu:

Buah Pisang Tanduk Pengupasan Perendaman

Pengirisan

Penggorengan Penirisan Penaburan Bumbu

Pengemasan dan

Penimbangan Berat Isi

Produk Keripik Pisang

4.2.4.1. Produk

UKM Flamboyan selalu berusaha untuk mempertahankan strategi mutu produk

dan pelayanan. Dimana strategi produk dilakukan melalui penawaran barang yang

berkualitas. Strategi pelayanan yaitu dengan cara membina hubungan baik dengan

distributor dan konsumen melalui peningkatan pelayanan kepada distributor dan

konsumen, yaitu dengan cara memberi jaminan berupa pengembalian barang kembali

atau penggantian terhadap barang yang diterima dalam keadaan rusak baik kemasan

maupun isi dari keripik pisang. Hambatan dalam masalah produk ini terdapat 3 faktor

adalah rasa dan kerenyahan serta bentuk irisan yang tidak pecah/rusak hal ini di

karenakan karena alat-alat dan penggorengan yang ada masih secara manual, hal ini

sangat berpengaruh terhadap permintaan dari konsumen.

UKM Flamboyan memproduksi keripik pisang dengan ukuran 100-200 gram

perbungkus produk yang ditawarkan adalah pisang alami dan terdapat beberapa

macam rasa. Rasa manis, pedas, coklat, gula merah, dan keju yang ditabuskan pada

kering pisang setelah digoreng. Produk keripik pisang yang dihasilkan tidak

menggunakan bahan pengawet. Produk keripik pisang, mempunyai tingkat kadaluarsa

selama 3 bulan. Hal tersebut diperoleh hanya berdasarkan dari pengujian yang

dilakukan pemilik yang mampunyai kemasan yang bagus. Untuk mendapatkan

produk yang berkualitas UKM Flamboyan bisa bertahan lama. Dalam mendapatkan

kemasan pengusaha memesannya di Jakarta, dengan pesanan 200 Kg sekitar Rp.

9.000.000,-

4.2.4.2. Harga

UKM Flamboyan menetapkan harga dengan mempertimbangkan biaya

produksi, biaya non produksi, dan persentase merek. semakin meningkatnya biaya

produksi menyebabkan harga jual produk keripik pisang ini relatif mahal

dibandingkan dengan produk keripik pisang lain dipasaran. Harga jual yang

ditetapkan oleh pemilik usaha keripik pisang merupakan harga untuk distributor.

Adapun harga yang diterima konsumen ditentukan oleh distributor, sehingga harga

keripik pisang untuk konsumen dapat berbeda pada distributor yang berbeda.

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, penjualan produk keripik pisang dari

usaha kecil ini harga yang diterima konsumen di konter pemasaran UKM Flamboyan

produknya seharga Rp.10.000 - Rp.20.000 perbungkus tergantung ukuran, jenis

produk, dan berat produknya. Produk keripik pisang UKM Flamboyan selalu diminati

oleh konsumen, harga produk yang dibeli oleh konsumen secara langsung dan tidak

langsung, harga yang ditentukan sama harganya dengan ditawarkan oleh UKM

Flamboyan kecuali pemasaran produk keripik pisang UKM Flamboyan sudah berada

di toko lain dan harganya naik sebesar Rp 13.000-23.000 tergantung dari berat

ukuran produknya. Produk yang selalu diminati oleh konsumen adalah keripik pisang

keju, karena dilihat dari bentuk yang unik, rasa yang pas, dan kandungan gizinya

terjamin. Hal ini berdampak positif bagi UKM Flamboyan. Berikut ini adalah Tabel 3

yang menggambarkan berbagai jenis produk keripik pisang, ukuran, dan harga, di

UKM Flamboyan.

Tabel 3. Produk, Ukuran, Harga Keripik Pisang di UKM Flamboyan

No Produk Keripik Pisang Ukuran Berat Isi Harga

1. Keripik Keju 100-200 gram Rp. 10.000-20.000

2. Keripik Coklat 100-150 gram Rp. 10.000-15.000

3. Keripik Balado 200 gram Rp. 10.000

4. Keripik Manis 250 gram Rp. 10.000

5. Keripik Gula Merah 200 gram Rp. 10.000

Sumber : UKM Flamboyan tahun 2012

4.2.4.3. Distribusi

Saluran distribusi yang digunakan oleh UKM ini melalui dua cara, yaitu:

penjualan secara langsung kepada konsumen dan penjualan kepada distributor

kemudian ke konsumen. Distribusi yang dilakukan oleh usaha sangat baik, karena

pengusaha selalu berusaha menjangkau dan melakukan pendekatan terhadap

konsumen. Dari situasi dan kesempatan yang ada UKM Flamboyan selalu melakukan

pencatatan tentang pelanggan dan daya belinya, mereka melakukan pencatatan

tentang jumlah penjualan, pemasaran produk, waktu penjualan, dan selalu

memikirkan tentang permintaan pasar dimasa yang akan datang terhadap produknya.

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh UKM Flamboyan didukung oleh

fasilitas transportasi yang baik. Sistem pemasaran yang dilakukan oleh usaha ini yaitu

dengan penjualan secara langsung. Tempat penjualan yang sama memesan adalah Pia

Saronde, Gelael. Makro, Mawar, Ramayana dan lain-lain. Produk keripik pisang yang

lebih banyak dipesan adalah keripik pisang keju, dan keripik balado, konsumen yang

membeli biasanya dari luar daerah karena produk sudah dikenal oleh sebagian

masyarakat Kota Gorontalo. Kebanyakan mereka membeli untuk dijadikan ole-ole

khas daerah Gorontalo, produk ini pun sering dipamerankan diluar daerah. Jumlah

pesanan dan permintaan terhadap produk keripik pisang cukup stabil dan kontinu.

4.2.4.4. Promosi

UKM Flamboyan saat ini masih melakukan kegiatan promosi secara

konvensional. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan pertama kali oleh Ibu

Sonya Yahya adalah promosi produk secara lisan dengan mendatangi pembeli ke

rumah masing-masing tapi sekarang usaha ini sering melakukan promosi dengan cara

mengikuti lomba gelar produk olahan, dengan promosi seperti ini masyarakat lebih

mengenal dan mengetahui produk yang dihasilkan oleh UKM Flamboyan. Konsumen

merupakan sasaran utama dalam menghadapi persaingan karena konsumen sangat

berpengaruh terhadap perkembangan usaha. Oleh karena itu UKM Flamboyan selalu

memperbaiki kekurangan terhadap produk dan selalu berinovasi.

Promosi yang dilakukan oleh UKM Flamboyan pada awalnya berdiri sampai

saat ini masih belum memanfaatkan promosi melalui media masa seperti, promosi

lewat internet, televisi, dan saluran radio hal ini dikarenakan belum mengetahui cara

bergabung dan menyalurkan promosi melalui media masa yang ada karena pengusaha

juga melihat produk yang diusahakannya masih dalam produk sederhana maka dari

itu UKM Flamboyan masih menggunakan promosi konvensional. Solusi yang ada

perlunya UKM Flamboyan mempertahankan promosi saat ini dan memanfaatkan

promosi lewat internet dan radio melalui spot iklan yang ada di Kota Gorontalo. Spot

iklan merupakan bentuk iklan yang paling banyak digunakan dalam promosi melalui

media radio.

4.3. Analisis Faktor Eksternal Usaha

Analisis faktor eksternal pada UKM Flamboyan dilakukan untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi kecenderungan yang berada di luar kontrol usaha

kecil keripik pisang. Analisis terfokus pada faktor-faktor kunci yang menjadi peluang

dan ancaman bagi usaha kecil keripik pisang, sehingga memudahkan usaha ini untuk

menentukan strategi-strategi dalam meraih peluang dan menghindari ancaman.

Menurut Kotler dan Kevin (2007), pada umumnya pengamatan faktor eksternal

yang dilakukan dengan mengidentifikasi peluang dan ancaman dari luar perusahaan

yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan dalam situasi global yang selalu

berubah secara cepat seperti lingkungan makro yang terdiri dari, lingkungan

ekonomi, teknologi, politik/hukum, dan sosial budaya selanjutnya lingkungan makro,

yang terdiri dari pelanggan, dan pesaing.

4.3.1. Lingkungan Makro

4.3.1.1. Ekonomi

Perekonomian Kota Gorontalo merupakan salah satu bentuk perekonomian

wilayah yang relatif stabil. Pertumbuhan Kota Gorontalo yang menunjukan PDRB

atas dasar harga konstan 2000 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan

Tahun sebelumnya pada Tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo sebesar

7,68 persen sedangkan pada Tahun 2010 pertumbuhan ekonomi di Kota Gorontalo

sebesar 7,60 persen naiknya pertumbuhan ekonomi menunjukan pertumbuhan

ekonomi di Kota Gorontalo yang semakin cepat dan stabil. Relatif stabinya

pertumbuhan ekonomi Kota Gorontalo antara lain didukung oleh iklim investasi di

berbagai sektor yang kondusif sehingga banyak swasta yang menanamkan modal baik

dari skala kecil, menengah, maupun besar seperti banyaknya toko, dan perumahan di

Kota Gorontalo (BPS Kota Gorontalo, 2011).

Menurut BPS Kota Gorontalo (2011), pada tahun 2011 terakhir nilai PDRB

ADHB Kota Gorontalo meningkat hingga enam kali lipat jika dibandingkan dengan

tahun 2000 yang sebesar 315.202 juta rupiah, kondisi ini menunjukan bahwa

perekonomian di wilayah ini lebih baik. Sementara nilai PDRB ADHK pada Tahun

2011 sebesar 648.717.47 juta rupiah atau naik dua kali lipat. Kenaikan ini kenaikan

ini menunjukan semakin tumbuhnya perekonomian Kota Gorontalo selama kurun

waktu dua tahun terakhir. Iklim dan kondisi keamanan yang baik sebagai faktor yang

mendorong tumbuhnya perekonomian di wilayah ini.

Sektor industri pengolahan sub sektor industri migas dan non migas. Namun

industri migas di Kota Gorontalo industri migas belum ada. Hingga saat ini industri

non migas kegiatan usahanya meliputi industri besar, sedang, kecil, dan kerajinan

rumah tangga. Pada Tahun 2011 pertumbuhan industri pengolahan mencapai 5.40

persen dan lebih rendah jika dibanding dengan Tahun 2010 yang sebesar 7,17 persen.

Adanya industri yang tutup di Kota Gorontalo menjadi sektor ini tumbuh melambat.

Sementara untuk kontribusinya pembentukan PDRB, industri pengolahn mampu

memberikan peranan sebesar 6,24 persen atau sedikit dibandingkan pada tahun

sebelumnya sebesar 6,73 persen (BPS Kota Gorontalo, 2011).

4.3.1.2. Teknologi

Teknologi yang terus berkembang dapat mempengaruhi strategi usaha dalam

memproduksi dan memasarkan produknya. Kemajuan teknologi yang semakin

berkembang antara lain teknologi di dalam bidang produksi, informasi, komunikasi

dan transportasi. Usaha ini dapat menggunakan teknologi tradisional maupun

teknologi modern. Perkembangan teknologi di bidang informasi dan komunikasi

dapat menjadi peluang bagi UKM Flamboyan untuk mempromosikan dan

memasarkan produknya. Adanya alat komunikasi seperti telepon dan Hp dapat

mempercepat proses komunikasi antara prosdusen dengan pembeli dan pemasok.

Kota Gorontalo merupakan tempat tersediannya bebagai macam teknologi salah

satunya media informasi seperti internet, radio, televisi dan lainya yang dapat

digunakan oleh usaha untuk mempromosikan produk dalam jangkauan yang luas,

sedangkan perkembangan teknologi di bidang transportasi seperti jasa pengiriman

juga memberikan peluang bagi usaha untuk memudahkan kegiatan pendistribusian

barang baik dari pihak pemasok ke usaha maupun pihak usaha ke pihak pembeli.

Namun saat ini UKM Flamboyan belum mamanfaatkan peluang ini untuk

mempromosikan produk dalam jangkauan yang luas, hal ini perlunya UKM

Flamboyan mencoba menggunakan perkembangan teknologi media informasi yang

ada.

Teknologi dalam memproduksi keripik pisang saat ini sudah mulai berkembang

karena para industri besar sudah memanfaatkan alat mesin yang medern. Tapi hal ini

cukup dirasakan oleh para industri kecil keripik pisang salah satunya UKM

Flamboyan yang memiliki modal yang cukup dan masih menggunakan cara manual

dalam memproduksi produk keripik pisang selain itu pengusaha harus bersaing secara

sehat dengan pengusaha lain yang mengusahakan keripik pisang. Selain teknologi

pengolahan UKM Flamboyan ingin memiliki tempat produksi yang lebih luas dan

memiliki alat perlengkapan yang lengkap, saat ini UKM Flamboyan masih

menggunakan alat yang manual seperti parut pengiris pisang, tempat oven pemanas

yang pengantar panasnya dari kompor gas, dan peralatan lainnya dan hal ini UKM

Flamboyan masih belum ada rencana untuk menggantikannya.

4.3.1.3. Politik dan Hukum

Pemerintah Kota Gorontalo saat ini telah mengeluarkan kebijakan dukungan

khususnya dalam hal perizinan usaha, kemudahan berinvestasi, dan pemberian latihan

dan pengembangan UKM sehingga peningkatan perekonomian masyarakat dalam

mencapai masyarakat yang sejahtera dan berkualitas. Hal ini merupakan peluang bagi

UKM Flamboyan untuk bisa mengembangan usaha keripik pisang dengan dukungan

pemerintah yang ada. Selain itu, meningkatnya UKM yang dilakoni masyarakat, akan

semakin menunjang pertumbuhan dan perkembangan sektor rill yang ada, disamping

stabilitas keamanan yang menjadi faktor pendukung utama. Kondisi politik dan

kurang stabilnya di Kota Gorontalo, masyarakat mudah terpancing dan melakukan

tindakan merugikan kepentingan usaha. UKM Flamboyan tempat berlangsungnya

kegiatan produksi yang berlokasi dilingkungan masyarakat, membutuhkan

pendekatan kepada masyarakat disekitar lingkungan usaha dan hal ini perlu untuk

menjaga keamanan usaha demi kelangsungan pengembangan UKM Flamboyan.

Melalui berbagai kebijakan pemerintah, sistem ekonomi pembangunan

kesejahteraan UKM terkadang memunculkan citra yang kurang baik terhadap

pemerintah dan UKM yang ada di Kota Gorontalo. Selain itu pemerintah dianggap

kurang mengayomi atau melindungi, memberikan rasa aman dan menjamin

kesejahteraan UKM di Kota Gorontalo hal ini dijelaskan oleh pengusaha UKM

Flamboyan, dan ini berdampak negatif terhadap perkembangan UKM Flamboyan

karena pelayanan pemerintah hanya sebatas memberikan penyuluhan, bantuan. Dapat

dilihat dari segi positifnya UKM Flamboyan ini telah diberi dukungan dengan

kebijakan-kebijakan yang ada, berupa diberikan surat izin usaha perdagangan, surat

izin tempat usaha dan dilindungi oleh kebijakan hukum, selain itu diberikan berupa

alat-alat produksi.

Beberapa kebijakan pemerintah Kota Gorontalo yang mengatur keberadaan

UKM dalam lingkungan industri misalnya pada aspek hukum, masalah kelengkapan

dan keabsahan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki.

Kelengkapan dan keabsahan dokumen sangat penting, karena hal ini merupakan dasar

hukum yang harus dipegang oleh UKM apabila dikemudian hari timbul masalah.

Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat diperoleh dari pihak-pihak yang

menerbitkan atau mengeluarkan dokumen tersebut.

UKM Flamboyan telah memiliki izin usaha sesuai dengan PERDA (Peraturan

daerah) yang berlaku di Provinsi Gorontalo dan telah memiliki kelengkapan

persyaratan untuk suatu usaha antara lain :

a. Surat izin usaha perdagangan dengan nomor 581/PM.03/12/PK/IV/2008, dengan

jenis usaha industry pengolahan pangan dengan nama penanggung jawab.

b. Tanda daftar industri dengan nomor : 535/P3M.2/81/IV/2008 yang memiliki jenis

badan usaha yakni industri pengolahan pangan

c. Surat izin usaha perdagangan dari pemerintah Kota Gorontalo dengan nomor :

0243/KPPT/12/PM/2009

d. Surat izin tempat usaha dengan nomor : 316 Tahun 2009

Tujuan diadakannya kebijakan-kebijakan tersebut tidak lain adalah agar

terciptanya iklim yang kondusif bagi berkembangnya usaha pengolahan keripik

pisang yang sebagian besar masih berupa industri konvensional yang berskala rumah

tangga.

4.3.1.4. Sosial Budaya

Faktor sosial budaya dapat mempengaruhi suatu usaha karena selalu terjadi

perubahan sebagai akibat dari upaya individu ataupun sekelompok orang untuk

memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui pengendalian dan penyesuaian diri

terhadap lingkungan. Dewasa ini meningkatnya kesadaran masyarakat akan

pentingnya kesehatan memberikan kesempatan kepada produk hasil pengolahan

keripik pisang ataupun hasil pengolahan buah pisang lainnya untuk masuk dalam

persaingan sebagai makanan ringan dengan nilai gizi tinggi tentunya dengan jaminan

keamanan untuk dikonsumsi.

Adanya pola pikir masyarakat bahwa mengonsumsi makanan asing lebih

bergengsi membuat keberadaan makanan lokal terancam. Pola konsumsi masyarakat

di Gorontalo telah bergeser dari bahan makanan hewani ke bahan makanan nabati, ini

terjadi karena masyarakat yang ada berusaha menghindari makanan kadar kolesterol

tinggi, setelah diketahui adanya korelasi positif antara penyakit jantung koroner

cengan kadar kolesterol yang tinggi di dalam serum darah. Bahan makanan nabati

cenderung semakin diminati. Selain itu juga meningkatnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya mengkonsumsi makanan yang sehat tanpa bahan pengawet dengan

nilai gizi yang tinggi semakin meningkatkan permintaan masyarakat terhadap produk

makanan ringan seperti keripik pisang. Hal ini merupakan peluang bagi UKM

Flamboyan dalam memperbesar usahanya dengan memproduksi keripik pisang dalam

satuan yang banyak.

4.3.2. Lingkungan Mikro

Lingkungan mikro berkenaan dengan faktor-faktor dalam situasi persaingan

yang harus dihadapi usaha kecil dan menengah dan mempengaruhi dalam aktivitas.

Lingkungan ini memberikan tantangan bagi UKM Flamboyan saat usaha harus

berjuang memasarkan produk dengan cara yang menguntungkan. Lingkungan mikro

yang harus dihadapi UKM Flamboyan adalah :

4.3.2.1. Pelanggan

Pelanggan merupakan peluang bagi usaha untuk memperkuat daya beli terhadap

produk yang berkualitas. Pemahaman terhadap tentang profil pelanggan sekarang dan

pembeli potensial akan sangat membatu pengusaha dalam merumuskan strateginya.

Profil pelanggan terdiri dari, variabel geografis, demografis, dan perilaku pembeli.

Secara geografis kegiatan pemasaran keripik pisang UKM Flamboyan

diarahkan untuk pemasarannya didalam negeri. Hingga saat sekarang ini semua

produk keripik pisang dipasarkan untuk memenuhi permintaan pelanggan dari daerah

Kota Gorontalo dan sekitarnya. Hal ini tidak menutup kemungkinan bagi usaha

keripik pisang untuk memasarkannya keluar negeri pada masa yang akan datang.

Pertumbuhan pembelanjaan sekarang ini, seperti di Karsa Utama, Gelael, Makro,

Mawar, dan lain-lain. Hal ini membuka peluang pasaranya yang lebih luas bagi UKM

Flamboyan.

Berdasarkan demografis, UKM Flamboyan melayani konsumen yang berminat

terhadap produknya. Produk yang dihasilkan oleh usaha berkualitas dan para

pelanggan bebas memilih yang baik mereka suka dan tidak terkait dengan satu

penjual saja. Hal ini merupakan ancaman karena kemungkinan pelanggan akan

beralih ketangan produsen lain. Selain itu pelanggan memiliki informasi harga

produk keripik pisang yang ada dipemasaran, sehingga ini merupakan ancaman lain

bagi UKM Flamboyan untuk menetapkan harga sedikit lebih tinggi dibandingkan

pengusaha lainnya. Tetapi tinggi harga jual diberangi dengan kualitasnya yang lebih

baik, sehingga pelanggan dapat memilih produk keripik pisang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhannya.

4.3.2.2. Pesaing

Persaingan diantara pesaing saat ini produk keripik pisang cukup ketat.

Jumlah UKM yang memulai beroperasi juga semakin banyak dari segi usaha

pengolahan buah pisang. Jumlah usaha yang mengelola produk keripik pisang di Kota

Gorontalo terdapat tiga usaha yaitu: Flamboyan, Bogenfil, dan Qalifah. Pesaing

diluar usaha yang menghasilkan produk yang sama merupakan ancaman bagi UKM

Flamboyan karena akan bisa menghambat proses produksi dan pemasaran produk

sampai ketangan konsumen.

Hambatan untuk masuk keindustri rumah tangga yang mengelola keripik

pisang ini tidak tinggi. Hal ini dikarenakan tidak dipergunakan modal awal yang

cukup tinggi apabila ingin memproduksi keripik pisang. Selain itu tingginya nilai

tambah dan tingkat laba dari komoditi keripik pisang membuat banyak para

pengusaha, baik berskala kecil maupun menengah keatas berminat untuk ikut serta

berkecimpung didalam industri rumah tangga tersebut.

4.3.2.3. Pemasok

Bahan baku yang menjadi bahan utama untuk memproduksi keripik pisang di

UKM Flamboyan adalah buah pisang tanduk. Faktor penghambat dalam

memproduksi keripik pisang ini adalah terbatasnya pisang tanduk di Kota Gorontalo.

Pada awalnya UKM Flamboyan berinovasi membuat produk keripik pisang dan saat

itu tidak mendapatkan kendala dalam memasukan bahan baku didalam usaha, karena

ada petani yang langsung menjual buah pisang tanduknya ke usaha, semakin

berkembangnya keripik pisang di UKM Flamboyan dengan bermacam rasa, renyah

dan laku dipasaran selain itu mudah bikin membuat para pesaing ingin mencobaya.

Sehingga saat ini dalam pasokan bahan baku dalam UKM Flamboyan semakin

berkurang dan hal ini merupakan ancaman yang akan dihadapi oleh UKM

Flamboyan. Harga pisang tanduk yang sering di beli ke petani sebesar Rp.10.000-

13.000/ 1 sisir pisang tergantung dari bentuk, besarnya pisang tanduk. Bahan baku

buah pisang tanduk yang digunakan oleh UKM Flamboyan berasal dari pemasok

Kabupeten Gorontalo Utara, Tolinggula, dan Paguyaman untuk membeli bahan baku.

Solusi dalam pengembangan ini adalah dengan membangun hubungan dengan

pemasok yang ada di sekitar Kota Gorontalo, seperti di Kecamatan Tapa, Kabupaten

Bone Bolango dan sekitarnya, hal ini akan mempercepat dan hemat pembiayaanya

dalam memasukan bahan baku sapai ke dalam usaha. UKM Flamboyan bisa

mengambil solusi untuk bekerja sama dengan petani yang ada disekitar, dimana

petani menjalani kemitraan dengan pungusaha. Petani bisa memanfaatkan halaman

sekitar, kebunnya dengan membudidayakan tanaman pisang tanduk dan hasilnya akan

dibelih oleh pengusaha. Selain itu keuntungannya sangat bermanfaat bagi pengusaha

maupun petani dan bisa mengembangkan ekonomi di masyarakat.

4.4. Formulasi dan Pemilihan Strategi

4.4.1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal

Berdasarkan peninjauan ke lapangan UKM Flamboyan sesuai dengan metode

yang digunakan. Tahap pertama adalah tahap pengumpulan data maka yang pertama,

dapat diketahui lingkungan internalnya yang menjadi kekuatan dan kelemahan, ke

dua lingkungan eksternalnya terdiri dari ancaman dan, peluang dilokasi penelitian.

a. Faktor kekuatan UKM Flamboyan

Faktor kekuatan merupakan bagian dari faktor strategis internal, faktor

tersebut dianggap sebagai kekuatan yang akan mempengaruhi pengembangan

UKM Flamboyan. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan harus digunakan

semaksimal mungkin dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan UKM

Flamboyan. Faktor-faktor tersebut terdiri dari:

1. Motivasi untuk memajukan UKM Flamboyan

UKM Flamboyan ini selalu memberikan motivasi untuk memajukan

usahanya dalam memproduksi dan pemasarannya. Dengan menciptakan produk

yang berkualitas, rasa yang berbeda, bentuk dan ukuran, bermerk, kemasan yang

baik akan menambah daya tarik terhadap konsumen.

2. Keunggulan produk

UKM Flamboyan memiliki keunggulan produk yang berkualitas. Dari segi

keunggulannya memiliki kerenyahan, kemasan yang baik dan berbeda dari

pesaing, rasa produk yang berfariasi, memiliki Depkes RI, dan memiliki label

serta tertera masa berlaku produk. Kualitas merupakan alat penting untuk

menentukan posisi perusahaan. Selain itu keunggulan dari UKM Flamboyan ini

adalah sebagai motivator bagi UKM lain dan sebagai ikon UKM di Kota

Gorontalo untuk memecahkan masaalah yang ada, mulai dari produksi sampai ke

pemasaran dan ini merupakan kekuatan dari UKM Flamboyan.

3. Bersikap jujur dan ramah terhadap pelanggan

Bersikap jujur dan ramah terhadap pelanggan merupakan kekuatan yang

dimiliki oleh UKM Flamboyan karena dengan pelayanan bersikap jujur dan

ramah terhadap pelanggan akan membawa hubungan baik dan keharmonisan

pengusaha dengan pelanggan. Dengan cara ini UKM Flamboyan mendapatkan

pelanggan baru selain itu, mendapatkan saran dan kritik positif dari konsumen

terhadap kualitas produknya.

4. Modal sendiri, tidak tergantung dari pemerintah

UKM Flamboyan dari sejak awalnya berdiri sampai sekarang usaha ini

selalu menggunakan modalnya sendiri dan tidak tergantung dari pemerintah, ini

merupakan kekuatan yang baik dari UKM Flamboyan karena usaha ini selalu

memutar modalnya sendiri untuk agar bisa berkembang dan bisa mendapatkan

tujuan usaha ini. Usaha Flamboyan ini pernah juga telah meminjam di Bank

sebesar Rp. 50.000.000,- secara kredit selama 4 tahun demi untuk melengkapi

sarana produksi yang ada di dalam usaha.

5. Lokasi perusahaan strategis

Lokasi yang strategis merupakan kekuatan dari UKM Flamboyan karena

usaha ini terletak dipusat Kota Gorontalo, Jalan Akper, Kelurahan Moodu. Akses

dengan jalan raya yang cukup dekat didukung dengan fasilitas yang ada seperti

jalan beraspal, listrik, telepon, air, dan market. Lokasi usaha yang terletak di Kota

Gorontalo memudahkan usaha keripik pisanng ini dalam hal pemasaran.

Masyarakat Kota Gorontalo dan sekitarnya, umumnya belum mengenal produk

ini karena daya jangkau jaringan pemasaran produk keripik pisang ini masih

cenderung rendah.

6. Memiliki pelanggan tetap

Memiliki pelanggan tetap merupakan dampak yang positif bagi UKM

Flamboyan karena mengetahui kelebihan dari produk dan ini merupakan kekuatan

yang dimiliki oleh UKM Flamboyan. Usaha ini juga telah menerapkan berbagai

macam cara agar produknya ini cepat sampai ke tangan konsumen sebelum

ketahanan produnya dalam jangka waktu habis. Penerapannya adalah dengan

selalu mengikuti kegiatan perlombaan produk antar UKM yang dibuat oleh

pemerintah berupa mengikuti pameran-pameran sehingga UKM Flamboyan

mendapatkan beberapa penghargaan yang baik dan pelayanan yang baik dari

usaha terhadap pelanggan. Berkembangnya UKM Flamboyan dengan menujukan

kemampuannya sehingga usaha ini memiliki beberapa pelanggan tetap seperti,

dari Pemerintah, Pia Saronde, Teman, dan lain sebagainya.

b. Faktor kelemahan UKM Flamboyan

Faktor kelemahan merupakan bagian dari faktor strategis internal dalam

pengembangan UKM Flamboyan, Faktor-faktor ini menjadi kelemahan harus

diminimalisasi dalam upaya untuk mencapai tujuan pengembangan usaha. Faktor-

faktor tersebut terdiri dari:

1. Belum tercapainya misi dan tujuan usaha

UKM Flamboyan memiliki misi dan tujuan usaha, usaha ini memberikan

yang terbaik tapi masih saja belum tercapai misi dan tujuannya karena usaha ini

pertama masih kurang memiliki modal yang cukup kuat karena selain melengkapi

sarana produksi usaha Flamboyan ini juga harus menutupi hutang di Bank dan

sekarang ini persaingan yang ada semakin ketat, kedua kekurangan sumberdaya

manusia untuk memproduksi produk yang masih kurang hal ini mempengaruhi

terhadap permintaan produk dan akan terjadinya keterlambatan permintaan

pesanan, dan ketiga peralatan/mesin yang digunakan masih yang sederhana

(tradisional) ini sangat mempengaruhi terhadap kualitas produk yang berupa

irisan kripiknya yang tipis, bentuk ukuran keripik, keripik yang renyah, warna

tekstur, penaburan bumbu yang pas, kemasannya, dan bentuk labelnya. Usaha ini

tidak menggunakan mesin yang modern.

2. Pemasaran produk masih di Kota Gorontalo

UKM Flamboyan pemasarannya masih disebagian pertokoan Kota

Gorontalo. Adapun masalah yang dihadapi dalam memasarkan produk adalah

ketersediaan tempat pemasaran contohnya di Hypermart. Karena di mol ini masih

kurang menerima produk lokal dari UKM dan banyak syaratnya untuk

memasukan produk. Padahal dilihat dari segi pengunjung ataupun konsumen

ditempat tersebut banyak peluangnya, tapi hal ini tidak menjadi hambatan bagi

usaha, mereka mencoba memasarkan keluar daerah, seperti Jakarta, Makasar, dan

Bandung walaupun pemasaran masih menunggu permintaan.

3. Terbatasnya tenaga kerja produksi dan pemasaran

Terbatasnya tenaga kerja sangat mempengaruhi permintaan terhadap

produk. UKM Flamboyan ini masih memiliki karyawan yang berjumlah enam

orang dan sering kali karyawanya berhalangan dan tidak masuk kerja, biasanya

karyawan yang hadir terdapat satu atau tiga orang, sehingga dalam proses

produksi pemilik juga ikut berperan dalam memproduksi, dan ini merupakan

kelemahan dari usaha. Banyaknya permintaan dari pelanggan terhadap produk

keripik pisang, usaha ini selalu mendapat kendala dalam segi tenaga kerja yang

kurang dalam memproduksi, sehingganya dalam memenuhi permintaan sering

terhambat. Dalam memproduksi produk sebanyak yang ada dalam seminggu

mencapai 126 produk keripik pisang yang terselesaikan tergantung dari kondisi

sumberdaya yang ada.

4. Masih menggunakan kemasan sederhana dan memakai alat-alat tradisional

Usaha ini masih menggunakan kemasan dan alat-alat yang sederhana dalam

memproduksi, kemasan yang digunakan adalah plastik yang dipesan di Jakarta.

Sedangkan alat untuk memproduksi masih memakai pisau, kompor gas dan

sebaginya. Dilihat dari bentuk plastik kemasanya cukup baik dan menarik, pada

kemasan hanya tercantum merek ole-ole Gorontalo, keripik pisang, Flamb,

komposisi, produksi, alamat, nomor telepon, tanggal kadaluarsa, tercantum

Depkes RI, dan masih tertera label kertas yang mudah rusak. Penampilan

kemasan masih sangat sederhana dan secara keseluruhan kemasan keripik pisang

tersebut cukup menarik bagi konsumen untuk membelinya.

5. Kekurangan modal

Usaha keripik pisang ini sering sekali kekurangan modal untuk

mengembangan usahanya. Kekurangan modal usaha akan mempengaruhi lajunya

pertumbuhan usaha kecil keripik pisang didunia persaingan untuk berkembang

lebih luas. Hal ini harus diperhatikan oleh UKM Flamboyan dalam

mengantisipasi kelemahan dalam usaha.

c. Faktor peluang UKM Flamboyan

Faktor peluang merupakan bagian dari faktor strategis eksternal, faktor-

faktor tersebut dianggap sebagai suatu potensi yang dapat dimanfaatkan dalam

pengembangan UKM Flamboyan. Potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk

mencapai tujuan yang diharapkan, peluang tersebut terdiri dari:

1. Tingkat konsumsi keripik pisang semakin meningkat

Di Provinsi Gorontalo tingkat keinginan konsumen untuk mengonsumsi

keripik pisang semakin meningkat karena dilihat kondisi yang ada kebanyakan

dari masyarakat ingin membeli produk olahan dari pisang untuk konsumsi pada

waktu bersantai, kegiatan berlomba, dan sebagainya. Hal ini perlunya UKM

Flamboyan memperhatikan tingkat keinginan yang ada dengan memanfaatkan

tingkat keinginan terhadap produk dalam mempromosikan produk diberbagai

wilayah setempat untuk mendapatkan tempat pemasaran yang baru.

2. Perkembangan teknologi proses produksi dan komunikasi

Perkembangan teknologi dan komunikasi di Indonesia semakin berkembang

karena adanya mesin produksi yang lebih modern dan dijual, adanya

perkembangan teknologi informasi melalui telepon, internet, radio, dan

komunikasi lewat televisi yang sering dimanfaatkan oleh pengusaha untuk

mempromosikan produk. Ini merupakan peluang bagi UKM Flamboyan dalam

menjalankan bisnisnya.

3. Kebijakan pemerintah mendukung UKM Flamboyan

Kebijakan pemerintah untuk mendukung UKM di Kota Gorontalo sering

dimanfaatkan oleh UKM Flamboyan, seperti kebijakan pemberian surat izin

usaha, tempat usaha, tanda daftar industri, surat izin usaha perdagangan, dan

bantuan alat produksi. Selain itu pemerintah juga selalu menyediakan tempat-

tempat pameran, pembinaan, dan penyuluhan.

4. Banyaknya permintaan dari pelanggan terhadap produk

Banyaknya permintaan produk keripik pisang di Kota Gorontalo merupakan

peluang bagi UKM Flamboyan. Selain itu usaha ini selalu mendapatkan

permintaan dari konsumen dengan permintaan yang banyak untuk dijual kembali

ke luar daerah dan sebagainya. Karena menurut pembeli atau konsumen yang ada,

pelayanannya bagus, dan kualitas produknya berkualitas, enak dan cukup

memuaskan.

5. Kemungkinan dapat diekspor ke luar Gorontalo

Kemungkinan produk ini bisa diekspor diluar Gorontalo dan bisa tersebar

luasnya pemasaranya, karena dengan situasi yang ada banyaknya permintaan akan

bisa berkembangnya usaha dan bisa mendapatkan lokasi pasar yang baru. UKM

Flamboyan dapat memanfaatkan kesempatan yang ada dengan menyalurkan

produk ke luar Kota Gorontalo.

d. Beberapa yang menjadi ancaman di UKM Flamboyan

Faktor ini merupakan bagian dari faktor eksternal, faktor tersebut dianggap

sebagai ancaman yang bisa menjadi hambatan dalam pengembangan UKM

Flamboyan. Faktor-faktor tersebut harus dihindari dan diusahakan upaya

penanggulannya secara baik agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Faktor-

faktor ancaman tersebut terdiri dari :

1. Meningkat produk olahan dari luar negeri (Impor)

Meningkatnya produk olahan dari luar negeri saat ini mempengaruhi

keberadaan pengembangan UKM di Provinsi Gorontalo dan Kota Gorontalo,

masuknya produk olahan impor dari luar seperti keripik pisang, salai pisang, stik

pisang, tepung pisang, dodol pisang, dan kemungkinan masih banyak lagi yang

lainnya. Hal ini akan mengancam nasib pengolahan keripik pisang lokal di Kota

Gorontalo salah satunya UKM Flamboyan. Karena produk impor itu harganya

relatif murah dan motifnya bervariasi, dengan situasi yang ada supermarket yang

ada di Kota Gorontalo sering kali memanfaatkannya untuk mendapatkan

keuntungan, dan ini sangat dirasakan oleh UKM Flamboyan untuk memasarkan

produknya sering terhambat karena adanya produk impor dari luar. Akibatnya,

produk impor ini mengancam industri lokal dan menimbulkan kerugian serius.

Perekonomian di Gorontalo saat ini semakain meningkat dari tahun ke tahun

dengan banyaknya jumlah usaha dan tenaga kerja. Banyaknya usaha atau

perusahaan mempengaruhi tingkat permintaan, ketersediannya bahan baku, dan

akan menyebabkan persaingan antar perusahaan. Menurut BPS Provinsi

Gorontalo (2012), perkembangan inflansi Gorontalo pada tahun 2011 ini menurun

dibandingkan dari tahun 2010. Realisasi inflasi Gorontalo tahun 2011 sebesar

4,08 persen sejalan dengan proyeksi Bank Indonesia Gorontalo pada kisaran 4,25

persen kurang lebih satu persen. Inflasi Gorontalo 2011 lebih rendah

dibandingkan tahun 2010 sebesar 7,43 persen.

Adapun beberapa faktor utama yang menyebabkan inflasi Gorontalo 2011

dalam kondisi yang relatif rendah dan stabil adalah sebagai berikut:

a. Terjaganya pasokan bahan makanan sehingga harga komoditas bahan

makanan relatif rendah sepanjang tahun.

b. Faktor cuaca yang mendukung sehingga produksi bahan makanan mencukupi

kebutuhan masyarakat.

c. Masuknya impor (antar pulau) komoditas bahan makanan sehingga harga

lokal menjadi relatif murah, Contoh: bawang merah, cabai, pisang, dan bahan

makanan lainnya.

d. Tidak adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi

(Bensin).

2. Belum tersedianya rumah klinik kemasan

Tersediannya rumah klinik kemasan akan mempengaruhi produksi yang ada

di UKM Flamboyan. Rumah klinik kemasan di Kota Gorontalo belum tersedia,

ini merupakan hambatan bagi UKM Flamboyan karena usaha harus membeli dan

memesan diluar Gorontalo selain itu biayanya sangat mahal dan pengirimannya

lambat.

3. Kenaikan harga BBM

Naiknya harga BBM akan menghambat lajunya proses produksi dan

pemasaran yang ada di UKM Flamboyan. Usaha ini pada bulan kemarin usaha ini

mengalami hambatan begitu serius karena ketersediaan bahan bakar minyak yang

dibutuhkan untuk memproduksi dan memasarkan produk pada setiap pesanan

sehingga dalam mengantarkan produk pada waktunya sering keterlambatan dan

usaha ini tidak bisa maksimalkan. Berjalannya waktu kondisi kenaikan harga

bahan bakar minyak sudah mulai sedikit stabil dan pemasarannya mulai lancar.

4. Munculnya berbagai usaha yang sejenis

Banyaknya usaha yang sejenis di Kota Gorontalo akan mempengaruhi

perkembangan UKM Flamboyan. Usaha ini memproduksi produk dari hasil

pertanian, pertenakan, dan perikanan. Di Provinsi Gorontalo salah satunya Kota

Gorontalo banyak pengusaha atau UKM yang memproduksi produk yang sama.

Adanya usaha yang mengelola produk yang sejenis akan mempengaruhi

perkembangan UKM Flamboyan salah satunya dalam proses produksi dan tempat

pemasaranya, karena banyaknya industri yang sama untuk meyediakan bahan

baku pisang tanduk akan semakin kurang didapat, selain itu tempat pemasaranya

akan semakin dikuasai oleh pesaing.

4.4.2. Matrik SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen yang ampuh apabila digunakan

dengan tepat. Analisis SWOT merupakan akronim untuk kata-kata Stengths

(kekuatan), Opportunities (peluang), Weaknesses (kelemahan), dan Threats

(ancaman), faktor kekuatan dan kelemahan dalam tubuh organisasi termasuk satuan

bisnis tertentu, serta faktor peluang dan ancaman merupakan faktor lingkungan yang

dihadapi oleh organisasi, perusahaan, ataupun bisnis.

Berdasarkan data pendukung yang didapat dilapangan tentang faktor-faktor

lingkungan internal dan eksternal dalam pemasaran di UKM Flamboyan maka dapat

disusun dalam matriks SWOT. Penyusunan alternatif-alternatif strategi pemasaran

tersebut didasarkan pada kesesuaian yang logis antara unsur-unsur Strengths

(kekuatan), Opportunities (peluang), Weaknesses (kelemahan), dan Threats

(ancaman) yang dihadapi oleh usaha ”Flamboyan”. Hasil lengkap analisis SWOT

dapat dilihat pada Tabel 4. Setelah itu dapat disusun empat sel strategi yaitu strategi

pertumbuhan (S-O), trun over (W-O), strategi diversifikasi (S-T), dan strategi

defensif (W-T).

Tabel 4 . Analisis SWOT UKM Flamboyan

Sumber : (Data diolah), Analisis lingkungan internal dan eksternal (2012).

Berdasarkan hasil analisis analisis SWOT pada Tabel 4, maka dapat diperoleh

empat sel alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh UKM “Flamboyan” yaitu

Strategi (S-O,) Stategi (W-O), Strategi (S-T) dan Strategi (W-T).

STRATEGI S-O

FAKTOR-FAKTOR

INTERNAL

FAKTOR-FAKTOR

EKSTERNAL

Kekuatan (S)

1. Motivasi untuk memajukan

UKM Flamboyan

2. Keunggulan produk

3. Bersikap jujur dan ramah

terhadap pelanggan

4. Modal sendiri, tidak

tergantung dari pemerintah

5. Lokasi perusahaan strategis

6. Memiliki pelanggan tetap

Kelemahan (W)

1. Belum tercapainya misi dan

tujuan usaha

2. Pemasaran produk masih di

Kota Gorontalo

3. Terbatasnya tenaga kerja

produksi

4. Masih menggunakan

kemasan sederhana dan alat-

alat tradisional

5. Kekurangan modal

Peluang (O)

1. Tingkat konsumsi keripik

pisang semakin meningkat

2. Perkembangan teknologi

proses produksi, komunikasi

3. Kebijakan pemerintah

mendukung UKM

Flamboyan

4. Banyaknya permintaan dari

pelanggan terhadap produk

5. Kemungkinan dapat diekspor

ke luar Gorontalo

Strategi (S-O)

1). Pengembangan produk

sesuai keinginan pasar dan

mempertahankan kualitas

produk keripik pisang.

(S: 1,2,3,6. – O : 1,2,3,4,5)

2). Memperluas wilayah

pemasaran.

(S: 1,2,4,5. – O : 1,2,4,5)

Strategi (W-O)

1). Perlu memperbaiki sistem

manajemen usaha, menambah

jumlah sumberdaya manusia

dengan mengusahakan

pengembangan dan pelatihan.

(W : 1,3,. – O : 2,3,)

2). Memperbaiki kemasan

produk.

(W : 2,4. – O : 2,3,4,5)

Ancaman (T)

1. Meningkat produk olahan

dari luar negeri (Impor)

2. Belum tersedianya rumah

klinik kemasan

3. Kenaikan harga BBM

4. Munculnya berbagai usaha

yang sejenis

Strategi (S-T)

1). Melakukan diferensiasi

produk dan meningkatkan

kualitas produk dan citra usaha

untuk menciptakan

keunggulan diantara pesaing

(S: 1,2,3,5,6. – T : 1,2,4).

2). Melakukan promosi tentang

keunggulan dan kualitas

produk. (S: 1,2,6. – T : 1 ,4)

Strategi (W-T)

1). Melakukan riset dan

mengembangkan agar produk

yang dijual tidak ketinggalan

dari pesaing.

(W : 1,2,4. – T : 1,2,3,4)

2). Mengatur pengelolaan

keuangan usaha.

(W: 2,4,5. – T : 1,2,4)

Strategi S-O (Stengths–Opportunities) adalah strategi yang menggunakan

kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal. Strategi S-O

bagi UKM Flamboyan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Pengembangan produk sesuai keinginan pasar dan mempertahankan kualitas

produk keripik pisang. Kemampuan kualitas produk keripik pisang yang baik

sangat berpengaruh terhadap permintaan dari pelanggan, untuk itu UKM

Flamboyan harus mempertahankan kualitas dari keunggulan produk, dan

pelayanan yang baik. Produknya tetap guri atau renyah, melainkan juga

memperhatikan kesehatan pada pembelinya, dengan menggunakan minyak

goreng yang rendah kolesterol salah satunya minyak goreng bimoli dan

digunakan penggorengan sebanyak 3 kali setelah itu diganti dengan minyak yang

baru.

Untuk mempertahankan kualitas agar bisa tahan lama terhadap produk

perlunya UKM Flamboyan memperhatikan kemasan produk yang akan dipakai

salah satunya kemasan yang tidak rusak karena kemasan produk yang rusak

seperti sobekan atau berlubang akan mempengaruhi daya tahan lama tehadap

keripik pisang. Hal ini perlu dijaga agar keyakinan konsumen untuk membeli

produk keripik pisang tetap berjalan dengan baik dan pemerintah juga akan

mendukung UKM Flamboyan.

2. Memperluas wilayah pemasaran. Adanya motivasi untuk memajukan UKM

Flamboyan, keunggulan produk, memiliki kekuatan modal yang cukup, lokasi

yang strategis, didukung oleh pemerintah dan tingkat konsumsi keripik pisang

serta permintaanya banyak, maka perusahaan dapat melakukan perluasan wilayah

pemasaran sebagai upaya untuk menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih baik

bagi usaha keripik pisang Flamboyan.

STRATEGI W-O

Strategi W-O (Weaknesses- Opportunities) adalah strategi yang bertujuan

memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi

W-O bagi UKM Flamboyan terdiri dari:

1. Perlu memperbaiki sistem produksi manajemen usaha, menambah jumlah

sumberdaya manusia dengan mengusahakan pengembangan dan pelatihan.

Dengan strategi ini bertujuan membenahi struktur usaha yang telah dijalankan

secara lebih baik dan terarah, karena dilihat dari kondisi usaha dari keseluruhan

kegiatan manajemen pengusaha yang selalu bergerak dalam kegiatan itu, selain

itu keterbatasan karyawan untuk menjalankan produksi, karyawannya semakin

kurang. Hal ini menyebabkan tidak tersusun dan mengandalkan pengusaha saja.

Pengusaha perlu mencari sumberdaya manusia yang ada kemauan untuk bekerja

sama, setelah itu memberikan pembinaan dan pelatihan terhadap semua

sumberdaya manusia yang ada didalam usaha pada setiap tugas-tugas mereka.

2. Memperbaiki kemasan produk, kemasan sebuah produk memiliki banyak fungsi

diantaranya melindungi produk, daya tarik, pembeda, dan juga bisa dijadikan

sebagai sarana promosi. Selain itu kemasan merupakan sumber informasi dari

sebuah produk. Pada produk yang dihasilkan oleh UKM Flamboyan, khususnya

produk keripik pisang dan yang dikemas dengan plastik yang tertera label dari

kertas biasa yang memberikan informasi terhadap produk. Jika produk ini dijual

ke wilayah yang lebih luas, tentunya akan sulit bersaing dengan produk-produk

lain yang sudah memiliki kemasan yang lebih baik. Maka perlunya UKM

Flamboyan memperbaiki kemasan dalam memberi label yang tidak gampang

rusak.

STRATEGI S-T

Strategi S-T (Stengths- Threats) adalah strategi yang menggunakan kekuatan

perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi

S-T bagi usaha kecil keripik pisang Flamboyan adalah :

1. Melakukan diferensiasi produk dan meningkatkan kualitas produk dan citra usaha

untuk menciptakan keunggulan diantara pesaing. Adanya motivasi untuk

memajukan usaha didukung dengan modal milik sendiri yang cukup, maka UKM

Flamboyan dapat melakukan perluasan lini produk melalui deferensiasi produk

untuk mengantisipasi banyak pesaing dan adanya kondisi politik yang tidak stabil

bahwa mengonsumsi keripik pisang mengandung bahan-bahan yang tidak sesuai

peraturan. Produk UKM Flamboyan sudah diproduksi dan diperluas dengan

memproduksi beragam produk keripik pisang. Apabila produk beragam, maka

akan semakin meningkat respon dan daya ingat terhadap keberadaan produk

UKM Flamboyan. Kualitas dan merek yang terkenal serta cita rasa yang khas,

merupakan salah satu kekuatan dari usaha yang membedakan dari pada

pesaingnya.

2. Melakukan promosi tentang keunggulan dan kualitas produk. Strategi yang harus

dilakukan pertama, peningkatan kegiatan promosi untuk meningkatkan volume

penjualan. Peningkatan kegiatan promosi merupakan suatu tindakan yang sangat

menentukan dalam peningkatan nilai penjualan, menciptakan pasaran hasil

produksi dan pertumbuhan terhadap produk. Promosi yang dapat dilakukan oleh

UKM Flamboyan yaitu dengan mengikuti kegiatan-kegatan pameran yang

diselenggarakan oleh pemerintah daerah atau pihak swasta yang ada didalam

maupun diluar Kota Gorontalo. Cara ini akan menutupi kelemahan usaha keripik

pisang dalam hal kekurangan promosi yang dilakukan. Apalagi saat ini ancaman

persaingan pendatang baru cukup besar maka strategi ini cukup efektif untuk

mempromosikan produk.

STRATEGI W-T

Strategi W-T (Weaknesses-Threats) adalah strategi yang bertujuan mengurangi

kelemahan internal yang dimiliki untuk menghindari ancaman lingkungan. Strategi

W-T bagi UKM “Flamboyan” adalah :

1. Melakukan riset dan mengembangkan agar produk yang dijual tidak ketinggalan

dari pesaing. Keberadaan UKM Flamboyan sebagai industri rumah tangga yang

menarik dan tempatnya cukup strategis selain itu mudah dimasuki mengharuskan

UKM Flamboyan melakukan usaha dalam mengantisipasi keberadaan para

pesaing tentang pengembangan usaha mereka. Salah satunya dengan melakukan

riset dan pengembangan terhadap produk agar produk yang dijual tidak

ketinggalan dari pesaing. Riset merupakan kerangka kerja yang secara detil

merinci prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi guna menjawab

masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan. Dengan adanya strategi ini UKM Flamboyan bisa menambah dan

mengurangi kelemahan dan ancaman yang akan menghalangi pertumbuhan usaha.

2. Mengatur pengelolaan keuangan usaha. Menghadapi kelemahan usaha ini

khususnya permasalahan kurangnya modal UKM Flamboyan harus bisa mengatur

keuangan perusahaan sebaik mungkin. UKM Flamboyan dapat melakukannya

dengan cara mengalokasikan modal yang ada secara tepat sehingga usaha dapat

terus berjalan. Dengan demikian diharapkan UKM Flamboyan dapat terus

menjaga dan mempertahankan usahanya. Untuk bisa melakukan hal tersebut,

pemilik dan pekerja yang ada di UKM Flamboyan harus bisa saling mendukung,

terutama pemilik atau penanggung jawab utama untuk bisa lebih fokus terhadap

usaha ini, demi kepentingan bersama dan keberlangsungan usaha.