4094pengendalian hama kumbang logong (sitophylus oryzae l.) dengan menggunakan ekstrak biji pangi...

Upload: wongselikur

Post on 09-Jan-2016

45 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

extracts, maseration, Pangium edule Reinw., Sitophylus oryzae L., n-heksanfraction, ethanol fraction, bioinsecticide

TRANSCRIPT

  • 186

    PENGENDALIAN HAMA KUMBANG LOGONG (Sitophylus oryzae L.)DENGAN MENGGUNAKAN EKSTRAK BIJI PANGI (Pangium eduleReinw.)

    CONTROL OF BEETLE PEST LOGONG (Sitophylusoryzae L.) UTILIZED PANGI (Pangiumedule Reinw.) SEED EXCTRACT

    Ernest H. Sakul1), Jacklin S.S. Manoppo1), DalvianTaroreh1), Revfly I.F. Gerungan2), danSanusi Gugule2)1Program Studi Biologi Program Pascasarjana Universitas Negeri Manado2Departemen Biologi FMIPA Univeristas Negeri Manado

    ABSTRACT

    The research was aimed to prove the effectiveness of seed extract pangi (Pangium edule Reinw.) Inincreasing mortality of rice-weevil or logong (Sitophylus oryzae L.) using the solvent n-hexane fractionand the fraction of ethanol, and then evaporated with a rotary evaporator to obtain viscous extract. Thisresearch was conducted in the Chemistry Laboratory of MIPA Manado State University and mini greenhouse Gapoktan Pinaesaan Tonsealama Village during the months of January, February and March2012 using an experimental method in a plastic box using Completely Randomized Design (CRD) withsix treatments were repeated four times, so the total experimental units were 24 units. Each plastic boxfilled with 20 of rice-weevil or logong adult and any treatment administered doses of: 2.5 ppm, 5.0 ppm,7.5 ppm, 15 ppm, 30 ppm and 45 ppm. The results indicate that pangi seed extract is very effective inimproving mortality of rice-weevil or logong, where the concentration of the extract 45 ppm is the bestpangi seed extract. Test results of Phytochemical Test showed that secondary metabolite of pangi seedextract with n-hexane solvent contains alkaloid compounds and pangi seed extract with ethanol solventcontaining phenolic compounds, saponins and tannins.Keywords : extracts, maseration, Pangium edule Reinw., Sitophylus oryzae L., n-heksan

    fraction, ethanol fraction, bioinsecticide

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efektifitas ekstrak biji pangi (Pangium edule Reinw.) dalammeningkatkan mortalitas kumbang logong dengan menggunakan pelarut fraksi n-heksan maupun fraksietanol, kemudian dievaporasi dengan rotary evaporator guna mendapatkan ekstrak kental. Penelitianini dilaksanakan di laboratorium kimia FMIPA Universitas Negeri Manado dan mini green houseGapoktan Pinaesaan Desa Tonsealama selama bulan Januari, Februari dan Maret 2012 denganmenggunakan metode eksperimen pada kotak plastik menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)dengan 6 perlakukan yang diulang sebanyak 4 kali sehingga total unit percobaan sebanyak 24 unitpercobaan. Masing-masing kotak plastik diisi dengan 20 ekor kumbang logong dewasa dan setiapperlakuan diberikan dosis 2,5 ppm, 5,0 ppm, 7,5 ppm, 15 ppm, 30 ppm, dan 45 ppm. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ekstrak biji pangi sangat efektif dalam meningkatkan mortalitas hama kumbanglogong dimana pada konsentrasi ekstrak sebesar 45 ppm merupakan konsentrasi ekstrak biji pangiyang terbaik dalam penelitian ini. Hasil pemeriksaan uji fitokimia menunjukkan bahwa metabolitsekunder dari ekstrak biji pangi dengan pelarut n-heksan mengandung senyawa alkaloid dan ekstrakbiji pangi dengan pelarut etanol mengandung senyawa fenol, saponin dan tanin.Kata kunci : ekstrak, maserasi, Pangium edule Reinw., Sitophylus oryzae L., fraksi n-heksan,

    fraksi etanol, insektisida nabatiEugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012

  • 187

    PENDAHULUAN

    Beras dan jagung merupakan salah satupadian paling penting di dunia untuk dikonsumsimanusia. Beras dan jagung adalah bahan makananpokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Dinegara-negara Asia yang penduduknya padat,khususnya Bangladesh, Myanmar, Kamboja, Cina,Indonesia, Korea, Laos, Filipina, Sri Lanka,Thailand dan Vietnam, beras merupakan panganpokok. Sebanyak 75% masukan dan kebutuhankalori harian masyarakat di negara-negara Asiatersebut berasal dari beras dan jagung. Lebih dari50% penduduk dunia tergantung pada berassebagai sumber kalori utama (Ramsiks, 2010) .

    Setelah berlangsungnya masa panentanaman pangan dan perkebunan, hama seranggabaik berupa telur, larva atau ulat banyak yangterbawa ke dalam tempat penyimpanan disampinghama-hama lainnya seperti tikus, burung danbermacam-macam serangga.

    Gudang sebagai sarana yang digunakanuntuk penyimpanan bahan baku dan produk jadimerupakan media yang sangat baik untuk perkem-bangan hama jika tidak ada program manajemenuntuk pengendalian faktor-faktor yang berpotensimenurunkan kualitas produk yang disimpan.

    Menurut FAO, kehilangan hasil panen dinegara-negara berkembang berkisar antara 10-13%, diantaranya berkisar 5% oleh berbagai jenishama gudang seperti serangga, tikus, tungau,burung, dan jasad renik. Bulog memperkirakansusut bobot beras sekitar 25%, terdiri dari 8%waktu panen, 5% waktu pengangkutan, 2% waktupengeringan, 5% waktu penggilingan, dan 5%waktu penyimpanan (Ramsiks, 2010).

    Penyimpanan beras dan bahan panganlain, merupakan salah satu mata rantai kegiatanpasca panen sebelum komoditas di distribusikan.Kehilangan komoditas berupa menurunnya mutu,bertambahnya kadar air, kotoran benda asing,kerusakan bentuk, warna, bau, rasa, dan kehila-ngan kualitas berupa penyusutan berat harus di-perhatikan selama penyimpanan.

    Salah satu hama pengganggu hasil panenadalah kumbang atau kutu beras (Sitophylusoryzae L.) yang termasuk famili Curculionidae dari

    genus Sitophilus. Di Sulawesi Utara hama inidisebut logong dan di Minahasa disebut lowona.Hama ini tersebar di tempat atau daerah-daerahyang beriklim tropis dan subtropis, terutama ditempat-tempat atau daerah yang terdapat sim-panan produk kesukaannya seperti padi, jagung,ubi jalar dan kacang hijau. Serangga yang banyakmerusak hasil pertanian terutama dari jeniskumbang Coleoptera yaitu S. oryzae L. danTribolium sp. Hama yang lain yang menyerangberas adalah tikus, burung, tungau dan lain-lain.Bentuk serangga dewasa umumnya mempunyaisayap dan berkembang biak dengan cara bertelur.Siklus hidupnya melampaui beberapa fasekehidupan mulai dari telur, ulat (larva), kepompong(pupa) dan selanjutnya menjadi serangga dewasa.Kumbang dewasa dan bentuk ulatnya sangat aktifmerusak bahan simpan (Parinduri, 2010).

    Selanjutnya Parinduri (2010) mengemuka-kan bahwa S. oryzae L. merupakan salah satuhama penting dalam gudang. Selama perkembang-an dari telur sampai imago dapat menurunkanproduksi sampai 20% dalam waktu 5 minggu.Faktor yang menentukan derajat kerusakan berasoleh S. oryzae L. dalam masa penyimpanan antaralain oleh pengaruh populasi, varietas asal beras,serta lama penyimpanan beras. S. oryzae L. adalahsalah satu serangga perusak yang menimbulkankerusakan secara fisik dan mikrobiologis (mutu danrasa) yang berasal dari Ordo Coleoptera selamapada tempat penyimpanan.

    Perlindungan terhadap penyimpanan pro-duk pertanian dari ancaman hama serangga biasa-nya bergantung pada insektisida buatan seperticontoh organoklor, organofosfat dan karbamat(Sukandar dkk., 2007).

    Penggunaan pestisida sintetik yang tidakbijaksana akan merusak lingkungan dan kesehatanmanusia. Hal ini terjadi karena tidak semua pes-tisida yang digunakan mampu menangani orga-nisme penganggu tanaman (OPT) sasaran, selainitu juga dapat membunuh biota-biota yang mungkinmasih berguna bagi. Salah satu tujuan praktissistem pengendalian hama terpadu adalah me-ngurangi kuantum penggunaan pestisida sintetikantara lain dengan mengintroduksikan pestisidanabati yang mampu menandingi kemampuan

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ...

  • 188

    pestisida sintetik tersebut (Suryaningsih danHadisoeganda, 2004).

    Pengendalian hama S. oryzae dan T.castaneum sampai sekarang ini masih mengguna-kan pestisida dan fumigasi. Fumigant yang diguna-kan dalam fumigasi di gudang-gudang Bulog saatini terdiri dari Phosphine dan Metyl bromide.Penggunaan pestisida kimia dalam pengendalianhama saat ini banyak menimbulkan dampaknegatif. Masalah pencemaran lingkungan merupa-kan akibat yang jelas terlihat, selain itu penggunaanpestisida kimia di Indonesia telah memusnahkan55% jenis hama dan 72 % agen pengendali hayati.

    Kumbang bubuk beras yang juga biasadisebut kumbang penggerek beras. Kumbang inimerupakan hama utama pada beras yangdisimpan. Serangannya ditandai dengan butir berasberlubang-lubang atau menjadi tepung karenagerekan kumbang. Akibat hama ini beras dapatkehilangan berat hingga mencapai 23% setelahdisimpan beberapa bulan.

    Kondisi gudang penyimpanan cadanganpangan Gapoktan Pinaesaan Desa Tonsealamadari data yang tercatat pada kondisi hingga akhirJuni 2011, terlihat bahwa proses penyeranganhama gudang jenis kumbang logong (S. oryzae)diperkirakan sekitar 50 60% dapat ditemukanKumbang logong (S. oryzae L.) pada setiap karungpenyimpanan beras atau jagung atau tepung.Populasi hama tersebut lama kelamaan meningkatdengan cepat seiring dengan lambatnya prosespemasaran pada konsumen sehingga cadanganpangan bertumpuk. Hal ini menjadi penyebabbertambah cepatnya susut bahan cadanganpangan yang dikumpulkan oleh para petani yangtergabung dalam Gapoktan Pinaesaan DesaTonsealama, Tondano Utara (Manoppo, 2011komunikasi personal).

    Namun demikian, penggunaan insektisidabuatan secara terus menerus dapat mengakibatkanpencemaran lingkungan, sehingga diperlukan suatusarana pengendalian hama lain yang ramahlingkungan. Melihat kondisi di atas, maka tujuanutama dalam penelitian ini adalah untuk membukti-kan toksisitas kerja dari ekstrak biji (P. eduleReinw.) sebagai insektisida nabati dalam

    meningkatkan mortalitas (tingkat kematian) hamakumbang logong (S. oryzae L.).

    METODE PENELITIAN

    Buah pangi atau Pangium edule Reinw.yang telah tua (berwarna coklat tua) diperoleh daripohon pangi yang tumbuh pada ketinggian 300 mdpl di Desa Tonsealama, Tondano Utara,Minahasa.

    Pelarut dan pereaksi yang digunakanadalah etanol, n-heksan. Bahan kimia yangdigunakan adalah pada derajat pro analisis.

    Seperangkat alat ekstraksi, rotavapor(Buchi R-250), blender (Miyako), desikator, oven,timbangan digital (Ohauss) digunakan dalampenelitian ini.

    Prosedur AwalBiji pangi segar dikeluarkan daging

    buahnya, dicuci sampai bersih, kemudian kulit bijidipecah dengan palu untuk mengambil daging biji,kemudian daging biji dikeringanginkan pada suhuruang tanpa dijemur langsung pada sinar mataharilangsung.

    Biji pangi yang telah ditumbuk dandihancurkan hingga kecil kemudian harus melewatiproses pengeringan sebelum dilakukan pembuatanekstrak kental. Proses pengeringan denganmenggunakan kipas angin kira-kira 1-2 minggu.Penggunaan kipas angin dimaksudkan untukmencegah terjadinya pembentukan jamur dalamsampel yang akan diujicobakan.

    Kemudian dilanjutkan dengan ujikandungan air pada sampel biji pangi. Prosespenentuan dan pemeriksaan kadar air suatu bahandalam analisis sangat diperlukan untuk melihatseberapa banyak air yang ada dan terkandungdalam sampel yang akan dianalisis dan yang akandibuat ekstrak, juga digunakan untuk melihat tingkatkering suatu bahan.

    Uji Penentuan Kadar Air Pada Biji PangiPenentuan kadar air suatu bahan dalam

    analisis diperlukan untuk melihat seberapa banyakair yang ada dan terkandung dalam sampel yangakan dianalisis. Pengukuran kadar air dilakukan

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012

  • 189

    dengan metode oven. Sebanyak 3 gram sampelbiji pangi ditimbang dalam cawan porselen yangtelah ditimbang dan diketahui bobotnya. Pengering-an bahan dilakukan dengan oven agar kestabilansuhu dan waktu pengeringan lebih terkontrol.Kemudian sampel biji pangi dikeringkan ke dalamoven bersuhu 1050C selama 5 jam, kemudiandidinginkan di dalam desikator dan ditimbangsampai bobotnya konstan.

    Ekstraksi Biji Pangi Melalui Proses Maserasidengan Pelarut n-heksana

    Serbuk biji atau hancuran biji pangi yangtelah dihaluskan tersebut, kemudian dimasukkan kedalam stoples dan dimaserasi dengan ditambahpelarut n-heksana sebanyak 1 liter. Campuran inikemudian dikocok-kocok supaya tercampur ratadan didiamkan selama 1 x 24 jam untuk maserasitahap 1. Setelah maserasi selesai, hasil maserasitahap 1 dihasilkan berupa filtrat dan ampas yangmemiliki warna coklat keruh Kemudian ampas bijipangi tersebut, dimaserasi tahap kedua denganpelarut n-heksana sebanyak 800 ml. Campuran inikemudian digojog-gojog supaya tercampur rata dandidiamkan selama 1 x 24 jam untuk prosesmaserasi tahap 2.

    Kemudian pada tahap maserasi kedua,diperoleh filtrat kedua dan ampas biji pangi yangmemiliki warna coklat terang (tidak keruh) danbatas antara filtrat serta ampas dapat dilihatdengan jelas. Hasil filtrat pada maserasi keduadigabungkan dengan filtrat pertama. Kemudianampas biji pangi tersebut dimaserasi tahap ketigadengan n-heksana sebanyak 500 ml. Campuran inikemudian digojog-gojog supaya tercampur rata dandidiamkan selama 1 x 24 jam untuk maserasi tahap3.

    Filtrat hasil proses maserasi dari tahap 1hingga tahap 3 yang telah diperoleh, disaringdengan menggunakan kertas saring Whatmann No.42 dan menggunakan pompa vakum untuk mem-percepat proses penyaringan filtrat dan dihasilkanfiltrat n-heksan berwarna kuning bening.

    Proses penyaringan filtrat dilakukansampai seluruh filtrat hasil maserasi tersaringdengan baik dan sempurna, kemudian filtrat yangtelah disaring, kemudian dipindahkan ke dalam labu

    erlenmeyer khusus yang akan digunakan padarotary evaporator dan siap dilakukan prosesevaporasi.

    Filtrat yang telah diperoleh, dipekatkandengan menggunakan rotary evaporator pada suhu400C, untuk menghilangkan pelarutnya sehinggadidapatkan ekstrak pekat biji pangi (P. edule) yaituekstrak n-Hexane biji pangi selama 2 jam.

    Ekstraksi Biji Pangi melalui Proses Maserasidengan Pelarut Etanol

    Hasil residu akhir berupa ampas pada saatmaserasi dengan pelarut n-heksana, kemudiandimaserasi dengan pelarut etanol (EtOH). Hasilresidu tersebut dimasukkan ke dalam bejanaerlenmeyer atau stoples untuk dimaserasi denganditambah etanol 70% (Maserasi etanol tahap 1).Adapun etanol yang digunakan adalah Ethanol ForAnalysis (PA) sebanyak 500 ml. Campuran inikemudian dikocok-kocok supaya larutan tercampurrata dan larutan didiamkan selama 1 x 24 jam untukbisa menghasilkan rendemen yang baik.

    Penggunaan etanol 70% merupakan pe-larut yang bersifat semipolar sehingga diharapkanetanol mampu menarik senyawa-senyawa polardan semipolar yang terkandung dalam biji pangi.

    Filtrat yang dihasilkan pada tahapmaserasi 1, kemudian ditampung pada stoplesyang lain. Warna filtrat yang dihasilkan berwarnacoklat muda. Ampas atau hasil residu akhir biji P.edule yang telah dimaserasi dengan etanol selama1 x 24 jam, diulang pada hari kedua dan hari ketigadengan cara dikocok-kocok supaya tercampur ratahingga diperoleh masera yang didapat berwarnabening (diasumsikan semua senyawa semi polardan polar tertarik oleh pelarut etanol) dan diperolehhasil filtrat etanol.

    Hasil filtrat pada maserasi pertama, keduadan ketiga digabungkan ke dalam sebuah labuerlenmeyer besar. Filtrat yang telah diperolehdipekatkan dengan menggunakan rotary evaporatorpada suhu 400C dengan jalan dilakukan prosesevaporasi, alat ini menggunakan pendingin dandirangkaikan dengan labu erlenmeyer dan alat inidigunakan untuk memisahkan pelarut dan ekstraksehingga didapatkan ekstrak pekat biji pangi (P.edule) yaitu ekstrak etanol (EtOH) biji pangi.

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ...

  • 190

    Ketika telah diperoleh kedua jenis ekstraktersebut yaitu ekstrak biji pangi n-heksan danekstrak biji pangi etanol, kemudian dilakukan ujiLC50 pada hama kumbang logong jagung (S.zeamais), dengan tingkat konsentrasi (1.0, 2.5. 5.0,7.5 dan 10 ppm), Pada saat telah diperoleh hasil ujiLC50,dimana mortalitas tertinggi diperoleh padasalah satu fraksi yang diujikan, langkah selanjutnyafraksi yang paling tinggi jumlah mortalitas dijadikanpatokan untuk diaplikasikan dengan menggunakanperlakuan berbasis rancangan acak lengkap.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Penghitungan Kadar Air Biji PangiPenghitungan kadar air dapat diukur

    dengan rumus :

    Hasil penghitungan sebagai berikut: Beratcawan porselen besar sebesar 73.002 gram. Beratcawan porselen besar + sampel biji pangi sebelumpemanasan sebesar 74.102 gram, Berat cawanporselen besar + sampel biji pangi setelah pe-manasan sebesar 74.003 gram, Berat awal/ beratcawan = 74.102 / 73.002 gram = 1.100 gram, Beratakhir / berat cawan = 74.003 / 73.002 gram = 1.001gram. Kadar air (%) = 0.1/1.1 x 100 % = 9,0909 %

    Hasil penentuan kadar air biji pangi keringoven menunjukkan kadar air rata-rata yang di-peroleh sebesar 9.0909%. Karena kadar air

    dibawah 10%, telah tercapai maka tahapan se-lanjutnya yaitu melakukan maserasi awal denganmenggunakan pelarut n-heksan.

    Uji LC50 (Lethal Concentration) dari AktivitasBioinsektisida Ekstrak Biji Pangi terhadapSitophylus zeamais

    Pengujian aktivitas bioinsektisida yang di-peroleh dari ekstrak biji pangi baik yang meng-gunakan pelarut n-heksan maupun pelarut etanol,dilakukan terhadap kumbang logong dari genusyang sama dengan S. oryzae yaitu genusSitophylus namun spesies yang berbeda yaitu S.zeamais (kumbang logong yang menyerangjagung).

    Uji LC50 dilakukan untuk mengukur tingkatmortalitas kumbang logong. LC50 merupakan ujiaplikasi konsentrasi ekstrak dalam lingkungan dimana jumlah bahan yang diaplikasi menyebabkankematian 50% dari kelompok hewan uji.

    Hasil LC50 dari ekstrak biji pangi yangmenggunakan pelarut n-heksan dan pelarut etanolterhadap kumbang logong S. oryzae ditunjukkanpada Tabel 1.

    Hasil analisis probit dengan menggunakanSPSS IBM 20, diperoleh angka pada taraf 50%sebesar 12,711 dimana nilai LC50 hasil analisisprobit yang diperoleh kurang dari 1000g/ml.berada pada kisaran kategori toxic dimana rentangnilai LC50 yaitu 12,711 berada pada kisaran nilai10-100 mg/L.

    Tabel 1. Hasil Uji LC50 Pada Kumbang Logong S. oryzae(Table 1. Result test LC50 for Rice-Weevil Logong S. oryzae)

    Perlakuan(Lethal Concentration/LC50) Kumbang Logong S. zeamais

    Ekstrak Biji Pangi dengan Pelarut n-heksan

    Ekstrak Biji Pangi dengan PelarutEtanol

    1 ppm2.5 ppm5.0 ppm7.5 ppm10 ppmJumlahTotal Hewan UjiProsentase Kematian

    5 ekor5 ekor8 ekor

    10 ekor10 ekor38 ekor50 ekor

    38/50 x 100% = 76%

    2 ekor3 ekor3 ekor4 ekor5 ekor

    17 ekor50 ekor

    17/50 x 100% = 37%

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012

  • 191

    Hasil Uji Aplikasi Ekstrak Biji Pangi padaKumbang Logong Berbasis Rancangan AcakLengkap Analisis Varians

    Jumlah Kumbang Logong Yang MatiHasil pengamatan pengaruh aplikasi

    ekstrak biji pangi dengan pelarut n-heksan terhadaptingkat mortalitas kumbang logong yang mengalamikematian disajikan pada Tabel 2.

    Perbedaan mortalitas kumbang logonguntuk masing-masing perlakuan pada aplikasipertama dapat diikuti pada Grafik 1.

    Perbedaan mortalitas kumbang logonguntuk masing-masing perlakuan pada aplikasikedua dapat diikuti pada Grafik 2.

    Berdasarkan data hasil penelitian yangtelah diperoleh, diputuskan untuk mengambil datahasil penelitian yang terbaik yaitu tahap 1.

    Tabel 2. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Pertama(Table 2. Total of Rice-weevil Logong Who Died in the First Extract Application)

    UlanganPerlakuan

    E1(2,5 ppm)

    E2(5 ppm)

    E3(7.5 ppm)

    E4(15 ppm)

    E5(30 ppm)

    E6(45 ppm)

    1234

    JumlahRata-rata

    4565

    205,00

    6765

    246,00

    10889

    358,75

    1412101551

    12,75

    1815161867

    16,75

    2020192079

    19,75

    Keterangan : warna biru merupakan ulangan ke-1, merah ulangan ke-2, hijau ulangan ke-3 dan ungu ulanganke-4).

    Grafik 1. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Pertama(Graph 1. Total of Rice-Weevil Logong Who Died in the First Exctrct Application)

    Tabel 3. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Kedua(Table 3. Total of Rice-Weevil Logong Who Died in the Second Exctract Application)

    UlanganPerlakuan

    E1(2,5 ppm)

    E2(5 ppm)

    E3(7.5 ppm)

    E4(15 ppm)

    E5(30 ppm)

    E6(45 ppm)

    1234

    JumlahRata-rata

    2343

    123,00

    4554

    184,50

    6556

    225,50

    978

    1034

    8,50

    1514111252

    13,00

    2020202080

    20,00

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ... 191

    Hasil Uji Aplikasi Ekstrak Biji Pangi padaKumbang Logong Berbasis Rancangan AcakLengkap Analisis Varians

    Jumlah Kumbang Logong Yang MatiHasil pengamatan pengaruh aplikasi

    ekstrak biji pangi dengan pelarut n-heksan terhadaptingkat mortalitas kumbang logong yang mengalamikematian disajikan pada Tabel 2.

    Perbedaan mortalitas kumbang logonguntuk masing-masing perlakuan pada aplikasipertama dapat diikuti pada Grafik 1.

    Perbedaan mortalitas kumbang logonguntuk masing-masing perlakuan pada aplikasikedua dapat diikuti pada Grafik 2.

    Berdasarkan data hasil penelitian yangtelah diperoleh, diputuskan untuk mengambil datahasil penelitian yang terbaik yaitu tahap 1.

    Tabel 2. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Pertama(Table 2. Total of Rice-weevil Logong Who Died in the First Extract Application)

    UlanganPerlakuan

    E1(2,5 ppm)

    E2(5 ppm)

    E3(7.5 ppm)

    E4(15 ppm)

    E5(30 ppm)

    E6(45 ppm)

    1234

    JumlahRata-rata

    4565

    205,00

    6765

    246,00

    10889

    358,75

    1412101551

    12,75

    1815161867

    16,75

    2020192079

    19,75

    Keterangan : warna biru merupakan ulangan ke-1, merah ulangan ke-2, hijau ulangan ke-3 dan ungu ulanganke-4).

    Grafik 1. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Pertama(Graph 1. Total of Rice-Weevil Logong Who Died in the First Exctrct Application)

    Tabel 3. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Kedua(Table 3. Total of Rice-Weevil Logong Who Died in the Second Exctract Application)

    UlanganPerlakuan

    E1(2,5 ppm)

    E2(5 ppm)

    E3(7.5 ppm)

    E4(15 ppm)

    E5(30 ppm)

    E6(45 ppm)

    1234

    JumlahRata-rata

    2343

    123,00

    4554

    184,50

    6556

    225,50

    978

    1034

    8,50

    1514111252

    13,00

    2020202080

    20,00

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ... 191

    Hasil Uji Aplikasi Ekstrak Biji Pangi padaKumbang Logong Berbasis Rancangan AcakLengkap Analisis Varians

    Jumlah Kumbang Logong Yang MatiHasil pengamatan pengaruh aplikasi

    ekstrak biji pangi dengan pelarut n-heksan terhadaptingkat mortalitas kumbang logong yang mengalamikematian disajikan pada Tabel 2.

    Perbedaan mortalitas kumbang logonguntuk masing-masing perlakuan pada aplikasipertama dapat diikuti pada Grafik 1.

    Perbedaan mortalitas kumbang logonguntuk masing-masing perlakuan pada aplikasikedua dapat diikuti pada Grafik 2.

    Berdasarkan data hasil penelitian yangtelah diperoleh, diputuskan untuk mengambil datahasil penelitian yang terbaik yaitu tahap 1.

    Tabel 2. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Pertama(Table 2. Total of Rice-weevil Logong Who Died in the First Extract Application)

    UlanganPerlakuan

    E1(2,5 ppm)

    E2(5 ppm)

    E3(7.5 ppm)

    E4(15 ppm)

    E5(30 ppm)

    E6(45 ppm)

    1234

    JumlahRata-rata

    4565

    205,00

    6765

    246,00

    10889

    358,75

    1412101551

    12,75

    1815161867

    16,75

    2020192079

    19,75

    Keterangan : warna biru merupakan ulangan ke-1, merah ulangan ke-2, hijau ulangan ke-3 dan ungu ulanganke-4).

    Grafik 1. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Pertama(Graph 1. Total of Rice-Weevil Logong Who Died in the First Exctrct Application)

    Tabel 3. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Kedua(Table 3. Total of Rice-Weevil Logong Who Died in the Second Exctract Application)

    UlanganPerlakuan

    E1(2,5 ppm)

    E2(5 ppm)

    E3(7.5 ppm)

    E4(15 ppm)

    E5(30 ppm)

    E6(45 ppm)

    1234

    JumlahRata-rata

    2343

    123,00

    4554

    184,50

    6556

    225,50

    978

    1034

    8,50

    1514111252

    13,00

    2020202080

    20,00

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ...

  • 192

    Keterangan : warna biru merupakan ulangan ke-1, merah ulangan ke-2, hijau ulangan ke-3 dan ungu ulanganke-4).

    Grafik 2. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Kedua(Graph 2. Total of Rice Weevil Logong Who Died in the Second Esctract Application)

    Data hasil penelitian yang diperoleh telahdiuji kenormalan datanya melalui uji kenormalandata menurut Kolmogorov-Smirnov test dimanahipotesis statistik kenormalan data yang hendakdiuji adalah: Data tingkat mortalitas kumbanglogong yang diberi ekstrak biji pangi menyebarsecara normal.

    Setelah uji kenormalan data dilanjutkanpada tahap selanjutnya Uji Kesamaan Variansi (UjiKehomogenan Ragam). Pengujian kesamaan duaragam dilakukan dengan Levenes test dan hasilnyadata memiliki kesamaan variansi.

    Analisis Sidik Ragam (ANOVA)Karena persyaratan kenormalan data dan

    uji homogenitas dapat dipenuhi. Oleh karena itudata hasil penelitian diuji dengan menggunakanAnalisis Ragam (ANOVA) Uji F guna mengujiperbedaan yang terjadi pada setiap perlakuan yangdiujicobakan pada taraf nyata 5%.

    Oleh karena nilai F-Hitung = 88,014 lebihbesar dari F-Tabel = 2,77 pada taraf nyata 5%,maka diputuskan untuk menolak Ho yang berartiada pengaruh yang nyata dari perlakuankonsentrasi ekstrak biji pangi terhadap kecepatanmortalitas kumbang logong.

    Untuk melihat perbedaan pengaruh antarperlakuan maka diputuskan untuk diuji lanjut

    dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil(BNT) pada taraf nyata 95% atau 0.05.

    Hasil uji BNT menunjukkan bahwa padaperlakuan B6 dengan konsentrasi ekstrak biji pangidengan pelarut n-heksan sebesar 45 ppm, terlihatperbedaan yang signifikan antara perlakuan B6 (45ppm) tersebut dengan perlakuan-perlakuan lainnyayang telah diujicobakan pada unit percobaan.

    Pengaruh Polaritas Pelarut Terhadap Rendemendan Karakter Ekstrak

    Ekstraksi biji pangi dengan metode keringyang menggunakan dua jenis pelarut yaitu pelarutn-heksan dan pelarut etanol menunjukkan hasilyang berbeda secara nyata dalam proses uji LC50.Penggunaan dua jenis pelarut dimaksudkan untukmelebarkan jangkauan kepolaran agar senyawa-senyawa yang non-polar sampai polar terekstraksisemua (Harborne, 1987).

    Tujuan lain adalah untuk mengetahuiekstrak kasar yang mempunyai aktivitas insektisidapaling tinggi. Jumlah ekstrak yang terkumpuldinyatakan dengan rendemen. Rendemenmenunjukkan efektivitas pelarut tertentu terhadapbahan dalam suatu sistem ekstraksi (Tabel 5).

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012 192

    Keterangan : warna biru merupakan ulangan ke-1, merah ulangan ke-2, hijau ulangan ke-3 dan ungu ulanganke-4).

    Grafik 2. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Kedua(Graph 2. Total of Rice Weevil Logong Who Died in the Second Esctract Application)

    Data hasil penelitian yang diperoleh telahdiuji kenormalan datanya melalui uji kenormalandata menurut Kolmogorov-Smirnov test dimanahipotesis statistik kenormalan data yang hendakdiuji adalah: Data tingkat mortalitas kumbanglogong yang diberi ekstrak biji pangi menyebarsecara normal.

    Setelah uji kenormalan data dilanjutkanpada tahap selanjutnya Uji Kesamaan Variansi (UjiKehomogenan Ragam). Pengujian kesamaan duaragam dilakukan dengan Levenes test dan hasilnyadata memiliki kesamaan variansi.

    Analisis Sidik Ragam (ANOVA)Karena persyaratan kenormalan data dan

    uji homogenitas dapat dipenuhi. Oleh karena itudata hasil penelitian diuji dengan menggunakanAnalisis Ragam (ANOVA) Uji F guna mengujiperbedaan yang terjadi pada setiap perlakuan yangdiujicobakan pada taraf nyata 5%.

    Oleh karena nilai F-Hitung = 88,014 lebihbesar dari F-Tabel = 2,77 pada taraf nyata 5%,maka diputuskan untuk menolak Ho yang berartiada pengaruh yang nyata dari perlakuankonsentrasi ekstrak biji pangi terhadap kecepatanmortalitas kumbang logong.

    Untuk melihat perbedaan pengaruh antarperlakuan maka diputuskan untuk diuji lanjut

    dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil(BNT) pada taraf nyata 95% atau 0.05.

    Hasil uji BNT menunjukkan bahwa padaperlakuan B6 dengan konsentrasi ekstrak biji pangidengan pelarut n-heksan sebesar 45 ppm, terlihatperbedaan yang signifikan antara perlakuan B6 (45ppm) tersebut dengan perlakuan-perlakuan lainnyayang telah diujicobakan pada unit percobaan.

    Pengaruh Polaritas Pelarut Terhadap Rendemendan Karakter Ekstrak

    Ekstraksi biji pangi dengan metode keringyang menggunakan dua jenis pelarut yaitu pelarutn-heksan dan pelarut etanol menunjukkan hasilyang berbeda secara nyata dalam proses uji LC50.Penggunaan dua jenis pelarut dimaksudkan untukmelebarkan jangkauan kepolaran agar senyawa-senyawa yang non-polar sampai polar terekstraksisemua (Harborne, 1987).

    Tujuan lain adalah untuk mengetahuiekstrak kasar yang mempunyai aktivitas insektisidapaling tinggi. Jumlah ekstrak yang terkumpuldinyatakan dengan rendemen. Rendemenmenunjukkan efektivitas pelarut tertentu terhadapbahan dalam suatu sistem ekstraksi (Tabel 5).

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012 192

    Keterangan : warna biru merupakan ulangan ke-1, merah ulangan ke-2, hijau ulangan ke-3 dan ungu ulanganke-4).

    Grafik 2. Jumlah Kumbang Logong yang Mati pada Tahap Aplikasi Ekstrak Kedua(Graph 2. Total of Rice Weevil Logong Who Died in the Second Esctract Application)

    Data hasil penelitian yang diperoleh telahdiuji kenormalan datanya melalui uji kenormalandata menurut Kolmogorov-Smirnov test dimanahipotesis statistik kenormalan data yang hendakdiuji adalah: Data tingkat mortalitas kumbanglogong yang diberi ekstrak biji pangi menyebarsecara normal.

    Setelah uji kenormalan data dilanjutkanpada tahap selanjutnya Uji Kesamaan Variansi (UjiKehomogenan Ragam). Pengujian kesamaan duaragam dilakukan dengan Levenes test dan hasilnyadata memiliki kesamaan variansi.

    Analisis Sidik Ragam (ANOVA)Karena persyaratan kenormalan data dan

    uji homogenitas dapat dipenuhi. Oleh karena itudata hasil penelitian diuji dengan menggunakanAnalisis Ragam (ANOVA) Uji F guna mengujiperbedaan yang terjadi pada setiap perlakuan yangdiujicobakan pada taraf nyata 5%.

    Oleh karena nilai F-Hitung = 88,014 lebihbesar dari F-Tabel = 2,77 pada taraf nyata 5%,maka diputuskan untuk menolak Ho yang berartiada pengaruh yang nyata dari perlakuankonsentrasi ekstrak biji pangi terhadap kecepatanmortalitas kumbang logong.

    Untuk melihat perbedaan pengaruh antarperlakuan maka diputuskan untuk diuji lanjut

    dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil(BNT) pada taraf nyata 95% atau 0.05.

    Hasil uji BNT menunjukkan bahwa padaperlakuan B6 dengan konsentrasi ekstrak biji pangidengan pelarut n-heksan sebesar 45 ppm, terlihatperbedaan yang signifikan antara perlakuan B6 (45ppm) tersebut dengan perlakuan-perlakuan lainnyayang telah diujicobakan pada unit percobaan.

    Pengaruh Polaritas Pelarut Terhadap Rendemendan Karakter Ekstrak

    Ekstraksi biji pangi dengan metode keringyang menggunakan dua jenis pelarut yaitu pelarutn-heksan dan pelarut etanol menunjukkan hasilyang berbeda secara nyata dalam proses uji LC50.Penggunaan dua jenis pelarut dimaksudkan untukmelebarkan jangkauan kepolaran agar senyawa-senyawa yang non-polar sampai polar terekstraksisemua (Harborne, 1987).

    Tujuan lain adalah untuk mengetahuiekstrak kasar yang mempunyai aktivitas insektisidapaling tinggi. Jumlah ekstrak yang terkumpuldinyatakan dengan rendemen. Rendemenmenunjukkan efektivitas pelarut tertentu terhadapbahan dalam suatu sistem ekstraksi (Tabel 5).

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012

  • 193

    Tabel 4. Hasil Analisis Sidik Ragam(Table 4. Result of Analysis of Variance)

    ANOVA

    Tabel 5. Rendemen Kering Ekstrak Biji Pangi (P. Edule Reinw)(Table 5. The Dry Yield of Pangi (P. Edule Reinw) Seed Exctract)

    No. Berat Bahan (500 gram)Ekstrak (1000 ml)

    Pelarut n-heksan (g) dankarakteristik

    Pelarut etanol (g) dankarakteristik

    1. Biji Pangi Kering 70,123Kental, warna coklat tua

    86,354Cairan tidak terlalu kental,

    warna coklat muda

    Tabel 6. Hasil Identifikasi Kimia Ekstrak n-heksan dan Ekstrak Etanol 70 % Biji Pangi (P. Edule Reinw)(Table 6. Chemical Identification Results of n-hexan Exctract and Ethanol 70 % Exctract from Pangi seed (P.

    Edule Reinw))

    No. GolonganSenyawaEkstrak n-heksan

    Biji PangiEkstrak Etanol70% Biji Pangi Karakteristik

    1. Saponin - + Terbentuk busa stabil selama + 30 menit2. Tanin - + Penambahan Gelatin 10% (terbentuk

    endapan)Penambahan FeCl3 1% (perubahan warnadari kuning cerah menjadi kuning tuakeruh menuju biru)

    3. Fenol - + Penambahan FeCl3 1% (perubahan warnadari kuning menjadi biru)

    Pelarut etanol bersifat semipolar sehinggadapat menarik senyawa-senyawa polar dansemipolar yang terkandung dalam biji pangi kering.Rendemen ekstrak etanol 70% biji pangi keringdiduga sebagian besar mengandung senyawafenolik, termasuk didalamnya golongan flavonoid,fenol, tanin dan sebagian kecil terpenoid, saponin,alkaloid, dan steroid.

    Pada proses ekstraksi biji pangi denganmenggunakan pelarut n-heksan, ternyata pelaruttersebut bersifat non-polar, sehingga hanya dapatmenarik senyawa non-polar yang mengandungminyak dan lemak seperti tritepenoid, (kamfor,linalool) dan steroid.

    Hasil Analisis Komponen FitokimiaPemeriksaan terhadap metabolit sekunder

    dilakukan untuk senyawa-senyawa antara lainseperti saponin, tanin dan fenol. Hasil screeningphytochemistry ditampilkan pada Tabel 6.

    Aktifitas Insektisida Ekstrak Biji PangiPengujian aktivitas insektisida dilakukan

    pada kumbang Sitophylus dari spesies yangberbeda dengan hewan uji utama yaitu S. zeamaisatau kumbang logong yang memiliki habitat ditumpukan jagung. Uji tersebut dirangkaikan denganpengujian nilai Lethal Concentration (LC50).

    Pada penelitian ini diperoleh data hasilberupa penyemprotan larutan ekstrak biji pangi

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ...

  • 194

    dengan pelarut n-heksan, mencapai jumlah 38 ekorkumbang kumbang logong S. zeamais yang matidari total hewan uji yang dicobakan sebanyak 50ekor, dengan total persentase yaitu 76%. Sedang-kan jumlah mortalitas dari hewan uji yaitu kumbanglogong S. zeamais yang diberi perlakuanpenyemprotan larutan ekstrak biji pangi denganpelarut etanol, mencapai jumlah 17 ekor kumbanglogong S. zeamais yang mati dari total hewan ujiyang dicobakan sebanyak 50 ekor, dengan totalpersentase yaitu 34%.

    Hasil penelitian menunjukan bahwaekstrak biji pangi n-heksan kering mempunyaiaktivitas tertinggi pada konsentrasi larutan ekstraksebesar 45 ppm, dimana pada keseluruhanperlakuan B6 ditemukan seluruh hewan uji yaitukumbang logong jenis Sitophylus oryzae sebesar20 ekor kumbang per perlakuan, berada dalamkeadaan mati. Hal ini sejalan dengan hasil uji LC50yang mengemukakan bahwa konsentrasi ekstrakbiji pangi n-heksan memberi pengaruh yang sangatnyata pada total persentase kematian ataumortalitas kumbang logong sebesar 76%.

    Ekstrak biji pangi n-heksan tergolongdalam crude alkaloid exctract dimana ekstrak jenisini memiliki komponen non-fenolik seperti quindine,indole, terpenoid, quinolizidine, dopamine dantropane, yang keseluruhannya menunjukan potensisebagai agen antimikrobial yang sangat baik (FookYee Chye, 2009 : 292).

    KESIMPULAN

    Pemberian perlakuan konsentrasi ekstrakbiji pangi pada tingkatan konsentrasi 45 ppmmerupakan perlakuan yang terbaik, dan sangatmempengaruhi mortalitas kumbang logong(Sitophylus oryzae).

    Ekstrak biji pangi dengan menggunakanpelarut n-heksan memberikan hasil yang terbaikdalam meningkatkan mortalitas hama kumbanglogong (Sitophylus oryzae)

    Proses aplikasi ekstrak biji pangi diperolehhasil bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak bijipangi (P. edule Reinw.), semakin tinggi jumlahhama kumbang logong (Sitophylus oryzae) yangmati.

    Hasil uji pemeriksaan fitokimia yangdiperoleh adalah kandungan metabolit sekunderekstrak biji pangi n-heksan dan ekstrak biji pangietanol, positif mengandung senyawa alkaloid,saponin, tanin dan fenol.

    SaranPerlu dilakukan penelitian lebih lanjut

    untuk menguji kandungan komponen ekstrak bijpangi dengan pelarut n-heksan maupun denganpelarut etanol, melalui uji kromatografi gasspektrofotometri massa (GC-MS), agar kita dapatmengetahui lebih banyak mengenai zat toksiklainnya yang terkandung pada biji pangi tersebut.

    Perlu dilakukan uji screening fitokimialanjutan, khususnya untuk mengidentifikasisenyawa metabolit sekunder golongan Flavonoid,Triterpenoid, Steroid, Terpenoid. Disarankankepada petani untuk menggunakan insektisidanabati berbahan dasar ekstrak biji pangi (Pangiumedule Reinw.) dalam mengendalikan populasi hamakumbang logong (Sitophylus oryzae).

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonimous. 2011. How to Calculate LethalConcentration 50 (LC50) and Lethal Dosis(LD50)Values. http://www.ccohs.ca/oshanswers/chemicals/ld50.html diaksespada tanggal 31 Desember 2011.

    Coloma, A.G. Gutierrez, E. De La Pena, and D.Cortez. 2002. Insecticidal and MutagenicEvaluatiuon of Two AnnonaceousAcetogenins. J. Nat. Prod. 63.

    Djafaruddin. 1996. Dasar-dasar PerlindunganTanaman Umum. Penerbit Bumi Aksara ;Jakarta.

    Fook Yee Chye and Kheng Yuen Sim. 2009.Antioxidative and Antibacterial of Pangiumedule Seed Extracts. School of FoodScience and Nutrition, University MalaysiaKota Kinabalu, Sabah. InternationalJournal of Pharmacology (285-297).

    Hanafiah, K.A. 2005. Rancangan Percobaan,Teoridan Aplikasi. Edisi Ketiga. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012

  • 195

    Hanani, E. dan A. Munim. 2005. PenuntunPraktikum FitokimiaI. DepartemenFarmasi, FMIPA UI. Depok: i + 13 hlm.

    Harborne. 1987. Metode Fitokimia Penuntun CaraModern Menganalisis Tumbuhan.Diterjemahkan oleh Padma Winata,K &Soediro.I. ITB. Bandung.

    Hutabarat, L.N. 2010. Pengendalian Sitophilusoryzae (Coleoptera: Curculionidae) danTribolium castaneum (Coleoptera:Tenebrionidae) dengan Beberapa SerbukBiji sebagai Insektisida Botani. Skripsi.Departemen Ilmu Hama dan PenyakitTumbuhan. Fakultas Pertanian. Universi-tas Sumatera Utara. Medan.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22516/7/Cover.pdf diakses padatanggal 1 Agustus 2011.

    Indriati, G. dan Khaerati. 2009. Potensi TanamanSaga (Abrus precatorius) SebagaiPestisida Nabati. Warta Penelitian danPengembangan Tanaman Industri,Volume 15 Nomor 1, April 2009.

    Johnny L., Umi Kalsom Yusuf dan Rosimah Nulit.,2010. The Effect of Herbal Exctracts onthe Growth and Sporulation ofColleototrichum gloeosporioides.Department Biology, Faculty of Science.University Putra Malaysia,Selangor.Malaysia. Journal AppliedBioscience.

    Lily Ismaini. 2007. Uji Bakteri Ekstrak Akuades,Etanol 50%, dan N-Heksana Biji Picung(Pangium edule Reinw.) Segar danterfermentasi terhadap bakteri pembusukikan. Tesis. Program Pascasarjana BiologiFMIPA Univeristas Indonesia.

    Lolombulan, J. 2010. Handout Mata Kuliah AnalisisStatistika. Program Pasca SarjanaUniversitas Negeri Manado.

    Lohoo, B.C.G. 2006. Penggunaan Ekstrak BuahLanta (Excoecaria agallocha L.) UntukPengendalian Hama (Spodoptera exiguaHubner.) Pada Tanaman Bawang Daun(Allium fistulosum L.). Tesis. ProgramPascasarjana Program Studi Biologi,Universitas Negeri Manado.

    Manoppo, J.S.S. 2003. Pengaruh Ekstrak AkarTanaman Tuba (Derris elliptica Wallich.(Benth.) Sebagai Moluskisida NabatiDalam Meningkatkan Mortalitas KeongMas (Pomacea canaliculata L.) Skripsi.Jurusan Biologi Fakultas Matematika DanIlmu Pengetahuan Alam. UniversitasNegeri Manado.

    Manoppo, J.L. 2011. Komunikasi personal. Kondisigudang penyimpanan cadangan bahanpangan Gapoktan Pinaesaan DesaTonsealama.

    Parinduri, M.A. 2010. Uji Efektivitas BeberapaRimpang Zingiberaceae TerhadapPengendalian Kumbang logong (S. oryzaeL.) (Sitophylus oryzae L.) (Coleoptera:Curculionidae) Di Laboratorium. Skripsi.Departemen Ilmu Hama dan PenyakitTumbuhan. Fakultas Pertanian.Universitas Sumatera Utara. Medan.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22516/7/Cover.pdf diakses padatanggal 1 Agustus 2011.

    Ramsiks. 2010. Pengaruh Penggunaan BerbagaiWarna Cahaya Dan Jenis Beras TerhadapDaya Preferensi Dan Mortalitas(Sitophylus oryzae Linn.) (Coleoptera :Curculionidae) Di Laboratorium. Skripsi.Departemen Ilmu Hama dan PenyakitTumbuhan. Fakultas Pertanian.Universitas Sumatera Utara. Medan.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22518/7/Cover.pdf diakses padatanggal 1 Agustus 2011.

    Sijabat, V. 2010. Uji Beberapa Insektisida NabatiTerhadap Pengendalian Kumbang Beras(Sitophylus oryzae) (Coeloptera:Curculionidae) Di Laboratorium. Skripsi.Departemen Ilmu Hama dan PenyakitTumbuhan. Fakultas Pertanian.Universitas Sumatera Utara. Medan.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22618/7/Cover.pdf diakses padatanggal 1 Agustus 2011.

    Sakul, E.H., dkk. : Pengendalian Hama Kumbang Logong ...

  • 196

    Sukandar, D., Sandra Hermanto dan SeptiyaniNurichawato. 2007. KarakterisasiSenyawa Aktif Pengendali Hama KutuBeras (Sitophylus oryzae L.) dari DistilatMinyak Atsiri Pandan Wangi (P.amarylliforius Roxb.). http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1308127132.pdfdiakses pada tanggal 1 Agustus 2011.

    Suryaningsih, E. dan W.W. Hadisoeganda. 2004.Pestisida Botani Untuk MengendalikanHama dan Penyakit pada TanamanSayuran. Balai Penelitian TanamanSayuran. Lembang ; Bandung.

    Thamrin, M. S. Asikin, Mukhlis dan A. Budiman.2005. Potensi Ekstrak Flora Lahan Rawasebagai Pestisida Nabati. Balai PertanianLahan Rawa. http://balittra.litbang.deptan.go.id/eksotik/Monograf%20-%204.pdf diakses pada tanggal 2 Agustus 2011.

    Towaha, J. dan Kurnia Dewi Sasmita. 2010.Pemanfaatan Biji Picung Sebagai BahanMakanan. Warta Penelitian danPengembangan Tanaman Industri.Volume 16 Nomor 3, Desember 2010.http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/upload.files/File/publikasi/warta/warta%202010/perkebunan_warta_vol16(3)-2010.pdfdiakses pada tanggal 1 Agustus 2011.

    Tridiyani. 2011. Lethal concentration (LC50)3diyanisa3.blogspot.com/2011/05/lethal-concentration-50-lc50.html

    Udarno, L. 2008. Picung (P. edule Reinw.) SebagaiPengawet dan Pestisida Alami. WartaPenelitian dan Pengembangan TanamanIndustri. Volume 14. Nomor 3. Desember2008. Ballitri.

    Wijayakusuma, H., S. Dalimartha dan A.S. Wirian.,1992a. Tanaman Berkhasiat Obat DiIndonesia. Jilid I. Pustaka Kartini. Jakarta.

    _______________., 1992b. Tanaman BerkhasiatObat Di Indonesia. Jilid IV. PustakaKartini. Jakarta

    Widyasari, R.A.H.E. 2005. Teknologi PengawetanIkan Kembung (Rastreligerbranchyosoma) segar denganmenggunakan bahan bioaktif alami bijipicung (Pangium edule Reinw.) Thesis.Sekolah Pascasarjana Institut PertanianBogor.

    Wudianto, R. 1997. Petunjuk PenggunaanPestisida. Penebar Swadaya. Jakarta.

    Yuningsih. 2008. Kandungan dan Stabilitas SianidaDalam Tanaman Picung (P. edule Reinw.)Serta Pemanfaatannya. Balai BesarPenelitian Veteriner. http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/edsus/vol20n02/4stabilitas.pdf diakses pada tanggal29 Juli 2011.

    Zulhan, A. 2006. Identifikasi Fraksi Daging BuahPicung (Pangium edule Reinw.) yang aktifsebagai insektisida botani terhadap ulatgrayak. (Spodoptera litura F. (Lepidoptera:Noctuidae)). Skripsi. Departemen Kimia,Insitut Pertanian Bogor.

    Eugenia Volume 18 No. 3 Desember 2012

  • 197