4. spektek perencanaan jalan lingkungan

71
SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN BAB I PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN 1.1 RINGKASAN PEKERJAAN 1.1.1 Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi ini. Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang berikut ini. 1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada gambar rencana atau yang diberi tanda di lapangan termasuk rekonstruksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa perlu. 2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan perkerasan, termasuk semua pekerjaan penyiapan permukaan atau perataan yang diperlukan. 3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen sedikit, termasuk pembersihan lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di lapangan. 4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan membangun lapis pondasi bawah serta lapisan pondasi atas dan memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan dokumen kontrak. 5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik dengan lapisan maupun tanpa lapisan dan gorong- gorong. 6) Perbaikan struktur yang besar maupun yang kecil untuk jembatan-jembatan dan struktur jalan lainnya yang sesuai 1 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Upload: wisnugraha

Post on 24-Jan-2016

749 views

Category:

Documents


119 download

DESCRIPTION

teknik jalan

TRANSCRIPT

Page 1: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

SPESIFIKASI TEKNIS DANPERSYARATAN UMUM PEKERJAAN

PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN LINGKUNGAN

BAB I

PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN

1.1 RINGKASAN PEKERJAAN

1.1.1Uraian berbagai pekerjaan yang termasuk dalam spesifikasi

ini.

Ruang lingkup pekerjaan meliputi semua atau salah satu yang

berikut ini.

1) Perbaikan jalan dan penambalan di tempat yang ditunjukkan pada

gambar rencana atau yang diberi tanda di lapangan termasuk

rekonstruksi dan perbaikan lapisan perkerasan yang dirasa perlu.

2) Pelapisan ulang atau pembuatan kembali lapis kedap permukaan

perkerasan, termasuk semua pekerjaan penyiapan permukaan atau

perataan yang diperlukan.

3) Pelebaran perkerasan dan pemindahan alinyemen sedikit, termasuk

pembersihan lapangan dan penyediaan bahu jalan serta saluran

tepi yang baru seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar

proyek dan sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik di

lapangan.

4) Rekonstruksi perkerasan termasuk membentuk kembali dan

membangun lapis pondasi bawah serta lapisan pondasi atas dan

memasang lapisan permukaan aspal yang baru yang sesuai dengan

dokumen kontrak.

5) Rekonstruksi atau penyediaan saluran tepi jalan yang baru baik

dengan lapisan maupun tanpa lapisan dan gorong-gorong.

6) Perbaikan struktur yang besar maupun yang kecil untuk jembatan-

jembatan dan struktur jalan lainnya yang sesuai dengan dokumen

kontrak dan menurut pertimbangan Direksi teknik di lapangan.

1.2 MOBILISASI

1.2.1Umum

1) Mobilisasi sebagaimana ditentukan dalam kontrak ini akan meliputi

pekerjaan persiapan yang diperlukan untuk pengorganisasian dan

pengelolaan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan proyek. Ini juga akan

1 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 2: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

mencakup demobilisasi setelah penyelesaian pelaksanaan

pekerjaan yang memuaskan.

2) Kontraktor harus mengerahkan sebanyak mungkin tenaga setempat

dari kebutuhan tenaga pelaksanaan pekerjaan tersebut dan

bilamana perlu memberikan peralatan yang memadai.

3) Sejauh mungkin dan berdasarkan nasihat Direksi, kontraktor harus

menggunakan rute (jalur) tertentu dan menggunakan kendaraan-

kendaraan yang ukurannya sesuai dengan kelas jalan tersebut serta

membatasi muatannya untuk menghindari kerusakan jalan dan

jembatan yang digunakan untuk tujuan pengangkutan ke tempat

poryek. Kontraktor harus bertanggungjawab atas setiap kerusakan

pada jalan dan jembatan, dikarenakan muatan angkutan yang

berlebihan serta harus memperbaiki kerusakan tersebut sampai

mendapat persetujuan Direksi.

4) Mobilisasi peralatan berat dari dan menuju ke lapangan pekerjaan

harus dilaksanakan pada waktu lalu-lintas sepi dan truk-truk

angkutan harus dilengkapi dengan terpal.

1.2.2 Jangka Waktu Mobilisasi

1) Mobilisasi harus diselesaikan dalam waktu 15 hari setelah

penandatanganan kontrak, terkecuali dinyatakan lain secara tertulis

oleh Direksi Pekerjaan.

2) Pembayaran mobilisasi untuk pekerjaan yang diuraikan sebelumnya

harus dimasukkan dalam item yang dinyatakan dalam daftar item

pembayaran dan tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item

ini.

1.2.3Penyiapan Lapangan

1) Kontraktor akan menguasai lahan yang ditujukan untuk kegiatan

kegiatan pengelolaan dan pelaksanaan pekerjaan di dalam daerah

proyek.

2) Kontraktor harus memenuhi hal-hal berikut :

a. Memenuhi persyaratan Peraturan-Peraturan Nasional dan

Peraturan-Peraturan Propinsi.

b. Mengadakan konsultasi dengan Direkis Teknik sebelum

penempatan dan pembuatan Papan Nama Proyek, Los Kerja dan

gudang-gudang serta pemasangan peralatan produksi (plant)

konstruksi.

c. Mencegah sesuatu polusi terhadap milik di sekitarnya sebagai

akibat dari operasi pelaksanaan.

2 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 3: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

3) Pekerjaan tersebut juga akan mencakup demobilisasi dari lapangan

pekerjaan setelah selesai kontrak, meliputi pembongkaran semua

bahan-bahan lebihan, semuanya berdasarkan persetujuan Direksi

teknik.

1.2.4Pengukuran dan Pembayaran

Pembayaran untuk pekerjaan yang sudah selesai yang didiskusikan di

dalam item ini harus dimasukkan dalam daftar item pembayaran dan

tidak boleh ada pembayaran terpisah untuk item ini.

1.3 PENGUJIAN LAPANGAN

1.3.1Umum

1) Kontraktor harus menyelenggarakan pengujian bahan-bahan dan

keterampilan untuk pengendalian mutu yang dilaksanakan sesuai

dengan spesifikasi dan menurut perintah Direksi Teknik.

2) Pengujian-pengujian akan dilaksanakan oleh laboratorium kota atau

propinsi yang sesuai dengan pengaturan oleh Direksi Teknik.

Pengujian khusus di laboratorium pusat harus juga dilaksanakan

bila diminta demikian oleh Direksi Teknik.

1.3.2Pemenuhan Terhadap Spesifikasi

Semua pengujian harus memenuhi seperangkat standar di dalam

spesifikasi. Bilamana hasil pengujian tidak memuaskan, kontraktor

harus melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dan peningkatannya

jika diperlukan oleh Direksi Pekerjaan atau Direksi Teknik dan harus

melengkapi pengujian-pengujian untuk menunjukkan terpenuhinya

Spesifikasi.

1.3.3Pengukuran dan Pembayaran

Kontraktor harus bertanggungjawab membayar biaya-biaya semua

pengujian yang dilaksanakan untuk memenuhi persyaratan spesifikasi.

Biaya pengujian yang ditentukan item ini harus dimasukkan dalam

daftar item pembayaran dan tidak ada pembayaran terpisah yang

akan dibuat untuk pengujian.

1.4 PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.4.1Umum

1) Uraian

Untuk menjamin kualitas, ukuran-ukuran dan penampilan pekerjaan

yang benar, kontraktor harus menyediakan staf teknik

berpengalaman yang cocok sebagaimana ditentukan dan

3 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 4: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

memuaskan Direksi Teknik. Staf Teknik tersebut jika dan bilamana

diminta harus mengatur pekerjan lapangan, melakukan pengujian

lapangan untuk pengendalian mutu bahan-bahan dan keterampilan

kerja, mengendalikan dan mengorganissi tenaga kerja kontraktor

dan memelihara catatan-catatan serta dokumentasi Proyek.

2) Pemeriksaan Lapangan

Sebelum pengaturan lapangan dan pengukuran, kontraktor harus

mempelajari gambar-gambar kontrak dan bersama-sama dengan

Direksi Teknik mengadakan pemeriksaan daerah proyek dan pada

khususnya mengukur lebar jalan, Ruang milik jalan, alinyemen

untuk setiap pelebaran atau rekonstruksi drainase tepi jalan dan

gorong-gorong, serta melakukan satu pemeriksaan yang terperinci.

1.4.2Pengendalin Mutu Bahan dan Keterampilan Kerja

1) Semua bahan yang dipasok harus sesuai dengan Spesifikasi dan

harus disetujui oleh Direksi Teknik. Kontraktor harus menyediakan

contoh-contoh semua bahan yang diperlukan untuk pengujian dan

mendapatkan persetujuan sebelum digunakan dilapangan dan

bilamana Direksi Teknik meminta demikian, sertifikasi selanjutnya

harus dilakukan atau pengujian-pengujian dilaksanakan untuk

menjamin kualitas.

2) Semua keterampilan kerja harus memenuhi uraian dan persyaratan

spesifikasi dokumen kontrak dan harus dilaksanakan sampai

memuaskan Direksi Teknik. Bahan harus diuji dilapangan atau

dilaboratorium atas permintan Direksi Teknik dan Kontraktor harus

membantu dan menyediakan peralatan dan tenaga untuk

pemeriksaan, pengujian dan pengukuran.

3) Disain campuran untuk aspal, beton dan stabilitasi tanah harus

disiapkan dan diuji sesuai dengan spesifikasi dan tidak ada

campuran boleh digunakan pada pekerjaan-pekerjaan proyek

terkecuali bila memenuhi persyaratan spesifikasi dan memuaskan

Direksi Teknik.

4) Hasil semua pengujian termasuk pemeriksaan kualitas bahan di

lapangan dan disain campuran harus direkam dengan baik dan

dilaporkan kepada Direksi Teknik.

1.4.3Pengelola Lapangan dari Kontraktor

1) Kontraktor harus menunjuk seorang Pemimpin Lapangan untuk

memberikan nasihat dan mengatur pekerjaan kontrak termasuk

pengorgnisasian tenaga dan peralatan kontraktor dan bertanggung

4 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 5: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

jawab bagi pengadaan bahan-bahan yang sesuai dengan

persyaratan kontrak. Pemimpin Lapangan harus memiliki

pengalaman paling sedikit selama 5 tahun pada pekerjaan proyek

dan harus Tenaga Ahli bidang Sipil yang mampu. Untuk perbaikan-

perbaikan kecil dan pekerjaan pemeliharaan, persyaratan ini dapat

tidak harus dan tergantung kepada konfirmasi tertulis dari Direksi

Pekerjaan.

2) Kontraktor harus menyediakan layanan seorang pelaksana

lapangan yang mampu dan berpengalaman untuk mengendalikan

pekerjaan lapangan dalam kontrak, termasuk pengawasan

lapangan, kualitas dan keterampilan kerja, sesuai dengan syarat-

syarat kontrak.

1.4.4Pengendalian Lingkungan

1) Kontraktor harus menjamin bahwa akan diberikan perhatian yang

penuh terhadap pengendalian pengaruh lingkungan dan bahwa

semua penyediaan disain serta persyaratan spesifikasi yang

berhubungan dengan polusi lingkungan dan perlindungan lahan

serta lintasan air di sekitarnya akan ditaati.

2) Kontraktor tidak boleh menggunakan kendaraan-kendaraan yang

memancarkan suara sangat keras (gaduh) dan didalam daerah

pemukiman suatu saringan kegaduhan harus dipasang serta

dipelihara selalu dalam kondisi baik pada semua peralatan dengan

motor, dibawah pengendalian kontraktor.

3) Kontraktor harus juga menghindari penggunaan peralatan berat

yang berisik dalam daerah-daerah tertentu sampai larut malam

atau dalam daerah-daerah rawan seperti dekat rumah sakit.

1.4.5Pengaturan Pekerjaan di Lapangan

1) Alinyemen jalan yang ada beserta patok yang dipasang secara

benar akan diambil sebagai acuan untuk pengaturan lapangan

pekerjaan-pekerjaan proyek. Bilamana tidak ada patok yang

ditemukan , patok-patok marka atau patok-patok referensi akan

didirikan oleh Direksi Teknik sebelum dimulainya pekerjaan-

pekerjaan kontrak.

2) Jika dianggap perlu oleh Direksi Teknik, kontraktor harus

mengadakan survey secara cermat dan memasang patok beton

(Bench Marks) pada lokasi yang tetap sepanjang proyek untuk

memungkinkan disain , survey perkerasan, atau pengaturan

5 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 6: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

dilapangan pekerjaan yang harus dibuat dan juga untuk maksud

sebagai referensi dimasa depan.

3) Kontraktor harus memasang tonggak-tonggak konstruksi untuk

membuat garis bagi pembetulan ujung perkerasan, lebar bahu

jalan, ketinggian perkerasan, drainase samping dan gorong-gorong,

sesuai dengan gambar-gambar proyek dan menurut perintah

Direksi Teknik. Persetujuan Direksi Teknik atas garis dan ketinggian

tersebut akan diperoleh sebelum pelaksanaan pekerjaan konstruksi

berikut sesuatu modifikasi (perubahan) yang mungkin diperlukan

oleh Direksi Teknik yang harus dilaksanakan tanpa penundaan.

4) Pekerjaan-pekerjaan jembatan harus ditata di lapangan di bawah

pengandalian dan pengaturan penuh oleh Direksi Teknik, serta

dalam satu kesesuaian yang tinggi terhadap gambar-gambar dan

spesifikasi. Setiap koreksi atau perubahan dalam aliyemen atau

ketinggian harus atas dasar penyelidikan serta pengujian lapangan

lebih lanjut dan harus dilaksanakan sebagaimana yang diperlukan

di bawah pengawasan Direksi Teknik.

5) Jika diharuskan demikian oleh Direksi Teknik, Kontraktor harus

menyediakan semua instrumen yang diperlukan personil, tenaga

dan bahan yang diminta untuk pemeriksaan penataan di lapangan

atau pekerjaan lapangan yang relevan.

1.4.6Pengukuran dan Pembayaran

Semua biaya untuk pekerjaan di dalam Item ini akan dimasukan dalam

harga satuan yang bersangkutan dalam daftar penawaran yang akan

disediakan untuk semua alat, tenaga dan bahan-bahan yang

diperlukan. Tidak akan ada pembayaran terpisah untuk pekerjaan-

pekerjaan yang dimasukan dalam item ini.

1.5 STANDAR RUJUKAN

1.5.1Uraian Umum

1) Peraturan-peraturan dan standar yang dijadikan acuan dalam

Dokumen Kontrak akan membentuk persyaratan kualitas untuk

berbagai jenis pekerjaan yang harus diselenggarakan bersama cara-

cara yang digunakan untuk pengujian-pengujian yang memenuhi

persyaratan-persyaratan ini.

2) Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyedikan bahan-

bahan dan keterampilan kerja yang diperlukan untuk memenuhi

atau melampaui peraturan-peraturan khusus atau standar-standar

6 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 7: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

yang dinyatakan demikian dalam spesifikasi-spesifikasi atau yang

dikehendaki oleh Direksi Teknik.

1.5.2 Jaminan Khusus

1) Selama Pengadaan

Kontraktor harus bertanggung jawab untuk melakukan pengujian

semua bahan-bahan yang diperlukan dalam pekerjaan dan

menentukan bahwa bahan-bahan tersebut memenuhi atau melebihi

persyaratan khusus.

2) Selama Pelaksanaan

Direksi Teknik mempunyai wewenang untuk menolak bahan-bahan,

barang-barang dan pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi

persyaratan, minimum yang ditentukan tanpa kompensasi bagi

kontraktor.

3) Tanggung Jawab Kontraktor

Ini adalah tanggung jawab kontraktor untuk melengkapi bukti yang

diperlukan bahwa bahan-bahan, keterampilan kerja atau kedua-

duanya sebagaimana yang diminta oleh Direksi Teknik atau yang

ditentukan dalam Dokumen Kontrak memenuhi atau melebihi yang

ditentukan dalam standar-standar yang diminta. Bukti-bukti

tersebut harus dalam bentuk yang dimintakan oleh Direksi Teknik

secara tertulis, dan harus termasuk satu copy hasil-hasil pengujian

yang resmi.

4) Standar-standar

Standar-standar yang terpakai yang menjadi acuan termasuk,

namun tidak terbatas pada standar tersebut yang tercantum

dibawah ini :

- BUKU-BUKU PETUNJUK PELAKSANAAN BINA MARGA

- STANDAR INDUSTRI INDONESIA (SII)

- STANDAR NASIONAL INDONESIA (SNI)

- STANDAR UMUM BAHAN BANGUNAN INDONESIA (PUBI-1982)

- PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA (NI-2-1971)

- PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA (PPBBI-

1984)

- AASHTO – AMERICAN ASSOCIATE OF STATE HIGHWAY AND

TRANSPORTATION OFFICIALS (BAGIAN 1 DAN 2)

- ASTM = AMERICAN SOCIETY FOR TESTING AND MATERIALS

- BS = BRITISH STANDARDS INSTITUTION

7 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 8: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

- MPBJ = MANUAL PEMERIKSAAN BAHAN JALAN

I.6 BAHAN-BAHAN DAN PENYIMPANAN

1.6.1Umum

1) Uraian

Bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan harus memenuhi

persyaratan berikut :

a. Memenuhi dengan standar dan spesifikasi yang dapat dipakai.

b. Untuk kekuatan, ukuran, buatan, type dan kualitas harus seperti

yang ditentukan pada gambar rencana dan spesufikasi lain yang

dikeluarkan atau yang disetujui secara tertulis oleh Direksi

Teknik.

c. Semua produksi harus baru, atau dalam kasus tanah, pasir dan

agregat harus diperoleh dari suatu sumber yang disetujui.

2) Penyerahan

a. Sebelum mengeluarkan satu pesanan atau sebelum perubahan

satu daerah galian untuk suatu bahan, kontraktor harus

menyediakan kepada Direksi Teknik contoh-contoh bahan untuk

mendapatkan persetujuan. Contoh tersebut harus disertai

informasi mengenai sumber, lokasi sumber dan setiap klarifikasi

lain yang diperlukan oleh Direksi Teknik untuk memenuhi

persyaratan-persyaratan spesifikasi.

b. Kontraktor harus menyelenggarakan menempatkan,

memperoleh dan memproses bahan-bahan alam yang sesuai

dengan spesifikasi-spesifikasi ini serta harus memberitahu

Direksi Teknik paling sedikit 15 hari sebelumnya atau suatu

jangka waktu lain yang dinyatakan oleh Direksi Teknik secara

tertulis bahwa bahan tersebut digunakan dalam pekerjaan

Laporan ini harus berisi semua informasi yang diperlukan.

Persejutuan sebuah sumber tidak berarti bahwa semua bahan-

bahan dalam sumber tersebut disetujui.

1.6.2Sumber Bahan-bahan

1) Sumber-sumber

a. Lokasi sumber bahan yang mungkin, diperlihatkan dalam

Dokumen-dokumen atau yang diberikan oleh Direksi Teknik,

yang disediakan sebagai satu petunjuk saja. Ini adalah tanggung

jawab kontraktor untuk mengadakan identifikasi dan memeriksa

kecocokan semua sumber-sumber bahan yang diperlukan untuk

8 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 9: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

pelaksanaan pekerjaan dan untuk mendapatkan persetujuan dari

Direksi Teknik.

b. Sumber bahan tidak boleh dipilih dalam sumber alam dilindungi,

hutan lindung, atau dalam daerah yang mudah terjadi “longsor

atau erosi”.

c. Kontraktor akan menentukan berapa banyak peralatan dan

pekerjaan yang diperlukan untuk memproduksi bahan-bahan

tersebut memenuhi spesifikasi ini. Direksi Teknik akan menolak

atau menerima bahan-bahan dari sumber-sumber bahan atas

dasar persyaratan kualitas yang ditentukan dalam kontrak.

d. Tidak boleh ada kegiatan pada lokasi sumber bahan yang akan

menimbulkan erosi atau longsor tanah, hilangnya tanah

produkstif atau secara lain berpengaruh berlawanan dengan

daerah sekelilingnya.

2) Persetujuan

a. Pemesanan bahan-bahan akan diberikan jika Direksi Teknik telah

memberikan persetujuan untuk mengunakannya. Bahan-bahan

tidak boleh digunakan untuk maksud-maksud lain dan pada yang

telah disetujui oleh Direksi Teknik.

b. Jika kualitas atau gradasi bahan tersebut tidak sesuai dengan

kualitas yang telah disetujui Direksi Teknik, maka Direksi Teknik

dapat menolak bahan tersebut dan minta diganti.

1.6.3Penyimpanan Bahan

1) Umum

Bahan-bahan harus disimpan dengan cara sedemikian rupa

sehingga bahan-bahan tersebut tidak rusak dan kualitasnya

dilindungi, dan sedemikian sehingga bahan tersebut selalu siap

digunakan serta dengan mudah dapat diperiksa oleh Direksi Teknik.

Penyimpanan diatas hak milik pribadi hanya akan diijinkan jika telah

diperbolehkan secara tertulis oleh pemilik atau penyewa yang diberi

kuasa.

Tempat penyimpanan harus bersih dari sampah dan air, bebas

panggalian air dan kalua perlu ditinggikan. Bahan-bahan tidak boleh

bercampur dengan tanah dasar, dan bila diperlukan satu lapisan

atas dasar pelindung harus disediakan. Tempat penyimpanan tensi

semen dan bahan-bahan sejenis harus dilindungi secocoknya dari

hujan dan banjir.

2) Penumpukan Agregat

9 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 10: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

a. Agregat batu harus ditumpuk dalam satu cara yang disetujui

sedemikian rupa, sehingga tidak ada segrasi serta untuk

menjamin gradasi yang memadai.

b. Masing-masing jenis berbagai agregat harus ditumpuk secara

terpisah, atau dipisahkan dengan partisi kayu.

c. Penempatan tumpukan material dan peralatan, harus ditempat-

tempat yang memedai dan tidak boleh menimbulkan kemacetan

lalu lintas dan membendung lintasan air.

d. Kontraktor harus melaksanakan penyiraman yang teratur pada

jalan-jalan angkutan, daerah lalu lintas berat lainnya serta

penumpukan material lainnya, khususnya selama musim kering.

3) Penyimpanan Bahan-bahan aspal

Tempat penimbunan drum-drum aspal harus ada ketinggian yang

layak dan dibersihkan dari tumbuhan-tumbuhan rendah dan

sampah-sampah.

Cara penumpukan untuk berbagai bahan-bahan aspal adalah

sebagai berikut:

a. Drum-drum yang berisi oli pembersih harus ditumpuk diatas

ujung dengan lubang pengisian arah keatas dan dimiringkan

(dengan menempatkan sebuah sisinya diatas sepotong kayu)

untuk mencegah terkumpulnya air diatas tutup drum.

b. Drum-drum yang berisi minyak tanah, bensin, dan aspal cut back

harus ditumpuk di atas sisinya dengan lubang pengisian di

sebelah atas. Penutup lubang harus diuji mengenai kekencangan

ketika ditumpuk dan pada selang waktu yang teratur sewaktu

penyimpanan.

c. Drum-drum emulsi aspal dapat ditumpuk di atas ujung atau di

atas sisinya tetapi bila disimpan untuk suatu jangka waktu yang

panjang, drum-drum tersebut hanya digulingkan secara teratur.

4) Penanganan dan Penyimpanan Semen

Perlu diberikan perhatian sewaktu pengangkutan semen ke tempat

pekerjaan supaya semen tidak menjadi basah atau kantong semen

menjadi rusak.

Di lapangan semen tersebut harus disimpan dalam gudang yang

kedap air, dengan penumpukan yang rapi dan secara sistematis

menurut jauh temponya, sehingga penggunaan (konsumsi) semen

dapat diatur serta semen tidak berada terlalu lama dalam

penyimpanan.

10 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 11: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Biasanya jangka waktu akhir penyimpanan semen untuk konstruksi

beton tidak boleh lebih dari 3 bulan. Direksi Teknik secara teratur

akan memeriksa semen yang disimpan di lapangan dan tidak akan

mengijinkan setiap semen digunakan bila didapati dalam kondisi

telah mengeras.

5) Bahan-bahan yang ditumpuk di Pinggir Jalan

Direksi Teknik akan memberikan petunjuk mengenai lokasi yang

tepat untuk menumpuk bahan-bahan di pinggir jalan dan semua

tempat yang dipilih harus keras, tanah dengan drainase yang baik,

bebas dan menjadi adonan dan kering serta sama sekali tidak boleh

melampaui batas jalan tersebut dimana bahan-bahan tersebut

dapat menimbulkan bahaya atau kemacetan lalu lintas yang lewat.

Tempat penumpukan harus dibersihkan dari tumbuhan rendah dan

sampah, dan bila perlu tanah tersebut ditinggikan dengan grader.

Agregat dan kerikil harus ditumpuk secara rapi menurut ukuran

mal, dengan sumbu memanjang tumpukan tersebut biasanya

sejajar dengan garis tengah jalan.

Aspal dalam drum-drum harus ditumpuk seperti diuraikan pada

item (3) di atas dan dibentuk ke dalam tempat yang teratur (tidak

berserakan sepanjang jalan).

1.6.4Pengukuran dan Pembayaran

1) Royalty (Keuntungan)

Semua biaya untuk kompensasi bagi pemilik lahan atau sumber

bahan, misalnya sewa, royalty (pajak) dan biaya-biaya semacam,

akan dimasukan dalam harga satuan bagi bahan-bahan yang

bersangkutan serta tidak ada pembayaran terpisah kepada

kontraktor untuk biaya-biaya ini.

2) Pekerjaan-pekerjaan Lapangan untuk Sumber Bahan

a. Kontraktor akan menyelenggarakan semua pengaturan untuk

membuka sumber bahan, kecuali diperintahkan lain oleh Direksi

Teknik secara tertulis.

b. Semua biaya yang diperlukan untuk membuka sumber-sumber

bahan, seperti pembongkaran tanah selimut dan tanah bagian

atas, serta menimbun kembali lapangan tersebut setelah galian

diselesaikan, akan disediakan dalam harga satuan dan tidak ada

pembayaran terpisah bagi pekerjaan ini.

11 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 12: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1.7 PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN

1.7.1Umum

1) Uraian

Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Direksi

Pekerjaan atau oleh Kontraktor, dan akan disetujui dengan cara

satu Perintah Perubahan yang ditanda tangani oleh kedua pihak.

Jika dasar pembayaran ditentukan dalam satu perintah perubahan

menimbulkan satu perubahan dalam Struktur Harga Satuan Item

Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam Besarnya

Kontrak, Perintah Perubahan tersebut akan dirundingkan dan

dirumuskan dalam suatu Addendum.

2) Perintah Perubahan dan Addendum harus patuh dengan hal

berikut :

a. Perintah Perubahan

Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan

yang diparaf oleh kontraktor, menunjukan penerimaan atas

perubahan pekerjaan atau Dokumen Kontrak dan persetujuannya

atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu jika ada, untuk

pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan

harus diterbitkan dalam satu formulir standar dan akan

mencakup semua instansi yang dikeluarkan oleh Direksi

Pekerjaan yang akan menimbulkan satu perubahan dalam

Dokumen Kontrak atau instruksi-instruksi sebelumnya yang

dikeluarkan oleh Direksi Pekerjaan.

b. Addendum

Satu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan

Kontraktor merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau

Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan

dalam susunan Harga Satuan Item Pembayaran atau satu

perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah

dirundingkan sebelumnya dan disetujui di bawah satu Perintah

Perubahan. Addendum juga akan dibuat pada bagian penutup

Kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontraktual dan

perubahan teknis yang besar tanpa memendang apakah

perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk struktur Harga atau

besarnya Kontrak.

3) Penyerahan-penyerahan

a. Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaannya

yang diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan

12 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 13: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-

pihak lainnya dalam tenaga Kontraktor mengenal otorisasi

perubahan-perubahan tersebut.

b. Direksi Pekerjaan akan menunjuk secara tertulis pejabat yang

diberi kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan

atas nama Pemberi Tugas.

c. Kontraktor akan membantu setiap pengajuan satu usulan lump

sum, dan untuk setiap harga satuan yang tidak ditentukan

sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk

memungkinkan Direksi Teknik mengevaluasi usulan tersebut.

1.7.2Prosedur Awal

1) Direksi Pekerjaan dapat merintis Perintah Perubahan dengan

memberikan kepada kontraktor satu pengumuman tertulis yang

berisikan :

a. Satu uraian terperinci perubahan yang diusulkan dan lokasinya

dalam proyek.

b. Gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi kelengkapan yang

merinci perubahan yang diusulkan.

c. Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan

yang diusulkan tersebut.

d. Bila perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di

bawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang ada

maupun suatu Harga Satuan atau Lump Sum tambahan yang

diperlukan, harus disetujui dan dirumuskan dalam satu

Addendum satu pengumuman demikian adalah hanya satu

pemberitahuan saja dan tidak merupakan satu perintah untuk

melaksanakan perubahan-perubahan tersebut, atau untuk

menghentikan pekerjaan yang sedang berjalan.

2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan

mengajukan satu pemberitahuan tertulis kepada Direksi Teknik,

berisi :

a. Uraian perubahan yang diajukan.

b. Peryataan alasan untuk membuat usulan perubahan.

c. Peryataan pengaruh pada Jadwal Pelaksanaan, jika ada.

d. Peryataan pengaruh yang ada pada pekerjaan-pekerjaan Sub

Kontraktor yang terpisah, jika ada.

e. Perincian apakah serupa atau sebagian usulan perubahan harus

dilakukan dibawah struktur Harga Satuan Item Pembayaran yang

ada beserta dengan suatu harga satuan tambahan atau Lump

Sum yang dipertimbangkan mungkin perlu disetujui.

13 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 14: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1.7.3Pelaksanaan Perintah Perubahan (Change Order)

1) Isi masalah “Perintah Perubahan” berdasarkan pada :

I. Perintah Direksi Pekerjaan dan Sambutan Kontraktor atas

persetujuan bersama.

II. Permohonan Kontraktor untuk satu perubahan yang diterima

oleh Direksi Pekerjaan.

2) Direksi Perubahan tersebut akan mempersiapkan Perintah

Perubahan tersebut dan menyediakan satu nomor “Perintah

Perubahan”.

3) Perintah Perubahan tersebut akan menguraikan perubahan dalam

pekerjaan-pekerjaan, kedua-duanya penambahan maupun

penghapusan, dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang

diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.

4) Perintah Perubahan tersebut akan menetapkan dasar pembayaran

satu penyesuaian waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya

perubahan, dan dimana perlu akan menunjukan setiap tembahan

Harga Satuan maupun Jumlah yang telah dirundingkan dengan

Konsultan Pengawas, PPTK, PPK dan Kontraktor yang perlu

dirumuskan dalam Addendum.

5) Direksi Pekerjaan akan menanda tangani dan menetapkan tanggal

“Perintah Perubahan” sebagai otorisasi bagi Kontraktor untuk

melaksanakan perubahan tersebut.

6) Kontraktor akan menanda tangani dan memberi tanggal “Perintah

Perubahan” untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di

dalamnya.

1.7.4Pelaksanaan Addendum

1) Isi masalah satu Addendum berdasarkan :

a. Permintaan Direksi Pekerjaan dan Jawaban Kontraktor.

b. Permohonan kontraktor untuk perubahan, yang

direkomendasikan dan disetujui oleh Direksi Pekerjaan.

2) PPK akan mempersiapkan Addendum tersebut.

3) Addendum tersebut akan menguraikan setiap perubahan

kontraktual, perubahan teknik maupun perubahan volume dalam

pekerjaan, kedua tambahan maupun penghapusan beserta revisi

Dokumen Kontrak untuk menetapkan perincian perubahan

dimaksud.

14 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 15: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

4) Addendum tersebut akan menyediakan satu perhitungan ringkas

setiap tambahan atau penyesuaian Harga Satuan Item Pembayaran

beserta satu perubahan dalam jumlah kontrak atau penyesuaian

dalam jangka waktu kontrak.

5) Direksi Pekerjaan dan Kontraktor akan menanda tangani Addendum

tersebut dan melampirkan dalam Dokumen Kontrak.

1.8 DOKUMEN REKAMAN PROYEK

1.8.1Umum

1) Kontraktor akan menyimpan satu rekaman pekerjaan kontrak dan

akan menyelesaikan rekaman semua perubahan pekerjaan dalam

kontrak sejak dimulai sampai selesainya pekerjaan tersebut.

2) Penyerahan Penyerahan

a. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk

persetujuannya rekaman pekerjaan tersebut yang selalu

dilaksanakan pada akhir pekerjaan, atau tanggal lain menurut

perintah Direksi Pekerjaan.

b. Kontraktor akan menyerahkan kepada Direksi Teknik untuk

mendapatkan persetujuannya Dokumen Rekaman Proyek Akhir

(Final) pada waktu permohonan untuk Penyelesaian Utama,

dilengkapi dengan catatan-catatan berikut :

- Tanggal

- Nomor dan Jadwal Proyek

- Nama dan Alamat Kontraktor

- Nomor dan Judul masing-masing Dokumen Rekaman

- Sertifikat bahwa masing-masing dokumen yang diserahkan

adalah lengkap dan akurat

- Tanda tangan Kontraktor atau wakilnya yang diberi kuasa.

1.8.2Dokumen Rekaman Proyek

1) Perangkat Dokumen Proyek

Dengan pemenang kontrak, kontraktor akan mendapatkan

seperangkat lengkap semua Dokumen dari Direksi Pekerjaan yang

berkaitan dengan Kontrak.

Dokumen tersebut akan meliputi :

- Persyaratan Umum Kontrak

15 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 16: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

- Gambaran Rencana Kontrak

- Spesifikasi

- Modifikasi-modifikasi lain terhadap kontrak (jika ada)

- Catatan Pengujian Lapangan.

2) Penyimpanan

Dokumen proyek tersebut harus disimpan didalam kantor lapangan

dalam satu file dan rak, dan kontraktor harus menjaga serta

melindunginya dari kerusakan dan hilang sampai pekerjaan selesai,

serta harus memindahkan data rekaman tersebut kepada Dokumen

Rekaman Proyek Akhir (final). Dokumen Rekaman tersebut tidak

boleh digunakan untuk tujuan pelaksanaan dan dokumen itu harus

dapat diperoleh setiap waktu untuk pemeriksaan oleh Direksi

Teknik.

BAB II

SPESIFIKASI TEKNIS JALAN BETON

1. Umum

Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat

kasar dan air, dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam

beton yang dihasilkan, jumlah semen yang terdapat di dalamnya

16 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 17: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

minimal sesuai dengan persyaratan datam spesifikasi . Hasil akhir

pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama

serta memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana

disyaratkan.

Perbandingan antara agregat halus dan agregat kasar tergantung

dari gradasi bahannya, tetapi jumlah agregat halus selalu minimal

dengan ketentuan bahwa bila dicampur dengan semen akan

menghasilkan adukan yang cukup untuk mengisi ruang-ruang

rongga-rongga diantara agregat kasar dan terdapat sedikit sisa

untuk finishing.

Untuk menjamin kekuatan dan ketahanan beton yang optimal,

jumlah air yang dipakai dalam adukan harus minimal sehingga

menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi yang

sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.

Semua bahan, pengujian lain-lain yang diuraikan dalam spesifikasi

ini mengikuti Standar Nasional Indonesia yang telah diterapkan

dengan tujuan menerapkan suatu standar yang dapat diterima.

Standar lokal atau standar lainnya dapat pula diterapkan asal

sudah disetujui oleh direksi sebagai setara.

2. Pengendalian Pekerjaan

Kecuali disebutkan lain, maka semua pekerjaan beton harus

mengikuti ketentuan-ketentuan seperti yang tertera dalam :

NI-2-PBI 1971 Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )

SK SNI 1-15-1991-03 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung

NI-3-1970 Peraturan Umum Bahan Bangunan IndonesiaPUBBI-1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan di IndonesiaSII Standar Industri Indonesia511 0136-84 Baja Tulangan BetonSII 0784-83 Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton

SNI-03-2461-2002Revisi 1991

Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton RinganRevisi1991 Strukture

SNI-03-2914-1992 Spesifikasi Beton Bertulang Kedap AirSNI-03-2495-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan untuk BetonSNI-03 6764-2002 Spesifikasi Baja StrukturSNI-03-6880-2002 Spesifikasi Beton StrukturSNI.03-4817-1998 Spesifikasi Beton Siap PakaiSNI-03-6818-2002 Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Semen, Cepat

Mengeras Dalam Kemasan untuk Perbaikan Beton

SNI-03-6861-

2002

Spesifikasi Bahan Bangunan Bag.A (Bahan Bangunan

Bukan Logam)

3. Bahan-Bahan

a. Aggregate beton

17 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 18: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

· Aggregat beton berupa batu pecah yang diperoleh dari

pemecahan batu dengan Wet System Stone Crusher.

· Aggregate beton harus sesuai dengan spesifikasi aggregate beton

menurut ASTM C33-86.

· Ukuran terbesar aggregate beton adalah 2 - 3 cm.

· Sistem penyimpanan bahan harus sedemikian rupa agar

memudahkan pekerjaan dan menjaga agar tidak terjadi kontaminasi

bahan yang tidak diinginkan.

b. Aggregate kasar

n Aggregate kasar untuk beton harus terdiri dari butiran-butiran

yang kasar, keras tidak berpori dan berbentuk kubus/tidak pipih.

Bila ada butir-butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20%

dari jumlah berat seluruhnya.

n Aggregate kasar tidak boleh mengalami pembubukan hingga

melebihi 50% kehilangan menurut test mesin.

n Aggregate kasar harus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif

alkali atau subtansi yang merusak beton.

Gradasi :

Saringan Ukuran (mm) % Lewat Saringan1" 25 100

3/4,, 20 90 - 1003/8" 9.5 20 - 55

No. 4 4.76 0 - 10

c. Aggregate halus

· Aggregate halus adalah dapat digunakan pasir alam yang

berasal dari daerah setempat dengan catatan memenuhi syarat

yang tercantum dalam PBI 71 untuk aggregate halus.

· Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali dan

subtansi-subtansi yang merusak beton.

· Pasir laut tidak boleh digunakan untuk beton.

· Pasir halus terdiri dari partikel-partikel.

· Cara dan penyiapan aggregate harus sedemikian rupa

agar menjamin kemudahan pelaksanaan pekerjaan dan

menjaga agar tidak terjadi kontaminasi yang tidak diinginkan.

· Nilai kadar Lumpur yang terkandung dalam aggregate halus

tidak boleh melebihi dari 5 %.

· Abu batu tidak boleh dipergunakan untuk campuran beton

Gradasi :

Saringan Ukuran (mm) % Lewat Saringan

18 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 19: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

3/8" 9,5 100No. 4 4,76 90 - 100No. 8 2,38 80 - 100

No. 16 1,19 50 - 85No. 30 0,595 25- 65No. 50 0.297 10 - 30

No. 100 0.147 5 - 10No. 200 0.074 0 - 5

4. PC/Portland Cement/Semen

Semen yang harus dipakai adalah dari yang disyaratkan dalam SNI,

Kontraktor harus mengusahakan agar satu merk saja yang dipakai

untuk seluruh pekerjaan beton. Semen ini harus dibawa ketempat

pekerjaan dalam zak yang tertutup oteh pabrik dan terlindung serta

dalam jumlah sesuai urutan pengirimannya.

5. Air

Air harus bersih dan jernih dan seseuai dengan persyaratan dalam SNI.

Sebelum air untuk pengecoran beton dipergunakan, harus terlebih

dahulu diperiksakan di Laboratorium PAM/PDAM setempat atau yang

disetujui Pengawas dan biaya sepenuhnya ditanggung oleh

Kontraktor. Kontraktor harus menyediakan air atas biaya sendiri.

6. Additive

Apabila ternyata Kontraktor menganggap perlu digunakan bahan

additive untuk campuran beton, maka Kontraktor harus

mendiskusikan hal ini sebelumnya kepada Pengawas/Pemberi

Tugas guna mencapai kesepakatan yang dituangkan dalam surat

tertulis. Mutu beton yang direncanakan untuk strukture beton ini

adalah komposisi 1 : 2,5 : 3,5. Kontraktor harus memberikan

rancangan komposisi / mix design (satuan kg/m3 beton jadi) kepada

Pengawas/Pemberi Tugas untuk mendapatkan persetujuannya,

berikut sample material kerikil dan pasir yang digunakan serta merk

semen/PC.

Untuk selanjutnya komposisi yang akan disetujui bersama tetap

harus dipertahankan.

7. Pelaksanaan Pekerjaan Beton

Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, Kontraktor harus

mengadakan trial test atau mixed design yang dapat membuktikan

bahwa mutu beton yang disyaratkan dapat tercapai. Demikian pula

kadar pemakaian bahan additive (jika digunakan) juga perlu

dibuktikan terlebih dahulu dengan pengujian laboratorium, yang

hasilnya harus dikonsultasikan dengan Pengawas/Pemberi Tugas.

Dari hasit test tersebut akan ditentukan Deviasi Standar oleh

Pengawas yang juga bisa dibantu oleh Perencana yang akan

dipergunakan untuk menilai mutu beton ditinjau terhadap mutu

19 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 20: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

(kekuatan tekan) dan tingkat kekedapannya selama pelaksanaan.

a. Pengecoran Beton

· Pengecoran beton dapat dilaksanakan setelah Kontraktor

mendapat ijin secara tertulis dari Pengawas. Permohonan ijin

rencana pengecoran harus diserahkan paling lambat 2 (dua)

hari sebelumnya. Penentuan tahapan pengecoran dan lokasi

construction joint harus ditetapkan tertebih dahulu oleh

Kontraktor dan Pengawas sebelumnya.

· Memberitahukan Pengawas selambat - lambatnya 24 jam

sebelum suatu pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan

Pengawas untuk mengecor beton berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan cetakan serta bukti bahwa Kontraktor

dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.

Persetujuan tersebut diatas tidak mengurangi tanggung jawab

Kontraktor atas pelaksanaan pekerjaan beton secara

menyeluruh.

· Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak

dicampurnya air pada semen dan agregat atau semen pada

agregat telah melampaui 1 jam dan waktu ini dapat

berkurang lagi jika Pengawas menganggap perlu yang

didasarkan pada kondisi saat ini.

· Beton harus dicor sedemikian rupa sehingga

menghindarkan terjadinya pemisahan material

( segregation ) dan perubahan. Cara penuangan dengan alat

- alat bantu seperti talang, pipa chute dan sebagainya, harus

mendapat persetujuan pengawas.

· Alat - alat pembetonan seperti talang, pipa chute dan

sebagainya harus selalu bersih dan bebas dari lapisan -

lapisan beton yang mengeras. Adukan beton tidak boleh

dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 2 meter.

Selama dapat dilaksanakan, sebaiknya digunakan pipa yang

terisi penuh adukan dengan pangkalnya terbenam dalam

adukan yang baru dituang.

· Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah

mengatami initial setting atau yang telah mengeras dalam

batas dimana akan terjadi plastis karena getaran.

Penggetaran harus dilakukan sepotimal mungkin untuk didapat

mutu yang maksimal.

· Semua Pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang

20 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 21: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

menyentuh tanah harus diberi lantai dasar setebal 5 cm atau

sesuai Gambar Kerja agar menjamin baik dan penyerapan air

semen dengan tanah.

· Bila pengecoran harus berhenti sementara, sedang beton

sudah menjadi keras dan tidak berubah bentuk, harus

dibersihkan dari lapisan air semen ( laitance ) dan partikel -

partikel yang terlepas sampai suatu kedalaman yang

cukup sampai tercapai beton yang padat. Segera setelah

pemberhentian pengecoran ini maka adukan yang lekat pada

tulangan dan cetakan harus dibersihkan.

· Supplier ready mix harus mempunyai kapasitas supply minimal

15m3/ jam.

· Untuk mencapai kapasitas 15m3/jam, Supplier harus memiliki

minimal 3 truk mixer, dan harus dilengkapi dengan sebuah

concrete pump cadangan.

· Selimut beton :

Pelat lantai yang berhubungan dengan tanah : 5 cm

Pelat lantai yang tidak berhubungan dengan tangga : 2 cm

Balok yang berhubungan dengan tanah : 5 cm

Balok yang tidak berhubungan dengan tanah : 4 cm

b. Kelas Beton

Uraian II = K. 225 III = I 300Kekuatan kubus karakteristik 28 hari yang ditentukan( 150 mm)

225kg/cm2

300kg/cm2

-kg/cm2

Ukuran agregat kasar Maksimurn

25 mm 25 mm 30 mm

Perbandingan campuran "Percobaan pertama" Semen : ag. halus : ag kasar

: 1,5: 2,5 1:1,5:2,5 1:3:5

Perbandingan campuran yang diberikan diatas telah

diperkirakan guna mencapai kekuatan yang disyaratkan pada

umur 21 hari setelah pengecoran, dengan ketentuan bahwa

bahan yang dipakai bermutu baik dan pengawasan dilakukan

dengan baik.

Jika ternyata persyaratan kekuatan tidak terpenuhi, Direksi

berwenang untuk merperbaiki perbandingan campuran atas

biaya kontraktor untuk mencapai kekuatan rencana.

c. Pengujian dan bahan-bahan beton

Pada umumnya metoda pengujian sesuai dengan PBI 1971

21 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 22: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

bagian 4.7 dan dapat juga mencakup pengujian slump dan

kompresi. Jika beton tidak dapat memenuhi syarat percobaan

slump, adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan

harus disingkirkan dari lapangan oleh kontraktor. Jika

pengujian tekan (kompresi) gagal, harus diterapkan prosedur

perbaikan sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971.

Percobaan kubus harus ditaksanakan menurut instruksi dari

Direksi, tetapi sekurang-kurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3

atau 5m3 minimal 3 kubus tiap hari.

Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang

sama dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah

7 atau 21 hari menurut keputusan Direksi. Biaya percobaan ini

akan dibebankan pada kontraktor.

d. Pengontrolan Mutu Beton dan Pengujian Kekuatan di

Lapangan

Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya untuk menghasilkan

beton yang seragam yang memiliki kekuatan serta sifat-sifat

lain sebagaimana ditetapkan. Untuk ini, Kontraktor harus

menyediakan dengan biaya sendiri serta mempergunakan

alat penimbang yang akurat, sistem volumetrik yang akurat

untuk mengukur air, peralatan yang sesuai untuk mengaduk

dan mengecor beton serta peralatan dan fasilitas lain yang

diperlukan untuk pengujian sebagaimana yang diuraikan disini

atau menurut petunjuk Direksi

e. Dimensi Beton

Ukuran - ukuran yang tertera dalam gambar Rencana adalah

ukuran struktural beton datam keadaan jadi.

f. Pemadatan Beton

· Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan

peralatan untuk mengangkut dan menuang beton dengan

kekentalan secukupnya agar didapat :

over-Vibrate Hasil beton yang berrongga – rongga (honey-Comb) dan

terjadi pengantongan beton-beton adalah tidak akan diterima.

· Penggetaran tidak boleh digunakan untuk mengalirkan beton.

· Penggetaran beton harus dilaksanakan oleh tenaga kerja yang

berpengataman dan terlatih.

g. Lantai Kerja

22 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 23: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Semua beton yang berhubungan dengan tanah sebagai dasarnya harus

diurug pasir padat setebal 10 cm atau sesuai yang ditunjukkan dalam

Gambar.

h. Beton rabat

Beton Rabat dengan mutu B-0 yang digunakan harus dari campuran 1PC :

2,5PS : 3,5KR dipasang pada tempat-tempat yang ditunjukkan dalam gambar

dimana dibawahnya terlebih dahulu harus diberikan pasir padat dengan

ketebalan sesuai Gambar Rencana.

i. Slump (Kekentalan Beton)

Kekentalan beton yang disyaratkan untuk konstruksi berdasarkan

persyaratan di PBI - 1971 adalah sebagai berikut :

Jenis Konstruksi Max.

(mm)

Min. (mm)

-Kaki dan dinding pondasi 125 50

-Plat, balok dan dinding 150 75-Kolom 150 75-Plat diatas tanah 125 50

Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekuensi getaran

tinggi, maka harga tersebut diatas dapat dinaikan 50%, tetapi

dalam segala hal tidak boleh melebihi 150 mm.

J. Penyambungan beton dan waterstop

Setiap penyambungan beton, permukaan harus

dibersihkan/dikasarkan dan diberi bahan bonding agent yang dapat

menjamin kontinuitas adukan beton lama dengan yang baru.

Lapisan semen yang ada pada permukaan lama harus dibuang

terlebih dahulu sebelum pekerjaan pembetonan lanjutan

dilakukan. Disini diperlukan pengawasan dan pekerjaan ekstra

hati-hati agar sambungan konstruksi yang didapat bisa

dipertanggung jawabkan kekuatannya. Pada

sambungan/construction joint tersebut sama sekali tidak diijinkan

adanya bekas-bekas kotoran ataupun potongan kayu yang akan

mengurangi ikatan beton lama - baru.

k. Construction Joint (Sambungan Beton)

o Rencana atau jadwal pengecoran harus dipersiapkan untuk

penyelesaian satu struktur secara menyeluruh. Dalam jadwal

tersebut, Konsultan Pengawas akan memberikan persetujuan

dimana letak construction joints tersebut. Dalam keadaan

23 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 24: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

mendesak Pengawas dapat merubah letak construction joints.

o Permukaan construction joints harus bersih dan dibuat kasar

dengan mengupas seluruh permukaan sampai didapat

permukaan beton yang padat dengan menyemprotkan air pada

permukaan beton sesudah 2 jam tapi kurang dari 4 jam setetah

beton dituang.

o Bila pada sambungan beton timbul retak/bocor, perbaikan

dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan additive yang

disetujui Direksi/Pengawas. Bila dijumpai adanya kekeroposan

beton, maka perlu dilakukan penyuntikan/grouting.

l. Pengujian Laboratorium Beton Ready Mixed dan Site

Mixed

Pada umumnya metoda pengujian beton Site Mixed sesuai dengan PBI

1971 bagian 4.7 dan dapat juga mencakup pengujian slump dan

kompresi. Jika beton tidak dapat memenuhi syarat percobaan slump,

adukan yang tidak disetujui tidak boleh dipakai dan harus disingkirkan

dari lapangan oleh kontraktor. Jika pengujian tekan (kompresi) gagal, harus

diterapkan prosedur perbaikan sebagaimana diuraikan dalam PBI 1971.

Percobaan kubus harus dilaksanakan menurut instruksi dari Direksi, tetapi

sekurangkurangnya 1 kubus untuk tiap 10 m3 atau 5m3 minimal 3 kubus

tiap hari.

Kubus-kubus tersebut harus ditempatkan dalam kondisi yang sama

dengan kondisi yang sebenarnya dan harus diuji setelah 7 atau 21 hari

menurut keputusan Direksi. Biaya percobaan ini akan dibebankan pada

kontraktor.

m. Penolakan Beton

Jika pengujian kekuatan tekan dari suatu kelompok kubus uji gagal

mencapai standar yang ditetapkan, maka Direksi berwenang untuk

menolak seluruh pekerjaan beton darimana kubus-kubus tersebut

diambil.

Direksi juga berwenang untuk menolak beton yang berongga, keropos

atau yang permukaan akhirnya tidak baik, Dalam hal ini kontraktor harus

menyingkirkan beton yang ditolak tersebut dan menggantinya menurut

Instruksi dari Direksi sehingga hasilnya menurut penilaian Direksi sudah

sesuai.

n. Pengukuran Bahan-Bahan Beton

Semua bahan untuk beton harus ditetapkan proporsinya menurut berat,

kecuali air yang boleh diukur menurut volume, Agregat halus dan kasar

24 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 25: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

harus diukur menurut volume terpisah dengan alat penimbang yang

disetujui, yang memenuhi ketepatan ± 1 %. Pengukuran volume dapat

diijinkan asal disetujui oleh Direksi.

Peralatan yang dipakai untuk menimbang semua bahan dan mengukur

air yang ditambahkan serta metoda penentuan kadar air harus sudah

disetujui oleh Direksi sebelum beton dicor.

o. Pengadukan Beton

Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat

pengecoran, pengadukan harus menggunakan mixer yang diterapkan

dengan daya yang kontinue serta mempunyai kapasitas minimal 200 It

jenisnya harus disetujui oleh Direksi dan dijalankan dengan kecepatan

sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan.

Pengadukan beton dengan tangan tidak diijinkan, kecuali jika sudah

disetujui oleh Direksi untuk mutu beton tertentu.

Pengadukan harus sedemikian sehingga beton tersebar merata ke seluruh

massa, tiap partikel terbungkus mortar dan mampu menghasilkan beton

padat yang homogen tanpa adanya air yang berlebihan.

p. Pengangkutan dan Pengecoran Beton

Pengecoran beton dibagian manapun tidak boleh dimulai sebelum

Direksi memeriksa dan menyetujui bekisting, dan lainya dimana

beton akan dicor. Pertama pengaduk beton, (mixer) harus

dikeluarkan dalam satu operasi menerus dan beton harus diangkut

tanpa terjadi segregasi komponen-komponennya.

Beton harus diangkut dalam ember yang bersih dan tidak tembus

air atau gerobak dorong, metoda pengangkutan yang lain dapat

dipakai asalkan sudah mendapat persetujuan dari Direksi dan

harus tepat mengikuti instruksi terinci yang diberikan untuk

maksud tersebut. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan

mencor beton harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah

dipakai bekerja dan bila pengecoran dihentikan selama lebih dari 30

menit.

Semua beton yang diaduk dilapangan harus ditempatkan pada

posisi akhirnya dan dipadatkan datam waktu 40 menit setelah dari

datam mixer.

Pada umumnya beton tidak boteh dijatuhkan bebas dari ketinggian

lebih dari 1.50 m tetapi jika bagian pekerjaan tertentu

memerlukan agar beton dijatuhkan dari tempat tinggi maka

25 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 26: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

dikerjakan sedemikian sehingga mencegah segregasi dan harus

dijaga agar aliran beton tidak terputus-putus. Seluruh operasi ini

harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pengecoran suatu unit

atau bagian pekerjaan harus dilaksanakan dalam satu operasi

menerus atau hingga mencapai siar yang ditentukan.

Beton dan penulangan yang menonjol tidak boleh diganggu

dengan cara apapun sekurang-kurangnya empat puluh delapan

jam sesudah beton dicor, kecuali jika diperoleh ijin tertulis dari

Direksi . Semua beton harus dicorkan pada siang hari, pengecoran

bagian manapun tidak boleh dimulai jika dapat diselesaikan dalam siang

hari kecuali jika sudah diperoleh ijin dari Direksi untuk pengerjaan malam

hari, Ijin demikian tidak akan diberikan jika kontraktor tidak menyediakan

sistem penerangan yang memadai, yang disetujui oleh Direksi.

Kontraktor harus membuat catatan lengkap mengenai tanggal, waktu

dan kondisi. Pengecoran beton pada tiap bagian pekerjaan, catatan ini

harus tersedia untuk diperiksa oleh Direksi Pekerjaan.

q. Perlindungan dan Pengeringan Beton

Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan

semua beton haws dijaga agar tetap lembab dengan cara

dibasahi sekurang-kurangnya setelah pengecoran. Perlindungan

diberikan menutupi dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal

5 cm, atau dengan kantong-kantong Boni basah ataupun dari pengaruh

lain yang dapat merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi

pengerasan.

Kontraktor harus menjaga agar pekerjaan beton yang baru selesai tidak

diberi beban yang intensitasnya dapat menimbulkan kerusakan, setiap

kerusakan yang timbul akibat pembebanan yang terlalu dini atau

pembebanan berlebih harus diperbaiki oleh kontraktor atas biaya sendiri

hingga memuaskan Direksi.

r. Pengerjaan Permukaan Beton dengan Sendok Semen

(Troweling)

Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang

dicor setempat, permukaan yang dihasilkan harus datar dengan

nilai akhir yang rata tetapi bertekstur kasar sebelum pengerasan

pertama dimulai, permukaan tersebut harus diratakan lagi dengan

sendok dimana perlu untuk menutupi retakan dan mencegah

timbulnya lelehan yang berlebihan pada permukaan beton yang

baru terbuka.

26 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 27: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

s. Cetakan Beton

a. Standar

Seluruh cetakan mengikuti persyaratan Normalisasi dibawah ini :

· NI - 2 - 1971

· NI - 3 - 1970

b. Bahan-bahan

· Bahan pelepas acuan (realising agent) harus sepenuhnya

digunakan pada semua acuan untuk pekerjaan beton.

· Cetakan untuk beton cor ditempat biaya.

· Bahan cetakan harus dibuat penguat-penguat secukupnya,

sehingga keseturuhan form work dapat berdiri stabil dan

tidak terpengaruh oleh desakan-desakan beton pada waktu

pengecoran serta tidak terjadi perubahan bentuk, dan

konstruksinya harus disetujui Pengawas/Pemberi Tugas.

· Rencana design seluruh cetakan menjadi tanggung jawab

Kontraktor sepenuhnya.

· Cetakan harus sesuai bentuk, ukuran batas-batas bidang dari hasil

beton yang diinginkan oleh perencana dalam gambar-gambar.

· Cetakan harus sedemikian rupa agar menghasilkan muka beton

yang rata. Untuk itu dapat digunakan cetakan multiplex, plat besi

atau papan dengan permukaan yang halus dan rata.

· Sebelum beton dituang, Konstruksi cetakan harus diperiksa untuk

memastikan bahwa benar dalam letak, kokoh, rapat, tidak

terjadi penurunan dan pengembangan pada saat beton

dituangkan serta bersih dari segala benda yang tidak diinginkan dan

kotoran-kotoran.

· Permukaan cetakan harus diberi minyak bekisting (yang biasa

diperdagangkan) untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan.

· Permukaan cetakan harus dibasahi secara merata agar tidak terjadi

penyerapan air semen yang baru dituang.

· Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan tertulis dari

Konsultan

Perencana atau jika umur beton telah melampaui waktu sebagai

berikut :

Bagian sisi balok 48 jam

Balok tanpa beban konstruksi7 hari

Balok dengan beban konstruksi21 hari

27 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 28: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Plat lantai / atap 21 hari

Dinding penahan tanah 21 hari

· Dengan persetujuan Konsultan Perencana, cetakan beton dapat

dibongkar lebih awal dengan syarat benda uji yang kondisi

perawatannya sama dengan beton sebenarnya dilapangan telah

mencapai kekuatan 75 % dari kekuatannya pada umur 21 hari.

· Segala ijin yang diberikan oteh Konsultan Perencana sekali-kali tidak

boleh menjadi bahan untuk mengurangi/membebaskan tanggung

jawab Kontraktor dari adanya kerusakan-kerusakan yang timbul

akibat pembongkaran cetakan tersebut. Pembongkaran cetakan

beton tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati sedemikian

rupa sehingga tidak menyebabkan cacat pada permukaan beton,

tetap dihasilkan sudut-sudut yang tajam dan tidak pecah. Bekas

cetakan beton untuk bagian-bagian konstruksi yang

terpendam datam tanah harus dicabut dan dibersihkan

sebelum dilaksanakan pengurugan tanah kembali.

t. Hasil Pengecoran dan Finishing

· Semua permukaan beton yang dihasilkan harus rapih, bersih dan

tanpa cacat, lurus dan tepat pada posisinya sesuai dengan

gambar rencana.

8. CACAT PADA BETON

Walaupun hasil uji kubus sudah memuaskan, Direksi tetap berhak untuk

menolak beton yang ternyata memiliki salah satu atau lebih dari cacat

berikut :

· Beton tidak sesuai bentuk atau posisinya dengan yang diperlihatkan

pada gambar.

· Beton tidak tegak turus atau datar menurut ketentuan.

· Beton mengandung kayu atau benda asing lainnya.

Setiap permukaan yang terlihat bersarang lebah tetapi diterima oleh

Direksi harus diisi dengan spasi semen yang memakai perbandingan

semen dan agregat halus yang sama seperti beton yang harus

dikerjakan hingga mencapai permukaan yang benar dengan memakai

kikir.

9. Pengujian Struktur - Struktur Hidrolis

a. Umum

28 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 29: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Pengujian struktur hidrolis, semua dinding harus bersih dari

timbunan supaya kebocoran pada dinding dapat diketahui dengan

jelas. Setiap Konstruksi harus diisi air bersih dalam pengujian ini dan

dibiarkan terisi sekurang-kurangnya 48 jam, ketinggian air setama

waktu tersebut harus diamati dan tidak boleh terihat adanya

penurunan muka air, Penurunan maksimum yang diijinkan setama

24 jam : 1 (satu) cm.

b. Perbaikan

Setiap kebocoran yang diketahui harus diperbaiki sampai tidak terlihat

lagi adanya kebocoran. Bila kebocoran melebihi nilai penurunan

maksimum yang diijinkan kontraktor harus mengadakan perbaikan secara

umum atas biaya sendiri. setelah perbaikan selesai, metoda pengujian

hidrolis harus diulangi sebagaimana diuraikan pada ayat lni. Pengujian

tidak perlu diulangi jika tidak terlihat adanya kebocoran dan penurunan

taraf muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm

Perbaikan tempat yang mengalami kebocoran harus dikerjakan misalnya

dengan sumber air dari expandite atau produk lain yang disetujui

Direksi.

semua bahan harus dipakai dan diterapkan tepat sesuai dengan

petunjuk pabrikan.

BAB III

SPESIFIKASI JALAN HOTMIX

Lingkup Pekerjaan

1) Lingkup pekerjaan ini terdiri dari penyediaan semua peralatan, tenaga

kerja, alat-alat perlengkapan dan pelaksanaan semua pekerjaan aspal,

dan pekerjaan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan

aspal sesuai dengan ketentuan dan persyaratan dalam kontrak.

2) Pesyaratan yang disebutkan berikut ini akan berlaku secara umum dan

meliputi semua pekerjaan aspal kecuali untuk pekerjaan-pekerjaan yang

disyaratkan secara khusus.

Umum

29 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 30: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1) Pembatasan cuaca.

Aspal hotmix akan dipasang hanya dibawah kondisi cuaca kering dan

bilamana permukaan pekerjaan dalam keadaan kering juga.

2) Pengendalian lalu lintas

a) Pengendalian lalu lintas akan dilaksanakan oleh kontraktor yang sesuai

dengan syarat-syarat umum kontrak dan disetujui oleh Pengawas

Lapangan, serta dilakukan tindakan-tindakan pencegahan untuk

memberi petunjuk dan mengendalikan lalu lintas selama pelaksanaan

pekerjaan.

b) Menempatkan rambu-rambu untuk keamanan kerja seperti cone

fibregalass, pita pengaman dan bendera tanda-tanda yang

ditempatkan pada lokasi kerja dan pada jalur lalu lintas kendaraan

pada posisi strategis yang mudah dilihat serta menempatkan petugas

pengatur lalu lintas.

c) Harus dibuat penyediaan untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan

dengan separuh lebar perkerasan, kecuali disediakan satu pengalihan

lapangan yang sesuai sehingga disetujui oleh Pengawas Lapangan.

d) Tidak ada lalu lintas yang akan diizinkan melintas di atas permukaan

jalan yang baru selesai sampai lapis permukaan aspal hotmix

dipadatkan sepenuhnya sampai sesuai pesyaratan dan dapat diterima

oleh Pengawas Lapangan. Kecepatan lalu lintas di atas permukaan

yang barus diaspal harus dibatasi sampai 15 km/jam untuk waktu

paling sedikit selama 48 jam sesudah penyelesaian. Kontraktor harus

bertanggungjawab untuk semua akibat dari lalu lintas yang diizinkan

lewat, sementara pekerjaan lapangan sedang berlangsung.

3) Pekerjaan Penyempurnaan

Lapis permukaan dari aspal hotmix harus diselesaikan sesuai dengan

persyaratan spesifikasi dan mendapat persetujuan Pengawas Lapangan.

Luas permukaan yang tidak memenuhi dengan persyaratan dan yang

dianggap tidak distujui oleh Pengawas Lapangan harus diperbaiki dengan

cara menyingkirkan dan mengganti, menambah lapisan tambahan dan

atau cara lain yang dipandang perlu oleh Pengawas Lapangan.

Bahan-bahan

1) Agregat

a) Agregat kasar

30 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 31: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Agregat kasar terdiri dari batu atau kerikil pecah atau campuran yang

sesuai dari batu pecah dengan kerikil alami yang bersih. Gradasi

agregat kasar harus sesuai dengan tabel berikut :

b) Agregat halus.

Agregat halus terdiri dari pasir alam atau batu tersaring dalam

kombinasi yang cocok, dan harus bersih dari gumpalan lempung dan

benda-benda lain yang harus dibuang.

Gradasi agregat halus harus sesuai dengan tabel berikut :

31 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 32: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

c) Filler

Bahan filler terdiri dari debu atau sabak atau semen, serta harus bebas

dari suatu benda yang harus dibuang. Filler berisi ukuran partikel yang

100 % lolos saringan 0,60 mm dan tidak kurang dari 75 % atas berat

partikel yang lolos saringan 0,075 mm.

d) Syarat-syarat kualitas agregat kasar

Agregat kasar yang digunakan unyuk aspal hotmix harus memenuhi

syarat kulaitas seperti pada tabel berikut :

2) Bahan Aspal

a) Bahan aspal harus AC-10 aspal hotmix gradasi kekentalan (kurang

lebih ekivalen kepada Pen 60/70 memenuhi persyaratan AASHTO M

226.

b) Suatu bahan penyatu (adhesive) dan anti pengelupasan harus

ditambahkan kepada bahan aspal, jika diminta demikian oleh

pengawas lapangan, Bahan tambahan tersebut harus satu jenis yang

disetujui oleh pengawas lapangan dan harus ditambahkan dan

dicampur sesuai dengan petunjuk Pabrik Pembuat.

Persyaratan Campuran

1) Komposisi Campuran

a) Campuran aspal tersebut terdiri dari agregat, filler, mineral dan bahan

aspal. Komposisi rencana berada dalam batas-batas rencana yang

diberikan pada tabel berikut:

32 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 33: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

b) Pebandingan campuran dan formula campuran pelaksanaan

ditentukandalam CMP.

2) Sifat-sifat Campuran

Sifat-sifat campuran yang dari CMP (Instalasi Campur Pusat) diberikan

pada tabel berikut:

33 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 34: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Pelaksanaan Pekerjaan

1) Peralatan Pelaksanaan

a) Jenis peralatan dan methoda operasi harus sesuai dengan daftar

peralatan dan instalasi produksi yang telah disetujui dan menurut

petunjuk lebih lanjut Pengawas Lapangan. Pada umumnya peralatan

yang harus dipilih untuk penyebaran dan penyelesaian harus paver

(perata) bertenaga mesin yang mampu bekerja sampai garis dan

ketinggian yang diperlukan dengan penyediaan untuk pemanasan,

screeding dan sambungan perata campuran aspal hotmix. Akan tetapi

dimana satu paver (perata) tidak dapat diperoleh dan tergantung

kepada instruksi Pengawas Lapangan, pemasangan dan penyebaran

dapat dilakukan dengan tenaga kerja, menggunakan garukan, sekop

dan gerobak dorong.

b) Jenis peralatan berikut ini akan dipilih untuk penyebaran, pemadatan

dan penyelesaian.

1. Alat Pengangkutan

Sejumlah truk angkutan yang cukup harus disediakan untuk

mengangkut campuran aspal yang sesuai dengan program

pekerjaan yang telah disetujui. Truk-truk tersebut harus dilengkapi

dengan dasar 6 logam rata ketat, dibersihkan dan yang sebelumnya

dilapisi minyak bakar.

2. Alat untuk penyebaran dan penyelesaian

Bilamana diminta demikian didalam daftar penawaran dan daftar

unit produksi, peralatan untuk penyebaran dan penyelesaian harus

satu paver betenaga mesin sendiri yang mampu bekerja sampai ke

garis, tingkat dari penampang melintang yang diperlukan dan dapat

memenuhi persyaratan-persyaratan terhadap volume dan

penampilan kualitas

34 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 35: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

3. Peralatan Pemadatan.

- Mesin gilas roda baja(mesin gilas roda 3 atau tandem 6 – 10 ton)

- Sebuah mesin gilas dan bertekanan dengan ban dipompa

mencapai tekanan 8,5 kg/cm2 dan dengan penyediaan untuk

ballast dari 1500 kg – 2500 kg muatan per roda.

4. Peralatan untuk menyemprot lapis aspal resap pelekat atau lapis

aspal pelekat. Sebuah distributor/penyemprot aspal bertekanan

harus disediakan dengan penyediaan untuk pemanasan aspal.

2) Penyiapan Lapangan

a) Penyiapan lokasi

1. Sebelum dilakukan pembongkaran aspal terebih dahulu dilakukan

pengukuran lokasi yang akan dikerjakan sesuai dengan gambar kerja.

2. Lokasi diberi tanda berupa cat sesuai dengan batas ukuran yang

ditentukan dan harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapangan.

Lokasi yang rusak yang akan diperbaiki harus dibongkar dengan

hatihati sesuai dengan batas tanda yang diberikan, pembongkaran

dilakukan harus berbentuk persegi empat, sisi daerah yang dibongkar

harus tegak lurus dan rata.

3. Aspal bekas bongkaran harus diangkut keluar lokasi kerja dan dibuang

pada tempat yang ditentukan dan lobang yang dibongkar harus

dibersihkan dari material lepas.

4. Sebelum dilapisi dengan tack/prime coat bagian yang diperbaiki harus

terlebih dahulu dibersihkan dengan kompresor sehingga bebas dari

debu dan kotoran yang lepas

b) Pemasangan di atas lapisan pondasi atas

1. Bilamana memasang di atas pondasi, maka pondasi tersebut bentuk

dan profilnya harus sama benar dengan yang diperlukan untuk

penampang melintang dan dipadatkan sepenuhnya sampai mendapat

persetujuan Pengawas Lapangan

2. Sebelum memasang aspal hotmix, pondasi lapangan tersebut harus

dilapisi dengan aspal resap pelekat pada tingkat pemakaian 0,6 l/m2

atau tingkat lainnya menurut perintah Pengawas Lapangan

c) Pemasangan di atas satu permukaan aspal yang ada

35 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 36: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1. Bilamana pemasangan tersebut sebagai satu lapis ulang terhadap satu

permukaan aspal yang ada, setiap kerusakan pada permukaan

perkerasan yang ada, termasuk lubang-lubang, bagaian amblas,

pinggiran hancur dan cacat permukaan lainnya harus dibetulkan dan

diperbaiki sampai disetujui Pengawas Lapangan.

2. Sebelum pemasangan aspal hotmix, permukaan yang ada harus kering

dan dibersihkan dari semua batu lepas dan bahan lain yang harus

dibuang dan akan dilabur dengan aspal perekat yang disemprotkan

pada tingkat pemakaian tidak melebihi 0,5 l/m2 kecuali diperintahkan

lain oleh Pengawas Lapangan.

3) Penyebaran

a) Penyebaran dengan mesin

1. Sebelum operasi pengerasan dimulai, screed paver harus

dipanaskan dan campuran aspal harus dimasukkan/dituang ke

dalam paver pada satu temperatur di dalam batas-batas antara

140º - 110º C.

2. Selama pengoperasian paver, campuran aspal tersebut harus

disebarkan dan diturunkan sampai ketingkat, ketinggian dan bentuk

penampang melintang yang diperlukan di atas seluruh lebar

perkerasan yang sepantasnya.

3. Paver tersebut harus beroperasi pada satu kecepatan yang tidak

menimbulkan retak-retak pada permukaan, cabik-cabik atau

ketidakteraturan lainnya dalam permukaan. Tingkat penyebaran

harus sebagaimana yang disetujui oleh Pengawas Lapangan

memenuhi tebal rencana.

4. Jika suatu segresi, penyobekan atau pencungkilan permukaan akan

terjadi, paver tersebut harus dihentikan dan tidak boleh berlapangan

kembali sampai penyebabnya ditemukan dan diperbaiki.

Penambahan yang kasar atau bahan yang telah segresi harus dibuat

betul dengan menyebarkan bahan halus (fines) serta digaruk dengan

baik. Akan tetapi penggarukan harus dihindarkan sejauh mungkin

dan partikel kasar tidak boleh disebarkan di atas permukaan yang

disecreed.

b) Penyebaran dengan tenaga manusia

1. Harus disediakan tenaga kerja yang cukup untuk memungkinkan

truk angkutan dibongkar muatannya, serta campuran aspal panas

tesebut disebarkan dengan penundaan minimum. Bilamana truk-

36 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 37: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

truk atap datar digunakan untuk pengiriman, campuran tersebut

harus dibongkar muatannya dengan sekop dan dituangkan secara

tegak di atas lintasan lapangan sedemikian sehingga menimbulkan

sgresi sedikit mungkin. Tidak boleh ada coba-coba dilakukan untuk

menyebar campuran tersebut di atas permukaan yang disecreed.

2. Campuran aspal tersebut harus disebarkan dengan sekop dan garuk

yang digunakan berpasangan untuk merapihkan permukaan secara

final. Papan penggun lapangan atau batang lurus akan digunakan

untuk mengatur permukaan diantara papan screed.

3. Dimana diperlukan untuk penyebaran tangan, kedua papan pinggir

dan papan punggung lapangan harus dipasang dan campuran aspal

harus disebarkan, bekerja dari pinggir menuju ke papan tengah dan

kedepan dari sambungan melintang. Penyebaran harus

dilaksanakan untuk menghasilkan suatu permukaan yang seragam

tanpa segresi.

4) Pemadatan Lapisan Aspal

a) Pengendalian suhu

1. Secepatnya setelah campuran tersebut telah disebarkan dan

menurun, permukaan tersebut harus diperiksa dan setiap kualitas

tidak baik harus diperbaiki.

2. Suhu campuran lepas terpasang harus dipantau dan penggilasan

akan dimulai ketika suhu campuran tersebut turun dibawah 110º C

danharus diselesaikan sebelum suhu turun di bawah 65º C.

3. Penggilasan campuran tersebut akan terdiri dari operasi terpisah,

bekerja sedekat mungkin kepada urutan penggilasan berikut ini:

b) Prosedur pemadatan

37 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 38: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1. Tahap awal penggilasan dan penggilasan final akan dikerjakan

semuanya dengan mesin gilas roda baja. Penggilasan kedua atau

penggilasan antara akan dilakukan dengan sebuah mesin gilas ban

pneumatic. Mesin gilas pemadatan akan beroperasi dengan roda

kemudi sedekat mungkin ke paver.

2. Kecepatan mesin gilas tidak boleh melebihi 4 km/jam untuk mesin

gilas roda baja, dan 6 km/jam untuk mesin gilas ban pneumatic

serta akan selalu cukup lambat untuk menghindari penggeseran

campuran panas. Garis penggilasan tidak boleh terlalu berubah-

ubah atau arah penggilasan berbalik secara tiba-tiba yang akan

menimbulkan pergeseran campuran.

3. Penggilasan kedua atau penggilasan antara mengikuti sedekat

sepraktis mungkin di belakang penggilasan pemadatan awal dan

harus dilaksanakan sementara campuran tersebut masih pada satu

temperatur bahwa akan menghasilkan pemadatan maksimum.

Penggilasan akhir akan dikerjakan bilamana bahan tersebut masih

dalam kondisi cukup padat dikerjakan untuk membuang semua

tanda-tanda bekas mesin gilas.

4. Penggilasan akan dimulai secara memanjang pada sambungan dan

dari pinggiran sebelah luar yang akan berlangsung sejajar dengan

sumbu lapangan, penggilasan dimulai dari sisi rendah maju menuju

sisi tinggi. Lintasan berikutnya dari mesin gilas akan bertumpang

tindih pada paling sedikit separuh lebar mesin gilas dan lintasan

tidak boleh berhenti pada titik-titik ditempat satu meter dari titik

ujung lintasan-lintasan tersebut.

5. Bila menggilas sambungan memanjang, mesin gilas pemadat

pertamatama harus bergerak di atas lintasan yang sudah dilewati

sebelumnya sedemikian sehingga tidak lebih dari 15 cm dari roda

kemudi jalan/lewat di atas pinggir perkerasan yang tidak

terpadatkan. Mesin gilas haru terus menerus sepanjang jalur ini

menggeser posisinya sedikit demi sedikit menyilang sambungan

tersebut dengan lintasan berikutnya, sampai diperoleh satu

sambungan yang dipadatkan rapih secara menyeluruh.

6. Penggilasan akan bergerak maju secara terus-menerus

sebagaimana diperlukan untuk mendapatkan pemadatan yang

seragam selama waktu bahwasanya campuran tersebut dalam

kondisi dapat dikerjakan dan sampai semua tanda-tanda bekas

mesin gilas, roda-roda tersebut harus dijaga selalu basah tetapi air

yang berlebihan tidak diizinkan.

38 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 39: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

5) Penyelesaian

a) Alat berat atau meisn gilas tidak diizinkan berdiri di atas permukaan

yang baru selesai sampai permukaan tersebut mendingin secara

menyeluruh dan matang.

b) Permukaan aspal hotmix sesudah pemadatan harus halus dan rata

kepada punggung lapangan dan tingkat yang ditetapkan di dalam

toleransi yang ditentukan. Setiap campuran yang menjadi lepas-lepas

dan hancur, bercampur dengan kotoran atau yang telah menjadi tidak

sempurna dalam setiap arah, harus dipadatkan segera untuk

menyesuaikan dengan luas disekitarnya dan setiap luas yang

menunjukkan kelebihan atau kekurangan bahan aspal atas instruksi

Pengawas Lapangan akan disingkirkan dan diganti. Semua tempat

tinggi, sambungan tinggi, bagian yang amblas dan rongga-rongga

udara harus diselesaikan sebagaimana diminta oleh Pengawas

Lapangan.

c) Sementara permukaan tersebut sedang dipadatkan dan diselesaikan,

kontraktor harus memperbaiki pinggiran-pinggiran dalam garis secara

rapih. Setiap bahan-bahan yang berlebih harus dipotong lurus setelah

penggilasan final, dan dibuangoleh kontraktor sehingga disetujui oleh

Pengawas Lapangan.

6) Penyelesaian sambungan

Tidak boleh ada campuran yang dipasang pada bahan ujung yang sudah

digilas sebelumnya kecuali ujung tersebut tegak atau telah dipotong kembali

dsampai satu permukaan tegak. Satu penyiraman aspal yang digunakan

untuk permukaan-permukaan kontak harus dipaki tepat sebelum tambahan

campuran dipasang terhadap bahan yang digilas sebelumnya.

Pekerjaan Pengupasan dan Pengisian (Scrapping and Filling)

1) Umum

Pekerjaan ini mencakup penkerjaan penyiapan tenaga, peraltan, material,

pembongkaran permukaan jalan, pembersihan, penyemprotan lapis

perekat (tack coat) pengisian lubang, pemadatan sesuaiketentuan atau

petunjuk Pengawas Lapangan.

2) Material

a) Lapis Perekat (tack coat)

Material lapis perekat menggunakan material sebagaimana dijelaskan

pada pasal yang mengatur tentang pekerjaan lapis perekat.

39 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 40: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

b) Material Pengisi

Untuk material pengisi menggunakan asapal beton sebagaimana

dijelaskan pada pasal yang mengatur tentang pekerjaan pelapisan

aspal permukaan.

3) Peralatan

Kontraktor harus menyediakan peraltan yang layak digunkan untuk

pelaksanaan pekerjaan meliputi :

1. Peralatan Pemotong

Kontraktor harus menyediakan minimum 1 unit gergaji mesin

pemotong aspal/beton yang mampu memotong hingga kedalaman 7

cm

2. Peralatan Pembongkar

Kontraktor harus menyediakan minimum 2 unit jack hummer dengan

masing-masing kompresornya, yang mampu membersihkan,

membongkar, meratakn lokasi-lokasi yang belum/tidak rata.

3. Peralatan Pengupas

Kontraktor harus menyediakan minimum 1 unit mesin pengupas (cold

milling machine) dengan lebar 2 meter dan mampu mengupas sampai

setebal 10 cm aspal dengan mata pemotong (cutter bit) yang memiliki

keausan kurang dari 40 %. Bila diperlukan, maka 1 unit mesin

pengupas dengan lebar 80 – 100 cm harus disediakan.

4. Peralatan perata

Kontraktor harus menyediakan peralatan mesin perata (grader) dengan

mata pisau yang baik, lurus dan tajam.

5. Peralatan Penyapu

Kontraktor harus menyediakan minimum 1 unit sapu baja mekanis

(power broom) dengan keausan kurang dari 10 % dari panjang asli dan

permukaan sapu harus rata.

6. Kompressor

40 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 41: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Kontraktor harus menyediakan minimum 2 unit kompresor secara

khusus (tidak untuk menjalankan peralatan lain) dengan kapsitas 7

atm, guna pembersihan permukaan.

7. Truk pengankut

Kontraktor harus menyediakan truk pengangkut dengan kapasitan

cukup sehingga tidak adal penumpukan material bongkaran di

lapangan, penyediaan truk ini harus khusus untuk mengangkut dan

membuang / menempatkan material bongkaran dan sebelum

selesainya kegiatan pembongkaran, truk pengangkut tidak boleh

dipergunakan untuk keperluan lainnya.

8. Peralatan Pengaspalan

Kontraktor harus menyediakan peralatan untuk pelaksanaan

pengaspalan mengikuti ketentuan yang daiatur dalam pasal untuk

peralatan lapis perekat dan pasal untuk peralatan pengaspalan.

9. Alat Bantu Lain

Kontraktor harus menyediakan alat bantu lain berupa gerobak

pengangkut, sraight-edge, termometer logam dengan kapasitas 80º -

200º C, pengki, sapu lidi, sekop, cangkul, belincong dan alat bantu

lainnya untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan.

4) Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pembongkaran dan pembersihan.

a) Lokasi permukaan jalan yang akan dibongkar harus ditandai dan

dicatat lokasi bongkaran (STA ..... + ..... ), dimensi lebar, panjang

dan rencana ketebalan bongkaran (data dicantumkan setelah

selesai pembongkaran.

b) Batas bongkaran harus dipotong dengan menggunakan gergaji

mesin pemotong aspal untuk menhasilkan permukaan (vertikal)

yang tegak lurus.

c) Jack hummer digunakan untuk pembongkaran dan perataan lokasi

yang telah dipotong.

d) Pengupasan lapisan permukaan jalan harus menggunakan peralatan

mesin pengupas (cold milling machine)

e) Pembongkaran harus dilakukan sehingga lapisan yang rusak

terangkat/terbongkar dan harus dilakukan sedemikan rupa

sehingga tidak memperlemah struktur yang masih baik.

41 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 42: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

f) Alur-alur yang terjadi akibat cold milling harus diratakan dengan

menggunakan mesin perata/grader.

g) Pembersihan permukaan hasil pembongkaran harus segera

dilakukan dengan sapu baja (power broom) setelah selesainya

perataan agar material yang berpotensi lepas benar-benar lepas

dan agar material pembongkaran tidak melekat/menempel kembali.

h) Selanjutnya pembersihan harus dilakukan dengan kompresor

agarmaterial halus benar-benar tidak menempel pada permukaan

i) Material hasil bongkaran adalah milik PT (Persero) Pelabuhan

Indonesia I, Belawan International Container Terminal dan harus

ditempatkan / dibuang ke luar lokasi pekerjaan sesuai dengan lokasi

yang ditunjuk. Material bongkaran tidak dibenarkan dibuang di

lokasi sekitar jalan yang dikerjakan.

2. Penyemprotan lapis perekat (tack coat )

Permukaan hasil pembongkaran setelah dibersihkan apabila telah

kering selajutnya dapat disemprot dengan material lapis perekat (tack

coat) secara merata. Pada permukaan (vertikal) potongan harus diberi

lapis perekat.

3. Penghamparan Material Pengisi & Pemadatan Bila kondisi lapis perekat

(tack coat) sudah setting, material pengisi dapat segera dihampar dan

dipadatkan. Pengisian dan pemadatan harus dilakukan sedemikian

sehingga permukaan yang diperbaiki tersebut mempunyai kerataan

yang sama dengan permukaan jalan di sekitarnya. Khusus untuk

pengupasan dan pengisian (scrapping and filling ) maka pemadatan

dengan tire roller harus dilakukan lebih berat dari pengaspalan biasa,

demikian pula dengan finish rolling-nya. Untuk lubang dengan kedalam

lebih dari 10 cm dapat diisi dengan material base (pondasi) dari jenis

Cement Trated Base (CTB)

5) Pengukuran Hasil Pekerjaan

Jumlah hasil pekerjaan yang dihitung dalam pembayaran untuk

pengupasan (scrapping) adalah jumlah meter kubik (m³), liter untuk lapis

perekat (tack coat) serta tonase padat terhampar untuk aspal beton

pengisi yang telah disetujui/diterima baik oleh Pengawas Lapangan.

Pekerjaan Lain-lain

1) Dalam pelaksanaan pekerjaan agar tidak merusak bangunan yang ada,

kontraktor bertanggungjawab terhadap keamanan dari setiap fasilitas

42 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 43: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

yang digunakan, kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan

yang dilakukan kontraktor menjadi tanggungjawab kontraktor.

2) Kontraktor wajib memperbaiki dan merapikan kembali apabila ada

kekurangan dari pekerjaan dan pekerjaan-pekerjaan kecil lainnya yang

bersifat penyempurnaan hasil pekerjaan.

3) Seluruh sisa bahan pekerjaan harus dibersihkan dan diangkut ke luar

lokasi kerja.

4) Seluruh biaya atas pelaksaaan pekerjaan ini menjadi tanggungjawab

kontraktor sepenuhnya. Pengawas Lapangan menerima pekerjaan ini

dalam keadaan siap untuk dipergunakan.

BAB IV

SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN DRAINASE

Pekerjaan drainase jalan yang dimaksud disini akan terdiri dari

pembangunan saluran tepi jalan, jalan air, gorong gorong serta sarana

drainase lainnya.

Adalah satu persyaratan umum bahwa semua pekerjaan drainase tersebut

harus diselesaikan dan harus sudah berfungsi sebelum pelaksanaan struktur

perkerasan dan bahu jalan. Ruang lingkup pekerjaan drainase akan meliputi

saluran saluran ,gorong gorong dan sarana drainase lainnya yang dibangun

sesuai dengan gambar rencana dan perencanaan, garis batas, ketinggian,

dan ukuran ukuran yang ditunjukkan dan mematuhi spesifikasi. Saluran akan

merupakan saluran tanah terbuka baik dilapisi ataupun tidak dilapisi dengan

pasangan batu atau beton yang mana ditentukan dalam kontrak. Gorong

gorong berupa gorong gorong beton yang mana ditentukan dalam kontrak.

Sarana drainase lain nya meliputi dinding kepala, dinding sayap, lapis

bantaran, lubang tangkapan, tanggul pemecah aliran yang dibangun dengan

pasangan batu atau pekerjaan batu dengan siar, beton tidak bertulang yang

mana ditentukan dalam kontrak.

1. REHABILITASI DRAINASE TEPI JALAN.

Pekerjaan ini mencakup pembersihan tumbuh tumbuhan dan pembuangan

benda benda dari saluran tepi jalan atau pun dari kanal kanal yang ada,

memotong kembali dan membentuk ulang saluran tanah yang ada untuk

perbaikan atau peningkatan kondisi asli dan juga perbaikan saluran yang

dilapisi dalam hal saluran pasangan batu atau beton.

43 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 44: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

2. SALURAN DILAPISI

Pekerjaan ini terdiri dari membangun saluran baru atau rekonstruksi

saluran yang ada dan memberikan satu lapisan pasangan batu

sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau seperti yang diperintahkan

oleh Direksi Teknik Lapangan. Pekerjaan tersebut juga termasuk setiap

pemindahan atau penjagaan aliran air, kanal irigasi atau jalan air yang

ada, yang terganggu selama pelaksanaan pekerjaan kontrak.

Toleransi Ukuran

a) Ketinggian final dasar saluran tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dari

yang ditentukan pada setiap titik dan harus cukup halus serta

bentuknya rata untuk menjamin aliran air yang bebas.

b) Alinemen aliran dan profil potongan melintang akhir (final) tidak boleh

berbeda lebih dari 5 cm dari yang ditentukan pada setiap titik.

c) Permukaan masing masing batu muka pasangan batu pelapisan tidak

boleh berbeda lebih dari 3 cm permukaan normal.

d) Ketebalan pasangan batu harus seperti yang ditunjukkan pada gambar

standard dan tidak boleh kurang dari 20 cm.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Lokasi, panjang, garis batas dan kemiringan yang diperlukan dari semua

saluran saluran yang harus digali dan dilapisi, bersama sama dengan semua

lubang tangkapan yang berkaitan harus dipatok dilapangan oleh kontrakor

sesuai dengan rincian pelaksanaan yang ditunjukkan pada gambar rencana

atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Teknis serta harus diperiksa dan

mendapat persetujuan Direksi teknik sebelum pelaksanaan pekerjaan

dimulai.

Persiapan Pondasi

Ketinggian permukaan pondasi untuk saluran harus dipasang dan digali

sampai kedalaman yang ditunjukkan pada gambar rencana atau seperti

diperintahkan oleh direksi teknik dilapangan untuk menjamin bahwa satu

permukaan yang baik dan memadai dapat diperoleh. Bila diperintahkan

demikian oleh direksi teknik bahan lantai kerja yang disetujui harus

diletakkan dan dipadatkan ditempatnya, kecuali ditentukan lain atau

ditunjukkan pada gambar rencana, dasar pondasi untuk pelapisan

pekerjaan batu harus normal (tegak lurus) atau dipotong bertangga tegak

lurus pada permukaan dinding. Bila ditunjukkan pada gambar rencana

atau diminta lain oleh direksi teknik satu pondasi atau alas pondasi dari

beton akan diperlukan. Pemasangan dan penyelesaian akhir pekerjaan

Batu dengan Siar setelah disetujui penyiapan pekerjaan pondasi,

pelapisan pasangan batu dengan siar akan dibangun.

44 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 45: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Bahan Bahan

Urugan kembali yang digunakan sebagai bahan dasar dan perbaikan

bagian dibawah pelapisan pasangan batu harus dari pasir, kerikil

berpasir,atau bahan berbutir bergradasi baik yang disetujui lainnya

dengan ukuran batu maksimum 20 mm.

Bahan Filter

Bahan bahan untuk membuat lapisan dasar menyerap air, kantong

kantong filter ataupun lubang pelepasan pada pelapisan pekerjaan batu

yang disetujui harus keras, awet, bahan berbutir yang memenuhi

persyaratan gradasi.

Pasangan Batu dengan Siar

a. Batu tersebut harus batu lapangan dengan permukaan kasar atau batu

sumber (quari) kasar yang keras dalam kondisi baik, awet dan mutunya

padat, tahan terhadap daya perusakan air serta sepenuhnya cocok

digunakan sebagai pasangan batu.

b. Adonan (mortar) terdiri dari semen Portland (pc) dicampur dengan

agregat halus atau pasir kasar dalam satu perbandingan 1 semen dan

2,5 agregat/pasir.

c. Kelas beton k125 ,bila diperlukan beton yang digunakan untuk dasar

pasangan batu dari kelas K125.

3. GORONG GORONG BETON.

Pekerjaan ini terdiri dari perbaikan, perpanjangan, pergantian atau

pembangunan baru gorong gorong pipa beton, termasuk tembok kepala,

bangunan inlet (masuk) dan outlet (pelepasan) serta pekerjaan pekerjaan

pelindung yang berkaitan dengan gerusan, semuanya sesuai dengan

gambar rencana dan spesifikasi ini dan lokasinya ditunjukkan oleh direksi

teknik.

Bahan bahan

1) Beton

Beton yang digunakan setiap pekerjaan structural harus memenuhi

persyaratan spesifikasi untuk kelas kelas beton berikut :

- Kelas K225 : Struktur dan pipa gorong gorong beton

- Kelas K175 : Plat pondasi dan ding ding

- Kelas 125 : Pondasi beton massa dan pembungkus pipa gorong

gorong

a) Pipa Beton harus pracetak dan didapat dari satu pabrik yang

disetujui terkecuali diperintahkan oleh direksi teknik untuk

pencetakan dilapanagan.

b) Pipa Beton Tak bertulang secara umum harus memenuhi spesifkasi

AASHTO No,M86 Dan disesuakan dengan gambar gambar standard.

45 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 46: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Pipa beton tak bertulang harus dibatasi sampai satu diameter dalam

maksimum 80 cm.

PELAKSANAAN PEKERJAAN.

1). Penyiapan lapangan

Galian dan penyiapan parit parit serta pondasi untuk gorong gorong pipa

dan dinding kepala harus dilaksanakan persyaratan persyaratan dalam

spesifikasi ini.

2). Pemasangan Pipa gorong gorong

Pipa gorong gorong diletakkan secara hati hati dengan ujung alur diberi

toleransi jarak tinggi dan ujung lidah sepenuhnya masuk kedalam alur

yang bersangkutan dan tepat dengan garis dan kemiringan yang

diperlukan,

- Sebelum pipa bagian berikutnya diletakkan separuh bagian bawah lidah

masing masing bagian berikutnya harus diplester dipermukaan bagian

dalam dengan adukan semen dengan ketebalan yang cukup untuk

menyatukan permukaan dalam pipa yang berbatasan tepat dan rata.

Pada saat yang sama separuh bagian atas lidah dari pipa berikutnya

harus diplester sama dengan adukan.

- Setelah pipa tersebut diletakkan sambungan yang masih tersisa harus

diisi dengan adukan dan adukan tambahan yang cukup harus digunakan

sehingga rongga sekelilingnya terisi penuh. Bagian dalam sambungan

harus disapu dan diselesaikan halus. Adukan pada bagian luar harus

tetap basah selama 2 hari sampai direksi teknis mengijinkan

pelaksanaaan urugan kembali.

- Penimbunan kembali harus dilakukan sampai minimum 30 cm diatas

puncak pipa dan kecuali bukan satu galian parit maka jarak sumbu pipa

ke masing masing sisi minimum satu setengah kali diameter.

Penimbunan kembali dibawah setengah bagian bawah pipa harus

mendapat perhatian khusus agar dapat dipadatkan sebagaimana

mestinya.

4. PEKERJAAN TANAH

Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, penanganan, pembuangan atau

penumpukan tanah atau batu ataupun bahan bahan lainnya dari jalan

kendaraan dan sekitarnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan

kontrak yang memuaskan. Pekerjaan ini biasanya diperlukan untuk

pembuatan jalan air dan selokan selokan pembuatan parit atau pondasi

pipa, gorong gorong, saluran saluran atau bangunan bangunan lainnya,

untuk pembuangan bahan bahan yang tidak cocok dan tanah selimut

(bagian atas), untuk pekerjaan stabilitas dan pembuangan tanah

46 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 47: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

longsoran untuk galian bahan kontruksi ataupun pembuangan bahan

bahan buangan dan pada umumnya pembentukan kembali daerah jalan,

sesuai dengan spesifikasi ini dan dalam pemenuhan yang sangat

bertanggung jawab terhadap garis batas, kelandaian dan potongan

melintang yang ditunjukkan dalam gambar rencana.

PENJADWALAN PEKERJAAN

A) Pembutan parit atau penggalian lainnya memotong jalan kendaraan

harus dilaksanakan dengan cara menggunakan pelaksanaan setengah

lebar atau secara lain diadakan perlindungan sehingga jalan tersebut

dijaga tetap terbuka untuk lalu lintas pada setiap waktu.

B) Kontraktor harus menyerahkan kepada direksi teknik gambar rincian

semua bangunan sementara yang diusulkan untuk digunakan seperti

penyanggaan, penguatan, cofferdam (bendungan sementara), dinding

pemutus aliran rembesan (cut off) dan bangunan bangunan untuk

pembelokan sementara aliran sungai serta harus mendapat

persetujuan dari direksi teknik atas gambar gambar sebelum

melakukan pekerjaan galian yang akan dilindungi oleh bangunan

bangunan yang diusulkan tersebut.

C) Setiap bahan galian yang melebihi kebutuhan untuk timbunan atau

setip bahan yang tidak disetujui direksi teknik menjadi bahan urugan

yang cocok harus dibuang dan diratakan dalam lapisan lapisan tipis

oleh Penyedia di luar daerah milik jalan seperti yang diperintahkan

oleh direksi teknik.

D) Penyedia akan bertanggung jawab untuk semua penyelenggaraan dan

biaya biaya bagi pembuangan bahan bahan lebiahan bahan tidak

cocok, temasuk pengangkutannya.

PENGAMANAN PEKERJAAN GALIAN

Selama pekerjaan penggalian, kemiringan galian yang stabil yang mampu

menyangga bangunan bangunan, struktur atau mesin mesin disekitarnya

harus dijaga sepenuhnya serta harus dipasang penyangga dan penguat yang

memadai bila permukaan galian tidak ditahan dengan cara lain dapat

menjadi titik stabil. Alat alat berat untuk pemindahan tanah pemadatan atau

maksud maksud semacam tidak diizinkan berdiri atau beroperasi lebh dekat

dari 1,5 meter dari ujung parit terbuka atau galian pondasi terkecuali pipa

atau struktur telah selesai dipasang dan ditutup dengan paling sedikit 60 cm

urugan dipadatkan. Bendungan sementara, dinding pemotong aliran

rembesan (cut off) atau sarana yang lain dan mengeluarkan air dari galian,

harus didisain secara baik dan cukup untuk menjamin tidak terjadinya roboh

47 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 48: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

mendadak, dimungkinkan mampu mengalirkan secara cepat bahaya banjir

pada struktur.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan galian harus dilakanakan dengan sekecil mungkin terjadi

gangguan terhadap bahan bahan dibawah dan diluar batas galian yang

ditentukan sebelumnya. Dimana batu, lapisan keras atau tidak dapat

dihancurkan lainnya ditemuka berada diatas garis formasi untuk saluran

yang dilapisi, atau pada ketinggian permukaan untuk perkerasan dan bahu

jalan atau diatas bagian dasar parit pipa atau galian pondasi struktur, bahan

tersebut harus digali sedalam 20 cm sampai satu permukaan yang merata

dan halus. Tidak ada runcungan runcingan batu akan ditinggalkan menonjol

dari permukaan dan semua bahan bahan yang lepas lepas harus dibuang.

Profil Galian yang telah ditetapkan harus dikembalikan dengan pengerukan

kembali dan dipadatkan dengan bahan pilihan. Setiap bahan beban diatas

harus disingkirkan dari tebing yang tidak stabil sebelum penggalian dan

talud tebing harus dipotong menurut sudut rencana talud. Untuk

perlindungan tebing terhadap erosi harus dibuatkan saluran cut off (penutup

aliran rembesan) dan saluran pada kaki tebing sebagaimana ditunjukkan

pada gambar rencana. Daerah daerah yang baru selesai digali secepatnya

harus segera dilindungi juga dengan penempatan lempengan rumput atau

tanam tanaman lain yang disetujui Penyedia harus menjaga galian tersebut

bebas dari air dan harus melengkapi dengan pompa pompa, peralatan dan

tenaga kerja serta membuat air tempat mengumpul, saluran sementara atau

tanggul sementara seperlunya untuk mengeluarkan atau membuang air dari

daerah daerah sekitar galian.

BAB V

SPESIFIKASI BUIS BETON

1. Definisi

48 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 49: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Buis Beton/Hong adalah unsur bangunan terbuat dari beton dan dibentuk sedemikian rupa, sehingga penampangnya berbentuk pipa, dan dibuat dengan/tanpa tulangan sebagai penguat.

2. Syarat Mutu

Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh, pipa beton lurus, bidang-bidangnya rata dan mulus tanpa tonjolan/cacat, Bidang ujung tegak lurus sumbu, Tepi ujung menyiku, bidang patah pipa beton memperlihatkan campuran beton yang merata, Pipa beton terbebas dari retakan – retakan, dan dalam keadaan kering, bila dipikul dengan benda keras berbunyi nyaring.

2.2. Ukuran Buis beton

2.2.1. Ukuran pipa beton tanpa tulangan, dapat dilihat dalam tabel dan gambar.

2.2.2. Syarat fisis

Pipa beton harus dapat menahan beban mercu. Pengujian ini hanya dapat dilakukan pada Puslitbang Pemukiman. Untuk pengujian intern, dilakukan uji mutu betonnya saja dengan kubus 15 x 15 x 15 (cm). Mutu beton yang disyaratkan adalah 225 kg/cm2 dengan hasilterkecil 200 kg/cm2.

49 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 50: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Contoh Perhitungan Pembebanan Buis Beton:

Vu = Rdt.Vc.b.d Fc.FnVu = Gaya geser (tekan) ultimit, lbsRdt = Index untuk gaya tarik diagonal, untuk pipa tanpa tulangan = 1Vc = Kuat tekan beton, lbs/inc2 = 1,1 Fd f’c^0,5b = Lebar, digunakan 12inch= 305mmd = tebal beton, inchFd = factor efek retak

= 0,8 + (1,6/d) atau 1,25 (mana yang lebih kecil)Fc = factor efek dinding

= 1+2d/rr = Radius sampai ke center line dinding pipaFn = Efek factor gaya geser= 1

Angka Vu untuk lebar pipa 300mm, bila lebih tinggal dikalikan saja.

BAB VI

SPESIFIKASI TEKNIS PAVING BLOCK

1. Ruang Lingkup

50 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 51: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Standar ini disusun dengan mengacu pada berbagai standar mutu sebagai acuan produk paving block yang diproduksi di Indonesia. Produk tersebut digunakan sebagai lapisan perkerasan jalan untuk trotoar dan jalan dengan lalu lintas ringan dan berat.

2. Pengertian Paving Block

Merupakan suatu komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen Portland atau bahan perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. Produk tersebut dibuat dengan mesin secara otomatis melalui proses vibrating dan tekanan, dengan sistem pengisian bahan (factor feeding system) yang mempengaruhi kualitas produk. Proses produksi dilengkapi dengan batching plant untuk proses pencampuran bahan dan alat pengendali kandungan air (water moisture control). Kekonstanan humidity adukan dan produk dapat terjaga dengan menambahkan teknologi pengembunan (fogging).

3. Acuan

BS 6717 Part 1: 1993, Specification for Paving Block

SNI 03-0691-1996: Standar Bata Beton (Paving Block)

SNI 0028-1987-A : Standar Ketahanan Aus

SK SNI S - 02 - 1990 – F: Spesifikasi untuk Agregat Beton

SNI 15-2049-2004: Standar untuk Semen Portland

SNI 06-0387-1989: Standar Pigmen Besi Oksida

4. Spesifikasi Produk

Dimensi:

Ketebalan produk yang umum tersedia di pasaran adalah 6, 8 dan 10 cm:

T= 6cm; untuk konstruksi perkerasan lalu lintas ringan dengan frekuensi terbatas, misal: trotoar, taman, tempat parkir, sepeda motor, dan sedan.

T= 8cm: untuk konstruksi perkerasan lalu lintas sedang sampai berat dengan frekuensi padat, seperti jalan lingkungan, kompleks industry, terminal bus, pick up, truk.

T=10cm: untuk konstruksi perkerasan super berat, seperti terminal container, pelabuhan dimana banyak beroperasi crane, loader dan alat-alat berat lainnya.

Parameter acuan standar adalah sebagai berikut:

51 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 52: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1. Toleransi Dimensi

2. Kuat Tekan, Ketahanan Aus, Penyerapan Air

Kuat tekan, ketahanan aus dan penyerapan air harus masuk ke dalam mutu A.

Ini terlihat dari tabel di bawah ini:

5. Sampling

Pengambilan sample dilakukan secara random dari setiap lot produksi 1 buah sample diambil dari setiap 3000 buah produk. Jumlah sample total 15 buah;

Test kuat tekan: 10 buah

Test ketahanan aus: 5 buah

6. Prosedur Pengujian

6.1 Kuat Tekan

1. Siapkan 10 buah benda uji utuh. Produk yang ditest dapat berupa benda utuh atau masingmasing dipotong berbentuk kubus dan rusuk-rusuknya disesuaikan dengan ukuran contoh uji.

2. Contoh uji yang telah siap, ditekan hingga hancur dengan mesin penekan yang dapat diatur kecepatannya. Kecepatan penekanan dari mulai pemberian beban sampai contoh uji hancur, diatur dalam waktu 1 sampai 2 menit. Arah penekanan pada contoh uji disesuaikan dengan arah tekanan beban di dalam pemakaiannya.

3. Kuat tekan dihitung dengan rumus sebagai berikut:

52 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 53: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Kuat tekan= P/L

Keterangan:

P=beban tekan,N

L=luas bidang tekan cm2

6.2 Ketahanan Aus

1. Siapkan 5 buah contoh uji dipotong berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50mm x 50mm xtebal 20mm.

2. Mesin pengaus dijalankan dan setelah pengaus pertama berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan pengausan dilanjutkan.

3. Setiap setelah pengausan berlangsung 1 menit, benda uji diputar 90º, dan hal ini dilakukan sampai pengaus berlangsung 5x1 menit. Selama menit-menit pengausan, permukaan yang diaus harus selalu diamati setiap menit apakah lapisan kepala ini telah ada yang habis.

4. Benda uji yang lapisan kepalanya tidak habis setelah pengausan selama 5menit, dibersihkan dari debu dan serpihan kemudian ditimbang sampai ketelitian 10mg. Jika sebelum pengausan berlangsung 5menit lapisan kepala telah ada yang habis, pengausan dihentikan pada menit terakhir habisnya lapisan kepala, lalu benda uji dibersihkan dari debu dan ditimbang. Catat hasil penimbangan ini dan hitung selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus. Bagi benda uji yang belum habis lapisan kepalanya, pengausan dapat dilanjutkan sampai pada menit-menit habisnya lapisan kepala atau sampai menit ke-15. Ketahanan aus masing-masing benda uji dihitung sebagai berikut:

A x 10 mm/menitB.J x I x wDimana: A = selisih berat benda uji sebelum dan sesudah diaus, dalam gram.

B.J = Berat jenis rata-rata lapisan kepala.

I = Luas permukaan bidang aus, dalam cm2

W = Lamanya pengausan, dalam menit.

7. Syarat Mutu

Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan utuh, mempunyai permukaan yang rata, tidak terdapat retak-retak dan cacat, bagian sudut dan rusuknya tidak mudah dirapikan dengan kekuatan jari tangan. Paving block cacat yang disebabkan oleh adanya kecerobohan dalam cara penanganan baik pada saat pemuatan dan penurunan dapat diperhitungkan sebagai barang reject.

8. Persyaratan dan Tata Cara Pemasangan

Syarat-syarat yang harus diperhatikan:

a. Lapisan subgrade

53 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 54: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Subgrade mempunyai kemiringan minimal sebesar 1,5%. Subgrade harus dipadatkan dengan kepadatan relative minimal 90% MDD (modified max Dry Density).

b. Lapisan subbase

Profil lapisan permukaan dari subbase jg harus mempunyai kemiringan minimal 2%. Minimum kepadatan relative adalah 95%.

Pedoman pelaksanaan pekerjaan lapisan based

Rekomendasi Material Standar untuk lapisan sub struktur adalah sebagai berikut:

54 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 55: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

c. Kanstein /Penguat tepi

Kanstein, gutter, mainhole, atau sejenisnya harus sudah terpasang sebelum pemasangan paving block, demikian juga untuk instalasi di bawah paving block, seperti drainage/saluran, juga harus sudah dilaksanakan sebelum pemasangan paving block.

Cara pemasangan:

55 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 56: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

1. Pasir alas dengan syarat-syarat sebagai berikut:

2. Pasir alas di gelar di atas lapisan base yang telah padat dengan ketebalan berkisar antara 4-5cm, dan di ratakan dengan jidar kayu dengan memperhatikan kemiringan (min 2%) yang akan dilaksanakan.

3. Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak 1m di depan paving yang akan dipasang&tidak terganggu oleh getaran apapun sampai paving tersebut selesai dikerjakan (selesai dipadatkan menggunakan vibrator plate compactor.

4. Pemasangan paving dimulai dari 1 titik/garis dengan cara bergerak maju dan berdiri diatas paving yang telah terpasang, setiap permukaan paving disemaikan dengan acuan benang pembantu menggunakan pemukul dari kayu. Setiap pengakhiran harus terisi paving yang telah dipotong (menggunakan paver cutter).

5. Pengisian joint filler langsung dilakukan menggunakan pasir isi dengan spesifikasi sebagai berikut:

Persyaratan pasir isi yang biasa digunakan:

56 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan

Page 57: 4. Spektek Perencanaan Jalan Lingkungan

Batas kandungan air pasir alas 6-8%, dan maks 1% untuk pasir pengisi. Pasir harus terbebas dari kandungan garam yang akan menyebabkan terjadinya efflorescence.

6. Pemadatan dilakukan dengan menggunakan alat vibrator plate compactor, agar rata dan pasir isi dapat mengisi celah-celah antar paving tersebut. Ini dilakukan sebanyak 2putaran dengan arah yang berbeda.

7. Pengisian joint filler untuk ke 2 kali disertai dengan menyapu pasir pengisi celah dan pemadatan dilakukan sebanyak 2 putaran dengan arah yang berbeda untuk hasil yang maksimal.

57 Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatan Jalan Lingkungan