4. pilar pendidikan

Upload: koci

Post on 28-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    1/9

    RESUME

    DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN

    PILAR PENDIDIKAN

    Oleh

    Desi Ariyani/1201037

    Silvia !lan"ari/120#272

    $%lla Kharis&a Desri'%n/120#273

    $el(i Elvi )an"ani/120#27*

    UNI+ERSI,AS NEERI PADAN

    201#

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    2/9

    PILAR PENDIDIKAN

    A. Penerian Pilar Pen"i"ian

    Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pilar diartikansebagai tiang penyangga (terbuat dari besi atau beton). Kata pilar dalam

    bahasa Inggris berarti pillars (sama artinya dengan pilar dalam bahasa

    Indonesia). Eksistensi pilar dalam berbagai hal bisa dikatakan sangat

    penting peranannya sebagai penopang agar menjadi suatu yang utuh

    (unity). Bangunan atau rumah berangkat dari pondasi yang dilengkapi

    dengan pilar agar atap bisa berdiri kokoh dan tidak mudah roboh sehingga

    tampak menjadi lengkap dan melengkapi. .

    dapun maksud dari pembahasan pilar!pilar pendidikan adalah

    bah"a sendi pendidikan ditopang oleh semangat belajar yang kuat melalui

    pola belajar yang ber#isi ke depan dengan melihat perubahan!perubahan

    kehidupan. Dalam pendidikan, belajar merupakan bagian yang tak

    terpisahkan karena pendidikan adalah usaha sadar untuk

    menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia ($D%) melalui

    kegiatan pengajaran (belajar!mengajar). Belajar juga dikatakan

    sebagai key term (kata kun&i) paling #ital dalam setiap usaha pendidikan,

    sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.

    'al ini juga melihat dari kondisi aman yang &epat berubah

    terutama di bidang teknologi dan inormasi sehingga #isi paradigma

    pendidikan harus rele#an yang kemudian diturunkan ke dalam metodepembelajaran. *aitu merubah paradigma tea&hing (mengajar) menjadi

    learning (belajar). Dengan perubahan ini proses pendidikan menjadi proses

    bagaimana belajar bersama antar guru dan anak didik. +uru dalam

    konteks ini juga termasuk dalam proses belajar. $ehingga lingkungan

    sekolah menjadi learning so&iety (masyarakat belajar). Dalam paradigma

    ini, peserta didik tidak lagi disebut pupil (sis"a) tapi learner (yang

    belajar).

    $ebagai objek sekaligus subjek pendidikan manusia menjadi

    titik sentral dalam proses belajar yang mengarah pada tujuan pendidikan.

    %anusia belajar dari apa saja di sekitarnya untuk sur#i#e sekaligus

    pengembangan potensi diri, lahir dari ketidaktahuan dari rahim seorang

    ibu dan dibekali pengelihatan, pendengaran dan akal untuk digunakan

    dalam tugasnya sebagai khaliatullah il ardh.

    Berangkat dari sinilah, paradigma learning ingin diusung sebagai

    pilar pendidikan untuk kepentingan manusia dengan perubahan aman dan

    ini berangkat dari paradigma belajar. adi maksud dari pilar!pilar

    pendidikan yang dimaksud adalah sendi!sendi pendidikan menurut -nes&o

    harus ditopang setidaknya oleh empat hal, learning to kno", learning to

    do, learning to be dan learning to li#e together.

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    3/9

    . Learnin % Kn% 45ela6ar &eneah!i

    Belajar untuk mendapatkan pengetahuan. Ini adalah bagian dari

    proses pembelajaran yang memungkinkan pelajarmahasis"anya untuktidak sekedar memperoleh pengetahuan tapi juga menguasai teknik

    memperoleh pengetahuan tersebut. /ilar ini berpotensi besar untuk

    men&etak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan

    akademik yang tinggi.

    /endidikan pada hakekatnya merupakan usaha untuk men&ari agar

    mengetahui inormasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan.

    Belajar untuk mengetahui (learning to kno") dalam prosesnya tidak

    sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus mengetahui

    apa yang tidak bermanaat bagi kehidupan.+una merealisir learning to

    kno", pendidik seyogyanya tidak hanya berungsi sebagai sumber

    inormasi melainkan juga asilitator. Di samping itu pendidik dituntut

    dapat berperan sebagai teman seja"at dalam berdialog dengan peserta

    didik dalam mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu

    tertentu.

    0earning to kno" mengandung makna bah"a belajar tidak hanya

    berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus

    berorientasi pada proses belajar. Dalam proses belajar, peserta didik bukan

    hanya menyadari apa yang harus di pelajari tetapi juga diharapkan

    menyadari bagaimana &ara mempelajari apa yang seharusnya dipelajari.Kesadaran tersebut, memungkinkan proses belajar tidak terbatas di

    sekolah saja, akan tetapi memungkinkan peserta didik untuk belajar se&ara

    berkesinambungan. Inilah hakekat dari semboyan 1belajar sepanjang

    hayat1. pabila hal ini dimiliki peserta didik, maka masyarakat belajar

    (learning so&iety) sebagai salah satu tuntutan global saat ini akan

    terbentuk. 2leh sebab itu belajar untuk mengetahui juga dapat bermakna

    belajar berpikir karena setiap indi#idu akan terus belajar sehingga dalam

    dirinya akan tumbuh kemauan dan kemampuan untuk berpikir. 0earning to

    kno", dengan memadukan pengetahuan umum yang &ukup luas

    dengan keseempatan untuk mempelajari se&ara mendalam pada sejumlkah

    ke&il mata pelajaran. /ilar ini juga berarti learning to learn (belajar untuk

    belajar), sehingga memperoleh keuntungan dari kesempatan!kesempatan

    pendidikan yang disediakan sepanjang hayat.

    Konsep learning to kno" ini menyiratkan makna bah"a pendidik

    harus mampu berperan sebagai berikut3

    ! +uru berperan sebagai sumber belajar

    /eran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi

    pembelajaran. Dikatakan guru yang baik apabila ia dapat menguasai

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    4/9

    materi pembelajaran dengan baik, sehingga benar!benar berperan

    sebagi sumber belajar bagi anak didiknya.

    ! +uru sebagai 4asilitator

    +uru berperan memberikan pelayanan memudahkan sis"a dalam

    kegiatan proses pembelajaran.! +uru sebagai pengelola

    +uru berperan men&iptakan iklim blajar yang memungkinkan

    sis"a dapat belajar se&ara nyaman. /rinsip!prinsip belajar yang harus

    diperhatikan guru dalam pengelolaan pembelajaran, yaitu3

    $esuatu yang dipelajari sis"a, maka sis"a harus mempelajarinya

    sendiri.

    $etiap sis"a yang belajar memiliki ke&epatan masing!masing.

    $is"a akan belajar lebih banyak, apabila setiap selesai

    melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinor&ement.

    /enguasaan se&ara penuh.

    $is"a yang diberi tanggung ja"ab, maka ia akan lebih termoti#asi

    untuk belajar.

    ! +uru sebagai demonstrator

    +uru berperan untuk menunjukkan kepada sis"a segala sesuatu

    yang dapat membuat sis"a lebih mengerti dan memahami setiap pesan

    yang disampaikan.

    ! +uru sebagai pembimbing

    $is"a adalah indi#idu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari

    adanya setiap perbedaan. /erbedaan inilah yang menuntut guru harusberperan sebagai pembimbing.

    ! +uru sebagai mediator

    +uru selain dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang media

    pendidikan juga harus memiliki keterampilan memilih dan

    menggunakan media dengan baik.

    ! +uru sebagai E#aluator

    *akni sebagai penilai hasil pembelajaran sis"a. Dengan penilaian

    tersebut, guru dapat mengetahui keberhasilan pen&apaian tujuan,

    penguasaan sis"a terhadap pelajaran, serta ketepatan keeektian

    metode mengajar (4akhruddin, 5676389!:7).

    8. Learnin ,% D% 4ela6ar Un! Menera9an

    Belajar untuk menerapkan. $asaran dari pilar kedua ini adalah

    kamampuan kerja generasi muda. /eserta didik diajarkan untuk melakukan

    sesuatu dalam situasi yang konkrit yang tidak terbatas pada penguasaan

    keterampilan yang mekanistis melainkan juga terampil dalam

    berkomusikasi, bekerja sama, mengelola dan mengatasi suatu konlik.

    %elalui pilar kedua ini, dimungkinkan mampu men&etak generasi muda

    yang intelligent dalam bekerja dan mempunyai kemampuan untuk

    berino#asi.

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    5/9

    /endidikan merupakan proses belajar untuk melakukan sesuatu

    (learning to do). /roses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah

    kogniti, peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan nilai.

    /endidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi

    lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga

    menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. 0earning to do bisa

    berjalan jika lembaga pendidikan memasilitasi peserta didik untuk

    mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan

    minatnya.

    0earnning to do mengandung makna bah"a belajar bukanlah

    sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan, akan

    tetapi belajar dengan dan untuk melakukan sesuatu akti#itas dengan tujuan

    akhir untuk menguasai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi

    tantangan kehidupan. Kompetensi akan dapat dimiliki oleh pesrta didikapabila diberikan kesempatan untuk belajar dengan melakukan apa yang

    harus dipelajarinya se&ara langsung. Dengan demikian learning to do juga

    berarti proses pembelajaran berorientasi pada pengalaman langsung

    (learning by e;perien&e).

    0earning to do, untuk memperoleh bukan hanya suatu

    keterampilan kerja tetapi juga lebih luas siatnya, kompetensi untuk

    berurusan dengan banyak situasi dan bekerja dalam tim. Ini juga belajar

    berbuat dalam konteks pengalaman kaum muda dalam berbagai kegiatan

    sosial dan pekerjaan yang mungkin bersiat inormal, sebagai akibat

    konteks lokal atau nasional, atau bersiat ormal melibatkan kursus!kursus,

    program bergantian antara belajar dan bekerja.

    $ekolah sebagai "adah masyarakat belajar hendaknya

    memasilitasi sis"anya untuk mengaktualisasikan ketrampilan yang

    dimiliki, serta bakat dan minatnya agar0earning to do dapat terealisasi.

    $e&ara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

    untuk men&apai keberhasilan pada masa yang akan datang. $edangkan

    minat adalah ke&endrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan

    yang besar terhadap sesuatu. %eskipun bakat dan minat anak dipengaruhi

    a&tor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat jugabergantung pada lingkungan . 0ingkungan disini dibagi menjadi dua yaitu3

    7. 0ingkungan so&ial

    *ang termasuk dalam lingkungan so&ial sis"a adalah masyarakat

    dan tetangga juga teman!teman sepermainan di sekitar perkampungan

    sis"a tersebut. 0ingkungan so&ial yang lebih banyak mempengaruhi

    kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga sis"a itu sendiri.

    5. 0ingkungan nonsosial

    4aKtor!aktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung

    sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga sis"a dan

    letaknya, alat!alat belajar, dan keadaan &ua&a. 4aktor!aktor ini

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    6/9

    dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar sis"a

    (%uhibbin $yah, 566837

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    7/9

    utuh dan bertanggung ja"ab sebagai indi#idu sekaligus sebagai anggota

    masyarakat. Dalam pengertian ini terkandung makna bah"a kesadaran diri

    sebagai makhluk >uhan *ang %aha Esa yakni makhluk hidup yang

    memiliki tanggung ja"ab sebagai khaliah serta menyadari akan segala

    kekurangan dan kelemahannya. 0earning to be, sehingga dapat

    mengembangkan kepribadian lebih baik dan mampu bertindak mandiri,

    membuat pertimbangan dan rasa tanggung ja"ab pribadi yang semakin

    besar, ingatan, penalaran, rasa estetika, kemampuan isik, dan

    keterampilan berkomunikasi.

    >iga pilar pertama ditujukan bagi lahirnya generasi muda yang

    mampu men&ari inormasi dan menemukan ilmu pengetahuan, yang

    mampu melaksanakan tugas dalam meme&ahkan masalah, dan mampu

    bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleran terhadap perbedaan. Bila

    ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menimbulkan adanya rasaper&aya diri pada masing!masing peserta didik.

    Konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk

    melatih sis"a agar memiliki rasa per&aya diri yang tinggi. Keper&ayaan

    merupakan modal utama bagi sis"a untuk hidup dalam masyarakat.

    /enguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses

    menjadi diri sendiri (learning to be) (tika, 5676). %enjadi diri sendiri

    diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri.

    Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di

    masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya

    merupakan proses pen&apain aktualisasi diri. 4aktor!aktor yang

    mempengaruhi proses pendidikan menurut Djamal (566?3767)yaitu3

    1. %oti#asi

    *aitu kondisi isiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri

    seseorang yang mendorong untuk melakukan akti#itas tertentu guna

    men&apai suatu tujuan kebutuhan

    5. %inat

    3. $ikap

    $ikap yaitu suatu kesiapan mental atau emosional dalam berbagai

    jenis tindakan pada situasi yang tepat.

    8. Kebiasaan belajar

    Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bah"a hasil belajar

    mempunyai kolerasi positi dengan kebiasaan atau study

    habit. Kebiasan merupakan &ara bertindak yang diperoleh melalui

    belajar se&ara berulang!ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap

    dan bersiat otomatis.

    @. Konsep diri

    Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri

    yang menyangkut perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut

    berpengaruh terhadap orang lain.

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    8/9

    :. Learnin % elieve in %"

    Belajar -ntuk Beriman Kepada >uhan *ang %aha Esa (Learning

    To Believe in God), berdasarkan dengan teologi bah"a aktanya, >uhan

    *ang %aha Esa men&iptakan manusia lengkap dengan berbagai potensi

    yang diberikan kepadanya, termasuk potensi kemauan dan kehendak diri

    serta kemampuan memilih dan berupaya untuk mandiri. Dengan dua

    potensi itu, manusia diberi ruang sepenuhnya guna memutuskan dan

    bersikap. >ermasuk dalam memilih untuk beriman atau tidak.

    0earning to beli#e and &on#in&e the almighty +od (Belajar untuk

    memper&ayai dan meyakini >uhan yang %aha Esa). %emper&ayai dan

    meyakini >uhan yang %aha Esa tidak terdapat dalam 8 (empat) pilar

    -nes&o. Inilah pilar yang hilang, namun tidak demikian dengan Indonesia.

    Indonesia merupakan negara ketuhanan yang menjunjung tinggi nilaikeagamaan oleh karena itu pilar ini dimasukan kedalam pilar belajar di

    indonesia. dapun pada proses implementasinya pilar ini sudah terdapat

    dengan adanya mata pelajaran agama dan /Kn. *ang mengajarkan budi

    pekerti dan keper&ayaan terhadap >uhan yang %aha Esa. Dan sekarang

    dalam tujuan pembelajaranpun telah dimasukan unsur spiritual dalam K7.

    Da;ar 9!saa

    $alam, B. (799?). /engantar /edagogik. akarta3 /> Aineka ipta

    *usak, %u&hlas. 566

  • 7/25/2019 4. Pilar Pendidikan

    9/9

    http3""".ilmupendidikan.net56766