4. pilar pendidikan
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
1/9
RESUME
DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN
PILAR PENDIDIKAN
Oleh
Desi Ariyani/1201037
Silvia !lan"ari/120#272
$%lla Kharis&a Desri'%n/120#273
$el(i Elvi )an"ani/120#27*
UNI+ERSI,AS NEERI PADAN
201#
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
2/9
PILAR PENDIDIKAN
A. Penerian Pilar Pen"i"ian
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pilar diartikansebagai tiang penyangga (terbuat dari besi atau beton). Kata pilar dalam
bahasa Inggris berarti pillars (sama artinya dengan pilar dalam bahasa
Indonesia). Eksistensi pilar dalam berbagai hal bisa dikatakan sangat
penting peranannya sebagai penopang agar menjadi suatu yang utuh
(unity). Bangunan atau rumah berangkat dari pondasi yang dilengkapi
dengan pilar agar atap bisa berdiri kokoh dan tidak mudah roboh sehingga
tampak menjadi lengkap dan melengkapi. .
dapun maksud dari pembahasan pilar!pilar pendidikan adalah
bah"a sendi pendidikan ditopang oleh semangat belajar yang kuat melalui
pola belajar yang ber#isi ke depan dengan melihat perubahan!perubahan
kehidupan. Dalam pendidikan, belajar merupakan bagian yang tak
terpisahkan karena pendidikan adalah usaha sadar untuk
menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia ($D%) melalui
kegiatan pengajaran (belajar!mengajar). Belajar juga dikatakan
sebagai key term (kata kun&i) paling #ital dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan.
'al ini juga melihat dari kondisi aman yang &epat berubah
terutama di bidang teknologi dan inormasi sehingga #isi paradigma
pendidikan harus rele#an yang kemudian diturunkan ke dalam metodepembelajaran. *aitu merubah paradigma tea&hing (mengajar) menjadi
learning (belajar). Dengan perubahan ini proses pendidikan menjadi proses
bagaimana belajar bersama antar guru dan anak didik. +uru dalam
konteks ini juga termasuk dalam proses belajar. $ehingga lingkungan
sekolah menjadi learning so&iety (masyarakat belajar). Dalam paradigma
ini, peserta didik tidak lagi disebut pupil (sis"a) tapi learner (yang
belajar).
$ebagai objek sekaligus subjek pendidikan manusia menjadi
titik sentral dalam proses belajar yang mengarah pada tujuan pendidikan.
%anusia belajar dari apa saja di sekitarnya untuk sur#i#e sekaligus
pengembangan potensi diri, lahir dari ketidaktahuan dari rahim seorang
ibu dan dibekali pengelihatan, pendengaran dan akal untuk digunakan
dalam tugasnya sebagai khaliatullah il ardh.
Berangkat dari sinilah, paradigma learning ingin diusung sebagai
pilar pendidikan untuk kepentingan manusia dengan perubahan aman dan
ini berangkat dari paradigma belajar. adi maksud dari pilar!pilar
pendidikan yang dimaksud adalah sendi!sendi pendidikan menurut -nes&o
harus ditopang setidaknya oleh empat hal, learning to kno", learning to
do, learning to be dan learning to li#e together.
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
3/9
. Learnin % Kn% 45ela6ar &eneah!i
Belajar untuk mendapatkan pengetahuan. Ini adalah bagian dari
proses pembelajaran yang memungkinkan pelajarmahasis"anya untuktidak sekedar memperoleh pengetahuan tapi juga menguasai teknik
memperoleh pengetahuan tersebut. /ilar ini berpotensi besar untuk
men&etak generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dan
akademik yang tinggi.
/endidikan pada hakekatnya merupakan usaha untuk men&ari agar
mengetahui inormasi yang dibutuhkan dan berguna bagi kehidupan.
Belajar untuk mengetahui (learning to kno") dalam prosesnya tidak
sekedar mengetahui apa yang bermakna tetapi juga sekaligus mengetahui
apa yang tidak bermanaat bagi kehidupan.+una merealisir learning to
kno", pendidik seyogyanya tidak hanya berungsi sebagai sumber
inormasi melainkan juga asilitator. Di samping itu pendidik dituntut
dapat berperan sebagai teman seja"at dalam berdialog dengan peserta
didik dalam mengembangkan penguasaan pengetahuan maupun ilmu
tertentu.
0earning to kno" mengandung makna bah"a belajar tidak hanya
berorientasi pada produk atau hasil belajar, akan tetapi juga harus
berorientasi pada proses belajar. Dalam proses belajar, peserta didik bukan
hanya menyadari apa yang harus di pelajari tetapi juga diharapkan
menyadari bagaimana &ara mempelajari apa yang seharusnya dipelajari.Kesadaran tersebut, memungkinkan proses belajar tidak terbatas di
sekolah saja, akan tetapi memungkinkan peserta didik untuk belajar se&ara
berkesinambungan. Inilah hakekat dari semboyan 1belajar sepanjang
hayat1. pabila hal ini dimiliki peserta didik, maka masyarakat belajar
(learning so&iety) sebagai salah satu tuntutan global saat ini akan
terbentuk. 2leh sebab itu belajar untuk mengetahui juga dapat bermakna
belajar berpikir karena setiap indi#idu akan terus belajar sehingga dalam
dirinya akan tumbuh kemauan dan kemampuan untuk berpikir. 0earning to
kno", dengan memadukan pengetahuan umum yang &ukup luas
dengan keseempatan untuk mempelajari se&ara mendalam pada sejumlkah
ke&il mata pelajaran. /ilar ini juga berarti learning to learn (belajar untuk
belajar), sehingga memperoleh keuntungan dari kesempatan!kesempatan
pendidikan yang disediakan sepanjang hayat.
Konsep learning to kno" ini menyiratkan makna bah"a pendidik
harus mampu berperan sebagai berikut3
! +uru berperan sebagai sumber belajar
/eran ini berkaitan penting dengan penguasaan materi
pembelajaran. Dikatakan guru yang baik apabila ia dapat menguasai
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
4/9
materi pembelajaran dengan baik, sehingga benar!benar berperan
sebagi sumber belajar bagi anak didiknya.
! +uru sebagai 4asilitator
+uru berperan memberikan pelayanan memudahkan sis"a dalam
kegiatan proses pembelajaran.! +uru sebagai pengelola
+uru berperan men&iptakan iklim blajar yang memungkinkan
sis"a dapat belajar se&ara nyaman. /rinsip!prinsip belajar yang harus
diperhatikan guru dalam pengelolaan pembelajaran, yaitu3
$esuatu yang dipelajari sis"a, maka sis"a harus mempelajarinya
sendiri.
$etiap sis"a yang belajar memiliki ke&epatan masing!masing.
$is"a akan belajar lebih banyak, apabila setiap selesai
melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinor&ement.
/enguasaan se&ara penuh.
$is"a yang diberi tanggung ja"ab, maka ia akan lebih termoti#asi
untuk belajar.
! +uru sebagai demonstrator
+uru berperan untuk menunjukkan kepada sis"a segala sesuatu
yang dapat membuat sis"a lebih mengerti dan memahami setiap pesan
yang disampaikan.
! +uru sebagai pembimbing
$is"a adalah indi#idu yang unik. Keunikan itu bisa dilihat dari
adanya setiap perbedaan. /erbedaan inilah yang menuntut guru harusberperan sebagai pembimbing.
! +uru sebagai mediator
+uru selain dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang media
pendidikan juga harus memiliki keterampilan memilih dan
menggunakan media dengan baik.
! +uru sebagai E#aluator
*akni sebagai penilai hasil pembelajaran sis"a. Dengan penilaian
tersebut, guru dapat mengetahui keberhasilan pen&apaian tujuan,
penguasaan sis"a terhadap pelajaran, serta ketepatan keeektian
metode mengajar (4akhruddin, 5676389!:7).
8. Learnin ,% D% 4ela6ar Un! Menera9an
Belajar untuk menerapkan. $asaran dari pilar kedua ini adalah
kamampuan kerja generasi muda. /eserta didik diajarkan untuk melakukan
sesuatu dalam situasi yang konkrit yang tidak terbatas pada penguasaan
keterampilan yang mekanistis melainkan juga terampil dalam
berkomusikasi, bekerja sama, mengelola dan mengatasi suatu konlik.
%elalui pilar kedua ini, dimungkinkan mampu men&etak generasi muda
yang intelligent dalam bekerja dan mempunyai kemampuan untuk
berino#asi.
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
5/9
/endidikan merupakan proses belajar untuk melakukan sesuatu
(learning to do). /roses belajar menghasilkan perubahan dalam ranah
kogniti, peningkatan kompetensi, serta pemilihan dan penerimaan nilai.
/endidikan membekali manusia tidak sekedar untuk mengetahui, tetapi
lebih jauh untuk terampil berbuat atau mengerjakan sesuatu sehingga
menghasilkan sesuatu yang bermakna bagi kehidupan. 0earning to do bisa
berjalan jika lembaga pendidikan memasilitasi peserta didik untuk
mengaktualisasikan keterampilan yang dimilikinya, serta bakat dan
minatnya.
0earnning to do mengandung makna bah"a belajar bukanlah
sekedar mendengar dan melihat untuk mengakumulasi pengetahuan, akan
tetapi belajar dengan dan untuk melakukan sesuatu akti#itas dengan tujuan
akhir untuk menguasai kompetensi yang diperlukan dalam menghadapi
tantangan kehidupan. Kompetensi akan dapat dimiliki oleh pesrta didikapabila diberikan kesempatan untuk belajar dengan melakukan apa yang
harus dipelajarinya se&ara langsung. Dengan demikian learning to do juga
berarti proses pembelajaran berorientasi pada pengalaman langsung
(learning by e;perien&e).
0earning to do, untuk memperoleh bukan hanya suatu
keterampilan kerja tetapi juga lebih luas siatnya, kompetensi untuk
berurusan dengan banyak situasi dan bekerja dalam tim. Ini juga belajar
berbuat dalam konteks pengalaman kaum muda dalam berbagai kegiatan
sosial dan pekerjaan yang mungkin bersiat inormal, sebagai akibat
konteks lokal atau nasional, atau bersiat ormal melibatkan kursus!kursus,
program bergantian antara belajar dan bekerja.
$ekolah sebagai "adah masyarakat belajar hendaknya
memasilitasi sis"anya untuk mengaktualisasikan ketrampilan yang
dimiliki, serta bakat dan minatnya agar0earning to do dapat terealisasi.
$e&ara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang
untuk men&apai keberhasilan pada masa yang akan datang. $edangkan
minat adalah ke&endrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. %eskipun bakat dan minat anak dipengaruhi
a&tor keturunan namun tumbuh dan berkembangnya bakat dan minat jugabergantung pada lingkungan . 0ingkungan disini dibagi menjadi dua yaitu3
7. 0ingkungan so&ial
*ang termasuk dalam lingkungan so&ial sis"a adalah masyarakat
dan tetangga juga teman!teman sepermainan di sekitar perkampungan
sis"a tersebut. 0ingkungan so&ial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga sis"a itu sendiri.
5. 0ingkungan nonsosial
4aKtor!aktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga sis"a dan
letaknya, alat!alat belajar, dan keadaan &ua&a. 4aktor!aktor ini
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
6/9
dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar sis"a
(%uhibbin $yah, 566837
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
7/9
utuh dan bertanggung ja"ab sebagai indi#idu sekaligus sebagai anggota
masyarakat. Dalam pengertian ini terkandung makna bah"a kesadaran diri
sebagai makhluk >uhan *ang %aha Esa yakni makhluk hidup yang
memiliki tanggung ja"ab sebagai khaliah serta menyadari akan segala
kekurangan dan kelemahannya. 0earning to be, sehingga dapat
mengembangkan kepribadian lebih baik dan mampu bertindak mandiri,
membuat pertimbangan dan rasa tanggung ja"ab pribadi yang semakin
besar, ingatan, penalaran, rasa estetika, kemampuan isik, dan
keterampilan berkomunikasi.
>iga pilar pertama ditujukan bagi lahirnya generasi muda yang
mampu men&ari inormasi dan menemukan ilmu pengetahuan, yang
mampu melaksanakan tugas dalam meme&ahkan masalah, dan mampu
bekerjasama, bertenggang rasa, dan toleran terhadap perbedaan. Bila
ketiganya berhasil dengan memuaskan akan menimbulkan adanya rasaper&aya diri pada masing!masing peserta didik.
Konsep learning to be perlu dihayati oleh praktisi pendidikan untuk
melatih sis"a agar memiliki rasa per&aya diri yang tinggi. Keper&ayaan
merupakan modal utama bagi sis"a untuk hidup dalam masyarakat.
/enguasaan pengetahuan dan keterampilan merupakan bagian dari proses
menjadi diri sendiri (learning to be) (tika, 5676). %enjadi diri sendiri
diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri.
Belajar berperilaku sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku di
masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya
merupakan proses pen&apain aktualisasi diri. 4aktor!aktor yang
mempengaruhi proses pendidikan menurut Djamal (566?3767)yaitu3
1. %oti#asi
*aitu kondisi isiologi dan psikologis yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorong untuk melakukan akti#itas tertentu guna
men&apai suatu tujuan kebutuhan
5. %inat
3. $ikap
$ikap yaitu suatu kesiapan mental atau emosional dalam berbagai
jenis tindakan pada situasi yang tepat.
8. Kebiasaan belajar
Berbagai hasil penelitian menunjukkan, bah"a hasil belajar
mempunyai kolerasi positi dengan kebiasaan atau study
habit. Kebiasan merupakan &ara bertindak yang diperoleh melalui
belajar se&ara berulang!ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap
dan bersiat otomatis.
@. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri
yang menyangkut perasaannya, serta bagaimana perilakunya tersebut
berpengaruh terhadap orang lain.
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
8/9
:. Learnin % elieve in %"
Belajar -ntuk Beriman Kepada >uhan *ang %aha Esa (Learning
To Believe in God), berdasarkan dengan teologi bah"a aktanya, >uhan
*ang %aha Esa men&iptakan manusia lengkap dengan berbagai potensi
yang diberikan kepadanya, termasuk potensi kemauan dan kehendak diri
serta kemampuan memilih dan berupaya untuk mandiri. Dengan dua
potensi itu, manusia diberi ruang sepenuhnya guna memutuskan dan
bersikap. >ermasuk dalam memilih untuk beriman atau tidak.
0earning to beli#e and &on#in&e the almighty +od (Belajar untuk
memper&ayai dan meyakini >uhan yang %aha Esa). %emper&ayai dan
meyakini >uhan yang %aha Esa tidak terdapat dalam 8 (empat) pilar
-nes&o. Inilah pilar yang hilang, namun tidak demikian dengan Indonesia.
Indonesia merupakan negara ketuhanan yang menjunjung tinggi nilaikeagamaan oleh karena itu pilar ini dimasukan kedalam pilar belajar di
indonesia. dapun pada proses implementasinya pilar ini sudah terdapat
dengan adanya mata pelajaran agama dan /Kn. *ang mengajarkan budi
pekerti dan keper&ayaan terhadap >uhan yang %aha Esa. Dan sekarang
dalam tujuan pembelajaranpun telah dimasukan unsur spiritual dalam K7.
Da;ar 9!saa
$alam, B. (799?). /engantar /edagogik. akarta3 /> Aineka ipta
*usak, %u&hlas. 566
-
7/25/2019 4. Pilar Pendidikan
9/9
http3""".ilmupendidikan.net56766