4 pilar bangsa

Upload: syifa-khairunnisa

Post on 10-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

4 PILAR BANGSA 4 pilar bangsa (NKRI,UUD 45,PANCASILA,BINEKA TUNGGAL IKA).Kesadaran Kebhinekaan Tunggal Ika dalam Berbangsa dan Bernegara merupakan perwujudan Pancasila, sehingga memandang bentuk Negara sebagai NKRI merupakan pemandangan yang Final. 4 pilar ini memperkuat persatuan dan kesatuan rakyat indonesia, Dengan melaksanakan Pancasila untuk mewujudkan UUD45 sehingga terbentuk NKRI yang ber Bhenika Tunggal ika. Bentuk NKRI merupakan keniscayaan dalam membetuk Negara , karena tidak ada satu suku pun yang mendiami wilayah secara homogeny, tetapi bersuku-suku atau heterogen. Untuk menghadapi potensi Disintegrasi inilah kita perlu 4 pilar, untuk kita laksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam sosialisasi 4 pilar kebangsaan ini kita akan meneguhkan lagi semangat pendiri bangsa kita dengan Pancasila sebagai dasar negara kita. Sebab akhir-akhir ini banyak potensi disintegrasi bangsa yang semakin meningkat baik secara kualitas maupun kwantitas , dan ini sangat berbahaya dalam kesatuan bangsa. Cara mencegahnya kita kuatkan potensi integrasi bangsa agar potensi disintegrasi ini hilang, dengan apa? Dengan Pancasila yang di gali oleh Bung karno dan dipidatokan dalam sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945. Pancasila merupakan trafik / interseksi dari kebhinekaan bangsa Indonesia. Bapak ibu yang kami Hormati.. Marilah kita wujudkan tradisi pluralisme menjadi tradisi di sekolahan sehingga terwujud karakter generasi Pancasila yang baik untuk mengurangi perkelahian remaja. Harapan saya solo bisa reproduksi generasi muda yang paham betul kemajemukan, kebhinekaan Tunggal Ika dan berkarakter Nasional yang berdasar Pancasila.a. Makna PilarPilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral dan menentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunan yang disangganya. Dalam bahasa Jawa tiang penyangga bangunan atau rumah ini disebut soko, bahkan bagi rumah jenis joglo, yakni rumah yang atapnya menjulang tinggi terdapat empat soko di tengah bangunan yang disebut soko guru. Soko guru ini sangat menentukan kokoh dan kuatnya bangunan, terdiri atas batang kayu yang besar dan dari jenis kayu yang dapat dipertanggung jawabkan. Dengan demikian orang yang bertempat di rumah tersebut akan merasa nyaman, aman dan selamat dari berbagai bencana dan gangguan.Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilar atausoko guru yang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat yang mendiami akan merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera, terhindar dari segala macam gangguan dan bencana. Pilar bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan atau belief system, atau philosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut oleh rakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakan sebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Seperti halnya soko guru atau pilar bagi suatu rumah harus memenuhi syarat agar dapat menjaga kokohnya bangunan sehingga mampu bertahan serta menangkal segala macam ancaman dan gangguan, demikian pula halnya dengan belief system yang dijadikan pilar bagi suatu negara-bangsa. Pilar yang berupa belief system suatu negara-bangsa harus menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampu mengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan warga bangsa.Pilar yang dimaksud dimanfaatkan sebagai landasan perjuangan dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan kegiatan. Pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia dimanfaatkan sebagai landasan atau penyanggah dalam menyusun program kerja dan dalam melaksanakan setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.

b. Negara KesatuanMenurut C.F. Strong negara kesatuan ialah bentuk negara di mana wewenang legislatif tertinggi dipusatkan dalam satu badan legislatif nasional/pusat. Kekuasaan terletak pada pemerintah pusat dan tidak pada pemerintah daerah. Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian sepenuhnya terletak pada pemerin-tah pusat. Dengan demikian maka kedaulatannya tidak terbagi.Sejauh mana Pembukaan UUD 1945 memberikan akomodasi terhadap bentuk negara tertentu, federasi atau kesatuan. Pada alinea kedua disebutkan : . . . dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Kata atau istilah bersatu tidak dapat dimaknai bahwa kedaulatan negara terpusat atau terdistribusi pada pemerintah pusat dan negara bagian, sehingga tidak dapat dijadikan landasan untuk menentukan apakah Negara Republik Indonesia berbentuk federal atau kesatuan. Mungkin salah satu landasan argument bagi bentuk negara adalah rumusan sila ketiga yakni persatuan Indonesia. Landasan inipun dipandang tidak kuat sebagai argument ditentukannya bentuk negara kesatuan. Untuk itu perlu dicarikan landasan pemikiran mengapa bangsa Indonesia menentukan bentuk Negara Kesatuan, bahkan telah dinyatakan oleh berbagai pihak sebagai ketentuan final. Bentuk Negara Kesatuan adalah ketentuan yang diambil oleh para founding fathers pada tahun 1945 berdasarkan berbagai pertimbangan dan hasil pembahasan yang cukup mendalam. Namun dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia pernah juga menerapkan bentuk negara federal sebagai akibat atau konsekuensi hasil konferensi meja bundar di Negeri Belanda pada tahun 1949. Namun penerapan pemerintah federal ini hanya berlangsung sekitar 7 bulan untuk kemudian kembali menjadi bentuk Negara kesatuan. Sejak itu Negara Replublik Indonesia berbentuk kesatuan sampai dewasa ini, meskipun wacana mengenai negara federal masih sering timbul pada permukaan, utamanya setelah Negara-bangsa Indonesia memasuki era reformasi. Namun nampaknya telah disepakati oleh segala pihak bahwa bentuk negara kesatuan merupakan pilihan final bangsa.Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945, di antaranya mengusulkan sebagai dasar negara yang akan segera dibentuk adalah faham kebangsaan, sebagai landasan berdirinya negara kebangsaan atau nationale staat. Berikut kutipan beberapa bagian dari pidato tersebut. Di antara bangsa Indonesia, yang paling ada le desir detre ensemble, adalah rakyat Minangkabau, yang banyaknya kira-kira 2 milyun. Rakyat ini merasa dirinya satu keluarga. Tetapi Minangkabau bukan suatu kesatuan, melainkan hanya satu bagian daripada satu kesatuan. Penduduk Yogya pun adalah merasa le desir detre ensemble, tetapi Yogya pun hanya sebagian kecil daripada satu kesatuan. Di Jawa Barat Rakyat Pasundan sangat merasakan le desir detre ensemble, tetapi Sunda pun satu bagian kecil daripada kesatuan. Dari kutipan pidato tersebut tidak dapat dijadikan landasan argumentasi bagi terbentuknya negara kesatuan. Apalagi kalau kita ikuti lebih lanjut pidato Bung Karno yang justru memberikan gambaran negara kebangsaan pada negara-negara federal seperti Jermania Raya, India dan sebagainya. Dengan demikian sila ketiga Pancasila persatuan Indonesia, tidak menjamin terwujudnya negara berbentuk kesatuan, tetapi lebih ke arah landasan bagi terbentuknya negara kebangsaan atau nation-state. Untuk mencari landasan bagi Negara kesatuan para founding fathers lebih mendasarkan diri pada pengalaman sejarah bangsa sejak zaman penjajahan, waktu perjuangan kemerdekaan sampai persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia. Penjajah menerapkan pendekatan devide et impera, atau pecah dan kuasai. Pendekatan tersebut hanya mungkin dapat diatasi oleh persatuan dan kesatuan. Sejarah membuktikan bahwa perjuangan melawan penjajah selalu dapat dipatahkan oleh penjajah dengan memecah dan mengadu domba. Hal ini yang dipergunakan sebagai alasan dan dasar dalam menentukan bentuk negara kesatuan.

c. Perkembangan Pilar Negara Kesatuan Republik IndonesiaNKRI saat ini semakin kurang dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Rasa nasinalisme semakin berkurang. Masyarakat lebih mementingkan golongan atau suku masing-masing. Terbukti banyak sekali perpecahan yang mengakibatkan saling membantai dan saling membunuh. Hal ini terjadi karena hilangnya rasa kebersamaan dan rasa kesatuan.Untuk menumbuhkan kembali pilar NKRI kita sebagai warga negara harus ikut andil dan ikut berpartisipasi dalam menumbuhkan kembali rasa NKRI dengan mengingatkan dan mengajak untuk saling menghargai dan menghormati yang menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesatuan.A. Pengertian 4 Pilar Kebangsaan Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan. Pilar memiliki peran yang sangat sentral danmenentukan, karena bila pilar ini tidak kokoh atau rapuh akan berakibat robohnya bangunanyang disangganya. Demikian pula halnya dengan bangunan negara-bangsa, membutuhkan pilaryang merupakan tiang penyangga yang kokoh agar rakyat akan merasa nyaman, aman,tenteram dan sejahtera. Pilar bagi suatu negara-bangsa berupa sistem keyakinan ataubelief system, atau philosophische grondslag, yang berisi konsep, prinsip dan nilai yang dianut olehrakyat negara-bangsa yang bersangkutan yang diyakini memiliki kekuatan untuk dipergunakansebagai landasan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Pilar yang berupabelief systemsuatu negara-bangsa harus menjamin kokoh berdirinya negara-bangsa, menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, dan kenyamanan, serta mampumengantar terwujudnya kesejahteraan dan keadilan yang menjadi dambaan wargabangsa.Empat pilar tersebut adalah, kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 45, NKRI danBhineka Tunggal IkaB. Kenapa disebut 4 Pilar?- Pilar Bhineka Tinggal Ika sebagai perekat kehidupan berbangsa bernegara.- Karena 4 pilar tersebut melambangkan aspek2 penting tercapainya kesatuan dan persatuanbaik pada masa penjajahan, mempertahankan kemerdekaan hingga saat ini.- Karena empat pilar tersebut merupakan harga mati kehidupan berbangsa bernegara, yangmenjadikan dan menyadarkan kita bahwa kita adalah warga Negara Republik Indonesia.- Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia yang pluralistikdan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu mengakomodasi keanekaragaman yangterdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia.- Pancasila sebagai salah satu pilar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki konsep,prinsip dan nilai yang merupakan kristalisasi daribelief systemyang terdapat di seantero wilayah Indonesia, sehingga memberikan jaminan kokoh kuatnya Pancasila sebagai pilarkehidupan berbangsa dan bernegara.- Undang-Undang Dasar suatu negara ialah bagian dari hukum dasar negara itu. dan hukumlahyang mengatur agar kehidupan masyarakat menjadi tertib, tenteram dan damai.- Terbentuknya Negara Kesatuan merupakan cita-cita para pendiri bangsa.C. Sejarah Terbentuknya 4 Pilar KebangsaanSejarah berdirinya NKRII. Berita Kekalahan Jepang Terhadap Sekutu Dan Perbedaan Pendapat Antara Golongan TuaDan Muda Yang Melahirkan Peristiwa Rengasdengklok,Pada Agustus 1945 setelah mengetahui bahwa Jepang telah menyerah terhadap sekutu,maka golongan pemuda segera menemui Bung Karno dan Bung Hatta di Jln.Pegangsaan Timur56 Jakarta.Dengan juru bicara Sutan Syahrir, para pemuda meminta agar Bung Karno dan BungHatta segera memperoklamasikan kemerdekaan saat itu juga, lepas dari campur tanganJepang.Bung Karno tidak menyetujui usul para pemuda karena Proklamasi Kemerdekaan ituperlu dibicarakan terlebih dahu lu dalam rapat PPKI, sebab badan inilah yang ditugasi untukmempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.Para pemuda menolak pendapat Bung Karno sebab PPKI itu buatan Jepang, menyatakankemerdekaan lewat PPKI tentu Akan dicap oleh Sekutu bahwa kemerdekaan itu hanyalahpemberian Jepang,para pemuda tidak ingin kemerdekaan Indonesia dianggap sebagai hadiahdari Jepang.Bung Karno berpendapat lain, bahwa soal kemerdekasan Indonesia datangnya daripemerintah Jepang atau dari hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri,tidaklah menjadi soal,karena Jepang toh sudah kalah.Masalah yang lebih penting adalah menghadapi sekutu yang berusaha mengambalikankekuasaan Belanda di Indonesia. Karena itu memperoklamasikan kemerdekaan Indonesia. diperlukan suatu revolusi yang terorganisasi, atas dasar itulah Bung Karno menolak usul parapemuda.Dikarenakan perbedaan pendapat tersebut, maka pada tanggal 16 Agustus 1945 sekitarpukul 04.00 dini hari, Ir. Sukarno dan Drs Moh Hatta dibawa ke Rengasdengklok,sebuah kotakawedanan di pantai utara Kabuoaten Krawang Jawa Barat, dengan tujuan untukmengamankan kedua tokoh pimpinan tersebut agar tidak mendapat tekanan atau pengaruhdari Jepang, inilah yang dimaksud dengan peristiwa Rengasdengklok.Keberangkatan SukarnoHatta ke Rengasdengklok dikawal oleh Sukarni, Yusuf Kunto,dan Syodanco Singgih.Rengasdengklok dipilih karena dianggap aman dan daerah tersebut telah dikuasai oleh tentaraPETA dibawah pimpinan Codanco Subeno.Sementara itu di Jakarta terjadi perundingan antara para pemuda dengan Mr. AhmadSubardjo selaku wakil golongan tua yang menjabat sebagai penasehat dalam tubuh PPKI. Dalamperundingan tersebut dicapai kata sepakat bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta.Pada sore harinya, tanggal 16 Agustus 1945 Mr.Ahmad Subardjo datang ke Rengasdengklok danmendesak para pemuda agar membawa kembali Sukarno Hatta ke Jakarta. Setelah ada jaminandari Mr.Ahmad Subardjo bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan esok hari selambatlambatnya jam 12, maka para pemuda bersedia membawa kembali kedua tokoh tersebutkembali ke Jakarta.

II. Perumusan Teks Proklamasi Setelah sampai di Jakarta, malam itu juga Sukarno Hatta mengumpulkan para anggota PPKI dangolongan pemuda. Meraka berkumpul di Jln. Imam Bonjol no.1, dirumah Laksamana Mudamaeda, kepala perwakilan angkatan laut Jepang di Jakarta.Dalam pertemuan di rumah Maeda, disepakati agar Sukarno Hatta menemui Mayjen Nisyimurayang menjabat sebagai kepala pemerintahan Umum Angkatan Darat Jepang untuk menjajagisikap resmi Jepang terhadap rencana proklamasi kemerekaan Indonesia. Ternyata Nisyimuratetap memegang teguh tugasnya menjaga status Quo di Indonesia, dengan pengertian bahwatidak boleh ada perubahan apapun di Indonesia sampai pasukan sekutu datang, dan jepanghanya akan menyerahkan kekuasaan kepada Sekutu. Akhirnya Sukarno Hatta kembali kerumahMaeda dan mengadakan pertemuan dengan hasil keputusan Proklamasi kemerdekaan akantetap dilaksanakan dengan atau tanpa persetujuan Jepang.Melalui berbagai pembicaraan dengan pemimpin pemimpin Indonesia, diputuskan dua halsebagai berikut :Pertama : Diputuskan untuk segera merumuskan teks/naskah proklamasi ,adapun yangmerumuskan adalah Sukarno, Hatta dan Ahmad Subardjo,setelah naskah selesaidirumuskan dan disetujui isinya, terjadilah perdebatan tentang siapa yang akanmenandatangani naskah proklamasi, yang akhirnya atas usul pemuda Sukarni, teksproklamasi ditandatangani oleh Sukarno Hatta atas nama bangsa Indonesia, naskahkemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan dari hasil tulisantangan Sukarno sebagai konsep, yaitu :1. Kata tempoh diubah menjadi tempo2. Djakarta 17-8-05 diubah menjadi Djakarta hari 17 boelan 8 tahoen 05 3. Wakil wakil bangsa Indonesia diubah menjadi atas nama bangsa Indonesia.Naskah yang diketik oleh Sayuti Melik inilah yang dianggap naskah yang otentik.Kedua : diputuskan bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dibacakan oleh Ir.Sukarno di kediamannya Jln. Pegangsaan Timur no 56 Jakarta.III. Pelaksanaan Proklamasi Dan Penyebarluasannya Semula sukarni mengusulkan agar teks proklamasi kemerdekaan dibacakan di lapangan Ikada(sekarang Monas), denganmaksud agar seluruh bangsa Indonesia mengetahuinya, akan tetapiIr.Sukarno tidak sependapat, karena pembacaan ditempat tsb akan mengundang bentrokanantara rakyatdengan pemerintah militer Jepang, dengan alas an tsb, maka disepakatiproklamasi akan dilaksanakan di kediaman Ir. Sukarno dan dibacakan oleh Sukarno Hatta.Tepat hari jumat jam 10.00 WIB, naskah proklamasi dibacakan, ini merupakan peristiwa sangatpenting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Sesudah naskah proklamasi selesaidibacakan, acara dilanjutkan dengan pengibaran Sang Saka merah putih oleh Pemuda Suhuddan eks sudanco Latif Hendraningrat dengan disaksikan segenap yang hadir, upacara diakhiridengan menyanyikan lagu Indonesia Raya.Dalam suasana yang sangat sederhana itu telahsampailah bangsa Indonesia ke ambang pintu kemerdekaannya. Satu persatu hadirinmeninggalkan tempat dengan tenang dan dengan tekat bulat untuk mempertahankankemerdekaan.Meskipun hanya berlangsung singkat, namun peristiwa proklamasi kemerdekaan mengandungarti yang sangat penting dan membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan bangsaIndonesia, yaitu :1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untukmencapai kemerdekaannya2. Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia mendapat kebebasan untukmenentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa yang berdaulat.3. Proklamasi merupakan jembatan emass untuk menuju masyarakat yangadil dan makmur.Tekas proklamasi yang telah dirumuskan tanggal 16 Agustus 1945 dan dibacakan tanggal 17Agustus 1945 beberapa saat kemudian berhasil diselundupkan ke kantor pusat pemberitaanpemerintah jepang yang bernama Domei (sekarang kantor berita antara). Para pejuang dikantor berita Domei antara lain Adam Malik,Rinto Alwi, Asa Bafaqih dan. P.Lubis. Pada tanggal17 Agustus 1945, sekitar pukul 18.30 WIB, wartawan kantor berita Domei yang bernamaSyarifudin berhasil masuk ke gedung siaran radio Hoso Kanzi Kyoku (sekarang RRI), uantukmenyampaikan teks proklamsi dan pada pukul 19.00 berhasil disiarkan.Berita Proklamasi kemerdekaan Indonesia juga disebarluaskan melalui media surat kabar ataupers.Harian Suara Asia di Surabaya adalah Koran pertama yang menyiarkan proklamasi.Kemudian disusul oleh Harian Cahaya Bandungyang memuat pembukaan UUD. Para pemudayang berjuang lewat pers antara lain BM DiAH, Sukarjo Wiryopranoto, Iwa KusumaSumantri, KiHajar Dewantoro, Otto Iskandar Dinata, GSSJ Ratulangi, Adam Malik, Sayuti Melik, MadikinWonohito, Sumanang SH, Manai Sopiaan, Ali Hasyim dan lain lainnya.Usaha usaha lain untuk menyebarkan berita proklamasi adalah melalui penyebaran danpemasangan pamflet, plakat, poster, coretan coretan pada tembok dan kereta api. Dengandemikian dalam waktu yang tidak lama berita proklamasi kemerdekaan Indonesia segeratersebar ke seluruh Indonesia dan ke dunia luar.IV. Terbentuknya Negara Kesatuan Republik IndonesiaSetelah pelaksanaan proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, maka para pejuangbangsa Indonesia mulai menata kehidupan berbangsa dan bernegara dengan menyusun alatkelengkapan Negara. Usaha menyusun alat kelengkapan Negara antara lain dilakukan melalui :a. Sidang PPKI yang I, tanggal 18 Agustus 1945, keesokan harinya setelah proklamasi dengankeputusan :1. Mengesahkan UUD 19452. Memilih presiden dan wakil presiden3. Untuk sementara waktu tugas presiden akan dibantu oleh Komite Nasionalb. Sidang PPKI yang kedua, tanggal 19 Agustus 1945 ,dengan keputusan :1. menetapkan 12 kementrian2. membagi wilayah RI menjadi 8 propinsi yang dikepalai oleh Gubernurc. Sidang PPKI yang ketiga, tanggal 22 Agustus 1945, dengan keputusan :1. Membentuk Komite Nasional Indonesia yang akan berfungsi sebagai Dewan PerwakilanRakyat yang berkedudukan di Jakarta, dengan ketuanya Mr. Kasman Singodimejo.2. Membentuk Partai Nasional Indonesia, yang ditetapkan sebagai satu satunya partai diIndonesia, namun hal ini menimbulkan reaksi keras dari berbagai kalangan yangmenghendaki agar masyarakat diberi kebebasan untuk mendirikan partai politik, hal inimendorong keluarnya maklumat pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 no X yang berisitentang pembentukan partai partai politik.3. Membentuk Badan Keamanan Rakyat, yang beranggotakan para pemuda bekas HEIHO,PETA dan KNIL, dan anggota anggota badan semi militer lainnya.Pada tanggal 5 oktober 1945 pemerintah membentuk Tentara keamanan Rakyat (TKR),sebagai panglimanya diangkat Supriyadi, namun karena tidak pernah muncul, makaposisinya digantikan oleh Sudirman, sedangkan sebagai kepala staf umum diangkatlahOerip Sumoharjo. Nama TKR kemudian diubah menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI),sesuai dengan maklumat pemerintah 26 Januari 1946, dan pada tanggal 7 Juni 1947nama TRI diubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).D. 4 PILAR KEBANGSAAN1.PANCASILA Pancasila dinilai memenuhi syarat sebagai pilar bagi negara-bangsa Indonesia yangpluralistik dan cukup luas dan besar ini. Pancasila mampu mengakomodasikeanekaragaman yang terdapat dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia. Sila pertamaPancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung konsep dasar yang terdapat padasegala agama dan keyakinan yang dipeluk atau dianut oleh rakyat Indonesia, merupakancommon denominator dari berbagai agama, sehingga dapat diterima semua agama dankeyakinan. Demikian juga dengan sila kedua, kemanusiaan yang adil dan beradab,merupakan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Manusia didudukkan sesuaidengan harkat dan martabatnya, tidak hanya setara, tetapi juga secara adil dan beradab.Pancasila menjunjung tinggi kedaulatan rakyat, namun dalam implementasinyadilaksanakan dengan bersendi pada hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan Sedang kehidupan berbangsa dan bernegara ini adalahuntuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan untukkesejahteraan perorangan atau golongan. Nampak bahwa Pancasila sangat tepat sebagaipilar bagi negara-bangsa yang pluralistik.2.PILAR UNDANG-UNDANG DASAR 1945Undang-Undang Dasar suatu negara ialah hanya sebagian dari hukum dasar negara itu.Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang disampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah atura-aturan dasaryang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun tidaktertulis.(foto)setelah Negara-bangsa Indonesia memasuki erareformasi. Namun nampaknya telahdisepakati oleh segala pihak bahwa bentuk negara kesatuan merupakan pilihan finalbangsa.Untuk dapat memahami bagaimana pendapat parafounding fatherstentang negara kesatuanini ada baiknya kitasampaikan beberapa pendapat anggota Badan Penyelidik Usaha-usahaPersiapan Kemerdekaan Indonesia.Bung Karno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni1945, di antaranya mengusulkansebagai dasar negara yang akan segera dibentuk adalah faham kebangsaan, sebagailandasan berdirinya negara kebangsaan ataunationale staat. Berikut kutipan beberapabagian dari pidato tersebut. Diantara bangsa Indonesia, yang paling adale desir detreensemble, adalah rakyat Minangkabau, yang banyaknya kira-kira 2 milyun. Rakyat inimerasa dirinya satukeluarga. Tetapi Minangkabau bukan suatu kesatuan, melainkanhanya satu bagian daripada satu kesatuan. Penduduk Yogya pun adalah merasale desirdetre ensemble, tetapi Yogya punhanya sebagian kecil daripada satu kesatuan. Di JawaBarat Rakyat Pasundan sangat merasakanle desir detre ensemble, tetapi Sunda punsatu bagian kecildaripada kesatuan.Dari kutipan pidato tersebuttidak dapat dijadikan landasan argumentasi bagiterbentuknya negara kesatuan. Apalagi kalau kita ikutilebih lanjut pidatoBung Karnoyang justru memberikan gambaran negarakebangsaan padanegara-negara federalseperti Jermania Raya, Indiadan sebagainya. Dengan demikian sila ketiga Pancasilapersatuan Indonesia, tidak menjamin terwujudnya negaraberbentuk kesatuan, tetapilebih ke arahlandasan bagi terbentuknya negara kebangsaan atau nation-state.Untuk mencari landasan bagiNegara kesatuan parafounding fatherslebih mendasarkandiri pada pengalaman sejarahbangsa sejak zaman penjajahan, waktuperjuangankemerdekaan sampai persiapan kemerdekaan bangsa Indonesia. Penjajah menerapkanpendekatandevide et impera, atau pecah dankuasai. Pendekatan tersebut hanyamungkin dapat diatasi olehpersatuan dan kesatuan. Sejarah membuktikan bahwaperjuangan melawan penjajah selalu dapat dipatahkan oleh penjajah dengan memecahdan mengadu domba. Hal iniyang dipergunakan sebagai alasan dan dasar dalammenentukan bentuk negara kesatuan.

4.PILARBHINNEKA TUNGGAL IKASesanti atau semboyan Bhinneka Tunggal Ika diungkapkan pertama kali oleh mPuTantular, pujangga agung kerajaan Majapahit yang hidup pada masa pemerintahan RajaHayamwuruk, diabad ke empatbelas (1350-1389). Sesanti tersebut terdapat dalamkaryanya; kakawin Sutasoma yang berbunyi Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharmamangrwa, yang artinya Berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua.Semboyan yang kemudian dijadikan prinsipdalam kehidupan dalam pemerintahankerajaan Majapahit itu untuk mengantisipasi adanya keaneka-ragaman agama yangdipeluk oleh rakyat Majapahit pada waktu itu. Meskipunmereka berbeda agama tetapimereka tetap satu dalam pengabdian.Bhinneka Tunggal Ika tidak dapat dipisahkan dari Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia,dan Dasar Negara Pancasila. Hal inisesuai dengan komponen yang terdapat dalamLambang Negara Indonesia.Menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 66 tahun 1951disebutkan bahwa : Lambang Negara terdiri atas tiga bagian,yaitu:Burung Garudayang menengok dengan kepalanya lurus ke sebelah kanannya;1.Perisaiberupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan2.Semboyanyang ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Di atas pita tertulisdengan huruf Latin sebuah semboyan dalam bahasa Jawa Kuno yangberbunyi :BHINNEKA TUNGGAL IKA.

PENUTUPPara founding fathers dengan arief bijaksana mengantisipasi kemajemukan bangsa ini dengansuatu rumusan sangat indah yang tertera dalam Penjelasan UUD1945 sebagai berikut:Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyatIndonesia seluruhnya.Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah diseluruh Indonesia, terhitungsebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adab, budaya, persatuan, dengan tidak menolak bahan-bahan baru darikebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsasendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.Rumusan yang terdapat dalam Penjelasan UUD 1945adalah sebagai prinsip dalam kitamengantisipasi keanekaragaman budaya bangsa dandalam mengantisipasi globalisasi yangmengusung nilai-nilai yang mungkin saja bertentangan dengan nilaiyang diemban oleh bangsasendiri. Semoga dengan berpegang teguh pada konsep dan prinsipyang terkandung dalamBhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia makin kokoh danmakin berkibar