4. perkembangan koperasi di indonesia
TRANSCRIPT
LIVE
Perkembangan Koperasi:
• Dokumen resmi kapan koperasi mulai ada belum ada• Didaratan Eropa dikenal Historie Cooperative Institutional• Negara berkembang disebut Koperasi Asli• Gerakan koperasi modern berdiri pada tanggal 24 Oktober
1944 di bagian utara Inggris, kota Rochdale
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi :
• Prinsip Koperasi Rochdale :1. Terbuka
2. Demokratis
3. Jasa anggota dihargai
4. Anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama
5. Mementingkan kepercayaan dan kualitas (adil)
6. Memikirkan pendidikan anggota
7. Memikirkan usaha yang sesuai dengan keberadaan. Relevan dengan keperluan anggota
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Sebelum Merdeka:
• Perkembangan Koperasi di Indonesia sebelum merdeka : 1896, Patih Purwokerto yaitu R. Aria Wiriaatmadja mendirikan
koperasi kredit 1908, Budi Utomo mendirikan koperasi tangga 1912, Serikat Dagang Islam memprogandakan cita-cita Koperasi
(sejenis waserda KUD) 1927, UU No. 23 peraturan-peraturan tentang Koperasi 1929, PNI dibawah Ir. Sukarno mengobarkan semangat berkoperasi
kepada para pemuda. Sudah 34 koperasi diseluruh Indonesia 1930, dibentuk bagian urusan koperasi pada kementrian Dalam
Negeri tokohnya RM. Margono Djojohadikusumo 1931, berdiri 172 koperasi yg disyahkan oleh pemerintah Belanda 1939, dibentuk jawatan Koperasi dan Perdagangan dalam negeri
oleh Indonesia
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Sebelum Merdeka:
• Perkembangan Koperasi di Indonesia sebelum merdeka : 1940, ada 574 Koperasi se-Indonesia bergerak dipedesaan yang
melayani simpan pinjam 1942, pemerintah Jepang mencabut UU No.23 dan menggantikan
dengan Kumini, yaitu Koperasi Model Jepang.
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Setelah Merdeka:
• Perkembangan Koperasi di Indonesia setelah merdeka :Pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di
Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia
DR. H. Moh Hatta sebagai salah seorang “Founding Father” Republik Indonesia, berusaha memasukkan rumusan perkoperasian
di dalam “konstitusi”.UUD 1945 psl 33 (25)
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Setelah Merdeka:
• Bung Hatta pernah berkata: “bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi”.Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia
(SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Setelah Merdeka:
• Bung Hatta pernah berkata: “bukan Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang Koperasi”.Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia
(SOKRI )
2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi
3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Setelah Merdeka:
• Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda, keputusan Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti
SOKRI
2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah
3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia
4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Setelah Merdeka:
• Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi pada saat itu: 1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang
masih sangat rendah
2. Pengalaman masa lampau mengakibtakan masyarakat tetap merasa curiga terhadap koperasi
3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Di Indonesia Setelah Merdeka:
• Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan kebijakan antara lain :– Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian
rakyat terutama koperasi– Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi– Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di
lapangan industri maupun pertanian yang bermodal kecil
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Zaman Orba
• Ketetapan MPRS No. XXIII merupakan awal dari gerakan Koperasi di Indonesia dalam kiprahnya secara lebih bebas lagi
• Pola pembangunan koperasi jangka panjang maupun jangka pendek– UU Koperasi No. 14 / 1965,diganti– UU Koperasi No. 12 / 1967– 1968, Direktiorat Koperasi Dep.Tenaga Kerja, Transmigrasi dan
Koperasi menyusun bunga rapai tentang peraturan perkoperasian Indonesia.
– Munaskop ke-X Jakarta tahun 1977 penyempurnaan KUD.– Inpres No.2/1978, Koperasi Pertanian dan Koperasi Desa disatukan
kedalam wadah KUD, serta peraturan lainnya : Inpres No.4/1985 Intruksi Menkop No. 64/inst/M/VI/1988 tentang Pedoman pembinaan dan
pengembangan KUD Mandiri.
http://[email protected]
Pembangunan Koperasi Indonesia :
• Pembangunan adalah proses perubahan yang berjalan secara terus menerus dalam usaha mencapai suatu tujuan.
• Pembangunan Koperasi adalah proses perubahan yang menyangkut kehidupan perkoperasian Indonesia guna mencapai kesejahteraan para anggotanya.
• Dari peraturan diatas, maka koperasi dibedakan :
1) Koperasi sektor Ekonomi pedesaan (KUD); berkembang pesat tapi ada campur tangan pemerintah.
2) Koperasi yang ditata sendiri oleh masyarakat (non KUD); berkembang lambat tapi mempunyai kemandirian yang lebih mantap.
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Zaman Orba
1)Asas Menolong diri sendiri :Keterlibatan pemerintah dalam pembinaan koperasi
memberi kesan terbatasnya demokrasi ekonomi yang sebenarnya menjadi inti kehidupan koperasi
Tujuan pembangunan koperasi menciptakan masyarakat bisa mengurus dirinya sendiri.
Keterlibatan pemerintah diharapan : Meningkatan economic of scale (mencapai efisiensi yang tinggi = skala
usaha yang paling ekonomis) Memperkuat posisi koperasi dipasar secara bersama-sama agar unggul
dalam persaingan Membina agar saling mencari dan memberi informasi guna membantu
perkembangan usaha
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Zaman Orba
2) Perencanaan Pembinaan oleh Pemerintah : Campuran tangan pemerintah dapat dilakukan dalam
bentuk menciptakan iklim yang mendukung berkembangnya koperasi.
Sehingga campuran tangan pemerintah secara langsung :
a) Menciptakan perlindungan bagi koperasi
b) Memberikan kesempatan usaha agar mampu melayani kebutuhan anggotanya
c) Menyediakan paket-paket kredit yang dapat dimanfaatkan dengan mudah dan murah.
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Zaman Orba
d) Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas bagi SDM yang terkait pada gerakan koperasi
Jadi pemerintah memberikan perangsang yg dapat menimbulkan respon masyarakat untuk melibatkan diri
Suatu hal yang menandai keberhasilan koperasi ialah jumlah anggotanya yang semakin meningkat, krn meningkatnya manfaat koperasi merupakan insentif bagi anggotanya, sehingga menarik kontribusi yang lebih besar.
http://[email protected]
Perkembangan Koperasi Zaman Orba
3) Permasalahan pembangunan koperasi :۩ Koperasi bukan kumpulan modal, jadi tujuan pokok koperasi benar-
benar mengabdi kepentingan kemanusiaan, yaitu anggota dan masyarakat sekelilingnya.
۩ Ada beberapa permasalahan koperasi :
1) Masalah Eksternal : Iklim pendukung pertumbuhan koperasi. Kebijakan pemerintah, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
2) Masalah Internal : sampai saat ini belum ada argumentasi yang dimengerti oleh umum mengapa koperasi harus dibangun. Ada kelompok yang memiliki kepentingan yang sama Bekerjasama dan memiliki ikatan sosial yang kuat.
http://[email protected]
Kunci Pembangunan Koperasi :
Pendapat para ahli mengenai kunci pembangunan koperasi di Indonesia:
1. Ace Partadiredja Dosen Senior FE-UGM : faktor2 yang menghambat pertumbuhan koperasi Indonesia adalah tingkat kecerdasan masy. Yang masih rendah.
2. Baharuddin (1978), adalah kurangnya dedikasi pengurus terhadap kelangsungan hidup koperasi. Belum berjiwa koperasi (anggotanya, pengurus, manajer). Belum berwira-koperasi.
3. Prof. Wagiono Ismangil, kurangnya kerjasama
http://[email protected]
ALHAMDULILLAH, INSYA ALLAH SEMOGA BESOK KITA BERTEMU LAGI DALAM KEADAAN SEHAT SELALU