4. perancangan sistem ppic 4.1. gambaran umum ......proses-proses pembuatan produk lemari besi tipe...

47
12 Universitas Kristen Petra 4. PERANCANGAN SISTEM PPIC 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Mustikarama Citraperdana merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi lemari besi serta pintu dan ruang tahan api dan tahan bongkar. PT. Mustikarama Citraperdana didirikan pada tahun 1993, sebagai salah satu perusahaan swasta nasional di Indonesia. PT. Mustikarama Citraperdana bergerak di bidang produk keamanan dan perlindungan dari bahaya kebakaran dan pencurian terhadap barang-barang serta surat-surat berharga. PT. Mustikarama Citraperdana memproduksi lemari besi yang bermerk dagang “SARGENTSAFE”. Produk yang dihasilkan oleh PT. Mustikarama Citraperdana berupa lemari besi dengan berbagai jenis, seperti lemari besi Patriot, Salvador, Document Safe, Fireproof, dan beberapa tipe lemari besi lainnya. PT. Mustikarama Citraperdana pada bulan Januari 2014 sampai April 2015 banyak memproduksi lemari besi tipe Patriot terutama Patriot 2 yaitu dengan prosentase permintaan sebesar 33,67%. Proses produksi yang terjadi di perusahaan ini mengambil contoh produk yaitu produk Patriot 2 karena jumlah permintaan terhadap produk Patriot 2 cukup banyak. Proses produksi untuk produk tipe Patriot 2 melalui beberapa proses. Proses pembuatan lemari besi Patriot 2, antara lain: Proses pemotongan. Proses perakitan bodi. Proses pengecoran. Proses pemasangan pintu. Proses pembersihan (cat dasar). Proses pemasangan laci. Proses pengecatan akhir (cat dempul). Proses penyetelan akhir (stel akhir). Proses packing. Inspeksi akhir. Gambar peta proses operasi untuk produksi Patriot 2 dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

7 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 12 Universitas Kristen Petra

    4. PERANCANGAN SISTEM PPIC

    4.1. Gambaran Umum Perusahaan

    PT. Mustikarama Citraperdana merupakan sebuah perusahaan yang

    memproduksi lemari besi serta pintu dan ruang tahan api dan tahan bongkar. PT.

    Mustikarama Citraperdana didirikan pada tahun 1993, sebagai salah satu

    perusahaan swasta nasional di Indonesia. PT. Mustikarama Citraperdana bergerak

    di bidang produk keamanan dan perlindungan dari bahaya kebakaran dan

    pencurian terhadap barang-barang serta surat-surat berharga. PT. Mustikarama

    Citraperdana memproduksi lemari besi yang bermerk dagang “SARGENTSAFE”.

    Produk yang dihasilkan oleh PT. Mustikarama Citraperdana berupa lemari besi

    dengan berbagai jenis, seperti lemari besi Patriot, Salvador, Document Safe,

    Fireproof, dan beberapa tipe lemari besi lainnya. PT. Mustikarama Citraperdana

    pada bulan Januari 2014 sampai April 2015 banyak memproduksi lemari besi tipe

    Patriot terutama Patriot 2 yaitu dengan prosentase permintaan sebesar 33,67%.

    Proses produksi yang terjadi di perusahaan ini mengambil contoh produk yaitu

    produk Patriot 2 karena jumlah permintaan terhadap produk Patriot 2 cukup

    banyak. Proses produksi untuk produk tipe Patriot 2 melalui beberapa proses.

    Proses pembuatan lemari besi Patriot 2, antara lain:

    Proses pemotongan.

    Proses perakitan bodi.

    Proses pengecoran.

    Proses pemasangan pintu.

    Proses pembersihan (cat dasar).

    Proses pemasangan laci.

    Proses pengecatan akhir (cat dempul).

    Proses penyetelan akhir (stel akhir).

    Proses packing.

    Inspeksi akhir.

    Gambar peta proses operasi untuk produksi Patriot 2 dapat dilihat pada Gambar

    4.1.

    http://www.petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id/help.html

  • 13 Universitas Kristen Petra

    PETA PROSES OPERASI

    NAMA PROSES

    NOMOR PETA

    DIPETAKAN OLEH

    TANGGAL DIPETAKAN

    : PROSES PRODUKSI PATRIOT 2

    : 1

    : Novia Veronika

    : 2 Mei 2015

    RINGKASAN

    KEGIATAN JUMLAH

    OPERASI 9

    INSPEKSI 1

    TOTAL 10

    Gambar 4.1 Peta Proses Operasi Patriot 2

    O-1

    Plat Besi

    Pemotongan

    (Sheet Metal)

    O-2

    O-3

    Perakitan Bodi

    Pengecoran

    O-4 Pemasangan Pintu

    O-5Pembersihan

    (Cat Dasar)

    O-6 Pemasangan Laci

    O-7Pengecatan Akhir

    (Cat Dempul)

    O-8Penyetelan Akhir

    (Stel Akhir)

    O-9 Packing

    I-1 Inspeksi Akhir

    2.700"

    1.028,57"

    7.200"

    1.800"

    720"

    1.800"

    1.800"

    900"

    450"

    900"

  • 14 Universitas Kristen Petra

    Proses-proses pembuatan produk lemari besi tipe Patriot 2 yang terdapat pada

    Gambar 4.1 dapat dijelaskan sebagai berikut:

    Proses pemotongan (sheet metal), dimana dalam proses ini plat besi lembaran

    akan dipotong menjadi beberapa komponen dari lemari besi.

    Proses perakitan bodi, dimana dalam proses ini komponen-komponen yang

    dibutuhkan dari sheet metal akan dirakit menjadi bentuk lemari besi. Proses

    perakitan bodi terdiri dari 2 macam yaitu perakitan bodi dalam dan bodi luar

    dari produk lemari besi.

    Proses pengecoran, dimana dalam proses ini bodi dalam dan bodi luar yang

    sudah dirakit akan dilakukan proses pengecoran.

    Proses pemasangan pintu, dimana dalam proses ini lemari besi yang sudah

    dicor dan hasil pengecoran sudah kering, akan dilanjutkan untuk pemasangan

    pintu.

    Proses pembersihan (cat dasar), dimana dalam proses ini lemari besi yang

    sudah dipasang pintu akan dicat dasar, yaitu berupa penyikatan agar karat

    berlebih hilang, pemberian anti karat, dan pemberian cat dasar.

    Proses pemasangan laci, dimana dalam proses ini pemasangan laci terhadap

    bodi lemari besi.

    Proses pengecatan akhir (cat dempul), dimana dalam proses ini seluruh bodi

    lemari besi akan dicat akhir.

    Proses penyetelan akhir (stel akhir), dimana dalam proses ini merupakan

    pemasangan kunci pada lemari besi.

    Proses packing, yaitu proses mempersiapkan barang jadi untuk dikirm ke

    customer.

    Inspeksi akhir, dimana dilakukan pengecekan akhir terhadap barang jadi yang

    ada.

    PT. Mustikarama Citraperdana mempunyai beberapa bagian dengan tugas yang

    berbeda-beda sesuai dengan job description masing-masing bagian. Seluruh

    bagian dalam perusahaan pasti mempunyai bermacam-macam prosedur atau

    standar kerja yang berbeda-beda. PT. Mustikarama Citraperdana juga memiliki

    prosedur operasional kerja yang terkait dengan beberapa bagian yang ada.

    Prosedur yang terkait dengan beberapa bagian yang ada, yaitu prosedur

  • 15 Universitas Kristen Petra

    penerimaan order sampai pada pengiriman order. Prosedur penerimaan order

    sampai pada pengiriman order terdiri dari beberapa prosedur didalamnya yang

    akan dibahas pada subbab berikut.

    4.1.1. Prosedur Penerimaan Order dan Rencana Produksi

    Prosedur penerimaan order dan rencana produksi merupakan prosedur

    yang bertujuan untuk menerima pesanan dari customer dan merencanakan

    produksi barang tersebut sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan dari

    customer. Sistem produksi di PT. Mustikarama Citraperdana yaitu make to order,

    tetapi juga terdapat sistem produksi make to stock hanya untuk beberapa jenis

    barang saja. Make to stock dilakukan karena permintaan yang sifatnya sangat

    banyak sehingga lebih baik mengadakan stok. Jumlah yang distok tidak terlalu

    banyak karena harus mengerjakan order yang lain. Produk yang diproduksi setiap

    harinya tidak selalu sama dan proses produksi berlangsung selama 8 jam dari hari

    Senin hingga Kamis dan untuk hari Jumat proses produksi berlangsung selama 7,5

    jam. Prosedur awal yang terdapat pada perusahaan ini, yaitu bagian Sales

    Executive atau Creative Marketing menerima order dari customer. Bagian Sales

    Executive atau Creative Marketing membuat job order pesanan jika customer

    memesan barang atau membuat job order service jika customer hanya melakukan

    service barang. Job order pesanan atau job order service diberikan kepada bagian

    Admin Pemasaran. Bagian Admin Pemasaran menyampaikan pesanan customer

    ke PPIC. Bagian PPIC mengecek barang pesanan customer terdapat stock atau

    tidak, jika masih terdapat stock akan dilanjutkan pada prosedur pengiriman barang

    jadi. Barang pesanan customer jika tidak terdapat stock, bagian PPIC akan

    menghitung jumlah yang perlu untuk diproduksi. Perhitungan jumlah yang perlu

    untuk diproduksi, bagian PPIC hanya memperkirakan saja jumlah yang diminta

    customer dan jumlah yang ditambahkan sebagai barang yang distok. Bagian PPIC

    tidak memperhitungkan kapasitas produksi, karena belum terdapat di perusahaan

    ini. Bagian PPIC selanjutnya menghitung bahan baku yang diperlukan untuk

    produksi barang pesanan customer dan barang yang akan distok. Bagian PPIC

    menanyakan ke bagian Gudang Bahan untuk ketersediaan bahan baku, kemudian

    bagian Gudang Bahan mengecek bahan baku yang diperlukan. Bahan baku yang

  • 16 Universitas Kristen Petra

    habis atau tidak cukup akan dilanjutkan langsung ke prosedur permintaan dan

    pembelian bahan, apabila bahan baku cukup bagian Gudang akan konfirmasi ke

    PPIC. Bagian PPIC selanjutnya membuat SPP (Surat Perintah Produksi) dan SPB

    (Surat Permintaan Bahan). SPP nantinya akan diberikan ke bagian Produksi untuk

    prosedur pengerjaan order dan SPB diberikan ke bagian Gudang Bahan untuk

    prosedur permintaan dan pengeluaran bahan. Prosedur penerimaan order dan

    rencana produksi awal di perusahaan ini dapat dilihat pada Gambar 4.2.

    Evaluasi untuk prosedur penerimaan order dan rencana produksi, yaitu

    prosedur ini tidak berjalan dengan teratur dan sesuai standar kerja. Hal tersebut

    terbukti pada bagian Sales Executive atau Creative Marketing tidak mempunyai

    data stock barang jadi yang ada, sehingga bagian PPIC harus mengecek dahulu.

    Hal tersebut dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman apabila bagian

    Produksi masih mengerjakan order yang lain dan tidak dapat membuat order yang

    baru. Bagian Marketing yang tidak mengetahui stock barang jadi yang ada, akan

    terus menerima pesanan customer. Pesanan customer yang terlalu banyak

    melebihi kapasitas produksi dapat menghambat jalannya produksi dan banyak

    pengiriman yang terlambat sampai ke customer. Banyak pengiriman yang

    terlambat disebabkan oleh bagian Produksi yang harus memproduksi terlebih

    dahulu pesanan-pesanan yang sudah ada. Data pengiriman yang didapatkan dari

    perusahaan periode Juni 2014 sampai Februari 2015, terdapat 307 pesanan

    customer dan 161 pesanan customer yang terlambat dengan prosentase sebesar

    52,44%. Hasil rekap data pengiriman yang terlambat dapat dilihat pada Lampiran

    1. Bagian PPIC dapat membuat SPP jika ada job order yang diberitahukan oleh

    bagian Admin Pemasaran. Job order yang diterima bagian Admin Pemasaran dari

    bagian Marketing terkadang terlambat sehingga diberikan ke bagian PPIC juga

    terlambat. Hal tersebut dapat menyebabkan jadwal pengiriman terlambat, karena

    pengerjaan order membutuhkan waktu yang cukup lama. Bagian PPIC juga harus

    menanyakan ketersediaan bahan baku ke bagian Gudang, sehingga bagian Gudang

    harus mengecek terlebih dahulu. Sistem perencanaan produksi yang kurang baik

    juga mengakibatkan jadwal produksi yang tidak teratur. Tugas dari setiap Bagian

    yang ada di perusahaan yang terkait dengan penerimaan order sampai pengiriman

  • 17 Universitas Kristen Petra

    order juga tidak teratur, sehingga hal tersebut juga dapat menyebabkan sistem

    perusahaan menjadi kurang baik.

    4.1.2. Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Bahan

    Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan merupakan prosedur yang

    bertujuan untuk mengirimkan bahan baku ke bagian Produksi untuk mengerjakan

    order customer. Prosedur ini berawal dari SPB (Surat Permintaan Bahan) yang

    diterima oleh bagian Gudang Bahan untuk menyiapkan bahan kebutuhan

    produksi. Bagian Gudang Bahan membuat Bukti Keluar Gudang Bahan (BKGB).

    Bagian Gudang Bahan kemudian mengeluarkan bahan ke Produksi dan

    memberikan SPB dan BKGB untuk diparaf. Bagian Produksi menerima bahan

    dari bagian Gudang dan paraf form SPB dan BKGB kemudian dilanjutkan pada

    prosedur pengerjaan order. SPB dan BKGB hanya diparaf oleh bagian Produksi,

    kemudian dikembalikan lagi ke bagian Gudang Bahan. Bagian Gudang Bahan

    menyimpan dan memberikan SPB dan BKGB ke bagian PPIC. SPB dan BKGB

    tersebut diparaf oleh bagian PPIC, kemudian diberikan ke bagian

    Pembelian/Accounting. Prosedur permintaan dan pengeluaran bahan awal di

    perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.3.

    Evaluasi untuk prosedur permintaan dan pengeluaran bahan, yaitu

    penerimaan SPB oleh bagian Gudang Bahan untuk bahan yang diminta keesokan

    harinya pada pukul 13.30-15.30. Bagian Gudang Bahan menyiapkan bahan untuk

    produksi esok harinya juga pada pukul 13.30-15.30. Pengambilan bahan untuk

    produksi oleh bagian Produksi pada esok harinya pagi hari pukul 08.00-09.00.

    BKGB dan SPB yang diterima oleh bagian Pembelian/Accounting digunakan

    untuk mengecek stock yang ada, karena bagian Pembelian merangkap tugas

    sebagai bagian ICS (Inventory Control Stock).

  • 18 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Penerimaan Order dan Rencana Produksi

    GUDANG BAHAN PRODUKSIPPICADMIN PEMASARANSALES EXECUTIVE-

    CREATIVE MARKETING

    Menerima Order dari

    Customer

    START

    Job Order

    Job Order

    Service

    Job Order

    Job Order

    Service

    Menyampaikan

    Pesanan Customer ke

    PPIC

    Menerima Pesanan

    Customer dari Admin

    Pemasaran

    Apakah Barang

    Masih Ada Stock?

    Tidak

    Ya

    Membuat Job Order

    Customer atau Job

    Order Service

    Konfirmasi ke PPIC

    Bahan Baku

    Cukup?

    Membuat Surat Perintah

    Produksi (SPP) dan Surat

    Permintaan Bahan (SPB)

    Menghitung Jumlah

    yang Perlu untuk

    Diproduksi

    Ya

    Mengecek Bahan Baku

    yang Diperlukan

    Menanyakan ke Gudang

    Bahan untuk Ketersediaan

    Bahan Baku

    Menghitung Bahan

    Baku yang Diperlukan

    Tidak

    SPP SPB

    SPB

    Prosedur Pengiriman

    Barang Jadi

    Prosedur Permintaan dan

    Pembelian Bahan

    Prosedur Pengerjaan

    Order

    SPP

    Prosedur Permintaan dan

    Pengeluaran Bahan

    Gambar 4.2 Prosedur Penerimaan Order dan Rencana Produksi Awal

  • 19 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Bahan

    PEMBELIAN/ACCOUNTINGPPICGUDANG BAHANPRODUKSI

    Menyiapkan Bahan

    Mengeluarkan Bahan ke

    Produksi dan Memberikan SPB

    dan BKGB untuk Diparaf

    Memberikan BKGB dan SPB

    ke PPICMenerima Bahan dari

    Gudang Bahan dan

    Paraf Form SPB dan

    BKGB

    BKGB

    Paraf oleh Bagian

    PPIC

    END

    SPB

    SPB

    SPB

    BKGB

    SPB

    BKGB

    Membuat BKGB (Bukti

    Keluar Gudang Bahan)

    START

    Prosedur Pengerjaan Order

    Gambar 4.3 Prosedur Permintaan dan Pengeluaran Bahan Awal

  • 20 Universitas Kristen Petra

    4.1.3. Prosedur Pengerjaan Order

    Prosedur pengerjaan order merupakan prosedur yang bertujuan untuk

    memenuhi order dari customer dengan cara memproduksi pesanan customer.

    Prosedur untuk pengerjaan order, yaitu bagian Produksi menerima bahan baku

    dan SPP, kemudian bagian Produksi mengerjakan order. Barang yang sudah

    selesai diproduksi diberikan pada bagian Quality Control untuk mengecek barang

    jadi. Barang jadi yang sudah memiliki kualitas bagus akan diberitahukan kepada

    bagian PPIC dan menyerahkan form laporan proses produksi barang jadi tersebut.

    Form tersebut digunakan untuk rekapan laporan PPIC yang akan disimpan

    nantinya. Prosedur pengerjaan order awal yang terjadi di perusahaan ini dapat

    dilihat lebih jelas pada Gambar 4.4. Evaluasi untuk prosedur pengerjaan order,

    yaitu pengerjaan order yang sering terjadi di perusahaan diburu-buru karena

    deadline pengiriman yang sudah dekat. Hal tersebut dapat menghasilkan kualitas

    barang yang tidak bagus sehingga harus dilakukan proses perbaikan. Proses

    perbaikan sendiri akan memakan waktu dan dapat menyebabkan pengiriman

    terlambat karena harus menunggu perbaikan.

    Prosedur Pengerjaan Order

    PRODUKSI PPICQUALITY CONTROL

    Menerima Bahan dan Surat

    Perintah Produksi (SPP)

    Mengerjakan Order

    Apakah Barang

    Selesai Diproduksi?

    Mengerjakan Order

    Sampai Selesai

    Melakukan Pengecekan

    Barang Jadi

    Apakah Kualitas

    Barang Sudah Bagus?

    Melakukan

    Proses Perbaikan

    Ya

    Tidak

    Menyerahkan Form

    Laporan Proses Produksi

    ke PPIC

    Form Laporan

    Proses Produksi

    Ya

    Tidak

    Mengecek Kembali

    Sampai Bagus

    Membuat Rekapan

    Laporan PPIC

    Laporan PPIC

    SPP

    START

    END

    Gambar 4.4 Prosedur Pengerjaan Order Awal

  • 21 Universitas Kristen Petra

    4.1.4. Prosedur Pengiriman Barang Jadi

    Prosedur pengiriman barang jadi merupakan prosedur pengiriman barang

    ke customer. Prosedur pengiriman berawal dari bagian Admin Pemasaran

    meminta pesanan barang ke bagian PPIC, kemudian bagian PPIC mencari barang

    yang diminta dan mengecek apakah barang sudah siap. Barang yang diminta jika

    sudah siap, bagian PPIC akan konfirmasi ke bagian Admin Pemasaran, dan bagian

    Admin Pemasaran nantinya baru konfirmasi ke customer. Barang yang diminta

    jika belum siap, bagian PPIC akan tetap konfirmasi ke Admin Pemasaran untuk

    prosedur pembatalan pengiriman. Konfirmasi ke customer berupa pertanyaan

    apakah barang pesanan dari customer tersebut bisa dikirim dan tempat tersedia,

    jika bisa dikirim Admin Pemasaran akan konfirmasi ke PPIC untuk disiapkan.

    Barang pesanan tersebut jika tidak dapat dikirim akan dilanjutkan untuk prosedur

    pembatalan pengiriman. Bagian PPIC akan konfirmasi ke bagian Packing untuk

    menyiapkan barang yang akan dikirim tersebut dan bagian Admin Pemasaran

    akan membuat kartu garansi dan surat jalan pengiriman. Kartu garansi nantinya

    akan diberikan ke bagian Packing untuk disiapkan dengan barang yang akan

    dikirim. Surat jalan akan diberikan ke bagian Expedisi (Pengiriman) bersamaan

    dengan menaikkan barang untuk dikirim. Prosedur pengiriman barang jadi awal

    yang ada di perusahaan dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 4.5.

    Evaluasi untuk prosedur pembatalan pengiriman, bagian Admin

    Pemasaran tidak melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke customer, tetapi

    meminta barang dahulu ke bagian PPIC. Hal tersebut dapat menyebabkan barang

    yang diminta sudah siap tetapi tidak jadi dikirim karena customer belum

    menyiapkan tempat. Hal tersebut juga berdampak pada pengiriman lain yang

    seharusnya dipersiapkan, tetapi malah mempersiapkan pengiriman yang belum

    tentu customer bisa menerimanya. Pengiriman lain yang seharusnya dipersiapkan

    akan terhambat pengirimannya ke customer.

  • 22 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Pengiriman Barang Jadi

    PACKING EXPEDISIPPICADMIN PEMASARANCUSTOMER

    Meminta Barang

    ke PPIC

    Menerima Informasi

    Barang akan Dikirim

    Apakah Bisa

    Dikirim? Mengkonfirmasi ke

    PPIC untuk Disiapkan

    Ya

    Tidak

    Surat Jalan

    Menaikkan Barang

    untuk Dikirim

    END

    Kartu Garansi

    Mempersiapkan

    Barang yang Dikirim

    Mencari Barang

    yang Diminta

    Apakah Siap

    untuk Dikirim?Mengkonfirmasi ke

    Customer

    Mengkonfirmasi ke

    Admin Pemasaran

    Membuat Kartu

    Garansi dan Surat Jalan

    Pengiriman

    Mengkonfirmasi ke

    Packing untuk Disiapkan

    Ya

    Tidak

    START

    Prosedur Pembatalan

    Pengiriman Barang

    Prosedur Pembatalan

    Pengiriman Barang

    Gambar 4.5 Prosedur Pengiriman Barang Jadi Awal

  • 23 Universitas Kristen Petra

    4.1.5. Prosedur Pembatalan Pengiriman

    Prosedur pembatalan pengiriman terjadi jika ada pengiriman yang batal

    karena customer atau konfirmasi yang terlambat dan tidak sesuai prosedur.

    Customer memberikan informasi pembatalan pengiriman ke bagian Admin

    Pemasaran. Bagian Admin mencari customer lain yang bisa tetap dikirim, jika ada

    customer pengganti bagian Admin menginformasikan ke bagian PPIC, jika tidak

    ada akan dicarikan pengiriman barang lain yang searah. Bagian PPIC menerima

    informasi barang pengganti lainnya, kemudian PPIC mencarikan barang tersebut

    ke bagian Produksi, jika barang tersebut ada akan dikonfirmasikan ke Admin.

    Barang pengganti tersebut jika tidak ada, akan ditunggu sampai produksi barang

    tersebut selesai. Bagian Admin Pemasaran selanjutnya membuat kartu garansi dan

    surat jalan pengiriman untuk barang pengganti tersebut. Kartu garansi diberikan

    ke bagian Packing untuk mempersiapkan barang yang akan dikirim, dan surat

    jalan diberikan ke bagian Ekspedisi bersamaan dengan menaikkan barang untuk

    dikirim. Prosedur pembatalan pengiriman awal yang terjadi di perusahaan dapat

    dilihat lebih jelas pada Gambar 4.6.

    Evaluasi untuk prosedur pembatalan pengiriman, yaitu bagian Admin

    Pemasaran harus mencari customer lain atau pengiriman barang lain yang searah

    untuk tetap dikirim. Barang yang seharusnya belum selesai pada waktunya, tetapi

    harus segera dikirim untuk pengiriman yang searah, maka barang tersebut harus

    dipersiapkan dengan cepat untuk dapat dikirim sebagai pengganti. Barang yang

    belum siap untuk dikirim, tetapi harus segera dikirim akan membuat kualitas

    barang tersebut kurang bagus karena dikerjakan cepat-cepat. Hal tersebut

    berdampak kurang baik bagi kualitas barang yang dihasilkan oleh perusahaan.

  • 24 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Pembatalan Pengiriman Barang

    PACKINGPRODUKSI EXPEDISIPPICADMIN PEMASARANCUSTOMER

    Memberikan Informasi

    Pembatalan Pengiriman

    Menerima Informasi

    Pembatalan Pengiriman

    Mencari Customer Lain

    untuk Tetap Dikirim

    Apakah Ada

    Customer Lain?

    Memberikan Informasi

    Pengganti Customer ke

    PPIC

    Mencari Pengiriman

    Barang Lain yang Searah

    Ya Tidak

    Menerima Informasi

    Penggantian Customer atau

    Pengiriman Barang Lain

    Mencari Informasi ke

    Produksi untuk Barang Lain

    yang Diminta

    Menerima Informasi

    Barang Lain yang Diminta

    Apakah Barang

    Tersedia?

    Menunggu Proses

    Produksi Barang Tersebut

    Sampai Selesai

    Mempersiapkan Barang

    yang akan Dikirim

    Menginformasikan ke

    Admin Pemasaran

    Membuat Kartu Garansi dan

    Surat Jalan Pengiriman

    Surat Jalan

    Ya

    Tidak

    Menaikkan

    Barang untuk

    Dikirim

    Kartu Garansi

    END

    START

    Gambar 4.6 Prosedur Pembatalan Pengiriman Awal

  • 25 Universitas Kristen Petra

    4.1.6. Prosedur Permintaan Pembelian Bahan

    Prosedur permintaan pembelian bahan merupakan prosedur yang

    bertujuan untuk meminta pembelian bahan ke supplier. Prosedur permintaan

    pembelian bahan yang terjadi di perusahaan ini tidak dibahas terlalu detail karena

    masih privasi dari perusahaan. Prosedur berawal dari laporan stock bahan yang

    dicek oleh bagian Gudang Bahan untuk mengetahui bahan yang perlu dibeli.

    Bagian Gudang Bahan selanjutnya akan konfirmasi ke bagian Pembelian

    mengenai bahan yang akan dibeli. Bagian Pembelian akan melakukan Seleksi

    Order Barang (SOB), dimana SOB ini berupa seleksi harga dan mutu antar

    supplier. Bagian Pembelian selanjutnya membuat Order Pembelian (OP) yang

    nantinya akan diberikan ke bagian Keuangan untuk mengecek budget pembelian,

    jika setuju untuk membeli bahan OP tersebut akan di ACC, jika tidak OP di

    pending. Prosedur permintaan pembelian bahan awal yang terjadi di perusahaan

    ini dapat dilihat pada Gambar 4.7.

    Prosedur Permintaan Pembelian Bahan

    KEUANGANGUDANG BAHAN PEMBELIAN/ACCOUNTING

    Mengkonfirmasi

    ke Pembelian

    Menerima Konfirmasi

    Bahan yang Harus Dibeli

    Laporan Stock

    Bahan

    END

    START

    Mengecek Bahan

    yang Perlu Dibeli

    Melakukan SOB (Seleksi

    Order Barang)

    Order

    Pembelian

    Membuat Order

    Pembelian (OP)

    Order

    Pembelian

    Mengecek Budget

    Pembelian

    Setuju Beli?

    Order Pembelian

    (OP) di ACC

    Order Pembelian

    (OP) di Pending

    Ya

    Tidak

    Gambar 4.7 Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Awal

  • 26 Universitas Kristen Petra

    Evaluasi untuk prosedur permintaan pembelian bahan, yaitu bagian

    Gudang Bahan yang melakukan konfirmasi ke pembelian untuk bahan-bahan yang

    harus dibeli. Bagian Gudang Bahan juga terkadang memesan bahan ke supplier

    sendiri. Bagian Keuangan jika tidak menyetujui pembelian bahan karena masalah

    keuangan, OP tersebut akan dipending. OP yang dipending nantinya akan

    menghambat jalannya produksi barang karena bahan produksi tidak tersedia dan

    menyebabkan pengiriman akan terlambat.

    4.2. Perhitungan Critical Path Method pada Prosedur Awal Perusahaan

    Prosedur awal dari penerimaan order sampai pengiriman order yang

    terjadi di perusahaan masih belum teratur dan memenuhi standar kerja. Hal

    tersebut dapat mengakibatkan keterlambatan pengiriman barang ke customer.

    Perhitungan waktu penyelesaian dari prosedur penerimaan order sampai

    pengiriman order dengan menggunakan Critical Path Method. Tabel 4.1

    menunjukkan data keterangan alur yang berjalan dalam prosedur awal perusahaan.

    Hasil perhitungan CPM dapat dilihat pada Gambar 4.8.

    Tabel 4.1 Keterangan Alur Prosedur Awal Perusahaan

    Kode Aktivitas Durasi

    (menit)

    Aktivitas

    Pendahulu Prosedur

    A1 Marketing menerima order dari

    customer 15 -

    Penerimaan

    Order dan

    Rencana

    Produksi

    A2 Marketing membuat job order atau job

    service 15 A1

    A3 Marketing memberikan job order atau

    job service ke Admin Pemasaran 6192 A2

    A4 Admin menyampaikan pesanan customer

    ke PPIC 5 A3

    A5 PPIC menerima pesanan customer dari

    Admin Pemasaran 5 A4

    A6 PPIC mengecek stock barang 15 A5

    A7 Bagian PPIC menghitung jumlah yang

    perlu untuk diproduksi 5 A6

    A8 Bagian PPIC menghitung bahan baku

    yang diperlukan 15 A7

    A9 Bagian PPIC menanyakan ke Gudang

    Bahan untuk ketersediaan bahan baku 5 A8

    A10 Bagian Gudang Bahan mengecek bahan

    baku yang diperlukan 30 A9

  • 27 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.1 Keterangan Alur Prosedur Awal Perusahaan (lanjutan)

    Kode Aktivitas Durasi

    (menit)

    Aktivitas

    Pendahulu Prosedur

    A11 Bagian Gudang Bahan konfirmasi ke

    PPIC 5 A10 Penerimaan

    Order dan

    Rencana

    Produksi

    A12 Bagian PPIC membuat SPP dan SPB 10 A11

    A13 SPB diberikan ke Bagian Gudang Bahan 5 A12

    A14 SPP diberikan ke Bagian Produksi 5 A12

    B1 Gudang Bahan menerima SPB 10 A13

    Permintaan dan

    Pengeluaran

    Bahan

    B2 Gudang Bahan menyiapkan bahan 60 B1

    B3 Gudang Bahan membuat BKGB (Bukti

    Keluar Gudang Bahan) 10 B2

    B4

    Gudang Bahan mengeluarkan bahan ke

    Produksi dan memberikan SPB dan

    BKGB untuk diparaf

    60 B3

    B5 Produksi menerima bahan dari Gudang

    Bahan dan paraf form SPB dan BKGB 10 B4

    B6 Gudang Bahan memberikan BKGB dan

    SPB ke PPIC 10 B5

    B7 Paraf BKGB dan SPB oleh PPIC 5 B6

    B8 BKGB dan SPB diberikan kepada bagian

    Pembelian/Accounting 5 B7

    C1 Produksi menerima Bahan dan Surat

    Perintah Produksi (SPP) 10 A12, B4

    Pengerjaan

    Order

    C2 Produksi mengerjakan order sampai

    selesai 1545 C1

    C3 Bagian QC melakukan pengecekan

    barang jadi 30 C2

    C4 Bagian QC melakukan proses perbaikan

    jika kualitas barang belum bagus 90 C3

    C5 Bagian QC mengecek kembali kualitas

    barang sampai bagus 30 C4

    C6 Bagian QC menyerahkan form Laporan

    Proses Produksi ke PPIC 5 C5

    C7 Bagian PPIC membuat rekapan laporan

    PPIC 10 C6

    D1 Bagian Admin meminta barang ke PPIC 10 A6

    Pengiriman

    Barang Jadi

    D2 Bagian PPIC mencari barang yang

    diminta 30 D1

    D3 Bagian PPIC mengecek apakah barang

    siap dikirim 5 D2

    D4 Bagian PPIC konfirmasi ke Admin 5 D3

    D5 Bagian Admin konfirmasi ke customer 30 D4

    D6 Customer menerima informasi barang

    akan dikirim 5 D5

    D7 Customer mengecek apakah bisa dikirim 30 D6

    D8 Customer konfirmasi ke bagian Admin

    untuk dikirim 5 D7

  • 28 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.1 Keterangan Alur Prosedur Awal Perusahaan (lanjutan)

    Kode Aktivitas Durasi

    (menit)

    Aktivitas

    Pendahulu Prosedur

    D9 Bagian Admin konfirmasi ke PPIC

    untuk disiapkan 5 D8

    Pengiriman

    Barang Jadi

    D10 Bagian Admin membuat kartu garansi

    dan surat jalan pengiriman 10 D9

    D11 Bagian PPIC konfirmasi ke packing

    untuk disiapkan 5 D9

    D12 Bagian Packing mempersiapkan

    barang yang dikirim 60 D10, D11

    D13 Bagian Expedisi menaikkan barang

    untuk dikirim 30 D12

    E1 Customer memberikan informasi

    pembatalan pengiriman 10 D7

    Pembatalan

    Pengiriman

    E2 Bagian Admin menerima informasi

    pembatalan pengiriman 5 E1

    E3

    Bagian Admin mencari customer lain

    atau pengiriman barang lain yang

    searah

    30 E2

    E4 Bagian Admin memberikan informasi

    pengganti customer ke PPIC 5 E3

    E5

    Bagian PPIC menerima informasi

    penggantian customer atau pengiriman

    barang lain

    5 E4

    E6 Bagian PPIC mencari informasi ke

    Produksi untuk barang lain 5 E5

    E7 Bagian Produksi menerima informasi

    barang lain 5 E6

    E8 Bagian Produksi mengecek apakah

    barang tersedia 30 E7

    E9 Bagian Produksi konfirmasi ke PPIC

    untuk konfirmasi ke Admin 5 E8

    E10 Bagian Admin membuat surat jalan

    pengiriman dan kartu garansi 10 E9

    E11 Bagian Packing mempersiapkan

    barang yang akan dikirim 60 E10

    E12 Bagian Expedisi menaikkan barang

    untuk dikirim 30 E11

    F1 Gudang Bahan mengecek bahan yang

    perlu dibeli 240 A10

    Permintaan

    Pembelian

    Bahan

    F2 Gudang Bahan mengkonfirmasi ke

    bagian Pembelian 5 F1

    F3 Bagian Pembelian menerima informasi

    bahan yang harus dibeli 5 F2

    F4 Bagian Pembelian melakukan SOB

    (Seleksi Order Barang) 10 F3

    F5 Bagian Pembelian membuat Order

    Pembelian 5 F4

    F6 Order Pembelian diberikan ke bagian

    Keuangan 3 F5

    F7 Bagian Keuangan mengecek budget

    pembelian untuk persetujuan 20 F6

    F8 Order Pembelian di ACC atau

    dipending 15 F7

  • 29 Universitas Kristen Petra

    E6 E7 E8 E9 E10 E11

    6417 8037 5 6422 8042 5 6427 8047 30 6457 8077 5 6462 8082 10 6472 8092 60 6532 8152

    5

    E5 E12 30

    6412 8032

    5

    E4

    6407 8027

    30

    E3

    6377 7997

    5

    E2

    6372 7992

    E1 10

    D10 6382 8092 D13

    10 D12

    60

    D3 D4 D5 D6 D7 D8 D9 D11 30

    6287 7907 5 6292 7912 5 6297 7917 30 6327 7947 5 6332 7952 30 6362 7982 5 6367 8077 5 6372 8082 5 6377 8092

    30 6442 8152 8182 8182

    D2

    6257 7877 A14

    10 5

    D1

    A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13

    0 0 15 15 15 15 30 30 6192 6222 6222 5 6227 6227 5 6232 6232 15 6247 6247 5 6252 6252 15 6267 6267 5 6272 6272 30 6302 6302 5 6307 6307 10 6317 6317 5 6322 6322

    F1 B1

    240 10

    6542 8119 6332 6332

    F2 B2

    5 60

    6547 8124 6392 6392

    F3 B3

    5 10

    6552 8129 6402 6402

    F4 B4

    10 60

    C1 B5 B6 B7 B8

    6562 8139 6472 6472 10 6462 6462 10 6472 8162 10 6482 8172 5 6487 8177 5

    F5 C2

    5 1545

    C3 C4 C5 C6 C7

    6567 8144 8017 8017 30 8047 8047 90 8137 8137 30 8167 8167 5 8172 8172 10

    F6

    3

    F7 F8

    6570 8147 20 6590 8167 15

    44

    47

    Fin

    3

    49

    4645

    48

    55

    54

    53

    52

    51

    50

    43

    4041

    42

    56

    3130

    37

    38

    39

    34 363533

    22

    21

    20

    19

    292827262524

    8 9 10 11

    7

    0 1 2 4 5 6

    18

    16

    17

    15141312

    32

    23

    Gambar 4.8 Critical Path Method Prosedur Awal Perusahaan

    C1

    10

  • 30 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.1 menunjukkan keterangan alur proses yang terjadi pada

    prosedur penerimaan order sampai pengiriman order dengan terdapat waktu yang

    dibutuhkan dan aktivitas pendahulunya. Gambar 4.8 menunjukkan total waktu

    penyelesaian untuk prosedur penerimaan order sampai pengiriman order yaitu

    8.182 menit. Hasil CPM tersebut menunjukkan bahwa jalur kritis untuk prosedur

    penerimaan order sampai pengiriman order yaitu A1-A2-A3-A4-A5-A6-A7-A8-

    A9-A10-A11-A12-C1-C2-C3-C4-C5-C6-C7. Jalur kritis lainnya yaitu A1-A2-A3-

    A4-A5-A6-A7-A8-A9-A10-A11-A12-A13-B1-B2-B3-B4-C1-C2-C3-C4-C5-C6-

    C7.

    4.3. Perhitungan Kapasitas Produksi

    Perhitungan kapasitas produksi memerlukan waktu baku untuk

    pembuatan satu produk lemari besi. Produk yang diambil sebagai contoh yaitu

    produk lemari besi tipe Patriot 2. Waktu baku untuk setiap proses pembuatan

    produk lemari besi didapatkan dari perusahaan langsung. Waktu baku untuk setiap

    proses dapat dilihat pada Tabel 4.2.

    Tabel 4.2 Waktu Baku Setiap Proses

    Proses Produksi Waktu Baku Waktu Baku

    (Detik)

    Sheet Metal 3 jam 10800

    Rakit Bodi 2 jam 7200

    Cor 8 jam 28800

    Rakit Pintu 2.5 jam 9000

    Cat Dasar 1 jam 3600

    Pemasangan Laci 1.5 jam 5400

    Cat Akhir 4 jam 14400

    Stel Akhir 3 jam 10800

    Packing 30 menit 1800

    Inspeksi Akhir 15 menit 900

    Waktu baku pada Tabel 4.2 didapatkan dari perusahaan secara langsung,

    dan awalnya hanya berupa satuan jam, sehingga untuk memudahkan dijadikan

    satuan detik. Waktu baku untuk proses yang terlama yaitu proses pengecoran,

    karena harus menunggu hasil pengecoran tersebut kering, dan kemudian

  • 31 Universitas Kristen Petra

    dilanjutkan ke proses selanjutnya. Waktu baku untuk proses yang paling cepat

    yaitu proses inspeksi akhir, karena proses tersebut hanya pengecekan akhir untuk

    barang yang siap dikirim. Waktu baku untuk sebuah proses produksi dari awal

    sampai akhir produk jadi membutuhkan data waktu dan jumlah operator setiap

    proses sehingga waktu baku untuk sebuah produk dapat dihitung menggunakan

    rumus. Perhitungan waktu baku dilakukan untuk 1 produk, jika pada sebuah

    proses terdapat beberapa operator maka waktu baku harus dibagi terlebih dahulu

    dengan jumlah operator. Waktu baku bertujuan untuk menentukan waktu baku

    proses yang paling lama, yang digunakan untuk menghitung kapasitas produksi.

    Hasil perhitungan waktu baku untuk sebuah produk dapat dilihat pada Tabel 4.3.

    Tabel 4.3 Waktu Baku untuk 1 Produk

    Proses Produksi Waktu Baku Jumlah Waktu Baku untuk 1 Produk

    (detik) Operator (detik)

    Sheet Metal 10800.00 4 2700.00

    Rakit Bodi 7200.00 7 1028.57

    Cor 28800.00 4 7200.00

    Rakit Pintu 9000.00 5 1800.00

    Cat Dasar 3600.00 5 720.00

    Pemasangan Laci 5400.00 6 900.00

    Cat Akhir 14400.00 8 1800.00

    Stel Akhir 10800.00 6 1800.00

    Packing 1800.00 2 900.00

    Inspeksi Akhir 900.00 2 450.00

    Perhitungan kapasitas produksi juga membutuhkan durasi kerja yang

    terjadi di perusahaan. Produksi di perusahaan ini untuk hari Senin hingga Kamis

    berlangsung selama 8 jam, dan untuk hari Jumat hanya berlangsung selama 7,5

    jam. Total jam kerja selama 1 bulan, yaitu:

    Total Jam Kerja = (8 jam x 4 + 7,5 jam) x 4 = 158 jam = 568.800 detik.

    Periode dalam 1 bulan terdapat 4 minggu, sehingga didapatkan total jam kerja

    selama 1 bulan sebesar 568.800 detik. Kapasitas produksi dapat dihitung dengan

    menggunakan durasi kerja selama sebulan yaitu 568.800 detik. Total waktu baku

    yang didapatkan dari Tabel 4.3 yaitu 19.298,57 detik. Waktu baku untuk proses

    terlama adalah waktu pengecoran yaitu 7.200 detik. Perhitungan kapasitas

  • 32 Universitas Kristen Petra

    produksi awal dan kapasitas produksi selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.4.

    Kapasitas produksi awal menghasilkan 77 buah produk lemari besi tipe Patriot 2

    dan kapasitas produksi selanjutnya dapat menghasilkan 79 buah produk lemari

    besi tipe Patriot 2.

    Tabel 4.4 Kapasitas Produksi Awal dan Selanjutnya

    Kapasitas Produksi Awal Kapasitas Produksi Selanjutnya

    77319,77

    17200

    57,298.19800.568

    produksiKapasitas

    produksiKapasitas

    79

    7200

    800.568

    produksiKapasitas

    produksiKapasitas

    4.4. Rancangan Sistem PPIC Usulan

    Perencanaan produksi yang baik dalam suatu perusahaan membutuhkan

    suatu sistem Production Planning and Inventory Control (PPIC) yang baik pula.

    Perencanaan produksi dengan sistem PPIC yang berjalan secara baik, dapat

    mengontrol setiap proses yang ada di perusahaan. Proses yang dapat dikontrol

    dengan baik dapat membantu mengurangi keterlambatan dalam memenuhi order.

    Rancangan sistem Production Planning and Inventory Control (PPIC) usulan

    yang akan diberikan ke perusahaan akan dibahas pada subbab berikut.

    4.4.1. Perencanaan Produksi Usulan

    Rencana produksi yang terjadi di perusahaan yaitu perusahaan akan

    memproduksi pesanan barang dari customer berdasarkan deadline pengiriman

    yang terdekat. Pesanan barang yang harus didahulukan karena deadline

    pengiriman yang sudah dekat dapat menghambat produksi pesanan barang yang

    lain atau dapat dikatakan produksi pesanan barang lain dihentikan. Produksi

    pesanan barang yang terhambat juga dapat menyebabkan pengiriman barang

    terlambat. Hal tersebut kemudian dapat diusulkan beberapa langkah untuk

    perencanaan produksi. Langkah-langkah untuk melakukan perencanaan produksi

    dapat dilihat pada Gambar 4.9.

  • 33 Universitas Kristen Petra

    START

    END

    Menerima Job Order

    atau PO dari Marketing

    Mengurutkan Order

    berdasarkan Deadline

    Tanggal Pengiriman Terdekat

    Mengecek Kapasitas

    Produksi

    Tersedia?

    Mengubah Urutan Order

    Berdasarkan Ketersediaan

    Bahan Baku

    Tidak

    Ya

    Mengecek Ketersediaan

    Bahan Baku dari Order yang

    akan Dikerjakan

    Cukup?

    Mengerjakan Order sesuai

    Urutan yang Ditentukan

    Ya

    Tidak Mengubah Urutan Order

    Berdasarkan Kapasitas

    Gambar 4.9 Langkah-Langkah untuk Perencanaan Produksi

    Gambar 4.9 menunjukkan langkah-langkah dalam melakukan

    perencanaan produksi. Perencanaan produksi dilakukan oleh bagian PPIC dengan

    langkah awal yaitu menerima job order atau PO yang tepat waktu. Job order yang

    sudah diterima tepat waktu selanjutnya dilakukan pengurutan order berdasarkan

    deadline tanggal pengiriman terdekat. Ketersediaan bahan baku dari order yang

    akan dikerjakan selanjutnya dicek kembali, jika tersedia dilakukan pengecekan

    kapasitas produksi. Bahan baku yang tidak tersedia akan dilanjutkan dengan

    mengubah urutan order berdasarkan ketersediaan bahan baku. Kapasitas produksi

    yang sudah cukup akan langsung mengerjakan order sesuai urutan yang

    ditentukan. Kapasitas yang tidak cukup akan diubah urutan order berdasarkan

    kapasitas. Hasil urutan pengerjaan order yang sudah ditentukan nantinya akan

  • 34 Universitas Kristen Petra

    ditulis lengkap dalam SPP yang dibuat oleh bagian PPIC dan diberikan ke bagian

    Produksi. Penerimaan job order atau PO dari bagian Marketing harus tepat waktu

    dan dalam form job order atau PO tersebut terdapat jelas tanggal deadline barang

    akan dikirim. Form job order atau PO yang menjadi usulan untuk perusahaan

    dapat dilihat pada Lampiran 2. Form job order atau PO awal yang ada di

    perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4.10. Tanggal deadline pengiriman barang

    yang jelas akan membantu dalam perencanaan produksi dan dapat memperlancar

    jalannya produksi.

    Gambar 4.10 Form Job Order Awal di Perusahaan

    4.4.2. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Usulan

    PT. Mustikarama Citraperdana menerapkan sistem pemesanan job order

    sehingga tidak mempunyai stok barang jadi, maka pengendalian persediaan

    dilakukan untuk persediaan bahan bakunya. Pengendalian persediaan bahan baku

    dapat diusulkan dengan cara melakukan forecasting (peramalan) untuk periode ke

  • 35 Universitas Kristen Petra

    depannya. Bahan baku yang diramalkan adalah bahan baku yang digunakan dalam

    memproduksi setiap produk lemari besi yang ada di perusahaan. Bahan baku yang

    sering digunakan tersebut diramalkan karena bahan baku tersebut dibutuhkan oleh

    semua produk yang diproduksi di perusahaan. Bahan baku tersebut dipakai oleh

    produk lemari besi tipe Patriot 1 sampai 9, Salvador 1 sampai 9, Arsip 4 laci,

    Document Safe 5 Lajur sampai 10 Lajur, dan Fireproof 2 laci sampai 4 laci.

    Bahan baku yang sering digunakan, antara lain besi plat putih 0,8, batu gerinda 5

    inci dan 4 inci, kuas 3 inci, semen, obat cor, epoxy, thinner nd super, cup brush,

    amplas scotbrite, amplas halus, amplas bulat, kertas lem, dempul, pu. ac light

    grey, thinner pu sari setia, baut jf m 4x15, ring plat 5 dan 8, amplop plastik,

    amplop aristocrat, stiker call service, stiker qc, dan stiker logo kombinasi. Data

    kebutuhan bahan baku untuk setiap produk lemari besi yang ada di perusahaan

    didapatkan langsung dari perusahaan dan dapat dilihat pada Lampiran 3. Data

    kebutuhan bahan baku tersebut untuk memperjelasnya ditampilkan pada susunan

    bill of material dari produk lemari besi pada Lampiran 4. Peramalan dilakukan

    untuk semua bahan baku yang sering digunakan, salah satu contoh bahan baku

    yang sering digunakan yaitu besi plat putih 0,8. Data aktual permintaan untuk

    bahan baku besi plat putih 0,8 dapat dilihat pada Tabel 4.5.

    Tabel 4.5 Data Aktual Bahan Baku Besi Plat Putih 0,8

    1 Januari'14 140.5

    2 Februari'14 123.75

    3 Maret’14 209.5

    4 April’14 196

    5 Mei’14 157.75

    6 Juni'14 218.25

    7 Juli'14 163

    8 Agustus'14 146.5

    9 September'14 198.75

    10 Oktober'14 235.25

    11 November'14 220

    12 Desember'14 221.5

    13 Januari'15 143.25

    14 Februari'15 161

    15 Maret'15 208.5

    16 April'15 191.25

    Periode Periode Nilai Aktual

  • 36 Universitas Kristen Petra

    Data aktual untuk bahan baku lainnya yang sering digunakan dapat dilihat pada

    Lampiran 5. Data aktual pada Tabel 4.5 didapatkan dari perhitungan total

    permintaan setiap jenis produk dikalikan dengan kebutuhan bahan baku jenis

    produk tersebut. Data aktual yang didapatkan dari perusahaan hanya periode

    Januari 2014 sampai April 2015. Data aktual tersebut nantinya akan dilakukan

    forecasting untuk mengetahui kebutuhan bahan baku periode ke depannya.

    Peramalan atau forecasting dilakukan pada periode Mei 2015 hingga Juli 2015.

    Forecasting yang dilakukan oleh PT. Mustikarama Citraperdana sebaiknya

    dilakukan setiap periode dan menginputkan data demand yang ter-update di akhir

    periode sehingga hasil forecasting tidak terlalu menyimpang jauh. Forecasting

    tersebut dilakukan bertahap setiap periode karena perubahan yang selalu muncul

    pada demand. Peramalan pertama dilakukan pada Januari 2014 hingga April 2015

    untuk mengetahui metode peramalan mana yang paling baik.

    Peramalan data aktual bahan baku besi plat putih 0,8 untuk bulan Januari

    2014 hingga April 2015 dilakukan dengan semua metode. Metode tersebut antara

    lain simple moving average, single exponential smoothing, double exponential

    smoothing, weigthed moving average, trend line, dan winter. Hasil perhitungan

    nilai MAD untuk semua metode pada bahan baku besi plat putih 0,8 dapat dilihat

    pada Tabel 4.6. Hasil pengujian forecasting bahan baku besi plat putih 0,8 yang

    dibahas pada laporan ini hanya metode winter, karena hasil pengujian dengan

    metode winter memiliki nilai MAD (error) terkecil sebesar 8,91. Peramalan untuk

    semua bahan baku yang sering digunakan juga menggunakan semua metode yang

    sama dengan peramalan bahan baku besi plat putih 0,8. Hasil perhitungan nilai

    MAD untuk semua metode pada semua bahan baku yang sering digunakan dapat

    dilihat pada Lampiran 6. Forecasting untuk semua bahan baku yang sering

    digunakan akan menggunakan metode winter, karena hasil pengujian dengan

    metode winter memiliki nilai MAD (error) terkecil.

  • 37 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.6 Hasil Perhitungan MAD untuk Bahan Baku Besi Plat Putih 0,8

    0.2 171.10

    0.3 292.89

    0.4 420.47

    0.5 548.23

    0.6 678.06

    0.7 810.70

    0.2 45.92

    0.4 45.86

    0.6 44.47

    0.8 44.83

    0.2 37.49

    0.4 37.46

    0.6 39.70

    0.8 41.55

    0.2 36.84

    0.4 38.36

    0.6 40.45

    0.8 42.41

    0.2 36.49

    0.4 38.06

    0.6 39.66

    0.8 41.15

    0.2 36.49

    0.4 36.94

    0.6 38.23

    0.8 39.26

    0.2 34.97

    0.4 35.43

    0.6 36.23

    0.8 36.92

    3 33.58

    4 34.31

    5 33.37

    6 26.80

    7 30.74

    3 32.48

    4 33.50

    5 34.14

    6 31.14

    7 31.37

    29.47

    8.91

    β

    α (alfa) = 0.2

    β

    β

    β

    β

    WMA

    (Weighted

    Moving

    Average )

    n

    β

    α (alfa) = 0.5

    α (alfa) = 0.4

    α (alfa) = 0.3

    α (alfa) = 0.7

    α (alfa) = 0.6

    n

    Metode

    Winter

    Trend Line

    α (alfa)α (alfa)

    SES (Single

    Exponential

    Smoothing )

    DES (Double

    Exponential

    Smoothing )

    MA (Moving

    Average )

  • 38 Universitas Kristen Petra

    Hasil forecasting dan nilai aktual dari bahan baku besi plat putih 0,8 ditampilkan

    dalam bentuk grafik untuk lebih jelasnya. Gambar 4.11 menunjukkan grafik

    perbedaan antara aktual dan forecasting dari bahan baku besi plat putih 0,8.

    Perbedaan antara kedua data tersebut tidak selalu tetap dimana pada beberapa

    periode perbedaannya dekat sedangkan pada periode lain perbedaannya jauh.

    Hasil forecasting dan nilai aktual bahan baku lainnya juga tidak terlalu jauh

    perbedaannya.

    Gambar 4.11 Grafik Perbedaan Aktual dan Forecasting Bahan Baku Besi Plat

    Putih 0,8

    Grafik perbedaan aktual dan forecasting bahan baku besi plat putih 0,8

    menunjukkan bahwa nilai aktual dan hasil forecasting untuk periode Januari 2014

    sampai April 2015 tidak terlalu jauh perbedaannya dan masih mendekati

    aktualnya. Forecasting selanjutnya dilakukan untuk beberapa periode ke depan,

    tepatnya 3 periode ke depan, yaitu Mei 2015 hingga Juli 2015. Forecasting untuk

    periode ke depan diperlukan nilai aktual sehingga hasil yang ada bisa menjadi

    pertimbangan. Nilai aktual untuk periode Mei 2015 hingga Juli 2015 tidak bisa

    didapatkan karena waktu dari penelitian yang tidak mencukupi untuk menunggu

    aktual permintaan di periode tersebut. Periode Mei 2015 hingga Juli 2015 untuk

    sementara dapat diasumsikan menggunakan nilai forecasting dan kedepannya

  • 39 Universitas Kristen Petra

    perusahaan diharapkan dapat melanjutkan forecasting yang sudah dirancang ini.

    Forecasting ini bertujuan untuk memperkirakan kebutuhan bahan baku yang akan

    terjadi nantinya. Tabel 4.7 menunjukkan nilai aktual dan hasil forecasting untuk

    bahan baku besi plat putih 0,8 yang akan dibutuhkan pada periode Mei 2015

    hingga Juli 2015.

    Tabel 4.7 Nilai Forecasting Periode ke Depan Besi Plat Putih 0,8

    Periode Periode Nilai Forecasting

    17 Mei'15 171.0837041

    18 Juni'15 239.4024258

    19 Juli'15 180.8179195

    Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai aktual untuk 3 periode ke depan

    belum dapat diketahui, tetapi dapat dilakukan peramalan terlebih dahulu. Hasil

    peramalan tersebut berarti untuk periode Mei 2015 kebutuhan bahan baku besi

    plat putih 0,8 sebanyak 171 buah, Juni 2015 sebanyak 239 buah, dan Juli 2015

    sebanyak 181 buah. Peramalan akan dilakukan untuk semua bahan baku yang

    sering digunakan, dimana hasil forecasting untuk semua bahan baku tersebut

    dapat dilihat pada Lampiran 7. Seluruh hasil peramalan semua bahan baku akan

    digunakan sebagai kebutuhan bahan baku pada periode-periode tersebut.

    Kebutuhan bahan baku yang diramalkan akan membantu jalannya perencanaan

    produksi karena dengan peramalan persediaan bahan baku dapat dikontrol. Hal

    tersebut akan berdampak pada proses produksi yang lancar karena bahan baku

    tersedia, sehingga dapat mengirim barang sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

    Hasil forecasting tersebut akan digunakan untuk mencari jumlah

    pembelian yang paling ekonomis (Economic Order Quantity) dan kapan akan

    dilakukan pemesanan kembali (Re-Order Point). Hasil perhitungan EOQ dan

    ROP dapat dilihat pada Tabel 4.8. Data-data yang dibutuhkan untuk

    menghitungan nilai EOQ adalah rata-rata kebutuhan bahan baku selama satu

    periode, ordering cost dan holding cost. Ordering cost didapatkan dari biaya

    pemesanan bahan baku untuk sekali kirim. Holding cost diasumsikan dengan

    permisalan jika saja uang perusahaan tidak digunakan untuk membeli bahan baku

  • 40 Universitas Kristen Petra

    tetapi digunakan untuk dideposito di bank. Deposito misalkan 6% selama satu

    tahun dibagi 52 minggu lalu dikalikan harga bahan baku per unit maka didapatkan

    nilai holding cost. Nilai EOQ yang sudah didapatkan dijadikan standar untuk

    memesan bahan baku sesuai kuantitas yang telah ditetapkan.

    Tabel 4.8 Hasil Perhitungan EOQ dan ROP

    No. Bahan Baku SatuanEOQ

    (unit)ROP (unit)

    1 BESI PLAT PUTIH 0,8 X 4' X 8' LBR 827 591

    2 BATU GERINDA 5" PC 813 382

    3 BATU GERINDA 4" PC 575 382

    4 KUAS 3" PC 445 191

    5 SEMEN KG 4244 6495

    6 OBAT COR LTR 220 117

    7 EPOXY LTR 433 217

    8 THINNER ND SUPER LTR 2606 1960

    9 CUP BRUSH PC 257 191

    10 AMPLAS SCOTBRITE LBR 315 191

    11 AMPLAS BULAT LBR 4989 718

    12 AMPLAS HALUS LBR 874 220

    13 KERTAS LEM ROLL 876 692

    14 DEMPUL KG 615 454

    15 PU.AC LIGHT GREY LTR 561 363

    16 THINNER PU SARI SETIA LTR 1528 898

    17 BAUT JF M 4 X 15 PCS 7233 4024

    18 RING PLAT 5 PCS 13330 8201

    19 RING PLAT 8 PCS 14752 10045

    20 AMPLOP PLASTIK PC 1819 954

    21 AMPLOP ARISTOKRAT PC 1286 954

    22 STIKER CS PC 1286 954

    23 STIKER QC PC 1286 954

    24 STIKER LK PC 2572 954

    Nilai EOQ yang didapatkan pada Tabel 4.8 menunjukkan standar untuk

    memesan bahan baku sesuai kuantitas yang telah ditetapkan. Perhitungan EOQ

    bahan baku besi plat putih 0,8, didapatkan dari rumus:

    827423.23

    197000.600.402

    EOQ

    dimana 40.600.000 adalah ordering cost, 197 adalah permintaan rata-rata bahan

    baku 3 bulan. EOQ besi plat putih 0,8 sebesar 827 unit berarti jumlah pemesanan

    paling ekonomis yaitu 827 lembar, dan lain sebagainya. Nilai ROP didapatkan

  • 41 Universitas Kristen Petra

    dari rata-rata permintaan selama 3 bulan dikalikan dengan lead time dari setiap

    jenis bahan baku tersebut. Nilai ROP pada Tabel 4.8 didapatkan untuk bahan baku

    besi plat putih 0,8 sebesar 591, yang berarti akan dilakukan pemesanan kembali

    ketika sisa stok 591 lembar. Hasil perhitungan EOQ dan ROP dapat dilihat lebih

    jelasnya pada Lampiran 8.

    Pengendalian persediaan periode ke depan untuk bahan baku lain yang

    tidak digunakan semua produk dilakukan dengan menggunakan asumsi data

    aktual permintaan yang tertinggi ditambah dengan data yang terendah, kemudian

    dirata-rata. Data tersebut diambil antara periode Januari 2014 sampai April 2015.

    Bahan baku lain yang tidak tidak digunakan semua produk dapat dilihat pada

    Tabel 4.9 beserta lead time pemesanan bahan baku tersebut yang didapatkan dari

    perusahaan. Bahan baku lain yang tidak digunakan semua produk tersebut

    sebanyak 31 jenis, dimana terdapat bahan baku yang dapat langsung dibeli saat itu

    juga sehingga lead time pemesanan kurang dari 1 hari. Bahan baku tersebut

    seperti kawat las, bos kunci, bos kombinasi, dan lain sebagainya.

    Pengendalian persediaan periode ke depan untuk bahan baku lain yang

    tidak digunakan semua produk tersebut hanya menggunakan jenis bahan baku

    yang terdapat lead time pemesanan yang cukup lama. Jenis bahan baku tersebut

    seperti besi plat hitam, engsel 11, dan sebagainya. Hasil rata-rata permintaan

    tertinggi dan terendah dari setiap jenis bahan baku tersebut nantinya akan menjadi

    forecast untuk satu periode ke depan yaitu Mei 2015. Peramalan persediaan

    beberapa jenis bahan baku lain yang tidak semua digunakan semua produk untuk

    periode Mei 2105 dapat dilihat pada Tabel 4.10. Jenis bahan baku yang digunakan

    untuk mengetahui peramalan persediaan periode Mei 2015 sebanyak 17 jenis.

  • 42 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.9 Bahan Baku Lain dan Lead Time Pemesanan

    No. Bahan Baku Lain Lead Time (Hari)

    1 BESI PLAT HITAM 2 X 4' X 8' 3

    2 BESI PLAT HITAM 3,0 X 4' X 8' 3

    3 BESI PLAT HITAM 1,2 X 4' X 8' 3

    4 BESI PLAT HITAM 1,4 X 4' X 8' 3

    5 KAWAT LAS 2,5 < 1

    6 KAKI PAL 16 X 35 5

    7 KAKI PAL 16 X 45 5

    8 ENGSEL 11 3

    9 BAJA PL 5

    10 BOS KUNCI 37 < 1

    11 BOS KREK 37 < 1

    12 BOS KOMBINASI < 1

    13 AS SENTRIS 11 3

    14 BAUT JP M 5 X 20 < 1

    15 BAUT L M 8 X 20 < 1

    16 BAUT LRST 5/16 X 3/8 < 1

    17 MUR 10 PUTIH < 1

    18 RING PER 8 < 1

    19 BAUT (SEPEDA) 3/16 X 1/2 < 1

    20 MUR 8 < 1

    21 RING PER 5 < 1

    22 NOKEN 28 2

    23 KREK SEGITIGA PC KECIL 4

    24 DOP 5O POWDER COATING 3

    25 KUNCI LACI HUBEN < 1

    26 KUNCI BLOK KECIL IDM 3

    27 KUNCI BLOK KECIL ALFA 3

    28 FACE PANEL PATRIOT STAR 3

    29 HANDLE LACI 5

    30 TUTUP NOKEN 7

    31 DYNABOLT 50 X 50 < 1

    Tabel 4.10 Hasil Peramalan Persediaan Bahan Baku Lain

    1 BESI PLAT HITAM 2 X 4' X 8' LBR 134

    2 BESI PLAT HITAM 3,0 X 4' X 8' LBR 18

    3 BESI PLAT HITAM 1,2 X 4' X 8' LBR 191

    4 BESI PLAT HITAM 1,4 X 4' X 8' LBR 235

    5 KAKI PAL 16 X 35 PC 101

    6 KAKI PAL 16 X 45 PC 201

    7 ENGSEL 11 SET 101

    8 BAJA PL PC 107

    9 AS SENTRIS 11 PC 108

    10 NOKEN 28 PC 540

    11 KREK SEGITIGA PC KECIL PC 98

    12 DOP 5O POWDER COATING SET 177

    13 KUNCI BLOK KECIL IDM SET 101

    14 KUNCI BLOK KECIL ALFA SET 90

    15 FACE PANEL PATRIOT STAR PC 101

    16 HANDLE LACI PC 110

    17 TUTUP NOKEN PCS 564

    No. Bahan Baku Satuan Periode Mei'15

  • 43 Universitas Kristen Petra

    Hasil peramalan persediaan bahan baku lain yang tidak digunakan semua

    produk pada Tabel 4.10 tersebut didapatkan besi plat hitam 2 untuk periode ke

    depannya membutuhkan 134 set, besi plat hitam 3 sebesar 8 lembar, dan lain

    sebagainya. Hasil peramalan tersebut akan digunakan untuk mencari Economic

    Order Quantity dan Re-Order Point. Data-data yang dibutuhkan untuk

    menghitungan nilai EOQ adalah rata-rata kebutuhan bahan baku selama satu

    periode, ordering cost dan holding cost. Ordering cost didapatkan dari biaya

    pemesanan bahan baku untuk sekali kirim. Holding cost diasumsikan dengan

    permisalan jika saja uang perusahaan tidak digunakan untuk membeli bahan baku

    tetapi digunakan untuk dideposito di bank. Deposito misalkan 6% selama satu

    tahun dibagi 52 minggu lalu dikalikan harga bahan baku per unit maka didapatkan

    nilai holding cost. Hasil perhitungan EOQ dan ROP untuk bahan baku lain yang

    tidak digunakan semua produk dapat dilihat pada Tabel 4.11.

    Tabel 4.11 Hasil Perhitungan EOQ dan ROP Bahan Baku Lain

    No. Bahan Baku SatuanEOQ

    (unit)

    ROP (Mei'15)

    (unit)

    1 BESI PLAT HITAM 2 X 4' X 8' LBR 590 20

    2 BESI PLAT HITAM 3,0 X 4' X 8' LBR 177 3

    3 BESI PLAT HITAM 1,2 X 4' X 8' LBR 814 29

    4 BESI PLAT HITAM 1,4 X 4' X 8' LBR 903 35

    5 KAKI PAL 16 X 35 PC 675 25

    6 KAKI PAL 16 X 45 PC 1320 50

    7 ENGSEL 11 SET 418 15

    8 BAJA PL PC 817 27

    9 AS SENTRIS 11 PC 433 16

    10 NOKEN 28 PC 1185 54

    11 KREK SEGITIGA PC KECIL PC 561 20

    12 DOP 5O POWDER COATING SET 959 27

    13 KUNCI BLOK KECIL IDM SET 296 15

    14 KUNCI BLOK KECIL ALFA SET 306 14

    15 FACE PANEL PATRIOT STAR PC 783 15

    16 HANDLE LACI PC 618 28

    17 TUTUP NOKEN PCS 4422 197

    Nilai EOQ yang didapatkan pada Tabel 4.11 menunjukkan standar untuk

    memesan bahan baku sesuai kuantitas yang telah ditetapkan. Perhitungan EOQ

    bahan baku besi plat hitam 2, didapatkan dari rumus:

  • 44 Universitas Kristen Petra

    590038.34

    134000.250.442

    EOQ

    dimana 44.250.000 adalah ordering cost, 134 adalah permintaan bahan baku bulan

    Mei 2015. EOQ bahan baku besi plat hitam 2 sebesar 590 yang berarti sekali

    pesan 590 lembar, besi plat hitam 3 sebesar 177 lembar, dan lain sebagainya. Nilai

    ROP didapatkan dari permintaan per hari dikalikan dengan lead time dari setiap

    jenis bahan baku tersebut. Nilai ROP yang didapatkan pada Tabel 4.11 berarti besi

    plat hitam 2 akan dipesan kembali ketika sisa stok 20 lembar, besi plat hitam 3

    sisa 3 lembar, dan lain sebagainya. Hasil perhitungan EOQ dan ROP untuk bahan

    baku lain dapat dilihat lebih jelasnya pada Lampiran 9.

    4.4.3. Usulan Perbaikan Prosedur

    PT. Mustikarama Citraperdana memiliki prosedur operasional kerja yaitu

    prosedur penerimaan order sampai pada pengiriman order. Prosedur penerimaan

    order sampai pada pengiriman order terdiri dari beberapa prosedur didalamnya.

    Prosedur-prosedur yang terkait dengan penerimaan order sampai pada pengiriman

    order tersebut masih ada yang belum memenuhi standar kerja di dunia industri.

    Ada beberapa usulan perbaikan untuk prosedur-prosedur yang belum sesuai

    dengan standar kerja di perusahaan ini. Usulan perbaikan untuk prosedur-prosedur

    yang ada akan dibahas pada subbab berikut dan nantinya akan diberikan kepada

    perusahaan untuk dijalankan dengan baik.

    4.4.3.1. Usulan Perbaikan Prosedur Penerimaan Order dan Rencana

    Produksi

    Prosedur penerimaan order dan rencana produksi awal yang terdapat

    pada perusahaan ini, yaitu bagian Sales Executive atau Creative Marketing tidak

    mempunyai data stock barang jadi yang ada. Bagian PPIC harus mengecek

    kembali stock barang jadi yang ada, sehingga hal tersebut memakan waktu.

    Bagian Marketing yang tidak mengetahui stock barang jadi yang ada, akan terus

    menerima pesanan customer. Pesanan customer yang terlalu banyak melebihi

    kapasitas produksi dapat menghambat jalannya produksi dan banyak pengiriman

    yang terlambat sampai ke customer.

  • 45 Universitas Kristen Petra

    Usulan dalam prosedur penerimaan order dan rencana produksi, bagian

    Marketing seharusnya mempunyai data stock barang jadi yang ada agar

    memudahkan dalam penerimaan order. Usulan perbaikan untuk prosedur

    penerimaan order dan rencana produksi yaitu berawal dari bagian Sales Executive

    atau Creative Marketing menerima order dari customer. Bagian Marketing

    kemudian mengecek apakah barang jadi masih ada stock, jika ada akan langsung

    dilanjutkan pada prosedur pengiriman barang jadi. Bagian Marketing akan

    melakukan negosiasi untuk produksi baru dengan customer jika barang jadi tidak

    terdapat stock. Customer yang setuju untuk produksi baru, bagian Marketing akan

    membuat job order yang nantinya diberikan ke bagian Admin dan disampaikan ke

    bagian PPIC. Customer yang tidak setuju untuk produksi baru, bagian Marketing

    akan menolak order tersebut. Bagian PPIC setelah menerima pesanan customer

    akan melakukan perencanaan produksi dengan langkah-langkah yang sudah

    diusulkan sebelumnya. Bagian PPIC selanjutnya membuat SPP dan SPB yang

    nantinya SPB akan diberikan ke bagian Gudang Bahan untuk prosedur permintaan

    dan pengeluaran bahan. SPP akan diberikan ke bagian Produksi untuk prosedur

    pengerjaan order. Usulan prosedur penerimaan order dan rencana produksi untuk

    lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.12.

  • 46 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Penerimaan Order dan Rencana Produksi (Usulan)

    PRODUKSIGUDANG BAHANPPICADMIN PEMASARANSALES EXECUTIVE-CREATIVE MARKETING

    Menyampaikan

    Pesanan Customer ke

    PPIC

    Prosedur Permintaan dan

    Pengeluaran Bahan

    Menerima Order dari

    Customer

    Prosedur Pengiriman

    Barang Jadi

    Membuat Surat Perintah

    Produksi (SPP) dan Surat

    Permintaan Bahan (SPB)

    Prosedur Pengerjaan

    Order

    Membuat Job Order

    Customer atau Job

    Order Service

    Job OrderMenerima Pesanan

    Customer dari Admin

    PemasaranSPB

    Job Order

    Melakukan

    Perencanaan Produksi

    START

    Apakah Barang

    Jadi Masih Ada

    Stock?

    Melakukan Negosiasi

    dengan Customer

    untuk Produksi Baru

    Customer

    Setuju?

    Menolak Order

    Job Order

    Service

    Ya

    Tidak

    Ya

    Tidak

    Job Order

    Service

    SPP SPB

    SPP

    END

    Gambar 4.12 Prosedur Penerimaan Order dan Rencana Produksi Usulan

  • 47 Universitas Kristen Petra

    4.4.3.2. Usulan Perbaikan Prosedur Permintaan Pembelian Bahan

    Prosedur permintaan pembelian bahan merupakan prosedur yang

    bertujuan untuk meminta pembelian bahan ke supplier. Prosedur permintaan

    pembelian bahan yang terjadi di perusahaan ini tidak dibahas terlalu detail karena

    masih privasi dari perusahaan. Prosedur awal untuk permintaan pembelian bahan

    yang melakukan konfirmasi ke bagian Pembelian adalah bagian Gudang Bahan.

    Bagian Gudang Bahan seharusnya hanya serah terima barang saja, tidak

    melakukan konfirmasi pembelian bahan ke bagian Pembelian dan membeli bahan

    secara langsung ke supplier. Usulan perbaikan untuk prosedur permintaan

    pembelian bahan, yaitu bagian PPIC yang akan mengecek stock bahan dan

    konfirmasi ke bagian Pembelian. Hal tersebut karena bagian PPIC (Production

    Planning Inventory Control) berfungsi untuk mengedalikan, merencanakan, dan

    menjadwalkan kegiatan dalam sistem produksi dari mulai tahapan bahan mentah

    yang kemudian di proses sampai output yang dihasilkan.

    Usulan perbaikan prosedur dimulai dari laporan stock bahan yang dicek

    oleh bagian PPIC dengan mengikuti ROP untuk mengetahui bahan yang perlu

    dibeli. Bagian PPIC selanjutnya akan konfirmasi ke bagian Pembelian mengenai

    bahan yang akan dibeli. Bagian Pembelian akan melakukan Seleksi Order Barang

    (SOB), dimana SOB ini berupa seleksi harga dan mutu antar supplier. Bagian

    Pembelian selanjutnya membuat Order Pembelian (OP) yang nantinya akan

    diberikan ke bagian Keuangan untuk mengecek budget pembelian, jika setuju

    untuk membeli bahan OP tersebut akan di ACC, jika tidak OP di pending.

    Prosedur permintaan pembelian bahan usulan dapat dilihat pada Gambar 4.13.

    Bagian PPIC (Production Planning Inventory Control) berfungsi untuk

    mengedalikan, merencanakan, dan menjadwalkan kegiatan dalam sistem produksi

    dari mulai tahapan bahan mentah yang kemudian di proses sampai output yang

    dihasilkan.

  • 48 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Permintaan Pembelian Bahan (Usulan)

    KEUANGANPEMBELIAN/ACCOUNTINGPPIC

    END

    Melakukan SOB (Seleksi

    Order Barang)

    Ya

    Mengkonfirmasi

    ke Pembelian

    Setuju Beli?

    Laporan Stock

    Bahan

    Order Pembelian

    (OP) di ACC

    Mengecek Bahan

    yang Perlu Dibeli

    (Mengikuti ROP)

    Menerima Konfirmasi

    Bahan yang Harus Dibeli

    Order

    Pembelian

    Membuat Order

    Pembelian (OP)

    STARTOrder

    Pembelian

    Order Pembelian

    (OP) di Pending

    Tidak

    Mengecek Budget

    Pembelian

    Gambar 4.13 Prosedur Permintaan Pembelian Bahan Usulan

  • 49 Universitas Kristen Petra

    4.4.3.3. Usulan Prosedur Pengiriman Barang Jadi

    Prosedur pengiriman barang jadi merupakan prosedur pengiriman barang

    ke customer. Prosedur pengiriman awal bagian Admin Pemasaran meminta

    pesanan barang ke bagian PPIC terlebih dahulu, jika barang tersedia bagian

    Admin nantinya baru konfirmasi ke customer. Bagian Admin Pemasaran tidak

    melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke customer, tetapi meminta barang dahulu

    ke bagian PPIC. Hal tersebut dapat menyebabkan barang yang diminta sudah siap

    tetapi tidak jadi dikirim karena customer belum menyiapkan tempat. Usulan

    perbaikan untuk prosedur pengiriman barang jadi, yaitu bagian Admin Pemasaran

    akan konfirmasi terlebih dahulu ke customer untuk menanyakan barang dapat

    dikirim.

    Usulan perbaikan prosedur dimulai dari bagian Admin Pemasaran

    konfirmasi ke customer terlebih dahulu. untuk menanyakan apakah barang dapat

    dikirim dan tempat tersedia. Konfirmasi ke customer berupa pertanyaan apakah

    barang pesanan dari customer tersebut bisa dikirim dan tempat tersedia, jika bisa

    dikirim Admin Pemasaran akan meminta ke PPIC. Bagian PPIC akan mencari

    barang yang diminta, jika siap untuk dikirim bagian PPIC akan konfirmasi ke

    packing untuk disiapkan. Barang yang diminta jika belum siap, bagian PPIC akan

    konfirmasi ke bagian Admin Pemasaran untuk dilanjutkan ke prosedur

    pembatalan pengiriman. Bagian PPIC setelah konfirmasi ke packing, akan

    konfirmasi ke bagian Admin Pemasaran untuk dibuatkan kartu garansi dan surat

    jalan pengiriman. Kartu garansi nantinya akan diberikan ke packing untuk

    disiapkan dengan barang yang akan dikirim. Surat jalan akan diberikan ke bagian

    Expedisi (Pengiriman) bersamaan dengan menaikkan barang untuk dikirim.

    Prosedur pengiriman barang jadi usulan dapat dilihat lebih jelas pada Gambar

    4.14. Usulan perbaikan prosedur untuk pengiriman barang jadi memiliki proses

    yang lebih sedikit dibandingkan dengan prosedur awal yang ada di perusahaan,

    karena bagian Admin sudah melakukan konfirmasi terlebih dahulu ke customer

    dan memastikan barang sudah dapat dikirim.

  • 50 Universitas Kristen Petra

    Prosedur Pengiriman Barang Jadi (Usulan)

    EXPEDISIPACKINGPPICADMIN PEMASARANCUSTOMER

    Mengkonfirmasi ke

    Admin Pemasaran

    Meminta Barang

    ke PPIC

    Ya

    Mengkonfirmasi ke

    Admin Pemasaran

    Mencari Barang

    yang DimintaMengkonfirmasi ke

    Customer

    Menaikkan Barang

    untuk Dikirim

    Membuat Kartu

    Garansi dan Surat Jalan

    Pengiriman

    Ya

    Tidak

    Menerima Informasi

    Barang akan Dikirim

    Apakah Bisa

    Dikirim?

    Mengkonfirmasi ke

    Packing untuk Disiapkan

    Tidak

    Kartu Garansi Surat Jalan

    Apakah Siap

    untuk Dikirim?

    END

    Mempersiapkan

    Barang yang Dikirim

    Prosedur Pembatalan

    Pengiriman BarangProsedur Pembatalan

    Pengiriman Barang

    START

    Gambar 4.14 Prosedur Pengiriman Barang Jadi Usulan

  • 51 Universitas Kristen Petra

    Hasil usulan beberapa prosedur yang ada kemudian akan dibuat dalam

    bentuk tabel untuk memperjelas alur aktivitas dalam prosedur yang mengalami

    perbaikan. Prosedur awal perusahaan terdapat 62 aktivitas yang dihitung

    waktunya dengan bantuan metode CPM pada analisa sebelumnya. Prosedur awal

    perusahaan ada yang tidak perlu diberikan usulan perbaikan, seperti prosedur

    pengerjaan order, permintaan dan pengeluaran bahan, dan pembatalan

    pengiriman. Total aktivitas dalam alur prosedur awal yang sudah baik dan

    prosedur hasil usulan perbaikan sebanyak 58 aktivitas. Hasil usulan perbaikan

    prosedur tersebut berarti menunjukkan adanya aktivitas yang berkurang awalnya

    62 menjadi 58 aktivitas. Waktu yang didapatkan dengan adanya usulan perbaikan

    prosedur tersebut juga mengalami pengurangan sehingga waktu untuk penerimaan

    order sampai pengiriman order lebih baik dari sebelumnya. Hasil usulan

    perbaikan aktivitas untuk beberapa prosedur dapat dilihat pada Tabel 4.12.

    Tabel 4.12 Hasil Usulan Perbaikan Aktivitas dalam Prosedur-prosedur

    Kode Aktivitas Durasi

    (menit) Prosedur

    A1 Marketing menerima order dari customer 15

    Penerimaan

    Order dan

    Rencana

    Produksi

    A15 Marketing mengecek stok barang jadi 15

    A16 Marketing melakukan negosiasi dengan

    customer untuk produksi baru 10

    A17 Marketing menolak order 3

    A2 Marketing membuat job order atau job service 15

    A3 Marketing memberikan job order atau job service

    ke Admin Pemasaran 6192

    A4 Admin menyampaikan pesanan customer ke

    PPIC 5

    A5 PPIC menerima pesanan customer dari Admin

    Pemasaran 5

    A18 PPIC melakukan perencanaan produksi 10

    A12 Bagian PPIC membuat SPP dan SPB 10

    A13 SPB diberikan ke Bagian Gudang Bahan 5

    A14 SPP diberikan ke Bagian Produksi 5

    B1 Gudang Bahan menerima SPB 10

    Permintaan

    dan

    Pengeluaran

    Bahan

    B2 Gudang Bahan menyiapkan bahan 60

    B3 Gudang Bahan membuat BKGB (Bukti Keluar

    Gudang Bahan) 10

    B4 Gudang Bahan mengeluarkan bahan ke Produksi

    dan memberikan SPB dan BKGB untuk diparaf 60

  • 52 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.12 Hasil Usulan Perbaikan Aktivitas dalam Prosedur-prosedur (lanjutan)

    Kode Aktivitas Durasi

    (menit) Prosedur

    B5 Produksi menerima bahan dari Gudang Bahan

    dan paraf form SPB dan BKGB 10

    Permintaan

    dan

    Pengeluaran

    Bahan

    B6 Gudang Bahan memberikan BKGB dan SPB ke

    PPIC 10

    B7 Paraf BKGB dan SPB oleh PPIC 5

    B8 BKGB dan SPB diberikan kepada bagian

    Pembelian/Accounting 5

    C1 Produksi menerima Bahan dan Surat Perintah

    Produksi (SPP) 10

    Pengerjaan

    Order

    C2 Produksi mengerjakan order sampai selesai 1545

    C3 Bagian QC melakukan pengecekan barang jadi 30

    C4 Bagian QC melakukan proses perbaikan jika

    kualitas barang belum bagus 90

    C5 Bagian QC mengecek kembali kualitas barang

    sampai bagus 30

    C6 Bagian QC menyerahkan form Laporan Proses

    Produksi ke PPIC 5

    C7 Bagian PPIC membuat rekapan laporan PPIC 10

    D5 Bagian Admin konfirmasi ke customer 10

    Pengiriman

    Barang Jadi

    D6 Customer menerima informasi barang akan

    dikirim 5

    D7 Customer mengecek apakah bisa dikirim 30

    D1 Bagian Admin meminta barang ke PPIC 10

    D2 Bagian PPIC mencari barang yang diminta 30

    D3 Bagian PPIC mengecek apakah barang siap

    dikirim 5

    D4 Bagian PPIC konfirmasi ke Admin 5

    D10 Bagian Admin membuat kartu garansi dan

    surat jalan pengiriman 10

    D11 Bagian PPIC konfirmasi ke packing untuk

    disiapkan 5

    D12 Bagian Packing mempersiapkan barang yang

    dikirim 60

    D13 Bagian Expedisi menaikkan barang untuk

    dikirim 30

    E1 Customer memberikan informasi pembatalan

    pengiriman 10

    Pembatalan

    Pengiriman

    E2 Bagian Admin menerima informasi pembatalan

    pengiriman 5

    E3 Bagian Admin mencari customer lain atau

    pengiriman barang lain yang searah 30

    E4 Bagian Admin memberikan informasi pengganti

    customer ke PPIC 5

    E5 Bagian PPIC menerima informasi penggantian

    customer atau pengiriman barang lain 5

  • 53 Universitas Kristen Petra

    Tabel 4.12 Hasil Usulan Perbaikan Aktivitas dalam Prosedur-prosedur (lanjutan)

    Kode Aktivitas Durasi

    (menit) Prosedur

    E6 Bagian PPIC mencari informasi ke Produksi

    untuk barang lain 5

    Pembatalan

    Pengiriman

    E7 Bagian Produksi menerima informasi barang lain 5

    E8 Bagian Produksi mengecek apakah barang

    tersedia 30

    E9 Bagian Produksi konfirmasi ke PPIC untuk

    konfirmasi ke Admin 5

    E10 Bagian Admin membuat surat jalan pengiriman

    dan kartu garansi 10

    E11 Bagian Packing mempersiapkan barang yang

    akan dikirim 60

    E12 Bagian Expedisi menaikkan barang untuk dikirim 30

    F9 PPIC mengecek bahan yang perlu dibeli 240

    Permintaan

    Pembelian

    Bahan

    F10 PPIC mengkonfirmasi ke bagian Pembelian 5

    F3 Bagian Pembelian menerima informasi bahan

    yang harus dibeli 5

    F4 Bagian Pembelian melakukan SOB (Seleksi

    Order Barang) 10

    F5 Bagian Pembelian membuat Order Pembelian 5

    F6 Order Pembelian diberikan ke bagian Keuangan 3

    F7 Bagian Keuangan mengecek budget pembelian

    untuk persetujuan 20

    F8 Order Pembelian di ACC atau dipending 15

    Hasil usulan perbaikan tersebut dapat memperbaiki jalur kritis pada

    prosedur penerimaan order dan rencana produksi, ditandai dengan kode berawal

    A. Aktivitas yang hilang dalam perbaikan prosedur, antara lain bagian PPIC

    melakukan pengecekan stok barang jadi, bagian Admin melakukan konfirmasi

    dengan bagian PPIC untuk disiapkan, dan bagian Gudang Bahan melakukan

    pengecekan bahan baku. Total waktu untuk aktivitas awal yaitu sebesar 8.182

    menit dan hasil usulan perbaikan prosedur menghasilkan total waktu 8.115 menit.

    Hasil usulan perbaikan prosedur tidak hanya dapat mengurangi waktu, tetapi juga

    menghilangkan aktivitas yang tidak perlu dan mengubah susuanan aktivitas. Hasil

    usulan yang menghilangkan aktivitas yang tidak perlu dan mengubah susunan

    aktivitas dapat membuat alur kerja dari prosedur-prosedur yang ada lebih

    terstruktur dibandingkan sebelumnya, walaupun total waktu yang didapat tidak

    berkurang banyak. Hasil usulan perbaikan tersebut dapat memperbaiki jalur kritis

    pada prosedur penerimaan order dan rencana produksi, dengan kode A15-A18.

  • 54 Universitas Kristen Petra

    4.4.4. Laporan Rencana Produksi

    Laporan rencana produksi didesain untuk memudahkan perhitungan

    produk yang akan diproduksi pada periode tertentu beserta bahan baku yang

    diperlukan dan sisa inventori. Departemen PPIC diharapkan dapat memanfaatkan

    laporan rencana produksi ini ke depannya agar dapat efektif digunakan untuk

    mengontrol produksi. Laporan rencana produksi yang didesain untuk perusahaan

    dapat dilihat pada Gambar 4.15. Produk Patriot 2 memiliki beberapa jenis

    kebutuhan bahan bakunya. Kolom rencana produksi, stok gudang bahan jadi, dan

    stok gudang bahan baku adalah kolom yang harus diisi oleh pengguna. Pengguna

    akan memulai mengisi dari rencana produksi untuk mengisi berapa unit Patriot 2

    yang akan diproduksi hari itu. Pengguna lalu meng-input jumlah bahan jadi yang

    ada di gudang bahan jadi dan Microsoft Excel ini akan melakukan kalkulasi untuk

    mengetahui jumlah produk yang harus diproduksi. Produk yang sudah diketahui

    jumlahnya untuk diproduksi lalu akan dikalkulasi untuk mengetahui jumlah total

    bahan baku yang dibutuhkan. Pengguna lalu memberi input untuk mengetahui

    stok bahan baku yang ada di gudang bahan baku. Microsoft Excel akan

    menghitung kecukupan bahan baku, jika kurang maka akan muncul tulisan

    “KURANG” dengan jumlahnya sedangkan jika cukup maka muncul tulisan

    “ADA” dengan jumlah sisa bahan baku berlebih.

  • 55 Universitas Kristen Petra

    STOK BARANG

    GUDANG BAHAN JADI KURANG AKHIR SISA

    1 BESI PLAT HITAM 1,4 X 4' X 8' 2 LBR 0 0 LBR 0 LBR LBR KURANG 0

    2 BESI PLAT PUTIH 0,8 X 4' X 8' 1 LBR 0 0 LBR 0 LBR LBR KURANG 0

    3 KAWAT LAS 2,5 25 BTG 0 0 BTG 0 BTG BTG KURANG 0

    4 BATU GERINDA 5" 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    5 BATU GERINDA 4" 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    6 KUAS 3" 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    7 SEMEN 20 KG 0 0 KG 0 KG KG KURANG 0

    8 OBAT COR 0.5 LTR 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    9 KAKI PAL 16 X 35 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    10 KAKI PAL 16 X 45 2 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    11 ENGSEL 11 1 SET 0 0 SET 0 SET SET KURANG 0

    12 BAJA PL 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    13 BOS KUNCI 37 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    14 BOS KREK 37 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    15 BOS KOMBINASI 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    16 EPOXY 0.5 LTR 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    17 THINNER ND SUPER 0.5 LTR 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    18 CUP BRUSH 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    19 AMPLAS SCOTBRITE 1 LBR 0 0 LBR 0 LBR LBR KURANG 0

    20 AMPLAS BULAT 3 LBR 0 0 LBR 0 LBR LBR KURANG 0

    21 AMPLAS HALUS 1 LBR 0 0 LBR 0 LBR LBR KURANG 0

    22 KERTAS LEM 1 ROLL 0 0 ROLL 0 ROLL ROLL KURANG 0

    23 DEMPUL 2 KG 0 0 KG 0 KG KG KURANG 0

    24 PU.AC LIGHT GREY 1.5 LTR 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    25 THINNER PU SARI SETIA 1.5 LTR 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    26 AS SENTRIS 11 1 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    UNIT UNIT

    HASIL

    KURANG GUDANG BAHAN BAKUSATUAN SATUAN SATUAN

    UNIT

    LAPORAN RENCANA PRODUKSI

    NO. NAMA BARANG JUMLAHBAHAN BAKU STOK

    PERIODE: MEI 2015

    SATUANRENCANA PRODUKSI

    JENIS PRODUK: PATRIOT 2

    Gambar 4.15 Laporan Rencana Produksi

  • 56 Universitas Kristen Petra

    STOK BARANG

    GUDANG BAHAN JADI KURANG AKHIR SISA

    27 BAUT JF M 4 X 15 6 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    28 BAUT JP M 5 X 20 4 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    29 BAUT L M 8 X 20 5 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    30 BAUT LRST 5/16 X 3/8 1 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    31 MUR 10 PUTIH 1 PC 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    32 RING PLAT 5 12 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    33 RING PLAT 8 10 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    34 RING PER 8 5 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    35 BAUT (SEPEDA) 3/16 X 1/2 6 PC 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    36 MUR 8 5 PCS 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    37 RING PER 5 8 PC 0 0 LTR 0 LTR LTR KURANG 0

    38 NOKEN 28 5 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    39 KREK SEGITIGA PC KECIL 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    40 DOP 5O POWDER COATING 2 SET 0 0 SET 0 SET SET KURANG 0

    41 KUNCI LACI HUBEN 1 SET 0 0 SET 0 SET SET KURANG 0

    42 KUNCI BLOK KECIL IDM 1 SET 0 0 SET 0 SET SET KURANG 0

    43 KUNCI BLOK KECIL ALFA 1 SET 0 0 SET 0 SET SET KURANG 0

    44 FACE PANEL PATRIOT STAR 1 LBR 0 0 LBR 0 LBR LBR KURANG 0

    45 HANDLE LACI 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    46 AMPLOP PLASTIK 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    47 AMPLOP ARISTOKRAT 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    48 STIKER CS 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    49 STIKER QC 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    50 STIKER LK 1 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    51 TUTUP NOKEN 5 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    52 DYNABOLT 50 X 50 2 PCS 0 0 PCS 0 PCS PCS KURANG 0

    UNITUNITUNIT

    SATUAN SATUAN SATUAN

    BAHAN BAKU STOK HASIL

    KURANG GUDANG BAHAN BAKU

    LAPORAN RENCANA PRODUKSI

    PERIODE: MEI 2015

    JENIS PRODUK: PATRIOT 2

    NO. NAMA BARANG JUMLAH SATUANRENCANA

    PRODUKSI

    Gambar 4.15 Laporan Rencana Produksi (lanjutan)

  • 57 Universitas Kristen Petra

    4.4.5. Laporan Deadline Proses Produski

    Laporan deadline proses produksi didesain untuk membantu perusahaan

    dalam mengetahui kapan proses produksi dimulai dan kapan harus selesai proses

    produksinya. Produk yang diambil sebagai contoh yaitu Patriot 2 dengan waktu

    baku yang sudah didapatkan sebelumnya. Proses produksi untuk membuat produk

    Patriot 2 terdapat 9 proses, yaitu sheet metal, rakit bodi, pengecoran, rakit pintu,

    cat dasar, pemasangan laci, cat akhir, stel akhir, dan packing. Waktu baku masing-

    masing proses didapatkan dari perhitungan sebelumnya dan waktu baku tiap

    proses tersebut digunakan untuk mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan

    dalam menyelesaikan proses tersebut. Proses sheet metal memiliki waktu baku

    10.800 detik atau sama dengan 3 jam, proses rakit bodi memiliki waktu baku

    7.200 detik atau sama dengan 2 jam, dan seterusnya. Gambar laporan deadline

    proses produksi dapat dilihat pada Gambar 4.16.

    Gambar 4.16 merupakan laporan deadline proses produksi yang akan

    diberikan kepada perusahaan untuk membantu jalannya proses produksi yang ada.

    Jam kerja di perusahaan untuk hari senin sampai kamis yaitu 8 jam dan khusus

    hari jumat 7,5 jam. Total hari kerja didapatkan dari total waktu baku dibagi

    dengan asumsi 8 jam kerja dalam sehari, sehingga didapatkan total hari kerja

    untuk menyelesaikan satu produk Patriot 2 yaitu selama 3 hari. Contoh

    perhitungan dalam laporan deadline proses produksi tersebut, deadline produk

    Patriot 2 akan dikirim tanggal 25 Mei 2015. Produk Patriot 2 harus berada di

    proses sheet metal pada tanggal 22 Mei 2015 dan harus selesai hari itu juga.

    Tanggal 22 Mei 2015, harus berada di proses rakit bodi dan harus selesai hari itu

    juga, dilanjutkan untuk proses pengecoran dan selesai tanggal 23 Mei 2015.

    Tanggal 23 Mei 2015 harus berada di proses rakit pintu dan selesai hari itu juga,

    dilanjutkan ke proses cat dasar dan selesai pada tanggal 24 Mei 2015. Tanggal 24

    Mei 2015 memasuki prroses selanjutnya yaitu pemasangan laci yang akan selesai

    pada hari itu juga, dilanjutkan proses cat akhir yang harus selesai hari itu juga.

    Tanggal 24 Mei 2015 dilanjutkan memasuki proses stel akhir dan harus selesai

    pada tanggal 25 Mei 2015. Tanggal 25 Mei 2015 juga harus langsung

    menyelesaikan proses packing dan inspeksi akhir, kemudian barang tersebut akan

    siap untuk dikirim.

  • 58 Universitas Kristen Petra

    Nama Produk Deadline ProsesWaktu Baku

    (detik)

    Waktu

    Baku (Jam)

    Akumulasi

    (Jam)

    Selisih

    (Jam)

    Mulai

    Proses Hari

    Ke-

    Selesai Proses

    Hari Ke-

    Tanggal

    Mulai

    Proses

    Tanggal

    Selesai

    Proses

    Sheet Metal 10800.00 3.00 3.00 0 1 1 5/22/2015 5/22/2015

    Rakit Bodi 7200.00 2.00 5.00 3.00 1 1 5/22/2015 5/22/2015

    Cor 28800.00 8.00 13.00 5.00 1 2 5/22/2015 5/23/2015

    Rakit Pintu 9000.00 2.50 15.50 13.00 2 2 5/23/2015 5/23/2015

    Cat Dasar 3600.00 1.00 16.50 15.50 2 3 5/23/2015 5/24/2015

    Pemasangan Laci 5400.00 1.50 18.00 16.50 3 3 5/24/2015 5/24/2015

    Cat Akhir 14400.00 4.00 22.00 18.00 3 3 5/24/2015 5/24/2015

    Stel Akhir 10800.00 3.00 25.00 22.00 3 4 5/24/2015 5/25/2015

    Packing 1800.00 0.50 25.50 25.00 4 4 5/25/2015 5/25/2015

    Inspeksi Akhir 900.00 0.25 25.75 25.50 4 4 5/25/2015 5/25/2015

    Total 92700.00 25.75

    Total Hari Kerja 11588 3

    LAPORAN DEADLINE PROSES PRODUKSI

    Patriot 2 25-May-15

    Gambar 4.16 Laporan Deadline Proses Produksi

    back to toc: master index: help: ukp: