4. peran alur pikir ilmiah new ppt

27
RETNA APSARI 29 MARET 2016

Upload: fox-kitsune

Post on 11-Jul-2016

298 views

Category:

Documents


71 download

DESCRIPTION

Filsafat ilmu

TRANSCRIPT

RETNA APSARI29 MARET 2016

Kajian filsafat pada bidang :1.Salah satu fenomena Keilmuan 2.Topik terkini di negara Indonesia3.Kajian budaya4.Kajian pendidikan5.Kajian sejarah

JUDUL BEBAS, DITULIS DALAM FORMAT ARTIKEL ILMIAH, PRESENTASI DALAM POWER POIN (DIKUMPULKAN DALAM SATU CD BAIK MAKALAH DAN PPT KE KOMTING)

TUGAS MEMBUAT MAKALAH DAN PPT (HARDCOPY dan SOFTCOPY) DIKUMPULKAN TANGGAL 27 MEI 2016(HARI JUMAT) di sekretariat Prodi S1 Teknobiomedik (mbak Endang), DAN LANGSUNG PRESENTASI secara acak PADA TANGGAL:1. 24 MEI 20162. 31 MEI 20163. 7 JUNI 2016

TOPIK SESUAI DENGAN HATI NURANI karena yang diharapkan adalah PAHAM.

Selamat menyusun makalah, tidak perlu ragu karena di dunia ini tidak ada yang sempurna.... So SEGERA MEMULAI !!!

SAYA TUNGGU MAKALAH DAN PPTnya sesuai jadwal!

Tujuan pembelajaran pada materi yang terkait dengan tugas (diskusi minggu kemarin):

1.Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan2.Perkembangan Ilmu Pengetahuan setelah abad 17Sejarah dan perkembangan FilsafatAspek-aspek positif semangat Renaissance bagi perkembangan ilmu Perbedaan pemikiran zaman modern dan kontemporer

RINGKASAN SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT

1. Masa Yunani Kuno (Abad 6 SM – Akhir Abad 3 SM)

2. Masa Abad Pertengahan (Akhir Abad 3 SM – Awal Abad 15)

3. Masa Modern (Akhir Abad 15 – Abad 19)

4. Masa Kontemporer (Abad 20)

Apakah Filsafat Ilmu?

Filsafat Ilmu merupakan kajian atau telaah secara mendalam terhadap hakekat ilmu.

Filsafat Ilmu hendak menjawab pertanyaan mengenai hakekat ilmu, yaitu :a.Objek apa yang ditelaah ilmu ?b.Bagaimana memperoleh ilmu?c.Untuk apa ilmu digunakan?

Ciri Khusus Rasionalisme:Merupakan paham yang menekankan

akal sebagai sumber utama pengetahuan manusia dan pemegang oto-ritas terakhir bagi penentuan kebenaran

Melalui akal; manusia dapat mengetahui struktur dasar alam dunia secara apriori (contoh: atom menurut Demokritos)

Menekankan cara kerja deduktif dalam memperoleh pengetahuan

Menurut rasionalisme, pengetahuan manusia tentang dunia merupakan hasil deduksi dari kebenaran-kebebaran apriori yang diketahui secara jernih dan gamblang oleh akal manusia

Pengalaman indera manusia dicurigai dan tidak dipercaya; 1) cenderung berubah-ubah, 2) tidak memiliki kepastian,3) relatif, dominan subjektivitasCoba cari contohnya ?

Tokoh rasionalisme; Rene Descartes, Leibniz, Christian Wolf, Spinoza (abab 17), Voltaire, Diderot (abad 18)

Rene Descartes (1596-1650); “bapak filsafat modern” dan peletak dasar rasionalisme

Keragu-raguan (skeptis) menjadi inti utama filsafat rasionalis Derscartes; yang mempertentangkan dengan otoritas (baik Gereja maupun filosof).

Keprihatinan atas otoritas membuat Descarter mencanangkan proyek pencarian landasan kokoh bagi pencarian ilmu pengetahuan.

Metode Kesangsian (dubium methodicum) merupakan orisinalitas Descartes.

Bagi Descartes; seluruh pengetahuan manusia harus disangsikan, karena apa yang kita terima melalui data-data inderawi tidak bisa merupakan kepastian; bisa saja karena mimpi atau halusinasi.

AKhir dari kesangsian Descarter adalah ‘aku yang berpikir” (res cogitans)

Menurut Descartes; apa yang jernih dan terpilah-pilah itu tidak mungkin berasal dari luar diri kita (ct: lilin yang dipanaskan)

Implikasinya, penampakan dari luar tidak dapat dipercaya, karena kebenaran-kebenaran dalam dirinya adalah kepastian

Bagi Descartes, dalam diri manusia memiliki tiga (3) ide bawaan yang bersifat pasti, jernih dan gamblang yakni; 1) ide tentang diri yang berkesadaran (res cogitans), 2) ide tentang materi yang berkeluasan (res extensa) dan ide tentang wujud yang sempurna (Tuhan).

Bagi Rasionalisme; kebenaran semesta bukanlah berasal dari pengalaman atau observasi, melainkan dari pikiran yang menghasilkan ide yang jelas.

Kritik atas Empirisme:1) Pengalaman tidak mungkin dapat menguji kebenaran ‘hukum sebab akibat’, sebab peristiwa yang banyak tak berhingga tidak mungkin dapat diobservasi.2) Metode empirik tidak memberikan kepastian, tapi konklusi yang probalitas,3) Metode empirik –dalam ilmu maupun kehidupan- yang memberikan informasi secara sepotong-potong.

By Retna Apsari

PengantarPositivisme merupakan evolusi lebih lanjut dari

empirisme Inggris;Inspirasi filosofis empirisme terhadap

positivisme adalah prinsip objektivitas ilmu pengetahuan,

Bagaimana pemahaman kaum empiris tentang semesta?

Positivisme mengembangkan klaim empiris tentang pengetahuan secara ekstrim bahwa puncak pengetahuan manusia adalah ilmu-ilmu berdasarkan fakta keras;

Lanjutan..Munculnya positivisme terkait dengan

iklim kultural di inggris (revolusi industri) abad ke-18 yang memungkinkan gerakan menerapkan cara kerja ilmu pengetahuan di berbagai bidang kehidupan;

Revolusi industri memberikan harapan dan kemajuan manusia berdasarkan keberhasilan teknologi

Positivisme mengistirahatkan filsafat dari kerja spekulatifnya mencari-cari kodrat ontologis selama ribuan tahun;

Apa kerja filsafat menurut positivisme?Yakni mencari prinsip umum yang sama

untuk semua ilmu dan menggunakan prinsip tersebut sebagai pemandu perilaku manusia serta dasar untuk pengaturan sosial masyarakat;

POSITIVISME yakin bahwa masyarakat akan mengalami kemajuan apabila mengadopsi total pendekatan Ipteks;

SLOGAN positivisme, savoir pour prevoir, prevoir pour pouvoir (dari ilmu muncul prediksi, dari prediksi muncul aksi)

Tiga tahap Sejarah Auguste Comte

Tokoh positivisme: Saint Simon (1760-1825) dan Auguste Comte (1798-1857);

Bagi Comte, pengetahuan positif ilmiah adalah pengetahuan yang pasti, nyata, dan berguna.;

Resikonya, metafisika tersingkir dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang dapat manusia ketahui adalah apa yang tertangkap oleh pancaindera,

Bagi Comte, ilmu positif merupakan puncak dari perkembangan manusia, dalam 3 tahap:

1.Tahap Mitos-Teologis2.Tahap Ontologis-Metafisis3.Tahap Postivis-ilmiah

Ciri-Ciri Positivisme

Positivisme tidak hanya menjadi filsafat ilmu pengetahuan, melainkan agama humanis modern,

Pandangan dunia positivisme adalah pandangan dunia objektivistik bahwa objek-objek fisik hadir independen dari subjek dan hadir secara langsung melalui data-data inderawi;

Pandangan Dunia Positivistik yang menjadi kriteria ilmu:

1.Objektif: teori tentang semesta harus bebas nilai;

2.Fenomenalisme: ilmu yang bicara pada semesta ruang teramati;

3.Reduksionisme:semesta hanya direduksi berdasar fakta yang dapat diamati;

4.Naturalisme: alam semestra adalah objek yang bergerak secara mekanis, seperti bekerjanya jam.

POSITIVISME

Sanggup menunjukkan peran penting Ipteks bagi kemajuan

peradaban kemanusiaan;

Masalahnya, ada krisis kemanusiaan dan lingkungan justru oleh

perkembangan Positivisme?

Asumsi dalam Ilmu

Asumsi Dasar adalah anggapan yang menjadi dasar dan titik tolak bagi kegiatan setiap cabang ilmu

2 Macam sumber asumsi:1. Mengambil dari postulat

(kebenaran apriori)2. Mengambil dari teori sarjana

terdahulu yang tidak disangsikan lagi

3 asumsi mengenai objek empiris; 1. Anggapan bahwa objek-objek

tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain,

2. Anggapan bahwa suatu benda/objek tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu,

3. Determinisme, ada hukum kausalitas

Asumsi dalam tiap ilmu bisa jadi berbeda-beda, sehingga dalam mengembangkan asumsi yang harus diperhatikan

1. asumsi harus relevan dengan bidang dan tujuan pengkajian keilmuan. Artinya, asumsi ini harus operasional dan menjadi dasar pengkajian teoritis (mendasari telaahan ilmiah)

2. asumsi harus disimpulkan dari ‘keadaan sebagaimana adanya’ bukan ‘keadaan yang seharusnya’(mendasari telaahan moral)

Wa ‘alaikum salam Wr. Wb.