4. pengolahan dan analisis data 4.1. jenis produk dan

48
18 Universitas Kristen Petra 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan Proses Produksi Proses produksi yang akan dijelaskan adalah proses produksi yang diamati selama pelaksanaan Tugas Akhir. Jenis produk pada departemen CLPP yang akan diteliti yaitu writing pad A4 dan A5. Writing pad A4 mempunyai ukuran 297 210 mm dan Writing pad A5 150 210 mm. Berikut akan dijelaskan proses produksi writing pad A4 dan A5. 4.1.1. Proses Produksi Writing pad A4 Tiap 1 rol raw material isi dapat membuat 1140 biji writing pad A4. Peta proses operasi dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut merupakan penjelasan mengenai masing-masing proses untuk produk writing pad A4: 1. Cetak Cetak adalah proses memberi gambar dengan bentuk garis-garis pada bahan baku. Pemberian garis-garis ini dengan menggunakan klise sebagai cetakan. Pada tahap ini bahan baku yang berupa kertas kosong yang berbentuk rol dicetak dengan menggunakan mesin cetak. Kertas rol yang sudah tercetak garis maka dengan otomatis terpotong menjadi 660 605 mm. Kertas yang sudah dicetak kemudian dihitung dan disortir. 2. Pemotongan Cover Belakang Pemotongan cover belakang adalah memotong cover yang berukuran 675 720 mm menjadi 210 150 mm. Pemotongan ini dilakukan dengan menggunakan mesin potong. Sekali potong ada 1000 lembar. Dalam 1000 lembar kertas cover belakang ukuran 675 720 mm ini akan menjadi 6000 lembar cover belakang dengan ukuran 297 210 mm. Setalah dipotong maka produk tersebut dibawa menuju proses hitung dan sortir untuk digabungkan dengan bagian isi.

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

18 Universitas Kristen Petra

4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

4.1. Jenis Produk dan Proses Produksi

Proses produksi yang akan dijelaskan adalah proses produksi yang diamati

selama pelaksanaan Tugas Akhir. Jenis produk pada departemen CLPP yang akan

diteliti yaitu writing pad A4 dan A5. Writing pad A4 mempunyai ukuran 297 210

mm dan Writing pad A5 150 210 mm. Berikut akan dijelaskan proses produksi

writing pad A4 dan A5.

4.1.1. Proses Produksi Writing pad A4

Tiap 1 rol raw material isi dapat membuat 1140 biji writing pad A4. Peta

proses operasi dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut merupakan penjelasan mengenai

masing-masing proses untuk produk writing pad A4:

1. Cetak

Cetak adalah proses memberi gambar dengan bentuk garis-garis pada bahan

baku. Pemberian garis-garis ini dengan menggunakan klise sebagai cetakan. Pada

tahap ini bahan baku yang berupa kertas kosong yang berbentuk rol dicetak dengan

menggunakan mesin cetak. Kertas rol yang sudah tercetak garis maka dengan

otomatis terpotong menjadi 660 605 mm. Kertas yang sudah dicetak kemudian

dihitung dan disortir.

2. Pemotongan Cover Belakang

Pemotongan cover belakang adalah memotong cover yang berukuran

675 720 mm menjadi 210 150 mm. Pemotongan ini dilakukan dengan

menggunakan mesin potong. Sekali potong ada 1000 lembar. Dalam 1000 lembar

kertas cover belakang ukuran 675 720 mm ini akan menjadi 6000 lembar cover

belakang dengan ukuran 297 210 mm. Setalah dipotong maka produk tersebut

dibawa menuju proses hitung dan sortir untuk digabungkan dengan bagian isi.

Page 2: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

19 Universitas Kristen Petra

3. Inspeksi

Pada tahap ini lembaran kertas yang sudah dicetak akan diinspeksi. Sebelum

menginspeksi kertas akan dihitung secara manual dan dikelompokan tiap 50 lembar

lalu akan diberi cover belakang oleh operator dan berfungsi menjadi pembatas tiap 50

lembar. Jadi untuk cover belakang writing pad A4 juga berfungsi sebagai pembatas.

Setelah itu akan diinspeksi dengan melakukan pemilihan kertas yang jelek dan

mengganti dengan yang bagus sesuai dengan jumlahnya. Dari proses inspeksi akan

dibawa menuju pemotongan.

4. Pemotongan I

Pemotongan I adalah memotong kertas yang sudah dicetak dari ukuran

605 660 mm menjadi 221 300 mm. Awalnya berjumlah 1000 lembar 60.5 66 cm

menjadi 6000 lembar ukuran 221 300 mm. Pemotongan ini dilakukan dengan

menggunakan mesin potong. Setalah dipotong maka produk tersebut dibawa menuju

proses lem.

5. Lem dan Pengeringan

Proses lem adalah proses pemberian lem pada kertas yang sudah dipotong

menjadi 221 300 mm. Pengeleman ini berjumlah 6000 lembar ukuran 221 300 mm.

Satu bagian yang dilem akan dikeringkan dengan menggunakan hair dryer. Setelah

dilem dan dikeringkan maka kertas akan dipisahkan lembarannya menggunakan silet.

6. Pemisahan Kertas Yang Sudah di Lem

Proses ini memisahkan antar tumpukan kertas yang sudah di lem dengan

menggunakan silet. Satu tumpukan berisi 50 lembar dan ada 20 tumpukan. Setelah itu

maka akan dibawa menuju proses pemasangan cover depan.

Page 3: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

20 Universitas Kristen Petra

7. Pemasangan Cover Depan

Pemasangan cover depan memasang cover yang berisi ukuran, merk dan nama

perusahaan. Setelah dipasang cover maka akan dipotong lagi. Pemasangan cover ini

tiap 50 lembar dan 50 lembar ini akan menjadi 1 buah writing pad A4.

8. Pemotongan II

Pemotongan II ini merupakan pemotongan yang memotong writing pad dari

ukuran 221 300 mm menjadi 210 297 mm. Setelah dipotong maka writing pad

akan dibawah menuju proses packing. Sekali potong ada 120 buah writing pad A4.

9. Packing

Packing adalah proses pemasukan writing pad A4 kedalam kemasan plastik.

Satu kemasan produk writing pad A4 berjumlah 12 buah untuk semua ukuran.

Setelah dipacking akan dibawa menuju proses pengeboxan.

10. Box

Proses pengeboxan ini yaitu memasukan writing pad A4 yang sudah dikemas

kedalam kertas kardus. Untuk ukuran writing pad A4 satu box berisi 6 kemasan

plastik. Proses ini merupakan proses terakhir dalam pembuatan writing pad A4 dan

produk siap dijual.

4.1.2. Proses Produksi Writing Pad A5

Tiap 1 rol raw material isi dapat membuat 1520 biji writing pad A5. Peta

proses operasi dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut merupakan penjelasan mengenai

masing-masing proses untuk produk writing pad A5:

1. Cetak

Cetak adalah proses member gambar dengan bentuk garis-garis pada bahan

baku. Pemberian garis-garis ini dengan menggunakan klise sebagai cetakan. Pada

tahap ini bahan baku yang berupa kertas kosong yang berbentuk rol dicetak dengan

Page 4: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

21 Universitas Kristen Petra

menggunakan mesin cetak. Kertas rol yang sudah tercetak garis maka dengan

otomatis terpotong menjadi 43 60.5 cm. Kertas yang sudah dicetak kemudian

dihitung.

2. Pemotongan Cover Belakang

Pemotongan cover belakang adalah memotong cover yang berukuran

675 720 mm menjadi 403 605 mm. Pemotongan ini dilakukan dengan

menggunakan mesin potong. Sekali potong ada 1000 lembar. Setelah dipotong maka

produk tersebut dibawa menuju proses hitung dan sortir untuk digabungkan dengan

bagian isi.

3. Inspeksi

Pada tahap ini lembaran kertas yang sudah dicetak akan diinspeksi. Sebelum

menginspeksi kertas akan dihitung secara manual dan dikelompokan tiap 50 lembar

lalu akan diberi cover belakang oleh operator dan berfungsi menjadi pembatas tiap 50

lembar. Jadi untuk cover belakang writing pad A5 juga berfungsi sebagai pembatas.

Setelah itu akan diinspeksi dengan melakukan pemilihan kertas yang jelek dan

mengganti dengan yang bagus sesuai dengan jumlahnya. Dari proses inspeksi akan

dibawa menuju pemotongan.

4. Pemotongan I

Pemotongan I adalah memotong kertas yang sudah dicetak dari ukuran

43.5 60.5 cm menjadi 21.5 60.5 cm. Pemotongan ini dilakukan dengan

menggunakan mesin potong. Sekali potong ada 1000 lembar kertas. Setelah dipotong

maka produk tersebut dibawa menuju proses lem.

5. Lem dan Pengeringan

Proses lem adalah proses pemberian lem pada kertas yang sudah dipotong

menjadi 21.5 60.5 cm. Satu bagian yang dilem akan dikeringkan dengan

Page 5: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

22 Universitas Kristen Petra

menggunakan hair dryer. Setelah dilem dan dikeringkan maka kertas akan dipisahkan

menggunakan silet.

6. Pemisahan Kertas Yang Sudah di Lem

Proses ini memisahkan antar tumpukan kertas yang sudah di lem dengan

menggunakan silet. Satu tumpukan berisi 50 lembar dan ada 20 tumpukan. Setelah itu

maka akan dibawa menuju proses pemasangan cover depan.

7. Pemotongan II

Pemotongan II ini merupakan pemotongan yang memotong writing pad

dari ukuran 21.5 60.5 cm menjadi 21.5 30.25 cm. Setelah dipotong maka writing

pad akan dibawah menuju proses pemasangan cover depan.

8. Pemasangan Cover Depan

Pemasangan cover depan memasang cover yang berisi ukuran, merk dan nama

perusahaan. Tiap ukuran writing pad mempunyai besar cover yang berbeda-beda

sesuai dengan ukurannya masing-masing. Corak dari cover ini berwarna kuning.

Setelah dipasang cover maka akan dipotong lagi.

9. Pemotongan III

Pemotongan III ini merupakan pemotongan yang memotong writing pad

dari ukuran 21.5 30.25 cm menjadi 21 15 cm. Setelah dipotong maka writing pad

akan dibawah menuju proses packing.

10. Packing

Packing adalah proses pemasukan writing pad kedalam kemasan plastik. Satu

kemasan produk writing pad A5 berjumlah 12 buah untuk semua ukuran. Setelah

dipacking akan dibawa menuju proses pengeboxan.

Page 6: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

23 Universitas Kristen Petra

11. Box

Proses pengeboxan ini yaitu memasukan writing pad A5 yang sudah dikemas

kedalam kertas kardus. Untuk ukuran writing pad A5 satu box berisi 12 kemasan

plastik Proses ini merupakan proses terakhir dalam pembuatan writing pad A5 dan

produk siap dijual.

4.2. Penentukan Waktu Siklus, Waktu Normal, Waktu Baku Dan Waktu

Transportasi

Perhitungan waktu siklus, waktu normal dan waktu baku proses dapat dilihat

pada lampiran 3 dan 4. Berikut contoh perhitungan waktu siklus, waktu normal dan

waktu baku untuk proses cetak writing pad A4.

Tabel 4.1. Data Proses Mesin Cetak Writing Pad A4

Data

ke-

Waktu

(detik)

Data

ke-

Waktu

(detik)

Data

ke-

Waktu

(detik)

Data

ke-

Waktu

(detik)

Data

ke-

Waktu

(detik)

1 2.87 8 2.91 15 2.93 22 2.86 29 2.97

2 2.85 9 2.97 16 2.89 23 2.96 30 2.97

3 2.91 10 2.86 17 2.92 24 2.92 31 2.9

4 2.95 11 2.92 18 2.91 25 2.95 32 2.91

5 2.94 12 2.89 19 2.87 26 2.9 33 2.93

6 2.88 13 2.9 20 2.89 27 2.88 34 2.89

7 2.88 14 2.91 21 2.95 28 2.85 35 2.95

Page 7: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

24 Universitas Kristen Petra

Waktu (detik)

Pe

rce

nt

3.002.952.902.85

99

95

90

80

70

60

50

40

30

20

10

5

1

Mean

>0.150

2.910

StDev 0.03502

N 35

KS 0.064

P-Value

Probability Plot of Waktu (detik)Normal

Gambar 4.1. Grafik Uji Kenormalan Mesin Cetak Writing Pad A4

H0: data berdistribusi normal

H1: data tidak berdistribusi normal

p-value >0.150

α = 0.05

Kesimpulan: gagal tolak H0 data berdistribusi normal

Observation

Ind

ivid

ua

l V

alu

e

343128252219161310741

2.975

2.950

2.925

2.900

2.875

2.850

_X=2.91

+2SL=2.9786

-2SL=2.8414

I Chart of Waktu (detik)

Gambar 4.2. Grafik Uji Keseragaman Mesin Cetak Writing Pad A4

Page 8: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

25 Universitas Kristen Petra

Dari gambar di atas terlihat bahwa semua titik berada dalam batas kendali,

sehingga dapat disimpulkan bahwa data sudah seragam. Setelah itu akan dilakukan

uji kecukupan data.

n > n’ data cukup

Waktu normal

Wn = x p = 2,91 x 1 = 2,91 detik

Waktu baku

Wb = = 2,91 x [100%/(100%-17%)] = 3,506 detik

Allowance yang digunakan pada mesin cetak tidak memakai breakdown

mesin karena pengambilan sampel hanya satu hari. Penentuan waktu transportasi

sama dengan perhitungan waktu proses seperti perhitungan pada sub bab 4.2.1 pada

proses yang manual. Penghitungan waktu transportasi dapat dilihat pada lampiran 5.

4.3. Value Stream Mapping

Value stream mapping dibagi menajadi dua yaitu value stream mapping A4

dan value stream mapping A5. Berikut penjelasan mengenai. value stream mapping

A4 dan value stream mapping A5.

Page 9: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

26 Universitas Kristen Petra

4.3.1. Value Stream Mapping Writing pad A4

Value stream mapping writing pad A4 dapat dibagi menjadi aliran informasi

dan aliran material. Berikut penjelasan dari aliran informasi dan aliran material

writing pad A4.

4.3.1.1. Aliran Informasi Writing pad A4

Pada value stream mapping writing pad dimulai dari customer memesan

produk baik secara lisan ataupun tertulis dengan mengirimkan surat pesanan pada

departemen marketing. Bagian marketing kemudian membuat SR-PRO (surat

konfirmasi kepada customer yang berisi spesifikasi, harga dan ketersediaan barang

serta cara pembayaran) dan mengiformasikannya pada customer. Jika customer setuju

dengan SR-PRO maka akan terjadi transaksi, bila tidak maka customer akan merevisi

sampai ada kesepakatan bersama.

Infomasi dari bagian marketing ini akan disampaikan pada bagian PPIC untuk

mengecek apakah ada stock lama atau tidak. Jika terdapat stock lama dan spesifikasi

serta jumlahnya sama dengan permintaan customer maka akan langsung dikirimkan.

Jika tidak ada stock atau kurang maka bagian marketing akan membuat production

order. Production order ini digunakan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan.

Marketing menginformasikan production order pada bagian PPIC. PPIC akan

menghitung ketersediaan bahan baku untuk produk yang akan dibuat dan membuat

ramalan mengenai bahan baku. Jika perlu melakukan pembelian bahan baku, baik

bahan baku utama maupun bahan pembantu akan diserahkan pada bagian purchasing.

Bagian purchasing akan melakukan pembelian bahan baku utama maupun

bahan pembantu. Departemen purchasing memesan produk ke supplier. Supplier

mengirimkan produknya ke PT. X dengan segera setelah departemen purchasing

melakukan pemesanan sesuai dengan spesifikasi dari PPIC. Setelah bahan baku

terpenuhi maka bagian PPIC memberika production order pada bagian produksi.

Page 10: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

27 Universitas Kristen Petra

4.3.1.2. Aliran Material Writing pad A4

Material ini dimulai dari kedatangan bahan baku. Bahan baku ini berupa

kertas dalam bentuk rol. Satu rol ini mempunya panjang 6000 m dan berat 234 kg.

Sedangkan untuk bahan baku pembantu yang berupa cover depan dan cover belakang.

Kemudian bagian Quality Assurance (QA) bertugas memeriksa kualitas material

yang dipesan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam produksi,

apabila nantinya dalam pemeriksaan bahan baku ternyata material tidak sesuai

standart yang ditentukan maka material tersebut dikembalikan lagi pada supplier.

Bagian produksi akan meminta bahan baku dari gudang raw material untuk

persiapan produksi. Material yang datang akan dihitung dahulu, dicek kondisinya dan

spesifikasinya apakah sesuai permintaan atau tidak.

Bahan baku writing pad A4 yang berupa kertas rol akan diproses dengan cara

dicetak, pemotongan cover belakang, hitung dan sortir, pemotongan pertama, lem dan

pengeringan, pemisahan lembaran, pemasangan cover depan, pemotongan kedua,

packing, box. Produk yang telah di packing akan disimpan di tempat penyimpanan

barang jadi. Bagian gudang barang jadi kemudian akan menghubungi bagian

marketing untuk produk yang sudah selesai diproduksi. Bagian marketing kemudian

akan membuat delivery order sesuadi dengan production order. Bagian marketing

dan bagian gudang barang jadi akan berkoordinasi untuk melakukan pengiriman

barang. Value stream mapping dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Page 11: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

28 Universitas Kristen Petra

PPIC

Kantor

Cetak

CustomerMarketing

Kantor pusat

I

Gudang bahan jadi

Production

orderSurat Pesanan

Purchasing

Kantor pusat

Supplier

I

Gudang bahan baku

Produksi

Kantor

Production

order

Stock

produk

jadi

Delivery

order

Inspeksi Pemotongan I Lem dan

pengeringan

Pemisahan

Kertas

Pemasangan

Cover Depan

Pemotongan II Packing Box

Pembelian bahan

baku utama dan

pembantu

Wb = 3330,7 dtk

Jml operator = 1

Ws = 2764,5 dtk

Wb = 29,44 dtk

Jml operator = 1

Ws = 21.01 dtk

Wb = 9054,64 dtk

Jml operator = 1

Ws = 6691,8 dtk

Wb = 1137,78 dtk

Jml operator = 1

Ws = 811,965 dtk

Wb = 9858,7 dtk

Jml operator = 1

Ws = 7033,8 dtk

Wb = 5025,58 dtk

Jml operator = 1

Ws = 3781,38 dtk

Wb = 44332,32 dtk

Jml operator = 4

Ws = 33675,6 dtk

Wb = 1141,08 dtk

Jml operator = 1

Ws = 1007 dtk

Wb =1067,4 dtk

Jml operator = 1

Ws = 813,485 dtk

Wb = 13366,31 dtk

Jml operator = 1

Ws = 10089 dtk

3330,7

dtk

9054,64

dtk

1137,78

dtk

9858,7

dtk

5025,58

dtk

44332,32

dtk

1141,08

dtk

13366,31

dtk

1067,4

dtk

Value added time

= 88594.19 dtk

Production lead

time=95999,89dtk

I I I

1 mesin

Potong cover

belakang I

82,63

dtk

279,5

dtk276,24

dtk

443,94

dtk

298,2

dtk

1118,64

dtk

803.4

dtk

958,8

dtk

527,7

dtk1408,47

dtk

1208.18

dtk

29,44

dtk

Gambar 4.3. Value Stream Mapping Writing Pad A4

Page 12: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

29 Universitas Kristen Petra

Dilihat dari stream mapping diatas value added activity sebesar 88.594,19

detik dan non value added activity sebesar 6.682,64 detik atau 7,543% dalam

membuat bahan baku sebanyak satu rol. Value added activity merupakan semua

proses yang membuat produk menjadi lebih bernilai. Value added activity terdiri dari

proses cetak, pemotongan cover belakang, hitung dan sortir, pemotongan pertama,

lem dan pengeringan, pemisahan lembaran, pemasangan cover depan, pemotongan

kedua, packing, box. Sedangkan non value added activity merupakan proses yang

tidak membawa perubahan pada suatu produk dan dapat menambah biaya. Non value

added activity terdiri dari inspeksi, transportasi bahan baku dan antar proses,

menunggu, dan penyimpanan.

4.3.2. Value Stream Mapping Writing pad A5

Value stream mapping writing pad A5 dapat dibagi menjadi aliran informasi

dan aliran material. Berikut penjelasan dari aliran informasi dan aliran material

writing pad A5.

4.3.2.1. Aliran Informasi Writing pad A5

Pada value stream mapping writing pad dimulai dari customer memesan

produk baik secara lisan ataupun tertulis dengan mengirimkan surat pesanan pada

departemen marketing. Bagian marketing kemudian membuat SR-PRO (surat

konfirmasi kepada customer yang berisi spesifikasi, harga dan ketersediaan barang

serta cara pembayaran) dan mengiformasikannya pada customer. Jika customer setuju

dengan SR-PRO maka akan terjadi transaksi, bila tidak maka customer akan merevisi

sampai ada kesepakatan bersama.

Infomasi dari bagian marketing ini akan disampaikan pada bagian PPIC untuk

mengecek apakah ada stock lama atau tidak. Jika terdapat stock lama dan spesifikasi

serta jumlahnya sama dengan permintaan customer maka akan langsung dikirimkan.

Jika tidak ada stock atau kurang maka bagian marketing akan membuat production

order. Production order ini digunakan untuk memproduksi barang yang dibutuhkan.

Page 13: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

30 Universitas Kristen Petra

Marketing menginformasikan production order pada bagian PPIC. PPIC akan

menghitung ketersediaan bahan baku untuk produk yang akan dibuat dan membuat

ramalan mengenai bahan baku. Jika perlu melakukan pembelian bahan baku, baik

bahan baku utama maupun bahan pembantu akan diserahkan pada bagian purchasing.

Bagian purchasing akan melakukan pembelian bahan baku utama maupun

bahan pembantu. Departemen purchasing memesan produk ke supplier. Supplier

mengirimkan produknya ke PT. X dengan segera setelah departemen purchasing

melakukan pemesanan sesuai dengan spesifikasi dari PPIC. Setelah bahan baku

terpenuhi maka bagian PPIC memberika production order pada bagian produksi.

4.3.2.2. Aliran Material Writing Pad A5

Material ini dimulai dari kedatangan bahan baku. Bahan baku ini berupa

kertas dalam bentuk rol. Satu rol ini mempunya panjang 6000 m dan berat 234 kg.

Sedangkan untuk bahan baku pembantu yang berupa cover depan dan cover belakang.

Kemudian bagian Quality Assurance (QA) bertugas memeriksa kualitas material

yang dipesan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kegagalan dalam produksi,

apabila nantinya dalam pemeriksaan bahan baku ternyata material tidak sesuai

standart yang ditentukan maka material tersebut dikembalikan lagi pada supplier.

Bagian produksi akan meminta bahan baku dari gudang raw material untuk

persiapan produksi. Material yang datang akan dihitung dahulu, dicek kondisinya dan

spesifikasinya apakah sesuai permintaan atau tidak.

Bahan baku writing pad A5 yang berupa kertas rol akan diproses dengan cara

dicetak, pemotongan cover belakang, sortir dan hitung, pemotongan pertama, lem dan

pengeringan, pemisahan lembaran, pemotongan kedua, pemasangan cover depan,

pemotongan ketiga, packing, box. Produk yang telah dipacking akan disimpan di

tempat penyimpanan barang jadi. Bagian gudang barang jadi kemudian akan

menghubungi bagian marketing untuk produk yang sudah selesai diproduksi. Bagian

marketing kemudian akan membuat delivery order sesuadi dengan production order.

Bagian marketing dan bagian gudang barang jadi akan berkoordinasi untuk

Page 14: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

31 Universitas Kristen Petra

melakukan pengiriman barang. Value stream mapping dapat dilihat pada gambar

dibawah ini.

Page 15: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

32 Universitas Kristen Petra

PPIC

Kantor

Cetak

CustomerMarketing

Kantor pusat

I

Gudang bahan jadi

Production

orderSurat Pesanan

Purchasing

Kantor pusat

Supplier

I

Gudang bahan baku

Produksi

Kantor

Production

order

Stock

produk

jadi

Delivery

order

Pemotongan

Cover

Belakang

Inspeksi Pemotongan I Lem dan

pengeringan

Pemisahan

Kertas

Pemasangan

Cover Depan

Pemotongan III Packing BoxPemotongan II

Pembelian

bahan baku

utama dan

pembantu

Wb = 3327,28 dtk

Jml operator = 1

Ws = 2761,65 dtk

Wb = 2268,79 dtk

Jml operator = 1

Ws = 1707,15 dtk

Wb = 8143,59 dtk

Jml operator = 1

Ws = 5810,2 dtk

Wb = 556,58 dtk

Jml operator = 1

Ws = 397,195 dtk

Wb = 8946,3 dtk

Jml operator = 1

Ws = 6612 dtk

Wb = 393,5 dtk

Jml operator = 1

Ws = 280,82 dtk

Wb = 23081,2 dtk

Jml operator = 4

Ws = 17533,2 dtk

Wb = 578,14 dtk

Jml operator = 1

Ws = 412,585 dtk

Wb = 1189,57 dtk

Jml operator = 1

Ws = 848,92 dtk

Wb = 9924,46 dtk

Jml operator = 1

Ws = 7491,035 dtk

Wb = 643,34 dtk

Jml operator = 1

Ws = 476,6815 dtk

3327,28

dtk

Value added time

= 59052,75 dtk

Production lead

time=66848,264

dtk

I

8143,59

dtk

556,58

dtk

8946,3

dtk

393,5

dtk

2268,79

dtk

578,14

dtk

23081,2

dtk

1189,57

dtk

9924,46

dtk

643,34

dtk1208.18

dtk

71,621

dtk

276,77

dtk

281,3

dtk

127,66

dtk

108,6

dtk84,88

dtk1121,5

dtk

1076,8

dtk

1089,2

dtk

596,773

dtk 1752,23

dtk

II I

Gambar 4.4. Value Stream Mapping Writing pad A5

Page 16: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

33 Universitas Kristen Petra

Dilihat dari stream mapping diatas value added activity sebesar 59.052,75

detik dan non value added activity sebesar 7.546,421 detik atau 12,78% dalam

membuat bahan baku sebanyak satu rol. Value added activity merupakan semua

proses yang membuat produk menjadi lebih bernilai. Value added activity terdiri dari

proses cetak, pemotongan cover belakang, hitung dan sortir, pemotongan pertama,

lem dan pengeringan, pemisahan lembaran, pemotongan kedua, pemasangan cover

depan, pemotongan ketiga, packing, box. Sedangkan non value added activity

merupakan proses yang tidak membawa perubahan pada suatu produk dan dapat

menambah biaya. Non value added activity terdiri dari inspeksi, tranportasi bahan

baku dan antar proses, menunggu, dan penyimpanan.

4.4. Identifikasi Waste

Ada tujuh jenis waste yaitu overproduction waste, waiting time,

transportation waste, inappropriate processing, unnecessary inventory, unnecessary

motion, dan defect. Berikut merupakan waste yang ada pada perusahaan.

4.4.1. Overproduction Waste

Terjadinya overproduction disebabkan oleh fluktuasi permintaan yang

memicu terjadinya waste yang lain seperti inventori. Pemborosan ini terjadi ketika

perusahaan melakukan produksi melebihi jumlah production order sehingga terjadi

stock di gudang FG(finished good). Production order merupakan surat dari bagian

PPIC untuk memproduksi barang dengan jumlah tertentu. Perhitungan

overproduction writing pad A4 dan writing pad A5 untuk bulan Februari 2010 dan

Maret 2010 dapat dilihat pada Tabel 4.1 sampai Tabel 4.6.

Page 17: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

34 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2. Data Overproduction Writing Pad A4 Pada Bulan Februari 2010

Tanggal

Produksi

Jumlah

Produksi

(lusin)

Tanggal

Production order

Jumlah

Production

order

(lusin)

Overproduction

per bulan

(lusin)

11 Februari 2010 216 2 Februari 2010 600 552

12 Februari 2010 288

13 Februari 2010 12

22 Februari 2010 48

23 Februari 2010 204

24 Februari 2010 144

25 Februari 2010 120

27 Februari 2010 120

Jumlah Produksi 1152 Jumlah Demand 600

Tabel 4.3. Data Overproduction Writing Pad A4 Pada Bulan Maret 2010

Tanggal

Produksi

Jumlah

Produksi

(lusin)

Tanggal

Production order

Jumlah

Production

order

(lusin)

Overproduction

per bulan

(lusin)

19 Maret 2010 24 2 Maret 2010 300 -372

22 Maret 2010 156 15 Maret 2010 600

23 Maret 2010 156

24 Maret 2010 96

25 Maret 2010 96

Jumlah Produksi 528 Jumlah Demand 900

Page 18: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

35 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Jumlah Data Overproduction Writing pad A4 Pada Bulan Februari 2010

dan Maret 2010

Bulan Produksi Jumlah

Produksi

(lusin)

Tanggal

Production order

Jumlah

Production

order

(lusin)

Overproduction

(lusin)

Februari 2010 1152 2 Februari 2010 600 180

Maret 2010 528 2 Maret 2010 900

Jumlah 1680 Jumlah 1500

Pada tabel 4.1 diatas diketahui pada bulan Februari 2010 terjadi

overproduction sebesar 552 buah. Sedangkan pada tabel 4.2 diketahui pada bulan

Maret 2010 tidak terjadi overproduction melainkan pada bulan Maret 2010 jumlah

production order lebih besar dari jumlah produksi dengan selisih sebesar 372. Jika

dilihat dari dua bulan yaitu Februari 2010 dan Maret 2010 maka terjadi

overproduction sebesar 180.

Tabel 4.5. Data Overproduction Writing pad A5 Pada Bulan Februari 2010

Tanggal Jumlah

Produksi

(lusin)

Tanggal Jumlah

Produksi

(lusin)

Overproduction

per Bulan

(lusin)

2 Februari 2010 60 2 Februari 2010 1200 160

3 Februari 2010 48

4 Februari 2010 60

5 Februari 2010 152

6 Februari 2010 204

8 Februari 2010 240

9 Februari 2010 300

10 Februari 2010 296

Jumlah Produksi 1360 Jumlah Demand 1200

Page 19: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

36 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6. Data Overproduction Writing pad A5 Pada Bulan Maret 2010

Tanggal

Produksi

Jumlah

Produksi

(lusin)

Tanggal

Pemesanan

Jumlah

Demand

(lusin)

Overproduction

per Bulan

(lusin)

6 Maret 2010 180 2 Maret 2010 600 -289

8 Maret 2010 180 15 Maret 2010 1200

9 Maret 2010 72 19 Maret 2010 300

12 Maret 2010 88

19 Maret 2010 150

20 Maret 2010 408

22 Maret 2010 85

26 Maret 2010 288

27 Maret 2010 288

30 Maret 2010 72

Jumlah Produksi 1811 Jumlah Demand 2100

Tabel 4.7. Jumlah Data Overproduction Writing pad A4 Pada Bulan Februari 2010

dan Maret 2010

Bulan Produksi Jumlah

Produksi

(lusin)

Tanggal

Production order

Jumlah

Production

order

(lusin)

Overproduction

(lusin)

Februari 2010 1360 2 Februari 2010 1200 -129

Maret 2010 1811 2 Maret 2010 600

15 Maret 2010 1200

19 Maret 2010 300

Jumlah 3171 Jumlah 3000

Page 20: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

37 Universitas Kristen Petra

Pada tabel 4.4 diatas diketahui pada bulan Februari 2010 terjadi

overproduction sebesar 160 buah. Sedangkan pada tabel 4.5 diketahui pada bulan

Maret 2010 tidak terjadi overproduction melainkan pada bulan Maret 2010 jumlah

production order lebih besar dari jumlah produksi dengan selisih sebesar 289 atau

setara dengan 22455,3 detik. Jika dilihat dari dua bulan yaitu Februari 2010 dan

Maret 2010 maka tidak terjadi overproduction melainkan jumlah production order

lebih besar dari jumlah produksi dengan selisih 129 atau setara dengan 10023,3 detik.

4.4.2. Waiting Time Waste

Waiting time yang terjadi tergantung dari penyebabnya. Penyebab dari waiting

time yaitu operasi sebelumnya memiliki waktu proses yang lebih lama daripada

operasi sesudahnya serta adanya waktu transportasi dari satu operasi ke operasi

selanjutnya. Namun dalam penelitian hampir selalu terdapat WIP sehinga tidak ada

oeprator yang menunggu, kecuali karena rusaknya mesin. Penyebab waiting time

yang sering terjadi kerusakan mesin cetak sehingga perlu waktu untuk perbaikan

mesin cetak, yang mengakibatkan waktu proses operasi cetak menjadi berhenti.

Mesin cetak ini mengalami perbaikan sedangkan operator menjadi menunggu

perbaikan ini selesai untuk melakukan proses operasi lagi. Output dari mesin cetak

menjadi berkurang dan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Untuk mengetahui

besarnya waiting time yang terjadi maka diambil sampel dengan menggunakan work

sampling.

Tabel 4.8. Data Waiting Time Pada Pengambilan Sample Mesin Cetak

No Jam Lancar Down

1 07.40 √

2 07.46 √

3 07.55 √

4 08.03 √

5 08.08 √

6 08.14 √

7 08.20 √

Page 21: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

38 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8. Data Waiting Time Pada Pengambilan Sample Mesin Cetak (Sambungan)

No Jam Lancar Down

8 08.25 √

9 08.30 √

10 08.35 √

11 08.43 √

12 08.49 √

13 08.58 √

14 09.03 √

15 09.11 √

16 09.20 √

17 09.27 √

18 09.37 √

19 09.43 √

20 09.51 √

21 09.56 √

22 10.03 √

23 10.08 √

24 10.13 √

25 10.19 √

26 10.26 √

27 10.34 √

28 10.40 √

29 10.46 √

30 10.56 √

31 11.02 √

32 11.10 √

33 11.15 √

34 11.21 √

35 11.29 √

36 12.45 √

37 12.52 √

38 12.58 √

39 13.06 √

40 13.14 √

41 13.20 √

42 13.27 √

Page 22: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

39 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8. Data Waiting Time Pada Pengambilan Sample Mesin Cetak (Sambungan)

No Jam Lancar Down

43 13.38 √

44 13.51 √

45 14.02 √

Jumlah 29 16

Dari tabel diatas dapat diketahui prosentase mesin dalam keadaan lancar

sebesar 64,45% sedangkan prosentase mesin dalam keadaan down sebesar 35,55%

atau setara dengan 8318,7 detik.

4.4.3. Transportation Waste

Pemborosan ini terjadi akibat penataan layout yang kurang efektif dan sarana

alat angkut yang kurang mencukupi. Semakin besar jarak yang ditempuh maka akan

semakin lama waktu yang dibutuhkan. Pemindahan ini menggunakan alat angkut

yang berupa hand trolley. Departemen CLPP tidak mempunyai hand trolley. Jika

membutuhkan hand trolley harus pinjam pada departemen yang lain. Data

transportation waste pada PT X dalam pembuatan 1 rol raw material dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.9. Data Transportation Writing Pad A4

No Nama Operasi Waktu standar

(detik)/rol

1 Transportasi material dari GBB 311,62

2 Cetak- Hitung dan Sortir 82,63

3 Potong cover belakang-Hitung dan Sortir 279,5

4 Hitung dan Sortir-Pemotongan I 276,24

5 Pemotongan I-Lem dan Pengeringan 443,94

6 Lem dan Pengeringan-Pemisahan lembaran 298,2

7 Pemisahan lembaran-Pemasangan cover

depan

1118,64

Page 23: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

40 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.9. Data Transportation Writing Pad A4 (Sambungan)

No Nama Operasi Waktu standar

(detik)/rol

8 Pemsangan Cover Depan- Pemotongan II 803,4

9 Pemotongan II-Packing 958,8

10 Packing-Box 527,7

Tabel 4.10. Data Transportation Writing pad A5

No Nama Operasi Waktu standar

(detik)/rol

1 Transportasi material dari GBB 311,62

2 Cetak- Hitung dan Sortir 71,621

3 Potong cover belakang-Hitung dan Sortir 276,77

4 Hitung dan Sortir-Pemotongan I 281,3

5 Pemotongan I-Lem dan Pengeringan 127,66

6 Lem dan Pengeringan-Pemisahan lembaran 108,6

7 Pemisahan lembaran-Pemotongan II 84,88

8 Pemotongan II-Pemasangan Cover Depan 1121,52

9 Pemasangan Cover Depan-Pemotongan III 1076,8

10 PemotonganIII-Packing 1089,2

11 Packing-Box 596,773

4.4.4. Inappropriate Processing Waste

Pada penelitian ini inappropriate processing diidentifikasi dari proses

inspeksi. Untuk mengetahui seberapa besar lembaran kertas jelek diperoleh dari arsip

perusahaan pada bulan februari.

Page 24: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

41 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.11. Data Inappropriate Processing Waste

Tanggal Jumlah Baik(lembar) Jumlah Jelek(lembar) Jumlah(%)

4 Februari 2010 6000 425 7,08

5 Februari 2010 4000 370 9,25

6 Februari 2010 10450 1305 12,49

10 Februari 2010 1950 3000 153,8

19 Februari 2010 9500 710 7,47

22 Februari 2010 13000 445 3,42

24 Februari 2010 20000 600 3

25 Februari 2010 20000 250 1,25

Jumlah 84900 7105 8,36

Pada proses inspeksi lembaran kertas yang jelek akan disendirikan dan

nantinya akan didaur ulang oleh perusahaan. Total kertas yang jelek sebesar 7105

pada bulan februari atau setara dengan 17223,7 detik.

4.4.5. Unnecessary Inventory Waste

Inventori dibagi menjadi tiga yaitu inventori raw material, work in process

(WIP) dan barang jadi. Inventori raw material terdapat pada gudang raw material,

WIP pada lantai produksi dan barang jadi terdapat dilantai produksi dan gudang

barang jadi. Hal ini menyebabkan bertambahanya beban biaya yang harus ditanggung

oleh perusahaan.

Raw material ada tiga jenis yaitu cover depan, isi, dan cover belakang. Untuk

raw material isi dan raw material cover belakang writing pad A4 dengan writing pad

A5 menggunakan bahan yang sama. Sedangkan WIP dilihat dari peta proses operasi

writing pad A4 dan writing pad A5. Untuk produk jadi dilihat dari gudang barang

jadi dan lantai produksi.

Perhitungan pada raw material dan produk jadi menggunakan average

consumption dan average stock level (ASL) untuk menghitung average inventory

Page 25: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

42 Universitas Kristen Petra

level (AIL). Data inventori yang digunakan dalam perhitungan didapatkan dari arsip

perusahaan. Berikut pembagian dari ketiga jenis bahan:

1. Raw material

Inventori raw material cover depan writing pad A4 Februari 2010, Maret

2010 dan April 2010 yang terdapat pada gudang raw material dapat dilihat pada

lampiran 6. Berikut contoh perhitungan untuk mencari average inventory level (AIL).

Tabel 4.12. Data Posisi Stock Raw Material Cover Depan Writing pad A4

Tanggal Awal

(lembar)

Masuk

(lembar)

Kirim

(lembar)

Sisa

(lembar)

1 Februari 2010 16991 - - 16991

2 Februari 2010 16991 - - 16991

3 Februari 2010 16991 - - 16991

4 Februari 2010 16991 - - 16991

5 Februari 2010 16991 - 2500 14491

6 Februari 2010 14991 - - 14491

8 Februari 2010 14991 - - 14491

9 Februari 2010 14991 - - 14491

10 Februari 2010 14991 - - 14491

11 Februari 2010 14491 - 2000 12491

12 Februari 2010 12491 - - 12491

13 Februari 2010 12491 - - 12491

15 Februari 2010 12491 - - 12491

16 Februari 2010 12491 - - 12491

17 Februari 2010 12491 - - 12491

18 Februari 2010 12491 - - 12491

19 Februari 2010 12491 - 2500 9991

20 Februari 2010 9991 - - 9991

22 Februari 2010 9991 - - 9991

Page 26: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

43 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.12. Data Posisi Stock Raw Material Cover Depan Writing pad A4

(Sambungan)

Tanggal Awal

(lembar)

Masuk

(lembar)

Kirim

(lembar)

Sisa

(lembar)

23 Februari 2010 9991 - 2500 7491

24 Februari 2010 7491 - 2500 4991

25 Februari 2010 4991 - - 4991

27 Februari 2010 4991 - - 4991

Average consumption data_total

received_total+stock_endingstock_beginning=

Average stock level data_total

stock_total=

Average inventory level nconsumptio_average

level_stock_average=

Perhitungan diatas untuk merupakan contoh perhitungan untuk mencari

average inventory level raw material cover depan writing pad A4 pada bulan

Februari 2010. Dengan menggunakan perhitungan seperti diatas maka digunakan

untuk bulan berikutnya.

Page 27: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

44 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.13. Perhitungan Average Inventory Level Raw Material Cover Depan

Writing Pad A4

Bulan Average

consumption

(lembar/hari)

Average stock

level

(lembar)

Average

inventory level

(hari)

Februari 2010 521,74 12186,65 23,3577

Maret 2010 249,65 3667,88 14,692

April 2010 0 9500 -

Dari hasil perhitungan inventori pada bulan Februari 2010 menunjukkan

adanya rata-rata penyimpanan raw material cover depan writing pad A4 sebesar

23,3577, sedangkan Maret 2010 sebesar 14,692 dan April 2010 inventorinya sangat

banyak yang artinya barang tersebut tetap berada dalam gudang.

Berikut inventori raw material cover depan writing pad A5 pada bulan

Februari 2010, Maret 2010, dan April 2010. Data inventori dapat dilihat pada

lampiran 6.

Tabel 4.14. Perhitungan Average Inventory Level Raw Material Cover Depan

Writing Pad A5

Bulan Average

consumption

(lembar/hari)

Average stock

level

(lembar)

Average

inventory level

(hari)

Februari 2010 434,78 11200 25,76

Maret 2010 192,3 11200 58,24

April 2010 0 11200 -

Dari hasil perhitungan inventori pada bulan Februari 2010 menunjukkan

adanya rata-rata penyimpanan raw material cover depan writing pad A5 sebesar

Page 28: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

45 Universitas Kristen Petra

25,76, sedangkan Maret 2010 sebesar 58,24 lembar/hari dan April 2010 inventorinya

sangat banyak yang artinya barang tersebut tetap berada dalam gudang.

Raw material isi writing pad A4 dan writing pad A5 menggunakan bahan

yang sama berupa rol. Raw material isi tidak diketahui posisi stok tiap harinya, hanya

diketahui jumlah dan waktu kedatangan(berasal dari arsip perusahaan). Berikut

inventori raw material isi pada bulan Februari 2010, Maret 2010, dan April 2010.

Data inventori dapat dilihat pada lampiran 7.

Tabel 4.15. Penerimaan Raw Material Isi

Bulan Jumlah Masuk

(rol)

Bulan Jumlah Keluar

(rol)

4 September 2009 6 November 2009 4

28 Desember 2009 23 Desember 2009 14

28 Desember 2009 2 Januari 2010 22

29 Desember 2009 30 Februari 2010 27

29 Desember 2009 30 Maret 2010 25

30 Desember 2009 30

30 Desember 2009 29

20 Januari 2010 3

Jumlah 153 Jumlah 92

Departemen CLPP dibuka pada bulan oktober sedangkan inventori untuk

pembuatan writing pad A4 dan writing pad A5 dimulai pada bulan September 2009.

Jumlah hari bulan 4 September 2009 sampai 31 Maret 2010 ada 187 hari. Berikut

perhitungan inventori selama 187 hari.

Page 29: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

46 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.16. Perhitungan Average Inventory Level Raw Material Isi

Bulan

(121 hari)

Average

consumption

(rol/bulan)

Average stock

level

(rol)

Average

inventory level

(bulan)

4 September-20

Januari 2010

0,52 0,818 1,57

Dari hasil perhitungan inventori raw material isi pada 4 September 2010-20

Maret 2010 menunjukkan adanya rata-rata penyimpanan raw material isi sebesar

1,57.

Raw material cover belakang writing pad A4 dan writing pad A5

menggunakan bahan yang sama. Berikut inventori raw material cover belakang pada

bulan Februari 2010, Maret 2010, dan April 2010. Data inventori dapat dilihat pada

lampiran 8.

Tabel 4.17. Perhitungan Average Inventory Level Raw Material Cover Belakang

Bulan Average

consumption

(lembar/hari)

Average stock

level

(lembar)

Average

inventory level

(hari)

Februari 2010 173,91 30030,65 172,68

Maret 2010 201,35 36991,15 183,71

April 2010 83,33 32183,33 386,215

Dari hasil perhitungan inventori raw material cover belakang pada bulan

Februari 2010 menunjukkan adanya rata-rata penyimpanan writing pad A5 sebesar

172,68, sedangkan Maret 2010 sebesar 183,71 dan April 2010 sebesar 386,215.

Page 30: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

47 Universitas Kristen Petra

2. Work In Process (WIP)

WIP terjadi karena waktu baku proses sesudahnya lebih besar dari proses

sebelumnya. Dilihat dari value stream mapping writing pad A4 dan writing pad A5

dapat diketahui bottleneck yang ada dilantai produksi.

Pada writing pad A4 ada ketidakseimbangan waktu di proses 3 (proses hitung

dan sortir), proses 5 (proses lem dan pengeringan), proses 7 (proses pemasangan

cover depan), dan proses 9 (proses packing). Hal ini mengindikasikan adanya

bottleneck di operasi-operasi tersebut. Dimana waktu baku di proses tersebut lebih

besar dari proses sebelumnya yang menyebabkan penumpukan barang setengah jadi

di proses tersebut.

Pada writing pad A5 ada ketidakseimbangan waktu di proses 3 (proses hitung

dan sortir), proses 5 (proses lem dan pengeringan), proses 8 (proses pemasangan

cover depan), dan proses 10 (proses packing). Hal ini mengindikasikan adanya

bottleneck di operasi-operasi tersebut. Dimana waktu baku di proses tersebut lebih

besar dari proses sebelumnya yang menyebabkan penumpukan barang setengah jadi

di proses tersebut.

3. Produk Jadi

Adanya penumpukan pada gudang barang jadi menyebabkan modal

perusahaan menjadi tertahan. Produk jadi dibagi menjadi dua yaitu inventori produk

jadi di gudang finished good dan inventori produk jadi pada lantai produksi.

Data inventori produk jadi pada bulan Februari 2010, Maret 2010 dan April

2010 writing pad A4 dapat dilihat pada lampiran 9. Selanjutnya akan dihitung

average inventory level. Data perhitungan diperoleh dari arsip perusahaan untuk

bulan Februari 2010, Maret 2010 dan April 2010. Berikut perhitungan inventori

barang jadi writing pad A4.

Page 31: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

48 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.18. Perhitungan Average Inventory Level Produk Jadi Writing pad A4

Bulan Average

consumption

(lusin/hari)

Average stock

level

(lusin)

Average

inventory level

(hari)

Februari 2010 28,44 99,91 3,51

Maret 2010 33 121,15 3,67

April 2010 0,833 101,76 122,16

Dari hasil perhitungan inventori pada bulan Februari 2010 menunjukkan

adanya rata-rata penyimpanan writing pad A4 sebesar 3,351, Maret 2010 sebesar 3,67

dan April 2010 sebesar 122,16.

Data inventori produk jadi pada bulan Februari 2010, Maret 2010 dan April

2010 untuk writing pad A5 dapat dilihat pada lampiran 10. Selanjutnya akan dihitung

average inventory level. Data perhitungan yang digunakan diperoleh dari arsip

perusahaan untuk bulan Februari 2010, Maret 2010 dan April 2010. Berikut

perhitungan inventori writing pad A5.

Tabel 4.19. Perhitungan Average Inventory Level Produk Jadi Writing pad A5

Bulan Average

consumption

(lusin/hari)

Average stock

level

(lusin)

Average

inventory level

(hari)

Februari 2010 62,62 267,65 4,274

Maret 2010 70,154 262,43 3,74

April 2010 47,04 156,5 3,327

Dari hasil perhitungan iventori pada bulan Februari 2010 menunjukkan

adanya rata-rata penyimpanan writing pad A5 sebesar 4,274, Maret 2010 sebesar

3,47 dan April 2010 sebesar 3,327.

Page 32: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

49 Universitas Kristen Petra

4.4.6. Gerakan yang tidak perlu (unnecessary motion)

Unnecessary motion merupakan salah satu pemborosan yang berkaitan

dengan posisi atau sikap kerja operator saat bekerja. Pada pemborosan ini terdapat

banyak gerakan bolak-balik yang tidak efektif yang tidak menambah nilai bagi

perusahaan. Gerakan bolak-balik ini berupa pengambilan air pada waktu akan

mengelem. Seharusnya air untuk mengelem ini diletakkan dekat dengan meja lem

sehingga pekerja tidak terlalu jauh untuk mengambil air. Selain itu gerakan dalam

melakukan pekerjaan kurang efektif karena departemen tidak memiliki instruksi kerja

yang baku, namun besarnya gerakan ini tidak diukur karena keterbatasan waktu yang

dimiliki oleh penulis. Oleh penulis dimasukkan dalam saran untuk penelitian

selanjutnya.

4.4.7. Kecacatan (defect)

Defect merupakan salah satu waste yang harus segera diatasi mengingat

dampak yang ditimbulkan bagi perusahaan. Defect didefinisikan sebagai produk yang

ditolak karena tidak sesuai dengan spesifikasi. Berikut spesifikasi dari QA PT. X.

Untuk mengetahui seberapa besar defect yang terjadi maka diambil dari sampel yang

telah dilakukan oleh QA perusahaan.

Tabel 4.20. Sampel Kecacatan Produk Bulan Maret

Jenis Kecacatan Jumlah Prosentase

Kecacatan(%)

Garis Printing putus 0 0

Cover Sobek 2 0.75

Gripis 1 0.38

Kertas Galer 0 0

Panjang Kurang 0 0

Lebar Kurang 125 46.99

Ukuran Lebih 0 0

Footer Turun 0 0

Printing Kosong 0 0

Page 33: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

50 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.20. Sampel Kecacatan Produk Bulan Maret (Sambungan)

Jenis Kecacatan Jumlah Prosentase

Kecacatan(%)

Printing inner zig-

zag 115 43.23

Ngelinting 0 0

Hole Naik Turun 4 1.5

Tdk ada garis

pinggir 19 7.14

Jarak Footer turun 0 0

Duplek double 0 0

Cover Ngelinting 0 0

Cover Beda Warna 0 0

Jumlah 266 100

4.5. Analisa Penyebab Waste

4.5.1. Analisa Penyebab Overporduction Waste

Overproduction waste akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab dari

pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone

overproduction waste.

Metode

Demand tidak tetap

Overproduction

Waste

Bagian produksi memproduksi lebih dari

permintaan

Gambar 4.5. Fishbone Overproduction Waste

Overproduction disebabkan oleh satu faktor yaitu metode. Dari faktor metode

disebabkan karena perbedaan deadline seperti ada pemesanan produk dari customer,

PPIC hanya memberikan deadline atau batas waktu pada bagian produksi untuk

menyelesaikan produk tersebut. Contohnya jika ada customer memesan writing pad

Page 34: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

51 Universitas Kristen Petra

A4 sebanyak 500 lusin dengan pengiriman 14 hari sesudah pemesanan, maka bagian

PPIC akan memberikan batas waktu pada bagian produksi untuk menyelesaikan

produk tersebut kurang lebih sekitar 12 hari. Perbedaan ini dikarenakan demand dari

pelanggan kapan dan jumlahnya tidak tetap, bersifat fluktuatif sehingga tidak bisa

dipastikan berapa yang dibutuhkan. Jadi terkadang bagian produksi membuat lebih

untuk berjaga-jaga apabila ada order dalam jumlah banyak dengan deadline cepat,

tidak perlu memproduksi terlalu banyak. Selain itu, aturan perusahaan adalah satu rol

penuh selalu dihabiskan dalam satu kali cetak sehingga tidak ada rol yang tersisa di

mesin cetak.

Untuk mengetahui overproduction waste per bulan di PT. X maka dicari data

hasil produksi dan production order. Hasil penjumlahan hasil produksi akan

dikurangkan dengan production order. Untuk writing pad A4 pada bulan Februari

2010 diketahui total produksi sebesar 1152 losin dan total production order sebesar

600 lusin, overproduction yang terjadi pada Februari 2010 sebesar 552 lusin. Pada

bulan Maret 2010 diketahui total produksi sebesar 552 lusin dan production order

sebesar 900 lusin, pada bulan Maret 2010 tidak terjadi overproduction melainkan

hasil produksi lebih kecil dari production order sebesar 372. Hal ini dikarenakan

pada bulan sebelumnya terdapat overproduction sebesr 552 lusin jadi perusahaan

tidak memproduksi melebihi production order. Dilihat dari dua bulan tersebut maka

secara total terdapat overproduction sebesar 180 lusin.

Untuk writing pad A5 pada bulan Februari 2010 diketahui total produksi

sebesar 1360 lusin dan production order sebesar 1200 lusin, overproduction yang

terjadi pada Februari 2010 sebesar 160 lusin. Pada bulan Maret 2010 diketahui total

produksi sebesar 1811 lusin dan total production order sebesar 2100 lusin, pada

bulan Maret 2010 tidak terjadi overproduction melainkan hasil produksi lebih kecil

dari production order sebesar 289. Hal ini dikarenakan pada bulan sebelumnya

terdapat overproduction sebesr 160 lusin jadi perusahaan tidak memproduksi

melebihi production order. Dilihat dari dua bulan tersebut maka secara total tidak

Page 35: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

52 Universitas Kristen Petra

terdapat overproduction melainkan hasil produksi lebih kecil dari production order

sebesar 129 lusin.

Overproduction tidak dianggap sebagai waste bagi perusahaan karena

berapapun jumlah produk jadi yang dihasilkan akan asumsikan pihak perusahaan

sebagai safety stock untuk mengatasi fluktuasi permintaan. Jadi overproduction waste

tidak diberikan usulan perbaikan.

4.5.2. Analisa Penyebab Waste Waiting Time Waste

Waiting time waste akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab dari

pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone waiting

time waste.

Mesin

Material

Waiting Time

Waste

Ketebalan bahan baku kurang

sesuai

Breakdown

Kurangnya informasi kesesuaian bahan

baku dengan mesin

Tidak ada perawatan

Gambar 4.6. Gambar Fishbone Waiting Time Waste

Waiting time waste disebabkan oleh dua faktor yaitu material dan mesin. Dari

faktor material disebabkan karena ketebalan material yang kurang sesuai dengan

mesin sehingga menyebabkan kertas tidak tercetak sepenuhnya sehingga timbul

bintik-bintik, kosong atau putus-putus. Material yang kurang sesuai dengan mesin

disebabkan karena kurangnya informasi antara kecocokan mesin yang digunakan

dengan bahan baku yang akan digunakan.

Dari faktor mesin disebabkan karena mesin sering mengalami breakdown. Hal

ini dikarenakan tidak adanya perawatan berkala sehingga pada waktu mesin sedang

beroperasi tiba-tiba muncul gangguan. Gangguan ini yang menyebabkan waktu

Page 36: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

53 Universitas Kristen Petra

tunggu sampai mesin tersebut dapat diperbaiki dan beroperasi lagi. Dari pengambilan

sampel prosentase mesin dalam keadaan lancar sebesar 64,45% sedangkan prosentase

mesin dalam keadaan down sebesar 35,55% atau setara dengan 8318,7 detik.

4.5.3. Analisa Penyebab Transportation Waste

Transportation waste akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab dari

pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone

transportation waste.

Transportation

Waste

Metode

Tidak ada pengaturan tata letakTransportasi dilakukan secara manual

Departemen tidak

memiliki

trolley sendiri

Gambar 4.7. Gambar Fishbone Transportation Waste

Transportation waste disebabkan oleh faktor metode yaitu dikarenakan

metode pengangkutan yang tidak menggunakan alat pengangkut dan terkadang

transportasi dilakukan secara manual. Hal ini disebabkan karena departemen CLPP

tidak mempunyai alat pengangkut seperti trolley, jika ingin memindahkan produk

maka harus mencari trolley dulu ke departemen lainnya. Selain itu, belum adanya

metode pengaturan tata letak yang baik karena perusahaan meletakkan mesin dan

alat-alat produksi berdasarkan pengalaman saja. Hal ini menyebabkan pemborosan

waktu. Waktu transportasi tiap pembuatan 1 rol writing pad A4 sebesar 5100,67 detik.

Waktu transprotasi tiap pembuatan 1 rol writing pad A5 sebesar 5146,724 detik.

Waktu transportasi terdiri dari kegiatan non value added dan required non value

added activity.

Pemborosan waktu dalam transportasi dapat diketahui dengan pengukuran

waktu transportasi ideal menggunakan trolley. Waktu transportasi ideal artinya waktu

Page 37: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

54 Universitas Kristen Petra

transportasi sekali jalan dan ini merupakan kegiatan required non value added

activity. Berikut ini merupakan perhitungan waktu transportasi idealnya.

Tabel 4.21. Waktu Transportasi Ideal Writing pad A4

No Nama Operasi Batch

size

sekali

angkut

Waktu rata-

rata sekali

angkut(detik)

Batch size

1 rol raw

material

Waktu rata-

rata 1 rol

raw material

(detik)

Pakai

trolley

1 Transportasi material

dari GBB 1 rol 311,62 1 rol 298,45 √

2 Cetak- hitung dan sortir

9500

lembar 43,45

9500

lembar 43,45 √

3 Pemotongan cover

belakang-hitung dan

sortir

1000

lembar 16,32

9500

lembar 163,2

4 Sortir-pemotongan I

1000

lembar 20,66

9500

lembar 206,6

5 Pemotongan I-lem

1000

lembar 7,32

57000

lembar 417,24

6 Lem- pemisahan

lembaran

1000

lembar 4,65

57000

lembar 265,05

7 Pemisahan lembaran-

pasang-cover depan

1000

lembar 12,06

57000

lembar 687,42

8 Cover depan-

pemotongan II 120 buah 21,72 1140 buah 206,34 √

9 Pemotongan II-packing 576 buah 75,31 1140 buah 150,62 √

10 Packing-box 12 buah 3,24 1140 buah 307,8

Total Waktu 2746,17

Dari tabel diatas diketahui waktu transportasi sebesar 2746,17 tiap satu rol

raw material. Transportasi ini merupakan non value added tetapi tetap dibutuhkan

Page 38: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

55 Universitas Kristen Petra

untuk melanjutkan proses produksi. Dapat dilihat dengan menggunakan trolley pada

writing pad A4 terjadi pengurangan sebesar 2354,5 detik.

Pemborosan waktu dalam transportasi dapat diketahui dengan pengukuran

waktu transportasi ideal menggunakan trolley. Waktu transportasi ideal artinya waktu

transportasi sekali jalan dan ini merupakan kegiatan required non value added

activity. Berikut ini merupakan perhitungan waktu transportasi idealnya.

Tabel 4.22. Waktu Transportasi Ideal Writing pad A5

No Nama Operasi Batch

size

sekali

angkut

Waktu rata-

rata sekali

angkut(detik)

Batch size

1 rol raw

material

Waktu rata-

rata 1 rol

raw material

(detik)

Pakai

trolley

1 Transportasi material

dari GBB 1 rol 311,62 1 rol 302,26 √

2 Cetak- hitung dan sortir

9500

lembar

37,12 9500

lembar

37,12 √

3 Pemotongan cover

belakang-hitung dan

sortir

1000

lembar

17,64 1000

lembar

176,4

4 Sortir-pemotongan I

1000

lembar

18,31 9500

lembar

183,1

5 Pemotongan I-lem

1000

lembar

6,36 19000

lembar

120,84

6 Lem- pemisahan

lembaran

1000

lembar

5,44 19000

lembar

103,36

7 Pemisahan lembaran-

Pemotongan II

1000

lembar

4,31 19000

lembar

81,89

8 Pemotongan II-cover

depan

1000

lembar

18,81 38000

lembar

714,78 √

9 Cover depan-

pemotongan III

160 buah 19,88 760 buah 94,43 √

Page 39: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

56 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.22. Waktu Transportasi Ideal Writing pad A5 (Sambungan)

No Nama Operasi Batch

size

sekali

angkut

Waktu rata-

rata sekali

angkut(detik)

Batch size

1 rol raw

material

Waktu rata-

rata 1 rol

raw material

(detik)

Pakai

trolley

10 Pemotongan III-packing

840 buah 16.93 1520

buah

30,474 √

11 Packing-box

12 buah 4,32 1520

buah

547,17

Total Waktu 2391,824

Dari tabel diatas diketahui waktu transportasi sebesar 2391,824 tiap satu rol

raw material. Transportasi ini merupakan non value added tetapi tetap dibutuhkan

untuk melanjutkan proses produksi. Dapat dilihat dengan menggunakan trolley pada

writing pad A4 terjadi pengurangan sebesar 2754,9 detik.

4.5.4. Analisa Penyebab Inappropriate Processing Waste

Inappropriate processing akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab

dari pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone

inappropriate processing waste.

Material

Inappropriate

Processing

Waste

Kertas terlipat

Lembaran kertas kosong

Kertas kotor

Gambar 4.8. Gambar Fishbone Inappropriate Processing Waste

Page 40: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

57 Universitas Kristen Petra

Inappropriate processing waste disebabkan oleh faktor material. Faktor

material disebabkan karena material atau lembaran kertas yang digunakan terlipat

sehingga menunjukkan lipatan garis. Penyebab lainnya yaitu kertas kotor dan

lembaran kertas kosong atau tidak tercetak. Hal ini harus segera diatasi mengingat

dampaknya, terlebih lagi jika sampai ke tangan konsumen maka kredibilitas

perusahaan akan menurun.

Dari data perusahaan pada bulan februari, lembaran baik berjumlah 84900 dan

lembaran jelek berjumlah 7105. Dari total jumlah prosentase jumlah lembaran kertas

jelek sebesar 8,36%.

4.5.5. Analisa Penyebab Inventory Waste

Inventory waste akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab dari

pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone inventory

waste.

Permintaan pasar yang tidak pasti

Inventory Waste

Metode

Membeli raw material dalam jumlah

berlebihan

Beli banyak harga murah

Adanya bottleneck

Waktu baku proses sesudah

lebih besar dari proses sebelum

Gambar 4.9. Gambar Fishbone Inventory Waste

Inventory waste disebabkan oleh faktor faktor metode. Pada faktor metode

disebabkan permintaan pasar yang tidak pasti. Pada waktu permintaan sedang

menurun, perusahaan membuat produk seperti biasa untuk safety stock sehingga

timbul inventori barang jadi. Selain itu, membeli raw material dalam jumlah yang

berlebihan agar mendapat harga yang lebih murah sehingga menyebabkan inventori

raw material. Adanya bottleneck juga menimbulkan inventori work in process yang

Page 41: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

58 Universitas Kristen Petra

membuat produksi menjadi tidak lancar. Hal ini dikarenakan proses sesudah lebih

besar dari proses sebelum sehingga terjadi bottleneck.

4.5.6. Analisa Penyebab Motion Waste

Motion waste akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab dari

pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone motion

waste.

Manusia

Motion Waste

Metode

Tidak ada work instruction

yang baku

Skill kurang

Jarak peralatan jauh

Kurang pelatihan

Cara kerja yang berbeda

Gambar 4.10. Gambar Fishbone Motion Waste

Motion waste disebabkan oleh dua faktor yaitu metode dan manusia. Dari

faktor metode dikarenakan cara kerja yang berbeda-beda dalam satu proses,

contohnya dalam proses hitung dan sortir. Cara kerja yang berbeda-beda ini

disebabkan tidak adanya work insturction yang baku.

Dari faktor manusia disebabkan karena manusia yang tidak memiliki skill

yang cukup. Manusia yang tidak memiliki skill yang cukup disebabkan kurangnya

pelatihan dari pihak manajemen. Dan disebabkan karena jarak peralatan jauh.

Bentuknya aktualnya yaitu jarak untuk mengambil air pada waktu akan mengelem

cukup jauh, seharusnya jarak air tersebut didekatkan pada meja pengeleman sehinga

terjadi gerakan mondar-mandir. Dari pengamatan rata-rata waktu yang dipakai untuk

mengambil air sampai ke meja pengeleman yaitu sekitar 18,412 detik.

Page 42: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

59 Universitas Kristen Petra

4.5.7. Analisa Penyebab Waste dan Usulan Perbaikan Defect Waste

Motion waste akan dicari akar masalah yang menjadi penyebab dari

pemborosan ini dengan menggunakan fishbone. Berikut gambar fishbone motion

waste.

Mesin

Manusia

Defect Waste

Skill yang kurang

Kurangnya pelatihan

Mesin sering breakdown

Tidak ada perawatan

Gambar 4.11. Gambar Fishbone Defect Waste

Defect waste disebabkan oleh tiga faktor yaitu manusia dan mesin. Dari faktor

manusia disebabkan karena skill operator yang kurang disebabkan karena kurangnya

pelatihan.

Dari faktor mesin disebabkan mesin sering breakdown yang banyak

menimbulkan kecacatan. Hal ini dikarenakan kurangnya perawatan secara berkala.

Dari sampel dapat diketahui prosentase produk dalam keadaan baik sebesar 91,42%

sedangkan prosentase produk cacat sebesar 8,58%. Pada waktu pengambilan sampel

jumlah produksi mencapai 546 produk dan jumlah produk cacat sebesar 47 buah atau

setara dengan 3651,9 detik.

4.6. Usulan Perbaikan

Setelah melakukan analisa akar masalah yang menjadi penyebab timbulnya

waste maka akan diberikan usulan perbaikan. Berikut usulan perbaikan berdasarkan

waste yang timbul.

Page 43: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

60 Universitas Kristen Petra

4.6.1. Usulan Perbaikan Overproduction Waste

Overproduction tidak dianggap sebagai waste bagi perusahaan karena

berapapun jumlah produk jadi yang dihasilkan akan asumsikan pihak perusahaan

sebagai safety stock untuk mengatasi fluktuasi permintaan. Jadi overproduction waste

tidak diberikan usulan perbaikan.

4.6.2. Usulan Perbaikan Waiting Time Waste

Usulan perbaikan yang diberikan yaitu dengan melakukan perawatan secara

berkala pada mesin. Perusahaan menginginkan agar perawatan ini dilakukan setiap

minggu. Perawatan ini meliputi cek dan penambahan oli, cek dan penambahan

stemped, dan kontrol bunyi bearing dan rantai. Selama ini tidak pernah dilakukan

perawatan pada mesin cetak. Dengan membuat kartu perawatan dan jadwal

perawatan dapat meminimalkan gangguan yang terjadi. Berikut contoh kartu

perawatan dan penjadwalan mesin.

Page 44: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

61 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.12. Kartu Perawatan Mesin Cetak

Kartu Perawatan Mesin Cetak

Tanggal Perawatan: 7 Juni 2010

Jenis Perawatan Keterangan

Perawatan

minggu

sebelumnya

Perawatan

minggu ini

Cek dan penambahan

Oli

Oli hampir

melewati batas

Penambahan oli

Cek dan penambahan

stemped

Penambahan

stemped

Normal

Bunyi bearing Normal Normal

Bunyi rantai Mulai longgar Dilakukan

perbaikan pada

rantai

Perawatan lainnya - Membersihkan

tempat tinta

Nama Mekanik: Sugeng

NIP: 05789

Kartu cetak ini dibuat setiap minggu tepatnya pada hari senin(awal minggu)

dan mekanik yang memberikan perawatan pada minggu tersebut wajib memasukkan

nama serta nip. Perawatan minggu ini melihat perawatan dari minggu sebelumnya

untuk mengetahui perawatan mana yang harus segera dilakukan.

Page 45: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

62 Universitas Kristen Petra

Keterangan: beri tanda ”√” sesudah perawatan dilakukan pada kolom tanggal, beri tanda” X” jika perawatan tidak sesuai jadwal.

Gambar 4.13. Jadwal Perawatan Mesin Cetak Departemen CLPP

PENJADWALAN MESIN CETAK TAHUN 2010

DEPARTEMEN CLPP

Bulan Cek dan Penambahan

Oli

Cek dan Penambahan

Stemped

Cek dan Perbaikan

Rantai

Cek dan Perbaikan

Bearing

Pembersihan Seluruh

Komponen Mesin

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal

Jan 2010 4 11 18 25 4 11 18 25 4 11 18 25 4 11 18 25 4 11 18 25

Feb2010 1 8 15 22 1 8 15 22 1 8 15 22 1 8 15 22 1 8 15 22

Mar 2010 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29

April 2010 5 12 19 26 5 12 19 26 5 12 19 26 5 12 19 26 5 12 19 26

Mei 2010 3 10 17 24 31 3 10 17 24 31 3 10 17 24 31 3 10 17 24 31 3 10 17 24 31

Juni 2010 7 14 21 28 7 14 21 28 7 14 21 28 7 14 21 28 7 14 21 28

Juli 2010 5 12 19 26 5 12 19 26 5 12 19 26 5 12 19 26 5 12 19 26

Agtus 2010 2 9 16 23 30 2 9 16 23 30 2 9 16 23 30 2 9 16 23 30 2 9 16 23 30

Sep 2010 6 13 20 27 6 13 20 27 6 13 20 27 6 13 20 27 6 13 20 27

Okt 2010 4 11 18 25 4 11 18 25 4 11 18 25 4 11 18 25 4 11 18 25

Nov 2010 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29 1 8 15 22 29

Des 2010 6 13 20 27 6 13 20 27 6 13 20 27 6 13 20 27 6 13 20 27

Page 46: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

63 Universitas Kristen Petra

Penjadwalan diatas dibuat setahun sekali dan dilaksanakan tiap minggu sekali.

Setelah melakukan perawatan maka beri tanda ”√” yang artinya perawatan dilakukan

sesuai penjadwalan. Perawatan dilakukan tiap hari senin, jika ada hari senin

merupakan hari libur maka perwatan dilakukan pada hari selasa dengan cara memberi

tanda ”X” pada kolom tanggal. Perbaikan diatas berdasarkan wawancara dari salah

satu mekanik untuk mengetahui perawatan apa saja yang harus rutin dilakukan.

4.6.3. Usulan Perbaikan Transportation Waste

Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk meminimalisasi transportation

waste yaitu memberikan penataan layout sehingga jarak antara stasiun yang berkaitan

lebih efektif. Namun perusahaan tidak menginginkan adanya perubahan layout.

Adapun usulan lainnya yang dapat diberikan yaitu melakukan pembelian trolley atau

mengalokasikan departemen lain yang memiliki kelebihan trolley. Trolley ini dapat

membantu memindahkan barang dari satu proses ke proses lainnya. Pada tahap

pengidentifikasian waste diketahui waktu transportasi writing pad A4 sebesr 4789,05

detik dan writing pad A5 sebesar 4835,104 detik. Waktu transportasi ini bisa

diminimalisasi karena ada transportasi yang memindahkan barang secara manual satu

per satu sehingga lebih banyak waktu yang dihabiskan.

Setelah melakukan diskusi dengan pihak perusahaan diinginkan adanya

sebuah trolley. Dengan trolley bisa lebih membantu dalam memindahkan barang

sehingga tidak banyak menghabiskan waktu. Berikut perhitungan waktu transportasi

writing pad A4 dengan menggunakan trolley.

Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada analisa terjadinya transportation

waste. Pada transportasi writing pad A4 jika menggunakan trolley yaitu waktu

transportasi sebesar 2447,72 detik terjadi pengurangan sebesar 2431,22 detik tiap

pembuatan 1 rol raw material. Untuk transportasi writing pad A5 sebesar 2089,564

detik terjadi pengurangan sebesar 2745,54 detik tiap pembuatan 1 rol raw material.

Page 47: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

64 Universitas Kristen Petra

4.6.4. Usulan Perbaikan Inappropriate Processing Waste

Usulan perbaikan yang diberikan yaitu dengan melakukan pelatihan bagi para

karyawan agar skill dan kedisiplinan meningkat. Hal ini cukup beresiko jika ada

produk terlewatkan dan sampai pada pelanggan, karena akan berdampak pada

kredibilitas perusahaan.

4.6.5. Usulan Perbaikan Inventory Waste

Inventory waste tidak diberikan usulan perbaikan karena bagi perusahaan

inventori raw material, WIP, dan produk jadi merupakan persediaan bagi perusahaan.

Inventori raw material sudah ada kesepakatan dengan supplier. WIP memang waste

namun merupakan required non value added activity. Sedangkan produk jadi

digunakan untuk persediaan jika tiba-tiba ada pelanggan yang pesan dengan jumlah

yang banyak dan meminta waktu pengiriman cepat.

4.6.6. Usulan Perbaikan Motion Waste

Usulan perbaikan untuk meminimalisasi motion waste yaitu dengan cara

membuat instruksi kerja yang baku agar menjadi petunjuk bagi para pekerja dalam

melakukan proses operasi. Motion study belum digunakan dalam penelitian ini karena

keterbatasan waktu. Instruksi kerja yang dibuat atas permintaan dari pihak

manajemen yaitu untuk proses yang dikerjakan secara manual atau tidak

menggunakan mesin. Instruksi kerja yang dibuat dapat dilihat pada lampiran 13.

Usulan perbaikan lainnya yaitu dengan mendekatkan air pada meja

pemasangan cover depan sehingga waktu yang digunakan untuk mengambil air dapat

diminimalisasi. Selain itu, mengadakan pelatihan bagi para pekerja agar

meningkatkan skill pekerja sehingga dalam dapat melakukan pekerjaan dengan lebih

baik. Pelatihan ini termasuk menyiapkan peralatan yang diperlukan dan cara bekerja

sesuai proses masing-masing.

Page 48: 4. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Jenis Produk dan

65 Universitas Kristen Petra

4.6.7. Usulan Perbaikan Defect Waste

Jumlah 125 115 19 7

Percent 47,0 43,2 7,1 2,6

Cum % 47,0 90,2 97,4 100,0

Jenis Kecacatan

Other

Tdk ad

a ga

ris p

inggir

Print

ing in

ner z

ig-za

g

Leba

r Kur

ang

300

250

200

150

100

50

0

100

80

60

40

20

0

Jum

lah

Pe

rce

nt

Pareto Chart of Jenis Kecacatan

Gambar 4.14. Pareto Chart Jenis Kecacatan

Dua penyebab kecacatan terbesar yaitu lebar kurang dan inner zig-zag. Hal ini

disebabkan karena skill karyawan yang kurang karena rata-rata pekerja yang

digunakan masih baru. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk meminimalisasi

defect waste yaitu dengan melakukan pembersihan mesin tiap hari sebelum mesin

digunakan dan melakukan pelatihan bagi para pekerja agar memiliki skill yang

mencukupi.