4. pengolahan dan analisa data 4.1. sekilas perusahaan...proses yang bernama dandori (tools change)...

Universitas Kristen Petra

22

4. PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

4.1. Sekilas Perusahaan

Plant 1 PT AO AWP memiliki sebuah plant baru bernama PI GS. Plant PI

GS memiliki 24 mesin injection dan 4 line printing. Mesin injection terbagi atas 3

jenis tonase, yaitu tonase 160 (14 mesin), tonase 350 (6 mesin), dan tonase 800 (4

mesin). Pada Plant PI-GS terdapat 2 jenis proses produksi, yaitu injection

moulding dan printing. Alur proses produksi dimulai dari planning kemudian

menuju mesin injection, setelah dari mesin injection part SFG menuju line

printing (hanya untuk part container) dan terakhir dari line printing menuju area

delivery. Adapun diantara proses-proses yang telah disebutkan diatas, ada sebuah

proses yang bernama dandori (tools change) yang merupakan salah satu bagian

utama dari proses produksi di PI GS. Waktu dandori atau tool change pada PI GS

masih tinggi yaitu sebesar 19,654 menit untuk M/C tonase 160 dan 22,67 menit

untuk mesin tonase 350. Dandori pada M/C printing pada line 1-3 masih

menggunakan waktu sebesar 15,6 menit dari yang ditargetkan perusahaan yaitu

sebesar 9 menit.

4.2. Data Dandori Time Injection Moulding Januari - Februari 2009

Dandori adalah pergantian alat produksi yang mana waktu akan mulai

dihitung tepat begitu mesin off hingga mesin siap berproduksi kembali. Dandori

sendiri terdiri atas 2 bagian yaitu sotto dan uchi dandori. Sotto dandori merupakan

tahap persiapan dari dandori yang sebenarnya (uchi dandori). Tahap persiapan

pada plant PI GS diberi waktu sebesar 120 menit dengan step yang dilakukan

dapat dilihat pada step sheet dandori pada bab ini. Sedangkan uchi dandori adalah

proses pergantian alat produksi dimulai sejak mesin off hingga mesin siap

berproduksi kembali. Jadi dandori sendiri dapat didefinisikan sebagai uchi

dandori dan sotto dandori adalah tahap persiapan alat-alat bantunya.

Data dandori time ini perlu diambil karena merupakan dasar dari tujuan

penelitian untuk melakukan improvement didalam proses dandori. Dengan

memiliki data waktu dandori aktual yang ada di lapangan, proses improvement

http://www.petra.ac.id/

http://digilib.petra.ac.id/help.html

http://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classification


23

dapat menetapkan target dan rencana perbaikan yang akan dilakukan. Data-data

dandori aktual pada injection moulding dapat diperoleh melalui Laporan Harian

Produksi(LHP) PI perusahaan dimana data tersebut telah direkapitulasi dan

dibagi per M/C tonase 160 dan tonase 350 plant PI-GS. Pada gambar 4.1 dapat

dilihat dandori time injection moulding dari bulan Januari hingga Februari 2009.

Gambar 4.1. Grafik Dandori Januari-Februari M/C tonase 160(Kondisi awal)

Sumber: Data Genba Jishuken 2009

Pada gambar 4.1 grafik tersebut menunjukkan adanya kemunculan data

tertinggi pada mesin 708 yaitu 45 menit dengan dandori hanya 1 kali saja pada

bulan Januari. Tingginya waktu dandori pada mesin 708 kemungkinan disebabkan

oleh peralihan dari material warna hitam ke material warna bening. Cuci barrel

membutuhkan waktu yang sangat lama agar dapat memastikan produk yang

dihasilkan oleh mesin 708 tidak memiliki black spot atau warnanya tercampur

kehitam-hitaman. Grafik dandori untuk M/C tonase 160 pada bulan Februari

menunjukkan ketidakstablian waktu dandori yang didapatkan. Waktu tertinggi

yang dicapai mesin tonase 160 pada bulan Februari ada pada mesin 703 dengan

32,5 menit dan jumlah dandori sebesar 2x.

Target Manajemen 9 menit


24

Gambar 4.2. Grafik Dandori Januari - Februari M/C tonase 350 (Kondisi awal)


Pada gambar 4.2 M/C tonase 350 PI GS bulan januari, waktu dandori

tertinggi ada pada mesin 801 yaitu sebesar 27,5 menit dengan jumlah dandori 23

kali. Sedangkan mesin-mesin lain memiliki variabilitas waktu yang relatif hampir

sama, yakni 21-25 menit. Grafik dandori Februari M/C tonase 350 menunjukkan

waktu tertinggi ada pada mesin 804 dengan rata-rata waktu dandori sebesar 29

menit dan jumlah dandorinya sebesar 6x. Namun secara keseluruhan dandori area

8 menunjukkan rata-rata waktu yang relatif sama. Berdasarkan data pada gambar

4.1 dan 4.2 maka dapat dirangkum rata-rata dandori dari M/C tonase 160 dan M/C

tonase 350 dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tabel rata-rata waktu dandori M/C tonase 160-350 pada Jan-Feb 2009

M/C 160 (menit)

M/C 350 (menit)

Januari 21,25 25,02

Februari 18,06 20,32

Rata-rata 19,655 22,670

Sumber: Dokumen Internal PT AOP Divisi Adiwira Plastik 2009

Berdasarkan tabel 4.1 maka dapat disimpulkan waktu rata-rata dandori

pada injection moulding adalah sebesar 19,65 menit untuk M/C tonase 160 dan

sebesar 22,67 menit untuk M/C tonase 350. Berikut adalah grafik dandori printing

untuk bulan Januari hingga Februari 2009.

Target manajemen = 9 menit


25

4.3. Data Step sheet Dandori Injection Moulding Aktual

Dalam menjabarkan permasalahan dibutuhkan data penunjang dari dandori

time berupa step sheet yang menunjukkan langkah-langkah yang dilakukan untuk

menyelesaikan dandori. Langkah-langkah tersebut merupakan langkah-langkah

yang dilakukan oleh kedua operator mould setter saat dandori baik itu pada sotto

(persiapan dandori) maupun pada uchi (proses dandori utama) dandori. Pada

tabel 4.2 dapat dilihat step sheet dari injection moulding dan printing area.

Tabel 4.2. Step sheet Dandori Injection Moulding M/C Tonase 160

Sumber: Dokumen Hasil Genba Dandori Februari 2009 (Kondisi awal)

Data pada tabel 4.2 menunjukkan pencapaian dandori awal M/C tonase

160 adalah 19,65 menit dengan permasalahan yang serupa dengan M/C tonase

350 yaitu pada sotto dandori, naikkan mould, dan cuci barrel. Pada gambar 4.3

dapat dilihat pie chart diagram gabungan uchi dan sotto dandori untuk M/C

tonase 160.


26

Gambar 4.3. Pie Chart Diagram Sotto+Uchi Dandori PI M/C tonase 160 (Kondisi awal)


Berdasarkan pie chart diagram pada gambar 4.6, maka dapat disimpulkan

bahwa penyebab tingginya dandori injection moulding adalah: Sotto

dandori(34%), naikkan mould(22%), dan cuci barrel(20%). Gambar 4.4 adalah

pie chart diagram untuk uchi dandori M/C tonase 160

Gambar 4.4. Pie Chart Diagram Uchi Dandori PI M/C tonase 160 (Kondisi awal)


393 Detik

591 Detik 359 Detik

358 Detik

234 Detik

393 Detik


27

Diagram pie chart pada gambar 4.8 menunjukkan step-step dandori pada

bagian uchi dandori M/C tonase 160. Dari pie chart tersebut dapat dilihat 3 besar

penyebab tingginya waktu dandori yaitu naikkan mould, cuci barrel, dan turunkan

mould. Pada tabel 4.3dapat dilihat step sheet dandori injection moulding M/C

tonase 350.

Tabel 4.3. Step sheet Dandori Injection Moulding M/C Tonase 350

Sumber: Dokumen Hasil Genba Dandori Februari 2009 (Kondisi awal)

Step sheet pada tabel 4.3 menunjukkan kondisi aktual yang terjadi di

lapangan yang mana dapat dilihat angka yang cukup tinggi menunjukkan adanya

kemungkinan muda didalam proses tersebut. Beberapa step yang menunjukkan

waktu yang cukup tinggi adalah step menaikkan mould, sotto dandori, dan cuci

barrel. Namun penelitian akan difokuskan pada uchi dandori yang merupakan

down time mesin yang sebenarnya.


28

Gambar 4.5 adalah diagram pie chart untuk sotto dandori dan uchi

dandori untuk lebih jelasnya dalam melihat step manakah yang menyebabkan

dandori menghabiskan waktu cukup tinggi.

Gambar 4.5. Pie Chart Diagram Sotto dan Uchi Dandori PI M/C tonase 350

(Kondisi awal)


Berdasarkan gambar 4.5 dapat disimpulkan bahwa penyebab tingginya

dandori injection moulding adalah : sotto dandori (30%), naikkan mould (23%),

dan cuci barrel(20%). Gambar di bawah ini adalah pie chart untuk step sheet uchi

dandori. Namun penelitian kali ini akan difokuskan pada uchi dandori saja yang

merupakan down time sebenarnya dari dandori itu sendiri. Oleh karena itu uchi

dandori akan di dijabarkan lagi secara lebih detail untuk mengetahui step uchi

dandori yang memiliki waktu tertinggi dan kemudian akan diteliti untuk

mendapatkan solusinya. Gambar 4.6 adalah pie chart dari step yang ada pada uchi

dandori.

M/C Tonase 350

592 Detik

447 Detik

295 Detik


29

Gambar 4.6. Pie Chart Diagram Uchi Dandori PI M/C tonase 350

(Kondisi awal)


Pada gambar 4.6 dapat dilihat beberapa bagian dari step sheet dandori

yang menunjukkan waktu yang tinggi dalam pengerjaannya. Step yang memiliki

waktu tinggi antara lain naikkan mould (447 detik), cuci barrel (295 detik), dan

terakhir turunkan mould (244 detik).

4.4. Reduce Dandori Time PI Injection Moulding

Waktu dandori pada data di atas akan diturunkan melalui improvement

pada step-step yang dilakukan selama dandori agar mencapai waktu minimal

yang terbaik dalam melakukan dandori. Tabel 4.4 adalah tabel yang menunjukkan

waktu dandori awal dari M/C tonase 160 dan 350.

Tabel 4.4. Perbandingan Dandori Aktual Dengan Target Jishuken

Dandori Time Target Jishuken

M/C 160 19,654 menit 9 menit

M/C 350 22,67 menit 9 menit


M/C Tonase 350

447 Detik

295 Detik

244 Detik


30

Target yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah 9 menit atau single

digit minute. Dalam usaha untuk mencapai target tersebut, maka langkah yang

akan digunakan memasuki langkah dalam QCC step.

Langkah pertama dalam QCC step adalah menentukan tema. Berdasarkan

kondisi aktual di lapangan. Berdasarkan data awal pada bab 3, maka ditentukan

target untuk menurunkan waktu dandori adalah untuk M/C tonase 160, M/C

tonase 350, dan line printing. Langkah kedua dalam QCC step adalah menentukan

tujuan. Tujuan dalam penurunan waktu dandori mesin injection moulding ini

diambil dari target manajemen puncak yaitu 9 menit untuk dandori semua jenis

mesin. Langkah ketiga dalam QCC step adalah analisa kondisi yang ada. Analisa

kondisi yang ada disini berdasarkan step sheet yang diperoleh dari hasil genba

lapangan dan disajikan dalam bentuk pareto chart. Pada gambar 4.7 dapat dilihat

pareto chart untuk injection moulding.

Det

ik

Perc

ent

StepCount

18,6 11,6 8,4Cum % 32,6 61,4 80,0 91,6 100,0

447 395 255 159 115Percent 32,6 28,8

Lap mouldTrial produksiTurunkan mouldCuci barrelNaikkan mould

1400

1200

1000

800

600

400

200

0

100

80

60

40

20

0

Pareto Chart of Step

Gambar 4.7. Pareto Chart Step sheet Dandori Injection Moulding (Kondisi awal)

Sumber: Hasil Genba Dandori Lapangan Februari 2009

Gambar 4.7 menunjukkan pareto chart dari step sheet dandori injection

moulding. Sotto dandori menempati peringkat tertinggi dalam proses dandori

yaitu sebesar 30,3%, proses menaikkan mould sebesar 22,9% dan cuci barrel

sebesar 20,2%. Pada penelitian ini, penurunan waktu dandori difokuskan pada

uchi dandori yang merupakan momen dimana M/C off hingga M/C kembali

berproduksi. Pada tabel 4.5 dapat dilihat beberapa permasalahan yang terjadi pada

dandori injection moulding.


31

Tabel 4.5. Penyebab-penyebab Tingginya Dandori Time Injection Moulding

No. Permasalahan Penyebab secara umum

1 Pasang selang lama - Input selang terlalu banyak pada mould

- Mencari manifold karena manifold kurang

- Selang kurang dan harus mencari-cari

2 Pergerakan Crane

- Abnormality pada ujung lintasan crane

3 Ejector - Ejector banyak dan susah untuk dipasang

4 Lap mould - Lap celah-celah mould susah

5 Adjust Thickness - Setting platten lama karena pergerakan platen lambat.

- Tidak ada standard ukuran untuk lebar mould

6

Pasang baut - Posisi baut untuk mould besar harus digeser

dahulu agar pas dengan posisi baut mould kecil

- Sistem dan alat pengencangan baut konvensional

7 Set Thickness

- Pergerakan platten lambat


Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat ada 7 faktor utama penyebab tingginya

waktu dandori pada M/C injection moulding. Seperti pasang selang lama, salah

satu faktor penyebabnya adalah input selang yang terlalu banyak pada mould

untuk cooling mould saat produksi, manifold harus mencari karena kurang, selang

yang kurang sehingga harus mencari-cari lagi dari mould-mould yang sedang off.

Faktor-faktor tersebut akan diolah lebih lanjut dengan menggunakan fish bone

diagram untuk menemukan akar permasalahan yang menyebabkannya (analisa

sebab akibat). Langkah keempat dalam QCC step adalah analisa sebab akibat.

Analisa ini ditujukan untuk menentukan sumber permasalahan serta menentukan

faktor yang dominan dalam masalah dandori injection moulding. Pada gambar 4.8

dapat dilihat diagram fish bone yang ditujukan untuk mencari akar permasalahan

yang terjadi pada dandori injection moulding.


32

Gambar 4.8. Fish bone Diagram Akar Permasalahan Dandori Injection Moulding


Gambar 4.8 menunjukkan diagram fish bone dari permasalahan dandori

injection moulding. Pada fish bone diagram telah didapatkan akar permasalahan

yang akan digunakan sebagai rencana penanggulangan terhadap masalah-masalah

yang timbul selama dandori mesin injection moulding. Beberapa akar

permasalahan penyebab tingginya waktu dandori M/C PI yang dapat dilihat pada

diagram fish bone adalah belum ada standar pembagian job mould setter

(pekerjaan mould setter masih tumpang tindih antara satu dengan yang lainnya),

belum ada SOP untuk setting platen (setting platen terkadang tidak menggunakan

panduan data setting), lap mould dilakukan di mesin (lap mould susah untuk

dilakukan di atas M/C), konstruksi mould dari customer mengharuskan

penggunaan ejector dan selang cukup banyak, dandori masih menggunakan alat

konvensional, serta layout mesin terlalu rapat. Langkah kelima dalam QCC step

yaitu rencana penanggulangan. Dalam tahapan ini akan diambil beberapa rencana

penanggulangan untuk masalah-masalah dandori PI yang telah ditemukan pada

fish bone diagram. Pada tabel 4.6 dapat dilihat tabel rencana penanggulangan

berdasarkan permasalahan yang telah tercantum pada fish bone diagram.

Waktu dandori PI lama


33

Tabel 4.6. Rencana Penanggulangan Permasalahan Dandori PI

Before After --------------Methods-------------- ---------------Methods---------------

- Pemakaian ejector pada mesin tonase 350 turun dari 5 menjadi 3 (posisi pemasangan menyilang)

1 Konstruksi mould dari customer tentang jumlah ejector yang banyak dan pemasangannya yang susah

- Pembuatan alat bantu pemasangan ejector pada mesin (bentuk seperti kunci ring pass)

2 Selang yang digunakan banyak dan tercampur

- Pembuatan manifold dan addressing pada selang-selang

3 Lap mould lama - Lap mould dilakukan di mould shop sehingga saat tiba di M/C kondisi mould telah bersih

4 Crane tertahan pada M/C 801,804,701,708

- Meminta P.E untuk setting ulang pergerakan crane

5 Tidak ada standar pembagian job antara Operator 1 dan Operator 2 dandori Injection Moulding

- Standarisasi dan WI pembagian job antar operator dandori injection moulding

6 Cuci barrel lama - Cuci barrel bersamaan dengan dandori

7 Setting platten dengan feeling dan memakan waktu lama

- Pergerakan platten bisa dipercepat melalui ijin engineering dan pemberian mistar pada platten untuk membantu setting platten

-----------Tools----------- -----------Tools----------- 1 Alat dandori untuk pengencangan

baut masih menggunakan alat konvensional

- PP order Rachet / Kunci Sock untuk membantu pengencangan baut


Dalam tabel 4.6, ada 8 permasalahan yang akan menjadi dasar rencana

penanggulangan pada penelitian ini. Permasalahan pertama yaitu jumlah ejector

banyak dan pemasangannya susah, untuk mengatasi masalah ini, penggunaan

ejector akan diturunkan dari 5 batang menjadi 3 batang. Namun pengurangan

jumlah ejector yang digunakan tidak akan menyebabkan penurunan performa

M/C saat injection, kemudian juga dibuat alat bantu pemasangan ejector pada


34

mesin yakni ejector helper yang berbentuk seperti kunci ring pass. Dengan alat

ini, mould setter dapat langsung tepat memasukkan ejector ke dalam lubang ulir

ejector didalam platen. Masalah kedua yaitu selang yang digunakan banyak dan

tercampur, kaizen yang dilakukan adalah dengan membuat manifold baru untuk

routing selang dan kemudian memberi addressing pada selang untuk

membedakan. Masalah ketiga mengenai lap mould, kaizen yang dilakukan adalah

memindahkan proses lap mould dari uchi dandori ke sotto dandori. Proses ini

dibantu mould shop untuk membuka mould dan pengelapan dilakukan oleh

operator mould setter. Masalah keempat mengenai crane tertahan, kaizen yang

dilakukan berupa permintaan perubahan setting crane ke departemen P.E. dengan

perubahan setting untuk maksimal ujung rail crane, pergerakan crane tidak lagi

terhambat pada area M/C 801, 804, 701, dan 708. Masalah standar job untuk

masing-masing operator mould setter, kaizen yang akan dilakukan adalah

memberikan pembagian job yang jelas antar operator sehingga tiap operator dapat

mengerjakan pekerjaan yang distandarkan untuk masing-masing operator.

Masalah setting platen yang lama akibat pergerakan platen lambat dapat diatasi

dengan meminta engineering mempercepat gerakan platen dari 50% menjadi

80%, selain itu pada M/C juga diberi mistar untuk membantu proses setting platen

agar operator mould setter tidak lagi menebak-nebak lebar mould yang dipasang.

Terakhir mengenai cuci barrel, hal ini dapat diatasi dengan memindahkan proses

cuci barrel agar dilakukan bersamaan dengan dandori itu sendiri, namun

dibutuhkan alat bantu karena cuci barrel dapat melukai operator dandori.

Langkah keenam dalam QCC step adalah implementasi penanggulangan.

Dalam langkah ini telah dilakukan berbagai penanggulangan berdasarkan rencana

yang telah disebutkan di atas. Dari setiap rencana penanggulangan akan diberi

check sheet dan WI untuk mempertahankan kondisi yang akan tercapai setelah

kaizen. Pada tabel 4.7 dapat dilihat hasil implementasi penanggulangan masalah

terhadap langkah-langkah dandori injection moulding hingga Mei 2009.


35

Tabel 4.7. Achievement Penanggulangan Jishuken 2009

Sumber: Data Improvement Jishuken 2009

34

Universitas K

risten Petra


36

Pada tabel 4.7. telah disebutkan 9 improvement yang telah dilakukan

jishuken dalam penurunan waktu dandori di M/C PI. Pada masalah banyaknya

penggunaan ejector telah diimplementasikan penggunaan ejector hanya 3 buah

dan telah dibuat alat bantu untuk memasang ejector yaitu ejector helper.

Improvement untuk manifold dan addressing selang telah diimplementasikan

namun pembuatan manifold masih terhambat akibat ada permasalahan saat

pembuatan manifold dan belum dapat diselesaikan. Improvement untuk lap mould

yang sulit dilakukan adalah dengan memindahkannya untuk dikerjakan di sotto

dandori sehingga saat dandori tidak ada lagi step untuk lap mould. Improvement

untuk crane adalah dengan perbaikan sistem pergerakan crane dengan bantuan

departemen P.E. Improvement untuk pembagian job telah diimplementasikan dan

disosialisasikan dengan jelas job untuk setiap operator yang akan didukung

dengan WI. Improvement dalam hal platen telah diimplementasikan untuk

pergerakan platen ditingkatkan dari 50% menjadi 80% dan mistar telah terpasang

pada M/C PI. Improvement pada penggunaan alat bantu untuk mengencangkan

atau melepas baut yaitu dengan pembelian kunci sock untuk mempermudah proses

mengencangkan atau melepas baut. Improvement terakhir dalam hal cuci barrel

telah diimplementasikan berupa sosialisasi untuk cuci barrel dilakukan bersamaan

dengan dandori dan pembuatan alat bantu cuci barrel yaitu nozzle hole shutter

yang berfungsi menutup lubang nozzle.

Langkah ketujuh dalam QCC step adalah evaluasi hasil. Setelah

implementasi penanggulangan, maka diadakan evaluasi terhadap hasil yang

didapatkan baik itu hasil temporary maupun permanen. Hasil improvement

terhadap dandori injection moulding hingga Mei 2009 dapat dilihat dalam tabel

4.8.


37

Tabel 4.8. Pencapaian Jishuken Dandori PI Mei 2009 M/C tonase 160

Sumber: Data Jishuken 2009

Det

ik

Perc

ent

Step

Count19,6 17,9 0,0

Cum % 33,8 62,5 82,1 100,0 100,0

181 154 105 96 0Percent 33,8 28,7

Other

Trial

prod

uksi

Cuci

barre

l

Turunk

an m

ould

Naikk

an m

ould

600

500

400

300

200

100

0

100

80

60

40

20

0

Pareto Chart of Dandori PI After Kaizen M/C tonase 160

Gambar 4.9. Pareto Chart Dandori Juni 2009 M/C Tonase 160

Pada tabel 4.8 dapat dilihat penurunan waktu dandori pada M/C tonase

160 dari 19,65 menit menjadi 8,933 menit. Penurunan waktu dandori M/C Tonase

160 merupakan hasil dari improvement pada setiap step dalam dandori seperti

yang dapat dilihat pada pareto chart pada gambar 4.9.


38

Tabel 4.9. Pencapaian Jishuken Dandori PI Mei 2009 M/C tonase 350


Det

ik

Perc

ent

Step

Count21,0 15,5 0,0

Cum % 33,6 63,5 84,5 100,0 100,0

189 168 118 87 0Percent 33,6 29,9

Other

Cuci

barre

l

Trial

prod

uksi

Turunk

an m

ould

Naikk

an m

ould

600

500

400

300

200

100

0

100

80

60

40

20

0

Pareto Chart of Dandori PI After Kaizen M/C Tonase 350

Gambar 4.10. Pareto Chart Dandori Juni 2009 M/C Tonase 350

Pada tabel 4.9 dapat dilihat penurunan waktu dandori pada M/C tonase

350 dari 22,67 menit menjadi 9,52 menit. Penurunan waktu dandori M/C tonase

350 merupakan hasil dari improvement pada setiap step dalam dandori seperti

yang dapat dilihat di pareto chart pada gambar 4.10.

Data-data yang berasal dari tabel di atas, dapat disimpulkan dalam sebuah

grafik pada gambar 4.11.


39

Gambar 4.11. Grafik Achievement Reducing Dandori Time Jishuken 2009

4.5. Data Dandori Time Printing Januari - Februari 2009

Line printing adalah salah satu dari proses produksi pada plant PI GS.

Terdapat 3 line utama dengan masing-masing line memiliki 3 orang operator dan

semuanya dipimpin oleh seorang leader yang bertugas untuk melakukan dandori.

Gambar 4.12 adalah grafik dandori untuk line printing periode Januari sampai

Februari 2009.

Gambar 4.12. Grafik rata-rata waktu dandori line printing pada Jan-Feb 2009

(Kondisi awal)


40

Dari gambar 4.12 dapat dilihat bahwa dandori printing menunjukkan tren

pada angka 15 menit yang berujung pada rata-rata waktunya adalah 15,55 menit

pada bulan Januari dan 15,66 menit pada bulan Februari.

4.6. Data Step Sheet Dandori Printing Aktual

Step sheet adalah tabel yang menunjukkan step dari sebuah proses yang

dilengkapi dengan detail waktu untuk menunjukkan waktu total dari proses itu

sendiri. Tabel 4.10 adalah step sheet dandori printing berdasarkan hasil genba

jishuken pada bulan Februari 2009

Tabel 4.10. Step Sheet Dandori Printing

Sumber: Hasil Genba Dandori Februari 2009 (Kondisi awal)

Berdasarkan tabel 4.10, dapat dilihat beberapa bagian dari langkah-

langkah dandori yang menyebabkan tingginya waktu dandori dan langkah-

langkah tersebut akan dijadikan target improvement. Pada gambar 4.13 dapat

dilihat diagram pie chart untuk step sheet dandori printing dalam kondisi awal

sebelum improvement.


41

Gambar 4.13. Pie Chart Diagram Sotto dan Uchi Dandori Printing (Kondisi awal)


Dari pie chart diagram pada gambar 4.12. maka dapat disimpulkan bahwa

3 besar penyebab tingginya dandori printing adalah ambil kunci dan alat-alat

dandori (21%), ambil cat dan aduk cat (16%), serta panggil QC dan mengambil

master part(16%). Gambar 4.14 adalah break down uchi dandori printing.

Gambar 4.14. Pie Chart Diagram Uchi Dandori Printing (Kondisi awal)


211 Detik

160 Detik

157 Detik

150 Detik

211 Detik 160 Detik

157 Detik

150 Detik


42

4.7. Reduce Dandori Time Printing Area

Langkah berikutnya adalah menurunkan waktu dandori printing. Printing

merupakan bagian akhir dari proses produksi dari PI GS yang mana hasil produksi

printing akan diteruskan menuju delivery area. Oleh karena itu, waktu kerja

printing sangatlah vital dalam produksi PI GS. Tabel 4.11 adalah tabel

perbandingan dandori printing aktual dengan target jishuken 2009.

Tabel 4.11. Perbandingan Aktual Dandori Printing dengan Target Jishuken

Dandori Time(menit) Line Januari Februari Target

1 15,62 15,77 2 15,23 16,11 3 15,8 15,1 4 15,5 15,9

Rata-rata 15,5375 15,72 Grand Average 15,62875

9 menit

Sumber : Data Jishuken 2009

Langkah pertama dalam QCC step adalah menentukan tema. Berdasarkan

data pada bab 3, maka tema yang ditentukan (berdasarkan QCC step) adalah

menurunkan waktu dandori printing di semua line printing menjadi 9 menit.

Langkah kedua dalam QCC step adalah menentukan tujuan. Tujuan dalam

penurunan waktu dandori printing ini diambil berdasarkan target manajemen

yaitu 9 menit untuk semua line printing. Langkah ketiga dalam QCC step adalah

analisa kondisi yang ada. Setelah ditentukan tujuannya, berikut adalah langkah

analisa kondisi yang ada di line printing. Proses analisa menggunakan pareto

chart untuk mendapatkan 3 terbesar penyebab tingginya waktu dandori printing.

Gambar 4.15 merupakan pareto chart yang dibuat berdasarkan step sheet dari

dandori printing.


43

Gambar 4.15. Pareto Chart Stepsheet Dandori Printing

Sumber: Hasil Genba Dandori Lapangan Februari 2009

Gambar 4.15 menunjukkan pareto chart dari step sheet dandori line

printing yang mana proses ambil kunci dan alat-alat dandori menempati peringkat

tertinggi dalam proses dandori yaitu sebesar 21% dari keseluruhan kegiatan dalam

dandori. Lalu proses mengambil dan aduk cat sebesar 16%, dan yang ketiga

adalah memanggil PIC QC dan mengambil master part sebesar 15,7% dari waktu

total dandori.

Tabel 4.12. Penyebab Tingginya Waktu Dandori Printing Line


1 Mencari-cari kunci

dan alat dandori

Kunci dan alat-alat untuk dandori terpencar-

pencar dan tidak disiapkan sejak sotto dandori.

Penyebab terpencar-pencar adalah karena tools

hanya ada 1 set saja (kunci L)

2 Menunggu ambil dan

aduk cat

Cat kadang belum diaduk dan tidak disiapkan

sejak sotto dandori. Penyebab cat belum diaduk

dan tidak disiapkan adalah karena tidak ada

standar persiapan bahan produksi (berupa cat)

sebelum dandori


44

Tabel 4.12. Tabel Penyebab Tingginya Waktu Dandori Printing Line (sambungan)


3 Menunggu

QC&master part

QC tidak siap sejak awal dandori dan harus dicari-

cari lagi. Penyebab QC tidak standby adalah

karena QC tidak memiliki waktu standar kapan

harus ready di area dandori printing

4 Set posisi jig (jika

menukar GTZ-

>GM5 atau

sebaliknya)

Perbedaan ukuran jig sehingga posisi rakhel

menjadi terbatas dan harus digeser menjauhi posisi

dinding rakhel

Sumber : Data Genba Jishuken 2009

Tabel 4.12 menunjukkan 3 hal penyebab tingginya waktu dandori yang

mana ketiganya adalah muda menunggu. Langkah keempat dalam QCC step

adalah analisa sebab akibat. Analisa sebab akibat menggunakan salah satu dari 7

tools QC yaitu fish bone diagram. Gambar 4.16 adalah fish bone diagram yang

dibuat berdasarkan pada pareto chart di atas.

Gambar 4.16. Fish bone Diagram Permasalahan pada Dandori Printing


Dandori print lama


45

Pada gambar 4.16 dapat dilihat beberapa faktor utama penyebab tingginya

waktu dandori printing yaitu : Belum ada standar waktu persiapan bahan

produksi, belum ada standar waktu kapan QC harus siap saat dandori, belum ada

ukuran standar untuk jig GTZ ke GM5 atau sebaliknya, serta tools tidak dicari

sebelum dandori dan tidak memiliki tempat penyimpanan khusus

Langkah kelima dalam QCC step adalah rencana penanggulangan. Setelah

mendapatkan akar permasalahan dari dandori printing, maka langkah QCC

berikutnya adalah rencana penanggulangan. Rencana penanggulangan ditujukan

untuk menangani akar masalah yang ditemukan pada fish bone diagram. Tabel

4.13 adalah tabel rencana penanggulangan berdasarkan step QCC.

Tabel 4.13. Rencana Penanggulangan Penurunan Waktu Dandori Printing



46

Berdasarkan tabel 4.13, rencana penanggulangan dalam dandori printing

lebih difokuskan pada memindahkan beberapa kegiatan pada uchi dandori ke

sotto dandori printing seperti: mencari dan mengambil alat bantu dandori,

mencari dan mengaduk cat, serta memanggil QC 15 menit sebelum dandori dan

mempersiapkan master part untuk contoh part dandori. Sedangkan

Langkah keenam dalam QCC step adalah penanggulangan. Langkah

selanjutnya menurut QCC step adalah penanggulangan. Dalam langkah ini,

rencana penanggulangan yang telah ditetapkan diimplementasikan di lapangan.

Tabel 4.14 adalah tabel implementasi penanggulangan masalah.

Tabel 4.14. Implementasi Penanggulangan di Lapangan


Improvement pada masalah PIC QC yang tidak siap sewaktu dandori telah

diatasi dengan memindahkan proses pemanggilan PIC QC dari uchi dandori ke

sotto dandori. Improvement mengenai masalah cat yang tidak siap dan dilakukan

pada saat dandori adalah dengan memindahkan proses mempersiapkan cat dari

uchi dandori ke sotto dandori. Improvement pada tools yang harus mencari lagi

saat dandori yaitu dengan mempersiapkan tools sebelum uchi dandori dimulai.

Improvement terakhir yaitu mengenai masalah proses menggeser jig lama adalah

dengan memberi addressing pada jig agar dapat langsung menempati posisi yang

diinginkan. Pada achievement di atas dapat dilihat keempat improvement yang

akan dilakukan telah terimplementasikan dengan baik di lapangan. Setelah

improvement dilakukan, maka akan dibuatkan WI dan check sheet untuk

mempertahankan kondisi yang telah dicapai.


47

Langkah ketujuh dalam QCC step adalah evaluasi hasil. Setelah step

penanggulangan terlaksanakan, langkah berikutnya sesuai QCC step adalah

evaluasi hasil. Tabel 4.15 adalah perbandingan antara step sheet before kaizen

dengan after kaizen.

Tabel 4.15. Perbandingan Step sheet Before & After Kaizen Dandori Printing


Data-data pada tabel 4.15 menunjukkan penurunan sebanyak 6,88 menit

dari 15,6 menit (before kaizen) menjadi 8,12 menit (after kaizen). Berikut adalah

grafik perbandingan before dan after condition after kaizen.

Gambar 4.17. Grafik Penurunan Waktu Dandori Printing After Kaizen per 1 Mei 2009

8,12 menit

15,6 menit

8,44 menit


48

4.8. Standard Work Aktual

Beberapa permasalahan lain mengenai standar kerja di PI-GS area 7-8 ini

dapat dilihat pada tabel 4.16.

Tabel 4.16. Availability Standar Kerja dan Safety Rule di Plant PI-GS Area 7-8

Standar Kerja No. Standar Kerja Ada/Tidak

1 WI untuk maintain hasil kaizen dandori PI

Tidak

2 WI untuk maintain hasil kaizen dandori Printing

Tidak

3 Penekanan saat menghapus screen

Tidak

4 Penyimpanan screen Tidak 5 Check Sheet Maintenance Tidak 6 Standar kebersihan screen

setelah produksi Tidak

7 Monitoring NG printing Tidak 8 Safety Rule Area PI GS Tidak


4.9. Sarana dan Prasarana Aktual

Dalam melakukan produksi tentu saja sarana untuk menunjang

kelangsungan produksi diperlukan kelengkapannya. Sarana yang kurang justru

akan menyebabkan tingginya waktu dandori pada plant PI-GS itu sendiri.

Masalah sarana dan prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17. Masalah Sarana dan Prasarana PI-GS

No. Masalah Lokasi

1. Tei-tei box M/C injection moulding

kurang komunikatif dan tidak

memiliki tempat meletakkan kartu

dandori

M/C PI

2. Tei-tei box line printing kurang

komunikatif Line Printing


49

Tabel 4.17. Masalah Sarana dan Prasarana PI-GS (sambungan)

No. Masalah Lokasi

3. Alat penunjuk visual dandori tidak

standard di M/C injection moulding M/C PI

4. NG printing tidak ada checksheet

untuk kendali visual Line Printing

5. Jig printing menunjukkan

keterbatasan kemampuan

mengendalikan defect printing

miring

Line Printing


Pada gambar 4.18 adalah beberapa foto-foto yang menunjukkan kondisi

aktual mengenai sarana dan prasarana di plant PI-GS.

Gambar 4.18. Tei-tei Box Printing Tidak Komunikatif

Sumber: Arsip Data Genba Jishuken 2009

Tei-tei box printing yang menggunakan sistem hari H menyebabkan

leader printing tidak dapat mempersiapkan screen, bahan, dan alat-alat lain

pendukung produksi pada hari berikutnya. Padahal screen, bahan produksi (cat,

solvent, rhemoplast, dan thinner) membutuhkan waktu sebelum dapat diperoleh

lagi jika habis.


50

Gambar 4.19. Tei-Tei Box M/C Injection Tidak Komunikatif dan Tidak Memiliki

Tempat Meletakkan Kartu Dandori

Pada gambar 4.19 kondisi awal tei-tei box pada M/C PI menggunakan

standar waktu per 1 jam. Kondisi tersebut mempersulit operator mould setter

untuk menentukan mana yang akan didahulukan jika ada 2 M/C atau lebih yang

dandori pada jam yang sama.

4.9.1. Layout Aktual

Selain melengkapi sarana dan prasarana untuk produksi, juga dilakukan

relayout untuk memposisikan ulang layout yang sudah ada agar semakin

mempermudah kinerja operator dan meningkatkan produktivitas. Gambar 4.20

adalah foto layout awal line 3 printing.

Gambar 4.20. Kondisi Awal Layout Line 3 Printing


A

B

C


51

Beberapa permasalahan pada layout line 3 printing adalah adanya tiang

untuk stop kontak yang mengganggu jalan (A), penggunaan trafo untuk conveyor

yang diletakkan di belakang conveyor (B), dan layout printing line yang tidak

merapat ke tembok (C).

4.10. Kaizen Standard Work, Sarana, Prasarana, dan Layout

Dalam mempertahankan pencapaian improvement pada dandori PI dan

printing maka diperlukan alat standarisasi yaitu WI dan check sheet. Selain

standar kerja dilengkapi, perlu diperhatikan juga mengenai sarana, prasarana, dan

layout untuk mempertahankan produksi juga tetap berjalan dengan lancar.

4.10.1. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.18 adalah improvement terhadap sarana dan prasarana yang telah

dilakukan dan disajikan dalam one sheet report improvement.

Tabel 4.18. One Sheet Report Improvement Kartu Dandori


Kartu Dandori bertujuan agar memudahkan mould setter untuk

mendapatkan informasi kapan akan dilaksanakan dandori sehingga dapat dengan

cepat mempersiapkan alat-alat untuk dandori. Dengan adanya kartu dandori

diharapkan dapat mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencari informasi

dari tei-tei dan mould setter dapat segera bersiap untuk dandori.


52

Tabel 4.19. One Sheet Report Improvement Tei-tei Printing Line


Improvement dengan mengubah tei-tei line printing yang pada awalnya

hanya untuk hari H printing menjadi hari H dan H-1, leader line printing dapat

mempersiapkan screen untuk produksi hari ini dan keesokan harinya, alat-alat

untuk dandori, memeriksa ketersediaan bahan untuk produksi sesuai dengan

kanban yang diletakkan ke dalam tei-tei box, dan lain sebagainya.

Tabel 4.20. One Sheet Report Improvement Tei-tei PI Line



53

Kaizen pada tei-tei box M/C PI adalah mengubah dari sistem per 1 jam

menjadi per 30 menit. Improvement dilakukan dengan mengubah timing pada tei-

tei box menjadi 30 menit diharapkan dapat membantu mould setter untuk lebih

akurat dalam menentukan persiapan dandori yang akan dilakukan pada hari itu.

4.10.2. WI dan Check Sheet Kaizen Dandori

Setelah dilakukan kaizen untuk menurunkan waktu dandori, maka WI dan

check sheet menjadi bagian penting dalam mempertahankan kondisi yang telah

dicapai selama kaizen. Dengan WI dan check sheet, secara tidak langsung sistem

dapat mempertahankan kondisi yang telah tercapai dengan pantauan dari leader

dan foreman PI GS. Tabel 4.21 adalah contoh Work Instruction untuk standar

kerja dari mould setter dandori M/C PI.

Tabel 4.21. Work Instruction Job Mould Setter



54

Work Instruction pada tabel 4.20 ditujukan untuk balancing pekerjaan

yang dilakukan oleh kedua mould setter saat dandori berlangsung (uchi dandori).

Melalui WI ini, kedua mould setter dapat memahami masing-masing

pekerjaannya dan dapat mengerjakan sesuai dengan job masing-masing sekaligus

mencegah penumpukan kerja dan muda menunggu yang akan berimbas pada

penurunan waktu dandori. Tabel 4.22 adalah contoh check sheet untuk

maintenance kunci sock (tools dandori untuk pengencangan baut).

Tabel 4.22. Check Sheet Maintenance Kunci Sock Dandori


Tabel 4.23 adalah tabel work instruction yang dibuat untuk

mempertahankan kaizen yang telah diimplementasikan pada dandori PI dan line

printing (WI dan check sheet secara lengkap dapat dilihat pada lampiran).

Tabel 4.23. Work Instruction untuk area 7-8 PI GS

No. Nama WI Status

1 WI Balancing Job OP Mould Setter OK

2 WI Penggunaan Kunci Sock OK

3 WI Penggunaan Ejector Helper OK

4 WI Penggunaan Nozzle Hole Shutter OK


55

abel 4.23. Work Instruction untuk area 7-8 PI GS (sambungan)

No. Nama WI Status

5 WI Penggunaan Data Setting OK

6 WI Lap Mould di Mould Shop OK

7 WI Dandori Printing OK

8 WI Penekanan Screen Saat Menghapus OK

9 WI Kebersihan Screen Setelah Produksi OK

10 WI Jig Printing Robot OK

11 WI Penulisan Monitoring NG Printing OK


Tabel 4.24 adalah tabel check sheet yang dibuat untuk mempertahankan

kaizen yang telah diimplementasikan pada dandori PI dan line printing (WI dan

check sheet secara lengkap dapat dilihat pada lampiran).

Tabel 4.24. Check Sheet untuk area 7-8 PI GS

No. Nama Check sheet Status 1 Check Sheet Maintenance Kunci Sock OK 2 Check Sheet Maintenance Ejector Helper OK

3 Check Sheet Maintenance Nozzle Hole Shutter OK

4 Check Sheet Lap Mould di Mould Shop OK 5 Check Sheet Monitoring NG Printing OK 6 Check Sheet Kebersihan Screen OK


Gambar 4.21 standar penyimpanan screen setelah selesai produksi.

Pekerjaan ini dilakukan oleh operator printing 1


56

Gambar 4.21. Papan Peringatan Penyimpanan Screen Setelah selesai Produksi


4.10.3. Relayout

Gambar 4.22 adalah hasil relayout line 3 printing area setelah

improvement dimana yang dilakukan terhadap line adalah traffo pendukung

conveyor dipindahkan, conveyor didekatkan ke tembok, dan menukar conveyor

dalam dengan conveyor luar dari line 3 printing. Berikut adalah foto layout yang

baru.

Gambar 4.22. Layout baru line 3 Printing


A

B

C


57

Pada layout yang baru ini, operator packing saat melakukan packing untuk

part 1 warna tidak lagi mengalami kesulitan karena terhalang tiang sehingga

memudahkan pekerjaannya. Posisi conveyor yang lebih dirapatkan ke tembok

dapat membantu untuk mengurangi adanya tumpukan FG yang keluar dari layout

line printing. Sedangkan pertukaran antara conveyor kecil dengan yang besar

ditujukan untuk mempermudah gerakan ergonomis operator printing 2 dalam

mengambil SFG dari conveyor SFG (poin C) dan meletakkannya di conveyor FG

(poin B).

4. pengolahan dan analisa data 4.1. sekilas perusahaan...proses yang bernama dandori (tools change)...

Documents