(4) lokasi industri

17
Lokasi Industri Kuliah S2 Sipil Ekonomi Pengembangan Wilayah Agus Dharma Agus Dharma [email protected]

Upload: boy-frahmana-sirad

Post on 10-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

ghgjjk

TRANSCRIPT

Page 1: (4) Lokasi Industri

Lokasi Industri

Kuliah S2 SipilEkonomi Pengembangan Wilayah

Agus DharmaAgus [email protected]

Page 2: (4) Lokasi Industri

Prinsip Lokasi Median

• Pertama akan ditinjau kasus yang paling sederhana, yaitu menetapkan pusat distribusi suatu komoditi misalnya roti. Dalam kasus ini tidak dipersoalkan biaya produksi, tetapi hanya mempertimbangkan biaya distribusi.

• Misalnya para pelanggan A,B,C,D,E,F dan G terletak pada suatu jalan lurus dengan letak dan jarak kios.

• Setiap hari para pelanggan perlu diantarkan roti dan tukang roti perlu memilih lokasi pabriknya agar biaya pengantaran menjadi minim.

• Oleh karena biaya pengangkutan adalah dianggap sebanding dengan jarak angkut, perlu ditetapkan agar jarak angkut menjadi minim.

Page 3: (4) Lokasi Industri

• Apabila lokasi pengantar pada titik A maka jarak tempuh L = 0 + 1 + 2 + 4 + 6 + 14 + 15 = 42 km.

• Apakah ini jarak minimum? Harus dites dulu dengan lokasi yang lain, setelah dites lokasi lain maka dapat dilihat bahwa lokasi penyalur di D akan memberikan jarak L = 4 + 3 + 2 + 0 + 2 + 10 + 11 = 33 merupakan jarak terdekat dan merupakan lokasi median (lokasi yang memberikan jarak yang sama terhadap kedua belah sisi).

• Ini adalah contoh sederhana dan dapat dikembangkan lebih lanjut kepada lokasi pabrik pada sistem kota dengan sistem jaringan jalan berbentuk dendritik.

Page 4: (4) Lokasi Industri

• Misalnya A adalah kota besar (orde I) dengan penduduk 2N• B, C, D adalah kota orde II dengan penduduk N. • Akan dihitung berapa biaya distribusi apabila pabrik terletak

pada kota A, B, C atau D.

Page 5: (4) Lokasi Industri

• Pada kota A : = (2N x 0) + (N x L) + (N x L) + (N x L) = 3NL

• Pada kota B, C, atau D := (N x 0) + (N x 2L) + (2N x L) + (N x 2L) = 6NL

• Dapat dilihat bahwa biaya distribusi paling murah pada kota besar A.

• Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa suatu kota besar akan bertumbuh makin lama makin besar karena dalam sistem jaringan jalan dendritik kota-kota besar merupakan lokasi median.

Page 6: (4) Lokasi Industri

Perusahaan dengan Satu Bahan Baku dan Satu Tempat Pemasaran

• Misalnya bahan baku terdapat pada daerah A dan setelah diproduksi, dijual pada kota B.

• Apabila diproduksi di kota A dan selanjutnya diangkut ke kota B, untuk dipasarkan maka biaya pengangkutan ini disebut biaya distribusi (distribution cost).

• Apabila diproduksi di kota B maka diperlukan biaya pengangkutan dari kota A ke kota B, yang disebut biaya asembling (assembling cost).

• Biaya produksi dianggap sama di A dan B.

Page 7: (4) Lokasi Industri

• Untuk lokasi pabrik di A maka biaya distribusi adalah a, sedangkan biaya asembling = 0.

• Untuk lokasi pabrik di B, maka biaya asembling adalah b, sedangkan biaya distribusi adalah = 0.

• Biaya distribusi dan biaya asembling ini ditunjukkan oleh garis T1 dan T2.

• Apabila lokasi produksi berada di antara A dan B maka biaya produksi ini ditentukan oleh jumlah dari biaya asembling dan biaya distribusi. Ditunjukan dengan garis T1 dan T2 yaitu garis L

Page 8: (4) Lokasi Industri

• Di manakah lokasi pabrik yang biaya produksi minimum. Tergantung kepada besaran a dan b, tergantung pula kepada jenis barang-barang yang diproduksi.

• Untuk proses produksi yang mengakibatkan kehilangan berat dibandingkan dengan berat bahan baku, maka a < b, sehingga lokasi pabrik semacam ini dinamakan material-oriented (lokasi berorientasi pada bahan baku).

• Sebaliknya apabila proses produksi menambah berat hasil produksi seperti bir ataupun tinta (karena perlu dicampur dengan air), atau barang-barang gelas yang memerlukan kehati-hatian untuk pengangkutannya, maka nilai a > b sehingga lokasi produksi akan lebih menguntungkan di B. Lokasi ini dinamakan market oriented (lokasi berorientasi pada pasar).

Page 9: (4) Lokasi Industri

• Dengan menghitung biaya angkut maka dapat disimpulkan bahwa industri yang memerlukan bahan baku lebih dari satu akan lebih menguntungkan di kota besar yang merupakan posisi median dari sistem kota sehingga biaya transportasi lebih murah.

• Oleh karena itu dapat dipahami bahwa kota ujung dari sistem jaringan jalan berbentuk dendritik akan menguntungkan bagi lokasi industri.

Page 10: (4) Lokasi Industri

AglomerasiKeuntungan akan diperoleh apabila suatu industri berdekatan dengan industri yang lain. Ini merupakan suatu faktor yang mempengaruhi lokasi industri yang biasanya terdapat di kota.

Keuntungan Bagi Kota :• Suatu kota harus mempunyai suatu ukuran yang minimum agar

efisien dalam menyediakan pelayanannya. • Contoh : untuk mengadakan pelayanan pelabuhan udara, sistem

transportasi ataupun infrastruktur lainnya, maka diperlukan suatu besaran tertentu dari suatu kota. Apabila ukuran ini tidak dipenuhi maka pelayanan tersebut menjadi over kapasitas.

• Demikian juga dengan bentuk pelayanan lainnya seperti institusi keuangan, publikasi, perdagangan, repair service, equipment leasing, laboratorium, dan lainnya. Membutuhkan jumlah pelayanan tertentu agar dapat dioperasikan.

• Prinsip ini dinamakan keuntungan karena melayani pekerjaan yang berulang (multiplied).

Page 11: (4) Lokasi Industri

Keuntungan bagi Perusahaan :

• Produksi dalam jumlah besar akan menghasilkan harga per unit yang lebih murah dibanding dengan produksi yang lebih kecil.

• Banyak alat produksi yang besar memerlukan jumlah buruh (operator) yang sama dengan alat produksi yang lebih kecil. untuk kepentingan efisiensi perusahaan akan memperbesar skala perusahaannya.

• Cadangan bahan baku bersama (masses of reserve)

Page 12: (4) Lokasi Industri

Analisis Biaya Transportasi• Walaupun biaya transportasi tergantung pada jarak

angkut tetapi pertambahannya tidak selamanya berbanding lurus.

• Pertama, ada yang dinamakan biaya terminal (biaya muat dan bongkar) yang merupakan biaya tetap,

• Kedua, biaya angkut per km, yang sebenarnya berkurang dengan makin jauhnya jarak pengangkutan. Hal ini dapat dipahami, bahwa menyewa truk secara bulanan untuk pengangkutan jarak jauh akan lebih murah dari pada menyewa secara harian untuk pengangkutan jarak dekat.

• Ini membuat biaya angkut akan menjadi berbentuk lengkung dan makin mendatar apabila jarak makin jauh,

Page 13: (4) Lokasi Industri

Kurva biaya angkut

A = Biaya angkut sebanding dengan jarakB = Biaya angkut + biaya terminalC = Biaya angkut yang makin menurun

Page 14: (4) Lokasi Industri

• Kurva biaya angkut tsb memastikan bahwa lokasi pabrik akan menguntungkan pada lokasi ujung, yaitu pada lokasi bahan baku diperoleh dan lokasi pasar.

• Lokasi antara selamanya tidak menguntungkan karena biayanya lebih besar.

Page 15: (4) Lokasi Industri

• Lokasi industri tidak tersebar secara merata, karena biaya angkut tidak sama untuk setiap tempat.

• Umumnya pilihan lokasi industri ialah pada sumber bahan baku atau pada lokasi pemasaran.

• Lokasi pemasaran ini ialah tempat konsentrasi penduduk (kota-kota) dan apabila jenis industrinya berorientasi kepada pasar maka yang paling menguntungkan ialah pada kota-kota besar.

Page 16: (4) Lokasi Industri

Moda Transportasi

• Moda transportasi juga akan mempengaruhi kurva biaya angkut.

• Besarnya biaya terminal untuk truk lebih kecil tetapi biaya angkut per km lebih tinggi dari pada kereta api atau kapal laut, yang sebaliknya mempunyai biaya terminal yang lebih besar, tetapi lebih murah dalam biaya angkut per km.

Page 17: (4) Lokasi Industri

Biaya angkut masing-masing moda transportasi