4 klasterindustri cb tot kaltim ugay sugarmansyah
TRANSCRIPT
PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN KLASTER INDUSTRI
Bahan Pelatihan Untuk FasilitatorP.DF00013
Dr. Ugay SugarmansyahPusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi
Workshop & Capacity Building ”Penguatan Sistem Inovasi di Provinsi Kaltim”Balikpapan, 18-20 Maret 2013
OUTLINE
PENDAHULUAN1
2
PETA RENCANA DAN RENCANA AKSI3
CATATAN PENUTUP4
PROGRAM STRATEGIS
1. PENDAHULUAN
Secara umum tantangan yang dihadapi dalam upaya pembangunan ekonomi di daerah antara lain adalah belum optimalnya pendayagunaan potensi setempat, belum terwujudnya industri unggul yang kompetitif (berdaya saing), dan belum tertatanya basis produksi dan distribusi. Program pendekatan pembangunan ekonomi melalui pengembangan klaster industri merupakan suatu alternatif yang dipandang sesuai dengan konteks dinamika perubahan yang berkembang dan keragaman karakteristik daerah di Indonesia. Program ini juga merupakan salah satu upaya untuk penguatan sistem inovasi daerah sebagai pembangunan berbasis pengetahuan dengan pendekatan sistem.
1.1 Latar Belakang
Tujuan pengembangan klaster industri adalah untuk meningkatkan daya saing industri melalui penguatan rantai nilai (value chain) dan keterkaitan pada semua tingkatan rantai nilai dari industri inti, industri pemasok, pembeli, industri terkait, industri pendukung termasuk lembaga penunjang. Dengan sasaran meningkatnya produktivitas, efisiensi, dan kualitas produk yang dapat diterima oleh pasar.
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
PENGERTIAN/Definisi KLASTER (Michael E. Porter)
6
1.3 KONSEP KLASTER INDUSTRI DAN CONTOH PENERAPAN
Jaringan dari sehimpunan industri yang saling terkait (industri inti/core industries – yang menjadi “fokus perhatian,” industri pemasok/supplier, industri pendukungnya/ supporting industries, dan industri terkait/related industries), pihak/lembaga yang menghasilkan pengetahuan/ teknologi (termasuk perguruan tinggi dan lembaga penelitian, pengembangan dan rekayasa/litbangyasa), institusi yang berperan menjembatani/ bridging institutions (misalnya broker dan konsultan), serta pembeli, yang dihubungkan satu dengan lainnya dalam rantai proses peningkatan nilai (value adding production chain)
Klaster industri merupakan kelompok usaha spesifik yang dihubungkan oleh jaringan mata rantai proses penciptaan/ peningkatan nilai tambah, baik melalui hubungan bisnis maupun non bisnis
PENGERTIAN/DEFINISI KLASTER INDUSTRI
Sentra industri A
Klaster Industri P
Klaster Industri Q
Batas wilayah administratif
8
SENTRA DAN KLASTER
9
Pembeli Pembeli Industri Inti Industri Inti
Industri TerkaitIndustri Terkait
IndustriPendukung
IndustriPendukung
Industri Pemasok Industri Pemasok
LembagapendukungLembaga
pendukung
* PENDEKATAN SISTEM
MATRIKS KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DAN INISIATIF STRATEGIS PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI
Visi & Misi Pembangunan Provinsi Kaltim
Kerangka Kebijakan Inovasi
Tema InisiatifStrategis SID Klaster
IndustriJaringanInovasi
Teknoprener
Kerangka Umum
Kelembagaan, Daya Dukung, Kap. Absorpsi
Interaksi/Keterkaitan, Pelayanan
Budaya Inovasi
Fokus, Keterpaduan Rantai Nilai
Perkembangan Global
Pilar-pilarTematik
Implementasi(C)
Penggalian / Penentuan SDM, S Dana & SD lain
Peningkatan Kapasitas
Pengelolaan Tugas, SDM & Hubungan
Pengamanan Kesepakatan / Persetujuan
Pemantauan, Evaluasi dan Perbaikan (D)
PengelolaanSinergi
Mobilisasi SD &Pelaksanaan
Aktivitas
PencapaianMilestones
Penyusunan Kerangkadan Agenda Pengembangan (B)
Pengelolaan Keterlibatan & Komunikasi
Pembelajaran & Kepemimpinan
Konsensus Rencana
Perencanaan Aksi
Perumusan Strategi &Implikasi Kebijakan
Kelembagaan Kolaborasi
danStruktur
Operasional
Aktivitas AwalInisiatif / PrakarsaPengembangan (A)
Konsensus Prakarsa
Eksplorasi /Analisis
PengembanganTim Prakarsa
Inisiasi
Pengelolaan Keberterimaan,
Komitmen & Sinergi Positif
KERANGKA TAHAPAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI
Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan Agenda perkuatan
ResultsHierarchy
activities
outputs
purpose
goal
+ - + - + - + -
Peta pelaku Analisis Lingkungan Usaha
Analisis Perkuatan Lingkungan Usaha
Prioritas tujuan
Strategi alternatif Matriks rencana kegiatanPohon tujuan
13
Kondisi Faktor (Input)
Kondisi Permintaan
Lembaga Pendukung kolaborasi
Infrastruktur Inovasi Umum• Peraturan Lingkungan yang ketat• Pengadaan pemerintah yang
mendorong InovasiKondisi Spesifik Klaster• Permintaan pelanggan setempat yang
canggih dan sangat menuntut bagi produk barang dan jasa klaster
Infrastruktur Inovasi Umum• Perlindungan HKI• Keterbukaan thd
perdagangan dan investasi• Insentif untuk InovasiKondisi Spesifik Klaster• Persaingan ketat industri
setempat
Infrastruktur Inovasi Umum• Keleluasaan klaster
dan ekonomiKondisi Spesifik Klaster• Kehadiran
pemasok klaster setempat
Industri Pendukung dan
terkait
Konteks untuk strategi
perusahaan dan persaingan
Pemerintah
Infrastruktur Inovasi Umum• Lokasi geografis• Biaya Input Produksi ( upah dll)• Infrastruktur fisik (jalan, pelabuhan, bandara,
telekomunikasi)• Pasar modal/pembiayaan lokal (terbuka untuk usaha
menengah dan baru)• Kondisi makro ekonomi seperti nilai tukar (dampak
pada biaya, harga dll)• Infrastruktur administratif (kebijakan)Infrastruktur Inovasi Spesifik Klaster• SDA (bahan baku, energi)• SDM (pekerja trampil)• sumber alih pengetahuan (pendidikan ketrampilan,
pelatihan, perguruan tinggi)• Infrastruktur ilmiah (lembaga riset, lab pengujian)
Diamond Porter
Jenang Ketan & BerasTernak Ayam Petelur
Ternak sapi perah
Peralatan panenTeknologi Irigasi & iklim
Peralatan pengolahan
Label
Kemasan Public Relations dan Periklanan
Penerbitan Khusus
Klaster Manggarsari
Pendidikan Riset Fasilitas Perdagangan
Badan Pemerintah
Distributor, agen, grosir
Restoran
Gerai / ritel
konsumen
Transportasi
Organisasi petani Organisasi pengolah Organisasi pedagang
Pengumpul, eksportir
Konsultan bisnis
Lembaga pembiayaan
Lembaga kolaboratif
Roti dan Kue KeringBudidaya Kelapa
Tempe dan tahu
Buah2-an
Makanan Keripik Buah2an
GetiPasar Modern
Produk Susu Olahan
Klaster Industri Pangan “SARI RAOS” Kab. Blitar
Budidaya Singkong Pabrik Tepung Singkong
Budidaya Rumput Laut
Industri Cassava Chips
Petani Singkong
UKM di Blitar memproduksi Cassava Chips dari bahan baku Ubikayu untuk dijual kepada pabrik Penepungan/ Tiwul Instan untuk kemudian diolah menjadi Tepung Cassava
Premium/ Mocaf
Industri Penepu
ngan
Klaster Industri Pangan “SARI RAOS” Kab. Blitar
Cassava Chips oleh industri penepungan diolah menjadi Tepung Cassava Premium/ Mocaf yang merupakan bahan-baku bagi industri Pangan Olahan
Industri Cassava
Chips
Industri Pangan Olahan
Industri PenepunganKlaster Industri Pangan “SARI RAOS” Kab. Blitar
Industri Penepung
an
Industri Pangan Olahan
Tepung Cassava Premium/ Mocaf oleh industri Pangan diolah menjadi berbagai bentuk jenis makanan
Konsumen akhir
Klaster Industri Pangan “SARI RAOS” Kab. Blitar
Klaster Industri Pariwisata Kabupaten Tegal
Peristirahatan, pantai
Prmainan, Rkreasi, alm bbas
Desa Wisata
Tempat bersejarah
Keg. masyarakat
Daya Tarik Wisata
Keg Olahraga
Wisata Antik/nostalgia
PHRI
keluarga
individu
Klp wisata
Regu olahraga
pengusaha
Pengunjung
Klaster Industri Pertanian
Klaster Industri Pangan Olahan
Klaster Industri Kerajinan
SMK Pariwisata Muhammadiyah
Biro Wisata “Sunrise”
Biro Wisata Spiritual Semarang
Dishubpar Tegal
Operator cellular
BPPT
International Steam Locomotives
Event org kejurnasEvent org otomotifEkskul Sekolah
Surat KabarBulletin “Pertiwi”Sta TV
Diskes LSM Grbng Mataram DPDS
distanhutbun
souvenir Banjaran-Pagongan
Biro perjalanan Angkasa Star
Majalah Suara LSM
industri makanan khas Tegal
Pabrik Teh
Warung makanan
3. Contoh : PETA RENCANA DAN RENCANA AKSI
PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT (IHKS) DALAM KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI (KKI)
Kerangka Keterkaitan Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Sumber : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, 2009
Kerangka Keterkaitan Industri Pengolahan Kelapa Sawit
Pemerintah Pusat:: Kemenperin,
Kementan, Kemenkeu, Kemendag, BKPM
Forum Daya Saing/ Working Group
Fasilitasi Klaster Industri
Pemerintah Daerah: Dinas Pertanian,
Dinasperindag, dll
Tandan Buah Segar
Mesin/Peralatan Pengolah CPO
CPO
PKO
Oleochemical
Minyak Goreng
Sabun, Margarin
Biodiesell
Distributor
Eksportir
Pasar Dalam Negeri
Pasar Luar Negeri
Lembaga Litbang/ PT: BPPT, LIPI, ITB, IPB,
UGM
Jasa Bank, Konsultan, Asuransi, Pemasaran, Perusahaan Logistik
ASOSIASIAIMMI, GIMNI. dll
Sumber : KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN, 2009
Contoh : ROADMAP PROGRAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT DALAM KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI (KKI) DI RIAU
• Dipahami, dan diadopsi pema-haman dasar pengembangan klaster Industri dalam kerangka kebijakan inovasi (KKI).
• Pengkajian/ review pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit di Riau
TAHUN2013
• Penguatan Kapasitas Inovatif SDM Iptek Sesuai Kebutuhan Klaster Industri.
• Penguatan rantai nilai Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit.
• Penyediaan fasilitas promosi dan pemasaran
• Meningkatkan kualitas produk sesuai SNI
TAHUN2015
• Diversifikasi produk industri hilir kelapa sawit yang bernilai tambah tinggi
• Pemenuhan pasar di dalam negeri dan perluasan pasar ekspor.
TAHUN2016
• Meningkatnya pemahaman pengembangan klaster industri dalam kerangka KKI untuk mening-katkan pertumbuhan ekonomi .
• Terbangunnya percontohan pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit.
TAHUN2014
SOSIALISASI – INISIASI
INISIASI –PENINGKATAN
PENINGKATAN -PERLUASAN
PERLUASAN -PEMANTAPAN
TAHUN2017
• Klaster industri hilir kelapa sawit Indonesia yang berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan ekspor (Global Production Network)
PEMANTAPAN-MENGGLOBAL
USULAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT (IHKS)2013
AgendaHexagon
Kegiatan OUTPUT OUTCOME
1.KerangkaUmum
1. Melakukan kajian/review pengembangan potensi Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
1.1 Kajian/review potensi/prospek pengembangan prioritas Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit (IHKS)
1.2 Terbentuknya Pokja Klaster IHKS
1.3 Rekomendasi pengembangan prioritas klaster IHKS
1.1 Landasan legal (Pergub) untuk pengembangan prioritas Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
2.Kelembagaan,Daya dukung,Kapasitas Absorpsi
2. Melaksanakan alih pengetahuan tentang pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
2.1 Alih pengetahuan (iptek) kepada stakeholders tentang pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
2.2 Rumusan konsensus agenda aksi Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
2.1 Adopsi agenda aksi Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
AgendaHexagon
Kegiatan OUTPUT OUTCOME
3. Interaksi 3. Membangun kerjasama pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
3.1 Forum kerjasama dalam pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
3.2 Rumusan usulan konsensus prakarsa percontohan peningkatan nilai tambah dalam pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
3.1 Kerjasama dan adopsi implementasi prakarsa percontohan peningkatan nilai tambah dalam pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
4. Budaya inovasi
4. Melakukan alih pengetahuan kreativitas dan kewirausahaan berwawasan lingkungan
4.1 Alih pengetahuan kreativitas-keinovasian dan kewirausahaan kepada stakeholders Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
4.2 Rumusan usulan apresiasi percontohan peningkatan nilai tambah Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit berwawasan lingkungan
4.1 Perkembangan pemahaman kreativitas-keinovasian dan kewirausahaan stakeholders Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
4.2 Adopsi usulan apresiasi percontohan peningkatan nilai tambah Klaster IHKS berwawasan lingkungan
USULAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT (IHKS)2013
Agenda Hexagon Kegiatan OUTPUT OUTCOME
5.Fokus; keterPaduan ran-tai nilai
5. Mengkaji prospek kemitraan antar daerah, daerah-pusat dalam pengembangan Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
5.1 Kajian potensi/prospek kemitraan antardaerah, dan daerah-pusat pengembangan prioritas Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
5.1 Adopsi hasil kajian untuk sinkronisasi dan kemitraan pengembangan lanjut Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit
6.Perkembangan global
6. Identifikasi pasar Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit internasional.
6.1. Informasi negara tujuan, volume, kompetitor pasar Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit internasional
6.1 Peningkatan pemahaman exisiting condition Klaster Industri Hilir Kelapa Sawit global
USULAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT (IHKS)2013
CATATAN PENUTUP
Gerakan Membangun Sistem Inovasi, Daya Saing dan Kohesi Sosial di seluruh Wilayah Nusantara
Salam Inovasi Indonesia
Terima Kasih
Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan TeknologiBadan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
Gedung BPPT II, Lt 13Jl. MH. Thamrin 8, Jakarta 10340
Telp. (021)-316 9441 / 9442Fax. (021)-319 24127
E-mail: [email protected]
PENERAPAN KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT
No KERANGKA KEBIJAKAN
INOVASI
FAKTOR KONDISI (INPUT) INDUSTRI PENDUKUNG
INDUSTRI INTI INDUSTRI TERKAIT
Kelapa sawit CPO; Palm Kernel Oil (PKO);
1. Pangan: minyak goreng, minyak salad, shortening, margarine, Cocoa Butter Substitute (CBS), vanaspati, vegetable ghee, food emulsifier, fat powder, dan es krim.
2. Non Pangan: surfaktan, biodiesel, dan oleokimia turunan lainnya.
Pembersih; Tinta; Pewarna; Cat; Surfactant; Varnish; Plasticizer; Plastik; Pelumas; Shortening; Sabun; Farmasi; Kosmetik; Produk Perawatan Tubuh; Makanan
Mengembangkan kerangka umum yang kondusif bagi inovasi dan bisnis
1. Pembentukan Dewan Sawit Daerah yang merupakan gabungan dari seluruh pemangku kepentingan di bidang industri sawit.
2. Mendorong peran lembaga keuangan dalam penyediaan layanan kredit dan permodalan dengan suku bunga rendah
3. Menyusun Kebijakan insentif mendukung pengembangan industri
4. Identifikasi Perda yang menghambat pengembangan industri
5. Mengembangkan Insentif kredit bagi petani sawit
1. Pembentukan Working Group Industri CPO
2. Kajian Peningkatan kualitas produk CPO dan PKO sesuai SNI
1. Meningkatkan kualitas produk sesuai SNI
1. Meningkatkan kualitas produk sesuai SNI
PENERAPAN KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT
No KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI
FAKTOR KONDISI (INPUT)
INDUSTRI PENDUKUNG
INDUSTRI INTI INDUSTRI TERKAIT
Memperkuat kelembagaan dan daya dukung iptek/litbangyasa dan mengembangkan kemampuan absorpsi oleh industri, khususnya UKM
1. Kerjasama penelitian dan pengembangan antara dunia usaha dengan lembaga penelitian /perguruan tinggi.
2. Meningkatkan peranan Litbang dan Perguruan Tinggi untuk meningkatkan mutu produk
1. Integrasi industri pengolahan CPO dan turunannya
2. Modifikasi dan pengembangan teknologi mandiri melalui R&D
1. Kerjasama penelitian dan pengembangan antara dunia usaha dengan lembaga penelitian /perguruan tinggi.
2. Meningkatkan peranan Litbang dan Perguruan Tinggi untuk meningkatkan mutu produk
1. Kerjasama penelitian dan pengembangan antara dunia usaha dengan lembaga penelitian /perguruan tinggi.
2. Meningkatkan peranan Litbang dan Perguruan Tinggi untuk meningkatkan mutu produk
Menumbuhkembangkan kolaborasi bagi inovasi dan meningkatkan difusi inovasi, praktik baik/terbaik dan/atau hasil litbangyasa serta meningkatkan pelayanan berbasis teknologi
1. Peningkatan kegiatan riset teknologi industri dan rekayasa produk kimia turunan kelapa sawit yang terintegrasi
1. Kajian Pengembangan industri turunan CPO ke arah industri surfaktan, industri pelumas dan biodiesel
2. Mengembangkan industri mesin peralatan
3. Mengembangkan industri bahan penolong
4. Inovasi produk dan teknologi melalui peningkatan R & D
1. Pembuatan Pilot Plant pengembangan industri turunan CPO.
2. Pengembangan teknologi proses yang efisien dan berwawasan lingkungan
1. Pembuatan Pilot Plant pengembangan industri turunan CPO.
2. Pengembangan teknologi proses yang efisien dan berwawasan lingkungan
PENERAPAN KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI DALAM PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI HILIR KELAPA SAWIT
No KERANGKA KEBIJAKAN INOVASI
FAKTOR KONDISI (INPUT)
INDUSTRI PENDUKUNG
INDUSTRI INTI INDUSTRI TERKAIT
Mendorong budaya inovasi
Meningkatkan kualitas SDM melalui penyusunan dan penerapan SKKNI industri kimia berbasis kelapa sawit;
1. Pemberian insentif bagi pelaku R&D pengembangan produk turunan kelapa sawit
1. Meningkatkan kemampuan SDM dibidang oleokimia, bio teknologi dan biomassa
2. Kajian diversifikasi produk oleokimia yang bernilai tambah tinggi
1. Meningkatkan kemampuan SDM
2. Kajian diversifikasi produk yang bernilai tambah tinggi
Menumbuhkembangkan dan memperkuat keterpaduan pemajuan sistem inovasi dan klaster industri nasional dan daerah
1. Pengembangan infrastruktur
1. Penguatan linkage antara industri kecil menengah dengan industri besar dalam rangka alih teknologi
1. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan klaster
2. Menyusun strategi pengembangan prioritas yang diarahkan pada industri oleokimia dan industri surfaktan.
1. Mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan klaster
2. Menyusun strategi pengembangan prioritas yang diarahkan pada peningkatan daya saing
Penyelarasan dengan perkembangan global
1. Membentuk Badan Otorita Pengembangan Investasi Industri Kelapa Sawit
1. Meningkatkan promosi ke negara-negara Asia dan Afrika dalam rangka kerjasasama Non- Blok dan Selatan-Selatan
2. Pemenuhan pasar di dalam negeri dan perluasan pasar ekspor
3. Pembatasan ekspor maksimum 30%
1. Mendorong kegiatan penelitian pasar (marker research)
2. Penyediaan fasilitas promosi dan pemasaran
1. Mendorong kegiatan penelitian pasar (marker research)
2. Penyediaan fasilitas promosi dan pemasaran