4. kak rtbl pantai kota buol
DESCRIPTION
KAKTRANSCRIPT
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN (RTBL)
KAWASAN PANTAI KOTA BUOL KABUPATEN BUOL
I . LATAR BELAKANG
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan adalah kegiatan yang bertujuan
mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata,
berkelanjutan, berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan
masyarakat. Oleh sebab itu penyusunan dokumen RTBL, selain sebagai pemenuhan
aspek legal-formal, yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta
penataan bangunan dan lingkungan pada kawasan terpilih, juga sebagai dokumen
panduan/pengendali pembangunan dalam penyelenggaraan penataan bangunan
dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata
bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata
bangunan dan lingkungan, peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan
kualitas lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta
peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.
Selain hal tersebut RTBL mempunyai manfaat untuk mengarahkan jalannya
pembangunan sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat
guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah,
melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung, mewujudkan kesatuan
karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan,
mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/ kawasan, menjamin implementasi
pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam
pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin terpeliharanya
hasil pembangunan pascapelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat
terhadap semua hasil pembangunan.
RTBL adalah sebuah produk pengaturan yang disusun diharapkan dapat
mensinergikan seluruh perencanaan yang ada di suatu kawasan sehingga dapat
mendukung dan memberikan kontribusi terhadap terwujudnya kota hijau yang
berkelanjutan.
RTBL adalah juga merupakan upaya konservasi kawasan berskala lingkungan dalam
dokumen yang disusun sesuai Pedoman RTBL (Permen PU No. 06/PRT/M/2007).
I I . MAKSUD DAN TUJUAN
1. Maksud dari Kegiatan ini adalah :
sebagai acuan bagi para Pihak/Pelaksana dalam melaksanakan kegiatan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pantai Kota Buol,
Kabupaten Buol.
2. Tujuan Kegiatan
Terarahnya penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan diKawasan
Pantai Kota Buol Kabupaten Buol, sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum No. 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL
SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah:
1. Tersusunnya Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kawasan
Pantai Kota Buol Kabupaten Buol sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL yang
terdapat pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat
digunakan sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan
lingkungan di kawasan tersebut;
2. Tersusunnya Dokumen Detail Engineering Design (DED) pada spot terpilih Kawasan
Pantai Kota Buol Kabupaten Buoluntuk pelaksanaan kegiatan fisik sebagai stimulan
sesuai dengan rencana investasi yang ditetapkan dalam dokumen RTBL; dan
3. Tersusunnya Naskah Peraturan Bupati tentang penetapan Dokumen RTBL pada
Kawasan Kawasan Pantai Kota Buol Kabupaten Buol sebagai produk pengaturan
yang legal di kawasan tersebut.
III. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan perencanaan studi penyusunan RTBL pada Kawasan Pantai Kota Buol
Kabupaten Buol
IV. SUMBER PENDANAAN
1. Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada Anggaran APBD - DPA Dinas
Cipta Karya Perumahan dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tengah Tahun
Anggaran 2015, pada kegiatan Perencanaan Pengembangan Infrastruktur
dengan nilai HPS sebesar Rp. 749.100.000,- (tujuh ratus empat puluh Sembilan
juta seratus ribu rupiah)
2. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual sesuai dengan ketentuan
tentang pengadaan seleksi jasa konsultansi yang berlaku.
V. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PELAKSANA
Nama Pengguna Barang dan Jasa kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Pengguna Anggaran : Ir. Immam Algazali, MT.
2. Unit Organisasi : Dinas Cipta Karya Perumahan dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi Tengah
VI. REFERENSI HUKUM
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan didasarkan pada:
a. Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan
Kawasan Permukiman;
b. Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
c. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana
d. Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
e. Undang-undang RI No. 28 Tahun 2002, tentang Bangunan Gedung;
f. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup;
g. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang / Jasa
Pemerintah;
h. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang
i. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Nasional;
j. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
k. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung;
l. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di KawasanPerkotaan;
m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
n. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang Persyaratan Teknis Fasilitas dan
Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan;
o. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan di
Perkotaan;
p. Surat Edaran Direktur Jenderal Cipta Karya Nomor 01/SE/DC/2009 perihal Modul
Sosialisasi Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan;
q. Peraturan Daerah/Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) pada Kabupaten/Walikota tempat lokasi studi; dan
r. Peraturan Daerah/Rancangan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung pada
Kabupaten/Walikota tempat lokasi studi.
LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN
1. Lingkup Kegiatan
Berikut ini adalah lingkup dan uraian kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Survey Lokasi dan Pendataan
Data yang dikumpulkan adalah segala jenis informasi yang diperlukan untuk
melakukan analisis kawasan dan wilayah sekitarnya. Dari hasil pendataan ini akan
diperoleh identifikasi kawasan dari segi fisik, sosial, budaya, dan ekonomi, serta
identifikasi atas kondisi di wilayah sekitarnya yang berpengaruh pada kawasan
perencanaan. Data tersebut meliputi: peta (peta regional, peta kota, dan peta
kawasan perencanaan dengan skala 1:1.000 serta memperlihatkan kondisi
topografis/garis kontur), foto-foto (foto udara/citra satelit dan foto-foto kondisi
kawasan perencanaan, peraturan dan rencana-rencana terkait, sejarah dan
signifikansi historis kawasan, kondisi sosial-budaya, kependudukan, pertumbuhan
ekonomi, kondisi fisik dan lingkungan, kepemilikan lahan, prasarana dan fasilitas, dan
data lain yang relevan.
b. Analisis Kawasan dan Wilayah Perencanaan
Analisis adalah penguraian atau pengkajian atas data yang telah dikumpulkan.
Analisis dilakukan secara berjenjang dari tingkat kota, tingkat wilayah, sampai pada
tingkat kawasan.Komponen analisis yang diperlukan antara lain analisis
sosialkependudukan, prospek pertumbuhan ekonomi, daya dukung fisik dan
lingkungan, aspek legal konsolidasi lahan, daya dukung prasarana dan fasilitas, kajian
aspek historis.
Dari hasil analisis ini akan diperoleh arahan solusi atau konsep perencanaan atas
permasalahan yang telah diidentifikasikan pada tahap pendataan.
c. Penyusunan Konsep Program Bangunan dan Lingkungan
Hasil tahapan analisis program bangunan dan lingkungan akan memuat gambaran
dasar penataan pada lahan perencanaan yang akan ditindaklanjuti dengan
penyusunan konsep dasar perancangan tata bangunan yang merupakan visi
pengembangan kawasan. Penetapan konsep disesuaikan dengan karakter wilayah
kajian dan hasil analisis.
Komponen dasar perancangan berisi: visi pembangunan, konsep perancangan
struktur tata bangunan dan lingkungan, konsep komponen perancangan kawasan,
blok-blok pengembangan kawasan dan program penanganannya.
Penyusunan Rencana Umum dan Panduan RancanganRencana umum dan panduan
rancangan merupakan ketentuan tata bangunan dan lingkungan pada suatu
kawasan yang bersifat lebih detail dan bersifat sebagai panduan atau arahan
pengembangan. Panduan rancangan bersifat melengkapi dan menjelaskan secara
lebih rinci rencana umum yang telah ditetapkan sebelumnya, meliputi ketentuan dasar
implementasi rancangan dan prinsip-prinsip pengembangan rancangan kawasan.
Adapun komponen rancangan meliputi: struktur peruntukan lahan, intensitas
pemanfaatan lahan, tata bangunan, sistem sirkulasi dan jalur penghubung, sistem
ruang terbuka dan tata hijau, tata kualitas lingkungan, sistem prasarana dan utilitas
lingkungan. Ketentuan dasar implementasi rancangan dapat diatur melalui aturan
wajib, aturan anjuran utama, dan aturan anjuran pada kawasan perencanaan
dimaksud.
d. Penyusunan Rencana Investasi
Rencana Investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang memperhitungkan
kebutuhan nyata para pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi
dan pembiayaan dalam penataan lingkungan/kawasan. Rencana ini menjadi rujukan
bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan besaran
biaya suatu program penataan, ataupun sekaligus menjadi tolak ukur keberhasilan
investasi. Secara umum rencana investasi mengatur tentang besaran biaya yang
dikeluarkan dalam suatu program penataan kawasan dalam suatu kurun waktu
tertentu, tahapan pengembangan, serta peran dari masing-masing pemangku
kepentingan.
e. Penyusunan Ketentuan Pengendalian Rencana
Ketentuan Pengendalian Rencana bertujuan untuk mengendalikan berbagai rencana
kerja, program kerja maupun kelembagaan kerja pada masa pemberlakuan aturan
dalam RTBL dan pelaksanaan penataan suatu kawasan, dan mengatur
pertanggungjawaban semua pihak yang terlibat dalam mewujudkan RTBL pada tahap
pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan. Ketentuan pengendalian rencana
disusun sebagai bagian proses penyusunan RTBL yang melibatkan masyarakat, baik
secara langsung (individu) maupun secara tidak langsung melalui pihak yang
dianggap dapat mewakili (misalnya Dewan Kelurahan, Badan Keswadayaan
Masyarakat/BKM dan Forum Rembug Desa). Ketentuan Pengendalian Rencana
menjadi alat mobilisasi peran masing-masing pemangku kepentingan pada masa
pelaksanaan atau masa pemberlakuan RTBL sesuai dengan kapasitasnya dalam suatu
sistem yang disepakati bersama, dan berlaku sebagai rujukan bagi para pemangku
kepentingan untuk mengukur tingkat keberhasilan kesinambungan pentahapan
pelaksanaan pembangunan.
f. Penyusunan Pedoman Pengendalian Pelaksanaan
Pedoman pengendalian pelaksanaan dimaksudkan untuk mengarahkan perwujudan
pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan/kawasan yang berdasarkan
dokumen RTBL, dan memandu pengelolaan kawasan agar dapat berkualitas,
meningkat, dan berkelanjutan. Pengendalian pelaksanaan dilakukan oleh dinas teknis
setempat atau unit pengelola teknis/UPT/badan tertentu sesuai kewenangan yang
ditetapkan oleh kelembagaan pemrakarsa penyusunan RTBL atau dapat ditetapkan
kemudian berdasarkan kesepakatan para pemangku kepentingan. Pedoman
pengendalian pelaksanaan dapat ditetapkan dan berupa dokumen terpisah tetapi
merupakan satu kesatuan dengan dokumen RTBL, berdasarkan kesepakatan para
pemangku kepentingan, setelah mempertimbangkan kebutuhan tingkat
kompleksitasnya.
2. Tahapan Kegiatan
Dalam rangka memenuhi target sasaran sesuai dengan yang dipersyaratkan, berikut
rincian tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan:
a. Rapat Koordinasi Awal Kegiatan Penyusunan RTBL
Segera setelah proses kontrak antara Pengguna Anggaran dengan pihak penyedia
jasa konsultan RTBL selesai, akan diadakan rapat awal untuk koordinasi sebelum
memulai pekerjaan penyusunan RTBL. Pada rapat tersebut akan disampaikan hal-hal
sebagai berikut:
- Penjelasan lingkup tugas konsultan penyusunan RTBL;
- Penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
- Penjelasan deliniasi kawasan studi;
- Penyampaian surat usulan penyusunan RTBL dari Pemerintah Daerah;
- Jadwal penyampaian dan pembahasan laporan;
- Perkenalan tenaga ahli Tim Penyedia Jasa; dan
- Penjelasan sistem koordinasi antara penyedia jasa dengan tim teknis yang terdiri
dari unsur Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
b. Penyusunan Laporan Pendahuluan
Segera setelah rapat koordinasi awal, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun
Laporan Pendahuluan serta bahan tayangan yang akan disampaikan pada Rapat
Laporan Pendahuluan yang setidaknya memuat substansisesuai dengan ketentuan
mengenai isi materi laporan yang tertera pada Bagian X tentang INDIKATOR KELUARAN
DAN KELUARAN.
c. Workshop Pembahasan Laporan Pendahuluan
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Rapat Pendahuluan dalam bentuk
workshop dengan mengundang seluruh tim teknis. Workshop Laporan Pendahuluan
diselenggarakan oleh konsultan. Dalam Workshop Laporan Pendahuluan tersebut
harus disusun Berita Acara Pembahasan Laporan Pendahuluan yang berisi
kesepakatan terhadap substansi Laporan Pendahuluan sebagaimana tertera pada
Bagian X tentang INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN, khususnya pada bagian
Rencana Surveydan Rencana Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD).
d. Pelaksanaan Survey oleh Tim Konsultan
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli konsultan
RTBL segera melaksanakan survey lokasi sesuai dengan rencana survey yang telah
ditetapkan pada pembahasan Laporan Pendahuluan. Dalam pelaksanaan survey tim
konsultan diharapkan dapat mengidentifikasi kemungkinan spot-spot prioritas yang
berpotensi menjadi lokasi percontohan untuk pembangunan konstruksi di tahun
anggaran 2015 sebagai tindak lanjut penyusunan dokumen RTBL.
e. Pelaksanaan Focus Group DiscussionPertama (FGD-I)
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Focus Group DiscussionPertama (FGD-I)
dengan mengundang tim teknis daerah dan seluruh pemangku kepentingan terkait di
daerah. Focus Group DiscussionPertama (FGD-I) diadakan di tingkat Provinsi pada
lokasi studi, dengan melibatkan unsur Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas
terkait, unsur kecamatan dan kelurahan, unsur masyarakat umum serta komunitas
masyarakat yang terkait dengan studi RTBL di tingkat lokal.
Dalam Focus Group DiscussionPertama (FGD-I) tersebut tim tenaga ahli konsultan RTBL
menyampaikan hasil survey awal lokasi untuk dapat dikonfirmasi oleh pihak terkait serta
mengidentifikasi sebanyak-banyaknya aspirasi daerah terkait keterpaduan
pembangunan di lokasi studi dari masing-masing pihak pemangku kepentingan di
daerah yang akan diselaraskan menggunakan perangkat berupa Dokumen RTBL.
Di akhir pelaksanaan Focus Group DiscussionPertama (FGD-I) wajib disusun Berita
Acara FGD-I yang ditandatangani bersama oleh peserta yang memuat kesepakatan
bersama sebagai berikut:
- Pengesahan deliniasi kawasan studi oleh pihak berwenang Pemerintah Daerah;
- Identifikasi potensi dan permasalahan lokal kawasan serta penetapan visi dan
misi pada kawasan RTBL;
- Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada
Kawasan Studi;
- Draft Sistematika Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL);
- Draft materi RTBL pada bab ‘Program Bangunan dan Lingkungan’ dan bab
‘Rencana Umum dan Panduan Rancangan; dan
- Penetapan daftar kegiatan serta lokasi pembangunan sarana dan
prasaranalingkungan pada spot-spot kawasan yang prioritas.
f. Penyusunan Laporan Antara
Segera setelah dilaksanakannya survey lokasi dan Focus Group DiscussionPertama
(FGD-I), tim tenaga ahli konsultan RTBL segera menyusun Laporan Antara serta bahan
tayangan yang akan disampaikan pada Rapat Pembahasan Laporan Antara yang
setidaknya memuat materi hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta
kesepakatan Focus Group DiscussionPertama (FGD-I).
g. Rapat Pembahasan Laporan Antara
Sesuai dengan jadwal dan agenda yang telah disepakati, tim tenaga ahli konsultan
RTBL segera mengagendakan dan menyelenggarakan Rapat Laporan Antara dengan
mengundang tim teknis, serta unsur Pemerintah Daerah termasuk diantaranya
Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait lainnya, unsur kecamatan dan
kelurahan, unsur masyarakat umum serta unsur asosiasi/komunitas masyarakat yang
terkait dengan studi RTBL di tingkat lokal.
Pembahasan Laporan Antara diselenggarakan di tingkat Provinsi pada lokasi kawasan
studi RTBL. Dalam rapat pembahasan Laporan Antara tersebut tim tenaga ahli
konsultan RTBL menyampaikan hasil pelaksanaan survey dan hasil pembahasan serta
kesepakatan Focus Group DiscussionPertama (FGD-I) dalam bentuk Laporan Antara.
Di akhir pelaksanaan Pembahasan Laporan Antara wajib disusun Berita Acara
Pembahasan Laporan Antara yang ditandatangani bersama oleh peserta yang hadir.
Notulensi tersebut pada intinya merupakan catatan, usulan, masukan dan
kesepakatan bersama hasil pemaparan Laporan Antara yang perlu ditindaklanjuti oleh
konsultan dalam rangka penyempurnaan Laporan Antara.
Segera setelah dilaksanakannya pembahasan Laporan Antara di daerah, tim tenaga
ahli konsultan segera memperbaiki substansi materi sesuai dengan catatan, usulan,
masukan dan kesepakatan bersama yang terjadi pada tahap pembahasan Laporan
Antara di daerah. Setelah seluruh perbaikan selesai dilakukan, tim tenaga ahli
konsultan segera menyampaikan produk Laporan Antara yang telah diperbaiki
tersebut disertai dengan Berita Acara FGD-I dan Berita Acara Pembahasan Laporan
Antara kepada tim teknis di tingkat pusat bersama dengan PPK kegiatan terkait di
Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan untuk mendapat persetujuan.
h. Kolokium RTBL
Tim tenaga ahli konsultan RTBL diwajibkan untuk hadir di acara kolokium RTBL yang
diselenggarakan di Jakarta oleh Direktorat Penataan bangunan dan Lingkungan untuk
mempresentasikan hasil sementara produk penyusunan dokumen RTBL sampai dengan
tahap Laporan Antara. Penekanan yang diutamakan pada pembahasan bersama tim
ahli (narasumber) dalam kolokium tersebut ialah terkait substansi materi RTBL pada Bab
‘Program Bangunan dan Lingkungan’ serta Bab ‘Rencana Umum dan Panduan
Rancangan’.
i. Pelaksanaan Focus Group DiscussionKedua (FGD-II)
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim tenaga ahli konsultan RTBL segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Focus Group DiscussionKedua (FGD-II)
dengan mengundang tim teknis daerah dan seluruh pemangku kepentingan terkait di
daerah. Focus Group Discussion (FGD) kedua diadakan di tingkat Provinsi pada lokasi
studi, dengan melibatkan unsur Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas terkait,
unsur kecamatan dan kelurahan, unsur masyarakat umum serta komunitas masyarakat
yang terkait dengan studi RTBL di tingkat lokal.
Dalam Focus Group DiscussionKedua (FGD-II) tersebut tim konsultan menyampaikan
hasil pekerjaan sementara sebagai berikut:
a. Rancangan Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai
dengan ketentuan pada Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang
Pedoman Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Draft Dokumen Perencanaan/Pra-DED; dan
c. Draft Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.
Di akhir pelaksanaan Focus Group DiscussionKedua(FGD-II) tim tenaga ahli konsultan
RTBL wajib menyusun Berita Acara FGD-II yang ditandatangani bersama oleh peserta
FGD-II yang memuat catatan dan masukan serta kesepakatan bersama terhadap
dokumen-dokumen tersebut diatas.
j. Penyusunan Laporan Draft Akhir
Setelah pelaksanaan Focus Group DiscussionKedua (FGD-II), tim tenaga ahli konsultan
segera menyusun Laporan Draft Akhir serta bahan tayangan yang akan disampaikan
pada Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir yang memuat materi sebagai berikut:
a. Laporan Draft Akhir mencakup materi dokumen RTBLsesuai dengan ketentuan
pada Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Dokumen Perencanaan/DED termasuk RKS, RAB dan simulasi 3 dimensional;
dan
c. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada
Kawasan Studi.
k. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir
Pada tahap ini tim tenaga ahli konsultan didampingi dengan tim teknis yang terdiri dari
unsur pusat dan daerah menyampaikan paparan yang lengkap dan utuh mencakup
keseluruhan materi Dokumen RTBL, Dokumen Perencanaan/DED dan Rancangan
Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi di hadapan
kepala daerah (Bupati/Walikota) beserta jajarannya. Adapun hasil dari paparan ini
ialah pernyataan tertulis “disetujui” atau “disetujui dengan catatan” keseluruhan
dokumen tersebut oleh kepala daerah (Bupati/Walikota) yang dituangkan dalam
Berita Acara Pembahasan Laporan Draft Akhir dan ditandatangani bersama oleh
kepala daerah (Bupati/Walikota), Tim Teknis Pusat dan Daerah serta Tim Tenaga Ahli
Konsultan RTBL.
l. Penyempurnaan Laporan Draft Akhir
Segera setelah pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Draft Akhir, tim tenaga ahli
konsultan segera bekerja menyempurnakan seluruh dokumen penyusunan RTBL
berdasarkan catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama pada saat
dilaksanakannya rapat pembahasan Laporan Draft Akhir.
m. Pelaksanaan Rapat Pembahasan Laporan Akhir
Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, tim Penyedia Jasa segera
mengagendakan dan menyelenggarakan Rapat Pembahasan Laporan Akhir dengan
mengundang seluruh tim teknis. Rapat Pembahasan Laporan Akhir diadakan di tingkat
pusat dengan agenda finalisasi keseluruhan dokumen produk penyusunan RTBL
sebagai berikut:
a. Laporan Akhir mencakup materi dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan pada
Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Dokumen Perencanaan/DED termasuk RKS, RAB dan simulasi 3 dimensional;
dan
c. Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada
Kawasan Studi.
Di akhir rapat pembahasan laporan akhir disusun Berita Acara Pembahasan Laporan
Akhir yang memuat catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama dengan tim
teknis terkait penyempurnaan keseluruhan dokumen tersebut diatas.
n. Proses Legalisasi/Penandatanganan Produk Dokumen RTBL
Setelah seluruh catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama yang dituangkan
dalam Berita Acara Pembahasan Laporan Akhir ditindaklanjuti oleh tim tenaga ahli
konsultan, seluruh dokumen produk penyusunan RTBL tersebut diatas segera
disampaikan ke Pemerintah Daerah untuk mendapat legalisasi dalam bentuk
penandatanganan oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan tugas dan
kewenangannya. Apabila proses penandatanganan membutuhkan waktu lebih dan
diperkirakan akan selesai melebihi Tahun Anggaran 2015, maka tim tenaga ahli
konsultan RTBL diminta untuk membuat Berita Acara Serah Terima Dokumen RTBL yang
ditandatangani oleh unsur pihak Pemerintah Daerah yang berwenang. Berita Acara
Serah Terima Dokumen ini digunakan sebagai bukti telah selesainya serangkaian proses
penyusunan RTBL yang telah menghasilkan keseluruhan produk RTBL yang telah
diterima oleh pihak Pemerintah Daerah.
INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
3. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Tersusunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada Kawasan Pantai
kota Buol Kabupaten Buol sesuai dengan Pedoman Penyusunan RTBL yang terdapat
pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007, yang dapat digunakan
sebagai panduan dalam penyelenggaraan bangunan gedung dan lingkungan di
kawasan tersebut.
4. Keluaran (Kuantitatif)
Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah bahwa Konsultan memberikan
Laporan Pendahuluan : 10 (sepuluh) eksemplar dalam format A4,
Laporan Antara : 10 (sepuluh) eksemplar dalam format A4,
Laporan Draft Akhir : 10 (sepuluh) eksemplar dalam format A4,
Laporan Akhir : 10 (sepuluh) eksemplar dalam format A4,
DED dan dokumen RAB : 10 (sepuluh) eksemplar,
Gambar Perspektif/ : 10 (sepuluh) eksemplar,
Ilustrasi (3D)
Rancangan Peraturan : 1 (satu) set
Bupati
CD Dokumentasi : 10 (sepuluh) keping
Adapun isi materi laporan tersebut diatas memuat hal-hal dibawah ini:
1) Laporan Pendahuluan, memuat :
a. Pemahaman dan tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja;
b. Rencana pencapaian sasaran, mencakup jadwal kerja, target/sasaran dan
alokasi tenaga ahli;
c. Metodologi pekerjaan penyusunan RTBL termasuk kajian kepustakaan (studi
literatur), kajian peraturan daerah setempat terkait dengan penyusunan RTBL
dan kajian teoritis serta kajian terhadap studi kasus sejenis;
d. Rencana survey, mencakup metode pengumpulan data, metode pengolahan
data, metode analisis data, jadwal survey, identifikasi lokasi survey, target data,
identifikasi instansi pemilik data dan pembuatan kuesioner
e. Rencana Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD), termasuk FGD-I dan FGD-
II, mencakup metode pelaksanaan, materi, target, jadwal pelaksanaan, daftar
undangan dan lokasi kegiatan; dan
f. Gambaran umum kawasan perencanaan, mencakup profil kawasan, studi
area deliniasi studi, identifikasi potensi kawasan, identifikasi permasalahan
kawasan, identifikasi instansi pemerintah daerah, keberadaan perusahaan
swasta serta komunitas masyarakat lokal yang kemungkinan akan terlibat
dalam proses penyusunan RTBL.
Diserahkan selambat-lambatnya 30 (tigapuluh) hari kalender sejak SPMK
dikeluarkan.
2) Laporan Antara, memuat:
a. Gambaran umum kawasan perencanaan, berdasarkan data yang didapat
dari hasil survey dan FGD;
b. Tinjauan kebijakan program pembangunan yang terdapat pada kawasan
perencanaan, seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Poldas,
Renstrada, dsb.
c. Analisis terhadap seluruh potensi dan masalah terhadap elemen perancangan
RTBL, meliputi:
- Analisis Daya Dukung Lahan;
- Analisis Kesesuaian Lahan;
- Analisis Intensitas Bangunan, dengan menggunakan kriteria terukur dan tdk
terukur; dan
- Analisis untuk menentukan prioritas program pembangunan dilakukan
terhadap masing-masing elemen rancang RTBL dengan menggunakan
metode SWOT.
d. Materi rancangan Bab I pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Program
Bangunan dan Lingkungan;
e. Materi rancangan Bab II pada Sistematika Dokumen RTBL, yaitu: Rencana
Umum dan Panduan Rancangan;
f. Draft usulan lokasi dan kegiatan prioritas untuk pembuatan DED; dan
g. Draft Sistematika Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada
Kawasan Studi.
Diserahkan selambat-lambatnya 60 (enam puluh hari) kalender sejak Laporan
Pendahuluan diserahterimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.
3) Laporan Draft Akhir, memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Seluruh materi dalam sistematika dokumen RTBL sesuai dengan ketentuan
pada Peraturan Menteri No. 6 tahun 2007 tentang Pedoman Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
b. Dokumen Perencanaan/Pra-DED; dan
c. Draft Peraturan Bupati/Walikota tentang Penetapan RTBL pada Kawasan Studi.
Diserahkan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh hari) kalender sejak Laporan
Antara diserahterimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.
4) Laporan Akhir, mencakup :
a. Seluruh materi dalam sistematika dokumen RTBL yang telah disempurnakan
berdasarkan catatan, usulan, masukan dan kesepakatan bersama yang
didapat pada pembahasan laporan draft akhir, yaitu:
Program Bangunan dan Lingkungan;
Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
Rencana Investasi;
Ketentuan Pengendalian Rencana; dan
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
Diserahkan selambat-lambatnya60 (tiga puluh hari) kalender sejak Laporan Draft
Akhir diserahterimakan dan disetujui oleh Tim Teknis/Penilai.
5) Gambar Detail Perencanaan (DED), Rencana Kerja Syarat dan Spesifikasi Teknis
(RKS) serta Dokumen RAB yang siap tender. Diserahkan bersamaan dengan
laporan akhir.
6) Rancangan Peraturan Bupati/Walikota tentang Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan.Diserahkan bersamaan dengan laporan akhir.
7) CD yang berisi Laporan Akhir, DED, Gambar Perspektif/Ilustrasi (3D), Peraturan
Bupati/Walikota dan Eksekutif Summary, diserahkan bersamaan dengan laporan
akhir.
PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, Tenaga Ahli yang dibutuhkan antara lain:
1. Team Leader (Ahli Perencanaan Wilayah Kota/Urban Design) : 1 orang
Strata 2 (S2) Perencanaan Wilayah Kota/Urban Design lulusan universitas atau
perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau
yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah
diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan
anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan
dinyatakan selesai.
2. Tenaga Ahli Planologi: 1 orang
Strata 1 (S1) Planologi lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur
terhadap penyusunan dokumen RTBL.
3. Tenaga Ahli Arsitektur: 1 orang
Strata 1 (S1) Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur
terhadap penyusunan dokumen RTBL.
4. TenagaAhli Sipil: 1 orang
Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Mampu membuat dokumen DED, RAB dan RKS.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan kajian aspek teknik sipil dan infrastruktur
terhadap penyusunan dokumen RTBLsertamenyusun dokumen DED dan RAB.
5. Ahli Teknik Lingkungan: 1 orang
Strata 1 (S1) Teknik Lingkungan lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur
terhadap penyusunan dokumen RTBL.
6. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan: 1 orang
Strata 1 (S1) Ekonomi lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun dilengkapi dengan referensi
kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek ekonomi
pembangunan terhadap penyusunan dokumen RTBL.
7. TenagaAhli Sosial Budaya: 1 orang
Strata 1 (S1) lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi
Berpengalaman profesional minimal 5 (lima) tahun dilengkapi dengan referensi
kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur
lansekap terhadap penyusunan dokumen RTBL.
8. Asisten BidangSipil/Stuktur : 1 orang
Strata 1 (S1) Sarjana Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu membantu tenaga ahli melakukan kajian terhadap
penghitungan rencana anggaran biaya terkait implementasi Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL) berdasarkan harga satuan setempat dan harga pasar yang
berlaku.
9. Asisten BidangArsitektur 1 orang
Strata 1 (S1) Arsitektur lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu melakukan melakukan kajian aspek arsitektur
terhadap penyusunan dokumen RTBL dan membuat dokumen DED, RAB dan RKS
Teknis.
10. Asisten Bidang Surveyor : 3 orang
Strata 1 (S1) Sarjana lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.
Berpengalaman profesional minimal 3 (tiga) tahun sesuai bidang keahlian
dilengkapi dengan referensi kerja.
Memiliki sertifikasi keahlian sesuai dengan bidang keahlian dikeluarkan oleh
Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK.
Lingkup tugas tenaga ahli ini yaitu membantu tenaga ahli dalam rangka
melaksanakan, mencari serta menyusun data-data survey baik itu data primer maupun
sekunder terkait penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
11. Tenaga Penunjang
Tenaga ahli dan asisten tenaga ahli tersebut diatas dalam pelaksanaan tugas dibantu
oleh tenaga penunjang yang dibutuhkan, diantaranya sebagai berikut:
Cam Operator (DIII Arsitek), 3 (tiga) orang
Juru ukur (DIII Sipil/SMK), 3 (tiga) orang
Operator Komputer (SMA/SMK/DIII), 3 (tiga) orang
Penyedia jasa diharapkan melengkapi proposal usulan teknis dengan melampirkan
waktu penugasan, rincian tugas serta mekanisme pelaksanaan pekerjaan team leader
dan tenaga ahlilainnya dalam bentuk Bar Chart Schedule.
VII. PENUTUP
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan
lebih lanjut oleh Konsultan Perencana sepanjang keluaran akhir dapat dihasilkan
secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik
jenis kertas, tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan Direktorat
Jenderal Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum yang berlaku.
3. Gambaran Umum dan Batas Deliniasi Kawasan Studi Penyusunan RTBL
sebagaimana dimaksud dalam penjelasan Bagian IV tentang Lokasi Kegiatan diatas
serta rincian Bill of Quantity pekerjaan Studi Penyusunan RTBL sebagaimana
dimaksud dalam penjelasan Bagian V tentang Sumber Pendanaan tercantum pada
lampiran Kerangka Acuan Kerja (KAK), yang merupakan satu kesatuan pengaturan
dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.