4. buku panduan tahun parompuan hkbp 2015 edit (1).pdf

46
1 BUKU PANDUAN TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015 Tema: Satu Di Dalam Kristus Yesus(Galatia 3:28c) Sub Tema: Perempuan HKBP Dipanggil Menjadi Pelopor Pembaharuan, Perdamaian Dan Pemberdayaan Keluarga, Gereja Dan MasyarakatDiterbitkan oleh Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung

Upload: viona-margaretha-gultom

Post on 26-Sep-2015

349 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BUKU PANDUAN

    TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015

    Tema:

    Satu Di Dalam Kristus Yesus (Galatia 3:28c)

    Sub Tema:

    Perempuan HKBP Dipanggil Menjadi Pelopor Pembaharuan, Perdamaian Dan Pemberdayaan Keluarga, Gereja Dan Masyarakat

    Diterbitkan oleh

    Kantor Pusat HKBP

    Pearaja Tarutung

  • 2

    SAMBUTAN EPHORUS HKBP

    Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA

    Salam Sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

    Secara teologis, perempuan dan kehidupan tidak terpisahkan sebab perempuan

    adalah ibu semua yang hidup (Kejadian 3:20). Itulah sebabnya kualitas kehidupan

    manusia hanya bisa ditingkatkan dengan meningkatkan kualitas hidup kaum

    perempuan. Membicarakan Hak Asasi Manusia (HAM) hanya bisa diwujudkan

    dengan juga memperhatikan hak-hak dasar perempuan, sebab menghormati manusia

    adalah menghormati perempuan. Posisi perempuan sangat penting di tengah-tengah

    Gereja kita, HKBP, sebab perempuan tidak terpisahkan dari keluarga dan Gereja.

    Ketiganya (Gereja, Perempuan, Keluarga) adalah komponen yang saling

    membangun HKBP.

    Ditetapkannya tahun 2015 sebagai Tahun Perempuan memiliki makna yang

    sangat strategis. Pertama, secara lokal, perempuan HKBP adalah perempuan Batak

    dengan segala nilai-nilai kultural dan kearifan lokalnya yang membanggakan.

    Semboyan Anakhon hi do Hamoraon di Ahu (Anakku adalah Kekayaanku) bukan

    sekadar lagu yang keluar dari otak kreatif seorang pujangga yang bernama Nahum

    Situmorang, melainkan juga menggambarkan realita semangat Ibu dan Ayah dalam

    mendidik dan menyekolahkan anak-anak mereka semampu mungkin. Investasi

    terbesar bagi Bangso Batak bukan harta, kedudukan ataupun nama besar, melainkan

    pendidikan. Kalau seorang Batak kaya, populer, punya jabatan tinggi, tapi

    pendidikan anak-anaknya kurang mendapat perhatian, orang tersebut akan merasa

    ada yang kurang. Pendidikan sangat esensial bagi halak hita. Kami yakin, Bangso

    Batak akan tetap eksis kalau pendidikan tetap menjadi prioritas utama setiap

    keluarga. Betapa berharganya pendidikan yang membuahkan kecerdasan ini, seturut

    dengan Amsal/Poda 4:7 yang mengatakan: Parmulaan ni hapistaran, on do: Tuhori

    hapistaran i, jala tuhorhon sandok na niomom tumuhor pangantusion! (Permulaan

    hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah

    pengertian). Sebagai Pimpinan tertinggi HKBP, saya mau mengajak warga HKBPtermasuk parompuanuntuk menggunakan kesempatan emas yang disediakan oleh Pemerintah kita untuk meraih beasiswa studi yang sangat banyak dewasa ini.

    Kedua, secara nasional, tahun 2015 berada dalam periode pemerintahan

    Presiden Joko Widodo (2014-2019) yang dianggap lebih egaliter dan lebih toleran

    terhadap perempuan dan minoritas. Hal ini terlihat dalam susunan kabinet kerjanya

    yang memecahkan rekor pemerintahan selama ini dalam jumlah menteri dari

    kalangan perempuan. Mayoritas orang Batak, sudah tentu termasuk kaum

    perempuannya, masuk dalam arak-arakan yang memenangkan Jokowi sebagai

    Presiden RI. Bahkan di kampung saya, Pulo Samosir lebih dari 90% memberikan

  • 3

    suaranya untuk Jokowi (Catatan: Kita harus tetap menghormati saudara-saudari kita

    yang tidak memilih Jokowi). Mengapa kebanyakan orang Batak memilih Jokowi

    sulit diterangkan, namun hal ini sedikit banyak menggambarkan bahwa Bangso

    Batak lebih mengidentifikasi diri mereka atau paling tidak merasa dekat dengan

    Jokowi. Jokowi, bagi mereka, membawa secercah harapan di tengah-tengah berita

    tentang FPI, penutupan rumah ibadah, dll. Harapan ini harus terus kita hidupkan.

    Ketiga, secara global, dunia sedang dibayangi oleh menguatnya gerakan

    radikal seperti yang terlihat dalam bentuk ISIS, Boko Haram, Taliban, penyanderaan

    di Australia (Desember 2014), dll. Yang juga mengherankan, banyak kaum muda

    Eropa bergabung dengan gerakan radikal seperti ISIS tersebut. Bisa jadi, gejala ini

    adalah bukti bahwa kaum muda Barat sudah mengalami krisis jati diri sebagai

    manusia yang hidup di dunia sekuler yang membuat agama terpenjara dalam

    lingkungan privat. Gejala kekeringan spiritual di Barat ini adalah warning bagi kita

    untuk menjadikan HKBP sebagai berkat bagi dunia. Selama Gereja (baca: HKBP)

    menjadi berkat, HKBP akan tetap eksis dan dicintai oleh warga jemaatnya. Peranan

    ibu sangat tidak tergantikan dalam hal ini. Merekalah yang pertama-tama membawa

    anak-anak ke lingkungan gereja atau Sekolah Minggu, mengajarkan Bahasa Batak,

    membacakan Alkitab dengan panduan Almanak HKBP, dll. Ibu jugalah yang

    pertama-tama mempertemukan anak-anak dengan kekayaan Tuhan yang lain, yang

    bukan Kristen, yang bukan Batak, bahkan yang bukan HKBP. Kekayaan ini

    sebaiknya diperkenalkan sejak dini agar seiring waktu mereka semakin

    menghormati yang lain tersebut.

    Walaupun namanya Tahun Perempuan, akan tetapi perempuan dan laki-laki

    tetap harus berjuang bersama dan bersama-sama berjuang. Tahun Perempuan ini

    bukan dimaksudkan untuk semakin membuat jarak antara laki-laki dan perempuan,

    justru sebaliknya agar semakin tercapai saling menghormati, kerjasama,

    keterpaduan, sinergi di antara keduanya.

    Kiprah perempuan dalam Gereja HKBP sungguh tak terabaikan. Dalam

    Almanak kita selalu dicatat perihal pelayanan Nona Hester Needham dan Nona

    Nieman di Tanah Batak (1883). Itulah awal pendidikan oleh Gereja Batak kepada

    kaum perempuan (kaum ibu, gadis dan anak perempuan). Patut dicatat, Hester

    Needham lama mengabdikan hidupnya di kalangan masyarakat Muslim di

    Mandailing, bahkan meninggal dunia di tengah-tengah saudara-saudari kita tersebut.

    Melalui Tahun Perempuan ini, kita berharap agar kemajuan demi kemajuan

    kita raih bersama-sama. Saya sangat sedih, kalau ada surat dari jemaat ke Kantor

    Pusat HKBP yang menolak seorang pelayan hanya karena dia seorang perempuan.

    Sama sedihnya, kalau ada warga jemaat yang menolak pemberkatan pernikahan

    putra-putrinya oleh pendeta perempuan.

  • 4

    Kita bersyukur kepada Allah bahwa meskipun masih banyak tugas yang harus

    kita emban ke depan, namun HKBP sudah sejak lama menggumuli posisi

    perempuan di tengah-tengah pelayan tahbisan gereja. Tgl 27 Juli 1986, pendeta

    perempuan pertama di HKBP sudah ditahbiskan, yakni Pdt Noortje P.

    Lumbantoruan, STh. Pada Sinode Godang 2008 yang lalu, untuk pertama kali

    seorang perempuan HKBP terpilih sebagai Praeses, yakni Pdt Debora Purada

    Sinaga, MTh. Apakah dalam Sinode Godang 2016 yang akan datang perempuan

    akan terpilih menjadi salah satu dari lima Pimpinan? Secara pribadi, saya akan

    sangat bersukacita apabila ini terwujud, tapi segala sesuatunya harus kita

    kembalikan kepada peserta Sinode Godang itu sendiri.

    Kami juga mau menggunakan kesempatan ini untuk mengutip ulang khotbah

    Tahun Baru 1 Januari 2015 kami yang dibacakan di seluruh gereja HKBP. Dalam

    Tahun Perempuan HKBP 2015 ini, Perempuan HKBP terpanggil untuk:

    1. Mengatasi Kemiskinan 2. Memelihara lingkungan yang sejuk dan sehat 3. Menghentikan perdagangan manusia 4. Memberantas korupsi Akhir kata, semoga Buku Panduan Tahun Perempuan HKBP ini berguna bagi

    kita semua, baik di aras Huria, Ressort, Distrik maupun Hatopan. Kepada Panitia

    Pusat, dengan Ketua Umum Pdt Marolop P Sinaga, MTh, kami ucapkan Selamat

    Bekerja! Tuhan memberi wibawa dan kekuatan! Marilah kita semua, tua-muda,

    lelaki-perempuan, pelayan-warga jemaat, bahu-membahu mengisi Tahun Perempuan

    ini dengan kreasi dan prestasi.

    Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba

    atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua

    adalah satu di dalam Kristus Yesus

    (Galatia 3:28)

    Pearaja Tarutung, Desember 2014

    Ephorus HKBP,

    Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA

  • 5

    Kata Pengantar

    Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja yang

    menganugerahkan berkat-berkat yang melimpah dalam kehidupan kita

    masing-masing.

    Dua tahun ketegorial kita telah lalui, tahun Anak-anak 2013 dan

    tahun Remaja Pemuda 2014, dan kini kita masuk Tahun Perempuan 2015.

    Disertai dengan ucapan terima kasih kepada Tuhan, berkat pertolonganNya

    kita telah melaksanakan program tersebut baik di tingkat Pusat, Distrik,

    Ressort maupun Huria.

    Tahun Anak-anak 2013 menekankan pentingnya membangun

    dasar yang kokoh untuk mendapatkan bangunan yang kuat. Dasar itu

    adalah masa anak-anak. Pentingnya membangun landasan iman pada anak-

    anak dengan pengharapan bahwa di waktu dewasanya kelak dia sudah

    matang dalam menjalani kehidupannya. Dan supaya berkesinambungan,

    maka tahun 2014 dilanjutkan dengan tema Tahun Remaja Pemuda. Jikalau

    dasar sudah kuat, maka proses pembangunan kerakter, pembangunan

    mental dan spritualnya akan lebih baik. Itu sebabnya tema tahun Remaja

    Pemuda 2014 adalah mempersiapkan generasi muda menghadapi

    tantangan zaman.

    Tanpa meninggalkan pelayanan kategorial Anak-anak dan

    Remaja Pemuda, maka kita akan menyambut tahun 2015 ini sebagai

    Tahun Pelayanan Kategorial Perempuan. Peran perempuan dalam

    lingkungan sosial keluarga, gereja dan masyarakat ternyata sangat besar.

    Perempuan sebagai ibu yang membesarkan anak-anak sampai remaja

    hingga dewasa bukanlah hal yang mudah. Perempuan juga harus

    mendapatkan dukungan dalam menunaikan pelayanannya hidupnya di

    dunia ini. Walaupun terkadang keberadaan perempuan tidak selalu

    diterima karena berbagai alasan, namun sepatutnyalah perempuan juga

    mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam kehidupan

    sehari-hari.

    Talenta antara laki-laki memang berbeda dengan perempuan,

    namun itu jangan menjadi penghalang bahkan menjadi alasan untuk

    mengesampingkan keberadaan perempuan. SATU DI DALAM KRISTUS

    YESUS, adalah dasar Alkitabiah dari Galatia 3:28c. Tidak ada perbedaan

    Laki-Laki dan Perempuan di hadapan Tuhan. Itulah sebabnya perempuan

    juga bertanggung jawab dalam kelangsungan dan kesinambungan

    kehidupan baik di dalam keluarga, lingkungan, gereja maupun masyarakat.

  • 6

    Perempuan juga mempunyai tugas yang sama dengan laki-laki dalam

    panggilan tri-tugas pelayanan gereja, Koinonia, Marturia dan Diakonia.

    Harapan kita bersama adalah, melalui Tahun Perempuan 2015

    akan menjadi awal, motivasi bahkan menjadi sarana perempuan untuk

    meningkatkan kemampuanya. Bahkan, perempuan harus mampu menjadi

    pelopor Pembaharuan, Perdamaian dan Pemberdayaan di tengah keluarga,

    gereja maupun masyarakat. Dengan pro-aktif, cermat dan percaya diri

    berkarya dalam kehidupan, perempuan senantiasa menjadi bagian dari

    dunia ini dengan segala perkembangannya.

    Bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya sempurna. Terimalah

    segala nasihatku! Sehati sepikirlah kamu, dan hiduplah dalam damai

    sejahtera; maka Allah, sumber kasih dan damai sejahtera akan menyertai

    kamu! (Lih. II Korintus 13:11). Akhir kata kami sampaikan terimakasih

    untuk kita semua, kiranya Tuhan menyertai pelayanan kita di Tahun

    Perempuan 2015 ini.

    Pearaja Tarutung, Desember 2014

    Kepala Departemen Koinonia HKBP

    Pdt. Welman P. Tampubolon

  • 7

    Daftar Isi

    Sambutan Ephorus HKBP ............................................................. 2

    Kata Pengantar ............................................................................ 5

    Daftar Isi ....................................................................................... 7

    I. Pendahuluan .............................................................. 8 II. Dasar Teologis .............................................................. 8

    2.1 Perempuan Dalam Perjanjian Lama

    2.2 Perempuan Dalam Perjanjian Baru

    2.3 Kepeloporan Pelayan Perempuan di HKBP

    2.4 Perempuan Dalam Konteks Budaya

    dan Konteks Kekristenan

    III. Refleksi Teologis .............................................................. 13 IV. Pelaksanaan .............................................................. 14

    4.1 Nama Kegiatan 4.2 Tema dan Sub Tema 4.3 Logo dan Makna Logo 4.4 Tujuan Umum 4.5 Sasaran 4.6 Mars Tahun Perempuan HKBP 2015

    V. Rangkaian Kegiatan ........................................................ 17 VI. Pengorganisasian ........................................................... 19

    6.1 Di Level Jemaat

    6.2 Di Level Ressort

    6.3 Di Level Distrik

    6.4 Di Level Pusat

    VII. Anggaran ......................................................................... 21 7.1 Anggaran Pengeluaran

    7.2 Anggaran Pemasukan

    VIII. Panitia Pusat Tahun Perempuan HKBP 2015 .................. 23 IX. Penutup ............................................................................ 28 Lampiran Mars/Koor ...................................................................... 29

  • 8

    I. PENDAHULUAN

    Perempuan memegang peranan dalam pengembangan

    kesejahteraan keluarga, Gereja dan masyarakat pada masa kini. Namun

    perempuan dalam konteks masyarakat Batak masih banyak bergumul

    dalam persoalan keluarga, ekonomi, sosial, politik dan juga kesehatan.

    Untuk itu, Gereja perlu memfokuskan pelayanannya kepada kaum

    perempuan tanpa mengabaikan pelayanan lainnya.

    Di kehidupan perkotaan, perempuan telah banyak mengambil

    peranan penting dan menunjukkan kemampuannya dalam berkarya. Hal ini

    didukung dengan pengetahuan dan lingkungan perkotaan yang

    memberikan ruang kepada perempuan. Namun di daerah transisi dan

    pedesaan pada umumnya, terlebih di lingkungan budaya Batak, masih sulit

    untuk menerima perempuan memegang peranan penting dalan kehidupan

    sosial. Walaupun pada hakikatnya Kekristenan sudah masuk ke dalam

    kehidupan luas, baik di perkotaan, daerah transisi maupun pedesaan, masih

    ada saja lingkungan yang membedakan status kesetaraan antara laki-laki

    dan perempuan.

    Rapat MPS dan Praeses HKBP pada Februari 2013 di Samosir

    memutuskan bahwa Tahun 2015 adalah tahun pelayanan khusus untuk

    kaum perempuan (Tahun Perempuan HKBP 2015). HKBP terpanggil

    melaksanakan perayaan Tahun Perempuan sebagai salah satu missi

    penginjilan. Dengan menyadari bahwa pelayanan terhadap kaum

    perempuan gereja tidak dapat dilakukan hanya secara organisatoris, maka

    pembenahan pelayanan kaum perempuan ini membutuhkan komitmen

    yang sangat kuat dan nilai-nilai yang berakar dalam hati dan jiwa manusia

    yang dipercaya bersumber pada Alkitab.

    II. DASAR TEOLOGIS TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015

    2.1 Perempuan Dalam Perjanjian Lama

    Perempuan diciptakan seharkat dan semartabat dengan laki-laki.

    Laki-laki maupun perempuan diberikan panggilan dan peran yang berbeda

    namun sama-sama penting di hadapan Allah. Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya

    dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. (Kejadian 1:27)

    artinya bahwa perempuan diciptakan sebagai penolong yang sepadan

    dengan laki-laki (Kejadian 2:18). Seorang perempuan perlu menyadari

    keberhargaan dirinya di hadapan Allah, dan panggilannya yang unik.

    Selain panggilan menjadi penolong sepadan bagi laki-laki, ia juga

    diberikan talenta dan karunia yang harus dikembangkan dan dipergunakan

  • 9

    untuk membangun Tubuh Kristus. Sepanjang hidupnya, ia harus berjuang

    menyelaraskan perannya ini sebagai pertanggungjawaban iman dan

    kehidupan kepada Allah.

    Dalam Perjanjian Lama, Allah memanggil perempuan dalam

    pelayanan yang pada akhirnya mengangkat harkat laki-laki ke suatu

    jabatan, misalnya seperti Yokebed (ibu Musa dan Harun) yang memberi

    pengajaran tentang Allah (Kel 6: 20). Yokebed tampil sebagai bukti bahwa

    Allah dapat memanggil dan memakai perempuan untuk suatu tujuan yang

    mulia. Yokebed menyembunyikan anaknya Musa bahkan berusaha

    membesarkannya atas persetujuan Putri Firaun setelah Putri Firaun

    menemukan bayi itu di sungai Nil. Putri Firaun yang menyelamatkan bayi

    Musa dari sungai Nil dan memeliharanya di istana bersama kakaknya

    Miriam dan ibunya sebagai pengasuh. Hal ini membuktikan bahwa Tuhan

    memakai perempuan untuk tujuan keselamatan suatu bangsa (Israel) kelak.

    Perempuan diperlengkapi Allah untuk tugas sesuai panggilanNya.

    Harus dicatat bahwa setiap orang pilihan Allah dalam Perjanjian Lama

    lahir dari seorang perempuan. Kepada perempuan Allah telah memberi

    tanggungjawab berat dan pelayanan yang patut dipuji untuk mendidik

    anak-anak dalam Tuhan (bandingkan 2 Timotius 1:5 kisah tentang Lois

    dan Eunike ibu Timoteus).

    Demikian juga dengan Miriam (lihat Keluaran 15:20). Dalam

    Mika 6:4, Allah mengkategorikan Miriam, sama dengan Musa dan Harun,

    sebagai salah seorang pemimpin Israel: Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan engkau dari rumah

    perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam sebagai

    penganjurmu. Sudah tentu, peran kepemimpinan Miriam di Israel jelas tidak sama dominan dengan Musa. Namun sebagai pelayan, Miriam

    berbicara atas nama Allah.

    Perempuan yang juga dibesarkan Allah sebagai pemimpin Israel

    adalah Debora, yang hidup di zaman hakim-hakim Israel. Ia adalah

    pelayan, dan menjadi hakim bagi Israel yang setingkat dengan laki-laki

    pada zamannya seperti Simson, Yefta dan Gideon (Hakim-Hakim 4:5).

    Debora sebagai hakim memberikan keputusan bagi pria, tidak hanya bagi

    perempuan. Tidak ada yang dapat menyalahkan hal ini bahwa seorang

    perempuan berkata kepada pria-pria apa yang harus dilakukan, dan Allah

    mengurapinya untuk melakukannya.

    Debora menghadapi Barak yang sulit menerima Firman Tuhan

    dan bersikap skeptis terhadap petunjuk profetik dari Debora baginya untuk

    pergi berperang melawan Jenderal Sisera dari Kanaan. Debora mengatakan

  • 10

    bahwa kehormatan untuk membunuh Sisera akan menjadi bagian

    perempuan. Debora benar, dan seorang perempuan bernama Yael diingat

    dalam Alkitab sebagai perempuan yang menusukkan patok ke kepala

    Sisera yang sedang tidur (lihat Hakim-Hakim 4). Kisah itu berakhir

    dengan Barak yang bernyanyi bersama dengan Debora. Sebagian lirik

    pujian berisikan pujian untuk Debora dan Yael (Hakim-Hakim 5).

    Selain itu, seorang perempuan yang senantiasa memberikan kata-

    kata berkat kepada menantunya yaitu Naomi, meskipun menantunya dari

    suku Moab, yang bernama Rut. Kisah ini menceritakan kebaikan seorang

    mertua terhadap menantu yang tidak memberikan keturunan dari anak

    kandungnya sendiri namun memberikan kesempatan untuk tetap

    memberikan kelangsungan kekerabatan (kekeluargaan).

    Masih banyak peran perempuan yang mampu mendukung anak

    laki-laki dalam menjalankan tugas pelayanan laki-laki, namun yang

    penting dan menarik dari kisah-kisah tersebut adalah betapa berpotensi dan

    berpeluangnya para perempuan dijadikan Allah.

    2.2 Perempuan Masa Perjanjian Baru

    Maria dipakai Allah untuk menyatakan suatu keselamatan besar

    atas dunia ini (Lukas 1: 46-55). Hal itu diakui oleh Hana (pelayan di bait

    suci) yang telah mengakui Yesus sebagai Mesias, bahkan Hana

    memberitakan tentang kemesiasan Yesus yang akan melepaskan

    Yerusalem (Lukas 2: 36-38).

    Alkitab mencatat peran perempuan yang turut aktif mengimani

    dan mengamini perkataan Yesus seperti perempuan Samaria di sumur

    Yakub (Yohannes 4: 28-30), Maria dan Marta bahkan tiga perempuan

    yang setia mengikuti proses kematian Yesus hingga menjadi saksi pertama

    akan kebangkitan Yesus. Selain itu pada masa rasul-rasul ada seorang

    penginjil bernama Fillipus mempunyai anak 4 orang yang semuanya

    menjadi pelayan (Kisah 21: 8-9). Demikian juga perempuan yang lainnya

    yang memberi perhatian dan waktu bahkan memberi hartanya untuk

    kepentingan penginjilan seperti Lydia (Kisah 16: 13-40) dan juga sama

    halnya dengan Tabita (Kis.9:36).

    Timoteus, yaitu Rasul yang masih muda namun sudah terampil

    memberitakan Injil. Di balik keberhasilannya ada dua tokoh perempuan

    yang mendukungnya yaitu Lois neneknya dan Eunike ibunya. Kedua

    perempuan tersebut mendorong Timoteus melalui pendidikan rohani

    sehingga memampukan Timoteus di usianya yang muda tampil

    memberitakan Firman Tuhan.

  • 11

    Banyak perempuan yang dicatat oleh Alkitab turut ambil bagian

    dalam penginjilan, yang penting dari kisah-kisah peran perempuan dalam

    Perjanjian Baru bahwa Tuhan Yesus memberi kesempatan kepada

    perempuan untuk menyatakan kasihNya di dunia ini.

    2.3 Kepeloporan Pelayan Perempuan Di HKBP

    Beberapa tokoh missionaris seperti Schwester Elfrieda Harder

    (1934) di Laguboti dan Hester Needham (1889) di Silindung yang datang

    untuk mengajari kaum perempuan memiliki pengetahuan dan keterampilan

    seperti menjahit, bernyanyi dan bersekolah. Kedatangan mereka (meskipun

    tak sama waktu dan tempatnya) sebagai pelopor kemajuan perempuan

    Batak (Elfrieda Harder sekaligus pencipta lagu Buku Ende Haluan Nagok)

    menjadi benih bertumbuhnya pelayan perempuan di HKBP. Sejak itu

    HKBP telah mengenal pelayan perempuan, sejak itu pula mereka menjadi

    perintis kemajuan dan kemandirian perempuan Batak yang kemudian

    berkembang terhadap beberapa perempuan Batak yang bersekolah lebih

    tinggi lagi hingga akhirnya munculnya beberapa pendidikan seperti

    Sekolah Bibelvrouw di Laguboti dan pendidikan Diakones di Balige serta

    sekolah ketrampilan perempuan di daerah Humbang.

    Berdirinya beberapa sekolah yang memajukan perempuan Batak

    berlanjut pada perempuan yang ingin turut berperan aktif memberitakan

    Firman Tuhan melalui sekolah-sekolah yang berlatar belakang teologi,

    termasuk pada tahun 1980-an perempuan masuk menjadi pendeta yang

    ingin sama-sama ditahbis seperti layaknya pendeta laki-laki.

    Seiring berjalannya waktu dan zaman, perempuan Batak mulai

    berkembang dalam kepeloporan berkarya dalam bidang politik, bidang

    kesehatan, pendidikan, ekonomi dan kerohanian serta di bidang lainnya.

    2.4 Perempuan Batak Dalam Konteks Budaya dan Konteks

    Kekristenan

    Kedatangan kekristenan di tanah Batak merubah paradigma orang

    Batak tentang posisi perempuan. Awalnya dinomorduakan, sekarang

    disetarakan dengan laki-laki. Sebelum kedatangan missionaris ke tanah

    Batak, perempuan Batak tak berdaya melawan budaya patriarhak yang

    hanya mendahulukan kaum laki-laki dalam keluarga dan masyarakat

    sosial, misalnya dalam hal pendidikan.

    Budaya Batak pada dasarnya memberikan tempat yang sama

    kepada posisi laki-laki dan perempuan dalam hal sosial dan budaya, namun

    pada realitasnya tidak selalu demikian, contohnya bahwa ada filosofi

  • 12

    Batak tentang Dalihan Natolu (tiga tungku: somba marhulahula, manat

    mardongan tubu, elek marboru) yang bentuknya sama ketiga sisi. Namun

    filosofi Dalihan Natolu ini lebih banyak ditafsirkan hanya bagi sistem

    kekerabatan keluarga sehingga tidak berlaku pada individu sebagai

    perempuan. Demikian juga dengan pepatah dompak marmeme anak, dompak marmeme boru artinya sama mendidik anak laki-laki dan perempuan. Pepatah inipun lebih sering ditafsirkan dan diartikan bagi

    orang yang sudah berkeluarga sehingga tak berlaku bagi seorang

    perempuan yang tidak menikah.

    Kesetaraan antara laki-laki dan perempuan belum terlaksana

    dengan baik dalam kehidupan orang Batak karena menganggap perempuan

    adalah nomor dua dalam keluarga dan ada anggapan bahwa perempuan

    akan dinikahkan kepada marga lain membuat seorang perempuan tidak

    mempunyai hak penuh dalam suatu keluarga.

    Kekristenan datang untuk menggarami budaya Batak dan

    menerangi fungsi filosofi Batak yang menekankan kesetaraan tersebut,

    sehingga orang Batak yang sangat menghargai nilai-nilai partisipasi dapat

    merubah paradigmanya tentang posisi perempuan dalam konteks

    kebatakannya. Gereja datang untuk memberikan kesempatan bagi

    perempuan untuk peran penting dan peran ganda dalam kehidupannya di

    keluarga dan masyarakat serta di Gereja.

    Namun demikian, masih juga terdapat tantangan bagi perempuan

    Batak dalam menghidupi kekristenannya karena tidak semua dapat

    menerima peran perempuan tersebut. Tantangan itu datang dari kaum laki-

    laki itu sendiri karena budaya patriarhak yang secara tidak sadar masih

    sangat kuat mempengaruhi pola pikir laki-laki yang menganggap

    perempuan lemah. Tantangan berikutnya datang dari perempuan itu sendiri

    yang tidak memakai kesempatan untuk maju, bahkan perempuan itu

    sendiri menganggap sesamanya perempuan adalah saingan yang harus

    disingkirkan bukan rekan sekerja yang seharusnya bergandengan tangan

    memajukan perempuan.

    Lebih dari pada itu, untuk pelayan perempuan di gereja pun

    belum tentu dapat diterima oleh suatu masyarakat Batak, karena sampai

    pada saat ini masih terdapat jemaat HKBP yang belum bisa menerima

    pelayan perempuan untuk melayani sebuah jemaat karena alasan tertentu

    seperti perkawinan, kehamilan, anak dan keluarga. Alasan ini dipakai

    untuk menilai kemampuan seorang perempuan menjalankan perannya

    dalam pelayanan jemaat.

  • 13

    Realitas konteks kehidupan Batak dan konteks kehidupan

    bergereja mengajak kita untuk melihat lebih jeli tentang karunia dan

    potensi yang diberikan Tuhan kepada perempuan Batak. Tentunya masing-

    masing orang laki-laki dan perempuan diberikan Tuhan talenta, potensi

    dan kesempatan yang sama seperti tertulis dalam Galatia 3: 28 bahwa tidak

    ada lagi perbedaan laki-laki dengan perempuan karena semuanya sudah

    ditebus Kristus. Namun yang menjadi titik permasalahan adalah

    bagaimana perempuan memakai kesempatan ini dan laki-laki ikut

    mendukung kesetaraan ini.

    Dasar teologis tentang peran perempuan melihat bahwa Allah

    ingin memakai perempuan untuk kemuliaanNya, dan Ia telah

    melakukannya. Alkitab berbicara tentang banyak hal-hal positif yang telah

    dilakukan oleh perempuan bagi Kerajaan Allah, maka demikian juga yang

    Allah harapkan dari perempuan Batak Kristen.

    Gereja HKBP adalah umat yang ditebus Tuhan, Tubuh Kristus,

    keluarga Allah. Setiap orang dalam gereja HKBP adalah pribadi yang

    berharga dan mulia serta dikasihi Allah dan diundang masuk ke dalam

    hidupNya. Sebab itu setiap jemaat HKBP haruslah berpartisipasi atau

    mengambil bagian dalam kehidupan gereja, baik dalam ibadah,

    pengajaran, persekutuan, kesaksian dan pelayanan. Partisipasi atau

    parsidohoton warga gereja ini juga sangat sesuai dengan kultur kebatakan

    anggota-anggota HKBP tanpa adanya perbedaan gender.

    III. REFLEKSI TEOLOGIS GALATIA 3:28c

    Satu Di Dalam Kristus Yesus Pepatah Cina berkata Sepuluh lidi yang diikat menjadi satu lebih

    kokoh daripada seribu lidi yang tercerai berai. Pepatah ini menekankan pentingnya kesatuan, karena melalui kesatuan kita beroleh kekuatan

    menghadapi tantangan dan kita juga boleh mengharapkan hidup yang lebih

    baik. Demikianlah kesatuan juga menjadi salah satu tema penting dalam surat-surat Paulus, termasuk dalam surat Galatia, secara khusus dalam

    Galatia 3:28. Paulus menekankan ini untuk mengkritisi eksklusivisme

    keselamatan dalam diri orang Yahudi (bangga sebagai Yahudi) sehingga

    memandang rendah non Yahudi. Mereka yakin bahwa hanya mereka yang

    berhak atas keselamatan, karena mereka keturunan Abraham yang taat

    melakukan Hukum Taurat. Namun Paulus menegaskan bahwa keselamatan

    bukan diperoleh dari Hukum Taurat saja, tetapi hanya melalui iman kepada

    Yesus Kristus. Karena iman maka semua orang yang telah dibaptis adalah

    anak Tuhan dan berhak menerima keselamatan. Selanjutnya melalui

  • 14

    baptisan, semua orang percaya dipersatukan dalam persekutuan bersama

    Kristus.

    Oleh karena itu sebagai implikasi dari imannya maka setiap orang

    percaya kiranya dapat membangun persekutuan di dalam Kristus, yaitu

    persekutuan yang saling menghargai dan saling menerima segala

    perbedaan, baik perbedaan suku, warna kulit, bangsa, kelas sosial, maupun

    perbedaan seksual. Perbedaan pasti ada tetapi hal itu dapat mewarnai

    kehidupan. Perbedaan merupakan kekayaan dan anugerah Tuhan, sehingga

    hal itu kiranya tidak menjadi alasan untuk menghancurkan persekutuan di

    dalam Kristus.

    Secara khusus di Tahun Perempuan HKBP kiranya teks ini

    menjadi satu dasar berpijak bagi semua pihak untuk saling menerima,

    saling menghargai dan saling mendukung dalam mengemban tangggung

    jawab bersama, sebagai anggota tubuh Kristus dan sebagai agent untuk

    melanjutkan misi Kristus di dunia ini. Ada tanggung jawab besar dan

    seiring dengan itu ada tantangan besar yang dapat menghambat misi itu

    sehingga kita harus bersatu. Semua pihak, perempuan dan laki-laki,

    kiranya saling memberi ruang dan panggung bagi yang lain untuk

    berkarya. Karena karya setiap orang, laki-laki dan perempuan, sangat

    diharapkan dalam pembentukan generasi penerus di tengah-tengah

    keluarga, gereja dan masyarakat.

    IV. PELAKSANAAN.

    4.1 Nama Kegiatan: TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015.

    4.2 Tema dan Subtema:

    Tema : Satu Di Dalam Kristus Yesus (Galatia 3: 28c) Subtema : Perempuan HKBP Dipanggil Menjadi Pelopor Pembaharuan,

    Perdamaian Dan Pemberdayaan Keluarga, Gereja Dan

    Masyarakat

    4.3 Logo Dan Makna Logo

    4.3.1 Logo:

  • 15

    4.3.2 Keterangan dan Makna Logo:

    1) Tangan: Melambangkan kehadiran dan fungsi perempuan yang berkarya dalam kehidupan.

    2) Bibit berwarna kuning yang bertumbuh dengan tiga daun muda warna hijau: Melambangkan kehidupan yang berkesinambungan

    dimana perempuan melakukan tiga tugas persekutuan, pelayanan

    dan kesaksian bagi alam semesta ciptaan Tuhan.

    3) Lingkaran dan garis melintang: Melambangkan dunia dan lingkungannya

    4) Salib: Melambangkan damai sejahtera dalam terang Firman. 5) Makna Logo Tahun Perempuan HKBP 2015:

    Melambangkan Perempuan HKBP pro-aktif mencermati

    perkembangan dunia dan gereja, memberikan dan

    menginspirasikan hidup baru serta kehidupan yang penuh damai

    sejahtera bagi bangsa-bangsa di dunia ini.

    4.4 Tujuan Umum:

    1) Tahun Perempuan HKBP 2015 menjadi sarana agar perempuan mengembangkan persekutuan dan perluasan kerajaan Allah

    (Koinonia).

    2) Tahun Perempuan HKBP 2015 menjadi sarana pendorong perempuan menjadi pemberita Firman Tuhan kepada dunia

    (Marturia).

    3) Tahun Perempuan HKBP 2015 menjadi sarana agar perempuan mampu menjadi pelopor pelayanan kasih Allah (Diakonia).

    4.5 Sasaran:

    1) Melalui Tahun Perempuan HKBP 2015, perempuan mampu mengembangkan petensinya menjadi subjek pelayanan.

    2) Mengaktifkan minimal 50% dari jemaat perempuan aktif di kegiatan perempuan

    3) Di setiap Ressort HKBP, minimal 20 orang wanita terpanggil menjadi penginjil.

    4) Menyadari bahwa perempuan mempunyai peluang yang sama dalam pemberdayaan untuk menunjang kesejahteraan keluarga

    dan masyarakat, serta mampu mendidik anak dalam keluarga.

    5) Pembangunan Retreat Centre Perempuan HKBP di Tanjung Sari Medan.

  • 16

    4.6 Mars Perempuan HKBP

    Sesuai dengan pengumuman melalui website HKBP, Lomba

    Cipta Lagu Mars Perempuan HKBP diikuti oleh 6 peserta. Hasil keputusan

    panitia menetapkan satu lagu sebagai pemenang Cipta Mars, dan lima lagu

    lainnya menjadi lagu pilihan.

    Adapun yang menjadi Mars Tahun Perempuan HKBP 2015

    dengan judul: Olophon HatigoranNa (Cipt. Pdt. Freska Sinaga, STh).

    Lagu Pilihan:

    1. Sada Dibagasan Kristus (Cipt. Heddy Lamria Sianturi) 2. Marlas Ni Roha Parompuan HKBP (Cipt. Yamaro Sitompul&

    Semirinda br Purba)

    3. Sada Dibagasan Kristus (Cipt. Erick D. A. J. Butar Butar) 4. Hehema Parompuan HKBP (Cipt. Gr. Anggiat M. Tambunan) 5. Hehema Parompuan HKBP (Cipt.Tommy Alexander

    Tambunan)

    (Koor Terlampir)

  • 17

    No. NAMA KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

    A. DI TINGKAT PUSAT (HATOPAN) 1. Ibadah Syukur Awal Tahun Baru Kantor

    Pusat 2015

    Lounching Tahun Perempuan HKBP 2015

    Pelantikan Panitia Tahun Perempuan 2015

    Kamis 08 Januari 2015

    Kantor Pusat HKBP Pearaja-Tarutung

    Panitia Kantor Pusat

    2. Pertemuan/ Rakor Kabid Koinonia Distrik (28 Distrik)

    09 Jan 2015 Pearaja-Tarutung Tim Kerja

    3. PASKAH RAYA HKBP 2015 3.1 Konfrensi Perempuan 3.2 Ibadah Raya 3.3 Obor Paskah

    09 12

    Apr 2015

    3.1 Tarutung 3.2 Tarutung 3.3 Tarutung

    Panitia

    4. Pembangunan Retreat Centre Perempuan Di Tanjungsari Medan. (Monument Tahun Perempuan HKBP 2015)

    Jan Des 2015

    Medan

    Panitia

    Fund Rising

    Donateur

    Penjulalan PIN

    5. PeningkatanDistribusi S-P Ina HKBP (Meningkatkan Pelanggan/Partobo)

    Jan Des 2015 Biro Perempuan & Praeses HKBP

    6. Penulisan dan Penerbitan Buku Pintar Perempuan HKBP

    Jan Okt 2015 Biro Perempuan & Panitia

    7. Gerakan Lima Ribu (Gemari) Perempuan HKBP - Dana Sosial Perempuan

    Jan- Des 2015

    Biro Perempuan/ Panitia Tahun

    Perempuan HKBP

    8. Pemberdayaan Pelayan Perempuan HKBP 8.1 Pelatihan KepemimpinanTOT

    (Training of Trainers) 8.2 Pelatihan Pelayanan Konnseling

    8.1 Maret 2015 8.2 Okt 2015

    8.1 Medan 8.2 Parapat

    Panitia Biro Perempuan Biro Pembinaan

    9. Acara Puncak Tahun Perempuan HKBP (Dihadiri Menteri Perempuan RI) 1. Ibadah Raya 2. Lomba Paduan Suara Perempuan

    28-29

    Nov 2015

    P.Siantar

    Panitia

    Program Lanjutan Tahun Remaja Pemuda

    10. KONFERENSI PEMUDA NASIONAL HKBP Oktober 2015 Sem. Sipoholon Panitia

    11. HKBP CUP III Sep-Okt 2015 Tarutung Panitia Ktr. Pusat

    12.

    JETUN GAMES PEMUDA HKBP 2015

    Juni 2015 (Libur Sekolah)

    Jetun Silangit/ Sem. Sipoholon

    Panitia

    13 Rehabilitasi Perkampungan Pemuda Jetun

    Jan-Des Jetun Silangit Panitia Khusus

    14 130 Tahun Kependetaan HKBP & 30 Tahun

    Kependetaan Perempuan di HKBP

    1. Seminar 2. Ibadah

    1. 17-18 Juli 2. 19 Juli

    STT HKBP

    STT HKBP/ KRP

    V. RANGKAIAN KEGIATAN

    Matriks Rangkaian Kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015

  • 18

    No. NAMA KEGIATAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA

    B. DI TINGKAT DISTRIK-RESSORT-HURIA 1. Perayaan Natal Bersama di Semua

    Distrik 29 Des 2015 Praeses/ PPD

    2. Gemari Distrik JanDes 2015 Distrik PPD

    3. KONSULTASI NASIONAL PEREMPUAN HKBP Dengan Topik: -Migrant Worker/Outsourcing

    -Human Trafficking -Kid Trafficking -KDRT -Ekonomi Keluarga

    3.1 Konsultasi Khusus Wilayah I 3.2 Konsultasi masalah khusus di daerah

    Industri: Distrik XIX Bekasi, Distrik XX Kepri, Distrik XXI Banten dan Distrik XXVIII Deboskab

    3.3 Dilaksanakan di semua Distrik

    Mei 2015

    3.1 Ditentukan Wilayah I

    3.2 Distrik Masing Masing

    3.3 Distrik Masing Masing

    3.1 Koord. Wilayah

    3.2 Praeses

    3.3 Praeses

    4. Pesta Parheheheon Ina Distrik

    Lomba Ketrampilan: Memasak, Lomba Busana

    Lomba Tradisional: Manortor

    Lomba PaduanSuara

    Lomba KebersihanGereja

    Lomba Olah Raga, dll.

    April Mei

    2015

    Distrik

    PPD Panitia

    5. PELATIHAN KHUSUS PEREMPUAN:

    5.1 Pelatihan Ketrampilan dalam Peningkatan Ekonomi Keluarga

    Juni 2015

    Distrik/ Wilayah

    PPD/ Praeses/ Korwil/ Biro Perempuan

    5.2 Pelatihan Bersending Bagi Perempuan (PPD, PPR, PPH)

    Maret Okt

    2015

    Distrik/ Resort

    Praeses/ Biro Perempuan/

    Dept. Marturia

    5.3 Pelatihan Pembenahan Keluarga

    Juli 2015

    Distrik/ Wilayah PPD/ Praeses/ Panitia/ Biro Perempuan

    5.4 Pelatihan Spiritualitas Perempuan

    August 2015

    Distrik/ Wilayah

    PPD/ Praeses/ Panitia/ Biro Perempuan

    6. PRA JETUN GAMES TINGKAT DISTRIK Juni 2015 Distrik/ Wilayah Praeses/ Kabid Koinonia

  • 19

    VI. PENGORGANISASIAN

    6.1 Di Level Jemaat

    a. Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level jemaat dilaksanakan oleh Huria dipimpin langsung oleh Uluan

    Huria berkoordinasi dengan Pendeta Ressort.

    b. Untuk membantu Parhalado melaksanakan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP Uluan Huria dapat mengangkat Seksi

    Perempuan yang bertanggung jawab kepada Uluan Huria

    dan berkoordinasi dengan pendeta ressort.

    c. Demi menghayati pentingnya Kegiatan Tahun Perempuan, jemaat dianjurkan mengadakan rangkaian Penelaahan

    Alkitab (PHD) melalui bahan PA yang sudah tersedia dalam

    buku majalah Surat Parsaoran Ina (SPI) HKBP.

    d. Selama tidak menyimpang dari buku Panduan, jemaat diberikan kebebasan untuk mengembangkan Kegiatan

    Tahun Perempuan HKBP sesuai dengan kebutuhan khusus

    dan kepentingan jemaat setempat.

    e. Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP ditanggung oleh masing-masing Huria dan sedapat mungkin agar

    dimasukkan ke dalam anggaran jemaat tahun 2015.

    f. Segala kegiatan Tahun Perempuan di Distrik, Ressort, Huria diadakan sebelum ibadah puncak Tahun Perempuan HKBP

    2015 (sebelum November).

    6.2 Di Level Ressort

    a. Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level Ressort dilaksanakan oleh Parhalado Ressort dan bertanggungjawab

    kepada Pendeta Ressort.

    b. Untuk membantu Parhalado Ressort melaksanakan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP maka Pendeta Ressort dapat

    mengangkat Tim dari kalangan anggota jemaat yang

    memiliki kecakapan dan keahlian khusus yang berhubungan

    dengan kegiatan yang hendak dilakukan. Tim bertanggung

    jawab kepada Pendeta Ressort.

    c. Untuk memudahkan upaya mencapai sasaran Kegiatan Tahun Perempuan HKBP maka Ressort-Ressort dianjurkan

    bekerjasama dengan koordinasi Praeses.

    d. Agar Kegiatan Tahun Perempuan HKBP berhasil maka Ressort-Ressort dianjurkan untuk terlebih dulu mengadakan

  • 20

    rangkaian penelaahan Alkitab dan studi serta doa untuk

    memahami dan menghayati penting dan urgennya Kegiatan

    Tahun Perempuan HKBP bagi gereja di tingkat ressort.

    e. Ressort-Ressort diberikan kebebasan untuk menambahkan dan mengembangkan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP

    sesuai dengan kebutuhan khusus dan kepentingan Ressort

    setempat dengan tetap berada di bawah terang tema dan

    subtema.

    f. Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP ditanggung oleh masing-masing Ressort dan sedapat mungkin agar

    dimasukkan ke dalam anggaran ressort tahun 2015.

    6.3 Di Level Distrik

    a. Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level Distrik dilaksanakan oleh PPD dan bertanggungjawab kepada

    Praeses.

    b. Untuk membantu PPD melaksanakan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP maka Praeses dapat mengangkat Panitia

    yang bertanggung jawab kepada Praeses.

    c. Untuk memudahkan penncapaian sasaran Kegiatan Tahun Perempuan HKBP maka Distrik-Distrik dianjurkan

    bekerjasama dengan koordinasi Kepala Departemen

    Koinonia HKBP melalui Biro Kategorial Parompuan

    HKBP.

    d. Untuk menghayati pentingnya arti kegiatan Tahun Perempuan, Distrik-Distrik dianjurkan untuk terlebih dulu

    mengadakan rangkaian Penelaahan Alkitab dari bahan yang

    tersedia dalam buku PHD Ina di Surat Parsaoran Ina (SPI)

    HKBP.

    e. Tanpa menyimpang dari buku Panduan, Distrik-Distrik diberikan kebebasan untuk menambahkan dan

    mengembangkan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP sesuai

    dengan kebutuhan khusus dan kepentingan Distrik setempat

    dengan tetap berada di bawah terang tema dan subtema.

    f. Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP ditanggung oleh masing-masing Distrik dan sedapat mungkin agar

    dimasukkan ke dalam anggaran Distrik tahun 2015.

  • 21

    6.4 Di Level Pusat

    a. Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level pusat dilaksanakan oleh Kepala Departemen Koinonia HKBP dan

    bertanggungjawab kepada Ephorus.

    b. Untuk membantu Kepala Departemen Koinonia melaksanakan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015

    maka Kepala Departemen Koinonia dapat mengangkat Tim-

    tim dari kalangan anggota atau pelayan jemaat yang

    memiliki kecakapan dan keahlian khusus yang berhubungan

    dengan kegiatan-kegiatan yang hendak dilakukan. Tim

    bertanggungjawab kepada Kepala Departemen Koinonia.

    c. Agar Kegiatan Tahun Perempuan HKBP berhasil maka Kepala Departemen Koinonia menyusun Buku Panduan dan

    mengadakan bahan-bahan lain yang dapat dipergunakan

    oleh pusat, distrik, ressort dan jemaat.

    d. Kantor Pusat HKBP memberikan wewenang kepada masing-masing Distrik untuk mengembangkan Kegiatan

    Tahun Perempuan HKBP sesuai dengan kebutuhan khusus

    dan kepentingan Distrik setempat dibawah terang tema dan

    subtema serta tetap berkoordinasi kepada Kepala

    Departemen Koinonia.

    e. Pembiayaan Kegiatan Tahun Perempuan HKBP di level Pusat ditanggung oleh anggaran Panitia Pusat sebagai

    berikut :

    VII. ANGGARAN

    7.1 Anggaran Pengeluaran:

    No Nama Kegiatan Frekuensi Jumlah (Rp) 1 Natal Bersama PPD distrik-distrik (29 Des 2015) Pm

    2 Launching Tahun Perempuan HKBP pada Open

    House.

    Pm

    3 Sosialisasi Tahun Perempuan HKBP : Penyusunan,

    Pencetakan dan Distribusi Buku Panduan.

    20.000.000,-

    4 Pertemuan/Konsultasi Kabid Koinonia

    (28 Distrik)

    125.000.000,-

    5 Penjemaatan dan Peningkatan Distribusi SP-Ina

    HKBP.

    Pm

    6 Pembangunan Retreat Center Perempuan di

    Tanjung Sari sebagai wujud Monumental Tahun

    Perempuan HKBP 2015

    Pm

  • 22

    7 Pelatihan Kepemimpinan Pelayan Perempuan 2 kali 200.000.000,-

    8 Ibadah Paskah Raya Perempuan HKBP 2015

    a. Ibadah Raya Paskah 2015

    Rp. 500.000.000 b. Konsultasi Perempuan

    Rp. 200.000.000 c. Pelatihan Spiritualitas d. Perlombaan, Olahraga, Festival Koor,

    Kesenian, Kerohanian.

    700.000.000,-

    9 Konsultasi Nasional Perempuan 200.000.000,-

    10 Pelatihan Konseling Pastoral Pelayan Perempuan 100.000.000,-

    11 Penulisan Buku Pintar Perempuan HKBP 35.000.000,-

    12 Ibadah / Acara Puncak Tahun Perempuan HKBP

    2015 Di Pematang Siantar

    500.000.000,-

    13 Jetun Games 200.000.000,-

    14 Konfrensi Pemuda Nasional 150.000.000,-

    15 Rehabilitasi Perkampungan Pemuda Jetun Silangit Pm

    16 Evaluasi / Tindak Lanjut Pm

    17 130 Tahun Kependetaan HKBP dan 30 Tahun

    Kependetaan Perempuan di HKBP

    Pm

    18 Sekretariat 20.000.000,-

    Jumlah 2.250.000.000,-

    7.2 Anggaran Pemasukan:

    No Uraian Jumlah (Rp)

    1 Iuran Distrik-distrik (28 distrik) 1.500.000.000,-

    Distrik I Tapsel Sumbar (Rp) 19,077,063

    Distrik II Silindung 22,892,475

    Distrik III Humbang 15,261,650

    Distrik IV Toba 38,154,125

    Distrik V Sumatra Timur 45,784,950

    Distrik VI Dairi 15,261,650

    Distrik VII Samosir 22,892,475

    Distrik VIII DKI Jakarta 443,077,732

    Distrik IX Sibolga 22,892,475

    Distrik X Medan Aceh 206,032,277

    Distrik XI Toba Hasundutan 22,892,475

    Distrik XII Tanah Alas 9,156,990

    Distrik XIII Asahan L. Batu 18,313,980

    Distrik XIV Tebing Tinggi 20,603,228

    Distrik XV Sumbagsel 53,415,775

    Distrik XVI Humbang Has. 10,683,155

    Distrik XVII IBT 34,082,902

    Distrik XVIII Jabartengdiy 41,969,538

  • 23

    Distrik XIX Bekasi 142,012,094

    Distrik XX Kepri 30,523,300

    Distrik XXI Banten 36,071,072

    Distrik XXII Riau 64,189,466

    Distrik XXIII Langkat 19,077,063

    Distrik XXIV Tanah Jawa 18,313,980

    Distrik XXV Jambi 19,077,063

    Distrik XXVI Labuhan Batu 35,864,878

    Distrik XXVII Kaltimtrasel 28,402,419

    Distrik XXVIII Deboskab 44,023,749

    Sub Jumlah 1.500.000.000

    2 Donateur (Pribadi/Kel/Instansi) 750.000.000,-

    3 Penjualan Pin Tahun Perempuan Pm

    4 Persentasi Tabungan Diakonia Pm

    Jumlah 2.250.000.000,-

    VIII. PANITIA PUSAT TAHUN PEREMPUAN HKBP 2015

    a. Penasehat: Ephorus HKBP: Pdt. Willem TP. Simarmata, MA

    Sekretaris Jenderal HKBP: Pdt. Mori A.P. Sihombing, MTh

    Kepala Departemen Diakonia HKBP: Pdt. Drs. Bihelman D.F. Sidabutar, STh, MM

    b. Penanggung Jawab: Ephorus HKBP Pdt. Willem T.P. Simarmata, MA

    c. Panitia Pusat Tahun Perempuan HKBP 2015 Ketua Umum I : Pdt. Marolop P. Sinaga, MTh

    Ketua Umum II : Pdt. Welman P. Tampubolon, STh

    Ketua I : Pdt. Basa Hutabarat, STh

    Ketua II : Anne Rosma Napitupulu

    Ketua III : Satika Simamora, SE

    Ketua IV : St. Dr. Ir. Serirama Butarbutar, SE, MSi

    Ketua Pelaksana : Pdt. Santawaty Sirait, MTh

    Sekretaris Umum I : Pdt. Sarma L Siregar STh

    Sekretaris Umum II : Pdt. Betty Sihombing, STh, SH

    Sekretaris I : Pdt. Desy Hutasoit, STh

    Sekretaris II : Diak. Emmy Aritonang

    Sekretaris III : Pdt. Mery Simarmata, MTh

    Sekretaris IV : Pdt. Rostety Lumbantobing, STh

    Sekretaris Pelaksana : Pdt. Rajin Ramli Siahaan, STh

    Bendahara : Bendahara Umum HKBP Pdt. Effendy Purba, STh, MM.

    Wakil Bendahara : Pdt. Susi Hutabarat, STh

  • 24

    Pembantu Umum : Ka. Biro Jemaat HKBP Pdt. Ir. Thomson Sinaga, STh, MM

    : Ka. Biro Personalia HKBP Pdt. Parinsan Simanungkalit, STh

    : Ka. Biro Pembinaan Pdt. Nekson M Simanjuntak, MTh

    : Ka. Biro Informasi HKBP Pdt. Bintahan Harianja, STh, MSi

    : Pdt. Esti Sirait, MTh

    : Pdt. Desima Sihotang, MDiv

    : Biv. Renta Pardede

    I. Bidang-Bidang 1. Pemberdayaan Perempuan dan Konsultasi

    Koordinator: Pdt. Manapar Panjaitan, STh, MM

    Anggota : Dra. Anita Gizelle Lubis, MBA

    Pdt. Jusden Sinaga, SE, MM

    Pdt. Linda Lumbantobing, MTh

    Pdt. Daminna Lumban Siantar, STh

    Pdt. Maya Simanjuntak, MTh

    Biv. Nurseli Manurung, MTh, Msi

    Diak. Maria Bancin

    St. Ny. Rusmia br Silalahi

    2. Bidang Ibadah

    Koordinator : Pdt. Sarlen Lumbantobing, MA

    Anggota : Pdt. Drs. Robert Silitonga, MTh

    Pdt. Reni Purba, MTh

    Bvr. Sentiria Sitorus

    3. Bidang Perlombaan dan Kreatifitas

    Koordinator : Pdt Midian KH Sirait, MTh

    Anggota : Pdt. Henry Napitupulu, MTh

    Pdt. Ramly Hutagaol, STh

    Pdt. Esther Sitorus, MTh

    Pdt. Melvin Simanjuntak, MSi

    Pdt. Purnama Situmeang, STh

    Pdt. Barita H Pasaribu

    Dr. Maya Damanik

    Dra. Julice Silitonga

    4. Bidang Dana dan Gemari Perempuan

    Dewi Yuliati Erwin Hutabarat

    Daorita Panjaitan

    Risma Simarmata

    Lasmaida Silalahi

    Lince Nababan

    B Purba Br. Hutapea

    Delima Simatupang

  • 25

    Normawaty Silaen

    Delviana Ujung, SH, MSc

    Sihar Dame Simatupang Rajagukguk

    Risma Sirait

    Amin Sitompul

    Dertina Sihombing

    Rouli Simanjuntak

    Berliana Rajagukguk

    Nora Simanungkalit

    Emmy Gultom

    Redince Lumbantobing

    Ron Siregar

    Norma Silaen

    Netty Masnauli Sianturi

    St. A.G. Simanjuntak, SH

    Pdt. Charles Silitonga, STh

    Seluruh Praeses HKBP

    Pendeta Ressort HKBP

    Seluruh Pengurus PPD HKBP

    Seluruh Pendeta Ressort

    5. Bidang Literatur

    Koordinator : Pdt. Dr. Raulina Siagian

    Anggota : Pdt. Dr. Nurliani Siregar

    Pdt. Dr. Anna Vera Pangaribuan

    Pdt. Benny Sinaga, MTh

    Pdt. Eben Ezer Napitupulu, STh

    Biv. Risma Sinaga, MTh

    Diak. Serepina Sitanggang, MRE

    Biv. Roslinda Sihombing, MTh

    Prof. Dr. Frieda Simangunsong

    6. Publikasi, Informasi dan Dokumentasi Koordinator : Pdt. Puji Handoko Aritonang, MTh

    Anggota : Pdt. Tanty R. Sinaga, STh

    CPdt. Ronny Lumbantobing, STh

    CPdt. Daniel Manalu, SSi

    7. Sekretariat Koordinator : Pdt. Enig S Aritonang, MTh

    Anggota: Pdt. Freddy Tinambunan, STh, MM

    Pdt. Adventus Lumbantobing, STh

    Pdt. Jimmy M Tambunan

    Pdt. Ricky P Hasibuan

    Pdt. Tiamsa Sitorus, STh

  • 26

    CPdt. Pardamean Dolok Saribu

    CPdt. Max Dondo Debata Raja

    CPdt. Helena Tarigan

    Samsinar Pangaribuan

    Anni Hutauruk

    Daniel M. Bancin

    Martha Sitohang

    Parulian Samosir

    Betty Silitonga

    Parulian Samosir

    Panitia (Koordinator) Wilayah:

    a. Wilayah I: Koordinator : Praeses HKBP Distrik II Silindung

    Pdt. Kardi Simanjuntak, M.Min

    Anggota : Praeses HKBP Distrik I Tabagsel Sumbar

    Pdt Sunggul P. Sirait, STh, MM

    : Praeses HKBP Distrik IV Toba

    Pdt. Robert Silaban, STh

    : Praeses HKBP Disttrik VII Samosir

    Pdt. Debora P. Sinaga, MTh

    : Praeses HKBP Distrik IX Sibolga-Tapteng-Nias

    Pdt. Martunas Manullang, MTh

    : Praeses HKBP Distrik XI Toba Hasundutan

    Pdt. Midian K.H. Sirait, MTh

    : Praeses HKBP Distrik XVI Humbang Habinsaran

    Pdt. Berlin Tamba, Mdiv

    : Kabid Koinonia HKBP Distrik III Humbang

    : Pdt. Games Purba, STh

    b. Wilayah II: Koordinator : Praeses HKBP Distrik X Medan Aceh

    Pdt. Julasber G. Silaban, MTh

    Anggota : Praeses HKBP Distrik V Sumatera Timur

    Pdt. Viktor Sihotang, STh

    : Praeses HKBP Distrik VI Dairi

    Pdt. Parulian Sibarani, MTh

    : Praeses HKBP Distrik XII Tanah Alas

    Pdt. Jefrin Sipahutar, STh

    : Praeses HKBP Distrik XIII Asahan Lab. Batu

    Pdt. Sontar Robert S.P. Pandiangan, MTh

    : Praeses HKBP Distrik XIV Tebing Tinggi Deli

    Pdt. Tendens Simanjuntak, STh

    : Praeses HKBP Distrik XXIII Binjai

    Pdt. Togar Hasugian, STh, MM

  • 27

    : Praeses HKBP Distrik XXIV Tanah Jawa

    Pdt. Saur L. Simanjuntak, STh

    : Persiapan Distrik Deli Serdang

    c. Wilayah III: Koordinator : Praeses HKBP Distrik XV Sumbagsel

    Pdt. Elieser O.S.T. Siregar, STh

    Anggota : Praeses HKBP Distrik XX Kep. Riau

    Pdt. David F. Sibuea, D.Min

    : Praeses HKBP Distrik XXII Riau

    Pdt. Banggas R.H. Simanungkalit, STh

    : Praeses HKBP Distrik XXV Jambi

    Pdt. Manuarang Hutabarat, STh

    : Praeses HKBP Distrik XXVI Labuhan Batu

    Pdt. Rich J. Simamora, STh, MM

    d. Wilyaah IV: Koordinator : Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta

    Pdt. Colan W.Z. Pakpahan, MTh

    Anggota : Praeses HKBP Distrik XVIII Jabartengdiy

    Pdt. Josmar Sinaga, STh

    : Praeses HKBP Distrik XIX Bekasi

    Pdt. Manarias Sinaga, MTh

    : Praeses HKBP Distrik XXI Banten

    Pdt. Patar S. Napitupulu, MMin

    : Praeses HKBP Distrik XXVIII Deboskab

    Pdt. Nasser A. Silalahi, STh

    e. Wilayah V: Koordinator : Praeses HKBP Distrik XVII IBT

    Pdt. Danner W. Siregar, MTh

    Anggota : Praeses HKBP Distrik XXVII Kaltimsel

    Pdt. Banner Siburian, MTh

    Catatan: Koordinator Wilayah dan Bapak/Ibu Praeses dapat melengkapi kepanitiaan di

    tingkat Wilayah dan Distrik.

  • 28

    IX. PENUTUP

    Kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015 dilaksanakan di bawah terang

    Tema: Satu Di Dalam Kristus Yesus (Gal. 3: 28c) dan Subtema: Perempuan HKBP dipanggil menjadi pelopor Pembaharuan, Perdamaian dan Pemberdayaan keluarga, gereja dan masyarakat.

    Tema dan sub tema kegiatan Tahun Perempuan HKBP 2015 ini

    mengajak kita HKBP di semua level dan unitnya agar semakin serius,

    kukuh dan kuat serta bersatu melaksanakan tritugas panggilan gereja

    (bersaksi, melayani dan bersekutu) secara khusus dalam pelayanan

    terhadap Perempuan gereja, demi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus, Raja

    Gereja.

    Pearaja Tarutung, Desember 2014

    HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

    Ketua Umum Tahun Perempuan HKBP 2015

    Pdt. Marolop P. Sinaga, MTh

  • 29

    Lampiran: Mars Tahun Perempuan HKBP 2015

    Cipt/Arr: Pdt. Freska Sinaga,STh

  • 30

  • 31

    Lagu Pilihan 1

  • 32

    Lagu Pilihan 2

  • 33

  • 34

  • 35

  • 36

  • 37

  • 38

    Lagu Pilihan 3

  • 39

  • 40

    Lagu Pilihan 4

  • 41

  • 42

    Lagu Pilihan 5

    Hehe ma Parompuan HKBP

  • 43

  • 44

  • 45

  • 46