4. analisis data dan pembahasan 1.1 gambaran umum …

59
34 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian Bandara Juanda Surabaya adalah Bandar Udara Internasional yang melayani kota Surabaya (Jawa Timur) dan sekitarnya. Bandara Internasional Juanda Surabaya terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Surabaya (20 km di sebelah selatan kota Surabaya). Bandara Internasional Juanda Surabaya dioperasikan dan dikelola oleh PT.Angkasa Pura I (Persero) yaitu BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola jasa kebandarudaraan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia. Dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayanan prima, bandar udara ini terus berkembang menjadi pintu gerbang ke pusat pertumbuhan wilayah Tengah dan Timur. Sejauh ini Bandara Juanda Surabaya melayani dengan jumlah total 22 maskapai penerbangan yang mengalami peningkatan jumlah pesawat, penumpang dan barang. (Sumber : www.AngkasaPura1.co.id,2014 ). Gambar 4.1 Jumlah penambahan dan kepadatan lalu lintas Bandara Juanda Sumber : Database Perusahaan, 2015 PESAWAT PENUMPANG BARANG 8% /THN 10% /THN 9% /THN RATA-RATA PERTUMBUHAN 5 TAHUN

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

34

Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Bandara Juanda Surabaya adalah Bandar Udara Internasional yang

melayani kota Surabaya (Jawa Timur) dan sekitarnya. Bandara Internasional

Juanda Surabaya terletak di Kecamatan Waru, Kabupaten Surabaya (20 km di

sebelah selatan kota Surabaya). Bandara Internasional Juanda Surabaya

dioperasikan dan dikelola oleh PT.Angkasa Pura I (Persero) yaitu BUMN yang

ditugaskan oleh pemerintah untuk mengelola jasa kebandarudaraan di wilayah

Tengah dan Timur Indonesia. Dengan mengutamakan keselamatan penerbangan

dan pelayanan prima, bandar udara ini terus berkembang menjadi pintu gerbang

ke pusat pertumbuhan wilayah Tengah dan Timur. Sejauh ini Bandara Juanda

Surabaya melayani dengan jumlah total 22 maskapai penerbangan yang

mengalami peningkatan jumlah pesawat, penumpang dan barang. (Sumber :

www.AngkasaPura1.co.id,2014).

Gambar 4.1 Jumlah penambahan dan kepadatan lalu lintas Bandara Juanda

Sumber : Database Perusahaan, 2015

PESAWAT

PENUMPANG

BARANG

8% /THN

10% /THN

9% /THN

RATA-RATA PERTUMBUHAN

5 TAHUN

Page 2: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

35

Universitas Kristen Petra

1.1.1 Sejarah PT.Angkasa Pura I Surabaya

PT.Angkasa Pura I Surabaya adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara

yang mengelola 13 bandara di wilayah Indonesia Timur, yakni Bandara I Gusti

Ngurah Rai (Bali), Sultan Hasanuddin (Makassar), Ratulangi (Manado), Frans

Kaisiepo (Biak), Sepinggan (Balikpapan), Ahmad Yani (Semarang), Syamsudin

(Banjarmasin), Adisoemarno (Jogjakarta), Bandara Internasional Lombok (Praya),

Pattimura (Ambon), El Tari (Kupang) dan Bandara Internasional Juanda

(Surabaya) (Sumber : www.AngkasaPura1.co.id,2014)

Gambar 4.2 Bandara di Indonesia yang berada di bawah naungan PT.Angkasa

Pura I Surabaya (Bandara Juanda Surabaya)Sumber : Database Perusahaan,

2015

Bandara Internasional Juanda Surabaya sebagai salah satu Bandar Udara yang

berada di bawah naungan PT.Angkasa Pura I Surabaya, yang semula di bangun

sebagai pangkalan udara TNI Angkatan Laut (TNI AL). Namun dalam

perkembangannya juga melayani jalur penerbangan sipil. Sejalan dengan

pertumbuhan penerbangan sipil, maka pengelolaan Bandar Udara Juanda

dialihkan dari Departemen Harkam (Pertahanan dan Keamanan) ke Departemen

Perhubungan dan kemudian diserahkan kembali ke Perum Angkasa Pura I.

Bandar Udara ini semula digagas oleh biro penerbangan TNI Angkatan Laut dan

Page 3: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

36

Universitas Kristen Petra

Perdana Menteri Ir. Djuanda Kartawijaya pada tahun 1956 guna mendukung

perjuangan pembebasan Irian Barat. “Proyek Waru” merupakan proyek

pembangunan bandar udara pertama yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia

sejak republik Indonesia merdeka, karena pada saat itu bandar udara lainnya

merupakan peninggalan Belanda yang kemudian diperbaiki.

Dalam perkembangannya pangkalan udara dengan landasan pacu yang besar

(panjang 3000 meter dan lebar 45 meter), dilakukanlah pembebasan lahan yang

luas keseluruhannya 2400 hektar. Lahan tersebut tidak hanya berbentuk tanah,

tetapi juga sawah dan rawa. Selain itu, dibutuhkan juga pasir dan batu dalam

jumlah yang besar, pasirnya digali dari kali Porong dan batunya diambil dari salah

satu sisi bukit Pandaan yang diangkut dengan ratusan truk proyek menuju Waru.

Ditengah proses pembangunan proyek Waru ini sempat terjadi krisis masalah

keuangan. Ketika itu bahkan pihak kontraktor sempat mengancam untuk

hengkang. Penanganan masalah ini sampai kepada presiden Soekarno yang mana

belaiu memberikan mandat kepada Ir. Djuanda untuk mengatasi masalah ini

hingga proyek selesai. Seiring berjalannya waktu, dilakukanlah renovasi gudang

berkas kontraktor untuk digunakan sebagai landasan penerbangan sipil.

Selanjutnya, frekuensi penerbangan sipil pun bertambah, hingga akhirnya

dibangun terminal untuk penerbangansipil. Terminal inilah yang kelak menjadi

Bandara Internasional Juanda Surabaya. Dari penggunaan penerbangan sipil

tersebut, Lanudal Juanda mendapatkan dana tambahan (baik dari PJPU2 maupun

penggunaan landasan) yang digunakan untuk menutupi biaya operasional dan

pengembangan bandara.

Sempat digulirkan pula ide pemerintah untuk memindahtangankan hak

penggunaan pangkalan tersebut, dengan alasan biaya operasional bandara

membebani anggaran HanKam. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah bandara dan

landasan baru yang terletak di sebelah utara landasan yang lama. Bandara itulah

yang mulai tahun 2006 hingga sekarang digunakan sebagai salah satu gerbang

memasuki wilayah Surabaya baik dari luar daerah maupun luar negeri (“Berawal

dari Proyek Waru”, media Internal PT.Angkasa Pura I Surabaya, 2013).

Page 4: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

37

Universitas Kristen Petra

Berdasarkan PP nomor 5 Tahun 1992, bentuk Perum diubah menjadi

Perseroan Terbatas (PT) yang sahamnya dimilikisepenuhnya oleh Negara

Republik Indonesia sehingga namanya menjadi PT.Angkasa Pura (Persero)dengan

Akta Notaris Muhani Salim, SH tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh

persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-470.HT.01.01

Tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta diumumkan dalam Berita Negara

Indonesia nomor 2914/1993. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan terakhir

adalah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Sahama pada tanggal 14

Januari 1998 dan telah diaktakan oleh Notaris Imas Fatimah, SH Nomor 30

tanggal 18 September 1998.

PT.Angkasa Pura I Surabaya yang selanjutnya disebut Angkasa Pura Airports

bertekad mewujudkan perusahaan berkelas dunia yang profesional. Angkasa Pura

Airports yakin dapat melakukan yang terbaik dengan memberikan pelayanan

keamanan, keselamatan, dan kenyamanan berstandart internasional bagi para

pelanggan. (Sumber : http://www.angkasapura1.co.id,2014)

Berikut ini adalah rincian peristiwa berdirinya PT.Angkasa Pura I Bandara

Juanda Surabaya

Waktu Peristiwa

1964-07 Februari Diresmikan sebagai Pangkalan Udara

TNI Angkatan Laut

1981-07 Desember Pengelolaan penerbangan sipil

diserahkan dari Departemen Hankam

ke Departemen Perhubungan

1985-01 Januari Pengelolaan Bandara Juanda diserahkan

kepada Perum Angaksa Pura I

1987-12 Desember Dibuka penerbangan internasional ke

Singapore, Hongkong, Taipei, dan

Mamila via Jakarta

Page 5: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

38

Universitas Kristen Petra

1990-2006 Penerbangan Internasional langsung.

Peresmian Terminal Penumpang

Internasional. Rencana pemindahan dan

pengoperasian terminal baru di sisi

utara landasan pacu

2006-15 November

Awal pengoperasian terminal baru sisi

utara landasan pacu yang diresmikan

langsung oleh bapak presiden RI Susilo

Bambang Yudhoyono

Tabel 4.1. Historis PT.Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya

Sumber : websitewww.AngkasaPura1.co.id, 2015

Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya berada dibawah manajemen

PT. (Persero) Angkasa Pura I, yaitu BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah

untuk mengelola jasa kebandarudaraan di wilayah Tengah dan Timur Indonesia.

Dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan pelayanan prima, bandar

udara ini terus berkembang menjadi pintu gerbang ke pusat pertumbuhan wilayah

Tengah dan Timur Indonesia.

Bandara Internasional Juanda, adalah bandar udara internasional yang

melayani kota Surabaya, Jawa Timur dan sekitarnya. Bandara Juanda terletak di

Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, 20 km sebelah selatan kota Surabaya.

Bandara Internasional Juanda dioperasikan oleh PT.Angkasa Pura I Surabaya.

Namanya diambil dari Djuanda Kartawidjaja, Perdana Menteriterakhir Indonesia

yang telah menyarankan pembangunan bandara ini. Bandara Internasional Juanda

adalah bandara terbesar dan tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara

Internasional Soekarno-Hattaberdasarkan pergerakan pesawat dan penumpang.

Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter dengan luas terminal

sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya

28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas

28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini

diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan

120.000 ton kargo/tahun.

Page 6: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

39

Universitas Kristen Petra

Bandara Internasional Juanda yang lama memiliki 2 buah terminal, yaitu

satu terminal domestik dan satu terminal internasional. Terminal domestik dibagi

menjadi dua sub-terminal, yaitu A untuk kedatangan dan B untuk keberangkatan.

Terminal internasional juga dibagi menjadi dua sub-terminal, yaitu C untuk

keberangkatan dan D untuk kedatangan. Kritik bandara yang terlihat seperti

terminal bus datang dari banyak penumpang karena mereka menilai bahwa

sebagai bandara internasional, Bandara Internasional Juanda harus segera

dibenahi. Sekarang, terminal lama ini telah dihancurkan dan dibangun terminal 2.

Terminal ini akan digunakan untuk penerbangan internasional dan penerbangan

domestik Garuda Indonesia.

Pada 15 November 2006 Bandara Juanda baru yang memiliki 11 airbridge

atau garbarata diresmikan oleh presiden Republik indonesia yaitu Susilo Bambang

Yudhoyono. Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau

Terminal Internasional dan Terminal B atau Terminal Domestik. Maskapai

penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A sebagai

terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal

kedatangan domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia

tetap terbang atau mendarat dari Terminal A.Kebanyakan penerbangan di terminal

baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap ada yang masih

menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik (Sumber:

http://www.juanda-airport.com).

Bandara Internasional Juanda Surabaya merupakan bandara terbaik di Asia

Tenggara untuk kelas bandara berkapasitas dibawah 20 juta penumpang per tahun

(berdasarkan ASEAN Commercial Aviation Awards, langkawi International

Maritime and Aerospace Exhibition (Lima) pada 29 Maret 2013) dan merupakan

satu-satunya bandara bintang 4 di Indonesia (berdasarkan keputusan Kementrian

Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada 26 September 2013). Disamping itu bandara

ini juga mendapatkan penghargaan dari berbagai pihak sebagai bandara terbaik di

Indonesia sejak tahun 2010 sampai dengan 2012 (Sumber: wawancara dengan

bapak Rio, 25 Agustus 2013).

Pada tahun 2011 jumlah penumpang tercapai 13,6 juta penumpang dan

tahun lalu terdata 16 juta penumpang dari target 14 juta penumpang. Tahun 2013

Page 7: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

40

Universitas Kristen Petra

ini, diperkirakan jumlah penumpang tercapai 18 juta penumpang dengan

pergerakan pesawat (take off-landing) sebanyak 134 ribu. Demikian juga dengan

penambahan rute, tahun ini diperkirakan masih akan bertambah. Sehingga

dilakukanlah pembangunan Terminal Dua (T2) di kawasan bandara internasional

Juanda Surabaya yang diharapkan dapat mengurangi kepadatan penumpang.

Terminal ini rencananya akan diresmikan pada 10 November 2013. Konsep

terminal baru ini mengacu pada studi banding yang dilakukan oleh PT. (Persero)

Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Bandara Internasional

Incheon (Korea Selatan) yang memiliki konsep Airport City (Sumber:

http://www.angkasapura1. co.id).

Pembangunan T2 yang berlokasi di area Bandara Juanda lama ini berdiri

di atas lahan seluas 96.000 m2, dengan luas bangunan 49.500 m2. Bangunan T2

didesain dengan 2,5 lantai yang terdiri dari ground floor, lantai 1 dan Mezzanine.

Investasi yang ditanamkan oleh PT. Angkasa Pura I (persero) untuk pembangunan

T2 ini hampir mencapai Rp 1,3 triliun. Pekerjaan proyek ini dilakukan dalam dua

paket, paket I adalah pembangunan terminal domestik seluas 40.000 m2 dan paket

II meliputi pembangunan gedung terminal internasional (pier) seluas 9.500 m2,

apron penghubung, penyempurnaan taxiway, area parkir terbuka, 12 unit garbarata

(4 unitsingle dan 4 unit tandem), baggage handling system (BHS), genset dan

power house, jalan akses penghubung T1 dan T2, perbaikan apron, gedung Cargo,

serta gedung EMPU dan akses kawasan (Konsep Modern Bussiness Airport yang

ramah Lingkungan media internal PT. Angkasa Pura I, 2015).

Tulisan “Angkasa Pura” tampil lebih segar berdampingan dengan tulisan

“Airport” untuk memperjelas bisnis yang digeluti perusahaan. Warna hijau

memberi makna bagi bisnis yang membumi, berakar, tumbuh dan lestari.

Sedangkan warna biru melambangkan langit atau angkasa. Kedua warna tersebut

dipadu secara harmonis sebagai simbol ‘give and take’ yang merupakan prinsip

kemuliaan pelayanan dan profesionalisme serta kebersamaan (together stronger).

Simbol tersebut merupakan sebuah senyuman yang melambangkan citra

pelayanan yang ramah dan manusiawi sebagai kebanggaan perusahaan dan juga

melambangkan “inter-locking” yang mencerminkan safety and security concept.

Penerapan simbol dengan sudut aerodinamis mencerminkan tekad dan semangat

Page 8: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

41

Universitas Kristen Petra

transformasi yang diupayakan demi kemajuan perusahaan (Sumber:

http://www.angkasapura1. co.id).

Gambar 4.1. Logo PT.Angkasa Pura I (Persero) Bandara

InternasionalJuanda Surabaya

Sumber : Database Perusahaan, 2015

Logo di atas merupakan logo baru dimana tulisan “Angkasa Pura” tampil

lebih segar berdampingan dengan tulisan “Airport” untuk memperjelas bisnis

yang digeluti perusahaan. Warna hijau memberi makna bagi bisnis yang

membumi, berakar, tumbuh dan lestari. Sedangkan warna biru melambangkan

langit atau angkasa. Kedua warna tersebut dipadu secara harmonis sebagai simbol

‘give and take’ yang merupakan prinsip kemuliaan pelayanan dan profesionalisme

serta kebersamaan (together stronger). Simbol tersebut merupakan sebuah

senyuman yang melambangkan citra pelayanan yang ramah dan manusiawi

sebagai kebanggaan perusahaan dan juga melambangkan “inter-locking” yang

mencerminkan safety and security concept. Penerapan simbol dengan sudut

aerodinamis mencerminkan tekad dan semangat transformasi yang diupayakan

demi kemajuan perusahaan (Sumber: http://www.angkasapura1. co.id, 2015).

Berikut ini adalah struktur organisasi secara keseluruhan dari PT.Angkasa

Pura I Surabaya. Dimana dalam perusahaan ini terdapat enam departemen yang

berkaitan satu sama lainnya, yaitu Airport Operation and Readiness Department,

Airport Security Department, and Customer Service Department, Sales

Department, Finance and Information Department dan Shared Sevices

Department. Lalu divisi Shared Sevices Department sendiri membawahi empat

bidang yaitu Human Capital Section, General Affair Section, Procurement

Section dan Communication and Legal Section. Semua departemen wajib

Page 9: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

42

Universitas Kristen Petra

melaporkan segala aktivitasnya ke General Manager selaku kepala cabang PT.

Angkasa Pura 1 di Bandara Juanda Surabaya

Bagan 4.1. Struktur Organisasi PT. Angkasa Pura I Surabaya

Bandara Juanda Surabaya

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Fire Fighting and

Rescue Section

Head

I Made Kantra

Retail Section

Head

Priyantoro

CSR Section Head

I.G.N. Agung Dwi

Wira N.

Procurement

Section Head

Joko Winoto

PTS. Airport

Equipment

Section Head

Syamsul Hadi

Public Area and

Perimeter

Security Section

Head

I Wayan

Majuarsa, S.Sos,

MM

Customer Service

Section Head

Edi Hartono

Food and

Beverage Sales

Section Head

Ristiyanto Eko

Wibowo

Information

Technology

Section Head

I Made Adi

sanjaya

Communication

and Legal Section

Head

Andrias Yustinian

Airport Facilities

Readiness Section

Head

Eddy Susanto

Screening Check

Point Security

Section Head

Doni Subardono

Quality

Management

section Head

Darji

Property and

Advertising Sales

Section Head

Ermalia

Treasury Section

Head

Ety handayani

.

General Affair

Section Head

Shafwan Hadi

Airport Service

Section Head

Budi Santoso, SE

Terminal and

Airside Security

Section Head

Purwanto, SE.

Safety Health

Environment

Section Head

Panut

Aviation and

Cargo sales

Section Head

Tamrin

Accounting

Section Head

Halik

Human Capital

Section Head

Cekli Wulansari

General

Manager

Trikora harjo

Airport Operation

and Readiness

Department Head

Syahroni Effendi,

SH, MH.

Airport Security

Department Head

Sukirman

PTS. SMS,QM

and CS

Department Head

Syahroni Effendi

SH, MH.

Sales Department

Head

I B Agung

Mandala, S.SIT,

SE

Financeand

Information

Department Head

Sulistyowati

Dewi,

Shared Sevices

Department Head

Didik Tjatur P.

SH.,MH.

Page 10: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

43

Universitas Kristen Petra

4.1.2 Shared and Service Department di PT.Angkasa Pura I Surabaya –

Bandara Internasional Juanda

Shared and Service Department merupakan sebuah departemen yang

membawahi beberapa divisi, dimana masing-masing divisi memiliki peran

penting dalam membantu urusan umum perusahaan. Human Capital Section

merupakan sebuah divisi yang mengatur masuk, keluar atau pindahnya staff.

Training staffpun juga dirancang disini agar sumber daya manusia yang bekerja

memiliki pengetahuan terhadap perusahaan dan SOP yang ada. Selain itu terdapat

divisi General Affair yang bertugas untuk mengurus kegiatan umum perusahaan

dan membantu divisi lain dalam hal-hal yang bersifat umum. Procurement Section

merupakan divisi yang mengurus surat penting perusahaan, misalnya akta tanah

dan surat berharga lainnya, selain itu divisi ini juga membantu divisi legal

(hukum) untuk mengurus pembebasan lahan serta ekspansi perusahaan kedepan

(perencanaan). Divisi Communication and Legal Section, atau disebut juga

dengan divisi Humas, yang mana dalam divisi ini terdapat dua kelompok kerja.

Communication and Legal Section beranggotakan tiga orang, yang dipimpin oleh

seorang Section Head, Andrias Yustinian.

Pada praktek pelaksanaannya, divisi Communication yang dikepalai oleh

Andrias Yustinian memiliki wewenang dan tanggung jawab penuh atas

penyusunan strategi komunikasi dalam menyosialisasikan program silent airport.

Peran divisi Shared and Service Department hanya memantau jalannya penerapan

program di lapangan,yaitu Bandara Juanda Surabaya. Berikut ini adalah struktur

organisasi divisi-divisi yang bekerjasama dan berkoordinasi secara langsung

dengan divisi Humas, atau dikenal dengan Communciation and Legal Section.

Page 11: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

44

Universitas Kristen Petra

Bagan 4.1. Bagan Struktur Communication and Legal Section PT.Angkasa Pura I

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

1.2 Profil Informan

Communication and Legal Section merupakan divisi yang cukup kompleks

pekerjaannya, karena Public Relations dan Communication Officer disini bukan

hanya mengurus kegiatan perusahaan dalam skala internal saja tetapi juga

eksternal. Pemilihan Communication and Legal Section sebagai lokasi penelitian

dilandasi oleh hasil wawancara peneliti dengan Surya Eka (Communication

Officer) yang menyebutkan bahwa posisi Public Relations dan Communication

Officer adalah di Communication and Legal Section. Dalam kegiatan sosialisasi

program silent airport Bandara Internasional Juanda Surabaya, kelompok kerja

komunikasi terutama Public Relations ikut berpartisipasi dalam berbagai rapat

dan persiapan yang dilakukan oleh Top Management perusahaan. Selain

menangani sosialisasi via media, Public Relations dan Communication Officer

Shared Services

Department Head

General Affair

Section Head

Human Capital

Section Head

Communication

and Legal Section

Head

Procurement

Section Head

Section Head

Staff

Staff Staff

Staff

Staff

Staff

Archives Section Legal Section

Communication

Section

Protocols Section

Staff

Staff Staff

Staff

Staff Staff

Page 12: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

45

Universitas Kristen Petra

khususnya juga dihadapkan pada sejumlah komplain di penerapan program silent

airport, fakta tersebut peneliti temukan di media detik.com yang telah dipaparkan

pada pembahasan di bab pertama sebelumnya

Wawancara telah dilakukan oleh peneliti terhadap empat orang informan.

Adapaun keempat orang tersebut adalah, Andrias Yustinian (Section Head

Commucation / Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya), Surya Eka (Communication

staff), Prihatini Trisnawati (Communication staff),Ratih Ajeng Wulandari

(Customer service staff), Salah satu diantaranya adalah informan utama dalam

penelitian yang akan digunakan sebagai sumber data. Sedangkan tiga orang

lainnya akan dijadikan sebagai informan pendukung. Berikut ini adalah

penjabaran dari informan-informan dalam penelitian ini :

1. Nama : Andrias Yustinian

Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tanggal Lahir: Jayapura, 6 Februari 1974

Jabatan :Communication and Legal Section Head (PR)

Pendidikan Terakhir : S2

Status : Menikah

Andrias Yustinian merupakan pimpinan Humas di PT.Angkasa Pura I

Surabaya dengan berbagai pengalaman kerja, pada tahun 1997-2000 menjabat

sebagai pelaksana pembantu operasi bandara, kemudian pada tahun 2002-2009,

beliau menjabat sebagai teknisi elektronika bandara, dan dilanjutkan pada tahun

2009-2011 menjabat sebagai teknisi jaringan proyek Jakarta. Tahun 2011-2013

beliau menjabat sebagai assistant manager SIMTAPOR (Humas Bandara Sultan

Hassanudin) Makassar, hingga akhirnya pada tahun 2013-2015 beliau menjabat

sebagai Kepala Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, atau disebut juga dengan

Section Head Communication and Legal.

Andrias merupakan Communicationand Legal Section Head yang bertugas

di perusahaan pada ranah Humas. Pada ranah Humas atau komunikasi, Andrias

membawahi empat staff, dimana tiga staff bertanggung jawab urusan umum

kehumasan seperti dokumentasi, keuangan dan Media Monitoring, sedangkan satu

staff bertanggung jawab pada media handling dan corporate event. Sebagai kepala

divisi komunikasi dan hukum, Andrias juga berperan sebagai Public Relations

Page 13: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

46

Universitas Kristen Petra

perusahaan yakni menjadi “corong” perusahaan untuk memberikan informasi

kepada Stakeholders. Otoritasnya adalah membuat program komunikasi

perusahaan dibantu oleh Communication Officerdi bawah arahan Shared and

Service Department Head. Perannya dalam sosialisasi program silent airport

adalah sebagai pihak yang diikutkan dalam proses penentuan tujuan sosialisasi

baik jangka pendek maupun panjang, perencanaan program komunikasi,

pelaksanaan program komunikasi serta evaluasi program bersama Top

Management dan General Manager. Informan ini dipilih karena perannya sebagai

Public Relations yang menjadi objek dari penelitian ini.

2. Nama : Surya Eka

Jenis Kelamin : Pria

Tempat/Tanggal Lahir: Solo, 8 November 1985

Jabatan :Communication Officer

Pendidikan Terakhir : S1

Status : Belum Menikah

Surya Eka merupakan “tangan kanan” Public Relations. Tugasnya adalah

menghandle media serta merencanakan corporate event. Sebagai salah satu staff

di divisi komunikasi, Surya memiliki kewajiban untuk mensortir komplain (via E-

Mail, Social Mediadan Website), mempersiapkan corporate event di bidang media

seperti Press Conference dan pengiriman Press Release. Otoritasnya adalah

membuat program komunikasi di bawah arahan Public Relations dan Shared and

Service Department Head. Perannya dalam sosialisasi program silent airport

adalah di bidang pengoperasian media seperti pengadaan Press Conference

bersama General Manager, pembuatan Press Release serta pembuatan banner dan

spanduk. Informan ini dipilih karena perannya sebagai media handler yang

membantu kegiatan Public Relations.

3. Nama : Ratih Ajeng Wulandari

Jenis Kelamin : Wanita

Tempat/Tanggal Lahir: Surabaya, 7 April 1988

Jabatan :Customer Service Staff

Page 14: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

47

Universitas Kristen Petra

Pendidikan Terakhir : S1

Status : Belum Menikah

Ratih merupakan salah satu staff di divisi Customer Serviceyang bertugas

dari periode 2010-2015 pada jabatan Customer Service Staff, tugasnya adalah

mendata komplain dari Stakeholders perusahaan melalui form komplain yang ada

di bagian Customer Service, E-Mail dan telepon. Otoritasnya adalah menerima

komplain dan menjawabnya sesuai disposisi dari General Manager. Perannya

dalam sosialisasi program silent airport adalah sebagai penerima komplain di

lapangan dan mengarahkan para Customer Servicedalam memberikan pelayanan

kepada Stakeholders. Informan ini dipilih karena perannya yang berhubungan

dengan divisi komunikasi dalam menghandle komplain.

4. Nama : Prihatini Trisnawati

Jenis Kelamin : Wanita

Tempat/Tanggal Lahir:Mojokerto, 21 September 1985

Jabatan :Staff divisi komunikasi

Pendidikan Terakhir : S1

Status : Menikah

Prihatini yang dikenal dengan sebutan Titin, merupakan salah satu staff

divisi Humas yang memulai karirnya di PT.Angkasa Pura I Surabaya pada tahun

2011-2015 yang bertugas pada administrasi komunikasi perusahaan dan

berkoordinasi dengan security bandara serta melakukan media monitoring.

Otoritasnya adalah mencatat kegiatan-kegiatan komunikasi Public Relations

untuk dilaporkan kepada General Manager seperti sosialisas program silent

airport. Perannya dalam sosialisasi program silent airport ini adalah melakukan

pemantauan pemberitaan oleh media yang dilakukan secara rutin setiap pagi,

dengan melakukan pengecekan pemberitaan pada media koran.

Page 15: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

48

Universitas Kristen Petra

4.3 Setting Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti memilih kantor PT. Angkasa Pura I Bandara

Juanda Surabaya sebagai lokasi penelitian. Peneliti melakukan pra observasi

pada bulan Januari akhir untuk mengambil data-data yang dibutuhkan oleh

peneliti. Adapun data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah

dokuemn dan hal-hal lain yang berkaitan dengan strategi komunikasi Public

Relations PT. Angkasa Pura I Bandara Juanda Surabaya dalam

menyosialisasikan program silent airport.

Dalam melakukan penelitian, peneliti melibatkan pihak-pihak lain selain

dari divisi Communication and Legal Section, diantaranya adalah divisi

Customer Service PT.Angkasa Pura I Surabaya, dan 3 staff lain yang berada di

bawah naungan Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya. Peneliti melakukan

wawancara yang berlangusng di kantor pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I

Surabaya, yaitu Andrias Yustinian. Wawancara pertama kali yang dilakukan

oleh peneliti adalah bersama dengan Andrias Yustinian, yang dilakukan pada

tanggal 4 Mei 2015.

Sore hari itu ketika peneliti melakukan wawancara, peneliti mendapatkan

data-data dan file yang dibutuhkan untuk proses penelitian ini melalui Andrias

Yustinian. Beliau selaku pimpinan Humas, memberikan tanggapan dan jawaban

dari pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan kapasitasnya sebagai

pimpinan Humas yang bertanggung jawab atas penyusunan strategi untuk

menyosialisasikan program silent airport.

Setelah melakukan wawancara dengan Andrias Yustinian di ruangan

pribadinya, peneliti melanjutkan kembali untuk proses pencarian data dengan

mewawancarai salah satu tangan kanan Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya,

yaitu Surya Eka. Wawancara dengan Surya Eka dilakukan pada hari dan tanggal

yang sama, yaitu tanggal 4 Mei 2015. Wawancara pertama pada tanggal 4 Mei,

dilakukan di meja kantor Surya Eka. Kemudian peneliti melakukan wawancara

lanjutan dengan Surya Eka melalui BBM, yang dilakukan pada tanggal 21 Mei

2015. Dimana peneliti mendapat kesempatan untuk berbincang dan mengambil

data-data yang diperlukan.

Page 16: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

49

Universitas Kristen Petra

Wawancara ketiga dilakukan dengan Titin, salah satu staff divisi Humas.

Proses wawancara dilakukan di meja kantor tempat informan bekerja. Peneliti

melakukan wawancara dan pengecekan data kepada informan ini pada sore hari

bertempat di kantor PT.Angkasa Pura I Surabaya, yang berlokasi tepatnya di

lantai 2.

Selanjutnya, peneliti mengambil data pada divisi Customer Service. Lokasi

wawancara berada di kantor PT.Angkasa Pura I Surabaya, berlokasi tepatnya di

lantai 3. Peneliti melakukan wawancara di ruangan divisi Customer Service,

dengan mengambil data-data dan melakukan pengecekan kepada divisi

Customer Servcie. Wawancara dilakukan pada sore hari, tanggal 4 Mei 2015.

4.4. Temuan Data

4.4.1. Tahapan Strategi Komunikasi

a. Pengembangan Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti

dengan Andrias Yustinian, selaku pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya,

peneliti melihat strategi komunikasiPublic Relations yang telah dibuat oleh

Humas PT.Angkasa Pura I, lebih banyak berfokus pada pengembangan tujuan

jangka panjang. Strategi yang digunakan perusahaan dalam proses

menyosialisasikan program silent airport tersebut banyak berhubungan dengan

media, baik cetak maupun online yang dapat disebut pula sebagaipartner mereka

dalam menyosialisasikan program silent airport.

“Untuk menyosialisasikan program silent airport ini, media banyak

berperan penting untuk membantu menyebarkan informasi ke masyarakat.

Kita menerapkan program ini karena padatnya rute penerbangan di

Bandara Juanda yang berakibat pada maraknya announcment dengan

menggunakan pengeras suara yang menyebabkan kebisingan di area

Bandara. Melalui program ini, kami berharap agar dapat membudayakan

masyarakat indonesia untuk lebih memperhatikan jadwal penerbangan.

Terlebih dari itu, kami ingin meningkatkan kualitas pelayanan kami, yaitu

dengan membuat nyaman para penumpang dengan mengurangi tingkat

Page 17: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

50

Universitas Kristen Petra

kebisingan di Bandara Juanda Surabaya. (Public Relations PT. Angkasa

Pura I Surabaya. Wawancara dilakukan pada Senin, 4 Mei 2015).

Pernyataan serupa juga diungkapkan oleh Surya Eka, communication staff

PT.Angkasa Pura I Surabaya, yang berpendapat bahwa penerapan program silent

airport ini bertujuan untuk jangka panjang yaitu meningkatkan kualitas pelayanan

Bandara kepada penumpangnya

“Namanya hal baru, pasti membutuhkan sosialisasi dan dikenalkan ke

masyarakat. Humas PT.Angkasa Pura I lebih banyak menggunakan media

dalam mengenalkan silent airport ke publik. Bandara Juanda ini ingin

meniru konsep airport luar yang telah terlebih dahulu menerapkan

program silent airport (walaupun Juanda ini Bandara pertama di

Indonesia yang menerapkan program silent airport loh ya), kami berharap

jauh kedepannya, dapat membuat penumpang merasa nyaman dengan

mengurangi tingkat kebisingan di area Bandara” (Surya Eka,

Communication staff PT.Angkasa Pura I Surabaya, wawancara dilakukan

pada Senin, 4 Mei 2015).

Berbicara mengenai strategi komunikasi, akan berhubungan dengan proses

sosialisasi sebagai sebuah tahapan yang berkesinambungan dengan memiliki

keuntungan jangka pendek dan jangka panjang, berikut ini adalah bagan mengenai

tujuan perusahaan membentuk program silent airport berdasarkan hasil

wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Andrias Yustinian.

Page 18: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

51

Universitas Kristen Petra

Bagan 4.4. Pengembangan Tujuan Program Silent Airport

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Strategi yang telah dibuat oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, tidak

terlepas dari keuntungan jangka pendek dan jangka panjangnya. Pengembangan

jangka pendek yang telah ditentukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya

adalah dengan membuat penumpang sadar akan adanya penerapan program silent

airport, melalui banner, spanduk, greetings service. Humas PT.Angkasa Pura

menggunakan berbagai tools atau media sebagai perencanaan tujuan jangka

pendek. Pengembangan jangka panjang ini merupakan strategi yang digunakan

oleh PT.Angkasa Pura I surabaya, sedangkan keuntungan jangka pendek ini

Pengembangan Tujuan Program

Silent Airport

Jangka Pendek Jangka Panjang

Membuat penumpang sadar

akan adanya penerapan

program silent airport,

melalui banner, spanduk,

greetings service.

1. Meningkatkan

kualitas pelayanan

kepada penumpang

dengan menerapkan

konsep silent

airport.

2. Mengedukasi

masyarakat dengan

budaya membaca

(memperhatikan

jadwal penerbangan

melalui FIDS,

Greetings Service)

3. Sebagai pencetus

program silent

airport di Bandara

yang berada di

kawasan Indonesia

Page 19: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

52

Universitas Kristen Petra

adalah tools yang digunakan oleh PT.Angkasa Pura I Surabaya untuk

menjalankan strategi tersebut.

Sedangkan untuk kepentingan jangka panjangnya, Andrias Yustinian

menyebutkan bahwa program silent airport ini ditujukan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan Bandara Juanda Surabaya kepada penumpangnya. Terlebih

dari itu, Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya juga ingin mengajarkan kepada

penumpang Bandara untuk lebih peka terhadap budaya membaca dan tanggap

akan pengumuman yang diberikan. Dengan adanya penerapan program silent

airport ini, Bandara Juanda secara tidak langsung telah menjadi panutan dan

contoh bagi Bandara lain yang akan menerapkan program silent airport ini.

Kedepannya, program silent airport ini akan diterapkan di enam

Internasional Bandara lainnya. Dengan melihat adanya fakta tersebut, penerapan

program silent airport ini lebih banyak berfokus pada kepentingan jangka

panjangnya.

b. Perencanaan program komunikasi

Berdasarkan obeservasi yang dilakukan oleh peneliti, perencanaan

program komunikasi yang telah dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I

Surabaya, adalah dengan mengadakan rapat yang dihadiri oleh general manager

PT.Angkasa Pura I Surabaya, dan dengan sejumlah staff yang bersangkutan.

Rapat persiapan mengenai perencanaan dan penerapan program silent airport

diadakan pada tanggal 21 Mei 2014, sebelum penerapan program silent airport di

Bandara Juanda Surabaya

Gambar 4.4. Staff PT.Angkasa Pura I Juanda Surabaya

Sumber: Database Perusahaan, 2015

Page 20: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

53

Universitas Kristen Petra

“Kami juga melibatkan stakeholders (seluruh staff internal PT.Angkasa

Pura I Surabaya, dan penumpang sebagai pengguna Bandara) dalam rapat

pengambilan keputusan mengenai program silent airport ini. Karena kami

menilai stakeholder mempunyai peran penting dalam setiap keputusan yang

bersankutan dengan jangka panjang kepentingan perusahaan. Sejauh ini respon

nya mereka positif, artinya hampir dari keseluruhan stakeholder mendukung

sepenuhnya buat penerapan program ini” (Wawancara dengan Andrias

Yustinian, Communication Section Head, 4 Mei 2015)

Berbicara mengenai penerapan program silent airport ini, juga tidak

terlepas dari peranan stakeholder yang turut berpartisipasi dalam pengambilan

keputusan. Menurut Andrias Yustinian selaku pimpinan Humas Bandara Juanda,

stakeholders memiliki peranan penting dalam setiap pengambilan keputusan di

dalam perusahaan, khususnya PT.Angkasa Pura I Surabaya. Berikut ini adalah

pemetaan Stakeholders PT.Angkasa Pura I Surabaya, sebagai berikut :

Gambar 4.4. Pemetaan Stakeholders Bandara Internasional Juanda

Surabaya. Sumber: Database Perusahaan, 2015

Pada gambar diatas merupakan pemetaan stakeholder PT.Angkasa Pura I

Surabaya, dimana divisi Communication and Legal Section bertanggungjawab

untuk membangun relasi dengan seluruh stakeholder selama proses pra

pelaksanaan hingga pasca pelaksanaan program silent airport. Dalam hal ini,

yang menjadi prioritas utama dalam menyusun strategi komunikasi program silent

airport ini adalah, penumpang sebagai pengguna Bandara. Selama proses

sosialisasi program silent airport, divisi Humas berperan untuk mengatur alur

Flight Catering

Airport Employee

C I Q

Visitor

Conces sionaire

Airlines

Airport Community

Ware housing

Dephub/ OtBandara

Pemda Tk I & II Kementrian

BUMN

Ground Handling

Passenger Meeters &

Greeters

Page 21: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

54

Universitas Kristen Petra

komunikasi kepada seluruh stakeholder internal (seluruh staff PT.Angkasa Pura I

Surabaya) dan stakeholder eksternal (pengguna bandara yaitu penumpang) agar

informasi yang diterima oleh internal perusahaan dapat bersifat menyeluruh.

Penumpang, atau yang disebutkan dalam tabel pemetaan stakeholders

PT.Angkasa Pura I Surabaya dikenal dengan sebutan passanger, merupakan salah

satu stakeholder atau disebut juga target sasaran utama PT.Angkasa Pura I dalam

menyosialisasikan program silent airport ini. Pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I

Surabaya, Andrias Yustinian menyebutkan bahwa stakeholder, atau penumpang

yang mana sebagai prioritasnya, ada yang menuliskan tanggapan positifnya

terhadap adanya penerapan program silent airport di Bandara Juanda Surabaya.

Gambar 4.4 Tanggapan Penumpang di Social Media terhadap Penerapan

Program Silent Airport di Bandara Juanda Surabaya

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tanggapan penumpang yang memberikan komentar positif tersebut, tidak

terlepas dari pemilihan strategi yang tepat oleh Humas PT.Angkasa Pura I

Surabaya dalam menyosialisasikan program silent airport tersebut. Salah satu

bukti tanggapan penumpang terhadap penerapan program silent airport diatas

menjadi salah satu bukti bahwa keberhasilan sebuah prorgam ditentukan oleh

strategi yang dibuat ketika program tersebut masih dalam masa penyesuaian dan

membutuhkan tahapan sosialisasi didalamnya.

Keberhasilan sebuah program baru tidak terlepas dari adanya tahapan

sebuah proses, yang dinamakan proses sosialisasi. Proses ini akan berjalan secara

efektif apabila memiliki waktu dan perencanaan terlebih dahulu. Sama hal nya

dengan yang dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, dimana mereka

melakukan sosialisasi yang dimulai sejak bulan Mei 2014, yang kemudian

berlanjut hingga Juni 2014.

Page 22: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

55

Universitas Kristen Petra

“Kalau proses sosialisasinya ini dimulai dari bulan Mei sampai Juni

2014. Kira-kira ya sebulan gitu. Tapi selama sebulan itu, kami gencar

melakukan sosialisasi nya” (Wawancara melalui BBM dengan Surya Eka,

Communication Staff PT.Angkasa Pura I Surabaya”.

Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya telah melakukan proses sosialisasi

yang dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Dengan adanya persiapan sosialisasi

yang dikategorikan sebagai strategi mereka, PT.Angkasa Pura I Surabaya

berharap mampu memberikan dampak positif kepada pengunjung Bandara,

khususnya penumpang Bandara Juanda Surabaya.

Berkaitan dengan proses sosialisasi yang telah dilakukan oleh Humas

PT.Angkasa Pura I Surabaya, berikut ini adalah salah satu bentuk sosialisasi yang

dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, yaitu pada tanggal 5 Mei

2014. Dimana PT.Angkasa Pura I pertama kali melakukan sosialisasi kepada

publiknya dengan melakukan pemasangan spanduk di area Bandara Juanda.

Gambar 4.4. Pemasangan spanduk oleh Humas PT.Angkasa Pura

Sumber : Database Perusahaan, 2015

Pemasangan spanduk yang dilakukan tersebut, bertujuan untuk memberi

himbauan kepada pengguna Bandara. Humas PT.Angkasa Pura I berinisiatif untuk

melakukan sosialisasi kepada publiknya, jauh sebelum hari pelaksanaan dan

penerapan progam silent airport. Humas juga bekerjasama dengan pihak OTBAN

(Ototritas Bandara) dalam mengurus ijin pemasangan spanduk di area Bandara.

Strategi lain yang ditempuh oleh PT.Angkasa Pura I Surabaya yaitu

dengan menggelar press conference yang diwakili dan dipimpin oleh General

Page 23: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

56

Universitas Kristen Petra

Manager, pada tanggal 21 Mei 2014 dengan mengundang media sebagai langkah

awal untuk mengenalkan publik kepada program silent airport. Berikut ini adalah

press conference pertama kali yang dilakukan oleh General Manager PT.Angkasa

Pura I Surabaya di ruang Rapat Bromo, bertempat di kantor PT.Angkasa Pura I

Surabaya.

Gambar 4.4. Press Conference oleh General Manager PT.Angkasa Pura

Sumber : Database Perusahaan, 2015

Gambar diatas merupakan salah satu strategi komunikasi yang dipilih oleh

Humas PT.Angkasa Pura I untuk menyosialisasikan program silent airport, yaitu

dengan menggelar Press Conference sebelum pelaksanaan program silent airport,

yaitu pada tanggal 21 Mei 2014 sebagai bentuk himbauan kepada publiknya.

Press conference di atas, merupakan bentuk sosialisasi yang pertama kali

dikeluarkan oleh PT.Angkasa Pura I Surabaya kepada publiknya.

Selain itu, berbagai pemberitaan juga dimuat oleh media. Berikut ini

adalah beberapa contoh beredarnya pemberitaan yang dimuat oleh Harian

JawaPos (22 Mei 2014) dan Harian Surya (30 Mei 2014). PT.Angkasa Pura I

Surabaya yang dalam hal ini diwakilkan oleh divisi Humas, berpendapat bahwa

dalam menyosialisasikan program silent airport, dibutuhkan peran Public

Relations dalam mengatur alur informasi di media. Pemberitaan di media tentu

tidak terlepas dari hubungan baik yang terjalin antara media dan perusahaan

(PT.Angkasa Pura I Surabaya).

Page 24: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

57

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4. Pemberitaan di media Harian JawaPos (kiri), Harian Surya (kanan)

Sumber : Database Perusahaan, 2015

Gambar diatas adalah bukti bahwa media juga turut berperan dalam

menyosialisasikan program silent aurport. Terbukti dengan adanya pemberitaan

yang dilakukan. Mereka melakukan pemberitaan dengan menggunakan bahasa

dan pemahaman mereka mengenai program silent airport di Bandara Juanda

Surabaya.

Berbicara mengenai sosialisasi di media cetak, sosialisasi yang dilakukan

oleh Humas PT.Angkasa Pura I juga tidak terlepas dari campur tangan media

sosial. Humas PT.Angkasa Pura menyatakan bahwa dalam proses sossialisasinya,

Humas PT.Angkasa Pura juga melibatkan social media. Berikut ini adalah

gambaran mengenai kekurangan dan kelebihan sosialisasi program silent airport

di berbagai media yang telah dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya.

Jenis Media Nama Media Kelebihan Kekurangan

Media Cetak Koran (Jawa Pos,

Harian Surya)

Koran merupakan

media yang

bersifat global,

sehingga dapat

menjangkau

semua kalangan

Surat kabar dibaca

hanya pada daerah

tertentu saja.

Misalkan : Harian

Surya, hanya

beredar di wilayah

Jawa Timur

Page 25: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

58

Universitas Kristen Petra

Social Media Twitter Komunikasi

terjadi sangat

cepat dan bersifat

langsung (direct),

adanya

kemungkinan

bahwa penumpang

mampu mendapat

respons cepat.

Indonesia

menempati urutan

peringkat ke 3

sebagai pengguna

twitter terbanyak

di Indonesia

Keterbatasan tweet

dibatasi maksimal

hanya 140

karakter. Hanya

dapat dijangkau

oleh penumpang

yang memiliki

handphone dengan

fasilitas internet

Website Memiliki

kemampuan untuk

mem-back up data.

Penanganan dan

pemberian

informasi bersifat

global dan direct

Bergantung pada

koneksi internet

Detik.com Dapat diakses

secara mudah

melalui internet

Tidak semua orang

dapat mengerti

tentang situs

online

Media Tulisan Banner dan

Spanduk, Sign

Board

Bersifat eye

catching, karena

diletakkan di

tempat strategis

Memakan biaya

yang cukup mahal,

membutuhkan

waktu untuk

pengurusan ijin di

OTBAN (Otoritas

Bandara). Untuk

sign board

membutuhkan ijin

dari OTBAN

terlebih dahulu

Page 26: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

59

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Tabel Kekurangan dan Kelebihan Sosialisasi Program Silent Airport di

Media

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Pada gambar tabel diatas, peneliti menjabarkan bahwa Humas PT.Angkasa

Pura I tidak hanya menggunakan satu media saja dalam menyosialisasikan

program silent airport, namun pada praktek pelaksanaannya, strategi yang

ditempuh juga melibatkan banyak media baik cetak maupun online, hal ini

bertujuan agar publik (penumpang) dapat terbujuk dengan pesan yang

disampaikan oleh media sebagai penyampai informasi. Andrias Yustinian selaku

pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya menyatakan bahwa media adalah

partner yang berpengaruh dalam mewujudkan program silent airport kepada

seluruh pengguna Bandara Juanda Surabaya.

Selain media cetak, Surya Eka selaku staff divisi Humas, menambahkan

bahwa dalam praktek pelaksanaannya, PT.Angkasa Pura I kala itu juga

melibatkan media Radio Suara Surabaya untuk melakukan talkshow di Bandara

Juanda pada saat program silent airport diterapkan. Talkshow singkat tersebut

diwakili oleh general manager PT.Angkasa Pura I Surabaya dengan didampingi

pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya. Dalam Talkshow tersebut,

membahas mengenai penerapan program silent airport, yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas layanan Bandara kepada penumpang (pengguna bandara).

Sebelum melakukan penerapan program silent airport, Bandara Juanda

melakukan riset terlebih dahulu. Setelah melalui riset, perencanaan strategi

komunikasi yang telah dibuat diimplementasikan oleh kantor cabang, yaitu

PT.Angkasa Pura I Surabaya dengan arahan kebijakan program komunikasi dari

kantor pusat, yaitu PT.Angkasa Pura II.

Page 27: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

60

Universitas Kristen Petra

Riset yang dilakukan adalah, dengan adanya keluhan yang diterima oleh

divisi customer servcie yang berasal dari penduduk dan warga sekitar yang berada

di kawasan Bandara Juanda. Salah satu warga yang tinggal berdekatan dengan

wilayah Bandara mengatakan “Bandara Juanda Surabaya memiliki jadwal

penerbangan yang padat dan menyebabkan kebisingan yang dikarenakan pola

announment yang menggunakan pengeras suara terlalu banyak” (wawancara

dengan X, salah satu warga yang tinggal berada dekat dengan wilayah Bandara

Juanda Surabaya).

Melihat dengan adanya fenomena tersebut, divisi Humas PT.Angkasa Pura

I bermaksud membuat sebuah program baru yang bertujuan untuk melakukan

perubahan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, yaitu program silent

airport. Untuk menerapkan program baru tersebut, membutuhkan adanya

perencanaan dan strategi untuk dikenalkan kepada publiknya.

c. Pelaksanaan

Pada saat penerapan program silent airport dihari pertama yang

jatuh pada tanggal 1 Juni 2014, General Manager PT.Angkasa Pura berada

di Terminal 2 dan memantau jalannya penerapan program silent airport

dengan didampingi oleh pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, dan

beliau terlibat secara langsung dalam memimpin Press Conference dengan

media. Berikut adalah gambaran dimana General Manager PT.Angkasa

Pura I Surabaya dalam wawancaranya dengan media di Terminal 2 Bandara

Juanda Surabaya.

Gambar 4.4 Press Conference General Manager

Page 28: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

61

Universitas Kristen Petra

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Gambar diatas menjelaskan keterlibatan langsung General Manager

PT.Angkasa Pura I Surabaya dalam pelaksanaan program silent airport. Press

Conference tidak hanya dilakukan satu kali saja, namun pada pelaksanaannya,

General Manager PT.Angkasa Pura I Surabaya kembali menggelar Press

Conference sebagai bentuk himbauan kepada masyarakat, khususnya penumpang

di Bandara Juanda Surabaya.

Pada saat memasuki bulan Juni, Humas PT.Angkasa Pura I

melibatkan peran divisi Customer Service sebagai media informasi kepada

penumpang Bandara dalam menyosialisasikan program silent aiport.

Pemilihan strategi dalam menyosialisasikan program ini merupakan

tanggung jawab divisi Humas. Untuk itu, divisi Humas bekerjasama dengan

divisi Customer Service sebagai salah satu cara divisi Humas menjalankan

fungsinya sebagai Public Relations.

Gambar 4.4. Layanan Informasi bagi Penumpang (kiri), Kotak Saran (kanan)

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2015

Ketika pelaksanaan program silent airport, divisi Humas PT.Angkasa Pura I

kembali melakukan berbagai strategi dan upaya untuk meyosialisaikan program

silent airport. Salah satu strategi komunikasi yang ditempuh oleh divisi Humas

adalah bekerjasama dengan divisi customer service untuk memberikan greetings

service.

Sebagai perusahaan yang memberikan jasa pelayanan di bidang bandar

udara, PT. Angkasa Pura I Surabaya selalu berusaha mendengar keluhan

Page 29: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

62

Universitas Kristen Petra

Stakeholdersnya (penumpang) dengan menyediakan berbagai saluran untuk

melakukan komunikasikasi dua arah, yakni melalui E-Mail (Corporate

Communication pusat : [email protected] atau angkasapuraairports@

gmail.com, Customer Service: [email protected], Public

Relations dan Communication Officer: [email protected]), SMS (031-

77680000 dan 08113528000) dan kotak saran.

Gambar 4.4. Greetings service oleh divisi customer service

Sumber : Database Perusahaan, 2015

Greetings Service merupakan penempatan staff customer service di depan

pintu utama pintu Bandara Juanda setelah melalui pemeriksaan petugas Bandara,

dengan membawakan media tulisan. Tujuan dari greetings service ini untuk

menghimbau dan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa Bandara

Juanda sedang menerapkan program silent airport.

Segala bentuk strategi komunikasi yang dibuat oleh Humas

PT.Angkasa Pura I menggunakan media yang sifatnya mendidik, sebagai

contoh adalah FIDS (Flight Informations Display System). Pengunjung

bandara secara tidak langsung terdidik untuk membaca dan peka terhadap

segala bentuk pengumuman yang menggunakan kemampuan membaca.

Page 30: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

63

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.4 FIDS (Flight Information Display System)

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Gambar diatas adalah FIDS (Flight Informations Display System) yang

digunakan sebagai salah satu strategi Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya untuk

pengganti announcement yang selama ini diterapkan menggunakan pengeras suara

(microphone). FIDS ini juga berfungsi untuk mengingatkan jadwal

keberangkatan, kedatangan dan pengumuman delay pesawat. Kegunaan lain dari

FIDS ini juga berfungsi untuk mengedukasi dan mendidik masyarakat, khususnya

penumpang, dalam hal kemandirian akan kebutuhan mereka masing-masing

dalam jadwal penerbangan pesawat.

FIDS (flight information display system) ini dipasang di sekitar area ruang

tunggu dan pintu utama pada terminal 1 dan 2 Bandara Juanda. Setelah dilakukan

penerapan kebijakan program silent airport, Humas PT.Angkasa Pura I

melakukan penambahan FIDS di sekitar area Bandara. Penambahan tersebut

dilakukan dengan tujuan agar media informasi yang berada di Bandara Juanda

mampu menjangkau seluruh pengguna Bandara

Gambar 4.4. Penambahan FIDS (Flight Display Information System)

Page 31: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

64

Universitas Kristen Petra

Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2015

Gambar diatas menjelaskan mengenai salah satu improvisasi yang

telah dibuat oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya dalam

menyosialisasikan program silent airport di Bandara Juanda Surabaya.

Surya Eka selaku divisi Humas, mengatakan bahwa penambahan FIDS

(Flight Information Display System) sebenarnya tidak termasuk dalam daftar

perencanaan strategi yang telah mereka buat. Pada praktek

pelaksanaannya, Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya membuat sebuah

strategi komunikasi yang bersifat mempersuasi publiknya, sehingga pesan

yang hendak disampaikan oleh perusahaan, dapat sampai kepada publiknya.

(Terminal), Humas PT.Angkasa Pura I melakukan penambahan strategi.

Gambar 4.4. Sign Board Oleh Petugas Airliness

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Pemasangan banner dan spanduk masih diterapkan di Terminal 1 dan 2

milik Bandara Juanda, hal ini dimaksudkan untuk menginformasi dan mempersuasi

seluruh pengguna Bandara Juanda Surabaya, khususnya penumpang. Selain itu,

praktek nyata yang masih berlangsung adalah dengan menempatkan staff airlines di

sekitar ruang tunggu Bandara dengan membawa media tulisan bertuliskan “harap

perhatikan waktu boarding”

General Manager PT.Angkasa Pura I Surabaya yang didampingi oleh

pimpinan Humas, kembali menggelar Press Conference yang kedua kalinya, dan

dilakukan di Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya pada tanggal 1 Juni 2014

Page 32: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

65

Universitas Kristen Petra

bertepatan dengan hari pertama penerapan program silent airport. Tujuan dari

Press Conference ini sendiri adalah, sebagai simbol peresmian telah

diberlakukannya program silent airport di Bandara Juanda Surabaya secara

serentak baik di Terminal 1 dan Terminal 2..

“Untuk proses sosialisasinya sendiri kami lebih banyak menggunakan

media. Media baik cetak maupun online, karena hampir 90% proses

sosialisasinya berjalan dengan menggunakan media. Sisanya 5% itu

merupakan bentuk kerjasama airlines dan pihak-pihak internal”

(Wawancara dengan Andrias Yustinian, Communication Section Head)

Pernyataan serupa juga ditambahkan oleh Surya Eka selaku

Communication staff yang bertanggungjawab penuh atas beroperasinya sosial

media PT.Angkasa Pura I Surabaya.

“Kami lebih banyak main menggunakan media. Karena jaman sekarang

ini, hampir semuanya memiliki akses sosmed melalui HP. Jadi ya kami

lebih banyak menggunakan media” (Wawancara dengan Surya Eka,

Communication staff, 4 Mei 2015)

Gambar 4.4. Press Conference oleh general manager PT.Angkasa Pura

Sumber : Database Perusahaan, 2015

Selain menggelar Press Conference, PT.Angkasa Pura I Surabaya juga

melakukan sosialisasi di Radio dengan bekerjasama dengan radio Suara Surabaya.

Dalam praktek pelaksanaannya, pihak dari Suara Surabaya mengirim beberapa

perwakilan untuk melakukan talkshow secara langsung dari Terminal 2 Bandara

Juanda Surabaya. Dalam talkshow tersebut, PT.Angkasa Pura I Surabaya yang

diwakilkan oleh General Manager dan Andrias Yustinian selaku pimpinan

Page 33: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

66

Universitas Kristen Petra

Humas, menjelaskan mengenai kebijakan penerapan program silent airport di

Bandara Juanda Surabaya.

“Untuk sosialisasi selanjutnya kami juga pakai radio. Suara Suarabaya

waktu itu kirim perwakilan untuk talkshow dengan GM dan pak Andrias.

Yang utama ya SS itu, radio lainnya kami cuman via telepon

singkat”(wawancara dengan Surya Eka, 21 Mei 2015)

Pemaparan di atas merupakan wawancara yang dilakukan oleh peneliti

dengan Surya Eka, yaitu salah satu staff Humas yang bertanggung jawab atas

sosialisasi program silent airport di media. Dalam pelaksanaannya, Surya Eka

bertanggungjawab untuk mengurus hal-hal yang berkaitan dengan strategi

komunikasi yang menyangkut dengan urusan media.

d. Evaluasi

Menurut Cutlip, evaluasi merupakan salah satu tahapan terakhir dalam

sebuah strategi komunikasi. PT.Angkasa Pura I Surabaya melakukan penilaian

atau evaluasi berupa memantau jalannya program silent airport itu sendiri.

Penilaian atau evaluasi terhadap strategi yang selama ini telah dilakukan guna

menyosialisasikan program silent airport, semata-mata untuk melihat bagaimana

respon dan tanggapan penumpang terhadap program tersebut.

“Iya benar kami masih menerapkan hingga sekarang. Untuk evaluasinya,

kami melihat dari respons pengunjung sih. Sampai saat ini jumlah total

penumpang 50.000 orang dan 1% diantaranya mengeluhkan program ini.

Jadi kalau begitu kan bisa dilihat respon positifnya lebih banyak

ketimbang negatifnya. Itu saja sih” (Wawancara dengan Andrias

Yustinian, Communication section head)

PT.Angkasa Pura I tidak hanya menciptakan strategi yang dapat berguna

untuk kesukesesan program silent airport, namun pada tahap terakhir ini divisi

Humas PT.Angkasa Pura I juga melakukan evaluasi terhadap strategi yang mereka

buat, dengan melihat respon dari penumpang pengguna Bandara.

“Awalnya mereka mungkin agak kaget dengan program ini, jadi pas awal-

awal itu beberapa dari penumpang sempat komplain ke customer service.

Page 34: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

67

Universitas Kristen Petra

Tapi itu gak berlangsung lama karena kami terus memberikan sosialisasi

kepada masyarakat, dan akhirnya mereka mengetahui dan kemudian

dapat beradaptasi langsung” (Wawancara dengan Surya Eka,

Communication Staff).

Dari komplain yang masuk tersebut akan ditangani dengan cara koordinasi

dan kerjasama antara Humas dan divisi customer service, mereka akan

merapatkannya dengan jajaran dan pihak top management. Komplain yang masuk

pada awal penerapan program ini, ditangani secara langsung oleh pihak divisi

Humas dan pihak management.

4.5 Analisa dan Interpretasi

4.5.1 Perencanaan Program Silent Airport

Strategi komunikasi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan

manajemen (management) untuk mencapai satu tujuan.Berdasarkan hasil

observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, strategi komunikasi yang telah

dilakukan oleh PT.Angkasa Pura I Surabaya, sepenuhnya dibuat oleh divisi

Humas yang dikepalai oleh Andrias Yustinian dengan melalui sebuah

perencanaan. Dari keseluruhan perencanaan strategi yang telah dipaparkan oleh

peneliti pada pembahasan sebelumnya, keseluruhan dari strategi tersebut telah

melalui koordinasi dan persetujuan dari General Manager PT.Angkasa Pura I

Surabaya yang didalamnya terdapat unsur kepentingan perencanaan jangka

pendek dan jangka panjangnya.

“Untuk jangka panjang dan jangka pendeknya, sebenarnya kami sudah

mempersiapkan dari jauh hari sebelumnya. Jangka pendeknya sih kami

menggunakan media yang bisa terlihat langsung di bandara. Yaa seperti

greetings service, banner, media tulisan, FIDS. Lalu untuk jangka

panjangnya kami ini sebenarnya ingin meningkatkan kualitas pelayanan

bandara, jadi supaya bandara Juanda ini tidak bising”

Page 35: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

68

Universitas Kristen Petra

Menurut Cutlip, salah satu tahapan dalam menyusun strategi komunikasi

adalah dengan menetapkan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.

Dimana hal tersebut sejalan dengan yang dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura

I, dengan menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek terhadap

kebijakan dan penerapan program silent airport di Bandara Juanda Surabaya.

Untuk mengembangkan penetapan tujuan jangka pendek dan jangka panjang

tersebut, Humas PT.Angaksa Pura telah membuat planning (perencanaan) untuk

diimplementasikan kepada publiknya yaitu penumpang dan pengguna Bandara.

Strategi komunikasi yang dibuat oleh Humas PT.Angkasa Pura I telah

melalui beberapa tahapan yang dimulai dari perencanaan (planning) hingga pada

proses penerapan strategi komunikasi kepada publiknya. Dari beberapa tahapan

tersebut, Humas PT.Angkasa Pura I berkoordinasi dengan General Manager

PT.Angkasa Pura I Surabaya untuk membuat strategi komunikasinya. Berdasarkan

dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti

menganalisa mengenai rencana tahapan pembuatan strategi komunikasi yang telah

dilakukan oleh divisi Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya. Berikut adalah bentuk

bagan rencana tahapan pembuatan strategi komunikasi yang telah dibuat oleh divisi

Humas PT. Angkasa Pura I Surabaya :

Pembuatan Rencana Tahapan Strategi Komunikasi

Praktek Penerapan Strategi Sosialisasi

Bagan 4.5 Bagan Perencanaan Strategi Komunikasi

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Penetapan Target Sasaran (Penumpang)

Perencanaan Strategi Diserahkan ke General Manager

Page 36: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

69

Universitas Kristen Petra

Dari bagan diatas,merupakan tahapan dari perencanaan yang telah dibuat

oleh divisi Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya. Setiap tahapan strategi

komunikasi yang dibuat, akan melalui tahapan koordinasi dari divisi yang

bersangkutan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti,

strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh PT.Angkasa Pura I Surabaya dalam

menyosialisasikan program silent airport dimulai dari langkah awal yaitu

pembuatan rencana tahapan komunikasi yang kemudian dilanjutkan dengan

penetapan target sasaran prorgam silent airport, kemudian dilanjutkan dengan

perencanaan strategi komunikasi dan rencana anggaran yang telah dibuat,

kemudian seacara keseluruhannya akan dikoordinasikan dengan diserahkan ke

General Manager. Setelah melalui persetujuan dari General Manager

PT.Angkasa Pura I Surabaya, pada tahapan terakhir yaitu masuk kedalam tahap

praktek pelaksanaan sosialisasi kepada publik (baik internal maupun eksternal)

Jefkins menjelaskan terdapat 4 alasan Public Relations membuat

perencanaan program komunikasi (Jefkins, 1992, p.49) yaitu untuk menetapkan

target – target operasi Public Relations yang nantinya akan menjadi tolak ukur

atas segenap hasil yang diperoleh. Menurut data yang didapat oleh peneliti selama

proses observasi, peneliti menilai bahwa perencanaan program komunikasi yang

digunakan untuk menyosialisasikan program silent airport, telah berjalan dengan

maksimal, yaitu dengan menetapkan penumpang Bandara sebagai target dari

pelaksanaan program silent airport ini. Target – target sasaran sosialisasi telah

dipilih oleh divisi Humas PT.Angkasa Pura I, dan hal tersebut sesuai dengan teori

perencanaan strategi komunikasi Public Relations.

Setelah menetapkan target-targetnya, Humas PT.Angkasa Pura

menentukan pemilihan media sebagai salah satu cara strategi mereka untuk

menyosialisasikan program silent airport. Menurut Andrias Yustinian, media

memiliki peranan yang cukup besar dan berdampak dalam menyosialisasikan

silent airport. Beliau juga mengatakan, selalin memiliki keuntungan ‘low budget’,

social media juga merupakan salah satu strategi yang ditempuh dengan alasan

bahwa pemilihan media sebagai media sosialisasi dapat menyampaikan pesan

secara tepat kepada target sasaran.

Page 37: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

70

Universitas Kristen Petra

Mempunyai strategi dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan

media massa merupakan salah satu urgensi bagi praktisi Public Relations. Hal ini

disebabkan media massa merupakan media yang sangat vital dalam membantu

keberhasilan media relations yang dilakukan oleh Public Relations. Pesan yang

ingin disampaikan oleh seorang Public Relations tidak akan pernah sampai

kepada publik kalau tidak disampaikan menggunakan media massa (Rini

Darmastuti, 2012, p. 160)

Berbagai pemberitaan yang telah dimuat di media, tidak terlepas dari

peran Public Relations dalam menjalin hubungan baik dengan pihak media.

Menurut Soleh Sumirat dan Elvinaro Ardianto (2003 : 23) Seorang Public

Relations akan dapat melakukan tugas-tugasnya dengan baik (termasuk dalam

melakukan media relations) jika didukung oleh strategi komunikasi yang tepat dan

efektiv. Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya memiliki relasi yang baik dengan

media-media lokal di Surabaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya sambutan baik

dari media yang melakukan pemberitaan terhadap rencana penerapan program

silent airport di Bandara Juanda Surabaya. Berawal dari komplain masyarakat

sekitar yang menyatakan bahwa Bandara Juanda merupakan salah satu Bandara

tersibuk dengan rute penerbangan yang padat, Humas PT.Angkasa Pura I

menyambut baik komplain tersebut dengan berencana untuk menerapkan program

silent airport. Media menyambut hangat konsep silent airport tersebut dengan

munculnya berbagai pemberitaan di media. Dimana, pada awal mula ketika

PT.Angkasa Pura I hendak menerapkan program silent airport,media melakukan

liputan dan wawancara kepada pihak PT.Angkasa Pura I Surabaya, untuk

menyebarkan pesan tersebut melalui pemberitaan yang mereka buat di media

massa.

Media berperan sebagai penyampai informasi dan penafsir informasi

kepada masyarakat (Rivers, Jensen dan Peterson, 2003, p.228). Melebih-

lebihkan merupakan kemampuan media dalam membujuk. Isi media dan

respon individu memiliki hubungan sebab-akibat langsung dimana individu

tersebut serta merta akan melakukan sesuai dengan yang dikatakan oleh

media, padahal komunikasi tunggal takkan berpengaruh sekuat itu. Hanya

Page 38: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

71

Universitas Kristen Petra

jika sesuatu disampaikan media secara terus menerus, maka hal itu akan

berpengaruh pada individu.

Pada praktek pelaksanaannya, Humas PT.Angkasa Pura I tidak hanya

menggunakan media massa sebagai media strategi sosialisasi yang mereka pilih

untuk menyampaikan informasi dan membujuk publiknya. Humas PT.Angkasa

Pura I Surabaya juga melibatkan media lain untuk menyosialisasikan program

silent airport ini. Selain media massa, Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya juga

menggunakan media tulisan dan social media untuk menyosialisasikan

programnya.

Dalam journal berjudul “A Public Relations Role in Brand Messaging”

yang dituliskan oleh Ron Prindle disebutkan bahwa, “Public Relations

practitioners are skilled and experienced in storytelling and Social Media, both of

which have become important tools in successful brand communication.

Moreover, Public Relations acumen in relationship and trust-building contribute

to the organization’s authenticity, another key factor in branding in the

contemporary market place. Pada Jurnal diatas menjelaskan bahwa praktisi Public

Relations dituntut untuk terampil dan berpengalaman dalam bidang bercerita dan

media sosial, yang mana keduanya telah menjadi alat penting dalam komunikasi

yang sukses. Selain itu, ketajaman Public Relations dalam berhubungan dan

membangun kepercayaan sangat berkontribusi terhadap otentisitas organisasi dan

menjadi faktor kuncidi pasar kontemporer)”.

Hal di atas menjelaskan bahwa kunci sukses Public Relations adalah

memiliki skills di bidang public speaking dan juga Social Media yang mana di era

modern ini sangat membantu dalam melaksanakan strategi komunikasi

perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu seperti kesuksesan sosialisasi program

silent airport. Divisi Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya memiliki kemampuan

untuk mengoperasikan sejumlah social media seperti twitter dan website. Hal ini

dibuktikan dengan adanya peran yang dijalankan oleh Surya Eka sebagai media

handler yang mengoperasikan twitter dan website milik PT.Angkasa Pura I

Surabaya dalam menyosialisasikan program silent airport di Bandara Juanda

Surabaya.

Page 39: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

72

Universitas Kristen Petra

Menurut Onong Uchana Effendy, demi mencapai sasaran komunikasi

kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media,

bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan dan

teknik yang dipergunakan, yang terbaik dari sekian banyak media

komunikasi tersebut dapat ditegaskan sebab masing-masing memiliki

kelebihan ataupun kekurangan (Effendy, 2009, p.37.) Pemilihan media

sebagai alat untuk menyosialisasikan, tentu memiliki kekurangan dan

kelebihan pada masing-masing media. Komunikan yang menjadi target

sasaran dalam pelaksanaan program silent airport ini adalah penumpang

yang dikategorikan dalam jumlah banyak, melihat dengan adanya fenomena

tersebut, maka dibutuhkan pemilihan media sosialisasi yang memiliki daya

penyebaran yang cepat dan tepat, layaknya social media yang dioperasikan

oleh seorang Public Relations agar dapat tercipta pemahaman bersama

antara publik dengan perusahaan. Memilih media sosialisasi merupakan

tugas dan tanggung jawab Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya yang tidak

terlepas dari kegiatan yang bersifat terencana.

Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara

terencanan dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara

niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap

khalayaknya” (Jefkins, 2003, p.9). Dari pemaparan yang diungkapkan oleh

Jefkins tersebut, telah sesuai dengan apa yang telah dilakukan oleh Humas

PT.Angkasa Pura yaitu dengan membuat perencanaan strategi guna

mempersiapkan publik internanya untuk menyosialisasikan program silent

airport, agar tercipta hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya.

Alo Liliweri menuliskan bahwa strategi komunikasi adalah tahapan

konkret dalam rangkaian aktivitas komunikasi yang berbasis pada satuan teknik

bagi pengimplementasian tujuan komunikasi (Liliweri, 2011, p.240). Divisi

Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya membuat bentuk-bentuk perencanaan

sebagai tahapan nyata dalam merealisasikan aktivitas komunikasinya. Tahapan

yang dilakukan telah direncanakan dengan matang melalui persetujuan dan

koordinasi dari divisi yang bersangkutan. Dari keseluruhan bentuk-bentuk

perencanaan yang dibuat, telah didasarkan pada sebuah tujuan yang sama, yaitu

Page 40: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

73

Universitas Kristen Petra

tujuan untuk mengkomunikasikan kepada publik tentang adanya penerapan

program silent airport.

4.5.2 Pengambilan Keputusan

Berbicara mengenai pengambilan keputusan, akan melibatkan pihak-pihak

internal dan eksternal perusahaan.Hal ini juga tidak terlepas dari peranan

stakeholder baik internal (Staff PT.Angkasa Pura I Surabaya) dan stakeholder

eksternal (Penumpang dan masyarakat sekitar bandara) yang turut berpartisipasi

dalam pengambilan keputusan. Menurut Andrias Yustinian selaku pimpinan

Humas Bandara Juanda, stakeholders internal dan eksternal ini memiliki peranan

penting dalam setiap pengambilan keputusan di dalam perusahaan, khususnya

PT.Angkasa Pura I Surabaya. Salah satu bentuk pengambilan keputusan yang

melibatkan pihak internal dan eksternal perusahaan adalah, dengan diadakannya

rapat bersama dengan seluruh staff PT.Angkasa Pura I Surabaya untuk

menindaklanjuti komplain dari stakeholder eksternalnya (penumpang dan

masyarakat sekitar).

Menurut Cutlip , Center dan Canfield mengungkapkan salah satu fungsi

utama Public Relations adalah mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan

opini, persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan atau organisasi yang

diwakilinya atau sebaliknya. Pada teori yang dipaparkan oleh Cutlip tersebut,

menunjukkan keadaan yang sebanding dengan apa yang telah dilakukan oleh

Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya. Dimana Humas PT. Angkasa Pura I

Surabaya mengidentifikasi opini-opini yang berasal dari masyarakat sekitar

sebagai prioritas nyayaitu stakeholder eksternalnya, yaitu opini dan tanggapan

publik yang menyatakan bahwa Bandara Juanda merupakan salah satu Bandara

dengan rute penerbangan yang cukup padat, dan berdampak pada banyaknya

pengumuman yang menggunakan pengeras suara (microphone). Fungsi Public

Relations yang terlihat dalam peristiwa ini adalah, Humas PT.Angkasa Pura I

menjalankan fungsi Public Relations, yaitu dengan melibatkan stakeholder

internal dan eksternalnya dalam menghimpun dan mengidentifikasi opini dan

pernyataan-pernyataan dari publiknya.

Dalam mengambil keputusan, yakni konsep silent airport yang akan

diterapkan di Bandara Juanda Surabaya, Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya

Page 41: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

74

Universitas Kristen Petra

melakukan berbagai aspek dan proses manajemen Public Relations yang dikenal

dengan konsep ALTU (Asking, Telling, Listening, Understanding).

Aspek pertama yaitu asking atau bertanya adalah kegiatan untuk mencari,

menggali serta mengidentifikasi data dan fakta di lapangan. Kegiatan asking ini

tentunya tidak menunggu laporan dari sumber-sumber informasi, tetapi berupaya

menjemput informasi (Ardianto Elvinaro, 2011 hal 220). Dimana dalam hal ini,

Humas PT.Angkasa Pura I menanyakan seputar keluhan pada warga yang berada

di sekitar Bandara Juanda. Dalam hal ini, Humas PT.Angkasa Pura I bersifat aktif

dengan menanyakan seputar keluhan yang dialami oleh warga-warga sekitar

terkait dengan jam penerbangan padat yang dimiliki oleh Bandara Juanda

Surabaya.

Aspek kedua adalah telling, adalah mengkomunikasikan kegiatan Public

Relations kepada khalayak sasaran sebagai pelaksanaan kegiatan Public Relations.

Selain memilih bentuk dan mengemas pesan komunikasi yang relevan, pada tahap

ini juga mengupayakan pemilihan media yang sesuai dengan kecerdasan

khalayak. Materi pesan komunikasi pun disesuaikan dengan kebutuhan khalayak

(Ardianto Elvinaro, 2011 hal 220). PT.Angkasa Pura I Surabaya yang diwakilkan

oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, mengkomunikasikan pesan dengan

menggunakan media. Pemilihan media didasarkan oleh kebutuhan publiknya.

Dalam hal ini, Humas PT.Angkasa Pura memilih media massa (koran, radio),

media tulisan (sign board, banner, spanduk) dan social media (twitter, facebook,

website) sebagai tools yang digunakan untuk mengemas pesan yang hendak

disampaikan kepada publiknya. Melalui pemilihan media tersebut, Humas

PT.Angkasa Pura I secara tidak langsung terkesan ‘berbicara’ kepada publiknya,

yaitu seluruh pengguna dan penumpang pesawat di Bandara Juanda Surabaya.

Aspek ketiga adalah listening, adalah upaya perusahaan atau lembaga

untuk menerima umpan balik dari publik tentang kegiatan Public Relations.

Umpan balik itu bisa dalam bentuk saran, kritik, meminta informasi, dukungan,

penolakan, dan lain sebagainya. Umpan balik ini diperlukan dalam kegiatan

Public Relations sebagai masukan sehingga pelaksanaan program Public

Relations pada masa mendatang akan lebih baik lagi (Elvinaro Ardianto, 2011 hal

220). Dalam hal ini Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya melakukan sebuah

Page 42: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

75

Universitas Kristen Petra

tahapan evaluasi yang berguna untuk meninjau ulang dan melihat umpan balik

masyarakat mengenai program silent airport. Selain itu, PT.Angkasa Pura juga

terbuka dalam menerima kritikan dan saran dari pengguna Bandara, agar program

ini dapat berkembang lebih baik lagi.

Aspek keempat adalah understanding, adalah terjadinya saling

pemahaman antara perusahaan dengan publik dalam kegiatan Public Relations.

Pemahaman antara perusahaan dan publik sangat sulit tercapai karena

berkomunikasi untuk mencapai pemahaman tidak semudah yang dibayangkan.

Dalam hal ini, PT.Angkasa Pura I yang telah melakukan analisis dan riset

terhadap komplain dari lingkungan sekitar, mengkoordinasikan terlebih dahulu

komplain tersebut dengan pihak manajemen. Awalnya pihak manajemen tidak

langsung menyetujui terkait perubahan konsep dan pola announcement yang

kemudian diusulkan berubah menjadi konsep silent airport. Disinilah peran

Public Relations terlihat, dimana Humas PT.Angkasa Pura I melakukan upaya

untuk mencapai sebuah kesepakatan dengan pihak manajemen untuk mengambil

jalan tengah, agar tercipta sebuah pengertian bersama. Pengertian bersama yang

dimaksudkan adalah, dengan terciptanya program silent airport di Bandara Juanda

Surabaya.

4.5.3 Implementasi Strategi Komunikasi Public Relations dalam

Menyosialisasikan program Silent Airpot

Pada saat memasuki tahapan implementasi, salah satu fungsi Public

Relations yang telah dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I berjalan

sesuai dengan teori fungsi Public Relations yang disampaikan oleh Bernays

bahwa Public Relations berfungsi sebagai pemberi penerangan kepada

masyarakat, melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan

masyarakat secara langsung serta berupaya untuk mengintegrasi sikap dan

perbuatan suatu badan atau lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan

masyarakat atau sebaliknya (Bernays, 2002, p.20).

Surya Eka, sebagai salah satu staff Humas yang turut bertanggung jawab

atas penyusunan strategi komunikasi program silent airport ini, beliau menilai

adalah hal wajar bagi sesuatu hal yang baru, apabila masih menerima kritikan.

Page 43: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

76

Universitas Kristen Petra

PT.Angkasa Pura I tidak hanya berpacu pada satu strategi. Namun mereka juga

melakukan inovasi dan improvisasi guna menyempurnakan strategi yang telah

mereka buat. Untuk mencapai sebuah tujuan komunikasi yang bersifat

efektif, yaitu mengenai strategi komunikasi dalam menyosialisasikan

program silent airport, Humas PT. Angkasa Pura I melakukan inovasi dan

perubahan-perubahan guna mencapai tujuannya.

Menurut Alo Liliweri, dalam mencapai suatu komunikasi yang efektif

dibutuhkan Adaptive Innovation (Inovasi yang adaptif ), Entrepreneurial

(Manajemen Kewirausahaan), One Voice (Satu Suara), Showtime (Sesuaikan

Waktu), Strategic Speed (Strategi Mempercepat) serta Discipline on Dialog

(Disiplin Berdialog) (Liliweri, 2011, p.256-257). Salah satu bentuk inovasi

yang dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I adalah dengan menambah

jumlah FIDS (Flight Information Display System) yang dipasang di sekitar

area divisi Customer Service.

Selain itu, Alo Liliweri juga menyebutkan bahwa strategi komunikasi

memiliki tiga tahap, yaitu pembuatan strategi komunikasi, implementasi

strategi dan integrasi serta dukungan. Dalam hal ini, Humas PT.Angkasa

Pura memasuki tahap implementasi strategi, dimana mereka mulai

mengimplementasikan strategi komunikasi yang telah mereka buat

sebelumnya untuk mencapai sebuah tujuan, yaitu menyosialisasikan

program silent airport kepada masyarakat terutama pengguna Bandara.

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi dan

manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan (Effendy,2003:301).

Berdasarkan teori tersebut, sebuah strategi komunikasi merupakan sebuah

perencanaan yang bersifat manajemen, guna mencapai satu tujuan. Setelah tujuan

dari perusahaan itu sendiri telah tercapai, perusahaan yang dalam hal ini adalah

PT.Angkasa Pura I tidak begitu saja melepas tanggungjawab atas pelaksanaan

program silent airport. Setelah memasuki tahap pelaksanaan, PT.Angkasa Pura I

masih memantau secara langsung mengenai pelaksanaan program silent airport di

Bandara Juanda Surabaya. Salah satu cara bentuk strategi yang direncanakan oleh

Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya adalah dengan bekerjasama dengan Airlines

Staff yang membawakan Signboard yang diedarkan di sekitar area ruang tunggu

Page 44: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

77

Universitas Kristen Petra

boarding pesawat. Salah satu strategi ini disebut sebagai strategi yang

membutuhkan perencanaan terlebih dahulu, karena pada praktek pelaksanaannya

membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak, yaitu Humas PT.Angkasa Pura I

Surabaya dan Airlines Staff yang bersangkutan.

Terdapat 5 tujuan strategi komunikasi menurut Alo Liliweri, strategi

komunikasi digunakan untuk mencapai suatu tujuan, dimana tujuan strategi

komunikasi tersebut meliputi announcing (memberitahu), dalam hal ini

Humas PT.Angkasa Pura memberitahukan kepada publiknya dengan

menyosialisasikan program silent airport terlebih dahulu sebelum penerapan

program silent airport. Informasi yang disampaikan diterapkan dengan

menggunakan media seperti banner, spanduk, Press Conference dan Press

Release, dan sign board.

Gambar di atas adalah sign board, yang ditujukan kepada seluruh

penumpang sebagai himbauan terakhir untuk memberitahu kepada penumpang

pesawat untuk segera melakukan boarding. Salah satu strategi ini adalah

gambaran mengenai strategi komunikasi yang dilakukan secara langsung di

Bandara Juanda Surabaya, guna memeberitahu dan mempersuasi para penumpang

terhadap adanya penerapan program silent airport.

Kedua, strategi komunikasi dengan tujuan untuk memotivasi. Humas

PT.Angkasa Pura I merencanakan sebuah strategi komunikasi yang sifatnya

untuk memotivasi publik agar publik termotivasi untuk bertindak sesuai

dengan harapan perusahaan, dalam hal ini diartikan sebagai perubahan

pengetahuan masyarakat mengenai sistem perubahan boarding call menjadi

silent airport.

Ketiga, adalah strategi komunikasi dengan tujuan untuk mendidik.

Penyampaian informasi harus bersifat mendidik.

Keempat, adalah strategi komunikasi bertujuan untuk informing

(memberitahukan). Maksudnya adalah, informasi bukan hanya sekedar

pemberitahuan atau motivasi semata namun juga mengandung unsur

pendidikan. Penerapan program silent airport ini selain untuk meningkatkan

pelayanan kepada pengguna Bandara, Humas PT.Angkasa Pura I juga

Page 45: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

78

Universitas Kristen Petra

memiliki tujuan lain yaitu dengan mendidik penumpang bandara untuk

lebih memperhatikan jadwal penerbangan pesawat dan FIDS yang

disediakan (Flight Information Display System)

Kelima, adalah strategi komunikasi yang bertujuan untuk Supporting

Decision Making (Mendukung Pembuatan Keputusan). Dalam rangka

pembuatan keputusan, maka informasi dikumpulkan, dikategorisasi,

dianalisis sedemikian rupa sehingga dapat dijadikan informasi utama bagi

pembuat keputusan. PT.Angkasa Pura I melakukan riset dan analisis

terhadap lingkungan sekitar. Dari analisis tersebut, dijadikan pendukung

untuk membuat sebuah keputusan akhir (final decision) yaitu perencanaan

penerapan program silent airport.

4.5.4 Evaluasi Program Silent Airport

Setelah melakukan berbagai tahapan, yaitu perencanaan strategi, dan

pengambilan keputusan, tahapan terakhir yang juga dilakukan oleh Humas

PT.Angkasa Pura I Surabaya adalah tahapan evaluasi. Baskin,Aronoff dan

Lattimore (1997 : 107) menyebutkan : Research is vital function in the process of

public relations. It provides the initial information necessery to plan public

relations action and to evaluate its effectiveness. Management demand hard facts,

not intuition or guesswork. Dalam hal ini berarti bahwa Riset adalah salah satu

fungsi penting dalam riset seorang Public Relations. Tidak hanya itu saja, Humas

juga memiliki peran dalam mengevaluasi hasil dari kebijakan yang telah dibuat.

Melihat keefektivan sebuah program yang telah dilakukan berdasarkan sebuah

riset.

Pada tahapan terakhir yang disebut dengan evaluasi ini, adalah

sebuah teknik pengukuran hasil dari program yang telah dilakukan oleh

Public Relations. Evaluasi dapat dilakukan selama proses program tersebut

masih sedang berjalan (Elvinaro Ardianto, 2011, hal 217). Public Relations

merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi perilaku publik,

mengidentifikasi kebijakan dan prosedur organisasi dengan interes publik dan

melaksanakan progam tindakan (komunikasi) untuk mendapatkan pemahaman

dan pengertian publik. (Denny Griswold, uitgever van Public Relations News,

Page 46: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

79

Universitas Kristen Petra

New York). Dari uraian diatas, menjelaskan bahwa proses evaluasi merupakan

tahapan terakhir dalam sebuah strategi komunikasi. Pada tahapan ini, perusahaan

akan mendapatkan hasil jawaban dari program yang telah dibuat oleh Public

Relations pada sebuah perusahaan.

4.5.5 Ringkasan Strategi Komunikasi Public Relations Dimulai dari

Planning, Implementasi dan Evaluasi

Melihat dengan adanya pemaparan dan data lapangan yang telah diuraikan

oleh peneliti diatas, maka berikut adalah ringkasan mengenai strategi komunikasi

yang telah dilakukan oleh Humas PT.Angkasa Pura I dalam menyosialisasikan

program silent airport, dimulai dari planning (sebelum pelaksanaan), implementasi

(pelaksanaan), dan evaluasi (sesudah pelaksanaan).

A. Tabel planning strategi komunikasi Public Relations PT.Angkasa Pura I

dalam Menyosialisasikan program Silent Airport

Waktu Tahapan Komunikasi Keterangan

Mei 2014 Melakukan sosialisasi

pertama kali ke publik

berupa pemasangan

banner dan spanduk

Humas bekerjasama

dengan pihak OTBAN

(Otoritas Bandara) untuk

mengurus ijin

pemasangan banner di

Terminal Bandara

Page 47: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

80

Universitas Kristen Petra

Rapat dengan seluruh

stakeholder internal (staff

PT.Angkasa Pura I

Surabaya) terkait dengan

rencana persiapan

pelaksaaan program

silent airpot

Rapat dipimpin oleh

General Manager

PT.Angkasa Pura I

Surabaya, tujuannya

untuk menyosialisasikan

program silent airport

kepada pihak internal

perusahaan

Press Conference

pertama kali dilakukandi

media massa oleh

General Manager

PT.Angkasa Pura pada

tanggal 21 Mei 2014

Bertujuan untuk

menyosialisasikan kepada

publik dan pihak

eksternal, tentang rencana

penerapan program silent

airport.

Rapat terakhir sebelum

penerapan program silent

aiport dengan

stakeholder internal (staff

PT.Angkasa Pura I

Surabaya)

Ditujukan untuk seluruh

staff PT.Angkasa Pura.

Tujuannya adalah untuk

menyosialisasikan dan

menyelesaikan persiapan

program silent airport

sebelum diterapkan di

Bandara Juanda.

Gambar4.5.5 Ringkasan Tabel planning strategi komunikasi Public Relations

PT.Angkasa Pura I dalam Menyosialisasikan program Silent Airport

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Tabel ringkasan di atas dibuat oleh penulis berdasarkan wawancara dan

hasil observasi lapangan yang didapatkan peneliti dari Andrias Yustinian selaku

pimpinan Humas PT.Angkasa Pura I. Beliau berpendapat bahwa sebuah program

Page 48: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

81

Universitas Kristen Petra

baru harus melalui tahap perencanaan sosialisasi yang matang dan menggunakan

pemilihan strategi yang tepat

“Kalau program baru yang penting seperti ini ya, maksudnya silent airport

ini diterpakan di Bandara Internasional seperti Juanda, maka harus melalui

tahapan yang disebut sosialisasi dengan persiapan yang matang. (wawancara

dengan Andrias Yustinian 4 Mei2015)

“Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara

terencanan dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan

memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu

organisasi dengan segenap khalayaknya” (Jefkins, 2003, p.9).

Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya membuat perencanaan strategi

komunikasi sebelum disebarluaskan kepada publiknya. Sesuai dengan pemaparan

yang diterangkan oleh Jefkins, maka Public Relations (Humas) di sini berarti

memegang peranan penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan karena

bertugas untuk mengupayakan kebijakan secara terencana dan berkesinambungan

agar dapat tercipta suatu hubungan baik antara organisasi atau perusahaan dengan

publiknya.

B. Tabel implementasistrategi komunikasi Public Relations PT.Angkasa Pura

I dalam Menyosialisasikan program Silent Airport

Waktu Tahapan Komunikasi Keterangan

Juni 2014 Greetings Service Merupakan bentuk

kerjasama antara divisi

Humas dengan divisi

Customer Service yaitu

dengan menempatkan

staff divisi customer

service di depan pintu

utama Terminal Bandara

dengan membawa media

tulisan.”Harap

Perhatikan Waktu

Boarding”

Page 49: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

82

Universitas Kristen Petra

Press Conference oleh

General Manager

PT.Angkasa Pura I

Press Conference kedua

ini diadakan pada tanggal

1 Juni 2014. Tujuannya

adalah, agar publik dapat

mengetahui dan

beradaptasi dengan

program baru tersebut.

Penambahan FIDS

(Flight Information

Display System)

Penambahan FIDS adalah

sebagai bentuk inovasi

yang dilakukan oleh

Humas PT.Angkasa Pura

I Surabaya

Menyediakan Kotak

Kritik dan Saran

Kotak kritik dan saran ini

digunakan oleh divisi

Humas untuk

menampung kritik dan

saran penumpang

terhadap penerapan

program silent airport

Tabel 4.4Tabel Tahapan Implementasi Strategi Komunikasi

Sumber: Olahan Peneliti, 2015

Tabel di atas menunjukkan program – program komunikasi yang telah

diimplementasikan kepada publik untuk menyosialisasikan program silent airport

di Bandara Juanda Surabaya. Humas PT.Angkasa Pura I mengimplementasikan

tahapan-tahapan programnya secara bertahap. Dimulai dari press conference,

kemudian dilanjutkan dengan penempatan greetings service oleh divisi customer

service, kemudian dilakukan juga penambahan FIDS (flight information display

system), serta mengaktifkan kotak saran yang berlokasi di samping customer

service Bandara sebagai media penerima kritik dan saran.

Strategi komunikasi Public Relations tergabung dalam aktivitas utama

Public Relations sendiri yang direalisasikan dengan cara menganalisa situasi,

masalah dan solusi untuk tujuan lebih lanjut dari organisasi, contohnya adalah

Page 50: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

83

Universitas Kristen Petra

penelitian, perencanaan dan implementasi untuk meningkatkan reputasi organisasi

(Theaker, 2001, p.7). Sebagai salah satu aktivitas utama tentunya strategi

komunikasi memegang peranan penting dalam setiap kegiatan sebuah organisasi

atau perusahaan. Tentunya strategi komunikasi ini dijalankan oleh Public

Relations. Strategi komunikasi dapat diaplikasikan ke dalam berbagai kepentingan

organisasi atau perusahaan, misalnya dalam hal menyosialisasikan hal-hal yang

berhubungan dengan organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Page 51: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

84

Universitas Kristen Petra

4.6 Model Strategi Komunikasi Public Relations PT.Angkasa Pura I dalam

Menyosialisasikan Program Silent Airport

Laswell menyatakan cara terbaik untuk menerangkan kegiatan

komunikasi adalah menjawab pertanyaan “Who Says What in Which

Channel to Whom with What Effect?”. Dari keseluruhan strategi komuniaksi

yang telah dibuat oleh divisi Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya, peneliti

mengamati bahwa secara keseluruhannya telah mencakup dari pernyataan

yang telah diuraikan oleh Laswell. Peneliti menjabarkan tentang strategi

komunikasi yang telah dibuat oleh divisi Humas PT.Angkasa Pura I

Surabaya dalam menyosialisasikan program silent airport sebagai berikut :

Gambar 4.6 Model Strategi Komunikasi

Sumber : Olahan Penulis, 2015

Pada gambar di atas menjelaskan mengenai model strategi komunikasi

menurut pengamatan penulis terhadap data-data yang diperoleh di lapangan

selama proses observasi berlangsung. Model tersebut dibuat oleh peneliti

berdasarkan strategi-strategi yang telah dibuat oleh Humas PT.Angkasa Pura I

Who Says

What(Komunikator

-Humas

PT.Angkasa Pura )

Says What(Pesan-

Program Silent

Airport)

In Which

Channel(Media-

Social Media,

Media Massa)

To

Whom(Komunikan-

Penumpang

Bandara)

With What

Effect(Penumpang

terinformasi dan

teredukasi)

Page 52: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

85

Universitas Kristen Petra

Surabaya. Gambar di atas menunjukkan bahwa Humas PT.Angkasa Pura I

berperan sebagai komunikator yang bertugas menyampaikan pesan berupa

sosialisasi program silent airport melalui media (cetak dan online) dengan

harapan agar penerima pesan yaitu penumpang dan staff airlines dapat teredukasi

dan mengetahui tentang adanya penerapan program silent airport di Bandara

Juanda Surabaya. Sebuah strategi komunikasi menurut Harold Laswell harus

mampu menjawab mengenai siapa yang terlibat, apa pesan yang disampaikan,

menggunakan media apa, dan kepada siapa pesan tersebut disampaikan. Sama hal

nya dengan model strategi komunikasi yang telah dibuat oleh peneliti ini, model

ini dibuat dengan harapakan agar target yang telah ditentukan (penumpang

sebagai pengguna Bandara) mampu menerima pesan yang telah disampaikan oleh

komunikator.

Secara keseluruhan dan pada umumnya, model komunikasi tersebut telah

diterapkan oleh Humas PT.Angkasa Pura I Surabaya dengan berdasarkan konsep

strategi komunikasimilik Cutlip, Center dan Broom. Hal tersebut dibuktikan

dengan fakta-fakta yang ditemukan oleh peneliti melalui observasi dan wawancara

dengan narasumber. Cutlip, Center dan Broom menyebutkan bahwa strategi

komunikasi memiliki empat tahapan yaitu:

1. Mengembangkan tujuan baik jangka pendek , maupun jangka

panjang

2. Merencanakan program komunikasi guna menyempurnakan tujuan.

3. Mengambil tindakan dan berkomunikasi (dengan cara

mengimplementasikan program publik, aksi dan komunikasi yang

didesign guna mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik

dalam rangka mencapai tujuan program)

4. Mengevaluasi program dengan melakukan penilaian atas persiapan,

implementasi dan hasil dari program (Cutlip, Center dan Broom,

2006, p.320).

Berdasarkan dengan model komunikasi yang telah dibuat oleh peneliti,

berikut ini adalah ringkasan tabel matriks mengenai strategi komunikasi public

relations PT.AngkasaPura I Surabaya dalam menyosialisasikan program silent

airport di Bandara Juanda Surabaya.

Page 53: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

83 Universitas Kristen Petra

Strategi

Komunikasi

Keterangan Tahapan Untuk

Mewujudkan

Komunikator Komunikan Media

Jangka Panjang 1. Meningkatkan kualitas

pelayanan Bandara

dengan menerapkan

silent airport

2. Mengedukasi

masyarakat dengan

budaya membaca FIDS

(flight information

display system)

3. Sebagai pencetus

program silent airport

di Bandara yang berada

di kawasan Indonesia

Membuat Press

Conference,

Berkoordinasi

dengan OTBAN

(Otoritas

Bandara),

Customer Service

dan berkoordinasi

dengan media

untuk melakukan

pemberitaan dan

liputan di

Terminal Bandara

Humas

PT.Angkasa Pura

I Surabaya

Penumpang

Pesawat dan

seluruh staff

internal

PT.Angkasa Pura

I Surabaya

Melalui rapat dan

berkomunikasi

dengan seluruh

staff PT.Angkasa

Pura I untuk

menyosialisasikan

program silent

airport.

Jangka Pendek 1. Membuat

penumpang sadar

dengan adanya

penerapan program

silent airport

Menggunakan

banner, spanduk,

Greetings Service

(Sign Board yang

dibawakan oleh

Humas

PT.Angkasa Pura

I Surabaya

Penumpang

Pesawat dan

seluruh staff

internal

PT.Angkasa Pura

Twitter,

Facebook, Radio,

Media cetak

(koran)

Page 54: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

84 Universitas Kristen Petra

divisi customer

service)

I

Planning

(Perencanaan)

1. Pada tanggal 21 Mei

2014, General

Manager pertama

kali mengadakan

Press Conference

2. Rapat lanjutan, yaitu

rapat sosialisasi

dengan seluruh staff

internal PT.Angkasa

Pura I, dilakukan

pada tanggal 21 Mei

3. Menetapkan target

utama dari program

silent airport adalah

Penumpang di

Bandara Surabaya

4. Humas pertama kali

menyosialisasikan

program silent

airport berupa

melakukan

pemasangan banner

di Terminal

Bandara. Juanda

Surabaya

Humas

PT.Angkasa Pura I

Surabaya

mengatur alur

komunikasi,

dengan pusat

informasi berada

di bawah tanggung

jawab Humas

PT.Angkasa Pura I

Surabaya. Selain

itu, Humas juga

berkoordinasi

dengan seluruh

pihak-pihak yang

terkait (Otoritas

Bandara, pihak

media,

General

Manager, Humas

PT.Angkasa Pura

I Surabaya

Otoritas Bandara,

rekan-rekan dari

media, seluruh

staff PT.Angkasa

Pura I Surabaya

Menggunakan

pesan melalui

Blackberry

Messanger,

Broadcast

Message, Email

Page 55: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

85 Universitas Kristen Petra

5. Pemberitaan oleh

media massa (koran)

yaitu Harian Surya

dan Harian Jawa

Pos

Implementasi 1. Greetings Service

2. PressConference

3. Melakukan

penambahan FIDS

(flight informations

display system)

4. Menyediakan kotak

saran

5. Update twitter,

facebook, website

Humas

PT.Angkasa Pura

I Surabaya,

OTBAN

(Otoritas

Bandara), divisi

Customer

Service

Penumpang di

Bandara Juanda

Sign Board,

Undangan kepada

media, Papan

Monitor FIDS,

Social Media

Evaluasi 1. Melakukan rapat

dengan pihak

manajemen

Humas dan setiap

pimpinan staff

melakukan

koordinasi dengan

mengadakan rapat.

Rapat tersebut

membahas

mengenai evaluasi

dari program silent

Humas

PT.Angkasa Pura

I dan seluruh

pimpinan staff

Seluruh staff yang

terlibat dalam

perencanaan dan

pelaksanaan

program silent

airport

Surat undangan,

email, broadcast

message

Page 56: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

86 Universitas Kristen Petra

airport.

Tabel 4.5 Tabel Ringkasan Strategi Komunikasi Humas PT.Angkasa Pura I

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Page 57: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

87 Universitas Kristen Petra

Tabel Strategi Komunikasi PT.Angkasa Pura I dalam Menyosialisasikan Program Silent Airport Bandara Juanda Surabaya

Gambar 4.6 Model Strategi Komunikasi Humas PT.Angkasa Pura I

Sumber : Olahan Peneliti, 2015

Adanya komplain dari

masyarakat dari sekitar

wilayah Bandara, yang

merujuk pada kebisingan

announcement

Salah satu Misi

PT.Angkasa Pura I adalah

memberikan kontribusi

positif terhadap

lingkungan hidup, dan

mengusahakan jasa

kebandarudaraan dengan

rasa nyaman kepada

penumpang

Salah satu fungsi public

relations menurut Cutlip

adalah, mengidentifikasi hal-

hal yang berkaitan dengan

opini publik. Hal tersebut

sejalan dengan yang dilakukan

oleh Humas PT.Angkasa Pura

I

Kebijakan mengenai

rencana penerapan Silent

Airpot

Page 58: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

88 Universitas Kristen Petra

Program Silent Airport di

Bandara Juanda Surabaya

Jangka Pendek

Jangka Panjang

1. Meningkatkan

kualitas pelayanan

kepada penumpang

dengan menerapkan

konsep silent

airport.

2. Mengedukasi

masyarakat dengan

budaya membaca

(memperhatikan

jadwal penerbangan

melalui FIDS,

Greetings Service)

3. Sebagai pencetus

program silent

airport di Bandara

yang berada di

Indonesia

Media

Komunikasi

Undangan kepada

staff untuk

menghadiri rapat

internal, Undangan

kepada rekan-rekan

media untuk

menghadiri Press

Conference

Implementasi

1. Membuat

penumpang sadar

akan adanya

penerapan program

silent airport,

melalui banner,

spanduk, greetings

service.

Media

Komunikasi

Twitter, Facebook,

Radio, Media cetak

(koran), sign board

Page 59: 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum …

89 Universitas Kristen Petra