4. analisis dan pembahasan 4.1. gambaran umum · 40 universitas kristen petra - laundry - seterika...

26
38 Universitas Kristen Petra 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Secara geografis Tana Toraja terletak antara 2 o - 3 o LS dan antara 119 o - 120 o BT, daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Mamuju di utara, Kabupaten Luwu di selatan, Kabupaten Enrekang dan Pinrang di selatan, Kabupaten Polmas di barat. Luas wilayah Kabupaten tana Toraja adalah 3.205,77 Km2. Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 29 kecamatan dan 268 Kelurahan. Tana Toraja dikenal sebagai tanah para raja ini juga terkenal dengan adat istiadat yang masih sangat kental, Tana Toraja memiliki alam dan budaya yang mempesona. Tana Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan budayanya dan salah satu daya tarik wisata Indonesia. Dihuni oleh Suku Toraja yang masih mempertahankan gaya hidup yang khas. Kabupaten yang terletak sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama Tongkonan. Atapnya terbuat dari daun nipa atau kelapa dan mampu bertahan sampai 50 tahun. Tongkonan ini juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas, perunggu, besi dan kuningan. Untuk menuju Tana Toraja terdapat jalur penerbangan domestik Makassar - Tana Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan ini cukup lama yaitu membutuhkan waktu selama tujuh jam. Ada banyak daya tarik dari Tana Toraja seperti acara yang menarik di kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk kontainer ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

38

Universitas Kristen Petra

4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Secara geografis Tana Toraja terletak antara 2o- 3

o LS dan antara 119

o-

120o BT, daerah ini berbatasan dengan Kabupaten Luwu dan Mamuju di utara,

Kabupaten Luwu di selatan, Kabupaten Enrekang dan Pinrang di selatan,

Kabupaten Polmas di barat. Luas wilayah Kabupaten tana Toraja adalah 3.205,77

Km2.

Secara administratif, daerah ini terbagi menjadi 29 kecamatan dan 268

Kelurahan. Tana Toraja dikenal sebagai tanah para raja ini juga terkenal dengan

adat istiadat yang masih sangat kental, Tana Toraja memiliki alam dan budaya

yang mempesona.

Tana Toraja, merupakan obyek wisata yang terkenal dengan kekayaan

budayanya dan salah satu daya tarik wisata Indonesia. Dihuni oleh Suku Toraja

yang masih mempertahankan gaya hidup yang khas. Kabupaten yang terletak

sekitar 350 km sebelah Utara Makassar ini sangat terkenal dengan bentuk

bangunan rumah adatnya. Rumah adat ini bernama Tongkonan. Atapnya terbuat

dari daun nipa atau kelapa dan mampu bertahan sampai 50 tahun. Tongkonan ini

juga memiliki strata sesuai derajat kebangsawanan masyarakat seperti strata emas,

perunggu, besi dan kuningan.

Untuk menuju Tana Toraja terdapat jalur penerbangan domestik Makassar

- Tana Toraja yang saat ini hanya sekali seminggu dan memakai pesawat kecil

berpenumpang delapan orang, yang memakan waktu 45 menit dari Bandara

Hasanuddin Makassar. Jika lewat darat, perjalanan ini cukup lama yaitu

membutuhkan waktu selama tujuh jam.

Ada banyak daya tarik dari Tana Toraja seperti acara yang menarik di

kawasan wisata ini yaitu adanya upacara pemakaman jenazah (rambu solo) dan

rambu tuka (pesta syukuran) yang merupakan kalender tetap tiap tahun. Selain

event tersebut, para pengunjung bisa melihat dari dekat obyek wisata budaya

menarik lainnya seperti penyimpanan jenazah di penampungan mayat berbentuk

kontainer ukuran raksasa dengan lebar 3 meter dan tinggi 10 meter serta

Page 2: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

39

Universitas Kristen Petra

tongkonan yang sudah berusia 600 tahun, kuburan bayi di atas pohon tarra,

pekuburan leluhur, seperti situs makam pahat di Lemo, makam goa purba di

Londa, perkampungan Kete Kesu yang begitu populer di kalangan turis karena di

sana ada tongkonan, lumbung padi dan megalit di antara persawahan, serta

makam aristokrat.

Kunjungan wisatawan ke Tana Toraja sangat berpengaruh pada

pertumbuhan perekonomian Tana Toraja khususnya pada Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dari sektok pariwisata. Pendapatan asli daerah dari sektor pariwisata

diperoleh dari jasa-jasa seperti tarif objek wisata, pajak hotel dan restoran serta

pendapatan dari penjualan souvenir.

Untuk jumlah hotel dan kapasitas kamar di Kabupaten Tana Toraja, salah

satu daerah tujuan wisata di Provinsi Sulawesi Selatan cukup memadai. hingga

saat ini terdapat lima hotel bitang di kabupaten Tana Toraja yang biasa digunakan

oleh wisatawan, baik mancanegara maupun domestik. Kelima hotel tersebut

adalah Hotel Sahid, Pantan Toraja Hotel, Hotel Puri Artha, Hotel Batupapan dan

Hotel Sangalla.

Meskipun belum tergolong hotel yang besar, namun dengan jumlah kamar

yang tersedia, masih mampu menampung seluruh wisatawan yang datang pada

masa liburan. Selain hotel, di Kabupaten Tana Toraja juga terdapat sejumlah

penginapan yang bisa digunakan oleh wisatawan dengan harga yang lebih

terjangkau.

Bukan hanya hotel atau penginapan yang disediakan oleh untuk para

pengunjung tetapi beberapa restoran dan rumah-rumah makan pun terdapat di

Kabupaten Tana Toraja dengan menyediakan hidangan baik yang khas dari daerah

Tana Toraja maupun dari daerah-daerah lainnya.

Pendapatan dari penjualan kamar dan makanan pada hotel dan restoran

dikenakan pajak yang akan menjadi sumber pendapatan asli daerah yaitu pajak

hotel dan restoran. Dan yang menjadi objek dari pajak hotel dan restoran yang ada

di Tana Toraja adalah sebagai berikut :

a. Fasilitas Penginapan

b. Fasilitas penunjang, antara lain :

- Telepon

Page 3: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

40

Universitas Kristen Petra

- Laundry

- Seterika

- Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan

- Fotocopy

- Telex

- Faximile

c. Fasiltas olahraga dan hiburan, antara lain :

- Kolam renang

- Karaoke

- Pub/diskotik

- Tennis

- Fitnes

- Golf

d. Persewaan ruangan, antara lain:

- Perkawinan

- Pertemuan rapat

e. Penjualan makanan dan minuman

Untuk mengurus pajak hotel dan restoran maka Dinas Pendapatan Daerah

Kabupaten Tana Toraja adalah unsur pelaksana pemerintah Kabupaten Tana

Toraja dibidang pendapatan daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tana

Toraja dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada kepala daerah. Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tana Toraja.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Dinas

Pendapatan Daerah Kabupaten Tana Toraja mempunyai tugas:

a. Mengkoordinasikan penyusunan program Badan Pengelola Keuangan dan

Kekayaan Daerah dengan memberikan arahan kepada Sekretariat dengan

Kepala Bidang dengan mengacuh pada rencana.

b. Merumuskan kebijakan teknis inovasi Bidang Pengelola Keuangan dan

Kekayaan Daerah berdasarkan kewenangan yang ada dan kondisi obyektif

dilapangan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas.

c. Mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai bidangnya berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

Page 4: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

41

Universitas Kristen Petra

d. Membina bawahan dalam pencapaian program badan dengan memberikan

petunjuk pemecahan masalah agar bawahan mampu melaksanakan tugas

jabatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD

f. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah.

g. Menyusun Laporan Keuangan yang merupakan pertanggung jawaban

pelaksanaan APBD.

h. Menyimpan dan menata-usahakan bukti kepemilikan kekayaan Daerah.

i. Memberi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas melalui disposisi atau

secara lisan agar pekerjaan berjalan baik.

j. Memberi telahan staf kepada Bupati menyangkut pengelolaan keuangan

Daerah.

k. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas Badan Pengelola

Keuangan dan Kekayaan Daerah.

l. Merumuskan kebijakan teknis mengenai tugas-tugas yang diserahkan oleh

Bupati sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dengan

memberi bimbingan/pembinaan untuk mencapai daya guna dan hasil guna.

m. Menginventarisir permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan tugas

sekaligus mencari upaya pemecahannya.

n. Menilai prestasi dan semangat pengabdian bawahan sesuai ketentuan

dengan melihat hasil kerja dan kedisiplinan bawahan untuk pembinaan

karier.

o. Menyusun/membuat laporan hasil pelaksanaan tugas Badan Pengelola

Keuangan dan Kekayaan Daerah sebagi bahan pertanggung jawaban atau

bahan evaluasi.

p. Melaksanakan tugas kedinasan lain sehubungan dengan pengelolaan

keuangn dan kekayaan daerah yang diperintahkan oleh Kepala Daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut Organisasi Dinas

Pendapat

Daerah Kabupaten Tana Toraja yang dikepalai oleh seorang Kepala Dinas

didukung oleh sekertariat yang terdiri dari 4 Sub Bagian dan 6 Bidang 18 seksi

dan Kelompok jabatan Fungsional yang terdiri dari:

Page 5: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

42

Universitas Kristen Petra

1. Sekretariat :

2. Bidang Pendataan dan Penerimaan

3. Bidang Penagihan dan Penerimaan

4. Bidang Anggaran

5. Bidang Perbendaharaan

6. Bidang akuntansi

7. Bidang Aset

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Bidang yang berperan dalam penetepan, penyetoran dan pelaporan pajak

hotel dan restoran adalah bidang pendataan dan penetapan,bidang penagihan dan

penerimaan dan bidang anggaran. Adapun tugas dari masing-masing bidang

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas merencanakan

operasionalisasi, memberi tugas, memberi petunjuk, menyelia, mengatur,

mengevaluasi dan melaporkan penyelenggaraan tuga Bidang Pendataan

dan Penetapan. Bidang Pendataan dan Penetapan terdiri dari :

1) Seksi Penetapan dan Pendaftaran yang mempunyai tugas

menghimpun, mengelola dan mencatat Objek Pajak dan Retribusi

Daerah, melakukan pemeriksaan lapangan dan membuat daftar

formulir SPT

2) Seksi Perhitungan yang mempunyai tugas merencanakan kegiatan,

memberi petunjuk, memberi tugas, membimbing,

memeriksa/mengecek dan membuat laporan tugas Seksi Perhitungan

3) Seksi Penetapan mempunyai tugas menghitung besarnya angsuran

atas permohonan wajib pajak dan retribusi serta menata usaha jumlah

ketetapan PBB yang penagihannya dilimpahkan kepada Daerah

bersarkan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT) dalam Daftar Himpunan

Pokok Pembayaran (DHPP) PBB

b. Bidang Penagihan dan Penerimaan mempunyai tugas melaksanakan

Penagihan Pajak dan Retribusi Daerah yang telah melampaui batas waktu

jatuh tempo, melayani keberatan dan permohonan banding serta

mengumpulkan dan mengolah data sumber-sumber penerimaan Pajak

Page 6: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

43

Universitas Kristen Petra

Daerah dan Retribusi Daerah. Bidang Penagihan dan Penerimaan terdiri

dari :

1) Seksi Penagihan mempunyai tugas menyiapkan dan mendistribusikan

surat menyurat dan dokumentasi yang berhubungan dengan penagihan

2) Seksi Keberatan mempunyai tugas menerima dan melayani surat

menyurat keberatan dan surat permohonan banding atas materi

Penetapan Pajak dan Retribusi Daerah, menyiapkan keputusan,

menerima dan menolak keberatan dan merumuskan penyelesaian

permohonan banding ke Majelis Pertimbangan Pajak

3) Seksi Pengelolaan dan Penerimaan mempunyai tugas mengumpulkan

dan mengelola data diluar Pajak dan Retribusi daerah sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Bidang Anggaran mempunyai tugas merencanakan operasionalisasi,

memberi tugas, memberi petunjuk, mengatur, mengevaluasi dan

melaporkan penyelenggaraan tugas Bidang Anggaran. Bidang Anggaran

terdiri dari :

1) Seksi Anggaran Pendapatan dan Pembiayaan mempunyai tugas

merencanakan, mengatur dan mempersiapkan serta menyusun

Anggran Pendapatan dan Pembiayaan

2) Seksi Anggaran Belanja Tidak Langsung mempunyai tugas

merencanakan kegiatan, memberi petunjuk, memberi tugas,

membimbing, memeriksa/mengecek dan membuat laporan tugas Seksi

Anggaran Belanja Tidak Langsung

3) Seksi Anggaran Belanja Langsung mempunyai tugas merencanakan,

mengatur dan mempersiapkan serta menyusun anggaran dan

pengelolaan Anggaran Belanja Langsung.

4.2. Deskripsi Data Penelitian

Sebelum melakukan analisis, penulis akan menjabarkan data yang

diperoleh dalam penelitian baik data yang diperoleh dari kantor DIPENDA Tana

Toraja maupun data yang diperoleh dari Hotel dan Restoran “X” dan Wisma “Y’.

Page 7: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

44

Universitas Kristen Petra

4.2.1. Pelaksanaan Pemungutan Pajak Hotel dan Restoran di Tana Toraja

Pelaksanaan pemungutan pajak hotel dan restoran dilakukan oleh petugas

DIPAENDA bidang Pendataan dan Penetapan serta Bidang Penagihan dan

Penerimaan. Berikut adalah cara pemungutan pajak hotel dan restoran di

Kabupaten Tana Toraja,antara lain:

a. Petugas pendataan memberikan formulir Surat Pemberitahuan Pajak

Daerah (SPTPD) kepada pengusaha hotel selaku wajib pajak untuk diisi.

b. Formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) tersebut diisi oleh

pihak wajib pajak dan memberikannya kembali kepada petugas pendataan

untuk diproses selanjutnya.

c. Formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD dibuat sebanyak tiga

rangkap. Satu rangkap untuk wajib pajak, satu rangkap untuk diarsipkan

sedangkan satu rangkap lagi diberikan kepada bagian penetapan untuk

diproses selanjutnya.

d. Bagian penetapan akan langsung menetapkan jumlah pajak yang harus

dibayar oleh wajib pajak bedasarkan angka yang tercantum dalam Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dengan membuatkan Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD)

dibuat sebanyak dua rangkap. Satu rangkap formulir kwitansi, Surat

Ketetapan Pajak Daerah (SKPD),

e. Bagian bendaharawan menerima pembayaran pajak dari pihak wajib pajak

f. Setelah melakukan pembayaran, wajib pajak akan diberikan tanda bukti

pembayaran . lembar ini dibuat sebanyak tiga rangkap. Satu rangkap untuk

pembayar atau wajib pajak, satu rangkap untuk bendahara penerimaan dan

satu rangkap untuk arsip.

g. Bagian penetapan dan penerimaan akan membuat laporan pajak data hotel

dan restoran yang nantinya akan dicocokkan antara bidang penetapan

dengan penerimaan.

Sedangkan pelaksanaan pemungutan pajak hotel dan restoran untuk rumah

makan atau cafe di Kabupaten Tana Toraja antara lain:

Page 8: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

45

Universitas Kristen Petra

a. Petugas mendatangi rumah makan atau cafe untuk melakukan pendataan.

b. Petugas dan pengusaha rumah makan atau cafe kemudian melakukan

kesepakatan mengenai cara dan penetapan pajak untuk rumah makan

setiap bulannya

c. Cara dan penetapan pajak untuk rumah makan atau cafe adalah

menggunakan sistem karcis retribusi. Dimana untuk pembayaran pajaknya

menggunakan karcis pajak restoran dan rumah makan yang jumlah

pajaknya ditentukan dengan cara patok harga yang merupakan

kesepakatan antara petugas dan pengusaha rumah makan atau cafe. Jumlah

pajak yang dibayarkan akan sama untuk setiap bulannya sampai ada

kesepakatan selanjutnya untuk perubahan jumlah pajak yang akan

dibayarkan.

d. Setelah jumlah pajak ditetapkan maka pengusaha harus membayar pajak

yang terutang untuk tiap bulannya.

e. Untuk pembayaran pajaknya, petugas memberi kebebasan bagi pengusaha

apakah mereka akan membayar untuk setiap bulannya, tiap 2 bulan atau

ingin melunasi pajak terutangnya untuh 1 tahun.

f. Bukti pembayaran pajak yang dilakukan pengusaha warung makan atau

cafe adalah berupa karcis restoran/rumah makan/cafe.

Dalam pemungutan pajak Hotel dan Restoran digunakan beberapa

formulir. Berikut adalah cara pengisian formulir yang digunakan dalam

pemungutan pajak Hotel dan Restoran.

a. Surat Pemberitahuan Pajak Daerh (SPTPD)

Surat Pemberitahuan Pajak Daerh (SPTPD) digunakan untuk perhitungan

atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau

harta kewajiban sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Tana Toraja.

adapun cara pengisian Formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerh

(SPTPD) adalah :

- Mengisi nomor STPD, Masa Pajak dan Tahun Pajak

- Mengisi NPWPD dan alamat sesuai dengan NPWPD dan alamat wajib

pajak

Page 9: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

46

Universitas Kristen Petra

- Pada bagian A-C khusus untuk data hotel dan bagian D-F khusus

untuk Restoran

- Untuk bagian A diisi sesuai dengan golongan Hotel, tarif dan jumlah

kamar serta golongan kamar, apakah menggunakan register atau tidak

dan apakah pengusaha hotel menggunakan pembukuan/pencatatan

- Untuk bagian A diisi sendiri oleh pengusaha hotel sedangkan bagian B

dan C pengusaha hotel harus memilih apakah menggunakan self

assessment atau official assessment system dalam perhitungan

pajaknya.

- Jika memilih self assessment system, maka pengusaha hotel hanya

mengisi bagian B dan E

- Pada bagian B nomor 1 diisi dengan masa pajak, DPP (jumlah

pembayaran yang diterima), tarif yang telah ditetapkan dan jumlah

pajak terutang pada masa pajak sebelumnya sedangkan nomor 2 diisi

dengan masa pajak, DPP (jumlah pembayaran yang diterima), tarif

yang telah ditetapkan dan jumlah pajak terutang untuk masa pajak

yang sedang dilaporkan

- Sedangkan jika memilih official assessment system, maka yang

mengisi bagian C adalah petugas dengan menuliskan masa pajak dan

DPP ( jumlah pembayaran yang diterima.

- Untuk bagian D diisi sendiri oleh pengusaha restoran dengan mengisi

jumlah meja yang tersedia, jumlah kursi serta jumlah pengunjung per

hari, menggunakan kas register/tidak dan mengadakan

pembukuan/pencatatan atau tidak

- Untuk pengisian secara self assessment system sama dengan pengisian

pada bagian B begitu juga dengan pengisian secara official assessment

sama dengan pengisian pada bagian C.

- Pada bagian G yang berisi pernyataan diisi oleh pengusaha sesuai

dengan tanggal pengisian SPTPD dan ditandatangani oleh wajib pajak

Page 10: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

47

Universitas Kristen Petra

- Pada bagian H diisi oleh petugas penerima yang mengisi apakah

memakai self assessment system atau official assessment system,

kemudian mengisi tanggal sesuai dengan tanggal diterimanya SPTPD,

nama dan NIP petugas yang menerima serta tanda tangan petugas.

Gambar 4.1. Formulir SPTPD Masa Februari 2010

Page 11: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

48

Universitas Kristen Petra

Untuk SPTPD yang kedua berisi mengenai objek-objek pajak hotel dan

restoran. SPTPD diisi oleh pengusaha hotel dan restoran sesuai dengan penjualan

yang dilakukan. Data pada SPTPD ini kemudian di pindahkan ke SPTPD yang

pertama sesuai jenis penerimaannya. SPTPD yang kedua diisi bersamaan dengan

SPTPD yang pertama kemudian ditandatangani oleh petugas hotel dan juga

pegawai DIPENDA

Gambar 4.2. Formulir SPTPD Masa Februari 2010

Page 12: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

49

Universitas Kristen Petra

b. Surat Ketetapan Pajak (SKPD)

Surat Ketetapan Pajak (SKPD) digunakan untuk penetapan besarnya

jumlah pokok pajak. Adapun cara pengisian formulir Surat Ketetapan

Pajak (SKPD) adalah :

- Mengisi masa dan tahun pajak

- Mengisi biodata wajib pajak sesuai yang tercantum dalam formulir

Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

- Mengisi tanggal jatuh tempo sesuai dengan tanggal yang telah

ditetapkan dalam peraturan.

- Mengisi rincian penerimaan, untuk kolom kode rekening diisi sesuai

rekening jenis pajak misalnya pajak hotel, pajak restoran, pajak cafe

dll.

- Kemudian jumlah ketetapan pajak diisi sesuai dengan jumlah

ketetapan pajak yang sudah ditetapkan dalam formulir Surat

Penetapan Pajak daerah (SPTPD) yaitu 10% dari jumlah penerimaan.

- Untuk sanksi denda dan bunga diisi sesuai dengan jumlah bunga dan

denda yang dikenakan untuk setiap pajak yang kurang atau tidak

dibayar sebesar 2% per bulan

- Tanda terima diisi sesuai nama,NPWPD dan alamat wajib pajak.

Tanda terima ini sebagai bukti bahwa wajib pajak telah membayarkan

pajaknya dengan ditandatangai oleh petugas yang menerima

pembayaran pajak.

Page 13: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

50

Universitas Kristen Petra

Gambar 4.3. Formulir SKPD Masa Februari 2010

c. Tanda Bukti Pembayaran

Tanda bukti pembayaran ini digunakan sebagi bukti pembayaran atas

pembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak. Tanda bukti pembayaran ini

Page 14: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

51

Universitas Kristen Petra

diisi sesuai dengan jenis pajak yang dibaryarkan oleh wajib pajak dan tanggal

pembayaran pajak yang dilakukan.

Gambar 4.4. Tanda Bukti Pembayaran

Page 15: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

52

Universitas Kristen Petra

4.2.2. Data Penelitian dari Kantor DIPENDA Tana Toraja

1. Laporan Pendapatan DIPENDA Tana Toraja

Dalam penetapan, penyetoran dan pelaporan pajak hotel dan restoran pada

kantor DIPENDA Tana Toraja melibatkan Bidang Pendataan dan Penetapan dan

Bidang Penagihan dan Penerimaan. Data yang digunakan oleh petugas dalam

penetapan, penyetoran dan pelaporan pajak hotel dan restoran adalah jumlah

penjulan kamar dan makanan pada hotel dan restoran selama tahun 2010. Adapun

data-data yang diperoleh dari kantor DIPENDA terkait pajak Hotel dan Restoran

di Kabupaten Tana Toraja, antara lain :

Tabel 4.1 LAPORAN PENDAPATAN DIPENDA

Tahun Anggaran 2010

Anggaran Realisasi Selisih

Pajak Hotel 78.100.000 48.573.277 29.526.723

- Hotel Bintang Tiga 53.100.000 28.041.000 25.059.000

- Hotel Bintang Dua 10.000.000 7.444.000 2.556.000

- Hotel Melati Tiga 15.000.000 8.217.881 6.782.119

- Hotel Melati Dua - 2.815.500 2.815.500

- Hotel Melati Satu - 2.054.000 2.054.000

Pajak Restoran 202.000.000 160.853.588 41.146.412

- Restoran “A” 125.000.000 72.111.435 52.888.565

- Restoran Hotel “B” 3.000.000 12.174.800 9.174.800

- Restoran Hotel “C” 10.000.000 7.315.400 2.684.600

- Restoran “X” 15.000.000 - 15.000.000

- Restoran “Y” 3.000.000 28.925000 25.925.000

- Restoran “Z” 84.000.000 40.346.953 43.653.047

Rumah Makan 47.112.000 57.859.000 10747.000

Cafe 27.888.000 4.970.738 22.917.000

Kantin 2.000.000 - 2.000.000

Total 657.200.000 481.702.572 193.497.428

Sumber : Kantor Dipenda Tana Toraja

Page 16: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

53

Universitas Kristen Petra

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pendapatan pajak yang telah

dianggarkan untuk tahun 2010 sebagian besar belum tercapai. Hal ini disebabkan

oleh beberapa faktor yaitu:

a. Masih banyak pengusaha hotel dan restoran yang belum membayarkan

pajak terutangnya.

b. Ada beberapa hotel dan restoran yang tidak melaporkan pajaknya secara

benar.

c. Ada beberapa hotel dan restoran yang telah tutup.

Dan untuk jumlah pendapatan pajak, jumlah pajak restoran lebih besar di

banding jumlah pendapatan pajak lainnya pada pendapatan pajak Hotel dan

Restoran di Kabupaten Tana Toraja.

2. Laporan Penetapan Pajak Hotel, Restoran dan Cafe/Karaoke Tahun 2010

pada DIPENDA Tana Toraja

Dasar penetapan untuk hotel, restoran dan cafe/karaoke pada tabel

dibawah adalah:

a. Untuk Hotel dasar penetapannya adalah 10% dari jumlah penjualan kamar

ditambah dengan fasilitas-fasiltas penunjang yang telah ditetapkan dalam

SPTPD.

b. Untuk Restoran dasar penetapannya adalah 10% dari jumlah penjulan

makanan dan minuman.

c. Untuk Cafe/karaoke dasar penetapannya adalah 10% dari jumlah penjulan

makanan dan minuman pada cafe/restoran

d. Untuk kategori rumah makan atau cafe dasar penetepannya adalah

berdasarkan patok harga yang merupakan kesepakatan antara petugas

dengan pengusaha rumah makan atau cafe untuk jumlah pajak yang akan

dibayarkan tiap bulannya.

Sedangkan untuk tanggal pelunasannya berdasarkan atas tanggal

pembayaran yang dilakukan oleh pengusaha pajak kepada petugas.

Page 17: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

54

Universitas Kristen Petra

Page 18: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

55

Universitas Kristen Petra

3. Penerimaan Pajak Hotel dan restoran pada kantor DIPENDA Kabupaten Tana

Toraja

Data berikut adalah data yang diperoleh dari kantor DIPENDA Tana Toraja

yang merupakan data penerimaan pajak hotel dan restoran dari Hotel dan

Restoran“X” dan Wisma “Y” yang ada di Tana Toraja.

Tabel 4.3. Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran “X”

Tahun 2010

Hotel/Kamar

(Rp)

Restoran

(Rp)

Cafe/Karaoke

(Rp)

Januari 695.500 550.250 -

Pebruari 577.500 219.050 -

Maret 799.000 328.300 109.850

April 894.500 587.600 13.650

Mei 981.500 111.500 -

Juni 1.234.000 373.200 -

Juli 953.500 274.100 -

Agustus 838.500 512.000 -

September 550.000 674.500 -

Oktober 990.000 1.016.500 -

November 1.161.500 1.050.400 -

Desember 1.905.500 1.618.00 -

TOTAL 11.581.000 7.315.400 123.500

Sumber : kantor DIPENDA Tana Toraja

Page 19: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

56

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Penerimaan Pajak Wisma “Y”

Tahun 2010

Hotel/Kamar (Rp)

Januari 565.000

Pebruari 704.000

Maret 672.000

April 370.000

Mei 560.000

Juni 700.000

Juli 625.000

Agustus 445.000

September 370.000

Oktober 430.000

November 375.000

Desember 350.000

TOTAL 6.166.000

Angka yang tercantum pada tabel penerimaan pajak diatas merupakan

jumlah pembayaran yang dilakukan oleh pengusaha hotel dan restoran

berdasarkan angka yang terdapat dalam formulir Surat Ketetapan Pajak

Daerah(SKPD) dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).

4.2.3. Data Penelitian pada Hotel dan Restoran di Kabupaten Tana Toraja

1. Hotel dan Restoran “X”

Hotel dan Restoran “X” merupakan hotel bintang II dengan jumlah kamar

sebanyak 40 kamar yang berada di Makale, Tana Toraja. Data yang digunakan

sebagai dasar perhitungan dan pembayaran pajak Hotel dan Restoran “X” adalah

jumlah penjualan kamar, penjualan makanan dan minuman (restoran), fasilitas

hiburan ( karaoke, kolam renang, dll) dan fasilitas penunjang lainnya. Sedangkan

pelaksanaan perhitungan dan pembayaran pajak yang dilakukan oleh pengusaha

Hotel dan Restoran “X” antara lain :

a. Wajib pajak mengisi formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

yang diberikan oleh petugas sesuai dengan jumlah penjualan penjualan

Page 20: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

57

Universitas Kristen Petra

kamar, penjualan makanan dan minuman (restoran), fasilitas hiburan (

karaoke, kolam renang, dll) dan fasilitas penunjang lainnya.

b. Setelah mengisi formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD),

kemudian petugas akan menetapkan pajak yang terutang dengan

menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).

c. Wajib akan membayar pajak yang terutang sesuai dengan angka yang

tercantum dalam formulir Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) kepada

petugas.

d. Wajib akan diberikan Tanda Bukti Pembayaran setelah wajib pajak

melakukan pembayaran.

e. Setelah proses penetapan sampai dengan pembayaran pajak, wajib akan

menerima satu rangkap Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), satu

rangkap Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan satu rangkap Tanda

Bukti Pembayaran.

Setelah melihat proses penetapan dan pembayaran pajak hotel dan restoran

adapun data mengenai jumlah penjualan penjualan kamar, penjualan makanan dan

minuman (restoran), fasilitas hiburan ( karaoke, kolam renang, dll) dan fasilitas

penunjang lainnya pada Hotel dan Restoran “X” adalah sebagai berikut :

Tabel 4.5. Pendapatan Hotel dan Restoran “X”

Tahun 2010

Penjualan Kamar (Rp) Restoran ( Rp) Kolam Renang (Rp)

Januari 32.550.000 15.220.609 2.054.000

Pebruari 19.525.000 9.934.222 4.040.000

Maret 30.705.000 2.478.165 2.406.500

April 23.850.000 12.846.250 959.000

Mei 14.600.000 915.885 1.683.500

Juni 18.060.000 5.013.130 246.500

Juli 27.445.000 1.418.420 385.500

Agustus 12.072.000 4.690.319 806.500

September 10.980.000 7.004.650 1.052.500

Oktober 19.660.000 8.515.305 595.500

Novenber 10.630.000 5.530.614 616.500

Desember 18.420.000 135.000 1.106.500

TOTAL 238.497.000 73.702.569 15.952.500

Page 21: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

58

Universitas Kristen Petra

2. Data Penelitian pada Wisma “Y”

Wisma “Y” merupakan hotel melati II dengan jumlah kamar sebanyak 14

kamar yang berada di tengah kota Makale, Tana Toraja. Data yang digunakan

sebagai dasar perhitungan dan pembayaran pajak Wisma “Y” adalah jumlah

penjualan kamar. Sedangkan pelaksanaan perhitungan dan pembayaran pajak

dilakukan oleh pengusaha Hotel dan Restoran “X” antara lain :

a. Wajib pajak mengisi formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

yang diberikan oleh petugas sesuai dengan jumlah penjualan penjualan

kamar, penjualan makanan dan minuman (restoran), fasilitas hiburan (

karaoke, kolam renang, dll) dan fasilitas penunjang lainnya.

b. Setelah mengisi formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD),

kemudian petugas akan menetapkan pajak yang terutang dengan

menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).

c. Wajib akan membayar pajak yang terutang sesuai dengan angka yang

tercantum dalam formulir Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) kepada

petugas.

d. Wajib akan diberikan Tanda Buktu Pembayaran setelah wajib pajak

melakukan pembayaran.

e. Setelah proses penetapan sampai dengan pembayaran pajak, wajib akan

menerima satu rangkap Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD), satu

rangkap Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan satu rangkap Tanda

Bukti Pembayaran.

Setelah melihat pelaksanaan penetapan dan pembayaran pajak hotel dan

restoran adapun data mengenai jumlah penjualan penjualan kamar Wisma “Y”

adalah sebagai berikut :

Page 22: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

59

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.6. Pendapatan Wisma “Y”

Tahun 2010

Penjualan Kamar (Rp)

Januari 5.650.000

Pebruari 7.040.000

Maret 6.720.000

April 3.700.000

Mei 5.600.000

Juni 7.000.000

Juli 6.250.000

Agustus 4.450.000

September 3.700.000

Oktober 4.300.000

Novenber 3.750.000

Desember 3.500.000

TOTAL 61.660.000

Sumber : Wisma “Y”

4.3. Analisis dan Pembahasan

Setelah melakukan penelitian di kantor DIPENDA Kabupaten Tana Toraja

selaku pihak yang diberi wewenang dalam memungut pajak Hotel dan Restoran

dapat diketahuai bahwa prosedur pemungutan pajak hotel dan restoran

berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Rertribusi Daerah dan

Penerimaan Pendapatan Lain-lain sama dengan prosedur pemungutan pajak hotel

dan restoran menurut Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003 sama.

Ini terbukti dari pembuatan Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003

berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999

tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Rertribusi Daerah dan

Penerimaan Pendapatan Lain-lain. Tetapi untuk sistem pemungutan pajak hotel

dan restoran Tana Toraja menurut Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja

Tahun 2003 memakai self assessment system.

Page 23: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

60

Universitas Kristen Petra

Dan setelah melihat data hasil penelitian dapat diketahui bahwa kantor

DIPENDA Kabupaten Tana Toraja belum menjalankan prosedur-prosedur sesuai

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003. Hal ini dapat

dilihat dari waktu dan jumlah pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak/pengusaha

hotel dan restoran. Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara

dengan petugas dan wajib pajak/pengusaha hotel dan restoran dan dengan melihat

data yang diperoleh dari kantor DIPENDA Tana Toraja diketahui bahwa waktu

penagihan pajak yang dilakukan oleh petugas tidak sesuai dengan prosedur yang

ada dimana di dalam prosedur pemungutan pajak hotel dan restoran, SPTPD harus

disampaikan selambat-lambatnya 15 hari setelah berakhirnya masa pajak namun

dalam kenyataannya SPTPD disampaikan di atas tanggal 15 atau bahkan pada

bulan berikutnya. Wajib pajak/pengusaha hotel dan restoran selalu berpatokan

pada jadwal petugas yang melakukan penagihan. Sehingga pembayaran pajak

setiap bulannya oleh wajib pajak/pengusaha hotel tidak sesuai dengan tanggal

pembayaran pajak.

Selain karena tidak menentunya jadwal penagihan oleh petugas, wajib

pajak/pengusaha hotel dan restoran tidak membayar pajak tepat pada waktunya

dengan alasan mereka belum menerima pembayaran dari konsumen atau mereka

menggabungkan pembayaran pajak untuk masa pajak 2-3 bulan dan dibayar pada

bulan-bulan berikutnya. Dan apabila terjadi keterlambatan pembayaran pajak,

wajib pajak/pengusaha hotel dan restoran tidak dikenakan sanksi apapun dari

petugas. Petugas tidak mengenakan sanksi kepada wajib pajak/pengusaha karena

petugas berpendapat bahwa pokok pajak yang seharusnya mereka bayar selalu di

tunda karena alasan belum terima pembayaran apalagi bila ditambah dengan

sanksi bisa jadi wajib pajak akan mencari-cari alasan untuk tidak akan membayar

pajaknya.

Selain waktu pembayaran yang tidak sesuai dengan prosedur, angka-angka

yang ada di kantor DIPENDA dan yang ada pada hotel dan restoran pun berbeda.

Bisa kita lihat dari hasil data yang diperoleh tetntang pajak hotel dan restoran

yang dibayar oleh pengusaha Hotel dan Restoran “X” dengan jumlah penjualan

kamar, penjualan makanan dan minuman (restoran), fasilitas hiburan ( karaoke,

kolam renang, dll) dan fasilitas penunjang lainnya terdapat berbedaan yang sangat

Page 24: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

61

Universitas Kristen Petra

besar. Perbedaan ini terjadi karena pada saat petugas melakukan penagihan,

mereka tidak pernah mencocokkan angka yang tertulis di formulir Surat

Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) dengan pembukuan yang ada di hotel dan

restoran “X”. Mereka memberikan kepercayaan penuh kepada wajib

pajak/pengusaha hotel dalm mengisi formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD). Berapun angka yang telah wajib pajak/pengusaha hotel tuliskan dalam

formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) maka itulah jumlah pajak

yang harus mereka bayar dengan menerbitkan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah

(SPTPD) tanpa harus mencocokkan dengang pembukuan pada hotel dan restoran

“X”.

Pengisian formulir-formulir yang digunakan dalam penetapan, penyetoran

dan pelaporan pajak hotel dan restoran tidak diisi secara lengkap,dimana dari data

yang diperoleh kolom NPWPD dan juga kolom-kolom yang lain yang harusnya

diisi, tidak diisi oleh petugas. Begitu juga untuk kolom tarif jumlah kamar hotel

belum diisi sesuai dengan jumlah penjualan kamar. Dimana di formulir SPTPD

diisi tarif kamar Rp 50.000,- dan jumlah kamar 16. Sedangkan pada kenyataannya

jumlah kamar yang terjual adalah untuk tarif kamar Rp 50.000,- jumlah kamar

yang terjual 110 kamar dan yang untuk tarif Rp 70.000,- yang terjual 22 kamar.

Jadi total kamar yang terjual adalah 132 kamar.

Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan pemungutan

pajak yang ada di kantor DIPENDA dan pelaksanaan pembayaran pajak pada

Hotel dan Restoran di Tana Toraja tidak sesuai dengan prosedur pemungutan

pajak menurut Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003 dilihat dari

waktu pembayaran dan jumlah pajak yang dibayarkan oleh pengusaha hotel dan

restoran. Selain itu,data yang telah diperoleh baik dari kantor DIPENDA dan dari

pengusaha Hotel dan Restoran dapat dilihat bahwa yang tidak melaporkan

pajaknya sesuai dengan jumlah omset yang diterima adalah Hotel dan Restoran

“X”. Terjadinya perbedaan angka pada pembayaran pajak hotel dan restoran ini

terjadi karena ketidakpatuhan para pengusaha hotel dan restoran dalam memenuhi

kewajiban perpajakannya. Dikatakan patuh disini karena pembukuan mereka

jelas, bukti-bukti yang menujukkan omset lengkap maksudnya bukti yang berupa

nota penjualan dan buku penjualan jelas. Namun pembayaran pajak terutang

Page 25: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

62

Universitas Kristen Petra

belum sesuai waktu yang ditetapkan, dengan kata lain mereka belum memenuhi

kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Letak

ketidakpatuhan disini bisa berbagai macam diantaranya :

1. Pengusaha Hotel dan Restoran tidak mau menunjukkan omset yang

sebenarnya, padahal untuk pengenaan pajak itu sendiri dihitung dari

omset dikalikan tarif

2. Tidak menggunakan nota saat pembayaran dilakukan. Jika tidak ada

nota sebagai tanda bukti pembayaran maka omset yang sebenarnya

tidak dapat diketahui.

3. Pembayaran pajak yang tidak sesuai dengan tarif. Disini biasanya

pengusaha menginginkan pembayaran pajaknya dengan sistem patok

harga.

4. Pajak terutang yang tidak dibayar atau tunggakan pajak yang tidak

kunjung dibayar.

Beberapa faktor yang menjadi kendala dalam pengawasan kepatuhan

pengusaha Hotel dan restoran antara lain:

Dari pihak Dipenda:

a. Keterbatasan personel dalam hal jumlah petugas pajak yang terbatas.

b. Keterbatasan waktu serta keahlian yang dimiliki.

c. Kurangnya sanksi yang tegas dalam menindak WP yang tidak patuh.

Dari pihak Wajib Pajak:

a. Wajib Pajak kurang memiliki kesadaran akan pentingnya pajak

sebagaai sumber penerimaan daerah

b. Wajib pajak tidak mematuhi peraturan yang berlaku.

c. Wajib pajak seringkali menyembunyikan omset yang sesungguhnya.

Selain pelaksanaan pemungutan pajak hotel dan restoran yang tidak sesuai

dengan prosedur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tana Toraja Tahun 2003

juga terdapat penambahan formulir Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD).

Dimana formulir tambahan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD)

digunakan untuk melihat rincian penerimaan hotel dan restoran yang merupakan

obyek pajak hotel dan restoran.

Page 26: 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum · 40 Universitas Kristen Petra - Laundry - Seterika - Taxi/angkutan yang disediakan untuk disewakan - Fotocopy - Telex - Faximile c

63

Universitas Kristen Petra

Adapun prosedur yang tidak dijalankan oleh petugas dalam pemungutan

pajak hotel dan restoran adalah penggunaan SSPD dalam pembayaran pajak.

Dimana dalam pelaksanaannya pembayaran tidak menggunakan SSPD tetapi

menggunakan Tanda Bukti pembayaran sebagai bukti pembayaran pajak hotel dan

restoran.