4. analisa dan pembahasan...kontrak cukup banyak hingga mencapai nilai lebih dari 5 miliar per item...
TRANSCRIPT
49 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Supply chain Management
Supply chain management dalam perusahaan sangat penting, prosesnya
dilakukan secara berurutan dari melakukan pengadaan bahan baku, barang
diproduksi hingga barang sampai ditangan konsumen.
Gambar 4.1. Contoh Supply chain Manafucture
Sumber: Smichi-Levi, Kaminsky (2008)
Gambar di atas merupakan proses mengkoordinasi semua kegiatan yang
terlibat dalam proses produksi hingga sampai ke tangan konsumen secara lengkap
sedangkan, perusahaan tidak menggunakan proses tersebut secara lengkap.
Perusahaan hanya menggunakan beberapa proses dari proses yang ada di gambar
4.1.
Gambar 4.2. Supply Chain management pada PT. Angkasa Surabaya Garment
Sumber : Data Primer Diolah
Gambar di atas merupakan proses- proses Supply Chain pada perusahaan
yang hanya mencakup supplier, manufacture, munuju ke gudang dan disalurkan
ke distributor. Perusahaan tidak menggunakan retail karena perusahaan hanya
menyalurkan langsung kepada agen, dan agen itu merupakan department store
dan agen yang akan menjual ke konsumen. Supply Chain Management penting
Manufacture Supplier Distribution Werehouse
Supplier Manufacture
Consumer
Retail
Distribution Warehouse
50 Universitas Kristen Petra
karena perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif yang signifikan dengan
mengatur proses operasi supply chain. ( Jacobs, Chase, Aquilano, 2009).
Supply chain PT. Angkasa Surabaya Garment dimulai dari pembelian
bahan baku dari supplier, dari bahan baku tersebut akan diproses menjadi barang
jadi, kemudian disimpan di gudang terlebih dahulu untuk melakukan rekap nota
penjualan sebelum di berikan kepada distributor.
4.1.1. Analisis Supply Chain
Dari bagan Supply Chain pada gambar 4.1 dapat dijelaskan kegiatan apa
saja yang di dalam proses supply chain secara lebih rinci, sebagai berikut :
4.1.1.1. Supplier
PT. Angkasa Surabaya Garment memperoleh bahan baku dari pemasok.
Bahan baku utama adalah kain jeans dan benang. Supplier kain jeans, Retsleting,
dan benang di dapatkan dari sekitar toko barang grosir di Surabaya. Supplier yang
memasok bahan-bahan pendukung seperti, kancing, plastik untuk mengemas
diambil dari distributor di dalam kota seperti pasar turi dan pasar besar dan luar
kota seperti Solo. Adapun supplier mesin dari Jakarta yang diambil dari pabrik
yang merupakan relasi dari Direktur PT. Angkasa Surabaya Garment hingga dapat
memperoleh harga lebih murah.
Bahan baku
Gambar 4.3. Supply Chain management pada supplier bahan baku utama
Sumber : Data Primer Diolah
Kain dan benang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan barang
jadi, dan dari beberapa kali uji coba supplier yang ada hanya ada satu perusahaan
yang cocok yakni Sritex Solo dan juga Pabrik Benang Menang Jaya, biasa juga
untuk bahan pendukung lainnya seperti jarum, kancing dan lain-lain di dapat dari
daerah pasar Turi dan Pasar Besar. Pengambilan pun juga tidak sedikit sekali
Pabrik PT. Angkasa
Surabaya Garment
51 Universitas Kristen Petra
kontrak cukup banyak hingga mencapai nilai lebih dari 5 Miliar per item kontrak
untuk Kain. Untuk warna kain perusahaan hanya membeli warna jeans yang biasa
yaitu warna biru setalah itu, jika ada permintaan warna lain maka kain jeans biru
akan melewati proses pencucian dengan pewarna pakaian, hingga menghasilkan
warna jeans yang diinginkan untuk diproduksi.
Berikut ini adalah frekuensi pembelian bahan baku periode Januari
hingga Mei tahun 2011 dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 4.1. Frekuensi Pembelian oleh PT. Angkasa Surabaya Garment periode Jan-
Mei 2012
Periode Repeat
Order
Jumlah Total Supplier
Kain 7 72.345 Riad=65.110 m Sritex & Sandang
Benang 10 3815 Cone =2270 kg Menang Jaya
Retsleting 12 199 gros= 2.388 Lusin YKK Indonesia
Kancing 14 338 gross = 4.056 lusin Aneka Suplier
Sumber : Data Sekunder PT. Angkasa Surabaya Garment
Kain yang ada Per Riad dapat dilihat berikut ini :
Pemilihan supplier pada perusahaan memiliki persyaratan :
52 Universitas Kristen Petra
1. Kualitas sesuai yang ditentukan standarisasi baik untuk kain, benang,
kancing, resleting dan barang-barang lain yang dibelinya.
2. Memiliki ketepatan waktu dan kuantitas pesanan yang diminta perusahaan
3. Kesesuaian harga yang disepakti oleh perusahaan.
4. Pada item tertentu siap diberikan order mendadak sekitar 20 % dari
pesanan yang biasa dipesan .
Untuk pengadaan mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi
ada beberapa cara mendatangkannya, mulai dari mengimpor, beli dari pabrik
maupun rekondisi distributor. Semua ini tergantung dari keperluan yang akan
digunakan untuk operasional perusahaan. Sedangkan hal lainnya adalah bahan
baku penolong yang digunakan seperti kancing, neci, retsleting dan lain sebaginya
tergantung dari supplier mana yang mampu menyediakan barang yang dituju
sesuai standar kualitas yang diinginkan. Demikian halnya untuk pembelian bahan
baku penunjang baik kancing, bahan neci, obras, jarum dan lainnya perusahaan
memeliki beberapa supplier.
Setelah bahan baku dapat diterima pada gudang bahan baku kemudian
masuk pada tahap berikutnya yaitu tahap proses produksi.
4.1.1.2. Manufacture
Pada tahap ini, setelah bahan baku tersedia, maka manajer produksi akan
mengatur proses penjadwalan pembuatan bahan baku menjadi barang yang siap
pakai. Semua produk yang diproduksi umumnya dibuat make to stock, tapi tidak
menutup kemungkinan make to order. Kebutuhan waktu produksi di PT. Angkasa
Surabaya Garment tidak mengalami perubahan dalam 5 tahun terakhir. Waktu
yang dibutuhkan dalam pengerjaan sekali memproduksi berkisar 3-4 hari. Jumlah
tenaga kerja yang ada di pabrik gempol yaitu 678 pekerja.
Semua urutan proses produksi ini dibagi menjadi empat departemen yaitu
departemen potong, jahit, laundry, dan finishing.
Proses bisnis PT. Angkasa Surabaya Garment adalah proses inti yang
merupakan sejumlah kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung / bersifat
langsung, yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk / jasa
perusahaan tersebut. Proses produksi untuk pembuatan celana jeans pada PT.
53 Universitas Kristen Petra
Angkasa Surabaya Garment dapat dibagi dalam enam bagian utama. Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
1. Proses potong (cutting)
Sebelum kain dipotong, terlebih dahulu digambarkan pola dari celana
yang akan dijahit sesuai dengan order produksi. Setelah digambar, kain
digelar di atas meja potong kemudian berdasarkan maker, kain dipotong
sesuai dengan ukurannya. Yang harus diperhatikan ketebalan tumpukan kain
maksimal 17 centimeter hal ini disebabkan kemampuan potong dari pisau
yang digunakan. Setelah kain dipotong menjadi bagian-bagian dari celana
kemudian diberi nomor seri.
2. Jahit (Sewing)
Kegiatan utama dari seluruh proses ini terletak pada departemen jahit.
Pada departemen ini, kegiatan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian yang
menjahit badan muka dan bagian yang menjahit badan belakang. Setelah
komponen-komponen pada masing-masing bagian sudah terpasang sesuai
dengan nomer serinya, maka ke dua bagian ini digabung. Untuk memperkuat
hasil jahitan maka pada pertemuan kedua bagian tersebut diobras menjadi
satu.
3. Cuci (washing)
Setelah proses penjahitan selesai, celana di bawah ke departemen cuci
untuk diproses lebih lanjut yaitu pemberian efek seperti stone wash, double
stone wash dan brush wash. Bagian ini juga turut menentukan kualitas dari
celana yang dihasilkan karena pada bagian pemberian efek apabila takarannya
tidak tepat baik jenis maupun kuantitas akan dapat mengakibatkan produk
cacat seperti celana berlubang, warna belang dan ada goresan. Pada proses ini
kain yang akan dicuci dalam satu mesin cuci harus memiliki jenis warna yang
sama untuk menghindari adanya keluturan.
4. Finishing (penyelesaian)
Pada departement ini proses-proses yang dilakukan adalah:
a. Bersih atau potong benang
b. Pasang merek kulit
c. Pasang kancing
54 Universitas Kristen Petra
d. Pasang rivet
e. Seterika/gosok
f. Pasang hang tag
Untuk memperindah penampilan produk jadi, ditambahkan hang tag
yang biasanya terbuat dari kertas karton atau bahan lain yang dipasang
pada bagian samping dengan lock pin atau dijahit pada kantong bagian
belakang sebelah kanan.
g. Pasang waist tag
Memasang label pada bagian pinggang sebelah kanan. Adapun isi dari
tabel ini adalah: artikel, ukuran, harga, ukuran pinggang dan ukuran
panjang.
5. Pemeriksaan (inspection)
Setelah melalui proses finishing, dilakukan pemeriksaan apakah sudah
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Yang dimaksud dengan
spesifikasi yang sesuai adalah mengenai jahitan, hasil dari proses cuci dan
kelengkapan asesoris. Adapun pemeriksaan yang dilakukan oleh perusahaan
adalah inspeksi 100%. Produksi yang telah lulus seleksi diberi tanda lulus
seleksi berupa striker pass control.
6. Pengemasan
Produk yang lulus pemeriksaan dimasukkan ke dalam plastik / poly bag
untuk kemudian diurutkan sesuai dengan order produksi dan diikat. Untuk
satu ikatan terdapat 12 potong celana dengan pengaturan size sesuai dengan
urutan seperti dua ukuran 27, dua ukuran 28,dan seterusnya.
Setelah mencapai 100 lusin dengan lama pembuatan 1 minggu, maka
barang siap diantarkan ke gudang milik perusahaan yang terletak di kantor yang
ada di Parang Barong 19.
Selama produksi periode Januari–mei 2012, di hasilkan sebanyak 54.110
piece Celana Panjang, Celana Pendek, Jaket, Rompi, Lain-Lain (celana ¾, slayer
dll), dengan komposisi digambarkan berikut ini
55 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.4. Grafik komposisi produksi
Sumber : Dokumen PT. Angkasa Surabaya Garment
Gambar di atas menunjukkan akan sebagian besar produk yang dihasilkan adalah
celana panjang AK.
4.1.1.3. Warehouse
Warehouse atau biasa disebut dengan gudang, merupakan tempat
penyimpanan barang sementara. Setelah barang selesai diproduksi pada tahap
manufaktur kemudian dipindahkan ke gudang. Aktivitas penyimpanan barang di
gudang yaitu penerimaan barang dari manufaktur produksi, penyimpanan,
kemudian pengeluaran barang. Barang yang selesai di produksi disimpan
digudang yang ada di kantor Angkasa Surabaya garmen yang terletak di jalan
Parang Barong. Proses serah terima barang dari pabrik ke gudang disertai bukti
penyerahan. Misalnya jika yang produk yang diserah-terima ada 250 produk,
sebelum ditanda tangani oleh pihak gudang, pihak gudang harus terlebih dahulu
menghitung ulang, jika sudah pas maka proses serah-terima pun ditanda tangani.
Setelah proses memasukan barang di gudang, maka produk akan di taruh sesuai
dengan modelnya masing-masing. Selang satu atau dua hari setelah proses
56 Universitas Kristen Petra
pemasukan gudang maka bagian gudang akan mengirim laporan kepada pihak
kantor untuk melakukan rekap penjualan.
4.1.1.4. Distribusi
Distribusi yang dilakukan oleh pihak PT. Angkasa Surabaya Garment
adalah mengirim barang dari gudang setelah diberikan nota oleh bagian penjualan
dikantor. Barang akan dikirim dengan melihat stock barang yang tersedia di
laporan yang diberikan dari SPG (sales promotion girl) yang ada di Matahari dan
Ramayana. Setelah mencocokan dengan permintaan stock maka, barang akan
disusun dan ditambah dengan model baru. Lalu dari gudang langsung dikirim
menuju department store menggunakan mobil box perusahaan menuju Matahari
department store. Jeans merek AK menduduki posisi yang 3 besar produk yang
diminati oleh konsumen. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Matahari.
Dari pihak PT. Angkasa Surabaya Garment juga menyediakan SPG untuk
melayani konsumen di Matahari, SPG pun diberikan target penjualan dengan
memberikan bonus jika berhasil menjual beberapa piece berdasarkan hasil
kesepakatan.
4.1.2. Proses – proses Operasional
Proses operasional yang ada pada yakni proses yang meliputi bisnis inti
dan menciptakan aliran nilai utama, proses inti. Proses-proses operasional sangat
penting dalam perusahaan karena mencakup pelaksanaan fungsi manajemen dan
bagaimana cara mengkoordinasikan berbagai kegiatan dalam proses kerja yang
dilakukan perusahaan. Proses inti dalam pembahasan ini meliputi dari permintaan
bahan baku, proses produksi hingga produk sampai di tangan agen. Berikut adalah
gambaran singkat tentang proses – proses operasional yang menentukan bahwa
produk yang dikeluarkan itu layak di pasarkan lebih lanjut atau di berhentikan
menurut survey ketidakpuasan konsumen atau dari menurunya penjualan atas
barang tersebut.
57 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.5.
Gambar 4.5. Contoh alur proses operasional
Sumber : Wawancara Direktur PT. Angkasa Surabaya Garment
Proses operasional perusahaan dilakukan dari hari senin-sabtu pada jam
08.00-17.00 untuk buruh pabrik dan pada jam 08.30-17.00 untuk pegawai kantor.
Proses permintaan bahan baku.
Direktur perusahaan dan bagian desain selalu mendiskusuikan pendapat
mereka tetang desain produk celana yang akan mereka buat, bagian desain
membuat contoh dan menunjukkan kepada Direktur setelah mendapatkan
persetujuan dari Direktur maka bagian desain akan mengecek kepada bagian
gudang bahan baku, apakah bahan baku yang akan dibuat untuk produksi
celana tersebut telah tersedia atau masih harus melewati proses permintaan.
Jika bahan baku yang akan dipakai buat produksi celana tersebut tidak ada
maka akan dilakukan proses permintaan bahan baku baru atau bahan baku
yang habis.
Fashion
Trend
Designer
Buat
Prototype
Permintaan
Bahan
Produksi
Kuantiti
Terbatas
Test Case
Pasar
Tingkat
respon
Pasar
Berhasil
Tidak di
respon
Stop
Mass Production
Acc
Direktur
58 Universitas Kristen Petra
Proses pembelian barang dan penyimpanan barang PT. Angkasa Surabaya
Garment dapat terlihat pada step by step berikut ini
1. Bagian pembelian menerima permintaan pembelian barang dan jasa
(Angkutan) dari Department yang memerlukan .
2. Bagian pembelian memeriksa daftar suplier terseleksi yang dapat memenuhi
barang sesuai dengan permintaan pada form permintaan pembelian.
3. Bagian pembelian membuat permintaan penawaran barang dan jasa sesuai
dengan permintaan pembelian, kemudian mengirimkan ke supplier terseleksi
melalui fax / email / datang langsung.
4. Bagian pembelian memastikan bahwa permintaan penawaran barang dan jasa
telah diterima oleh rekanan, dan mengkonfirmasi batas waktu pemasukan
penawaran.
5. Bagian pembelian menerima penawaran dari para supplier dan melakukan
evaluasi terhadap penawaran selanjutnya dilakukan negosiasi mengenai harga,
kualitas, dan waktu pengiriman.
6. Bagian pembelian membuat Order Pembelian (PO) sesuai dengan hasil
negosiasi selanjutnya diserahkan pada Direktur untuk persetujuan.
7. Setelah mendapat persetujuan dari Direktur, Bagian Pembelian menyerahkan
PO kepada supplier.
8. Pengiriman barang oleh Supplier
9. Pengecekan kesesuaian barang
10. Masuk dalam stok gudang bahan baku PT. Angkasa Surabaya Garment.
Proses produksi untuk satu buah celana hanya memakan waktu maksimal 10
menit, produksi celana untuk satu macam jenis dengan berbagai ukuran
dengan jumlah mencapai 12 lusin biasa memakan waktu hingga 1 minggu.
Celana jeans yang di produksi mngikuti permintaan pasar, jika laporan dari
SPG bahwa salah satu jenis banyak diminta maka produk jenis itu akan lebih
banyak di produksi. Barang yang diproduksi akan dirapikan pada bagian
gudang setelah barang yang ada di pabrik telah penuh.
59 Universitas Kristen Petra
Proses penyimpanan barang jadi ke gudang, setelah barang jadi yang ada di
dalam pabrik semua telah selesai maka barang pun di pindahkan ke gudang.
Terjadinya transaksi penyerahan barang dari pabrik ke gudang melibatkan
manajer produksi dan kepala gudang. Setelah itu di dalam gudang barang pun
disusun berdasarkan jenis dan ukurannya.
Bagian penjualan akan mengecek permintaan dari bagian department store
apakah ada permintaan yang meningkat atau banyaknya barang yang kosong.
Barang yang dimasukkan bukan berdasarkan permintaan dari department
store tapi memang karena perusahaan telah memproduksi barang baru dan
harus melakukan penjualan. Setelah barang yang tersedia di gudang siap
dikirim ke department store dengan menggunakan mobil box yang
merupakan kepunyaan dari perusahaan. Setelah barang sampai di tempat,
maka bagian manajer penjualan di Departement Store akan merekap barang
yang datang serta membantu mengawasi hingga barang berada di tangan
SPG.
Persentase kenaikan penjualan pada 5 tahun terakhir mengalami peningkatan
yang walaupun pernah mengalami penurunan. Penjualan barang mengalami
kenaikan di perkirakan 20% per tahun. Perusahaan mendapat laporan jika
penjualan celana jeans tinggi pada size 29-31. Proses pembayaran antara
pihak Departement Store dan pihak perusahaan dengan cara konsiyasi, yaitu
setelah barang laku baru uang akan di terima oleh perusahaan. Perusahaan
harus mengikuti peraturan penjualan yang ada di dalam departement Store,
yaitu bahwa jika penjualan tidak mencapai target yang ditentukan
Departement maka akan di kenai sangsi DO ( Drop Out ) kepada pihak
penjual.
4.2. Penerapan Fungsi Manajemen
Di PT. Angkasa Surabaya Garment, fungsi-fungsi manajemen yang
meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakkan
(actuating), dan pengendalian/pengawasan (controlling) telah dibuat oleh Bapak
Thomas, selaku Direktur utama. Beliaulah yang memegang kepemimpinan
60 Universitas Kristen Petra
sepenuhnya. Segala rencana, keputusan, dan kebijakan yang berkaitan dengan
perusahaan, harus melalui persetujuan beliau. Manajemen perusahaan yang terdiri
dari General Manager, Kepala Divisi serta Karyawan/Staff, baik dari anggota
keluarga sendiri maupun dari luar anggota keluarga, merupakan pihak yang
menerapkan fungsi-fungsi manajemen dalam perusahaan, yang meliputi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating),
dan pengendalian/pengawasan (controlling). Semua fungsi tersebut diterapkan
dalam berbagai bidang yang ada di perusahaan khususnya yang akan dibahas pada
bidang pemasaran.
4.2.1. Planning pemasaran
Perencanaan yang akan dilakukan perusahaan dalam bidang pemasaran
dengan lebih membagi struktur kerjanya dengan mengisi bagian-bagian yang
belum ada dengan sumber daya manusia yang sesuia denga keterampilan masing-
masing. Perusahaan juga akan lebih mendengar keluhan pelanggan dengan
menyediakan bagian khusus agar pelanggan dapat menuangkan keluhan maupun
saran kepada perusahaan secara langsung, dengan pembagian yang jelas makan
akan dapat dibangun manajemen yang bisa lebih menaikan penjualan produk
tersebut. Pada produk perusahaan akan lebih mengikuti trend yang sedang “in”
dalam penggunaan celana jeans maupun produk jeans lainnya, dengan harga yang
tinggi perusahaan akan mencoba meminimalkan harga pembuatan sehingga dapat
menurunkan harga jual sedikit lebih murah, dalam pemberian potongan harga atau
discount perusahaan akan selalu mengikutinya terutama pada saat menjelang hari
besar. Untuk tempat distribusi perusahaan akan lebih memperluas daerah
distribusi ke daerah-daerah yang mudah dijangkau terakhir perusahaan akan
melakukan promosi dengan lebih modern yaitu mencoba melakukan penjualan
secara online dan memasukkan produk kedalam majalah- majalah fashion.
4.2.2. Organizing pemasaran
Perusahaan akan membagi tugas dengan tepat dan sesuai pada
keahliannya masing-masing dan dapat bertanggung jawab pada pekerjaanya.
Perusahaan dapat lebih memperhatikan struktur perusahaan, sedangkan untuk
61 Universitas Kristen Petra
merancang suatu mekanisme untuk koordinasi antar departemen pemasaran
dengan departemen yang lainnya, perusahaan telah membuat struktur organisasi
yang telah terencana dan disusun dengan baik. Struktur organisasi perusahaan
telah menetapkan bagaimana tugas akan dibagi serta siapa melapor ke siapa.
Perusahaan juga harus lebih memperkirakan untung rugi yang akan didapat pada
saat melakukan pemasaran diluar perusahaan.
4.2.3. Actuating pemasaran
Proses pengarahan atau actuating yang dijalankan oleh perusahaan PT.
Angkasa Surabaya Garment menggunakan bentuk komunikasi secara langsung.
Dimana Direktur memberikan perintah kepada manajer pemasaran dan manajer
pemasaran akan membuat rencana pemasaran dan mendiskusikan dengan divisi
pemasaran lainnya. Prinsip pengarahan yang diterapkan perusahaan khusunya di
bagian pemasaran adalah dengan mengarah kepada tujuan. Tujuan yang
dimaksudkan adalah tujuan perusahaan yakni Pemasaran diarahkan untuk
mencapai profit dengan memberikan kualitas produk yang bagus dengan
ketepatan pengadaan barang.
4.2.4. Controlling pemasaran
Controlling atau Pengawasan pada perusahaan PT. Angkasa Surabaya
Garment dengan selalu mengadakan pertemuan dengan manajer bagian pemasaran
dua minggu sekali, dimana manajer pemasaran akan mempresentasikan tiap
aktivitas/kegiatan dari para staff pemasaran apa telah sesuai dengan perencanaan
dan pekerjaan mereka dapat dipertanggung jawabkan hasilnya. Jika ada beberapa
staff yang tidak bekerja maksimal maka, manajer akan mendiskusikannya dengan
direktur apa akan tetap dipekerjakan dan diberikan motivasi atau akan di berikan
teguran/sangsi. Dengan adanya evaluasi hasil kerja diharapkan manajer maupun
staff pemasaran dapat bekerja dengan baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan,
jika terdapat kendala diharapkan selalu dapat diselesaikan dengan mencari akar
dari masalah itu dan langsung mencari penyelesaiannya. Dengan kualitas
manajemen pemasaran yang baik, maka perusahaan akan dapat bekerja dengan
maksimal, untuk melakukan penjualan yang banyak dan dapat menambah profit
62 Universitas Kristen Petra
perusahaan harus selalu memenuhi kepuasan konsumen dengan baik yang
merupakan tujuan perusahaan. Dengan menetapkan target pada tiap bagian maka
akan dapat diketahui hasil kerjanya apakah mereka telah bekerja dengan baik dan
sesuai dengan target atau belum mencapai target dan masih perlu bimbingan dan
moitivasi.
4.3. Peta Lingkungan Bisnis dan Persaingan di PT. Angkasa Surabaya
Garment
Lingkungan perusahaan PT. Angkasa Surabaya Garment merupakan
faktor yang berada diluar jangkuan perusahaan yang dapat mempengaruhi
aktivitas bisnis dan berjalannya suatu usaha. Dalam hal ini, lingkungan bisnis PT.
Angkasa Surabaya Garment merupakan suatu proses perencanaan strategi PT.
Angkasa Surabaya Garment untuk memantau lingkungan bisnis dengan melihat
suatu peluang atau ancaman.
Lingkungan bisnis PT. Angkasa Surabaya Garment ditinjau dari 2
kelompok yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
internal perusahaan nantinya dapat diketahui strength atau kekuatan perusahaan
dan weaknesses atau kelemahan perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan
dapat diketahui opportunities atau peluang dan threat atau ancaman yang dihadapi
perusahaan. Berikut penjelasan untuk masing-masing lingkungan bisnis.
4.3.1. Analisis Lingkungan Internal PT. Angkasa Surabaya Garment
Lingkungan internal perusahaan dilihat dari sumber daya dan kapabilitas.
Sumber daya merupakan aset, baik dalam bentuk asset berwujud (seperti produk
yang dihasilkan oleh perusahaan, persediaan bahan baku yang dimiliki oleh
perusahaan, dan sebagainya) maupun dalam bentuk aset tidak berwujud (seperti
citra merek perusahaan atau reputasi perusahaaan) yang berada dalam kendali
perusahaan serta akan membantu perusahaan dalam melakukan implementasi
strategi untuk memperoleh keunggulan bersaing. Sumber daya perusahaan
meliputi sumber daya manusia, sumber daya modal, sumber daya teknologi, dan
sumber daya budaya organisasi.
63 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.2 Matriks Hasil Analisa Lingkungan Internal PT. Angkasa Surabaya
Garment
Fungsi
Manajemen
Sumber Daya
Manusia
Sumber Daya
Modal
Sumber Daya
Teknologi
Sumber Daya
Budaya Organisasi Kapabilitas
Planning
Perencanaan
perekrutan
karyawan dengan
standart penerimaan
tertentu
Perusahaan
mengidentifikasi
modal berdasarkan
kepemilikan saham
dari owner dan
tersedianya bahan
baku di pabrik
Perusahaan
mengidentifikasi
berdasarkan
kemampuan
menghasilkan produk
dengan tepat waktu
dan menghasilkan
produk yang
konsistensi
Perusahaan
mengidentifikasi
berdasarkan struktur
organisasi yang
fungsional dan
kemampuan
mengaitkan visi dan
misi ke dalam strategi
organisasi
Perusahaan
melakukan penetrasi
pasar yaitu dengan
selalu mengupdate
trend mode pakaian
yang ngetrend di luar
negeri
Organizing
Pembagian kerja
antara karyawan
maupun manajer
jelas, dimana
direktur membagi
tugas pada para
manager dan juga
manager membagi
tugas pada staf dan
bawahannya
langsung
Kepemilikan saham
hampir secara
keseluruhan dipegang
oleh keluarga sendiri
Manajer melakukan
pembagian tugas dan
pengecekan pada
masing-masing divisi
Struktur organisasi
memegang peranan
penting dalam
pengorganisasian
Belum ada divisi
yang melakukan
survey kepuasan
pelanggan dan
menanggapi respon
pelanggan
Actuating
Pimpinan
mengintegrasikan
kapabilitas sumber
daya di semua level
organisasi yaitu
dengan melakukan
evaluasi
Perusahaan mengatur
keuangan sampai
pada proses jadi
produk
Pengarahan
dilakukan oleh line
produksi untuk
memotivasi karyawan
Perusahaan membuat
ketentuan untuk para
karyawan, seperti
waktu, bonus dan
lain-lain
Perusahaan belum
pernah melakukan
analisis produk dalam
rangka menarik
konsumen,
perusahaan hanya
melihat pada
penjualan yang ada
pada type tertentu
laku atau tidak
Controlling
Pengawasan pada
kinerja karyawan
Pengawasan pada hal
keuangan dan
ketersediaan bahan
baku
Proses kontrol pada
mesin
Adanya bagian
Quality Control untuk
mengecek kualitas
produk
Proses kontrol pada
bidang masing-
masing
Sumber: Data primer, diolah
64 Universitas Kristen Petra
1 Sumber Daya
Sumber daya yaitu merupakan asset dari perusahaan yang berwujud
maupun tidak berwujud yang berada dalam kendali perusahaan serta dapat
membantu perusahaan dalam melakukan implementasi strategi. Berikut adalah
beberapa sumber daya yang mempengaruhi faktor internal perusahaan :
a. Sumber daya manusia
Tabel 4.3. Standar penerimaan karyawan
Sumber : wawancara dengan Direktur PT. Angkasa Surabaya Garment
Sumber daya manusia perusahaan diidentifikasi berdasarkan
keterampilan dan terlatihnya tenaga kerja, serta kemampuan sistem
perekrutan tenaga kerja yang sesuai dengan waktu, jumlah, dan kualifikasi.
PT. Angkasa Surabaya Garment memiliki standart dalam penerimaan tenaga
kerja yaitu dapat dilihat pada tabel diatas bahwa untuk Direktur telah
mengabdi di perusahaan ± 18 tahun dan juga mempunyai gelar S1 tehnik
elektro di Universitas Kristen Petra pada tahun 1991, dengan menjabat
sebagai Direktur Bapak Thomas telah membuat perusahaan lebih maju dapat
dilihat bahwa sebelum memimpin perusahaan karyawa secara keseluruhan
hanya 300 orang, tapi setelah dipimpin oleh Bapak Thomas, karyawan
Pekerjaan Prayarat
Pemimpin Telah mengabdi di perusahaan PT. Angkasa Surabaya
Garment selama ±18, Menyelesaikan S1 Tehnik elektro,
perusahaan menjadi lebih maju.
Karyawan Kantor Minimal S1, telah berpengalaman minimal 1 tahun,
berdasarkan hasil interview, mempunyai komitmen.
Buruh Pabrik Minimal SMA, mengikuti test yang di bidangnya,
melewati proses training, mempunyai pengalaman, dapat
bekerja sama.
SPG Melewati proses interview, menarik dalam hal fisik,
berpengalaman kerja di tempat lain, mampu mencapai
target.
65 Universitas Kristen Petra
keseluruhan mencapai hampir 1000 karyawan. Karyawan yang sangat banyak
itu menunjukkan kemajuan perusahaan yang sangat pesat dan lapangan kerja
yang luas.
Pada proses perekrutan karyawan perusahan yang menjadi
persyaratannya yaitu harus minimal S1, berpengalaman bekerja pada
keahliannya minimal 1tahun sesuai dengan standart perusahaan, mempunyai
komitmen untuk memajukan perusahaan dan melewati proses interview
dengan manajer bagian masing-masing. Begitu juga dengan buruh pabrik dan
SPG (Sales Promotion Girl) semua berdasarkan proses dan standar
penerimaan. Masalah pembagian waktu, gaji dan pengorganisasian telah
melalui proses kesepakatan bersama. Bagian personalia telah menyiapkan
draft perjanjian kerja karyawan baik yang karyawan tetap maupun kontrak
untuk waktu kerja, gaji yang diterima, bonus-bonus yang didapat berupa apa
saja yang telah disepakati di awal.
Dapat dilihat berdasarkan standar perekrutannya keterampilan dan
terlatihnya semua tenaga kerja dapat di pastikan, dengan karyawan dibekali
training pada saat bekerja di perusahaan, karyawan buruh dibekali training
berdasarkan keahliannya masing-masing, dan untuk staff akan diberi
pengajaran sesuai perintah dari masing-masing manajer sesuai dengan
Standar Operational Prosedur (SOP) yang ada agar produktivitas maksimal.
Pembagian kerja antara karyawan maupun manajer sudah jelas, dimana
Direktur membagi tugas pada para manager dan juga manager membagi tugas
pada staf dan bawahannya langsung.
Pimpinan PT. Angkasa Surabaya Garment mengintegrasikan kapabilitas
sumber daya di semua level organisasi agar mencapai tujuan-tujuan di
berbagai tingkat yang kompleks yaitu dengan melakukan evaluasi kegiatan
dari para manager akan apa yang dikerjakan berdasar rencana kerja yang telah
disiapkan sehari sebelumnya.
PT. Angkasa Surabaya Garment selalu berupaya untuk meningkatkan
motivasi dan kinerja karyawan yaitu salah satunya dengan sales system bonus
jika mencapai target penjualan sedangkan bagian produksi jika target
produksinya tercapai maka akan diberikan bonus.
66 Universitas Kristen Petra
b. Sumber daya modal
Sumber daya modal perusahaan diidentifikasi berdasarkan kepemilikan
saham dari owner, Direktur dan juga tersedianya bahan baku di pabrik.
Kepemilikan saham hampir secara keseluruhan dipegang oleh keluarga
sendiri. Proses aliran kas masuk dan kas keluar dalam perusahaan hanya
transparansi pada akuntan keuangan dan pihak pemegang saham keluarga.
Suatu ketika perusahaan pernah mengalami krisis yaitu saat tahun 1998
dimana mengalami krisis luar biasa. Terjadi penumpukan barang, sedangkan
penjualan macet, maka perusahaan merumahkan dalam artian barang
disimpan dalam gudang penyimpanan, sementara 50% karyawan di-off kan
untuk sementara.
Bahan baku di pabrik selalu ready stock yang tersimpan dalam gudang
bahan baku. Hal ini dilakukan sebagai persediaan produksi jika nantinya
terjadi permintaan yang melonjak. Ketersediaan produk berjalan dengan baik
artinya tidak ada kendala untuk saat ini. Jalur pendistribusian untuk wilayah
jawa, bali dan sekitarnya berjalan dengan baik, tetapi pengiriman di luar
pulau jawa terkadang menghadapi kendala pada transportasi laut khususnya
pengiriman ke papua.
Perusahaan mengatur keuangan sampai pada proses jadi produk dengan
menyesuaikan keperluan nilai yang terkandung dan margin profit yang ingin
diambil, maka ada bagian estimasai harga pokok produksi yang terkandung
dalam masing masing produksi. Jumlah supplier yang menjadi penyedia
bahan baku kain jeans sebanyak 2 supplier. Jumlah supplier yang menjadi
penyedia mesin, perlatan jahit, dan lain-lain sekitar sebanyak 8 supplier. Dan
sebanyak 7 supplier tidak tetap yaitu on call jika perlu.
Posisi stok barang perusahaan menggunakan dua sistem yang memiliki
resiko rendah untuk tidak ditepati pengiriman maka di stok tidak terlalu
banyak atau kurang lebih 10% dari perencanaan produksi bulanan sedangkan
barang yang pemenuhan beresiko stok diperbanyak dari kapasitas produksi,
hingga mencapai 70 % safety stoknya. Berikut ini stok barang yang ada pada
perusahaan.
67 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.4. Stok bahan baku akhir bulan Mei 2012
Periode Jumlah Total
Kain 35703 Riad
Benang 1815 Cone
Retsleting 70 gros
Kancing 138 gross
Sumber : Dokumen PT. Angkasa Surabaya Garment
Untuk kepemilikaan perusahaan yang dimililki perusahan ini sebagai berikut
Gambar 4.6. Grafik komposisi saham pemimpin
Sumber : Dokumen PT. Angkasa Surabaya Garment
Gambar di atas menunjukkan bahwa perusahan keluarga ini
terbesar dimiliki oleh paman Bapak Thomas yaitu Bapak Irvan sebagai
Owner dan Bapak Thomas mempunyai saham yang lebih besar dari anak
Bapak Irvan dalam mengembangkan usaha PT. Angkasa Surabaya Garment
ini.
68 Universitas Kristen Petra
c. Sumber daya teknologi
Sumber daya teknologi perusahaan diidentifikasi berdasarkan
kemampuan menghasilkan produk dengan tepat waktu dan menghasilkan
produk yang konsistensi. Sebelum terjadi adanya proses produksi dan
pembelian bahan baku, perusahaan khususnya di bagian produksi telah
menyiapkan berapa piece output yang akan dibikin, merencanakan kebutuhan
apa saja yang harus ada pada bagian logistic, bagian ini akan menentukan
supplier mana yang akan dihubungi jika stok gudang habis, bagian produksi
akan membuat permintaan barang pada bagian logistik dan logistik.
Proses produksi hampir 100% menggunakan tenaga mesin. Pemotongan
kain jeans menggunakan gunting mesin (proses potong) dengan pola yang
telah disesuaikan pada tumpukan kain yang telah direncanakan. Setiap group
line produksi ada yang menggunakan secara manual dan ada yang
menggunakan secara otomatis. Ketepatan waktu tergantung pada ketua line
produksi untuk memotivasi karyawan, hampir setiap mesin telah disiapkan
penggantinya jika trouble langsung diganti oleh teknisi.
Penggunaan teknologi pada perusahaan sangat menguntungkan baik dari
segi laba maupun permintaan. Sejak adanya gunting mesin, proses produksi
menjadi cepat dan tingkat keakuratan pengukurannya tinggi. Waktu yang di
butuhkan untuk menghasilkan satu produk tergantung dari tingkat
kerumitannya, semakin rumit semakin lama, paling cepat satu produk 10-15
menit.
Proses penilaian perusahaan pada mesin masih dikatakan layak
digunakan ketika hasil produksi yang diperoleh sesuai dengan apa yang
diharapkan. Jika terjadi kerusakan pada mesin langsung diperbaiki oleh
teknisi khusus, namun jika tidak bisa diperbaiki maka dilakukan pembelian
mesin baru. Dengan penggunaan teknologi, kurang lebih 95% kualitas produk
selalu konsisten. Kendala yang sering ditemukan dalam pembuatan produk
adalah masalah pada pembuatan model baru dari Korea dan Jepang dengan
tipe tertentu maka uji coba berkali-kali hingga ditemukan yang ideal.
69 Universitas Kristen Petra
d. Sumber daya budaya organisasi
Sumber daya budaya organisasi perusahaan diidentifikasi berdasarkan
struktur organisasi yang fungsional dan kemampuan mengaitkan visi dan misi
ke dalam strategi organisasi. Struktur organisasi memegang peranan penting
dalam suatu organisasi, karena struktur organisasi perusahaan digunakan
sebagai dasar dalam pembagian kerja supaya terhindar dari kekacauan dalam
melaksanakan tugas, tanggung jawab, hak dan kewajibannya dari masing-
masing fungsi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan atau
organsasi.
Struktur organisasi PT. Angkasa Surabaya Garment adalah berbentuk
garis sebab garis kepemimpinan mengalir dari atas ke bawah menurut garis
lurus vertikal. Wewenang mengalir dari atas ke bawah dan tanggung jawab
mengalir dari bawah ke atas. Seperti yang terlihat pada. Struktur organisasi
yang terbentuk sampai sekarang ini sudah sesuai dengan tujuan perusahaan
dan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Perusahaan menerapkan system departemenlisasi yaitu department
personalia, akuntansi, logistik, produksi, dan pemasaran. Dalam
pembagiannya, semua telah dijalankan dengan baik. Dapat dikatakan bahwa
struktur organisasi perusahaan telah efektif, dimana telah sesuai dengan
kebutuhan kerja dari perusahaan, dan juga budget tenaga kerja yang
dinilaikan pada harga pokok produksi.
Perusahaan membuat ketentuan untuk para karyawan, seperti waktu,
bonus dan lain-lain yaitu bagian personalia telah menyiapkan draft perjanjian
kerja karyawan akan apa saja tugasnya baik yang karyawan tetap maupun
kontrak untuk waktu kerja, gaji yang diterima, bonus-bonus yang didapat
berupa apa saja telah disepakati di awal.
Dalam usaha meningkatkan motivasi karyawan agar lebih disiplin,
perusahaan memberikan bonus pada karyawan dan memberikan sangsi jika
ada karyawan yang tidak disiplin atau melanggar. Jam kerja dan gaji yang
ditentukan telah mengikuti prosedur dari pemerintah. Visi dan misi
perusahaan sudah dijalankan dan diterapkan dalam proses organisasi dan
70 Universitas Kristen Petra
strategi organisasi khususnya pada staff, kalau buruh mereka bekerja berdasar
target dan diakui jarang sosialisasi karena turn overnya tinggi.
Standart kualitas produk baik jika bagian Quality Control menyatakan
baik maka kualitas itu baik (dari segi internal). Sedangkan dari segi eksternal,
peran SPG sangat diperlukan untuk mengukur sisi eksternal apakah kecacatan
di stand masih dijumpai akibat karena kurang telitinya Quality Control atau
pada waktu pendistribusian produk.
Dalam cara kerja karyawan dilihat melalui pengamatan yang dilakukan
jika pihak perkerja satu dengan yang lain sangat berhubungan baik dan erat,
mereka saling membantu dalam pekerjaan dan terlihat sikap kekeluargaan
dalam perusahaan itu. Suasana dalam kantor pun dapat dilihat jika tidak
terjadi keteganggan, para pekerja satu dengan yang lain sering bercanda.
Berdasarkan hasil wawancara sangat minim terjadinya konflik antara pekerja,
dapat dilihat bahwa dalam masa kerja mereka tidak pernah mempunyai
musuh.
2. Kapabilitas
Kapabilitas adalah kemampuan yang dimiliki perusahaan untuk
mengkoordinasikan sumber daya yang dimiliki dan memberdayakan sumber daya
tersebut secara produktif. Kapabilitas perusahaan berasal dari tiga hal, yaitu
struktur organisasi, proses organisasi, dan sistem pengendalian organisasi.
Kapabilitas yang telah disiapkan dalam menghadapi pasar :
Tabel 4.5. Kapabilitas PT. Angkasa Surabaya Garment
Item Yang dimiliki
Sumber Daya Manusia 1000 Karyawan
Mesin Automatic 15 Unit
Mesin Semi Automatic 20 Unit
Mesin Manual 8 Unit
Konsultan Manajemen 2 Konsultan
Sumber : Dokumen PT. Angkasa Surabaya Garment
71 Universitas Kristen Petra
Perusahaan telah memiliki sumber daya yang sangat lengkap, seperti
yang terlihat pada gambar di atas bahwa perusahaan mempunyai kemampuan
yang sangat tinggi untuk menghadapi pasar.
Kapabilitas yang tinggi atau rendah diidentifikasi dengan kemampuan
perusahaan untuk melakukan penetrasi pasar-pasar baru, kemampuan
menciptakan variasi model mengikuti trend pasar, dan kemampuan merespon
permintaan pasar (pelanggan).
Kemampuan perusahaan dalam melakukan penetrasi pasar-pasar baru
seperti posisi dan reputasi perusahaan di pasaran dari tahun ke tahun semakin
baik. Hal ini terlihat dari periode tahun 1995 Jeans merek AK memiliki peringkat
ke 10 pakaian branded yang beredar di Matahari Group Indonesia, saat ini
meningkat hingga mencapai tiga besar pakaian yang paling laku di Matahari
Group.
Cara perusahaan melakukan penetrasi pasar adalah selalu meng-update
trend mode pakaian yang ngetrend di luar negeri khususnya Korea, Jepang,
Singapura, Hongkong dan Negara Asia lainya tentunya di dukung dengan
teknologi mesin yang baik dan juga kinerja sumber daya yang terampil. Jika ada
penetrasi pasar baru, perusahaan selalu mencari peluang dengan membuka daerah
pasar baru yakni daerah yang belum dijangkau namun potensial dan memiliki
daya beli. Seperti di Samarinda, Manado merupakan daerah yang baru dibuka
empat tahun terakhir ini.
Perusahaan tidak pernah melakukan survey pada pelanggan atas
kepuasan pelanggan terhadap produk, tetapi perusahaan hanya mengumpulkan
keluhan yang disampaikan pada SPG. Tidak ada bagian khusus untuk menanggapi
respon pelanggan. Sikap atau tanggapan dari pelanggan/konsumen selama ini
menyikapi positif, terbukti dari laporan SPG terdapat pelanggan yang loyal akan
produk AK semakin banyak. Perusahaan belum pernah melakukan analisis produk
dalam rangka menarik konsumen, perusahaan hanya melihat pada penjualan yang
ada pada tipe tertentu laku atau tidak. PT. Angkasa Surabaya Garment selalu
melakukan inovasi baru / diferensiasi produk. Hal yang menjadi kelemahan bagi
perusahaan adalah tidak adanya bagian khusus untuk menanggapi respon
pelanggan.
72 Universitas Kristen Petra
4.3.2. Analisis Lingkungan Eksternal PT. Angkasa Surabaya Garment
Analisis lingkungan eksternal perusahaan menggunakan porter five
forces analysis yang meliputi masuknya pendatang baru, ancaman produk
pengganti, kekuatan tawar menawar pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli,
dan persaingan di antara para pesaing yang ada.
1. Ancaman masuknya pendatang baru
Pendatang baru sering menjadi ancaman bagi setip perusahaan.
Munculnya pesaing baru memungkinkan timbulnya kerugian terhadap
perusahaan. Ancaman dengan adanya pendatang baru bagi perusahaan adalah
adanya biaya peralihan pemasok. Biaya peralihan pemasok ini merupakan
biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk
pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya. Jika biaya peralihan tinggi,
maka pendatang baru harus menawarkan penyempurnaan yang besar dalam
biaya atau prestasi agar pembeli mau beralih dari pemasok lama.
Adanya pendatang baru juga dapat dijadikan peluang yang baik bagi
perusahaan untuk meningkatkan pemasaran contohnya jika pesaing baru dapat
menjalin suatu kerjasama dengan perusahaan. Kerjasama dalam hal ini adalah
kedua perusahaan bekerjasama untuk mendapat keuntungan atau laba.
Adanya Pendatang baru sering menjadi ancaman bagi PT. Angkasa
Surabaya Garment Munculnya pesaing baru memungkinkan timbulnya
kerugian terhadap perusahaan, jika laku dipasaran. Pesaing baru kriteria yang
dimaksudkan adalah industri seperti di bawah ini:
Tabel 4.7. Daftar nama pesing baru PT. Angkasa Surabaya Garment
Sumber : Hasil wawancara dengan Direktur dan Manajer pemasaran
Pesaing baru yang datang dari industri yang sama dengan bahan yang
berbeda merupakan ancaman yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Dengan
No Nama Produk
1 PT.De Smeet Denim Jeans
2 View Jeans Legging Jeans
73 Universitas Kristen Petra
banyak celana yang berbahan kain yang bermacam-macam dapat di jadikan trend
baru di kalangan konsumen.
2. Ancaman produk pengganti
Jeans merupakan produk tersier yang dipengaruhi oleh selera dan
keinginan sehingga konsumen tertarik untuk membeli. Ancaman produk
pengganti terhadap jeans yaitu adanya ketertarikan konsumen terhadap jeans
yang lain dengan harga yang lebih rendah dan kualitas lebih tinggi dari merek
AK. Harga merupakan faktor utama yang lebih diperhatikan oleh konsumen.
Jika konsumen menemukan jeans dengan jarga yang lebih murah tetapi
kualitas dan modelnya hampir sama atau lebih tinggi dari AK, konsumen pasti
lebih memilih jeans merek lain tersebut. Masih dari segi harga, peluang yang
dapat diambil dari produk pengganti jeans adalah jika ada produk jeans lain
yang memberikan harga lebih tinggi tetapi kualitasnya lebih rendah dari merek
AK. Hal ini merupakan kesempatan bagi AK, agar melebarkan sayapnya
dengan tetap mempertahankan kualitas atau juga meningkatkan kualitas agar
konsumen tetap memilih AK sebagai produk pilihan yang terbaik.
Selain dilihat dari segi harga produk, ancaman yang datang dari produk
pengganti adalah terjadinya penurunan sales. Seperti yang diketahui bahwa
sekarang ini begitu banyaknya pilihan merek-merek pakaian wanita khususnya
untuk jeans. Yang mana para pekerja sales dapat memilih tempat pekerjaan
yang lain tetapi tetap pada produk pakaian wanita khususnya untuk jeans.
Terkadang para sales melihat unsur produk yang dijualnya, jika produk yang
akan dijualnya disukai oleh banyak orang maka para sales akan lebih memilih
produk itu untuk ditawarkan pada konsumen. Hal ini dilakukan agar sales
yang bersangkutan dapat mencapai target penjualan yang ditetapkan oleh
perusahaan.
Produk pengganti yang ada pada perusahaan yang sering terjadi adalah
pada kancing, resleting, hal ini dapat ditimbulkan oleh model yang lebih baik
atau ditimbulkan karena jumlah order permintaan tidak dapat dipenuhi karena
terjadi discontinue model tersebut.
74 Universitas Kristen Petra
3. Kekuatan tawar menawar pemasok
Pemasok menggunakan kekuatan tawar menawarnya dengan ancaman
harga tinggi atau penurunan kualitas produk. Ancaman dari adanya kekuatan
tawar menawar pemasok ini adalah banyaknya perusahaan lain juga yang
menggunakan atau membutuhkan bahan baku yang sama. Pemasok juga akan
lebih menguatkan tawar menawarnya dimana bahan baku jeans ini merupakan
produk yang langka dimana banyak dibutuhkan oleh perusahaan konveksi.
Selain itu jika pemasok pertama memberikan harga yang tinggi, maka
perusahaan dapat memilh pemasok lain dengan pemberian harga yang rendah
dan kualitasnya baik. Hal ini dapat dijadikan peluang bagi perusahaan untuk
dapat memilih-milih pemasok atau supplier yang dapat memberikan harga
yang murah sehingga perusahaan dapat mengembangkan strategi pembelian
bahan baku.
Suplier terpilih yang memiliki potensi pemasok yang ada sesuai kreteria
yang ditetapkan meliputi :
Tabel 4.7. Daftar nama Supplier PT. Angkasa Surabaya Garment
No Nama Produk Lokasi
1 Sritex Solo Kain Solo
2 Sandang Textile Kain Solo
3 Lie Fung Benang Jakarta
4 Menang Jaya Benang Surabaya
5 Kancing Aneka Kancing Pasuruan
6 YKK Indonesia Retsleting Bekasi
Data : Dokumen PT. Angkasa Surabaya Garment
Perusahaan telah mempercayakan semua kebutuhan pengolahan produk
dari pemasok sehingga hubungan perusahaan dengan pemasok adalah sebuah
mitra yang telah berjalan bertahun-tahun. Selama ini pengiriman bahan
mentah selalu tepat waktu. Jika supplier terlambat mengirim, ada sanksi
denda pemotongan.
75 Universitas Kristen Petra
4. Kekuatan tawar menawar pembeli
Tabel 4.8. Konsumen dan pengeluaran
Informan Harga yang di keluarkan Ketentuan
Konsumen remaja 100.000-150.000 Jeans skinny, kualitas
bahan, mengikuti trend
Konsumen wanita dewasa 200.000- 300.000 Enak dipakai, tidak
terlalu skinny, model
standart
Sumber : Pengamatan dan wawancara dengan konsumen
Dengan melewati proses wawancara dengan konsumen didapatkan
bahwa beberapa remaja mengeluarkan uang yang sangat kecil dibanding
dengan wanita dewasa dapat dilihat juga untuk remaja kekuatan tawar
menawar akan sangat tinggi karena telah terbiasa membeli celana import
dengan harga murah. Sedangkan pada wanita dewasa dapat diperkirakan jika
kekuatan tawar menawarnya rendah karena lebih mengutamakan kualitas dan
kenyamanan pada saat digunakan.
Kekuatan tawar menawar pembeli sangat tinggi karena penjual pakaian
wanita khususnya jeans di kota Surabaya cukup banyak dan konsumen bebas
memilih pakaian jenis apapun yang sesuai dengan selera dan harga.
Persaingan untuk mendapatkan konsumen dapat muncul dari adanya barang
substitusi. Celana jeans dapat digantikan dengan barang lain yang lebih baik
seperti celana kain dimana penggunaannya lebih ringan dari pada
menggunakan celana jeans.
Sebagian besar pembeli akan membeli barang dengan harga yang
termurah dengan meminta kualitas yang tinggi dan pelayanan yang lebih baik.
Sedikitnya jumlah pesaing dengan produk yang diproduksi sama menjadikan
perusahaan berpeluang untuk dapat merebut pangsa pasar.
76 Universitas Kristen Petra
2. Persaingan di antara para pesaing yang ada
Tebel 4.9. Tabel pesaing
Sumber : Data pengamatan dan wawancara
Pada gambar di atas dijelakan bahwa beberapa pesaing yang juga
menjual celana jeans dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
produk PT. Angkasa Surabaya Garment. Merupakan ancaman bagi perusahaan
untuk bersaing dalam harga. Perusahaan hanya selalu mengupayakan
menyeimbangkan kualitas dengan harga. Peningkatan mutu dan model jeans atau
pakaian wanita yang ditawarkan menjadi faktor terpenting bagi merek AK agar
dapat menciptakan citra positif. Dengan memenuhi kepuasan dan kebutuhannya,
diharapkan dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan volume penjualan. Selain
dari faktor harga dan produk, alat persaingan lain yang digunakan pesaing adalah
promosi. Perusahaan lain dapat mengikat konsumen yang lebih banyak dengan
melakukan promosi atau iklan di semua media periklanan, sedangkan PT.
Angkasa Surabaya Garment hanya mempromosikan lewat pemasangan iklan di
department store yang di pasang itu.
4.3.3. Analisa SWOT dan Strategi Formulasi
4.3.3.1. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil identifikasi masalah lingkungan bisnis perusahaan
yang ditinjau dari lingkungan internal dan eksternal dapat dijadikan pedoman bagi
Nama Perusahaan Produk Merek Harga
PT. Angkasa
Surabaya Garment
Fokus pada celana
jeans wanita
AK 220.000 – 280.000
PT. Ayony Tanjung Fokus pada celana
jeans wanita
REQUEST 150.000 – 200.000
PT. Inti Sandang
Jeans
Celana jeans wanita
dan pria
TRIPLE 200.000 – 300.000
77 Universitas Kristen Petra
perusahaan sebagai usaha untuk mengembangkan strategi pemasaran PT. Angkasa
Surabaya Garment.
Dari faktor strength, weakness, opportunity, dan threat kemudian di
analisa menggunakan analisis SWOT yang nantinya digunakan sebagai model
pengembangan strategi pemasaran PT. Angkasa Surabaya Garment. Analisis ini
didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan
peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (weakness) dan ancaman (threats).
Berikut ringkasan strength, weakness, opportunity, dan threat PT.
Angkasa Surabaya Garment.
A. Kekuatan (strengths)
1. Produk AK selalu dapat mengikuti trend mode (S1)
Selalu meng-update model-model baru yang lagi diminati di Indonesia
maupun luar negeri seperti Korea dan Jepaang.
2. Produk dan service AK unik (S2)
Produk yang dihasilakan perusahaan hanya khusus untuk wanita saja dan
service yang diberikan cukup memuaskan karena menggunakan tenaga
SPG yang direkrut sendiri oleh perusahaan, melalui persyaratan yang
ditentukan.
3. Produk AK berkualitas (S3)
Produk celana jeansnya sangat enak digunakan, nyaman dan tidak mudah
usang.
4. Penggunaan atau penggantian dengan mesin baru jika ada model atau
produk baru yang lagi nge-trend (S4)
Bagi produk yang kurang laku, mesinnya akan diganti dengan mesin yang
baru, yang tentunya dengan pertimbangan teknis yang matang.
5. Pembeli produk AK adalah dari kalangan menengah ke atas (S5)
Karena harga dipatok diatas Rp. 250.000 an ke atas, maka produk ini
dibidik untuk segmen menengah keatas .
6. Karyawan dibekali training dan pengajaran sesuai dengan bidangnya (S6)
78 Universitas Kristen Petra
Dengan diberikannya training pada bagian produksi dan staff akan
membuat pekerjaan yang dikerjakan menjadi lebih maksimal dan lebih
dapat dipertanggung jawabkan .
7. Adanya hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan (S7)
Terjalinnnya komunikasi yang baik antara pimpinan dan karyawan akan
membuat mudahnya koordinasi yang didapat dalam pencapaian tujuan
perusahaan .
8. Perusahaan memiliki gudang bahan baku (S8)
Gudang bahan baku yang ada di Gempol adalah milik perusahaan dan
selalu terisi dengan bahan baku yang lengkap.
9. Memiliki jumlah karyawan yang banyak (S9)
Jumlah karyawan yang hampir mencapai 1000 orang, dapat membuat
pekerjaan menjadi maksimal.
B. Kelemahan (weakness)
1. Perusahaan tidak pernah melakukan survey pelanggan (W1)
Informasi yang didapat bahwa perusahaan tidak pernah melakukan survey
terhadap kepuasan pelanggan sehingga perusahaan tidak pernah mengerti
apakah konsumen puas atau tidak terhadap produk dan sejauh mana
kepuasan konsumen.
2. Tidak ada bagian khusus dari perusahaan untuk menanggapi respon
pelanggan (W2)
Perlunya public relation yang ada, guna memberikan penghubung bagi
perusahaan dan konsumen yang ingin menyampaikan keluhan atau
memerlukan bantuan.
3. Promosi hanya dilakukan dengan pemasangan iklan di outlet department
store atau melalui SPG (W3)
Promosi yang sangat minim akan menutup peluang bagi perusahaan untuk
semakin dikenal oleh masyarakat.
4. Suasana yang monoton pada bagian produksi yang mengakibatkan
kejenuhan sehingga menimbulkan turnover yang tinggi (W4)
79 Universitas Kristen Petra
Adanya suasana monoton yang ada pada bagian produksi akan membawa
kejenuhan dan menurunkan semangat karyawan dalam bekerja.
5. Perusahaan belum pernah melakukan analisis produk agar menarik
konsumen dan tidak jenuh (W5)
Perlunya menganalisa produk yang menarik minat konsumen sangat
penting agar palanggan tidak mudah berpindah keproduk lain yang sama.
6. Distribusi perusahaan hanya terletak di Department Store Matahari dan
Ramayana. (W6)
Pendistribusian yang hanya terletak di beberapa tempat dapat
menyebabkan produk tidak terlalu dikenal oleh masyarakat, sehingga
perusahaan perlu memperluas distribusi produk ke berbagai tempat.
C. Peluang (opportunities)
1. Menjalin kerjasama dengan pendatang baru (O1)
Dengan menjalin kerjasama dengan pendatang baru perusahaan dapat
lebih memposisikan segmen pasar agar tidak saling menjatuhkan.
2. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (O2)
Adanya web online akan menjadi peluang yang baik bagi pengembangan
pemasaran yang ada.
3. Produk sama dengan harga lebih tinggi dan kualitas lebih rendah (O3)
Perlunya membuat celana jeans dengan kualitas yang sesuai standar
dengan mencantumkan harga yang lebih murah, khusunya untuk
konsumen menengah ke bawah.
4. Banyaknya pemasok yang menjual bahan baku yang sama (O4)
Dapat pilihan pemasok bahan baku yang menawarkan dengan berbagai
macam harga. Sehingga perusahaan dapat memilih yang terbaik dan
dengan harga yang termurah.
5. Jumlah pesing dengan produk yang diproduksi sama sedikit (O5)
Pesiang langsung yang ada sedikit, karena segmen yang ada pada kelas ini
juga tidak banyak, seperti banyaknya sekarang jeans yang dijual dengan
harga murah dan mudah usang, sehinggan merupakan peluang bagi
perusahaan untuk mendapat kepercayaan dalam hal kualitas celana.
80 Universitas Kristen Petra
6. Perluasan distribusi ke daerah yang mudah di jangkau (O6)
Dengan banyaknya tempat distribusi maka diharapkan produk perusahaan
dapat lebih diminati oleh berbagai konsumen.
D. Ancaman (threats)
1. Adanya biaya peralihan pemasok (T1)
Jika pemasok utama pindah maka akan mengandung resiko kualitas bahan
yang baru belum tentu sebaik pemasok yang lama.
2. Produk sama dengan harga yang lebih rendah dan kualitas lebih tinggi (T2)
Banyaknya persaingan harga lebih murah dan produk yang sama dapat
menjadi ancaman yang paling utama bagi perusahaan.
3. Terjadinya penurunan jumlah sales (T3)
Dengan banyaknya kelemahan dari perusahaan yang tidak langsung di
ubah dapat menyebabkan penurunan penjualan.
4. Banyaknya perusahaan lain yang menggunakan bahan baku yang sama
(T4)
Adanya permainan harga dari pemasok karena banyaknya perusahaan
garment di Indonesia merupakan ancaman bagi perusahaan, karena
pemasok bisa saja menaikan harga sesuai dengan keinginan mereka.
5. Bahan baku langka (T5)
Bahan baku utama perusahaan yang tidak mudah didapat di sembarang
tempat menyebabkan perusahaan harus mencari beberapa pemasok,
supaya dapat menjadi cadangan jika pemasok satu kehabisan bahan baku.
6. Adanya barang substitusi (T6)
Banyaknya produk pengganti dengan harga yang lebih murah, membuat
banyaknya pelanggan yang lebih memilih barang yang lebih murah.
7. Banyak merek lain yang memiliki kesamaan dengan produk AK (T7)
Banyaknya produk yang sama dan kualitas yang juga tidak juga beda
membuat persaingan lebih ketat dan dapat membingungkan konsumen.
8. Persaingan harga yang semakin marak (T8)
Banyaknya produk lain yang menawarakan harga miring dan pemasaran
yang lebih luas, membuat produk semakin tertinggal.
81 Universitas Kristen Petra
9. Promosi yang dilakukan pesaing lebih meluas (T9)
Promosi yang sangat kurang dari perusahaan dapat menimbulkan peluang
baru pesaing untuk masuk kedalam mangsa pasar tetap perusahaan.
Berdasarkan hasil identifikasi strength, weakness, opportunity, dan threat
PT. Angkasa Surabaya Garment maka dapat disusun matrik SWOT sebagai
berikut:
Tabel 4.10. Matrix SWOT
Faktor Internal
Faktor Eksternal
Kekuatan (S)
1. Produk AK selalu
mengikuti trend mode
(S1)
2. Produk dan servis AK
unik (S2)
3. Produk AK berkualitas
(S3)
4. Penggunaan atau
penggantian dengan
mesin baru jika ada
model atau produk baru
yang lagi nge-trend (S4)
5. Pembeli produk AK
adalah dari kalangan
menengah ke atas (S5)
6. Karyawan dibekali
training dan pengajaran
sesuai dengan
bidangnya (S6)
7. Adanya hubungan yang
baik antara pimpinan
dan karyawan (S7)
8. Perusahaan memiliki
gudang bahan baku (S8)
9. Memiliki jumlah
karyawan yang banyak
(S9).
Kelemahan (W)
1. Perusahaan tidak pernah
melakukan survai
pelanggan (W1)
2. Tidak ada bagian
khusus dari perusahaan
untuk menanggapi
respon pelanggan (W2)
3. Promosi hanya
dilakukan dengan
pemasangan iklan di
outlet department store
atau melalui SPG (W3)
4. Suasana yang monoton
pada bagian produksi
yang mengakibatkan
kejenuhan sehingga
menimbulkan turnover
yang tinggi (W4)
5. Perusahaan belum
pernah melakukan
analisis produk agar
menarik konsumen dan
tidak jenuh (W5)
6. Distribusi yang tidak
luas.(W6)
82 Universitas Kristen Petra
Peluang (O)
1. Pesaing menjalin
adanya kerjasama (O1)
2. Perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi (O2)
3. Produk sama dengan
harga lebih tinggi dan
kualitas lebih rendah
(O3)
4. Banyaknya pemasok
yang menjual bahan
baku yang sama (O4)
5. Jumlah pesing dengan
produk yang diproduksi
sama sedikit (O5)
6. perluasan tempat
distribusi (O6)
Strategi S-O
1. Melakukan Penetrasi
Pasar (S1, S2, S3, O1, O2)
4.3.3.1.1.1.1. 2. Menjaga kualitas produk
tetap tinggi (S5, O2, O3, O5)
4.3.3.1.1.1.2. 3. Pengoptimalan kualitas
dan keterampilan karyawan
(S6, O5)
Strategi W-O
1. Meningkatkan promosi
(W3, O1, O2, O3)
2. Perluasan saluran
distibusi agar lebih
mudah di jangkau
(W6.O6)
Ancaman (T)
1. Adanya biaya peralihan
pemasok (T1)
2. Produk sama dengan
harga yang lebih rendah
dan kualitas lebih tinggi
(T2)
3. Terjadinya penurunan
jumlah sales (T3)
4. Banyaknya perusahaan
lain yang menggunakan
bahan baku yang sama
(T4)
5. Bahan baku langka (T5)
6. Adanya barang
substitusi (T6)
7. Banyak merek lain
yang memiliki
kesamaan dengan
produk AK (T7)
8. Persaingan harga yang
semakin marak (T8)
9. Promosi yang dilakukan
pesaing lebih meluas
(T9)
Strategi S-T
1. Melakukan
pengembangan produk
(S1, S2, S3, T7)
2. Peningkatan kerjasama
dengan
supplier/pemasok bahan
baku (S8, T4, T5)
3. Menjaga dan
menciptakan hubungan
baik antara pimpinan
dan karyawan (S7, S9,
T3)
Strategi W-T
1. Melakukan survei
kepuasan pelanggan
(W1, T2)
Sumber : Data yang diolah
83 Universitas Kristen Petra
4.3.3.2. Formulasi Strategi
Berdasarkan hasil identifikasi strength, weakness, opportunity, dan threat
PT. Angkasa Surabaya Garment maka dapat disusun formulasi strategi SWOT
sebagai berikut:
A. Strategi SO
1. Melakukan Penetrasi Pasar (S1, S2, S3, O1, O2)
Perusahaan AK dapat meningkatkan pangsa pasarnya melalui penetrasi
pasar dengan menerapkan konsep pemasaran yang lebih berkembang
terhadap produk atau pelayanan pada pasar yang sudah ada. Sebagai
perusahaan yang menjual produk differensiasi, penetrasi pasar dapat
dilakukan dengan meningkatkan jumlah tenaga penjualan di setiap agen
atau cabang di wilayah yang pasar yang sudah ada. Peranan agen dan
cabang yang tersebar di berbagai daerah dapat dijadikan sebagai alat
promosi bagi AK untuk lebih memperkenalkan produknya kepada
konsumen di pasar yang telah dijangkau oleh perusahaan.
2. Menjaga kualitas produk tetap tinggi (S5, O2, O3, O5)
Perusahaan harus selalu menjaga kualitas produk tetap tinggi, dengan
melakukan quality control dalam tiap tahap proses produksi. Quality
control dimulai dari tahap pemilihan bahan baku sampai tahap finishing.
Pembuatan produk dilakukan dengan melakukan kerjasama yang baik
dengan pemasok bahan baku perusahaan. Pengawasan dalam perusahaan
ini dilakukan oleh staf ahli dibidangnya, jangan sampai terjadi cacat pada
produk yang akan dipasarkan. Ini dilakukan agar kepuasan dan
kepercayaan pelanggan tetap terjaga dengan baik.
3. Pengoptimalan kualitas dan keterampilan karyawan (S6, O5)
Pengoptimalan kualitas dan ketrampilan karyawan dapat dilakukan dengan
cara penempatan karyawan-karyawan yang berkualitas (karyawan yang
sudah diberi training) sesuai dengan bidang dan pekerjaannya sehingga
dapat lebih meningkatkan produktivitas kerja. Dengan usaha tersebut
diharapkan produk AK lebih unggul dibandingkan produk dari pesaing
yang sudah ada.
84 Universitas Kristen Petra
B. Strategi WO
1. Meningkatkan promosi (W3, O1, O2, O3)
Promosi merupakan suatu upaya memperkenalkan produk ataupun lokasi
kepada konsumen. Kegiatan promosi yang telah dilakukan AK hanya
pemasangan iklan pada outlet-outlet, promo seperti pemberian potongan
harga atau juga melalui SPG. Untuk menarik konsumen khususnya
pelanggan wanita, Perusahaan juga dapat meningkatkan promosi melalui
website, spanduk, standing banner, brosur dan leaflet, serta pemanfaatan
media elektronik (televisi dan radio) dan pemasaran secara langsung
seperti kegiatan pameran yang diadakan di Mall. Setiap Mall memiliki
segmentasi pasar yang jelas dan harga yang relatif tidak bisa ditawar,
sehingga lebih mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya,
menciptakan brand image dan memperoleh keuntungan besar.
2. Perlusan saluran distibusi agar lebih mudah di jangkau (W6.O6)
Tempat distribusi merupakan penentuan dalam proses penjualan karena
dengan distribusi yang mudah dijangkau maka akan semakin banyak
konsumen datang untuk membeli.
C. Strategi ST
1. Melakukan pengembangan produk (S1, S2, S3, T7)
Strategi pengembangan produk ini melibatkan konsep modifikasi terhadap
produk yang ada agar dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dalam
suatu pengembangan bisnis sangat di perlukan perluasan pengembangan
produk, agar dalam sebuah perusahaan tidak mengalami ketertinggalan
dengan para pesaing baru. Upaya pengembangan produk dibutuhkan
kerjasama yang baik antara SDM yang terampil, bahan baku yang bermutu
dan teknologi yang canggih dan efisien. Dengan keanekaragaman produk
yang ditawarkan perusahaan, diharapkan penjualan pakaian wanita dapat
meningkat dan mampu bersaing di pasaran.
2. Peningkatan kerjasama dengan supplier/pemasok bahan baku (S8, T4, T5)
Bahan baku adalah hal paling penting bagi suatu produk, karena tanpa
adanya bahan baku maka tidak ada yang akan diolah perusahaan untuk
85 Universitas Kristen Petra
menjadi suatu produk. Perusahaan selalu berusaha untuk mengadakan
persediaan bahan baku dalam gudang, dikarenakan perusahaan memiliki
gudang bahan baku. Hal ini dilakukan sebagai pemanfaatan gudang bahan
baku agar tidak kosong dan sebagai alternatif jaga-jaga jika bahan baku di
masa datang tidak ada atau kosong. Hal ini mengingat bahwa bahan baku
AK langka. Oleh karena itu perusahaan perlu menjaga kerjasama yang
sudah baik antara supplier dengan perusahaan sehingga proses pengadaan
bahan baku dapat dilakukan seefisien mungkin.
3. Menjaga dan menciptakan hubungan baik antara pimpinan dan karyawan
(S7, S9, T3)
Seorang pemimpin yang baik haruslah memperhatikan dan membina
karyawannya dan seorang karyawan yang baik haruslah patuh terhadap
pemimpinnya. Sehingga, untuk mewujudkan semua itu diperlukan
hubungan yang baik antara pimpinan dan karyawan sehingga dapat
tercipta aliran kerja yang baik. Terlebih lagi, PT. Angkasa Surabaya
Garment memiliki karyawan yang begitu banyak, sehingga tidaklah
mungkin jika pimpinan menghafal satu per satu karyawannya. Untuk
menanggulangi masalah penurunan jumlah sales, hal ini juga sangat
diperlukan yaitu membangun hubungan yang baik antara pimpinan dengan
para sales.
D. Strategi WT
1. Melakukan survey kepuasan pelanggan (W1, T2)
Survey kepuasan pelanggan dilakukan untuk mengetahui informasi dari
pelanggan tentang kualitas produk PT. Angkasa Surabaya Garment. Hal
ini dilakukan agar perusahaan mampu meningkatkan faktor dari kualitas
produk yang sebagian besar konsumen kurang puas.
4.4. Model Alternative Pengembangan Strategi Pemasaran PT. Angkasa
Surabaya Garment
Dalam memasarkan produk dikenal dengan 4P yang terdiri dari Product,
Price, Place dan Promotion.
86 Universitas Kristen Petra
1. Product
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan terdiri dari yaitu: Celana Jeans
panjang khusus wanita yang merupakan produk utama, Jaket, t-shirt dan
celana pendek. Untuk celana jeans terdiri dari ukuran 27-31, untuk lainnya
terdiri dari size S,M,L
2. Price
Harga yang ditawarkan oleh perusahaan PT. Angkasa Surabaya Garment
cukup kompetitif dimana produk dengan kualitas yang sama dengan
perusahaan pesaing dengan harga yang bersaing pula. Harga berkisar dari
220.000 – 290.000 dengan segmen pasar kalangan middle up.
3. Place
Tempat barang dipasarakan berada di department store yaitu Matahari dan
Ramayana, yang terletak di berbagai pulau seperti, Jawa Timur, Jawa
tengah, Sulawesi, Sumatra, dan lain-lain.
4. Promotion
Promosi yang digunakan pada perusahaan PT. Angkasa Surabaya Garment
sangat kurang, karena perusahaan tidak menggunkan promosi apapun.
Perusahaan hanya mengandalkan promosi mouth to mouth dari para
konsumen.
4.4.1. Strategi Alternatif Pengembangan Pemasaran
Dilihat dari formulasi strategi SWOT rencana pengembangan pemasaran
yang diterapkan perusahaan diambil dari strategi WO, ST. yaitu :
1. Strategi Produk
Dapat dilihat dari observasi yang dilakukan bahwa, barang display yang
tersedia sangatlah sedikit dan tidak terlalu banyak varian pilihannya.
Harusnya perusahaan dapat lebih memperbanyak pilihan-pilihan
produknya. Perusahaan juga dapat menerapakan memperbanyak varian
produk dengan cara :
New to the world products or really new products (Produk yang
bener-bener baru) Produk baru sebagai hasil dari inovasi yang
menciptakan pasar baru bagi perusahaan. Dengan menambah
87 Universitas Kristen Petra
produk baru seperti dress casual yang dibuat untuk kalangan
wanita middle-up yang sesuai dengan segmen pasar. Dress casual
juga dapat dibuat sesuai dengan produk-produk perusahaan
terdahulu yang hanya menyediakan produk casual seperti : celana
jeans, jaket, kaos. Sehingga mangsa pasar pun tidak melenceng,
tapi tetap pada satu mangsa pasar.
Cost reductions (pengurangan biaya) produk dapat didesain dengan
harga yang murah, dengan cara produk di buat dengan mencari
bahan baku yang lebih murah dengan kualitas yang juga tetap
bagus atau menekan biaya produksinya yang mengeluarkan cost
yang besar. Misalnya : kain jeans yang biasa diproduksi merupakan
kain jeans yang mempunyai kualitas nomor satu, tetapi perusahaan
dapat mencari kain jeans lain yang juga mempunyai kualitas
hampir sama dengan kualitas nomer satu, sehingga perusahaan
dapat membuat produk yang mempunyai biaya yang lebih murah
dan menjangkau kalangan menengah.
2. Strategi Distribusi
Strategi yang dapat diterapkan untuk mengembangkan pasarnya akan
menerapkan strategi pengembangan pasar ( market development), dimana
perusahaan akan berusaha terus menyuplay departement store pada ibu
kota propinsi yang belum pernah dimasuki lebih proaktiv, seperti
Samarinda, Manado dan kota-kota lain yang menjadi target penjualan
produk AK.
Perusahaan tentunya diharapkan terus memegang enam prinsip
pengembangan pasar seperti :
1) Saluran distribusi baru yang tersedia dapat diandalkan dan tidak
mengeluarkan biaya operasional tinggi atau masih dapat
memperoleh keuntungan.
2) Mampu diorganisir dengan baik
3) Pasar yang dikembangkan masih belum jenuh
4) Modal yang digunakan untuk pengembangan pasar masih
mencukupi
88 Universitas Kristen Petra
5) Masih memiliki hasil produksi yang berlebih
6) Ketika daya beli pasar baru tersebut masih mampu menyerap akan
produk yang akan dijual.
Dari enam prinsip tersebut jika dapat di lewati maka perusahaan
diharapkan dapat melakukan pengembangan pasar keluar dari department
store, dengan menaruh produk di beberapa outlet atau bahkan perusahaan
dapat membuka toko sendiri yang didalamnya semua menjual produk
merek AK, contohnya levi’s, Esprit, dan lain-lain.
Sitem counter yang diterapkan adalah konsinyasi tanpa sewa
tempat, dalam artian perusahaan retail memberikan stand, sedangkan PT.
Angkasa Surabaya Garmen menyiapkan barang yang akan dijual, layout
stand yang ada serta SPG dari PT. Angkasa Surabaya garment sedangkan
Matahari member target untuk dapat menjual pada jumlah tertentu dan
disepakati antar 10- 20 % yang menjadi bagian fee tempat jual pakain.
Perusahaan tidak memasang stand di toko dikarenakan faktor resiko yang
ditimbulkan lebih tinggi, mengingat akan mengeluarkan biaya
operasional sewa toko, servis cas, listrik dan sebagainya.
Tapi dengan hanya di dalam departemen store produk sangat susah
dijangkau apalagi dapat dilihat bahwa sangat jarangnya pengunjung mall
yang masuk ke Matahari atau Ramayana. Jika perusahaan tidak ingin
membuka tempat sendiri karena cost awal yang tinggi, seharusnya
perusahaan juga harus memikirkan membuka melakukan distribusi
selektif, yaitu strategi menempatkan produk perusahaan di beberapa retail
outlet saja dalam suatu daerah tertentu. (Tjiptono, 2008). Tentunya
daerah-daerah yang mengutungkan dan mempunyai penjualan yang
tinggi yang belum dijangkau oleh pesaing lain contoh : Banjarmasin,
Kota Baru, Tarakan, Banjarbaru, dan lain-lain.
89 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.11. Rekomendasi mall
Sumber : Hasil pengamatan dan wawancara di Pasar Atom
Dapat di lihat jika pasar Atom merupakan rekomendasi yang bagus
menitip produk untuk dijual, karena mangsa pasar yang sangat luas pada
pasar atom setiap harinya sangat rame dan jarang sekali sepi. Melalui
proses wawancara dan observasi dengan pemilik toko di atom di
dapatkan data jika minimal penjualan dalam satu hari mencapai
2.000.000- 3.000.000 dan jika hari minggu atau hari libur penjualan
mencapai 5.000.000 per hari. Sehingga perusahaan dapat mencoba untuk
berpikir untuk memasukkan produk di toko-toko yang ada di Atom.
Dengan pemasukkan yang biasa didapat dari penjualan di Matahari yang
mencapai harga penjualan per hari hanya 500.000 pada hari biasa.
3. Strategi Promosi
Guna melebarkan strategi bisnisnya, salah satunya dapat melalui promosi
Mass Selling dapat menggunakan sarana website yang saat ini masih
belum dimiliki oleh perusahaan. Juga dapat melalui jejaring sosial seperti
facebook, ataupun twitter. Promosi website dapat digunakan 2 versi
bahasa Inggris dan bahasa Indonesia dengan menjual online shopping
yang telah dipersiapkan dengan baik, baik untuk mengorder barang atau
mengirimkan barang yang ada. Perusahaan juga dapat memasukkan
promosi produk ke dalam majalah atau tabloid, misalnya memasukkan
iklan atau contoh model-model celana terbaru ke dalam majalah Gogirl,
Looks, b’girl dan lain-lain. Perusahaan juga dapat mencoba stategi yang
di gunakan oleh jeans “ DENIM ” dengan menggunakan artis yang
sedang penyanyi atau bahkan model yang sedang “ in” seperti : Ayu ting-
ting dan band Ungu untuk menjadi endorsement untuk produk tersebut.
Mall Konsumen Keramaian
Atom Mall Semua kalangan Sangat ramai
melalui proses
pengamatan
90 Universitas Kristen Petra
Dengan mereka menggunakan produk tersebut maka produk tersebut
akan lebih dikenal oleh masyarakat melalui show mereka atau bahkan
pemotretan meraka di berbagai majalah-majalah. Memang promosi ini
mengeluarkan uang yang tidak sedikit, tapi dapat dengan promosi seperti
ini perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang meningkat.
4.5. Peran Anggota Keluarga pada PT. Angkasa Surabaya Garment
PT. Angkasa Surabaya Garment didirikan oleh Bapak Irvan, saat ini
Direktur dipegang oleh Bapak Thomas yang merupakan keponakan dari Bapak
Irvan, Bapak Thomas dipilih karena kerja keras, kinerja dan pengabdiannya di
perusahaan selama bertahun-tahun. Dalam perusahaan PT. Angkasa Surabaya
Garment Bapak Thomas ada beberapa anggota keluarga yang juga bekerja dalam
perusahaan dan menjadi menjadi manajer bahkan karyawan. Bapak Thomas juga
tidak hanya sembarang memasukkan anggota keluarga dalam perusahaan, tetapi
menurut kinerja, pengalaman dan beberapa ketentuan. Dalam memperlakukan
karyawan bapak Thomas tidak pernah membedakan antara anggota keluarga
maupun profesional. Anggota keluarga memeng lebih memiliki keyakinan, nilai-
nilai dan tujuan yang sama, “ keluarga lebih dapat diajak bertukar pikiran ”
dikutip dari hasil wawancara dengan direktur PT. Angkasa Surabaya Garment.
Organisasi dalam perusahaan dapat berjalan dengan lancar, perlu adanya
keselarasan dalam melaksanakan fungsi manajemen dan fungsi bisnis. Peran
anggota keluarga ini dapat dievaluasi berdasarkan wawancara oleh Bapak Thomas
dan karyawan lainnya. Dengan tolak ukur yang bapak Thomas berikan yakni yang
utama pencapaian target dan kemampuan analisa yang menjadi pertimbangan
dalam menjalankan tugas yang ada.
Dalam mengelola disepakati untuk memfokuskan pembagian tugas utama
Direktur, manajer produksi, divisi pembukuan dan bagian desain. Bapak Direktur
pro aktiv mengumpulkan majalah-majalah mode dari Asia seperti Hongkong,
Korea, Jepang, Singapore dan lain sebagainya untuk diteruskan pada manajer
produksi untuk dibuatkan detailnya dan mereka juga seringnya tukar pikiran
antara keduanya, karena keluarga jadi lebih gampang ketemuan dan membahas
berbagai masalah. Manajer Produksi memiliki keterkaiatan hubungan keluarga
91 Universitas Kristen Petra
walupun masih rekomendasi dari istri Bapak Thomas yakni sepupu jauh dari istri
Bapak Thomas yang berpengalaman dalam produksi, hingga 15 tahun dan
diperacaya untuk mengelola produksi dengan fasilitas-fasilitas yang diberikan
oleh perusahaan.
Dilihat dari tugas dan tanggung jawab yang berikan kepada manajer
produksi, manajer produksi telah melakukan tugas dengan baik yaitu kinerja
manajer produksi yang dapat mengontrol jumlah produksi yang masuk dan yang
keluar secara terkontrol dan dapat mengkoordinasi divisi-divisi bawahan dengan
baik.
Bagian Akuntasi sendiri dipegang oleh anak dari Bapak Irvan, tapi
walaupun begitu Bapak Thomas tidak membedakan dengan karyawan yang lain.
Dan masuk keperusahaan pun sudah melewati kententuan yang berlaku dalam
penerimaan karyawan dan telah memenuhi syarat. Kinerja yang dilakukan sangat
baik,walaupun dapat dilihat bahwa ayahnya adalah pendiri dari perusahaan
tersebut tetapi kinerja yang diberikan kepada perusahaan sangat bagus dan
konsisten dalam bekerja.
Peran anggota keluarga ini dapat di evaluasi berdasarkan wawancara oleh
Bapak Thomas, dan tolak ukur yang Bapak Thomas berikan yakni yang utama
pencapaian target dan kemampuan analisa yang menjadi pertimbangan dalam
menjalankan tugas yang ada.
Begitu juga dengan bagian keuangan yang merupakan sepupu jauh dari
Bapak Thomas, yang telah mengabdi hampir 5 tahun di perusahaan dan juga dapat
dapat mengatur pembukuan dengan sangat teratur. dengan bagian pembukuan di
pegang oleh keluarga Bapak Thomas dapat lebih sering bertanya–tanya tentang
masalah kendala keuangan yang dihadapi perusahaan. Jika ada krisis atau
ketidakcocokan antara pengeluaran dan pemasukkan dapat diselesaikan langsung
dan dibahas dan di cari solusi penyelesaiannya.
92 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.12 Identifikasi kemampuan anggota keluarga dalam perusahaan
Level Pencapaian Target
Kemampuan
Analisa
Baik Cukup Kurang Baik Cukup Kurang
Manajer
Produksi
Manager
Akuntansi
Bagian
keuangan
Sumber : Data hasil wawancara dengan karyawan PT. Angkasa Surabaya Garment
Hasil yang ada pada tabel di atas terlihat bahwa pencapaian target yang
ada untuk manager akuntansi dan manager produksi telah tercapai dengan baik,
namun bagian keunagan memiliki kemampuan analis yang cukup walupun telah
tercapai yang selalu berusaha memperhitungkan semuanya dengan transparan dan
selalu sesuai. Dalam pekerjaan permasalahan dalam keluarga tidak boleh
dicampur adukkan dalam pekerjaan, itu sudah menjadi komitemen untuk bekerja
diperusahaan tersebut. Sikap profesional sangat di tegakkan dalam perusahaan
tersebut. Peranan keluarga dalam perusahaan sebenarnya sangat membantu karena
mempunyai visi dan misi yang sama.
4.6. Pembahasan Hasil dan Implikasi Manajerial
Berdasarkan analisis yang telah dibahas dibagian atas, peneliti akan
menjabarkan mengenai kegunaan hasil analisa yang telah dilakukan dapat
berguna bagi perusahaan.
Dari pengamatan dan wawancara yang ditlakukan oleh peneliti,
perusahaan dapat mengimplementasikan alternative pengembangan strategi
pemasaran secara lebih luas dengan lebih mendengar keluhan konsumen dengan
menyediakan bagian customer care. Penggunaan alternative pengembangan
strategi pemasaran ini memang memerlukan waktu yang tidak singkat karena,
seperti yang diketahui bahwa perusahaan hingga saat ini belum melakukan
tahapan lebih lanjut bagi kemajuan perusahaan, untuk produk perusahaan dapat
√ √ √ √
√
√
93 Universitas Kristen Petra
pelan-pelan melakukan inovasi sedikit demi sedikit dengan cara lebih mengikuti
trend yang sedang “in” sehingga dalam model yang lagi digemarin konsumen pun
perusahaan tidak ketinggalan. Perusahaan juga dapat mencari segmen pasar baru
yaitu remaja harga yang lebih murah, karena diketahui bahwa perusahaan
sekarang ini mempunyai segmen pasar wanita dewasa yang kisaran harga cukup
tinggi, sedangkan sekarang dilihat banyak sekali toko-toko yang menjual celana
jeans dengan harga murah.
Untuk pendistribusian perusahaan dapat membuka market development
kebeberapa daerah yang tidak dapat di jangkau oleh Matahari atau Ramayana.
Perusahaan juga bisa menitip jual untuk menekan harga, kerena jika selama ini
perusahaan memasukkan ke department store yang pastinya komisi
pembagiannya akan lebih besar di banding di outlet-outlet.
Dan perusahaan dapat membuat promosi dengan memasukkan model-
model produk celana jeans di majalah yang banyak digemari oleh pembaca,
contoh untuk segmen wanita perusahaan dapat memasukkan di majalah Nyata,
Genie dan lain-lain atau juga dapat menjadikan artis-artis sebagai Jika segmen
remaja perusahaan dapat mengiklankan di majalah Gogirl, Look’s dan majalah
yang sedang di gemari.
Semuanya strategi pengembangan diatas dapat dilakukan perusahaan
agar lebih memperluas jaringan ke berbagai tempat, sehingga produk dapat lebih
dikenal masyarakat tidak hanya pada kalangan wanita dewasa tapi juga remaja.
Agar perusahaan lebih mengetahui permintaan pasar perusahaan harus sering
melakukan survey produk kepada konsumen pemakai, agar lebih dapat menjadi
bahan evaluasi bagi kinerja perusahaan.
Perlunya perusahaan menerapkan strategi penetrasi pasar (market
penetration) yaitu berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk yang sudah
ada di pasar melalui usaha pemasaran yang gencar, pada daerah-daerah potensial
yang memiliki daya beli. Penetrasi pasar yang dapat dilakukan adalah upaya
menambah jumlah outlet, sales, memperluas jaringan distribusi, meningkatkan
kegiatan promosi penjualan dan publisitas, meningkatkan pelayanan, dan lain-
lain.