4. analisa dan pembahasan 4.1 deskripsi subyek dan obyek ... · perusahaan yang menyajikan laporan...
TRANSCRIPT
40 Universitas Kristen Petra
4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Subyek dan Obyek Penelitian
4.1.1 Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2014. Berdasarkan kriteria
purposive sampling yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, diperoleh 39
perusahaan yang memenuhi kriteria.
Tabel 4.1 Sektor Sampel Perusahaan
No. Sektor industri Keseluruhan Perusahaan yang Perusahaan Digunakan
1 Industri dasar dan kimia 68 15
2 Aneka industri 42 9
3 Industi barang konsumsi 40 15
Jumlah 150 59
Sumber: Data olahan
Tabel 4.2 Jumlah Sampel Perusahaan
Kriteria Sampel Total Sampel
Perusahaan Manufaktur yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2014. 150
Perusahaan yang delisting selama periode 2009-2014 (28)
Variabel-variabel yang diteliti tidak tersedia dalam laporan
keuangan pada periode 2009 hingga 2014 (78)
Perusahaan yang menyajikan laporan keuangan dalam mata
uang asing (5)
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel 39
Jumlah data yang digunakan dalam penelitian 234
Sumber : IDX Stock Exchange, 2015
41 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.3 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Sampel
No Kode Nama Perusahaan No Kode Nama Perusahaan
1 ADES PT Akasha Wira International Tbk 21 KAEF PT Kimia Farma Tbk
2 ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 22 KBLI PT KMI Wire and Cable Tbk
3 AMFG PT Asahimas Flat Glass Tbk 23 KDSI PT Kedawung Setia Industrial Tbk
4 APLI PT Asiaplast Industries Tbk 24 KLBF PT Kalbe Farma Tbk
5 ARNA PT Arwana Citra Mulia Tbk 25 MERK PT Merck Indonesia Tbk
6 ASII PT Astra International Tbk 26 MYOR PT Mayora Indah Tbk
7 AUTO PT Astra Otoparts Tbk 27 NIPS PT NipressTbk
8 BUDI PT Budi Acid Jaya Tbk 28 PYFA PT Pyridam Farma Tbk
9 CEKA PT Cahaya Kalbar Tbk 29 RICY PT Ricky Putra Globalindo Tbk
10 CPIN PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 30 SMCB PT Holcim Indonesia Tbk
11 DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk 31 SMGR PT Semen Indonesia Tbk
12 EKAD PT Ekadharma International Tbk 32 SMSM PT Selamat Sempurna Tbk
13 GGRM PT Gudang Garam Tbk 33 SRSN PT Indo Acitama Tbk
14 GJTL PT Gajah Tunggal Tbk 34 STTP PT Siantar Top Tbk
15 HMSP PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk 35 TCID PT Mandom Indonesia Tbk
16 IGAR PT Champion Pasific Indonesia Tbk 36 TRST PT Trias Sentosa Tbk
17 INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk 37 ULTJ
PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk 18 INDS PT Indospring Tbk
19 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk 38 UNIT PT Nusantara Inti Corpora Tbk
20 JPFA PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk 39 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk
4.1.2 Obyek Penelitian
Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah harga saham, Economic
Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return On Asset (ROA), Debt
to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Earning Per Share (EPS)
dari 39 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2009-2014 yang digunakann sebagai sampel penelitian. Data harga saham
Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return On Asset
(ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price Earning Ratio (PER), dan Earning per
Share (EPS) diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang diakses melalui
www.idx.co.id. Data harga saham, Economic Value Added (EVA), Market Value
Added (MVA), Return On Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Price
Earning Ratio (PER), dan Earning per Share (EPS) masing-masing perusahaan
sebagai berikut:
42 Universitas Kristen Petra
Harga saham adalah nilai nominal penutupan (closing price) dari
penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan yang
berlaku secara regular di pasar modal di Indonesia. Harga saham yang digunakan
adalah harga saham penutupan (closing price) untuk periode 2009 – 2014.
Tabel 4.4 Data Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2009 – 2014
No Kode
Perusahaan
Harga Saham
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 640 1620 1010 1920 2000 1375
2 ALMI 295 420 455 325 300 268
3 AMFG 1850 5800 6550 8300 7000 8050
4 APLI 62 90 75 86 65 81
5 ARNA 37.25 72.5 91.25 410 820 870
6 ASII 3470 5455 7400 7600 6800 7425
7 AUTO 1102.8
201
2675.5
3746
3260.51
16
3548.20
38
3650 4200
8 BUDI 220 220 240 114 109 107
9 CEKA 745 550 475 650 580 750
10 CPIN 450 1840 2150 3650 3375 3780
11 DPNS 460 430 710 385 470 353
12 EKAD 100 204 280 350 390 515
13 GGRM 21550 40000 62050 56300 42000 60700
14 GJTL 425 2300 3000 2225 1680 1425
15 HMSP 10324.
6416
27946.
0251
38717.4
06
59465.9
646
61947.84
96
68152.5
621 16 IGAR 139 210 475 375 295 315
17 INDF 3550 4875 4600 5850 6600 6750
18 INDS 148.15
57486
1244.5
08288
1472 2472.96 2140 1600
19 INTP 13700 15950 17050 22450 20000 25000
20 JPFA 280 630 765 1230 1220 950
21 KAEF 127 159 340 740 590 1465
22 KBLI 56 80 104 187 142 139
23 KDSI 155 235 245 495 345 364
24 KLBF 260 650 680 1060 1250 1830
25 MERK 80000 96500 132500 152000 189000 160000
26 MYOR 3857.1
31837
9214.2
59388
12214.2
5082
17142.8
0816
26000 20900
27 NIPS 40.004
49306
109.66
74896
110.357
2222
113.116
1528
322.7948
75
487
28 PYFA 110 127 176 177 147 135
29 RICY 195 181 184 174 173 174
30 SMCB 1550 2250 2175 2900 2275 2185
31 SMGR 7550 9450 11450 15850 14150 16200
32 SMSM 750 1070 1360 2525 3450 4750
43 Universitas Kristen Petra
Sumber: Lampiran
Berdasarkan pada Tabel 4.4 diketahui bahwa nilai harga saham terendah
dimiliki oleh ARNA sebesar 37,25 persen pada tahun 2009, sedangkan harga
saham tertinggi dimiliki oleh MERK sebesar 189000 persen pada tahun 2013.
EVA adalah nilai tambah yang diciptakan perusahaan setelah dikurangi
dengan biaya operasi dan biaya modalnya.
Tabel 4.5 Data EVA Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
33 SRSN 67 60 54 50 50 50
34 STTP 250 385 690 1050 1550 2880
35 TCID 8100 7200 7700 11000 11900 17525
36 TRST 220 270 390 345 250 380
37 ULTJ 580 1210 1080 1330 4500 3720
38 UNIT 123 139 300 345 250 318
39 UNVR 11050 16500 18800 20850 26000 32300
No Kode
Perusahaan
EVA
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 4061 1311 2260 2980 2064 1598
2 ALMI -431 5136 4926 -439 3039 1956
3 AMFG 8330 4545 4172 4746 4530 4661
4 APLI 1063 6811 5240 1747 1238 1830
5 ARNA 5155 5364 6118 8572 1124 1123
6 ASII 4161 5886 7287 7609 8293 8019
7 AUTO 1997 2988 3447 4276 2917 3375
8 BUDI 9453 6680 6817 7036 7104 1013
9 CEKA 3336 2499 5648 3871 3908 4599
10 CPIN 7176 5494 4717 5049 4904 5900
11 DPNS 2803 2049 -652 1517 4348 8612
12 EKAD 8614 1165 1364 1381 1474 1696
13 GGRM 1421 1378 1923 1770 2792 2744
14 GJTL 5964 5521 5370 6060 6169 7106
15 HMSP 2071 3084 3548 4532 4834 4909
16 IGAR 7006 7224 9292 9657 9776 1293
17 INDF 2235 1994 2033 2085 3325 2638
18 INDS 4073 5150 6627 6317 5076 4771
19 INTP 4123 3013 3200 5421 5728 6186
44 Universitas Kristen Petra
Sumber: Lampiran
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa nilai terendah dari EVA dimiliki
oleh ALMI sebesar -439 pada tahun 2012, sedangkan tertinggi dimiliki oleh
IGAR sebesar 9776 pada tahun 2013.
MVA adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan (termasuk ekuitas
dan utang) dan modal keseluruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan.
Tabel 4.6 Data MVA Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
20 JPFA 4739 4624 4906 7054 6512 7361
21 KAEF 4397 5189 5530 5965 7344 9204
22 KBLI 7768 1307 2138 3247 2952 2382
23 KDSI 1491 1706 2209 2232 -116 8708
24 KLBF 3069 2405 3131 3737 4869 4590
25 MERK 2400 1523 2632 2306 3148 2755
26 MYOR 1832 2013 2447 3826 5092 4305
27 NIPS 1058 1257 1910 2409 3584 4838
28 PYFA 2824 2078 2066 3096 4674 6656
29 RICY 2230 1951 1623 2530 4046 4339
30 SMCB 6305 3664 3862 3757 7327 4505
31 SMGR 6155 6187 6099 9987 1266 1249
32 SMSM 6196 6737 8883 1079 1343 1534
33 SRSN 2042 1019 7802 8291 1206 1494
34 STTP 1467 1602 2246 5159 7392 9009
35 TCID 2015 7574 1059 1977 3049 5985
36 TRST 7362 5275 4965 3293 3632 5499
37 ULTJ 4938 6152 5952 9763 8102 5189
38 UNIT 5077 3418 9206 1351 2365 2378
39 UNVR 1411 1731 2584 3074 2517 2547
No Kode
Perusahaan
MVA
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 30931 85575 47004 92347 91501 51530
2 ALMI -2803 -2470 -3077 -3876 -4725 -4759
3 AMFG -7264 67427 69750 11451 27727 30905
4 APLI -7502 -9445 -1033 -9102 -1237 -1106
5 ARNA -7485 11719 18673 24051 52514 54748
6 ASII 91545 16214 22374 21786 16910 18026
7 AUTO 10515 66544 83867 87813 80332 10106
45 Universitas Kristen Petra
Sumber: Lampiran
Berdasarkan Tabel 4.6 diketahui bahwa MVA perusahaan sampel tahun
2009 – 2014 menunjukkan adanya fluktuasi peningkatan dan penurunan. Nilai
MVA terendah dimiliki oleh APLI sebesar -9445 pada tahun 2010 sedangkan
terendah dimiliki oleh EKAD sebesar negatif 8669 pada tahun 2014.
ROA adalah rasio laba bersih terhadap total aktiva yang digunakan untuk
mengukur pengembalian atas total aktiva setelah bunga dan pajak.
8 BUDI 30872 14630 96977 -3935 -4529 -4891
9 CEKA 14177 18497 -1224 -7665 -1831 -9130
10 CPIN 44385 25690 29066 51676 45392 51041
11 DPNS 37271 15045 10393 -2821 -6779 -1191
12 EKAD -1903 17350 48011 52593 34814 86669
13 GGRM 23081 55643 94838 81720 51395 83563
14 GJTL -1189 44884 59681 22752 12969 -1017
15 HMSP 35117 11316 16073 24923 25934 28739
16 IGAR -1206 -8908 17121 12254 38107 42793
17 INDF 15674 17955 87887 17225 20059 18993
18 INDS -1188 16739 15525 18642 -3484 -7783
19 INTP 39728 45615 47031 63224 50646 67245
20 JPFA 53044 30390 41390 83241 77358 48181
21 KAEF -2899 -2309 63585 26684 16525 63254
22 KBLI -5229 -3356 -3031 -9578 -3176 -3837
23 KDSI -1758 -1603 -1799 -1155 -2122 -2490
24 KLBF 73949 24696 25359 42315 50093 75964
25 MERK 14378 17985 24738 29880 37213 30303
26 MYOR 18265 62006 84991 12263 19314 14591
27 NIPS -9800 -6866 -8599 -1329 11054 14811
28 PYFA -1416 -9270 11776 70036 -1524 -2432
29 RICY -2021 -2218 -2321 -2552 -2701 -2846
30 SMCB 85613 10415 91395 13804 86601 79848
31 SMGR 34464 43913 53300 75849 62127 71088
32 SMSM 53635 97276 10796 27250 39600 56915
33 SRSN 18491 13294 72839 31795 -1337 -2783
34 STTP -7700 57010 41383 79580 13363 29552
35 TCID 74784 49919 52780 11149 12097 22401
36 TRST -5269 -4798 -2313 -3842 -1007 -6944
37 ULTJ 48072 21938 17674 21650 10982 84796
38 UNIT -2268 -2272 -2174 -2144 -2224 -2176
39 UNVR 80602 12184 13976 15511 19412 24185
46 Universitas Kristen Petra
Tabel 4.7 Data ROA Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
Sumber: Lampiran
No Kode
Perusahaan
ROA
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 0.091 0.097 0.081 0.214 0.126 0.061
2 ALMI 0.017 0.029 0.029 0.007 0.009 0.000
3 AMFG 0.034 0.139 0.125 0.111 0.095 0.117
4 APLI 0.099 0.073 0.048 0.012 0.006 0.035
5 ARNA 0.077 0.090 0.113 0.166 0.207 0.205
6 ASII 0.112 0.127 0.115 0.106 0.090 0.081
7 AUTO 0.165 0.204 0.144 0.118 0.079 0.060
8 BUDI 0.091 0.023 0.027 0.002 0.004 0.011
9 CEKA 0.087 0.034 0.116 0.056 0.060 0.031
10 CPIN 0.301 0.339 0.266 0.217 0.160 0.083
11 DPNS 0.049 0.083 0.022 0.115 0.225 0.057
12 EKAD 0.099 0.119 0.111 0.131 0.113 0.097
13 GGRM 0.126 0.134 0.125 0.096 0.085 0.092
14 GJTL 0.101 0.080 0.058 0.087 0.007 0.016
15 HMSP 0.287 0.312 0.416 0.378 0.394 0.358
16 IGAR 0.077 0.092 0.102 0.087 0.062 0.093
17 INDF 0.051 0.062 0.057 0.054 0.032 0.045
18 INDS 0.094 0.090 0.105 0.079 0.066 0.055
19 INTP 0.206 0.210 0.198 0.209 0.188 0.182
20 JPFA 0.134 0.137 0.074 0.090 0.039 0.021
21 KAEF 0.039 0.083 0.095 0.098 0.086 0.079
22 KBLI 0.042 0.050 0.058 0.107 0.054 0.052
23 KDSI 0.019 0.030 0.040 0.064 0.042 0.046
24 KLBF 0.143 0.182 0.179 0.184 0.169 0.166
25 MERK 0.338 0.273 0.395 0.189 0.251 0.209
26 MYOR 0.114 0.110 0.071 0.087 0.107 0.039
27 NIPS 0.011 0.037 0.039 0.041 0.042 0.041
28 PYFA 0.037 0.041 0.043 0.039 0.035 0.015
29 RICY 0.005 0.017 0.019 0.019 0.006 0.011
30 SMCB 0.123 0.079 0.097 0.110 0.063 0.038
31 SMGR 0.256 0.233 0.199 0.182 0.174 0.162
32 SMSM 0.099 0.140 0.138 0.140 0.180 0.223
33 SRSN 0.061 0.027 0.066 0.042 0.038 0.031
34 STTP 0.074 0.064 0.045 0.059 0.077 0.072
35 TCID 0.125 0.125 0.123 0.119 0.109 0.094
36 TRST 0.074 0.067 0.067 0.028 0.010 0.009
37 ULTJ 0.035 0.053 0.058 0.145 0.115 0.099
38 UNIT 0.006 0.004 0.003 0.000 0.000 0.000
39 UNVR 0.406 0.389 0.397 0.403 0.421 0.401
47 Universitas Kristen Petra
Berdasarkan Tabel 4.7 diketahui bahwa nilai ROA tertinggi dimiliki
UNVR sebesar 0,42 persen pada tahun 2013, sedangkan terendah dimiliki oleh
UNIT sebesar 0,00 persen pada tahun 2012 - 2014.
DER adalah ratio yang memberikan gambaran mengenai struktur modal
yang dimiliki perusahaan atau keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai
oleh kreditor dan yang didanai oleh pemilik perusahaan, sehingga dapat dilihat
tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang.
Tabel 4.8 Data DER Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
No Kode
Perusahaan
DER
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 1.613 2.248 1.513 0.860 0.665 0.706
2 ALMI 2.206 1.973 2.167 2.200 3.186 4.011
3 AMFG 0.289 0.287 0.254 0.267 0.282 0.230
4 APLI 0.943 0.459 0.550 0.527 0.394 0.212
5 ARNA 1.361 1.103 0.720 0.549 0.477 0.380
6 ASII 0.817 0.922 1.034 1.029 1.015 0.961
7 AUTO 0.373 0.361 0.474 0.619 0.320 0.418
8 BUDI 1.042 1.453 1.618 1.692 1.692 1.711
9 CEKA 0.885 1.754 1.032 1.217 1.024 1.388
10 CPIN 0.812 0.454 0.429 0.510 0.579 0.906
11 DPNS 0.239 0.379 0.313 0.185 0.147 0.138
12 EKAD 0.857 0.633 0.609 0.426 0.445 0.505
13 GGRM 0.481 0.441 0.592 0.560 0.725 0.752
14 GJTL 2.323 1.940 1.587 1.349 1.681 1.681
15 HMSP 0.692 1.009 0.899 0.972 0.936 1.102
16 IGAR 0.236 0.184 0.223 0.290 0.394 0.328
17 INDF 1.605 0.906 0.699 0.739 1.048 1.137
18 INDS 2.748 2.400 0.802 0.464 0.253 0.248
19 INTP 0.240 0.171 0.153 0.171 0.157 0.165
20 JPFA 1.561 1.002 1.183 1.301 1.844 1.973
21 KAEF 0.573 0.487 0.432 0.440 0.521 0.638
22 KBLI 1.136 0.461 0.505 0.374 0.507 0.421
23 KDSI 1.307 1.182 1.104 0.805 1.415 1.401
24 KLBF 0.353 0.218 0.269 0.277 0.331 0.265
25 MERK 0.225 0.197 0.182 0.366 0.360 0.294
26 MYOR 1.000 1.156 1.721 1.706 1.465 1.509
27 NIPS 1.476 1.278 1.690 1.445 2.383 1.095
48 Universitas Kristen Petra
Sumber: Lampiran
Berdasarkan Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai DER terendah TCID sebesar
0,104 persen pada tahun 2010, sedangkan tertinggi dimiliki oleh ALMI sebesar
4,01 persen pada tahun 2014.
PER adalah hasil bagi antara harga saham dan laba bersih per saham.
Tabel 4.9 Data PER Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
28 PYFA 0.368 0.302 0.432 0.548 0.864 0.788
29 RICY 0.832 0.814 0.833 1.295 1.911 1.954
30 SMCB 1.190 0.529 0.454 0.445 0.697 0.963
31 SMGR 0.255 0.281 0.345 0.463 0.412 0.372
32 SMSM 0.732 0.879 0.645 0.709 0.689 0.525
33 SRSN 0.894 0.594 0.431 0.493 0.338 0.409
34 STTP 0.356 0.451 0.907 1.156 1.117 1.079
35 TCID 0.129 0.104 0.108 0.150 0.239 0.443
36 TRST 0.678 0.639 0.607 0.617 0.907 0.851
37 ULTJ 0.450 0.542 0.612 0.443 0.395 0.287
38 UNIT 0.314 0.303 0.269 0.580 0.903 0.823
39 UNVR 1.018 1.149 1.847 2.020 1.985 2.105
No Kode
Perusahaan
PER
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 23.13 30.18 23.03 13.58 21.19 26.14
2 ALMI 6.930 5.917 5.116 14.35 7.075 84.70
3 AMFG 11.93 7.605 8.435 10.39 8.978 7.617
4 APLI 2.673 5.474 6.865 30.35 49.93 11.90
5 ARNA 4.280 6.733 7.071 19.23 25.59 24.63
6 ASII 13.99 15.37 16.84 15.84 14.17 15.67
7 AUTO 5.771 9.426 13.02 13.54 17.48 23.22
8 BUDI 5.556 17.70 15.35 91.21 40.05 15.19
9 CEKA 8.956 11.06 2.934 6.628 5.303 10.88
10 CPIN 4.582 13.65 14.96 22.29 21.86 35.48
11 DPNS 21.38 9.653 60.27 6.003 2.688 7.575
12 EKAD 4.249 5.821 7.417 6.799 7.014 8.987
13 GGRM 11.99 18.56 24.39 26.98 18.66 21.75
14 GJTL 1.635 9.649 15.27 6.848 48.64 18.39
15 HMSP 8.960 19.21 21.19 26.39 25.28 29.55
16 IGAR 5.513 6.349 12.66 13.31 13.38 9.395
49 Universitas Kristen Petra
Sumber: Lampiran
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui bahwa nilai PER tertinggi dimiliki UNIT
sebesar 142,1 persen pada tahun 2012, sedangkan terendah dimiliki oleh INDS
sebesar 0,797 persen pada tahun 2009.
EPS adalah laba bersih per lembar saham yang didapat dari laba usaha
setelah pajak dibagi dengan jumlah saham biasa yang beredar.
Tabel 4.10 Data EPS Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
17 INDF 15.01 14.49 13.12 15.75 23.14 15.25
18 INDS 0.797 5.621 6.550 9.933 9.599 8.289
19 INTP 18.36 18.20 17.44 17.36 14.69 17.46
20 JPFA 3.561 6.803 12.84 13.19 21.80 30.41
21 KAEF 11.28 6.366 10.99 20.03 15.27 34.67
22 KBLI 10.83 6.635 6.542 5.986 7.738 7.948
23 KDSI 5.972 5.634 4.199 5.442 3.880 3.313
24 KLBF 13.11 23.68 21.50 28.65 30.52 41.54
25 MERK 12.21 18.19 12.83 31.58 24.13 23.83
26 MYOR 9.269 17.02 23.19 21.01 22.32 46.30
27 NIPS 7.869 6.278 4.486 3.804 7.292 14.44
28 PYFA 15.60 16.18 18.20 17.84 12.69 27.18
29 RICY 35.02 10.73 9.504 6.713 15.13 8.263
30 SMCB 13.25 20.81 15.67 16.45 18.30 25.05
31 SMGR 13.46 15.42 17.30 19.39 15.62 17.26
32 SMSM 11.52 10.24 9.747 16.57 16.13 17.52
33 SRSN 15.89 36.74 13.55 17.75 18.81 20.82
34 STTP 7.973 12.08 21.18 18.42 17.73 30.54
35 TCID 13.06 11.01 11.05 14.70 14.94 20.21
36 TRST 4.293 5.545 7.604 15.76 21.29 35.46
37 ULTJ 27.39 32.62 24.30 10.88 39.96 36.87
38 UNIT 4.449 7.777 18.69 142.1 43.67 116.6
39 UNVR 27.69 37.17 34.45 32.87 37.06 42.94
No Kode
Perusahaan
EPS
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 ADES 27.66 53.66 43.85 141.3 94.34 52.58
2 ALMI 42.56 70.97 88.93 22.64 42.40 3.163
3 AMFG 155.0 762.6 776.4 798.6 779.6 1056.
4 APLI 23.18 16.43 10.92 2.832 1.301 6.806
50 Universitas Kristen Petra
Sumber: Lampiran
Berdasarkan Tabel 4.10 diketahui bahwa nilai EPS tertinggi dimiliki
AMFG sebesar 1056 persen pada tahun 2013, sedangkan terendah dimiliki oleh
BUDI sebesar 1,249 persen pada tahun 2012.
4.2 Analisis Deskriptif
Secara umum kinerja keuangan perusahaan ditunjukkan dalam laporan
keuangan yang dipublikasikan yang kemudian dianalisis menggunakan rasio
5 ARNA 8.702 10.76 12.90 21.31 32.03 35.31
6 ASII 248.0 354.8 439.3 479.7 479.6 473.7
7 AUTO 191.0 283.8 250.3 261.9 208.7 180.8
8 BUDI 39.59 12.42 15.62 1.249 2.721 7.040
9 CEKA 83.18 49.68 161.8 98.05 109.3 68.90
10 CPIN 98.19 134.7 143.6 163.6 154.3 106.5
11 DPNS 21.51 44.54 11.77 64.13 174.8 46.59
12 EKAD 23.53 35.04 37.74 51.47 55.60 57.30
13 GGRM 1796. 2154. 2543. 2086. 2249. 2790.
14 GJTL 259.7 238.3 196.4 324.9 34.53 77.44
15 HMSP 1152. 1454. 1826. 2252. 2450. 2306.
16 IGAR 25.20 33.07 37.51 28.15 22.04 33.52
17 INDF 236.4 336.3 350.4 371.4 285.1 442.5
18 INDS 185.7 221.3 224.7 248.9 222.9 193.0
19 INTP 746.1 876.0 977.0 1293. 1361. 1431.
20 JPFA 78.62 92.59 59.56 93.19 55.94 31.23
21 KAEF 11.25 24.97 30.92 36.93 38.62 42.24
22 KBLI 5.166 12.05 15.89 31.23 18.34 17.48
23 KDSI 25.95 41.70 58.34 90.95 88.89 109.8
24 KLBF 19.82 27.44 31.62 36.99 40.94 44.04
25 MERK 6549. 5303. 10319 4812. 7832. 6713.
26 MYOR 416.1 541.2 526.6 815.8 1164. 451.3
27 NIPS 5.083 17.46 24.59 29.73 44.26 33.72
28 PYFA 7.051 7.847 9.665 9.920 11.57 4.966
29 RICY 5.567 16.85 19.35 25.91 11.43 21.05
30 SMCB 116.8 108.1 138.7 176.2 124.2 87.21
31 SMGR 560.8 612.5 661.7 817.2 905.3 938.3
32 SMSM 65.06 104.4 139.5 152.3 213.8 270.9
33 SRSN 4.215 1.632 3.984 2.816 2.656 2.401
34 STTP 31.35 31.85 32.57 56.97 87.37 94.27
35 TCID 619.7 653.7 696.4 747.8 796.4 866.9
36 TRST 51.24 48.69 51.28 21.88 11.73 10.71
37 ULTJ 21.17 37.08 44.43 122.2 112.6 100.8
38 UNIT 27.64 17.87 16.05 2.427 5.724 2.727
51 Universitas Kristen Petra
keuangan. Rasio keuangan berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan keuangan suatu perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah harga saham, Economic Value Added, Market Value Added,
Return On Asset, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Earning per
Share.
Tabel 4.11 Deskriptif Variabel Harga Saham, EVA, MVA, ROA, DER, PER, dan
EPS Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode
2009 – 2014
Variabel N Min. Max. Mean Std. Deviation
Harga Saham 234 37.25 189000 8899.94 24307.48
EVA 234 -4.40 8.29 5.857 1.3469
MVA 234 -1.19 2.87 2.114 5.04298
ROA 234 0.00 0.42 0.1080 0.09347
DER 234 0.10 4.01 0.8408 0.62127
PER 234 0.80 142.14 17.802 16.004
EPS 234 1.25 10319.5 468.70 1202.685
Sumber: Data Sekunder diolah dengan SPSS 20
Secara deskriptif pada Tabel 4.11 dapat diketahui rata-rata, nilai
maksimum, nilai minimum dan standar deviasi dari setiap variabel. Diketahui
bahwa rata-rata harga saham sebesar 8899,94 dengan nilai minimum sebesar
37.25 persen dengan standar deviasi sebesar 24307,48. Rata-rata EVA sebesar
5.857 persen dengan nilai maksimal sebesar 8.29 persen dan nilai minimal negatif
4.40 persen dengan standar deviasi sebesar 1.34695 persen.
Pada variabel MVA, ROA, DER, PER, dan EPS diketahui pula deskripsi
variabel masing-masing. Untuk MVA, rata-rata nilainya sebesar 2,1147 persen,
dengan nilai maksimal sebesar 2,87 persen dan minimum sebesar negatif 1,18
persen dengan tingkat standar deviasi sebesar 5,0429 persen. Untuk ROA, rata-
rata sebesar 0,1080 persen dengan nilai maksimal sebesar 0.42 persen dan nilai
52 Universitas Kristen Petra
minimal sebesar 0 persen dengan tingkat standar deviasi sebesar 0,09347 persen.
Untuk DER, rata-rata sebesar 0,8408 persen dengan nilai maksimal sebesar 4,01
persen dan nilai minimal sebesar 0,10 persen dengan tingkat standar deviasi
sebesar 0,62127 persen. Sedangkan untuk rata-rata PER sebesar 17,80 persen
dengan nilai maksimal sebesar 142,14 persen dan nilai minimal sebesar 0,80
persen dengan tingkat standar deviasi sebesar 16,004 persen. Dan rata-rata EPS
sebesar 468,70 persen dengan nilai maksimal sebesar 10319,58 persen dan nilai
minimal sebesar 1,25 persen dengan tingkat standar deviasi sebesar 1202,68
persen.
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
4.3.1 Hasil Uji Normalitas Data
Sebelum melakukan analisis regresi linier berganda maka perlu dilakukan
uji normalitas data untuk memastikan berdistribusi normal pada setiap variabel.
Untuk pengujian normalitas data dilakukan uji dengan menggunakan
Kolmogorov Smirrnov test, dimana nilai signifikan atau probabilitas < 0,05, maka
distribusi data adalah tidak normal dan apabila nilai signifikan atau probabilitas >
0,05 maka distribusi data adalah normal. Berdasarkan hasil uji Kolmogorov
Smirrnov test diperoleh hasil pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
EVA
(X1)
MVA
(X2)
ROA
(X3)
DER
(X4)
PER
(X5)
EPS
(X6)
H_Saha
m (Y)
Kolmogorov-Smirnov
Z
4.898 5.296 2.476 1.953 2.620 5.335 5.472
Asymp. Sig. (2-tailed) .125 .137 .890 .710 .301 .305 .256
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah dengan SPSS 20
53 Universitas Kristen Petra
Pada Tabel 4.12 menjelaskan bahwa dilihat dari tingkat nilai signifikan
maka data variabel dependen maupun independen terdistribusi normal atau terima
H0.
4.3.2 Hasil Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui autokorelasi atau non autokorelasi maka digunakan
kriteria pengujian pada tabel uji autokorelasi. Pada Tabel 4.13 menunjukkan hasil
nilai dari D-W sebesar positif 1,760 berada diantara -2 dan +2, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data tidak terjadi autokorelasi atau terima H0.
Tabel 4.13 Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model
Durbin-Watson
1 1.760
a. Predictors: (Constant), EPS (X6), PER (X5), EVA (X1), DER (X4), ROA
(X3), MVA (X2)
b. Dependent Variable: H_Saham (Y)
Sumber: Data diolah dengan SPSS 20
4.3.3 Hasil Uji Heterokedastisitas
Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot,dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi, dan sumbu x adalah residual ( Y prediksi – Y Sesungguhnya).
Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti yang ada membentuk pola yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
diatas atau dibawah 0 pada sumbu y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil
pengujian heterokedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini.
54 Universitas Kristen Petra
Gambar 4.1 Scatter Plot Uji Heterokedastisitas
4.3.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui tidak terjadi multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Tolerance atau VIF. Jika nilai Tolerance > 0,01 atau nilai VIF < 10 berarti bahwa
antar variabel independen tidak terjadi multikolinearitas atau terima H0. Terlihat
pada Tabel 4.14 bahwa nilai Tolerance masing-masing variabel > 0,01 dan nilai
VIF masing-masing variebel < 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas atau
terima H0.
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Correlations
Collinearity
Statistics
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 EVA
(X1)
.183 -.231 -.074 .216 4.630
MVA
(X2)
.285 .318 .105 .148 6.768
ROA
(X3)
.470 -.172 -.054 .390 2.565
55 Universitas Kristen Petra
DER
(X4)
-.132 .038 .012 .910 1.099
PER
(X5)
.097 .107 .034 .908 1.101
EPS (X6) .940 .934 .814 .735 1.361
a. Dependent Variable: H_Saham (Y)
Sumber: Data diolah dengan SPSS 20
4.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Model persamaan regresi linear berganda pada penelitian ini untuk melihat
pengaruh variabel dependen dengan variabel independen dengan menggunakan uji
F dan uji t untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda dengan
menggunakan program SPSS versi 20 diperoleh hasil sebagaimana yang
tercantum pada Tabel 4.15 berikut ini:
Tabel 4.15 Hasil Analisis Regresi EVA,MVA,ROA,DER,PER, EPS Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2009 – 2014
Variabel Koefisien
Regresi t-hitung Prob. Arah Ket.
Konstanta -99,795 -0,072 0,943
EVA (X1) -2,881 -3,582 0,000 - Signifikan
MVA (X2) 1,314 5,058 0,000 + Signifikan
ROA (X3) -22,655 -2,626 0,009 - Signifikan
DER (X4) 481,917 0,567 0,571 + Tidak
signifikan
PER (X5) 53,392 1,617 0,107 + Tidak
signifikan
56 Universitas Kristen Petra
EPS (X6) 19,202 39,317 0,000 + Signifikan
R 0.950
R Square 0.903
Adjust R Square 0.900
F-Hitung 350,578
F Signifikan 0.000
Sumber : Data Sekunder diolah dengan SPSS 20
4.4.1 Hasil Uji F-Statistik
Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui nilai F Hitung 350,578 dengan
signifikasi 0.000. Hasil menunjukkan bahwa secara keseluruhan bersama-sama
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan
mengisyaratkan bahwa model yang dibentuk telah menunjukkan model yang
baik/layak (goodness of fit). Tolak H0.
4.4.2 Hasil Uji t-Statistik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
individu berpengaruh terhadap variabel dependen. Jika tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen. Dari Tabel 4.15 dapat diambil keputusan sebagai
berikut:
a. Pengujian hipotesis pertama, pengaruh Economic Value Added (EVA)
terhadap harga saham.
Dari tabel tingkat signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa
EVA mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa EVA berpengaruh
signifikan terhadap harga saham. EVA mempunyai koefisien regresi dengan
arah negatif sebesar -2,881. Dalam hal ini berarti hipotesis yang pertama yang
57 Universitas Kristen Petra
menyatakan Economic Value Added (EVA) berpengaruh signifikan terhadap
harga saham diterima (terima H1).
b. Pengujian hipotesis kedua, pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap
harga saham.
Dari tabel tingkat signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa
MVA mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0.05. Sehingga dapat dikatakan bahwa MVA mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. MVA mempunyai koefisien
regresi dengan arah positif sebesar 1,314. dari hasil tersebut. Dalam hal ini
berarti hipotesis yang kedua yang menyatakan Market Value Added (MVA)
berpengaruh signifikan terhadap harga saham diterima (terima H1).
c. Pengujian hipotesis ketiga, pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga
saham.
Dari tabel tingkat signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa
ROA mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.009 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0.05. Sehingga dapat dikatakan ROA berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. ROA mempunyai koefisien regresi dengan arah negatif
sebesar -22655,15. Dalam hal ini berarti hipotesis yang ketiga yang
menyatakan Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham diterima (terima H1).
d. Pengujian hipotesis keempat, pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap
harga saham.
Dari tabel tingkat signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa
DER mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.571 lebih besar dari tingkat
signifikansi 0.05. Sehingga dapat dikatakan DER tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. DER mempunyai koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 481,917. Dalam hal ini berarti hipotesis yang keempat yang
menyatakan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh signifikan terhadap
harga saham ditolak (terima H0).
58 Universitas Kristen Petra
e. Pengujian hipotesis kelima, pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap
harga saham.
Dari tabel tingkat signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa
PER mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,107 lebih besar dari tingkat
signifikansi 0.05. Sehingga dapat dikatakan PER tidak berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. PER mempunyai koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 53,392. Dalam hal ini berarti hipotesis yang kelima yang menyatakan
Price Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap harga saham
ditolak (terima H0).
f. Pengujian hipotesis keenam, pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap
harga saham.
Dari tabel tingkat signifikansi hasil pengolahan data diketahui bahwa
EPS mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,00 lebih kecil dari tingkat
signifikansi 0.05. Sehingga dapat dikatakan EPS berpengaruh signifikan
terhadap harga saham. EPS mempunyai koefisien regresi dengan arah positif
sebesar 19,202. Dalam hal ini berarti hipotesis yang keenam yang menyatakan
Earning per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap harga saham
diterima (terima H1).
4.4.3 Hasil Koefisien Determinasi
Berdasarkan Tabel 4.15 diketahui nilai Adj R2 adalah 0,900, hal ini
menunjukkan bahwa nilai Adj R2 cukup tinggi untuk menjelaskan harga saham
yang dapat dijelaskan oleh Economic Value Added, Market Value Added, Return
On Asset, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Earning per Share
sedangkan sisanya sebesar 10 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang
tidak termasuk dalam model penelitian ini.
Dari hasil analisis regresi linier berganda yang menguji pengaruh
Economic Value Added, Market Value Added, Return On Asset, Debt to Equity
Ratio, Price Earning Ratio dan Earning per Share terhadap harga saham dapat
dilihat pada Tabel 4.14 dan persamaan regresi yang bisa dibentuk dapat dijelaskan
sebagai berikut ini:
59 Universitas Kristen Petra
Harga saham = -99,795 – 2,881 Economic Value Added + 1,314 Market
Value Added - 22655 Return On Asset + 481,917 Debt to Equity Ratio + 53,392
Price Earning Ratio + 19,202 Earning per Share
Intercept (Konstanta) bernilai -99,795 dapat dinterpretasikan bahwa jika
seluruh variabel bebasnya bernilai nol (konstan), maka rata-rata besarnya harga
saham adalah sama dengan nilai Intercept (Konstanta) tersebut, yakni sebesar
99,795 persen.
Nilai koefisien regresi untuk EVA sebesar negatif 2,881 persen, artinya
EVA mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga saham. Dalam hal ini,
jika variabel EVA meningkat 1 persen, dengan asumsi variabel lainnya konstan,
maka harga saham akan turun sebesar 2,881 persen.
Nilai koefisien regresi untuk MVA sebesar positif 1,314 persen, artinya
MVA mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham. Dalam hal ini,
jika variabel MVA meningkat 1 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan,
maka harga saham akan naik sebesar 1,314 persen.
Nilai Koefisien regresi untuk ROA sebesar negatif 22655 persen, artinya
ROA mempunyai pengaruh yang negatif terhadap harga saham. Dalam hal ini,
jika variabel ROA meningkat 1 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan,
maka harga saham akan turun sebesar 22655 persen.
Nilai Koefisien regresi untuk DER sebesar positif 481,91 persen, artinya
DER mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham. Dalam hal ini, jika
variabel DER meningkat 1 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan, maka
harga saham akan naik sebesar 481,91 persen.
Nilai Koefisien regresi untuk PER sebesar positif 53,39 persen, artinya
PER mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham. Dalam hal ini, jika
variabel PER meningkat 1 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan, maka
harga saham akan naik sebesar 53,39 persen.
Nilai Koefisien regresi untuk EPS sebesar positif 19,20 persen, artinya
EPS mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham. Dalam hal ini, jika
variabel EPS meningkat 1 persen dengan asumsi variabel lainnya konstan, maka
harga saham akan naik sebesar 19,20 persen.
60 Universitas Kristen Petra
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian yang didasarkan pada hasil pengolahan data,
yang terkait dengan judul, permasalahan, dan hipotesis penelitian, maka dalam
penelitian ini ada beberapa hal yang dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.5.1 Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa EVA mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham, sedangkan dari hasil koefisien regresi
dapat disimpulkan EVA mempunyai arah hubungan negatif terhadap harga saham.
Arah hubungan negatif antara EVA dengan harga saham dalam penelitian ini
tidak sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Alexandru (2013) yang
menyatakan bahwa EVA mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap harga
saham. Beberapa variabel yang dapat menyebabkan EVA menurun dapat dilihat
dari data perhitungan EVA, dimana apabila biaya modal lebih besar dari pada laba
yang didapatkan oleh perusahaan maka EVA akan memiliki hasil yang negatif
begitu juga sebaliknya. Selain itu ada juga penyebab lain yang menyebabkan EVA
menurun yaitu karena EVA hanya menggambarkan penciptaan nilai perusahaan
pada satu periode tertentu saja. Padahal nilai perusahaan merupakan akumulasi
EVA selama umur perusahaan, sehingga bisa saja suatu perusahaan mempunyai
nilai EVA positif pada periode tertentu tetapi nilai perusahaan tersebut rendah
karena nilai EVA di masa lalunya negatif.
Ditinjau dari segi teori, Brigham dan Gapenski (1997) menyatakan bahwa
jika EVA bernilai positif berarti tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi
tingkat biaya modal atau pengembalian yang diminta investor atas investasi yang
dilakukannya. Keadaan ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan
nilai bagi pemilik modal dengan tujuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
Dengan kondisi seperti ini, pemegang saham akan mendapatkan kepuasan dan
harga saham akan meningkat. Sebaliknya jika EVA bernilai negatif, maka nilai
perusahaan akan menurun karena return investasi yang dihasilkan lebih rendah
dari return investasi yang diharapkan oleh investor, sehingga harga saham akan
mengalami penurunan.
61 Universitas Kristen Petra
4.5.2 Pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap harga saham
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa MVA mempunyai pengaruh
signifikan terhadap harga saham, sedangkan dari hasil koefisien regresi dapat
disimpulkan bahwa MVA mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham.
Arah hubungan positif antara MVA terhadap harga saham dalam penelitian ini
sesuai teori menurut Young dan O’Byrne (2001) yang mengungkapkan bahwa
semakin tinggi MVA suatu perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan
tersebut dan harga saham perusahaan juga akan meningkat, hal ini disebabkan
karena modal yang diinvestasikan mendapatkan return investasi yang sesuai
dengan yang diharapkan oleh investor yaitu lebih besar daripada biaya modal.
4.5.3 Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa ROA mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tanda negatif menunjukkan bahwa
ROA memiliki hubungan tidak searah dengan harga saham. Terlihat pada rata-rata
ROA tiap tahunnya menunjukkan kecenderungan yang menurun sementara harga
saham terus mengalami peningkatan. Kondisi ini, menggambarkan bahwa
perusahaan dalam memperoleh laba relatif rendah. Kondisi ini menunjukkan
bahwa pertumbuhan laba bersih perusahaan lebih rendah daripada pertumbuhan
total aset.
Hal ini berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi
ROA, maka semakin tinggi profitabilitas perusahaan dan semakin efisien
pengelolaan aset perusahaan, sehingga tingkat kepercayaan investor terhadap
perusahaan akan meningkat. Dalam kondisi seperti ini akan meningkatkan harga
saham (Abigael K & Ika S, 2008).
4.5.4 Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa DER tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tanda positif menunjukkan bahwa
DER memiliki hubungan searah dengan harga saham. Hasil penelitian
menyatakan bahwa semakin besar DER menunjukkan semakin besar biaya hutang
yang harus dibayar perusahaan sehingga profitabilitas akan berkurang. Hal ini
62 Universitas Kristen Petra
menyebabkan hak para pemegang saham berkurang, dan akan berpengaruh pada
minat investor yang juga akan mempengaruhi harga saham yang semakin
menurun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam berinvestasi investor
tidak memperhatikan DER sebagai salah satu pertimbangan dalam mengambil
keputusan investasinya kerena setiap peningkatan atau penurunan DER tidak
mempengaruhi harga saham. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya kenaikan
dan penurunan DER selama tahun 2009-2014, hal ini dapat disebabkan karena ada
2 macam modal yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan
perusahaan yaitu modal internal dan modal eksternal. Modal internal lebih disukai
perusahaan dibanding dengan modal eksternal sehingga hal ini menyebabkan
banyak perusahaan yang mempunyai pendapatan yang tinggi cenderung akan
meminjam dalam jumlah yang sedikit, sementara perusahaan yang mempunyai
penghasilan yang kecil cenderung akan menggunakan hutang untuk operasional
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa investor tidak terlalu mementingkan
DER dalam menentukan apakah membeli atau menjual saham. Investor dalam hal
ini lebih memperhatikan jenis saham dari perusahaan tersebut. Hasil dalam
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya, Ivan,
dan Darmawan (2014) yang menemukan benar ROA, ROE, NPM, DER, Cash
TA, TATO, dan EPS berpengaruh terhadap harga saham. Sedangkan secara
parsial, hanya DER, Cash TA, TATO, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
4.5.5 Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa PER tidak mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham, karena tidak terdapat pola hubungan
antara PER dan harga saham. Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan laba
bersih per lembar saham tidak menunjukkan kecenderungan yang jelas.
4.5.6 Pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa EPS mempunyai pengaruh
signifikan terhadap harga saham. Tanda positif menunjukkan bahwa EPS
memiliki hubungan searah dengan harga saham. Menurut Hadianto (2008),
63 Universitas Kristen Petra
Earning per Share (EPS) berhubungan dengan kepentingan pemegang saham dan
manajemen saat ini maupun saat mendatang. EPS menunjukkan besarnya laba
bersih yang diperoleh dari satu lembar saham suatu perusahaan yang dimiliki oleh
pemegang saham. EPS yang tinggi menunjukkan bahwa suatu perusahaan mampu
meningkatkan nilai perusahaannya dengan meningkatkan laba yang diterima dari
setiap lembar saham yang dimiliki. Keadaan ini mendorong naiknya harga saham
perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini juga menunjukkan adanya kecocokan
dalam penelitian yang dilakukan oleh Sasongko dan Wulandari (2006), Indra
Widjaja (2009), Wijaya, Ivan, dan Darmawan (2014) yang diperoleh hasil
Earning per Share mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap harga
saham.