3927

13
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI IUD DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Disusun Oleh : SITI LESTARI NIM : 0111372 ABSTRAK Pemahaman yang benar tentang metode KB akan berdampak pada sikap ibu dalam menggunakan metode KB. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Beberapa komponen diatas secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang. Jenis penelitian ini termasuk deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta KB di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebanyak 933 orang dengan sampel 91 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji kendall tau Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 43 orang (47,3%). Sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagian besar dalam kategori mendukung yaitu 65 orang (71,4%). Ada hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, dengan nilai p value sebesar 0,032 (α = 0,05). Hendaknya PUS di Desa Pagersari meningkatkan pengetahuannya tentang kontrasepsi IUD dengan cara lebih aktif menggali informasi baik melalui tenaga kesehatan seperti bidan atau melalui aktif mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh dinas terkait. Kata kunci : pengetahuan, sikap, kontrasepsi IUD Kepustakaan : 23 (2003-2012) A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan salah satu permasalahannya yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia di periode 2000-2010 dibandingkan periode 1990-2010 mengalami peningkatan sebesar 1,49% per tahun. Semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah penduduk semakin banyak di masa yang akan datang. Hal tersebut menunjukkan

Upload: haikal-richal-lasandara-malaka

Post on 18-Sep-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nnvnvnvnnv

TRANSCRIPT

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KONTRASEPSI IUD DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI IUD DI DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

Disusun Oleh :SITI LESTARINIM : 0111372

ABSTRAK

Pemahaman yang benar tentang metode KB akan berdampak pada sikap ibu dalam menggunakan metode KB. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Beberapa komponen diatas secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total attitude). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.Jenis penelitian ini termasuk deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta KB di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebanyak 933 orang dengan sampel 91 orang dengan teknik simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan uji kendall tauHasil penelitian menunjukkan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 43 orang (47,3%). Sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebagian besar dalam kategori mendukung yaitu 65 orang (71,4%). Ada hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, dengan nilai p value sebesar 0,032 ( = 0,05).Hendaknya PUS di Desa Pagersari meningkatkan pengetahuannya tentang kontrasepsi IUD dengan cara lebih aktif menggali informasi baik melalui tenaga kesehatan seperti bidan atau melalui aktif mengikuti kegiatan penyuluhan yang diadakan oleh dinas terkait.

Kata kunci : pengetahuan, sikap, kontrasepsi IUDKepustakaan : 23 (2003-2012)

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan salah satu permasalahannya yaitu masih tingginya pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia di periode 2000-2010 dibandingkan periode 1990-2010 mengalami peningkatan sebesar 1,49% per tahun. Semakin tinggi laju pertumbuhan penduduk menyebabkan jumlah penduduk semakin banyak di masa yang akan datang. Hal tersebut menunjukkan ketidakberhasilan dari program pemerintah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB) (Dinkes RI, 2011)Keluarga Berencana (KB) adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak masyarakat untukberpartisipasi aktif dalam melembagakan dan membudidayakan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) dalam rangka meningkatkan mutu dan sumberdaya manusia Indonesia. Hasil sensus penduduk tahun 1990 menunjukkan bahwa gerakan KB Nasional telah berhasil merampungkan landasan pembentukan keluarga kecil dalam rangka pelembagaan dan pembudidayaan NKKB (Wiknjosastro, 2005). Program Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil yang sejahterabahagia melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk, melalui usaha untuk penurunan tingkat kelahiran penduduk dengan peningkatan jumlah dan kelestarian akseptor dan usaha untuk membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak, perpanjangan harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi danbalita, serta menurunnya tingkat kematian ibu karena kehamilan dan persalinan (Hartanto, 2003).Gerakan KB Nasional selama ini telah berhasil mendorong peningkatanperan serta masyarakat dalam membangun keluarga kecil yang makin mandiri. Keberhasilan ini mutlak harus diperhatikan bahkan terus ditingkatkan karenapencapaian tersebut ternyata belum merata. Ada daerah-daerah yang kegiatan keluarga berencananya sudah tinggi, sementara itu daerah lain masih rendah dalam menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) (Mochtar, 2008). Umumnya masyarakat lebih memilih alat kontrasepsi yang praktis namun efektivitasnya juga tinggi, seperti metode non MKJP yang meliputi pil KB dan suntik. Sehingga metode KB MKJP seperti Intra Uterine Devices (IUD), Implant, Medis Operatif Pria (MOP) dan Medis Operatif Wanita (MOW) kurang diminati. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau IUD (Intra Uterine Devices) adalah salah satu alat kontrasepsi jangka panjang yang sangat efektif untukmenjarangkan kelahiran anak (Hartanto, 2005).Pengetahuan merupakan kunci untuk memahami dan menerima perubahan. Pengetahuan mengenai berbagai alat kontrasepsi yang memadai akan membantu seseorang untuk menentukan pilihan dalam berKB secara lebih tepat. Selain itu pemahaman mengenai alat kontrasepsi yang dipilih lengkap dengan efek samping, kontra indikasi dan akses untuk mendapatkan pelayanan akan membantu seseorang mengatasi masalah yang akan muncul akibat pemakaian tersebut. Pemahaman yang benar tenatng metode KB akan berdampak pada sikap ibu dalam menggunakan metode KB (Ferdinanda, 2003).Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan Desember 2013, diperoleh 10 orang, dimana 6 orang mempunyai sikap yang tidak mendukung pemakaian kontrasepsi IUD yaitu takut dengan efek samping kontrasepsi IUD dan takut mengganggu hubungan seksual meskipun diantaranya 4 orang memiliki pengetahuan yang baik yaitu mengetahui pengertian, tujuan dan efek samping tentang kontrasepsi IUD dan 2 orang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu tidak mengetahui pengertian, tujuan dan efek samping tentang kontrasepsi IUD. Diperoleh pula 4 orang yang mempunyai sikap mendukung pemakaian kontrasepsi IUD yaitu akan menggunakan kontrasepsi IUD untuk mengefektifkan pemakaian kontrasepsi meskipun 2 orang memiliki pengetahuan yang baik yaitu mengetahui pengertian, tujuan dan efek samping tentang kontrasepsi IUD dan 2 orang mempunyai pengetahuan yang kurang baik yaitu tidak mengetahui pengertian, tujuan dan efek samping tentang kontrasepsi IUD. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap masyarakat terhadap pemakai alat kontrasepsi IUD masih banyak yang kurang mendukung meskipun sebagian besar dari mereka mempunyai pengetahuan tentang kontrasepsi IUD yang baik setelah mendapat informasi dari tenaga kesehatan terutama bidan desa. Diperoleh pula ibu yang menggunakan kontrasepsi IUD karena mendapat dukungan yang baik dari keluarga terutama suami. Berdasarkan fenomena tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul, Hubungan Pengetahuan tentang Kontrasepsi IUD dengan Sikap Ibu dalam Pemakaian Kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.2. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas maka diperoleh rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu adakah hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang?3. Tujuan Penelitian 1. Tujuan UmumMengetahui hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.2. Tujuan Khususa. Mengetahui gambaran pengetahuan tentang kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarangb. Mengetahui gambaran sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarangc. Mengetahui hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.

B. TINJAUAN PUSTAKA1. Keluarga BerencanaKeluarga Berencana (KB) adalah upaya untuk meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera. Program Keluarga Berencana (KB) saat ini tidak hanya ditujukan untuk penurunan angka kelahiran namun dikaitkan pula dengan tujuan untuk pemenuhan hak-hak reproduksi, promosi, pencegahan dan penanganan masalah-masalah kesehatan reproduksi seksual, kesehatan dan kesejahteraan ibu, bayi dan anak (BKKBN, 2005).2. KontrasepsiKontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi fertilisasi (Prawirohardjo, 2007).3. Intra Uterine Devices (IUD) / AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)AKDR adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik halus berbentuk spiral (Lippes Loop) atau berbentuk lain (Cu T 380 A) yang terpasang di dalam rahim dengan memakai alat khusus oleh dokter atau bidan (Saifuddin, 2006).AKDR adalah suatu benda kecil yang terbuat dari plastik yang lentur, mempunyai lilitan tembaga atau juga mengandung hormone dan dimasukkan ke dalam rahim melalui vagina dan mempunyai benang (Handayani, 2010).4. PengetahuanPengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan melalui pancaindra yang meliputi indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2010).Menurut Azwar (2000), pengetahuan merupakan suatu komponen yang berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku dan apa yang benar bagi suatu objek. Sekali kepercayaan itu terbentuk maka ia akan menjadi dasar pengetahuan seseorang mengenai apa yang di harapkan dari objek tersebut.

C. METODE PENELITIAN1. Hipotesis PenelitianBerdasarkan pokok permasalahan dan teori yang dipakai sebagai dasar penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.2. Ruang Lingkup PenelitianPenelitian ini telah dilaksanakan di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang pada tanggal 26-30 Maret 2014.3. Rancangan Penelitian1. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Studi cross sectional dalam penelitian ini, dimaksud untuk mempelajari hubungan pengetahuan tentang kontrasepsi IUD dengan sikap ibu dalam pemakaian kontrasepsi IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.2. Populasi, Sampel dan Teknik Samplinga. PopulasiPopulasi dalam penelitian ini adalah peserta KB IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebanyak 31 orang yang diperoleh dari data jumlah akseptor KB IUD yang melakukan pemeriksaan dari tanggal 1-23 Maret 2014.b. SampelGuna menentukan besar sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah peserta KB IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang sebanyak 31 orang yang diperoleh dari data jumlah akseptor KB IUD yang melakukan pemeriksaan dari tanggal 1-23 Maret 2014.Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling. Persiapan dalam penelitian ini meliputi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :1. Akseptor KB IUD di Desa Pagersari Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang.2. Responden yang bisa membaca dan menulis Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : Responden yang menolak menjadi responden4. Teknik Pengumpulan DataPengumpulan data dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:1. Prosedur Perijinana. Mengajukan surat permohonan ijin dari Akbid Ngudi Waluyo.b. Peneliti mengajukan surat permohonan ijin ke kepala Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang untuk melakukan penelitian2. Prosedur Pengumpulan Dataa. Setelah mendapatkan balasan ijin penelitian, peneliti melakukan identifikasi responden sekaligus menentukan calon responden b. Peneliti melakukan pencatatan data calon responden meliputi nama, umur, alamat.c. Peneliti melakukan perhitungan jumlah sampel yang diteliti setelah mendapatkan data jumlah calon responden d. Peneliti melakukan sosialisasi penelitian kepada calon responden dengan melakukan kunjungan atau door to doore. Peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden. Calon responden yang bersedia menjadi responden dipersilahkan menandatangani informed consent (lembar persetujuan) tanpa ada paksaan.f. Peneliti memberikan petunjuk tentang cara mengisi kuesioner kepada responden sebelum pengisian.g. Kuesioner diberikan kepada responden untuk diisi secara lengkap. Apabila responden ada yang kurang jelas terhadap pertanyaan kuesioner dapat ditanyakan langsung kepada peneliti.h. Peneliti meminta kepada responden untuk mengembalikan kuesioner yang telah selesai diisi kemudian dilakukan pemeriksaan kelengkapan jawaban pertanyaan yang diajukan.5. Instrumen PenelitianAlat pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer, yaitu dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden dan interviewer tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010).6. Uji Validitas dan Reliabilitas1. Uji ValiditasMenurut Arikunto (2010), validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar diukur. Untuk mengetahui kuesioner yang kita susun tersebut valid atau benar-benar sudah diukur. Untuk menguji validitas ini diuji dengan uji korelasi antar item pertanyaan dengan skor total, menggunakan teknik korelasi product moment dengan rumussebagi berikut:

Keterangan:r: Koefisien korelasix: Skor objek pada tiap itemy: skor total subyekxy: jumlah hasil kali skor x dan yN: banyaknya subyek Berdasarkan hasil perhitungan, jika didapatkan hasil nilai r tabel dengan n=20 pada taraf signifikansi 5 % adalah 0,444, maka instrumen dapat dinyatakan valid bila r hitung lebih besar dari r tabel (Sugiono, 2007). Hasil uji validitas yang dilakukan di Desa Gebukan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan mengambil jumlah responden sebanyak 20 orang diperoleh nilai r hitung untuk variabel pengetahuan antara 0,499-0,952, sedangkan untuk variabel sikap antara 0,467-0,817 lebih besar dari nilai r table 0,444. Artinya semua pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah valid.2. Uji ReliabilitasReliabilitas adalah indeks yang menunjukkan alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk perhitungan uji reliabilitas ini harus dilakukan hanya pada pertanyaan-pertanyaan yang sudah memiliki validitas (Notoatmodjo, 2010).Untuk menguji reliabilitas kuesioner digunakan rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach sebagai berikut:

Keterangan::reliabilitas instrumentk:banyaknya butir pertanyaanSj2:Varians totalSx2:varians skor tesInstrumen penelitian dinyatakan reliabel jika nilai cronbach alpha yaitu 0,60 (Sugiyono, 2007). Hasil uji reliabilitas yang dilakukan di Desa Gebukan Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang dengan mengambil jumlah responden sebanyak 20 orang diperoleh nilai cronbach alpha untuk variabel pengetahuan sebesar 0,974, sedangkan untuk variabel sikap sebesar 0,917 lebih besar dari 0,60. Artinya semua pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel tersebut adalah reliabel.7. Pengolahan dan Analisis Data1. Pengolahan dataData yang berkumpul dari lembar kuesioner kemudian diolah sebagai berikut :a. EditingLangkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan-kesalahan dari data yang telah dikumpulkan, juga memonitor jangan sampai terjadi kekosongan data yang dibutuhkan. Editing dilakukan ditempat penelitian yaiti setelah responden selesai melakukan pengisian kuesioner dengan tujuan jika masih ada pertanyaan yang belum terisi lengkap maka peneliti dapan meminta responden melengkapinya b. ScoringMemberi skor atau nilai pada masing-masing jawaban responden.c. CodingCoding dilakukan untuk mempermudah proses pengolahan data, maka peneliti memberikan kode pada data yang diperoleh untuk mempermudah dalam pengelompokan dan klasifikasi data. Setiap item jawaban pada lembar kuesioner diberi kode sesuai dengan karakter masing-masing. d. Entry dataMemasukan data ke dalam berkas (file) data dengan fasilitas komputer.e. TabulatingPenyusunan data yang menunjukkan pengorganisasian data yang sedemikian rupa agar dengan mudah dapat dijumlah, disusun dan ditotal dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.2. Analisis Dataa. Analisis UnivariatAnalisis univariat yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisis ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel (Notoadmojo, 2010).b. Analisis BivariatAnalisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa bivariat ini menggunakan kendal tau karena datanya berbentuk ordinal dengan ordinal.

Keterangan :=Koefisien korelasi kendal tau yang besarnya (-1