3(58%$+$1 $7$6 - itjen.pu.go.iditjen.pu.go.id/storage/images/header/renstra itjen revisi 1.pdf ·...
TRANSCRIPT
-
1
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
PERUBAHAN ATAS R E N C A N A S T R A T E G I S
KEPUTUSAN INSPEKTORAT JENDERAL NOMOR: 60/KPTS/IJ/2018
-
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
SURAT KEPUTUSAN INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PUPR .............. … ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................… iii
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... ............................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Kondisi Umum ........................................................................................................ 2
1.1.1 Kondisi Awal Periode Perencanaan ................................................................. 4
1.1.2 Kondisi Tahun 2017 Hasil Evaluasi Paruh Waktu Pencapaian Sasaran……... 4
1.2 Potensi dan Permasalahan ……………………………………………………………. 7
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
2.1 Visi dan Misi ......................................................................................................... 9
2.2 Tujuan ................................................................................................................ 9
2.3 Sasaran ................................................................................................................. 10
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan ………………………….................................................................. 13
3.2 Strategi ……………………………............................................................................ 15
3.3 Kerangka Regulasi ……………………………………………………………………… 16
3.4 Kerangka Kelembagaan ……………………………………………………………….. 18
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Program, Kegiatan dan Target Kinerja .................................................................... 20
4.2 Kerangka Pendanaan ….......................................................................................... 24
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 26
-
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Pencapaian Target Renstra PUPR 2015-2019 Peningkatan
Pengendalian dan Pengawasan Internal
6
Tabel 2 Klasifikasi Latar Belakang Pendidikan Sumber Daya Manusia 7
Tabel 3 Sasaran Strategis Kementerian PUPR (SS-5) dan Sasaran Program
Inspektorat Jenderal
20
Tabel 4 Realisasi dan Kebutuhan Pendanaan Inspektorat Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015
– 2019
24
-
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Tingkatan Internal Audit Capability Model 3
Gambar 2 Peran dan Layanan Inspektorat Jenderal 10
Gambar 3 Portofolio Inspektorat Jenderal 10
Gambar 4 Peta Strategi Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat 11
Gambar 5
Peta Strategi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjan Umum dan
Perumahan Rakyat
11
Gambar 6 Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat
19
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Nawa Cita sebagai tujuan dalam pembangunan nasional, digunakan sebagai prioritas dalam
penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan
Rencana Strategis Kementerian/Lembaga. RPJMN yang merupakan penjabaran dari visi,
misi, dan program Presiden terpilih memuat sasaran dan strategi pembangunan nasional
selama 5 (lima) tahun masa pemerintahan yang dijabarkan dalam Rencana Strategis
Kementerian/Lembaga (Renstra-KL) memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta
program dan kegiatan Kementerian/Lembaga untuk melaksanakan tugas dan fungsinya yang
diturunkan menjadi Renstra Unit Organisasi.
Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019
ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik
Indonesia Nomor 13.1/PRT/M/2015. Renstra tersebut disusun berlandaskan pada tugas dan
fungsi Kementerian PUPR, amanat undang-undang sektor bidang PUPR, juga berlandaskan
pada pemetaan kondisi lingkungan strategis, tantangan yang terus berkembang, dan isu-isu
strategis yang dinamis dan harus diakomodir serta mengacu pada arah kebijakan dan strategi
yang ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2015–2019 maupun RPJPN Tahun 2005–2025.
Sampai dengan paruh waktu periode pelaksanaan Renstra 2015-2019, yaitu dari 2015 s.d
2017 terdapat perubahan-perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis, serta adanya
direktif presiden terkait dengan percepatan pembangunan infrastruktur dalam rangka
pertumbuhan wilayah dan pemerataan hasil pembangunan maupun kebijakan baru dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi (pro growth), penanggulangan kemiskinan (pro poor),
penciptaan lapangan kerja (pro jobs), serta upaya mempertahankan daya dukung lingkungan
(pro green) terkait dampak perubahan iklim atau pemanasan global. Akibat adanya
perubahan-perubahan dinamis tersebut dilakukan midterm review Renstra Kementerian
PUPR yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri PUPR No 08/PRT/M/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian PUPR 2015-2019.
Pada midterm review Renstra tersebut dijabarkan strategi pencapaian sisa target sasaran
hingga akhir periode perencanaan tahun 2019 berdasarakan hasil evaluasi hingga Tahun
2017 serta mengakomodir isu-isu dan perubahan lingkungan strategis yang mengharuskan
terjadinya penyesuaian sebagaimana telah dijelaskan. Hasil midterm review Renstra ini
digunakan sebagai acuan perencanaan, pemrograman, penganggaran tahunan, dan evaluasi
pelaksanaan atau pencapaian sasaran pembangunan bidang PUPR hingga akhir periode
-
2
Perencanaan Tahun 2019, yang akan menjadi acuan masing-masing unit organisasi dalam
melaksanakan midterm review Renstra unit organisasi serta penyusunan RENJA K/L dan
RKA K/L di lingkungan Kementerian PUPR mulai tahun 2018 sampai dengan tahun 2019.
Atas hal tersebut di atas, maka Inspektorat Jenderal sebagai salah satu unit organisasi
Kementerian PUPR perlu untuk melakukan Reviu Renstra Inspektorat Jenderal Tahun 2015-
2019 sesuai dengan midterm review Renstra Kementerian PUPR yang telah ditetapkan.
1.1 Kondisi Umum
Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla menegaskan pentingnya peran
pengawasan yang tercermin pada Nawa Cita kedua yaitu “Membuat pemerintah tidak absen
dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan
terpercaya, dengan memberikan prioritas pada upaya memulihkan kepercayaan publik pada
institusi-institusi demokrasi dengan melanjutkan konsolidasi demokrasi melalui reformasi
sistem kepartaian, pemilu, dan lembaga perwakilan.” dan Nawa Cita ke-empat “Menolak
negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat, dan terpercaya”.
Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah unsur
pengawasan intern yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat.
Salah satu perbaikan sistem dalam memerangi korupsi adalah dengan memperkuat sistem
pengawasan internal. Penilaian tata kapabilitas tata kelola pengawasan internal terhadap 417
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) telah dilakukan oleh BPKP, penilaian yang
pertama dilakukan pada bulan Desember 2014, menggunakan metode atau model Internal
Audit Capability Model (IA-CM). Hasilnya cukup mencegangkan bahwa sebanyak 11,9% APIP
berada pada level 2 (Infrastructure) dan sebanyak 88,1% masih berada pada level 1 (Initial).
Artinya, APIP belum dapat memberikan jaminan proses tata kelola sesuai peraturan dan
mencegah korupsi. Inspektorat Jenderal selaku APIP, ke depan harus terus melakukan
perubahan dalam menjalankan proses bisnis guna memberi nilai tambah bagi Kementerian
Negara/Lembaga.
-
3
Gambar. 1 Tingkatan Internal Audit Capability Model
Dalam kerangka perwujudan tujuan dari Nawa Cita sebagaimana disebutkan diawal uraian
ini, Inspektorat Jenderal mempunyai tugas dan fungsi untuk membantu tercapainya tujuan
Nawa Cita tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan penetapan target kinerja yang mendukung
pencapaian tujuan Nawa Cita dalam lingkup Kementerian PUPR. Sehubungan dengan upaya
pencapaian-pencapaian kinerja Inspektorat Jenderal PUPR maka penetapan target kinerja
tersebut dirumuskan menjadi Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Jenderal PUPR
periode 2015-2019 yang didalamnya tercakup indikator kinerja dan target yang harus dicapai.
Mengingat kondisi lingkungan strategis yang telah berubah dan diikuti dengan perubahan
pada level kebijakan lingkup nasional maupun Kementerian PUPR, maka Rencana Strategis
Inspektorat Jenderal tahun 2015-2019 tersebut perlu dilakukan penyesuaian dengan
beberapa pertimbangan antara lain:
1. Perubahan kebijakan level nasional dan level Kementerian PUPR berdasarkan kondisi
lingkungan strategis yang berubah.
2. Kondisi sebagaimana butir 1 diatas mengakibatkan perubahan target pencapaian kinerja
di level PUPR yang dirumuskan ulang dalam Peraturan Menteri PUPR No 08/PRT/M/2018
-
4
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PUPR No 13.1/PRT/M/2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian PUPR 2015-2019.
3. Pencapaian beberapa Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian PUPR dan level
Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR pada tahun 2015-2017 yang belum sesuai
dengan harapan sehingga dibutuhkan penyesuaian.
1.1.1 Kondisi Awal Periode Perencanaan
Dalam aspek penyelenggaraan negara, pada era reformasi birokrasi ini, publik beropini bahwa
penyelenggara negara melakukan pemborosan, pelayanan yang buruk, Korupsi Kolusi dan
Nepotisme (KKN), dan kurangnya pengawasan. Hasil kajian Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) pada instansi pusat menunjukan adanya upaya anti korupsi dan mekanisme
pengaduan masyarakat yang merupakan sub indikator yang nilainya masih rendah di bawah
6 (enam). Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2011 yang masuk dalam penilaian
Program Inisiatif Anti Korupsi KPK (PIAK KPK) dengan penilaian pada awal tahun 2013
mendapat nilai 6,3 (enam koma tiga) sehingga tidak termasuk lagi dalam program penilaian
PIAK KPK. Penilaian Inisiatif Anti Korupsi ini merupakan kegiatan KPK dalam mendorong
K/L/Pemda untuk membangun sistem anti korupsi di dalam instansinya dengan cara
melakukan self assessment terhadap inisiatif anti korupsi yang telah dilakukannya yang
kemudian diverifikasi oleh KPK.
Namun demikian, kondisi sumber daya manusia Auditor Kementerian Pekerjaan Umum saat
ini adalah jumlah auditor sebanyak 133 (seratus tiga puluh tiga) orang yang terdiri dari 54
(lima puluh satu) orang Pendidikan teknik dan 79 (delapan puluh delapan) orang non Teknik,
yang berdasarkan kebutuhan peta jabatan dan secara kualitas kompetensinya di bidang
pengawasan infrastruktur masih belum sesuai dengan yang diharapkan sehingga diperlukan
diklat keteknikan dan non keteknikan dengan bekerja sama dengan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Yayasan Pendidikan Internal Auditor (YPIA) maupun
lembaga lainnya dan sekaligus melakukan assesment untuk masing-masing bidang.
Pengendalian dan pengawasan pada Kementerian PUPR dilakukan secara bersinergi dengan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selaku pembina penyelenggaraan
SPIP.
1.1.2 Kondisi Tahun 2017 Hasil Evaluasi Paruh Waktu Pencapaian Sasaran
Selama kurun waktu tahun 2015 hingga tahun 2017, pembangunan infrastruktur bidang PUPR
telah dilaksanakan secara maksimal untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan efek berganda (multiplier effects) untuk produktivitas sektor ekonomi dan
-
5
kelancaran kegiatan sektor pembangunan lainnya. Pembangunan infrastruktur bidang PUPR
telah dilaksanakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sektor riil suatu wilayah dan
pembuka daerah terisolasi sehingga dapat mengatasi persoalan kesenjangan antar perkotaan
dan perdesaan, antar kawasan, maupun antar wilayah dan diharapkan juga akan mampu
mengurangi urban sprawl terutama di kota-kota metropolitan dan besar, serta akan mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat memperkokoh rasa persatuan dan
kesatuan antar wilayah/daerah di Indonesia.
Kementerian PUPR telah melakukan penataan manajemen melalui penerapan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, efektivitas, efisiensi, penegakan regulasi, keadilan dan partisipasi.
Penerapan tata kelola pemerintahan yang baik dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan
demi tercapainya prioritas sasaran pembangunan nasional pada seluruh aspek manajemen
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pengendaliannya dalam rangka
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, pelayanan publik yang berkualitas,
kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi yang memadai, serta peningkatan kualitas
pelayanan terutama yang terkait dengan publik.
Memasuki tiga tahun pelaksanaan Renstra hingga tahun 2017, telah terjadi beberapa
perubahan lingkungan strategis terkait kebijakan pembangunan yang dikeluarkan oleh
pemerintah sebagai upaya penyesuaian terhadap dinamika kondisi global dan domestik, yang
tentunya berpengaruh terhadap capaian sasaran pembangunan bidang PUPR yang telah
dituangkan dalam Renstra Kementerian PUPR Tahun 2015-2019. Penyesuaian ini
mempengaruhi capaian target kinerja yang telah dituangkan dalam Renstra Inspektorat
Jenderal Kementerian PUPR Tahun 2015-2019.
Tujuan dari dilakukannya Midterm Review Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR
Tahun 2015-2019 ini adalah:
1 Mengetahui hasil capaian kinerja sehingga dapat diidentifikasi permasalahan dan tindak
lanjut yang harus dilakukan dalam merumuskan dan memperbaiki kebijakan pengawasan
tahun berikutnya serta kegiatan Renstra Inspektorat Jenderal.
2 Menentukan langkah-langkah akselerasi upaya percepatan pencapaian target Renstra
Inspektorat Jenderal 2015-2019.
Pelaksananaan midterm review Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR ini
dilaksanakan melalui evaluasi pengukuran kinerja, yang dilakukan untuk melihat capaian
kinerja program kegiatan dengan membandingkan antara target dengan capaian dengan
metode gap analysis, evaluasi dilakukan untuk penilaian secara menyeluruh, sistematis dan
obyektif terkait aspek relevansi, efisiensi, efektifitas, dampak, dan keberlanjutan dari
-
6
pelaksanaan program dengan menunjukkan hubungan sebab akibat akan kegagalan atau
keberhasilan pelaksanaan, serta memperhatikan trend beberapa tahun terakhir.
Capaian Peningkatan Pengawasan dan Akuntabiltas Tahun 2015-2017, perkiraan capaian
Tahun 2018 serta proyeksi capaian Tahun 2019 dapat dilihat di bawah ini:
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan Level Internal Audit Capability Model
(IACM)
2 2 3 3 3 Level 3
Peningkatan Persentase
Rekomendasi Hasil Pengawasan yang
ditindaklanjuti dan tuntas serta tepat waktu
83,03% 77,10% 78,00% 85,00% 90,00% 90%
Peningkatan Persentase Jumlah Unit Kerja/Satker
yang bersih dari penyimpangan materiil
90,26% 73,63% 77,47% 75,00% 80,00% 80%
Tabel 1. Pencapaian Target Renstra PUPR 2015-2019 Peningkatan Pengendalian dan Pengawasan Internal
Adapun untuk meningkatkan pengawasan dan pengendalian intern dalam rangka
pembangunan infrastruktur bidang PUPR periode dari tahun 2015 hingga akhir tahun 2017,
telah dilakukan upaya-upaya antara lain :
1. Perbaikan dalam aspek penyelenggaraan negara;
2. Peningkatan Level Internal Audit Capability Model (IACM);
Perkembangan kapasitas Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR mengalami
pertumbuhan yang cukup baik. Pada tahun 2015 berdasarkan hasil self assesment,
kapasitas Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR berada di level 2, kemudian meningkat
pada level 3 (dengan catatan) di tahun 2017. Hal ini berarti masih terdapat ruang perbaikan
untuk lebih berperan dalam mewujudkan transparansi tata kelola pemerintahan dan
pelaksanaan reformasi birokrasi yang pada akhirnya mendukung pencapaian tujuan
Kementerian.
3. Peningkatkan kualitas kompetensinya di bidang pengawasan dengan diklat keteknikan dan
non keteknikan (terdiri dari 76 orang pendidikan teknik dan 72 orang non teknik) bekerja
sama dengan BPKP dan YPIA maupun lembaga lainnya;
Realisasi 2015 Realisasi 2016 Realisasi 2017 Rencana 2018 Rencana 2019
-
7
4. Inspektorat Jenderal telah melakukan upaya untuk memaksimumkan sumber daya
manusia. Dalam kurun waktu dari masa perencanaan sampai dengan Desember 2017,
meskipun ada upaya pembentukan auditor baru namun dengan adanya auditor yang
mutasi ke unit organisasi lain atau purna tugas maka jumlah total auditor maupun proporsi
latar belakang pendidikan tidak berubah.
Latar Belakang Pendidikan
Perencanaan Awal (Renstra 2015-2019)
Desember 2017
teknik 51 51
non teknik 88 88
TOTAL 139 139
Tabel 2. Klasifikasi Latar Belakang Pendidikan Sumber Daya Manusia
5. Telah dilakukan assessment oleh BPSDM untuk mengetahui tingkat kapabilitas pegawai
Inspektorat Jenderal sesuai bidangnya;
6. Sampai dengan tahun 2017, telah disusun peta risiko melalui kegiatan penilaian risiko (risk
assessment) di beberapa unit kerja dalam rangka pengendalian dan pengawasan di
lingkungan Kementerian PUPR yang dilakukan secara bersinergi dengan BPKP selaku
pembina penyelenggaraan SPIP.
1.2 Potensi dan Permasalahan
Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas dapat memanfaatkan potensi, antara lain
sebagai berikut:
1. Peran pengawasan Inspektorat Jenderal merupakan posisi yang sangat penting dalam
mendukung arah kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yakni
mewujudkan iklim pemerintahan yang bersih dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (good
governance) seperti yang diamanatkan dengan Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999
tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme, serta Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 2015 tentang Rencana Aksi Nasional
Percepatan Pemberantasan Korupsi;
2. Pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), Inspektorat Jenderal menempati peran strategis sebagai pengawal dan
pengevaluasi terhadap implementasi Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di
lingkungan Unit Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Upaya mendukung peningkatan kapabilitas APIP Inspektorat Jenderal Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berada pada level 3 (integrated) dengan
implementasi 6 (enam) Key Performance Area dan menjadikan Internal Audit Capability
Model (IACM) sebagai acuan, hal tersebut dapat dimungkinkan dengan
-
8
mengoptimalkan capaian kinerja pengawasan melalui pemberian jaminan tata kelola
yang memadai atas ketaatan, kehematan, dan efektivitas pencapaian tujuan,
memberi peringatan dini, serta memberi masukan yang dapat memelihara dan
meningkatkan kualitas tata kelola yang baik;
4. Opini Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK R.I) terhadap laporan
keuangan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah memperoleh
predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
5. Perkembangan sistem teknologi dan informasi yang semakin canggih;
6. Kuatnya dukungan lembaga legislatif dan partisipasi masyarakat maupun Lembaga
Swadaya Masyarakat dalam pengawasan;
7. Kerjasama antar APIP dan aparat pengawas lainnya yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pengawasan;
Selain itu, Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas juga menghadapi tantangan berat,
antara lain sebagai berikut:
1.2.1 Isu strategis Internal pada lnspektorat Jenderal Kementerian PUPR, antara lain:
1. Sumber Daya Manusia
a. lntegritas pegawai lnspektorat Jenderal yang perlu ditingkatkan. Konsistensi dan
keteguhan pegawai lnspektorat Jenderal dalam melaksanakan tugas-tugasnya
masih belum sesuai dengan prosedur yang berlaku.
b. Kompetensi pegawai lnspektorat Jenderal yang belum seluruhnya sesuai
dengan harapan. Kompetensi pegawai lnspektorat Jenderal dalam mengikuti
perkembangan bidang pengawasan, ilmu pengetahuan dan teknologi dirasa
masih kurang, di sisi lain tuntutan kebutuhan Kementerian PUPR dan
masyarakat semakin tinggi.
c. Pelayanan Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
(APIP) di Kementerian PUPR yang masih terbatas terhadap meningkatnya
kebutuhan pengawasan. Jumlah pegawai yang relatif konstan tidak sebanding
dengan peningkatan anggaran dan kegiatan penyelenggaraan infrastruktur
bidang PUPR.
2. Instrumen
a. Masih terdapat peraturan terkait kegiatan pengawasan yang perlu dimutakhirkan
dan SOP yang perlu ditinjau kembali.
b. Sistem informasi dalam rangka mendukung peningkatan kinerja pengawasan
masih perlu dikembangkan sesuai dengan kebutuhan organisasi.
-
9
3. Output/ Kinerja
a. Peran Inspektorat Jenderal sebagai APIP dalam menciptakan iklim good
governance di Kementerian PUPR harus ditingkatkan;
b. Sistem kendali mutu pelaksanaan pengawasan belum diimplementasikan secara
optimal;
c. Kualitas dan ketepatan waktu Laporan Hasil Pengawasan perlu ditingkatkan,
d. Tingkat Kapabilitas APIP Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat belum mencapai minimal Level 3 (integrated) penuh;
e. Peran Inspektorat Jenderal dalam mendukung implementasi Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) di Kementerian PUPR belum optimal;
f. Temuan Hasil Pengawasan belum seluruhnya dipantau dengan baik.
1.2.2 Isu Strategis Eksternal lnspektorat Jenderal Kementerian PUPR antara lain:
1. Sumber Daya Manusia
a. lntegritas, kompetensi, dan akuntabilitas SDM PUPR perlu ditingkatkan. Hal ini
terlihat dari banyaknya temuan yang belum sesuai dengan aturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Jumlah SDM Kementerian PUPR yang belum sebanding dengan peningkatan
tugas dan anggaran Kementerian PUPR, menyebabkan belum optimalnya
pengendalian intern, khususnya dalam pencegahan penyimpangan dan praktik
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
2. Pelayanan:
a. Banyaknya pengaduan masyarakat yang berindikasi kerugian negara;
b. Masih terbatasnya kapasitas SDM dalam mengelola peningkatan beban tugas dan
anggaran Kementerian PUPR.
3. Good Governance:
a. Masih belum tertibnya administrasi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.
b. Belum tertibnya pengelolaan BMN;
c. Hasil pengawasan Inspektorat Jenderal belum sepenuhnya digunakan dalam
pengambilan keputusan strategis;
d. Masih adanya gangguan dari oknum tertentu terhadap pelaksana tugas di
lapangan;
4. Ketaatan:
a. Masih banyaknya rekomendasi hasil pengawasan yang tidak ditindaklanjut tepat
waktu;
b. Masih banyaknya temuan yang signifikan baik dari aparat pengawasan ekstemal
dan internal.
-
10
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1 Visi dan Misi
Visi Kementerian PUPR tahun 2015-2019 adalah:
“Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Yang Handal
Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong”
Dalam rangka mewujudkan visi Kementerian PUPR tersebut, Inspektorat Jenderal
Kementerian PUPR menetapkan misi:
“Aparat Pengawas Intern Yang Terpercaya”.
Visi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya keinginan yang kuat terhadap pelaksanaan tata
Pemerintahan bersih dan berwibawa dengan menjunjung tinggi prinsip Good Governance.
Sebagai upaya mewujudkan visinya, Inspektorat Jenderal mengemban Misi sebagai berikut:
1. Meminimalkan penyimpangan dan praktik-praktik KKN serta Gratifikasi;
2. Mengawal pelaksanaan pembangunan dan mengayomi pelaksana yang sudah
melaksanakan tugas sesuai dengan perundang-undangan;
3. Mengembangkan manajemen pengawasan berbasis manajemen risiko yang profesional,
transparan dan akuntabel;
4. Melaksanakan pengawasan intern yang efektif, efisien dan ekonomis sesuai kode etik
auditor dan standar audit.
2.2 Tujuan
Tujuan strategis untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi Inspektorat Jenderal adalah:
“Terwujudnya pengawasan yang dapat memberi manfaat dan nilai tambah melalui
peningkatan efektivitas dan efisiensi proses manajemen risiko, pengendalian dan tata kelola
serta peningkatan akuntabilitas dan profesionalisme aparat di Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat”
Untuk mencapai tujuan tersebut Inspektorat Jenderal memiliki dua peran yaitu sebagai quality
assurance dan sebagai advisory services sebagai berikut:
-
11
Selanjutnya peran dan layanan Inspektorat Jenderal apabila dijabarkan ke dalam
kerangka logis Portofolio Inspektorat Jenderal adalah:
Gambar 3 Portofolio Inspektorat Jenderal
2.3 Sasaran
Di dalam Peta Strategi Reviu Renstra Kementerian PUPR tahun 2105-2019, sasaran-sasaran
yang strategis tersebut distrukturkan menjadi 5 (lima) Sasaran Strategis Kementerian PUPR.
Adapun peta strategi Kementerian PUPR sebagaimana dijelaskan di atas, dapat lihat pada
Gambar berikut:
INPUT PROCESS OUTPUTS OUTCOMES IMPACTS
1. Auditor yang kompeten
2. Anggaran Inspektorat Jenderal yang memadai
3. Perencana an berbasis risiko
1. Quality Assurance 2. Early Warning
System 3. Kehematan dan
efektifitas pencapaian tujuan program
4. Efisiensi pengelolaan keuangan terhadap pelaksanaan anggaran PUPR
Melalui: Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan, dan Pengawasan lainnya
Rekomendasi hasil pengawasan yang konstruktif
1. Program/ Kegiatan PUPR efektif, efisien dan ekonomis
2. Laporan keuangan PUPR WTP
3. Aset BMN PUPR baik
4. Aparatur PUPR yang bersih dan berintegritas
Terciptanya good governance dan clean government
Quality Assurance/ jaminan kualitas Menjamin kegiatan yang sudah dilakukan bermanfaat (efektif) dan akuntabel
Advisory Services/ layanan konsultasi Mendukung bahwa kegiatan yang sedang dan akan dilakukan benar-benar efisien dan ekonomis
Inspektorat Jenderal melakukan pendampingan, bimbingan, layanan konsultasi dan bentuk pengawasan lainnya
Mendorong Eselon I memperbaiki perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan anggaran
Inspektorat Jenderal melakukan audit berbasis risiko, reviu, evaluasi dan pemantauan
Mendorong Eselon I memantau dan mengarahkan tindak lanjut Satker lainnya agar temuan tidak berulang
Gambar 2. Peran dan Layanan Inspektorat Jenderal
-
12
Gambar 4. Peta Strategi Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat
Sasaran Program Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR adalah “Meningkatnya
Pengendalian dan Pengawasan Intern” dimana secara horisontal atau cross cutting
berkontribusi mendukung manajemen pencapaian Sasaran Strategis Kementerian PUPR
(SS-5) yaitu “Meningkatnya Tata Kelola Kementerian PUPR”. Sasaran Program tersebut
dijelaskan dalam Peta Strategi Inspektorat Jenderal sebagai berikut:
Gambar 5. Peta Strategi Inspektorat Jenderal
Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat
-
13
Agar kebutuhan pelanggan (customers) dapat terpenuhi untuk memenuhi harapan
Stakeholders, maka diperlukan upaya-upaya internal yaitu learning & growth dan internal
process yang diwujudkan melalui:
SK-1. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya;
SK-2. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat I;
SK-3. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat II;
SK-4. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat III;
SK-5. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat IV;
SK-6. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah
Pengawasan Inspektorat V.
-
14
BAB III
ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN
KERANGKA KELEMBAGAAN
3.1 Arah Kebijakan
Dalam rangka mewujudkan infrastruktur yang handal di bidang Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, diperlukan pengawasan intern yang komprehensif dan kompatibel atas
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Inspektorat Jenderal mendukung sasaran strategis Kementerian PUPR yaitu “Meningkatnya
Tata Kelola Kementerian PUPR” dimana salah satu upaya yang diperlukan adalah
meningkatnya pengendalian dan pengawasan intern. Untuk mencapai sasaran tersebut
Program Inspektorat Jenderal adalah Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian PUPR, dengan sasaran program “Meningkatnya Pengendalian Dan
Pengawasan Intern”. Indikator Kinerja Program yang dimiliki adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Level Internal Audit Capability Model (IACM)
2. Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di lingkungan Kementerian
PUPR.
Oleh karena itu, maka arah kebijakan Inspektorat Jenderal menitikberatkan sebagai berikut:
1. Jangka panjang
a. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik pada tahun 2025 khususnya di
lingkungan Inspektorat Jenderal dan umumnya di Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
b. Terlaksananya pengawasan intern secara profesional dan berkualitas dengan
kompetensi, obyektifitas, independensi, dan integritas yang tinggi;
c. Terwujudnya pengawasan intern menjadi penjamin kualitas (Quality Assurance) dan
dapat menjadi agen perubahan (Agent of Change) dalam pembangunan infrastruktur
pekerjaan umum dan perumahan rakyat;
d. Tercapainya pembangunan infrastruktur yang berbasis manajemen kinerja dimana
pembangunan dilaksanakan secara hemat, efisien, dan efektif; serta
e. Tercapainya visi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, yaitu “Terwujudnya Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Yang Handal Dalam Mendukung Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”
-
15
2. Jangka Menengah
a. Terwujudnya peran Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat sebagai Quality Assurance sehingga dapat menjadi Agent of
Change untuk meningkatkan kapasitas manajemen Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat;
b. Terwujudnya peningkatan transparansi dan tertib administrasi dalam
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan
rakyat yang bebas KKN dan Gratifikasi;
c. Terlaksananya Audit, Reviu, Evaluasi, Pemantauan dan Pengawasan Lainnya
(AREPP) yang efektif, dalam penyelenggaraan tugas pengawasan terhadap
penyelenggaraan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat
di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
d. Terlaksananya reviu laporan keuangan kementerian dengan benar untuk mencapai
kualifikasi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
e. Terwujudnya sistem pelaksanaan pengawasan aparatur negara yang transparan dan
akuntabel;
f. Terlaksananya penerapan prinsip–prinsip tata kelola pemerintahan yang baik di
lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
g. Terwujudnya peningkatan integritas dalam pelaksanaan tugas;
h. Meningkatnya pelaksanaan koordinasi antar aparat pengawasan fungsional menuju
tatanan pengawasan yang efektif dan efisien serta pemberdayaan pengawasan
masyarakat;
i. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil pengawasan;
j. Dilaksanakannya kode etik aparatur dan kode etik auditor di lingkungan Inspektorat
Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
k. Terselenggaranya asistensi, sosialisasi/diseminasi peraturan-peraturan kepada para
auditi dan stakeholder dalam rangka penerapan Good Governance dan Good
Corporate Governance, serta fungsi konsultansi.
3.2 Strategi
Adapun strategi pencapaian sasarannya adalah sebagai berikut:
1. Selama kurun waktu tahun 2015-2017 level Internal Audit Capability Model (IACM)
mencapai level 3 dengan catatan, target capaian sampai dengan tahun 2019 adalah level
3 penuh.
2. Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian
PUPR merupakan target baru yang didasarkan pada capaian kumulatif kualitas
-
16
pengawasan pada masing-masing wilayah pengawasan di Inspektorat Jenderal.
Penilaian kualitas pengawasan ditinjau dari beberapa aspek, antara lain; Rekomendasi
hasil pengawasan yang ditindaklanjuti dan tuntas serta tepat waktu, jumlah unit
kerja/satker yang bersih dari penyimpangan materiil, evaluasi rencana PKPT terhadap
realisasi pelaksanaan PKPT, dan beberapa penilaian terkait implementasi dan maturitas
SPIP. Strategi hingga akhir periode perencanaan tahun 2019 adalah melaksanakan
upaya pemenuhan target persentase kualitas pengawasan kinerja dan keuangan menjadi
80% (delapan puluh persen).
Indikator ini merupakan indikator baru yang merupakan penyempurnaan dari indikator
lama dalam Renstra Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR yang mulai berlaku di tahun
2018 sehingga pada penilaian LAKIP Inspektorat Jenderal TA 2017 masih menggunakan
IKP lama yaitu:
a. Prosentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang ditindak lanjuti dan tuntas serta
tepat waktu, 78%;
b. Prosentase Jumlah Unit Kerja/Satker yang bersih dari penyimpangan materiil,
77,47%.
Strategi operasionalisasi untuk mewujudkan sasaran program Inpektorat Jenderal adalah
sebagai berikut:
1. Penerapan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Kementerian
PUPR.
2. Peningkatan integritas dalam pelaksanaan tugas Kementerian PUPR;
3. Peningkatan kualitas sistem pelaksanaan pengawasan aparatur negara yang transparan
dan akuntabel;
4. Peningkatan kompetensi dan integritas APIP;
5. Pelaksanaan audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu secara efektif dalam
penyelenggaraan tugas pengawasan terhadap penyelenggaraan pembangunan
infrastruktur PUPR di lingkungan Kementerian PUPR.
6. Pelaksanaan reviu laporan keuangan kementerian dengan benar untuk mencapai opini
BPK wajar tanpa pengecualian.
7. Peningkatan koordinasi antar aparat pengawasan fungsional menuju tatanan
pengawasan yang efektif dan efisien serta pemberdayaan pengawasan masyarakat.
3.3 Kerangka Regulasi
Dalam rangka mendukung pelaksanaan pengawasan oleh Inspektorat Jenderal dalam lingkup
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selama kurun waktu tahun 2015-2017
telah terbentuk regulasi terkait pengawasan sebagai berikut:
-
17
Peraturan Menteri PUPR Terkait Pengawasan
No Nomor Tentang
1 26/PRT/M/2017 Panduan Pembangunan Budaya Integritas di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2 25/PRT/M/2017 Pedoman Umum Pengawasan Intern di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3 10/PRT/M/2017 Tata Cara Penanganan Pelaporan Dugaan Pelanggaran Melalui Whistle Blowing System di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4 16/PRT/M/2016 Penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5 14/PRT/M/2016 Pengendalian Gratifikasi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Keputusan Menteri PUPR Terkait Pengawasan
No Nomor Tentang
1 141/KPTS/M/2018 Perubahan Atas Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 60/KPTS/M/2017 tentang Unit Pemberantasan Pungutan Liar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2 62/KPTS/M/2017 Unit Pemberantasan Pungutan Liar di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3 975/KPTS/M/2016 Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4 593/KPTS/M/2016 Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian
Surat Edaran Menteri PUPR Terkait Pengawasan
No Nomor Tentang
1 18/SE/M/2017 Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2 13/SE/M/2016 Pedoman Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Untuk Mewujudkan Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
3 07/SE/M/2014 Pengendalian Gratifikasi Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara di Kementerian Pekerjaan Umum
4 05/SE/M/2005 Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan
-
18
Surat Edaran Inspektur Jenderal
No Nomor Tentang
1 19/SE/IJ/2017 Pedoman Layanan Jasa Konsultasi Atas Pekerjaan yang Berpotensi Tidak Dapat Diselesaikan Sesuai Masa Pelaksanaan Kontrak di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
2 18/SE/IJ/2017 Penyampaian Laporan Penerimaan Gratifikasi di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Melalui Website, E-Mail dan Aplikasi Whatsapp
3 09/SE/IJ/2017 Pedoman Penyelenggaraan Klinik Konsultasi Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
4 08/SE/IJ/2017 Pedoman Kendali Mutu Audit di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
5 10/SE/IJ/2017 Pedoman Dalam Pelaksanaan Reviu Usulan Revisi Anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6 11/SE/IJ/2017 Pedoman Pelaksanaan Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
7 12/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanaan Audit dengan Tujuan Tertentu di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
8 13/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanaan Penelitian Awal Atas Pengaduan Masyarakat di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
9 14/SE/IJ/2017 Pedoman Pelaksanaan Reviu Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga (RKA-KL) di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
10 15/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanaan Verifikasi Pekerjaan yang Melewati Tahun Anggaran di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
11 16/SE/IJ/2017 Prosedur Pelaksanan Reviu Penggunaan Dana Tanggap Darurat Akibat Bencana Atau Kegiatan Mendesak di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
12 06/SE/IJ/2017 Pedoman Kendali Mutu Audit Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13 05/SE/IJ/2017 Pedoman Pelaksanaan Audit di Lingkungan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
14 02/SE/IJ/2017 Pedoman Auditor Inspektorat Jenderal Dalam Pelaksanaan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT)
15 03/SE/IJ/2017 Kebijakan Pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
-
19
Dalam kurun waktu tahun 2018-2019, Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat akan menyusun kerangka regulasi untuk mendukung fungsi
pengawasan di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai
berikut:
1. Penerapan Manajemen Risiko;
2. Audit Berbasis Risiko (Risk Base Audit);
3. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 323/PRT/M/2005 tentang Tata Cara
Penanganan Masukan dari Masyarakat di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
4. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 06/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pengawasan
Penyelenggaraan dan Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi di Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum;
5. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 07/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pemeriksaan Menyeluruh di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum;
6. Perubahan Peraturan Menteri PU Nomor 08/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pemeriksaan Khusus di Lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.
3.4 Kerangka Kelembagaan
Dalam rangka mencapai tujuan organisasi, Inspektorat Jenderal harus didukung oleh
perangkat organisasi, proses bisnis/tata laksana, dan sumber daya aparatur yang mampu
melaksanakan tugas yang dibebankan kepada Inspektorat Jenderal secara efektif dan efisien.
Untuk itu, kegiatan pengembangan dan penataan kelembagaan yang meliputi organisasi dan
proses bisnis/tata laksana, serta pengelolaan sumber daya aparatur mutlak dilaksanakan
secara efektif, intensif, dan berkesinambungan. Kerangka kelembagaan Inspektorat Jenderal
Kementerian PUPR mengacu pada:
• Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2015 Tentang Kementerian
Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat.
Struktur organisasi yang baik dan tepat akan dapat menjawab tantangan perubahan yang
dihadapi oleh organisasi. Struktur organisasi yang baik menganut prinsip miskin struktur dan
kaya fungsi. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal ditetapkan berdasarkan Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 15/PRT/M/2015 tanggal 21 April
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat, sebagai berikut:
-
20
Gambar 6. Struktur Organisasi Inspektorat Jenderal
Kementerian Pekerjan Umum dan Perumahan Rakyat
-
21
BAB IV
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1 Program, Kegiatan dan Target Kinerja
Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Kementerian PUPR di dalam
mewujudkan peningkatan Tata Kelola Kementerian PUPR maka Inspektorat Jenderal
mengemban tugas untuk mewujudkan program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas
Aparatur Kementerian PUPR. Adapun program ini mempunyai dua Indikator Kinerja Program,
yaitu:
1. Level Internal Audit Capability Model;
2. Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian
PUPR.
Tabel 3. Sasaran Strategis Kementerian PUPR (SS-5) dan Sasaran Program Inspektorat Jenderal
Tingkat keberhasilan dari Sasaran Program ini dapat diukur melalui:
1. Level Internal Audit Capability Model diukur melalui Hasil penilaian mandiri (self
assessment) dan/atau penjaminan terhadap penilaian mandiri oleh pihak ketiga (Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan/ BPKP).
2. Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian
PUPR diukur melalui rata-rata tertimbang Nilai Indikator Kinerja terhadap seluruh
Kegiatan Eselon 2 di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR.
PROGRAM
/ KEGIATAN
SASARAN STRATEGIS (IMPACT)/SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / INDIKATOR
SATUAN
TARGET PROYEKSI CAPAIAN 2018 2019
MEN
TERI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SASARAN STRATEGIS
MENINGKATNYA TATA KELOLA KEMENTERIAN PUPR
1 Indeks/tingkat tata kelola Kementerian
PUPR % 90 100
INSP
EKTU
R JE
ND
ERA
L PROGRAM PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PUPR
SASARAN PROGRAM
MENINGKATNYA PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN INTERN
1 Level Internal Audit Capability Model Level 3 3
2 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian PUPR
% 75 80
-
22
Pengukuran Kinerja Kegiatan di Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR antara lain
adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Layanan Teknis dan Administratif Bidang Pengawasan, dengan Sasaran
Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, yang
diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan:
1) Persentase Target Pemenuhan Pembinaan Auditor dan Auditee (dihitung dari
perbandingan rencana pembinaan auditor dan auditee terhadap realisasinya,
berdasarkan laporan kegiatan pembinaan Auditor dan Auditee yang
dilaksanakan);
2) Nilai Kinerja Anggaran Inspektorat Jenderal (berdasarkan hasil monev kinerja
Anggaran Satker Sekretariat Inspektorat Jenderal Kementerian PUPR melalui
Aplikasi SMART Kementerian Keuangan);
3) Persentase SDM Inspektorat Jenderal PUPR yang Memiliki Sertifikat Kompetensi
(berdasarkan Laporan Peta Kompetensi SDM Inspektorat Jenderal Kementerian
PUPR);
4) Persentase Pemutakhiran Regulasi Pengawasan Intern PUPR (dihitung
berdasarkan Jumlah Regulasi Pengawasan Intern PUPR yang dimutakhirkan
dibandingkan dengan kebutuhan/target).
5) Kinerja layanan teknis lainnya yang mendukung pengawasan. Kinerja ini dihitung
berdasarkan persentase pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pegawai
Inspektorat Jenderal dan
6) persentase pemenuhan layanan perkantoran dan layanan internal (overhead).
b. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat I, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengawasan
Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I, yang diukur melalui
Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja
dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I, dengan cara pengukuran
sebagai berikut:
1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat I;
2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat I (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian
Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);
3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat
waktu;
4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;
5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan
kategori 02;
-
23
6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"
berdasarkan Form 10 KMA;
7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.
c. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat II, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengawasan
Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II, yang diukur melalui
Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja
dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II, dengan cara pengukuran
sebagai berikut:
1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat II;
2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat II (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian
Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);
3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat
waktu;
4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;
5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan
kategori 02;
6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"
berdasarkan Form 10 KMA;
7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.
d. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat III, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas
Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III, yang
diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas
Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III, dengan
cara pengukuran sebagai berikut:
1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat III;
2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat III (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian
Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);
3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat
waktu;
4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;
5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan
kategori 02;
-
24
6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"
berdasarkan Form 10 KMA;
7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.
e. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat IV, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas
Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV, yang
diukur melalui Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas
Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV, dengan
cara pengukuran sebagai berikut:
1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat IV;
2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat IV (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian
Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);
3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat
waktu;
4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;
5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan
kategori 02;
6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"
berdasarkan Form 10 KMA;
7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.
f. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Penyelenggaraan Pembangunan Infrastruktur
Bidang PUPR di Inspektorat V, Sasaran Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengawasan
Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V, yang diukur melalui
Indikator Kinerja Kegiatan Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja
dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V, dengan cara pengukuran
sebagai berikut:
1) Skor Hasil Peer Review Internal proses AREPP terhadap Inspektorat V;
2) Hasil evaluasi PKPT di Inspektorat V (Kesesuaian Jumlah Satker dan Kesesuaian
Nama Satker yang diaudit terhadap PKPT);
3) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tepat
waktu;
4) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang ditindaklanjuti tuntas;
5) LHA (Audit Kinerja dan Audit Dengan Tujuan tertentu) yang bersih dari temuan
kategori 02;
-
25
6) Persentase jumlah satker dengan hasil Evaluasi Pelaksanaan SPIP "memadai"
berdasarkan Form 10 KMA;
7) Rata-Rata Skor Hasil Evaluasi SAKIP terhadap Unit Eselon I.
4.2 Kerangka Pendanaan
Pendanaan program Inspektorat Jenderal memerlukan dukungan berbagai macam sumber
daya. Dukungan sumber daya dapat berupa dukungan aparatur Inspektorat Jenderal yang
kompeten, sarana dan prasarana yang memadai, dukungan regulasi, dan tentunya sumber
pendanaan yang cukup. Realisasi dan kebutuhan pendanaan untuk mencapai Sasaran
Program Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sampai
dengan tahun 2019 adalah sebagai berikut:
PROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / KEGIATAN / OUTPUT
ANGGARAN (JUTA RUPIAH) REALISASI PROYEKSI
2015 2016 2017 2018 2019 1 2 3 4 5 6
PROGRAM : PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SASARAN PROGRAM 1 Meningkatnya Pengendalian dan
Pengawasan Intern
74.616,25
88.134,14
89.666,42
104.974,96
99.642,00
KEGIATAN 1 : LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN
UNIT KERJA 1 : SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
OUTPUT 46.898,28 59.919,96 60.058,55 67.866,51 60.057,56
1 Auditor dan Auditee yang Terbina 9.783,56 10.729,86 14.128,88 13.479,24 10.482,22
2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I
10.224,04 12.295,01 8.934,64 12.679,56 9.212,47
3 Layanan Internal (Overhead) 6.461,90 8.047,99 2.281,72 2.554,71 832,03
4 Layanan Perkantoran 20.428,78 28.847,10 34.713,31 39.153,00 39.530,84
KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I
UNIT KERJA 2 : INSPEKTORAT I
OUTPUT 6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19
1 Layanan Audit Internal 6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19
KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II
UNIT KERJA 3 : INSPEKTORAT II
OUTPUT 5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75
1 Layanan Audit Internal 5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75
-
26
KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III
UNIT KERJA 4 : INSPEKTORAT III
OUTPUT 8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34
1 Layanan Audit Internal 8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34
KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV
UNIT KERJA 5 : INSPEKTORAT IV
OUTPUT 5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75
1 Layanan Audit Internal 5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75
KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V
UNIT KERJA 6 : INSPEKTORAT V
OUTPUT 1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42
1 Layanan Audit Internal 1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42
Tabel 4. Realisasi dan Kebutuhan Pendanaan Inspektorat Jenderal
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015 – 2019
-
27
BAB V
P E N U T U P
Perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan adanya direktif presiden terkait
dengan percepatan pembangunan infrastruktur serta upaya untuk meningkatkan
kinerja/produktivitas organisasi yang sejalan dengan upaya reformasi birokrasi, maka
diperlukan Reviu Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Jenderal Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019.
Penyusunan Reviu Rencana Strategis (RENSTRA) Inspektorat Jenderal Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019 mengacu pada Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang Pengawasan tahun 2015-2019
dan Reviu Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tahun 2015-2019.
Reviu Renstra Inspektorat Jenderal digunakan sebagai acuan bagi arah kebijakan dan
program serta kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Jenderal di dalam mewujudkan
good governance dan clean government di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat.
Reviu Renstra Inspektorat Jenderal akan dapat dilaksanakan secara optimal melalui
komitmen dan dukungan serta kerjasama dari berbagai pihak di lingkungan internal
Inspektorat Jenderal dan eksternal di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat. Dalam upaya mengaktualisasikan Reviu Renstra ini dibutuhkan
keterbukaan, keterpaduan, kerjasama dan etos kerja seluruh personil di lingkungan
Inspektorat Jenderal. Melalui pelaksanaan Reviu Renstra Inspektorat Jenderal secara
konsisten diharapkan dapat mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Pelaksanaan Reviu Renstra Inspektorat Jenderal selama kurun waktu tahun 2018 – 2019
tidak akan terlepas dari kondisi yang berkembang baik di tingkat nasional maupun global
sehingga terbuka kemungkinan untuk melakukan penyempurnaan di masa yang akan datang
baik dalam perencanaan maupun sampai dengan pelaksanaannya.
-
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
74.616,25 88.134,14 89.666,42 104.974,96 99.642,00
1 Level Internal Audit Capability Model (IACM) Level 2 2 3 3 3
2 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Kementerian PUPR % Target Baru Target Baru Target Baru 75 80
1 Jumlah Kegiatan Pembinaan Auditor/Auditee Yang Dilaksanakan Jumlah Kegiatan 3 4 5 5 5 -
2 Nilai Kerja Anggaran Itjen % Target Baru Target Baru Target Baru 85 90 -
3 Persentase SDM Inspektorat Jenderal PUPR yang memiliki Sertifikat Kompetensi % Target Baru Target Baru Target Baru 70 75 -
4 Persentase Pemutakhiran Regulasi Pengawasan Intern PUPR % Target Baru Target Baru Target Baru 60 80
5 Persentase Pembayaran Gaji dan Tunjangan Kinerja Pegawai Inspektorat Jenderal PUPR % 100 100 100 100 100
6 Persentase Pemenuhan Layanan Perkantoran dan Layanan Internal (Overhead) Inspektorat Jenderal PUPR
%100 100 100 100 100
46.898,28 59.919,96 60.058,55 67.866,51 60.057,56
1 Auditor dan Auditee yang Terbina Orang 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 9.783,56 10.729,86 14.128,88 13.479,24 10.482,22
2 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I Layanan 1 1 1 1 1 10.224,04 12.295,01 8.934,64 12.679,56 9.212,47
3 Layanan Internal (Overhead) Layanan 1 1 1 1 1 6.461,90 8.047,99 2.281,72 2.554,71 832,03
4 Layanan Perkantoran Layanan 12 12 12 12 12 20.428,78 28.847,10 34.713,31 39.153,00 39.530,84
2
1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I
% Target Baru Target Baru Target Baru 75 80
6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 6.617,29 6.523,24 6.338,91 8.106,45 8.368,19
3
1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II
% Target Baru Target Baru Target Baru 75 80
5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5.500,88 4.711,30 4.015,84 5.894,00 5.909,75
PROYEKSI CAPAIAN
Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat I
SASARAN KEGIATAN
OUTPUT
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
KEGIATAN 1 : LAYANAN TEKNIS DAN ADMINISTRATIF BIDANG PENGAWASAN
1
KEGIATAN 2 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT I
UNIT KERJA 2 : INSPEKTORAT I
REALISASI REALISASI PROYEKSIPROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / SASARAN KEGIATAN / OUTPUT / INDIKATOR SATUAN
TARGET ANGGARAN (JUTA RUPIAH)
PROGRAM : PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat II
OUTPUT
KEGIATAN 3 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT II
UNIT KERJA 3 : INSPEKTORAT II
SASARAN KEGIATAN
SASARAN KEGIATAN
1 Meningkatnya Pengendalian dan Pengawasan Intern
SASARAN PROGRAM
OUTPUT
1
MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN
2015-2019INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PUPR
UNIT KERJA 1 : SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL
-
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
PROYEKSI CAPAIAN
REALISASI REALISASI PROYEKSIPROGRAM / SASARAN PROGRAM (OUTCOME) / SASARAN KEGIATAN / OUTPUT / INDIKATOR SATUAN
TARGET ANGGARAN (JUTA RUPIAH)
1
4
1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III
% Target Baru Target Baru Target Baru 75 80
8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 8.306,53 7.253,25 6.747,13 8.817,00 9.797,34
5
1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV
% Target Baru Target Baru Target Baru 75 80
5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 5.975,76 6.366,96 6.198,51 9.000,00 9.095,75
6
1 Persentase Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V
% Target Baru Target Baru Target Baru 75 80
1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42 1 Layanan Audit Internal Layanan 1 1 1 1 1 1.317,51 3.359,43 6.307,47 5.291,00 6.413,42
OUTPUT
UNIT KERJA 6 : INSPEKTORAT V
SASARAN KEGIATAN
Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat IV
Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat III
OUTPUT
Peningkatan Kualitas Pengawasan Kinerja dan Keuangan di Wilayah Pengawasan Inspektorat V
KEGIATAN 6 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT V
KEGIATAN 4 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT III
UNIT KERJA 4 : INSPEKTORAT III
SASARAN KEGIATAN
OUTPUT
KEGIATAN 5 : PELAKSANAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PUPR DI INSPEKTORAT IV
UNIT KERJA 5 : INSPEKTORAT IV
SASARAN KEGIATAN