3(5$785$1 25*$1,6$6, -...

41

Upload: others

Post on 04-Jul-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

2018PERATURAN ORGANISASI

Page 2: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

DAFTAR ISI

Peraturan Organisasi Nomor : 001/PP.IAI/1822/VII/2018

PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG IKATAN APOTEKER INDONESIA PERIODE 2018 – 2022

Peraturan Organisasi Nomor : 002/PP.IAI/1822/XII/2018

PERATURAN ORGANISASI TENTANG PEMBINAAN ORGANISASI IKATAN APOTEKER INDONESIA

Peraturan Organisasi Nomor : 003/PP.IAI/1822/XII/2018 PERATURAN ORGANISASI TENTANG BIAYA PENGEMBANGAN PROFESI

Peraturan Organisasi Nomor : 004/PP.IAI/1822/XII/2018 PERATURAN ORGANISASI TENTANG IURAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA

Peraturan Organisasi Nomor : 005/PP.IAI/1822/XII/2018 PERATURAN ORGANISASI TENTANG PRESEPTOR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DAN MAGANG

Page 3: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Peraturan Organisasi

NOMOR : 001/PP.IAI/1822/VII/2018

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN

STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH

DAN CABANG

IKATAN APOTEKER INDONESIA PERIODE 2018 – 2022

Page 4: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 1 dari 2

SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Nomor : PO. 001/PP.IAI/1822/VII/2018

Tentang

PERATURAN ORGANISASI

TENTANG

PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI

KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

IKATAN APOTEKER INDONESIA

PERIODE 2018 – 2022

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Rapat Kerja Nasional menetapkan keputusan-keputusan Ikatan yang

bukan wewenang Kongres sebagaimana diamanatkan Anggaran Rumah

Tangga Ikatan Apoteker Indonesia Pasal 25 ayat (1);

b. bahwa untuk keseragaman struktur organisasi baik di tigkat daerah mapun

di tingkat cabang sebagaimana amanat Anggaran Rumah Tangga Ikatan

Apoteker Indonesia pasal 41, 42, 43 dan 44, maka perlu dibuat Pedoman

Penyusunan Struktur Organisasi Kepengurusan Tingkat Daerah dan Cabang

Ikatan Apoteker Indonesia periode 2018-2022.

c. bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas perlu ditetapkan Surat

Keputusan tentang Peraturan Organisasi tentang Pedoman Penyusunan

Struktur Organisasi Kepengurusan Tingkat Daerah dan Cabang Ikatan

Apoteker Indonesia periode 2018-2022

Mengingat : Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia pada tanggal 18-19

Juli 2018 di Jakarta.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.

PO.002/PP.IAI/1822/VII/2018 tentang Pedoman Penyusunan

Struktur Organisasi Kepengurusan Tingkat Daerah dan Cabang

Ikatan Apoteker Indonesia periode 2018-2022, sebagaimana

tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Page 5: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 2 dari 2

Pertama : Peraturan Organisasi tentang Pedoman Penyusunan Struktur Organisasi

Kepengurusan Tingkat Daerah dan Cabang Ikatan Apoteker Indonesia periode

2018-2022 ini menjadi ketentuan yang mengikat bagi Pengurus Ikatan

Apoteker Indonesia tingkat Daerah dan Cabang

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki apabila

terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 19 Juli 2018

PENGURUS PUSAT

IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. H. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri Roestam, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 6: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Lampiran SK Nomor : PO. 001/PP.IAI/1822/VII/2018 PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG IKATAN APOTEKER INDONESIA MASA BAKTI 2018 – 2022 A. STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN IAI DI TINGKAT DAERAH Masa Bakti 2018 –

2022

Pelindung Gubernur Dewan Penasehat Daerah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepala Balai Besar / Balai POM Majelis Etika dan Disiplin Apoteker Daerah Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Anggota (minimal 3 orang atau lebih dengan jumlah ganjil) Dewan Pengawas Daerah Ketua merangkap anggota Sekretaris merangkap anggota Anggota (minimal 3 orang atau lebih dengan jumlah ganjil) PENGURUS DAERAH : 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Wakil Sekretaris 5. Bendahara 6. Wakil Bendahara 7. Bidang - Bidang 8. Himpunan Seminat dan IYPG (Ketua) PENGURUS HARIAN DAERAH : 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Wakil Sekretaris 5. Bendahara 6. Wakil Bendahara

BIDANG - BIDANG DAERAH YANG MENANGANI : • Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi • Teknologi, Humas dan Riset

Page 7: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

• Pendidikan dan Peningkatan Kompetensi apoteker • Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana • Regulasi, Advokasi dan Kerjasama • Kewirausahaan dan Kesejahteraan Apoteker

HIMPUNAN SEMINAT dan ORGAN LAIN Himpunan Seminat dan Organ lain yang dapat dibentuk adalah Himpunan Seminat dan Organ yang sudah terbentuk dan ditetapkan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, yaitu :

1. Himpunan Seminat Farmasi Masyarakat ( HISFARMA ) 2. Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit ( HISFARSI) 3. Himpunan Seminat Farmasi Industri (HISFARIN ) 4. Himpunan Seminat Farmasi Distribusi ( HISFARDIS) 5. Himpunan Seminat Farmasi Obat Tradisional ( HIMASTRA ) 6. Himpunan Seminat Farmasi Kosmetik ( HIASKOS ) 7. Himpunan Seminat Farmasi Kesehatan Masyarakat ( HISFARKESMAS) 8. Indonesian Young Pharmacist Group ( IYPG )

KOMITE, TIM ATAU PANITIA Apabila dipandang perlu Pengurus Daerah dapat membentuk Komite, Tim atau Panita untuk mendukung tugas dan fungsi pengurus Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Bidang

A. Tugas Pokok Membantu Ketua merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja.

B. Tugas Fungsi • Penyusunan program kerja dan rencana anggaran biaya. • Pelaksanaan Program Kerja. • Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja. • Pelaporan pelaksanaan program kerja. • Pelaksanaan tugas lain yang diberikan ketua. • Penyusunan SOP. • Peningkatan kerjasama dengan stake holder

Luaran Masing-masing bidang 1. Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Kaderisasi

- Terciptanya Organisasi yang akuntabel, kredibel, transparan, bertanggung jawab dan adil.

- Terciptanya kader yang memiliki komitmen dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi.

- Terciptanya pelayanan prima kepada anggota.

Page 8: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

2. Bidang Teknologi, Humas dan Riset - Terlaksananya pelayanan keanggotaan berbasis teknologi Informasi. - Tersosialisasinya program, peraturan dan kegiatan IAI kepada stake holder. - Terciptanya kepuasan anggota. - Terlaksananya riset daerah dalam bidang profesi dan Organisasi.

3. Bidang Pendidikan dan Peningkatan Kompetensi Apoteker

- Terlaksananya PKPA sesuai dengan standar yang ditetapkan PP IAI - Terciptanya peningkatan Mutu penyelenggaraan kegiatan pendidikan berkelanjutan

sesuai standar yang ditetapkan. - Terlaksananya monev kegiatan pendidikan berkelanjutan bersama Himpunan

Seminat. 4. Bidang Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana

- Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat yang sejalan dengan program-program pemerintah dan organisasi.

- Dihasilkannya/ Tersedianya Apoteker Tanggap Bencana didaerah rawan bencana (sesuai prioritas) yang mampu berperan aktif pada saat terjadi bencana.

5. Regulasi, Advokasi dan Kerjasama

- Berperan dalam memberikan masukan terhadap penyusunan dan pelaksanaan Peraturan Perundang - Undang di bidang kefarmasian melalui PP IAI

- Terbitnya MOU/Perjanjian kerjasama sesuai dengan format dari PP IAI serta memastikan tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi.

- Terciptanya kesadaran dan ketaatan anggota dalam menjalankan regulasi di bidang kefarmasian.

- Terlaksananya advokasi hukum bagi stakeholder dan anggota terkait tentang praktik profesi Apoteker

- Terverifikasinya semua kebijakan yang dikeluarkan pengurus daerah dan cabang.

6. Bidang Kewirausahaan dan Kesejahteraan Apoteker - Terwujudnya jiwa kewirausahaan Apoteker melalui training kewirausahaan yang

berkelanjutan. - Meningkatnya praktik profesi Apoteker secara mandiri - Terbentuknya unit usaha daerah - Terstandarnya jasa profesi Apoteker di bidang praktiknya sesuai dengan

kebijakan PP IAI.

B. STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN IAI DI TINGKAT CABANG Masa Bakti 2018 – 2022

1. Kabupaten atau Kota dapat membentuk Kepengurusan Cabang IKATAN APOTEKER

INDONESIA apabila memiliki minimal 6 (enam) orang apoteker atas persetujuan Pengurus Daerah IKATAN APOTEKER INDONESIA setempat.

Page 9: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

2. Kabupaten atau Kota yang memiliki kurang dari 6 (enam) orang apoteker dapat bergabung dengan Pengurus Cabang di Kabupaten/Kota terdekat (PO 06/PO/PP-IAI/V.2010 ttg Status dan Kewenangan PC )

Pelindung Bupati/Walikota PEMBINA Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota DEWAN PENASEHAT CABANG Loka POM Perwakilan Profesi Apoteker PENGURUS CABANG 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Bidang-Bidang sesuai kebutuhan 6. Tim sesuai kebutuhan TIM atau PANITIA

1. Apabila dipandang perlu Pengurus Cabang dapat membentuk Tim atau Panita untuk mendukung tugas dan fungsi pengurus.

2. Jenis dan jumlah Tim di Pengurus Cabang dapat disesuaikan dengan mempertimbangkan jumlah anggota

PENGURUS HARIAN CABANG 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara BIDANG-BIDANG CABANG Minimal Bidang yang harus ada 1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan 2. Bidang Ilmiah dan Pendidikan Berkelanjutan 3. Bidang Kesejahteraan Bila dibutuhkan dapat menyesuaikan dengan Bidang yang ada ditingkat Daerah TIM-TIM CABANG 1. Tim Peningkatan Kompetensi apoteker 2. Tim Advokasi dan Kerjasama 3. Tim Rekomendasi dan Mutasi

Page 10: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

4. Tim Resertifikasi 5. Tim Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana

Tugas Pokok dan Fungsi Masing-masing Bidang

A. Tugas Pokok Membantu Ketua merencanakan, mengkoordinasikan, mengarahkan, monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja.

B. Tugas Fungsi • Penyusunan program kerja dan rencana anggaran biaya. • Pelaksanaan Program Kerja. • Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kerja. • Pelaporan pelaksanaan program kerja. • Pelaksanaan tugas lain yang diberikan ketua. • Penyusunan SOP. • Peningkatan kerjasama dengan stake holder

Luaran Masing-masing bidang 1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan

- Terciptanya Organisasi yang akuntabel, kredibel, transparan, bertanggung jawab dan adil.

- Terciptanya pelayanan prima kepada anggota.

2. Bidang Ilmiah dan Pendidikan Berkelanjutan - Terciptanya penyelenggaraan kegiatan pendidikan berkelanjutan sesuai standar

yang ditetapkan. -

3. Bidang Kesejahteraan - Terlaksananya penerapan jasa profesi Apoteker di bidang praktiknya sesuai

dengan kebijakan PP IAI.

4. Tim Peningkatan Kompetensi apoteker - Terlaksananya kegiatan pendidikan berkelanjutan sesuai dengan standar yang

ditetapkan.

5. Tim Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana - Terlaksananya kegiatan pengabdian masyarakat yang sejalan dengan program-

program pemerintah dan organisasi. - Tersedianya Apoteker Tanggap Bencana di daerah rawan bencana (sesuai

prioritas) yang mampu berperan aktif pada saat terjadi bencana.

6. Tim Rekomendasi dan Mutasi - Terbitnya rekomendasi praktik Apoteker sesuai dengan peraturan organisasi - Terbitnya mutasi anggota sesuai dengan peraturan organisasi

Page 11: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

7. Tim Advokasi dan Kerjasama - Berperan dalam memberikan masukan terhadap penyusunan dan pelaksanaan

Peraturan Perundang - Undang di bidang kefarmasian melalui PD IAI - Terbitnya MOU/Perjanjian kerjasama sesuai dengan format dari PP IAI serta

berkoordinasi dengan PD IAI untuk memastikan tidak bertentangan dengan ketentuan organisasi

- Terciptanya kesadaran dan ketaatan anggota dalam menjalankan regulasi di bidang kefarmasian.

- Terlaksananya advokasi hukum bagi stakeholder dan anggota terkait tentang praktik profesi Apoteker

- Terverifikasinya semua kebijakan yang dikeluarkan pengurus cabang oleh PD IAI.

Page 12: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Peraturan Organisasi

NOMOR : 002/PP.IAI/1822/XII/2018

TENTANG

PEMBINAAN ORGANISASI IKATAN APOTEKER INDONESIA

Page 13: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 1 dari 7

SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Nomor : PO. 002/PP.IAI/1822/XII/2018

Tentang

PERATURAN ORGANISASI

TENTANG

PEMBINAAN ORGANISASI

IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. bahwa Rapat Kerja Nasional menetapkan keputusan-keputusan

Ikatan yang bukan wewenang Kongres sebagaimana diamanatkan

Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia Pasal 25 ayat

(1);

b. bahwa setiap calon anggota perlu mengenal dan memahami peran

dan fungsi organisasi Ikatan Apoteker Indonesia.

c. bahwa berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan

Apoteker Indonesia No. PO.002/PP.IAI/1418/IX/2017 tentang

Pendaftaran Anggota perlu dibuat Pedoman Pelaksanaan Pembinaan

Calon Anggota untuk keseragaman pelaksanaannya.

d. bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas perlu ditetapkan

Surat Keputusan tentang Peraturan Organisasi tentang Pedoman

Pembinaan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker

Indonesia

2. Peraturan Organisasi Nomor.PO.002/PP.IAI/1418/IX/2017 tentang

Pendaftaran Anggota

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia pada tanggal 20-

21 Desember 2018 di Jakarta.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.

PO.002/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Pedoman Pembinaan

Organisasi Anggota Ikatan Apoteker Indonesia, sebagaimana

tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Page 14: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 2 dari 7

Pertama : Peraturan Organisasi tentang Pedoman Pembinaan Organisasi Ikatan

Apoteker Indonesia ini menjadi ketentuan yang mengikat bagi Seluruh

Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia.

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diperbaiki

apabila terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 15: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 3 dari 7

Lampiran SK Nomor : PO. 002/PP.IAI/1822/XII/2018

PERATURAN ORGANISASI TENTANG

PEDOMAN PEMBINAAN ORGANISASI IKATAN APOTEKER INDONESIA

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka menyiapkan Apoteker yang profesional, memiliki kesejawatan yang tinggi dan inovatif serta berorientasi ke masa depan perlu dilakukan pembinaan terhadap anggota sejak mulai menjadi Apoteker. Disamping itu Apoteker perlu pengenalan organisasi sejak awal, agar keberadaan organisasi menjadi pengetahuan pokok bagi setiap Apoteker, mengingat menumbuhkan rasa memiliki organisasi adalah keharusan, sehingga peran fungsi organisasi akan terus melekat dalam setiap aktivitas praktek profesi.

Tanggung jawab awal pembinaan oleh organisasi terhadap Apoteker yang baru lulus dan Apoteker yang belum terdaftar sebagai anggota, perlu dilakukan oleh Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No. PO.002/PP.IAI/1418/IX/2017 tentang Pendaftaran Anggota. Namun untuk keseragaman pelaksanaannya oleh masing-masing Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia perlu ditetapkan adanya suatu Pedoman pelaksanaannya yang ditetapkan dengan Peraturan Organisasi.

Untuk tercapainya maksud pembinaan, maka setiap Apoteker lulusan baru sebagai calon anggota Ikatan Apoteker Indonesia wajib mengikuti kegiatan Pengenalan Organisasi dan Pembinaan Calon Anggota (POPCA) yang dilakukan oleh Pengurus Daerah Ikatan Apoteker yang pelaksanaanya berpedoman kepada Pedoman Pengenalan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia yang ditetapkan dalam Peraturan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Sebagai Pedoman untuk keseragaman pelaksanaan kegiatan Pengenalan Organisasi dan Pembinaan Calon Anggota profesi Ikatan Apoteker Indonesia bagi apoteker yang baru lulus (Calon Anggota ; mengacu ke PO nomor 2 tahun 2017 point 7) oleh Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia.

Page 16: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 4 dari 7

2. Tujuan Khusus

a. Sebagai Pedoman dalam menentukan materi dan narasumber pada pelaksanaan kegiatan pembinaan

b. Sebagai Pedoman dalam menentukan bentuk, metode dan jadwal acara pelaksanaan kegiatan pembinaan.

III. LUARAN

1. Tersedianya pedoman pelaksanaan pengenalan organisasi profesi bagi apoteker yang baru lulus (Calon Anggota ; mengacu ke PO nomer 2 tahun 2017 point 7) yang dapat digunakan oleh seluruh Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia.

2. Anggota memahami organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Kegiatan dilaksanakan oleh Pengurus Daerah berdasarkan Surat Keputusan Pengurus Pusat

2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah Pengambilan Sumpah/Janji Apoteker

3. Kegiatan dilaksanakan selama 1 (satu) hari dengan durasi waktu 7 jam 30 menit.

V. UNSUR PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Penanggung Jawab dan Pelaksana Kegiatan

a. Penanggung jawab kegiatan adalah Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia

b. Pelaksana kegiatan adalah Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan

2. Tempat

Tempat Pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia dengan memperhatikan jumlah peserta, serta kelayakan sarana dan prasarana

3. Materi

Materi Kegiatan terdiri dari :

a. Pre test

b. Pengenalan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia

c. Peraturan organisasi terkait pelayanan keanggotaan

d. Kode Etik dan Disiplin Ikatan Apoteker Indonesia

e. Inspiring Pharmacists and Branding

f. Post test

Page 17: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 5 dari 7

4. Narasumber dan Panitia

a. Narasumber berasal dari Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia

b. Narasumber ditetapkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan usulan dari Pengurus Daerah

c. Narasumber mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat

d. Panitia adalah tim pelaksana kegiatan yang ditetapkan oleh Pengurus Daerah.

5. Sertifikat

a. Sertifikat diterbitkan oleh Pengurus Pusat berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang diusulkan dari Pengurus Daerah

b. Muatan pada sertifikat meliputi:

1) Halaman depan memuat sekurang-kurangnya:

Logo Ikatan Apoteker Indonesia

Nomor sertifikat

Nama lengkap

Nomor Surat Keputusan Penetapan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Nama dan tanda tangan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal serta stempel Pengurus Pusat

2) Halaman Belakang

Daftar materi yang telah diikuti

6. Hasil

a. Kelulusan peserta dinilai dari hasil Post Test dan Pre Test

b. Peserta yang dinyatakan tidak lulus diwajibkan mengikuti Remedial

c. Peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat

VI. AGENDA PELAKSANAAN KEGIATAN

Lama Waktu Kegiatan Keterangan

30 menit (07.30 – 08.00) Registrasi Peserta

30 menit (08.00 – 08.30)

- Pembukaan - Doa - Menyanyikan lagu Indonesia Raya - Hymne IAI - Kata Sambutan sekaligus Pembukaan

Ketua PD/Bidang OKK

30 menit (08.30 – 09.00) Pre test (soal 30) Fasilitator

10 menit (09.00 – 09.10) Ice Breaking Fasilitator

90 menit (09.10 – 10.40) Materi I : Pengenalan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia - Sejarah IAI - Tata Kelola Organisasi - AD/ART

Narasumber

Page 18: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 6 dari 7

Lama Waktu Kegiatan Keterangan

90 menit (10.40 – 12.00) Materi II Peraturan organisasi terkait dengan pelayanan keanggotaan

Narasumber

60 menit (12.00 – 13.00) ISHOMA

90 menit (13.00 – 14.40)

Materi III Kode Etik dan Disiplin Apoteker Indonesia

Narasumber

100 menit (14.40 – 16.00)

Materi IV Inspiring Pharmacists and Branding

Narasumber

30 menit (16.00 – 16.30)

Post test Fasilitator

30 menit (16.30 – 17.00)

Penutupan - Kesan dan pesan dari peserta - Kata sambutan sekaligus menutup - Mars IAI

VII. PESERTA DAN PERSYARATAN PESERTA

Peserta :

Peserta adalah apoteker yang baru lulus pendidikan profesi Apoteker.

Persyaratan Peserta

1. Mengisi formulir pendaftaran

2. Surat sumpah profesi Apoteker.

3. Sertifikat Kompetensi

4. Pasfoto berwarna ukuran, 3 x 4 = 2 lembar

5. Membayar biaya pelaksanaan kegiatan

VIII. BIAYA PELAKSANAAN

1. Biaya pelaksanaan maksimal Rp 500.000,00 (Lima Ratus Ribu Rupiah) per peserta

2. Biaya yang dimaksud pada poin (1) sudah termasuk biaya penyiapan modul, pelatihan, sertifikat dan evaluasi oleh PP IAI sebesar Rp 100.000,00 (Seratus Ribu Rupiah)

3. Pembayaran dilakukan melalui rekening Pengurus Daerah IAI

IX. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pengurus Daerah melaporkan pelaksanaan kegiatan kepada Pengurus Pusat

2. Laporan diserahkan dalam bentuk soft copy meliputi:

a. Data peserta terdiri dari nama lengkap, alamat domisili, tempat tanggal lahir, NIK, asal Perguruan Tinggi, nomor KTA, nomor Ijazah, nomor STRA dan nomor Sertifikat Kompetensi

b. Hasil pre test dan post test

c. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan saran perbaikan

d. Dokumentasi kegiatan.

Page 19: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 7 dari 7

X. PENUTUP

Demikianlah Pedoman Pembinaan Organisasi Ikatan Apoteker Indonesia disusun sebagai Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Pengenalan Organisasi Profesi kepada Apoteker yang baru lulus pendidikan profesi.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 20: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Peraturan Organisasi

NOMOR : 003/PP.IAI/1822/XII/2018

TENTANG

BIAYA PENGEMBANGAN PROFESI

Page 21: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 1 dari 4

SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Nomor : PO. 003/PP.IAI/1822/XII/2018

Tentang

PERATURAN ORGANISASI

TENTANG

BIAYA PENGEMBANGAN PROFESI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai maksud dan tujuan organisasi, perlu

dilakukan pengembangan profesi yang diwujudkan melalui

pelaksanaan program kerja organisasi.

b. bahwa untuk pelaksanaan program kerja organisasi dalam rangka

pengembangan profesi membutuhkan dukungan pendanaan dari

setiap Anggota.

c. bahwa sehubungan dengan butir a, b dan c di atas perlu ditetapkan

Surat Keputusan tentang Peraturan Organisasi tentang Biaya

Pengembangan Profesi Ikatan Apoteker Indonesia

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia

2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia pada tanggal 20-

21 Desember 2018 di Jakarta

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

No.PO.003/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Biaya

Pengembangan Profesi Ikatan Apoteker Indonesia,

sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini.

Pertama …..

Page 22: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 2 dari 4

Pertama : Peraturan Organisasi Tentang Biaya Pengembangan Profesi secara

lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : Peraturan Organisasi Tentang Biaya Pengembangan Profesi merupakan

pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh Apoteker di Indonesia.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat

kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 23: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 3 dari 4

Lampiran SK nomor : PO. 003/PP.IAI/1822/XII/2018

PERATURAN ORGANISASI

TENTANG

BIAYA PENGEMBANGAN PROFESI

IKATAN APOTEKER INDONESIA

I. PENDAHULUAN

Pengembangan profesi adalah upaya organisasi dalam mewujudkan apoteker yang

profesional, inovatif, berbudi luhur dan memiliki semangat kesejawatan yang

tinggi, memperjuangkan kepentingan anggota dalam menjalankan profesinya,

serta mengembangkan kerjasama dengan organisasi profesi lainnya baik nasional

maupun internasional melalui program-program kerja organisasi sesuai hasil

kongres serta program-program di tingkat global yang diadaptasikan sesuai

dengan kebutuhan dan kondisi Indonesia sehingga mampu meningkatkan kualitas

hidup sehat bagi setiap manusia.

II. UPAYA PENGEMBANGAN PROFESI

Upaya pengembangan profesi meliputi :

1. Meningkatkan kualitas organisasi Ikatan Apoteker Indonesia yang dapat

memenuhi harapan anggotanya dalam hal pelayanan administrasi anggota dan

pelayanan peningkatan kompetensi anggota.

2. Melakukan upaya pelayanaan keanggotaan yang berbasis teknologi, informasi

sehingga memudahkan bagi anggota.

3. Mengupayakan peningkatan kualitas dan kuantitas apoteker praktik agar

dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

4. Melakukan kajian-kajian terkait standar kompetensi apoteker Indonesia beserta

pengembangan kompetensinya secara berjenjang yang menunjukkan

profesionalisme apoteker pada tiap tingkatan kompetensi.

5. Melakukan upaya advokasi kepada stakeholder terkait, perihal pentingnya

perundang-undangan bidang farmasi.

6. Melakukan riset dalam rangka mendukung penyusunan kebijakan dan

peningkatan profesionalisme apoteker di bidang praktik kefarmasian.

7. Menyiapkan program pengembangan keterampilan kepemimpinan guna

menunjang pengembangan karir apoteker.

8. Melakukan kerjasama pada tingkat nasional dan internasional menuju kelas

organisasi tingkat global.

Page 24: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 4 dari 4

III. BIAYA PENGEMBANGAN PROFESI

1. Biaya pengembangan profesi sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

2. Biaya pengembangan profesi dibayarkan pada saat apoteker mendaftar

pertama kali menjadi anggota dan setiap lima tahun berikutnya bersamaan saat

mengajukan proses resertifikasi melalui Pengurus Daerah setempat.

3. Biaya pengembangan profesi disetorkan ke rekening Pengurus Pusat oleh

Pengurus Daerah setempat

4. Biaya pengembangan profesi sebagaimana dimaksud, dialokasikan dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Pengurus Pusat 80 % (delapan puluh persen)

b. Pengurus Daerah 20 % (dua puluh persen)

IV. PENUTUP

Demikian Peraturan Organisasi tentang Biaya Pengembangan Profesi Ikatan

Apoteker Indonesia disusun sebagai pedoman untuk penarikan Biaya

Pengembangan Profesi dari Anggota Ikatan Apoteker Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 25: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Peraturan Organisasi

NOMOR : 004/PP.IAI/1822/XII/2018

TENTANG

IURAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA

Page 26: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 1 dari 7

SURAT KEPUTUSAN

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Nomor : PO. 004/PP.IAI/1822/XII/2018

Tentang

PERATURAN ORGANISASI

TENTANG

IURAN ANGGOTA

IKATAN APOTEKER INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan pelayanan organisasi, Khususnya dalam

memberikan advokasi bagi anggota yang tersangkut masalah hukum

ketika menjalankan praktik kefarmasian perlu disiapkan dana khusus

secara terpisah

b. Bahwa Surat Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

PO.003/PP.IAI/1418/IX/2017 Tentang Peraturan Organisasi Tentang

Iuran Anggota, perlu direvisi untuk mengakomodir kegiatan advokasi

hukum bagi anggota;

c. Bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas perlu ditetapkan

Surat Keputusan tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran

Anggota.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker

Indonesia;

2. Peraturan Organisasi Nomor 008 / PP.IAI / 1418 / V / 2015 tentang

Tugas dan Wewenang Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia;

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia pada tanggal 20-

21 Desember 2018 di Jakarta.

Memutuskan …..

Page 27: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 2 dari 7

MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nomor:

PO.004/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Peraturan Organisasi

Tentang Iuran Anggota Ikatan Apoteker Indonesia.

Pertama : Peraturan Organisasi tentang Iuran Anggota ini merupakan pedoman dan

aturan yang mengikat bagi seluruh Apoteker di Indonesia, sebagaimana

tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan

dari Keputusan ini.

Kedua : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Surat Keputusan Pengurus

Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nomor: PO.003/PP.IAI/1418/IX/2017

Tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota, tertanggal 06

September 2017 dinyatakan TIDAK BERLAKU.

Ketiga : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat

kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Jakarta

Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 28: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 3 dari 7

Lampiran SK Nomor : PO. 004/PP.IAI/1822/XII/2018

PERATURAN ORGANISASI TENTANG

IURAN ANGGOTA IKATAN APOTEKER INDONESIA

I. KETENTUAN UMUM

1. Iuran Anggota Ikatan Apoteker Indonesia terdiri dari Uang Pangkal dan Iuran Tahunan.

2. Uang Pangkal adalah iuran yang dibayarkan hanya satu kali oleh anggota sewaktu pertama kali mendaftar menjadi anggota Ikatan Apoteker Indonesia melalui Pengurus Daerah setempat.

3. Iuran Tahunan adalah iuran wajib bagi setiap anggota yang dibayarkan satu tahun sekali kepada Ikatan Apoteker Indonesia melalui Pengurus Daerah setempat.

4. Kartu Tanda Anggota yang selanjutnya disebut dengan KTA adalah kartu tanda keanggotaan Ikatan Apoteker Indonesia, dengan masa berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk masa 5 (lima) tahun berikutnya.

5. Surat Keterangan Keanggotaan yang selanjutnya disebut dengan SKK adalah KTA Sementara sebagai tanda keanggotaan pada Ikatan Apoteker Indonesia, dengan masa berlaku 1 (satu) bulan dan dapat diperpanjang untuk masa 1 (satu) bulan berikutnya.

6. Teknis tata cara penarikan Iuran Anggota diatur oleh Pengurus Daerah masing-masing.

7. Pendistribusian Iuran Tahunan, yang dialokasikan bagi setiap tingkat kepengurusan dilaksanakan oleh Pengurus Daerah yang melakukan penarikan.

II. IURAN ANGGOTA BAGI APOTEKER LULUSAN LAMA

1. Besaran Uang Pangkal yaitu Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah) diperuntukkan bagi Pengurus Daerah.

2. Besaran Iuran Tahunan yaitu Rp 250.000,00 (Dua ratus lima puluh ribu rupiah).

3. Peruntukan Iuran Tahunan sebagaimana dimaksud pada butir 2 dari Subbagian ini, dialokasikan bagi setiap tingkat kepengurusan yaitu:

a. Pembiayaan Kegiatan Advokasi Rp 10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah) dari bagian Iuran Tahunan yang dipungut oleh Pengurus Daerah selanjutnya diserahkan kepada Pengurus Pusat;

b. Pembiayaan Kepengurusan Organisasi Rp 240.000,00 (Dua ratus empat puluh ribu), yaitu :

Page 29: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 4 dari 7

Pengurus Pusat sebesar 10% (sepuluh persen);

Pengurus Daerah sebesar 40% (empat puluh persen);

Pengurus Cabang sebesar 50% (lima puluh persen).

III. IURAN ANGGOTA BAGI APOTEKER BARU LULUS PERGURUAN TINGGI FARMASI

1. Besaran Uang Pangkal yaitu Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).

2. Besaran Iuran Tahunan hanya untuk tahun pertama saja sebesar Rp 130.000,00 (Seratus tiga puluh ribu rupiah).

3. Apoteker Baru Lulus dari Perguruan Tinggi Farmasi, yang untuk pertama kali mendaftarkan diri menjadi anggota melalui Permohonan Pendaftaran Keanggotaan, hanya diwajibkan membayar Iuran Anggota untuk 6 (enam) bulan pertama sebesar Rp. 70.000,00 (Tujuh puluh ribu rupiah), dan sisanya sebesar Rp. 60.000,00 (enam puluh ribu rupiah) dapat dibayarkan pada periode pembayaran berikutnya, di Pengurus Daerah dimana wilayah domisili SIPA pertama.

4. Penarikan Iuran Tahunan, bagi apoteker yang langsung melakukan mutasi ke provinsi lain (apoteker pemegang SKK) adalah Rp 70.000,00 (Tujuh puluh ribu rupiah) oleh Pengurus Daerah asal dan Rp 60.000,00 (Enam puluh ribu rupiah) oleh Pengurus Daerah tujuan, dari besaran Iuran Tahunan sebagaimana dimaksud pada butir 3 dari Subbagian ini.

5. Peruntukannya Iuran Tahunan sebagaimana dimaksud pada Subbagian ini dialokasikan bagi setiap tingkat kepengurusan yaitu:

a. Pembiayaan Kegiatan Advokasi Rp 10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah) dari bagian Iuran Tahunan yang dipungut oleh Pengurus Daerah selanjutnya diserahkan kepada Pengurus Pusat;

b. Pembiayaan Kepengurusan Organisasi dari setiap bagian Iuran Tahunan yang Rp 60.000,00 (Enam puluh ribu rupiah) pertama dan kedua, yaitu :

Pengurus Pusat sebesar 10% (sepuluh persen);

Pengurus Daerah sebesar 40% (empat puluh persen);

Pengurus Cabang sebesar 50% (lima puluh persen).

IV. IURAN ANGGOTA BAGI APOTEKER YANG PRAKTIK ANTAR CABANG

1. Iuran Tahunan bagi yang berpraktik di antar cabang dalam lingkup Pengurus Daerah yang sama, Iuran Tahunan dibayar sebesar 150% iuran tahunan dengan rincian sebagai berikut;

a. Bagi Pengurus Cabang awal (SIPA pertama) sebesar 100% iuran tahunan dan peruntukannya dialokasikan sebagaimana yang diatur pada butir 3 dari Subbagian II; dan

Page 30: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 5 dari 7

b. Bagi Pengurus Cabang berikutnya (SIPA kedua atau ketiga) sebesar 50% iuran tahunan dan peruntukannya hanya dialokasikan untuk Pengurus Cabang berikutnya (SIPA kedua atau ketiga) saja.

2. Iuran Tahunan bagi yang berpraktik di antar cabang dalam lingkup Pengurus Daerah yang berbeda, Iuran Tahunan dibayar sebesar 190% iuran tahunan dengan rincian sebagai berikut:

a. Bagi Pengurus Cabang awal (SIPA Pertama) sebesar 100% iuran tahunan dan peruntukannya dialokasikan sebagaimana yang diatur pada butir 3 dari Subbagian II; dan

b. Bagi Pengurus Cabang tujuan (SIPA kedua atau ketiga) sebesar 90% iuran tahunan dan peruntukannya dialokasikan bagi Pengurus Daerah tujuan (SIPA kedua atau ketiga) sebesar 40% (empat puluh persen) dan Pengurus Cabang tujuan (SIPA kedua atau ketiga) sebesar 50% (lima puluh persen).

V. PENUTUP

Demikian peraturan organisasi tentang iuran anggota Ikatan Apoteker

Indonesia disusun sebagai Pedoman seluruh Anggota Ikatan Apoteker

Indonesia.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt

NA. 29111970010829

Page 31: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 6 dari 7

Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Nomor : PO.003/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota

Format Laporan Penarikan & Distribusi Iuran Tahunan

Laporan Penarikan & Distribusi Iuran Tahunan Pengurus Daerah ………………………………………………… Periode Laporan : Bulan ……………………………………………. Tahun…………………. s/d Bulan ……………………………………………….. Tahun …………………………….

No. Nomor Keanggotaan Nama Anggota Periode Penarikan & Nominal Nominal Distribusi (Rp)

Bulan Tahun Bulan Tahun Nominal (Rp) PP (10%) PD (40%) PC (50%) Nama PC Tanggal Transfer

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

dst Catt : Terlampir bukti setor ke rekening Pengurus Pusat dan masing-masing Pengurus Cabang ………………………………………………, ………………………

Ketua PD IAI …………………………………………….

Page 32: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 7 dari 7

Lampiran Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia Nomor : PO.003/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Peraturan Organisasi Tentang Iuran Anggota

Format Laporan Penarikan & Distribusi Iuran Tahunan

Laporan Penarikan & Distribusi Iuran Tahunan Pengurus Daerah …………………………………………………

Periode Laporan : Bulan ……………………………………………. Tahun…………………. s/d Bulan ……………………………………………….. Tahun …………………………….

No. Nomor Keanggotaan Nama Anggota Periode Penarikan & Nominal Nominal Distribusi (Rp)

Bulan Tahun Bulan Tahun Nominal (Rp) PP (10%) PD (40%) PC (50%) Nama PC Tanggal Transfer

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Dst ………………………………………………, ………………………

Ketua PD IAI …………………

Catt : Terlampir bukti setor ke rekening Pengurus Pusat dan masing-masing Pengurus Cabang

Page 33: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Peraturan Organisasi

NOMOR : 005/PP.IAI/1822/XII/2018

TENTANG

PRESEPTOR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DAN

MAGANG

Page 34: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 1 dari 7

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA

Nomor : PO. 005/PP.IAI/1822/XII/2018

Tentang PERATURAN ORGANISASI

TENTANG PRESEPTOR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DAN MAGANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Menimbang : a. bahwa apoteker sebagai pelaku pelayanan kesehatan, khususnya

pelayanan kefarmasian harus memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang handal, serta integritas etika/moral untuk

mendukung terwujudnya pelayanan kefarmasian yang bermutu.

b. bahwa pendidikan profesi apoteker menjadi faktor yang sangat

menentukan dalam upaya memenuhi kebutuhan apoteker yang

profesional.

c. bahwa untuk menyiapkan apoteker yang profesional dilaksanakan

Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)

d. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Praktik

Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi mahasiswa Program Studi Profesi

Apoteker (PSPA) perlu disiapkan Preseptor yang terstandar.

e. bahwa sehubungan dengan butir a, b, c dan d di atas perlu

ditetapkan Surat Keputusan tentang Peraturan Organisasi tentang

Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker.

Mengingat : 1. Anggaran Dasar Ikatan Apoteker Indonesia

2. Anggaran Rumah Tangga Ikatan Apoteker Indonesia

Memperhatikan : Hasil Rapat Kerja Nasional Ikatan Apoteker Indonesia pada tanggal 20-

21 Desember 2018 di Jakarta MEMUTUSKAN

Menetapkan : Keputusan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia No.PO.005/PP.IAI/1822/XII/2018 tentang Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker dan Magang.

Page 35: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 2 dari 7

Pertama : Peraturan Organisasi Tentang Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker dan Magang secara lengkap sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Keputusan ini.

Kedua : Peraturan Organisasi Tentang Preseptor Praktik Kerja Profesi Apoteker dan Magang merupakan pedoman dan aturan yang mengikat bagi seluruh Apoteker di Indonesia.

Ketiga : Keputusan ini berlaku semenjak tanggal ditetapkan dan apabila terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT

IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt

NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt NA. 29111970010829

Page 36: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 3 dari 7

Lampiran SK Nomor : PO. 005/PP.IAI/1822/XII/2018

PEDOMAN ORGANISASI TENTANG

PRESEPTOR PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DAN MAGANG

I. PENDAHULUAN

Dalam rangka peningkatan profesionalisme apoteker, baik calon apoteker maupun apoteker yang telah praktik, diperlukan pelatihan terstruktur yang dapat membangun pengetahuan, keterampilan serta sikap profesional sebagai seorang apoteker yang berkualitas. Pelatihan terstruktur yang dimaksud dalam dokumen ini dapat dalam bentuk praktik kerja profesi apoteker (PKPA) bagi calon apoteker ataupun kegiatan magang (internship) atau program lain bagi apoteker yang ingin meningkatkan kemampuan praktiknya. Demi terlaksananya tujuan tersebut diperlukan pembimbing yang terlatih dan layak menjadi panutan dalam melakukan praktik di bidangnya. Oleh karena itu diperlukan mekanisme rekrutmen, persyaratan maupun program pelatihan untuk menyiapkan calon preseptor yang unggul dan profesional.

II. DEFINISI PRESEPTOR

Preseptor adalah seorang Apoteker yang mendampingi seorang calon apoteker dari sebuah Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) atau apoteker lain yang ingin menjalani program magang, yang juga berperan sebagai sumber informasi serta memberikan gambaran tentang kehidupan praktik nyata yang harus dihadapi apoteker setiap hari.

III. JENIS PRESEPTOR

1. Preseptor Akademik (MENTOR), yaitu preseptor yang berasal dari unsur dosen

2. Preseptor Praktik (TUTOR), yaitu preseptor yang berasal dari unsur praktisi

IV. KUALIFIKASI CALON PRESEPTOR

1. Preseptor Praktik (TUTOR)

a. Menyatakan kesediaan diri untuk menjadi seorang preseptor

b. Memiliki SIPA dan berpraktik minimum 5 tahun secara terus menerus tanpa terputus di bidang yang sama

c. Usia maksimum 65 tahun

Page 37: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 4 dari 7

d. Telah mengikuti/ lulus pelatihan preseptor yang diadakan oleh PP IAI

e. Terbuka bagi praktisi yang pernah membimbing maupun yang belum pernah membimbing praktik.

2. Preseptor Akademik (MENTOR)

a. Menyatakan kesediaan diri untuk menjadi seorang preseptor

b. Memiliki sertifikat kompetensi apoteker yang masih berlaku

c. Telah mengikuti/ lulus pelatihan preseptor yang diadakan oleh PP IAI

d. Memiliki sertifikat PEKERTI dan/atau sertifikat dosen (serdos)

e. Berpengalaman mengajar minimal 3 (tiga) tahun

f. Memiliki NIDN/NIDK

V. TATA CARA MENJADI CALON PRESEPTOR

1. Tata cara menjadi calon Preseptor Praktik (TUTOR)

a. Mengajukan permohonan diri sebagai Preseptor Praktik (TUTOR) melalui Pengurus Pusat IAI dengan cara mengisi formulir permohonan dengan melampirkan :

Daftar riwayat hidup

Fotocopy STRA

Fotocopy Sertifikat Kompetensi apoteker yang masih berlaku

Fotocopy ijazah apoteker

Surat Pernyataan Kesediaan (motivation letter)

Dokumen portofolio profesional

Fotocopy SIPA

b. Calon Preseptor praktik (TUTOR) dapat diusulkan oleh Perguruan Tinggi Farmasi/ Pengurus Daerah/ Pengurus Cabang IAI dan ditujukan kepada Pengurus Daerah setempat. Usulan tersebut kemudian akan diteruskan ke Pengurus Pusat IAI.

2. Tata cara menjadi calon Preseptor Akademik (MENTOR)

a. Mengajukan permohonan diri sebagai Preseptor Akademik (MENTOR) melalui Pengurus Pusat IAI dengan cara mengisi formulir permohonan dengan melampirkan :

Page 38: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 5 dari 7

Daftar riwayat hidup

Fotocopy Sertifikat Kompetensi

Fotocopy ijasah apoteker

Surat Pernyataan Kesediaan (motivation letter)

Dokumen portofolio profesional

Fotocopy PEKERTI dan/ atau sertifikat dosen (serdos)

b. Calon Preseptor Akademik (MENTOR) dapat diusulkan oleh Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) dari suatu Perguruan Tinggi Farmasi dan ditujukan kepada Pengurus Daerah IAI setempat. Usulan tersebut kemudian akan diteruskan ke Pengurus Pusat IAI.

VI. TUGAS PRESEPTOR

1. Preseptor Praktik:

Bersedia menyediakan sarana dan prasarana praktiknya untuk dijadikan tempat Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi calon apoteker dan/ atau apoteker lainnya serta berkomitmen meluangkan waktu untuk:

a. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan

b. Merencanakan pelatihan

c. Melaksanakan pelatihan

d. Memberikan umpan balik secara rutin kepada peserta

e. Mengevaluasi pelatihan

2. Preseptor Akademik:

Berkomitmen meluangkan waktu untuk:

a. Mengidentifikasi kebutuhan belajar dan pengembangan individu calon Apoteker peserta PKPA

b. Memantau dan meninjau kemajuan peserta PKPA

c. Memberikan umpan balik secara rutin kepada peserta PKPA

d. Memberikan penilaian terhadap kinerja calon Apoteker peserta PKPA

Page 39: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 6 dari 7

VII. PELATIHAN PRESEPTOR 1. Pelaksana

Pelatihan preseptor dilaksanakan oleh :

a. Pengurus Pusat atau

b. Pengurus Pusat bekerjasama dengan Pengurus Daerah

2. Jenis-jenis Pelatihan Preseptor

a. Pelatihan preseptor tingkat dasar (selama 2 hari)

b. Pelatihan preseptor tingkat lanjut (selama 3-4 hari)

c. CPD khusus preseptor: dilakukan bersama-sama antara PTF dengan PP atau PD IAI dengan program CPD yang telah dikembangkan oleh PP IAI.

3. Contoh topik materi pelatihan preseptor:

A. Tingkat Dasar:

i. Peran Preseptor dalam menyiapkan apoteker yang profesional

ii. Menyusun agenda kegiatan PKPA serta workshop penyusunan jadwal PKPA

iii. Membangun keterampilan klinis calon apoteker serta workshop “patient care process”

iv. Memberikan umpan balik dan evaluasi yang efektif

v. Mengatasi situasi-situasi sulit saat PKP serta workshop simulasi situasi sulit di tempat PKPA.

B. Tingkat Lanjut:

i. Mengelola pasien dan penyakit pasien (terutama yang termasuk dalam daftar penyakit rujuk balik)

ii. Informasi obat dan evidence-based practice

iii. Layanan farmasi klinis (rumah sakit); Medication Therapy Management (apotek dan puskesmas).

VIII. SERTIFIKAT PELATIHAN PRESEPTOR 1. Semua bentuk pelatihan yang terkait pengembangan preseptor mendapatkan

sertifikat dari PP IAI.

2. Sertifikat Preseptor akan diberikan kepada peserta jika telah mengikuti pelatihan secara utuh serta menyelesaikan tugas dan proses evaluasi.

3. Sertifikat Preseptor berlaku selama 5 (lima) tahun.

4. Persyaratan perpanjangan sertifikat preseptor akan diatur secara terpisah.

Page 40: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

Hal 7 dari 7

IX. PENUGASAN PRESEPTOR 1. Setiap kegiatan pelatihan profesional seperti praktik kerja profesi apoteker

ataupun magang, wajib dibimbing oleh preseptor tersertifikasi oleh PP IAI, baik preseptor praktik (Tutor) maupun preseptor akademik (Mentor).

2. Seorang preseptor dapat melatih peserta yang berasal dari mana saja di dalam wilayah Indonesia selama tidak melampaui batas maksimum membimbing.

3. Batas maksimum seorang preseptor yang disarankan di dalam membimbing peserta pelatihan dalam suatu periode tertentu adalah 4 (empat) orang.

4. Rasio ideal di dalam membimbing adalah satu preseptor membimbing satu peserta.

5. Sebagai bagian dari tugas profesionalnya sebagai apoteker praktik yang membimbing, seorang preseptor layak mendapatkan imbalan profesional yang memadai dari pihak-pihak yang memanfaatkan jasa profesionalnya tersebut.

X. PENUTUP Demikian Peraturan Organisasi tentang Preseptor Ikatan Apoteker Indonesia disusun sebagai pedoman untuk mendukung ketersediaan preseptor Ikatan Apoteker Indonesia yang terstandar.

Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 21 Desember 2018

PENGURUS PUSAT

IKATAN APOTEKER INDONESIA

Ketua Umum,

Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt NA. 23031961010827

Sekretaris Jendral,

Noffendri, S. Si., Apt NA. 29111970010829

Page 41: 3(5$785$1 25*$1,6$6, - iaibojonegoro.comiaibojonegoro.com/wp-content/uploads/2019/05/PO-IAI-2018.pdf · PEDOMAN PENYUSUNAN STRUKTUR ORGANISASI KEPENGURUSAN TINGKAT DAERAH DAN CABANG

IKATAN APOTEKER INDONESIASekretariat Pusat :

Jl. Wijaya Kusuma No. 17Tomang - Jakarta Barat 14440 IndonesiaTelp. : +62-21. 56962581, 5671800

Website : www.iai.id | Email : [email protected]