34. waneta asla habiba

4
Film “Bila” Film Bila yang dirilis pada tanggal 9 Februari 2012, mampu mengangkat kesan romantisme yang kuat. Film yang dibintangi oleh Shalvynne pemeran Bila sebagai pemeran utama, sukses membuat penonton yang menontonnya terbawa oleh suasana yang dibuatnya. Ketika masuk SMA, lawan main Shalvynne dalam film Bila di bintangi oleh Steven William yang berperan sebagai Dani, menampilkan bakatnya dalam bermain music saat demo ekskul dan akhirnya menjadi cowok kharismatik yang menjadi idola di sekolahnya sukses membuat Bila jatuh cinta. Namun, sahabat Bila yang diperankan oleh Karina Meita Permatasari (Shosana) juga tertarik oleh pesona Dani, Bila pun merasa sedikit putus asa, karena sejak kecil, Bila selalu kalah populer dan kalah cantik oleh Shosana. Ketika tahu, bahwa Dani bergabung dalam ekskul musik, Shosana pun mengambil kesempatan untuk dekat dengan Dani dengan cara mendaftarkan diri ke ekskul musik, Bila pun tidak ingin kalah dengan Shosana, ia ngotot untuk bergabung dengan ekskul music meskipun Bila sudah bergabung dalam ekskul taekwondo. Singkat cerita, akhirnya, Bila dan Shosana dekat dengan Dani. Saat Bila dan Shoshana mengikuti lomba Volly, tiba-tiba di tengah permainan Shoshana pingsan. Hal ini membuat Bila dan Dani semakin dekat, apalagi ketika Bila diajak Dani untuk makan Bakmi. Malam itu juga Dani mengutarakan perasaannya dan menanyakan apakah Bila ingin menjadi pacarnya atau tidak. Bila menjawab iya dan akhirnya mereka berpacaran. Hal itu membuat persahabatan

Upload: emil-fanz-berat-casillas

Post on 10-Nov-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ulasan

TRANSCRIPT

Film BilaFilm Bila yang dirilis pada tanggal 9 Februari 2012, mampu mengangkat kesan romantisme yang kuat. Film yang dibintangi oleh Shalvynne pemeran Bila sebagai pemeran utama, sukses membuat penonton yang menontonnya terbawa oleh suasana yang dibuatnya. Ketika masuk SMA, lawan main Shalvynne dalam film Bila di bintangi oleh Steven William yang berperan sebagai Dani, menampilkan bakatnya dalam bermain music saat demo ekskul dan akhirnya menjadi cowok kharismatik yang menjadi idola di sekolahnya sukses membuat Bila jatuh cinta. Namun, sahabat Bila yang diperankan oleh Karina Meita Permatasari (Shosana) juga tertarik oleh pesona Dani, Bila pun merasa sedikit putus asa, karena sejak kecil, Bila selalu kalah populer dan kalah cantik oleh Shosana. Ketika tahu, bahwa Dani bergabung dalam ekskul musik, Shosana pun mengambil kesempatan untuk dekat dengan Dani dengan cara mendaftarkan diri ke ekskul musik, Bila pun tidak ingin kalah dengan Shosana, ia ngotot untuk bergabung dengan ekskul music meskipun Bila sudah bergabung dalam ekskul taekwondo.Singkat cerita, akhirnya, Bila dan Shosana dekat dengan Dani. Saat Bila dan Shoshana mengikuti lomba Volly, tiba-tiba di tengah permainan Shoshana pingsan. Hal ini membuat Bila dan Dani semakin dekat, apalagi ketika Bila diajak Dani untuk makan Bakmi. Malam itu juga Dani mengutarakan perasaannya dan menanyakan apakah Bila ingin menjadi pacarnya atau tidak. Bila menjawab iya dan akhirnya mereka berpacaran. Hal itu membuat persahabatan antara Bila dan Shosana sedikit merenggang. Kecemburuan Shosana semakin menjadi ketika ia tahu bahwa Bila akan merayakan ulang tahunnya bersama Dani. Pada malam itu, Bila dan Dani merayakan ulang tahun hingga malam dan mereka memutuskan untuk bermalam di sebuah hotel, namun pada keesokan harinya, saat Bila dan Dani akan check out dari hotel, Bila bertemu dengan pamannya, yang bekerja di hotel itu. Hal itu membuat Mama Bila marah dan menyuruh keduanya untuk berpisah.Keesokan harinya, saat masuk sekolah, Bila cemas mencari Dani, karena Dani tidak masuk sekolah, akhirnya, saat pulang sekolah, Bila memutuskan untuk mampir ke rumah Dani. Dari orang tua Dani, Bila tahu bahwa Dani sudah dipindahkan sekolah ke Australia. Sejak saat itu, Bila berpisah dengan Dani selama beberapa tahun.Beberapa tahun kemudian, Bila dipertemukan kembali oleh Dani melalui acara reuni SMA. Dan akhirnya Bila mengetahui bahwa acara tersebut untuk merayakan pertunangan Shosana dan Dani, Bila sedih, dan berniat pergi karena Shosana tidak mengatakan kepada Bila sebelumnya. Dani yang tahu hal itu mulai menghubungi Bila dan mengatakan jika ia masih mencintai Bila. Namun saat Dani akan mengatakan hal tersebut, hal itu membuat Dani harus kecelakaan ketika menyusul Bila dan membuatnya koma selama beberapa hari. Bila kemudian menyusul Dani ke rumah sakit dan merawatnya hingga beberapa hari lamanya. Shoshana yang tahu Bila masih mencintai Dani menyuruh Bila untuk pulang beristirahat, menggantinya untuk merawat Dani. Bila yang tidak tahu jika Dani sudah dibawa Shoshana ke Australia untuk perawatan lebih lanjut, akhirnya ia menerima kabar dari Shoshana jika dia dan Dani akan menikah dan hidup bersama di luar negeri. Bila yang tahu hal itu kemudian berniat meninggalkan Indonesia ke San Fransisco. Beberapa tahun kemudian setelah pulang dari San Fransisco, Bila mulai sukses dengan karirnya di Indonesia. Lalu ia teringat dengan sekolah SMA-nya dan mulai bernostalgia dengan masuk ke gedung dan kelasnya dulu. Dan tanpa disadari Bila, Dani juga melakukan hal yang sama. Keduanya yang asyik bernostalgia tak menyadari kehadiran masing-masing hingga akhirnya keduanya bertemu ketika Bila dan Dani menonton video klip D'Cinnamons. Keduanya berpegangan tangan erat dan berjanji tidak akan pergi untuk meninggalkan satu sama lain.Layaknya film remaja pada umumnya, film Bila menyampaikan bahwa percintaan pada saat usia remaja, tidak selalu berjalan mulus, kita masih perlu belajar banyak tentang cinta, dan tidak menjadikan cinta sebagai satu-satunya dalam hidup yang perlu diperjuangkan. Banyak remaja yang mulai lengah saat mereka jatuh cinta pada seseorang dan hanya memikirkan cintanya pada orang itu, melupakan kewajiban yang harus dilakukannya contohnya belajar dan meraih cita-citanya. Sayang, sebagai film bergenre romantis, dalam film tersebut kurang cocok untuk remaja karena terdapat adegan yang tidak pantas ditonton oleh remaja pada saat Bila dan Dani menginap di hotel pada saat ulang tahun Bila, hal itu, dapat membuat remaja Indonesia yang menontonnya menganggap adegan itu biasa untuk dilakukan dan akhirnya mencoba hal-hal seperti itu.