31699556 tahapan tahapan dalam pengolahan seismik seismik

14
Tahapan Seismik Posted by Adrian Oktavinta at 2:02 PM Labels: Theory Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai untuk penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan dengan metode geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain. Namun metode seismik refleksi adalah yang paling mudah memberikan informasi paling akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah permukaan dikarenakan data-data yang diperoleh labih akurat. Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu: 1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data sejak survey pendahuluann dengan survey detail. 2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data rekaman di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi. 3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison, pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan. Hukum Fisika Gelombang Seismik Posted by Adrian Oktavinta at 3:18 PM Labels: Theory Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan gelombang cahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya berlaku juga untuk gelombang seismik. Hukum-hukum tersebut antara lain: 1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber gelombang ke segala arah dengan bentuk bola. 2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh di atas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar adri sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar. Peralatan Seismic Drilling Posted by Adrian Oktavinta at 12:48 AM Labels: Seismic Drilling Peralatan yang digunakan oleh seismic drilling diantaranya adalah: A. Mesin Power Rig Adalah mesin pemutar bor yang digunakan pada pemboran. Mesin ini sesuai untuk melakukan pengeboran dengan kedalaman 22 sampai 30 m. Membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Dapat menembus batuan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan rotari. B. Mesin Dephi Pump Alat ini berfungsi untuk menyedot air dan mengalirkannya ke lokasi pengeboran. C. Mesin Mud Pump Mud Pump berfungsi untuk menyedot air yang bercampur dengan cutting pemboran dan mengalirkannya menuju pipa bor. Lumpur ini berfungsi untuk menekan tanah agar gembur, mengangkat cutting hasil pengeboran dan melindungi mata bor agar tidak bergesekan

Upload: bagus-amin-fajarudin

Post on 20-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

Tahapan Seismik Posted by Adrian Oktavinta at 2:02 PM Labels: Theory Metode seismik refleksi merupakan metode geofisika yang umumnya dipakai untuk penyelidikan hidrokarbon. Biasanya metode seismik refleksi ini dipadukan dengan metode geofisika lainnya, misalnya metode grafitasi, magnetik, dan lain-lain. Namun metode seismik refleksi adalah yang paling mudah memberikan informasi paling akurat terhadap gambaran atau model geologi bawah permukaan dikarenakan data-data yang diperoleh labih akurat.Pada umumnya metode seismik refleksi terbagi atas tiga tahapan utama, yaitu:1. Pengumpulan data seismik (akuisisi data seismik): semua kegiatan yang berkaitan dengan pengumpulan data sejak survey pendahuluann dengan survey detail.2. Pengolahan data seismik (processing data seismik): kegiatan untuk mengolah data rekaman di lapangan (raw data) dan diubah ke bentuk penampang seismik migrasi.3. Interpretasi data seismik: kegiatan yang dimulai dengan penelusuran horison, pembacaan waktu, dan plotting pada penampang seismik yang hasilnya disajikan atau dipetakan pada peta dasar yang berguna untuk mengetahui struktur atau model geologi bawah permukaan.

Hukum Fisika Gelombang Seismik Posted by Adrian Oktavinta at 3:18 PM Labels: Theory Gelombang seismik mempunyai kelakuan yang sama dengan kelakuan gelombang cahaya, sehingga hukum-hukum yang berlaku untuk gelombang cahaya berlaku juga untuk gelombang seismik. Hukum-hukum tersebut antara lain:1. Huygens mengatakan bahwa gelombang menyebar dari sebuah titik sumber gelombang ke segala arah dengan bentuk bola.2. Hukum snellius menyatakan bahwa bila suatu gelombang jatuh di atas bidang batas dua medium yang mempunyai perbedaan densitas, maka gelombang tersebut akan dibiaskan jika sudut datang gelombang lebih kecil atau sama dengan sudut kritisnya. Gelombang akan dipantulkan jika sudut datangnya lebih besar adri sudut kritisnya. Gelombang datang, gelombang bias, gelombang pantul terletak pada suatu bidang datar.

Peralatan Seismic Drilling Posted by Adrian Oktavinta at 12:48 AM Labels: Seismic Drilling Peralatan yang digunakan oleh seismic drilling diantaranya adalah:

A. Mesin Power RigAdalah mesin pemutar bor yang digunakan pada pemboran. Mesin ini sesuai untuk melakukan pengeboran dengan kedalaman 22 sampai 30 m. Membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Dapat menembus batuan lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan rotari.

B. Mesin Dephi PumpAlat ini berfungsi untuk menyedot air dan mengalirkannya ke lokasi pengeboran.

C. Mesin Mud PumpMud Pump berfungsi untuk menyedot air yang bercampur dengan cutting pemboran dan mengalirkannya menuju pipa bor. Lumpur ini berfungsi untuk menekan tanah agar gembur, mengangkat cutting hasil pengeboran dan melindungi mata bor agar tidak bergesekan

Page 2: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

langsung dengan batuan. Jika lubang bor sangat dalam, maka mesin mud pump dapat dirangkai secara seri untuk memperbesar tekanan.

D. King SwivelAlat ini digunakan untuk menyambung selang dari mud pump ke pipa bor. King swivel tidak dilakukan pada pengeboran dengan menggunakan power rig dan Jackro. King swivel digunakan pada pengeboran dengan metode flushing.

E. Pipa BorPipa bor berguna untuk mengalirkan air atau lumpur ke dalam lubang bor selama pengeboran. Pipa bor memiliki panjang 1,5 m dengan persambungan pada kedua ujungnya.

F. Mata BorMata bor berguna untuk mengikis tanah atau batuan pada lubang bor. Pada mata bor terdapat lubang untuk mengalirkan air atau lumpur.

G. TripusTripus adalah mata bor khusus yang terbuat dari intan kasar. Mata bor ini digunakan untuk menghancurkan batuan keras, tetapi tidak bisa bekerja pada batuan halus atau tanah lembut.

H. Kunci InggrisAlat ini digunakan untuk menyambung dan melepaskan pipa bor. Selain itu juga difungsikan untuk mengangkat dan melepaskan pipa bor.

I. Fire HoseFire Hose adalah selang air yang digunakan untuk mengalirkan air ke tempat pengeboran.

J. PolimerPolimer digunakan untuk menghindari terjadinya keruntuhan pada dinding lubang bor. Cairan ini digunakan dengan cara mencmpurkannya dengan air atau lumpur yang akan dimasukkan ke dalam pipa bor. Cairan ini sangat dibutuhkan terutama pada tanah yang berpasir.

K. GinagolAlat ini digunakan untuk menyaring air atau lumpur yang akan dimasukkan ke dalam pipa bor.

L. LastokAlat ini berupa pipa yang digunakan untuk memasukkan bahan peledak ke dalam lubang pengeboran. Lastok terbuat dari bahan alumunium untuk menghindari timbulnya api, yang dapat menyulut bahan peledak, akibat gesekan.

M. Dummie LoadDummie load berfungsi untuk memeriksa kebersihan dan kedalaman lubang bor. Dummie load memiliki bentuk silinder panjang yang memiliki diameter hanya sedikit lebih kecil dari pada diameter lubang bor.

N. Daya GelDaya Gel adalah salah satu jenis bahan peledak yang berbentuk gel. Daya Gel berbentuk batang dengan panjang 0,25 m, diameter 3 inci, dan berat 0,5 kg. Daya Gel dikemas dalam plastik dan diberikan lapisan lilin agar terlindungi dari air. Daya Gel merupakan bahan peledak pasif karena membutuhkan stimulant dari detotator agar dapat meledak.

Page 3: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

O. DetonatorDetonator adalah bahan peledak aktif yang berfungsi sebagai sumbu ledak. Detonator dapat meledak apabila diberikan tegangan di atas 6 volt. Proses peledakannya adalah sebagai berikut:- Detonator dimasukkan ke dalam Daya Gel- Kabel detonator diberikan arus listrik- Detonator meladak akibat arus listrik tersebut- Daya Gel meledak karena dipicu oleh ledakan detonator

P. Speedy LoaderSpeedy loader berupa plastik berbentuk kerucut yang dipasang bersama Daya Gel dan detonator. Speedy loader berbentuk kerucut di pasang di bagian depan Daya Gel yang berfungsi untuk mempermudah bahan peledak untuk dimasukkan ke dalam lubang bor.

Q. O RingO Ring adalah cincin besar yang terbuat dari plastik untuk mengikat kabel detonator. Fungsinya adalah untuk mempermudah dalam mengambil kabel detonator yang ditanam di dalam lubang bor.R. AnchorAncor adalah besi yang dipasang di bagian luar bahan peledak yang berfungsi untuk menahan bahan peledak agar tidak terdorong kelaur lubang bor.

Perekaman Data (Recording) Sercel SN408XL Posted by Adrian Oktavinta at 1:02 AM Labels: Rec. Instrument Departemen recording bertanggung jawab melakukan perekaman dengan produktifitas yang baik dengan tetap menjaga kualitas data. Uraian pekerjaan perekaman antara lain:1. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pekerjaan perekaman data seismik.2. Mengkoordinasikan dan mengawasi transportasi peralatan perekaman di lapangan.3. Memasang, membongkar, mengangkut serta merawat instrumen beserta kelengkapannya di lapangan.4. Memasang geophone pada lintasan survey sampai mencapai lapisan tanah yang stabil dengan bantuan alat penekan geophone dengan jarak antar geophone sesuai parameter lapangan yang telah ditetapkan oleh rekanan.5. Pada permukaan yang keras, misalnya batu gamping atau kerikil, menggunakan super planter untuk melubangi tanah sehingga geophone terpasang dengan stabil.6. Merawat keseluruhan peralatan lapangan mulai dari geophone, kabel, FDU, alat kontrol utama serta peralatan perekaman lainnya.7. Memasang dan menghubungkan group geophone pada lintasan serta menyambungkannya ke FDU.8. Memasang LAUL, LAUX, baterai, kabel dan peralatan lainnya pada posisi-posisi yang diperlukan sehingga pekerjaan perekaman berjalan dengan baik.9. Membuka lubang bor yang telah diisi bahan peledak dan menyambungkan kabel detonator dengan firing line blaster.10. Melakukan tes detonator. Jika detonator bekerja dengan baik maka pekerjaan dilanjutkan ke tahap berikutnya. Yang dimaksud detonator bekerja dengan baik adalah memenuhi persyaratan untuk diledakkan.11. Meledakkan bahan peledak dengan koordinasi dengan observer yang berada di Labo.12. Melakukan bor ulang atau bor lubang baru kemudian mengisinya dengan bahan peledak dan merekam kembali data titik tembak tersebut jika sebelumnya terjadi misfire. Posisi lubang baru adalah pada radius maksimum 5 m dari lubang sebelumnya.

Page 4: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

13. Memperbaiki geophone, kabel, LAUL, LAUX, dan peralatan lainnya yang rusak.14. Perekaman data dilakukan pada dua buah tape sekaligus.15. Melepas geophone dari tanah dan sambungannya dengan FDU, melepas kabel link dan menggulungnya.

Unit dan Peralatan Recording Posted by Adrian Oktavinta at 6:54 PM Labels: Rec. Instrument A. Kru BentangKru bentang bertugas untuk membentang kabel link FDU dan geophone di lintasan sesuai dengan trace. Hasil dari kru bentang adalah kabel link yang telah terpasang dan geophone siap rojok. Peralatan yang dibawa oleh kru adalah kayu atau bambu untuk menggotong kabel dan geophone, dan juga radio HT yang dibawa oleh mandor.

B. Team RojokKru rojok bertugas untuk menanam geophone dengan baik. Kualitas rojokan sangat berpengaruh pada kualitas perekaman, karena menanam geophone dengan tidak baik dapat menyebabkan potensial noise menjadi lebih besar atau sebaliknya geophone tidak dapat mendeteksi getaran dengan tidak baik. Kru rojok membawa tali chaining untuk mengukur jarak antar geophone, super planter untuk membuat lubang di tanah tempat menanam geophone, dan pipa rojok untuk menanam geophone. Peralatan yang dibawa oleh team rojok adalah:1. Super planter2. Planting hole3. Tali chaining4. Radio HT5. Program kerja6. P3K7. Blanko toolbox meeting8. Helm + sarung tangan + sepatu9. Kacamata10. Masker hidung

C. Team LaboKru Labo bertugas untuk menyiapkan lokasi Labo, seperti antena Labo, membentang kaber transfer dari Labo ke line, dan mendirikan tenda Labo. Kru labo juga sangat berperan dalam perpindahan Labo. Peralatan yang dibawa oleh kru Labo adalah:1. Tiang antena2. Antena repeater3. Radio repeater4. Tali labrang5. Conector6. Kabel antenna7. Seling katrol8. Linggis untuk labrang9. Paku ground + kabel ground10. Baterai + jumper power11. Harnes (tali pengaman)12. Tool set (kunci-kunci, contact cleaner)13. Radio HT

Page 5: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

14. Program kerja15. P3K16. Blanko toolbox meeting17. Helm + sarung tangan + sepatu18. Kacamata hitam19. Masker hidung

D. Observer LineObserver bertugas untuk melakukan trouble shooting di lintasan. Pada partai Elnusa A5.43 observer bertanggung jawab untuk mengawasi proses penanaman geophone. Ada juga observer yang bertugas untuk mengawasi cek leakage di lapangan. Observer line bekerja di bawah partai Elnusa. Peralatan yang bibawa adalah:1. Tang potong2. Tang long nose3. Obeng4. Contact cleaner5. Short KCK (resistor)6. Radio HT7. Program kerja8. P3K9. Blanko toolbox meeting10. Helm + sarung tangan + sepatu11. Kacamata12. Masker hidung

E. Team Check LeakageKru rojok bertugas mengecek leakage string geophone dan cek kabel link dengan LT setelah dibangkit sebelum dibentang kembali dilintasan. Cek leakage sangat penting untuk memastikan geophone yang dimasukkan ke lintasan dalam keadaan baik agar dapat mengurangi pergantian geophone atau kabel di lintasan sehingga mempermudah trouble shooting. Cek leakage geophone menggunakan string scan. Peralatan yang bibawa adalah:1. LT set ( cable conector)2. Baterai + jumper power3. LAUL4. Tool set (paku + pita + lem + tang jepit + tali rafia)5. String scan6. Contact cleaner7. Multimeter8. Ember + drum9. Terpal + paying10. Compressor11. BBM12. Radio HT13. Program kerja14. P3K15. Blanko toolbox meeting16. Helm + sarung tangan + sepatu17. Kacamata18. Masker hidung

F. Shooter RedrillKru shooter redrill bertugas melakukan penembakan ulang atau redrill akibat terjadinya misfire. Dalam satu kru shooter terdapat seorang shooter yang bekerja dibawah partai

Page 6: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

Elnusa. Shooter yang bekerja harus mempunyai lisensi sebagai shooter. Kru shooter redrill membawa peralatan yang sama dengan kru shooter produksi ditambah dengan alat untuk melakukan flushing. Alat yang dibutuhkan untuk melakukan flushing antara lain mata bor, mud pump, pipa bor, king swivel, ginagol, selang hisap, dan polimer. Shooter redrill juga harus membawa dan merakit bahan peledak dan detonator. Misfire yang harus dilakukan redrill diantaranya adalah; lost hole, line cut, lost wire, dead after shoot (DAS), short wire, dead cap, weak shoot, cap only, no CTB and UHT, lost record, dan wrong spread. Peralatan yang bibawa adalah:1. Mud pump2. King swivle3. Mata bor + nipple4. Pipa bor5. Selang king swiple6. Selang hisap7. Saringan selang hisap8. Kunci pipa9. Cangkul10. Dirigen 20 liter11. Firing line12. Lastok + dummy + planting hole13. Pancing lubang14. Kotak handak + kunci kotak handak15. Baterai kering16. Blaster slave17. Tool set18. Cap tester19. Capsim (up hole test)20. Antenna pecut (antenna Ringo)21. Polimer22. BBM23. Oli24. Pompa sedot bensin25. Radio HT26. Program depth charge27. P3K28. Blanko toolbox meeting29. Helm + sarung tangan + sepatu30. Kacamata31. Masker hidung32. Parang

G. Shooter ProduksiKru shooter bertugas untuk meledakkan shoot point. Peralatan yang di bawa adalah blaster master-slave untuk memberikan arus untuk meledakkan detonator. Dalam satu kru shooter terdapat seorang shooter yang bekerja dibawah partai Elnusa. Shooter yang bekerja harus mempunyai lisensi sebagai shooter. Blaster slave dilengkapi dengan radio frekuensi sebagai alat komunikasi, penerima sinyal untuk meledakkan deto dari Labo, dan mengirim data seperti uphole time dan confirm time break ke Labo. Kru shooter juga membawa firing line yang terdiri dari dua line, yaitu untuk dihubungkan ke kabel deto dan satu lagi untuk dihubungkan dengan up hole geophone. Kru shooter juga harus membawa pancing untuk mempermudah mengambil O Ring yang ditanam di lubang SP. Peralatan yang bibawa adalah:1. Baterai kering

Page 7: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

2. Blaster slave3. Firing line4. Geophone up hole5. Capsim6. Tool set7. Planting hole8. Pancing lubang9. Antena pecut (antenna Ringo)10. Radio HT11. Program kerja12. P3K13. Blanko toolbox meeting14. Helm + sarung tangan + sepatu15. Kacamata16. Masker hidung

H. Team RepeaterKru repeater bertugas untuk memasang antena repeater. Kru repeater juga mendirikan tower untuk memasang antena. Pada area yang tidak memungkinkan untuk mendirikan tower, antena juga dapat dipasang di atas pohon. Penempatan repeater harus diperhitungkan agar dapat menghubungkan kedua belah pihak yang berkomunikasi. Ketinggian repeater juga harus lebih tinggi dibandingkan dengan lokasi di sekitarnya. Peralatan yang bibawa adalah:1. Antenna repeater2. Radio repeater3. Tali labrang4. Conector + spare jumper conector5. Kabel antena6. Paku ground + kabel ground7. Baterai + jumper power8. Harness (tali pengaman)9. Tool set (kunci-kunci, contact cleaner)10. Radio HT11. Program kerja12. P3K13. Blanko toolbox meeting14. Helm + sarung tangan + sepatu15. Kacamata16. Masker hidung

I. Kru BateraiKru baterai bertugas untuk memasang baterai pada LAUL atau LAUX di lintasan. Satu kru bertugas untuk memasang satu baterai dan dipimpin oleh seorang mandor telepon. Satu kru membawa spare dua string geophone dan satu roll kabel link. Selain memasang kabel, kru mandor telepon juga bertugas untuk melakukan trouble shooting dan menjaga noise di lintasan.

Pembentangan Kabel dan Penanaman Geophone Posted by Adrian Oktavinta at 6:56 PM Labels: Rec. Instrument Pembentangan kabel adalah pekerjaan tahap pertama pada recording. Pembentangan kabel dilakukan oleh kru bentang. Satu kru bentang dapat membawa 8 roll kabel link dan 32

Page 8: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

string geophone. Tugas kru bentang adalah menyambungkan kabel dan geophone dengan baik sesuai dengan lintasan dan tracenya. Satu orang kru bentang biasanya membawa satu roll kabel link atau dua string geophone.Setelah pembantangan maka pekerjaan seklanjutnya adalah penanaman geophone yang dilakuakann oleh kru rojok. Peralatan yang dibutuhkan antara lain adalah super planter untuk membuat lubang tempat geophone akan ditanam, planting hole untuk menanamkan geophone, dan tali chaining untuk mengukur jarak antar geophone agar sesuai dengan parameter yang telah ditentukan.

Penanaman Geophone (Rojok)

Hal yang harus diperhatikan pada penanaman geophone adalah:- Kedalaman geophone harus tepat, tidak terlalu dangkal dan tidak terlalu jauh, yaitu geophone tertanam pada koplingnya sehingga geophone dapat menerima siyal getaran seismik dengan baik.- Posisi geophone harus tegak agar geophone dapat menerima gelombang seismik dengan maksimal.- Penanaman geophone harus hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan.- Tidaklah bagus apabila geophone yang ditanam mengenai agar, karena dapat menimbulkan noise apabila pohon akar tersebut bergoyang tertiup angin.

A. Jenis Bentangan

1. Bentangan NormalPada satu string geophone atau satu trace terdapat 18 buah geophone. Pada bentangan normal jarak antara geophone pertama dengan geophone ke-18 adalah:

JarakAntarTrace – JarakAntarTrace*JumlahGeophonePerTrace

Page 9: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

Karena jarak antar trace adalah 30 m maka jarak antara geophone pertama dengan geophone ke-18 adalah 28,33 m, maka jarak antar geophone adalah 28,33m/(18-1) atau sama dengan 1.667 m.Posisi bentangan geophone sejajar dengan lintasan sehingga semua geophone yang terbentang berada tepat dilintasan.

2. Bentangan SimetriApabila geophone tidak dapat dibentang normal maka alternatif pertama yang dilakukan adalah membentang geophone secara simetri. Pada prinsipnya membentang geophone secara simetri sama dengan membentang geophone secara normal, hanya saja jarak antar geophone yang diperkecil, tetapi jarak antar geophone yang satu dengan yang lainnnya harus sama.Membentang geophone secara simetri dapat disebabkan karena trace berada di dekat jalan, sungai, kanal atau sebab-sebab yang lain yang dapat menyebabkan geophone tidak dapat dibentang secara normal.Kekurangan bentangan simetri adalah menyebabkan geophone lebih sensitif terhadap noise dan lebih mudah mendeteksi ground roll dibandingkan apabila geophone dibentang secara normal.

3. Bentangan GroupMembentang geophone secara group adalah alternatif terakhir apabila goephone tidak dapat dibentang secara normal maupun simetri. Penyebab geophone dibentang secara group sama dengan halnya mengapa geophone dibentang secara simetri, yaitu diantaranya karena geophone berada di dekat jalan, sungai atau kanal dan lintasan juga berpotongan dengan jalan, sungai atau kanal tersebut.Bentangan yang di group adalah yang paling sensitif terhadap noise dari luar dan ground roll karena jarak antar geophone yang berdekatan. Tetapi bentangan group juga lebih sensitif dalam menerima getaran seismik. Dalam monitor record dapat terlihat bahwa bentangan yang digroup akan menghasilkan amplitudo getaran yang lebih besar dan relatif lebih lama dalam mendeteksi getaran.Parameter bentangan group adalah geophone ditanam secara melingkar dengan diameter lingkaran sebesar 1 m. Harus diatur sedemikian rupa agar jarak antar geophone sama besar.

B. River Crossing

River Crossing dilakukan apabila lintasan berpotongan dengan sungai yang cukup lebar sehingga kita tidak dapat menghubungkannya dengan menggunakan kabel link. Bisanya pada River Crossing terdapat trace yang mati karena trace tersebut berada di tengah-tengah sungai dan tidak memungkinkan untuk di kompensasi maupun di offside.Pada River Crossing kita menggunakan kabel transverse yang panjangnya dapat mencapai 200 – 300 m. kabel tranverse tersebut menghubungkan antara dua Laux yang masing-masing berada di kedua sisi sungai yang saling berseberangan. Kabel transverse tersebut terhubung pada port transverse Laux, apabila kabel transverse tersebut terhubung dengan port Left Transverse pada salah satu Laux maka pada Laux yang satunya lagi harus terhubung pada port Right Transverse.Hal yang sangat penting dan berbahaya pada pengerjaan River Crossing adalah pembentangan kabel transverse di sungai. Pembentangan kabel transverse adalah dengan menggunakan perahu kecil. Pada perahu tersebut telah dipasang sebuah roda besar untuk menggulung ataupun untuk mengulur kabel. Pada saat pengangkatan kabel seringkali terjadi kabel tersangkut di dasar sungai. Apabila hal ini terjadi maka hal yang terpaksa dilakukan adalah memotong kabel transverse tersebut.

Page 10: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

Pemasangan Instrumen Recording (Sercel SN408XL) Posted by Adrian Oktavinta at 9:09 PM Labels: Rec. Instrument A. Pemasangan Instrumen 2D

Labo dihubungkan ke lintasan dengan menggunakan kabel transverse. Kabel transverse dari Labo dihubungkan dengan LAUX yang berada di lintasan. Apabila kabel transverse dihubungkan di port right transverse di Labo, maka pada LAUX kabel transverse tersebut dihubungkan ke port left transverse dan demikian juga apabila dilakukan hal sebaliknya. Kemudian LAUX akan terhubung dengan kabel link FDU melalui port High Line dan Low Line. Port high line terhubung ke trace besar sedangkan low line terhubung ke trace kecil.Di setiap 10 kabel link atau sama dengan setiap 40 trace atau FDU dari LAUX dipasangan LAUL. Sebenarnya jumlah FDU maksimal adalah 60 FDU dengan panjang kabel antar FDU 30 m, 48 FDU dengan jarak kabel antar FDU 55 m, dan 40 FDU jika panjang kabel antar FDU 75 m. Namun dengan bertambahnya usia dari kabel dan instrumen yang lain maka kerakteristik tersebut akan berkurang. Maka untuk menghindari kegagalan pada saat perekaman maka kita menggunakan parameter yang berada di bawah kemampuan maksimal instrumen.Apabila LAUX tidak tersedia, maka posisi LAUL dapat digantikan dengan LAUX tetapi sebaliknya kita tidak dapat menggantikan fungsi LAUX dengan LAUL.

Pemasangan instrument pada survey 2D

B. Pemasangan Instrumen 3D

Pada perekaman 3D terdapat lebih dari satu lintasan yang aktif pada satu titik tembakan. Dalam satu lintasan dibutuhkan minimal satu buah LAUX. LAUX berfungsi untuk menghubungkan lintasan yang satu dengan lintasan yang lain, dan juga burfungsi untuk menghubungkan Labo ke kabel di lintasan. Koneksi antar lintasan melalui port Left Transverse dan Right Transverse pada LAUX, kabel yang digunakan adalah kabel transverse.Lintasan-lintasan pada perekaman 3D adalah sejajar dan jarak antar lintasan adalah saman antara lintasan yang satu dengan yang lainnya.Yang perlu untuk diperhitungkan adalah jumlah channel aktif maksimal. Kabel transverse mempunyai kemampuan maksimal untuk 2000 channel aktif. Sedangkan satu line mempunyai kemampuan 1000 channel aktif.

Page 11: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

Penyimpanan Data (Sercel SN408XL) Posted by Adrian Oktavinta at 8:43 AM Labels: Rec. Instrument Penyimpanan data dilakukan pada dua buah tape. Perekaman tape menggunakan Cartridge Drive yang terhubung dengan Processing Module (PRM). Pada Cartridge Drive tersebut terdapat dua buah device, dimana masing-masing device untuk merekam pada satu tape.Sebelum perekaman dilakukan, harus ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah:1. Cartridge Drive sudah dibersihkan dengan menggunakan cleaner sehingga tidak terjadi kegagalan dalam perekaman karena Cartridge Drive kotor.2. Tape yang akan direkam sudah dimasukkan ke dalam Cartridge Drive dan dalam keadaan

Page 12: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

Ready.3. Pengaturan Recorder pada posisi Data.4. Memeriksa apakah nomor tape dan Record Number sudah sesuai.5. Setelah penembakan harus diperhatikan indikator Recorder apakah perekaman dapat berlangsung dengan baik atau tidak.

Tampilan menu Records Setup

Dengan menggunakan Record Setup kita dapat mengatur Record Number dan Test Record Number, nomor tape, dan juga jumlah file maksimum dalam setiap tape. Test Record Number digunakan untuk penomoran file Instrument Test. Apabila kita memasukkan angka 202 pada Record Number, maka file pertama akan memiliki nomor 202 dan file berikutnya akan secara otomatis naik satu nilai menjadi 203 dan begitu seterusnya, begitu juga halnya dengan Test Record Number. Setiap harinya Test Record Number akan dimulai dengan angka 9001. Namun pada Record Number akan melanjutkan angka pada hari sebelumnya.Panel Recorder digunakan untuk mengontrol perekaman. Untuk dapat merekam pada tape, kita harus memilih pilihan “Record on Tape” pada panel Install. Dengan menekan “MANUAL” maka akan mengaktifkan tombol kontrol (INIT, EOF, AGAIN, dan PLAYBACK) dan akan mengisolasi tahap recorder pada 408XL. Maka akuisisi data akan tertahan sampai Recorder dipindahkan ke posisi AUTO kembali.

Tampilan window Recorder

Dengan memilih “AUTO” akan menghubungkan recorder stage ke stage sebelumnya pada 408XL. SCSI bus dapat dihubungkan sampai dengan empat buah recorder. Ketika sebuah recorder terhubungkan dengan bus dan dihidupkan, sebuah lampu indikator akan muncul pada panel “Device”. Lampu indikatornya ialah:- Lampu indikator tidak muncul: hal ini mengindikasikan kalau recorder tidak terhubungkan

Page 13: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

atau belum dinyalakan.- Lampu indikator merah: hal ini mengindikasikan recorder sudah terhubungkan dan sudah dinyalakan, tetapi cartridge belum dimasukkan.- Lampu indikator jingga: hal ini mengindikasikan recorder sudah terhubungkan dan sudah dinyalakan, dan cartridge sudahdimasukkan.- Lampu indikator hijau: hal ini mengindikasikan recorder sudah terhubungkan dan sudah dinyalakan, cartridge sudahdimasukkan, dan sedang digunakan untuk perekaman.Ketika kita memilih ”MANUAL” maka pengoperasian secara manual seperti EOF, AGAIN, dan PLAYBACK akan aktif.1. EOFDengan memilih tombol ini maka akan menyebabkan End of File kedua yang akan ditulis setelah file terakhir. Sebuah EOF akan secara otomatis tertulis pada akhir setiap record. EOF yang kedua diinterpretasikan sebagai akhir dari tape. Hal ini akan menyebabkan file count berubah kembali menjadi 0.End of Tape juga akan secara otomatis muncul apabila jumlah file yang terekam pada tape sudah mencapai batas maksimum yang telah ditentukan.

2. AGAINDengan memilih tombol ini akan menyebabkan record yang sama akan ditulis kembali ke tape yang baru, contohnya ketika terjadi kegagalan untuk menulis record secara keseluruhan.Ketika tombol “DATA” aktif, dengan menekan tombol AGAIN akan menyebabkan record akan ditulis kembali ke dalam tape. Tetapi dengan tombol “TBP” yang aktif, maka dengan menekan tombol AGAIN akan menyebabkan record di-playback pada monitor record. Dengan tombol “File” yang aktif, dengan menekan tombol “AGAIN” akan membuka MEDIA VIEW yang menampilkan disk space yang tersedia, dan menampilkan nama dan ukuran file yang sudah disimpan.

3. PLAYBACKDengan menekan tombol PLAYBACK akan menampilkan sebuah kotak dialog yang memungkinkan kita untuk memilih jenis Playback yang kita inginkan.

Tampilan menu Playback pada window Recorder

Tipe-tipe dari Playback yang tersedia adalah:

1. Last RecordDigunakan untuk melakukan playback pada record yang sebelumnya. Tape akan mencari

Page 14: 31699556 Tahapan Tahapan Dalam Pengolahan Seismik Seismik

header dengan Record Number yang sesuai dengan Record Number dari file terakhir yang direkam. Last Record juga berfungsi untuk memposisikan record terakhir pada akhir dari tape.

2. Next RecordNext Record digunakan untuk melakukan playback pada record berikutnya.

3. ForwardForward digunakan untuk melakukan playback terhadap record yang berada setelah posisi di tape pada saat itu.

4. BackwardSedangkan Backward digunakan untuk melakukan playback terhadap record yang berada di posisi sebelumnya.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah pengemasan tape hasil perekaman yang ingin dibawa ke Basecamp. Setiap tape harus diberikan identitas seperti nomor tape, tanggal perekaman, dan Record Number pada tape. Tape sangat rentan terhadap medan magnet. Apabila tape terkena medan magnet yang cukup besar maka data yang berada pada tape dapat rusak, sehingga tape harus dilindungi dari medan magnet. Tape hasil perekaman harus dibungkus dengan alumunium foil agar tidak dapat ditembus oleh medan magnet. Kendaraan yang membawa tape tidak diperbolehkan menyalakan radio karena akan speaker yang menyala akan menghasilkan medan magnet. Tape juga harus dihindarkan dari medan magnet lainnya seperti radio HT.