3.1 jenis penelitian -...

13
54 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan tentang pengaruh suatu faktor (perubah) terhadap faktor lainnya dengan mengendalikan, baik faktor yang mempengaruhi maupun faktor yang dipengaruhi. Tujuan dari penelitian semu ini adalah menyelidiki ada tidaknya pengaruh sebab akibat serta berapa besar pengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada kelompok (Widjajanto, 2005). Penulisan eksperimen yang digunakan adalah desain pre test-post test control group desaign. Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pre test untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol (Sugiyono, 2009). Dalam penelitian eksperimen semu ini digunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelompok yang diberi perlakuan (menurunkan rasa rendah diri melalui konseling kelompok Adlerian). Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Tujuan pembentukan kelompok kontrol untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tampak antara kedua kelompok dan agar kesimpulan yang diambil menjadi lebih kuat. Semua kelompok, baik kelompok eksperimen

Upload: dinhcong

Post on 30-Jul-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

54

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk eksperimen semu / Quasi

Eksperimen. Penelitian eksperimental adalah penelitian yang analisisnya

dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan tentang pengaruh suatu faktor

(perubah) terhadap faktor lainnya dengan mengendalikan, baik faktor yang

mempengaruhi maupun faktor yang dipengaruhi. Tujuan dari penelitian semu ini

adalah menyelidiki ada tidaknya pengaruh sebab akibat serta berapa besar

pengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

kelompok (Widjajanto, 2005). Penulisan eksperimen yang digunakan adalah

desain pre test-post test control group desaign. Dalam desain ini terdapat dua

kelompok yang dipilih secara random kemudian diberi pre test untuk mengetahui

keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kontrol

(Sugiyono, 2009).

Dalam penelitian eksperimen semu ini digunakan dua kelompok yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah

kelompok yang diberi perlakuan (menurunkan rasa rendah diri melalui konseling

kelompok Adlerian). Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak diberi

perlakuan sama sekali. Tujuan pembentukan kelompok kontrol untuk mengetahui

perbedaan yang mungkin tampak antara kedua kelompok dan agar kesimpulan

yang diambil menjadi lebih kuat. Semua kelompok, baik kelompok eksperimen

Page 2: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

55

yang diberi perlakuan maupun kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan,

keduanya diberi tes awal (pretest) dan tes akhir (postest). Dalam memberikan

perlakuan, kelompok eksperimen dipisahkan dari kelompok kontrol. Model

eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai

berikut:

Group: Pretest Treatment Posttest

Ex. Group

Ctr, Group

Tes awal digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rendah diri

siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian pada

kelompok ekperimen dikenai variabel perlakuan X (variabel bebas) untuk jangka

waktu tertentu. Kemudian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan

tes akhir untuk mengukur variabel tergantung atau terikat (rendah diri siswa) dan

untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rendah diri siswa setelah kelompok

eksperimen diberi perlakuan.

Menurut Rachman & Muchsin, (1996) prosedur pelaksanaan penelitian

eksperimen sebagai berikut:

1. Pilih sejumlah subjek secara rambang dari suatu populasi

2. Secara rambang, golongkan subjek menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan X dan kelompok

kontrol yang tidak dikenai variabel perlakuan.

3. Berikan pretes T1, untuk mengukur variabel tergantung pada kedua

kelompok itu, lalu hitung mean masing-masing kelompok.

T1e X T2e

T1c T2c

Page 3: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

56

4. Pertahankan semua kondisi untuk kedua kelompok itu agar sama kecuali

pada satu hal yaitu kelompok eksperimen yang dikenai variabel perlakuan

X untuk jangka waktu tertentu.

5. Berikan posttest T2 kepada kedua kelompok itu untuk mengukur variabel

tergantung, lalu hitung mean untuk masing-masing kelompok.

6. Hitung perbedaan untuk hasil pretest T1 dan T2 untuk masing-masing

kelompok, jadi (T2e-T1e) dan (T2c dan T2c).

7. Bandingkan perbedaan tersebut, untuk mnentukan apakah penentuan

perlakuan itu berkaitan dengan perubahan yang lebih besar pada kelompok

eksperimen, jadi (T2e-T1e)(T2c dan T2c).

8. Kenakan test statistik yang cocok untuk rancangan ini.

3.2 Variabel penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat.Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau ber-

ubahnya variabel terikat. Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006).

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konseling kelompok Adlerian dan

variabel terikatnya adalah rasa rendah diri.

3.3 Subjek Penelitian

Sebelum memberi perlakuan (menurunkan rendah diri melalui konseling

kelompok Adlerian), terlebih dahulu penulis menyebar cheks list rasa rendah diri

di kelas VII A, C, D, F untuk mengetahui siswa yang mempunyai rasa rendah diri.

Dihasilkan siswa yang mengalami rasa rendah diri tinggi sebanyak 12 siswa dari

empat kelas tersebut. Dari 12 siswa tersebut diambil 6 siswa menjadi kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen 6 siswa dan kelompok

kontrol 6 siswa

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A, C, D, F SMP Negeri

8 Salatiga. Jumlah siswa keseluruhan 124 siswa tetapi tidak diambil seluruhnya

Page 4: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

57

subjek untuk penelitian dalam pengukuran rendah diri yang pertama dilihat mana

siswa yang memiliki skor rendah diri yang tinggi kemudian nanti siswa yang

tinggi rasa rendah diri tersebut diberi layanan konseling kelompok. Dalam

penelitian eksperimen dibutuhkan jumlah yang sama untuk setiap kelompoknya

Hadi, 1970 (dalam Giyanti, 2007). Untuk menentukan siapa yang termasuk

kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol harus dicari dan ditentukan rata-

rata tingkat rendah diri siswa yang tidak membedakan kedua kelompok. Alasan

penulis mengambil subjek penelitian siswa kelas A, C, D, F bersifat homogen.

Maksudnya adalah dari sifat hampir sama dalam rendah diri, misalnya dari segi

usia hampir sama, tingkat sekolah dan tempat tinggal.

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasionalnya adalah rasa

rendah diri dan konseling kelompok Adlerian. Adapun definisi dari setiap variabel

tersebut adalah:

1. Rasa rendah diri adalah perasaan tidak bisa menerima kondisi fisik,

menerima keadaan sosial, mental, tidak percaya diri. Orang rendah diri tak

mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya. Orang minder

cenderung bersikap ego sentris, memposisikan diri sebagai korban merasa

tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah

menyerah.

2. Konseling kelompok Adlerian disini untuk membangun dan

mempertahankan hubungan empati antara konseli dan konselor yang

Page 5: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

58

berdasarkan pada kepercayaan bersama dan rasa hormat dan dimana

konseli merasa dimengerti dan diterima konselor, menyediakan suasana

konseling dimana konseli dapat datang untuk mengerti kepercayaan dasar

mereka dan perasaan tentang dirinya dan menemukan mengapa

kepercayaan konseli bisa salah, membantu konseli mengembangkan

pandangan ketujuan konseli yang salah dan kebiasaan kalah diri melalui

proses konfrontasi dan interpretasi, membimbing konseli dalam

menemukan alternatif dan mendorong konseli untuk membuat keputusan

yang memberi pandangan pada tindakan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang dipakai oleh peneliti

untuk memperoleh data yang akan diteliti. Kualitas data ditentukan oleh kualitas

alat pengambilan data atau alat ukur pengukurannya (Suryabrata ,1990). Dalam

penelitian ini digunakan alat pengumpulan data yaitu:

1. Check List

Check List menurut Walgito (1985) merupakan suatu daftar yang

mengandung atau mencakup faktor faktor yang ingin diselidik.

Prosedur pengisian check list rasa rendah diri responden diminta untuk

memilih jawaban “ Ya dan Tidak” pada kolom yang tersedia sesuai dengan

keadaan dirinya. Cara penilaiannya dengan memberi poin nilai pada tiap item.

Penulis membuat semua item yang favorable karena penulis ingin siswa langsung

mengisi tiap item sesuai dengan masalah yang dialami siswa. Jumlah item dalam

Page 6: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

59

cheks list yang dibuat oleh penulis berjumlah 48 item yang sudah terbagi ke

dalam aspek rendah diri fisik, psikologis, sosial dan indikator dari rasa rendah diri

fisik, psikologis dan sosial. Tiap item mewakili satu indikator dan sudah valid.

Untuk mengukur rasa rendah diri siswa yang diberikan untuk jawaban

“Ya” di beri skor nilai “1” dan untuk jawaban “Tidak” diberi skor nilai “0”.

Kemudian sesudah skor terkumpul akan dikategorikan siswa yang mengalami rasa

rendah diri seperti berikut:

1. Bila memperoleh skor 40-48 dikategorikan mengalami rasa rendah diri

“ Sangat Tinggi”

2. Bila memperoleh skor 30-39 dikategorikan mengalami rasa rendah diri

“Tinggi”

3. Bila memperoleh skor 20-29 dikategorikan mengalami rasa rendah diri

“Sedang”

4. Bila memperoleh skor 10-19 dikategorikan mengalami rasa rendah diri

“Rendah”

5. Bila memperoleh skor 0-9 dikategorikan mengalami rasa rendah diri

“Sangat Rendah”

Berikut ini kisi-kisi / instrumen dan check list rasa rendah diri dengan

menggunakan teorinya Adler yang disusun oleh penulis:

Tabel 3.1

Instrumen/kisi-kisi rasa rendah diri

No Konsep Sub

Konsep Indikator

Item

Favorable

(+)

1 Rendah

Diri

A. Fisik 1. Kelainan fisik, yang terdiri:

a. bertumbuh pendek/kerdil

b. cacat

c. kepincangan

1

2

3

Page 7: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

60

d. bagian wajah yang tidak

proposional

e. kelainan otot sejak kecil

f. sejak kecil sudah kerempeng

g. kecenderungan gemuk sejak

kecil.

2. Disfungsi (tubuh yang normal

mengalami perasaan inferiority organ

karena berfikiran negatif dan pesimis

terhadap dirinya) yang terdiri:

a. ketidak mampuan dalam

berbicara

b. penglihatan

c. pendengaran

3. Penyakit, yang terdiri:

a. jantung lemah

b. mengidap kelainan jantung dini

c. paru-paru lemah

d. asma

e. polio.

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

B.

Psikolo

gis

1. Perasaan kurang berharga

2. Memposisikan diri sebagai korban

3. Merasa tidak puas terhadap dirinya

4. Mengasihani diri sendiri

5. Mudah menyerah

6. Agresif

7. Egosentris

8. Selalu dicap sebagai orang yang

bodoh

9. Selalu dicap sebagai orang yang

nakal

10. Selalu dicap sebagai orang yang

lemah

11. Dilecehkan

12. Berfikiran negatif

13. Pesimis

14. Takut membuat kesalahan

15. Menyalahkan dunia

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

C.

Sosial

1. Perasaan kurang mampu dalam

penghidupan

2. Kecenderungan menolak orang

3. Diintimidasi oleh teman-teman

4. Pemalu

5. Penakut

6. Merasa tidak aman

7. Ragu-ragu

31

32

33

34

35

36

37

Page 8: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

61

8. Pengecut

9. Dimanja

10. Diabaikan

11. Pengasuhan yang tidak toleran

12. Menarik diri dari kehidupan sosial

13. Tidak sportif

14. Sangat sensitif

15. Memancing pujian

16. Bersikap kasar

17. Mencela

18. tertindas

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

Jumlah 48

3.6 Uji Coba Instrumen

Menurut Sugiyono (2006), Instrumen yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Kriteria untuk menentukan validitas item instrumen menurut Ali (1995):

0,00-0,20 : Tidak ada validitas

0,21-0,40 : Validitas Rendah

0,41-0,60 : Validitas Sedang

0,60-0,80 : Validitas tinggi

0,81-1,00 : Validitas sangat tinggi

Reliabilitas, menurut Sugiyono (2006), adalah serangkaian pengukuran

atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang

dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan berulang. Kondisi itu di tengarai dengan

konsistensi hasil dari penggunaan alat ukur yang sama dilakukan secara berulang

dan memberikan hasil relatif sama dan tidak melanggar kelaziman. Untuk

mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus

Alpha Crobach untuk mengestimasi reliabilitas instrumen. Kriteria untuk

Page 9: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

62

menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George &

Mallery (1995) sebagai berikut :

α > 0,9 : sangat bagus

α > 0,8 : bagus

α > 0,7 : dapat diterima

α > 0,6 : diragukan

α > 0,5 : jelek

α < 0,5 : tidak dapat diterima

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid

dan reliabel. Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur

Berikut ini adalah hasil uji coba instrumen yang dilakukan penulis di Panti

Asuhan Darmo Lestari yang santrinya masih berstatus sekolah di SMP. Penulis

menyebarkan ceks list berjumlah 40 lembar dengan 48 pernyataan yang diisi oleh

40 siswa SMP Panti Asuhan Darmo Lestari Pulutan secara random. Setelah

beberapa kali penulis melakukan uji coba instrumen dan menghapus pernyataan

yang negatif dari setiap indikator. Penulis menggunakan satu pernyataan yang

valid untuk mewakili setiap indikator dari setiap aspek rasa rendah diri siswa. Jadi

dapat disimpulkan bahwa check list rasa rendah diri yang disusun sendiri oleh

penulis sudah teruji kevaliditasnya dan reliabilitasnya.

Berdasarkan hasil uji validitas, diketahui bahwa nilai terendah validitas item

sebesar 0,212 Dan nilai tertinggi validitas item sebesar 0,814. Dengan demikian

seluruh item dapat digunakan. Berdasarkan uji reliabilitas instrumen diketahui

bahwa nilai reliabilitas instrumen sebesar 0,889. Dengan demikian reliabilitas

instrumen dapat dinyatakan memiliki kategori bagus.

Page 10: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

63

Tabel 3.3

Reliabilitas Cheks list rasa rendah diri

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.889 48

3.7 Pre Test

Pre test ini menggunakan format check list rasa rendah diri dan hasil pre test

ini akan menjadi data perbandingan pada data pre test dan data post test. Pre test

dilakukan pada tanggal 20 September 2011. Tujuan dari pretes adalah untuk

mengetahui berapa skor dan kategori siswa yang memiliki kategori rasa rendah

diri dari sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Teknik pengujian

menggunakan teknik Mann Whitney U Test.

Berikut Tabel Kelompok Ekperimen dan kelompok kontrol

Tabel 3.3

Data pre test kelompok eksperimen

No Nama Kelas Pre test Kategori

1 M. FH (kelompok eksperimen) VII C 32 Tinggi

2 NIP (kelompok eksperimen) VII C 31 Tinggi

3 FKN (kelompok eksperimen) VII C 31 Tinggi

4 PPW (kelompok eksperimen) VII A 30 Tinggi

5 NN (kelompok eksperimen) VII D 30 Tinggi

6 DA (kelompok eksperimen) VII C 30 Tinggi

Page 11: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

64

Tabel 3.4

Data pre test kelompok kontrol

No Nama Kelas Pre test Kategori

1 NA ( Kelompok kontrol) VII C 32 Tinggi

2 IJ( Kelompok kontrol) VII D 31 Tinggi

3 YJK ( Kelompok kontrol) VII F 30 Tinggi

4 PF( Kelompok kontrol) VII F 30 Tinggi

5 GW ( Kelompok kontrol) VII F 30 Tinggi

6 MS ( Kelompok kontrol) VIIC 30 Tinggi

Tabel 3.5

Hasil Analisis Pre Test Siswa kelas 7 SMP Negeri 8 Salatiga

NPar Tests

Mann-Whitney Test

Ranks

kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

skor eksperimen 6 6.92 41.50

kontrol 6 6.08 36.50

Total 12

Test Statisticsb

skor

Mann-Whitney U 15.500

Wilcoxon W 36.500

Z -.451

Asymp. Sig. (2-tailed) .652

Exact Sig. (2-tailed) .924

a. Not corrected for ties.

b. Grouping Variable: kelompok

Page 12: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

65

Jumlah subjek untuk kelompok ekperimen 6 orang siswa dan jumlah

subjek untuk untuk kelompok kontrol sebanyak 6 siswa. Dari hasil analisis

diketahui koefisien Mann-Whitney U = 15.500, Mean rank untuk kelompok

eksperimen = 6.92 dan mean rank kelompok kontrol = 6.08 dengan Asymp. Sig

(2-tailed) .652 > 0.05 maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara rasa

rendah diri pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sehingga

eksperimen dapat dilanjutkan memberikan treatment atau perlakuan

3.8 Teknik Analisis

Analisis data penelitian dengan melakukan pengolahan data dengan teknik

analyze-descriptive frequencies untuk mengetahui penurunan rasa rendah diri

yang dulunya tinggi menjadi menurun. Teknis analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Mann Whitney U yaitu untuk melihat perbedaan nilai

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji Mann Whitney U merupakan uji

non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean sampel yang

berasal dari sampel yang sama. Mann-Whitney U juga digunakan untuk menguji

beda mean dua sampel, apakah berbeda signifikan atau tidak.

Mann-Whitney U mensyaratkan skala data ordinal dalam pengujiannya

(Sugiyono, 2006). Skala data yang digunakan penulis ini adalah skala data ordinal

yang memakai sampel sedikit yang membuat penulis memakai uji non parametrik

Mann Whitney U, Selain itu dua kelompok yang dibandingkan jumlahnya sama

yaitu kelompok eksperimen 6 dan kelompok kontrol 6. Analisis perbedaan

dimaksudkan untuk menguji apakah harga rata-rata (mean rank) pada satu

Page 13: 3.1 Jenis Penelitian - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/1794/4/T1_132007066_BAB III.pdfpengaruh sebab-akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan kepada

66

variabel berbeda pada kelompok yang satu dengan yang lain (Azwar, 1997). Maka

Mann-Whitney U dapat digunakan sebagai teknik analisis dalam penelitian ini.

Dalam analisis penulis dibantu dengan progam SPSS 17.0 for windows.