tugas sebab akibat
DESCRIPTION
ffffTRANSCRIPT
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.4 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Diagram Sebab-Akibat ............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Diagram Sebab-Akibat .................................................... 3
2.1.2 Langkah-langkah Pembuatan Diagram Sebab-Akibat ...................... 5
2.1.3 Hubungan Antara Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat ..... 10
2.1.4 Stratifikasi (“Stratification”) ........................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya dalam peningkatan mutu produksi, ada 5 teknik dasar yang
merupakan bahan untuk membantu menganalisa permasalahan yang terjadi,
mengambil keputusan, membuat rencana/ perbaikan dari suatu produk yang
diproduksi atau yang dihasilkan.
Lima teknik dasar tersebut, ialah:
1. Histogram
2. Diagram Pareto
3. Diagram Sebab-Akibat
Kelima teknik dasar ini dapat dibuat data-data statistik melalui suatu data
yang diambil dari hasil pemeriksaan terlebih dahulu dengan memakai lembar
periksa dari suatu produk yang diproduksi atau yang dihasilkan. Data-data
statistik inilah yang dapat dijadikan bahan untuk mengambil keputusan dalam
upaya meningkatkan mutu.
Dalam makalah ini akan dibahas 1 dari 5 teknik dasar tersebut, yaitu
Diagram Sebab-Akibat dan Diagram Pencar.
1. 2. Rumusan Masalah
Dalam makalah Diagram Sebab-Akibat dan Diagram Pencar ini ada
beberapa masalah yang akan dibahas, antara lain :
1. Apakah pengertian dari Diagram Sebab-Akibat ?
2. Bagaimana langkah-langkah pembuatan Diagram Sebab-Akibat ?
3. Apa hubungan antara Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat ?
4. Apakah yang dimaksud dengan Stratifikasi ?
1.3 Tujuan
Adapun hal yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah Diagram
Sebab-Akibat ini ialah sebagai berikut :
1. Menjelaskan kepada pembaca yang dimaksud dengan Diagram Sebab-
Akibat.
2. Menjelaskan langkah-langkah pembuatan Diagram Sebab-Akibat.
3. Menjelaskan kepada pembaca hubungan antara Diagram Pareto dan
Diagram Sebab-Akibat ?
4. Menjelaskan kepada pembaca yang dimaksud Stratifikasi.
1.4 Manfaat
Dalam pembuatan makalah Diagram Sebab-Akibat, penulis berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan
mereka dalam bahasan membuat dan menyajikan grafik khususunya Diagram
Sebab-Akibat.
BAB IIPEMBAHASA
2.1 Diagram Sebab-Akibat
2.1.1 Pengertian Diagram Sebab-Akibat
Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara
karakteristik mutu dan faktor. Diagram dipergunakan tidak hanya untuk
karakteristik mutu produk tapi juga untuk bidang lain.
Karena bentuknya, maka diagram sebab akibat ini disebut juga diagram
tulang ikan (fish bone diagram) dan dipakai untuk menemukan faktor-
faktor yang berpengaruh pada karakteristik kualitasnya.
Untuk memebuat diagram sebab akibat ini, diperlukan adanya saran /
brainstorming yang merupakan teknik untuk mengumpulkan pendapat
yang kreatif secara diskusi bebas. Dalam diskusi bebas tersebut tak boleh
ada kritik terhadap pendapat orang lain, tak boleh melarang oarang
berbicara dan harus dapat mengmbil mufakat dariadanya pendapat orang
lain tersebut. Makin banyak pendapat , makin baik.
Untuk menentukan faktor yang berpengaruh, ada 5 faktor utama yang
perlu diperhatikan seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini.
5 faktor utama tersebut adalah : manusia (man) – mesin/alat, (machine) –
material – (bahan) – metode (method) dan lingkungan – (environment),
atau lebih dikenal dalam bahasa inggris istilah 4M-1E atau :4M-1L untuk
kita.
Gambar 1. Diagram Sebab-Akibat
Diagram sebab-akibat menunjukkan hubungan antara:
AKIBAT : kualitas.
SEBAB : faktor-faktor yang berpengaruh/ mengakibatkan sesuatu, pada
kulitas.
Dari sudut manajemen mungkin bermanfaat bila kita mencari variabel
bebas dari elemen-elemen manajemen, proses manajemen yang mungkin dapat
menjadi penyebab adalah manusia, material, mesin, metode, modal uang, dan
marketing. Proses manajemen yang dapat menyebabkan terjadi masalah yang
mungkin terletak dalam fungsi-fungsi kepemimpinan, perencanaan,
pengorganisasian, dan pengawasan. Adapun bidang manajemn yang mungkin
dapat didefinisikan sebagai penyebab timbulnya masalah, misalnya bidang-bidang
manjemen produksi, manajemen marketing, manajemen keuangan, manajemen
personalia, dan majemen kantor. Disamping variabel-variabel itu manajemen pun
mengidentifikasikan kemungkinan timbulnya variabel lingkukngan.
Gambar 2. Diagram Sebab dan Akibat
Setelah penyebab- penyebab yang paling mungkin ditandai, maka dapat
digunakan untuk mengarahkan kegiatan pengumpulan data ketika mencoba
membuktikan penyebab sebenarnya masalah tersebut.
Agar dapat menganalisis gagasan yang dikemukakan selama
brainstorming, biasanya bermanfaat mengelompokkan gagasan menjadi satu
dibawah judul-judul yang sesuai. Hal ini dapat membantu untuk menandai
penyebab-penyebab masalah yang penting. Diagram sebab dan akibat (juga
disebut diagram ishikawa, atau tulang ikan) seringkali digunakan pada tahap ini
karena memberiakn suatu gambar visual yang jelas tentang masalah itu,
menunjukkan penyebab-penyebab potensial dan huungan-hubungan yang
mungkin timbul antara masing-masing penyebab.
2.1.2 Langkah-Langkah Pembuatan Diagram Sebab Akibat
1) Tentukan masalah/sesuatu yang akan diperbaiki/diamati dan diusahakan
adanya “ukuran” untuk masalah tersebut, sehingga dapat dibandingkan
hasil sebelum dan sesudah perbaikan dilakukan.
Gambarkan panah dengan kotak diujung kanannya – dan tuliskan
masalah/ sesuatu yang akan diperbaiki itu, di dalam kotak.
Umpamanya:
Gambar 3. Masalah yang Akan Diperbaiki
2) Cari faktor-faktor utama apa, yang berpengaruh atau mempunyai akibat
pada masalah tersebut.
Tuliskan dalam kotak-kotak yang telah dibuat di atas dan dibawah panah
yang ada, kemudian tarik panah dari kotak ke panah yang ada.
Minuman
Gambar 4. Faktor Utama yang Berpengaruh
3) Cari lebih lanjut faktor-faktor yang lebih terperinci yang
berpengaruh/mempunyai akibat pada faktor utama tersebut.
Minuman
kopi tidak enak
Minuman
kopi tidak enak
orang Cara Membuat
Lingkungan Tempat peralatan
Bahan
Tuliskan faktor-faktor itu dikiri/kanan panah penghubung tadi dan buatlah
panah dibawah faktor bagian tadi, menuju garis penghubung.
Gambar 5. Faktor Utama yang Lebih Rinci yang Berpengaruh
Dengan cara yang sama, faktor tambahan lainnya dapat dicari dan disusun
dan seterusnya, sehingga kiata menghasilkan diagram sebab-akibat yang
tambah lengkap faktor penyebabnya seperti dibawah ini.
Gambar 6. Faktor Utama Yang Lebih Rinci yang Berpengaruh
4) Carilah penyebab-penyebab utama :
Dari diagram yang sudah lengkap di atas, carilah penyebab yang (paling )
utama, dengan menganalisa data yang ada dan buatlah urutannya dengan
menggunakan diagram pareto. Bila analisa data tak dapt dialkukan,
pilihlah faktor-faktor yang diduga sangat berpengaruh dan lakukanlah
voting (pemilihan dengan suara terbanyak) untuk menemukan urutannya,
serta gambarkan pada diagram.
Catatan:
1. Masalah pokok yang akan diteliti selalu dicantumkan dalam kotak segi
empat sebagai “kepala ikan”, sedang faktor-faktor penyebab sebagai
“tulang belulangnya”
2. Jangan membuat diagram menyerupai kepala, dengan lidi-lidi daunnya
seperti gambar dibawah ini
Gambar 7. Penyebab Utama
Karena kita harus dapat memisahkan mana faktor utama, mana faktor
bagian dan faktor pelengkap, sehingga mudah terlihat rangking pada faktor
penyebab.
Untuk memperkaya wawasan berikut ini diberikan lagi langkah-langkah
yang dapat menjelaskan bagaimana menghasilkan diagram sebab-akibat dengan
kasus yang lain dari kasus di atas :
a. Kelompok setuju atas masalah (atau akibatnya) yang sedang diselidiki. Ini
diisi didalam kotak sisi kanan halaman. Sebuah kerangka diagram sebab dan
akibat dilukiskan didalam gambar
Gambar 8. Kerangka Diagram Sebab Akibat
b. Sebuah panah panjang ditarik dari sisi kiri kekanan. Ini merupakan cabang
tengah (utama) atau “tulang ikan”
c. Kelompok itu menandai kategori penyebab masalah potensial utama yang
diselidiki.Kategori-kategori penyebab yang penting ini digambarkan sebagai
panah-panah yang menunjuk kecabang utama.Gambar 2-12 menggambarkan
kategori-kategori yang dipilih untuk masalah mobil mogok terus menerus.Bila
tidak ada kategori yang jelas timbul dalam pikiran pada tahap ini,berguna
untuk mempertimbangkan faktor-faktor kunci yang mempengaruhi
proses,seperti : Mesin ( perlengkapan ),Bahan – bahan ,Metode
(prosedur ),dan Manusia.Ini merupakan juudul yang berguna untuk mengawali
proses tersebut tetap berjalan.
Gambar 9. Diagram Sebab Akibat Untuk Meneliti Masalah Mobil Mogok
(Tidak Jalan)
d. Penyebab –penyebab potensial selama brainstorming kemudian dapat
dimasukkan dalam daftar di bawah judul yang tepat.
e. Dalam beberapa hal,kelompok itu dapat mengadakan brainstroming langsung
kedalam diagram sebab dan akibat dengan mengajukan pertanyaan “ Apa yang
akan memberi kontribusi kepada masing-masing penyebab-penyebab utama ?
“.Dengan menandai penyebab-penyebab bawah / samping,pertanyaan
kemudian dapat diajukan lagi untuk menentukan penyebab-penyebab yang
mungkin dari penyebab-penyebab samping.Bentuk brainstroming yang
tersusun ini biasanya membutuhkan tim yang penuh keahlian untuk
membawanya kearah penerapan yang berhasil .
f. Kadang sebuah penyebab mungkin cocok untuk lebih dari satu kategori.Dalam
hal ini penyebab itu mungkin didaftar lebih dari sekali ,atau kelompok itu
akan menentukan kategori tertentu yang membawahkan penyebab tersebut
kembali ada dalam daftar.
g. Diagram sebab dan akibat dapat dibentuk dalam beberapa sidang
rapat,terutama bila masalah itu sangat rumit.
Gambar 10. Diagram Sebab dan Akibat yang Menunjukkan Analisis Satu
Kategori Penting Yang Rinci
Menggambarkan penyebab-penyebab potensial pada keadaan pelanggan
yang tidak puas terhadap sebuah perusahaan.Di dalam hal ini, kategori penyebab
penting ditunjukkan bersama dengan suatu analisis yang lebih rinci tentang
kategori penting, jasa. Ini menunjukkan sejumlah tingkat penyebab dan
memperagakan bahwa diagram itu dapat sangat rumit apabila digambarkan secara
rinci.
Diagram sebab dan akibat merupakan sebuah cara yang kuat dan alat visual
untuk menampilkan penyebab-penyebab sebuah masalah dengan suatu cara yang
menghubungkan penyebab-penyebab yang berkaitan menjadi satu.
Dari diagram ini kelompok dapat memilih penyebab-penyebab yang paling
mungkin untuk mengarahkan data menyatukan kegiatan.
2.1.3 Hubungan Antara Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat
1) Mari kita gambarkan kembali Diagram Pareto jumlah absen karyawan PT.
Semen Baturaja Tahun 1982 – didampingi dengan diagram sebab-akibat
dari masalah tersebut:
Gambar 11. Diagram Pareto dan Sebab-Akibat Jumlah Absen Karyawan
PT. Semen Baturaja Tahun 1982
2) Penyebab paling besar digambar paling depan pada diagram tulang ikan
dan berangsur-angsur ke belakang, sesuai pentingnya factor penyebab.
“Brainstorming” sangat berperan dalam menyusun diagram sebab-akibat.
Pikiran-pikiran bebas sangat berarti, walaupun timbul gagasan-gagasan
yang tampaknya remeh; dalam “brainstorming” jangan dilontarkan kritik
terhadap suatu pemikiran.
2.1.4 STRATIFIKASI (“Stratification”)
Dikatakan bahwa istilah “stratifikasi” adalah kegiatan mengurai/
mengklasifikasikan persoalan menjadi kelompok/ golongan sejenis yang lebih
kecil, atau menjadi unsure-unsur tunggal dari persoalan.
Misalnya:
a. Mengurai-menurut:
1) Jenis kesalahan/ kerusakan,
2) Penyebab dari kesalahan/ kerusakan,
3) Lokasi kerusakan/ kesalahan,
4) Material, hari pembuatan, unit kerja, orang yang mengerjakan, penyalur,
waktu, kumpulan (“lot”), dan lain-lain.
b. Kegunaan dari stratifikasi adalah agar dapat melihat dengan terperinci
karakteristik kualitas – dan juga akibat dari pelaksanaan asumsi pada
karakteristik kualitas tersebut.
c. Untuk meyakinkan kita akan pentingnya faktor-faktor yang kita duga/
perkirakan, data yang terkumpul harus disusun agar merupakan lapisan
(strata)-sesuai urutan pentingnya data yang bersangkutan.
Untuk lebih menjelaskan prinsip tersebut, sebagai contoh kita ambil segelas
air yang bercampur krikil, pasir, dan lumpur.
Setelah dibiarkan cukup lama, campuran tadi akan memisahkan diri dan
mengendap-dan terjadilah stratifikasi.
Gambar12. Contoh Proses Stratifikasi
BAB III
PENUTUP
Diagram sebab akibat adalah diagram yang menunjukkan hubungan antara
karakteristik mutu dan faktor. Diagram dipergunakan tidak hanya untuk
karakteristik mutu produk tapi juga untuk bidang lain. Karena bentuknya, maka
diagram sebab akibat ini disebut juga diagram tulang ikan (fish bone diagram) dan
dipakai untuk menemukan faktor-faktor yang berpengaruh pada karakteristik
kualitasnya.
Diagram Sebab–Akibat menunjukkan hubungan antara:
AKIBAT : kualitas.
SEBAB : faktor-faktor yang berpengaruh/ mengakibatkan sesuatu, pada
kulitas.
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Sutrisno. 1989. Statistik. Yogyakarta: ANDI OFFSET.
Leavengood, S dan J. Reeb. 2002. Statistical Process Controller. Universitas
Negeri Oregon.
Modul Pengendalian Mutu Produksi. 2011. Palembang: Politeknik Negeri
Sriwijaya.
PERTANYAAN DAN JAWABAN DARI HASIL PRESENTASI
1. Desi Kartika (Kelompok 7)
Bagaimana cara mengelompokkan unsur tunggal dari persoalan ?
Cara mengelompokkannya yaitu dengan menguraikan dari suatu masalah,
seperti jenis kesalahan/ kerusakan, penyebab dari kesalahan/ kerusakan,
lokasi kerusakan/ kesalahan, dan materialnya.
2. M. Iqbal (Kelompok 6)
Apa indikasi mempelajari digram sebab-akibat dan diagram pencar ?
Indikasi mempelajari digram sebab-akibat adalah untuk menentukan
persoalan dan memecahkannya, dimana diagram sebab-akibat
menunjukkan hubungan antara karakteristik mutu dan faktor. Sedangkan
indikasi diagram pencar untuk melihat ada tidaknya hubungan antara dua
faktor atau variable, biasanya berupa data.
3. Meta Yanti (Kelompok 6)
Data-data apa saja yang bisa dimasukkan dalam diagram sebab-akibat dan
diagram pencar ?
Data yang bisa dimasukkan dalam digram sebab-akibat adalah masalah, dan
mencari tahu apa penyebabnya, kemudian apa pengaruhnya terhadap
kualitas, sehingga dapat memecahkan permasalahan tersebut.
Data yang bisa dimasukkan dalam diagram pencar adalah data-data dari
suatu kasus atau persoalan yang kemudian ditabelkan dan dibuat dalam
grafik.
4. Rizka Septia Dewi (Kelompok 4)
Bagaimana menentukan korelasi negative dan korelasi positif ?
Cara menentukan korelasi negative adalah dengan cara melihat pada grafik,
apakah x dan y berbanding terbalik, maka disebut korelasi negative.
Misalnya jika x naik maka y cenderung akan turun, dan sebaliknya.
Cara menentukan korelasi positif adalah dengan cara melihat pada grafik,
apakah x dan y berbanding lurus, maka disebut korelasi positif. Misalnya
jika nilai x naik maka y cenderung naik, tetepi mungkin ada faktor yang
berpengaruh.
5. Anindia Wibowo (Kelompok 5)
Apa perbedaan fungsi digram sebab-akibat dan diagram pencar ?
Fungsi diagram sebab-akibat adalah untuk menyelesaikan permasalahan,
dengan cara menentukan masalah kemudian mencari faktor-faktor
penyebabnya, sehingga dapat diketahui bagaimana solusinya.
Fungsi diagram pencar adalah utnuk melihat korelasi dari suatu penyebab
atau faktor yang berlangsung secara terus-menerus, yang diduga
mempunyai pengaruh atau karakter terhadap faktor lain.
6. Mario Prayoga (Kelompok 4)
Bagaimana menentukan titik-titik yang ada pada grafik ?
Untuk menentukan titik-titik pada grafik, dilihat dari data yang ada yang
kemudian dibuat pada grafik, sehingga terbentuk titik-titiknya.
7. Ayu Novitry (Kelompok 3)
Bisakah dari digram sebab-akibat dibuat ke diagram pencar dan sebaliknya ?
Bisa, tergantung dari penggunaan lebih efektif menggunakan diagram yang
mana, seperti yang terliahat pada contoh minuman kopi tidak enak
menggunakan digram sebab-akibat, karena ada beberapa faktor yang
memepengaruhi kopi tidak enak. Sedangkan pada diagram pencar, seperti
kasus penjualan PT. X yang menunjukkan hubungan antara kunjungan
bagian promosi dengan bagian penjualan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.5 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.6 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
1.7 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.8 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Diagram Sebab-Akibat ............................................................................... 3
2.1.1 Pengertian Diagram Sebab-Akibat .................................................... 3
2.1.2 Langkah-langkah Pembuatan Diagram Sebab-Akibat ...................... 5
2.1.3 Hubungan Antara Diagram Pareto dan Diagram Sebab-Akibat ..... 10
2.1.4 Stratifikasi (“Stratification”) ........................................................... 11
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14