3. rapat anggota

7
RAPAT ANGGOTA Bahan Bacaan MENGAPA RAPAT ANGGOTA PENTING? Anggota koperasi memiliki peran ganda. Selain sebagai pemilik, juga pengguna. Sebagai pemilik, anggotalah yang menentukan arah dan kebijakan umum koperasi. Arah dan kebijakan tersebut diputuskan dalam Rapat Anggota. Kepentingan kita menghadiri Rapat Anggota adalah untuk memastikan apakah program kerja koperasi telah sesuai dengan kepentingan anggota dan dikelola secara baik atau tidak. Jika usaha koperasi berjalan lancar dan sesuai dengan kepentingan para anggotanya, maka kita harus memberikan dukungan kepada pengurus. Namun, jika ternyata usaha koperasi tidak sesuai dengan kepentingan anggota dan hanya menguntungkan pengurus saja, maka kita dapat membahasnya dalam Rapat Anggota. Jika kita memang benar-benar peduli dan menginginkan kemajuan koperasi demi peningkatan pendapatan anggota, maka Rapat Anggota merupakan sarana yang paling baik untuk membahas hal-hal tersebut. APA RAPAT ANGGOTA ITU? Rapat Anggota adalah pertemuan pemilik (anggota) yang diselenggarakan secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi di koperasi. Dalam Rapat Anggota dibahas: Usaha koperasi. Program kerja, termasuk di dalamnya renca-na pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer dan karyawan. Pemilihan pengurus dan pengawas. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. Kemajuan, hambatan serta permasalahan koperasi. Peraturan-peraturan koperasi. Keputusan-keputusan penting lainnya. Rapat Anggota bukan: Pertemuan untuk mendengarkan sambutan-sambutan yang panjang lebar dari pejabat. Tempat di mana anggota datang untuk sekedar memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU). Tempat para anggota untuk sekedar menikmati hidangan. BAGAIMANA RAPAT ANGGOTA YANG DEMOKRATIS? Demokrasi adalah kata yang sering digunakan namun kerap disalahgunakan. Dalam buku ini, demokrasi koperasi diartikan, RAPAT ANGGOTA MODUL PENDIDIKAN PENGURUS 1

Upload: gunawan

Post on 26-Nov-2015

257 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

PENGANTAR

RAPAT ANGGOTA

Bahan Bacaan

MENGAPA RAPAT ANGGOTA PENTING?

Anggota koperasi memiliki peran ganda. Selain sebagai pemilik, juga pengguna. Sebagai pemilik, anggotalah yang menentukan arah dan kebijakan umum koperasi. Arah dan kebijakan tersebut diputuskan dalam Rapat Anggota.

Kepentingan kita menghadiri Rapat Anggota adalah untuk memastikan apakah program kerja koperasi telah sesuai dengan kepentingan anggota dan dikelola secara baik atau tidak. Jika usaha koperasi berjalan lancar dan sesuai dengan kepentingan para anggotanya, maka kita harus memberikan dukungan kepada pengurus. Namun, jika ternyata usaha koperasi tidak sesuai dengan kepentingan anggota dan hanya menguntungkan pengurus saja, maka kita dapat membahasnya dalam Rapat Anggota. Jika kita memang benar-benar peduli dan menginginkan kemajuan koperasi demi peningkatan pendapatan anggota, maka Rapat Anggota merupakan sarana yang paling baik untuk membahas hal-hal tersebut.

APA RAPAT ANGGOTA ITU?

Rapat Anggota adalah pertemuan pemilik (anggota) yang diselenggarakan secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi di koperasi. Dalam Rapat Anggota dibahas:

Usaha koperasi. Program kerja, termasuk di dalamnya renca-na pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengurus, pengawas, manajer dan karyawan. Pemilihan pengurus dan pengawas. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. Kemajuan, hambatan serta permasalahan koperasi. Peraturan-peraturan koperasi. Keputusan-keputusan penting lainnya.

Rapat Anggota bukan:

Pertemuan untuk mendengarkan sambutan-sambutan yang panjang lebar dari pejabat. Tempat di mana anggota datang untuk sekedar memperoleh Sisa Hasil Usaha (SHU). Tempat para anggota untuk sekedar menikmati hidangan.

BAGAIMANA RAPAT ANGGOTA YANG DEMOKRATIS?

Demokrasi adalah kata yang sering digunakan namun kerap disalahgunakan. Dalam buku ini, demokrasi koperasi diartikan, dari, oleh, dan untuk anggota. Artinya, arah dan kebijakan umum koperasi ditetapkan oleh anggota di dalam Rapat Anggota. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi. Pengambilan keputusan melalui mu-syawarah untuk mufakat atau dilakukan pemu-ngutan suara dengan ketentuan satu anggota satu suara.

Agar Rapat Anggota berjalan lebih demokratis, maka diperlukan seorang pimpinan rapat yang netral. Untuk itu, pimpinan rapat dipilih dan dite-tapkan oleh anggota di dalam Rapat Anggota. Pimpinan berasal dari salah seorang anggota, bukan dari pengurus atau pengawas, karena mereka akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada anggota.Dalam prakteknya, ada Rapat Anggota yang dise-lenggarakan secara demokratis, juga ada yang tidak demokratis. Dalam Rapat Anggota yang demokratis, anggota diberi kesempatan penuh untuk menyampaikan hak bicara dan hak suara-nya. Sebaliknya, dalam Rapat Anggota yang tidak demokratis, keputusan-keputusan lebih banyak dibuat oleh bukan anggota. Anggota hanya peserta biasa yang lebih banyak diam. Pembicaraan lebih banyak dikuasai oleh pengurus atau pejabat.

Rapat Anggota Demokratis

Ciri-ciri Rapat Anggota yang demokratis adalah:

Setiap anggota memiliki hak bicara dan hak suara yang sama. Indikatornya adalah: anggota berani berbicara secara terbuka, peluang setiap anggota untuk berbicara sama, satu anggota satu suara, Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi. Artinya, pengurus, pengawas, manajer, karyawan, termasuk anggota tunduk dan patuh pada keputusan Rapat Anggota. Rapat Anggota dipimpin oleh pimpinan rapat yang dipilih dari, oleh, dan untuk anggota (bukan pengurus, pengawas, atau pejabat). Dalam menjalankan tugasnya, pimpinan rapat bertindak secara adil dan netral. Agenda Rapat Anggota mencerminkan ke-daulatan anggota. Indikatornya: agenda rapat, laporan pertanggungjawaban dan program kerja diberikan beberapa hari sebelum Rapat Anggota. Sehingga, anggota memiliki waktu yang cukup untuk membaca dan mempelajarinya. Agenda rapat sesuai dengan Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga (ART), atau peraturan khusus. Tanggapan anggota (pandangan umum) mengenai laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas serta program kerja diberikan waktu yang cukup. Pemilihan pengurus dan pengawas dilakukan secara langsung (voting) dengan pemungutan suara, bukan dengan sistem formatur.

Rapat Anggota tidak Demokratis

Ciri-ciri Rapat Anggota yang tidak demokratis adalah:

Anggota jarang menggunakan hak bicaranya. Pembicaraan dan diskusi lebih banyak dikuasai oleh pengurus dan pejabat. Rapat Anggota dipimpin oleh pengurus, pengawas atau pejabat. Kesempatan berbicara bagi anggota sangat terbatas. Agenda rapat tidak mencerminkan kedaulatan anggota. Indikatornya: sambutan pejabat memakan waktu cukup banyak, waktu yang tersedia untuk memberikan tanggapan mengenai laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas serta program kerja tidak cukup, agenda rapat tidak sesuai dengan AD/ART atau peraturan khusus.

Agenda laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas serta program kerja dibagikan beberapa saat menjelang Rapat Anggota dimulai. Pembicaraan dalam rapat cenderung satu arah. Sangat sedikit waktu yang tersedia untuk berdiskusi. Pemilihan pengurus dan pengawas dilakukan dengan sistem formatur, yang biasanya terdiri dari beberapa orang (3 sampai 5 orang). Tugas formatur memilih pengurus dan pengawas secara lengkap. Kuorum Rapat Anggota tidak terpenuhi, tetapi rapat tetap dilaksanakan.

APA AGENDA RAPAT ANGGOTA ITU?

Agenda Rapat Anggota berikut isinya disusun oleh pengurus atau komite (panitia). Isi agenda berdasarkan ketentuan dalam AD, ART, atau peraturan khusus. Kemudian, agenda tersebut diajukan dalam Rapat Anggota untuk dibahas dan disahkan.

Contoh Agenda Rapat Anggota:

1. Ucapan selamat datang2. Pemilihan pimpinan rapat

3. Pengesahan kuorum rapat

4. Pengesahan agenda rapat

5. Pengesahan tata tertib rapat

6. Pembacaan risalah rapat

7. Laporan pertanggungjawaban; Laporan kerja pengurus, Laporan keuangan koperasi, Laporan pengawas

8. Tanggapan laporan

9. Pengesahan laporan

10. Penyampaian rencana kerja; Program kerja pengurus, Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Koperasi (RAPBK) Program kerja pengawas

11. Tanggapan rencana kerja

12. Pengesahan rencana kerja

13. Pemilihan pengurus dan atau pengawas

14. Pengesahan pengurus dan atau pengawas, serta pengucapan janji

15. Hal-hal lain

16. Pembacaan keputusan-keputusan rapat

17. Penutupan

PEMUNGUTAN SUARA

Pemilihan pengurus atau pengawas dengan cara pemungutan suara terbanyak (voting) cenderung lebih demokratis dibandingkan dengan formatur. Akan tetapi, voting seperti ini tidak hanya pe-milihan pengurus atau pengawas saja, juga dapat digunakan pada: pengesahan AD, ART, peraturan khusus atau ketetapan-ketetapan lainnya. Langkah-langkah voting pada pemilihan pengurus atau pengawas adalah:

1. Nama-nama calon pengurus atau pengawas diusulkan langsung oleh peserta.2. Pimpinan rapat menuliskan nama-nama tersebut di kertas atau papan tulis di depan.3. Pimpinan rapat menanyakan kesediaan calon pengurus atau pengawas. Bagi yang tidak bersedia, namanya dicoret dari daftar calon, dengan sebelumnya memberikan alasan yang jelas. Bila jumlah pengurus atau pengawas yang akan dipilih 3 orang, maka calonnya minimal 3 orang. Bila kurang, maka harus dicari lagi sampai minimal mendapatkan 3 orang. Bila calonnya hanya 3 orang, maka tidak perlu dilakukan pemungutan suara. Ketiga calon tersebut langsung dikukuhkan menjadi pengurus atau pengawas.

4. Pimpinan rapat membagikan kertas suara dengan menjelaskan tentang keabsahan kertas suara dan cara pemilihannya. Kemudian meminta peserta untuk menuliskan nama pi-lihan mereka di atas kertas suara secara tertutup. Bila jumlah pengurus atau pengawas yang akan dipilih tiga orang, maka peserta harus menuliskan tiga nama yang berbeda di antara beberapa calon yang ada.5. Pimpinan rapat mengumpulkan kertas suara yang telah diisi oleh peserta.6. Pimpinan rapat menghitung jumlah kertas suara yang masuk, dibandingkan dengan jumlah peserta Rapat Anggota yang terdaftar secara sah. Bila jumlahnya berbeda, maka tidak sah. Pemungutan suara harus diulang sampai jumlahnya sama.7. Pimpinan rapat menghitung perolehan suara setiap calon, dengan menghitung satu persatu kertas suara yang masuk. Sebelum penghi-tungan suara dimulai, pimpinan rapat memin-ta beberapa orang anggota untuk menjadi saksi atas sah atau tidaknya kertas suara yang masuk. Notulis mencatat di papan tulis tentang perolehan suara masing-masing calon. Kemungkinan kertas suara yang masuk adalah: sah, abstain (tidak ada pilihan) dan tidak sah. Notulis menuliskan urutan perolehan suara, dari yang terbanyak sampai yang terkecil. Jika jumlah pengurus atau pengawas yang diperlukan tiga orang, maka yang ditetapkan adalah urutan nomor 1 sampai dengan JENIS-JENIS RAPAT ANGGOTA

1. Rapat Anggota Tahunan

Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah Rapat Anggota yang diadakan setahun sekali. RAT adalah forum pertanggungjawaban pengurus dan pengawas atas penyelenggaraan program kerja selama satu tahun buku. Pesertanya adalah seluruh anggota koperasi atau wakil kelompok yang telah ditunjuk.

2. Pra RAT

Pra RAT diselenggarakan menjelang RAT. Pra RAT biasanya diselenggarakan, manakala anggota dalam sebuah koperasi cukup besar, sehingga sulit mengumpulkan semua anggota pada saat yang sama di satu tempat.

Pra RAT biasanya diselenggarakan di tingkat kelompok anggota, komisaris daerah, atau Tempat Pelayanan Koperasi (TPK). Pesertanya adalah anggota kelompok yang berada dalam satu wilayah tertentu. Penamaan rapat jenis ini bisa berbeda antara satu koperasi dengan koperasi lain, tergantung pada AD dan ART koperasi yang bersangkutan. Agenda pra RAT hampir sama dengan RAT. Perbedaannya terletak pada pengambilan keputusan. Kalau di RAT hasil yang diperoleh adalah keputusan akhir. Pra RAT mendelegasikan wewenangnya kepada wakil yang ditunjuk untuk mengikuti RAT. Pra RAT meminta kepada wakil yang ditunjuk agar memperjuangkan aspirasi mereka dalam RAT. Jadi, keputusan pra RAT terbatas memberi mandat kepada wakil anggota.

3. Rapat Anggota Luar Biasa

Rapat Anggota Luar Biasa dilakukan manakala terdapat peristiwa yang luar biasa. Misalnya, ada keputusan yang harus segera dibuat. Kalau tidak, dapat mengancam kelangsungan kehidupan koperasi mereka di masa depan. Contoh lain adalah mengganti pengurus atau pengawas yang sakit, meninggal dunia, atau tersangkut kasus hukum. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau berdasarkan keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam AD atau ART. Wewenang dan kedudukan Rapat Anggota Luar Biasa sama dengan RAT. Mekanisme rapatnya juga dapat menggunakan sistem perwakilan.

4. Rapat Kelompok

Rapat Kelompok adalah rapat yang secara rutin diselenggarakan oleh kelompok. Rapat jenis ini dapat terjadwal dengan baik, dapat pula mendadak sesuai dengan kebutuhan saat itu. Agenda rapat kelompok dapat berupa hal-hal yang bersifat strategis, dapat pula berupa hal-hal yang sifatnya teknis.

KEGIATAN RAPAT ANGGOTA

1. Sebelum Pelaksanaan Rapat

Pengurus bersama manajer dan karyawan mempersiapkan:

Waktu pelaksanaan. Pembentukan Komite Rapat Anggota. Laporan keuangan, laporan kerja, program kerja, rancangan anggaran dan belanja dalam satu tahun buku.

Komite bertugas mempersiapkan:

Rancangan agenda dan tata tertib rapat. Risalah rapat tahun sebelumnya. Buku laporan dan rencana kerja pengurus dan pengawas. Undangan berikut penyebarannya. Lazimnya, undangan berikut agenda, tata tertib rapat, buku laporan, dan rencana kerja pengurus dan pengawas diterima peserta, paling lambat satu minggu sebelum acara. Peserta rapat adalah anggota, pengurus, dan pengawas. Hal-hal yang sifatnya teknis, seperti: gedung, ruangan, tata letak, akomodasi, dan konsumsi. Format-format keputusan.

Pengawas bertugas mempersiapkan:

Laporan pengawasan tahun sebelumnya. Rencana kerja tahun berjalan.2. Selama Rapat Berlangsung Pemilihan pimpinan rapat. Pengesahan kuorum rapat. Pengesahan agenda rapat. Pengesahan tata tertib rapat. Pembacaan risalah rapat tahun sebelumnya. Laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. Tanggapan peserta atas laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas. Pengesahan, penolakan, atau pengesahan dengan catatan laporan pertanggungjawaban pengurus dan atau pengawas. Penyampaian program kerja pengurus dan pengawas serta RAPBK. Tanggapan peserta tentang program kerja pengurus dan pengawas serta RAPBK. Pengesahan, penolakan, atau pengesahan de-ngan catatan program kerja pengurus dan pengawas serta RAPBK. Pemilihan pengurus dan atau pengawas. Pengesahan dan pengucapan janji pengurus dan atau pengawas terpilih. Hal-hal lain. Misalnya membicarakan tentang masa depan koperasi, informasi penting yang perlu diketahui anggota, penyesuaian AD dan ART, dan lain-lain. Pembacaan dan penandatanganan keputusan-keputusan Rapat Anggota oleh pimpinan rapat. Penutup.3. Setelah Rapat Anggota

Panitia menyusun laporan penyelenggaraan Rapat Anggota dan menyampaikannya kepada pengurus dan atau pengawas terpilih. Pengurus menyebarluaskan hasil keputusan rapat kepada seluruh anggota. Pengurus mengadakan rapat untuk membuat kebijakan guna pelaksanaan keputusan Rapat Anggota.

PAGE 5RAPAT ANGGOTA

MODUL PENDIDIKAN PENGURUS