3. prinsip dasar ekowisata
DESCRIPTION
ekowisataTRANSCRIPT
PRINSIP DASAR REKREASI ALAM, WISATA DAN EKOWISATA
REKREASI asal kata => recreation (re - create)- gabungan 2 kata yaitu re : artinya kembali
- create : artinya mencipta atau menghasilkansehingga rekreasi
dapat diartikan sebagai menciptakan kembali.
Maka makna rekreasi :
Secara bahasa berarti kesukaan atau kesenangan dan berkaitan
dengan hal melepaskan lelah.
Rekreasi merupakan kegiatan yang direncanakan dandilakukan
karena seseorang ingin melakukannya (Clawson et al,1975).
rekreasi adalah seluruh aktivitas yang menyegarkan atau nyaman
untuk bersenang-senang atau bermain (Douglas,1970) .
Rekreasi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut yaitu: Aktivitas
rekreasi tidak mempunyai bentuk tertentu, rekreasi bersifat luwes,
dapat dilakukan oleh individu / sekelompok orang, dan bersifat
universal.
Berdasarkan lokasi kegiatan, rekreasi dibedakan :
1. Rekreasi pada tempat tertutup (indoor recreation)
2. Rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation).
Syarat-syarat disebut rekreasi :
Dilakukan pada waktu luang (leisure)
Dilakukan atas kemauan sendiri
Tidak untuk mencari nafkah
Tidak terikat suatu aturan tertentu
WAKTU LUANG (LEISURE)
Dalam bahasa Inggris => dikenal dengan sebutan leisure.
Kata leisure => berasal dari bahasa Latin yaitu licere yang berarti diizinkan (To be Permited) atau menjadi bebas (To be Free).
Kata lain dari leisure => berasal dari bahasa Perancis yang artinya waktu luang (Free Time),
Definisi berkaitan dengan leisure antara lain:
a. Waktu luang sebagai waktu (leisure as time) Waktu luang digambarkan sebagai waktu senggang setelah
segala kebutuhan yang mudah telah dilakukan.
b. Waktu luang sebagai aktivitas (leisure as activity) Waktu luang berisikan berbagai macam kegiatan yang mana
seseorang akan mengikuti keinginannya sendiri baik untuk
beristirahat, menghibur diri sendiri, menambah pengetahuan
atau mengembangkan keterampilannya secara objektif atau
untuk meningkatkan keikutsertaan dalam bermasyarakat.
c. Waktu luang sebagai suasana hati atau mental yang positif (leisure as an end in itself or a state of being)
Waktu luang harus dimengerti sebagai hal yang berhubungan
dengan kejiwaan dan sikap yang berhubungan dengan hal-hal
keagamaan, hal ini bukan dikarenakan oleh faktor-faktor yang
datang dari luar. Hal ini juga bukan merupakan hasil dari waktu
senggang, liburan, akhir pekan, atau liburan panjang.
d. Waktu luang sebagai sesuatu yang memiliki arti luas (leisure as an all embracing)
waktu luang adalah relaksasi, hiburan, dan pengembangan
diri. Dalam ketiga aspek tersebut, mereka akan menemukan
kesembuhan dari rasa lelah, pelepasan dari rasa bosan, dan
kebebasan dari hal-hal yang bersifat menghasilkan. Dengan
kata lain, waktu luang merupakan ekspresi dari seluruh
aspirasi manusia dalam mencari kebahagiaan, berhubungan
dengan tugas baru, etnik baru, kebijakan baru, dan
kebudayaan baru.
e. Waktu luang sebagai suatu cara untuk hidup (leisure as a way of living)
Waktu luang adalah suatu kehidupan yang bebas dari
tekanan-tekanan yang berasal dari luar kebudayaan
seseorang dan lingkungannya sehingga mampu untuk
bertindak sesuai rasa kasih yang tak terelakkan yang bersifat
menyenangkan, pantas, dan menyediakan sebuah dasar
keyakinan”.
Beberapa Dimensi Waktu Luang :
a. Dilihat dari dimensi waktu Waktu luang dilihat sebagai waktu yang tidak digunakan untuk
bekerja mencari nafkah, melaksanakan kewajiban, dan
mempertahankan hidup.
b. Dari segi cara pengisian waktu Waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan
pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan
sesuka hati.
c. Dari sisi fungsi Waktu luang adalah waktu yang dimanfaatkan sebagai sarana
mengembangkan potensi, meningkatkan mutu pribadi,
kegiatan terapeutik bagi yang mengalami gangguan emosi,
sebagai selingan hiburan, sarana rekreasi, sebagai
kompensasi pekerjaan yang kurang menyenangkan, atau
sebagai kegiatan menghindari sesuatu.
REKREASI ALAM (OUTDOOR RECREATION)
Outdoor recreation merupakan rekreasi yang dilakukan di alam terbuka yang membutuhkan ruang dan sumber daya alam dalam jumlah yang relatif besar (Clawson et al, 1975)
Sedangkan menurut Douglas (1970) outdoor recreation adalah rekreasi yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak dibatasi oleh suatu bangunan atau dengan kata lain merupakan rekreasi yang dilakukan di alam terbuka.
Kegiatan Rekreasi alam dapat diartikan :
Segala kegiatan rekreasi yang dilakukan di alam terbuka yang
membutuhkan ruang (space) dan sumberdaya alam (nature
resources) lain dalam jumlah yang besar.
Wisata / Turisme Turism atau wisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
untuksementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain dengan
maksud untuk bertamasya dan memenuhi keinginan yang
beraneka ragam (Yoeti, 2001)
Menurut Undang-Undang Kepariwisataan
Wisata didefinisikan sebaga i kegiatan perjalanan atau sebagian
kegiatan perjalanan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat
sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata serta
usaha-usaha yang terkait didalamnya sedangkan pariwisata
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan
wisata termasuk didalamnya pengusahaan obyek dan daya tarik
wisata.
Ada empat kriteria suatu perjalanan dapat dikatakan sebagai
perjalanan wisata yaitu :
1. Perjalanan itu tujuannya semata-mata untuk bersenang-senang.
2. Perjalanan itu dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain.
3. Perjalanan itu dilakukan minimal 24 jam.
4. Perjalanan itu tidak dikaitkan dengan mencari nafkah di tempat
yang dikunjungi dan orang yang melakukan perjalanan itu
semata-mata sebagai konsumen di tempat yang dikunjunginya.
Secara umum, turisme dapat dibedakan : Nature based tourism dan
Non natured based tourism
A. Nature based tourism, dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa tipe berdasarkan tipe wisatawan-nya yaitu (Lindberg, 1991):
Hard Core Tourist, jenis wisatawan yang menganggap keadaan
alam serta kehidupan dan masyarakat lokal merupakan bagian
penting dari perjalanan wisata.
Dedicated Nature Tourist, jenis wisatawan yang mengkhususkan
diri untuk menikmati keindahan alam sehingga kehidupan lokal
tidak menjadi bagian penting dari perjalanan wisata.
Main Stream Nature Tourist, jenis wisatawan pada umumnya yang
mengharapkan kondisi lokal dibuat senyaman mungkin sesuai
dengan keinginan mereka. Jenis wisatawan ini pada umumnya
mengikuti tur wisata yang mahal dan elite.
Casual Nature Tourist, jenis wisatawan yang menginginkan
fasilitas wisata ‘western ‘. Jenis wisatawan ini umumnya mengikuti
rencana perjalanan tur wisata masal.
B. Non Nature Based TourismKarakterisitik Non Nature Based Tourism, antara lain :
Kegiatan turisme => sering dijadikan bagian dari perjalanan multi
tujuan.
Waktu => digunakan lebih pendek (sering terjadi pengalihan
waktu).
Pelaksanaan di tempat wisata => dilakukan secara intensif
Lokasi wisata => berada di luar atau enclave wisata alam /
kawasan lindung.
Service / Layanan wisata => tersedia dengan baik
Minat / ketertarikan wisata => lebih bersifat moderat
Jumlah individu group pengunjung => kecil - kelompok besar
Jumlah pengunjung keseluruhan => besar
Wisata alam juga bisa diklasifiklasikan berdasarkan karakteristik
kawasan wisata-nya. Outdoor Recreation Resources Review
Comission (ORRC) menetapkan bahwa ada 6 klasifikasi kawasan
wisata alam yaitu:
High Density Resources Area. Areal rekreasi yang dibangun
secara intensif dan dikelola untuk penggunaan yang luas.
General Outdoor Recreation Areas. Areal rekreasi yang menjadi
sasaran pembangunan besar untuk pemakaian rekreasi secara
khusus dan beragam.
Natural Environment Areas. Areal rekreasi yang terdiri dari
beragam tipe areal yang cocok untuk suatu rekreasi dalam
lingkungan alami dan biasanya dikombinasikan dengan
penggunaan lain.
Unique Natural Areas. Areal rekreasi yang terdiri dari areal yang
memiliki karakteristik khas karena keindahan alamnya dan
keajaiban alaminya.
Primitive Areas. Areal rekreasi yang terdiri dari areal hutan yang
tak terganggu.
Historic and Cultural Sites. Areal rekreasi yang merupakan tempat
bersejarah atau situs budaya.
Siklus Evolusi dalam Kegiatan Pariwisata
Gambar: Grafik siklus hidup / siklus evolusi tempat tujuan wisata secara hipotesis (Butler, 1980)
EKOWISATA Definisi : *) Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata yang
bertanggung jawab ke wilayah-wilayah alami yang melindungi
lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan penduduk setempat
(Linberg, 1995).
*) Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata alam yang
mendorong usaha pelestarian dan pembangunan berkelanjutan,
memadukan pelestarian dengan pembangunan ekonomi dan
memberikan dana yang lebih banyak untuk taman-taman, membuka
lapangan kerja baru bagi pendidik setempat dan pendidikan
lingkungan terhadap pengunjung (Boo, 1990).
Kriteria Ekoturisme
Ekoturisme dapat diartikan sebagai pariwisata berwawasan
konservasi lingkungan. Oleh karena itu, tidak semua kegiatan wisata
alam merupakanekoturisme. Wisata alam yang dapat dikatakan
sebagai ekoturisme haruslah memiliki aspek utama yaitu elaborasi
dan pelestarian alam yang berkelanjutan.
Prinsip ekoturisme yang berdasarkan kepada Quebec Declaration on
Ecotourism (Quebec city Canada, UNEP-UN, 2002) menyatakan
bahwa ekoturisme haruslah memberikan kontribusi bagi upaya
konservasi keanekaragaman hayati dan kekayaan budaya dengan
melibatkan partisipasi dari masyarakat lokal.
Kontribusi Ekowisata (menurut Quebec Declaration,2002) terhadap
muatan lokal semestinya juga mempunyai prinsip-prinsip pada
kegiatan pariwisata yang berkelanjutan, berdampak positif pada
kondisi ekonomi,sosial dan lingkungan sekitar kegiatan wisata,
diantaranya :
Berkontribusi secara aktif terhadap upaya konservasi warisan
alam dan budaya,
Berkontribusi pada masyarakat lokal dan masyarakat adat dalam
setiap kegiatan perencanaan, pengembangan (operasional) untuk
mewujudkan kesejahteraan pada mereka.
Menginterpretasikan warisan alam & budaya kepada pengunjung.
Pengelolaan wisata yang mandiri bagi kebutuhan wisatawan
independen, maupun untuk kelompok dalam ukuran kecil.
Menurut Cooper et al (1993), suatu kegiatan pariwisata dapat
dikategorikan sebagai pariwisata ekologi apabila memenuhi 5 kriteria
ekoturisme yaitu :
1) prinsip sustainable;
2) lingkungan alam harus terjamin keselamatannya;
3) pemeliharaan beragam makhluk hidup yang berada di sekitarnya
baik manusia, tumbuhan, hewan dan lain–lain;
4) perencanaan dan implementasi secara holistik serta
5) adanya keterlibatan seluruh pihak.
Fennel et al (1990), menyatakan bahwa kriteria ekoturisme adalah
sebagai berikut :
1. Meminimalisasi dampak negatif terhadap lingkungan
2. Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat lokal
3. Memberikan kontribusi terhadap kelestarian alam
4. Meningkatkan kepuasan terhadap alam dan budaya lokal.