3. jurnal belajar filsafat - 4 juni 2015 - onto + epis.docx

9
JURNAL KEGIATAN HARIAN FILSAFAT IPA dan BIOETIKA Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM : 14-0341-8086-10 Hari/ tanggal : Kamis/ 4 Juni 2015 Program Studi : Magister Pendidikan Biologi Dosen Pembina : Dr. Murni Saptasari, M.Si Dr. Abdul Ghofur, M.Si Materi : Dimensi Ilmu Kealaman: Ontologi A. Eksplorasi konsep Berbagai cara memperoleh pengetahuan 1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan, yaitu: (a) Cara Kebetulan (b) Cara Prasangka (c) Intuisi (d) Coba-Salah (Trial and Error) (e) Cara Kekuasaan atau Otoritas (f) Melalui Jalan Pikiran Induksi : Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan – pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Deduksi : Pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyatan umum ke khusus. Pernyataan pertama disebut premis mayor (bersifat umum), pernyataan kedua disebut premis minor (bersifat khusus), pernyataan ketiga disebut konklusi atau konsekuen. 2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan, yaitu: (a) Lebih sistematis, logis dan ilmiah

Upload: ed

Post on 06-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: 3. Jurnal Belajar Filsafat - 4 Juni 2015 - Onto + Epis.docx

JURNAL KEGIATAN HARIANFILSAFAT IPA dan BIOETIKA

Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM: 14-0341-8086-10Hari/ tanggal : Kamis/ 4 Juni 2015Program Studi : Magister Pendidikan BiologiDosen Pembina : Dr. Murni Saptasari, M.Si Dr. Abdul Ghofur, M.SiMateri : Dimensi Ilmu Kealaman: Ontologi

A. Eksplorasi konsep Berbagai cara memperoleh pengetahuan

1. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan, yaitu:(a) Cara Kebetulan(b)Cara Prasangka(c) Intuisi(d)Coba-Salah (Trial and Error)(e) Cara Kekuasaan atau Otoritas(f) Melalui Jalan Pikiran

Induksi : Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan – pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

Deduksi : Pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyatan umum ke khusus. Pernyataan pertama disebut premis mayor (bersifat umum), pernyataan kedua disebut premis minor (bersifat khusus), pernyataan ketiga disebut konklusi atau konsekuen.

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan, yaitu:(a) Lebih sistematis, logis dan ilmiah(b)Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer

disebut metodologi penelitian (research methodology). Langkah-langkah umum dalam metode ilmiah mencakup (Issac dan

Michael, 1980):1. Identifikasi masalah 2. Studi literatur 3. Perumusan masalah 4. Perumusan hipotesis 5. Landasan dasar penarikan kesimpulan 6. Penyusunan desain penelitian 7. Pengumpulan data 8. Analisa data9. Pelaksanaan program penelitian10. Penarikan kesimpulan

Page 2: 3. Jurnal Belajar Filsafat - 4 Juni 2015 - Onto + Epis.docx

Menurut Issac dan Michael (1980), 4 tahap untuk mendapatkan metode ilmiah : Deducto-Hipotetico-Verifikatif-Inducto

B. Indentifikasi permasalahan/pertanyaan(1) Jelaskan dengan contoh cara memperoleh ilmu secara tradisional, yaitu

cara kebetulan, cara prasangka, intiusi, trial and error, otoritas, dan melalui jalan pikiran!

(2) Jelaskan tentang 4 (empat) tahapan metode ilmiah menurut Issac dan Michael!

C. Pemecahan masalah(1) Cara memperoleh ilmu secara tradisional, yaitu:

a. Cara kebetulan. Melalui cara ini seseorang (ilmuwan) yang tidak mempunyai rencana untuk menemukan ilmu atau kebenaran telah menemukan hal itu dengan tidak sengaja. Contohnya, J.S. Summers menemukan enzim urease di dalam ekstrak aseton yang telah disimpannya di dalam kulkas. Alexander Flemming menemukan antibiotika penisilin sewaktu mengadakan pengamatan bakteri yang ada di dalam cawan petri.

b. Prasangka. Prasangka ialah cara memperoleh kebenaran yang didasarkan pada kenyataan-kenyataan yang belum diuji kebenarannya. Contohnya: si X punya mobil, sawah yang luas dan villa (rumah peristirahatan), padahal ia hanya seorang buruh. Akhirnya orang berprasangka bahwa ia melakukan korupsi. Tuduhan itu tidak benar karena setelah diselidiki ternyata itu semua harta dari warisan orangtuanya.

c. Intuisi. Ini ialah kebenaran yang didasarkan pada pengetahuan yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tidak disadari atau tidak dipikirkan terlebih dahulu. Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului suatu renungan. Pencapaian pengetahuan yang demikian sukar dipercaya. Cara ini sering muncul pada saat bangun tidur pagi, saat ibadah (misal sholat).

d. Trial and error (coba-coba). Yaitu melakukan sesuatu secara aktif dengan mengulang-ulang pekerjaan tersebut berkali-kali serta menukar-nukar cara dan materi. Cara ini kalau dilaksanakan tidak memberi kepastian dan faktor keberuntungan masih memegang peranan penting.

e. Otoritas.Yaitu kebenaran yang didasarkan pada penghormatan pada suatu pendapat dari badan/orang-orang yang tertentu yang dianggap punya wibawa. Sering kali orang tidak lagi berusaha mencari jalan untuk menguji kebenaran pendapat itu. Percaya pada kebenaran “otoritas” tidak berarti salah. Jadi dalam hal-hal tertentu pada penyelidikan dapat dipakai. Namun, perlu ditekankan tentang

Page 3: 3. Jurnal Belajar Filsafat - 4 Juni 2015 - Onto + Epis.docx

kemungkinan kesalahan yang terjadi bilamana “otoritas” itu diterima secara mutlak (karena pada umumnya tidak didasarkan pada penelitian).

f. Melalui Jalan Pikiran Induksi : Proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan – pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Deduksi : Pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyatan umum

ke khusus. Pernyataan pertama disebut premis mayor (bersifat umum), pernyataan kedua disebut premis minor (bersifat khusus), pernyataan ketiga disebut konklusi atau konsekuen.

(2) Empat tahapan metode ilmiah menurut Issac dan Michael, yaitu:a. Deducto, berdasarkan pengalaman-pengalaman atau teori-teori atau

dogma-dogma yang bersifat umum dilakukan dugaan-dugaan atau hipotesis

b. Hipotetico, dugaan yang ditarik berdasarkan teori, dogma, atau pengalaman-pengalaman.

c. Verificatif, proses pembuktian untuk hipotesis-hipotesis yang telah disusun melalui kegiatan

d. Inducto, hasil penelitian tersebut disusun ke dalam suatu teori umum dari pernyataan-pernyataan khusus.

D. Rencana tindak lanjut (RTL)(1) Mendalami tahapan-tahapan metode ilmiah secara komprehensif.

Malang, 4 Juni 2015

Pembelajar,

Edi Sulistiyono

Page 4: 3. Jurnal Belajar Filsafat - 4 Juni 2015 - Onto + Epis.docx

JURNAL KEGIATAN HARIANFILSAFAT IPA dan BIOETIKA

Nama Mahasiswa : EDI SULISTIYONO NIM: 14-0341-8086-10Hari/ tanggal : Kamis/ 4 Juni 2015Program Studi : Magister Pendidikan BiologiDosen Pembina : Dr. Murni Saptasari, M.Si Dr. Abdul Ghofur, M.SiMateri : Dimensi Ilmu Kealaman: Epistemologi

A. Eksplorasi konsep Epistemologi adalah mengkaji tentang asal mula pengetahuan,

perbedaan-perbedaan antara teori-teori pengetahuan, dan peran pengalaman dan akal dalam pengetahuan.

Tahapan Pemikiran Manusia1. Tahap Mitos 2. Tahap Penalaran 3. Tahap Pengalaman 4. Tahap Metode ilmiah

Peranan IPA sampai abad 17, yaitu:1. Dibidang kimia ditemukannya logam-logam baru, teknik oksidasi-

reduksi, destilasi dan amalgamasi.2. Dibidang navigasi, perbaikan pada navigasi mampu memperkuat

penjelajahan mereka ke seberang lautan3. Ditemukannya mesin2 tekstil, kerajinan porselin, kapal dagang,

ditemukannya mikroskop (Leeuwenhoek)4. Di abad ini Newton telah menyusun buku yang berjudul “De

Philosophiae Naturalis Principia Mathematica” hukum IPA dianggap penting untuk perkembangan pemikiran manusia.

Di abad 19 ditandai perubahan tatanan ekonomi dan sosial akibat digunakannya mesin-mesin (industri besar). 1. Ditemukannya listrik: Stephen gray; konduktor dan non konduktor,

Franklin; adanya listrik + dan –, Faraday ; induksi elektromagnetik, Siemens; mesin listrik (generator)

2. Dibidang sains (kimia-biologi): Berezelius ; garam dapat menetralkan asam dan basa, Dumas ; adanya gas organik (C, H, O, N), Mendeleyef ; unsur periodik – meramal unsur baru, Carolus Linnaeus; taksonomi mahluk hidup, Louis Pasteur; imunisasi, Munculnya kaum kapitalis dan kaum sosialis à imperialisme bangsa eropa.

Abad 20 dan abad 21 disebut juga sebagai abad revolusi ilmu pengetahuan

Page 5: 3. Jurnal Belajar Filsafat - 4 Juni 2015 - Onto + Epis.docx

1. Satu ciri khas dari abad ke-20 adalah ditemukannya tenaga atom, diawali oleh penemuan gejala radioaktifitas oleh Piere Curie dan Marie Curie, dilanjutkan Rutherford menemukan 3 jenis sinar radioaktif dan kemudian Albert Einstein mengemukakan teori relativitasnya dengan rumus yang sangat terkenal : E = m.c2 maka dapat diketahui 1 gram uranium dapat menghasilkan energi = 18800 juta kal.

2. Perkembangan elektronika dan kelistrikan pada abad ke-20 menemukan temuan-temuan baru misalnya radio telegrafi , televisi dan komputer.

3. Penemuan penting lainnya adalah satelit buatan yang mampu menyebabkan pertukaran informasi – budaya – pengetahuan menjadi sangat cepat dan pesat melalui internet.

4. Penemuan di bidang biologi: vitamin, hormon, virus, zat antibiotik, bioteknologi dan rekayasa genetika juga membawa perubahan didalam kehidupan masyarakat.

5. Peranan IPA dalam perkembangan masyarakat abad 20 dan abad 21 membawa perubahan pola pikir dan pola hidup masyarakat

B. Indentifikasi permasalahan/ pertanyaan(1) Bagaimana tahap pemikiran manusia tentang pengembangan ilmu

pengetahuan?(2) Bagaimana ilmu pengetahuan dapat berkembang?(3) Bagaimana implikasi pengembangan ilmu pengetahuan terhadap alam

semesta?

C. Pemecahan masalah(1) Tahap pemikiran manusia dalam pengembangan ilmu pengetahuan

adalah tahap mitos, yaitu menanggapi fenomena alam semesta dimana pengindraan mereka belum maju, sehingga menyimpulkannya di luar akal pikiran mereka. Tahap penalaran, yaitu perkembangan pemikiran yang sedikit maju, dimana fenomena alam yang terjadi dikaitkan dengan kejadian-kejadian lainnya. Tahap pengalaman, yaitu pola pemikiran yang sudah mulai maju, mulai dikaitkan akan adanya sebab akibat dan kejadian-kejadian sebelumnya yang dijadikan pengalaman dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Berikutnya tahap metode ilmiah, yaitu setiap kejadian-kejadian di alam semesta akan diuji kebenarannya melalui cara-cara yang sistematis dan logis, yang dikenal dengan metode ilmiah.

(2) Ilmu pengetahuan pada hakekatnya bersifat sangat dinamis dan akan selalu berubah seiring dengan perkembangan jaman. Ilmu pengetahuan akan berubah sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia pada saat itu. Setiap perubahan akan dituntut kebenarannya, sehingga untuk membuktikan selalu dibutuhkan metode ilmiah.

Page 6: 3. Jurnal Belajar Filsafat - 4 Juni 2015 - Onto + Epis.docx

(3) Implikasi perkembangan ilmu pengetahuan dapat berupa dampak negatif maupun dampak positif. Secara umum dampak positifnya adalah manusia dapat memenuhi semua kebutuhannya sesuai dengan keinginannya. Namun disisi lain, mereka tidak memperdulikan dampaknya terhadap alam semesta sekitarnya. Sehingga perubahan yang buruk terjadi pada alam, seperti pencemaran air, tanah, dan udara serta dampak negatif lainnya.

D. Rencana tindak lanjut (RTL)(1) Perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan sebaiknya

memperhatikan dampaknya terhadap alam semesta.

Malang, 4 Juni 2015

Pembelajar,

Edi Sulistiyono