3 juni 2020 pandemi covid-19...kesehatan rp 75 triliun intervensi penanggulangan covid-19 berupa...

34
Photo by DoF Jakarta, 3 Juni 2020 Stimulus Fiskal dalam Upaya Penanganan Pandemi COVID-19 Dampak COVID-19 atas Perekonomian Indonesia dan Upaya Penanganannya.

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • Ph

    oto

    by D

    oF

    Jakarta,

    3 Juni 2020Stimulus Fiskal dalam Upaya PenangananPandemi COVID-19

    Dampak COVID-19 atas Perekonomian Indonesia dan Upaya Penanganannya.

  • Table of Contents

    1. Dampak COVID-19

    2. Stimulus Jilid I

    3. Stimulus Jilid II

    4. Stimulus Jilid III

    5. Pencairan Bantuan Sosial

  • Timeline

    Februari 2020

    Kebijakan Paket

    Stimulus Jilid I

    21 Maret 2020

    Kebijakan Paket

    Stimulus Jilid II

    31 Maret 2020

    Kebijakan Paket

    Stimulus Jilid III

    11 Februari 2020

    WHO memberikan

    nama “COVID-19”

    untuk gejala

    pneumonia yang

    berasal dari

    Wuhan, China.

    2 Maret 2020

    Presiden

    mengumumkan

    kasus pertama

    COVID-19 di

    Indonesia.

    14 Maret 2020

    Pandemi COVID-

    19 dinyatakan

    sebagai bencana

    nasional.

    2020

  • DAMPAK COVID-19

    Pandemi COVID-19 mengakibatkandampak yang luas pada aspek sosial, ekonomi dan keuangan.

  • Efek Domino COVID-19

    Kesehatan Sosial Ekonomi Keuangan

    Penyebaran COVID-19 yang

    mudah cepat, dan luas

    menciptakan krisis

    kesehatan dengan belum

    ditemukannya vaksin, obat,

    serta keterbatasan alat dan

    tenaga medis.

    Langkah untuk flattening the

    curve dari cepat dan luasnya

    penularan memiliki

    konsekuensi pada

    berhentinya aktivitas

    ekonomi yang menyerap

    tenaga kerja di berbagai

    sektor, tak terkecuali sektor-

    sektor informal.

    Kinerja ekonomi menurun

    tajam, konsumsi terganggu,

    investasi terhambat, ekspor-

    impor terkontraksi.

    Pertumbuhan ekonomi

    melambat/menurun tajam.

    Volatilitas dan gejolak sektor

    keuangan dirasakan seketika

    sejak wabah muncul seiring

    dengan turunnya investor

    confidence dan terjadinya flight

    to quality.

    Di samping itu, sektor

    keuangan juga terdampak

    melalui kanal menurunnya

    kinerja sektor riil, di mana NPL,

    profitabilitas dan solvabilitas

    perusahaan mengalami

    tekanan.

  • COVID-19 dan Perekonomian Global

    Aktivitas ekonomi

    berkontraksi

    Pengangguran naik

    tajam

    Harga komoditas

    turun tajam

    Volatilitas sektor

    keuangan

    PMI manufaktur dan jasa di

    titik terendah setelah GFC.

    WTO memprediksi

    perdagangan global tahun

    2020 akan turun -13% s.d. -

    32%.

    Klaim pengangguran di AS

    bertambah 26 juta orang

    dalam 5 minggu.

    Harga minyak global turun -

    65% (ytd 30 April)

    Arus modal keluar dari EM

    ~$100 miliar atau 0,4% PDB,

    lebih tinggi dibanding GFC

    atau taper tantrum.

    Sumber: Bloomberg, diolah

    Pertumbuhan PDB Negara-Negara (%, yoy)

  • Langkah Stimulasi Kegiatan Ekonomi (1/2)

  • Langkah Stimulasi Kegiatan Ekonomi (2/2)

  • COVID-19 dan Perekonomian IndonesiaPertumbuhan Ekonomi

    Indonesia Q1-2020 2,97%Terdampak oleh COVID-19 yang menghentikan sebagian

    besar aktivitas ekonomi.

    Sisi Konsumsi (Demand) Sisi Dunia Usaha (Supply)

  • Dampak Koreksi Pertumbuhan Ekonomi

    Pertumbuhan Ekonomi

    TURUN

    Pemutusan hubungan kerja

    dan pengangguran NAIKJumlah masyarakat

    miskin NAIK

    Eskalasi COVID-19 dan perlambatan ekonomi yang tajam

    harus dimitigasi dampaknya pada kesejahteraan

    masyarakat melalui kebijakan extraordinary.

    Dengan berbagai langkah extraordinary, Pemerintah

    berupaya menjaga agar pertumbuhan dan dampak

    kesejahteraan tidak menuju skenario sangat berat.

    Sumber: KEM PPFK 2021

  • Kebijakan Perbaikan Sisi Demand

    Menjaga Konsumsi Mendukung Dunia Usaha

    dan Mempertahankan

    Investasi

    Dukungan Ekspor – Impor

    Subsidi dan Bantuan Sosial untuk

    Masyarakat Miskin dan Rentan, berupa:

    • Tambahan sembako

    • Tambahan Kartu Prakerja

    • Pembebasan tarif listrik

    • Penambahan penyaluran Program

    Keluarga Harapan

    • Bantuan Sosial Jabodetabek, Bantuan

    Sosial tunai non-Jabodetabek

    Tambahan stimulus konsumsi untuk

    pariwisata, restoran, dan transportasi.

    • PMN ke PNM untuk UMi dan Mekaar.

    • Subsidi bunga Ultra Mikro dan UMKM.

    • Pelonggaran persyaratan kredit UMKM.

    • Penjaminan kredit modal kerja.

    • Instentif pajak.

    • Insentif kepabeanan dan cukai.

    • Dana kompensasi dan PMN ke BUMN.

    • Insentif pajak.

    • Insentif kepabeanan dan cukai.

    • Penyederhanaan dan pengurangan

    jumlah Larangan dan Pembatasan

    (Lartas) ekspor-impor.

    • Percepatan proses ekspor-impor untuk

    Reputable Traders.

    • Peningkatan dan percepatan layanan

    ekspor-impor dan pengawasan melalui

    National Logistic Ecosystem (NLE).

  • Peta Penerima Perlindungan Sosial

    DTKS: Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Sumber: Bappenas, Kemensos, Kemenkeu 2020

  • STIMULUS JILID I

    Kebijakan stimulus jilid I dilakukan melaluibelanja untuk memperkuatperekonomian domestik tahun 2020.

    Percepatan Belanja dan Kebijakan Mendorong Padat Karya

    Stimulus Belanja

    1

    2

  • Percepatan Belanja dan Kebijakan Mendorong PadatKarya

    Percepatan pencairan

    Belanja Modal

    1. Percepatan penetapan pejabat perbendaharaan negara (KPA,

    PPK, dan Bendahara)

    2. Percepatan pelaksanaan tender

    3. Percepatan revisi dan pencairan anggaran strategis

    4. Antisipasi kesediaan kas (cash management and fiscal buffer)

    5. Antisipasi keterbatasan kapasitas pihak ketiga.

    Percepatan pencairan

    Belanja Bantuan Sosial

    Berupa percepatan pencairan Penerima Bantuan Iuran Jaminan

    Kesehatan Nasional (PBI JKN) di mana belanja untuk bulan

    Februari, Maret, dan April dicairkan pada bulan Februari.

    Transfer ke Daerah dan

    Dana Desa

    Pemerintah Pusat mendorong dan mempercepat pelaksanaan

    kegiatan dana desa, untuk kegiatan produktif yang menyerap

    banyak tenaga kerja di desa.

    1

    2

    3

  • Stimulus Belanja

    Perluasan Kartu

    SembakoMenambah manfaat kartu sembako sebesar

    Rp50.000 per bulan selama 6 bulan.

    Perluasan subsidi

    bunga perumahan

    Perluasan sasaran subsidi bunga perumahan

    dengan tambahan volume rumah sekitar 175

    ribu unit rumah.

    Insentif sektor

    pariwisata

    1. Insentif untuk agen perjalanan yang

    membawa wisatawan mancanegara.

    2. Insentif untuk tenaga pemasaran pariwisata.

    Kartu Pra Kerja1. Digitalisasi pelatihan berbasis kebutuhan.

    2. Melengkapi dan memperkaya program

    pelatihan yang ada.

    1

    2

    3

    4

    Rp 8,5

    Triliun

  • STIMULUS JILID II

    Kebijakan stimulus jilid II fokus padamenjaga daya beli masyarakat dankemudahan ekspor-impor.

    Kebijakan Fiskal

    Kebijakan Non-Fiskal

    1

    2

  • Kebijakan Fiskal

    PPh Pasal 21 PPh Pasal 22 PPh Pasal 25 PPN

    Rp 8,6 Triliun Rp 8,15 Triliun Rp 4,2 Triliun Rp 1,97 Triliun

    Berupa Pajak Penghasilan Pasal

    21 (PPh Pasal 21) pekerja

    sektor industri pengolahan

    dengan penghasilan tidak

    lebih dari Rp200 juta setahun

    ditanggung sepenuhnya oleh

    pemerintah.

    Berupa pembebasan PPh Pasal

    22 Impor pada 19 (sembilan

    belas) sektor usaha tertentu,

    Wajib Pajak Kemudahan Impor

    Tujuan Ekspor (KITE), dan

    Wajib Pajak Kemudahan Impor

    Tujuan Ekspor Industri Kecil

    dan Menengah (KITE IKM).

    Berupa pengurangan PPh Pasal

    25 hingga 30% kepada 19

    (sembilan belas) sektor usaha

    tertentu, Wajib Pajak KITE, dan

    Wajib Pajak KITE IKM.

    Berupa pencairan restitusi

    Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

    yang dipercepat bagi 19

    (sembilan belas) sektor usaha

    tertentu, Wajib Pajak KITE, dan

    Wajib Pajak KITE IKM untuk

    menjaga likuiditas pelaku

    usaha.

    Berlaku untuk periode April s.d. September 2020

  • Kebijakan Non-Fiskal

    Penyederhanaan dan pengurangan jumlah Larangan danPembatasan ekspor pada 749 kode Harmonized System (HS).1

    2Penyederhanaan dan pengurangan jumlah Larangan danPembatasan impor pada komoditas tertentu termasuk penopangmanufaktur, pangan, dan kesehatan/medis.

    3 Percepatan proses ekspor-impor untuk Reputable Traders.

    4 Peningkatan dan percepatan layanan ekspor-impor melaluiNational Logistic Ecosystem (NLE).

  • STIMULUS JILID III

    Sebagai respons atas adanya dampak daripenyebaran COVID-19 terhadap ancamansemakin memburuknya sistem keuangan.

    2 Maret 2020

    3 April 2020

    31 Maret 2020

    20 Maret 2020

    Kasus Pertama COVID-19 di Indonesia

    Presiden secara resmi mengumumkan

    kasus pertama COVID-19 di Indonesia.

    PERPPU Nomor 1 Tahun 2020

    Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas

    Sistem Keuangan Untuk Penanganan

    Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-

    19) Dan/ Atau Dalam Rangka Menghadapi

    Ancaman Yang Membahayakan

    Perekonomian Nasional Dan/ Atau Stabilitas

    Sistem Keuangan

    PERPRES Nomor 54 Tahun 2020

    Perubahan Postur dan Rincian Anggaran

    Pendapatan dan Belanja Negara Tahun

    Anggaran 2020

    Inpres Nomor 4 Tahun 2020

    Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran

    serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam

    rangka Percepatan Penanganan Corona

    Virus Disease 2019 (COVID-19)

    16 Mei 2020

    UU Nomor 2 Tahun 2020

    Penetapan Peraturan Pemerintah

    Pengganti Undang-undang Nomor 1

    Tahun 2020

  • INPRES Nomor 4 Tahun 2020

    Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaranserta Pengadaan Barang dan Jasa dalamrangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)

  • Instruksi Presiden

    Mengutamakan penggunaan alokasi anggaranyang telah ada untuk kegiatan-kegiatan yang mempercepat penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) (Refocussingkegiatan, dan realokasi anggaran) .

    1

    2Mempercepat refocussing kegiatan danrealokasi anggaran melalui mekanisme revisianggaran dan segera mengajukan usulan revisianggaran kepada Menteri Keuangan sesuaidengan kewenangannya.

    Melakukan pengadaan barang dan jasa dalamrangka percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan melibatkanLembaga Kebijakan Pengadaan Barang/JasaPemerintah serta Badan PengawasanKeuangan dan Pembangunan.

    4

    5Melakukan pengadaan barang dan jasa alatkesehatan dan alat kedokteran untukpenanganan Corona Virus Disease 2019(COVID-19) dengan memperhatikan barangdan jasa sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

    3Mempercepat pelaksanaan pengadaan barangdan jasa untuk mendukung percepatanpenanganan Corona Virus Disease 2019(COVID-19).

  • PERPPU Nomor 1 Tahun 2020

    Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem

    Keuangan untuk Penanganan Pandemi Corona Virus

    Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Dalam Rangka

    Menghadapi Ancaman yang Membahayakan

    Perekonomian Nasional dan/ atau Stabilitas Sistem

    Keuangan

  • Kebijakan Penanganan COVID-19

    Kebijakan Penanganan

    COVID-19

    Kebijakan keuangan negara

    Penganggaran dan

    pembiayaan

    Keuangan daerah

    PerpajakanKebijakan stabilitas sistem

    keuangan

  • Kebijakan Keuangan NegaraPenganggaran dan Pembiayaan

    Menetapkana batasan defisit anggaran.1

    2Melakukan penyesuaian besaran belanjawajib.

    Melakukan tindakan yang berakibatpengeluaran atas beban APBN.

    4

    5Menggunakan anggaran dari beberapasumber.

    3 Melakukan pergeseran anggaran.

    Menerbitkan Surat Utang Negara dan/atauSurat Berharga Syariah Negara.

    6

    7Menetapkan sumber pembiayaan dari dalamdan/atau luar negeri.

    Melakukan pengutamaan penggunaan alokasianggaran untuk kegiatan tertentu (refocusing).

    9

    1

    0 Memberikan hibah kepada Pemerintah Daerah.

    8Memberikan pinjaman kepada LembagaPenjamin Simpanan.

    1

    1

    Melakukan penyederhanaan mekanisme dansimplifikasi dokumen.

    Kewenangan Pemerintah dalam penganggaran dan pembiayaan:

  • Kebijakan Keuangan NegaraKeuangan Daerah

    Pemerintah Daerah diberikan kewenangan untuk melakukan pengutamaan penggunaan

    alokasi anggaran untuk kegiatan tertentu (refocussing), perubahan alokasi, dan penggunaan

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

  • Kebijakan Keuangan NegaraPerpajakan

    Penyesuaian tarif Pajak Penghasilan WajibPajak badan dalam negeri dan bentuk usahatetap.

    1

    2Perlakuan perpajakan dalam kegiatanPerdagangan Melalui Sistem Elektronik(PMSE).

    Perpanjangan waktu pelaksanaan hak danpemenuhan kewajiban perpajakan.3

    4Pemberian kewenangan kepada MenteriKeuangan untuk memberikan fasilitaskepabeanan berupa pembebasan ataukeringanan bea masuk dalam rangkapenanganan kondisi darurat serta pemulihandan penguatan ekonomi nasional.

    Kebijakan di bidang perpajakan meliputi:

  • PERPRES Nomor 54 Tahun 2020

    Perubahan Postur dan Rincian AnggaranPendapatan dan Belanja Negara TahunAnggaran 2020

  • Anggaran Belanja PemerintahPusatDiutamakan penggunaannya dalam rangkapenanganan pandemi Corona Virus Disease 2019(COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan dengan fokus pada belanja:

    1. Kesehatan

    2. Jaring pengaman sosial

    3. Pemulihan perekonomian

    Anggaran Dana Desa

    Dapat digunakan antara lain untuk jaringpengaman sosial di desa berupa bantuanlangsung tunai kepada penduduk miskin di desadan kegiatan penanganan wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

    Anggaran Belanja

  • Tambahan Belanja

    Nilai

    0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

    Kesehatan Jaring Pengaman Sosial Insentif & relaksasi perpajakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional

    Pemerintah melakukan refocusing atas belanja dan pembiayaan

    dan menambah belanja dan pembiayaan untuk menangani

    COVID-19 dan dampak sosial ekonomi yang belum disediakan

    anggaran di dalam APBN 2020.

    Total tambahan belanja dan pembiayaan APBN Tahun 2020 untuk

    penanganan dampak COVID-19 sebesar Rp 405,1 triliun.

    Rp 75 triliun Rp 110 triliun Rp 70,1 triliun Rp 150 triliun

    Sumber: Press Conference Menteri Keuangan tanggal 1 April 2020

  • Tambahan Belanja

    Kesehatan

    Rp 75 triliun

    Intervensi penanggulangan COVID-

    19 berupa tambahan belanja

    kesehatan, pemberian insentif

    tenaga kesehatan, dan pemberian

    alat kesehatan termasuk Alat

    Pelindung Diri (APD) bagi seluruh

    132 rumah sakit rujukan.

    JPS

    Rp 110 triliun

    Program tersebut antara lain

    kenaikan anggaran Keluarga

    Harapan (PKH), perluasan Program

    kartu sembako, peningkatan Kartu

    Pra Kerja sebanyak 2 kali lipat

    untuk masyarakat yang terkena

    PHK, pembebasan tagihan listrik

    selama 3 (tiga) bulan untuk 24 juta

    pelanggan 450VA, dan pemberian

    diskon 50 persen selama 3 bulan

    untuk 7 juta pelanggan 900VA

    bersubsidi. Juga diberikan

    Dukungan logistik sembako dan

    kebutuhan pokok bagi daerah yang

    mengalami pembatasan sosial luas

    atau karantina.

    Insentif Perpajakan

    Rp 70,1 triliun

    Dukungan insentif dan relaksasi

    perpajakan bagi sektor dunia usaha

    yang terdampak dan termasuk

    penundaan pembayaran cicilan

    Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan

    Ultra Mikro dan Penundaan

    pembayaran pinjaman terutama

    untuk Usaha Kecil dan Menengah

    (UKM) dan pelaku ekonomi kecil

    lainnya. Pemerintah juga

    melakukan penurunan tarif PPh

    badan dari 25 persen menjadi 22

    persen.

    Pemulihan Ekonomi

    Rp 150 triliun

    Dukungan pembiayaan anggaran

    untuk penanganan COVID-19

    dalam rangka mendukung Program

    Pemulihan Ekonomi Nasional.

  • PENCAIRAN BANTUAN SOSIAL

    Di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia, Pemerintah terus mempercepatpencairan anggaran bantuan sosial untukmasyarakat terdampak.

    Program Keluarga Harapan

    Program Indonesia Pintar

    1

    3

    Program Kartu Prakerja

    Kegiatan Padat Karya Tunai

    4

    5

    Program Kartu Sembako2

  • Penyaluran Bantuan Sosial

    Program Keluarga

    Harapan

    Rp 37,4 triliun

    Data penyaluran sudah

    termasuk tambahan target

    Keluarga Penerima Manfaat

    (KPM) sebanyak 800 ribu KPM

    pada masa darurat COVID-19.

    Program Kartu

    Sembako

    Rp 14 triliun

    Mencakup hingga periode

    penyaluran Mei 2020.

    Data ini juga termasuk

    peluasan target KPM pada

    masa darurat COVID-19

    Program Indonesia

    Pintar

    Rp 15,76 triliun

    • Bantuan PIP Sekolah

    Menengah Pertama

    sebesar Rp12,25 miliar

    yang diperuntukkan bagi

    16.300 siswa.

    • Bidikmisi sebesar Rp61

    miliar yang diperuntukkan

    bagi 10.100 mahasiswa.

    • Bantuan PIP Madrasah

    Tahap I (MI, MTs,& MA)

    sebesar Rp182,28 miliar

    bagi 530.591 siswa.

    Program Kartu

    Prakerja

    Rp 20 triliun

    Target sebanyak 5,6 juta

    peserta.

    Pendaftaran peserta telah

    dibuka mulai tanggal 11 April

    2020, di mana hingga 14 April,

    calon peserta yang telah

    terdaftar sebanyak 4,3 juta

    orang.

  • Kegiatan Padat Karya Tunai

    Kementerian

    Pertanian

    Rp 1,6 triliun

    Refocusing kegiatan yang

    dilakukan salah satunya ialah

    fasilitas bantuan

    ayam/kambing/domba untuk

    penanganan dampak

    penyebaran Covid-19 dan

    mendukung ketersediaan

    pangan.

    Kementerian

    Perhubungan

    Rp 1,87 triliun

    • Perhubungan Laut sebesar

    Rp1,38 miliar;

    • Perhubungan Udara sebesar

    Rp226,1 miliar;

    • BPSDMP sebesar Rp6,1

    miliar;

    • Perhubungan Darat sebesar

    Rp522,3 juta;

    • Perkeretaapian sebesar

    Rp1,64 triliun.

    Kementerian

    Kelautan dan

    Perikanan

    Rp 95,58 miliar

    Digunakan untuk Pengelolaan

    Irigasi Tambak/Kolam (PITAP),

    Minapadi, Penanaman

    Mangrove, dan Integrasi

    Lahan Pegaraman.

    Kementerian PUPR

    Rp 10,2 triliun

    • Sumber daya air sebesar

    Rp2,29 triliun;

    • Bina Marga sebesar Rp629

    miliar;

    • Cipta Karya sebesar Rp2,5

    triliun;

    • Penyediaan Perumahan

    sebesar Rp4,81 triliun.

  • NUFRANSA WIRA SAKTI

    Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak