3 i good corporate governance 93/ corporate socral ... · based on best can add value by the...

55
3 I Good Corporate Governance 93/ Corporate Socral ResponsibiJ;ty 16. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) a. Visi dan Misi SPI 1 ). Visi SPI adalah "Menjadi mitra bisnis yang profesional, independen dan obyektif bagi manajemen untuk mendukung terwujudnya BNI sebagai Bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja': 2). Misi SPI adalah "Melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, untuk memberikan nilai tambah dalam peningkatan efektivitas risk management. control dan governance process': b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan SPI 1 ). Kegiatan yang dilakukan SPI bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kualitas dan efektivitas pengelolaan risiko serta kecukupan dan efektivitas pengendalian intern. 2). Ruang lingkup kegiatan SPI mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi terhadap seluruh kegiatan BNI dan semua tingkatan manajemen BNI. c. Struktur dan Kedudukan SPI 1 ). SPI dipimpin oleh seorang Pemimpin SPI yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. 2). Pemimpin SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia dan Bapepam dan LK. 3). Direktur Utama dapat memberhentikan Pemimpin SPI, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Pemimpin SPI tidak memenuhi persyaratan sebagai auditor SPI sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas. 4). Auditor SPI bertanggung jawab kepada Pemimpin SPI sesuai dengan struktur organisasi SPI. d. Tugas dan tanggung jawab SPI 1 ). Menyusun dan melaksanakan Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan. 2). Melaporkan realisasi Rencana Audit dan Konsultasi Tahunan setiap semester 16. Internal Audit Charter a. Vision and Mission Statements of the Internal Control Unit (SPI) 1). SPI has a vision "To become and in support of BNI as a Bank that is the in service and 2). The mission of SPI is "To assurance and consultation activities based on best can add value by the effectiveness of risk management control, and governance b. and of SPI Activities 1) The SPI engages in forthe towards of internal control. 2). The scope of activities of SPI covers assurance and consultation work over all aspects of activities BNI as well on all levels of management c. Structure and Position of SPI 1l. SPI is led the Head of SPI who to the President Director. 2). The Head of SPI is dismissed the President Director with the of the Board of Commissioners and to Bank Indonesia and BAPEPi\M and LK. 3). The President Director has the dismiss the Head of SPI upon from the BOC. should Head of SPI fail to fulfill the 4). structure. d. Duties and 1 ). To prepare and Annual Audit and Plan. 2). To report realizations of Annual Audit Plan every semester to 49

Upload: builiem

Post on 16-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

3 I Good Corporate Governance 93/ Corporate Socral ResponsibiJ;ty

16. Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) a. Visi dan Misi SPI

1 ). Visi SPI adalah "Menjadi mitra bisnis yang profesional, independen dan obyektif bagi

manajemen untuk mendukung terwujudnya BNI sebagai Bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam layanan dan kinerja':

2). Misi SPI adalah "Melaksanakan kegiatan

assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, untuk memberikan nilai

tambah dalam peningkatan efektivitas risk

management. control dan governance

process':

b. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan SPI

1 ). Kegiatan yang dilakukan SPI bertujuan untuk memberikan rekomendasi perbaikan terhadap kualitas dan efektivitas

pengelolaan risiko serta kecukupan dan efektivitas pengendalian intern.

2). Ruang lingkup kegiatan SPI mencakup pelaksanaan assurance dan konsultasi

terhadap seluruh kegiatan BNI dan semua tingkatan manajemen BNI.

c. Struktur dan Kedudukan SPI 1 ). SPI dipimpin oleh seorang Pemimpin SPI

yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

2). Pemimpin SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan

Dewan Komisaris dan dilaporkan kepada Bank Indonesia dan Bapepam dan LK.

3). Direktur Utama dapat memberhentikan Pemimpin SPI, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Pemimpin SPI tidak memenuhi persyaratan

sebagai auditor SPI sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 dan/atau gagal atau tidak cakap menjalankan tugas.

4). Auditor SPI bertanggung jawab kepada Pemimpin SPI sesuai dengan struktur organisasi SPI.

d. Tugas dan tanggung jawab SPI 1 ). Menyusun dan melaksanakan Rencana

Audit dan Konsultasi Tahunan. 2). Melaporkan realisasi Rencana Audit dan

Konsultasi Tahunan setiap semester

16. Internal Audit Charter a. Vision and Mission Statements of the Internal

Control Unit (SPI)

1). SPI has a vision "To become

and in support of BNI as a Bank that is the

in service and

2). The mission of SPI is "To

assurance and consultation activities based on best can add value

by the effectiveness of risk

management control, and governance

b. and of SPI Activities 1) The SPI engages in forthe

towards

of internal control.

2). The scope of activities of SPI covers

assurance and consultation work over all aspects of activities BNI as well on all levels of management

c. Structure and Position of SPI

1l. SPI is led the Head of SPI who to the President Director.

2). The Head of SPI is dismissed the President Director with the

of the Board of Commissioners and to Bank Indonesia and BAPEPi\M

and LK. 3). The President Director has the

dismiss the Head of SPI upon

from the BOC. should Head of SPI fail to fulfill the

4).

structure. d. Duties and

1 ). To prepare and Annual Audit and Plan.

2). To report realizations of Annual Audit Plan every semester to

49

Tata Kelola Perusahaan

kepada Direktur Utama dan Dewan President Director and the BOC. To audit

Komisaris. Melakukan pemeriksaan dan effectiveness

penilaian atas efisiensi dan efektifitas di in the areas of finance,

bidang keuangan, akuntansi, operasional, operations, human resources,

sumber daya manusia, pemasaran, information technology and

teknologi informasi dan kegiatan lainnya. other activities. 3). Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan 3). To test and evaluate of

pengendalian intern dan sistem internal control and risk management

manajemen risiko sesuai dengan kebijakan systems according to BNI policies.

BNI. 4). To recommendations for

4). Memberikan saran perbaikan dan informasi and objective information

yang obyektif tentang kegiatan yang on auditee's activities at all management

diperiksa pada semua tingkat manajemen. levels. 5). Membuat laporan hasil audit dan 5) To prepare audit reports and submit such

menyampaikan laporan tersebut kepada reports to the the President Director and

Direktur Utama dan Dewan Komisaris the BOC with copy to the

dengan tembusan kepada Direktur

Kepatuhan. 6). consultation services to internal

6). Memberikan konsultasi kepada pihak intern at BNI in order to add value

BNI untuk memberikan nilai tambah dan in the quality of control, risk

perbaikan terhadap kualitas pengendalian, management and corporate governance.

pengelolaan risiko dan tata kelola 7). To specific audits when

perusahaan. necessary.

7). Melakukan audit pendalaman (khusus) 8). To monitor the follow up on audit

apabila diperlukan. and submit a Follow Up to the

8). Melaksanakan pemantauan tindak lanjut President Director and the BOC on

audit dan melaporkan kepada Direktur basis.

Utama dan Dewan Komisaris setiap 9). To report to the President

triwulan. Director and the BOC any audit

9). Melaporkan segera atas setiap temuan findings that may disrupt the business

audit yang diperkirakan dapat mengganggu continuity of the Bank.

kelangsungan usaha Bank kepada Direktur 10). To prepare Reports on Audit Work

Utama dan Dewan Komisaris. and Results, and submit them to Bank

10). Menyiapkan Laporan Pelaksanaan Indonesia.

dan Pokok-pokok Hasil Audit dan 11). To submit Annual Budget for the

menyampaikan kepada Bank Indonesia. year and a report of budget realization to

11). Mengajukan Anggaran Tahunan untuk the President Director each semester.

tahun yang akan datang dan melaporkan 12) To prepare written Standard

realisasinya kepada Direktur Utama setiap Procedures that serve as guidelines to the

semester. internal auditors in their duties.

12). Menyusun kebijakan dan prosedur tertulis 13). To develop programs to evaluate

sebagai pedoman bagi Auditor Intern the quality of that has been

dalam melaksanakan tugasnya. 13). Menyusun program untuk mengevaluasi 14) program

mutu kegiatan audit yang dilakukan.

14). Melaksanakan pendidikan secara the auditors.

berkelanjutan dan sesuai dengan 15) To solid cooperation with the Audit

kompetensi auditor. Committee.

15). Bekerja sama dengan Komite Audit.

50

3 I Good Corporate Governance 93 i Corporate Social

e Wewenang SPI

1 ). Melakukan akses secara penuh, bebas dan

tidak terbatas terhadap catatan, informasi,

karyawan, dana, asset, lokasi/area serta

sumber daya lain BNI, yang berkaitan

dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.

2). Melakukan verifikasi, wawancara,

konfirmasi dan teknik pemeriksaan lainnya

kepada nasabah atau pihak lain berkaitan

dengan pelaksanaan audit dan konsultasi.

3). Melakukan komunikasi secara langsung

dengan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau

Komite Audit serta anggota dari Direksi,

Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit.

4). Melakukan rapat secara berkala dan

insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris

dan/atau Komite Audit.

5). Menentukan jadual, auditee, personil, ruang

lingkup dan menggunakan metodologi,

teknik, perangkat dan pendekatan audit

dalam melaksanakan tugas pokok yang

telah ditetapkan. 6). Melakukan koordinasi dengan auditor

eksternal.

7). Menggunakan jasa pihak ekstern dalam

pelaksanaan audit apabila dipandang perlu.

f. Kode Etik SPI

Auditor SPI harus menerapkan dan menjunjung

tinggi Kode Etik sebagai berikut:

1 ). lntegritas

Melakukan tugasnya dengan jujur, tekun

dan bertanggung jawab.

Mematuhi hukum dan membuat

pengungkapan sesuai dengan ketentuan

perundangan dan profesinya.

Tidak melakukan tindakan yang dapat

merusak kredibilitas SPI dan profesi

internal audit.

Mendukung tujuan BNI dan SPI.

2). Obyektivitas

Tidak terlibat dalam kegiatan yang akan

menimbulkan konflik kepentingan.

Tidak menerima apapun yang

berdampak atau diduga akan berdampak terhadap professional judgment.

Senantiasa menggunakan professional

judgment dalam pelaksanaan tugas

pada kondisi dan situasi apapun.

Mengungkapkan semua fakta yang

diketahui.

e. Authority of SPI

1 ). To have full, unrestricted and unlimited

access to records,

assets, locations, and

resources at BNI, related to the execution

of audit and consultation work.

2). To conduct interviews.

confirmation and other

methods on customers or other

related to the execution of audits and

consultation work.

3). To communicate with chairmen

and members of the BOC, BOD and Audit

Committee.

4). To conduct and incidental

with the BOC. BOD and Audit

Committee.

5). To determine the audit schedule,

(auditee).

6).

7). To obtain services from an external

party when deemed necessary.

f. SPI Code of Ethics

SPI Auditors shall adhere to the following Code

of Ethics:

1). Integrity

Conducting their duties in an honest.

diligent and manner.

Maintaining compliance and disclosure

according to

.£\voiding conduct that may

SPI credibility and the internal audit

Supporting BNI and SPI

2) Objectivity

Avoiding involvement in activities that

may cause conflict of interest.

Not any kind of

in their duties under any

circumstances.

all facts uncovered

audit activities.

51

Tata Kelola Perusahaan

52

3). Kerahasiaan

Bersikap hati-hati dalam menggunakan

dan menjaga informasi yang diperoleh

dalam pelaksanaan tugasnya. Tidak menggunakan informasi untuk

kepentingan siapapun dan/atau dengan

cara apapun yang akan bertentangan

dengan hukum dan/atau ketentuan

organisasi.

g. Kompetensi

1 ). Melaksanakan tugas sesuai dengan

pengetahuan, keterampilan dan

pengalaman yang dimilikinya.

2). Melaksanakan audit sesuai dengan SPFAIB

atau standar audit yang berlaku.

3). Meningkatkan kompetensi secara terus

menerus.

h. Persyaratan auditor SPI

1 ). Memiliki integritas dan perilaku yang

profesional, independen, jujur dan obyektif

dalam pelaksanaan tugas. 2). Memiliki pengetahuan dan pengalaman

mengenai teknis audit, pengetahuan prinsip

manajemen, proses aktivitas auditee dan

disiplin ilmu lain yang relevan dengan

bidang tugas.

3). Memiliki pengetahuan tentang peraturan

perundang-undangan di bidang perbankan

dan pasar modal serta peraturan perundang­

undangan terkait lainnya.

4). Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan

berkomunikasi baik lisan maupun tertulis

secara efektif.

5). Mematuhi standar profesi dan Kode Etik

SPI. 6). Menjaga kerahasiaan informasi dan/

atau data perusahaan terkait dengan

pelaksanaan tugas dan tanggungjawab SPI kecuali diwajibkan berdasarkan Peraturan

Perundang-undangan atau penetapan/

putusan pengadilan.

7). Memahami prinsip-prinsip GCG dan

manajemen risiko.

8). Senantiasa meningkatkan

pengetahuan, keahlian dan kemampuan

profesionalismenya secara terus menerus.

9). Tidak merangkap tugas dan jabatan atau

melakukan kegiatan operasional di BNI

maupun anak perusahaan, kecuali kegiatan

operasional di SPI.

3). Confidentiality

Maintaining a prudent manner in using

and keeping the information obtained

during audit activities. t'-lot using information for any purpose

and interest and/or with any means that

violate applicable internal and external

regulations.

g. Competence 1). Performing duties according to the

knowledge, skills and experience.

2). Performing audits in adherence to SPFAIB

and other applicable :~udit standards.

3). Continually improves auditors' competence.

h. Qualifications of an SPI Auditor

1). Maintains integrity and professional

conduct, independence, honesty and

in every duty performed.

2). Has required knowledge and experience in

auditing, management principles, business

processes and other relevant competences.

3). Has knowledge on laws and regulations in

banking and capital markets, as well as in

other related regulations.

4). Has sufficient communication skills both

verbal and written. 5). Maintains compliance to SPI Code of

Ethics and professional standards.

6). Maintains confidentiality of the information

related to the SPI responsibilities and/

or company information, except when

disclosure is required under the applicable

laws and regulations and court rulings.

7). Understands the GCG and risk

management principles.

8). Continually improves competence,

expertise and professional skills.

9. Has no concurrent positions and conducts

no operational activities within BNI,

including its subsidiaries, except operational

activities in SPI.

3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

i. Perlindungan hukum kepada Pemimpin dan

Auditor SPI

Pemimpin dan auditor SPI memperoleh

perlindungan hukum dari BNI dalam rangka

menjalankan tugas pokok, kewajiban, tanggung

jawab dan wewenang SPI dengan mengacu

kepada ketentuan yang berlaku di BNI.

j. Internal Audit Charter akan direview secara

periodik agar pelaksanaan audit SPI senantiasa

berada pada tingkat yang optimal.

1. Dalam pelaksanaan audit laporan keuangan

Bank, Bank menunjuk Akuntan Publik dan Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank

Indonesia.

2. Berdasarkan hasil keputusan RUPS maka RUPS

melimpahkan kewenangan dan memberikan

kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk

menetapkan Kantor Akuntan Publik termasuk

melakukan pengadaan jasa audit atas laporan

keuangan Perseroan.

3. Pemilihan Akuntan Publik dan KAP yang akan

melakukan audit laporan keuangan Bank didasarkan

atas rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan

Komisaris dimana untuk keperluan Pengadaan

KAP tersebut telah dibentuk Tim Pengadaan Jasa

Akuntan Publik I KAP yang membantu Dewan

Komisaris dalam pengadaan Kantor Akuntan

Publik yang akan ditugaskan untuk melakukan

pemeriksaan laporan keuangan tahun buku tahun

2009, dimana dalam melaksanakan tugasnya Tim

bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

4. Berdasarkan hasil penilaian Tim, Tim mengusulkan

dan menetapkan KAP Purwanto Sarwoko dan

Sandjaya (Ernst & Young) sebagai akuntan publik.

Akuntan publik tersebut mulai melakukan audit

atas tahun buku 2006 sehingga belum melampaui

batas maksimun 5 (lima) tahun.

5. Pelaksanaan pemeriksaan laporan keuangan

konsolidasian tahun buku 2009 oleh KAP

mencakup hal-hal sebagai berikut:

a. Laporan keuangan konsolidasian b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan

c. Departemen Kustodian

d. Evaluasi Kinerja

e. Dana Program Bina Lingkungan

f. Dana Program Kemitraan BUMN

g. BI-S4.

i. Legal Protection to SPI Division Head and

Auditors

SPI Division Head and auditors are

by BNI in relation to the

performance of their duties,

and authorities pursuant to

j. This Internal Audit Charter shall be reviewed

periodically, so that SPI audit activities are

1. In

conducted in an effective and

manner.

its financial statements, the Bank

appoints a public accountant and a Public

Accountant Office (KAP) which is in

Bank Indonesia.

2. Based on its resolution, the GMS the

authority and grant power of attorney to the Bank's

BOC to appoint the Public Accountant

including to the selection process and to

audit the Bank's financial statements.

3. The selection of the public accountant and the Public Accountant Office (KAP) that will nortnncn

audits on the Bank's financial statements are

based on recommendations from the Audit

Committee through the BOC, which for this

purpose has established Public Accountant/KAP

Selection Team, reporting to the BOC.

4. Based on its evaluation, the Selection Team

proposed appointing KAP Purwanto Sarwoko and

Sandjaya (Ernst & Young) as the public accountant.

The said public accountant has

services since fiscal year 2006, so that it has not exceed the maximum of 5 (five) year limit.

5. The audit of the 2009 consolidated financial

statements by KAP included the

following:

a. Consolidated financial statements

b. Financial Institution Pension Fund

c. Custodian

d. Performance Evaluation

e. f. g. BI-S4 Program

53

Tata Kelola Perusahaan

6. Dalam rangka melaksanakan tugasnya Akuntan

Publlik dan KAP yang ditunjuk telah menyampaikan

hasil audit dan management letter kepada Bank.

7 KAP mampu bekerja secara independen,

memenuhi standard profesional akuntan publik

dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang

ditetapkan.

8. lndependensi akuntan publik dalam mengaudit

laporan keuangan tahun buku 2009 adalah sesuai

dengan Standar Auditing yang ditetapkan lkatan

Akuntan Indonesia.

1. Secara berkala Dewan Komisaris melakukan

rapat (Radikom) yang membahas beberapa hal

mengenai:

a. Kinerja keuangan

b. Laporan Kepatuhan

c. Evaluasi kebijakan manajemen risiko serta

implementasinya antara lain tentang

Risiko Kredit : Loan Exposure Limit (LEU,

Internal Rating System (IRS); Industry Risk

Rating (IRR), Financial Covenant, Credit

Risk Premium (CRP).

Risiko Pasar : Gap Limit, VaR Limit dan

CaR Limit untuk BNI Dalam Negeri dalam

kondisi normal maupun kondisi stress.

Risiko likuiditas : On Shore Limit Secondary

Reserve Ideal Rupiah dan Valas dalam

kondisi ketat maupun normal;

Risiko Operasional : feed back Operational

Risk Self Assessment Beban Risiko Operasional, Key Risk Indicator (KRI), Lost

Event Data (LEDL PERISKOP, Business

Continuity Plan.

d. Pemantauan Profil Risiko Bank dan Perusahaan

Anak

e. Rencana Kerja Manajemen Risiko dan

lmplementasi Basel II

54

6. In performing their duties, the appointed Public

Accountant and KAP shall submit audit results and

a management letter to the Bank.

7 The KAP shall have the capability to perform its

audit independently and in strict adherence to

public accountant professional standards and

according to the agreed auditing scope of work.

8. Independency of the public accountant in auditing

the Bank's 2009 financial statements is in

compliance with Auditing Standards as published

by the Indonesian Accounting Society.

1. The Board of Commissioners regularly conducts

joint meetings with the Board of Directors (RADIKOM) to discuss the following issues:

a. Financial performance

b. Compliance report

C. Evaluation of risk management policies and

implementation, including:

Credit Risk: Loan Exposure Limit (LEU,

Internal Rating System (IRS); Industry Risk

(IRR), Financial Covenant Credit

Risk Premium (CRP).

Market Risk: Gap Limit VaR Limit and CaR

Limit for BNI domestic operation under

normal and stressful conditions.

Liquidity Risk: On Shore Limit Secondary

Reserve Ideal for Rupiah and Foreign

Currencies under normal and tight

conditions.

Operational Risk: feed back on Operational

Risk Self Assessment Operational Risk

Cost Key Risk Indicators (KRIL Lost Event

Data (LED), PERISKOP, Business Continuity

Plan.

d. Monitoring Risk Profile for the Bank and its

subsidiaries.

e. Risk Management Work Plan and Basel II

Implementation Plan

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

2. Direksi secara berkala melakukan rapat (Radisi)

yang membahas berbagai hal mengenai:

a. Kebijakan yang terkait dengan manajemen

risiko dan profil risiko.

b. Review Loan Exposure Limit, Internal Rating

System. c. Review limit-limit Risiko Pasar, Kredit dan

Operasional.

d. Stress test risiko kredit, stress test risiko pasar,

"Crisis Management Protocol" khususnya

terkait masalah likuiditas

e. PERISKOP

f. Menyusun rekening untuk mencatat kerugian

operasional (Beban Risiko Operasional)

g. Konsolidasi Manajemen Risiko BNI dan

Perusahaan Anak

h. Penilaian Risiko Produk dan Aktivitas Baru

i. Menyusun Kebijakan Umum Manajemen Risiko

dan Kebijakan Perkreditan Bank

j. Business Continuity Plan. 3. Perseroan berupaya menyediakan sumber daya

yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas

pengeloaan risiko efektif antara lain melalui:

a. Pembentukan Divisi Manajemen Risiko serta

penempatan dan pengembangan SDM yang

berdedikasi untuk mengelola risiko Bank.

b. Regenerasi/kaderisasi SDM di bidang

Manajemen Risiko.

c. Pengiriman SDM untuk pelatihan dan seminar

baik di dalam maupun di luar negeri.

d. Melakukan studi banding dengan lembaga

perbankan yang lebih maju dalam penerapan

manajemen risiko.

4. Dalam rangka penerapan manajemen risiko dan

sistem pengendalian internal, Perseroan telah

melakukan berbagai hal:

a. Melakukan proses validasi dan sertifikasi oleh

Divisi-divisi terkait terhadap Policy dan Standard Operating Procedure (PP Online).

b. Limit-limit risiko kredit, risiko pasar, risiko

likuiditas dan risiko operasional direview secara

periodik (VaR Money Market, VaR Forex, VaR

Capital Market, SR Ideal Rupiah, SR Ideal Valas,

On Shore Limit, Gap Limit, Financial Covenant,

LEU

c. Review on limits of Market, Credit and nPI':clTinn"' Risks.

d. Results of stress tests on credit and market

Protocol

e. PERISKOP

f. losses

g. Consolidation of Risk

its subsidiaries.

in BNI and

h. Risk Assessment on New Products and

Activities.

i. General Policy on the Bank's Risk

and Credit

J. Business Continuity Plan.

3. The Bank strives to its human

resources to support effective risk management

among others, the

following initiatives:

a. Establishment of Risk ""~m"n"' Division

and and

human resources to

duties.

of dedicated

b.

c.

and abroad.

d. with other institutions

that have more advanced risk management

4. In the risk management and internal

control system, the Bank conducted the

a. Conducted validation and certification process

for related divisions, to and

Standard Procedure {SOP).

b. Limits of credit risk, market risk,

and

(VaR

Market, SR Ideal

Shore Limit

LEU

SR Ideal Valas, On

Limit. Financial Covenant,

55

Tata Kelola Perusahaan

5. Perseroan secara efektif mengidentifikasi, 5. The Bank has effectively identified, measured,

mengukur, memantau dan mengendalikan risiko monitored and mitigated the risks to which it

Bank serta memiliki sistem informasi manajemen is exposed, and the Bank has adequate risk

risiko yang memadai dengan melaksanakan management information systems the

langkah-langkah sebagai berikut following initiatives:

a. Perseroan sudah membangun Operational Risk a. The Bank Operational Risk Self Self Assessment (ORSA) untuk memetakan Assessment (ORSA) to map operational risk

peristiwa risiko operasional BNI di segenap events throughout the organization.

unit. b. Continued the development of the Operational

b. Melanjutkan pengembangan tool Perangkat RiskTool (PERISKOP).

Risiko Operasional "PERISKOP': c. market risks for overseas branches

c. Pengelolaan risiko pasar Cabang Luar Negeri through, among others, reporting of overseas antara lain pelaporan eksposur/aktivitas Cabang branch exposures and activities. Luar Negeri. d. Reviewed all Standard Procedures

d. Melakukan review seluruh Standard Operating for core and supporting business processes.

Procedure baik yang terkait dengan proses e. Developed risk management methodology and

bisnis maupun penunjang. tools such as LGD, PD, VaR Application for

e. Mengembangkan metodologi dan perangkat Overseas Branches, LED and KRI.

Manajemen Risiko antara lain LGD, PD, Aplikasi f. The Bank is currently developing infrastructure VaR Cabang Luar Negeri, LED, KRI dan lain-lain. for Risk Management Information Systems

f. Bank sedang mengembangkan infrastruktur that will cover credit risk, market risk,

Risk Management Information Svstem yang operational risk and integration risk.

mencakup risiko kredit, risiko pasar, risiko g. Development of the Time Frame Risk

operasional dan integrasi risiko. Management Information System.

g. Menyusun Time Frame Risk Management h. Conducted stress tests for market risk, credit

Information Svstem. risk and liquidity risk.

h. Melakukan stress test risiko pasar, risiko kredit I. Established Team for calculation of Capital

dan likuiditas. Allocation.

i. Menyusun Tim untuk menghitung Capital j. Conducted Quantitative Impact Study in order Allocation. to calculate the changes in capital adequacy

j. Melakukan Quantitative Impact Studv, yaitu ratio resulting from Basel II Implementation.

menghitung dampak perubahan kecukupan k. Risk Management Consolidation for

modal atas implementasi Basel II. subsidiaries.

k. Konsolidasi Manajemen Risiko Perusahaan 6. The Bank implemented reliable internal control

Anak system as:

6. Perseroan menerapkan sistem pengendalian intern a. The Internal Audit Unit was created as an

yang menyeluruh dan handal melalui: independent unit separate from the Division/

a. Satuan Kerja Audit Intern independen terhadap Working Unit responsible for managing the Divisi/Satuan Kerja yang mengelola Risiko Risk and the Business (in accordance with

dan terhadap Unit Bisnis (sesuai dengan PBI PBI No. 5/8/2003, dated May 19, 2003 on

Nomor 5/8/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Implementation of Risk Management for

Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Commercial Banks as subsequently amended

Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI through PBI No.11/25/2009).

No. 11/25/2009). b. The Quality Assurance (QA) is independent to

b. Oualitv Assurance independen terhadap unit the unit in which OA officer is assigned.

dimana staf Oualitv Assurance ditempatkan. c. Training and development programs improve

c. Melakukan pelatihan dan pengembangan untuk the capability of Quality Assurance and Internal

meningkatkan kemampuan Oualitv Assurance Audit.

dan Audit Intern.

56

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

d. Menerapkan Risk Based Audited.

e. Melakukan sosialisasi yang terkait dengan

pengendalian intern.

Penyediaan Dana Kepada PihakTerkait dan Penyediaan Dana Besar

Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait Provision of Funds to Related Parties

No. Penyediaan Dana

Provision of Funds

1. Kepada PihakTerkaitTo Related Parties

2. Kepada Debitur Inti To Core Debtors

a. lndividu

b. Group

1. BNI telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk menetapkan limit kredit/penyediaan dana kepada individu maupun group debitur serta perusahaan/ pihak yang terkait dengan Bank.

2. BNI telah memiliki kebijakan yang mengatur limit kredit per sektor industri dll

3. Secara berkala BNI melakukan rapat Komite Risiko dan Kapital Bidang Kebijakan Kredit maupun Rapat Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan kebijakan, prosedur dan pelaksanaan

operasional bidang perkreditan. 4. Pada dasarnya dalam pemberian fasilitas kredit

kepada debitur, BNI selalu berpedoman pada

ketentuan yang berlaku dalam hal ini peraturan Bank Indonesia khususnya mengenai Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK).

5. Jumlah modal dan rasio CAR selalu dilaporkan kepada Manajemen dan segenap unit untuk dipedomani dalam melaksanakan kegiatan bisnis Bank terutama yang menyangkut penempatan dana.

6. Manajemen memberikan perhatian terhadap pemberian kredit dalam jumlah besar antara lain yang menyangkut penyediaan dana kepada debitur untuk membangun infrastruktur dengan melakukan kajian yang lebih mendalam.

d. Risk Based Audit programs are implemented. e. Socialization of internal control function occurs

regularly.

Provision of Funds to Related Parties and

Jumlah Amount

Debitur Debtors Nominal jutaan rupiah

Nominal (in million of Rupiah)

120 1,133,080

10 9,898,389

10 19,799,816

1. BNI has established policies and procedures to determine credit and funding limits to individual

and group debtors, as well as to related companies/parties.

2. BNI has established policy that determines credit limits based on industry sectors.

3. Periodically, BNI conducts credit policy meetings

at Risk and Capital Committee level and BOD level to discuss issues relating to policies, procedures and operational execution in credit.

4. Essentially, in processing credit approvals for

its debtors, BNI maintains strict compliance to applicable regulations, particularly Bl Regulation on Legal Lending Limit (LLU.

5. The amount of capital and CAR is periodically reported to Management and other units to be used as reference in conducting the banking

business, particularly in matters relating to allocation of funds.

6. The Management provides special attention to credit disbursement in large amounts to debtors, through in-depth analysis and study.

57

Tata Kelola Perusahaan

7. Dalam melakukan pemberian kredit BNI telah

melaksanakan four eyes principle dimana

permohonan kredit harus mendapatkan keputusan

dari Unit Bisnis, harus mendapat rekomendasi dan

mitigasi risiko dari Unit Risiko.

8. Dalam setiap persetujuan kredit, dilakukan Uji

Kepatuhan (Compliance Assessment) oleh Quality

Assurance/Divisi Kepatuhan.

9. Pemberian kredit kepada pihak terkait juga

dimintakan persetujuan Dewan Komisaris.

10. Pemberian kredit di atas Rp 500.000.000.000,­

(lima ratus miliar) harus dikonsultasikan kepada

Dewan Komisaris.

11. Penyampaian laporan ke Bank Indonesia telah

dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

1. Rencana Strategis BNI telah disusun dalam bentuk

rencana strategis jangka panjang untuk periode

58

5 (lima) tahun dalam bentuk Rencana Korporasi

(Corporate Plan) serta rencana strategis jangka

pendek satu tahun (Rencana Bisnis Bank) dengan

proyeksi keuangan untuk 3 (tiga) tahun ke depan.

Rencana tersebut mengacu pada Visi dan Misi

Perusahaan

a. Rencana Jangka Panjang (Corporate Plan) 1 ). Corporate Plan BNI adalah suatu bentuk

sistem perencanaan jangka panjang dengan

horison waktu lima tahun. Corporate Plan

ini mencakup langkah-langkah di bidang

usaha (bisnis) dan bidang manajemen yang

akan dilakukan BNI sebagai bank komersial

yang harus sehat, berkembang dan

menguntungkan, serta tetap tidak keluar

dari visi-misi BNI yang telah ditetapkan bagi

masa depan BNI. 2). Perencanaan jangka panjang (Corporate

Plan) merupakan perencanaan yang akan

memberikan arahan global bagi BNI pada

jangka waktu sampai 5 (lima) tahun yang

akan datang. Perencanaan ini berisi hal-hal

mendasar yang diperlukan bagi penentuan

arah BNI, diantaranya memuat visi dan misi

BNI, analisis lingkungan eksternal maupun

internal, tujuan dan sasaran jangka panjang,

strategi global dan proyeksi keuangan 5

(lima) tahun ke depan.

7. In processing the credit approvals, BNI has

implemented the four eyes principles, in which

credit proposals shall be approved by the

respective business unit after recommendation

and risk mitigation by the risk management unit.

8. In every credit approval process, the Bank

conducted Compliance Assessments through its

Quality Assurance/Compliance Division.

9. Provision of credit to related parties shall be

approved by the BOC.

10. Provision of credit that exceeds

Rp 500,000,000,000 (five hundred billion Rupiah)

shall be consulted with the BOC.

11. Submission of reports to Bank Indonesia shall be

conducted based on applicable

1. The Bank Strategic Plan is formulated in the form

of long-term strategic plan (5-year period), known

as the Corporate Plan, and short-term strategic plan (3-year period) known as the Bank Business

Plan. These plans are formulated based on the

Bank's Vision and Mission statements. a. Plan)

1. The BI'-JI Corporate Plan is a form of long

term planning that covers a 5-year period.

The Corporate Plan incorporates programs

in business and management areas to be

implemented by BNI in order to achieve

sustainable and profitable growth, in

accordance with BNI's Vision and Mission.

2. The Corporate Plan is a long term planning

that contains global directions for BNI over

the course of a 5-year period. This Plan

contains guiding principles including BNI's

Vision and Mission, analysis of external

and internal environments, long term goals

and objectives, general strategy and 5-year

financial projections.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

3). Corporate Plan bertujuan untuk

memberikan arahan bagi manajemen

dan pegawai BNI mengenai tujuan dan

sasaran yang ingin dicapai dalam waktu 5

(lima) tahun ke depan, serta strategi bisnis

dan manajemen yang akan diterapkan.

Corporate Plan menjadi panduan bagi

penyusunan rencana jangka pendek BNI

maupun unit organisasi.

4). Secara detail, karakteristik dari Rencana

Lima Tahun BNI adalah sebagai berikut:

- Jangka waktu 5 (lima) tahun tanpa

"rolling adjusment" setiap tahun.

Corporate Plan merupakan dokumen

perencanaan yang berjangka waktu 5

(lima) tahun tanpa rolling adjustment

setiap tahun. lni berarti bahwa tujuan,

sasaran dan strategi yang ditetapkan

untuk berlaku selama 5 (lima) tahun

dan tidak dijadwalkan untuk dilakukan

review maupun penyesuaian secara

berkala. Namun demikian, ini tidak

berarti bahwa tidak mungkin dilakukan

penyesuaian sama sekali. Penyesuaian

(review) terhadap Corporate Plan

dilakukan apabila terjadi perubahan

kondisi lingkungan yang ekstrem

sehingga mengharuskan penyesuaian

terhadap Corporate Plan. Penyesuaian

Corporate Plan dilakukan oleh Divisi

Perencanaan Strategis dengan petunjuk

atau arahan Direksi.

- Meliputi aktivitas usaha keseluruhan.

Corporate Plan mencakup perencanaan

dari seluruh aktivitas bisnis maupun

non bisnis yang dilakukan oleh BNI.

lni menunjukkan bahwa Corporate

Plan berisi rencana-rencana bisnis

maupun non bisnis secara keseluruhan,

bukan secara parsial. Hasil akhir dari

keberadaan Corporate Plan ini adalah

menjadi panduan dasar dan garis besar

arah bagi BNI secara keseluruhan.

Dengan demikian, Corporate Plan akan

menjadi dasar bagi penyusunan rencana

jangka pendek BNI maupun rencana

kerja dan anggaran setiap unit organisasi (Business Plan Unit) yang ada di BNI.

3. The Corporate Plan provides guidance

to BNI management and employees

pertaining to the goals and objectives to be

achieved within the next 5 years, as well

as business and management strategies to

be implemented. The Corporate Plan also

serves as reference for the development of

BNI short term planning and organizational

work plans.

4. In detail, characteristics of BNI 5-Year Plan

is as follows:

5-Year period without annual rolling

adjustments. The Corporate Plan is a

planning document with a 5-Year period

without annual rolling adjustments.

This means that strategy, goals and

objectives determined in this plan shall

be applicable for 5 years, as no reviews

and adjustments are scheduled for this

plan. However, this does not mean

that adjustments are totally prohibited,

as they are made possible in the case

where significant changes occur in

environmental conditions, requiring

the Corporate Plan to be adjusted

accordingly. Such adjustments to the

Corporate Plan are conducted by the

Strategic Planning Division under the

guidance of the BOD.

Incorporates all aspects of the business.

The Corporate Plan incorporates

planning for all aspects of the business

and operations conducted by BNI.

The Corporate Plan shall contain

business-related and non-business­

related planning that is developed in an

integrated fashion. The end results of

the Corporate Plan shall serve as basic

guidelines and general directions to

BNI. Therefore, the Corporate Plan shall

serve as the basis for the development

of BNI short-term plans and work

programs and budgeting for each

business unit.

59

Tata Kelola Perusahaan

60

- Kebijakan jangka panjang Direksi.

Corporate Plan berisi kebijakan,

tujuan dan strategi dasar Direksi

yang akan diimplementasikan dalam

jangka menengah. Kebijakan ini

harus dipedomani oleh segenap unit

organisasi di BNI dalam menyusun

rencananya, menjalankan bisnis maupun

kegiatan operasionalnya. Hasil yang

diharapkan adalah bahwa seluruh unit

organisasi di BNI akan bekerjasama dan bersinergi untuk mencapai tujuan jangka

panjang yang sudah digariskan.

- Corporate Plan adalah kebijaksanaan

Direksi dan sifatnya merupakan proyek

yang dibuat 5 (lima) tahun sekali.

Penyusunan Corporate Plan ini dilakukan

oleh Divisi Perencanaan Strategis

berdasarkan petunjuk Direksi dengan

partisipasi segenap Divisi/Satuan/Unit di

Kantor Besar maupun Cabang/Cabang

Pembantu/Sentra.

- Penerapan Corporate Plan secara

operasional di BNI dilakukan melalui

penjabaran Corporate Plan tersebut

ke dalam bentuk-bentuk perencanaan

jangka pendek yang selanjutnya

menjadi acuan dasar seluruh proses

perencanaan strategis di BNI

b. Rencana Jangka Menengah dan Pendek (Business Plan)

1 ). Yang dimaksud dengan Rencana

Bisnis Bank (RBB) adalah suatu bentuk

perencanaan jangka pendek yang

mempunyai time horizon selama 3 (tiga)

tahun dengan rolling adjustment 1 (satu)

tahun (penyesuaian tiap tahun).

2). Rencana Bisnis Bank (RBB) tersebut

merupakan dokumen tertulis yang

menggambarkan rencana kegiatan usaha Bank (bisnis dan manajemen) yang akan

dilakukan perusahaan pada jangka pendek

(1 tahun) antara lain memuat sasaran

perusahaan, strategi yang diterapkan untuk

mencapai sasaran tersebut, rencana untuk

memperbaiki kinerja usaha, serta rencana

pemenuhan ketentuan kehati-hatian. RBB

tersebut juga disertai dengan sasaran dan proyeksi keuangan 3 (tiga) tahun yang akan

datang.

Long Term Policy from the BOD. The

Corporate Plan contains policies, goals

and basic strategy from the BOD to be

implemented in the longer term. These

policies shall be used as reference for

all levels of BNI organization in preparing

their work plans and in executing their

business and operational activities. The

objective is to build cooperation and

synergy amongst all units in BNI to

achieve the long-term objectives.

The Corporate Plan is a BOD Policy

that is developed every 5 years. The

development of the Corporate Plan is

conducted by the Strategic Planning

Division under the guidance from the

BOD and supported by representatives

from all divisions/units at Head Office/

branches/sub-branches/centers. The implementation of the Corporate

Plan is conducted through shorter-term

planning and shall serve as a strategic

planning process in BNI.

b. Medium and ShortTerm Plan (Business

Plan)

1. The Bank Business Plan (RBB) is a medium

term plan covering 3-year period with

annual rolling adjustments.

2. The RBB is a document containing the

Bank's business and management plan to

be implemented in the short term (1 year),

including the objectives and strategy to

achieve such objectives, as well as plans to

improve business performance and plans to

fulfill prudent banking regulation. The RBB

also contains 3-year financial projections.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

3). Realisasi RBB ini dievaluasi setiap 3 (tiga) 3. Realization of RBB is evaluated quarterly

bulan oleh Divisi Perencanaan Strategis by the Strategic Planning Division in

bekerjasama dengan Divisi Pengendalian cooperation with the Financial Control

Keuangan berdasarkan masukan/laporan Division, based on reports from all business

dari segenap unit organisasi dalam bentuk and operating units in the form of RBB

Laporan Realisasi RBB untuk selanjutnya Realization Report. This Report is submitted

dilaporkan kepada Bank Indonesia paling to Bank Indonesia at the latest 45 (forty

lambat 45 (empat puluh lima) hari setelah five) days after the period of the report.

periode laporan. 4. The development of RBB is aimed to 4). Penyusunan RBB bertujuan untuk achieve flawless implementation of BNI

memudahkan implementasi kebijakan- basic guidelines as set forth by in BOD

kebijakan dasar BNI yang ditetapkan General Policy. The RBB also serves as

dalam Kebijakan Umum Direksi. RBB a planning document that contains work

juga merupakan dokumen perencanaan plans and budgets and ensures compliance

yang memuat rencana kerja dan anggaran to Bank Indonesia requirements.

perusahaan sekaligus untuk memenuhi 5. RBB is a planning document developed at

ketentuan dari Bank Indonesia. the corporate level every year. The R B B 5). RBB merupakan sistem perencanaan comprises 2 main sections, namely the

di tingkat perusahaan yang disusun annual business plan and 3-year financial

setiap tahun. RBB ini pada dasarnya projections. The RBB is developed by the

terdiri dari 2 (dua) bagian utama, yaitu Strategic Planning Division in cooperation

kegiatan atau rencana bisnis perusahaan with the Financial Control Division. The

baik untuk jangka 1 (satu) tahun dan RBB is distributed to all business units

proyeksi keuangan untuk jangka waktu and submitted to Bank Indonesia by the

3 (tiga) tahun. RBB disusun oleh Divisi Financial Control Division.

Perencanaan Strategis bersama-sama 6. Realization of RBB is initiated by distribution

Divisi Pengendalian Keuangan. RBB ini of RBB to all organization units to be used

disampaikan ke segenap unit dan ke as the basis for developing the Business

Bank Indonesia oleh Divisi Pengendalian Unit Planning.

Keuangan. 7. Every organizational unit shall submit 6). Penerapan RBB secara operasional di BNI realization reports every quarter to

dilakukan melalui penyampaian RBB ke Strategic Planning Division, to be used in

segenap unit organisasi untuk selanjutnya developing the RBB Realization Report.

menjadi dasar finalisasi Business Plan Unit. The submission of these quarterly reports 7). Setiap unit organisasi harus menyampaikan can be conducted using presentations or

laporan realisasi pelaksanaan rencana hardcopy document formats.

kerjanya setiap 3 (tiga) bulan kepada

Divisi Perencanaan Strategis sebagai

masukan laporan realisasi RBB. Dalam

pelaksanaannya penyampaian laporan

realisasi dapat dilakukan dalam bentuk

presentasi ataupun dokumen hardcopy,

sesuaidengan kebutuhan.

61

Tata Kelola Perusahaan

2. RBB yang disusun setiap tahun telah disusun

dengan realistis, komprehensif, terukur dan

memperhatikan prinsip kehati-hatian (prudent)

serta mempertimbangkan perubahan internal

dan eksternal. Dalam penyusunan RBB tersebut

dilakukan melalui dua proses, yaitu proses

perencanaan BNI-wide, yang keluarannya meliputi

seluruh organisasi BNI, serta proses perencanaan

Unit-wide, yang cakupannya meliputi level Unit.

Kedua proses tersebut saling terkait dimana

perencanaan tingkat unit merupakan penjabaran

strategi dari perencanaan tingkat BNI (BNI-wide).

dan penyusunan rencana BNI-wide itu sendiri

mempertimbangkan masukan-masukan dari setiap

unit (dalam bentuk Draft Business Plan Unit).

Pendekatan ini dikenal dengan sistem perencanaan

dua arah, Top-down & Bottom-up Planning

Process.

3. Rencana Korporasi dan Bisnis telah disusun

secara periodik dengan jadwal pelaksanaan serta

mekanisme penyusunan yang telah dibakukan

dalam Buku Pedoman Perusahaan. Untuk Rencana

Korporasi (corporate plan) tahun 2009-2013 dan

Rencana Bisnis Bank tahun 2009-2011 (business

plan) telah disetujui dan disahkan oleh Dewan

Komisaris sebagai representasi dari Pemegang

Sa ham.

4. Direksi mengkomunikasikan Rencana Korporasi

(Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank

(Business Plan) kepada Pemegang Saham

Pengendali melalui forum RUPS serta kepada

segenap jenjang organisasi melalui forum-forum

antara lain seperti Business Review, kunjungan

kerja, dan lain sebagainya. Disamping itu, baik

Corporate Plan maupun Business Plan disampaikan

ke segenap unit organisasi Perusahaan sebagai

Dokumen Perencanaan company-wide yang harus

dipedomani dalam penyusunan dan pelaksanaan

Rencana Kerja setiap unit. Atas Rencana Bisnis

Bank (Business Plan) yang telah disetujui tersebut

segenap Direksi dan karyawan BNI mempedomani

dan melaksanakan Rencana Bisnis Bank (Business

Plan) secara optimal yang telah dijabarkankan

kedalam Rencana Kerja masing-masing unit.

Terhadap pelaksanaan rencana tersebut telah

dipantau secara periodik, baik secara harian melalui

EIS (Executive Information System). bulanan

melalui PMS (Performance Measurement System)

dan triwulanan melalui Laporan Realisasi RBB.

62

2. The Bank Business Plan (RBB) is formulated each

year in a realistic, comprehensive, measurable

manner with due consideration of prudent

banking principles as well as changes in internal

and external conditions. The formulation of

RBB involves two processes, namely BNI-wide

planning, the output of which encompasses

the entire organization, and unit-wide planning,

which covers unit levels. The two processes

are interrelated, as unit-wide planning contains

details on the execution of BN 1-wide strategies

and planning, while BNI-wide planning includes

input from each unit (in the form of drafts of Unit

Business Plan). This approach is also known as

two-way planning, Top-Down and Bottom-Up

3. The Corporate Plan and the Business Plan are

prepared periodically, as instructed in the Company

Guideline Book (BPP). The Corporate Plan for

2009-2013 and Business Plan for 2009-2011 has

been approved by the BOC as the shareholder

representative.

4. The BOD then communicates the Corporate Plan

and Business Plan to Controlling Shareholders

through the GMS forum and to all levels of the

organization through various forums such as

Business Reviews and Business Visits. In addition,

the Corporate Plan and Business Plan is distributed

to all organizational units to be used as basic

reference in the development of work programs

and budgets for the units. BNI's Directors and

employees shall use the RBB as the basic

guidelines for their work program. The realization

of RBB is monitored on a daily basis using the

EIS (Executive Information System). on a monthly

basis using the PMS (Performance Measurement

System) and on quarterly basis using the RBB

Quarterly Report.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

5. Penyusunan dan penyampaian Rencana Bisnis Bank telah berpedoman pada Peraturan Bank

Indonesia Nomor 6/25/PBI/2004 tanggal 22 Oktober 2004 tentang Rencana Bisnis Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/44/ DPNP tanggal 22 Oktober 2004 tentang Rencana

Bisnis Bank Umum, memperhatikan risiko bank secara keseluruhan (composite risk), pengendalian risiko (risk control system) serta risiko strategis

(strategic risk) mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi kelangsungan usaha serta memperhatikan prinsip kehati-hatian

dan prinsip perbankan yang sehat. 6. Dewan Komisaris menjalankan fungsi pemantauan

dengan melaksanakan pengawasan secara berkala terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank

(Business Plan) dalam bentuk laporan realisasi rencana kerja dan rencana bisnis. Disamping itu, setiap bulan Manajemen melaporkan/

mempresentasikan kinerja Perusahaan kepada Dewan Komisaris.

Transparansi Kondisi Keuangan dan Non

Keuangan Bank 1. BNI telah mentransparansikan kondisi keuangan

dan non-keuangan kepada stakeholders termasuk Laporan Keuangan Publikasi triwulanan dan telah melaporkannya kepada Bank Indonesia atau stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.

2. BNI telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.

3. Penyusunan dan penyajian laporan keuangan dilakukan dengan tepat waktu, lengkap, utuh, kini

dan cukup akurat. 4. Agar nasabah memiliki informasi yang cukup

tentang produk perbankan yang dimiliki BNI, maka telah dilakukan hal-hal sebagai berikut: a. Pada formulir pembukaan rekening yang diisi

nasabah telah memuat tentang definisi produk yang di apply nasabah, ketentuan bunga, pajak dan biaya, hak dan kewajiban atas produk tersebut, risiko-risiko yang mungkin terjadi serta informasi-informasi lain terkait produk­produk dimaksud.

b. Dari sisi risiko, frontliners wajib menyampaikan risiko produk perbankan yang diminta oleh nasabah.

5. The formulation and submission of the Bank

Business Plan is undertaken according to Bank Indonesia Regulation No. 6/25/PBI/2004 dated October 22, 2004 on Business Plans for

Commercial Banks, and Bl Circular No. 6/44/ DPNP dated October 22, 2004 on Business Plans for Commercial Banks with consideration of the composite risk, risk control system and strategic

risk, as well as internal and external factors that influence future performance, and emphasis on prudent banking and sound banking principles.

6. The Board of Commissioners monitors the execution of the Bank Business Plan (RBB) through the Execution of RBB. Moreover,

each month the management presents details of the Company's performance to the Board of Commissioners.

Bank's Financial and Non Financial Condition 1. The Bank has made transparent its financial and

non-financial conditions for the stakeholders, including through the Quarterly Published Financial

Statements, and has submitted such reports to Bank Indonesia or other stakeholders as regulated.

2. The Bank has prepared and presented the financial reports and non-financial reports in the manner,

type, and scope as stipulated by Bank Indonesia Regulation on Transparency of Bank Financial Condition.

3. The development and presentation of financial reports is conducted in a timely, comprehensive, updated, sufficient and accurate manner.

4. The following are steps taken to ensure that customers are provided with sufficient information regarding BNI's products and services: a. Product definitions, terms and conditions

including interest rate, taxes and fees, rights and obligations, possible risks and other information are stated in the account opening form filled-out by the customers.

b. On the risk side, frontliners are required to explain the risks embedded in the Bank's products applied by the customers.

63

Tata Kelola Perusahaan

c. Apabila terjadi suatu perubahan kebijakan

baik tarif maupun persyaratan atas produk

Perbankan, BNI akan memuat pemberlakuan

ketentuan tarif baru pada papan pengumuman

yang mudah dilihat oleh nasabah di cabang

setidaknya 7 (tujuh) hari sebelum masa berlaku

ketentuan/tarif baru tersebut atau apabila

diperlukan akan disampaikan satu persatu

melalui media surat menyurat.

d. Apabila terdapat pengundian/hadiah atas

produk perbankan yang ditawarkan Bank,

penyampaian pengumuman tata cara perolehan

hadiah disampaikan melalui media televisi/

cetak nasional.

5. BNI telah melakukan transparansi tata cara

pengaduan nasabah dan penyelesaian sengketa

kepada nasabah sesuai dengan ketentuan Bank

Indonesia tentang pengaduan Nasabah dan

Mediasi Perbankan melalui:

a. Laporan penanganan dan penyelesaian

pengaduan nasabah (LPPN) yang dilaporkan ke

Portal Bank Indonesia setiap triwulan.

b. Penanganan dan penyelesaian pengaduan

nasabah yang disampaikan kepada Direktorat

Pengawasan Bank 1 Tim Pengawasan Bank 1-6

terkait dengan pengaduan nasabah.

6. Bank telah menginformasikan produk Bank dengan

transparan sesuai ketentuan Bank Indonesia

tentang Transparansi lnformasi Produk Bank dan

Penggunaan Data Pribadi Nasabah. Penjelasan

mengenai produk disampaikan oleh Petugas

Cabang maupun Petugas Marketing kepada

Nasabah, melakukan Business Gathering, pameran

secara teratur, papan pengumuman di Kantor

Cabang, layar ATM serta leaflet-leaflet, media

website yang disebar di Kantor Cabang, lokasi

ATM dan merchant-merchant.

7 Data Pribadi Nasabah Penyimpan diperlakukan

sesuai dengan ketentuan mengenai Rahasia Bank

sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor

10 tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang­

undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan.

8. Bank sudah mempunyai ketentuan mengenai

prosedur penerimaan, penanganan dan

penyelesaian pengaduan nasabah sebagaimana

diatur dalam Buku Pedoman Tata Kerja

Penyelesaian Pengaduan Nasabah.

64

c. Should changes occur in the tariff or terms of

a product, BNI announces such changes using

the bulletin board that is easily accessible

to the customers at least 7 days before the

changes become effective, or using mail sent

to individual customers. d. In drawing of prizes for the Bank's products,

the announcement of results and

procedures to collect the prizes are conducted

through ad placements in national printed and

electronic media.

5. BNI has conducted transparency in procedures

for submission and settlements of customer

complaints in accordance with Bank Indonesia

Regulations on Customer Complaints and Banking

Mediations, through: a. Reports on Handling and Settlement of

Customer Complaints (LPPN) have been

submitted to the Bank Indonesia website every

quarter.

b. Report on handling and settlement of customer

complaints is submitted to Bank Surveillance

Directorate 1, Bank Surveillance Team 1-6.

6. The Bank has made transparent information on its

products in accordance with the Bank Indonesia

Regulation on Transparency of Information of

Banking Products and Use of Customer Personal

Data. Information about the products are

presented to a customer's branch personnel and

marketing staff, through business gatherings,

regular expos, bulletin boards in branch offices,

ATM screens, leaflets, the media websites in

branch offices, ATM locations, and merchant

locations.

7 The personal data of depositors is treated

according to the provisions on Bank Confidentiality

as regulated in Law No. 10 Year 1998 as

amendments to Law No. 7Year 1992 on Banking.

8. The Bank already has in place policies for the

receipt handling and settlement of customers'

complaints, as regulated in the Manual Book for

Settlement of Customer Complaints.

3 I Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

9. Bank telah menyampaikan pengumuman atau publikasi mengenai Mediasi Perbankan kepada

Nasabah untuk dipedomani oleh KantorWilayah, Cabang dan Sentra.

10. Komplain yang diterima oleh kantor cabang

dilaporkan secara online ke Complaint Center yang berada di Kantor Pusat. Rekapitulasi komplain tersebut kemudian dilaporkan ke Bank Indonesia.

11. Bank mentransparansikan laporan secara tepat waktu dengan cakupan sesuai ketentuan pada home page Bank, meliputi Laporan Tahunan (keuangan dan non-keuangan) dan Laporan

Keuangan Publikasi Triwulanan sekurang­kurangnya dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran luas di tempat

kedudukan kantor pusat Bank. 12. Sistem lnformasi Manajemen (SIM) Bank

khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal Bank

mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen. SIM Bank yang tersedia antara lain: a. EIS (Executive Information System) untuk

pemantauan portofolio oleh unit-unit kerja secara harian.

b. Ctri-D sebagai sarana distribusi laporan-laporan

operasional unit-unit kerja secara harian. c. PMS (Performance Management System)

untuk penilaian kinerja unit-unit kerja (bisnis dan fungsional) secara bulanan.

d. BAR (Branch Activity Resume) untuk

pemantauan aktivitas transaksi finansial di unit­unit kerja yang dilakukan melalui system core banking iCONS secara harian.

e. SRP (Statutory Report Porta~ untuk sarana pelaporan ke pihak eksternal (Bank Indonesia, Kantor Pajak) misalnya LBU, MPN.

f. Simple CRM (Customer Relationship Management) sebagai sarana memantau portofolio nasabah serta profil lengkapnya secara harian.

g. PERISKOP untuk pengelolaan risiko operasional termasuk dengan melakukan pencatatan kejadian kerugian yang terjadi, menyusun tindak lanjut serta melakukan mitigasi.

h. SAR (Sale Activity Resume).

9. The Bank has issued announcements and publications on customer mediation, as guidelines for regional offices, branch offices and loan

centers. 10. Customer complaints received by branch offices

are forwarded electronically to the Complaint Center at Head Office. A summary report of these

complaints is then submitted to Bank Indonesia. 11. The Bank prepares transparent and timely

reports with the regulated scope of coverage for publication in the Bank's website, including the

Annual Report (financial and non-financial) and the quarterly published financial statements, which

are also published in at least in one Indonesian newspaper with wide circulation at the domicile location of its Head Office.

12. The Bank's Management Information System

(MIS), especially the Internal Bank Reporting System, is able to provide timely, accurate, complete, reliable, and effective data and

information to support decision making processes by the Management. The various MIS at the Bank are as follows: a. EIS (Executive Information System) for daily

portfolio monitoring by the working units.

b. Ctri-D as a distribution tool for daily operational reports of the working units.

c. PMS (Performance Management System)

for monthly performance evaluation by the working units.

d. BAR (Branch Activity Resume) for daily monitoring of transactional activities in the working units supported by the iCONS core banking system.

e. SRP (Statutory Report Portal) to serve as reporting tools to external parties (i.e. Bl and Tax Office), including LBU and MPN.

f. Simple CRM (Customer Relationship Management) as daily tools for monitoring customer portfolio complete with their profiles.

g. PERISKOP for management of operational risk, including recording of loss event, preparing follow-up plans and conducting mitigation.

h. SAR (Sale Activity Resume).

65

Tata Kelola Perusahaan

Semua SIM Bank tersebut dapat diakses melalui

sarana intranet online dengan browser (Internet

Explorer) yang tersedia di setiap PC pegawai yang

berwenang di unit-unit kerja.

13. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb)

dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan yang ditetapkan (harian, mingguan, ataupun

bulanan).

14. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb)

dibangun dan dikembangkan oleh tenaga SDM

yang kompeten, baik oleh pihak ekstenal (vendor)

maupun sebagian besar oleh pihak internal

(inhouse) yang merupakan tenaga business

analyst, system analyst dan programmer yang

menguasai bidangnya antara lain penguasaan

database (Oracle, SAS, MySOL) dan penguasaan

bahasa pemrograman (PHP, Java).

15. IT Security System Bank terkait pemeliharaan

asset dan informasi telah memadai, dengan

diimplementasikannya sebagai berikut:

66

a. Penerapan sistem keamanan yang berlapis

untuk mengakses dan menggunakan informasi

pada sistem aplikasi, sistem database maupun

sistem operasi dengan mengimplementasikan:

1 ). Password management dan token

2). User access (access list) management

3). Perangkat network & application security

seperti VPN (Virtual Private Network),

Firewall, IPS (Intrusion Prevention System),

IDM (Identity Management), serta

Periodical Penetration Testing sehingga

dapat melakukan deteksi dini, klasifikasi dan

seleksi terhadap berbagai ancaman seperti

serangan virus, worm dan spyware.

4). Pengamanan berlapis (physical security

parameter) pad a data center dan disaster

recovery center pada Bank.

5). SSL (Security Socked Layer) untuk transaksi

internet banking.

b. Diminimalisir pembobolan sistem keamanan

dengan dilakukannnya pemantauan

oleh kelompok (satuan kerja) IT Security

Management terkait akses informasi terhadap

sistem aplikasi, database dan operating

system dan pengkinian (updating) program

anti virus secara periodik untuk mencegah dan

melindungi jaringan IT Bank.

c. Penerapan standar manajemen mutu terhadap

pengelolaan IT Security ISO 9001 :2000 dan

dalam tahapan implementasi ISMS (Information

Each of these MIS is accessible online through the

Bank's intranet via the internet browser application

(Internet Explorer) available at each work computer

of the authorized personnel in all work units.

13. The available Bank MIS (EIS, Ctri-D, PMS, etc)

is accessible according to the predetermined

reporting period (daily, weekly, or monthly).

14.The existing MIS at the Bank is built and developed

by competent human resources, both from external vendors as well as internal (in-house)

personnel, comprising business analysts, system

analysts and qualified programmers in their fields,

including database applications (Oracle, SAS,

MySQL) and programming languages (PHP and

Java).

15. The Bank has an adequate IT security system

in relation to the maintenance of assets and

information, as shown by:

a. Implementation of multi layered security

system to access and use the information in

the application system, database system, and

operating system:

1. Password management and token

2. User access (access list) management

3. Network and security applications such as VPN (Virtual Private Network), Firewall, IPS

(Intrusion Prevention System), IDM (Identity

Management), and Periodic Penetration

Testing in order to obtain early warning

classification and selection capability

against viruses, worms and spyware.

4. Multi layered physical security parameter

in the Bank's data center and disaster

recovery center.

5. SSL (Security Socked Layer) for internet

banking transactions.

b. Minimizing security system intrusions

through monitoring by a dedicated IT Security

Management work unit related to access

to information from the application system,

database, and operating system, and periodic

anti-virus updates to protect the Bank's IT

network.

c. The implementation of ISO 9001 :2000

standard on IT Security Quality Management

systems and, in the process of implementation,

3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

Security Management System) 27001 pada

Bank untuk menunjang keselarasan terhadap

kehandalan IT Security System pada Bank.

d. Pelaporan Performance IT Security System Bank secara periodik (PMS-Performance Management System- untuk penilaian kinerja

secara bulanan) dan mampu menyediakan data

dan informasi dengan tepat waktu, akurat,

lengkap dan handal serta efektif dan dapat

diakses melalui sarana intranet online dengan

browser (Internet Explorer) yang tersedia di

setiap PC pegawai yang berwenang di unit-unit

kerja.

e. Sosialisasi dan peningkatan kesadaran

(awareness) dengan pelatihan (peningkatan

keahlian penguasaan IT security) dan mengisi

kuisioner tingkat pemahaman terhadap

IT Security System yang dilakukan secara

periodik melalui sarana intranet online untuk

menurunkan risiko gangguan dan mencegah

kerusakan serta kesalahan sistem dari dalam

dan luar jaringan IT Bank.

Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain

Bagi Dewan Komisaris dan Direksi

Jenis remunerasi dan fasilitas bagi seluruh anggota

Dewan Komisaris dan Direksi

Remunerasi (gaji, uang cuti, tunjangan rutin, tantiem, fasilitas kesehatan dan komunikasi) Remuneration (salary, leave allowance, routine allowance, tantiem, medical facilities and communication)

Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, alat komunikasi asuransi kesehatan dan sebagainya) yang *) : Other facilities in natura (housing, transportation, communication devices, medical insurance, etc.) that are*):

- dapat dimiliki acquirable

- tidak dapat dimiliki non-acquirable

*I dinilai dalam ekuivalen Rupiah valued in Rupiah eqUivalent

7

the ISMS (Information

System) 27001 standards to support the

d. Periodic IT Security

of (PMS- Performance Measurement

System -for monthly evaluation)

is currently of providing data and

information in a accurate,

reliable and effective manner and is accessible

to all employees through intranet and extranet

systems.

e. Socialization and improvement of awareness

on IT security through training programs

and questionnaires which are periodically

distributed to obtain information on IT

awareness levels and to minimize intrusion

risks and prevent system errors from internal

and external networks.

Remuneration Facilities Provided to the BOC and

Remuneration Packages for Members of the BOC and

BOD

Jumlah diterima dalam 1 tahun

1,043.04

764.67

278.37

9 2,963.19

2,385.26

577.93

67

Tata Kelola Perusahaan

Paket Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Jumlah remunerasi per orang dalam 1 tahun*) Amount of remuneration per person in 1 year*)

Di atas Rp 2 miliar Above Rp 2 biliion

Di atas Rp 1 miliar s/d Rp 2 miliar Above Rp 1 billion to Rp 2 billion

Di atas Rp 500 juta s/d Rp 1 miliar Above Rp 500 million to Rp 1 billion

·-· -------------~-~-~-----------------··

Rp 500 juta ke bawah Below Rp 500 million

*) d1tenma secara tunal recetved tn cash

Untuk periode Januari- Desember 2009, Perseroan

tidak melakukan shares option

Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan

dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan

atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan

dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja,

kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan,

termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya

atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah

dilakukannya.

Rasio gaji yang tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan Rasio gaji yang tertinggi dan terendah = 54,38 : 1

Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah = 1,50 : 1

Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi

dan terendah = 1,11: 1

Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi =

2,16 : 1

68

Remuneration ~''""~<~''"'"' for Members of the BOC

and BOD

(satuan orang) (number of people)

Jumlah Direksi Jumlah Dewan Komisaris Number of Directors Number of Commissioners

9 7

For the period of January December 2009, the Bank

did not conduct any share options.

Salary is defined as remuneration in the form of

money received by an employee from the company

as employer as a reward for service rendered,

administered through a work contract agreement or

law, which includes fringe benefits for the employee

and his/her dependents.

and lowest salaries in rnnu><>vie.n.n scale:

Ratio of highest and lowest salaries = 54.38 : 1

Ratio of highest and lowest salaries of Directors= 1.50: 1

Ratio of highest and lowest salaries of Commissioners = 1.11 : 1

Ratio of highest salaries of Directors and highest salaries of

staff= 2.16: 1

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

PENYIMPANGAN INTERNAL

Penyimpangan internal (internal fraud) adalah

penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja

dan kegiatan operasional Bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara signifikan yaitu apabila dampak penyimpangannya lebih dari Rp 100.000.000,­(Seratus juta rupiah).

Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel

sebagai berikut:

Internal fraud dalam 1 tahun Internal fraud in 1 year

Under internal

Belum diupayakan Pending follow-up actions

Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum Under litigation process

PERMASALAHAN HUKUM

Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Bank selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum. Permasalahan hukum yang terjadi di

Bank untuk periode Januari- Desember 2009 dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

Permasalahan Hukum Legal Proceedings

Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang Completed (legal binding)

Dalam proses penyelesaian In process

Total

INTERNAL FRAUD

Internal fraud is defined as deviations or deceit performed by management, permanent or temporary staff (part-time or outsourcing) related to work

processes and operational activities of the Bank, which have a significant on the Bank's financial

condition, that is, when the amount is more than Rp 100,000,000 (one hundred million Rupiah).

Internal fraud cases are listed below:

(satuan) (number)

Jumlah kasus yang dilakukan oleh Number of cases conducted by

LEGAL PROCEEDINGS

sebelumnya Previous year

(2008)

Tahun berjalan Current

year

3

2

Legal proceedings are civil and criminal lawsuits

which the Bank confronted during the of the Annual and have been processed Legal proceedings involving the Bank in the of January to December 2009 are listed in the following:

(satuan) (number)

Jumlah

Civil Pidana Criminal

tetap) 53 13

397 201 ---·-···------------·--

I 450 214

69

Tata Kelola Perusahaan

BENTURAN

1. Sesuai Peraturan Bapepam Nomor IX.E.1 tentang

Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, benturan

kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan

ekonomis Bank dengan kepentingan ekonomis

pribadi pemilik, anggota Dewan Komisaris, anggota

Direksi, Pejabat Eksekutif, dan/atau pihak terkait dengan Bank.

2. Bank telah mengungkapkan adanya benturan

kepentingan dalam setiap keputusan khususnya

yang terkait dengan persetujuan kredit maupun

pengadaan barang dan jasa serta terdokumentasi

dengan baik. Sebab-sebab pengalihan proses

atau pengambilan keputusan kredit karena adanya benturan kepentingan diinformasikan dalam

Perangkat Aplikasi Kredit (PAK).

Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) beserta data dan

dokumen dalam rangka pemberian kredit tersebut

disimpan I didokumentasi sesuai ketentuan yang

berlaku. Ketentuan tersebut disusun dengan

maksud untuk melindungi kepentingan Bank dan

pihak-pihak yang terkait.

3. BNI telah memiliki ketentuan tentang pemberian

kredit kepada calon debitur yang memiliki

hubungan keluarga maupun yang mengandung

benturan kepentingan dengan pemrosesan dan

atau pemutus kredit.

4. Dalam Pedoman kode etika insan BNI (Code of

Conduct) antara lain memuat larangan terhadap pegawai untuk melakukan perbuatan yang

dapat menimbulkan benturan kepentingan yang

dapat merugikan BNI serta larangan memberi I menerima hadiah I cinderamata

5. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai Bank

berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi

atau menghindari adanya benturan kepentingan

dalam menjalankan operasional perbankan.

Dalam periode Januari-Desember 2009, BNI tidak

melakukan transaksi yang mengandung benturan

kepentingan.

Buy back share dan buy back obligasi Bank

Buy back shares atau buy back obligasi adalah upaya

mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah

diterbitkan Bank dengan cara membeli kembali saham

atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

70

TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST

1. According to Bapepam Regulation No. IX.E.1

concerning Certain Transactions with a Conflict

of Interest a conflict of interest is defined as the

difference in the economic interest of the Bank

and the personal economic interest of its owners,

members of the Board of Commissioners and

Board of Directors, Executive Officers, and/or

related parties of the Bank.

2. The Bank has disclosed and documented the

existence of conflict of interest in every decision,

particularly relating to credit approval and approval

for procurement of goods and services. Sources

of conflict of interest in transfer processes or

credit approval processes is disclosed in Credit

Application Tools (PAK).

The PAK and its data and documentation are

stored and documented according to applicable

regulations. Such regulations are intended to

protect the interests of the Bank and other related

parties.

3. BNI currently has regulations in place pertaining

to credit disbursement to debtors having family

relationship or conflict of interest with the decision

making officer of the credit.

4. The BNI Code of Conduct contains prohibitions

for employees to be involved in conflict of interest

actions; and prohibitions to give/accept gifts and

souvenirs.

5. The Bank's BOC, BOD and employees has put

every effort to reduce and minimize conflicts of

interest in performing banking operations.

During the period of January-December 2009, BNI did

not engage in any transactions that had a conflict of

interest.

Share i::>UiV-IJ<U~Ks and Bond Share buy-backs or bond buy-backs represent efforts

by BNI to reduce the amount of outstanding shares or

bonds issued by BNI by purchasing those shares or

bonds, according to procedures established by related

regulations.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Untuk periode Januari- Desember 2009, BNI tidak

melakukan action buy back atas outstanding sa ham

dan obligasi BNI.

Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Untuk periode Januari- Desember 2009, Perseroan

hanya memberikan dana untuk kegiatan sosial terkait

dengan program Corporate Social Responsibility dan

tidak memberikan dana untuk kegiatan politik.

Pemberian dana untuk kegiatan sosial terkait dengan

program Corporate Social Responsibility dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut :

1. Program BUMN Peduli SOE Cares Program

In the period of January to December 2009, BNI did

not exercise any buy back action for its outstanding

share and bonds.

Funds for Social and Political Activities For the period of January to December 2009, BNI

was limiting itself to providing funds solely for social

activities related to its Corporate Social Responsibility

programs. The Company did not fund any political

activities.

Funds for social activities related to Corporate Social

Responsibility programs are as follows:

Jumlah Amount (Rp)

2,043,475,000

2. Bantuan korban bencana a lam Donations for victims of natural disasters 292,362,165

3. Bantuan pendidikan dan pelatihan Donations for education and training 3,490,346,499

4. Bantuan peningkatan kesehatan Donations for health improvement

5. Bantuan Pengembangan Prasarana & Sarana Umum

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan di BNI dijabat oleh Pemimpin

Divisi Komunikasi Perusahaan dan Kesekretariatan

yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur

Utama dan bertugas mengemban misi untuk

mendukung terciptanya citra perusahaan yang baik

secara konsisten dan berkesinambungan melalui

pengelolaan program komunikasi yang efektif kepada

segenap pemangku kepentingan.

Sekretaris Perusahaan secara efektif telah menjalankan fungsinya untuk tahun 2009 antara lain:

- Sebagai penghubung antara BNI dengan

otoritas pasar modal, komunitas pemodal, dan

masyarakat umum serta bertanggungjawab untuk

menyediakan dan menyampaikan informasi yang

penting mengenai BNI kepada masyarakat umum

maupun untuk kepentingan pemegang saham.

The function of the Corporate Secretary at BNI is

held by the Head of the Corporate Communications

Division, reporting directly to the President Director,

and whose mission is to consistently and continuously

support the creation of a good corporate image by

engaging in effective communication programs to all

stakeholders.

Throughout the year, the Corporate Secretary

performed duties as follows: - The Corporate Secretary serves as the chief

liaison officer between the Bank and the capital

market authorities, the investment community,

and the general public, and is responsible for

the preparation and dissemination of material

information on the progress of the Bank to the

general public as well as to the shareholders.

71

Tata Kelola Perusahaan

- Memelihara hubungan dengan pihak eksternal dengan baik, khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban yang harus dilakukan oleh BNI sebagai

perusahaan publik termasuk untuk memberikan keterangan mengenai kinerja, kegiatan operasional serta hal-hal lainnya seputar BNI.

- menyebarluaskan informasi mengenai BNI kepada segenap pegawai, termasuk menyampaikan program dan kebijakan manajemen. lnformasi tersebut disampaikan melalui media internal antara lain, Tabloid 46, newsletter, intranet, temu karyawan, serta sosialisasi ke kantor wilayah dan

cabang. - Memberikan masukan, pertimbangan dan

pendapat hukum kepada Direksi dan unit-unit lain mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pasar modal dan status BNI sebagai badan hukum publik serta hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan usaha perusahaan serta dalam

merumuskan peraturan atau kebijakan Perusahaan. - Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk

peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan menginformasikan kepada manajemen.

- Menfasilitasi, mencatat serta mendokumentasikan pelaksanaan rapat Direksi dan rapat Dewan Komisaris.

- Menindaklanjuti pengaduan nasabah. - Mengkoordinasikan penyelenggaraan RUPS. - Menyampaikan laporan-laporan yang diwajibkan

pihak otoritas yang berwenang terhadap BNI sebagai badan hukum publik seperti laporan triwulanan perusahaan, laporan manajemen, annual report dsb.

- Mengkoordinasikan penyaluran dana untuk

kegiatan sosial terkait dengan program Corporate

Social Responsibility BNI.

Dalam menjalankan fungsi dan perannya, Sekretaris Perusahaan dibantu oleh Kelompok Komunikasi Investor, Kelompok GCG dan Kesekretariatan, Kelompok Komunikasi Eksternal, Kelompok Komunikasi Internal dan Kelompok Komunikasi Marketing.

Sepanjang tahun 2009, Sekretaris Perusahaan telah mengelola program komunikasi yang efektif kepada segenap pemangku kepentingan, antara lain melalui penerbitan siaran pers dan aktivitas keterbukaan informasi sebagaimana dirinci pada tabel-tabel berikut ini.

72

External relations are properly maintained,

especially with regards to the fulfilment of the Bank's obligation as a publicly-listed company to disseminate information regarding its performance, operational activities, and other issues related to BNI. Dissemination of information on BNI to all employees, including socialization of

Management's programs and policies. Information is disseminated by means of internal media, which includes: Tabloid 46, Newsletter, intra net, employee forums, as well as socialization to regional and branch offices. Providing input, consideration and legal opinion to the BOD and other working units pertaining to capital market and BNI's status as a public

company and other matters relating to business development as well as in formulation of Bank policies and regulations.

- Closely monitoring the development in capital markets, including changes in capital market regulations to be reported to the BOD. Facilitating, recording and documenting BOC and BOD meetings.

To follow up customer complaints. - To coordinate the GMS.

- To submit reports as required by relevant authorities regarding BNI's status as a public company, such as company quarterly reports and the annual report. To coordinate distribution of donations for social activities in relation to BNI Corporate Social

Responsibility Programs.

In discharging its function and role, the office of the Corporate Secretary is assisted by the Investor Relations Group, GCG and Secretarial Group, External Communication Group, Internal Communication Group, and the Marketing Communication Group.

Throughout 2009, the Corporate Secretary has

engaged in effective communication programs to all stakeholders, including through the issuance of press releases and activities in information disclosure as detailed in the following tables.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Daftar Siaran Pers List of Press Release

February 7

February 12

February 17

February 19

February 23

March

BNI Syariah bersama MasterCard Worlwide meluncurkan kartu kredit baru berbasis syariah, Hasanah Card.

Penandatanganan Memorandum of Understanding PT Sumber Alfaria Trijaya (Aifamart) untuk penerbitan

prepaid.

lima Emerald lounge baru di Jakarta untuk melayani para nasabah prioritas BNI.

BNI menyalurkan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 8,5 miliar di Tuban, Jawa Timur guna mendorong pertumbuhan bisnis mikro.

BNI bekerjasama dengan MasterCard WorldWide meluncurkan produk kartu kredit lifestyle terbarunya yaitu BNI Style Titanium.

BNI salurkan KUR sebesar Rp 16,1 miliar untuk 155 usaha kecil di propinsi Nanggroe

Subject

and MasterCard Worldwide launches a new, based credit card, Hasanah Card.

of Understanding with PT Sumber Alfaria (Aifamart) for a new prepaid debit card.

Official opening of five new, Emerald lounges in Jakarta to serve BNI's priority customers.

BNI disburses Rp 8.5 billion worth of KUR financing in Tuban, East Java, to promote the development of micro businesses.

BNI and MasterCard Worlwide introduce BNI Style Titanium as a new lifestyle credit card.

--------1-------------------------------------------------.--------------------------------------------------March 4

March 11

March 12

March 13

March 23

April

April1

April3

April7

April21

April29

April30

Penyaluran KUR sebesar Rp 97,9 miliar untuk 667 di Lampung.

Hingga akhir Februari 2009, BNI telah kemitraan senilai Rp 108,64 miliar kepada mitra binaan di seluruh Indonesia.

BNI menyalurkan KUR sebesar Rp 53,4 miliar kepada 324 usaha kecil di Sulawesi Selatan.

BNI menyalurkan KUR sebesar Rp31, 1 miliarguna mendorong pertumbuhan bisnis mikro di Kalimantan Selatan.

BNI dan Singapore Post menawarkan alternatif Indonesia.

Di akhir 2008, total outstanding kredit melalui program linkag tumbuh 211 o/o menjadi Rp 2,68 triliun.

Peluncuran fitur SMS Payment untuk transaksi pembayaran di webstore merchant.

BNI mengoperasikan 10 cabang weekend banking guna memenuhi kebutuhan nasabahnya.

BNI kembali ditunjuk oleh Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk menyalurkan fasilitas kredit pemilikan rumah bersubsidi.

Ace h.

BNI bersama LONGCHAMP meluncurkan program eksklusif Private Sale bagi para pemegang kartu kredit BNI dan member VIP LONGCHAMP

Bekerjasama dengan PT Mekar Unggul Sari, BNI menawarkan program harga khusus ke Taman Wisata Mekarsari khusus bagi semua pemegang kartu BNI Debit, Kredit dan Kartu

of Rp 97.9 billion worth KUR for 667 micro in Lampung.

February 2009, BNI channeled Rp108.64 billion partnership loans to over 3,900 micro partners country.

BNI provides Rp 53.4 billion KUR to 324 small businesses in South Sulawesi.

BNI disburses Rp 31.1 billion worth of KUR financing in South Kalimantan to promote the development of micro

As per end 2008, total outstanding loans through linkage program grew by 211 o/o to Rp 2.68 trillion.

Official launching of SMS Payment, a new feature to support payment transactions in webstore merchants.

BNI operates 10 weekend banking outlets to meet the needs of its customers.

BNI was again appointed by the State Ministry of Housing to channel subsidized home mortgage facilities.

BNI and LONGCHAMP offered a Private Sale program exclusive for BNI credit card holders and LONG CHAMP's VIP members.

In partnership with PT Mekar Unggul Sari, BNI provides special price invitation to Taman Wisata Mekarsari exclusive to all BNI debit, credit and sharia cardholders.

73

Tata Kelola Perusahaan

Tanggal Date Peri hal Subject

May

May 2 dan Landesbank Baden-Wuttemberg menjalin kerja BNI and Landesbank Baden-Wuttemberg agree to build sam a pemanfaatan jaringan kedua bank untuk transaksi partnership in branch sharing for international transactions. internasional.

May4 BNI ditunjuk oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai BNI was appointed by Indonesia Deposit Insurance bank pembayar untuk para nasabah Bank I Fl. Corporation (LPS) as the payment bank for Bank IFI's

customers.

May 22 Penyelenggaraan BNI Gelegar Expo di Jakarta dan Medan BNI Gelegar Expo in Jakarta and Medan from May 23 to dari 23 Mei hingga 31 Mei 2009. May 31, 2009.

May27 BNI Berikan Fasilitas Kredit Rp 3,36 triliun dan USD 55 juta BNI provides Rp 3.36 trillion and USD 55 million Loans to kepada Krakatau Steel Group. Krakatau Steel Group.

May 29 Pembangunan jalan tol Surabaya-Mojokerto, di mana BNI The construction of Surabaya-Mojokerto toll road, with BNI berpartisipasi memimpin sindikasi kredit senilai Rp 764 miliar, leading a loan syndication of Rp 764 billion, moves ahead as berjalan sesuai target. planned.

-----------------------------------------~-----------------~-~-------------------

May30 BNI - lndosat sepakat meningkatkan benefit untuk Kartu BNI-Indosat agree to add benefits to Matrix-BNI Credit Card. Kredit Matrix-BNI.

June

June 1 ~NI ditunjuk sebagai bank pengelola dana cadangan BNI is appointed to manage abandonment and site restoration bandonment and site restoration dari kontraktor migas. reserve funds from energy contractors.

June 12

I Kartu Kredit BNI dan HARVEY NICHOLS Gelar Summer BNI Credit Card and HARVEY NICHOLS launch Summer Sale Sale. event.

June 27 BNI Hadirkan Benefit Kartu Kredit BNI Style Titanium di BNI introduces new, BNI Style Titanium benefits in Surabaya. Surabaya.

June 26 BNI Ditunjuk sebagai Bank Persepsi Penerimaan Negara dari BNI is appointed as a Bank to Receive Overseas Payment for Luar Negeri. State Income.

July

July 5 Peluncuran program loyalty Rejeki BNI Taplus 2009 guna Launching of Rejeki BNI Taplus 2009 loyalty program to mendukung bisnis tabungan sekaligus merayakan hari jadi ke support BNI's funding franchise and celebrate the Bank's 63 bank BNI. 63rd anniversary.

July 5 i Program Nonton Bareng Nasabah BNI di 105 gedung teater BNI's 'Nonton Bareng Nasabah BNI' launched in 105 movie

I berhasil memecahkan rekor MURI. theatres breaks MURI record.

July 7 I BNI Pimpin Sindikasi Pembiayaan sebesar Rp 1,1 triliun untuk BNI leads a Rp 1.1 trillion syndication loan for Central Park proyek Mal dan Apartemen Central Park. Mall and Apartment project.

August

August 12 BNI dan Badan Kepegawaian Negara menjalin kerja sama BNI and Badan Kepegawaian Negara forge a partnership to penerbitan Kartu Pegawai Elektronik co-branding yang juga issue co-branding employee card that also functions as BNI's berfungsi sebagai kartu ATM dan kartu debit BNI ATM and debit card.

August 13 BNI Berikan Kredit Rp 500 miliar kepada PT Hutama Karya. BNI provides Rp 500 billion loans to PT Hutama Karya.

August 13 Pembukaan Remittance Center BNI di Singapura. Official opening of BNI's Remittance Center in Singapore.

August 20 Pembukaan BNI Gelegar Expo di Denpasar. Official opening of BNI Gelegar Expo in Denpasar.

August 21 I Kampoeng BNI Kembangkan Pupuk Petroganik. Kampoeng BNI develops Petroorganic fertilizer.

August 24

I BNI dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) menghadirkan BNI and PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) offer online, layanan "Transfer lnstan - Kirim Seketika Via XL:' secara instant transfer service, "Transfer lnstan Kirim Seketika Via

' online di lebih dari 1.000 kantor BNI di seluruh Indonesia. XL:' through over 1,000 BNI branches across Indonesia. I

August 27 Kerjasama BNI - PT ASKES untuk layanan Cash and PT ASKES announced partnership in Cash Management. \11;,,,a 8 c,,,c,, service.

74 2009

September

September 09

October

October 5

October 11

October 13

October 14

November

November 7

November 13

November 13

November 19

November 25

November 23

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Jelang Lebaran, BNI Naikkan Persediaan Uang Harian Sebesar 30%.

BNI Kembali Gelar Mudik Nasabah untuk Kelima Kalinya.

RUPSLB BNI Setujui Pemisahan Unit Usaha Syariah Menjadi Bank Umum Syariah.

BNI Gelar Promo Nonton Perdana dan Promo Buy 1 Get 1 FreeTiket Film untuk pemegang kartu kredit BNI.

BNI dan Perum Perumnas mengumumkan kerjasama penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pekerja migran Indonesia.

Berikan Fasilitas Kredit Rp 1,28 triliun untuk Proyek PLTU dan PLTU Pangkalan Susu.

BNI Bantu Pembangunan 293 Rumah di Padang Pariaman.

BNI Syariah Tambah Kantor Cabang di Kota Bekasi.

Saham BNI (BBNI) masuk ke dalam Morgan Stanley Index (MSCI).

BNI tanam 10.000 pohon di lmogiri.

Penyaluran KUR BNI di Maluku Mencapai Rp 31,3 miliar.

BNI Raih Asia Responsible Entrepreneurship Award 2009

BNI provides 30% more in daily currency to anticipate Lebaran.

BNI organizes its fifth Gelar Mudik Nasabah program.

BNI's Extraordinary Meeting of Shareholders approves the separation of Syariah Business Unit into Bank Umum Syariah.

BNI launches its Premiere Preview and Buy 1 Get 1 Free Movie Ticket promotion for its credit card holders.

BNI and Perum Perumnas announced their partnership to channel mortgage loans for migrant workers.

BNI provides Rp 1.28 trillion loan facility for PLTU Turahan and PLTU Pangkalan Susu projects.

BNI has added 1,000 new ATMs.

BNI provides aid for the reconstruction of 293 houses in Padang Pariaman.

BNI Syariah opens a new branch office in Bekasi.

(BBNI) is listed in the Morgan Stanley Capital Index

BNI plants 10,000 trees in lmogiri.

Bl\11 channels Rp 31.3 billion micro loans (KUR) in 1\!laluku.

BNI wins the Asian Responsible Award 2009 for two

75

Tata Kelola Perusahaan

Keterbukaan lnformasi Information Disclosure

Tanggal Keterangan Date Description

Jan 23 Klarifikasi/Penjelasan Pelaksanaan Kuasi Organisasi BNI Multi Finance Clarification/Explanation on the Quasi-Organization at BNI Multi Finance

Feb 13 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media

-----Mar31 Penyampaian Data Hutang/Kewajiban BNI Dalam Val uta Asing Submission of Data on BNI Debts/Liabilities in Foreign Currency

Mar31 Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Desember 2008 (audited) BNI Published Financial Statements as of Dec 31, 2008 (Audited)

Mar31 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Desember 2008 (audited) BNI Consolidated Financial Statements as of Dec 31, 2008 (Audited)

Apr2 Rencana RUPS BNI Plans for General Meeting of Shareholders of BNI

Apr8 Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Notification for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008

Apr27 Ralat Pemberitahuan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Correction on Notification for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008

Apr27 RalatTanggal Pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Correction on the Date for BNI Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008

Apr30 Laporan Tahunan Tahun Buku 2008 BNI Fiscal 2008 Annual Report

Apr30 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 31 Mar 2009 (unaudited) BNI Consolidated Financial Statements as of March 31, 2009 (Unaudited)

Apr30 Laporan Keuangan Publikasi Per 31 Maret 2009 (unaudited) BNI Published Financial Statements as of March 31, 2009 (Unaudited)

May 12 Publikasi Panggilan RUPS BNI Publication of Invitation for Annual General Meeting of Shareholders

May 12 Panggilan RUPS BNI Invitation for Annual General Meeting of Shareholders

May29 Hasil RUPSTahunan Tahun Buku 2008 BNI Resolutions of the Annual General Meeting of Shareholders for Fiscal 2008

May 29 Jadwal Pembagian Dividen Tunai BNI Schedule for Distribution of Cash Dividends

May 29 Hasil RUPS & Pengumuman Pembagian Dividen Tunai Resolutions of the AGMS and Announcement of Cash Dividend Distribution

Jul16 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media

Jul17 Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Juni 2009 (unaudited) BNI Published Financial Statements as of June 30, 2009 (Unaudited)

Jul17 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Juni 2009 (unaudited) BNI Consolidated Financial Statements as of June 30, 2009 (Unaudited)

Jul27 Penjualan Saham Oleh Komisaris lndependen BNI Sale of Shares Held by li<uefl""u""' Commissioner of BNI

Aug 13 Keterbukaan lnformasi Yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure

Aug 13 Publikasi Keterbukaan lnformasi BNI Publication of BNI Information Disclosure

Aug 25 Rencana RUPS Luar Biasa BNI Plans for Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI

Sep 2 Publikasi Pemberitahuan RUPS Luar Biasa Publication of Notification for Extraordinary General Meeting of Shareholders

Sep 17 Publikasi Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Publication of Invitation for Extraordinary General Meeting of Shareholders

Sep 17 Panggilan RUPS Luar Biasa BNI Invitation for Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI

Oct 6 Pengumuman Pembagian Dividen Interim Tunai BNI Announcement of Distribution of Interim Cash Dividends

Oct 7 Keterbukaan lnformasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure

Oct 7 Hasil RUPS Luar Biasa BNI Resolutions of the Extraordinary General Meeting of Shareholders of BNI

Oct 7 Publikasi Hasil RUPS Luar Biasa BNI Publication of Resolutions of the Exuau•dil,ary General Meeting of Shareholders of BNI

Oct 12 Rencana BNI Melakukan Limited Review Atas Laporan Keuangan Per 30 September 2009 Plans for a Limited Review on BNI Financial Statements as of September 30, 2009

Nov 2 Permintaan Konfirmasi Bursa Tentang Pemberitaan Di Media Massa Request for Confirmation from the Stock Exchange Regarding News Reporting at the Mass Media

Nov 5 Jadwal Pembagian Dividen Interim Tunai BNI Schedule for Distribution of Interim cash Dividends

Nov 5 Pemberitahuan Pelaksanaan Pembayaran Dividen Interim Tahun Buku 2009 BNI Notification on the Payment of Interim Cash Dividends for Fiscal 2009

-~---~-"--"--·-····-····

Nov9 lnformasi Rencana Public Expose BNI Plans for BNI Public Expose -----

Nov 16 Perubahan Jadwal Public Expose BNI Change of Date for BNI Public Expose

Nov 26 Penyampaian Materi Public Expose BNI Submission of Materials for Public Expose

I Nov30 Laporan Keuangan Publikasi Per 30 Sep 2009 (limited review) BNI Published Financial Statements as of Sep 30, 2009 (Limited Review)

Nov30 Laporan Keuangan Konsolidasi Per 30 Sep 2009 (limited review) BNI Consolidated Financial Statements as of Sep 30, 2009 (Limited Review)

Nov30 Penyampaian Materi Final Public Expose BNI Submission of Final Materials for Public Expose

Dec 7 Penyampaian Hasil Public Expose BNI Submission of Results of Public Expose

Dec 9 Keterbukaan lnformasi yang Harus Segera Diumumkan Kepada Publik Information for Immediate Public Disclosure

Dec 30 Laporan Pembentukan Unit Audit Internal (Satuan Pengawasan Internal) BNI. Report on the Establishment of BNIInternal Audit Unit

76

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

KODE ETIK KARYAWAN

BNI telah memiliki panduan berupa kode etik atau

Code of Conduct (disingkat dengan "COC")sebagai

pedoman etika yang menjadi prinsip dan dasar

yang memandu hubungan di antara lnsan BNI dan

hubungan dengan para pemangku kepentingan

(stakeholde(J dalam berbisnis sejak tahun 2001, yang

diharapkan dapat mendukung implementasi Tata

Kelola Perusahaan dengan sebaik-baiknya.

COC merupakan pedoman internal perusahaan

yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja,

komitmen, serta penegakan terhadap peraturan­

peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan

bisnis dan aktivitas lainnya, serta dalam berinteraksi

dengan para pemangku kepentingan.

Dalam perjalanannya, BNI melakukan reviewterhadap

COC dengan maksud dan tujuan untuk:

• Menyempurnakan pedoman bagi seluruh pelaku

bisnis di perusahaan agar berperilaku yang baik

dalam melaksanakan aktivitas perusahaan, serta

sebagai pedoman dalam menentukan sikap pada

saat menghadapi keadaan yang dilematis.

• Sebagai kriteria dalam menilai apakah individu di

dalam perusahaan telah berperilaku sesuai dengan

yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari

peraturan tersebut.

• Mengidentifikasi standar-standar dan etika dalam

perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi

perusahaan.

lmplementasi COC di atas, diharapkan mampu

menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi

segenap insan BNI, serta menciptakan kerja sama tim

yang solid. Mengingat COC ini merupakan pedoman

bagi insan BNI dalam bersikap dan berperilaku untuk

melaksanakan tugas sehari-hari, serta berinteraksi

dengan mitra kerja, mitra usaha, dan pihak-pihak

lainnya, dengan tujuan BNI mampu mempertahankan

kepercayaan para pemangku kepentingannya.

CODE OF CONDUCT

Since 2001, BNI has issued a formal company Code

of Conduct (CoC) that serves as the ethical guidelines

for BNI employees in performing their daily tasks and

duties, and in their interaction with work colleagues,

business partners, and other parties. The issuance of

CoC is expected to support the GCG implementation

throughout all aspects of the Bank's operations.

Serving as the Bank's internal guidelines, the CoC

describes the Bank's value system, business and

work ethics, commitment and adherence to BNI's

regulations for all individuals in performing their

business activities as well as in interacting with the

stakeholders.

BNI has reviewed CoC for the purposes of:

" Enhancing the guidelines to ensure proper business conduct as well as a guideline for proper

behaviors in challenging business situations.

" An individual performance indicator to measure adherence to the Bank's rules and regulations.

" Identifying standards and ethics that comply with

the Bank's overall vision and mission.

The implementation of CoC is expected to nurture

a positive working environment and promote solid

teamwork. The CoC serves as the guideline for all BNI

personnel in their conduct in everyday work activities

and in interacting with work colleagues, business

partners, and other parties, so that BNI can maintain

the trust of the stakeholders.

77

Tata Kelola Perusahaan

Pada intinya Code of Conduct BNI mengatur pokok­pokok hal-hal sebagai berikut:

1. Bertindak Profesional 2. Menjadi Panutan & Saling Mengingatkan 3. Menjaga Hubungan Baik Antar lnsan BNI

4. Menjaga Kerahasiaan 5. Menjaga Keamanan Kerja 6. Berkomitmen Terhadap Lingkungan 7 Melakukan Pencatatan Data dan Penyusunan

Laporan 8. Mencegah Benturan Kepentingan

9. Memberi/Menerima Hadiah/Cinderamata 10. Bertindak Sebagai Narasumber 11. Larangan menjadi Anggota dan Donatur Parpol 12. Mengungkapan lnformasi 13. Menggunakan dan Menjaga Aset BNI 14. Penggunaan Corporate Identity

Prinsip 46 Prinsip 46 merupakan panduan perilaku yang akan

membantu semua insan BNI memahami nilai-nilai Budaya Kerja BNI dan melaksanakan Perilaku Utama yang dijadikan tonggak-tonggak perilaku teladan di BNI. Tuntutan ini berlaku bagi seluruh insan BNI dari jajaran Dewan Komisaris, Direksi, pemimpin sampai jajaran pegawai terendah dalam struktur organisasi, termasuk pegawai rekanan yang ditugaskan di BNI.

Prinsip 46 yang dicanangkan pada tanggal 5 Juli 2007 merupakan akronim dari 4 (empat) nilai budaya kerja

yang baru, yaitu profesionalisme, integritas, orientasi pelanggan dan perbaikan tiada henti. Diharapkan nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kerja yang baru akan dapat mendukung pencapaian visi dan misi BNI untuk senantiasa unggul dalam layanan dan kinerja mengingat bahwa budaya kerja tersebut mencerminkan keinginan sungguh-sungguh dan komitmen yang kuat dari insan-insan BNI untuk memberi yang terbaik kepada seluruh pihak yang

berkepentingan (stakeholder baik internal maupun eksternal).

78

BNI's Code of Conducts covers the following

important aspects: 1. Act professionally 2. Be a role model 3. Maintain harmonious relations among employees 4. Protect the Bank's confidentiality 5. Maintain a safe environment

6. Be committed to the environment 7 Engage in proper data recording and reporting

8. Avoid personal conflict of interest 9. To give/receive gifts/souvenirs 10. Be a resource person 11. Avoid becoming a political party member or

contributor

12. Disclose information 13. Maintain and preserve BNI's assets

14. Wear corporate identity

46

Prinsip 46 represents a guideline for all employees of BNI in instilling the values of the BNI Work Culture and in implementing the Core Employee Behavior that serves as a model of employee conduct at BNI. This guideline is applicable to all personnel at BNI, from Commissioners and Directors down to the lowest ranking employee in the organization, including employees of business partners stationed at BNI.

Introduced on July 5, 2007, Prinsip 46 is an acronym of the Bank's new four culture values: professionalism, integrity, customer miented and continuous improvement. Reflecting strong commitment to deliver the best for all internal and external stakeholders, these new values are expected to suppmt the attainment of BNI's Vision and Mission and promote service and performance leadership.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Nilai Budaya Kerja BNI mempunyai makna sebagai

berikut:

BNI Work Values are described as follows:

1. Profesionalisme Memiliki kompetensi dan berkomitmen memberikan hasil terbaik Possessing reliable work competencies and a commitment to excel

2 lntegritas Berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan pada prinsip-prinsip kebenaran yang hakiki Maintaining consistency of thoughts, words and actions, based on personal conscience and belief on the universal principles of truth

3 Orientasi pelanggan Senantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan dilandasi sikap sa ling menghargai dan hubungan kemitraan yang sinergis Putting the interest of the customers first on the basis of mutual respect and synergistic partnership

4 Perbaikan tiada henti Senantiasa mencari peluang dan solusi untuk meningkat layanan dan kinerja yang melampaui harapan pelanggan Continuously seeking for opportunities and solutions to improve services and deliver a performance that exceeds a customer's expectation

Nilai profesionalisme dan intergritas berorientasi ke dalam diri individu. Sedangkan nilai orientasi pelanggan dan perbaikan tiada henti berorientasi pada aspek di luar diri seperti lingkungan dan pihak lain. Pelanggan

dalam hal ini berarti luas yaitu pihak-pihak internal dan eksternal termasuk segenap pemangku kepentingan BNI.

Setiap Nilai Budaya Kerja BNI memiliki perilaku utama

yang merupakan acuan bertindak bagi seluruh lnsan BNI, dengan perincian sebagai berikut:

The values of Professionalism and Integrity are oriented towards employee self-development, while the values of Customer-Oriented and Continuous Improvement are directed to the external environment

and other parties. In this case, the word "customer" is used broadly to define all internal and external parties including stakeholders of BNI.

Each of the Values of the Work Culture has corresponding Core Behaviors that serve to guide the conduct of all BNI personnel, as follows:

3 Orientasi pelanggan d. Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis

Constantly strive for improvement

Komitmen insan BNI untuk mempunyai perilaku dan sikap yang mencerminkan Nilai Budaya Kerja Prinsip 46 diwujudkan dalam penandatangan komitmen Terhadap Prinsip 46

All personnel at BNI have signed a Statement of Commitment to PRINSIP 46 signifying the commitment of each individual to implement the values and behavior consistent with Prinsip 46.

79

Tata Kelola Perusahaan

KESIMPULAN UMUM HASIL SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PADA BANK

Dari hasil Self Assessment, Bank menetapkan Nilai Komposit pada posisi 1 ,45 (satu koma empat lima) sehingga berada pada predikat komposit : Sangat Baik.

Adapun peringkat masing-masing faktor adalah sebagai berikut: 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan

Komisaris = peringkat 1 a. Anggota Dewan Komisaris berjumlah 7 (tujuh)

orang sehingga memenuhi ketentuan Bank Indonesia. Jumlah tersebut telah sesuai dengan ukuran serta kompleksitas usaha Bank.

b. Jumlah Komisaris lndependen sebanyak 4 (em pat) orang, ekuivalen dengan 57,14% (lima

puluh tujuh koma empat belas persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

c. Seluruh anggota Dewan Komisaris mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen.

d. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah sepenuhnya memenuhi prinsip­

prinsip GCG, serta telah berjalan efektif dan tidak ada kelemahan minor.

e. Rapat Dewan Komisaris terselenggara dengan sangat efektif dan efisien.

f. Aspek transparansi anggota Dewan Komisaris sangat baik dan tidak pernah melanggar

ketentuan atau peraturan yang berlaku.

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi =

peringkat 1

80

a. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi sangat sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku dimana jumlah Direksi sebanyak 9 (sembilan)

Direktur Direksi mempunyai integritas, berpengalaman paling kurang 5 (lima) tahun di bidang operasional sebagai Pejabat Eksekutif Bank atau institusi keuangan. Direksi tidak mempunyai rangkap jabatan.

GENERAL SUMMARY OF THE RESULTS OF SELF ASSESSMENT ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION AT THE BANK

The results of the GCG Self Assessment show a Composite Rating of 1.45 (one point fourty-five), or within the rating category of: Good.

The composite rating is made up of the following rating values: 1. Implementation of tasks and responsibilities of the

Board of Commissioners = rating of 1 a. The BOC comprises of 7 members conforming

with the regulation of Bank Indonesia. The number is suited to the scale and complexity of BNI's business.

b. The number of Independent Commissioners of 4 persons is equivalent to 5714% (Fifty seven

point fourteen percent) of the total number of members of the Board of Commissioners.

c. All members of the BOC have the ability to act and make decision independently.

d. The execution of duties and responsibilities of

the BOC is conducted in compliance with GCG principles and in an effective manner without

any minor weakness. e. Meetings of the BOC are conducted in an

effective and efficient manner. f. Transparency is well maintained by all

members of the BOC with no violation

recorded during the year.

2. Implementation of tasks and responsibilities of the Directors = rating 1 a. The Board of Directors' composition, integrity

and competences are in line with the Bank's size and business complexity as well as meeting prevailing regulation with 9 (nine) Directors, each having at least 5 (five) years

operational experience as an Executive in a bank or other financial institution. All Directors do not hold other positions.

1 Annuai Report 2009

3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

b. Seluruh Direksi mampu bertindak dan mengambil keputusan secara independen.

c. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah memenuhi prinsip-prinsip GCG, berjalan

sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor. d. Rapat Direksi terselenggara secara efektif dan

efisien dan setiap keputusan Rapat Direksi dituangkan dalam Notulen Rapat Direksi.

e. Aspek transparansi anggota Direksi baik

dan tidak pernah melanggar ketentuan/ perundangan yang berlaku.

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite =

peringkat 1 a. Komposisi dan kompetensi anggota komite­

komite sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank.

b. Pelaksanaan tugas komite-komite telah berjalan sangat efektif dan tidak ada kelemahan minor.

c. Rekomendasi komite-komite, sangat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan keputusan Dewan Komisaris.

d. Penyelenggaraan rapat komite-komite berjalan sesuai dengan pedoman intern dan terselenggara secara sangat efektif dan efisien.

4. Penanganan benturan kepentingan = peringkat 1 a. Bank telah memiliki kebijakan intern, sistem

dan prosedur mengenai benturan kepentingan antara lain sebagaimana dimuat dalam Credit Policy Committee, Code of Conduct serta

Anggaran Dasar. Disamping itu Bank telah memiliki ketentuan tentang pemberian kredit kepada calon debitur yang memiliki hubungan keluarga maupun yang mengandung benturan kepentingan dengan pemrosesan dan atau

pemutus kredit. b. Bank telah mengungkapkan adanya benturan

kepentingan dalam setiap keputusan khususnya yang terkait dengan persetujuan kredit maupun pengadaan barang dan jasa yang telah diadministrasikan dan terdokumentasi dengan baik. Sebab-sebab pengalihan proses atau pengambilan keputusan kredit karena adanya benturan kepentingan diinformasikan dalam Perangkat Aplikasi Kredit (PAK).

b. All Directors have the necessary capabilities to act and decide

c. The execution of the Directors' task and

responsibilities has complied with the GCG principles with no minor weaknesses.

d. The Board of Directors' meetings are

effectively and efficiently held where ali decisions are recorded in the Meeting Minutes.

e. Good transparency without any violation

prevailing rules/regulations.

3 Comprehensiveness and implementation of the

tasks of the Committees = rating of 1 a. The composition and competences of all

members of the Committees are already in line

with the Bank's size and business complexity. b. The of the tasks of the

Committees is effective without any minor

weaknesses. c. Useful recommendations submitted by the

Committees serve as references for Board of

Commissioners' decisions. d. Meetings are held in accordance with internal

guidelines.

4. Handling of conflicts of interest = rating of 2 a. BNI already has internal policies, systems and

procedures to handle any conflict of interest as detailed in the Credit Policy Committee, Code of Conduct and Articles of Association.

The Bank has also developed its guidelines on the credit approval process for debtors with family relationship or other potential conflict of interest with the decision maker.

b. The Bank has reported all decisions with

potential conflicts of interest, especially those related to credit approval and procurement processes. Details describing any transfer of authority in credit approval processes due to potential conflicts of interest are recorded in the Credit Application.

81

Tata Kelola Perusahaan

c. Perangkat Aplikasi Kredit (PAK) beserta data

dan dokumen lain dalam rangka pemberian

kredit disimpan/didokumentasi sesuai

ketentuan yang berlaku, untuk melindungi

kepentingan Bank dan pihak-pihak yang terkait.

d. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai

Bank berusaha semaksimal mungkin untuk

mengurangi atau menghindari adanya benturan

kepentingan dalam menjalankan operasional

perbankan. Kebijakan intern mengenai

benturan kepentingan yang diterapkan Bank

dapat menghindarkan terjadinya benturan

kepentingan yang dapat merugikan atau

mengurangi keuntungan Bank.

5. Penerapan fungsi kepatuhan = peringkat 2

82

a. Beberapa ketentuan prudential, seperti Capital

Adequacy Ratio (CAR), Giro Wajib Mimimun

(GWM). Batas Maksimum Pemberian Kredit

(BMPK), Net Open Position (NOP). Non

Performing Loan (NPU, dan Penyisihan Kualitas

Aktiva pada umumnya telah dipenuhi, kecuali

untuk GWM pernah terjadi pelanggaran karena

human error. Terhadap ketentuan yang bersifat

administratif, terdapat beberapa ketidakpatuhan

yang terjadi karena keterlambatan penyampaian

laporan koreksi Laporan Bank Umum (LBU),

laporan pemindahan alamat kantor cabang, dan

laporan Sistem lnformasi Debitur (SID).

b. Pelaksanaan tugas dan independensi Direktur

Kepatuhan dan Divisi Kepatuhan sebagai

satuan kerja kepatuhan telah berjalan efektif,

antara lain dari pengujian kepatuhan yang telah

berjalan dan pemantauan kepatuhan melalui

review kepatuhan yang dilakukan di segenap

unit organisasi secara rutin, berkala, mendadak,

dan khusus.

c. Pedoman, sistem dan prosedur kerja tersedia

cukup lengkap di setiap unit organisasi,

dilakukan up dating sejalan dengan ketentuan

dan perundang-undangan yang berlaku.

Bank secara terus menerus melakukan

pemantauan kepatuhan terhadap ketentuan

yang berlaku, melakukan review secara berkala

mengenai kepatuhan seluruh satuan kerja

operasional, dan menanamkan pengertian serta

mendorong kepada segenap unit organisasi

untuk menjaga kepatuhan terhadap ketentuan

yang berlaku.

c. Credit Applications and other related data

and documents are filed according to the

regulations introduced to protect the inter-ests

of the Bank and the related parties.

d. In performing Bank operations, the BoC,

BoD and all employees put their best effort

to reduce or avoid any incidence of conflicts

of interest. The Bank's internal policies on

conflicts of interest can avoid the occurrence of

conflict of interests that may harm the Bank's

interests.

5. Implementation of the compliance function

of 2

a. Except for the occurrence of reporting

errors on minimum reserve requirements,

BNI has met all prudential requirements,

including Capital Adequacy Ratio. Minimum

Reserve Requirements, Net Open Position

and Non Performing Loans. There were a

number of violations against administrative

regulations due to untimely submission of a

Commercial Bank Report, Branch Address

Change Notification and Reports on the Debtor

Information System.

b. The task execution and independence of the

Bank's Compliance Director and Compliance

Division has been performed effectively,

among others based on regular, on the spot

and on specific compliance reviews and

measurement events within the Bank's entire

organization.

c. The Bank has developed proper guidelines,

systems and procedures within all units, with

regular updating in accordance to the prevailing

regulations.

The Bank performs ongoing compliance

reviews against the prevailing regulations,

periodic compliance reviews throughout

the entire operating units and promotes

the importance of compliance practices in

accordance with the prevailing regulations.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

6. Penerapan fungsi audit intern = peringkat 2

a. Pelaksanaan fungsi audit intern pada umumnya telah berjalan secara efektif. Pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang diterapkan dalam SPFAIB

b. Kelemahan-kelemahan yang ada hanya bersifat minor, antara lain pemenuhan formasi tenaga auditor. Per Desember 2009, formasi auditor

yang belum dipenuhi sebanyak 28 (dua puluh delapan) orang sehingga tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap efektivitas pelaksanaan fungsi SPI dan pemenuhan Rencana AuditTahunan.

c. Terhadap kekurangan formasi auditor tersebut

sebagian besar telah dipenuhi melalui rekrutmen auditor baru sebanyak 27 (dua puluh tujuh) orang yang saat ini sedang dalam masa training.

d. Satuan Pengawasan Intern telah berusaha menjalankan tugas secara independen dan

obyektif.

7 Penerapan fungsi audit ekstern = peringkat 1 a. Audit dilakukan oleh akuntan publik Benyanto

Suherman dari Kantor Akuntan Publik (KAP)

Purwantoro, Sarwoko & Sandjaja yang terdaftar di Bank Indonesia dan Bapepam & LK. Akuntan Publik tersebut mulai melakukan audit sejak

tahun buku 2006 sehingga belum melampaui batas maksimum 5 (lima) tahun secara berturut-turut.

b. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang

ditetapkan dalam ketentuan c. Kualitas dan cakupan hasil audit akuntan publik

sangat baik d. Kontrak dengan KAP berikut lampirannya

mewajibkan kecukupan kapasitas, legalitas, ruang lingkup, standar profesional dan

komunikasi dengan Bank Indonesia. e. Akuntan Publik telah melaksanakan audit

dengan sangat independen, serta memenuhi kriteria yang ditetapkan.

f. Penyampaian hasil audit lebih cepat dari ketentuan dalam kontrak.

6.

7

of the internal audit function =

function has been effectively. Internal have met the minimum

standard introduced in SPFAIB. b. Occurrences of weaknesses are minor,

the auditor formation. As of

December 2009 the bank has yet met the auditor formation of 28 so that it does not influence the effectiveness of SPI function in its

Annual Audit Plan. c. Most of the failure to meet auditor formation

was met the recruitment

of 27 new auditors. d. SPI has put its best effort to its tasks

and

of the external audit function

a. The audit work was

Suherman from Purwantoro, Sarwoko &

years.

Firm, listed in Bl and public accountant

b. The audit work was met the minimum

and

d.

and scope. attachments with the

public accountant covered aspects in scope of audit

standards, and communications with Bank Indonesia.

e. The accountant has work lnrlon,,nri

criteria. f. The audit report was submitted ahead of the

stated time schedule in the contract.

83

Tata Kelola Perusahaan Good

8. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem

pengendalian intern = peringkat 2

84

a. Manajemen efektif dalam mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh risiko Bank.

b. Manajemen aktif melakukan pemantauan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dan efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat.

c. Bank berusaha untuk menentukan prosedur dan penerapan pengendalian intern secara komprehensif dan sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha dan risiko yang dihadapi Bank yang antara lain dilakukan Bank melalui pelaksanaan proses validasi dan sertifikasi oleh divisi-divisi terkait terhadap

Policy dan Standard Operating Procedure (PP Online), review berkala terhadap limit-

limit risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional, Pembentukan Operational Risk Self Assessment (ORSA) untuk memetakan peristiwa risiko operasional Bank di segenap unit, pengembangan tool Perangkat Risiko Operasional "PERISKOP';

Pengelolaan Risiko Pasar Cabang Luar Negeri antara lain pelaporan eksposur/aktivitas Cabang Luar Negeri serta review seluruh Standard Operating Procedure baik yang terkait dengan proses bisnis maupun penunjang.

d. Manajemen efektif memantau kesesuaian kondisi Bank dengan prinsip pengelolaan Bank

yang sehat, ketentuan yang berlaku serta sesuai dengan kebijakan dan prosedur intern

Bank. e. Secara umum fungsi manajemen risiko

dan pengendalian intern telah berfungsi

baik. Analisis skenario dan/atau stress test untuk mengantisipasi dampak perubahan eksternal dan/atau gejolak ekonomi global terhadap kinerja Bank telah dilakukan, dan saat ini sedang berupaya menciptakan dan mengembangkan perangkat (tools) yang lebih sensitif untuk mengukur dampak kondisi

ekstrim dimaksud.

8. Implementation of risk management including

internal control system = rating of 2 a. Effective risk identification and management.

b. To maintain healthy internal bank condition, management actively monitors policies, procedures and limit setting, effective and comprehensive management information

system. c. The Bank puts efforts in defining

comprehensive procedures and execution

of internal controls in accordance with the Bank's direction, size, business complexity and risks faced. BNI has among others performed validation and certification processes of Policies and Standard Operating Procedures, periodic reviews on credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk limits, the formation of Operational Risk Self Assessment (ORSA) to map occurrence of operational

risks in the units, development of PERISKOP, operational risk management on overseas branches including exposure reporting and overall standard operating procedure reviews.

d. Effective monitoring of the Bank's condition against the prevailing regulations and internal

policies and procedures. e. The risk management and internal control

functions have performed satisfactorily. Scenario analysis and/or stress tests to assess impacts from external changes and/ or the global economic turmoil on the Bank's

performance have been conducted. New, more sensitive tools for assessing extreme conditions are currently under development.

2009

BN! I

3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

9. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related

party) dan penyediaan dana besar (large exposure)

= peringkat 2 a. Pengambilan keputusan pemberian kredit telah

dilakukan secara independen antara lain dengan

menerapkan four eyes principle.

b. Konsultasi pemberian kredit besar dan kepada pihak terkait dilakukan secara efektif.

c. Melakukan evaluasi, penyempurnaan dan review secara periodik Internal Rating System,

Loan Portfolio Management, Recovery Rate

dan Loan Exposure Limit per segmen, per sektor ekonomi dan per regional.

d. Melakukan scenario analysis dan I atau stress

test terhadap debitur yang memiliki eksposur besar.

e. Tidak ada pelampauan dan pelanggaran BMPK. f. Pengambilan keputusan dalam penyediaan

dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dilakukan secara independen.

10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank, laporan pelaksanaan Good Corporate

Governance dan pelaporan internal = peringkat 2 a. Bank transparan dalam menyampaikan

informasi keuangan dan non-keuangan kepada publik melalui homepage dan media yang memadai.

b. Cakupan informasi keuangan dan non­

keuangan tersedia secara tepat waktu, lengkap, akurat, kini dan utuh.

c. Bank transparan menyampaikan informasi produk dan jasa, menerapkan pengelolaan pengaduan nasabah dengan efektif serta memelihara data dan informasi pribadi nasabah

secara memadai. d. Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap,

akurat, kini dan utuh, telah disampaikan secara tepat waktu kepada stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku.

e. Sistem lnformasi Manajemen Bank khususnya terkait Sistem Pelaporan Internal Bank mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat, lengkap dan handal serta efektif untuk pengambilan keputusan manajemen.

2009

9. Exposure to Related Parties and Large Exposures

=rating of 2 a. The loan approval process has been done

independently based on the four eyes principles.

b. Consultations on large exposures and exposures to related parties have been done effectively.

c. Periodic evaluations, enhancements and reviews on the Internal Rating System, Loan Portfolio Management, Recovery rate and Loan Exposure Limit by segment, economic sector and region.

d. Scenario analysis and/or stress test on debtors with large exposures.

e. No violation against legal lending limit. f. Independent decision making on exposures to

related parties and large exposures.

10. Transparency in the Bank's financial and non financial conditions, Good Corporate Governance

and internal reporting = rating of 2 a. Adequate transparency in financial and non

financial information disclosure to the public through the bank's homepage and mass media.

b. Availability of timely, comprehensive, accurate

and up-to-date financial and non-financial information.

c. Transparent and effective disclosure of product and service information, effective customer

complaint handling, and adequate personal data handling.

d. Comprehensive, accurate, up-to-date and timely GCG implementation report submission to the stakeholders in accordance to the

prevailing regulations. e. Adequate Management Information System

to provide information in a timely, accurate, comprehensive, reliable and effective manner to support the decision making process.

85

Tata Ketola Perusahaan

f. SIM Bank yang tersedia (EIS, Ctri-D, PMS, dsb)

dapat diakses sesuai dengan periode pelaporan

yang ditetapkan (harian, mingguan, ataupun

bulanan).

Bank mengusahakan penerapan standar

manajemen mutu terhadap pengelolaan

IT Security ISO 9001 :2000 dan dalam tahapan

implementasi ISMS (Information Security

Management System) 27001 pada Bank untuk

menunjang keselarasan terhadap kehandalan

IT Security System pada Bank.

11. Rencana strategis Bank = peringkat 2

86

a. Rencana jangka pendek Bank (Rencana Bisnis

Bank/Business Plan) sesuai dengan Visi dan

Misi Bank serta rencana jangka panjang

(Rencana Korporasi!Corporate Plan).

b. Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan

Rencana Bisnis Bank (Business Plan) disusun

realistis dan telah memperhatikan seluruh

faktor eksternal dan faktor internal, prinsip

kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat.

c. Realisasi rencana bisnis sesuai dengan

Rencana Bisnis Bank (Business Plan).

d. Penilaian risiko komposit atas risiko strategik

berada pada tingkat Low Strategic Risk Rating.

f. Existing management information system

(EIS, Ctri-D, PMS, etc.) is accessible in

accordance with the reporting schedule (daily,

weekly, monthly). The Bank has initiated

the implementation of quality management

standards through IT Security ISO 9001 :2000

and currently develops its Information Security

Management System (ISMS 27001) to

enhance BNI's IT Security System.

11. BNI's strategic plan = rating of 2

a. The Bank's short term plan is in accordance

with BNI's Vision and Mission as well as its

corporate plan.

b. The Bank's corporate and business plans

have been developed realistically by taking

into account all external and internal factors,

prudence and sound banking principles.

c. Business plan realization is aligned with the

Bank's business plan.

d. The composite risk rating of strategic risk

issues is within the Low Strategic Risk Rating

level.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Sociai Responsrbility

laporan Komite Audit

Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perusahaan

yang baik (good corporate governance), Dewan

Komisaris telah membentuk Komite Audit, disamping

Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi

& Nominasi. Pembentukan Komite Audit dilakukan

dengan berpedoman antara lain pada:

a. Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik

Negara No. KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal

1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktek

Good Corporate Governance pada Badan Usaha

Milik Negara;

b. Surat Keputusan Ketua Bapepam Kep-29/PM/2004

tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan

dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit;

c. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006

tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas

Peraturan Bank Indonesia Nomor8/4/2006 tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi

Bank Umum.

Komite Audit selama tahun 2009 telah melaksanakan

tugas sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut:

1. Penelaahan atas informasi keuangan yang

akan dipublikasikan perusahaan seperti laporan

keuangan, proyeksi dan informasi keuangan

lainnya.

Melakukan penelaahan atas laporan keuangan

konsolidasian dan Laporan Keuangan Publikasian

triwulan I, dan II tahun 2009 yang disampakan

kepada Dewan Komsiaris. Untuk Laporan

Keuangan Konsolidasian triwulan Ill tahun 2009,

Komite Audit telah melakukan diskusi dengan KAP

sehubungan dengan penugasan Reviu Laporan

Keuangan Konsolidasian. Komite Audit telah

memantau pelaksanaan sertifikasi berjenjang atas

laporan keuangan publikasian. Sampai dengan

31 Desember 2009 sebagian besar sertifikasi

berjenjang telah dilaksanakan.

2. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit dari

auditor eksternal termasuk menelaah independensi

dan obyektivitas auditor eksternal serta menelaah

kecukupan pemeriksaan yang dilakukannya

untuk memastikan semua risiko yang penting

dipertimbangkan.

In accordance with the of GCG

the BOC has established the Audit

Committee, in addition to the Risk

Committee and Remuneration and

Nomination Committee. The creation of Audit

Committee refers to the basis:

a. SOE Ministrial Decree No. KEP-117/M­

PBUMN/2002 dated

Corporate Governance in State

Owned

b. BAPEPAM Chairman Decree No.

dated September 24, 2004 on Audit Committee

Formation and Work Procedures.

c. Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006

on GCG Implementation for Commercial Banks

that has been amended by No. 8/14/

PBI/2006 on Amendments of GCG

for Commercial Banks.

2009, the Audit Committee carried out the

following activities, pursuant to the Audit Committee

Charter:

1. Review of the Bank's financial information

before release to the public, Statements, financial nrr,e>r'TI0

financial information.

financial

and other

The materials reviewed also include consolidated

financial statements and financial

statements for second and third quarter of 2009.

For consolidated financial statements for third

quarter 2009, the Audit Committee met with

the Public Accountant to discuss for

Review on Consolidated Financial Statements.

The Audit Committee also monitored the

of certification for published

financial statements. Until December 31, 2009,

most of the certification process had been

2. Evaluation of the effectiveness of external audit

including review on

and objectivity of the external auditor, as well as

analysis on thoroughness of the audit to ensure

that all critical risks has been considered.

87

laporan Komite Audit Audit Committee Report

Komite Audit telah melakukan 5 (lima) pertemuan,

diskusi, dan evaluasi terhadap auditor eksternal.

Untuk tahun buku 2009, Akuntan Publik yang

mengaudit adalah Benyanto Suherman dari KAP

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja/EY

3. Evaluasi atas pelaksanaan paket kompensasi

Direksi dan Komisaris

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris

Nomor Kep/002/DK/2009 tanggal 13 Mei 2009,

kompensasi yang diberikan kepada Direksi adalah

berupa gaji dan fasilitas tunjangan perumahan,

tunjangan transportasi, biaya kesehatan

ditanggung Perseroan, telekomunikasi, liability

insurance, cuti, tunjangan hari raya, death benefit

& disability benefit, dan membership. Sedangkan

bagi Komisaris diberikan gaji, fasilitas tunjangan

transportasi dan komunikasi, biaya kesehatan

ditanggung Perseroan, telekomunikasi, liability

insurance, membership, tunjangan hari raya, dan

death benefit & disability benefit.

Dari hasil evaluasi tersebut Komite Audit

memperoleh kesimpulan bahwa realisasi

pengeluaran total paket kompensasi yang

dibayarkan/ diberikan selama tahun buku 2009

sampai dengan Desember sebesar

Rp 42.642.093.000,00 (empat puluh dua miliar

enam ratus empat puluh dua juta sembilan puluh

tiga ribu rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

- Direksi:

Gaji dan tunjangan

Fasilitas lainnya

- Komisaris:

Gaji dan tunjangan

Fasilitas lainnya

Rp 16.116.000.000,00

Rp 18.444.526.000,00

Rp 5.508.900.000,00

Rp 2.572.667.000,00

Atas pengeluaran paket kompensasi tersebut,

tidak ditemukan pelanggaran yang material.

4. Penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap

perundang-udangan lainnya yang berhubungan

dengan kegiatan Perseroan.

88

The Audit Committee held 5 meetings and

discussions with the external auditor to evaluate

their performance. For fiscal year 2009, the Public

Accountant appointed as BNI's external auditor is

Benyanto Suherman from Purwantono, Sarwoko &

Sandjaja/EY Public Accountant.

3. Evaluation on disbursement of compensation

package for Directors and Commissioners

Pursuant to BOC Resolution No. Kep/002/DK/2009

dated 13 May 2009, compensation furnished

to Directors is comprised of salary, housing

allowance, transportation and telecommunication

allowance, medical expenses covered by the

Bank, liability insurance, leave allowance, religious

holiday allowance, death benefit. disability benefit

and membership benefits. Compensation to

Commissioners, on the other hand, is comprised

of salary, transportation and telecommunication

allowance, medical expenses covered by the

Bank, liability insurance, leave allowance, religious

holiday allowance, death benefit. disability benefit

and membership benefits.

Based on the evaluation carried out during

the year, the Audit Committee concluded that

the compensation package disbursed in 2009

amounted to Rp 42,642,093,000.00, with the

following breakdown:

- Directors:

Salary and allowances of Rp16, 116,000,000.00

Other facilities of Rp18,444,526,000.00

- Commissioners:

Salary and allowances of Rp 5,508,900,000.00

Other facilities of Rp 2.572.667.000,00

Pertaining to the above compensation

disbursement. the Audit Committee has found no

material non-compliance.

4. Review on the Bank's compliance to relevant laws

and regulations.

Bhli I Annual Report 2009

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Dari hasil penelaahan Komite Audit atas Laporan

Kepatuhan, yang disampaikan dalam bentuk

Laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan,

selama tahun 2009, Perseroan telah secara

rutin menyampaikan laporan tersebut kepada

Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank

Indonesia Nomor 1/6/PBI/1999 tanggal 20

September 2007. Pengujian dan pemantauan

kepatuhan yang dilakukan oleh Perseroan telah

diupayakan secara optimal. Namun demikian,

masih perlu dilakukan peningkatan pengawasan

secara efektif dan efisien oleh Satuan Pengawasan

Intern dan Divisi Kepatuhan (Quality Assurance),

baik melalui peningkatan kompetensi maupun

teknologi informasi khususnya dalam hal pelaporan

keuangan.

5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan

pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak

lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan

proses pelaporan keuangan, paling kurang dengan

melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:

a. Pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern

Komite Audit telah melakukan 3 (tiga)

pertemuan untuk membahas perencanaan

audit tahunan (RKAT), penelaahan laporan

hasil audit, dan pemantauan tindak lanjut

Untuk tahun 2009 SPI telah melakukan audit

umum atas 166 (seratus enam puluh enam)

kantor, audit teknologi informasi 18 (delapan

belas) penugasan, audit issue 7 (tujuh)

penugasan, konsultasi 4 (empat) penugasan,

dan audit pendalaman (khusus) 13 (tiga belas)

penugasan.

Dari hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa

perencanaan SPI telah dilaksanakan sesuai

dengan perencanaan audit berbasis risiko,

pelaksanaan audit dan pelaporan telah

dilakukan sesuai dengan Standar Pelaksanaan

Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB).

b. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor

akuntan publik dengan standar yang berlaku

Komite Audit telah melakukan pertemuan

dengan KAP PSS sebanyak 5 (lima) kali dan

melakukan evaluasi atas independensi dan

obyektivitas KAP tersebut

2009

Having reviewed the Compliance Report submitted

in the form of the Compliance Director's Report,

the Audit Committee concluded that throughout

2009, the Bank had periodically submitted

such Compliance Reports to Bank Indonesia, in

adherence to Bank Indonesia Regulation No. 1/6/

PBI/1999 dated September 20, 2007. The Bank

had conducted compliance testing and monitoring

activities in an optimal manner. Nevertheless,

room for improvement remains, particularly in the

areas of effective surveillance by the Internal Audit

Unit and Compliance Division (Quality Assurance

Division), mainly through improving competence

and information technology in financial reporting.

5. Monitoring and evaluation on audit planning and

implementation, as well as follow-up activities

based on audit results, in order to review the

procedural sufficiency in financial reporting. The

following are monitoring and evaluation activities

conducted during the year:

a. Task Execution of the Internal Audit Unit (IAU)

The Audit Committee held 3 meetings to

discuss the Annual Audit Plan, review audit

results and monitor follow up on resulting audit

findings. In 2009, the IAU conducted general

audits on 166 offices, 18 assignments of

information technology audit, 7 assignments of

current issues audit, 4 consulting assignments

and 13 assignments of in-depth (specific) audit

Having reviewed IAU activities and reports in

2009, the Audit Committee concluded that IAU

properly implemented risk-based audit planning

and properly conducted audit and reporting

activities based on Internal Audit Standards for

Banks.

b. Regulatory Compliance in Audit performed by

Public Accountant

The Audit Committee held 5 meetings with

KAP PSS to evaluate their independence and

objectivity of the audit that has been performed

during the year.

89

laporan Komite Audit

c. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar

yang berlaku.

Berkenaan laporan keuangan auditan untuk

tahun buku 2009, Komite Audit telah secara

aktif melakukan diskusi dengan akuntan publik

dan dengan manajemen mengenai masalah­

masalah yang perlu didiskusikan, hal mana

sesuai dengan Standar Audit Seksi 380 (PSA

No.48) perihal komunikasi dengan Komite

Audit.

d. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas

hasil temuan SPI, akuntan publik dan hasil

pengawasan Bank Indonesia.

Dari hasil penelaahan dan evaluasi atas laporan

pending tindak lanjut temuan audit SPI,

terdapat 6.211 (enam ribu dua ratus sebelas)

temuan yang terdiri 4.524 (empat ribu lima

ratus dua puluh empat) temuan tahun 2009,

1.254 (seribu dua ratus lima puluh empat)

temuan tahun 2008, dan 433 (empat ratus

tiga puluh tiga) temuan tahun 2007 yang

sampai dengan Desember 2009 belum selesai

ditindaklanjuti. Untuk temuan hasil audit Bl

dari 171 (seratus tujuh puluh satu) temuan

telah ditindaklanjuti 50 (lima puluh) temuan dan

belum selesai 121 (seratus dua puluh satu)

temuan. Sedangkan untuk hasil audit BPK, 177

(seratus tujuh puluh tujuh) temuan semua telah

ditindaklanjuti dan masih menunggu konfirmasi

dari BPK.

BNI telah mengembangkan sistem

pemantauan tindak lanjut berbasis teknologi

informasi yang memungkinkan pemantauan

secara real time terhadap temuan audit.

Meskipun demikian, Komite Audit berpendapat

bahwa proses tindak lanjut yang dilakukan

oleh manajemen masih perlu terus diupayakan

dengan lebih dipercepat.

6. Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan

akuntan publik dan KAP kepada Dewan Komisaris

untuk disampaikan pada Rapat Umum Pemegang

Sa ham.

90

c. Regulatory in Financial

In regards to the 2009 Audited Financial.

Report, the Audit Committee was actively

involved in series of discussions with the

public accountant and the Bank's

management team to discuss issues, in

adherence to Section 308 of Audit Standards

concerning Communication to the Audit

Committee.

d. BOD Follow-up Actions Audit

Findings IAU.

reviewed and examined audit reports

issued the IAU, there were 6,211

that remained in the "pending for follow-up"

status, of 4,524 in 2009,

1,254 findings in 2008, and 433

in 2007

As for follow-ups on Bl audit findings, from a

total of 171 findings, as many as 50

were followed-up and 121 findings remained

been

for follow-up" status. For the

all of the 177 had

and currently the Bank is

for confirmation from BPK.

BNI has developed an 11=-based audit follow-up

system, that enabled the Bank to

monitor on a real-time basis, the progress of

audit activities. However, the Audit

Committee concluded that

efforts remain needed, primarily to speed-up

the audit process.

6. Recommendation to the BOC on appointment

of public accountant and Public Accountant

Office to be proposed in the General of

Shareholders.

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Untuk tahun buku 2009, Tim Pemilihan Akuntan

Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur

manajemen telah melakukan proses pemilihan

akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan

Keuangan Konsolidasian BNI, Laporan Keuangan

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil

dan Program Bina Lingkungan, Laporan Keuangan

dan Laporan Portofolio lnvestasi DPLK, Operasi

Departemen Kustodian, dan Evaluasi Kinerja untuk

tahun yang berakhir 31 Desember 2009.

Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris telah

menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono,

Sarwoko & Sandjaja dengan Benyanto Suherman

sebagai akuntan publik.

7. Penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas

pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan.

Untuk tahun 2009 surat pengaduan yang masuk

kepada Dewan Komisaris langsung disampaikan

kepada Direksi untuk ditindaklanjuti.

8. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh

Komisaris.

Komite Audit melakukan pertemuan dengan Divisi

terkait untuk mendorong diterapkannya sistem

Whistlerbloweryang lebih efektif.

Berdasarkan penelaahan dan pembahasan dalam

pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan seperti

tersebut di atas, Komite Audit berpendapat bahwa:

• Sistem Pengendalian intern, termasuk

kecukupan proses pelaporan keuangan yang

dipublikasikan, telah memadai.

• lndependensi akuntan publik dalam mengaudit

laporan keuangan tahun buku 2009 adalah

sesuai dengan Standar Auditing yang

ditetapkan lkatan Akuntan Indonesia.

• Bank telah memiliki kebijakan dan sistem yang

memadai dalam melakukan pemantauan atas

kepatuhan terhadap ketentuan perundang­

undangan yang berlaku.

For fiscal year 2009, the Public Accountant

Selection Team, which consists of representatives

from the Audit Committee and the Bank's

management, conducted activities to select a

public accountant to audit the Bank's Consolidated

Financial Statements, Financial for

for Small Enterprises

and Community Financial and

Portfolio Report for DPLK Investments, Custodian

and Performance Evaluation for

the year ended on December 31, 2009.

Based on the Selection Team's recommendation,

the BOC appointed Public Accountant Office of

Purwantono, Sarwoko &

Suherman as the public accountant in

7. Review and reporting to the BOC to

the Bank.

letters received by the BOC

were forwarded to the BOD for further

follow-up actions.

8. Execution of other duties as mandated by the BOC.

The Audit Committee conducted a series of

meetings with

Divisions to encourage the Bank management in

the VVhistleblower system.

Based on the above review, analysis and

discussions, the Audit Committee concluded that:

" The Bank has a sufficient Internal Control

System, including procedures for publishing

the financial reports.

" The appointed public accountant has sufficient

independence in performing audits on 2009

Financial Statement, based on Auditing

Standards issued by the Indonesian Accounting

Society.

The Bank has sufficient policies and systems to

ensure compliance to the prevailing laws and

regulations.

91

92

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

lnformasi lebih rinci tentang strategi dan pencapaian CSR BNI dapat dilihat dalam Laporan Berkelanjutan BN I yang terpisah. More detailed information on BNI's CSR strategy and achievements are available in a separate Sustainability Report.

93

hu n

ala n.

s uah

u

n

jalan 1 acuan

n

ria na

unan

n

In 2009, BNI a sustainable development road map that serves in sustainable development

BNI telah memberikan komitmennya pada

pembangunan berkelanjutan, sebagaimana

yang tercantum dalam salah satu misi BNI, yaitu

'Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab

terhadap sosial dan lingkungan'.

Pada tahun 2009, sebuah peta jalan keberlanjutan

telah dikembangkan sebagai acuan bagi segenap

warga BNI dalam mewujudkan pembangunan

berkelanjutan. Dengan demikian, keberlanjutan

menjadi sebuah upaya strategis yang diinternalisasi ke

dalam bisnis BNI.

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada konsep

keberlanjutan maka BNI telah menyusun strategi yang

disusun dalam bentuk 'Road Map of Sustainability'. Strategi tersebut dipilah berdasarkan periodisasi yaitu

secara semesteran dan akan diimplementasikan

selama 2 (dua) tahun yaitu sejak 2009-2011.

Strategi tersebut secara umum dapat dibedakan

menjadi 2 (dua) yaitu strategi internal dan eksternal.

Strategi internal, BNI melakukan operasional

perusahaan dengan melakukan pendekatan Green Office. Penerapan strategi tersebut dilakukan

mulai kantor pusat hingga ke kantor-kantor cabang

baik di dalam negeri maupun luar negeri. Green office dimaksudkan tidak hanya untuk melakukan

94

BNI has stated its commitment in sustainable development, in one of its missions 'Improving

socially and environmentally corporate responsibility'.

In 2009, BNI developed a comprehensive sustainable

development road map that serves as a bank-wide

in sustainable development

As a result, sustainable development will become a

strategic effort internalized within BNI's businesses.

By adopting the sustainable concept, BNI has

a strategy, 'Road Map of Sustainability'.

This strategy will be implemented over two years

from 2009 to 2011 in half yearly stages. Broadly, the

strategy covers both internal and external strategies.

Internally, BNI's operation adopts the Green Office

approach. This strategy implementation starts from

the Bank's head office to all domestic and overseas

branches. The of the Green Office not

only will deliver better efficiency but also will promote

the of the philosophy in employees'

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

efisiensi saja namun juga dimaksudkan agar pegawai

menerapkan filosofi dari konsep keberlanjutan dalam

perilaku sehari-hari.

lnternalisasi semangat keberlanjutan pada diri pegawai

akan menjadi landasan yang kuat bagi BNI untuk

menerapkan strategi eksternal yang disebut dengan

Green Bank atau Sustainable Corporate yaitu menjadi

insitusi keuangan yang memberikan prioritas pada

sustainability dalam praktek binisnya.

Kedua strategi tersebut selama tahun 2009 telah

diterapkan dalam berbagai tindakan nyata.

Penyaluran kredit pada sektor energi terbarukan

BNI menyadari bahwa energi yang dihasilkan dari

bahan bakar fosil bersifat tidak terbarukan dan

merupakan salah satu kontributor utama dalam

emisi gas rumah kaca. BNI berkontribusi dalam

meminimalisir efek dari rumah kaca antara lain dengan

meningkatkan portofolio kredit di sektor energi

terbarukan khususnya pembangkit listrik tenaga panas

bumi dan air.

Proyek Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi (PLTP)

Panas bumi menghasilkan energi yang ramah

lingkungan antara lain dicirikan oleh sifat zero

waste. Selama beberapa tahun terakhir, peningkatan

The internalization of the sustainability spirit serves

as a solid foundation for the of BNI's

external strategy called Green Bank or Sustainable nrr;nr:c>TO tO become a financial institution that putS

priority on in its business practices.

Throughout 2009, both strategies have been

materialized through various activities.

Renewable Sector

BNI recognizes that fossil fuels are not renewable

and are one of the major contributors of greenhouse

gas emissions. BNI contributes in the reduction of

greenhouse gas emission among others by

its loan portion in the renewable energy sector, in

particular in the geothermal and hydro power

projects.

energy that does not produce any waste. In the

last few years, BNI has extended its loans in the

geothermal energy sector to over USD 50 million.

95

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

portofolio kredit BNI di sektor panas bumi adalah lebih

dari USD 50 juta.

Beberapa proyek PLTP yang dibiayai oleh BNI antara

lain:

• PLTP Wayang Windu, Jawa Barat dengan

kapasitas 2 x 110 MW BNI terlibat dalam

pembiayaan sindikasi dengan bank-bank lain

dengan menyalurkan pembiayaan sebesar

USD 90,712 juta atau sebesar 30% dari total

pembiayaan sindikasi.

" PLTP Patuha, Jawa Barat dengan kapasitas 1 x

55 mega MW yang dikelola oleh PLTP Patuha

yaitu anak perusahaan PT PLN dan PT Pertamina.

Kredit yang disalurkan sebesar USD 103 juta dan

direncanakan akan beroperasi paling lambat pada

akhir tahun 2012. PLTP Patuha diproyeksikan akan

menghemat 800 ribu baret per tahun bahan bakar

minyak.

Proyek Pembangkit ListrikTenaga Air (PLTA) Ketersediaan sumber daya air di bumi pertiwi ini cukup

melimpah. BNI telah mendorong masyarakat untuk

memanfaatkan tenaga air dalam Proyek Pembangkit

ListrikTenaga Air (PLTA). Salah satu daerah yang

potensial untuk proyek PLTA adalah di daerah

Kabupaten Poso, SulawesiTengah. Sebagai daerah

dengan topografi yang mendukung dan ketersediaan

air yang cukup besar maka BNI membiayai PLTA Poso

Energi. Model pembiayaan adalah dengan sindikasi

dimana BNI adalah sebagai kreditur terbesar atau

sekitar 30% dari total pembiayaan. Terkait dengan

pembiayaan tersebut dilakukan power purchase

agreement (PPA) dalam pembelian listrik yang

dihasilkan melalui skema karbon kredit.

Selain itu BNI KantorWilayah XI Manado Sulawesi

Utara juga telah berkomitmen untuk membiayai

sebesar 30% dari total biaya proyek PLT Minihidro

Sawangan di Minahasa. Proyek tersebut direncanakan

memiliki kapasitas sebesar 7 MW dengan nilai sebesar

USD 4,9 juta.

Keterlibatan BNI dalam Perdagangan Karbon Perdagangan karbon atau dikenal sebagai sistem

cap-and-trade adalah mekanisme berbasis pasar

untuk membatasi peningkatan C02 di bumi antara lain

melalui sistem insentif bagi pihak-pihak yang dapat

mengurangi emisi gas rumah kaca.

96

Geothermal power plant projects funded by BNI

include:

PLTPWayangWindu, West Java with 2x110

MW capacity. BNI participated in a syndicated

financing with other banks by channeling USD

90.712 million financing, covering 30% of the

syndication's total financing.

" PLTP Patuha, West Java with 1 x55 MW capacity

managed by PLTP Patuha, a subsidiary of

PT PLN and PT Pertamina where BNI is providing

USD 103 million financing. The project is expected

to become operational by the end of 2012 and is

projected to save 800 thousand barrels of fossil

fuel every year.

Power (PLTAl

Our country is blessed with abundant water resources

to exploit BNI promotes the development of Hydro

Power Plant projects. With its favorable topology and

abundant supply of water, the Poso region in Central

Sulawesi is one of the potential regions in Indonesia

for hydro power plant projects. BNI's participation

in PLTA Poso Energi was implemented through a

syndicated loan where BNI was the largest contributor

with a 30% share of the project's total financing.

The project also implemented a power purchase

agreement in electricity purchase through the carbon

credit scheme.

BNI Region XI Manado, Northern Sulawesi is

committed to provide 30% financing for the

PLT Minihidro Sawangan project in Minahasa. This

USD 4.9 million project is expected to generate 7MW

of power.

BNI in Carbon trading, or also known as cap-and-trade

system, is a market based mechanism to reduce C02

emission through an incentive system that promotes

the reduction of greenhouse gas emission.

Indonesia is one of the countries that implements

the Kyoto Protocol through the Clean Development

Mechanism (CDM). CDM is one of the solutions to

reduce carbon emission through the carbon trading

3 I Good Corporate Governance 93 I Corporate Social Responsibility

Indonesia adalah salah satu negara yang turut mengimplementasikan Protokol Kyoto melalui Mekanisme Pembangunan Bersih (COM). CDM adalah

salah satu solusi alternatif untuk mengurangi emisi karbon di dunia melalui skema perdagangan karbon yang diatur oleh PBB melalui UNFCCC.

Sejalan dengan spirit BNI tentang keberlanjutan yang tertuang dalam salah satu misi BNI maka BNI juga

terlibat dalam CDM melalui pembiyaan terhadap proyek-proyek ramah lingkungan. Tindakan nyata yang dilakukan antara lain adalah pada bulan Juli 2009 BNI

berkolaborasi dengan Green Works Asia dan Climate Change Capital Limited untuk mengalokasikan dana sebesar Rp. 2 triliun pada proyek-proyek yang dapat menekan emisi gas rumah kaca.

Selain itu CCC Ltd juga berkomitmen untuk menyediakan dana sebesar USD 1,18 miliar untuk

mendukung program pengurangan polusi karbon di Asia Tenggara, termasuk proyek pembangkit listrik batubara berkapasitas 50 MW di Indonesia.

lndustri kreatif dalam beberapa tahun terakhir telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. lndustri kreatif adalah bidang

usaha penyediaan produk kreatif langsung kepada pelanggan dan pendukung penciptaan nilai kreatif pada sektor lain.

Sebagai sektor yang mengedepankan kreatifitas,

baik dalam penggunaan bahan baku, proses produksi maupun pemasarannya maka industri kreatif dapat dikatakan sebagai industri yang ramah lingkungan. Pertimbangan utama karena memberdayakan masyarakat kecil sebagai ujung tombak industri yang baru tumbuh di Indonesia tersebut, serta penggunaan bahan baku yang didominasi oleh bahan-bahan alami dan R3 (reduce, reuse, recycled, reused).

BNI menyadari bahwa penciptaan nilai atas suatu produk akan meningkatkan dasa saing produk. Dengan demikian BNI berkomitmen untuk mendukung pengembangan industri kreatif antara lain melalui dukungan finansial yaitu penyaluran fasilitas kredit.

Selain dukungan financial, BNI juga terlibat dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan (ski/~ para pelaku industri kreatif tersebut, antara lain melalui

scheme organized by the United Nations through the United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC).

In line with its sustainability vision, CDM offers business opportunities for BNI. In mid July 2009,

BNI in partnership with Green Works Asian Climate Change Capital Limited, allocated Rp 2 trillion in financing to be invested in greenhouse gas reduction

projects.

Climate Change Capital Limited is also committed to providing US$ 1.18 billion in financing for carbon

pollution reduction programs in the South East Asia, including a 50 MW coal generated power plant in Indonesia.

In the last few years, the creative industry has demonstrated its significant contribution to the

Indonesian economy. The creative industry is a sector that offers creative products to its customers and supports the development of creative values in other

sectors.

As a sector that promotes creativity in raw material usage, as well as in production and marketing processes, the creative industry is an environmentally

friendly industry. The industry encourages the participation of all people as the spearhead of the industry and the use of natural as well as R3 (reduce, reuse, recycled, reused) raw materials.

BNI acknowledges that the creation of product value will increase product competitiveness. For that, BNI is committed to support creative industry development by offering access to credit facilities and other support.

Apart from providing loans, BNI is also actively involved in skill development efforts in the creative

industry through various training programs held in Jakarta, Bekasi, Bandung, Palembang, Denpasar and Yogyakarta in 2009.

97

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

program pelatihan yang selama tahun 2009 telah

dilakukan di Jakarta, Bekasi, Bandung, Palembang,

Denpasar dan Yogyakarta.

Kemitraan antara BNI dengan para pelaku industri

kreatif juga dilakukan dengan membuka akses pasar

lebih luas dianatarnya melalui pameran dan expo yang

dilakukan baik didalam maupun di luar negeri. Antara

lain pada Asian Expo di London pada Januari 2009,

Pameran Mega Show di Hong Kong dan Festival

Indonesia di Melbourne pada bulan Oktober 2009,

serta keterlibatan dalam INACRAFT 2009 dan 12

pameran berskala nasional lainnya.

Kepedulian BNI terhadap lingkungan alam dan

masyarakat ternyata tidak hanya bernilai secara

ekologis dan sosial saja namun juga terbukti sejalan

dengan peningkatan kinerja BNI. Hal itu juga sejalan

dengan meningkatnya kepercayaan para pemegang

saham yang direpresentasikan oleh harga saham BNI

yang meningkat cukup signifikan selama tahun 2009.

Harga saham BNI pernah menyentuh harga

Rp 640 per lembar saham namun pada akhir tahun

2009 meningkat tajam hingga menjadi Rp 1.980 per

lembar saham.

Berdasarkan data Bloomberg, saham BNI adalah

salah satu saham yang memberi keuntungan terbesar

karena mencatat lonjakan gain tertinggi yakni 191%

pada sepanjang tahun 2009.

Salah satu prestasi lain yang diberikan oleh investor

adalah tercatatnya sahamBNI dalam indeks Sri Kehati,

Sustainable and Responsible Investment sebagai

inisiatif bersama Yayasan Keanekaragaman Hayati

Indonesia (Kehati) dan Bursa Efek Indonesia sebagai

salah satu referensi utama investor. Saham BNI

dalam SRI-Kehati yang berada pada kategori Hijau-2,

menunjukkan bahwa BNI telah mengelola bisnis

yang berorientasi keberlanjutan dan dipercaya akan

menguntungkan dalam jangka panjang.

Sesuai dengan misi perusahan maka kepedulian

BNI tidak hanya dilakukan terhadap lingkungan alam

namun juga terhadap lingkungan sosial. Hal itu antara

lain dilakukan melalui PKBL (Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan) sekaligus memenuhi Ketentuan

Pemerintah Rl di tahun 1994, UU No. 19/2007

98

Partnerships with players in the industry were

also developed to extend market access through

participation in various domestic and overseas

exhibitions, including participation in the Asian Expo in

London January 2009, Mega Show Exhibition in Hong

Kong and Festival Indonesia in Melbourne, October

2009 as well as INACRAFT 2009 and over 12 other

national exhibitions.

BNI's concerns on the environment and its social

surroundings not only deliver ecological and social

benefits but have proven to be in alignment with the

Bank's performance enhancement. This alignment is

demonstrated in increased shareholder confidence, resulting in a significant increase in BNI's share price

in 2009, from Rp 640 per share to Rp 1 ,980 per share

by the end of 2009.

Based on Bloomberg year to date, BNI's shares

were one of the shares that delivered the highest

profitability, with significant gain of 191% in 2009.

BNI's shares are also listed in the Sri Kehati index,

for Sustainable and Responsible Investment, a

joint initiative by Yayasan Keanekaragaman Hayati

Indonesia (Kehati) with the Indonesian Stock

Exchange. Within the SRI-Kehati, BNI received the

Green-2 category, reflecting that BNI has conducted

a sustainability oriented business that will deliver long

term profitability.

In line with the Bank's mission, BNI is also actively

involved in comrnunity development activities, among

others through the Partnership and Community

Development Program (Program Kemitraan and Bina

Lingkungan PKBU in accordance with government

regulation in 1994, Law 19/2007 on State Owned

Enterprise and the Ministry of State Owned

Enterprises Decree No. 05/2007 on Partnership and

Community Development Program.

3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

tentang BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN

No.05/2007 tentang PKBL.

Ketetentuan dan peraturan yang ada mensyaratkan

bahwa 1-5% dari laba bersih setelah pajak agar dialokasikan untuk PKBL. BNI sepanjang tahun 2009 telah menganggarkan Rp 200 miliar untuk PKBL

dan telah direalisasikan sebesar 90% dari anggaran tersebut.

Program kemitraan BNI difokuskan untuk memberdayakan masyarakat melalui penyaluran

pinjaman lunak bergulir pada pengusaha kecil. Dengan demikian pengusaha kecil yang selama ini relatif tidak bankable, mempunyai kesempatan besar untuk lebih

berkembang melalui dukungan finansial dari BNI melalui PKBL tersebut.

Fokus pelaku usaha kecil pada tahun 2009 adalah yang bergerak di sektor mikro, kecil dan menengah terutama di bidang ketahanan pangan dan industri

kreatif. Sepanjang tahun 2009 BNI telah menyalurkan pinjaman lunak melalui PKBL sebesar Rp 179,9 miliar kepada 3.719 pengusaha kecil.

Penyaluran Kredit Program Kemitraan 2009 loan Disbursement 2009

Pertanian, Perkebunan & Sarana Pertanian Plantation & Farm Facilities

Perdagangan, Restoran dan Hotel Restaurant and Hotel

Pengangkutan, Pergudangan dan Komunikasi and Communication

Social Services

Salah satu bentuk nyata kepedulian BNI pada pemberdayaan masyarakat adalah dengan membentuk 'Kampoeng BNI' di beberapa daerah. Spirit pembentukannya adalah untuk mengembangkan suatu kawasan pedesaan melalui pinjaman lunak program kemitraan untuk mengembangkan potensi masyarakat di setiap daerah. Dengan demikian diharapkan akan berdampak multiplier terhadap peningkatan derajat hidup masyarakat.

The existing rules and the allocation of 1-5% of net

In 2009, BNI allotted Rp 200 billion for its PKBL program and so far has channeled 90% of

the total allocated funds.

communities the disbursement of revolving soft loans to small-scale entrepreneurs. With financial

support from BNI through its PKBL programs, these unbankable small businesses have more

chance to grow.

In 2009, the program focus was loan channeling to micro, small and medium in the food and

creative industries. Through its PKBL program as of year end 2009, BNI channeled 179.9 billion in soft loans to 3,719 small businesses.

27,228,918,653

127,149,134,398

1,216,597,045

One of the Bank's partnership programs for community development is the Kampoeng BNI initiatives, which are already established in several regions. Kampoeng BNI aims at developing rural community potential by facilitating soft loans through PKBL. Improved economic welfare is in turn expected to provide a positive multiplier effect towards the quality of life of the communities involved.

99

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Saat ini pembentukan Kampoeng BNI antara lain:

Kampoeng BNI Sapi Subang, Kampoeng BNI Jagung

Tasikmalaya, Kampoeng BNI Ulat Sutera lmogiri

Yogyakarta, Kampoeng BNI Sapi Nongkojajar Malang

dan Kampoeng BNI Tenun Songket Ogan llir Sumatera

Selatan.

Pembentukan 'Kampoeng BNI' tersebut telah

dilakukan sejak tahun 2007 dan rencananya akan terus

dilakukan di beberapa daerah di seluruh penjuru tanah

air. Kedepan, BNI akan kembali membuka Kampoeng

BNI misalnya industri pisang di Lumajang, pewarnaan

alam untuk kain ulos di Pulau Samosir, kain tenun ikat

di Nusa Tenggara Timur dan budidaya mutiara di Nusa

Tenggara Barat.

Dalam rangka turut serta menjaga kelestarian

lingkungan, pada umumnya peranan BNI dalam bentuk

bantuan hibah yang disesuaikan dengan kondisi daerah

dan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Program bina lingkungan tersebut disalurkan ke 6 (enam) sektor

yaitu korban bencana alam, pendidikan dan pelatihan,

kesehatan, pelestarian lingkungan, sarana ibadah serta

pengembangan sarana dan prasarana umum.

Secara umum beberapa kegiatan bina lingkungan yang

telah dilakukan BNI pada tahun 2009 adalah:

Bantuan bencana alam, antara lain diberikan pada

korban gempa di Tasikmalaya, Padang, Manokwari,

Manado, Bima dan Dompu, dan korban banjir

Situgintung dan Karawang.

Bantuan pendidikan dalam bentuk pengoperasian

Pojok Wirausaha BNI di beberapa universitas

untuk membentuk jiwa kewirausahaan di kalangan

mahasiswa; renovasi gedung sekolah; program Ayo

Membaca, Ayo Menabung di Tangerang dan Bandung;

dan bantuan pendidikan lainnya seperti beasiswa,

buku bacaan dan peralatan sekolah.

Pengembangan sarana umum, antara lain

pengadaan motor pengangkut sampah di Jawa

Tengah, sarana listrik mandiri di Samarinda, dan

pembangunan pasar tradisional di Pacitan.

Bantuan kesehatan, antara lain melanjutkan

pengoperasian 46 klinik kesehatan murah di beberapa

wilayah di Indonesia.

100

BNI (Farm Village) Program that have been mC>nt<=>n so far include Cow Subang, Corn

Village Tasikmalaya, Silk Village lmogiri Yogyakarta,

Cow Village Nongkojajar and Hand Woven

in Ogan llir South Sumatera.

BNI will extend its Kampoeng BNI program

since 2007 to other regions. BNI has

plans to establish Kampoeng BNI in (banana

industry), Samosir Island (natural coloring for ulos

cloths), Eastern Nusa Tenggara (ikat and

Western Nusa Tenggara industry).

financial assistance initiatives

tailored to the needs of the community. The Bank's

Bina Lingkungan Development

channels assistance in six different sectors,

assistance for the victims of natural disasters,

and education, healthcare, environmental

preservation, religious buildings and development of

public facilities and infrastructure.

The following are brief

activities conducted in 2009:

of several

natural disasters, to victims of

earthquakes in Padang, Manokwari,

Manado, Bima and Dompu, as well as to victims of

floods in Situgintung and and to others.

assistance in the form of Pojok

Wirausaha BNI at several universities to promote

the entrepreneurial spirit among students;

school building renovation; the 'Ayo Membaca, Ayo

Menabung' program in Tangerang and Bandung; and

other educational assistance such as

grants and donation of school books and school

provision of motorized garbage collectors in Central

Java, an power generator in Samarinda,

and construction of a traditional wet market in Pacitan.

of 46 healthcare clinics for low-income patients in various

regions in Indonesia as well as other.

3/ Good Corporate Governance 93/ Corporate Social Responsibility

Bantuan pembangunan sarana ibadah, termasuk

bantuan sosial dalam rangka hari raya keagamaan.

Bantuan pelestarian alam berupa penanaman

500.000 bibit pohon dan program penghijauan di

berbagai wilayah Indonesia, serta pembangunan hutan

kota di Nanggroe Aceh Darussalam.

Realisasi anggaran Program Bina Lingkungan di tahun

2009, dapat dilihat pada tabel berikut:

Field

BUMN Peduli

Karban Bencana Alam Natural Disaster Relief

Pendidikan dan Pelaf1han Training and Development

Peningkatan Kesehatan Health Programs

Prasarana dan Sarana Umum Infrastructure and Public Service

Sarana lbadah Religious Facilities

Pelestarian Alam Natural Conservation

Beban Operasional Operational Expenses

Jumlah Total

Green Office Mengurangi Penggunaan Kertas BNI secara bertahap telah menerapkan budaya paperless antara lain melalui budaya R3 (reuse, reduce

dan recvcle) serta inisiasi untuk menyederhanakan format beberapa formulir dan laporan baik secara internal maupun untuk konsumsi eksternal.

Menggunakan listrik seperlunya Di kantor besar BNI telah menerapkan kebijakan

mematikan lampu secara terpusat setelah jam 18.00, mengaktifkan lift secara terbatas pada jam-jam tertentu, menggunakan lampu hemat energi yaitu jenis lampu LED dan menghimbau pegawai untuk mematikan komputer

saat meninggalkan meja kerja untuk waktu yang relatif lama. Kebijakan terse but juga telah diterapkan secara bertahap di kantor wilayah dan kantor cabang.

Pemanfaatan air hujan Salah satu kantor cabang BNI di Kalimantan yang terletak di daerah dengan permasalahan supplv air bersih yang terbatas telah memanfaatkan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air sekaligus mengurangi eksploitasi terhadap air tanah. Model penggunaan

and social

charity programs held during religious festivities.

500,000 tree seedlings and programs in

various regions in Indonesia and the development of

areas in Nanggroe Aceh Darussalam.

realization of Community Development 1-'rr,nr:o~m in 2009 is presented in the following table:

Realisasi (Rp) Actual (Rp)

4,635,027,086 1,685,842,510

1.264.098.296 757.075.000

4.213.660.987 3.561.968.899

'.732 197 258.658.828

42.136.609.870 15.091.610.151

Gradually BNI has the paperless culture

through R3 reduce and practices as well as internal and external form and report format simplification initiatives.

Green Within the Bank's head office, BNI has

energy saving initiatives by turning off lights after 18.00, limited use of elevators, the use of LED

Diode) bulbs and promoting the habit of

off the computers when not in use. Gradually, have also been in BNI's

Utilization One of BNI's branches in Kalimantan with a clean

water supply problem has started to utilize rain water to meet its water needs and reduce dependency on

water consumption. This model will be further developed in other regions with similar clean water

supply

101

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

air hujan tersebut akan dikembangkan di beberapa kantor cabang lainnya khususnya yang menghadapi permasalahan yang sama.

Pengelolaan air limbah BNI telah mengolah air limbah untuk digunakan kembali untuk keperluan tertentu (misal untuk flushing

toilet), yang disebut STP (sewage treatment plant). Hal itu telah dilakukan di BNI Jl Lada, Jakarta Kota.

Optimalisasi fasilitas teknologi dan informasi Dalam rangka efisiensi waktu, biaya, tenaga dan peralatan tulis menulis, BNI telah mengoptimalkan

media teknologi dan informasi untuk media komunikasi baik secara internal antar pegawai/ unit juga secara eksternal yaitu dengan pemangku

kepentingan antara lain melalui fasilitas intranet dan website.

BNI memposisikan sebagai perusahaan berkelanjutan BNI adalah satu-satunya bank di Indonesia yang menjadi penandatangan United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP Fl) sejak

tahun 2005. Selain itu pada tahun 2007 BNI terpilih sebagai salah satu Panitia Pengarah Global (steering

committee) UNEP Fl. Hal tersebut menunjukkan

bahwa BNI telah 'mendeklarasikan' dirinya untuk berkomitmen menjadi institusi yang mengintegrasikan faktor kelestarian lingkungan dalam aktivitas bisnisnya

dan direspon positif oleh dunia internasional. Dengan demikian secara formal BNI telah memposisikan diri sebagai perusahaan yang berkelanjutan (sustainable

corporate).

Partisipasi dalam event nasional maupun global Pada bulan Mei 2009 BNI terpilih sebagai Official Bank in

the World Ocean Conference (WOC) dan Coral Triangle

Initiative (CTI) di Manado. Tindak lanjut dari penunjukan tersebut antara lain BNI akan bekerjasama dengan Kelola

Mina Laut untuk mengembangkan pelabuhan terpadu dan pemrosesan ikan di Bali dan Lombok.

Pada event global BNI berpartisipasi dalam kegiatan

yang terkait dengan lingkungan, antara lain sebagai peserta mapun pembicara dalam konferensi maupun

seminar yang diadakan di luar negeri.

102

Waste Water Prr'""'"'"'inn

its Sewage Treatment Plant, BNI has processed its waste water for further reuse (such as toilet flushing). This initiative has been implemented in

BNI Lada, Central Jakarta.

To gain better time, financial, effort and office supply use efficiencies, BNI uses the information technology as a communication media, internally among employees and externally with all stakeholders

through intranet and website facilities.

Position as a Sustainable BNI is the only Indonesian financial institution that signed the United Nations Environment Programme Finance Initiative (UNEP Fl) since 2005. In 2007,

BNI was appointed as one of the members of UNEP Fl global steering committee. This appointment

declared BNI's commitment to become an institution that integrates environmental concerns within the Bank's operation activities and has been recognized

It was also a formal statement of BNI's

position as a sustainable corporation.

in national and events

In May 2009, BNI was appointed as the official bank in the World Ocean Conference (WOO) and Corral Triangle Initiative (CTI) held in Menado. The

participation has already been followed up with a partnership agreement between BNI and Kelola Mina Laut to develop an integrated port and fish processing

facility in Bali and Lombok.

Globally, BNI also participated in various environmentally related international conferences and

seminars as participant and speaker.